SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
PENYEMBAHAN YANG BENAR
MAKALAH
Disusun Untuk memenuhi persyaratan
Mata Kuliah Dogmatika IV
Rudy Roberto Walean, M. Th.
DiSusun Oleh:
Franciskus Salabbaet
20198608
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
Menggala, 03 Desember 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan kiat Yesus Kristus, yang memebebasakan kita akan
dosa-dosa kita. Dengana ini, penulis dapat menulis makalah tentang “Peyembahan yang
Benar”.
Secara khusus makalah ini memberikan arti yang benar dalam memaknai
“Penyembahan yang Benar.” Supaya orang percaya menyadari dirinya bahwa hidupnya
sebagai peyembah yang benar untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah ini juga menolong mahasiswa untuk mengerti dan memahami dirinya
bahwa ia adalah peneyembah yanag benar yang dipakai oleh Tuhan. Bukan hanya orang-
orang yang duduk di bangku Pendidikan Agama Kristen yang ditugaskan untuk
menyembah Tuhan. Melinkan setiap orang yang percaya kepada Yesus diperintahkan
untuk menyembah Allah Sang Agung itu. Makalah ini juga, memeberikan wawasan
kepada para gembala yang membimbing jemaatnya atau kepada hamba-hamba Tuhan.
Penulis, meyakini bahwa dengan adanya makalah ini. Penulis, rekan-rekan
mahasiswa dan dosen serta orang-orang yang memikul pelayanan Kristus akan diberkati
dan mengerti arti atau makna kehidupan kita, bahwa kita adalah Penyembah-penyembah
yang benar atau alat yang digunakan Tuhan Yesus untuk membawa orang dalam hadirat
Allah.
Daftar Isi
Kata Pengantar. ...........................................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Penulisan ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Hakikat Penyembahan ...........................................................................................2
B. Makna Teologis dari penyembahan.......................................................................3
C. Mengapa kita memiliki sikap penyembah yang benar ..........................................4
D. Siapakah yang disembah........................................................................................5
E. Kapan dan dimana kita menyembah......................................................................6
F. Dampak dari peneyembahan yang benar...............................................................7
Bab III penutup
A. Kesimpulan............................................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................................8
Daftar Pustaka ............................................................................................................9
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kata penyembahan yang benar, tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Karena hapur
setiap hari orang-orang percaya membahaas tentang penyembahan yang benar mungkin
lewat khotbah atau lewat perkumpulan orang-orang percaya.
Memang penyembahan yang benar, sering kali gereja menyinggung hal ini. Karena
gereja mengharap jemaatnya atau orang-orang percaya memiliki sikap penyembahan
yang benar dihadapan Allah.
Sehingga dalam pikiran orang-orang percaya terkonsep bahwa, pemenyembahan
yang benar adalah dengan menyanyikan pujian yang terkenal untuk Tuhan atau pujian
yang sering dinyanyikan oleh gereja (kesukaan gereja). Abhakan sering kali terjaji
perdebatan diantara jemaat-jemaat, karena perbedaan pendapat terhadap “penyembahan
yang benar ini”.
Oleh sebab itu banyak orang Kristen terutama orang awam tidak mengerti arti dan
makna Penyembahan yang benar itu sendiri. Itulah penulis menawarkan sesuatu yang
penting untuk dipahami supaya orang percaya mengerti makna sesungguhnya tentang
penyembahan yang benar tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana mengerti dan memahami arti dari Penyembahan Yang Benar dalam setiap
kehidupan orang percaya.
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengerti dan memahani arti dari Penyembahan Yang Benar dalam setiap
kehidupan orang percaya.
Bab II
Pembahasan
A. Hakikat Penyembahan
Sebelum mengerti dari arti dari penyembahan, penulis memberikan arti dari hakikat,
hakikat dalam KBBI disebut kenyataan sesungguhnya.1
Sedangkan penyembahan, dalam Kamus Bahasa Indonesia menyatakan bahwa
penyembahan dari kata dasar sembah yang berarti memberi penghormatan kepada Tuhan
sambal menundukan diri.2
Dapat disimpulkan arti sesunggunya penyembahan adalah orang yang meng hormati
Tuhan dengan menundukan diri dihadapan Tuhan.
Akan tetapi tim WRP menyatakan bahwa penyembahan yang benar adalah orang
yang sungguh-sungguh memiliki cara hidup dan pemikiran seorang penyembah.3
Artinya seorang yang miliki cara hidupa yang benar, kudus, dan berkenan kepada
Allah serta mimiliki pikiran atau cara hidup terus-menerus merendahkan hati.
Jadi hakikat penyembahan yang banar adalah seseorang yang memiliki sikap yang
kudus, benar sebagai penghormatan kepada Tuhan, serta memiliki sikap yang merendah
dihadapan Tuhan.
Penyembahan yang benar dapat kita artikan sebagai seorang yang menyembah
Tuhan, dan didalam hati tidak ada kesombongan atau kecongkakan sebab kita hadapi
adalah Allah yang memiliki segalanya. Sesorang yang datang dihadapan Tuhan untuk
menyembah akan tetapi masih ada noda, dan kesombongan itu tidak disebut
penyembahan sebab. Allah yang dihadapi adalah bukan manusia tetapi Allah yang
kudus. Karena itu dia tidak layak dikatan sebagai penyembah yang benar, melainkan
seorang yang memuji dirinya sendiri.
1 Tim Prima Pena, Kamus Besar Indonesia, ((K.T): Gitamedia Press, (T.T)), 308
2 Sanjoyo Bono, Nimpuno. Dkk, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pndom Media Nusantara,
2014),778
3 Michael Candra. Dkk, Worship Revolution, (Jakarta: Meta Noia, 2000), 89
B. Makna Teologi dari penyembahan
Penulis mencoba mencari makna teologi yang berkaitan tema ini, dan dalam hal ini
penulis mencoba menafsirkan makna teologi dari penyembahan yang berdasarkan Injil
Yohanes 4: 23. Dalam Injil Yohanes 4:23, diawali dengan kalimat “penyembah-
penyembah” dalam bahasa Yunani proskunhthv artinya proskunetes. Dalam bahasa
Indonesia itu artinya seorang pemuja. Kata kedua yaitu “benar” dalam bahasa Yunani
alhyinov artinya alethinos, dalam bahasa Indonesia berarti berlawanan dengan apa
