SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
STANDARDISASI PERTANIAN UNTUK
PERTANIAN YANG LEBIH EFISIEN
Dr. Haris Syahbuddin, DEA
Jakarta, 28 Februari 2023
01
Penyusunan
kebijakan teknis
perencanaan dan
program, perumusan,
penerapan, dan
pemiliharaan, serta
harmonisasi standar
instrumen di bidang
pertanian.
02
Pelaksanaan
koordinasi
perumusan,
penerapan, dan
pemeliharaan, serta
harmonisasi standar
instrument di bidang
pertanian
03
Pelaksanaan
pemantauan, evaluasi,
dan pelaporan
pelaksanaan koordinasi
perumusan, penerapan,
dan pemeliharaan,
serta harminisasi
standar instrument di
bidang pertanian
04
Pelaksanaan tugas
administrasi Badan
Standardisasi
Instrumen Pertanian
05
Pelaksanaan fungsi
lain yang diberikan
oleh Menteri
Tugas:
Menyelenggarakan koordinasi, perumusan,
penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi
standar instrumen di bidang pertanian
BADAN
STANDARDISASI
INSTRUMEN
PERTANIAN
Perpres No. 117 Tahun 2022
TUGAS DAN FUNGSI
Fungsi:
Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Pusat Standardisasi
Instrumen Tanaman
Pangan
Pusat Standardisasi
Instrumen
Hortikultura
Pusat Standardisasi
Instrumen
Perkebunan
Pusat Standardisasi
Instrumen Peternakan
dan Kesehatan Hewan
Sekretariat
Badan
SUSUNAN ORGANISASI
BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
(Permentan Nomor 19 tahun 2022)
• 1 Sekretariat
• 4 Pusat
• 7 Balai Besar
• 49 Balai
• 3 Loka
Permentan No 13 Tahun 2023
Publikasi;
HKI;
Layanan
Jasa;
Diseminasi/
KS.Lit dan
Masalisasi
(Invensi→
Inovasi)
▪ Transformasi dan reorientasi
manajemen:
• Kelembagaan
• SDM
• Budaya kerja
• Digital
▪ Penguatan kolaborasi multi
mitra (internal dan eksternal)
▪ Model Kawasan pertanian
terStandar di seluruh Indonesia
(TP, Horti, Bun, Nak); inisiasiasi
melalui ICARE di 9 Provinsi;
▪ Upscaling oleh Ditjen Teknis
Kementan menjadi Kawasan
Pertanian terStandar
▪ Unit Produksi Benih/Bibit
terStandar (UPBS) sebagai
quickwin penugasan Menteri
untuk perbenihan di 33 Provinsi
▪ Aplikasi SIMBARA
▪ Komtek dan LSPro
AGROSTANDAR
KURVA-01, KURVA-02, KURVA-03: IAARD → BSIP
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 5
Kementerian Pertanian 5
Kementerian PPN/Bappenas
HASIL SURVEI PERTANIAN TERINTEGRASI 2020
tentang Areal Pertanian Produktif dan Berkelanjutan (SDG# 2.4.1)
Sumber : BPS 2020
Bagaimana menerapkan indikator yang terstandar dan terukur
dalam sistem pertanian di Indonesia ?
Bagaimana mencapai target dari indikator yang ditetapkan
tersebut ?
Bagaimana standar instrument pertanian kolaboratif
dikembangkan mendukung nilai tambah dan daya saing ?
Kementerian PPN/Bappenas
PERTANIAN
DISTRIBUSI
KONSUMSI TEKNOLOGI INPUT
PRODUKSI
PETERNAKAN
DAN PERIKANAN
PROSES PANGAN
Produksi, pengemasan,
transportasi, distribusi,
pengembangan produk,
manajemen rantai pasokan,
keterlacakan
Pangan, Pakan, Serat, Bahan Bakar
Fisik: Benih, pupuk, air, pengendalian penyakit.
Informasi: pertanian presisi (Pemetaan kebutuhan
input, sensor otomatis, diagnostik)
Peralatan: (pengolahan
tanah, irigasi, panen,
penyimpanan, dll.)
Strategi pengelolaan: olah
tanah yang aman, rotasi
tanaman, pengelolaan hama
terpadu
Pemasaran hasil produksi
Peternakan dan akuakultur: genetika, pemberian makan yang tepat,
nutrisi, perawatan kesehatan, kesehatan hewan, diagnostik, pemberian obat
Pengolahan: karbohidrat, minyak, protein, serat, daging-susu-telur,
keamanan pangan dan pakan, logistik, bioenergi, biomaterial
Tantangan: Kualitas tanah, emisi, penggunaan dan kualitas lahan,
efisiensi penggunaan air, energi, kualitas pangan, keanekaragaman hayati
KUALITAS DAN STANDAR DALAM EKOSISTEM PERTANIAN PRESISI
(Haryono, 2022) Standardisasi Instrumen Pertanian
TECHNICAL EFFICIENCY dan ECONOMIC EFFICIENCY
TECHNICAL EFFICIENCY
“A farm is technically inefficient when it
does not produce the maximum level of
output that can be expected given the
type of available input”
ECONOMIC EFFICIENCY
the additional return generated by an increase in
use of inputs declines as more inputs are being
used
Misalnya: Pemupukan berlebih/
tidak berimbang menyebabkan
secara ekonomi tidak efisien
Perlu Standar
FAO, 2017
Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan
mengawasi Standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku
Kepentingan
STANDARDISASI
UU Nomor 20 tahun 2014 tentang SPK; PP 34/2018-SSPKN
T
U
J
U
A
N
Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional,
persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian
usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi;
Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja,
dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan,
kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup;
Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan
Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.
STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
a) Perencanaan Budi Daya Pertanian;
b) Tata Ruang dan Tata Guna Lahan Budi Daya Pertanian;
c) Penggunaan Lahan;
d) Perbenihan dan Perbibitan;
e) Penanaman;
f) Pengeluaran dan Pemasukan Tanaman, Benih, Bibit, dan Hewan;
g) Pemanfaatan Air;
h) Pelindungan dan Pemeliharaan Pertanian;
i) Panen dan Pascapanen;
j) Sarana Budi Daya Pertanian dan Prasarana Budi Daya Pertanian;
k) Usaha Budi Daya Pertanian;
l) Pembinaan dan Pengawasan;
m) Penelitian dan Pengembangan;
n) Pengembangan Sumber Daya Manusia;
o) Sistem Informasi; dan
p) Peran serta masyarakat.
INSTRUMEN PERTANIAN MENGACU PADA:
UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian
Berkelanjutan (Pasal 4)
STANDARDISASI INSTRUMEN
PERTANIAN
1) Alat dan mesin pertanian yang dipakai pada on farm dan
off farm untuk mendukung produksi pertanian (seperti
alsin : pengolahan lahan, budidaya, panen, dan pasca
panen, pengolahan hasil pertanian, termasuk alsin yang
berbasis AI, IoT dan Cyber Physical System);
2) Sarana budi daya (berupa lahan, air, benih, bibit, pupuk,
pestisida);
3) Unit pelayanan teknis standar pertanian dan UPBS;
4) Dokumen resmi seperti standar, rekomendasi, pedoman
umum, kebijakan.
RUANG LINGKUP BSIP
Instrumen Fisik:
Lahan pertanian, irigasi pertanian, pupuk,
pestisida, alsintan, pakan ternak, pembiayaan
pertanian
Instrumen Biologi:
Varietas/galur tanaman dan ternak, benih/bibit
tanaman dan ternak, mikroorganisme,
DNA/RNA tanaman dan ternak
Instrumen Sistem:
Usaha tani integrasi tanaman-ternak/tanaman-
tanaman/ternak-ternak, pasca panen
pertanian, bioteknologi pertanian, peningkatan
kapasitas petani dan peternak, perizinan
pertanian
INSTRUMEN PERTANIAN
RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK)
Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK
A. INSTRUMEN BIOLOGI
1. Varietas/ Galur Tanaman dan
Trenak
2. Benih/Bibit Tanaman dan
Ternak
3. Mikroorganisme
4. DNA/RNA Tanaman dan
Ternak
• Budidaya komoditas tanaman dan
ternak
• Produksi bahan
tanam/perbenihan/pembibitan
tanaman dan ternak
• Pengujian mutu benih/bibit
tanaman & ternak pertanian
• Pemanfaatan biofarmaka untuk
formulasi obat herbal
• Pemanfaatan mikroorganisme untuk
biofertizer/biopesticide
• Identifikasi molekuler sumber daya
genetik tanaman/ternak pertanian
• Pengelolaan bank gen pertanian
• Kesejahteraan hewan (klirens etik)
• Pengujian semen beku, pengujian
kualitas DOD dan COD
• Kompetensi pengawas bibit
tanaman & ternak
• Kompetensi penguji mutu
benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Kompetensi pengawas
organisme pengganggu
tanaman pertanian
• Kompetensi produsen
benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Kompetensi penguji
molekuler tanaman & ternak
pertanian
• Kompetensi medik veteriner
pertanian
• Kompetensi petugas komisi
kesejahteraan hewan
• Varietas/galur tanaman
& ternak
• Benih/bibit tanaman &
ternak pertanian
• Obat herbal (manusia)
• Obat herbal (hewan)
• Layanan kesehatan
hewan
• Pengujian mutu produk
segar sebagai bahan
baku industri dan
konsumsi
• Piranti lunak/aplikasi
pendukung
pengambilan
keputusan berbasis
komoditas pertanian
OUTPUT BSIP
INSTRUMEN PERTANIAN
RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK)
Standardisasi PROSES
Standardisasi
PERSONEL
Standardisasi PRODUK
B. INSTRUMEN FISIK
1. Lahan pertanian
2. Irigasi pertanian
3. Pupuk
4. Pestisida
5. Alat mesin pertanian
6. Pakan ternak
7. Pembiayaan pertanian
• Pengelolaan lahan agroekosistem
khusus
• Pengelolaan lahan sub
optimal/tercekam abiotik
• Pengelolaan irigasi efisien
• Penanganan dan aplikasi pupuk
• Penanganan dan aplikasi pestisida
• Pengujian cemaran lingkungan
pertanian
• Pengujian kinerja alat mesin pertanian
• Pengujian metodologi perakitan alat
mesin pertanian
• Pengelolaan pakan ternak
• Pengelolaan asuransi pertanian
• Pengelolaan KUR pertanian
• Pengujian kualitas pupuk, kualitas air,
kualitas tanah, kualitas pestisida
• Kompetensi
pengawas/penguji
mutu hasil
pertanian
• Kompetensi
pengawas/penguji
mutu pakan
• Kompetensi analis
prasarana dan
sarana pertanian
• Kompetensi
pengawas/penguji
mutu pakan ternak
• Kualitas tanah
• Kualitas air
• Pupuk
• Pestisida
• Bahan pembenah tanah
• Alat mesin pertanian
• Model/desain/rancang
bangun alat mesin pertanian
• Pakan ternak
• Sistem informasi, Peta, dan
rekomendasi pengelolaan
lahan, air, kesuburan tanah,
dll.
• Piranti lunak/aplikasi
pendukung pengambilan
keputusan berbasis sumber
daya lahan pertanian
• Peta zonasi agroekologi
OUTPUT BSIP
INSTRUMEN PERTANIAN
RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK)
Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK
C. INSTRUMEN SISTEM
1. Usahatani
2. Integrasi tanaman-
ternak/tanaman-
tanaman/ternak-ternak
3. Pasca panen pertanian
4. Bioteknologi pertanian
5. Peningkatan kapasitas petani
& peternak
6. Perijinan pertanian
• Penyusunan model agribisnis
• Penyusunan model
pengembangan kawasan
pertanian
• Penilaian kelayakan usahatani
• Proses pasca panen komoditas
pertanian
• Pengelolaan tanaman &
ternak hasil rekayasa genetik
• Pemasyarakatan standar
pertanian
• Pendampingan penerapan
standar pertanian
• Pengelolaan perijinan
ekspor/impor sumber daya
genetik tanaman & ternak
pertanian
• Kompetensi penyuluh
standardisasi pertanian
• Kompetensi analis kerjasama
standardisasi pertanian
• Model/desain/rancang
bangun sistem
• Produk pangan olahan
• Rekomendasi produk
pertanian hasil rekayasa
genetik
• Materi pemasyarakatan
standar
OUTPUT BSIP
KERANGKA KERJA
STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN
OUTPUT
• standar instrumen
pertanian yang
dimanfaatkan untuk
pembangunan pertanian
• standar mutu dan
keamanan pangan segar
yang diedarkan di dalam
negeri dan ekspor
• Terwujudnya pembangunan
pertanian berkelanjutan
• Terjaminnya mutu dan
keamanan pangan segar
yang diedarkan di dalam
negeri dan ekspor
OUTCOME
- Panitia Teknis Sektor Pertanian
- Tahapan: mulai Usulan Program
hingga RSNI 3.
- Jenis RSNI meliputi sub sector
tanpangan, horti, bun, nak
dengan jenis produk segar,
olahan, benih, alsin, metode uji,
pupuk, bibit, pakan, sistem.
- Kompetensi SDM: Analis
Standardisasi, Analis Kebijakan,
Analis Pengawas Mutu.
- SNI ditetapkan oleh BSN
- PTM ditetapkan melalui
Kepmentan atau Permentan
- Penerapan standar : Wajib dan Sukarela.
- Pemberlakuan standar wajib melalui
Permentan
- Tahapan Penerapan: Sosialisasi, bimtek,
pendampingan, pengawasan
- Kompetensi SDM: PMHP, Penyuluh
- Dukungan Lab di seluruh Indonesia
- Identifikasi dan reviu standar
yang berlaku.
- Lebih 5 tahun dilakukan
pemeliharaan: Penetapan
Kembali; Mengubah SNI; atau
Abolisi SNI
- Pengawasan Reguler
- Pengawasan case by case
- Otoritas Kelembagaan : OKKP, OKPO
- Kelembagaan pendukung: Lembaga
Sertifikasi, Lab Penguji, LS Pro, LS
Jaminan varietas
- Kompetensi SDM : Fasilitator Mutu,
Inspektor Keamanan Pangan,
Inspektor Pangan Organik, PPNS
Keamanan Pangan, Auditor Internal
Sistem Keamanan Pangan, Pengawas
Mutu Hasil Pertanian
- Dukungan Laboratorium
PERENCANAAN DAN
PERUMUSAN STANDAR
PENETAPAN
STANDAR
PEMELIHARAAN
STANDAR PENGAWASAN
STANDAR
PENERAPAN DAN
PEMBERLAKUAN STANDAR
- Codex 8 komite
- WTO (STDF), OIE, IPPC, ISO
- OKI (aspek halal)
- GOMA (Global Organic Market Access)
- EWG-MRLs (Residu Pestisida)
- TFASHP (ASEAN standar horti & other
product)
- EWG-GAP
- ACC-TWWGFS (ASEAN Cocoa)
- IMT-GT
- BIMP-EAGA
- MRA (Mutual Recognition Arrangement)
HARMONISASI
STANDAR
1 2 3
4
5 6
1. UU 20/2014: Sistem
Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian Nasional
2. PP 34/2018 : Sistem
Standardisasi Nasional
3. Permentan 58/2007 :
Pelaksanaan Sistem
Standardisasi di Bidang
Pertanian
1. PP 86/2019, Keamanan
Pangan
– Permentan 51/2008 : Syarat
dan Tatacara Pendaftaran Pangan
Segar Asal Tumbuhan
– Permentan 20/2010: Sistem
Jaminan Mutu dan Keamanan
Pangan Segar Hasil Pertanian.
2. PP 5/ 2021 : Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko
– Permentan 15 /2021 : Standar
Kegiatan Usaha dan Standar
Produk Pada Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Pertanian
Referensi Pasar
PASAR
Persyaratan Pasar
Sukarela
Wajib
Standar berfungsi sebagai referensi/persyaratan pasar
Trade-off Supply-Demand
1st - Standar Industri
2nd - Standar Nasional
3rd - Standar Internasional
4th - Regulasi Teknis
Apa perbedaan esensial antara
referensi dan persyaratan pasar ?
CATATAN: Pemberlakuan standar nasional secara wajib sebagai persyaratan pasar hanya dapat diterapkan secara
efektif apabila inspeksi prapasar maupun inspeksi pasar dapat dilaksanakan secara efektif dan harmonis
Penerapan SNI sukarela namun disertai
dengan pembinaan oleh K/L Pembina sektor
Sumber : BSN, 2022
MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK UNGGULAN NASIONAL
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 16
Kementerian Pertanian 16
Kementerian PPN/Bappenas 16
INTEGRASI HULU-HILIR: PENINGKATAN KUALITAS
PRODUK PERTANIAN
GEOSPASIAL ON FARM OFF FARM
Keberlanjutan
o Yurisdiksi berkelanjutan
o Manajemen air pertanian
Standar
o Good Agriculture Practices.
o Polikultur
Kesesuaian
o Traceability.
o Keamanan produk
SASARAN
o Konsumsi
pangan
beragam (PPH)
o Nilai Tambah
Produk
pertanian
(PDB)
o Kesejahteraan
petani (NTP)
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 17
