Dokumen tersebut berisi daftar shalawat Nabi Muhammad SAW yang dapat dibaca setiap hari beserta manfaatnya. Di antaranya adalah Shalawat Nuraniah, Shalawat al-Fatih, Shalawat Munajiyah, dan Shalawat al-Ali al-Qadar yang dianjurkan dibaca untuk mendapatkan berkah dan keselamatan.
3. Hal | 3
Daftar Isi
Shalawât yang Dibaca Sehari-Hari
1. Shalawât Nûrâniyyah/Shalawât
Badawî Kubrâ
2. Shalawât al-Fâtih
3. Shalawât Munajiyyâh/Shalâtan
Tunjinâ
4. Shalawât al-`Âli al-Qadr
5. Shalawât pada saat At-Tahîyyât
6. Shalawât Jawharat al-Kamâl
7. Shalawât Uli ‘l-`Azham
8. Shalawât Grandsyekh `Abdullah Faiz
ad-Daghestani ()
9. Shalawât al-Askandari
10. Shalawât al-Bakrî
11. Shalawât yang Setara dengan 100.000
Shalawât
12. Shalawât al-Kâmil
4. Hal | 4
13. Shalawât Kamâlîya
14. Shalawât as-Sa`adah
15. Shalawât adz-Dzâtiyyah
16. Variasi dari Shalawât al-Askandari
17. Sayyid ash-Shalawât
18. Shalawât Sayyidina ‘Ali ()
Shalawât yang Dibaca pada Hari Jumat
1. Shalawât al-`Âli al-Qadr
2. Shalawât Sayyidina ‘Ali ()
3. Shalawât untuk Bertemu dengan
Tuhan di dalam Mimpi
Shalawât yang Dibaca untuk Manfaat
Tertentu
1. Shalawat untuk Berjumpa dengan
Nabi () di dalam Mimpi
2. Shalawat Syafa’ah untuk Bertemu
dengan Nabi () di dalam Mimpi
5. Hal | 5
3. Shalawât untuk Syifâ (Penyembuhan)
4. Shalawât Imam Syafi`i
Doa Tawassul
Doa untuk Berbagai Masalah
Sayyid ad-du`a Grandsyekh `Abdullah al-
Fa’iz ad-Daghestani ()
Resep umum Grandsyekh `Abdullah al-
Fa’iz ad-Daghestani (q) untuk
menyingkirkan sihir
6. Hal | 6
Shalawât yang Dibaca Sehari-Hari
1) Shalawât Nûrâniyyah/Shalawât
Badawî Kubrâ
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Di dalam kitab “Talkhish al-Ma`arif” karya
Sayyid Muhammad `Arif, disebutkan
bahwa seorang wali yang bernama
Muhammad al-Talmaysani () telah
mengkhatamkan kitab Dalâil al-Khayrât
sebanyak 100.000 kali, kemudian beliau
berjumpa dengan Rasulullah () di dalam
mimpinya yang mengatakan, “Wahai
Muhammad al-Talmaysani! Jika engkau
membaca Shalawât Nûrâniyyah dari
Ahmad al-Badawi (), seolah-olah engkau
7. Hal | 7
telah mengkhatamkan Dalâil al-Khayrât
800.000 kali!”
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik`alâ
Sayyidinâ wa mawlânâ Muhammadin,
syajarati ’l-ashli ’n-nûrânîyyati, wa
lam`ati ’l-qabdhati ’r-rahmânîyyati, wa
afdhali ’l-khalîqati ’l-insânîyyati, wa
asyrafi ’sh-shûrati ’l-jismânîyyati, wa
ma`dini ‘l-asrâri ‘r-rabbanîyyati, wa
khazâ-ini ‘l-`ulûmi ‘l-ishthifâîyyati,
shâhibi ’l-qabdhati ’l-ashlîyyati, wa ’l-
bahjati ’s-sanîyyati, wa ’r-rutbati ’l-
`alîyyati, mani ’n-darajati ’n-nabîyyûna
tahta liwâ’ihi, fahum minhu wa ilayh, wa
shalli wa sallim wa bârik `alayhi wa `alâ
âlihi wa shahbihi, `adada mâ khalaqta,
wa razaqta, wa amatta, wa ahyayta, ilâ
yawmi tab`atsu man afnayta, wa sallim
taslîman katsîran, wa ’l-hamdulillâhi
rabbi ’l-`âlamîn.
8. Hal | 8
Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
sebagai sumber cahaya, sebagai
genggaman kesayangan yang berkilauan,
sebagai manusia yang paling utama,
bentuk badan yang paling mulia, tambang
rahasia ketuhanan, gedung ilmu yang
terpilih, pemilik genggaman yang asli,
kesenangan yang terpuji, derajat yang
luhur, dan para nabi berada di bawah
benderanya, mereka itu dari dan kepada
Nabi Muhammad (). Ya Allah,
limpahkanlah rahmat, keselamatan dan
keberkahan kepada nabi, keluarga dan
para sahabatnya, sebanyak makhluk yang
Engkau ciptakan, yang Engkau beri rezeki,
Engkau matikan dan Engkau hidupkan,
hingga pada hari orang-orang yang
Engkau binasakan sampai dibangkitkan.
9. Hal | 9
Semoga Allah () melimpahkan
keselamatan sebanyak-banyaknya. Segala
puji bagi Allah Tuhan () semesta alam.
10. Hal |
10
2) Shalawât al-Fâtih
(Dibaca paling tidak 1 kali setiap hari atau
10 kali setiap bakda Isya)
Para ulama mengatakan bahwa jika kalian
membacanya sekali, seolah-olah kalian
telah membaca Dalâil al-Khayrât sebanyak
600.000 kali! Nilai dari shalawat ini lebih
besar daripada jika kalian membaca
shalawat sebanyak jumlah manusia sejak
zaman Sayyidina Adam () hingga Hari
Kiamat. Jika kalian mempunyai masalah,
setiap malam setelah Isya, ambillah wudu
lalu salat dua rakaat dan mintalah suatu
pembukaan kepada Allah (), bacalah
Shalawât al-Fâtih sampai 10 kali, yang
merupakan shalawat pembuka bagi apa
saja! Bacalah terus dan jangan katakan,
“Aku sudah bosan dan tidak akan
11. Hal |
11
meminta lagi,” karena kalian juga akan
diberi pahala atas kesabaran kalian.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadini ‘l-fâtihi limâ ughliq, wa
‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi
‘l-haqq, wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-
mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa
miqdârihi ‘l-`azhîm.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
yang membuka sesuatu yang tertutup,
yang menutup sesuatu yang terdahulu,
yang menolong kebenaran dengan
kebenaran, yang memberikan petunjuk
pada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah
() memberikan rahmat kepada Nabi
Muhammad (), keluarganya dan para
sahabatnya dengan kekuasaan dan ukuran
Allah Yang Mahaagung.
12. Hal |
12
3) Shalawât Munajiyyâh/Shalâtan
Tunjinâ
(dibaca 10 kali setiap hari,
direkomendasikan oleh Mawlana Syekh
Nazim ())
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadin shalatan tunjinâ bihâ min
jamî`i ’l-ahwâli wa’l-âfât, wa taqdhî lanâ
bihâ jamî`a ’l-hâjât, wa tuthahhirunâ bihâ
min jamî`i ’s-sayyi’ât, wa tarfa`unâ bihâ
`indaka a`lâ’d-darajât, wa tuballighunâ
bihâ aqshâ ’l-ghâyâti min jamî‘i ’l-
khayrâti fi ’l-hayâti wa ba`d al-mamât.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
yang dengannya Engkau menyelamatkan
kami dari segala keadaan yang
mendebarkan dan dari semua malapetaka,
13. Hal |
13
serta Engkau penuhi segala hajat kami.
Dan dengannya Engkau bersihkan kami
dari segala keburukan dan kejahatan, dan
dengannya pula Engkau mengangkat
derajat kami dan Engkau sampaikan
tujuan kami dari semua kebaikan, sewaktu
kami hidup maupun setelah mati.
14. Hal |
14
4) Shalawât al-`Âli al-Qadr
(dibaca 10 kali setelah Isya/1 kali pada
malam Jumat)
Sebagaimana yang disebutkan oleh
banyak awliyaullah, dari kitab “Syarh
Shalawât ad-Dardir al-`allamah as-Sâwî”,
bahwa membaca shalawat ini akan
menghilangkan claustrophobia (fobia
terhadap ruangan tertutup) dan
memberikan kemudahan bagi kalian di
dalam kubur. Ia juga akan menghilangkan
rasa takut terhadap malaikat Munkar ()
dan Nakîr () yang akan bertanya
kepadanya. Barang siapa yang membaca
shalawat ini sekali setiap hari Jumat, Nabi
() akan menyertainya ketika ia
meninggal dunia dan mengantarkannya
ke kuburnya dan menguburkannya
15. Hal |
15
dengan tangan beliau sendiri yang penuh
berkah!
Banyak awliyaullah yang mengatakan,
"Barang siapa yang membacanya bahkan
sekali pada hari Jumat, atau sejak Kamis
malam dan seterusnya, Allah () akan
mengizinkan ruhnya untuk melihat Sang
Teladan bagi semua ruh ()," bukan hanya
ketika ruhnya meninggalkan tubuhnya,
tetapi juga ketika ia dibawa ke kuburnya
sampai ia akan menjumpai Nabi () yang
akan mengurusnya di kuburnya itu.
Para awliyaullah menganjurkan untuk
terus membaca shalawat ini sepuluh kali
setiap hari dan sekali pada malam Jumat,
dan itu akan membawakan khayr al-jasîm,
kebaikan yang tak terhingga bagi kalian.
Di dalam kitab “Fath ar-Rasûl” juga
dinyatakan bahwa barang siapa yang
16. Hal |
16
membacanya sepuluh kali setelah Isya
akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah
membacanya sepanjang malam.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ
Sayyidinâ Muhammadin an-Nabiyyi ‘l-
Umiyy, al-Habîb al-`Âliyya ‘l-Qadri ‘l-
`Azhîmi ’l- jâhi, wa `alâ âlihi wa shahbihi
wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
nabi yang ummi, yang dicintai, yang
tertinggi, yang memiliki kekuasaan agung
lagi mulia, dan kepada keluarga dan
sahabatnya. Semoga Allah ()
memberikan keberkahan dan keselamatan.
17. Hal |
17
5) Shalawât pada saat At-Tahîyyât
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Nabi () bersabda bahwa siapapun yang
membaca shalawat ini sekali setiap hari ia
tidak akan merasakan sakharaat al-mawt,
dan ruhnya akan pergi dengan lemah
lembut, sebagaimana hadis mengatakan
bahwa ruh seorang mukmin akan
meninggalkan jasad seperti sehelai rambut
yang ditarik dari adonan tepung, begitu
mudahnya. Jadi bacalah shalawat berikut
ini bersama dengan Shalawât Jawharat al-
Kamâl paling tidak sekali sehari.
As-salâmu `alayka ayyuhan-nabîyyu wa
rahmatullâhi wa barakâtuh.
18. Hal |
18
Wahai Nabi, semoga keselamatan, rahmat
dan keberkahan senantiasa tercurah
padamu.
19. Hal |
19
6) Shalawât Jawharat al-Kamâl
(Dibaca 7 kali setiap hari)
Jika kalian membaca shalawat ini 7 kali
sehari atau lebih, yuhibbahu mahabbatan
khâsah wa laa yamûtu illa waliyyan, Nabi ()
akan mencintai kalian dengan cinta yang
khusus, yang istimewa dan kalian tidak
akan meninggalkan dunia tanpa menjadi
seorang wali. Barang siapa yang membaca
shalawat ini berarti menyebutkan nama-
nama tertinggi dari Nabi (), dan Allah
() akan membukakan baginya
sebagaimana yang Dia bukakan bagi para
Awliya-Nya!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Aynir
rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-
Mutahaqqiqah, al-hâithati bi markazi ‘l-
fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-
20. Hal |
20
mutakawwinati al-Adamiyy, shahibi ‘l-
haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi
muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati likulli
muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-
awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî malata
bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-
makânī.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ `Ayni ’l-
Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-
Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi, al-aqwam
shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ thal`ati
‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham,
ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati ‘n-Nûri
‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ
âlihi shalatan tu-`arrifuna bihâ iyyâh
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Sumber Rahmat
21. Hal |
21
Rabbaniyyah, dan permata sejati yang
mencakup seluruh hakikat, yang menjadi
pusat segala pemahaman dan makna. Dan
Cahaya Ciptaan bagi penciptaan anak
cucu Adam, Pemilik Kebenaran Rabbani.
Cahaya kilat yang paling terang di awan
hujan yang bermanfaat yang mengalir
memenuhi semua saluran air yang
menghadapnya, sehingga memenuhi
segala lautan ruang dan masa. Dan
Cahaya Terang yang dengannya Engkau
telah mengisi alam semesta dan yang
memenuhi segenap tempat.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Sumber Kebenaran,
yang darinya terpancar manifestasi
Kearifan, Sumber Ilmu, yang paling
kokoh, yang paling sempurna dan paling
lurus.
22. Hal |
22
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan bagi munculnya Kebenaran
dengan Kebenaran; yang merupakan harta
yang agung. Tempat datangnya limpahan
cahaya yang berasal dari-Mu kepada-Mu;
suatu lingkaran Cahaya yang tersembunyi.
Semoga rahmat dan keselamatan
dilimpahkan kepada Nabi () dan
keluarganya, dengan shalawat yang dapat
membawa kami pada pengetahuan
tentang beliau.
23. Hal |
23
7) Shalawât Uli ‘l-`Azham
(Dibaca 3 kali setiap hari)
Membaca shalawat ini 3 kali setara dengan
membaca seluruh kitab Dalâil al-Khayrât.
Allâhumma shalli `ala Sayyidinâ
Muhammadin wa Sayyidinâ Âdam wa
Sayyidinâ Nuhin wa Sayyidinâ Ibrahîm
wa Sayyidinâ Mûsa wa Sayyidinâ `Îsa wa
mâ baynahum min an-Nabiyyîna wa ‘l-
mursalîna shalawatullahi wa salamuhu
`alayhim ajma`în.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
junjungan kami Nabi Adam (),
junjungan kami Nabi Nuh (), junjungan
kami Nabi Musa () dan junjungan kami
Nabi `Isa () dan segala sesuatu yang ada
24. Hal |
24
di antara mereka. Seluruh rahmat dan
keselamatan Allah () semoga tetap
dilimpahkan kepada mereka semua.
25. Hal |
25
8) Shalawât Grandsyekh `Abdullah Faiz
ad-Daghestani ()
(Dibaca 100 kali setiap hari)
Grandsyekh () berkata bahwa jika kalian
tidak dapat membaca Dalâil al-Khayrât
sebagai bagian dari wirid harian kalian,
maka bacalah shalawat ini 100 kali, yang
merupakan bacaan shalawat Nabi ()
yang paling mudah dan sederhana, karena
itu menunjukkan kerendahan hati Nabi
() terhadap Tuhannya. Itulah sebabnya
penting sekali untuk membaca Dalâil al-
Khayrât, tetapi jika kalian tidak bisa, maka
bacalah shalwat ini 100 kali, yang sepadan
dengan membaca satu hizib harian dari
Dalâil al-Khayrât.
Grandsyekh memberi nasihat bagi kita
semua:
26. Hal |
26
“Wahai anakku yang tercinta! Untuk
mencapai keselamatan dan untuk
mendapatkan Hidayah Allah (), aku
telah menyusun perbendaharaan
shalawat Nabi () bagimu. Jagalah ia,
jangan sampai kamu melepaskannya.
