SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
PERNIKAHAN DALAM
ISLAM
FIQIH
KELAS XI
MA Al Mukhlisin
Oleh : Fuad Fahmi, S.Pd
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Mengetahui pengertian pernikahan
dalam islam
 Mengetahui hikmah pernikahan dan
tujuannya
 Mengetahui hukum, rukun dan syarat
nikah
 Memahami muhrim dan perwalian
 Mengetahui hak dan kewajiban suami
istri.
POKOK BAHASAN
 MAKNA NIKAH
 TUJUAN PERNIKAHAN
 HUKUM PERNIKAHAN
 KRITERIA MEMILIH JODOH
 PACARAN
 RUKUN DAN SYARAT PERNIKAHAN
 MAHRAM
MAKNA PERNIKAHAN
Menurut Undang-Undang Perkawinan
No. 1 tahun 1974 pasal 1:
“Perkawinan ialah ikatan lahir bathin
antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
esa.”
Menurut Hukum Islam
 Perkawinan menurut hukum Islam adalah
“Akad yang sangat kuat atau mitsaqan
ghaliiza untuk mentaati perintah Allah dan
melaksanakannya merupakan ibadah.
 Firman Allah:

َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ َ‫و‬
ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬
ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ
‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬
‫ا‬ً‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬
‫ا‬ً‫ظ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫غ‬
 Bagaimana kamu akan mengambilnya
kembali, padahal sebagian kamu telah
bergaul (bercampur) dengan yang lain
sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-
isterimu) telah mengambil dari kamu
perjanjian yang kuat. (QS. An Nisa:21)
Maksud Penikahan Sebagai “Miittsaqan
Ghaliiza” (Ikatan Yang Agung)
 Ikatan perjanjian pernikahan yang
agung antara lelaki dan perempuan
yang sudah dihalalkan Allah,
didalamnya ada hak dan kewajiban
sebagai suami istri,
TUJUAN PERNIKAHAN
 Mendapatkan ketenangan dan ridha
Allah
 Mengikuti sunnah Rasulullah
 Mewujudkan keluarga yang sakinah,
mawadah wa rahmah
 Mendapatkan keturunan
 Menyambung silaturahim
 Memperbaiki kualitas hidup
Mendapatkan Ketenangan dan
Ridha Allah
 َ
‫و‬
ْ‫ن‬ِ‫م‬
ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٓ‫ۦ‬
ِ‫ه‬ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬
ٓ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِِّ‫ل‬ ‫ا‬ ًۭ
ً‫ج‬ ََٰ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬
‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ۟‫ا‬
َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ًًۭ‫ة‬َّ‫د‬ َ‫و‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬
َ ِِّ‫ل‬ ٍۢ ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫ء‬ َ ِ‫ل‬ََٰٰ ‫ى‬ِ‫ف‬
َ‫ون‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬
 “Dan diantara tanda-tanda
kekuasaanNya ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri,
supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikanNya
diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum
Mengikuti Sunnah ( ajaran )
Rasululullah

َ
‫َع‬‫ب‬ِ‫غ‬‫َر‬ ْ‫ن‬‫م‬‫ىَف‬ِ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َُ‫ح‬‫ا‬‫ك‬ِِّ‫ن‬‫ل‬‫أ‬
َ
ِِّ‫ن‬ِ‫َم‬‫ْس‬‫ي‬‫ل‬‫ىَف‬ِ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َْ‫ن‬
َ‫ى‬
(
َ‫رواه‬
‫البخارىَوَمسلم‬
(
"Nikah itu adalah sunahku,
barang siapa tidak senang dengan
sunahku, bukanlah golonganku". (HR.
Bukhori dan Muslim)
HUKUM PERNIKAHAN
 ADA 5 HUKUM:
◦ WAJIB
◦ SUNNAH
◦ MUBAH
◦ MAKRUH
◦ HARAM
WAJIB
 Apabila seorang yang sudah mampu
secara finansial dan juga sangat
beresiko jatuh ke dalam perzinaan,
karena zina merupakan dosa besar.
 Imam Al-Qurtubi berkata bahwa para
ulama tidak berbeda pendapat tentang
wajibnya seorang untuk menikah bila
dia adalah orang yang mampu dan
takut tertimpa resiko zina.
SUNNAH
 Apabila orang yang sudah mampu
namun masih tidak merasa takut jatuh
kepada zina, disebabkan karena
memang usianya yang masih muda atau
pun lingkungannya yang cukup baik dan
kondusif.
Orang yang punya kondisi seperti ini
hanyalah disunnahkan untuk menikah,
namun tidak sampai wajib.
 Bila dia menikah, tentu dia akan
mendapatkan keutamaan yang lebih
dibandingkan dengan tidak menikah
 Dari Abi Umamah bahwa Rasulullah
SAW bersabda,”Menikahlah, karena
aku bangga berlomba dengan umat
lain dalam jumlah umat. Dan
janganlah kalian menjadi seperti para
rahib nasrani. (HR. Al-Baihaqi 7/78)
 Ibnu Abbas berkata ,“Orang yang tidak
mau menikah tidak sempurna
ibadahnya.
HARAM, Jika:
 Bertujuan untuk menguasai harta atau
menyakiti calon pasangannya
 Tidak lengkap syarat sahnya dan
rukunnya, seperti tidak ada wali dan
saksi
 Tidak mampu memberi nafkah
MAKRUH
 Jika lelaki tidak sanggup menafkahi,
lahir bathin, Belum mampu dan belum
cukup usianya.
MUBAH
 Orang yang berada pada posisi
tengah-tengah antara hal-hal yang
mendorong keharusannya untuk
menikah dengan hal-hal yang
mencegahnya untuk menikah.
 Tidak dianjurkan untuk segera
menikah namun juga tidak ada
larangan atau anjuran untuk
mengakhirkannya
KRITERIA MEMILIH JODOH
 ‫تنكحَالمرأةَألربع‬
:
َ،‫لمالهاَولحسبهاَوجمالهاَولدينها‬
‫فاظفرَبذاتَالدينَتربتَيداك‬
 “Wanita biasanya dinikahi karena
empat hal: karena hartanya, karena
kedudukannya, karena parasnya dan
karena agamanya. Maka hendaklah
kamu pilih wanita yang bagus
agamanya (keislamannya). Kalau
tidak demikian, niscaya kamu akan
merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
KRITERIA JODOH
 HARTA
 KETURUNAN
 WAJAH
 AGAMANYA, { pilihlah jodoh atas
dasar agama yg utama, kau akan
beruntung }
 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam juga bersabda,
 َ‫إذاَجاءكمَمنَترضونَدينهَوخلقهَفزوجوهَإالَتفعلوه‬
‫تكنَفتنةَفيَاألرضَوفسادَكبير‬
 “Jika datang kepada kalian seorang
lelaki yang kalian ridhai agama dan
akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika
tidak, maka akan terjadi fitnah di muka
bumi dan kerusakan yang besar.” HR.
Tirmidzi.
JODOH
 Rahasia Allah
 Setiap manusia sudah ada jodohnya,
namun tidak mutlak satu banding satu.
 Jika didunia tidak ditemukan, sangat
mungkin di akherat, jangan berburuk
sangka kepada Allah.
 Berusaha maksimal dan berdoa serta
memperbaiki diri
 Jangan terlalu berlebihan selektif dalam
menentukan kriteria ideal jodoh, karena
faktor agama yang paling utama.
TAHAPAN PERNIKAHAN
 TA’ARUF ( mengenal calon pasangan,
dengan syarat sudah siap baik
jasmani, rohani maupun finansial,
bukan untuk berpacaran )
◦ Bisa melalui keluarga atau sahabat
◦ Bisa melalui orang yang dipercaya ( guru
)
 KONSULTASI, kepada orang yang
sudah berpengalaman dalam hidup
 ISTIKHARAH, shalat memohon
ditetapkan pilihan hati dan jodoh kita.
 Nikah Resmi : nikah yang tercatat pada Kantor
Urusan Agama (KUA). Setelah akad nikah
dilanjutkan dengan walimah kemudian keduanya
berumah tangga. Hukumnya halal
 Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah
dengan batas waktu tertentu misalnya untuk
selama 3 bulan, 3 tahun, tujuannya hanya
memperturutkan hawa nafsu, biasa dilakukan
oleh golongan Syiah. Hukumnya haram.
 Nikah Sirri : Syarat dan rukunnya dipenuhi tetapi
pelaksanaan akad nikahnya di bawah tangan,
tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta
tidak dipublikasikan secara luas. Dampak
negatifnya lebih besar, dan lebih baik dihindari.
MACAM-MACAM PERNIKAHAN
ETIKA TA’ARUF
 Tidak boleh berkhalwat ( berdua-dua
an ), harus ditemani keluarga atau
teman.
 Tidak bersentuhan
 Menahan pandangan mata
 Tidak membuat suara mendayu-dayu
sehingga mengundang perhatian
 Terus terang tentang niat menikah dna
kondisi pribadi masing-masing.
SYARAT PERNIKAHAN
Terbagi 2, yaitu syarat sah dan syarat
kesempurnaan:
SYARAT SAH ADA 2:
◦ Seagama
◦ Saling ridha
SYARAT KESEMPURNAAN ADA 2:
◦ Baligh
◦ Kufu ( Setara )
1. Pengantin : Pengantin pria boleh diwakili. Pengantin
wanita boleh tidak hadir di tempat akad
2. Wali : Ayah, kakak, kakek atau pamannya. Bisa juga
wali hakim (dari negara) atau wali muhakam dari
masyarakat jika wali hakim tidak ada.
dua orang laki-laki
4. Mahar : Besaran mahar merupakan hasil
kesepakatan antara calon mempelai pria dan calon
mempelai wanita.
5. Ijab Qabul : Fungsinya agar kedua belah pihak
sepakat menerima akad pernikahan ini dengan
segala akibatnya. Redaksi ijab qabul sangat fleksibel,
bisa panjang bisa pula singkat, yang penting
essensinya.
Syarat-Syarat Saksi
 Islam
 Baligh (dewasa)
 Berakal
 Merdeka (bukan hamba sahaya)
 Laki-laki
 ‘Adil (bukan orang yang fasik)
Urutan Wali Nikah
1. Ayah
2. Kakek (ayah dari ayah)
3. Saudara laki-laki kandung
4. Saudara laki-laki seayah
5. Anak dari saudara laki-laki kandung
(keponakan)
6. Anak dari saudara laki-laki seayah
(keponakan)
7. Paman (saudara ayah)
8. Anak dari paman (sepupu)
Pengertian Rukun
 Suatu yang harus ditepati sebelum
mengerjakan sesuatu. Kalau syarat
sesuatu tersebut tidak sempurna,
maka pekerjaan itu tidak sah.
 Contoh: Shalat tidak sah jika salah
satu gerakannya ditingalkan dengan
sengaja; meninggalkan rukuk atau
sujud.
MAHRAM
 Mahram adalah: Wanita yang haram
dinikahi oleh seorang laki-laki karena
sebab-sebab tertentu.
 Mahram terbagi dua:
◦ Mahram Muabbad: Tidak boleh dinikahi
selamanya
◦ Muaqqat: Tidak boleh dinikahi sementara
waktu saja karena ada penghalangnya,
jika penghalang tersebut hilang maka
hukumnya menjadi boleh
Mahram Muabbad (
selamanya )
Nasab
• (7 org)Ibu, anak perempuan, saudara perempuan,bibi
dari jalur ayah, bibi dari jalur ibu, anak perempuan dari
saudara laki-laki atau saudara perempuan kita.
Perkawinan
• (4 org ) Ibu, ibu mertua, anak perempuan dari istri (
anak tiri ), menantu
Persusuan
• Wanita yang menyusui dan ibunya, anak
perempuannya, saudara perempuannya dan suaminya
Firman Allah
 Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-
anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang
perempuan, saudara-saudara bapakmu yang
perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan;
anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-
saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui
kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu
isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam
pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu
mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri
anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan
(dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara,
kecuali yang telah terjadi pada masa lampau;
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (QS. An Nisa: 23)
Mahram Muaqqat (
sementara )
 Ipar, jika istri atau suami meninggal
maka boleh menikahi ipar
 Bibi dari jalur istri, jika istri meninggal
maka boleh menikahi bibi dari istri
 Wanita yang musyrik hingga beriman
 Wanita yang ditalaq tiga hingga ia
menikah denga laki-laki lain.
Skema Mahram
Sekian dan Terimakasih

