Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Tgas deskriptif
1. Penelitian Deskiptif Deduktif
Kurangnya Motivasi Keluarga dalam Meningkatkan Semangat Belajar
Anak untuk Sekolah di Desa Plakpak, Dusun Salatreh.
Seorang anak merupakan anugerah terindah yang dititipkan Tuhan kepada sebuah
keluarga, yang mana anak tersebut menjadi amanah bagi orang tua dan kemana anaknya
tersebut akan dibimbing. Oleh karena itu, pendidikan merupakan upaya sadar untuk
menyiapkan seorang anak yang berkompeten sehingga dapat menjadi penerus bangsa yang
nantinya anak tersebut siap untuk menghadapi persaingan globalisasi. Akan tetapi, dalam
proses pendidikan pastinya ada banyak faktor yang akan berpengaruh dalam proses belajar
seorang anak dalam suatu pendidikannya. Karena itulah rumah merupakan tempat utama bagi
seorang anak, di mana anak tersebut akan memperoleh ilmu di sana. Sedangakan orang tua di
dalam keluarga merupakan guru pertama yang akan memberikan ilmu kepadanya. Oleh
karena itu, orang tua dalam keluarga seharusnya selalu mengajarkan dan menanamkan hal-hal
yang baik kepada anak sejak ia masih kecil.
Untuk mendukung terhadap keberhasilan belajar seorang anak perlu adanya dorongan
motivasi dari keluarga. Karena dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri anak yang nantinya akan menimbulkan atau
menumbuhkan kegiatan ingin belajar dan yang akan menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar anak tersebut terutama ketika anak tersebut akan sekolah. Karena dukungan atau
motivasi keluarga atau orang tua itu sangat penting bagi seorang anak ketika ia sekolah dan
belajar di dalamnya. Karena nantinya, motivasi tersebut akan menjadi penyebab terjadinya
perubahan energi yang ada pada diri anak tersebut, sehingga akan berhubungan erat dengan
persoalan gejala jiwa, prasaan, dan juga emosi, untuk bertindak giat dalam belajar di sekolah.
Karenanya, keluarga merupakan tahapan proses adaptasi pertama bagi seorang anak.
Pentingnya peran sebuah keluarga dalam pendidikan, mengharuskan keluarga tersebut untuk
memahami dan mempelajari suatu kondisi mental seorang anak dalam memotivasi anaknya.
Oleh karena itu, kesadaran orang tua terhadap tanggung jawab dan peranannya sebagai
pendidik yang pertama dan utama sangatlah penting dan sangat berpengaruh dalam
NAMA : ULFATUN HASANAH
NIM : 18201301020072
KELAS : PBA A
2. perkembangan diri seorang anak tersebut. Karena, keluarga merupakan wadah dan juga
sandaran pertama bagi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut.
Karenanya, ada beberapa faktor yang menjadi pengaruh penting dalam meningkatkan
motivasi belajar seorang anak untuk sekolah. Diantara beberapa faktor yang berpengaruh
dalam pendidikan seorang anak adalah faktor dari dalam diri sendiri anak tersebut dan juga
faktor lingkungan. Sedangkan faktor dari lingkungan itu sendiri diantaranya adalah keluarga.
Karenya, jika sebuah keluarga kurang dalam memperhatikan dan memotivasi anaknya dalam
belajarnya untuk sekolah, maka besar kemungkinan nantinya anak tersebut akan malas untuk
belajar dan juga untuk sekolah.
Seperti yang terjadi di Desa Plakpak Dusun Salatreh, kebanyakan anak pelajar di
Dusun tersebut malas untuk belajar bahkan untuk masuk sekolah. Mayoritas anak pelajar
yang malas untuk belajar dan sekolah itu lebih banyak dari kalangan anak laki-laki, akan
tetapi dari kalangan anak perempuan pun juga masih ada sebagian ketika belajar disekolah.
Bahkan orang tuanya tersebut acuh tak acuh kiteka melihat anak tidak masuk sekolah dan
bermain keluyuran, bahkan orang tuanya tidak ada perhatian untuk bertanya kepada anaknya
kenapa ia tidak masuk sekolah, dan apa yang menyebabkan ia tidak mau sekolah. Bahkan
anak tersebut ke sekolahnya tidak membawa buku dan alat tulis, keludan hal tesebut masih
juga tidak menjadi perhatian bagi orang tua dan tidak ada rasa perhatian dari keluarga
tersebut. Itulah yang nantinya menjadi penyebab seorang anak malas dan tidak ingin belajar,
karena anak tersebut tidak tahu apa arti penting dari suatu ilmu dan pendidikan.
Adapun faktor yang menyebabkan keluarga atau orang tua tersebut kurang dalam
memberikan perhatian dan menanamkan arti penting ilmu dan pendidikan dalam sebuah
kehidupan bagi anak-anak mereka, disebabkan karena keluarga atau orang tua dari anak
tersebut tidak tahu seberapa pentingkah ilmu dan pendidikan itu sendiri bagi anak-anak
mereka, dan juga faktor lainnya adalah kekurang mampuan orang tua dalam mendidik anak-
anaknya. Sehingga para orang tua di Dusun Salatreh beranggapan bahwa sekolah itu hanya
dijadikan sebagai formalitas belaka, dan akhirnya mereka beranggapan bahwa tidak penting
akan menjadi seperti apakah anaknya kelak, akan tetapi yang lebih penting anak-anak mereka
nantinya setelah lulus, ia bisa bekerja dan menghasilkan uang dengan formalitas dari ijazah
sekolahnya tersebut.