SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Download to read offline
^âÅÑâÄtÇ ^{âàut{
NASHOOIKH SYABAAB




                Oleh:
   Ust. Khoirul Anshori, M.A




   http://gusdim-ridho.blogspot.com
          gusdifa@gmail.com
     abu_elfatehuda@yahoo.co.id
Daftar Isi


1. Kandungan surat At-Takaatsur ………........……...……       3

2. Hikmah Isra’ Mi’raj ………………….……........….…... 12

3. Tawassul dengan amal sholeh ….……….……….......... 22

4. Gunakan kesempatan hidup ini untuk beribadah

   kepada Allah …………........……….…………….…….. 30

5. Pesan Rosululloh kepada sahabat Tsauban ……..........… 39




                                                              2
Kandungan Surat At-Takaatsur
                      i     jk




                                                        .

                                      .
.



         .

                              .
               .
                                                    :
                                                               }
                                          :     {
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini,
pada waktu yang mulia ini, kita.. duduk bersama bertafakkur,
bermunajat kepada Allah Ta’ala, berharap pada diri kita masing-
                                                               3
masing untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah
Ta’ala, karena hanya iman dan taqwa yang bisa menyelamatkan kita
di dunia, di alam kubur dan di akhirat kelak.
Iman kemudian ditambah dengan taqwa yaitu menjalankan seluruh
kewajiban dan menjauhi seluruh larangan adalah sifat bagi seorang
muslim yang mulia. Allah Ta’ala berfirman :
                 :          {                       }
“Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah
orang yang paling bertaqwa kepada Allah Ta’ala”
Surga yang Allah Ta’ala ciptakan yang penuh dengan kenikmatan,
penuh dengan kebahagiaan, penuh dengan kesenangan. Itu semuanya
disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Allah Ta’ala menyebutkan :
                                                               }
                        :       {
Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu, dan
untuk mendapatkan kebahagiaan yang berupa surga yang itu lebih luas
dari pada langit dan bumi, dan itu disiapkan dan disediakan bagi
orang-orang yang bertaqwa.
Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam pun juga mengatakan bahwa
orang yang dekat dengan beliau kelak, secara maknawi adalah orang
yang bertaqwa, siapapun mereka dan dari golongan manapun mereka.
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Tema khutbah kali ini adalah tentang surat At-Takatsur, surat yang
diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Rasululloh Muham-mad ketika
beliau ada di Mekkah, surat yang terdiri dari 8 ayat, 36 kata dan 152
huruf. Sebab turunnya ayat ini atau surat At-Takatsur ini adalah
tentang kebiasaan orang-orang Yahudi, yang membangga-banggakan
diri, membangga-banggakan kabilahnya, membangga-banggakan
kaum-nya, membangga-banggakan nasabnya, sehingga karena mereka
membanggakan kaum dan golongannya mereka tidak ingin ada
                                                                   4
seorang nabi selain dari golongan mereka, karena itu mereka tidak
percaya ketika Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam dari bangsa
Quraiys, dari orang Arab diutus oleh Allah Ta’ala untuk menjadi nabi
mereka pun tidak percaya, meskipun kabar tentang dianggkatnya
seorang nabi dari bangsa Arab itu ada di dalam kitab Taurat yang asli,
tapi mereka karena bangga dengan kekayaan, bangga dengan
kaumnya, bangga dengan golongannya, mereka tidak menerima
dengan satu kebenaran, meskipun begitu surat At-Takatsur ini
mengingatkan kita semua. Allah Ta’ala menyebutkan pada awal surat
ini :
                         {( )              }
Kalian dilalaikan, kalian dilupakan, dengan menumpuk-numpuk harta,
kalian mem-banggakan dengan harta kalian dengan kekayaan kalian
dengan nasab kalian dengan jabatan kalian, sehingga kalian lupa dari
taat kepada Allah Ta’ala, padahal kekayaan yang kita punyai tidak
akan pernah kita bawa ke liang kubur, padahal kekayaan yang kita
punyai adalah apa yang kita pakai kemudian usang dan kita
tinggalkan, apa yang kita makan kemudian kita keluarkan, atau apa
yang kita infaqkan kita sedekahkan yang itu nanti itu akan kita
dapatkan pahalanya dari Allah Ta’ala
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Kita lihat pada diri kita masing-masing, banyak diantara kita
dilalaikan, ditipu oleh kenikmatan dunia dan Rasululloh Shol-lallahu
Alaihi Wasallam bersabda :


Tidak akan pernah kenyang, tidak akan merasa puas, perut anak Adam
kecuali apabila sudah dibungkam dengan tanah, ar-tinya kecuali
apabila dia sudah meninggal dunia.
Dunia apabila kita kejar bagaikan fata-morgana, semakin dekat
semakin menjauh, dunia apabila kita kejar bagaikan kita minum air
lautan, semakin kita minum semakin kita merasa kehausan.. itulah
dunia, dan kebanyakan`diantara kita dila-laikan oleh kenikmatan-
                                                                    5
kenikmatan dunia. Allah kemudian menyebutkan dalam ayat
berikutnya :
                      {( )                    }
Baru orang itu akan sadar, insaf, ketika dia kemudian meninggal
dunia, ketika dia digiring dibawa jenazahnya keliang kubur, baru
orang itu akan sadar, bahwa kesem-patan hidup di dunia, kesempatan
untuk mendapatkan bekal yang baik di dunia telah habis.. kebanyakan
orang hidup itu bagaikan orang yang tidur, dia baru sadar ketika dia
bangun dari tidurnya, sama ketika kita hidup di dunia kita bayak lalai
kita banyak ditipu oleh kenikmatan duniawi, kemudian ketika datang
ajal menjemput baru sadar bahwa kesempatan waktu beramal sholeh,
menabung keba-jikan telah habis bahkan orang kafir mengatakan “Ya
Rob kalau seandainya engkau kembalikan aku ke dunia untuk bisa
melakukan amal kebaikan”, tapi kesempatan itu sudah tidak ada lagi,
penyesalan hanya adanya di akhir, tidak ada penyesalan itu di depan.
Karenanya waktu yang kita punyai, haruslah kita manfaatkan sebaik
mungkin. Kelak ketika kita meninggal dunia Rasululloh Shol-lallahu
Alaihi Wasallam. mengingatkan :
                                          :
Rasululloh -Shollallahu Alaihi Wasallam- mengingatkan, ketika kita
meninggal dunia maka yang menghantarkan kita ada tiga perkara,
keluarga juga mengantarkan kita dalam isak tangis, kepiluan,
kesedihan, meratapi kepergian kita. Harta kita kalau seandaianya kita
orang kaya, mobil kita menghantarkan jenazah kita, dan yang ketiga
amal ibadah kita, dua diantara tiga ini akan kembali, keluarga kita
akan kembali dengan kepiluan, kesedihan isak tangis mereka, harta
kita pun juga akan kembali, yang akan menyertai kita adalah amal kita
masing-masing. Liang kubur bagaikan kotak Amal yang tidak akan
pernah diisi kecuali oleh diri kita masing-masing, akankah liang kubur
kita termasuk “Roudhoh Min Riyaadhil Jannah, Taman Surga” Atau
justru sebaliknya termasuk “Hufrotun Min Hufarin Niiroon” termasuk
kubangan dari kubangan neraka ” semoga liang kubur kita penuh
                                                                    6
dengan amal ibadah yang baik, sehingga liang kubur kita penuh
dengan sinar dan menyinari apa yang ada didalamnya.
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Kemudian pada ayat selanjutnya Allah Ta’ala memgingatkan :
         {( )                       ( )                   }
Niscaya, pasti, kalian semuanya akan tahu -Allah sampai mengulang
dua kali-, kalian akan tahu, bagaimana, ketika datang ajal. Maka
apabila orang itu termasuk orang mukmin yang mendapatkan rohmah,
dia akan meng-atakan kepada orang-orang disekelilingnya meskipun
mereka tidak mendengarnya, dia mengatakan “’ajjiluu-nii-‘ajjiluunii”
segerakan saya, segerakan saya, karena dia tahu dia orang yang
mendapatkan nikmat dan rohmat dari Allah, tapi sebaliknya orang
yang mendapatkan murka didalam kuburannya, siksa dan malaikat
Munkar dan Nankir di dalam kuburannya, dia akan mengatakan
“akhiruuni-akhiruuni” pelankan saja, tunda saja penguburan ini,
karena dia tahu bahwa dia akan mendapatkan siksaan dari Allah
Ta’ala.
         {( )                       ( )                   }
Niscaya semua diantara kita akan mengha-dapinya, perbedaanya
adalah waktu dan kita tidak tahu apakah umur yang terle-watkan dari
kita itu lebih banyak, lebih panjang dari yang tersisa dari umur kita.
Tidak ada bisa menjamin besok kita masih hidup, tidak ada yang bisa
menjamin nanti malam saya masih hidup. Hitungan kehidu-pan itu
bukan hitungan hari atau kemudian minggu atau bulan atau tahun tapi
hitungan kehidupan itu adalah hitung-an detik dan menit, salah
seorang penyair mengatakan :


Detak jantung seseorang itu mengingatkan dirinya sesungguhnya
kehidupan itu adalah hitungan menit ataupun detik.
Apabila beberapa menit saja detak jantung kita ini tidak bergerak
maka orang itu akan dikatakan meninggal dunia
                                                                    7
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Ayat yang berikut-nya Allah mengatakan :
         {( )                ( )                          }
Seandainya kalian tahu dengan “Ilmul Yakin”, dengan ilmu yang
benar, Lataro-wunnal Jahiim kalain wahai orang-orang kafir akan
diperlihatkan di dalam kuburan kalian, tempat kalian di neraka
sungguh merupakan siksaan tiada taranya. Orang yang ketika menanti
di dunia ini pasti akan membosankan, meskipun yang dinanti-
nantikan adalah sesuatu yang membaha-giakan, bagaimana dengan
penantian orang yang menanti sesuatu yang merupakan siksaan, pasti
akan menyiksa, bukan dalam hitungan hari, bukan dalam hitungan
bulan, bukan dalam hitungan tahun, tapi ribuan tahun yang kita tidak
tahu kapan, orang itu akan menanti dengan penuh siksaan.
           {( )                      ( )              }
Kemudian orang kafir ini ketika dimasukkan ke dalam neraka
Jahannan, maka dia akan mengetahui dengan ‘Ainul Yaqiin dengan
sebenar-benar keyakinan, sebenar-benar pengetahuan, bagaimana
pedihnya siksaan di dalam neraka, neraka yang menyiksa malaikat
yang menyiksa minuman dan makanan yang menyiksa semuanya
terjadi untuk selama-lamanya, sungguh tiada tara, tiada bandingan
dengan siksaan yang ada di dunia. Sekarang ini kita senantiasa
berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
diselamatkan dari siksaan api neraka.
Ayat yang terakhir Allah Ta’ala Mengatakan :
                  {( )                          }
Nanti pada hari kiamat kalian akan ditanya tentang kenikmatan yang
kalian dapatkan di dunia, sekarang tidak ada hisab, sekarang adalah
waktu kita untuk beramal, tapi kelak kita tidak ada waktu untuk
beramal, waktu yang ada adalah hisab perhitungan amal ibadah kita.
Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam diantara doa beliau, beliau
mengatakan :

                                                                  8
Ya Allah berikanlah aku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada
orang-orang yang cinta kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang
yang bisa mendekatkanku cinta kepada-Mu, dan jadikanlah cintaku
kepada-Mu lebih dari pada cintaku kepada diriku sendiri, kepada
keluargaku dan kepada air yang dingin.
Pada kalimat yang terakhir Rosululloh menyebutkan “air yang dingin”
itu artinya untuk mengingatkan kita bahwa air yang dingin adalah
merupakan kenikmatan yang terkadang juga melalaikan seseorang dari
beribadah kepada Allah Ta’ala sehingga Rosululloh memohon jangan
sampai nikmat ini, melalaikan atau mengurangi kecintaannya kepada
Allah Ta’ala air mungkin di Indonesia di negara kita gampang untuk
mendapatkannya tapi di sebagaian tempat air itu susah untuk
didapatkan, bila seseorang minum dalam keadaan haus, maka dia akan
merasakan nikmat yang tiada taranya. Sungguh air yang mudah kita
dapatkan itu pun nanti akan dipertanyakan oleh Allah Ta’ala
bagaimana dengan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya, nikmat
sehat, nikmat kekayaan, nikmat anggota tubuh, nikmat waktu, nikmat
masa muda, semuanya akan ditanyakan oleh Allah Ta’ala maka
persiapkan jawaban untuk itu semua, jawabannya akan bisa kita jawab
ketika kita bisa mendapatkan bekal amal bekal ibadah yang baik di
dunia ini. Sehingga semuanya akan di jawab oleh amal ibadah kita.
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh
Semoga surat At-Takatsur ini menjadikan dampak bagi kita, untuk
kita sadar, kita tidak dilalaikan lagi oleh kenikmatan-kenikmatan
duniawi, kita jadi orang yang sadar atas kelalaian kita sebelum kita
disadarkan oleh ajal kita, kita menjadi orang yang ingat akan
beribadah kepada Allah Ta’ala ingat akan adanya ajal kita, sebelum
kita diinggatkan oleh datangnya ajal kita, kita menjadi orang-orang
yang bisa mengamalkan perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga

                                                                  9
bekal kita di untuk di liang kubur bertumpuk dan semakin banyak dan
bisa kita banggakan di akhirat kelak.
Itulah materi khutbah yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan ada
hikmah dan manfaatnya.




                                                    .
                .

            .
                    .

                                  }
                :    {




                                                                10
.



                    .

                    .

    .       .



            }   .
{

                        .




                            11
HIKMAH ISRA’ MI’RAJ
                      i     jk




                                               .
.



                           .

                               .
      .
                                           :

                                     :
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini,
kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Karena hanya dengan Iman dan Takwa, seseorang akan
beruntung, seseorang akan selamat dunia dan di akhiratnya.