Wahai anakku, berhati-hatilah, jangan
sampai kamu melepaskannya, karena
kita telah banyak kehilangan. Jangan
meremehkannya, karena shalawat
Nabi () sangat bermanfaat dan
sangat dihargai di Hadirat Ilahi, dan
itu merupakan Jalan dan Pintu menuju
Kesempurnaan, dan itu adalah Pintu
Masuk Terbesar! Wahai anakku, aku
menasihatimu untuk menjaganya dan
barangkali kamu akan berjumpa
dengan Nabi () baik di dalam mimpi,
maupun dalam keadaan terjaga.”
27. Hal |
27
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammadin wa sallim.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Nabi Muhammad ()
dan kepada keluarga Muhammad ().”
28. Hal |
28
9) Shalawât al-Askandari
(Dibaca 10 kali setiap hari)
Suatu hari Jamaluddin bin `Ali al-
Askandari () berjumpa dengan Nabi ()
di dalam mimpinya dan Nabi ()
bersabda, “Wahai Muhammad ibn `Alii al-
Askandari, aku akan mengajarimu
beberapa kalimat, yang jika engkau
membacanya sepuluh kali, seolah-olah
engkau telah membaca seluruh wiridmu
sepanjang siang dan malam beserta
seluruh pahalanya! Ikuti apa yang
kubaca,” dan sekarang kita akan
membacanya seperti yang dikatakan oleh
Nabi ():
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqi
nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna
29. Hal |
29
zhuhûruhu `adada man madhâ min
khalqika wa mam-baqîya wa man sa`ida
minhum wa man syaqîya shalâtan
tastaghriqu ’l-`adda wa tuhîthu bi ’l-
haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ
muntahâ wa lâ amadala wa lâ ’nqidhâ’a
shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika
bâqiyatan bi-baqâika wa `alâ âlihi wa
shahbihi kadzâlik wa ‘l-hamdulillâhi `alâ
dzâlik
Allâhumma yâ Rabbî shalli `alâ
Muhammadin wa ‘alâ âli Muhammad
wajzihi Muhammadan `anna mâ huwa
ahluhu.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadin wa `alâ âli Muhammadin
`adada mâ `alimta wa zînata mâ `alimta
wa mil’a mâ `alimta.
30. Hal |
30
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ
Sayyidinâ wa Mawlâna Muhammadin wa
`alâ kulli nabiyyin wa `alâ Jibrâ`îla wa
`alâ kulli malakin wa `alâ Abi Bakrin wa
`alâ kulli waliyyin.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
yang cahayanya mendahului semua
makhluk, yang penampilannya menjadi
Rahmat bagi seluruh alam, sebanyak
jumlah ciptaan-Mu yang telah berlalu dan
yang masih ada, yang beruntung dan yang
tidak, dengan keberkahan yang melebihi
semua hitungan, yang mencakup semua
batas, keberkahan dengan tanpa batas,
tanpa ujung, keberkahan yang tak pernah
berhenti, yang kekal, yang terus
berlangsung selama Engkau ada! Dan
limpahkan pula pahala yang sama kepada
keluarga dan para Sahabatnya.
31. Hal |
31
Ya Allah, wahai Tuhanku! Limpahkanlah
rahmat kepada junjungan kami Nabi
Muhammad () dan keluarga Nabi
Muhammad () dan berikanlah ganjaran
kepada junjungan kami Nabi Muhammad
() sebagaimana layaknya. Ya Allah,
limpahkanlah rahmat kepada junjungan
kami Nabi Muhammad () sejumlah
bilangan dekorasi-Mu dan sejumlah
keindahan dari dekorasi-Mu dan sepenuh-
penuhnya dari apa yang Engkau ketahui.
Ya Allah, wahai Tuhanku! Limpahkanlah
rahmat dan keselamatan dan keberkahan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad
(), dan kepada setiap Nabi, malaikat
Jibril () dan setiap malaikat, dan kepada
Abu Bakar () dan setiap wali.
32. Hal |
32
10) Shalawât al-Bakrî
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Di dalam kitab “Kûnuz al-Asrâr”, halaman
30 disebutkan bahwa shalawat ini setara
dengan 100.000 shalawat.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadin wa `alâ âlihi shalâtan
tazina ‘l-ardhina wa ‘s-samawâti `adada
mâ fî `ilmika `adada jawâhiri afrâdi
kurrati ‘l-`âlami wa adh`âfa dzâlika
innaka hamîdun majîd.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan Rasul-Mu,
Nabi yang umi, dan limpahkanlah rahmat
dan keselamatan kepada keluarga dan
34. Hal |
34
11) Shalawât yang Setara dengan 100.000
Shalawât
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadin `abdika wa nabiyyika wa
rasûlika an-nabiyy al-umiyy wa `alâ âlihi
wa shahbihi wa sallim taslîman bi qadri
`azhamati dzâtika fî kulli waqtin wa hîn.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan Rasul-Mu,
Nabi yang umi, dan limpahkanlah rahmat
dan keselamatan kepada keluarga dan
sahabatnya sesuai dengan Kebesaran-Mu,
setiap saat dan sepanjang waktu.
35. Hal |
35
12) Shalawât al-Kâmil
(Dibaca 1 kali antara Maghrib dan Isya)
Ini adalah shalawat yang paling
dimuliakan di mana para awliyaullah
mengatakan bahwa satu shalawat ini
setara dengan 70,000 shalawat, dan di
dalam Mazhab Syafi’i mereka mengatakan
bahwa shalawat ini mempunyai “ganjaran
yang tak pernah berakhir,” karena
Kesempurnaan Allah () tidak pernah
berakhir! Shalawat ini dibaca antara
Maghrib dan Isya, khususnya untuk
menghilangkan lupa dan memperkuat
ingatan.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ
Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âlihî
kamâ lâ nihâyata li kamâlika `adada
kamâlihi.
36. Hal |
36
Ya Allah limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad ()
beserta keluarganya, sebagaimana tidak
berakhir kesempurnaan-Mu, sebanyak
bilangan kesempurnaan-Nya.
37. Hal |
37
13) Shalawât Kamâlîya
Shalawât Kamâlîya serupa dengan Shalawât
al-Kâmil, tetapi berbeda dalam
penambahan kata `adada kamâlillâh wa kamâ
yalîqu bi kamâlihi, “sejumlah bilangan
Kesempurnaan Allah () dan pada
kebesaran dari kata ‘kesempurnaan’ itu
sendiri” di mana itu bukan seperti yang
kita pahami tetapi lebih berupa pada
Kesempurnaan Ilahiah yang tidak kurang
atau tidak lebih, level kesempurnaan
tertinggi yang sifatnya ilahiah, dan bukan
diciptakan. Di dalam beberapa riwayat
yang umumnya diikuti oleh Mazhab
Syafi’i dan negeri-negeri di Timur Tengah
dikatakan bahwa pahala shalawat ini tidak
ada putus-putusnya. Untuk itu, mereka
tidak dapat mengatakan bahwa shalawat
ini setara dengan 600.000 shalawat, atau
1.000.000 shalawat, karena pahalanya
38. Hal |
38
tidak ada habis-habisnya, sebagaimana
kesempurnaan Allah () tidak pernah
berakhir!
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ
Sayyidina Muhammad wa `alâ âlihi
`adada kamâlillâh wa kamâ yalîqu bi
kamâlihi
Ya Allah, limpahkan rahmat, keselamatan
dan keberkahan kepada junjungan kami
Nabi Muhammad (), dan kepada
keluarganya sesuai dengan Kesempurnaan
Allah () dan sebagaimana layaknya
kesempurnaan-Nya.
39. Hal |
39
14) Shalawât as-Sa`adah
(Dibaca 1 kali atau 70 kali setiap hari)
Dari kitab “Afdhal ash-Shalawât” karya
Syekh Ahmad as-Sâwî dikatakan bahwa
jika kalian membaca shalawat ini sekali,
kalian akan diberi ganjaran seolah-olah
telah membaca shalawaat 600.000 kali dan
jika kalian membacanya 70 kali sehari,
kalian akan dibebaskan dari api neraka!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
Sayyidinâ wa Mawlânâ Muhammadin
`adada mâ fî `ilmillâhi shalâtan dâimatan
bi-dawâmi mulkillâhi.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad ()
sebanyak bilangan yang ada dalam
pengetahuan Allah (), dengan limpahan
41. Hal |
41
15) Shalawât adz-Dzâtiyyah
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Shalawât Dzâtiyyah menggunakan bahasa
Arab yang tidak umum. Sayyidina
Muhyiddin ibn `Arabi () menyusunnya
dan ia mengandung begitu banyak makna
yang dalam dan tersembunyi. Shalawat
ini ditemukan di Masjid Universitas al-
Azhar di Mesir dan juga terdapat di dalam
kitab Dalâil al-Khayrât yang lama. Satu kali
pembacaan shalawat ini akan membawa
kalian pada berkah yang tak terhingga,
seolah-olah kalian membaca Dalâil al-
Khayrât sepanjang hari, setiap hari dan
kalian akan memperoleh 70.000 pahala
dan keberkahan.
Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât al-
muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham
42. Hal |
42
lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati ‘l-
haqq kanzi `ayni ‘l-insân al-azali fî nasyrî
man lam yazal fî qâba nâsût al-wishâl al-
aqrab. Allâhumma shalli bihi minhu fîhi
`alayhi wa sallim.
Di sini Allah () mengirimkan shalawat
dan salam-Nya pada Dzat Nabi () yang
tidak diketahui oleh seorang pun karena ia
tersembunyi dan orang tidak bisa
menembus realitasnya tanpa mengetahui
kode rahasia yang diperlukan untuk
membuka dan mendekodenya.
adz-dzâti ‘l-Muthalsam adalah Dzat yang
terlindungi, yang tak seorang pun dapat
membukanya, dan Al-Ghaybi ‘l-
Muthamtham adalah alam gaib yang tak
seorang pun dapat mencapai atau
membicarakannya. Lâhût al-Jamâl artinya
tak ada satu pun yang melebihi keindahan
43. Hal |
43
Nabi (); beliau adalah Keindahan bagi
alam semesta ini dan Keindahan bagi
Surga. Lâhût artinya apa yang terkandung
di dalam bumi dan Nâsût adalah
sambungan/penghubung dari bumi ke
langit, Thal`ati ‘l-Haqq, pemunculan Sang
Kebenaran, yaitu Sayyidina Muhammad
(), di mana Allah () menyandangkan
beliau dengan busana Keadilan dan
Keindahan. Insân al-azal fî nasyrî man lam
yazal, “Ia adalah manusia yang hidup sejak
masa azali hingga abadi, yang akan
membuka rahasia Asmâul Husna wal Sifat."
Fî qâba nâsût al-wishâl al-aqrab, “Ia hanya
membuka kepada orang-orang yang
mencapai hubungan antara kehidupan
duniawi dengan kehidupan surgawi, ia
membukakan kepada mereka ketika
mereka bergerak menuju ke (level)
surgawi.
44. Hal |
44
Shalli bihi (berbeda dengan shalli `alayh),
artinya “bershalawat melalui Nabi ()”,
minhu, “darinya dan kepadanya” atau
“dari Nabi () kepada Nabi ()” dan fihi,
“di dalam dirinya”, `alayhi, “kepadanya.”
45. Hal |
45
16) Variasi dari Shalawât al-Askandari
(Dibaca 1 kali setiap hari)
Jika kalian membacanya sekali, Allah ()
akan menghapuskan 100.000 dosa!
Dengan hanya membaca shalawat ini
sekali, Allah () akan mengampuni dan
menghapus 100.000 dosa besar, min al-
kabâ’ir. Dengan 2 kali pembacaan, berarti
200.000 dosa besar, dan dengan 3 kali
pembacaan, 300.000 dosa besar, dan
dengan 10 kali pembacaan, berarti 1 juta
dosa besar!
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadini ’s-sâbiqi li ’l-khalqihi
nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna
zhuhûruhu `adada man madhâ min
khalqika wa man baqîya wa man sa`ida
minhum wa man syaqîya shalâtan
46. Hal |
46
tastaghriqu ’l-`adda wa tuhīthu bi ’l-
haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ
muntahâ wa lâ ’nqidhâ’a wa tunîlana
biha minka ‘r-ridhâ shalâtan dâ’imatan
bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika ilâ
yawmi ‘d-dīni wa `alâ âlihi wa shahbihi
wa sallim mitsla dzâlik
Ya Allah, limpahkanlah rahmat pada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
yang cahayanya mendahului semua
ciptaan, yang kemunculannya merupakan
rahmat bagi seluruh alam, dengan rahmat
sebanyak ciptaan-Mu yang telah lalu dan
yang masih ada, mereka yang beruntung
dan mereka yang tidak, dengan rahmat
yang melebihi semua perhitungan dan
yang mencakup semua batas, rahmat yang
tak terbatas, tidak berujung dan tidak
berakhir, rahmat yang abadi sebagaimana
Keabadian-Mu.
47. Hal |
47
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
yang kalbunya penuh dengan
pengagungan kepada-Mu, yang matanya
penuh dengan Keindahkan-Mu; agar ia
menjadi bahagia, terdukung, dan penuh
kemenangan, demikian pula kepada
keluarganya dan sahabatnya dan
limpahkanlah keselamatan sebanyak-
banyaknya kepada mereka dan segala puji
bagi Allah () untuk semua itu! (Dalâil al-
Khayrât hizib hari Rabu)
48. Hal |
48
17) Sayyid ash-Shalawât
Sebagai tambahan terhadap shalawat
Sayyidina `Ali (), shalawat ini diberikan
oleh Sayyidina Muhammad () di dalam
ru’ya (penglihatan spiritual) dari Syekh
Syarafuddin ad-Daghestani () yang
mengatakan, “Membaca shalawat ini
bahkan hanya sekali seumur hidupmu
adalah lebih berbobot daripada shalawat
dari seluruh makhluk selama dua puluh
empat jam penuh, dan terus-menerus
dilakukan sepanjang hidup mereka;
shalawat ini akan lebih berat di mizan
daripada gabungan dari seluruh
shalawat!" Jika kalian membaca shalawat
ini di depan Muwâjaha al-Syarifah (Pintu
dari Makam Nabi () yang Mulia) di
Madînatu ‘l-Munawwarah, bukan hanya
kalian akan dianugerahkan shalwat dari
seluruh makhluk, tetapi kalian akan diberi
49. Hal |
49
ganjaran secara langsung oleh Allah (),
dan tidak ada jalan untuk mengetahui
seberapa besar Allah () memberi
ganjaran atas shalawat ini.
`alâ asyrafi ‘l-`alamîna Sayyidinâ
Muhammadini ‘sh-shalawât.
`alâ afdhali ‘l-`alamîna Sayyidinâ
Muhammadini ‘sh-shalawât.
`alâ akmali’ l-`alamîna Sayyidina
Muhammadini ‘sh shalawât.
Shalawâtullâhi ta`âlâ wa malâ’ikatihi wa
anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi
`alâ Muhammadin wa `alâ âli
Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-
salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa
barakâtuh, wa radhi-Allâhu tabâraka wa
ta`âlâ `an-sadâtina ash-hâbi Rasûlillâhi
ajma`în, wa `ani ‘t-tâbi`îna bihim bi-
ihsân, wa `ani ‘l-a’immati ‘l-mujtahidîn
50. Hal |
50
al-mâdhîn wa `ani ‘l-`ulamâi ‘l-muttaqîn,
wa `ani ‘l-awliyâi ‘sh-shâlihin, wa `an
masyâyikhina fi ‘th-tharîqatin
naqsyibandiyyati ‘l-`aliyyah, qaddas
Allâhu ta`âlâ arwâhahumu ‘z-zakiyyah,
wa nawwar Allâhu ta`âlâ adhrihatahumu
‘l-mubârakah, wa a`âdallâhu ta’âlâ
`alaynâ min barakâtihim wa
fuyûdhâtihim dâ’iman wa ‘l-
hamdullilâhi rabbi ‘l-`âlamîn, al-Fâtihah
Kepada makhluk yang paling mulia di
alam semesta, Sayyidina Muhammad ()
Kepada makhluk yang paling baik di alam
semesta, Sayyidina Muhammad ()
Kepada makhluk yang paling sempurna di
alam semesta, Sayyidina Muhammad ()
Semoga semua rahmat Allah Yang
Mahatinggi, para malaikat-Nya, para nabi-
Nya, dan semua makhluk-Nya
51. Hal |
51
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
() dan keluarganya, dan kepadanya dan
semua keluarganya. Semoga rahmat dan
keselamatan, dan berkah Allah ()
dilimpahkan kepada mereka semua.
Semoga Allah () rida dengan semua guru
kami, para sahabat Rasulullah () dan
kepada mereka semua yang mengikutinya
dengan sempurna. Semoga Allah () rida
dengan Imam Ijtihad yang terdahulu, para
ulama dan orang-orang yang bertakwa
dan para awliya dan orang-orang yang
saleh, terhadap Masyaikh kami di Tarekat
Naqsybandi yang mulia. Semoga Allah
() mensucikan ruh mereka yang suci dan
menerangi makam mereka yang penuh
berkah. Semoga Allah ()
mengembalikan berkah mereka dan
keutamaan yang melimpah kepada kami,
selalu. Segala puji bagi Allah () Tuhan
semesta alam, Al-Fâtihah.
52. Hal |
52
18) Shalawât Sayyidina ‘Ali ()
(Dibaca 3 kali setiap hari, 100 kali pada
hari Jumat)
Sayyidina `Ali () berkata, “Jika engkau
membaca shalawat ini tiga kali sehari dan
seratus kali pada hari Jumat, seolah-olah
engkau telah membaca shalawat dari
seluruh makhluk, termasuk manusia, jin,
malaikat dan segala sesuatu yang
bershalawat kepada Sayyidina
Muhammad ()! Dan Nabi () akan
menggandeng tanganmu untuk memasuki
Surga.
Shalawâtullâhi wa malâ’ikatihi wa
anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi
`alâ Muhammadin wa `alâ âli
Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-
53. Hal |
53
salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa
barakâtuh.
Semoga semua rahmat Allah (), para
malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua
makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad () dan keluarganya, dan
kepadanya dan semua keluarganya.
Semoga rahmat dan keselamatan, dan
berkah Allah () dilimpahkan kepada
mereka semua.
54. Hal |
54
Shalawât yang Dibaca pada Hari Jumat
1) Shalawât al-`Âli al-Qadr
(dibaca 10 kali setelah Isya/1 kali pada
malam Jumat)
Sebagaimana yang disebutkan oleh
banyak awliyaullah, dari kitab “Syarh
Shalawât ad-Dardir al-`allamah as-Sâwî”,
bahwa membaca shalawat ini akan
menghilangkan claustrophobia (fobia
terhadap ruangan tertutup) dan
memberikan kemudahan bagi kalian di
dalam kubur. Ia juga akan menghilangkan
rasa takut terhadap malaikat Munkar dan
Nakîr yang akan bertanya kepadanya.
Barang siapa yang membaca shalawat ini
sekali setiap hari Jumat, Nabi () akan
menyertainya ketika ia meninggal dunia
55. Hal |
55
dan mengantarkannya ke kuburnya dan
menguburkannya dengan tangan beliau
sendiri yang penuh berkah!
Banyak awliyaullah yang mengatakan,
"Barang siapa yang membacanya bahkan
sekali pada hari Jumat, atau sejak Kamis
malam dan seterusnya, Allah () akan
mengizinkan ruhnya untuk melihat Sang
teladan bagi semua ruh ()," bukan hanya
ketika ruhnya meninggalkan tubuhnya,
tetapi juga ketika ia dibawa ke kuburnya
sampai ia akan menjumpai Nabi () yang
akan mengurusnya di kuburnya itu.
Para awliyaullah menganjurkan untuk
terus membaca shalawat ini sepuluh kali
setiap hari dan sekali pada malam Jumat,
dan itu akan membawakan khayr al-jasîm,
kebaikan yang tak terhingga bagi kalian.
Di dalam kitab “Fath ar-Rasûl” juga
56. Hal |
56
dinyatakan bahwa barang siapa yang
membacanya sepuluh kali setelah Isya
akan diberi ganjaran seolah-olah ia telah
membacanya sepanjang malam.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik `alâ
Sayyidinâ Muhammadin an-Nabiyyi ‘l-
Umiyy, al-Habîb al-`Âliyya ‘l-Qadri ‘l-
`Azhîmi ’l- jâhi, wa `alâ âlihi wa shahbihi
wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
nabi yang ummi, yang dicintai, yang
tertinggi, yang memiliki kekuasaan agung
lagi mulia, dan kepada keluarga dan
sahabatnya. Semoga Allah ()
memberikan keberkahan dan keselamatan.
57. Hal |
57
2) Shalawât Sayyidina ‘Ali ()
(Dibaca 3 kali setiap hari, 100 kali pada
hari Jumat)
Sayyidina `Ali () berkata, “Jika engkau
membaca shalawat ini tiga kali sehari dan
seratus kali pada hari Jumat, seolah-olah
engkau telah membaca shalawat dari
seluruh makhluk, termasuk manusia, jin,
malaikat dan segala sesuatu yang
bershalawat kepada Sayyidina
Muhammad ()! Dan Nabi () akan
menggandeng tanganmu untuk memasuki
Surga.
Shalawâtullâhi wa malâ’ikatihi wa
anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi
`alâ Muhammadin wa `alâ âli
Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-
58. Hal |
58
salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa
barakâtuh.
Semoga semua rahmat Allah (), para
malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua
makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad () dan keluarganya, dan
kepadanya dan semua keluarganya.
Semoga rahmat dan keselamatan, dan
berkah Allah () dilimpahkan kepada
mereka semua.
59. Hal |
59
3) Shalawât untuk Bertemu dengan
Tuhan di dalam Mimpi
(Dibaca 1000 kali pada hari Jumat)
Di dalam Kunûz al-Asrâr, halaman 30,
dikatakan bahwa, “Barang siapa yang
membaca shalawat ini seribu kali pada
hari Jumat, ia akan melihat Allah () di
dalam mimpinya, sebagaimana Nabi ()
bersabda, “Aku melihat Tuhanku datang
kepadaku dengan tersenyum.” Insya
Allah, Allah () akan menganugerahkan
kalian untuk melihat Tajali-Nya atau tajali
Nabi-Nya (), atau maqam kalian di
Surga. Jika karena suatu hal kalian tidak
melihatnya, lanjutkan terus untuk
membacanya selama lima minggu, karena
hal ini pernah dicoba dan orang-orang
yang membaca dapat melihatnya!
60. Hal |
60
Abû Fadhl Qawmânî (semoga Allah ()
meridainya) meriwayatkan bahwa ada
seseorang dari Khurâsân yang
mendatanginya dan ia berkata, “Aku
berada di Madînat al-Munawwarah. Aku
melihat Nabi yang mulia () di dalam
mimpiku dan ia berkata kepadaku, ‘Bila
engkau pergi ke Hamdân, sampaikan
salamku kepada Abû Fadhl Qawmânî.’
Aku bertanya mengapa? Nabi yang mulia
() bersabda, ‘Ia memohon keberkahan
untukku dengan shalawat ini lebih dari
seratus kali setiap hari.’ Abû Fadhl
Qawmânî berkata, “Orang ini bersumpah
bahwa ia tidak mengenal aku dan tidak
pernah mendengar namaku sebelum Nabi
yang mulia () memberitahunya di dalam
mimpinya. Aku berusaha untuk
memberinya makanan tetapi ia menolak
dengan mengatakan, ‘Aku tidak akan
menukar pesan Nabi yang mulia ()
61. Hal |
61
dengan apapun!’ Setelah itu aku tidak
pernah melihatnya lagi.” (Al-Qawl al-Badî)
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadi ‘n-Nabiyi ‘l-Ummiyy jazâ-
Allâhu `anna Muhammadan mâ huwa
ahluh.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (),
nabi yang umi, semoga Allah () memberi
ganjaran pada Nabi Muhammad ()
dengan pahala yang bermanfaat
sebagaimana layaknya beliau.