yang tidak sempurna, cacat, rapuh, tidak pasti, benar, jujur dan tulus. Kata ketiga adalah
akan menyembah dalam bahasa Yunani proskunew proskuneo, dalam bahasa
Indonesia berarti dengan berlutut atau sujud untuk melakukan penghormatan (kepada
satu) atau membuat sujud, baik untuk menggunakan rasa hormat atau untuk membuat
permohonan kepada Tuhan, kepada Kristus. Kata ke empat yaitu “Bapa” dalam bahasa
Yunani pathr pater, dalam bahasa Indonesia sebagai gelar kehormatan, menyatakan
kedekatan orang percaya kepada Tuhan atau Yesus. kata kelima yaitu “roh”
pneuma pneuma, dalam bahasa Indonesia berarti sifat Ilahi Yesus. kata ke eman yaitu
alhyeia aletheia, dalam bahasa Indonesia berarti benar-benar menurut kebenaran, apa
yang benar dalam hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dan kewajiban manusia,
kebenaran moral dan agama, kebenaran yang diajarkan dalam agama Kristen,
menghormati Tuhan dan melaksanakan tujuannya melalui Kristus dan menghormati
kewajiban-kewajiban manusia, yang sama-sama menantang takhyul-takhyul.4
Dari makna teologis yang uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang
penyembah harus memiliki kerendahan hati, serta memuliakan Yesus dengan seluruh
kehidupannya (totalitas), bukan hanya dimulut tetapi roh, jiwa, dan tubuh harus
menyambah Yesus sebagai Bapa sesuai dengan kehendak Tuhan (kebenaran) yang
berarti bukan kemunafikan. Inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, jangan sampai
kebiasaan Yahudi mengrogoti hidup kita. Markus 7:6-7 “mereka memuliakan Tuhan
dengan mulut mereka. Tetapi hati mereka jauh dari hadapan Tuhan” (munafik).
4 https://alkitab.sabda.org/strong.php?
C. Mengapa kita memiliki sikap penyembahan yang benar
Berkaitan dari pertanyaan diatas, dapat kita ketahui bersama bahwa kita harus
memiliki sikap penyembahan yang benar karena kita berhadapan dengan Allah yang
bena, itulah sebabnya kita dituntut memiliki sikap penyembahan yang benar.
Berbicara tentang sikap berarti mengacu pada pembawaan kita atau memiliki sifat
yang benar dihadapan Allah. Christoper, dalam bukunya mengatakan penyembahan yang
benar adalah orang yang berkata benar, memiliki motif yang benar, menghindari
perbuatan, kata-kata dan pikiran yang jahat, bijaksana memilih teman, berpegang dengan
janji, tidak tergiur dengan uang, dan tidak menyuap. 5
Dalam tafsiaran Matthew Henry menyatakan bahwa sikap penyembahan yang benar
adalah orang-orang Kristen yang baik, yang berbeda dengan orang-orang munafik, harus
menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran karena itulah sifat dan kewajiban bagi
orang Kristen serta memiliki hati yang tulus dan iklas.6
Didukung juga dengan Kitab Penuntun, didalamnya menyatakan bahwa menyembah
yang benar memiliki sikap yang tulus dan sungguh-sungguh.7
Jadi, mengapa kita memiliki sikap penyembahan yang benar? Karena kita
menyembah Allah yang Agung dan Kudus. Oleh sebab itu, kita harus menyembahN ya
dengan sikap yang benar dan penuh dengan ketulusan hati.
Sering kali penyembahan itu, dilakukan hanya utuk rutinitas orang Kristen. Tetapi,
pada kenyataannya tidak betul-betul dari hati atau kerinduan dalam penyembahan, inilah
yang membuat seseorang tidak mengalami perubahan secara siknifikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Penyembahan yang berfokus pada Tuhan, akan mendatangankan suatu yang berbeda
dengan yang lain dan pastinya penyembahan yang benar kepada Allah akan memberikan
berkat tersendiri. Seperti suka cita, ketenangan dalam batin dan lain sebagainya.
5 Christoper J.H. Wright, Hidup Sebagai Umat Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 212
6 Mattew Henry, Tafsisran Mattew Henry Injil Yohanes 1-11, (Surabaya: Momentum, 2010), 229
7 LAI, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: LAI dan Gandum Mas, 2016), 2163
D. Siapa yang disembah
Dari penyataan diatas, jelas bahwa yang disembah adalah Allah sebagai pencipta
didalam nama Tuhan Yesus. manusia tidak bisa menyembah manusia, sekalipun masih
menyembah manusia, Akan tetapi mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang melabihi
kuasa Tuhan.
Siapakah yang disembah? Yesuslah yang disembah karena Dialah yang layak
menerima pujian dan layak disembah. Dalam buku yang ditulis oleh Sammy Tippit
menyatakan bahwa:
Yesus bukan salah satu dari illah diantara ilah-ilah. Dia itu Allah. Dia bukan saja manusia yang baik.
Dia satu-satunya manusia kebaikanNya sempurna. Dia bukan saja pemimpin yang hebat.Dia itu satu-
satunya pemimpin yang layak dipuja dan disembah. Dia bukan saja berasal dari lingkungan kerajaan.
Dia itu raja diatas segala raja dan Tuhan dari segala yang dipertuankan. 8
Allah patut disembah dan dimuliakan, karena Allah lebih besar dari pada semua
ciptaan bahkan tanpa Allah, tidak ada sesuatu yang ada didunia ini, oleh kerena Dialah
semuanya ada didunia.
Sebab apa pun yang kita miliki itu, tidak bisa kita jadikan sebagai pusat penyembahan
kita. Dalam buku yang berjudul memimpin dengan melayani menyatakan bahwa “jangan
sembah pekerjaan anda sembahlah Allah!9
Dari pernyataan diatas dapat disimpulakan bahwa siapakah yang disembah? Yang
disembah adalah Allah dalam nama Yesus Kristus. Sebab Dialah yang menciptakan
segalah sesuatu, bahkan Dialah Allah dari segala allah. Mengapa manusia tidak bisa
menyambah hartanya atau pekerjaannya. Karena harta atau pekerjaan itu berasal dari
Allah. Itulah sebabnya segala sesuatu itu dari Allah dalam hal yang benar.
Dialah adalah Allah yang hidup dari antara orang mati, sepanjang sejarah tidak ada
orang mati bangkit dan naik kesorga. Hanya Yesus Kristus yang naik kesurga dan
8 Sammy Tippit, Anda Dipanggil Untuk Berjumpa Tuhan Dalam Ibadah, (Bandung: Lembaga
Literatur Baptis, 1993), 39
9 Lie Harris.dkk, Memimpin Dengan Melayani, (Jakarta: Metanoia, 2005), 108
disaksikan oleh orang-orang banyak termasuk murid-murid Yesus. Tidak bisa dipungkiri
sejarah mengakui Yesus adalah Tuhan.
E. Kapan dan diaman kita menyembah
Kita tidak bisa berpatokan oleh waktu, seperti saudara kita yang lain yang mengatur
waktu persekutuan dengan allahnya, dan tidak juga menunggu waktu dengan hari-hari
yang tepat seperti yang terjadi pada budaya-budaya Indonesia yaitu mencari waktu yang
baik.
Akan tetapi penulis menyatakan bahwa tidak ada batasan waktu untuk menyembah