                                                              12
Orang yang beriman kemudian ditambah dengan bertakwa,
menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan
Allah, maka merekalah yang akan mendapatkan jaminan selamat
dunia dan akhiratnya. Cukup bagi kita untuk senantiasa bersyukur
kepada Allah atas dua nikmat ini, nikmat Iman dan nikmat Takwa,
karena hanya dengan Iman dan Takwa seseorang akan mendapatkan
kemulyaan yang lebih dari pada yang lainnya, Allah sebutkan dalam
Al-Qur’an :
                   :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia, menurut Allah, adalah
orang yang paling bertakwa diantara kalian”.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, mendapatkan kemulyaan
yang begitu luar biasa, lebih mulia dari pada malaikat, lebih mulia dari
pada nabi-nabi yang lainnya, bahkan makhluk yang paling mulia
diantara makhluk-makhluk Allah, karena keimanan, karena ketakwaan
yang ada pada diri beliau.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, ketika masuk bulan Rajab
beliau mengajarkan kepada kita satu doa, doanya adalah :


"Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan
pertemukan kami dengan bulan Ramadhan".
Bulan Rajab dan bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, bulan yang
mana Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, memohon keberkahan,
memohon kebai-kan, memohon tambahan kebaikan dari Allah
subhanahu wa ta’ala. Karena ingin mendapatkan tambahan
kebaikan, maka niscaya, pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban mari
kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. mari kita tingkatkan amal ibadah kita kepada Allah

                                                                     13
subhanahu wa ta’ala, agar kita termasuk orang-orang yang
mendapatkan keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam juga mengatakan             ,
dan sampaikan, pertemukan kami dengan bulan Romadhon, karena
beliau rindu untuk bertemu kembali dengan bulan Romadhon, padahal
beliau adalah orang yang telah diampuni dosa-dosanya, yang telah lalu
dan yang akan datang, masih rindu, masih ingin berjumpa dengan
bulan Romadhon, bulan yang penuh dengan kenikmatan, bulan yang
penuh dengan keistimewaan, bulan ibadah, ibadah kita pada bulan
Romadhon dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kalau Rasululloh Muhammad menginginkan kembali untuk bertemu
dengan bulan Romadhon, maka lebih utama kita, yang masih banyak
dosanya, yang masih banyak kelalaiannya, untuk bisa bertemu
kembali dengan bulan Romadhon.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
diberkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Tanpa terasa kita sudah masuk pada akhir-akhir dari bulan Rojab,
bulan dimana Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mendapatkan
mukjizat, dan diantara mukjizat beliau yang luar biasa yaitu mukjizat
Isra’ dan Mi’rajnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam. Allah
sebutkan dalam surat Al-Isro’ ayat yang pertama :




                 :
Subhaana, kata subhaana artinya adalah Maha S uci Allah, Allah
sebutkan dalam ayat ini, dan diawali dengan subhaana dan biasanya
kata subhaanalloh kita ucapkan untuk sesuatu yang menakjub-kan,
maka apa yang ingin Allah sampaikan, apa yang ingin Allah
beritahukan kepada kita, adalah sesuatu yang menakjubkan,


                                                                  14
“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya”.
Para ulama mengatakan “al-abdu” adalah ruh dan jasad, maka Isro’
dan Mi’rojnya Rasululloh adalah dengan ruh dan jasadnya beliau, dan
ini adalah satu kemuliaan yang Rasululloh dapatkan, bahwa
Rasululloh diakui sebagai hamba Allah, pengakuan Allah subhanahu
wa ta’ala kepada Rosul-Nya adalah kemuliaan yang didapatkan oleh
Rasululloh dari Allah subhanahu wa ta’ala


      Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya.
                             “malam hari”,


dari masjidil Haram menuju Masjidil Aqsho, dua masjid yaitu
Masjidil Haram dan Masjidil Aqsho, adalah dua masjid yang didirikan
dan dibangun oleh nabi Adam ‘alaihis salam. Al-Masjidil Harom
didirikan oleh nabi Adam kemudian 40 tahun kemudian nabi Adam
mendirikan al-Masjidil Aqsho, Al-Masjidil Harom adalah masjid yang
mempunyai kemulyaan dan al-masjidil Aqsho adalah masjid yang
begitu jauh, jauh jaraknya dari masjidil Harom sehingga dikatakan Al-
Masjidil Aqsho (masjid yang jauh, karena jauh jaraknya dari masjidil
Harom).
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam melakukan perjalanan
Isro’nya mengendarai Buroq hewan surga yang berwarna putih, yang
disebutkan dalam hadits bahwa Buroq ini lebih besar daripada keledai,
dan lebih kecil daripada kuda, ia melompat sejauh ia memandang,
kemudian Rasululloh menunggangi Buroq bersama malaikat Jibril,
dan kemudian pindah di Madinah beliau turun sholat dua rokaat,
setelah itu singgah ke Tursina tempat nabi Musa mendapatkan wahyu,
beliau turun sholat dua rokaat, kemudian singgah di Baitul-lahm
tempat nabi Isa lahir, beliau turun dan sholat dua rokaat, hingga
akhirnya beliau sampai di Baitul Maqdis di Masjidil Aqsho, beliau
berkumpul dengan para nabi-nabi sebelumnya, dan beliau sholat
sebagai imam, ini juga merupakan satu kemulyaan bagi baginda nabi
                                                                  15
besar Muhammad shollallahu alaihi wa sallam bahwa beliau menjadi
imam diantara para nabi-nabi yang lainnya.
Di dalam perjalanan Isro’nya, Rasululloh shollallahu alaihi wa
sallam, diperlihatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kejadian-
kejadian yang luar biasa, kejadian-kejadian menjadi pelajaran bagi
kita sebagai umatnya, Rasululloh melihat sebagaian orang yang
menanam tanaman, bercocok tanam pada pagi hari kemudian mereka
panen pada sore harinya, cepat sekali mereka mendapatkan panen apa
yang mereka tanam, kemudian Rasululloh bertanya : “Siapakah
mereka wahai malaikat Jibril ?”, kemudian Jibril pun mengatakan :
“Mereka                      , merekalah orang-orang yang berjihad
dijalan Allah, merekalah orang-orang yang berjuang, yang berjuang
membela agama Allah, mereka mendapatkan kemulyaan yang luar
biasa, mendapatkan pahala yang luar biasa”, bahkan ada salah orang
yang datang kepada Rasululloh, beliau berkata kepada Rasululloh :
“Ya Rasululloh apakah saya, masuk Islam dulu atau kemudian
berjihad”, kata Rosululloh : ”Masuk Islamlah, dan kemudian
berjihadlah”, kemudian orang ini masuk Islam, dan setelah itu
berjihad didalam jihadnya beliau terbunuh, mati syahid, kemudian
Rasululloh mengatakan tentang orang ini, {                    }, orang
ini telah melakukan amal yang sedikit yaitu jihad, Tetapi kemudian
mendapatkan pahala yang luar biasa, karena orang yang mati syahid
akan mendapatkan seratus derajat, satu derajat adalah antara bumi dan
langit, sungguh luar biasa yang Allah berikan kepada orang-orang
yang mati syahid.
Kemudian Rasululloh juga melihat orang-orang yang memukul
kepalanya, hancur dan kemudian kembali, pukul lagi, hancur kembali,
Rasululloh bertanya : “Mereka siapa wahai malaikat Jibril ?”,
“Mereka itu adalah orang-orang yang diberatkan oleh kepalanya untuk
menunaikan sholat, untuk menjalankan sholat, itulah hukumannya”,
kemudian juga Rasululloh diperlihatkan, orang-orang yang minum air
nanah, yang keluar dari kemaluan para pelacur, kemudian Rasululloh
bertanya : “Siapakah mereka itu ?”, kemudian malaikat Jibril
                                                                   16
mengatakan : “Meraka adalah orang-orang yang suka minum-
minuman keras di dunia”, Rasululloh juga diperlihatkan orang-orang
yang makan daging yang sudah membusuk, berebut mereka untuk
memakan daging yang membusuk ini, kemudian Rasululloh bertanya :
“Siapakah mereka ini wahai malaikat Jibril ?”, malaikat Jibril pun
mengatakan : “Mereka adalah orang-orang yang berzina, orang-orang
yang gemar melakukan perbuatan Zina, meninggalkan yang halal
yaitu nikah, tapi kemudian menjalankan yang maksiat yaitu Zina”,
na’udzu billah tsumma na’udzu billah, Rasululloh juga diperlihatkan
perumpamaan dunia, bagai-kan wanita tua, yang tidak ada yang
menoleh kepadanya, ini menunjukkan bahwa dunia, kenikmatan yang
ada di dalamnya, kebahagian yang ada di dalamnya, keindahan yang
ada didalam-nya, semuanya hanyalah sementara, maka jangan sampai
kita termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh dunia kita, jangan
sampai kita termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh kenikmatan
duniawi daripada ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasululloh juga mencium bau harum, makam Masyitoh binti Fir’aun,
Masyitoh tukang sisir putrinya Fir’aun, yang kisahnya mengatakan
bahwa beliau adalah wanita yang tegar, beliau wanita yang sabar,
demi mengemban misi Islam, tidak pernah goyah sedikitpun,
meskipun diancam untuk dibunuh bahkan bukan ancaman tapi
memang dibunuh oleh Fir’aun, dia dan keluarganya, satu persatu dari
keluarganya dimasukkan ke dalam tungku yang besar yang berisi
minyak yang sudah mendidih, sampai anaknya yang kecil pun juga
dimasuk-kan, ketika anaknya yang kecil ini dimasukkan, Masyitoh si
tukang sisir ini merasa iba, meresa sedih, tapi tidak ada keraguan di
dalamnya tentang benarnya Islam, tidak ada keragu-an di dalamnya
tentang kebenaran apa yang dia yakini, tapi dia merasa sedih, anak
yang kecil ini harus masuk ke dalam tungku yang besar itu, tapi
kemudian anak inipun diberikan kekuatan oleh Allah untuk bisa
bicara, dia mengatakan :

                                                                  17
"Sabar wahai ibunda, sesungguhnya engkau dalam kebenaran, dan
sesungguhnya siksaan di akhirat lebih pedih dari pada siksaan di
dunia”.
Kemudian anak ini pun juga dimasukkan, terakhir Masyitoh, sang
penyisir ini. Kemudian dimasukkan sebelum dimasuk-kan dia pun
minta ke beberapa orang kepada Fir’aun untuk dikumpulkan tulang
belulang dia bersama keluarganya, dan untuk dimakamkan, kemudian
permohonan ini dikabulkan. Dan ketika Rasululloh melakukan
perjalanan Isro’ beliau menci-um bau harum dari makam Masyitoh
binti Fir’aun.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Sesampainya Rasululloh di Masjidil Aqsho, baru kemudian beliau
menjalan-kan perjalanan Mi’roj, yaitu naik, naiknya tidak lagi
mengendarai hewan yang bernama Buroq, tapi beliau naik, menaiki
tangga, dengan begitu cepatnya bersama malaikat Jibril, kemudian
beliau bertemu dengan para nabi, di langit yang pertama beliau
berjumpa dengan nabi Adam ‘alaihis salam, di langit yang kedua
beliau bertemu dengan nabi Isa ‘alaihis salam, di langit yang ketiga
beliau bertemu dengan nabi Yusuf, di langit yang keempat bertemu
dengan nabi Harun, di langit yang kelima bertemu dengan nabi Yahya,
di langit yang keenam bertemu dengan nabi Musa, dan terakhir di
langit yang ketujuh beliau bertemu dengan nabi Ibrohim alaihis
salam.
Itulah perjalanan Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam,
sampai akhirnya Rasululloh juga melihat Sidrotil Muntaha, pohon
yang begitu besar dan begitu indahnya, bahkan dikatakan tidak ada
yang bisa mensifati diantara makhluk Allah saking indahnya pohon
ini.
Rasululloh juga melihat Baitul Ma’mur, tempat di langit bagaikan
Ka’bah di dunia, yang semua malaikat mengeli-linginya, bahkan tiap
hari malaikat masuk kedalamnya, tujuh puluh ribu malaikat masuk
                                                                 18
kemudian keluar tidak kembali lagi, diganti besoknya dengan tujuh
puluh ribu malaikat yang lainnya, begitu banyaknya jumlah malaikat.
Kemudian juga Rasululloh diperlihatkan ‘Arsy, diperlihatkanva surga,
dan Rasululloh ketika diperlihatkan surga beliau mengatakan :


   “Saya masuk surga dan saya lihat kebanyakan penduduk surga
                   adalah orang-orang fakir”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Inti dari perjalanan Isro’ dan Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi
wa sallam, adalah apa yang disebutkan dalam surat Al-Isro’ :
                          ...           ...
“Untuk Allah perlihatkan kepada nabi Muhammad sebagian dari
tanda-tanda kebesaran Allah, di alam dunia dan dialam langit”
Itulah inti dan tujuan Isra’ dan Mi’roj-nya Rasululloh shollallahu
alaihi wa sallam, disamping ingin memulyakan Rasululloh
Allah subhanahu wa ta’ala, ingin menunjukkan tanda-tanda kebesaran
Allah kepada Rasululloh Muhammad, itulah tujuan Isra’ dan
Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, bukan ingin
bertemu dengan Allah yang dilangit, bukan ingin bertemu dengan
Allah yang diatas, bukan itu tujuannya, tapi Al-Quran sendiri sudah
mengatakan :
                          ...            ...
Untuk aku perlihatkan kepada Rasululloh Muhammad, sebagian dari
    tanda-tanda kebesaranku, kata Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Itulah, ringkasan dari perjalanan Isra’ dan Mi’roj-nya Rasululloh
shollallahu alaihi wa sallam, mudah-mudahan kita termasuk umat
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam yang tegar setegar Masyitoh,

                                                                   19
dalam mengemban misi Islam ini, dan mudah-mudahan kita
senantiasa dalam agama Islam dan Iman kita masing-masing sampai
kita meninggal dunia, dan mudah-mudahan kita bukan termasuk
orang-orang yang di dalam perumpamaan-perumpamaan yang jelek,
yang Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam lihat ketika perjalanan
Isro’, tapi kita termasuk dalam perumpamaan-perumpamaan yang
baik, yang Rasululloh lihat dalam perjalanan Isro’nya.



         .


                                                    .
             .

                                                            .
                               .
             :




                                                        .


                                                                 20
.



 .
.
     .



             .




                 21
TAWASSUL DENGAN AMAL SHOLEH
                         i   jk

                     .
                                            .
                                    .



                                .
               .
                                                      :

  :


Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini,
pada waktu yang mulia ini, di hari yang mulia ini, kita tingkatkan
Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Cukup kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah, atas limpahan
nikmat Iman dan nikmat Islam, yang Allah telah berikan kepada kita..


Cukup senantiasa kita bersyukur kalau seandainya kita hanya
mendapatkan nikmat Iman dan nikmat Islam, tanpa nikmat-nikmat
                                                                 22
duniawi yang lainnya. Tapi Allah subhanahu wa ta’ala telah
memberikan kepada kita banyak kenikmatan, dan Allah sebutkan
dalam Al-Qur’an :
                :
“Kalau seandainya kalian ingin menghitung-hitung nikmat Allah,
niscaya kalian tidak akan pernah bisa menghitungnya”.
Karena sangking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Tapi nikmat Iman dan nikmat Islam sudah menjadi pondasi besar bagi
kita, sudah menjadi modal yang terbesar bagi kita, untuk bisa selamat
dunia dan di akhirat kelak. Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam
Al-Qur’an :
                    ...
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yang kemudian dia meninggal
dunia dalam keadaan kafir…”.
      ...                                                  ...
“Tidak akan akan pernah diterima salah seorang pun dari mereka
oleh Allah subhanahu wa ta’ala, apabila mereka ingin menebus
kekufurannya, apabila mereka ingin menebus siksaan Allah yang
Allah berikan di Akhirat kelak, meskipun mereka menebusnya dengan
emas sebesar bumi ini tidak akan pernah diterima oleh Allah
subhanahu wa ta’ala, dan mereka tetap akan disiksa dan mereka tidak
ada yang bisa menelongnya”.
Sungguh luar biasa nikmat Iman dan nikmat Islam yang Allah berikan
kepada kita, kita tidak pernah bisa mendapatkan emas sebesar bumi
ini, tapi seandainya kita mendapatkan Iman dan Islam maka cukup
bagi kita untuk senantiasa bersyukur, karena kekufuran tidak bisa
ditebus dengan semua emas yang ada di dunia ini.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah adalah Maha Pencipta, Allah Pencipta segala sesuatu, Allah
mampu untuk menjadikan manusia tanpa ayah dan ibu, Allah juga
                                                                  23
mampu untuk menjadikan seorang anak tanpa proses pernikahan,
tanpa proses pergaulan antara suami dan istri, Allah ciptakan nabi
Adam dari tanah, Allah ciptakan nabi Isa dari seorang ibu yang
‘Afiifah, yang bisa menjaga harga dirinya, yang sholihah, yang
senantiasa taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, tapi dalam
kehidupan dunia ini, Allah jadikan sebab dan akibat, ada sebab dan
biasanya Allah jadikan akibat padanya. Sebagaimana dalam
kehidupan sehari-hari ketika kita lapar, maka kemudian kita makan,
sehingga kita menjadi kenyang, ketika kita haus, kemudian kita
minum, maka kita lepas dahaga kita, itulah teori sebab dan akibat
yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Karenanya Allah
subhanahu wa ta’ala menjadikan faktor sebab dan akibat itu juga
dalam ibadah kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kita
diperintahkan untuk beribadah, agar kita mendapatkan pahala dari
Allah, kita diperin-tahkan untuk tidak melanggar larangan-Nya, agar
kita terhindar dari siksaan-Nya, Allah mampu untuk menjadikan
seseorang masuk sorga tanpa dia beramal sedikitpun, tapi Allah
memberikan kita perintah, melarang kita untuk melakukan hal-hal
yang diharamkan-Nya, agar kita semuanya bisa menjalankannya di
dunia ini dan kemudian kelak di akhirat kita akan diberi balasan yang
setimpal atas apa yang telah Allah perintahkan kepada kita, Allah
turunkan kitab, Allah utus rosul-Nya untuk menjelas-kan apa yang ada
dalam kitab itu, sehingga kelak di akhirat, tidak ada alasan bagi kita,
tidak ada alasan bagi orang-orang yang di siksa, kenapa saya disiksa
dan si fulan itu mendapatkan kenikmatan, sehingga kelak di akhirat
ada rasa keadilan diantara kita sesama manusia, sesama makhluk
Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah mampu untuk menjadikan seseorang kaya tanpa dia berusaha,
tanpa dia bekerja, Allah juga mampu untuk menjadikan seseorang
miskin meskipun dia terus beru-saha, tapi Allah menjadikan seseorang
bisa mendapatkan kekayaan, karena dia berusaha di dunia ini.

                                                                    24
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam memberikan kabar kepada
kita tentang burung yang pergi dari sarangnya dalam keadaan lapar,
dia tidak tahu dimana rizkinya, tapi kemudian petang hari dia pulang
dalam keadaan kenyang. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam
menyebutkan dalam sabdanya :




“Kalau seandainya, kalian tawakkal kepada Allah dengan sebaik-baik
tawakkal, pasti dan niscaya Allah akan memberikan kalian rizki
sebagaimana Allah memberikan rizki kepada sekawanan burung,
mereka keluar dari sarangnya dalam keadaaan perut kosong,
kemudian mereka pulang dalam keadaan perut kenyang”.
Itulah tawakkal, kita diperintahkan untuk berusaha agar kita
mendapatkan apa yang kita cita-citakan, di dunia kita berusaha untuk
mendapatkan nafkah yang halal, agar kita bisa mendapatkan rizki
yang halal juga, di akhirat kita diperintahkan oleh Allah subhanahu
wa ta’ala di dunia ini untuk beribadah agar kita di akhirat bisa
mendapat-kan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam hadits riwayat Al-Bukhori dan Muslim Rasululloh shollallahu
alaihi wa sallam menceritakan tentang tiga orang yang kemudian
mereka berteduh dari hujan yang begitu deras, masuk ke dalam gua, di
dalam gua mereka berteduh dan tiba-tiba turun dan jatuhlah batu yang
begitu besar dari puncak gunung dan kemudian menutup pintu gua
tersebut, mereka tidak bisa keluar karena tidak mampu untuk
mendorong batu tersebut, tapi kemudian mereka berdoa, sebelum
mereka berdoa mereka menyebutkan amal ibadahnya masing-masing.
Yang pertama orang tersebut mengatakan :”Ya Allah, saya
mempunyai dua orang tua, yang sudah tua, yang sudah lanjut usia, dan
saya tidak pernah memberikan makan keluarga saya, anak dan istri
saya, sebelum orang tua saya makan dan orang tua saya minum, tapi
                                                                 25
suatu ketika saya mencari nafkah begitu jauh, sehingga saya terlambat
pulang, saya dapatkan kedua orang tua saya sedang tidur pulas, dan
saya tunggu di depan pintu kamar mereka, sampai mereka bangun,
dan saya tidak memberikan makanan itu kepada keluarga saya, bahkan
anak-anak saya menangis, merintih minta makan ketika itu, tapi saya
tidak berikan sampai orang tua saya bangun, kemudian meraka
bangun dan mereka makan, setelah itu mereka beristira-hat kembali.
Ya Allah.. apabila apa yang saya lakukan ini ikhlas karena-Mu, maka
bukakan pintu gua ini. Terbuka pintu gua tersebut tapi mereka belum
bisa keluar.
Orang yang kedua kemudian berdoa, sebelum dia berdoa dia
mengatakan : “Ya Allah, saya cinta kepada seorang perem-puan, tapi
perempuan itu tidak menyambut cinta saya, kemudian saya bekerja,
sampai kemudian saya menjadi orang yang kaya dan suatu ketika
perempuan itu membutuhkan uang, kemudian dia datang kepada saya,
saya berikan bantuan uang, apa yang dia butuhkan, tapi dengan syarat
saya bisa menggauli dia, ketika kemudian saya berikan harta saya, dan
saya ingin menggauli dia, tapi kemudian dia mengatakan : ”Jangan
engkau melakukan perbuatan zina!”, seketika itu saya kemudian
berpaling dari perempuan itu, dan saya berikan harta saya ikhlas
karena-Mu. Ya Allah.. kalau seandainya, apa yang saya lakukan itu
ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini”. Terbukalah pintu gua
itu perlahan-lahan, tapi mereka belum bisa keluar.
Dan yang ketiga juga berdoa, sebelum dia berdoa dia mengatakan :
“Ya Allah.. saya mempunyai pekerja, dan setiap bulan saya gaji
pekerja saya, suatu ketika ada seorang pekerja yang belum
mendapatkan gajinya, tapi saya tidak tahu entah kemana dia perginya.
Kemudian gaji itu saya jadikan modal untuk berdagang lagi, dan
kemudian ternyata dari gaji itu saya mendapatkan keuntungan yang
luar biasa, selang berapa tahun kemudian orang itu datang dan minta
gajinya. Saya berikan semua apa yang saya dapatkan dari keuntungan
dengan modal gaji orang tersebut, kemudian dia ambil tanpa
meninggalkan sedikitpun untuk saya. Ya Allah.. kalau seandainya apa
yang saya lakukan itu ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini”.
                                                                  26
Dan terakhir pintu gua tersebut terbuka, dan mereka bisa keluar dari
gua tersebut.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran hadits Rasululloh shollallahu
alaihi wa sallam tentang cerita tiga orang tadi. Orang-orang tersebut
berdoa, dan sebelum mereka berdoa, mereka menyebutkan amal
ibadah-nya, dalam istilah syara’ inilah yang dina-makan dengan
tawassul, tawassul dengan amal sholeh, tawassul dengan amal ibadah
kita. Allah mampu dengan doa kita, apabila kita berdoa dengan ikhlas
kepada-Nya, batu itu bisa kemudian bergeser dan mereka bisa keluar,
tapi kenapa orang-orang tersebut menyebutkan amal ibadah-nya
sebelum mereka berdoa, untuk kita ambil pelajaran bahwa diantara
sebab dikabulkannya doa adalah amal sholeh yang kita lakukan ikhlas
karena Allah subhanahu wa ta’ala, karena-nya kita berharap mudah-
mudah kita termasuk orang-orang yang ikhlas, dan mudah-mudahan
kita termasuk orang-orang yang bisa melakukan amal ibadah kepada
Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Ketika Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam ditanya : ”Kenapa
batu itu kemudian jatuh dari puncak gunung?”, Rasululloh shollallahu
alaihi wa sallam menjawab : “Batu itu jatuh karena takut, karena
khosy-yah, karena tunduk, karena patuh kepada Allah subhanahu wa
ta’ala”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala.
Kalau seandainya, batu yang keras, batu yang tidak mempunyai hati,
batu yang mati dan tidak bernyawa, bisa tunduk, patuh dan takut
kepada Allah subhanahu wa ta’ala.. marilah kita yang diberikan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala hati yang lebih lembut dari pada batu, kita
jadikan hati ini sebagai motivasi kita untuk senantiasa tunduk kepada
Allah subhanahu wa ta’ala, senantiasa patuh kepada Allah subhanahu
                                                                  27
wa ta’ala, sehingga kita senantiasa takwa dan takut kepada Allah
subhanahu wa ta’ala, apabila hati ini baik, maka niscaya seluruh
anggota tubuh kita akan baik, sebaliknya apabila hati ini jahat maka
seluruh anggota tubuh kita akan jahat.
Itulah sekedar khutbah yang bisa saya sampaikan.




                        .


              .

   .

                                                    .
                        .
       :




                                .
                                                                 28
.




    .x                   .
.
         .

                 :



                     .




                             29
Gunakan Kesempatan Hidup Ini
                 Untuk Beribadah Kepada Allah
                    i       jk




                                     .



       .

                                 .
                    .
                                                        :
       :

                        :
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan
Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Takwa dengan
sebenar-benar Takwa. Takwa dengan menjalankan seluruh perintah
Allah, dan menjauhi seluruh larangan Allah. Takwa adalah

                                                             30
menjadikan seseorang mulia menurut Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah sebutkan di dalam A-Quran :
                  :
“Sesungguhnya orang yang paling mulia menurut Allah adalah orang
yang paling bertaqwa kepada Allah”.
Takwa bersumber dari dalam hati, karenanya Rasululloh
mengibaratkan hati bagaikan raja, apabila hati ini baik maka seluruh
anggota tubuh kita akan baik, apabila hati ini jelek maka seluruh
anggota tubuh kita pun juga akan jelek, karenanya kita senantiasa
memohon kepada Allah agar kita dan hati kita diperteguhkan dalam
Iman dan Islam, diperteguhkan dalam agama Islam, karena-nya kita
sering memohon kepada Allah, setiap kita sholat :


“Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami
dalam agama-Mu”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam bersabda :




“Barang siapa yang takut, pasti dia akan segera menuju tempat
tujuannya”.
Didalam kehidupan kita sehari-hari pun, ketika kita takut akan
terlambat menuju tempat tujuan kita, pasti kita keluar rumah pagi-pagi
hari, ketika kita takut untuk tidak ketemu dengan orang yang kita
sedang ada janji dengannya, pasti kita pun juga keluar lebih dulu,
ketika kita ada janji dengan orang atau atasan kita, pasti kita akan
keluar lebih dulu, agar kita bisa bertemu dengan orang yang kita
punya janji dengannya.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengatakan dalam sabdanya :
                                                                   31
“Barang siapa yang takut maka dia akan keluar lebih pagi”


“Barang siapa yang keluar lebih dulu pasti dia akan sampai ke tempat
tujuanya”


“Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah mahal”


“Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah sorga”
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita
didalam hadits ini, apabila kita takut akan siksaan Allah maka
hendaklah kita menyegerakan taubat kepada-Nya, apabila kita takut
akan siksaan didalam kubur maka hendaklah kita segera taubat dan
beribadah kepada-Nya, dan apabila kita takut dari siksaan Allah di
neraka maka segeralah kita beribadah mencari bekal sebanyak-banyak
mungkin didalam dunia ini.
Kesempatan hidup di dunia ini tidak akan pernah terulang lagi, hidup
di dunia hanya satu kali, karenanya manfaatkan kesempatan yang
hanya sekali ini dengan sebaik-baiknya.
Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita
untuk menyege-rakan diri kita, menuju apa yang terbaik bagi
kehidupan akhirat kita. Allah tawarkan kepada kita barang yang
sungguh mahal, Allah tawarkan kepada kita sorga, yang lebih mahal,
lebih dari semua yang ada di dunia ini.
Kalau kita mendapatkan jatah sedikit dari dunia, pasti kita akan
berebut, agar jangan sampai kita ketinggalan, pasti kita akan datang
lebih duluan, lebih dulu dari pada yang lainnya, tapi kalau kita
mendapatkan tawaran dari Allah sorga, maka seyogyanya dan lebih
utama lagi kita menyegerakan diri kita untuk segera mendapatkan apa
yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yaitu sorga.

                                                                 32
“Barang yang ditawarkan Allah sungguh adalah mahal”


           “Barang yang ditawarkan Allah adalah sorga”
Allah sebutkan didalam Al-Qur’an :


                            :
    “Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan
     kalian, dan bergegas-lah untuk mendapatkan sorga, yang
               lebih luas dari pada langit dan bumi”


       “Semuanya itu Allah siapkan, Allah peruntukkan bagi
                 orang-orang yang bertaqwa”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Hidup di dunia hanya satu kali, hidup dan kesempatan di dunia ini
tidak akan pernah terulang lagi, karenanya Rasululloh shollallahu
alaihi wa sallam mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya :




Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya
mengingatkan kepada kita, manfaatkan lima perkara sebelum datang
lima perkara, manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu,
karena masa muda adalah kesempatan yang luar biasa, yang bisa kita
lakukan yang tidak pernah bisa kita lakukan ketika datang masa tua,
ketika kita muda kita bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan dan
tidak akan pernah bisa dilakukan ketika kita sedang dalam keadaan
                                                                33
tua, ketika kita tua, kita mulai merasa ada sesuatu yang berkurang
dalam tubuh kita, mata kita mulai rabun, pendengaran kita mulai
samar, anggota tubuh kita mulai samar, anggota tubuh kita mulai
lemah dan semuanya ada yang kurang di dalam tubuh kita, karenanya
orang yang tua pasti akan berandai-andai, seandainya saya bisa
kembali muda, pasti aku akan kabarkankan kepada anak-anak muda
apa yang seyogyanya harus dilakukan ketika mereka dalam keadaan
muda. Masa tua adalah hilangnya masa muda, karenanya kesempatan
muda hendaklah kita perguna-kan sebaik-baiknya, Rasululloh
shollallahu alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk memanfaatkan
masa muda kita sebelum datang masa tua kita.
Yang kedua, masa ketika kita mendapatkan kenikmatan, masa dimana
kita kaya raya, sebelum datang waktu kita dan masa miskin kita. Kita
lihat kepada diri kita, ketika kita mendapatkan kenikmatan, ketika kita
menaiki mobil yang mewah, punya rumah yang megah, harta yang
melimpah, pasti orang-orang fakir dan orang-orang miskin akan
senantiasa mengatakan didalam hati mereka, seandainya saya seperti
dia, pasti mereka akan berandai-andai didalam benak dan fikiran
mereka, cobalah kalau seandainya kita bayangkan apa yang mereka
andaikan, didalam diri dan benak mereka, pasti kita akan senantiasa
bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kekayaan adalah
kenikmatan dari Allah, karenanya perguna-kan kenikmatan itu dengan
sebaik-baiknya, apa yang kita lakukan ketika kita masih kaya, pasti
lebih banyak dari pada ketika kita jatuh miskin, kekayaan tidak akan
pernah langgeng.
Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan didalam surat Luqman cerita
tentang mereka yang mendapatkan luar biasa kekayaan dari Allah,
hartanya melimpah, sawahnya pun luas, tapi kemudian mereka tidak
membagi-bagikan waktu panen mereka untuk fakir miskin, Allah
musnahkan dalam satu malam harta kekayaan yang mereka punyai.
Kita pun juga beberapa hari ini dihentakkan dengan musibah Tsunami
di negara Jepang, kita pun juga bisa memikirkan, orang-orang itu dan
mereka penduduk Jepang mendapat-kan kekayaan itu tidak hanya
dalam satu dua hari, tidak hanya dalam satu dua bulan, tapi dalam
                                                                    34
tahunan bahkan berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun,
tapi kemudian musnah dalam beberapa menit, dalam beberapa detik
saja.
Allah subhanahu wa ta’ala memberikan gambaran kepada kita,
kekayaan tidak akan pernah langgeng, sekarang kita kaya, mung-kin
besok kita akan jatuh miskin, karenanya waktu dimana kita
mendapatkan kekayaan, manfatkan sebaik-baiknya untuk bisa mencari
bekal demi akhirat kita.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Yang ketiga, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan
masa sehat kita, sebelum datang masa sakit kita. Karena orang yang
sakit, pasti senantiasa berandai-andai, kalau seandainya saya sehat,
kalau seandainya saya bisa berjalan, kalau seandainya saya bisa
melakukan apa yang ketika saya sehat bisa lakukan, pasti saya akan
melakukan semua hal itu. Orang akan merasakan nikmat sehat, ketika
dia jatuh sakit, orang akan kehilangan nikmat dan bagaimana
indahnya nikmat sehat, ketika dia jatuh sakit, karenanya ketika kita
sehat, pergunakan masa sehat kita untuk ibadah kepada Allah
subhanahu wa ta’ala.
Seorang Imam besar pengarang kitab Taqrib, kitab yang dibaca di
pesantren-pesantren kita yaitu Abu Syuja’ umurnya ketika itu sampai
pada 140 tahun, ketika ditanya oleh orang-orang disekitarnya : ”Wahai
Imam, wahai syekh, kenapa anda, dalam umur yang sangat panjang
ini, 140 tahun masih kelihatan sehat, dan masih bisa menggerakkan
semua anggota tubuh anda, tanpa bantuan alat sedikitpun”, kata beliau
Al-Imam Abu Syuja’ :”Beliau mengatakan


Saya menjaga tubuh saya, anggota tubuh saya dari perbuatan
maksiyat ketika saya masih muda, ketika saya masih sehat, karenanya
Allah subhanahu wa ta’ala jaga tubuh saya ketika saya sudah tua”.
Karenanya kita berharap mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan
waktu dimana kita mendapatkan masa sehat, untuk ibadah kepada
                                                                  35
Allah subhanahu wa ta’ala untuk memperbanyak keimanan dan
ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Yang keempat, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan
kita, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, waktu luang
hendaklah kita pergunakan untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa
ta’ala. Waktu ini bagaikan pedang, waktu terus berjalan, apabila kita
tidak memanfaat-kan waktu yang luang ini, pasti terus akan ditindas
oleh waktu tersebut. Kita berandai-andai, seandainya besok saya bisa
ibadah kepada Allah, kemudian setelah datang hari esok, kita pun
tidak bisa melakukannya, hilanglah kesempatan kita untuk ibadah
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kita juga berandai-andai,
seandainya ketika datang waktu libur, saya akan ibadah kepada Allah,
ternyata kemudian ketika datang waktu libur kita manfaatkan waktu
libur itu untuk refreshing, untuk bisa berlibur dengan menikmati
kenikmatan duniawi. Setelah itu apa yang terjadi, kemaren saya tidak
bisa memanfaatkan waktu itu untuk ibadah kepada Allah. Waktu terus
berjalan, ketika kita tidak bisa memanfaatkan, maka kita yang akan
dilindas dan ditindas oleh waktu tersebut.
Yang terakhir, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan
kita,waktu hidup kita sebelum datang masa kematian. Hidup adalah
kenikmatan yang tiada taranya, lebih dari pada kenikmatan harta, lebih
dari pada kenikmatan sehat, kalau toh kemudian kita tanya orang-
orang yang sakit-sakitan, pasti dia ingin berharap hidup lebih lama
lagi.
Diantara kita tidak ada yang siap untuk mati hari ini, diantara kita
tidak ada yang siap untuk mati hari esok, diantara kita tidak ada yang
siap untuk mati seminggu lagi, sebulan lagi, bahkan setahun lagi,
karena banyaknya maksiyat yang kita lakukan, karenanya kita lihat
pada diri kita masing-masing, kita instrokpeksi pada diri kita masing-
masing, peluang hidup, waktu hidup, kesempatan hidup ini kita
pergunakan sebaik-baiknya, sebelum kita nanti akan diingatkan oleh
ajal kita, sebelum kita akan ditegur oleh kematian dan kematian tidak
akan pernah memberitahukan kita sebelumnya, kematian dan ajal akan
datang tiba-tiba, dan akan menghinggapi setiap dari kita, karenanya
                                                                   36
persiapkan, karenanya manfaatkan waktu dimana kita oleh Allah
diberikan kehidupan untuk ibadah kepada-Nya, untuk bertakwa
kepada-Nya, untuk mencari bekal dengan sebaik-baik bekal, yang
tidak ada lain dan tidak bukan adalah takwa kepada Allah subhanahu
wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kita hanya berharap, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
ingat akan kematian. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang
yang sadar, bahwa setiap kenikmatan yang Allah berikan adalah
amanat yang hendaknya kita berikan kepada mereka yang berhak
untuk menerimanya, sehingga kita akan mendapatkan bagian pahala
dari amanat itu kelak di akhirat. Dan kita juga berharap mudah-
mudahan kita diberikan Husnul Khotimah oleh Allah subhanahu wa
ta’ala.




                     .

                           .
           .

                                                        .
                                        :
                                                               37
.
        .




    .
.
            .

                    :

                .




                            38
cxátÇ eÉáâÄâÄÄÉ{ ^xÑtwt ft{tutà gátâutÇ
                       i    j k




                                                            .

                                                        .
                   .

                                                        .




Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan
Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, karena hanya dengan
Iman dan Taqwa seseorang akan selamat dunia dan akhirat. Taqwa
adalah anjuran dan perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala bagi
orang-orang yang beriman. Kita dapatkan dalam banyak ayat Al-
Quran, perintah untuk bertaqwa bagi orang-orang yang beriman.
Taqwa merupakan kesempurnaan iman seseorang, karenanya Allah
subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Quran :
                                                                39
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, dan nanti pada hari kiamat,
     nanti di akhirat rahmatku hanya aku berikan kepada orang-
        orang yang ‘Yattaquun’ orang-orang yang bertaqwa”.
Diantara makna Taqwa adalah meninggalkan hal-hal yang dilarang
oleh Allah subhanahu wa ta’ala, diantara makna Taqwa adalah
menjauhi hal-hal yang dilarang Allah subhanahu wa ta’ala, karenanya
Allah berikan rahmat-Nya di dunia ini untuk seluruh makhluknya,
Allah berikan rahmatnya di dunia ini bagi orang-orang yang muslim
juga bagi orang-orang yang non muslim, bahkan diantara rahmat
Allah, Allah juga berikan kepada hewan-hewan yang merupakan
makhluk Allah subhanahu wa ta’ala. Karena rahmatnya Allah, hewan,
induk hewan tidak akan menginjak anaknya sendiri, Karena
rahmatnya Allah, hewan pun menyelamatkan anaknya dari mara
bahaya, itulah rahmat Allah yang Allah berikan di dunia ini kepada
makhluknya. Tapi rahmat Allah yang Allah berikan di dunia ini,
hanyalah satu dari seratus rahmat yang Allah miliki, dan sembilan
puluh sembilan rahmat Allah kelak hanya dikhususkan bagi orang-
orang yang ‘Yattaquun’, orang-orang yang meninggalkan kesyirikan,
orang-orang yang menjauhi menyembah selain Allah subhanahu wa
ta’ala.


 “Dan rahmat-Ku di dunia meliputi luas untuk segala sesuatu, dan
nanti di akhirat Allah khususkan rahmatnya hanya bagi orang-orang
                   yang menjauhi perbuatan syirik”.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam hadits riwayat Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim Rosululloh
shollallhu alaihi wa sallam bersabda :


                                                                40
.                                   .
                                     .
                                              .
“Suatu ketika Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam bertanya kepada
sahabat Tsauban, ‘Wahai Tauban, apa yang kamu lakukan apabila
umat Islam dikelilingi oleh musuh-musuhnya, bagaikan orang-orang
yang mengelilingi makanan yang ingin dimakannya?’, Tsauban
kemudian bertanya kepada Rosululloh ‘Ya Rosulalloh, apakah ketika
itu umat Islam sedikit?’, Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam
menjawab              kalian banyak,               , banyaknya kalian
bagaikan buih, bagaikan busa di lautan. Meskipun banyak tapi rapuh,
               dan banyak diantara kalian dihinggapi oleh penyakit
‘wahn’.                      , kemudian Tsauban bertanya apakah
penyakuit ‘wahn’ itu wahai Rosulalloh,
penyakit ‘wahn’ itu          cinta duniawi yang menjadikan dia lalai
dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan takut untuk mati
artinya tidak mau berjihad di jalan Allah subhanahu wa ta’ala.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Ada beberapa pesan yang Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam
sampaikan kepada kita :
Yang Pertama bahwa pada akhir zaman umat Islam akan dikelilingi,
akan diserang, akan dimusuhi oleh banyak musuh, dari dalam
ataupun dari luar Islam, semuanya menyerang Islam, mungkin
sekarang serangan itu bukan serangan berupa senjata, tapi mungkin
yang kita dapatkan sekarang serangan itu lebih banyak melalui media
                                                                  41
masa, elektronika dan segala macamnya. Umat Islam disudutkan
bahwa umat Islam, atau Islamnya sendiri telah mengajarkan
terorisme, radikalisme, eksrimisme bahkan fundamintalisme,
semuanya disudutkan, propaganda-propaganda barat menyudutkan
umat Islam, padahal ajaran Islam adalah ajaran Rohmatan Lil ‘Alamin.
Bukti Rohmatan Lil ‘Alamin semua ajaran Islam, adalah masuknya
Islam ke Indonesia bukan dengan peperangan, bukan dengan
kekerasan, bukan dengan pembantaian, tapi Islam masuk ke
Indonesia dengan jalan damai, serangan-serangan itu, ada
dimunculkan oleh orang-orang non muslim untuk menyudutkan
Islam, bahkan melalui media masa, kita pun, generasi-generasi muda
kita diracuni dengan tradisi-tradisi barat, generasi-generasi kita lebih
cenderung dan lebih suka untuk meniru apa yang menjadi tradisi-
tradisi barat, negara kita yang ketimuran sudah luntur nilai-nilai
kultur ketimurannya, karena diserang oleh racun dan virus-virus
tradisi-tradisi barat. Itulah diantara serangan-serangan umat-umat
non muslim kepada umat Islam.
Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam juga berpesan :
Bahwa umat Islam pada akhir zaman bukan tambah sedikit, tambah
semakin banyak jumlahnya, tapi jumlah yang banyak tidak ada ikatan
ukhuwah Islamiyah yang kuat, banyak muncul aliran-aliran, banyak
muncul mereka yang mengatasnamakan Islam, bahkan mereka
mengatasnamakan Islam dan menyalahkan umat Islam sendiri.
Mereka mengatakan bahwa jamaahnya yang paling benar, yang
lainnya salah. Aliran-aliran ini banyak muncul dan memecah belah
umat Islam, umat Islam banyak tapi banyaknya mereka kata
Rosululloh bagaikan buih, bagaikan busa dilautan, sebanyak-
banyaknya busa apabila kita berikan tetesan air, maka busa itupun
akan tercerai berai, tidak ada tali pengikat yang menguatkan mereka.
Bukti bahwa umat Islam, tidak ada satu tali yang menguatkan
mereka, sampai sekarang kita tidak bisa membantu saudara-saudara
kita di Palestina untuk bisa hidup seperti kita, untuk bisa merdeka
                                                                     42
seperti kita, padahal negara yang mendzolimi mereka adalah satu
diantara kepungan negara-negara muslim, diantara kepungan
negara-negara timur tengah, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan
mereka.
Tapi sejarah mencatat ada searang raja yang bisa mengalahkan
tentara Salib, beliau adalah Raja Sholahuddin Al-Ayubi, seorang raja
yang mengaku dan menganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, seorang
raja yang sangat perhatian tentang aqidah Ahlus Sunnah Wal
Jamaah, seorang raja yang mengajarkan ajaran Aqidah Ahlus Sunnah
Wal Jamaah di setiap masjid bahkan sebelum Adzan
dikumandangkan diajarkan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Raja
Sholahuddin Al-Ayubi adalah raja yang mencatat dalam sejarah
dengan tinta emas, yang bisa mengalahkan pasukan Salib, padahal
mereka pasukan Salib sudah menguasai Baitul Maqdis, Palestina
sekarang 9 tahun lamanya, tapi beliau bisa mengalahkan pasukan
Salib, dengan menyatukan umat Islam dalam satu Aqidah, sebelum
beliau ajak umat menyerbu pasukan Salib beliau satukan umat Islam
dalam ajaran Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, karenanya
bermunculannya aliran-aliran pada masa sekarang ini yang telah
mencerai beraikan umat Islam, menyalahkan satu dengan yang
lainnya adalah problematika dalam umat Islam. Rosululloh shollallhu
‘alaihi wa sallam tidak mengatakan umat Islam sedikit, tapi umat
Islam banyak, tapi banyaknya mereka bagaikan buih di lautan,
bagaikan busa yang mudah dan rapuh untuk bercerai berai.
Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan
berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Pesan yang ketiga yang Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam
sampaikan dalam haditsnya               dan banyak diantara kalian
yang dihinggapi penyakit ‘Wahn’, sahabat Tsauban bertanya ‘apakah
penyakit ‘Wahn’ itu wahai Rasulalloh?’,


                                                                 43
Penyakit ‘Wahn’ itu adalah ‘Hubbud Dunya’
cinta kepada dunia yang kemudian membutakan kita dari beribadah
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kecintaan yang menjadikan kita
lupa dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kecintaan
kepada nikmat yang melupakan kita kepada Dzat yang memberi
nikmat tersebut. Cinta dunia yang seperti ini, adalah cinta dunia yang
tercela,                       dan yang kedua penyakit
enggan untuk diajak berjihad, enggan untuk diajak amar ma’ruf dan
nahi munkar, enggan untuk menyampaikan yang benar adalah benar,
enggan untuk mengingatkan bahwa yang salah adalah salah, ini
adalah penyakit yang banyak menghingapi mayoritas umat Islam
sekarang ini, sehingga umat Islam terpuruk dengan dunianya saja,
mereka ingin menumpuk-numpuk harta, mereka lalai dari beribadah
kepada Allah subhanahu wa ta’ala, apabila diajak untuk berjihad
mereka enggan untuk berjihad. Benar jihad sekarang bukan
kemudian mengangkat senjata, memerangi musuh-musuh Islam
dengan senjata, tapi jihad sekarang dengan lisan, karena para ulama
mengatakan :
                Jihad itu ada dua macam,
      Jihad dengan mengangkat senjata dan jihad dengan lisan.
Sekarang adalah waktunya kita untuk jihad dengan lisan, waktunya
kita amar ma’ruf dan nahi munkar, waktunya kita tegakkan Aqidah
Ahlus Sunnah Wal Jamaah, apabila ada aliran-aliran yang
menyimpang dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah, maka jangan ragu-ragu
dan maka jangan segan-segan untuk mengatakan mereka adalah
menyempal dan Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam mengatakan :


  Barang siapa yang menyempal, maka dia menyempal ke neraka.
Artinya mayoritas umat Islam akan tetap dijaga kemurnian aqidahnya
oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya mayoritas umat Islam akan
                                                                   44
tetap dalam Aqidah yang benar,              golongan yang selamat
adalah mayoritas umat Islam, karena Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa
sallam bangga kelak di akhirat, kelak di surga, bahwa mayoritas
penduduk surga adalah umat Muhammad shollallhu ‘alaihi wa
sallam. Tidaklah mungkin dan mustahil golongan yang menyempal,
aliran-aliran yang baru datang belakangan ini mengatakan mereka
yang paling benar, yang lainnya salah, tidak akan mungkin mereka
menjadi mayoritas penghuni surga. Ini bukti dan ini dalil
bahwasannya mayoritas umat Islam dalam kebenaran, mayoritas
umat Islam akan tetap dijaga Aqidahnya oleh Allah subhanahu wa
ta’ala. Karenanya ketika kita dihadapkan oleh banyaknya fenomena-
fenomena, aliran-aliran yang muncul sekarang ini kita tetap dan kita
tetap berada dalam jalur yang benar, yaitu mayoritas umat Islam
Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.
Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala tetapkan kita dalam
Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, mudah-mudahan Allah jadikan
kita orang-orang yang bisa membela Aqidah Ahlus Sunnah Wal
Jamaah, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang
menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dan mudah-mudahan kita
meninggal dunia dalam Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah.


         .


                                            .



                                                                 45
.
        .




    .



                             .



            .

                    .
                        .
.                        .

                                 46
.


.



        .