62. Hal |
62
Shalawât yang Dibaca untuk Manfaat
Tertentu
1) Shalawat untuk Berjumpa dengan
Nabi () di dalam Mimpi
(Dibaca 71 kali)
Barang siapa yang ingin berjumpa dengan
Nabi () di dalam mimpi, bacalah
shalawat ini 71 kali dan ia akan berjumpa
dengan Nabi () dan mencium
wewangiannya yang suci.
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammadin kamâ amartanâ an
nushalliya `alayh
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad ()
64. Hal |
64
2) Shalawat Syafa’ah untuk Bertemu
dengan Nabi () di dalam Mimpi
(Dibaca terus-menerus sampai tertidur)
Imam Sya’rani () meriwayatkan bahwa
Nabi () bersabda, “Barang siapa yang
bershalawat dengan cara seperti ini akan
bertemu denganku di dalam mimpi, dan
barang siapa yang bertemu dengan di
dalam mimpi, ia akan bertemu denganku
di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang
bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku
akan memberi syafaat padanya, dan
barang siapa yang mendapatkan
syafaatku, ia akan minum dari telagaku,
Hawdh al-Kawtsar di Surga, dan barang
siapa yang meminum dari al-Kawtsar ia
akan terlindung dari api neraka.
65. Hal |
65
Imam Sya’rani () berkata, “Aku harus
membacanya,” dan aku membacanya
sebelum tidur dan terus membacanya
sampai aku tertidur. Aku melihat bulan
dan melihat wajah Nabi () yang mulia,
dan aku berbicara dengan beliau.
Kemudian ghaba fi’l-qamar, aku merasa
beliau berada di bulan hingga beliau
menghilang. Aku berdoa kepada Allah
() demi shalawat ini, agar Dia
memberikan seluruh nikmat yang Ia
berikan, bukannya nikmat yang biasa,
tetapi nikmat yang Ia berikan kepada Sang
Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (),
yang Ia janjikan kepada setiap mu’min,
dan aku merasa bahwa aku telah
mendapatkannya. (Lihat kitab “Afdhal ash-
Shalawât”, halaman 58).
Lihatlah rembulan dan tutup mata kalian;
kalian akan merasakan seolah-olah wajah
66. Hal |
66
Nabi () yang mulia muncul di sana, dan
kemudian menghilang, sebagaimana yang
dikatakan oleh Imam Sya’rani ().
Bacalah shalawat ini dan insya Allah, kalian
bertemu dengan Nabi ().
Allâhumma shalli `ala rûhi Sayyidina
Muhammadin fil-arwâhi wa `ala jasadihi
fil-ajsâdi wa `ala qabrihi fil-qubûri wa
`ala âlihi wa shahbihi wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
ruh Nabi Muhammad () di antara semua
ruh, kepada jasadnya di antara semua
jasad, dan kepada kuburnya di antara
semua kubur dan limpahkanlah pula
rahmat dan keselamatan kepada keluarga
dan sahabatnya. (Dalâil al-Khayrât hari
Rabu)
67. Hal |
67
3) Shalawât untuk Syifâ (Penyembuhan)
(Dibaca 3 kali pada waktu Subuh)
Melalui shalawat ini segera setelah kita
mengucapkan, “Ya Allah! Limpahkanlah
rahmat kepada Nabi () sebanyak
bilangan penyakit dan obatnya,” Allah ()
akan menghilangkan semua penyakit (fisik
dan spiritual) dari diri kita dan memberi
kita obatnya, karena setiap penyakit
mempunyai obatnya. Shalawat ini untuk
menyembuhkan penyakit spiritual dari
800 akhlak buruk, kalian harus membaca
shalawat ini sebelum penyakit itu meledak
membentuk sesuatu yang baru di dalam
tubuh kalian. Membaca shalawat ini akan
menghilangkan semua karat dari kalbu
kita dan memberi bekal bagi jiwa kita.
68. Hal |
68
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ
Muhammadin wa `alâ âli Sayyidinâ
Muhammad bi `adadi kulli dâ`in wa
dawâ`in wa bârik wa sallim `alayhi wa
`alayhim katsîran katsîra, wa ‘l-
hamdulillâhi rabbi ‘l-`âlamîn.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad () dan
keluarganya, sebanyak bilangan penyakit
dan obatnya dan limpahkanlah berkah
dan keselamatan kepadanya dan kepada
mereka, sebanyak-banyaknya, tak pernah
berakhir. Dan segala puji bagi Allah (),
Tuhan semesta alam. (Dari Buku Awrad
Naqsybandi)
69. Hal |
69
4) Shalawât Imam Syafi`i
`AbdAllah al-Hakam (seorang `amir besar
di masa Imam Syafi’i) berkata, “Aku
melihat Imam asy-Syafi’i () di dalam
mimpiku dan aku bertanya kepadanya,
‘Apa yang telah dilakukan Allah ()
terhadapmu?’ dan beliau menjawab, ‘Dia
mencurahkan rahmat-Nya kepadaku,
mengampuniku, dan menghiasi Surga
bagiku, yang datang kepadaku seperti
seorang mempelai wanita yang dihiasi
dengan segala perhiasan dan dekorasi bagi
suaminya. Mereka mencurahkan aku
dengan para malaikat dan berbagai
ornamen surgawi seperti ketika mereka
melempari (mahkota bunga mawar) ke
atas kepala pengantin di dunia.’ Aku
bertanya kepadanya, ‘Bagaimana engkau
mencapai derajat ini, apa yang telah kau
lakukan?’ Beliau menjawab, ‘Seseorang
70. Hal |
70
mengatakan kepadaku untuk membaca
shalawat khusus, dan aku telah
melakukannya.’
Bacalah shalawat ini agar dapat masuk
Surga tanpa pertanyaan.
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin
`adada mâ dzakarahu ‘dz-dzâkirûn wa
ghafala `an dzikrihi ‘l-ghâfilûn.
“Ya Allah, limpahkan rahmat dan berkah-
Mu kepada Nabi Muhammad ()
sejumlah bilangan orang yang
mengingatnya dan limpahkanlah rahmat
kepada Nabi Muhammad () sejumlah
orang-orang yang lalai mengingatnya."
