4. Menurut buku
Ensiklopedia Fikih
Indonesia: Pernikahan
(2019), karya Ahmad
Sarwat, terdapat
penjelasan soal definisi
nikah menurut empat
mazhab fikih (hlm 4-5).
Keempat definisi itu
ialah :
Pengertian Nikah
<<<<<
5. 1
2
3
Mazhab Hanafi : nikah adalah akad yang
berarti mendapatkan hak milik untuk
melakukan hubungan seksual dengan
perempuan yang tidak ada halangan untuk
dinikahi secara syari.
Mazhab Maliki, nikah yaitu sebuah akad yang
menghalalkan hubungan seksual dengan
perempuaan yang bukan mahram, bukan
majusi, bukan budak, dan ahli kitab, dengan
sighah.
Menurut mazhab Syafii, Nikah adalah akad
yang mencakup pembolehan melakukan
hubungan seksual dengan lafaz nikah, tazwij
atau lafaz yang maknanya sepadan.
4
Mazhab Hambali, nikah merupakan akad
perkawinan atau akad yang diakui
didalamnya lafaz nikah, tazwij dan lafaz
yang punya makna sepadan
8. 2
1
Mempelai pria wajib hadir dan mengucapkan
sendiri janjinya. Kehadirannya tidak dapat
diwakilkan. Oleh orang tua maupun waliwali nikah
Adanya mempelai pria
Tidak boleh menikahi perempuan yang
menjadi mahramnya yaitu adik atau kakak,
ibu, bibi, saudara sepersusuan, nenek dst.
Adanya mempelai wanita
4
3
1
5
2
Adanya wali bagi perempuan
Urutan wali nikah antara lain, ayah, kakek dari ayah,
saudara laki-laki kandung,saudara laki-laki seayah,
keponakan sekandung atau seayah, paman atau
sepupu
Adanya dua orang saksi
Syarat menjadi seorang saksi adalah islam,
baligh, berakal, merdeka, laki-laki dan adil
Adanya ijab qobul
IjabIjab qobul adalah janji pernikahan dalam islam
yang diucapkan mempelai pria di hadapan wali dari
mempelai wanita dan dua orang saksi. Ketika kalimat
"saya Terima" Telah terucap maka kedua mempelai
telah sah menjadi suami istri
10. <<<<<
Sebagian ulama
berpendapat Hukum asal
melakukan nikah adalah
mubah. Hukum tersebut
bisa berubah menjadi
sunah, wajib, makruh
dan haram tergantung
kepada illat hukum,
yaitu :
Hukum Nikah
11. 1 2 3 4
Sunnah apabila
memiliki pertumbuhan
jasmani yang wajar,
mempunyai keinginan
dan memiliki
penghasilan yang tetap
Wajib apabila dia seorang
yang dewasa dan memiliki
keinginan serta
berpenghasilan tetap dan
takut terjerumus pada
perzinahan
Makruh apabila telah
berumur cukup, belum
mendesak, tidak
berepnghasilan tetap
sehingga dikhawatirkan
menelantarkan keluarganya
Haram apabila mengawini
seseorang wanita dengan
maksud untukmenganiayanya
atau mengolok-oloknya atau
untuk balas dendam.
12. Bagi yang memiliki kemampuan dan nafsunya telah mendesak
Wajib
Haram
Bagi yang belum memiliki kemampuan dan nafsunya belum mendesak
Dalam pernikahan berlaku hukum taklifi yang lima, yaitu :
Bagi yangyang memiliki kemampuan dandan nafsunya mendesak akanakan tetapi diadia masih
mampu menahan diri
Sunnah
Makruh
Bagi orang yang lemah syahwatnya dan belum mampu menafkahi calon istri
Mubah
Bagi orang yang tidak terdesak kewajiban menikah dan tidak terhalang dari kejar aman menikah
15. Dan di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya
ialah Dia menciptakan
untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya
kamu cenderung dan
merasa tenteram
kepadanya, dan
dijadikan-Nya
diantaramu rasa kasih
dan sayang.(QS. Al
Ruum/29 : 21).