            47

More Related Content

What's hot

Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur 10 Dosa Besar
 
Pesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaPesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaIdrus Abidin
 
Pacaran = kredit zina
Pacaran = kredit zinaPacaran = kredit zina
Pacaran = kredit zinaRina Hafs
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8Insan Cendikia6f
 
Salawat of Tremendous Blessings
Salawat of Tremendous BlessingsSalawat of Tremendous Blessings
Salawat of Tremendous BlessingsAbdurrauf Kurniadi
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMuhsin Hariyanto
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPruangkuliahpai6f
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaLBB Primagama
 
Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2rexydwiakbar
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaTazkirah PTAR
 
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanErwin Wahyu
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMuhsin Hariyanto
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaHelmon Chan
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidupDr. Maman SW
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaIsmail Zain
 
15 sifat manusia dalam al Quran
15 sifat manusia dalam al Quran15 sifat manusia dalam al Quran
15 sifat manusia dalam al QuranHelmon Chan
 

What's hot (20)

Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
Jilid 3 (Revisi 2013) - 10 Dosa Besar - Tausiyah Ustad Yusuf Mansur
 
Pesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan SurgaPesona Kenikmatan Surga
Pesona Kenikmatan Surga
 
Pacaran = kredit zina
Pacaran = kredit zinaPacaran = kredit zina
Pacaran = kredit zina
 
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
Modul Mata Pelajaran PAI SMP Kelas 8
 
Salawat of Tremendous Blessings
Salawat of Tremendous BlessingsSalawat of Tremendous Blessings
Salawat of Tremendous Blessings
 
Ujian hidup
Ujian hidupUjian hidup
Ujian hidup
 
Neraka
NerakaNeraka
Neraka
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasan
 
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMPLembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
Lembar Kerja Mata Pelajaran PAI SMP
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
 
Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2Surga dan neraka 2
Surga dan neraka 2
 
Calon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan NerakaCalon Ahli Syurga dan Neraka
Calon Ahli Syurga dan Neraka
 
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam KehidupanPentingnya Taqwa dalam Kehidupan
Pentingnya Taqwa dalam Kehidupan
 
Mencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasanMencermati budaya rabu wekasan
Mencermati budaya rabu wekasan
 
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azabMasuk surga tanpa hisab tanpa azab
Masuk surga tanpa hisab tanpa azab
 
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dadaKiat2 agar selalu berlapang_dada
Kiat2 agar selalu berlapang_dada
 
(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup(14) perjalanan hidup
(14) perjalanan hidup
 
Neraka
NerakaNeraka
Neraka
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husna
 
15 sifat manusia dalam al Quran
15 sifat manusia dalam al Quran15 sifat manusia dalam al Quran
15 sifat manusia dalam al Quran
 

Similar to Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH

4.5 hari kiamat
4.5 hari kiamat4.5 hari kiamat
4.5 hari kiamatwk_aiman
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiAimanSensei Gta
 
Seruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiSeruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiustzhafiz
 
Rahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-SajdahRahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-SajdahMirza Syah
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurgaJajat Sudrajat
 
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni nerakabahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni nerakaHelmon Chan
 
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptxISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptxAnswlSaka
 
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptxOC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptxfateynaimi
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirnajikha
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirsalamahumi16
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrHilman Yusri
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang berimanErman Hidayat
 
2 sebab azab kubur
2 sebab azab kubur2 sebab azab kubur
2 sebab azab kuburIbnu Idrus
 
Do’a dan dongeng
Do’a dan dongengDo’a dan dongeng
Do’a dan dongengDr. Maman SW
 
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxXII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxAlfaFisabilillah
 

Similar to Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH (20)

4.5 hari kiamat
4.5 hari kiamat4.5 hari kiamat
4.5 hari kiamat
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
 
Seruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiSeruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumi
 
Rahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-SajdahRahasia dan Makna Surat As-Sajdah
Rahasia dan Makna Surat As-Sajdah
 
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga4 golongan manusia yang dirindukan syurga
4 golongan manusia yang dirindukan syurga
 
Dua kali hidup
Dua kali hidup Dua kali hidup
Dua kali hidup
 
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni nerakabahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
 
Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
 
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptxISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
ISLAM PERJALANAN HIDUP MANUSIA.pptx
 
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptxOC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
OC 6 NIKMAT YANG DI HITUNG.pptx
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul HasyrMakalah Tentang Yaumul Hasyr
Makalah Tentang Yaumul Hasyr
 
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
15 kunci rizki dari allah untuk hamba yang beriman
 
2 sebab azab kubur
2 sebab azab kubur2 sebab azab kubur
2 sebab azab kubur
 
Do’a dan dongeng
Do’a dan dongengDo’a dan dongeng
Do’a dan dongeng
 
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptxXII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
XII_Gasal_2.-Kehidupan-Manusia-di-Hari-Kiamat_PPT.pptx
 
PAI_2.pptx
PAI_2.pptxPAI_2.pptx
PAI_2.pptx
 
Wirid Basyairul Khoirot.pdf
Wirid Basyairul Khoirot.pdfWirid Basyairul Khoirot.pdf
Wirid Basyairul Khoirot.pdf
 

More from Muchammad Dimyati

Teks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By GusdifaTeks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By GusdifaMuchammad Dimyati
 
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhabGusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhabMuchammad Dimyati
 
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatarGusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatarMuchammad Dimyati
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidMuchammad Dimyati
 
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyatiKisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyatiMuchammad Dimyati
 
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabahBk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabahMuchammad Dimyati
 
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu BersyukurKhutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu BersyukurMuchammad Dimyati
 
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -TakatsurKhutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -TakatsurMuchammad Dimyati
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikMuchammad Dimyati
 
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikriM ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikriMuchammad Dimyati
 

More from Muchammad Dimyati (20)

Teks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By GusdifaTeks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
Teks Khutbah Idul Adha By Gusdifa
 
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhabGusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
Gusdifa shiyam wal qiyam 4 madzhab
 
Gusdifa Wudhu
Gusdifa WudhuGusdifa Wudhu
Gusdifa Wudhu
 
Gusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam SholatGusdifa PM Ahkam Sholat
Gusdifa PM Ahkam Sholat
 
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatarGusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
Gusdifa Materi Perbandingan MAdzhab sebuah pengatar
 
Khutbah idul adha
Khutbah idul adhaKhutbah idul adha
Khutbah idul adha
 
Khutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaikKhutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaik
 
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiidKhutbah ust  muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
Khutbah ust muhyidin fattah, ma al qaul as sadiid
 
Uh 12345 pai vii genap 2013
Uh 12345 pai vii genap 2013Uh 12345 pai vii genap 2013
Uh 12345 pai vii genap 2013
 
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyatiKisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
Kisi2 ukk pai kls 7 smpit ar rudho by ust dimyati
 
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabahBk khutbah ust m.dimyati muhasabah
Bk khutbah ust m.dimyati muhasabah
 
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu BersyukurKhutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
Khutbah Ust. Dimyati Fanani Menata Hati Untuk Selalu Bersyukur
 
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -TakatsurKhutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
Khutbah Jumat Tafsir Surat At -Takatsur
 
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia TerbaikKhutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
Khutbah Jumat Manusia-manusia Terbaik
 
Bk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dimBk kj manusia terbaik dim
Bk kj manusia terbaik dim
 
Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432
 
Uh 1 fiqih viii genap 2013
Uh 1 fiqih viii genap 2013Uh 1 fiqih viii genap 2013
Uh 1 fiqih viii genap 2013
 
Uh 1 plkj vii genap 2013
Uh 1 plkj vii genap 2013Uh 1 plkj vii genap 2013
Uh 1 plkj vii genap 2013
 
Uh 123 pai vii genap 2013
Uh 123 pai vii genap 2013Uh 123 pai vii genap 2013
Uh 123 pai vii genap 2013
 
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikriM ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
M ismail yusuf lomba pidato ghazwul fikri
 

Recently uploaded

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Adam Hiola
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxAfifahNuri
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRobert Siby
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfDianNovitaMariaBanun1
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSRobert Siby
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxSaeful Malik
 

Recently uploaded (6)

Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
Sekolah Sabat - Triwulan 2 2024 - Pelajaran 5
 
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PERAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 ShortRenungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
Renungan Doa Subuh EIUC July 2024 Mazmur 88 Short
 
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdfPenampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
Penampakan Yesus setelah kebangkitan Lengkap.pdf
 
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUSWJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
 
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptxPRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
PRAKTEK ADAB-ADAB JAMAAH HAJI DAN UMROH.pptx
 

Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH

  • 1. ^âÅÑâÄtÇ ^{âàut{ NASHOOIKH SYABAAB Oleh: Ust. Khoirul Anshori, M.A http://gusdim-ridho.blogspot.com gusdifa@gmail.com abu_elfatehuda@yahoo.co.id
  • 2. Daftar Isi 1. Kandungan surat At-Takaatsur ………........……...…… 3 2. Hikmah Isra’ Mi’raj ………………….……........….…... 12 3. Tawassul dengan amal sholeh ….……….……….......... 22 4. Gunakan kesempatan hidup ini untuk beribadah kepada Allah …………........……….…………….…….. 30 5. Pesan Rosululloh kepada sahabat Tsauban ……..........… 39 2
  • 3. Kandungan Surat At-Takaatsur i jk . . . . . . : } : { Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, pada waktu yang mulia ini, kita.. duduk bersama bertafakkur, bermunajat kepada Allah Ta’ala, berharap pada diri kita masing- 3
  • 4. masing untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Ta’ala, karena hanya iman dan taqwa yang bisa menyelamatkan kita di dunia, di alam kubur dan di akhirat kelak. Iman kemudian ditambah dengan taqwa yaitu menjalankan seluruh kewajiban dan menjauhi seluruh larangan adalah sifat bagi seorang muslim yang mulia. Allah Ta’ala berfirman : : { } “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah Ta’ala” Surga yang Allah Ta’ala ciptakan yang penuh dengan kenikmatan, penuh dengan kebahagiaan, penuh dengan kesenangan. Itu semuanya disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. Allah Ta’ala menyebutkan : } : { Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu, dan untuk mendapatkan kebahagiaan yang berupa surga yang itu lebih luas dari pada langit dan bumi, dan itu disiapkan dan disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa. Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam pun juga mengatakan bahwa orang yang dekat dengan beliau kelak, secara maknawi adalah orang yang bertaqwa, siapapun mereka dan dari golongan manapun mereka. Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Tema khutbah kali ini adalah tentang surat At-Takatsur, surat yang diturunkan oleh Allah Ta’ala kepada Rasululloh Muham-mad ketika beliau ada di Mekkah, surat yang terdiri dari 8 ayat, 36 kata dan 152 huruf. Sebab turunnya ayat ini atau surat At-Takatsur ini adalah tentang kebiasaan orang-orang Yahudi, yang membangga-banggakan diri, membangga-banggakan kabilahnya, membangga-banggakan kaum-nya, membangga-banggakan nasabnya, sehingga karena mereka membanggakan kaum dan golongannya mereka tidak ingin ada 4
  • 5. seorang nabi selain dari golongan mereka, karena itu mereka tidak percaya ketika Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam dari bangsa Quraiys, dari orang Arab diutus oleh Allah Ta’ala untuk menjadi nabi mereka pun tidak percaya, meskipun kabar tentang dianggkatnya seorang nabi dari bangsa Arab itu ada di dalam kitab Taurat yang asli, tapi mereka karena bangga dengan kekayaan, bangga dengan kaumnya, bangga dengan golongannya, mereka tidak menerima dengan satu kebenaran, meskipun begitu surat At-Takatsur ini mengingatkan kita semua. Allah Ta’ala menyebutkan pada awal surat ini : {( ) } Kalian dilalaikan, kalian dilupakan, dengan menumpuk-numpuk harta, kalian mem-banggakan dengan harta kalian dengan kekayaan kalian dengan nasab kalian dengan jabatan kalian, sehingga kalian lupa dari taat kepada Allah Ta’ala, padahal kekayaan yang kita punyai tidak akan pernah kita bawa ke liang kubur, padahal kekayaan yang kita punyai adalah apa yang kita pakai kemudian usang dan kita tinggalkan, apa yang kita makan kemudian kita keluarkan, atau apa yang kita infaqkan kita sedekahkan yang itu nanti itu akan kita dapatkan pahalanya dari Allah Ta’ala Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Kita lihat pada diri kita masing-masing, banyak diantara kita dilalaikan, ditipu oleh kenikmatan dunia dan Rasululloh Shol-lallahu Alaihi Wasallam bersabda : Tidak akan pernah kenyang, tidak akan merasa puas, perut anak Adam kecuali apabila sudah dibungkam dengan tanah, ar-tinya kecuali apabila dia sudah meninggal dunia. Dunia apabila kita kejar bagaikan fata-morgana, semakin dekat semakin menjauh, dunia apabila kita kejar bagaikan kita minum air lautan, semakin kita minum semakin kita merasa kehausan.. itulah dunia, dan kebanyakan`diantara kita dila-laikan oleh kenikmatan- 5
  • 6. kenikmatan dunia. Allah kemudian menyebutkan dalam ayat berikutnya : {( ) } Baru orang itu akan sadar, insaf, ketika dia kemudian meninggal dunia, ketika dia digiring dibawa jenazahnya keliang kubur, baru orang itu akan sadar, bahwa kesem-patan hidup di dunia, kesempatan untuk mendapatkan bekal yang baik di dunia telah habis.. kebanyakan orang hidup itu bagaikan orang yang tidur, dia baru sadar ketika dia bangun dari tidurnya, sama ketika kita hidup di dunia kita bayak lalai kita banyak ditipu oleh kenikmatan duniawi, kemudian ketika datang ajal menjemput baru sadar bahwa kesempatan waktu beramal sholeh, menabung keba-jikan telah habis bahkan orang kafir mengatakan “Ya Rob kalau seandainya engkau kembalikan aku ke dunia untuk bisa melakukan amal kebaikan”, tapi kesempatan itu sudah tidak ada lagi, penyesalan hanya adanya di akhir, tidak ada penyesalan itu di depan. Karenanya waktu yang kita punyai, haruslah kita manfaatkan sebaik mungkin. Kelak ketika kita meninggal dunia Rasululloh Shol-lallahu Alaihi Wasallam. mengingatkan : : Rasululloh -Shollallahu Alaihi Wasallam- mengingatkan, ketika kita meninggal dunia maka yang menghantarkan kita ada tiga perkara, keluarga juga mengantarkan kita dalam isak tangis, kepiluan, kesedihan, meratapi kepergian kita. Harta kita kalau seandaianya kita orang kaya, mobil kita menghantarkan jenazah kita, dan yang ketiga amal ibadah kita, dua diantara tiga ini akan kembali, keluarga kita akan kembali dengan kepiluan, kesedihan isak tangis mereka, harta kita pun juga akan kembali, yang akan menyertai kita adalah amal kita masing-masing. Liang kubur bagaikan kotak Amal yang tidak akan pernah diisi kecuali oleh diri kita masing-masing, akankah liang kubur kita termasuk “Roudhoh Min Riyaadhil Jannah, Taman Surga” Atau justru sebaliknya termasuk “Hufrotun Min Hufarin Niiroon” termasuk kubangan dari kubangan neraka ” semoga liang kubur kita penuh 6
  • 7. dengan amal ibadah yang baik, sehingga liang kubur kita penuh dengan sinar dan menyinari apa yang ada didalamnya. Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Kemudian pada ayat selanjutnya Allah Ta’ala memgingatkan : {( ) ( ) } Niscaya, pasti, kalian semuanya akan tahu -Allah sampai mengulang dua kali-, kalian akan tahu, bagaimana, ketika datang ajal. Maka apabila orang itu termasuk orang mukmin yang mendapatkan rohmah, dia akan meng-atakan kepada orang-orang disekelilingnya meskipun mereka tidak mendengarnya, dia mengatakan “’ajjiluu-nii-‘ajjiluunii” segerakan saya, segerakan saya, karena dia tahu dia orang yang mendapatkan nikmat dan rohmat dari Allah, tapi sebaliknya orang yang mendapatkan murka didalam kuburannya, siksa dan malaikat Munkar dan Nankir di dalam kuburannya, dia akan mengatakan “akhiruuni-akhiruuni” pelankan saja, tunda saja penguburan ini, karena dia tahu bahwa dia akan mendapatkan siksaan dari Allah Ta’ala. {( ) ( ) } Niscaya semua diantara kita akan mengha-dapinya, perbedaanya adalah waktu dan kita tidak tahu apakah umur yang terle-watkan dari kita itu lebih banyak, lebih panjang dari yang tersisa dari umur kita. Tidak ada bisa menjamin besok kita masih hidup, tidak ada yang bisa menjamin nanti malam saya masih hidup. Hitungan kehidu-pan itu bukan hitungan hari atau kemudian minggu atau bulan atau tahun tapi hitungan kehidupan itu adalah hitung-an detik dan menit, salah seorang penyair mengatakan : Detak jantung seseorang itu mengingatkan dirinya sesungguhnya kehidupan itu adalah hitungan menit ataupun detik. Apabila beberapa menit saja detak jantung kita ini tidak bergerak maka orang itu akan dikatakan meninggal dunia 7
  • 8. Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Ayat yang berikut-nya Allah mengatakan : {( ) ( ) } Seandainya kalian tahu dengan “Ilmul Yakin”, dengan ilmu yang benar, Lataro-wunnal Jahiim kalain wahai orang-orang kafir akan diperlihatkan di dalam kuburan kalian, tempat kalian di neraka sungguh merupakan siksaan tiada taranya. Orang yang ketika menanti di dunia ini pasti akan membosankan, meskipun yang dinanti- nantikan adalah sesuatu yang membaha-giakan, bagaimana dengan penantian orang yang menanti sesuatu yang merupakan siksaan, pasti akan menyiksa, bukan dalam hitungan hari, bukan dalam hitungan bulan, bukan dalam hitungan tahun, tapi ribuan tahun yang kita tidak tahu kapan, orang itu akan menanti dengan penuh siksaan. {( ) ( ) } Kemudian orang kafir ini ketika dimasukkan ke dalam neraka Jahannan, maka dia akan mengetahui dengan ‘Ainul Yaqiin dengan sebenar-benar keyakinan, sebenar-benar pengetahuan, bagaimana pedihnya siksaan di dalam neraka, neraka yang menyiksa malaikat yang menyiksa minuman dan makanan yang menyiksa semuanya terjadi untuk selama-lamanya, sungguh tiada tara, tiada bandingan dengan siksaan yang ada di dunia. Sekarang ini kita senantiasa berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diselamatkan dari siksaan api neraka. Ayat yang terakhir Allah Ta’ala Mengatakan : {( ) } Nanti pada hari kiamat kalian akan ditanya tentang kenikmatan yang kalian dapatkan di dunia, sekarang tidak ada hisab, sekarang adalah waktu kita untuk beramal, tapi kelak kita tidak ada waktu untuk beramal, waktu yang ada adalah hisab perhitungan amal ibadah kita. Rasululloh Shollallahu Alaihi Wasallam diantara doa beliau, beliau mengatakan : 8
  • 9. Ya Allah berikanlah aku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang yang cinta kepada-Mu, kecintaan kepada orang-orang yang bisa mendekatkanku cinta kepada-Mu, dan jadikanlah cintaku kepada-Mu lebih dari pada cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku dan kepada air yang dingin. Pada kalimat yang terakhir Rosululloh menyebutkan “air yang dingin” itu artinya untuk mengingatkan kita bahwa air yang dingin adalah merupakan kenikmatan yang terkadang juga melalaikan seseorang dari beribadah kepada Allah Ta’ala sehingga Rosululloh memohon jangan sampai nikmat ini, melalaikan atau mengurangi kecintaannya kepada Allah Ta’ala air mungkin di Indonesia di negara kita gampang untuk mendapatkannya tapi di sebagaian tempat air itu susah untuk didapatkan, bila seseorang minum dalam keadaan haus, maka dia akan merasakan nikmat yang tiada taranya. Sungguh air yang mudah kita dapatkan itu pun nanti akan dipertanyakan oleh Allah Ta’ala bagaimana dengan kenikmatan-kenikmatan yang lainnya, nikmat sehat, nikmat kekayaan, nikmat anggota tubuh, nikmat waktu, nikmat masa muda, semuanya akan ditanyakan oleh Allah Ta’ala maka persiapkan jawaban untuk itu semua, jawabannya akan bisa kita jawab ketika kita bisa mendapatkan bekal amal bekal ibadah yang baik di dunia ini. Sehingga semuanya akan di jawab oleh amal ibadah kita. Ma’asyirol Muslimin Rohimakumulloh Semoga surat At-Takatsur ini menjadikan dampak bagi kita, untuk kita sadar, kita tidak dilalaikan lagi oleh kenikmatan-kenikmatan duniawi, kita jadi orang yang sadar atas kelalaian kita sebelum kita disadarkan oleh ajal kita, kita menjadi orang yang ingat akan beribadah kepada Allah Ta’ala ingat akan adanya ajal kita, sebelum kita diinggatkan oleh datangnya ajal kita, kita menjadi orang-orang yang bisa mengamalkan perintah Allah dan Rasul-Nya, sehingga 9
  • 10. bekal kita di untuk di liang kubur bertumpuk dan semakin banyak dan bisa kita banggakan di akhirat kelak. Itulah materi khutbah yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan ada hikmah dan manfaatnya. . . . . } : { 10
  • 11. . . . . . } . { . 11
  • 12. HIKMAH ISRA’ MI’RAJ i jk . . . . . : : Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena hanya dengan Iman dan Takwa, seseorang akan beruntung, seseorang akan selamat dunia dan di akhiratnya. 12
  • 13. Orang yang beriman kemudian ditambah dengan bertakwa, menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah, maka merekalah yang akan mendapatkan jaminan selamat dunia dan akhiratnya. Cukup bagi kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah atas dua nikmat ini, nikmat Iman dan nikmat Takwa, karena hanya dengan Iman dan Takwa seseorang akan mendapatkan kemulyaan yang lebih dari pada yang lainnya, Allah sebutkan dalam Al-Qur’an : : “Sesungguhnya orang yang paling mulia, menurut Allah, adalah orang yang paling bertakwa diantara kalian”. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, mendapatkan kemulyaan yang begitu luar biasa, lebih mulia dari pada malaikat, lebih mulia dari pada nabi-nabi yang lainnya, bahkan makhluk yang paling mulia diantara makhluk-makhluk Allah, karena keimanan, karena ketakwaan yang ada pada diri beliau. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, ketika masuk bulan Rajab beliau mengajarkan kepada kita satu doa, doanya adalah : "Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan". Bulan Rajab dan bulan Sya’ban adalah bulan yang mulia, bulan yang mana Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, memohon keberkahan, memohon kebai-kan, memohon tambahan kebaikan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Karena ingin mendapatkan tambahan kebaikan, maka niscaya, pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban mari kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. mari kita tingkatkan amal ibadah kita kepada Allah 13
  • 14. subhanahu wa ta’ala, agar kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam juga mengatakan , dan sampaikan, pertemukan kami dengan bulan Romadhon, karena beliau rindu untuk bertemu kembali dengan bulan Romadhon, padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa-dosanya, yang telah lalu dan yang akan datang, masih rindu, masih ingin berjumpa dengan bulan Romadhon, bulan yang penuh dengan kenikmatan, bulan yang penuh dengan keistimewaan, bulan ibadah, ibadah kita pada bulan Romadhon dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kalau Rasululloh Muhammad menginginkan kembali untuk bertemu dengan bulan Romadhon, maka lebih utama kita, yang masih banyak dosanya, yang masih banyak kelalaiannya, untuk bisa bertemu kembali dengan bulan Romadhon. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan diberkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Tanpa terasa kita sudah masuk pada akhir-akhir dari bulan Rojab, bulan dimana Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mendapatkan mukjizat, dan diantara mukjizat beliau yang luar biasa yaitu mukjizat Isra’ dan Mi’rajnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam. Allah sebutkan dalam surat Al-Isro’ ayat yang pertama : : Subhaana, kata subhaana artinya adalah Maha S uci Allah, Allah sebutkan dalam ayat ini, dan diawali dengan subhaana dan biasanya kata subhaanalloh kita ucapkan untuk sesuatu yang menakjub-kan, maka apa yang ingin Allah sampaikan, apa yang ingin Allah beritahukan kepada kita, adalah sesuatu yang menakjubkan, 14
  • 15. “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya”. Para ulama mengatakan “al-abdu” adalah ruh dan jasad, maka Isro’ dan Mi’rojnya Rasululloh adalah dengan ruh dan jasadnya beliau, dan ini adalah satu kemuliaan yang Rasululloh dapatkan, bahwa Rasululloh diakui sebagai hamba Allah, pengakuan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Rosul-Nya adalah kemuliaan yang didapatkan oleh Rasululloh dari Allah subhanahu wa ta’ala Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya. “malam hari”, dari masjidil Haram menuju Masjidil Aqsho, dua masjid yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsho, adalah dua masjid yang didirikan dan dibangun oleh nabi Adam ‘alaihis salam. Al-Masjidil Harom didirikan oleh nabi Adam kemudian 40 tahun kemudian nabi Adam mendirikan al-Masjidil Aqsho, Al-Masjidil Harom adalah masjid yang mempunyai kemulyaan dan al-masjidil Aqsho adalah masjid yang begitu jauh, jauh jaraknya dari masjidil Harom sehingga dikatakan Al- Masjidil Aqsho (masjid yang jauh, karena jauh jaraknya dari masjidil Harom). Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam melakukan perjalanan Isro’nya mengendarai Buroq hewan surga yang berwarna putih, yang disebutkan dalam hadits bahwa Buroq ini lebih besar daripada keledai, dan lebih kecil daripada kuda, ia melompat sejauh ia memandang, kemudian Rasululloh menunggangi Buroq bersama malaikat Jibril, dan kemudian pindah di Madinah beliau turun sholat dua rokaat, setelah itu singgah ke Tursina tempat nabi Musa mendapatkan wahyu, beliau turun sholat dua rokaat, kemudian singgah di Baitul-lahm tempat nabi Isa lahir, beliau turun dan sholat dua rokaat, hingga akhirnya beliau sampai di Baitul Maqdis di Masjidil Aqsho, beliau berkumpul dengan para nabi-nabi sebelumnya, dan beliau sholat sebagai imam, ini juga merupakan satu kemulyaan bagi baginda nabi 15
  • 16. besar Muhammad shollallahu alaihi wa sallam bahwa beliau menjadi imam diantara para nabi-nabi yang lainnya. Di dalam perjalanan Isro’nya, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, diperlihatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, kejadian- kejadian yang luar biasa, kejadian-kejadian menjadi pelajaran bagi kita sebagai umatnya, Rasululloh melihat sebagaian orang yang menanam tanaman, bercocok tanam pada pagi hari kemudian mereka panen pada sore harinya, cepat sekali mereka mendapatkan panen apa yang mereka tanam, kemudian Rasululloh bertanya : “Siapakah mereka wahai malaikat Jibril ?”, kemudian Jibril pun mengatakan : “Mereka , merekalah orang-orang yang berjihad dijalan Allah, merekalah orang-orang yang berjuang, yang berjuang membela agama Allah, mereka mendapatkan kemulyaan yang luar biasa, mendapatkan pahala yang luar biasa”, bahkan ada salah orang yang datang kepada Rasululloh, beliau berkata kepada Rasululloh : “Ya Rasululloh apakah saya, masuk Islam dulu atau kemudian berjihad”, kata Rosululloh : ”Masuk Islamlah, dan kemudian berjihadlah”, kemudian orang ini masuk Islam, dan setelah itu berjihad didalam jihadnya beliau terbunuh, mati syahid, kemudian Rasululloh mengatakan tentang orang ini, { }, orang ini telah melakukan amal yang sedikit yaitu jihad, Tetapi kemudian mendapatkan pahala yang luar biasa, karena orang yang mati syahid akan mendapatkan seratus derajat, satu derajat adalah antara bumi dan langit, sungguh luar biasa yang Allah berikan kepada orang-orang yang mati syahid. Kemudian Rasululloh juga melihat orang-orang yang memukul kepalanya, hancur dan kemudian kembali, pukul lagi, hancur kembali, Rasululloh bertanya : “Mereka siapa wahai malaikat Jibril ?”, “Mereka itu adalah orang-orang yang diberatkan oleh kepalanya untuk menunaikan sholat, untuk menjalankan sholat, itulah hukumannya”, kemudian juga Rasululloh diperlihatkan, orang-orang yang minum air nanah, yang keluar dari kemaluan para pelacur, kemudian Rasululloh bertanya : “Siapakah mereka itu ?”, kemudian malaikat Jibril 16