More Related Content

Similar to PPT Pernikahan Fahmy.pptx

Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanIntanPrawisti
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahanalaulawy
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggayaka29
 
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxB12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxssuser6a561b
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islamanggi_andini
 
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptx
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptxNikah & Hukumny-WPS Office.pptx
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptxAhmadRidlo9
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasaNikahSiri1
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Dian Anisa Putri
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamrahmaaeni667
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islamaamridwan
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMMuhammad Fareez Iqmal
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7Mai Hasibuan
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqaskar hamid
 
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01sugino_stain
 

Similar to PPT Pernikahan Fahmy.pptx (20)

Fiqih III
Fiqih IIIFiqih III
Fiqih III
 
Andi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahanAndi abdullah pernikahan
Andi abdullah pernikahan
 
Ta'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam IslamTa'aruf dalam Islam
Ta'aruf dalam Islam
 
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptxMATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
MATERI PAI MUNAKAHAT.pptx
 
Hukum pernikahan
Hukum pernikahanHukum pernikahan
Hukum pernikahan
 
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfggjjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
jjjĥjjjjjjjjjiijgfrdchjoiuffvnkkittrrxvbkooiyfgg
 
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docxB12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
B12 Pelajaran 12 Perkahwinan.docx
 
nikah menurut islam
nikah menurut islamnikah menurut islam
nikah menurut islam
 
Bekal pernikahan
Bekal pernikahanBekal pernikahan
Bekal pernikahan
 
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptx
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptxNikah & Hukumny-WPS Office.pptx
Nikah & Hukumny-WPS Office.pptx
 
Jasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengahJasa nikah siri jawa tengah
Jasa nikah siri jawa tengah
 
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
Bab 5 Munakahat ( Pernikahan )
 
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlamPAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
PAI - indahnya mahligai pernikahan dalam ISlam
 
pernikahan dalam islam
pernikahan dalam islampernikahan dalam islam
pernikahan dalam islam
 
Perkahwinan islam
Perkahwinan islamPerkahwinan islam
Perkahwinan islam
 
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPMPendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
Pendidikan Islam tingkatan 5 - Perkahwinan dalam Islam - SPM
 
Munakahat kelompok 7
Munakahat   kelompok 7Munakahat   kelompok 7
Munakahat kelompok 7
 
Fiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaqFiqih nikah dan talaq
Fiqih nikah dan talaq
 
Fiqh Munakahat
Fiqh MunakahatFiqh Munakahat
Fiqh Munakahat
 
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
Bab5pernikahan 121115080312-phpapp01
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

PPT Pernikahan Fahmy.pptx

  • 1. PERNIKAHAN DALAM ISLAM FIQIH KELAS XI MA Al Mukhlisin Oleh : Fuad Fahmi, S.Pd
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN  Mengetahui pengertian pernikahan dalam islam  Mengetahui hikmah pernikahan dan tujuannya  Mengetahui hukum, rukun dan syarat nikah  Memahami muhrim dan perwalian  Mengetahui hak dan kewajiban suami istri.
  • 3. POKOK BAHASAN  MAKNA NIKAH  TUJUAN PERNIKAHAN  HUKUM PERNIKAHAN  KRITERIA MEMILIH JODOH  PACARAN  RUKUN DAN SYARAT PERNIKAHAN  MAHRAM
  • 4. MAKNA PERNIKAHAN Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 tahun 1974 pasal 1: “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa.”
  • 5. Menurut Hukum Islam  Perkawinan menurut hukum Islam adalah “Akad yang sangat kuat atau mitsaqan ghaliiza untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya merupakan ibadah.  Firman Allah:  َ‫ْف‬‫ي‬َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ض‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ ْ‫د‬َ‫ق‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ن‬‫و‬ُ‫ذ‬ُ‫خ‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ ِ‫م‬ َ‫ن‬ْ‫ذ‬َ‫خ‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ٍ ‫ض‬ْ‫ع‬َ‫ب‬ ‫ى‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ ‫ا‬ً‫ق‬‫ا‬َ‫ث‬‫ي‬ِ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ن‬ ‫ا‬ً‫ظ‬‫ي‬ِ‫ل‬َ‫غ‬  Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri- isterimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS. An Nisa:21)
  • 6. Maksud Penikahan Sebagai “Miittsaqan Ghaliiza” (Ikatan Yang Agung)  Ikatan perjanjian pernikahan yang agung antara lelaki dan perempuan yang sudah dihalalkan Allah, didalamnya ada hak dan kewajiban sebagai suami istri,
  • 7. TUJUAN PERNIKAHAN  Mendapatkan ketenangan dan ridha Allah  Mengikuti sunnah Rasulullah  Mewujudkan keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah  Mendapatkan keturunan  Menyambung silaturahim  Memperbaiki kualitas hidup
  • 8. Mendapatkan Ketenangan dan Ridha Allah  َ ‫و‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬ِِّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ َ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ٓ‫ۦ‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬ ٓ‫و‬ُ‫ن‬ُ‫ك‬ْ‫س‬َ‫ت‬ِِّ‫ل‬ ‫ا‬ ًۭ ً‫ج‬ ََٰ‫و‬ ْ‫ز‬َ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫س‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫إ‬ ۟‫ا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ً‫ة‬َ‫م‬ْ‫ح‬َ‫ر‬ َ‫و‬ ًًۭ‫ة‬َّ‫د‬ َ‫و‬َّ‫م‬ ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫و‬ َ ِِّ‫ل‬ ٍۢ ََٰ‫ي‬‫ا‬َ‫ء‬َ‫ء‬ َ ِ‫ل‬ََٰٰ ‫ى‬ِ‫ف‬ َ‫ون‬ُ‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ٍ‫م‬ ْ‫و‬  “Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” [QS. Ar. Ruum
  • 9. Mengikuti Sunnah ( ajaran ) Rasululullah  َ ‫َع‬‫ب‬ِ‫غ‬‫َر‬ ْ‫ن‬‫م‬‫ىَف‬ِ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َُ‫ح‬‫ا‬‫ك‬ِِّ‫ن‬‫ل‬‫أ‬ َ ِِّ‫ن‬ِ‫َم‬‫ْس‬‫ي‬‫ل‬‫ىَف‬ِ‫ت‬َّ‫ن‬ُ‫س‬َْ‫ن‬ َ‫ى‬ ( َ‫رواه‬ ‫البخارىَوَمسلم‬ ( "Nikah itu adalah sunahku, barang siapa tidak senang dengan sunahku, bukanlah golonganku". (HR. Bukhori dan Muslim)
  • 10. HUKUM PERNIKAHAN  ADA 5 HUKUM: ◦ WAJIB ◦ SUNNAH ◦ MUBAH ◦ MAKRUH ◦ HARAM
