Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya mengecek kadar kolesterol secara berkala untuk mengetahui risiko penyakit jantung. Pemeriksaan kolesterol sebaiknya dilakukan di laboratorium karena hasilnya lebih akurat daripada alat ukur sendiri. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan empat komponen kolesterol yaitu total, HDL, LDL, dan trigliserida beserta kisaran normalnya untuk menentukan tindakan selanjut
1. WAJIB Cek Kolesterol, Kenapa?
Bagi yang BELUM mengerti mengenai KOLESTEROL maka mulai Detik ini juga anda
HARUS tahu berapa kadar kolesterol yang anda punya dengan cek kolesterol secara rutin.
Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan darah di
laboratorium oleh tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa kolesterol
yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan.
Meskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis, namun,
tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan di
laboratorium kesehatan.
Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa saja pasien
tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan kolesterol di laboratorium
menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan akurat karena pemeriksaan yang
dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan HDL dilakukan secara terpisah dan juga
bersamaan dalam bentuk total kolesterol.
Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total kolesterol.
Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL dan HDL yang
memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu, banyak dokter
menyarankan pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di laboratorium kesehatan.
Proses Pemeriksaan Kolesterol Yang BENAR
Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, pasien biasanya dianjurkan untuk puasa
sepanjang malam, kurang lebih 9-12 jam. Tujuannya, agar tidak terjadi kesalahan pengukuran
akibat adanya pengaruh dari lemak yang baru dikonsumsi.
Selain itu, 24 jam sebelum melalukan pemeriksaan kolesterol sebaiknya pasien juga tidak
melakukan aktivitas berat karena kelelahan yang amat sangat dapat berpengaruh pada hasil
pemeriksaan. Pada saat pemeriksaan, darah akan diambil untuk kemudian diukur kadar
kolesterolnya.
Hasil pemeriksaan akan menyajikan informasi akurat mengenai kadar kolesterol dalam tubuh
seseorang. Hasil pemeriksaan tersebut akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar
kolesterol standar dalam dunia kedokteran sehingga kadar kolesterol seseorang dapat
dianalisis berdasarkan tabel tersebut.
PENTING!!! Kondisi kolesterol dapat berpengaruh terhadap gula darah tubuh anda.
Hasil pemeriksaan tersebut akan menjadi salah satu dasar diagnosis bagi dokter selain
wawancara yang dilakukan terhadap pasien mengenai riwayat kolesterol tinggi pada keluarga
atau mengenai penyakit-penyakit lain yang pernah diderita pasien.
2. Mengetahui Hasil Pemeriksaan Kolesterol? Begini
Caranya…
Kolesterol diukur dalam satuan miligram per desiliter darah yang biasa disingkat mg/dL atau
milimol per liter darah yang disingkat mmol/L. Di dalam hasil pemeriksaan yang diberikan
laboratorium atau rumah sakit, biasanya akan disajikan informasi mengenai 4 komponen
lemak utama dalam darah yakni total kolesterol, HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Mari kita lihat masing-masing.
Nilai Keseluruhan Untuk Kolesterol
Total kolesterol menunjukkan jumlah antara HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan
trigliserida. Jika kadar total kolesterol melebihi 240 mg/dL (6,21 mmol/L), pasien harus
waspada terhadap resiko penyakit jantung.
Dalam melihat hasil pemeriksaan kolesterol, nilai dari masing-masing jenis kolesterol perlu
diperhatikan karena kadar kolesterol yang tinggi tidak otomatis menandakan adanya bahaya
kolesterol karena bisa saja yang tinggi adalah HDL kolesterol (kolesterol baik) yang justru
bermanfaat bagi kesehatan.
HDL Kolesterol
Kadar HDL menunjukkan seberapa besar kolesterol baik yang terdapat dalam darah karena
HDL berperan dalam tubuh untuk membawa kolesterol dalam darah menuju hati untuk
diproses lebih lanjut guna menghindari terjadinya penumpukan kolesterol pada saluran darah.
Kolesterol HDL
< 40 mg/dL (1,04 mmol/L) Rendah
>60 mg/dL (1,56 mmol/L) Tinggi
Semakin tinggi kadar HDL dalam darah maka akan semakin baik. Jika sebaliknya, maka
patut diwaspadai adanya resiko penyakit jantung.
LDL Kolesterol
Kadar LDL menunjukkan berapa banyak kolesterol yang kurang baik yang terdapat dalam
darah. Bila jumlahnya ditemukan berlebih dalam darah, maka akan menumpuk pada saluran
pembuluh darah dan dapat membahayakan tubuh.
Kolesterol LDL
<100 mg/dL (2,6 mmol/L) Optimal
100-129 mg/dL (2,6-3,34 mmol/L) Mendekati optimal
130-159 mg/dL (3,34-4,13 mmol/L) Batas normal tertinggi
160-189 mg/dL (4,14-4,90 mmol/L) Tinggi
> 190 mg/dL (4,91 mmol/L) Sangat tinggi
3. Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh seseorang maka akan semakin tinggi pula
resiko yang dimiliki seseorang terkena penyakit jantung. Bila seseorang memiliki penyakit
jantung dan kolesterol, sebaiknya kolesterol LDL selalu dijaga dalam batas 100 mg/dL.
Trigliserida
Kadar trigliserida dalam darah juga dapat menggambarkan resiko seseorang terhadap
penyakit jantung.
Trigliserida
< 150 mg/dL (1,69 mmol/L) Normal
150-199 mg/dL (1,69-2,25 mmol/L) Batas normal tertinggi
200-499 mg/dL (2,26-2,65 mmol/L) Tinggi
>500 mg/dL (5,64 mmol/L) Sangat tinggi
Meskipun kadar kolesterol berlebih tidak baik bagi kesehatan, kadar kolesterol yang rendah
ternyata tidak selalu berarti baik bagi tubuh. Kadar kolesterol yang rendah dapat menjadi
salah satu petunjuk adanya kelainan dalam tubuh seperti adanya gangguan kekurangan energi
yang berat, radang hati, infeksi hati, gangguan fungsi ginjal.
Karena itu, jika laporan hasil pemeriksaan telah diterima, sebaiknya pasien segera
mendiskusikan hasil pemeriksaan tersebut dengan dokter agar dokter dapat mengevaluasi dan
juga memberikan terapi serta pengobatan yang tepat dalam menangani masalah kolesterol
tersebut.
Semoga Bermanfaat
BACA JUGA :
– Glukosa Tinggi Tak Usah Khawatir, Ada Solusinya