Kementerian Pertanian 17
Permintaan dunia untuk minyak atsiri
sangat tinggi, (Alighiri et al., 2016)
minyak
cengkeh 5.000-
6.000 ton/
tahun
minyak nilam
1.200-1.500
ton/ tahun
minyak serai
wangi >2.000
ton/ tahun
minyak pala
>400 ton/
tahun
minyak kayu
putih >1.000
ton/ tahun
Parameter persyaratan
mutu minyak atsiri
sesuai SNI:
1. Warna
2. Bau
3. Bobot jenis
4. Indeks bias
5. Putaran optik
6. Kelarutan dalam etanol
7. Bilangan asam
8. Bilangan ester
9. Senyawa aktif
10. Bahan asing
SNI Bahan Baku &
Mutu Minyak Atsiri
• SNI 01-7160-2006 benih
serai wangi
• SNI 06-4267-1996 minyak
bunga cengkeh
• SNI 8835-2019 minyak atsiri
serai dapur
• SNI 2385-2019 minyak atsiri
nilam
• SNI 8834-2019 minyak atsiri
eucaliptus (Eucalyptus
globulus Labill.)
• SNI 2386-2019 minyak atsiri
akar wangi [Chrysopogon
zizanioides (L.) Roberty, syn.
Vetiveria zizanioides (L.)
Nash.] (ISO 4716:2013,
MOD)
STANDARDISASI MINYAK ATSIRI
CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING
MELALUI STANDARDISASI
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 18
Kementerian Pertanian 18
STANDARDISASI BAHAN BAKU
PEMANIS DAN PANGAN TAMBAHAN
SNI Bahan Baku
Standardisasi Bahan Baku
• Parameter mutu mengacu pada
kompendial/monografi bahan alam
• Contoh parameter: Organoleptik, sakarosa,
glukosa, kadar sabut
• SNI 7312 : 2008 Benih tebu
• SNI 01-6237-2000 Gula merah tebu
• SNI 01-3140-2001 Gula Kristal putih
• SNI 01-3176-1992 Biji wijen
• SNI 01-4468-1998 Minyak wijen sebagai minyak
makan
CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH
DAN DAYA SAING MELALUI STANDARDISASI
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 19
Kementerian Pertanian 19
Keberhasilan model-
model seperti RPIK,
Prima Tani, P4S, dll
Model-model
penerapan kawasan
Pertanian terStandar
PENERAPAN STANDAR MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN
KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI PETANI
TRANSFORMASI
Perlu Kesiapan SDM Tangguh dan Kinerja Manajemen yang Agile
Untuk kebijakan implementasi/upscalling oleh Ditjen terkait,
perlu regulasi dalam bentuk Kepmentan
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 20
Kementerian Pertanian 20
KOPI ARABIKA GAYO
ACEH TENGAH (ACEH)
KOPI ARABIKA
SIMALUNGUN (SUMUT)
MANGGIS
PELALAWAN & KAMPAR (RIAU)
KELAPA DALAM
BINTAN (KEPRI)
PINANG BETARA
TANJUNG JABUNG BARAT (JAMBI)
KELAPA
MENPAWAH (KALBAR)
LADA
BANGKA SELATAN (BABEL)
KOPI
KEPAHIANG (BENGKULU)
KOPI
LAMPUNG BARAT & TANGGAMUS
(LAMPUNG)
AREN
LEBAK (BANTEN)
KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP
ALPUKAT CIMPEDAK
JAKARTA TIMUR (DKI)
UBI CILEMBU
SUMEDANG (JABAR)
MANGGIS
CILACAP & PURWOREJO (JATENG)
MANGGA
PASURUAN (JATIM)
GAMBIR
PESISIR SELATAN &
LIMAPULUH KOTA (SUMBAR)
VANILI
LOMBOK UTARA (NTB)
SAPI BALI TIMOR
KUPANG (NTT)
KOPI ARABIKA
BANGLI (BALI)
KOPI
KOTAWARINGIN BARAT
(KALTENG)
CABE RAWIT HIYUNG
TAPIN (KALSEL)
PISANG KEPOK GERECEK
KUTAI TIMUR (KALTIM)
KOPI
MAMASA (SULBAR)
KAKAO
LUWU (SULSEL)
KAKAO
KOLAKA TIMUR (SULTRA)
KELAPA
BANGGAI (SULTENG)
JAGUNG
GORONTALO, POHUWATO,
GORONTALO UTARA, &
BOALEMO (GORONTALO)
BUNGA KRISAN
TOMOHON (SULUT)
PALA
HALMAHERA UTARA (MALUT)
PALA
MALUKU TENGAH
(MALUKU)
KAKAO
MANOKWARI (PAPBAR)
KAKAO
JAYAPURA (PAPUA)
KOPI
KOTA PAGAR ALAM (SUMSEL)
Click to edit Master title style
• Click to edit Master text styles
• Second level
• Third level
• Fourth level
• Fifth level
2/28/2023 21
Kementerian Pertanian 21
KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP
NO BPTP
KOMODITAS
UNGGULAN
LOKASI KAWASAN
1 ACEH KOPI ARABIKA GAYO ACEH TENGAH
2 SUMUT KOPI ARABIKA SIMALUNGUN
3 SUMBAR GAMBIR PESISIR SELATAN &
LIMAPULUH KOTA
4 RIAU MANGGIS PELALAWAN & KAMPAR
5 JAMBI PINANG BETARA TANJUNG JABUNG BARAT
6 KEPRI KELAPA DALAM BINTAN
7 SUMSEL KOPI KOTA PAGAR ALAM
8 BABEL LADA BANGKA SELATAN
9 BENGKULU KOPI KEPAHIANG
10 LAMPUNG KOPI LAMPUNG BARAT &
TANGGAMUS
11 BANTEN AREN LEBAK
12 DKI JAKARTA ALPUKAT CIMPEDAK JAKARTA TIMUR
13 JABAR UBI CILEMBU SUMEDANG
14 JATENG MANGGIS CILACAP & PURWOREJO
15 DIY SALAK SLEMAN
NO BPTP KOMODITAS UNGGULAN LOKASI KAWASAN
16 JATIM MANGGA PASURUAN
17 KALBAR KELAPA MENPAWAH
18 KALTENG KOPI KOTAWARINGIN BARAT
19 KALSEL CABAI RAWIT HIYUNG TAPIN
20 KALTIM PISANG KEPOK GERECEK KUTAI TIMUR
21 BALI KOPI ARABIKA BANGLI
22 NTB VANILI LOMBOK UTARA
23 NTT SAPI BALI TIMOR KUPANG
24 SULSEL KAKAO LUWU
25 SULTRA KAKAO KOLAKA TIMUR
26 SULBAR KOPI MAMASA
27 SULTENG KELAPA BANGGAI
28 GORONTALO JAGUNG GORONTALO, POHUWATO,
GORONTALO UTARA,
BOALEMO
29 SULUT KRISAN TOMOHON
30 MALUKU PALA MALUKU TENGAH
31 MALUT PALA HALMAHERA UTARA
32 PAPBAR KAKAO MANOKWARI
33 PAPUA KAKAO JAYAPURA
Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf

More Related Content

Similar to Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf

bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptxbahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptxHerwenita
 
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikSni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikAchmad Wahid
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfsilaon7
 
Presentasi seminar regional [compatibility mode]
Presentasi seminar regional [compatibility mode]Presentasi seminar regional [compatibility mode]
Presentasi seminar regional [compatibility mode]Ridwan Centuri
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Tata Naipospos
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppteeqra
 
Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Asmar Wiranto
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikAchmad Wahid
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tata Naipospos
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaharisnibras
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Andrew Hutabarat
 
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fndd
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fnddhhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fndd
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fnddspettarani
 
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxBahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxAdeliaRahma14
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Tata Naipospos
 

Similar to Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf (20)

bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptxbahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
bahan tayang re-entry BBSDLP3.pptx
 
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organikSni 6729 2010 sistem pangan organik
Sni 6729 2010 sistem pangan organik
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdfPLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA (PGPR) _workshop ditlinhort.pdf
 
Presentasi seminar regional [compatibility mode]
Presentasi seminar regional [compatibility mode]Presentasi seminar regional [compatibility mode]
Presentasi seminar regional [compatibility mode]
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
Analisis Situasi Penyakit Mulut dan Kuku di India (Bag. 1) - Ditjen PKH, Bogo...
 