  • 11. WAJIB  Apabila seorang yang sudah mampu secara finansial dan juga sangat beresiko jatuh ke dalam perzinaan, karena zina merupakan dosa besar.  Imam Al-Qurtubi berkata bahwa para ulama tidak berbeda pendapat tentang wajibnya seorang untuk menikah bila dia adalah orang yang mampu dan takut tertimpa resiko zina.
  • 12. SUNNAH  Apabila orang yang sudah mampu namun masih tidak merasa takut jatuh kepada zina, disebabkan karena memang usianya yang masih muda atau pun lingkungannya yang cukup baik dan kondusif. Orang yang punya kondisi seperti ini hanyalah disunnahkan untuk menikah, namun tidak sampai wajib.  Bila dia menikah, tentu dia akan mendapatkan keutamaan yang lebih dibandingkan dengan tidak menikah
  • 13.  Dari Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Menikahlah, karena aku bangga berlomba dengan umat lain dalam jumlah umat. Dan janganlah kalian menjadi seperti para rahib nasrani. (HR. Al-Baihaqi 7/78)
  • 14.  Ibnu Abbas berkata ,“Orang yang tidak mau menikah tidak sempurna ibadahnya.
  • 15. HARAM, Jika:  Bertujuan untuk menguasai harta atau menyakiti calon pasangannya  Tidak lengkap syarat sahnya dan rukunnya, seperti tidak ada wali dan saksi  Tidak mampu memberi nafkah
  • 16. MAKRUH  Jika lelaki tidak sanggup menafkahi, lahir bathin, Belum mampu dan belum cukup usianya.
  • 17. MUBAH  Orang yang berada pada posisi tengah-tengah antara hal-hal yang mendorong keharusannya untuk menikah dengan hal-hal yang mencegahnya untuk menikah.  Tidak dianjurkan untuk segera menikah namun juga tidak ada larangan atau anjuran untuk mengakhirkannya
  • 18. KRITERIA MEMILIH JODOH  ‫تنكحَالمرأةَألربع‬ : َ،‫لمالهاَولحسبهاَوجمالهاَولدينها‬ ‫فاظفرَبذاتَالدينَتربتَيداك‬  “Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
  • 19. KRITERIA JODOH  HARTA  KETURUNAN  WAJAH  AGAMANYA, { pilihlah jodoh atas dasar agama yg utama, kau akan beruntung }
  • 20.  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,  َ‫إذاَجاءكمَمنَترضونَدينهَوخلقهَفزوجوهَإالَتفعلوه‬ ‫تكنَفتنةَفيَاألرضَوفسادَكبير‬  “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” HR. Tirmidzi.
  • 21. JODOH  Rahasia Allah  Setiap manusia sudah ada jodohnya, namun tidak mutlak satu banding satu.  Jika didunia tidak ditemukan, sangat mungkin di akherat, jangan berburuk sangka kepada Allah.  Berusaha maksimal dan berdoa serta memperbaiki diri  Jangan terlalu berlebihan selektif dalam menentukan kriteria ideal jodoh, karena faktor agama yang paling utama.
  • 22. TAHAPAN PERNIKAHAN  TA’ARUF ( mengenal calon pasangan, dengan syarat sudah siap baik jasmani, rohani maupun finansial, bukan untuk berpacaran ) ◦ Bisa melalui keluarga atau sahabat ◦ Bisa melalui orang yang dipercaya ( guru )  KONSULTASI, kepada orang yang sudah berpengalaman dalam hidup  ISTIKHARAH, shalat memohon ditetapkan pilihan hati dan jodoh kita.
  • 23.  Nikah Resmi : nikah yang tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA). Setelah akad nikah dilanjutkan dengan walimah kemudian keduanya berumah tangga. Hukumnya halal  Nikah mut’ah (nikah kontrak), ialah menikah dengan batas waktu tertentu misalnya untuk selama 3 bulan, 3 tahun, tujuannya hanya memperturutkan hawa nafsu, biasa dilakukan oleh golongan Syiah. Hukumnya haram.  Nikah Sirri : Syarat dan rukunnya dipenuhi tetapi pelaksanaan akad nikahnya di bawah tangan, tidak dibukukan oleh KUA atau catatan sipil serta tidak dipublikasikan secara luas. Dampak negatifnya lebih besar, dan lebih baik dihindari. MACAM-MACAM PERNIKAHAN