  • 17. mengatakan : “Meraka adalah orang-orang yang suka minum- minuman keras di dunia”, Rasululloh juga diperlihatkan orang-orang yang makan daging yang sudah membusuk, berebut mereka untuk memakan daging yang membusuk ini, kemudian Rasululloh bertanya : “Siapakah mereka ini wahai malaikat Jibril ?”, malaikat Jibril pun mengatakan : “Mereka adalah orang-orang yang berzina, orang-orang yang gemar melakukan perbuatan Zina, meninggalkan yang halal yaitu nikah, tapi kemudian menjalankan yang maksiat yaitu Zina”, na’udzu billah tsumma na’udzu billah, Rasululloh juga diperlihatkan perumpamaan dunia, bagai-kan wanita tua, yang tidak ada yang menoleh kepadanya, ini menunjukkan bahwa dunia, kenikmatan yang ada di dalamnya, kebahagian yang ada di dalamnya, keindahan yang ada didalam-nya, semuanya hanyalah sementara, maka jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh dunia kita, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dilalaikan oleh kenikmatan duniawi daripada ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Rasululloh juga mencium bau harum, makam Masyitoh binti Fir’aun, Masyitoh tukang sisir putrinya Fir’aun, yang kisahnya mengatakan bahwa beliau adalah wanita yang tegar, beliau wanita yang sabar, demi mengemban misi Islam, tidak pernah goyah sedikitpun, meskipun diancam untuk dibunuh bahkan bukan ancaman tapi memang dibunuh oleh Fir’aun, dia dan keluarganya, satu persatu dari keluarganya dimasukkan ke dalam tungku yang besar yang berisi minyak yang sudah mendidih, sampai anaknya yang kecil pun juga dimasuk-kan, ketika anaknya yang kecil ini dimasukkan, Masyitoh si tukang sisir ini merasa iba, meresa sedih, tapi tidak ada keraguan di dalamnya tentang benarnya Islam, tidak ada keragu-an di dalamnya tentang kebenaran apa yang dia yakini, tapi dia merasa sedih, anak yang kecil ini harus masuk ke dalam tungku yang besar itu, tapi kemudian anak inipun diberikan kekuatan oleh Allah untuk bisa bicara, dia mengatakan : 17
  • 18. "Sabar wahai ibunda, sesungguhnya engkau dalam kebenaran, dan sesungguhnya siksaan di akhirat lebih pedih dari pada siksaan di dunia”. Kemudian anak ini pun juga dimasukkan, terakhir Masyitoh, sang penyisir ini. Kemudian dimasukkan sebelum dimasuk-kan dia pun minta ke beberapa orang kepada Fir’aun untuk dikumpulkan tulang belulang dia bersama keluarganya, dan untuk dimakamkan, kemudian permohonan ini dikabulkan. Dan ketika Rasululloh melakukan perjalanan Isro’ beliau menci-um bau harum dari makam Masyitoh binti Fir’aun. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Sesampainya Rasululloh di Masjidil Aqsho, baru kemudian beliau menjalan-kan perjalanan Mi’roj, yaitu naik, naiknya tidak lagi mengendarai hewan yang bernama Buroq, tapi beliau naik, menaiki tangga, dengan begitu cepatnya bersama malaikat Jibril, kemudian beliau bertemu dengan para nabi, di langit yang pertama beliau berjumpa dengan nabi Adam ‘alaihis salam, di langit yang kedua beliau bertemu dengan nabi Isa ‘alaihis salam, di langit yang ketiga beliau bertemu dengan nabi Yusuf, di langit yang keempat bertemu dengan nabi Harun, di langit yang kelima bertemu dengan nabi Yahya, di langit yang keenam bertemu dengan nabi Musa, dan terakhir di langit yang ketujuh beliau bertemu dengan nabi Ibrohim alaihis salam. Itulah perjalanan Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, sampai akhirnya Rasululloh juga melihat Sidrotil Muntaha, pohon yang begitu besar dan begitu indahnya, bahkan dikatakan tidak ada yang bisa mensifati diantara makhluk Allah saking indahnya pohon ini. Rasululloh juga melihat Baitul Ma’mur, tempat di langit bagaikan Ka’bah di dunia, yang semua malaikat mengeli-linginya, bahkan tiap hari malaikat masuk kedalamnya, tujuh puluh ribu malaikat masuk 18
  • 19. kemudian keluar tidak kembali lagi, diganti besoknya dengan tujuh puluh ribu malaikat yang lainnya, begitu banyaknya jumlah malaikat. Kemudian juga Rasululloh diperlihatkan ‘Arsy, diperlihatkanva surga, dan Rasululloh ketika diperlihatkan surga beliau mengatakan : “Saya masuk surga dan saya lihat kebanyakan penduduk surga adalah orang-orang fakir”. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Inti dari perjalanan Isro’ dan Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, adalah apa yang disebutkan dalam surat Al-Isro’ : ... ... “Untuk Allah perlihatkan kepada nabi Muhammad sebagian dari tanda-tanda kebesaran Allah, di alam dunia dan dialam langit” Itulah inti dan tujuan Isra’ dan Mi’roj-nya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, disamping ingin memulyakan Rasululloh Allah subhanahu wa ta’ala, ingin menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah kepada Rasululloh Muhammad, itulah tujuan Isra’ dan Mi’rojnya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, bukan ingin bertemu dengan Allah yang dilangit, bukan ingin bertemu dengan Allah yang diatas, bukan itu tujuannya, tapi Al-Quran sendiri sudah mengatakan : ... ... Untuk aku perlihatkan kepada Rasululloh Muhammad, sebagian dari tanda-tanda kebesaranku, kata Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’at yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Itulah, ringkasan dari perjalanan Isra’ dan Mi’roj-nya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam, mudah-mudahan kita termasuk umat Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam yang tegar setegar Masyitoh, 19
  • 20. dalam mengemban misi Islam ini, dan mudah-mudahan kita senantiasa dalam agama Islam dan Iman kita masing-masing sampai kita meninggal dunia, dan mudah-mudahan kita bukan termasuk orang-orang yang di dalam perumpamaan-perumpamaan yang jelek, yang Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam lihat ketika perjalanan Isro’, tapi kita termasuk dalam perumpamaan-perumpamaan yang baik, yang Rasululloh lihat dalam perjalanan Isro’nya. . . . . . : . 20
  • 21. . . . . . 21
  • 22. TAWASSUL DENGAN AMAL SHOLEH i jk . . . . . : : Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah pada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, pada waktu yang mulia ini, di hari yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Cukup kita untuk senantiasa bersyukur kepada Allah, atas limpahan nikmat Iman dan nikmat Islam, yang Allah telah berikan kepada kita.. Cukup senantiasa kita bersyukur kalau seandainya kita hanya mendapatkan nikmat Iman dan nikmat Islam, tanpa nikmat-nikmat 22
  • 23. duniawi yang lainnya. Tapi Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kepada kita banyak kenikmatan, dan Allah sebutkan dalam Al-Qur’an : : “Kalau seandainya kalian ingin menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan pernah bisa menghitungnya”. Karena sangking banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita. Tapi nikmat Iman dan nikmat Islam sudah menjadi pondasi besar bagi kita, sudah menjadi modal yang terbesar bagi kita, untuk bisa selamat dunia dan di akhirat kelak. Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Qur’an : ... “Sesungguhnya orang-orang kafir, yang kemudian dia meninggal dunia dalam keadaan kafir…”. ... ... “Tidak akan akan pernah diterima salah seorang pun dari mereka oleh Allah subhanahu wa ta’ala, apabila mereka ingin menebus kekufurannya, apabila mereka ingin menebus siksaan Allah yang Allah berikan di Akhirat kelak, meskipun mereka menebusnya dengan emas sebesar bumi ini tidak akan pernah diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala, dan mereka tetap akan disiksa dan mereka tidak ada yang bisa menelongnya”. Sungguh luar biasa nikmat Iman dan nikmat Islam yang Allah berikan kepada kita, kita tidak pernah bisa mendapatkan emas sebesar bumi ini, tapi seandainya kita mendapatkan Iman dan Islam maka cukup bagi kita untuk senantiasa bersyukur, karena kekufuran tidak bisa ditebus dengan semua emas yang ada di dunia ini. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah adalah Maha Pencipta, Allah Pencipta segala sesuatu, Allah mampu untuk menjadikan manusia tanpa ayah dan ibu, Allah juga 23
  • 24. mampu untuk menjadikan seorang anak tanpa proses pernikahan, tanpa proses pergaulan antara suami dan istri, Allah ciptakan nabi Adam dari tanah, Allah ciptakan nabi Isa dari seorang ibu yang ‘Afiifah, yang bisa menjaga harga dirinya, yang sholihah, yang senantiasa taat kepada Allah subhanahu wa ta’ala, tapi dalam kehidupan dunia ini, Allah jadikan sebab dan akibat, ada sebab dan biasanya Allah jadikan akibat padanya. Sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari ketika kita lapar, maka kemudian kita makan, sehingga kita menjadi kenyang, ketika kita haus, kemudian kita minum, maka kita lepas dahaga kita, itulah teori sebab dan akibat yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Karenanya Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan faktor sebab dan akibat itu juga dalam ibadah kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kita diperintahkan untuk beribadah, agar kita mendapatkan pahala dari Allah, kita diperin-tahkan untuk tidak melanggar larangan-Nya, agar kita terhindar dari siksaan-Nya, Allah mampu untuk menjadikan seseorang masuk sorga tanpa dia beramal sedikitpun, tapi Allah memberikan kita perintah, melarang kita untuk melakukan hal-hal yang diharamkan-Nya, agar kita semuanya bisa menjalankannya di dunia ini dan kemudian kelak di akhirat kita akan diberi balasan yang setimpal atas apa yang telah Allah perintahkan kepada kita, Allah turunkan kitab, Allah utus rosul-Nya untuk menjelas-kan apa yang ada dalam kitab itu, sehingga kelak di akhirat, tidak ada alasan bagi kita, tidak ada alasan bagi orang-orang yang di siksa, kenapa saya disiksa dan si fulan itu mendapatkan kenikmatan, sehingga kelak di akhirat ada rasa keadilan diantara kita sesama manusia, sesama makhluk Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah mampu untuk menjadikan seseorang kaya tanpa dia berusaha, tanpa dia bekerja, Allah juga mampu untuk menjadikan seseorang miskin meskipun dia terus beru-saha, tapi Allah menjadikan seseorang bisa mendapatkan kekayaan, karena dia berusaha di dunia ini. 24
  • 25. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam memberikan kabar kepada kita tentang burung yang pergi dari sarangnya dalam keadaan lapar, dia tidak tahu dimana rizkinya, tapi kemudian petang hari dia pulang dalam keadaan kenyang. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam menyebutkan dalam sabdanya : “Kalau seandainya, kalian tawakkal kepada Allah dengan sebaik-baik tawakkal, pasti dan niscaya Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana Allah memberikan rizki kepada sekawanan burung, mereka keluar dari sarangnya dalam keadaaan perut kosong, kemudian mereka pulang dalam keadaan perut kenyang”. Itulah tawakkal, kita diperintahkan untuk berusaha agar kita mendapatkan apa yang kita cita-citakan, di dunia kita berusaha untuk mendapatkan nafkah yang halal, agar kita bisa mendapatkan rizki yang halal juga, di akhirat kita diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini untuk beribadah agar kita di akhirat bisa mendapat-kan pahala dari Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam hadits riwayat Al-Bukhori dan Muslim Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang tiga orang yang kemudian mereka berteduh dari hujan yang begitu deras, masuk ke dalam gua, di dalam gua mereka berteduh dan tiba-tiba turun dan jatuhlah batu yang begitu besar dari puncak gunung dan kemudian menutup pintu gua tersebut, mereka tidak bisa keluar karena tidak mampu untuk mendorong batu tersebut, tapi kemudian mereka berdoa, sebelum mereka berdoa mereka menyebutkan amal ibadahnya masing-masing. Yang pertama orang tersebut mengatakan :”Ya Allah, saya mempunyai dua orang tua, yang sudah tua, yang sudah lanjut usia, dan saya tidak pernah memberikan makan keluarga saya, anak dan istri saya, sebelum orang tua saya makan dan orang tua saya minum, tapi 25
  • 26. suatu ketika saya mencari nafkah begitu jauh, sehingga saya terlambat pulang, saya dapatkan kedua orang tua saya sedang tidur pulas, dan saya tunggu di depan pintu kamar mereka, sampai mereka bangun, dan saya tidak memberikan makanan itu kepada keluarga saya, bahkan anak-anak saya menangis, merintih minta makan ketika itu, tapi saya tidak berikan sampai orang tua saya bangun, kemudian meraka bangun dan mereka makan, setelah itu mereka beristira-hat kembali. Ya Allah.. apabila apa yang saya lakukan ini ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini. Terbuka pintu gua tersebut tapi mereka belum bisa keluar. Orang yang kedua kemudian berdoa, sebelum dia berdoa dia mengatakan : “Ya Allah, saya cinta kepada seorang perem-puan, tapi perempuan itu tidak menyambut cinta saya, kemudian saya bekerja, sampai kemudian saya menjadi orang yang kaya dan suatu ketika perempuan itu membutuhkan uang, kemudian dia datang kepada saya, saya berikan bantuan uang, apa yang dia butuhkan, tapi dengan syarat saya bisa menggauli dia, ketika kemudian saya berikan harta saya, dan saya ingin menggauli dia, tapi kemudian dia mengatakan : ”Jangan engkau melakukan perbuatan zina!”, seketika itu saya kemudian berpaling dari perempuan itu, dan saya berikan harta saya ikhlas karena-Mu. Ya Allah.. kalau seandainya, apa yang saya lakukan itu ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini”. Terbukalah pintu gua itu perlahan-lahan, tapi mereka belum bisa keluar. Dan yang ketiga juga berdoa, sebelum dia berdoa dia mengatakan : “Ya Allah.. saya mempunyai pekerja, dan setiap bulan saya gaji pekerja saya, suatu ketika ada seorang pekerja yang belum mendapatkan gajinya, tapi saya tidak tahu entah kemana dia perginya. Kemudian gaji itu saya jadikan modal untuk berdagang lagi, dan kemudian ternyata dari gaji itu saya mendapatkan keuntungan yang luar biasa, selang berapa tahun kemudian orang itu datang dan minta gajinya. Saya berikan semua apa yang saya dapatkan dari keuntungan dengan modal gaji orang tersebut, kemudian dia ambil tanpa meninggalkan sedikitpun untuk saya. Ya Allah.. kalau seandainya apa yang saya lakukan itu ikhlas karena-Mu, maka bukakan pintu gua ini”. 26
  • 27. Dan terakhir pintu gua tersebut terbuka, dan mereka bisa keluar dari gua tersebut. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Apa yang bisa kita ambil dari pelajaran hadits Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam tentang cerita tiga orang tadi. Orang-orang tersebut berdoa, dan sebelum mereka berdoa, mereka menyebutkan amal ibadah-nya, dalam istilah syara’ inilah yang dina-makan dengan tawassul, tawassul dengan amal sholeh, tawassul dengan amal ibadah kita. Allah mampu dengan doa kita, apabila kita berdoa dengan ikhlas kepada-Nya, batu itu bisa kemudian bergeser dan mereka bisa keluar, tapi kenapa orang-orang tersebut menyebutkan amal ibadah-nya sebelum mereka berdoa, untuk kita ambil pelajaran bahwa diantara sebab dikabulkannya doa adalah amal sholeh yang kita lakukan ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala, karena-nya kita berharap mudah- mudah kita termasuk orang-orang yang ikhlas, dan mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bisa melakukan amal ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala di dunia ini. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ketika Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam ditanya : ”Kenapa batu itu kemudian jatuh dari puncak gunung?”, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam menjawab : “Batu itu jatuh karena takut, karena khosy-yah, karena tunduk, karena patuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala”. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kalau seandainya, batu yang keras, batu yang tidak mempunyai hati, batu yang mati dan tidak bernyawa, bisa tunduk, patuh dan takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala.. marilah kita yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala hati yang lebih lembut dari pada batu, kita jadikan hati ini sebagai motivasi kita untuk senantiasa tunduk kepada Allah subhanahu wa ta’ala, senantiasa patuh kepada Allah subhanahu 27
  • 28. wa ta’ala, sehingga kita senantiasa takwa dan takut kepada Allah subhanahu wa ta’ala, apabila hati ini baik, maka niscaya seluruh anggota tubuh kita akan baik, sebaliknya apabila hati ini jahat maka seluruh anggota tubuh kita akan jahat. Itulah sekedar khutbah yang bisa saya sampaikan. . . . . . : . 28
  • 29. . .x . . . : . 29
  • 30. Gunakan Kesempatan Hidup Ini Untuk Beribadah Kepada Allah i jk . . . . : : : Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Takwa dengan sebenar-benar Takwa. Takwa dengan menjalankan seluruh perintah Allah, dan menjauhi seluruh larangan Allah. Takwa adalah 30
  • 31. menjadikan seseorang mulia menurut Allah subhanahu wa ta’ala. Allah sebutkan di dalam A-Quran : : “Sesungguhnya orang yang paling mulia menurut Allah adalah orang yang paling bertaqwa kepada Allah”. Takwa bersumber dari dalam hati, karenanya Rasululloh mengibaratkan hati bagaikan raja, apabila hati ini baik maka seluruh anggota tubuh kita akan baik, apabila hati ini jelek maka seluruh anggota tubuh kita pun juga akan jelek, karenanya kita senantiasa memohon kepada Allah agar kita dan hati kita diperteguhkan dalam Iman dan Islam, diperteguhkan dalam agama Islam, karena-nya kita sering memohon kepada Allah, setiap kita sholat : “Ya Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkan hati kami dalam agama-Mu”. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa yang takut, pasti dia akan segera menuju tempat tujuannya”. Didalam kehidupan kita sehari-hari pun, ketika kita takut akan terlambat menuju tempat tujuan kita, pasti kita keluar rumah pagi-pagi hari, ketika kita takut untuk tidak ketemu dengan orang yang kita sedang ada janji dengannya, pasti kita pun juga keluar lebih dulu, ketika kita ada janji dengan orang atau atasan kita, pasti kita akan keluar lebih dulu, agar kita bisa bertemu dengan orang yang kita punya janji dengannya. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengatakan dalam sabdanya : 31
  • 32. “Barang siapa yang takut maka dia akan keluar lebih pagi” “Barang siapa yang keluar lebih dulu pasti dia akan sampai ke tempat tujuanya” “Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah mahal” “Sesungguhnya barang yang ditawarkan oleh Allah adalah sorga” Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita didalam hadits ini, apabila kita takut akan siksaan Allah maka hendaklah kita menyegerakan taubat kepada-Nya, apabila kita takut akan siksaan didalam kubur maka hendaklah kita segera taubat dan beribadah kepada-Nya, dan apabila kita takut dari siksaan Allah di neraka maka segeralah kita beribadah mencari bekal sebanyak-banyak mungkin didalam dunia ini. Kesempatan hidup di dunia ini tidak akan pernah terulang lagi, hidup di dunia hanya satu kali, karenanya manfaatkan kesempatan yang hanya sekali ini dengan sebaik-baiknya. Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita untuk menyege-rakan diri kita, menuju apa yang terbaik bagi kehidupan akhirat kita. Allah tawarkan kepada kita barang yang sungguh mahal, Allah tawarkan kepada kita sorga, yang lebih mahal, lebih dari semua yang ada di dunia ini. Kalau kita mendapatkan jatah sedikit dari dunia, pasti kita akan berebut, agar jangan sampai kita ketinggalan, pasti kita akan datang lebih duluan, lebih dulu dari pada yang lainnya, tapi kalau kita mendapatkan tawaran dari Allah sorga, maka seyogyanya dan lebih utama lagi kita menyegerakan diri kita untuk segera mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yaitu sorga. 32