Tuhan. Tergantung kerinduan dan kemauan kita. Dalam Alkitab penuntun menyatakan
bahwa Allah itu Roh berarti Dia bukanlah Makhluk fisik yang terbatas di suatu tempat.
Dia hadir dimana-mana dan dan disembah dimana saja, kapan saja. Bukan tempat kita
menyembah kita yang penting, melainkan bagaiman kita menyembah apakah
peneyembahan yang tulu dan seungguh-sungguh atau tidak.10
Dari pernyataan diatas, menyembah Allah tak terbatas waktu atau tidak berpatokan
oleh waktu. Sebab Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan dimana
saja kita menyembah, intinya kita menyembah Allah yang benar bukan allah lain atu roh
leluhur. Serta penyembahan yang berdasarkan ketulusan hati kepada Tuhan.
Kristen awam pasti memahami bahwa menyembah Tuhan hanya digereja saja,
tentunya hanya hari minggu pada saat kebaktian. Sehingga dalam pemikiran Kriten
awam sudah terkonsep sedemikian rupa. Tidak salah ketika ada kebaktian tengah
minggu, mereka kaget bahkan mereka tidak setuju akan kebaktian itu kerena
mengganggu aktifitas sehari-hari. Dengan alasan hari sabat adalah hari minggu. Jadi hari
lain, bukan hari untuk menyembah Tuhan. Inilah konsep yang salah, itulah sebabnya dari
kata pengatar, penulis sudah memberikan pemahaman kepad kita, supaya kita memahami
penyembahan serta dapat mengetahui bahwa menyembah Tuhan bukan hanya hari
minggu sebagai hari sabat bagi Kristen awam.
Ini sebuah kekeliruan, jika gereja tidak memberikan pemahaman yang betul-betul
tentang penyembahan. Maka, itu menjadi sebuah rutinitas yang terpola bagi jemaat. Oleh
10 LAI, 2163
karena itu, menyembah Tuhan tidak terikat oleh waktu, menyembah Tuhan kapan saja
dan dimana saja.
F. Dampak dari penyembahan yang benar
Dampak dari penyembahan yang benar, akan berpengaruh dalam kehidupan orang
percaya bahkan gereja akan mengalami terobosan baru karena adanya hadiarat Allah. Ir.
Jarot Wijanarko mengatakan gereja Tuhan sedang dipulihkan kembali kerancangan
Allah terhadap gereja dan orang-orang percaya dan salah satu pemulihannya adalah
pujian dan penyembahan.11
John Dawson dalam bukunya menyatakan bahwa ketika pujian dan penyembahan
dilakukan, musuh dikalahkan terang dinyalahkan disitulah kegelapan melarikan diri.12
Dalam buku yang ditulis oleh Pdt. Dr. Ir. Niko Njotohardjo mengatakan pengaruh
pujian dan penyembahan, pada tahun 1946 orang-orang Taiwan Timur, terjadi mujizat,
orang buta hurus diberi kempuan untuk mengarang lagu-lagu. 13
Jadi, dapat disimpulkan, dampak penyembahan yang benar akan mengundang hadirat
Allah. Sehingga terjadi perubahan dan tranformasi gereja atau mengemabalikan gereja
kepada misi Allah. Bukan hanya itu saja, punyembahan yang benar mampuh
mengalahkan benteng musuh-musuh (kuasa kegelapan) orang percaya, serta terjadinya
berbagai kesembuhan dan mujizat terjadi.
Penulis yankini bahwa lebih dari pada itu, dampak penyembahan yang benar dapat
memulihkan hubungan kita dengan Tuhan, memperbaiki hubungan keluarga, gereja dan
masyarakat.
Adanya kehausan terus-menerus dengan Tuhan. Yang perlu kita pehami adalah
penyembahan yang tidak berkenan diahadapan Allah ketika kita menyembah hanya
dibibir saja.14
11 Jarot Wijanarko, Seri Pemuliahn Gereja Pujian dan Penyembahan, (Jakarta: Suara Pemulihan,
(T.T)), 7
12 John Dawson, Merebut Kota Bagi Allah, (Jakarta: Metanoia,1998), 185
13 Niko Njotohardjo, Siap Menerima Warisan, (Jakarta: Immanuel, 2010), xix
14 Niko Njotohardjo, 36
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Penyembahan adalah orang yang menghormati Tuhan dengan menundukan diri
dihadapan Tuhan. Hakikat penyembahan yang banar adalah seseorang yang memiliki
sikap yang kudus, benar sebagai penghormatan kepada Tuhan, serta memiliki sikap yang
merendah dihadapan Tuhan. makna teologis dari penyembahan yang benar adalah
seorang penyembah harus memiliki kerendahan hati, serta memuliakan Yesus dengan
seluruh kehidupannya (totalitas), bukan hanya dimulut tetapi roh, jiwa, dan tubuh harus
menyambah Yesus sebagai Bapa sesuai dengan kehendak Tuhan (kebenaran) yang
berarti bukan kemunafikan. Allah patut disembah dan dimuliakan, karena Allah lebih
besar dari pada semua ciptaan bahkan tanpa Allah, tidak ada sesuatu yang ada didunia
ini, oleh kerena Dialah semuanya ada didunia. Menyembah Allah tak terbatas waktu atau
tidak berpatokan oleh waktu. Sebab Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kapan
saja dan dimana saja kita menyembah, intinya kita menyembah Allah yang benar bukan
allah lain atu roh leluhur. Serta penyembahan yang berdasarkan ketulusan hati kepada
Tuhan.
Dampak penyembahan yang benar akan mengundang hadirat Allah. Sehingga terjadi
perubahan dan tranformasi gereja atau mengemabalikan gereja kepada misi Allah.
B. Kritik dan Saran
Penulis, menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui tentang “Penyembahan Yang Benar”, dan untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyak dan akurat. Penulis sarankan untuk mencari sumber-sumber informasi
dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan majalah-majalah yang berkaitan tentang
pandangan “Penyembahan Ynag Benar”. Dan tetap mencari juga informasi lainnya bisa
dalam bentuk renungan dan lain sebagainya. “orang yang sukses adalah orang yang
selalu membaca buku serta belajar dari pengalaman orang-orang hebat”.
Daftar Isi
Tim Prima Pena, (T.T) Kamus Besar Indonesia, (K.T): Gitamedia Press.
Dkk, Nimpuno Bono Sanjoyo. (2014) Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pndom Media
Nusantara.
Dkk, Candra Michael. (2000) Worship Revolution, Jakarta: Metanoia.
Wright, J.H. Christoper. (2012) Hidup Sebagai Umat Allah, Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
Henry Mattew. (2010) Tafsisran Mattew Henry Injil Yohanes 1-11, Surabaya:
Momentum.
LAI, (2016) Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: LAI dan Gandum Mas.
Tippit Sammy, (1993) Anda Dipanggil Untuk Berjumpa Tuhan Dalam Ibadah,
Bandung: Lembaga Literatur Baptis.
dkk, Harris Lie. (2005) Memimpin Dengan Melayani, Jakarta: Metanoia.
Wijanarko, Jarot. (T.T) Seri Pemuliahn Gereja Pujian dan Penyembahan, Jakarta: Suara
Pemulihan.
Dawson, John. (1998) Merebut Kota Bagi Allah, Jakarta: Metanoia.
Njotohardjo, Niko. (2010) Siap Menerima Warisan, Jakarta: Immanuel.
https://alkitab.sabda.org/strong.php?
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)

More Related Content

What's hot

Siapa menabur akan menuai
Siapa menabur akan menuaiSiapa menabur akan menuai
Siapa menabur akan menuaiHendra Kasenda
 
Aula 1 e 2 A mensagem de Hebreus
Aula 1 e 2   A mensagem de HebreusAula 1 e 2   A mensagem de Hebreus
Aula 1 e 2 A mensagem de HebreusRicardo Gondim
 
Panorama do NT - Hebreus
Panorama do NT - HebreusPanorama do NT - Hebreus
Panorama do NT - HebreusRespirando Deus
 
Ibadah yang berkenan kepada allah
Ibadah yang berkenan kepada allahIbadah yang berkenan kepada allah
Ibadah yang berkenan kepada allahslametwiyono
 
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito Santo
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito SantoLição 11 - A Igreja no Poder do Espírito Santo
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito SantoÉder Tomé
 
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1Robson Tavares Fernandes
 
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docx
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docxSERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docx
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docxdoterraces
 
O fruto do espírito a essencia do carater cristão
O fruto do espírito a essencia do carater cristãoO fruto do espírito a essencia do carater cristão
O fruto do espírito a essencia do carater cristãoEduardo Sousa Gomes
 
TREINAMENTO PARA EVANGELISMO
TREINAMENTO PARA EVANGELISMOTREINAMENTO PARA EVANGELISMO
TREINAMENTO PARA EVANGELISMOigrejafecrista
 
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO !
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO ! AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO !
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO ! Marcos Nascimento
 
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO Rogério Silva
 
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdf
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdfPPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdf
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdfanggijoshua
 

What's hot (20)

23. EXPOSIÇÃO DE ROMANOS - C 6.1-14
23. EXPOSIÇÃO DE ROMANOS -  C  6.1-1423. EXPOSIÇÃO DE ROMANOS -  C  6.1-14
23. EXPOSIÇÃO DE ROMANOS - C 6.1-14
 
Siapa menabur akan menuai
Siapa menabur akan menuaiSiapa menabur akan menuai
Siapa menabur akan menuai
 
Aula 1 e 2 A mensagem de Hebreus
Aula 1 e 2   A mensagem de HebreusAula 1 e 2   A mensagem de Hebreus
Aula 1 e 2 A mensagem de Hebreus
 
Panorama do NT - Hebreus
Panorama do NT - HebreusPanorama do NT - Hebreus
Panorama do NT - Hebreus
 
Sagrada escritura
Sagrada escrituraSagrada escritura
Sagrada escritura
 
Exegese
ExegeseExegese
Exegese
 
Ibadah yang berkenan kepada allah
Ibadah yang berkenan kepada allahIbadah yang berkenan kepada allah
Ibadah yang berkenan kepada allah
 
Hermenêutica aula2
Hermenêutica aula2Hermenêutica aula2
Hermenêutica aula2
 
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito Santo
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito SantoLição 11 - A Igreja no Poder do Espírito Santo
Lição 11 - A Igreja no Poder do Espírito Santo
 
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1
161 estudo panoramico-da_biblia-o_livro_de_galatas-parte_1
 
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docx
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docxSERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docx
SERMÃO - CAMINHO DE EMAÚS - esboço simplificado.docx
 
Hermenêutica Bíblica
Hermenêutica Bíblica Hermenêutica Bíblica
Hermenêutica Bíblica
 
O fruto do espírito a essencia do carater cristão
O fruto do espírito a essencia do carater cristãoO fruto do espírito a essencia do carater cristão
O fruto do espírito a essencia do carater cristão
 
TREINAMENTO PARA EVANGELISMO
TREINAMENTO PARA EVANGELISMOTREINAMENTO PARA EVANGELISMO
TREINAMENTO PARA EVANGELISMO
 
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO !
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO ! AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO !
AI DE MIM É O GRITO PROFÉTICO DE ISAIAS PARA ESSA GERAÇÃO !
 
09 ist - cristologia
09  ist - cristologia09  ist - cristologia
09 ist - cristologia
 
A armadura de deus
A armadura de deusA armadura de deus
A armadura de deus
 
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO
LIÇÃO 3 - ELEIÇÃO e PREDESTINAÇÃO
 
A doutrina da trindade
A doutrina da trindadeA doutrina da trindade
A doutrina da trindade
 
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdf
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdfPPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdf
PPT bahan khotbah Jumat Agung kematian Yesus.pdf
 

Similar to Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)

Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohALDOMARADONA
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)aldimbuik
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfseptawijaya3
 
Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Abner D Nero
 
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gereja
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi GerejaPedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gereja
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gerejaalkitabiah
 
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaKeikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaHarunyahyaBahasaIndonesia
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanantitasamisai
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivhelmutmudes
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.Adam Hiola
 
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam PertobatanPeran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam Pertobatanbarnababasbilly
 
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benar
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang BenarModel Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benar
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benarnofryzhia
 
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allahMakalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allahistondoluanak
 
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxPAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxFilipi Butar-Butar
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI lokobaltenius
 

Similar to Makalah penyembahan yang benar (dogama i v) (20)

Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
 
PAPER
PAPERPAPER
PAPER
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
 
Strategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester iStrategi peginjilan smester i
Strategi peginjilan smester i
 
Makalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdfMakalah berkelompokk.pdf
Makalah berkelompokk.pdf
 
Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15Tugas pendidikan agama kristen 15
Tugas pendidikan agama kristen 15
 
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gereja
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi GerejaPedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gereja
Pedang roh edisi_74: Kelompok Denominasi Gereja
 
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesiaKeikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
Keikhlasan dalam telaah al qur`an. indonesian. bahasa indonesia
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanan
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.
Sekolah Sabat - Triwulan 2 Pelajaran 6.
 
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam PertobatanPeran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
 
Wawancara xv
Wawancara xvWawancara xv
Wawancara xv
 
Keikhlasan
KeikhlasanKeikhlasan
Keikhlasan
 
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benar
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang BenarModel Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benar
Model Ibadah dan Unsur-unsur Ibadah yang Benar
 
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allahMakalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
Makalah Teologi Perjanjian Baru pandangan surat paulus dipernjara mengenai allah
 
Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2Pertemuan 1 & 2
Pertemuan 1 & 2
 
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxPAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 

Recently uploaded

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASNursKitchen
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 

Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)