74. Hal |
74
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Muthah-har
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Shâhibal Qawm
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Shâhibal Wasîlah
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Shâhibal Mighfar
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Hujjatallâh
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ Rûhal
Haqq
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ
Rasûlal Malâhim
Ash-shalâtu was-salâmu `alayka yâ Man
Arsalahullâhu Ta`âla Rahmatan lil
`Âlamîn
Shalawâtullâhi ta`âla wa malâ-ikatihi wa
rusûlihi wa hamalati `arsyihi wa jamî`i
khalqihi `alayka wa `alâ âlika wa ash-
75. Hal |
75
hâbika ajma`în/ allâhumma bi haqqi
fâthimata wa abîhâ wa ba`lihâ wa banîhâ
iqbal du`â anâ wa lâ tukhayyib rajâ-anâ wa
ahsin `âqibatanâ fil umûri kullihâ wa
ajirnâ min hidzyi yawma-idzin yâ
arhamar-râhimîn
Yâ Allâh
Yâ Rasûlallâh
Yâ Abâ Bakrinish-Shiddîq
Sayyidinâ Salmân al-Fârisi
Sayyidinâ Qâsim
Sayyidinâ Ja`far Shâdiq
Mawlana Thayfur al-Bistâmi
Mawlana Abal Hasan al-Kharqânî
Mawlana Abâ `Alî al-Farmadî
Mawlana Khawajah Yûsuf al-Hamadânî
Sayyidinâ Abal `Abbâs
Mawlana Khawajah `Abdul Khâliq al-
Ghujduwânî
Mawlana `Ârif ar-Rîwakrî
76. Hal |
76
Mawlana Khawajah Mahmûd Faghnawî
Mawlana `Alî ar-Ramîtânî
Mawlana Muhammad Bâbâ as-Samâsi
Mawlana Sayyid Amîr Kullâl
Mawlana Khawajah Bahâ-uddîn
Mawlana `Alâ-uddîn al-`Atthar
Mawlana Ya`qûb al-Karkhi
Mawlana `Ubaydullâh al-Ahrâr
Mawlana Muhammad az-Zâhid
Mawlana Darwisy Muhammad
Mawlana Ahmad al-Amkanakî
Mawlana Muhammad al-Bâqî Billâh
Mawlana Ahmad al-Fârûqi as-Sirhindî
Mawlana Muhammad Ma`shûm as-
Sirhindî
Mawlana Sayfuddîn `Ârif
Mawlana Nûr Muhammad al-Budwâni
Mawlana Habîbullâh Jan-i Janân
Mawlana `Abdullâh ad-Dahlawî
Mawlana Khâlid al-Baghdâdî
Mawlana Ismâ`îl as-Sirwânî
77. Hal |
77
Mawlana Khash Muhammad
Mawlana Muhammad Yarâghî
Mawlana Jamâlud-dîn al-Ghumûqî
Mawlana Abû Ahmad ash-Shugûrî
Mawlana Abû Muhammad al-Madânî
Mawlana Syarafuddîn ad-Daghistânî
Mawlana `Abdullâh Fâ-iz ad-Daghistânî
Mawlana Muhammad Nâzhim al-Haqqânî
Assalaamu ‘alaykum wa rahmatullâhi
ta`âlâ wa barakâtuh
yaa sayyidas-sâdât/ wa nûral mawjûdât/
yâ man huwal maljâ-u limam-massahu
dhaymuw-wa ghammuw wa alamun/ yâ
aqrabal wa sâ-ili ilallâhi ta`âla wa yâ aqwal
mustanadi /atawassalu ilâ jinâbikal
a`zham bihaa-ulaa-is-sâdât wa ahlillâh wa
ahli baytikal kirâm lidaf-`i dhurrin laa
yudfa`u illa bi waasithatika/wa raf-`i
dhaymin laa yurfa`u illa bi dalaalatika bi
78. Hal |
78
sayyidii wa mawlay yaa sayyidii yaa
rasuulallaah yaa rahmatal-lil `âlamîn/yâ
shâhibaz-zamân muhammad al-mahdî
`alayhis-salâm yâ shâhibal `unshur yâ
khîdhir yâ rijâlallâh a`lallâhu darajâtihim
dâ-imaw wa amad-danâ bimadadihim wa
barakatihim wa anfasihim wa nafahatihim
wa asrarihim al-qudsiyyah bi hurmati man
lâ nabiya ba`dahu wa bi irsyâdi Syaykh
Nâzhim/kûnû `awnâlanâ fî najâhith
thalabât wa taysîril murâdât wa inhâdhil
`azamât wa ta’mînir-raw`ât wa sitril
`awrât wa qadhâ-id-duyûn wa tahqîqizh-
zhunûn wa izâlatil hujubil ghayâhibi wa
husnil khuwâtimi wal `awâqibi wa kasyfil
kurûbi waghfarânidz-dzunûbi
`ibâdallâh rijâlallâh/agîtsûnâ li-ajlillâh/wa
kûnû `awnanâlillâh /`asâ nakhzhâ bi
fadhlillâh
79. Hal |
79
(diulang di antara bait-bait berikut)
wa yâ aqthab wa yâ anjaab/wa yâ sâdâti
wa yâ ahbâb/wa antum yâ ûlil
albâb/ta`âlaw wan shurûlillâh
sâ-alnâkum sâ-alnâkum/waliz-zulfâ
rajawnâkum/wa fî amri qashadnâkum /fa
syuddû `azmakum lillâh
fayâ rabbî bi sâdâti/tahaqqaqlî isyârati/`asa
ta’tî bisyârati/wa yas`fû waqtunâ lillâh
bi kasyfil hujbi `an `ayni/wa raf`il bayni
min bayni/wa thamsil kayfi wal ayni/ bi
nûril wajhi yâ Allâh
shalâtullâhi mawlânâ/ `alâ man bil hudâ
jânâ/wa man bil haqqi awlânâ/syafî`il
khalqi `indallâh
80. Hal |
80
Doa untuk Berbagai Masalah
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani () telah
memberikan instruksi untuk membaca doa
berikut untuk menghadapi berbagai
macam masalah:
Du`â Ayat al-Kursî (7x)
A`udzû billâhi min asy-syaythânir-rajîm
bismillâhi ’r-rahmâni ’r-rahîm
Allâhumma innî as’aluka wa atawassalu
ilayka Yâ Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allâh
Yâ Rahmânu Yâ Rahmânu Yâ Rahmân, Yâ
Rahîmu Yâ Rahîmu Yâ Rahîm,
Yâ Hin Yâ Hin Yâ Hin, Yâ Rabbâhu Yâ
Rabbâhu Yâ Rabbâh,
Yâ Sayyadâhu Yâ Sayyadâhu Yâ
Sayyadâh, Yâ Hûwa Yâ Hûwa Yâ Hûwa,
81. Hal |
81
Yâ Ghiyâtsî `inda syiddatî, Yâ Anîsî `inda
wahdatī, Yâ Mujîbî `inda da`watî, Yâ
Allâhu Yâ Allâhu Yâ Allāh,
“Allâhu lâ ilâha illa Hûwa ’l-Hayyu ’l-
Qayyûm,”
Yâ Hayyu Yâ Qayyûm,
Yâ man taqûmu ’s-samâwâtu wa ’l-ardhu
bi amrihi,
Yâ jâmi‘a al-makhlûqâti tahta luthfihi wa
qahrihi,
As’aluka Allâhumma an tusakhkhir lî
rawhânîyyata hâdzihi ’l-âyati ’sy-syarîfati
an yu`înûnî `alâ qadhâ’i hawâ’ijî
Yâ man “lâ tâ’khudzuhu sinnatun wa lâ
nawm.”
Ihdinī ila ’l-haqqi wa ila ’th-tharîqi ’l-
mustaqîmi hatta astarîha minal lawmi. lâ
ilâha illa Anta subhânaka innî kuntu min
azh-zhâlimîn.
82. Hal |
82
Yâ man “lahu mâ fi ’s-samâwâti wa mâ fi
’l-ardhi man dza ’Lladzî yasyfa`u `indahu
illa bi-idznihi.”
Allâhummasy fa`lî wa arsyidnî fīmâ urîdu
min qadhâ’i hawâ’ijî wa itsbâti qawlî wa
fi`lî wa `amalî wa bârik lî fî âhlî
Yâ man “ya`lamu mâ bayna aydîhim wa
mâ khalfahum wa lâ yuhîthûna bi-
syayyin min `ilmihi illa bimâ syâ`a”
Yâ man ya`lamu dhamîra `ibâdihi sirran
wa jahran.
As’aluka an tusakhkhira lî khuddâma
hâdzihi ’l-âyati ’sy-syarîfati wad-da`wati
’l-munîfati an yakûnu `awnan lî `alâ
qadhâ’i hawâ’ijî: haylan haylan haylan,
jawlan jawlan jawlan, mulkan mulkan
mulkan,
83. Hal |
83
yâ man lâ yatasharrafu fî mulkihi “illa
bimâ syâ’a wasi`a kursîyyuhu ’s-
samâwâti wa ’l-ardha”
sakhkhir lî `abdik al-maliku kandiyâsa
hatta yukalimanî hâla yaqzhatî wa
yu`înanî `alâ qadha‘i jamî`i hawâijî,
yâ man “wa lâ yaû’duhu hifzhuhumâ wa
Hûwa ’l-`Alîyy ul-`Azhîm.