  • 33. “Barang yang ditawarkan Allah sungguh adalah mahal” “Barang yang ditawarkan Allah adalah sorga” Allah sebutkan didalam Al-Qur’an : : “Dan bergegaslah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhan kalian, dan bergegas-lah untuk mendapatkan sorga, yang lebih luas dari pada langit dan bumi” “Semuanya itu Allah siapkan, Allah peruntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa”. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Hidup di dunia hanya satu kali, hidup dan kesempatan di dunia ini tidak akan pernah terulang lagi, karenanya Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita dalam sebuah haditsnya : Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam dalam sabdanya mengingatkan kepada kita, manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara, manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, karena masa muda adalah kesempatan yang luar biasa, yang bisa kita lakukan yang tidak pernah bisa kita lakukan ketika datang masa tua, ketika kita muda kita bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan dan tidak akan pernah bisa dilakukan ketika kita sedang dalam keadaan 33
  • 34. tua, ketika kita tua, kita mulai merasa ada sesuatu yang berkurang dalam tubuh kita, mata kita mulai rabun, pendengaran kita mulai samar, anggota tubuh kita mulai samar, anggota tubuh kita mulai lemah dan semuanya ada yang kurang di dalam tubuh kita, karenanya orang yang tua pasti akan berandai-andai, seandainya saya bisa kembali muda, pasti aku akan kabarkankan kepada anak-anak muda apa yang seyogyanya harus dilakukan ketika mereka dalam keadaan muda. Masa tua adalah hilangnya masa muda, karenanya kesempatan muda hendaklah kita perguna-kan sebaik-baiknya, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam menganjurkan kita untuk memanfaatkan masa muda kita sebelum datang masa tua kita. Yang kedua, masa ketika kita mendapatkan kenikmatan, masa dimana kita kaya raya, sebelum datang waktu kita dan masa miskin kita. Kita lihat kepada diri kita, ketika kita mendapatkan kenikmatan, ketika kita menaiki mobil yang mewah, punya rumah yang megah, harta yang melimpah, pasti orang-orang fakir dan orang-orang miskin akan senantiasa mengatakan didalam hati mereka, seandainya saya seperti dia, pasti mereka akan berandai-andai didalam benak dan fikiran mereka, cobalah kalau seandainya kita bayangkan apa yang mereka andaikan, didalam diri dan benak mereka, pasti kita akan senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kekayaan adalah kenikmatan dari Allah, karenanya perguna-kan kenikmatan itu dengan sebaik-baiknya, apa yang kita lakukan ketika kita masih kaya, pasti lebih banyak dari pada ketika kita jatuh miskin, kekayaan tidak akan pernah langgeng. Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan didalam surat Luqman cerita tentang mereka yang mendapatkan luar biasa kekayaan dari Allah, hartanya melimpah, sawahnya pun luas, tapi kemudian mereka tidak membagi-bagikan waktu panen mereka untuk fakir miskin, Allah musnahkan dalam satu malam harta kekayaan yang mereka punyai. Kita pun juga beberapa hari ini dihentakkan dengan musibah Tsunami di negara Jepang, kita pun juga bisa memikirkan, orang-orang itu dan mereka penduduk Jepang mendapat-kan kekayaan itu tidak hanya dalam satu dua hari, tidak hanya dalam satu dua bulan, tapi dalam 34
  • 35. tahunan bahkan berpuluh-puluh tahun, bahkan beratus-ratus tahun, tapi kemudian musnah dalam beberapa menit, dalam beberapa detik saja. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan gambaran kepada kita, kekayaan tidak akan pernah langgeng, sekarang kita kaya, mung-kin besok kita akan jatuh miskin, karenanya waktu dimana kita mendapatkan kekayaan, manfatkan sebaik-baiknya untuk bisa mencari bekal demi akhirat kita. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Yang ketiga, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan masa sehat kita, sebelum datang masa sakit kita. Karena orang yang sakit, pasti senantiasa berandai-andai, kalau seandainya saya sehat, kalau seandainya saya bisa berjalan, kalau seandainya saya bisa melakukan apa yang ketika saya sehat bisa lakukan, pasti saya akan melakukan semua hal itu. Orang akan merasakan nikmat sehat, ketika dia jatuh sakit, orang akan kehilangan nikmat dan bagaimana indahnya nikmat sehat, ketika dia jatuh sakit, karenanya ketika kita sehat, pergunakan masa sehat kita untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Seorang Imam besar pengarang kitab Taqrib, kitab yang dibaca di pesantren-pesantren kita yaitu Abu Syuja’ umurnya ketika itu sampai pada 140 tahun, ketika ditanya oleh orang-orang disekitarnya : ”Wahai Imam, wahai syekh, kenapa anda, dalam umur yang sangat panjang ini, 140 tahun masih kelihatan sehat, dan masih bisa menggerakkan semua anggota tubuh anda, tanpa bantuan alat sedikitpun”, kata beliau Al-Imam Abu Syuja’ :”Beliau mengatakan Saya menjaga tubuh saya, anggota tubuh saya dari perbuatan maksiyat ketika saya masih muda, ketika saya masih sehat, karenanya Allah subhanahu wa ta’ala jaga tubuh saya ketika saya sudah tua”. Karenanya kita berharap mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan waktu dimana kita mendapatkan masa sehat, untuk ibadah kepada 35
  • 36. Allah subhanahu wa ta’ala untuk memperbanyak keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Yang keempat, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita, waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, waktu luang hendaklah kita pergunakan untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Waktu ini bagaikan pedang, waktu terus berjalan, apabila kita tidak memanfaat-kan waktu yang luang ini, pasti terus akan ditindas oleh waktu tersebut. Kita berandai-andai, seandainya besok saya bisa ibadah kepada Allah, kemudian setelah datang hari esok, kita pun tidak bisa melakukannya, hilanglah kesempatan kita untuk ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kita juga berandai-andai, seandainya ketika datang waktu libur, saya akan ibadah kepada Allah, ternyata kemudian ketika datang waktu libur kita manfaatkan waktu libur itu untuk refreshing, untuk bisa berlibur dengan menikmati kenikmatan duniawi. Setelah itu apa yang terjadi, kemaren saya tidak bisa memanfaatkan waktu itu untuk ibadah kepada Allah. Waktu terus berjalan, ketika kita tidak bisa memanfaatkan, maka kita yang akan dilindas dan ditindas oleh waktu tersebut. Yang terakhir, Rasululloh shollallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita,waktu hidup kita sebelum datang masa kematian. Hidup adalah kenikmatan yang tiada taranya, lebih dari pada kenikmatan harta, lebih dari pada kenikmatan sehat, kalau toh kemudian kita tanya orang- orang yang sakit-sakitan, pasti dia ingin berharap hidup lebih lama lagi. Diantara kita tidak ada yang siap untuk mati hari ini, diantara kita tidak ada yang siap untuk mati hari esok, diantara kita tidak ada yang siap untuk mati seminggu lagi, sebulan lagi, bahkan setahun lagi, karena banyaknya maksiyat yang kita lakukan, karenanya kita lihat pada diri kita masing-masing, kita instrokpeksi pada diri kita masing- masing, peluang hidup, waktu hidup, kesempatan hidup ini kita pergunakan sebaik-baiknya, sebelum kita nanti akan diingatkan oleh ajal kita, sebelum kita akan ditegur oleh kematian dan kematian tidak akan pernah memberitahukan kita sebelumnya, kematian dan ajal akan datang tiba-tiba, dan akan menghinggapi setiap dari kita, karenanya 36
  • 37. persiapkan, karenanya manfaatkan waktu dimana kita oleh Allah diberikan kehidupan untuk ibadah kepada-Nya, untuk bertakwa kepada-Nya, untuk mencari bekal dengan sebaik-baik bekal, yang tidak ada lain dan tidak bukan adalah takwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Kita hanya berharap, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang ingat akan kematian. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang sadar, bahwa setiap kenikmatan yang Allah berikan adalah amanat yang hendaknya kita berikan kepada mereka yang berhak untuk menerimanya, sehingga kita akan mendapatkan bagian pahala dari amanat itu kelak di akhirat. Dan kita juga berharap mudah- mudahan kita diberikan Husnul Khotimah oleh Allah subhanahu wa ta’ala. . . . . : 37
  • 38. . . . . . : . 38
  • 39. cxátÇ eÉáâÄâÄÄÉ{ ^xÑtwt ft{tutà gátâutÇ i j k . . . . Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Marilah pada kesempatan yang mulia ini, kita tingkatkan Iman dan Takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, karena hanya dengan Iman dan Taqwa seseorang akan selamat dunia dan akhirat. Taqwa adalah anjuran dan perintah dari Allah subhanahu wa ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Kita dapatkan dalam banyak ayat Al- Quran, perintah untuk bertaqwa bagi orang-orang yang beriman. Taqwa merupakan kesempurnaan iman seseorang, karenanya Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al-Quran : 39
  • 40. “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, dan nanti pada hari kiamat, nanti di akhirat rahmatku hanya aku berikan kepada orang- orang yang ‘Yattaquun’ orang-orang yang bertaqwa”. Diantara makna Taqwa adalah meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala, diantara makna Taqwa adalah menjauhi hal-hal yang dilarang Allah subhanahu wa ta’ala, karenanya Allah berikan rahmat-Nya di dunia ini untuk seluruh makhluknya, Allah berikan rahmatnya di dunia ini bagi orang-orang yang muslim juga bagi orang-orang yang non muslim, bahkan diantara rahmat Allah, Allah juga berikan kepada hewan-hewan yang merupakan makhluk Allah subhanahu wa ta’ala. Karena rahmatnya Allah, hewan, induk hewan tidak akan menginjak anaknya sendiri, Karena rahmatnya Allah, hewan pun menyelamatkan anaknya dari mara bahaya, itulah rahmat Allah yang Allah berikan di dunia ini kepada makhluknya. Tapi rahmat Allah yang Allah berikan di dunia ini, hanyalah satu dari seratus rahmat yang Allah miliki, dan sembilan puluh sembilan rahmat Allah kelak hanya dikhususkan bagi orang- orang yang ‘Yattaquun’, orang-orang yang meninggalkan kesyirikan, orang-orang yang menjauhi menyembah selain Allah subhanahu wa ta’ala. “Dan rahmat-Ku di dunia meliputi luas untuk segala sesuatu, dan nanti di akhirat Allah khususkan rahmatnya hanya bagi orang-orang yang menjauhi perbuatan syirik”. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam hadits riwayat Al-Imam Al-Bukhori dan Muslim Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam bersabda : 40
  • 41. . . . . “Suatu ketika Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam bertanya kepada sahabat Tsauban, ‘Wahai Tauban, apa yang kamu lakukan apabila umat Islam dikelilingi oleh musuh-musuhnya, bagaikan orang-orang yang mengelilingi makanan yang ingin dimakannya?’, Tsauban kemudian bertanya kepada Rosululloh ‘Ya Rosulalloh, apakah ketika itu umat Islam sedikit?’, Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam menjawab kalian banyak, , banyaknya kalian bagaikan buih, bagaikan busa di lautan. Meskipun banyak tapi rapuh, dan banyak diantara kalian dihinggapi oleh penyakit ‘wahn’. , kemudian Tsauban bertanya apakah penyakuit ‘wahn’ itu wahai Rosulalloh, penyakit ‘wahn’ itu cinta duniawi yang menjadikan dia lalai dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan takut untuk mati artinya tidak mau berjihad di jalan Allah subhanahu wa ta’ala. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ada beberapa pesan yang Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam sampaikan kepada kita : Yang Pertama bahwa pada akhir zaman umat Islam akan dikelilingi, akan diserang, akan dimusuhi oleh banyak musuh, dari dalam ataupun dari luar Islam, semuanya menyerang Islam, mungkin sekarang serangan itu bukan serangan berupa senjata, tapi mungkin yang kita dapatkan sekarang serangan itu lebih banyak melalui media 41
  • 42. masa, elektronika dan segala macamnya. Umat Islam disudutkan bahwa umat Islam, atau Islamnya sendiri telah mengajarkan terorisme, radikalisme, eksrimisme bahkan fundamintalisme, semuanya disudutkan, propaganda-propaganda barat menyudutkan umat Islam, padahal ajaran Islam adalah ajaran Rohmatan Lil ‘Alamin. Bukti Rohmatan Lil ‘Alamin semua ajaran Islam, adalah masuknya Islam ke Indonesia bukan dengan peperangan, bukan dengan kekerasan, bukan dengan pembantaian, tapi Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai, serangan-serangan itu, ada dimunculkan oleh orang-orang non muslim untuk menyudutkan Islam, bahkan melalui media masa, kita pun, generasi-generasi muda kita diracuni dengan tradisi-tradisi barat, generasi-generasi kita lebih cenderung dan lebih suka untuk meniru apa yang menjadi tradisi- tradisi barat, negara kita yang ketimuran sudah luntur nilai-nilai kultur ketimurannya, karena diserang oleh racun dan virus-virus tradisi-tradisi barat. Itulah diantara serangan-serangan umat-umat non muslim kepada umat Islam. Rosululloh shollallhu alaihi wa sallam juga berpesan : Bahwa umat Islam pada akhir zaman bukan tambah sedikit, tambah semakin banyak jumlahnya, tapi jumlah yang banyak tidak ada ikatan ukhuwah Islamiyah yang kuat, banyak muncul aliran-aliran, banyak muncul mereka yang mengatasnamakan Islam, bahkan mereka mengatasnamakan Islam dan menyalahkan umat Islam sendiri. Mereka mengatakan bahwa jamaahnya yang paling benar, yang lainnya salah. Aliran-aliran ini banyak muncul dan memecah belah umat Islam, umat Islam banyak tapi banyaknya mereka kata Rosululloh bagaikan buih, bagaikan busa dilautan, sebanyak- banyaknya busa apabila kita berikan tetesan air, maka busa itupun akan tercerai berai, tidak ada tali pengikat yang menguatkan mereka. Bukti bahwa umat Islam, tidak ada satu tali yang menguatkan mereka, sampai sekarang kita tidak bisa membantu saudara-saudara kita di Palestina untuk bisa hidup seperti kita, untuk bisa merdeka 42
  • 43. seperti kita, padahal negara yang mendzolimi mereka adalah satu diantara kepungan negara-negara muslim, diantara kepungan negara-negara timur tengah, tapi tidak ada yang bisa mengalahkan mereka. Tapi sejarah mencatat ada searang raja yang bisa mengalahkan tentara Salib, beliau adalah Raja Sholahuddin Al-Ayubi, seorang raja yang mengaku dan menganut Ahlus Sunnah Wal Jamaah, seorang raja yang sangat perhatian tentang aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, seorang raja yang mengajarkan ajaran Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah di setiap masjid bahkan sebelum Adzan dikumandangkan diajarkan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, Raja Sholahuddin Al-Ayubi adalah raja yang mencatat dalam sejarah dengan tinta emas, yang bisa mengalahkan pasukan Salib, padahal mereka pasukan Salib sudah menguasai Baitul Maqdis, Palestina sekarang 9 tahun lamanya, tapi beliau bisa mengalahkan pasukan Salib, dengan menyatukan umat Islam dalam satu Aqidah, sebelum beliau ajak umat menyerbu pasukan Salib beliau satukan umat Islam dalam ajaran Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, karenanya bermunculannya aliran-aliran pada masa sekarang ini yang telah mencerai beraikan umat Islam, menyalahkan satu dengan yang lainnya adalah problematika dalam umat Islam. Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam tidak mengatakan umat Islam sedikit, tapi umat Islam banyak, tapi banyaknya mereka bagaikan buih di lautan, bagaikan busa yang mudah dan rapuh untuk bercerai berai. Ma’asyirol Muslimin, jama’ah sholat Jum’ah yang dimulyakan dan berkati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Pesan yang ketiga yang Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam sampaikan dalam haditsnya dan banyak diantara kalian yang dihinggapi penyakit ‘Wahn’, sahabat Tsauban bertanya ‘apakah penyakit ‘Wahn’ itu wahai Rasulalloh?’, 43
  • 44. Penyakit ‘Wahn’ itu adalah ‘Hubbud Dunya’ cinta kepada dunia yang kemudian membutakan kita dari beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kecintaan yang menjadikan kita lupa dari ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, kecintaan kepada nikmat yang melupakan kita kepada Dzat yang memberi nikmat tersebut. Cinta dunia yang seperti ini, adalah cinta dunia yang tercela, dan yang kedua penyakit enggan untuk diajak berjihad, enggan untuk diajak amar ma’ruf dan nahi munkar, enggan untuk menyampaikan yang benar adalah benar, enggan untuk mengingatkan bahwa yang salah adalah salah, ini adalah penyakit yang banyak menghingapi mayoritas umat Islam sekarang ini, sehingga umat Islam terpuruk dengan dunianya saja, mereka ingin menumpuk-numpuk harta, mereka lalai dari beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala, apabila diajak untuk berjihad mereka enggan untuk berjihad. Benar jihad sekarang bukan kemudian mengangkat senjata, memerangi musuh-musuh Islam dengan senjata, tapi jihad sekarang dengan lisan, karena para ulama mengatakan : Jihad itu ada dua macam, Jihad dengan mengangkat senjata dan jihad dengan lisan. Sekarang adalah waktunya kita untuk jihad dengan lisan, waktunya kita amar ma’ruf dan nahi munkar, waktunya kita tegakkan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, apabila ada aliran-aliran yang menyimpang dari Ahlus Sunnah Wal Jamaah, maka jangan ragu-ragu dan maka jangan segan-segan untuk mengatakan mereka adalah menyempal dan Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam mengatakan : Barang siapa yang menyempal, maka dia menyempal ke neraka. Artinya mayoritas umat Islam akan tetap dijaga kemurnian aqidahnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Artinya mayoritas umat Islam akan 44
  • 45. tetap dalam Aqidah yang benar, golongan yang selamat adalah mayoritas umat Islam, karena Rosululloh shollallhu ‘alaihi wa sallam bangga kelak di akhirat, kelak di surga, bahwa mayoritas penduduk surga adalah umat Muhammad shollallhu ‘alaihi wa sallam. Tidaklah mungkin dan mustahil golongan yang menyempal, aliran-aliran yang baru datang belakangan ini mengatakan mereka yang paling benar, yang lainnya salah, tidak akan mungkin mereka menjadi mayoritas penghuni surga. Ini bukti dan ini dalil bahwasannya mayoritas umat Islam dalam kebenaran, mayoritas umat Islam akan tetap dijaga Aqidahnya oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Karenanya ketika kita dihadapkan oleh banyaknya fenomena- fenomena, aliran-aliran yang muncul sekarang ini kita tetap dan kita tetap berada dalam jalur yang benar, yaitu mayoritas umat Islam Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta’ala tetapkan kita dalam Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, mudah-mudahan Allah jadikan kita orang-orang yang bisa membela Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar dan mudah-mudahan kita meninggal dunia dalam Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah. . . 45
  • 46. . . . . . . . . . 46
  • 47. . . . 47