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.pptKEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
KEBIJAKAN_PERLINDUNGAN_TANAMAN.ppt
 
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan OrganikSNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
SNI 01-6729-2002 : Sistem Pangan Organik
 
Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)Kuliah 4 dda (materi 1)
Kuliah 4 dda (materi 1)
 
SNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian OrganikSNI Sistem Pertanian Organik
SNI Sistem Pertanian Organik
 
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
Tuntutan dan Peluang Dokter Hewan Dalam Kesehatan Hewan dan Perdagangan Bebas...
 
Perta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nyaPerta organik sisi undang2nya
Perta organik sisi undang2nya
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1Sinkronisasi rumusan 1
Sinkronisasi rumusan 1
 
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014Kuliah 1 dpt 5 september 2014
Kuliah 1 dpt 5 september 2014
 
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fndd
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fnddhhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fndd
hhsgfnsj ldgugutgnsjk laznur fndd
 
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptxBahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
Bahan Tayang Digitalisasi Perbenihan-rev.pptx
 
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
Perspektif Epidemiologi Kebijakan Bidang Veteriner - Kuliah PPDH FKH IPB, 20 ...
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 

Bahan-Pak-Sesba-Trunojoyo-Edited_compressed-1.pdf

  • 1. STANDARDISASI PERTANIAN UNTUK PERTANIAN YANG LEBIH EFISIEN Dr. Haris Syahbuddin, DEA Jakarta, 28 Februari 2023
  • 2. 01 Penyusunan kebijakan teknis perencanaan dan program, perumusan, penerapan, dan pemiliharaan, serta harmonisasi standar instrumen di bidang pertanian. 02 Pelaksanaan koordinasi perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrument di bidang pertanian 03 Pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan koordinasi perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harminisasi standar instrument di bidang pertanian 04 Pelaksanaan tugas administrasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian 05 Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Tugas: Menyelenggarakan koordinasi, perumusan, penerapan, dan pemeliharaan, serta harmonisasi standar instrumen di bidang pertanian BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN Perpres No. 117 Tahun 2022 TUGAS DAN FUNGSI Fungsi:
  • 3. Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Pusat Standardisasi Instrumen Tanaman Pangan Pusat Standardisasi Instrumen Hortikultura Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan Pusat Standardisasi Instrumen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sekretariat Badan SUSUNAN ORGANISASI BADAN STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN (Permentan Nomor 19 tahun 2022) • 1 Sekretariat • 4 Pusat • 7 Balai Besar • 49 Balai • 3 Loka Permentan No 13 Tahun 2023
  • 4. Publikasi; HKI; Layanan Jasa; Diseminasi/ KS.Lit dan Masalisasi (Invensi→ Inovasi) ▪ Transformasi dan reorientasi manajemen: • Kelembagaan • SDM • Budaya kerja • Digital ▪ Penguatan kolaborasi multi mitra (internal dan eksternal) ▪ Model Kawasan pertanian terStandar di seluruh Indonesia (TP, Horti, Bun, Nak); inisiasiasi melalui ICARE di 9 Provinsi; ▪ Upscaling oleh Ditjen Teknis Kementan menjadi Kawasan Pertanian terStandar ▪ Unit Produksi Benih/Bibit terStandar (UPBS) sebagai quickwin penugasan Menteri untuk perbenihan di 33 Provinsi ▪ Aplikasi SIMBARA ▪ Komtek dan LSPro AGROSTANDAR KURVA-01, KURVA-02, KURVA-03: IAARD → BSIP
  • 5. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 5 Kementerian Pertanian 5 Kementerian PPN/Bappenas HASIL SURVEI PERTANIAN TERINTEGRASI 2020 tentang Areal Pertanian Produktif dan Berkelanjutan (SDG# 2.4.1) Sumber : BPS 2020 Bagaimana menerapkan indikator yang terstandar dan terukur dalam sistem pertanian di Indonesia ? Bagaimana mencapai target dari indikator yang ditetapkan tersebut ? Bagaimana standar instrument pertanian kolaboratif dikembangkan mendukung nilai tambah dan daya saing ? Kementerian PPN/Bappenas
  • 6. PERTANIAN DISTRIBUSI KONSUMSI TEKNOLOGI INPUT PRODUKSI PETERNAKAN DAN PERIKANAN PROSES PANGAN Produksi, pengemasan, transportasi, distribusi, pengembangan produk, manajemen rantai pasokan, keterlacakan Pangan, Pakan, Serat, Bahan Bakar Fisik: Benih, pupuk, air, pengendalian penyakit. Informasi: pertanian presisi (Pemetaan kebutuhan input, sensor otomatis, diagnostik) Peralatan: (pengolahan tanah, irigasi, panen, penyimpanan, dll.) Strategi pengelolaan: olah tanah yang aman, rotasi tanaman, pengelolaan hama terpadu Pemasaran hasil produksi Peternakan dan akuakultur: genetika, pemberian makan yang tepat, nutrisi, perawatan kesehatan, kesehatan hewan, diagnostik, pemberian obat Pengolahan: karbohidrat, minyak, protein, serat, daging-susu-telur, keamanan pangan dan pakan, logistik, bioenergi, biomaterial Tantangan: Kualitas tanah, emisi, penggunaan dan kualitas lahan, efisiensi penggunaan air, energi, kualitas pangan, keanekaragaman hayati KUALITAS DAN STANDAR DALAM EKOSISTEM PERTANIAN PRESISI (Haryono, 2022) Standardisasi Instrumen Pertanian
  • 7. TECHNICAL EFFICIENCY dan ECONOMIC EFFICIENCY TECHNICAL EFFICIENCY “A farm is technically inefficient when it does not produce the maximum level of output that can be expected given the type of available input” ECONOMIC EFFICIENCY the additional return generated by an increase in use of inputs declines as more inputs are being used Misalnya: Pemupukan berlebih/ tidak berimbang menyebabkan secara ekonomi tidak efisien Perlu Standar FAO, 2017
  • 8. Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku Kepentingan STANDARDISASI UU Nomor 20 tahun 2014 tentang SPK; PP 34/2018-SSPKN T U J U A N Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.
  • 9. STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN a) Perencanaan Budi Daya Pertanian; b) Tata Ruang dan Tata Guna Lahan Budi Daya Pertanian; c) Penggunaan Lahan; d) Perbenihan dan Perbibitan; e) Penanaman; f) Pengeluaran dan Pemasukan Tanaman, Benih, Bibit, dan Hewan; g) Pemanfaatan Air; h) Pelindungan dan Pemeliharaan Pertanian; i) Panen dan Pascapanen; j) Sarana Budi Daya Pertanian dan Prasarana Budi Daya Pertanian; k) Usaha Budi Daya Pertanian; l) Pembinaan dan Pengawasan; m) Penelitian dan Pengembangan; n) Pengembangan Sumber Daya Manusia; o) Sistem Informasi; dan p) Peran serta masyarakat. INSTRUMEN PERTANIAN MENGACU PADA: UU Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan (Pasal 4) STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN 1) Alat dan mesin pertanian yang dipakai pada on farm dan off farm untuk mendukung produksi pertanian (seperti alsin : pengolahan lahan, budidaya, panen, dan pasca panen, pengolahan hasil pertanian, termasuk alsin yang berbasis AI, IoT dan Cyber Physical System); 2) Sarana budi daya (berupa lahan, air, benih, bibit, pupuk, pestisida); 3) Unit pelayanan teknis standar pertanian dan UPBS; 4) Dokumen resmi seperti standar, rekomendasi, pedoman umum, kebijakan.