  • 24. ETIKA TA’ARUF  Tidak boleh berkhalwat ( berdua-dua an ), harus ditemani keluarga atau teman.  Tidak bersentuhan  Menahan pandangan mata  Tidak membuat suara mendayu-dayu sehingga mengundang perhatian  Terus terang tentang niat menikah dna kondisi pribadi masing-masing.
  • 25. SYARAT PERNIKAHAN Terbagi 2, yaitu syarat sah dan syarat kesempurnaan: SYARAT SAH ADA 2: ◦ Seagama ◦ Saling ridha SYARAT KESEMPURNAAN ADA 2: ◦ Baligh ◦ Kufu ( Setara )
  • 26.
  • 27. 1. Pengantin : Pengantin pria boleh diwakili. Pengantin wanita boleh tidak hadir di tempat akad 2. Wali : Ayah, kakak, kakek atau pamannya. Bisa juga wali hakim (dari negara) atau wali muhakam dari masyarakat jika wali hakim tidak ada. dua orang laki-laki 4. Mahar : Besaran mahar merupakan hasil kesepakatan antara calon mempelai pria dan calon mempelai wanita. 5. Ijab Qabul : Fungsinya agar kedua belah pihak sepakat menerima akad pernikahan ini dengan segala akibatnya. Redaksi ijab qabul sangat fleksibel, bisa panjang bisa pula singkat, yang penting essensinya.
  • 28. Syarat-Syarat Saksi  Islam  Baligh (dewasa)  Berakal  Merdeka (bukan hamba sahaya)  Laki-laki  ‘Adil (bukan orang yang fasik)
  • 29. Urutan Wali Nikah 1. Ayah 2. Kakek (ayah dari ayah) 3. Saudara laki-laki kandung 4. Saudara laki-laki seayah 5. Anak dari saudara laki-laki kandung (keponakan) 6. Anak dari saudara laki-laki seayah (keponakan) 7. Paman (saudara ayah) 8. Anak dari paman (sepupu)
  • 30. Pengertian Rukun  Suatu yang harus ditepati sebelum mengerjakan sesuatu. Kalau syarat sesuatu tersebut tidak sempurna, maka pekerjaan itu tidak sah.  Contoh: Shalat tidak sah jika salah satu gerakannya ditingalkan dengan sengaja; meninggalkan rukuk atau sujud.
  • 31. MAHRAM  Mahram adalah: Wanita yang haram dinikahi oleh seorang laki-laki karena sebab-sebab tertentu.  Mahram terbagi dua: ◦ Mahram Muabbad: Tidak boleh dinikahi selamanya ◦ Muaqqat: Tidak boleh dinikahi sementara waktu saja karena ada penghalangnya, jika penghalang tersebut hilang maka hukumnya menjadi boleh
  • 32. Mahram Muabbad ( selamanya ) Nasab • (7 org)Ibu, anak perempuan, saudara perempuan,bibi dari jalur ayah, bibi dari jalur ibu, anak perempuan dari saudara laki-laki atau saudara perempuan kita. Perkawinan • (4 org ) Ibu, ibu mertua, anak perempuan dari istri ( anak tiri ), menantu Persusuan • Wanita yang menyusui dan ibunya, anak perempuannya, saudara perempuannya dan suaminya
  • 34.  Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak- anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara- saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. An Nisa: 23)
  • 35. Mahram Muaqqat ( sementara )  Ipar, jika istri atau suami meninggal maka boleh menikahi ipar  Bibi dari jalur istri, jika istri meninggal maka boleh menikahi bibi dari istri  Wanita yang musyrik hingga beriman  Wanita yang ditalaq tiga hingga ia menikah denga laki-laki lain.