  • 1. PENYEMBAHAN YANG BENAR MAKALAH Disusun Untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Dogmatika IV Rudy Roberto Walean, M. Th. DiSusun Oleh: Franciskus Salabbaet 20198608 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG Menggala, 03 Desember 2021
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan kiat Yesus Kristus, yang memebebasakan kita akan dosa-dosa kita. Dengana ini, penulis dapat menulis makalah tentang “Peyembahan yang Benar”. Secara khusus makalah ini memberikan arti yang benar dalam memaknai “Penyembahan yang Benar.” Supaya orang percaya menyadari dirinya bahwa hidupnya sebagai peyembah yang benar untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Makalah ini juga menolong mahasiswa untuk mengerti dan memahami dirinya bahwa ia adalah peneyembah yanag benar yang dipakai oleh Tuhan. Bukan hanya orang- orang yang duduk di bangku Pendidikan Agama Kristen yang ditugaskan untuk menyembah Tuhan. Melinkan setiap orang yang percaya kepada Yesus diperintahkan untuk menyembah Allah Sang Agung itu. Makalah ini juga, memeberikan wawasan kepada para gembala yang membimbing jemaatnya atau kepada hamba-hamba Tuhan. Penulis, meyakini bahwa dengan adanya makalah ini. Penulis, rekan-rekan mahasiswa dan dosen serta orang-orang yang memikul pelayanan Kristus akan diberkati dan mengerti arti atau makna kehidupan kita, bahwa kita adalah Penyembah-penyembah yang benar atau alat yang digunakan Tuhan Yesus untuk membawa orang dalam hadirat Allah.
  • 3. Daftar Isi Kata Pengantar. ...........................................................................................................i Daftar Isi......................................................................................................................ii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Penulisan ......................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................................1 C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................1 Bab II Pembahasan A. Hakikat Penyembahan ...........................................................................................2 B. Makna Teologis dari penyembahan.......................................................................3 C. Mengapa kita memiliki sikap penyembah yang benar ..........................................4 D. Siapakah yang disembah........................................................................................5 E. Kapan dan dimana kita menyembah......................................................................6 F. Dampak dari peneyembahan yang benar...............................................................7 Bab III penutup A. Kesimpulan............................................................................................................8 B. Saran ......................................................................................................................8 Daftar Pustaka ............................................................................................................9
  • 4. Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Kata penyembahan yang benar, tidak asing lagi dalam kehidupan kita. Karena hapur setiap hari orang-orang percaya membahaas tentang penyembahan yang benar mungkin lewat khotbah atau lewat perkumpulan orang-orang percaya. Memang penyembahan yang benar, sering kali gereja menyinggung hal ini. Karena gereja mengharap jemaatnya atau orang-orang percaya memiliki sikap penyembahan yang benar dihadapan Allah. Sehingga dalam pikiran orang-orang percaya terkonsep bahwa, pemenyembahan yang benar adalah dengan menyanyikan pujian yang terkenal untuk Tuhan atau pujian yang sering dinyanyikan oleh gereja (kesukaan gereja). Abhakan sering kali terjaji perdebatan diantara jemaat-jemaat, karena perbedaan pendapat terhadap “penyembahan yang benar ini”. Oleh sebab itu banyak orang Kristen terutama orang awam tidak mengerti arti dan makna Penyembahan yang benar itu sendiri. Itulah penulis menawarkan sesuatu yang penting untuk dipahami supaya orang percaya mengerti makna sesungguhnya tentang penyembahan yang benar tersebut. B. Rumusan Masalah Bagaimana mengerti dan memahami arti dari Penyembahan Yang Benar dalam setiap kehidupan orang percaya. C. Tujuan Penulisan Untuk mengerti dan memahani arti dari Penyembahan Yang Benar dalam setiap kehidupan orang percaya.
  • 5. Bab II Pembahasan A. Hakikat Penyembahan Sebelum mengerti dari arti dari penyembahan, penulis memberikan arti dari hakikat, hakikat dalam KBBI disebut kenyataan sesungguhnya.1 Sedangkan penyembahan, dalam Kamus Bahasa Indonesia menyatakan bahwa penyembahan dari kata dasar sembah yang berarti memberi penghormatan kepada Tuhan sambal menundukan diri.2 Dapat disimpulkan arti sesunggunya penyembahan adalah orang yang meng hormati Tuhan dengan menundukan diri dihadapan Tuhan. Akan tetapi tim WRP menyatakan bahwa penyembahan yang benar adalah orang yang sungguh-sungguh memiliki cara hidup dan pemikiran seorang penyembah.3 Artinya seorang yang miliki cara hidupa yang benar, kudus, dan berkenan kepada Allah serta mimiliki pikiran atau cara hidup terus-menerus merendahkan hati. Jadi hakikat penyembahan yang banar adalah seseorang yang memiliki sikap yang kudus, benar sebagai penghormatan kepada Tuhan, serta memiliki sikap yang merendah dihadapan Tuhan. Penyembahan yang benar dapat kita artikan sebagai seorang yang menyembah Tuhan, dan didalam hati tidak ada kesombongan atau kecongkakan sebab kita hadapi adalah Allah yang memiliki segalanya. Sesorang yang datang dihadapan Tuhan untuk menyembah akan tetapi masih ada noda, dan kesombongan itu tidak disebut penyembahan sebab. Allah yang dihadapi adalah bukan manusia tetapi Allah yang kudus. Karena itu dia tidak layak dikatan sebagai penyembah yang benar, melainkan seorang yang memuji dirinya sendiri. 1 Tim Prima Pena, Kamus Besar Indonesia, ((K.T): Gitamedia Press, (T.T)), 308 2 Sanjoyo Bono, Nimpuno. Dkk, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pndom Media Nusantara, 2014),778 3 Michael Candra. Dkk, Worship Revolution, (Jakarta: Meta Noia, 2000), 89