  • 10. RUANG LINGKUP BSIP Instrumen Fisik: Lahan pertanian, irigasi pertanian, pupuk, pestisida, alsintan, pakan ternak, pembiayaan pertanian Instrumen Biologi: Varietas/galur tanaman dan ternak, benih/bibit tanaman dan ternak, mikroorganisme, DNA/RNA tanaman dan ternak Instrumen Sistem: Usaha tani integrasi tanaman-ternak/tanaman- tanaman/ternak-ternak, pasca panen pertanian, bioteknologi pertanian, peningkatan kapasitas petani dan peternak, perizinan pertanian
  • 11. INSTRUMEN PERTANIAN RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK) Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK A. INSTRUMEN BIOLOGI 1. Varietas/ Galur Tanaman dan Trenak 2. Benih/Bibit Tanaman dan Ternak 3. Mikroorganisme 4. DNA/RNA Tanaman dan Ternak • Budidaya komoditas tanaman dan ternak • Produksi bahan tanam/perbenihan/pembibitan tanaman dan ternak • Pengujian mutu benih/bibit tanaman & ternak pertanian • Pemanfaatan biofarmaka untuk formulasi obat herbal • Pemanfaatan mikroorganisme untuk biofertizer/biopesticide • Identifikasi molekuler sumber daya genetik tanaman/ternak pertanian • Pengelolaan bank gen pertanian • Kesejahteraan hewan (klirens etik) • Pengujian semen beku, pengujian kualitas DOD dan COD • Kompetensi pengawas bibit tanaman & ternak • Kompetensi penguji mutu benih/bibit tanaman & ternak pertanian • Kompetensi pengawas organisme pengganggu tanaman pertanian • Kompetensi produsen benih/bibit tanaman & ternak pertanian • Kompetensi penguji molekuler tanaman & ternak pertanian • Kompetensi medik veteriner pertanian • Kompetensi petugas komisi kesejahteraan hewan • Varietas/galur tanaman & ternak • Benih/bibit tanaman & ternak pertanian • Obat herbal (manusia) • Obat herbal (hewan) • Layanan kesehatan hewan • Pengujian mutu produk segar sebagai bahan baku industri dan konsumsi • Piranti lunak/aplikasi pendukung pengambilan keputusan berbasis komoditas pertanian OUTPUT BSIP
  • 12. INSTRUMEN PERTANIAN RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK) Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK B. INSTRUMEN FISIK 1. Lahan pertanian 2. Irigasi pertanian 3. Pupuk 4. Pestisida 5. Alat mesin pertanian 6. Pakan ternak 7. Pembiayaan pertanian • Pengelolaan lahan agroekosistem khusus • Pengelolaan lahan sub optimal/tercekam abiotik • Pengelolaan irigasi efisien • Penanganan dan aplikasi pupuk • Penanganan dan aplikasi pestisida • Pengujian cemaran lingkungan pertanian • Pengujian kinerja alat mesin pertanian • Pengujian metodologi perakitan alat mesin pertanian • Pengelolaan pakan ternak • Pengelolaan asuransi pertanian • Pengelolaan KUR pertanian • Pengujian kualitas pupuk, kualitas air, kualitas tanah, kualitas pestisida • Kompetensi pengawas/penguji mutu hasil pertanian • Kompetensi pengawas/penguji mutu pakan • Kompetensi analis prasarana dan sarana pertanian • Kompetensi pengawas/penguji mutu pakan ternak • Kualitas tanah • Kualitas air • Pupuk • Pestisida • Bahan pembenah tanah • Alat mesin pertanian • Model/desain/rancang bangun alat mesin pertanian • Pakan ternak • Sistem informasi, Peta, dan rekomendasi pengelolaan lahan, air, kesuburan tanah, dll. • Piranti lunak/aplikasi pendukung pengambilan keputusan berbasis sumber daya lahan pertanian • Peta zonasi agroekologi OUTPUT BSIP
  • 13. INSTRUMEN PERTANIAN RUANG LINGKUP PRODUK STANDAR (SNI/PTM/NSPK) Standardisasi PROSES Standardisasi PERSONEL Standardisasi PRODUK C. INSTRUMEN SISTEM 1. Usahatani 2. Integrasi tanaman- ternak/tanaman- tanaman/ternak-ternak 3. Pasca panen pertanian 4. Bioteknologi pertanian 5. Peningkatan kapasitas petani & peternak 6. Perijinan pertanian • Penyusunan model agribisnis • Penyusunan model pengembangan kawasan pertanian • Penilaian kelayakan usahatani • Proses pasca panen komoditas pertanian • Pengelolaan tanaman & ternak hasil rekayasa genetik • Pemasyarakatan standar pertanian • Pendampingan penerapan standar pertanian • Pengelolaan perijinan ekspor/impor sumber daya genetik tanaman & ternak pertanian • Kompetensi penyuluh standardisasi pertanian • Kompetensi analis kerjasama standardisasi pertanian • Model/desain/rancang bangun sistem • Produk pangan olahan • Rekomendasi produk pertanian hasil rekayasa genetik • Materi pemasyarakatan standar OUTPUT BSIP
  • 14. KERANGKA KERJA STANDARDISASI INSTRUMEN PERTANIAN OUTPUT • standar instrumen pertanian yang dimanfaatkan untuk pembangunan pertanian • standar mutu dan keamanan pangan segar yang diedarkan di dalam negeri dan ekspor • Terwujudnya pembangunan pertanian berkelanjutan • Terjaminnya mutu dan keamanan pangan segar yang diedarkan di dalam negeri dan ekspor OUTCOME - Panitia Teknis Sektor Pertanian - Tahapan: mulai Usulan Program hingga RSNI 3. - Jenis RSNI meliputi sub sector tanpangan, horti, bun, nak dengan jenis produk segar, olahan, benih, alsin, metode uji, pupuk, bibit, pakan, sistem. - Kompetensi SDM: Analis Standardisasi, Analis Kebijakan, Analis Pengawas Mutu. - SNI ditetapkan oleh BSN - PTM ditetapkan melalui Kepmentan atau Permentan - Penerapan standar : Wajib dan Sukarela. - Pemberlakuan standar wajib melalui Permentan - Tahapan Penerapan: Sosialisasi, bimtek, pendampingan, pengawasan - Kompetensi SDM: PMHP, Penyuluh - Dukungan Lab di seluruh Indonesia - Identifikasi dan reviu standar yang berlaku. - Lebih 5 tahun dilakukan pemeliharaan: Penetapan Kembali; Mengubah SNI; atau Abolisi SNI - Pengawasan Reguler - Pengawasan case by case - Otoritas Kelembagaan : OKKP, OKPO - Kelembagaan pendukung: Lembaga Sertifikasi, Lab Penguji, LS Pro, LS Jaminan varietas - Kompetensi SDM : Fasilitator Mutu, Inspektor Keamanan Pangan, Inspektor Pangan Organik, PPNS Keamanan Pangan, Auditor Internal Sistem Keamanan Pangan, Pengawas Mutu Hasil Pertanian - Dukungan Laboratorium PERENCANAAN DAN PERUMUSAN STANDAR PENETAPAN STANDAR PEMELIHARAAN STANDAR PENGAWASAN STANDAR PENERAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR - Codex 8 komite - WTO (STDF), OIE, IPPC, ISO - OKI (aspek halal) - GOMA (Global Organic Market Access) - EWG-MRLs (Residu Pestisida) - TFASHP (ASEAN standar horti & other product) - EWG-GAP - ACC-TWWGFS (ASEAN Cocoa) - IMT-GT - BIMP-EAGA - MRA (Mutual Recognition Arrangement) HARMONISASI STANDAR 1 2 3 4 5 6 1. UU 20/2014: Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian Nasional 2. PP 34/2018 : Sistem Standardisasi Nasional 3. Permentan 58/2007 : Pelaksanaan Sistem Standardisasi di Bidang Pertanian 1. PP 86/2019, Keamanan Pangan – Permentan 51/2008 : Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan – Permentan 20/2010: Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan Segar Hasil Pertanian. 2. PP 5/ 2021 : Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko – Permentan 15 /2021 : Standar Kegiatan Usaha dan Standar Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Pertanian
