Peran orang tua dalam pendidikan anak di sekolah penting, namun tidak selalu berkorelasi kuat dengan prestasi belajar anak. Prestasi belajar dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti kecerdasan, minat, lingkungan sekolah. Peran orang tua cenderung lebih kecil terhadap siswa SMA dibanding jenjang sekolah rendah.

1. “PERAN ORANG TUA DALAM
MENINGKATNYA PENDIDIKAN
ANAK DI SEKOLAH”
Zahrotul
Mufida
PAI. A
13110185

2. Partisipasi Orangtua
dalam Kegiatan
Belajar Anak TK dan
SD
Partisipasi orangtua di rumah
sangat penting sekali dalam
meningkatkan prestasi anak
di sekolahan
1.
Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan partisipasi tersebut
adalah meningkatkan kesadaran
orang tua siswa tentang
pentingnya partisipasi orang tua
dalam mendidik anak saat di
rumah, melalui dialog yang
diadakan pihak sekolah untuk wali
murid dan mengadakan pelatihan
bagi orang tua siswa tentang
bagaimana mendampingi anaknya
agar dapat membantu mereka
belajar dengan kualitas yang
optimal.
2.
Upaya ini penting dilakukan karena
orang tua merupakan salah satu
faktor instrumental dan faktor
lingkungan.(Suryabrata, 1990; Parkay,1992).

3. Karakteristik Siswa Tk
dan SD
Kemampuan orang tua yang di
perlukan untuk membantu
kegiatan belajar anak
1.membantu anak
mengaturwaktu belajar,
2.mengembangkan
keterampilan belajar
anak,
3. meningkatkan motivasi
anak dalam
mengerjakan tugas
sekolah,
4. mengendalikan stres
yang berkaitan dengan
sekolah,
5. mengatasi masalah
belajar dan tingkah
laku, dan mencari
bantuan belajar.
• membutuhkan guru,
orang tua atau orang
dewasa lainnya untuk
membantu mereka
menyelesaikan tugas
dan pemenuhan
kebutuhannya.
• Untuk itu anak pada
usia seperti ini (TK dan
SD) bila didorong dan di
perkuat tingkah lakunya
maka akan meningkat
baik dalam segitingkah
laku maupun tingkat
belajarnya.

4. Kesimpulan
Bahwa peran orangtua dalam
meningkatkan pendidikan anak
di sekolah sangat penting,
dengan bimbingan orangtua
dirumah anak akan cepat
merespon guru ketika guru
memberikan meteri di kelas.

5. Dari hasil penelitian beberapa jurnal yang saya
ambil, dapat di simpulkan sebagai berikut* :
 Tingkatan pola asuh otoriter orangtua pada subyek tergolong
rendah. Hal ini ditunjukkan oleh rerata empiric (RE) variabel pola
asuh otoriter sebesar 64,67. Sedangkan tingkat prestasi belajar
subyek tergolong baik. Hal ini ditunjukkan oleh rerata sebesar 71,16.
 Hal tersebut berarti bisa disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
antara pola asuh orangtua dengan prestasi belajar.
 Hal tersebut dimungkinkan akibat adanya faktor- faktor lain yang
mempengaruhi prestasi belajar, Prestasi belajar terbagi dalam dua
kategori, yaitu faktor yang terdapat dalam diri (faktor intern) antara
lain kecerdasan, bakat, minat, dan motivasi. Dan faktor yang berasal
dari luar (faktor ekstern) antara lain faktor keadaan keluarga,
keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat.
 Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Clark (dalam
Sujana, 2000) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 % di
pengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. ( * data tersebut khusus penelitian pada tingkat SMA)

6.  Hubungan antara peran orang tua dengan prestasi belajar
dari hasil temuan menunjukkan kolerasi yang lemah dan tidak
signifikan.
 Hal ini berarti siswa yang berprestasi tinggi cenderung tidak
mencerminkan besarnya peran orangtua.

7. Kesimpulan Keseluruhan
Peran orangtua terhadap siswa usia SMA
cenderung lebih kecil dibandingkan
terhadap siswa usia SMP apalagi usia SD
dan TK. Ini menunjukkan kemandirian
siswa SMA dalam pencapaian prestasi
belajar serta tanggung jawab terhadap
belajar lebih besar dibandingkan dengan
siswa di jenjang yang lebih rendah.