  • 6. B. Makna Teologi dari penyembahan Penulis mencoba mencari makna teologi yang berkaitan tema ini, dan dalam hal ini penulis mencoba menafsirkan makna teologi dari penyembahan yang berdasarkan Injil Yohanes 4: 23. Dalam Injil Yohanes 4:23, diawali dengan kalimat “penyembah- penyembah” dalam bahasa Yunani proskunhthv artinya proskunetes. Dalam bahasa Indonesia itu artinya seorang pemuja. Kata kedua yaitu “benar” dalam bahasa Yunani alhyinov artinya alethinos, dalam bahasa Indonesia berarti berlawanan dengan apa yang tidak sempurna, cacat, rapuh, tidak pasti, benar, jujur dan tulus. Kata ketiga adalah akan menyembah dalam bahasa Yunani proskunew proskuneo, dalam bahasa Indonesia berarti dengan berlutut atau sujud untuk melakukan penghormatan (kepada satu) atau membuat sujud, baik untuk menggunakan rasa hormat atau untuk membuat permohonan kepada Tuhan, kepada Kristus. Kata ke empat yaitu “Bapa” dalam bahasa Yunani pathr pater, dalam bahasa Indonesia sebagai gelar kehormatan, menyatakan kedekatan orang percaya kepada Tuhan atau Yesus. kata kelima yaitu “roh” pneuma pneuma, dalam bahasa Indonesia berarti sifat Ilahi Yesus. kata ke eman yaitu alhyeia aletheia, dalam bahasa Indonesia berarti benar-benar menurut kebenaran, apa yang benar dalam hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dan kewajiban manusia, kebenaran moral dan agama, kebenaran yang diajarkan dalam agama Kristen, menghormati Tuhan dan melaksanakan tujuannya melalui Kristus dan menghormati kewajiban-kewajiban manusia, yang sama-sama menantang takhyul-takhyul.4 Dari makna teologis yang uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa seorang penyembah harus memiliki kerendahan hati, serta memuliakan Yesus dengan seluruh kehidupannya (totalitas), bukan hanya dimulut tetapi roh, jiwa, dan tubuh harus menyambah Yesus sebagai Bapa sesuai dengan kehendak Tuhan (kebenaran) yang berarti bukan kemunafikan. Inilah yang Tuhan inginkan dalam hidup kita, jangan sampai kebiasaan Yahudi mengrogoti hidup kita. Markus 7:6-7 “mereka memuliakan Tuhan dengan mulut mereka. Tetapi hati mereka jauh dari hadapan Tuhan” (munafik). 4 https://alkitab.sabda.org/strong.php?
  • 7. C. Mengapa kita memiliki sikap penyembahan yang benar Berkaitan dari pertanyaan diatas, dapat kita ketahui bersama bahwa kita harus memiliki sikap penyembahan yang benar karena kita berhadapan dengan Allah yang bena, itulah sebabnya kita dituntut memiliki sikap penyembahan yang benar. Berbicara tentang sikap berarti mengacu pada pembawaan kita atau memiliki sifat yang benar dihadapan Allah. Christoper, dalam bukunya mengatakan penyembahan yang benar adalah orang yang berkata benar, memiliki motif yang benar, menghindari perbuatan, kata-kata dan pikiran yang jahat, bijaksana memilih teman, berpegang dengan janji, tidak tergiur dengan uang, dan tidak menyuap. 5 Dalam tafsiaran Matthew Henry menyatakan bahwa sikap penyembahan yang benar adalah orang-orang Kristen yang baik, yang berbeda dengan orang-orang munafik, harus menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran karena itulah sifat dan kewajiban bagi orang Kristen serta memiliki hati yang tulus dan iklas.6 Didukung juga dengan Kitab Penuntun, didalamnya menyatakan bahwa menyembah yang benar memiliki sikap yang tulus dan sungguh-sungguh.7 Jadi, mengapa kita memiliki sikap penyembahan yang benar? Karena kita menyembah Allah yang Agung dan Kudus. Oleh sebab itu, kita harus menyembahN ya dengan sikap yang benar dan penuh dengan ketulusan hati. Sering kali penyembahan itu, dilakukan hanya utuk rutinitas orang Kristen. Tetapi, pada kenyataannya tidak betul-betul dari hati atau kerinduan dalam penyembahan, inilah yang membuat seseorang tidak mengalami perubahan secara siknifikan dalam kehidupan sehari-hari. Penyembahan yang berfokus pada Tuhan, akan mendatangankan suatu yang berbeda dengan yang lain dan pastinya penyembahan yang benar kepada Allah akan memberikan berkat tersendiri. Seperti suka cita, ketenangan dalam batin dan lain sebagainya. 5 Christoper J.H. Wright, Hidup Sebagai Umat Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 212 6 Mattew Henry, Tafsisran Mattew Henry Injil Yohanes 1-11, (Surabaya: Momentum, 2010), 229 7 LAI, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: LAI dan Gandum Mas, 2016), 2163
  • 8. D. Siapa yang disembah Dari penyataan diatas, jelas bahwa yang disembah adalah Allah sebagai pencipta didalam nama Tuhan Yesus. manusia tidak bisa menyembah manusia, sekalipun masih menyembah manusia, Akan tetapi mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang melabihi kuasa Tuhan. Siapakah yang disembah? Yesuslah yang disembah karena Dialah yang layak menerima pujian dan layak disembah. Dalam buku yang ditulis oleh Sammy Tippit menyatakan bahwa: Yesus bukan salah satu dari illah diantara ilah-ilah. Dia itu Allah. Dia bukan saja manusia yang baik. Dia satu-satunya manusia kebaikanNya sempurna. Dia bukan saja pemimpin yang hebat.Dia itu satu- satunya pemimpin yang layak dipuja dan disembah. Dia bukan saja berasal dari lingkungan kerajaan. Dia itu raja diatas segala raja dan Tuhan dari segala yang dipertuankan. 8 Allah patut disembah dan dimuliakan, karena Allah lebih besar dari pada semua ciptaan bahkan tanpa Allah, tidak ada sesuatu yang ada didunia ini, oleh kerena Dialah semuanya ada didunia. Sebab apa pun yang kita miliki itu, tidak bisa kita jadikan sebagai pusat penyembahan kita. Dalam buku yang berjudul memimpin dengan melayani menyatakan bahwa “jangan sembah pekerjaan anda sembahlah Allah!9 Dari pernyataan diatas dapat disimpulakan bahwa siapakah yang disembah? Yang disembah adalah Allah dalam nama Yesus Kristus. Sebab Dialah yang menciptakan segalah sesuatu, bahkan Dialah Allah dari segala allah. Mengapa manusia tidak bisa menyambah hartanya atau pekerjaannya. Karena harta atau pekerjaan itu berasal dari Allah. Itulah sebabnya segala sesuatu itu dari Allah dalam hal yang benar. Dialah adalah Allah yang hidup dari antara orang mati, sepanjang sejarah tidak ada orang mati bangkit dan naik kesorga. Hanya Yesus Kristus yang naik kesurga dan 8 Sammy Tippit, Anda Dipanggil Untuk Berjumpa Tuhan Dalam Ibadah, (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1993), 39 9 Lie Harris.dkk, Memimpin Dengan Melayani, (Jakarta: Metanoia, 2005), 108