Yâ Hamîdu Yâ Majîdu Yâ Bâ‘itsu Yâ
Syahîdu Yâ Bâ‘itsu Yâ Syahîdu Yâ Haqqu
Yâ Wakîlu Yâ Qawîyyu Yâ Matînu.
Kun lî `awnan `alâ qadhâ’i hawâijî bi-alfi
alfin
lâ hawla wa lâ quwwata illa billâhi ’l-
`Alîyyi ‘l- `Azhîm.
84. Hal |
84
Aqsamtu `alayka ayyuha’l-maliku
kandîyâsa an tujîbanî anta wa
khuddâmuka wa â`îûnî fî jamî`i umûrî bi-
haqqi mâ ta`taqidûnahu min al-`azhamati
wa ’l-kibrîyyâ’i wa bi-haqqi hâdzihi ’l-
ayyati ’l-`azhîmati wa bi-haqqi sayyîdinâ
Muhammadin shall-Allâhu `alayhi ’s- wa
sallam.
Wa bi hurmati ’l-Fâtiha.
Shalât Tunjîna/Shalâtu Munajîyyah
(40x):
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin
shalâtan tunjînâ bihâ min jamî`i ’l-ahwâli
wa ’l-âfât, wa taqdhî lanâ bihâ min jamî`i’l-
hâjât, wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`i ’s-
sayyi’ât, wa tarfa`unâ bihâ `indaka `alâ ’d-
darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshâ ’l-
85. Hal |
85
ghâyât min jamî`i ’l-khayrâti fi ’l-hayât wa
ba`d al-mamât.
Yâ Razzâq (100x)
Hasbun-Allâh wa ni`m al-wakîl (100x)
Hasbun-Allâh Rabbun-Allâh (100x)
Subhânim-Allâh Sulthânim Allâh
nabîyyim Muhammad `alayhi ’s-salâm
(100x)
86. Hal |
86
Sayyid ad-du`a Grandsyekh `Abdullah
al-Fa’iz ad-Daghestani ()
Mawlana Syekh Hisyam Kabbani ()
London, Inggris
21 Januari 2012
Doa yang barusan saya baca ada di dalam
Buku Awrad. Kalian bisa mendapatinya
di dalam buku Awrad. Grandsyekh
berkata bahwa doa yang baru dibaca tadi
merupakan kalbu bagi semua doa dan
setiap orang yang membacanya di pagi
hari dan sore hari, semua kesulitan di
dalam kehidupannya akan lenyap. Jika
kalian terus membaca doa itu, kalian akan
mendapatkan kehidupan yang baik, bukan
kehidupan yang buruk. Bahkan dengan
berbagai masalah di Lebanon, kami tidak
pernah menjumpai hari yang buruk.
Grandsyekh berkata, “Setiap orang yang
87. Hal |
87
bersamaku tidak akan mendapati hari
yang buruk.” Hal ini berlaku untuk
semua murid, ini adalah benar, dan ini
diteruskan kepada Mawlana Syekh, tetapi
mereka harus membaca doa ini dua kali
sehari dan kalian dapat melihatnya di
dalam buku Awrad.
Sayyid ad-du`a Grandsyekh:
Allâhummaj`al awwala liqâina (atau
yawmina, atau syahrina, atau majlisina)
hadzâ shalâhan wa awsathahu falâhan
wa akhirahu najâhan
Ya Allah, jadikanlah permulaan
pertemuan kami ini kebaikan dan
pertengahannya kejayaan dan
penghabisannya kesuksesan.
88. Hal |
88
Allâhummaj`al awwalahu rahmatan wa
awsathahu ni`matan wa akhirahu
takrîmatan wa maghfirah
Ya Allah, jadikanlah permulaannya
rahmat dan pertengahannya nikmat dan
penghabisannya kemuliaan dan ampunan.
Alhamdulillâhil-ladzii tawâdha`a kullu
syay-in li`azhamatih wa dzalla kullu
syay-in li `izzatih wa khada`a kullu syay-
in li mulkih wastaslama kullu syay-in li
qudratih
Segala puji milik Allah () dan segala
sesuatu menjadi rendah di hadapan
keagungan-Nya dan segala sesuatu
menjadi hina di hadapan kemuliaan-Nya
dan segala sesuatu menjadi tunduk di
hadapan kekuasaan-Nya dan segala
sesuatu berserah atas ketentuan-Nya.
89. Hal |
89
Alhamdulillâhil-ladzii sakana kullu
syay-in lihaybatih wa azh-hara kulla
syay-in bihikmatih wa tashâghara kullu
syay-in likibriyâ-ih
Segala puji untuk Allah (), dan segala
sesuatu menjadi mantap dengan
kehebatan-Nya dan segala sesuatu terlahir
dengan hikmah-Nya dan segala sesuatu
menjadi kecil di hadapan kebesaran-Nya.
Allâhumma ayqizhna fî ahabbi sâ`âti
ilayka yâ Wadûd
Ya Allah, bangunkanlan kami di saat-saat
yang paling Engkau sukai, wahai Yang
Maha Pencinta.
ya dzu'l-`arsyil-majîd fa`alun limâ yurîd
hal atâka hadîtsul-junûd fira`awna wa
90. Hal |
90
tsamûd bal-illadzîna kafarû fî takdzîbin
w'allahu min warâihim muhîth. bal
huwa qur’anun majîdun fî lawhin
mahfûzh.
Yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha
Mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya. Sudahkah datang
kepadamu berita kaum-kaum penentang,
(yaitu kaum) Fir'aun dan (kaum) Tsamud?
Sesungguhnya orang-orang kafir selalu
mendustakan, padahal Allah ()
mengepung mereka dari belakang mereka.
Bahkan yang didustakan mereka itu ialah
Al Qur'an yang mulia, yang (tersimpan)
dalam Lauh Mahfuzh. [Al-Buruuj, 85: 15-
22]
91. Hal |
91
Resep umum Grandsyekh `Abdullah al-
Fa’iz ad-Daghestani (q) untuk
menyingkirkan sihir
1. Setiap pagi dan sore, seluruh keluarga
harus membaca Du`a Ayatul -Kursi
secara bersama-sama.
2. Setelah membaca doa tadi,
panggilah/sebutkanlah Sultan Jin yang
bernama al-Hazzaz, dan mintalah
untuk melepaskan sihir yang telah
menimpa keluarga Anda dengan izin
Allah: Ya Sulthan al-Jinn Sayyidina
Hazzaz (), adrikna.
3. Kemudian bacalah Shalawât al-Fâtih
dan Shalawât Badawî Kubrâ.
4. Kemudian (lakukan tawasul) dengan
memanggil Nabi (), Grandsyekh
`Abdullah (), Sultan al-Awliya
Mawlana Syekh Nazim Haqqani (),
92. Hal |
92
dan Sultan Jin al-Hazzaz (), untuk
menghilangkan seluruh kesulitan
kalian, dengan izin Allah: Ya
Rasulallah (), Ya Sulthan al-Awliya
Syekh `Abdullah Daghestani (), Ya
Sayyidina asy-Syekh Nazim al-
Haqqani (), Ya Sulthan al-Jinn
Sayyidina Hazzaz (), adrikna.
Insya-Allah dengan bacaan ini selama 40
hari masalah tersebut akan hilang. Jika
tidak, lanjutkan lagi selama 40 hari
berikutnya sampai masalahnya hilang.
93. Hal |
93
Catatan
Mawlana Syekh Hisyam () berkata, “Jika
kalian tidak bisa membaca (semua)
katakanlah, ‘Yâ Rabbî nawayna mitsla mâ
nawa Mawlana Syaykh,’ ‘Ya Allah,
sebagaimana Mawlana Syekh membuat
niat, kami membuat niat yang sama
dengan beliau!" dan itu seolah-olah kalian
telah membaca semua. Itulah cara yang
paling mudah, yaitu dengan mengatakan,
"Sebagaimana Mawlana mempunyai niat,
kami membuat niat yang sama,’ dan ini
adalah jalannya para awliyaullah!