  • 15. Referensi Pasar PASAR Persyaratan Pasar Sukarela Wajib Standar berfungsi sebagai referensi/persyaratan pasar Trade-off Supply-Demand 1st - Standar Industri 2nd - Standar Nasional 3rd - Standar Internasional 4th - Regulasi Teknis Apa perbedaan esensial antara referensi dan persyaratan pasar ? CATATAN: Pemberlakuan standar nasional secara wajib sebagai persyaratan pasar hanya dapat diterapkan secara efektif apabila inspeksi prapasar maupun inspeksi pasar dapat dilaksanakan secara efektif dan harmonis Penerapan SNI sukarela namun disertai dengan pembinaan oleh K/L Pembina sektor Sumber : BSN, 2022 MEMPERKUAT DAYA SAING PRODUK UNGGULAN NASIONAL
  • 16. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 16 Kementerian Pertanian 16 Kementerian PPN/Bappenas 16 INTEGRASI HULU-HILIR: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PERTANIAN GEOSPASIAL ON FARM OFF FARM Keberlanjutan o Yurisdiksi berkelanjutan o Manajemen air pertanian Standar o Good Agriculture Practices. o Polikultur Kesesuaian o Traceability. o Keamanan produk SASARAN o Konsumsi pangan beragam (PPH) o Nilai Tambah Produk pertanian (PDB) o Kesejahteraan petani (NTP)
  • 17. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 17 Kementerian Pertanian 17 Permintaan dunia untuk minyak atsiri sangat tinggi, (Alighiri et al., 2016) minyak cengkeh 5.000- 6.000 ton/ tahun minyak nilam 1.200-1.500 ton/ tahun minyak serai wangi >2.000 ton/ tahun minyak pala >400 ton/ tahun minyak kayu putih >1.000 ton/ tahun Parameter persyaratan mutu minyak atsiri sesuai SNI: 1. Warna 2. Bau 3. Bobot jenis 4. Indeks bias 5. Putaran optik 6. Kelarutan dalam etanol 7. Bilangan asam 8. Bilangan ester 9. Senyawa aktif 10. Bahan asing SNI Bahan Baku & Mutu Minyak Atsiri • SNI 01-7160-2006 benih serai wangi • SNI 06-4267-1996 minyak bunga cengkeh • SNI 8835-2019 minyak atsiri serai dapur • SNI 2385-2019 minyak atsiri nilam • SNI 8834-2019 minyak atsiri eucaliptus (Eucalyptus globulus Labill.) • SNI 2386-2019 minyak atsiri akar wangi [Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty, syn. Vetiveria zizanioides (L.) Nash.] (ISO 4716:2013, MOD) STANDARDISASI MINYAK ATSIRI CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING MELALUI STANDARDISASI
  • 18. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 18 Kementerian Pertanian 18 STANDARDISASI BAHAN BAKU PEMANIS DAN PANGAN TAMBAHAN SNI Bahan Baku Standardisasi Bahan Baku • Parameter mutu mengacu pada kompendial/monografi bahan alam • Contoh parameter: Organoleptik, sakarosa, glukosa, kadar sabut • SNI 7312 : 2008 Benih tebu • SNI 01-6237-2000 Gula merah tebu • SNI 01-3140-2001 Gula Kristal putih • SNI 01-3176-1992 Biji wijen • SNI 01-4468-1998 Minyak wijen sebagai minyak makan CONTOH PENINGKATAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING MELALUI STANDARDISASI
  • 19. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 19 Kementerian Pertanian 19 Keberhasilan model- model seperti RPIK, Prima Tani, P4S, dll Model-model penerapan kawasan Pertanian terStandar PENERAPAN STANDAR MENDUKUNG PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN BERBASIS KORPORASI PETANI TRANSFORMASI Perlu Kesiapan SDM Tangguh dan Kinerja Manajemen yang Agile Untuk kebijakan implementasi/upscalling oleh Ditjen terkait, perlu regulasi dalam bentuk Kepmentan
  • 20. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 20 Kementerian Pertanian 20 KOPI ARABIKA GAYO ACEH TENGAH (ACEH) KOPI ARABIKA SIMALUNGUN (SUMUT) MANGGIS PELALAWAN & KAMPAR (RIAU) KELAPA DALAM BINTAN (KEPRI) PINANG BETARA TANJUNG JABUNG BARAT (JAMBI) KELAPA MENPAWAH (KALBAR) LADA BANGKA SELATAN (BABEL) KOPI KEPAHIANG (BENGKULU) KOPI LAMPUNG BARAT & TANGGAMUS (LAMPUNG) AREN LEBAK (BANTEN) KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP ALPUKAT CIMPEDAK JAKARTA TIMUR (DKI) UBI CILEMBU SUMEDANG (JABAR) MANGGIS CILACAP & PURWOREJO (JATENG) MANGGA PASURUAN (JATIM) GAMBIR PESISIR SELATAN & LIMAPULUH KOTA (SUMBAR) VANILI LOMBOK UTARA (NTB) SAPI BALI TIMOR KUPANG (NTT) KOPI ARABIKA BANGLI (BALI) KOPI KOTAWARINGIN BARAT (KALTENG) CABE RAWIT HIYUNG TAPIN (KALSEL) PISANG KEPOK GERECEK KUTAI TIMUR (KALTIM) KOPI MAMASA (SULBAR) KAKAO LUWU (SULSEL) KAKAO KOLAKA TIMUR (SULTRA) KELAPA BANGGAI (SULTENG) JAGUNG GORONTALO, POHUWATO, GORONTALO UTARA, & BOALEMO (GORONTALO) BUNGA KRISAN TOMOHON (SULUT) PALA HALMAHERA UTARA (MALUT) PALA MALUKU TENGAH (MALUKU) KAKAO MANOKWARI (PAPBAR) KAKAO JAYAPURA (PAPUA) KOPI KOTA PAGAR ALAM (SUMSEL)
  • 21. Click to edit Master title style • Click to edit Master text styles • Second level • Third level • Fourth level • Fifth level 2/28/2023 21 Kementerian Pertanian 21 KOMODITAS UNGGULAN EKSPOR BINAAN BSIP NO BPTP KOMODITAS UNGGULAN LOKASI KAWASAN 1 ACEH KOPI ARABIKA GAYO ACEH TENGAH 2 SUMUT KOPI ARABIKA SIMALUNGUN 3 SUMBAR GAMBIR PESISIR SELATAN & LIMAPULUH KOTA 4 RIAU MANGGIS PELALAWAN & KAMPAR 5 JAMBI PINANG BETARA TANJUNG JABUNG BARAT 6 KEPRI KELAPA DALAM BINTAN 7 SUMSEL KOPI KOTA PAGAR ALAM 8 BABEL LADA BANGKA SELATAN 9 BENGKULU KOPI KEPAHIANG 10 LAMPUNG KOPI LAMPUNG BARAT & TANGGAMUS 11 BANTEN AREN LEBAK 12 DKI JAKARTA ALPUKAT CIMPEDAK JAKARTA TIMUR 13 JABAR UBI CILEMBU SUMEDANG 14 JATENG MANGGIS CILACAP & PURWOREJO 15 DIY SALAK SLEMAN NO BPTP KOMODITAS UNGGULAN LOKASI KAWASAN 16 JATIM MANGGA PASURUAN 17 KALBAR KELAPA MENPAWAH 18 KALTENG KOPI KOTAWARINGIN BARAT 19 KALSEL CABAI RAWIT HIYUNG TAPIN 20 KALTIM PISANG KEPOK GERECEK KUTAI TIMUR 21 BALI KOPI ARABIKA BANGLI 22 NTB VANILI LOMBOK UTARA 23 NTT SAPI BALI TIMOR KUPANG 24 SULSEL KAKAO LUWU 25 SULTRA KAKAO KOLAKA TIMUR 26 SULBAR KOPI MAMASA 27 SULTENG KELAPA BANGGAI 28 GORONTALO JAGUNG GORONTALO, POHUWATO, GORONTALO UTARA, BOALEMO 29 SULUT KRISAN TOMOHON 30 MALUKU PALA MALUKU TENGAH 31 MALUT PALA HALMAHERA UTARA 32 PAPBAR KAKAO MANOKWARI 33 PAPUA KAKAO JAYAPURA