  • 9. disaksikan oleh orang-orang banyak termasuk murid-murid Yesus. Tidak bisa dipungkiri sejarah mengakui Yesus adalah Tuhan. E. Kapan dan diaman kita menyembah Kita tidak bisa berpatokan oleh waktu, seperti saudara kita yang lain yang mengatur waktu persekutuan dengan allahnya, dan tidak juga menunggu waktu dengan hari-hari yang tepat seperti yang terjadi pada budaya-budaya Indonesia yaitu mencari waktu yang baik. Akan tetapi penulis menyatakan bahwa tidak ada batasan waktu untuk menyembah Tuhan. Tergantung kerinduan dan kemauan kita. Dalam Alkitab penuntun menyatakan bahwa Allah itu Roh berarti Dia bukanlah Makhluk fisik yang terbatas di suatu tempat. Dia hadir dimana-mana dan dan disembah dimana saja, kapan saja. Bukan tempat kita menyembah kita yang penting, melainkan bagaiman kita menyembah apakah peneyembahan yang tulu dan seungguh-sungguh atau tidak.10 Dari pernyataan diatas, menyembah Allah tak terbatas waktu atau tidak berpatokan oleh waktu. Sebab Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan dimana saja kita menyembah, intinya kita menyembah Allah yang benar bukan allah lain atu roh leluhur. Serta penyembahan yang berdasarkan ketulusan hati kepada Tuhan. Kristen awam pasti memahami bahwa menyembah Tuhan hanya digereja saja, tentunya hanya hari minggu pada saat kebaktian. Sehingga dalam pemikiran Kriten awam sudah terkonsep sedemikian rupa. Tidak salah ketika ada kebaktian tengah minggu, mereka kaget bahkan mereka tidak setuju akan kebaktian itu kerena mengganggu aktifitas sehari-hari. Dengan alasan hari sabat adalah hari minggu. Jadi hari lain, bukan hari untuk menyembah Tuhan. Inilah konsep yang salah, itulah sebabnya dari kata pengatar, penulis sudah memberikan pemahaman kepad kita, supaya kita memahami penyembahan serta dapat mengetahui bahwa menyembah Tuhan bukan hanya hari minggu sebagai hari sabat bagi Kristen awam. Ini sebuah kekeliruan, jika gereja tidak memberikan pemahaman yang betul-betul tentang penyembahan. Maka, itu menjadi sebuah rutinitas yang terpola bagi jemaat. Oleh 10 LAI, 2163
  • 10. karena itu, menyembah Tuhan tidak terikat oleh waktu, menyembah Tuhan kapan saja dan dimana saja. F. Dampak dari penyembahan yang benar Dampak dari penyembahan yang benar, akan berpengaruh dalam kehidupan orang percaya bahkan gereja akan mengalami terobosan baru karena adanya hadiarat Allah. Ir. Jarot Wijanarko mengatakan gereja Tuhan sedang dipulihkan kembali kerancangan Allah terhadap gereja dan orang-orang percaya dan salah satu pemulihannya adalah pujian dan penyembahan.11 John Dawson dalam bukunya menyatakan bahwa ketika pujian dan penyembahan dilakukan, musuh dikalahkan terang dinyalahkan disitulah kegelapan melarikan diri.12 Dalam buku yang ditulis oleh Pdt. Dr. Ir. Niko Njotohardjo mengatakan pengaruh pujian dan penyembahan, pada tahun 1946 orang-orang Taiwan Timur, terjadi mujizat, orang buta hurus diberi kempuan untuk mengarang lagu-lagu. 13 Jadi, dapat disimpulkan, dampak penyembahan yang benar akan mengundang hadirat Allah. Sehingga terjadi perubahan dan tranformasi gereja atau mengemabalikan gereja kepada misi Allah. Bukan hanya itu saja, punyembahan yang benar mampuh mengalahkan benteng musuh-musuh (kuasa kegelapan) orang percaya, serta terjadinya berbagai kesembuhan dan mujizat terjadi. Penulis yankini bahwa lebih dari pada itu, dampak penyembahan yang benar dapat memulihkan hubungan kita dengan Tuhan, memperbaiki hubungan keluarga, gereja dan masyarakat. Adanya kehausan terus-menerus dengan Tuhan. Yang perlu kita pehami adalah penyembahan yang tidak berkenan diahadapan Allah ketika kita menyembah hanya dibibir saja.14 11 Jarot Wijanarko, Seri Pemuliahn Gereja Pujian dan Penyembahan, (Jakarta: Suara Pemulihan, (T.T)), 7 12 John Dawson, Merebut Kota Bagi Allah, (Jakarta: Metanoia,1998), 185 13 Niko Njotohardjo, Siap Menerima Warisan, (Jakarta: Immanuel, 2010), xix 14 Niko Njotohardjo, 36
  • 11. Bab III Penutup A. Kesimpulan Penyembahan adalah orang yang menghormati Tuhan dengan menundukan diri dihadapan Tuhan. Hakikat penyembahan yang banar adalah seseorang yang memiliki sikap yang kudus, benar sebagai penghormatan kepada Tuhan, serta memiliki sikap yang merendah dihadapan Tuhan. makna teologis dari penyembahan yang benar adalah seorang penyembah harus memiliki kerendahan hati, serta memuliakan Yesus dengan seluruh kehidupannya (totalitas), bukan hanya dimulut tetapi roh, jiwa, dan tubuh harus menyambah Yesus sebagai Bapa sesuai dengan kehendak Tuhan (kebenaran) yang berarti bukan kemunafikan. Allah patut disembah dan dimuliakan, karena Allah lebih besar dari pada semua ciptaan bahkan tanpa Allah, tidak ada sesuatu yang ada didunia ini, oleh kerena Dialah semuanya ada didunia. Menyembah Allah tak terbatas waktu atau tidak berpatokan oleh waktu. Sebab Allah tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kapan saja dan dimana saja kita menyembah, intinya kita menyembah Allah yang benar bukan allah lain atu roh leluhur. Serta penyembahan yang berdasarkan ketulusan hati kepada Tuhan. Dampak penyembahan yang benar akan mengundang hadirat Allah. Sehingga terjadi perubahan dan tranformasi gereja atau mengemabalikan gereja kepada misi Allah. B. Kritik dan Saran Penulis, menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, untuk mengetahui tentang “Penyembahan Yang Benar”, dan untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak dan akurat. Penulis sarankan untuk mencari sumber-sumber informasi dapat diperoleh dari buku-buku, internet dan majalah-majalah yang berkaitan tentang pandangan “Penyembahan Ynag Benar”. Dan tetap mencari juga informasi lainnya bisa dalam bentuk renungan dan lain sebagainya. “orang yang sukses adalah orang yang selalu membaca buku serta belajar dari pengalaman orang-orang hebat”.
  • 12. Daftar Isi Tim Prima Pena, (T.T) Kamus Besar Indonesia, (K.T): Gitamedia Press. Dkk, Nimpuno Bono Sanjoyo. (2014) Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Pndom Media Nusantara. Dkk, Candra Michael. (2000) Worship Revolution, Jakarta: Metanoia. Wright, J.H. Christoper. (2012) Hidup Sebagai Umat Allah, Jakarta: BPK Gunung Mulia. Henry Mattew. (2010) Tafsisran Mattew Henry Injil Yohanes 1-11, Surabaya: Momentum. LAI, (2016) Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: LAI dan Gandum Mas. Tippit Sammy, (1993) Anda Dipanggil Untuk Berjumpa Tuhan Dalam Ibadah, Bandung: Lembaga Literatur Baptis. dkk, Harris Lie. (2005) Memimpin Dengan Melayani, Jakarta: Metanoia. Wijanarko, Jarot. (T.T) Seri Pemuliahn Gereja Pujian dan Penyembahan, Jakarta: Suara Pemulihan. Dawson, John. (1998) Merebut Kota Bagi Allah, Jakarta: Metanoia. Njotohardjo, Niko. (2010) Siap Menerima Warisan, Jakarta: Immanuel. https://alkitab.sabda.org/strong.php?