Bagian dari tanda
kekuasaan Allah
dan kawinkanlah
orang-orang yang
sedirian diantara kamu,
dan orang-orang yang
layak dari hamba-
hamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-
hamba sahayamu yang
perempuan. Jika
mereka miskin Allah
akan memampukan
mereka dengan kurnia-
Nya. (QS.Al Nur/24 :
32).
Jalan menjadi
kaya
Dari Anas ra bahwa
Rasulullah SAW
bersabda,"Orang yang
diberi rizki oleh Allah
SWT seorang istri
shalihah berarti telah
dibantu oleh Allah SWT
pada separuh
agamanya. Maka dia
tinggal
menyempurnakan
separuh sisanya. (HR.
Thabarani dan Al-
Hakim 2/161).
Penyempurna
Agama
dan sesungguhnya
Kami telah mengutus
beberapa Rasul
sebelum kamu dan
Kami memberikan
kepada mereka isteri-
isteri dan keturunan.
(QS. Ar-Ra'd : 38).
Sunnah para
nabi dan rosul
Tidak ada
pembujangan
dalam islam
Islam berpendirian
tidak ada
pelepasan kendali
gharizah seksual
untuk dilepaskan
tanpa batas dan
tanpa ikatan.
Untuk itulah maka
diharamkan zina
dan seluruh yang
membawa kepada
perbuatan zina.
16. Abu Qilabah mengatakan :
"Beberapa orang sahabat Nabi bermaksud akan menjauhkan diri dari
duniawi dan meninggalkan perempuan (tidak kawin dan tidak
menggaulinya) serta akan hidup membujang. Maka berkata Rasulullah
s.a.w, dengan nada marah lantas ia berkata: 'Sesungguhnya orang-
orang sebelum kamu hancur lantaran keterlaluan, mereka
memperketat terhadap diri-diri mereka, oleh karena itu Allah
memperketat juga, mereka itu akan tinggal di gereja dan kuil-kuil.
Sembahlah Allah dan jangan kamu menyekutukan Dia, berhajilah,
berumrahlah dan berlaku luruslah kamu, maka Allah pun akan
meluruskan kepadamu.
Sumber : : Jurnal Pendidikan Agama Islam -Ta’lim Vol. 14 No. 2 - 2016
17. High quality PPT production,
dabao devotion and dedicationon
Two
thousand
and
eighteen
Thanks
18. Tujuan Menikah
Orang yang menikah sepantasnya tidak hanya bertujuan untuk
menunaikan syahwatnya semata, sebagaimana tujuan
kebanyakan manusia pada hari ini. Namun hendaknya ia
menikah karena tujuan-tujuan berikut ini: Pertama,
Melaksanakan anjuran Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam
sabdanya: “Wahai sekalian para pemuda! Siapa di antara kalian
yang telah mampu untuk menikah maka hendaknya ia
menikah….” Kedua, Memperbanyak keturunan umat ini, karena
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Menikahlah kalian
dengan wanita yang penyayang lagi subur, karena (pada hari
kiamat nanti) aku membanggakan banyaknya jumlah kalian di
hadapan umat-umat yang lain.” Ketiga, Menjaga kemaluannya
dan kemaluan istrinya, menundukkan pandangannya dan
pandangan istrinya dari yang haram. Karena Allah Subhanahu
wa Ta'ala memerintahkan: “Katakanlah (ya Muhammad) kepada
laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah merekandangan mata
mereka dan memelihara kemaluan mereka…’.” (An-Nur: 30-31
لُق
َ
ينِّنِّمْؤُمْلِّل
َ
واُّضُغي
َْنِّم
َ
ْبأ
َ
ِِّْْ ِّ
ِ رَص
َ
واُظفْحيو
َ
ُف
َ
ُْْهوجُِ
َ
ۚ
َ
كِّلرذ
َر
ىك ْزأ
َ
ُْْهل
َ
ۚ
َ
نِّإ
َ
ٱّلل
َ
خ
َ
ِيِّب
امِّب
َ
ونُعنَْصي . لُقو
َِّترنِّمْؤُمْلِّل
َ
ْنضُضْغي
َْنِّم
َرَْصبأ
َ
نِِّ ِّ
ِ
َ
نْظفْحيو
َُُِف
َ
نُهوج
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat”. dan Katakanlah kepada wanita yang
beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya,