Setiap mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan sebagai Raja yang memerintah dalam hidupnya, ia diberi kuasa (Kekuatan, Power, Otoritas) oleh Allah untuk pergi dan menjadi saksiNya, saksi mengenai apa yang Allah sudah perbuat baginya dalam hidupnya, bersaksi kepada orang yang lain yang belum mendengar dan belum menikmati kasih Allah yang dinyatakan lewat Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
Setiap mereka yang telah menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan sebagai Raja yang memerintah dalam hidupnya, ia diberi kuasa (Kekuatan, Power, Otoritas) oleh Allah untuk pergi dan menjadi saksiNya, saksi mengenai apa yang Allah sudah perbuat baginya dalam hidupnya, bersaksi kepada orang yang lain yang belum mendengar dan belum menikmati kasih Allah yang dinyatakan lewat Pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
Judul: SABDA Live -- Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Pembicara: SU Indonesia (Audy Lewerissa)
Penjelasan mengenai salah satu metode belajar Alkitab dari Scripture Indonesia, yaitu Baca Gali Alkitab (BGA). Metode BGA dapat digunakan untuk mempelajari Alkitab untuk jenis-jenis genre dalam Alkitab dan berbagai kelompok usia.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/events.php?id=bible-talks&title=baca_gali_alkitab
Full live-stream video: http://www.youtube.com/watch?v=6WOzA_J2Opo
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVEman Syukur
file ini khusus ditujukan untuk guru pendidikan agama katolik di SD. Mungkin sangat bermanfaat bagi saudara-saudara yang membutuhkannya. Silabus ini sudah disesuaikan dengan pengajaran kurikulum 2013.
Judul: SABDA Live -- Bagaimana Belajar Alkitab? Baca Gali Alkitab
Pembicara: SU Indonesia (Audy Lewerissa)
Penjelasan mengenai salah satu metode belajar Alkitab dari Scripture Indonesia, yaitu Baca Gali Alkitab (BGA). Metode BGA dapat digunakan untuk mempelajari Alkitab untuk jenis-jenis genre dalam Alkitab dan berbagai kelompok usia.
---
Presentasi:
Arsip: https://live.sabda.org/events.php?id=bible-talks&title=baca_gali_alkitab
Full live-stream video: http://www.youtube.com/watch?v=6WOzA_J2Opo
---
Audio:
Spotify: SABDA Live
Google Podcast: SABDA Live
Daftar video dalam seri ini:
Untuk info lebih lanjut seputar SABDA Live, kunjungi kami di https://live.sabda.org?
Kontak kami di:
Email: ylsa@sabda.org | live@sabda.org
Instagram: https://www.instagram.com/sabda_ylsa?
Twitter: https://twitter.com/_ylsa_?
Facebook: https://www.facebook.com/fb.sabda?
Website: https://ylsa.org/? | https://sabda.org?
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SD KELAS IVEman Syukur
file ini khusus ditujukan untuk guru pendidikan agama katolik di SD. Mungkin sangat bermanfaat bagi saudara-saudara yang membutuhkannya. Silabus ini sudah disesuaikan dengan pengajaran kurikulum 2013.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
1. PERAN ROH KUDUS DALAM PERTOBATAN
Disusun Sebagai Persyaratan Menempuh Mata Kuliah Dogmatika IV
Dan Ditujukan Kepada Dosen Pengampuh
Pdm. Rudy Roberto Walean M.Th
Oleh:
Barnabas Bili Seingu
20178606
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
2019/2020
2. Kata Pengantar
Puji syukur atas rahmat dan kasih karunia Tuhan Yesus dan pertolongan kuasa
Roh Kudus Allah segala Allah melalui hikmat, kekuatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Dalam makalah ini penulis
akan membahas tentang “Peran Roh Kudus dalam Pertobatan”. Perlu kita menyadari
bahwa setiap diantara kita memiliki keterpurukan,kelemahan, penuh keterbatasan dan
kekurangan akibat perbuatan dosa, karena itu kita membutuhkan pertolongan kuasa Roh
Kudus untuk memimpin kehidupan kita sehingga kita dapat mengalami suatu perubahan
hidup yang sungguh-sungguh dihadapan Tuhan. Pertobatan bukanlah usaha manusia
semata untuk dilakukan, melainkan karena suatu pekerjaan atau karya Roh Kudus yang
membuat kita mengalami pertobatan atau perubahan hidup yang sesuai dengan
kehendak Tuhan dalam Firman Tuhan.
Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan apa itu Roh Kudus, pertobatan
dan peran Roh Kudus dalam pertobatan hidup. Sehingga kita dapat memahami dan
mengerti dengan benar apa yang menjadi pekerjaan Roh Kudus dalam pertobatan kita
untuk membawa kita kepada jalan, kebenaran, dan hidup kekal yaitu Kristus Yesus
Tuhan kita. Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus merupakan tiga pribadi yang memiliki
tujuan yang sama yaitu menciptakan, menyelamatkan dan menolong setiap umat
manusia untuk hidup dalam koadrat ilahi serta untuk memperoleh ahli waris kerajaan
sorga. Jadi, sasaran makalah ini adalah kepada orang-orang Kristen dan orang-orang
yang memiliki kerinduan untuk bertobat dan hidup baru dalam Kristus Yesus sebagai
Juruslamat kita umat manusia yang berdosa.
“Semoga makalah ini bermanfaat dan menjadi berkat bagi setiap kita yang
membacanya, Tuhan Yesus Kristus Memberkati kita semua...Amin”.
STT Mawar Saron Lampung, 2019/2020
Barnabas Billy Seingu
3. Bab I
Pendahuluan
A. Pengertian Roh Kudus.
Dalam kitab Perjanjian lama dari Bahasa Ibrani Roh Kudus diterjemahkan
sebagai Ruakh yang diartikan sebagai angin, udara, nafas dan kuasa ilahi. Sedangkan
dalam Perjanjian baru yaitu Bahasa Yunani diterjemahkan sebagai Pneuma artinya
nafas. Jadi, dari pernyataan tersebut mengenai asal usul Ruahk dan Pneuma dapat
dipahami bahwa kata Roh menyatakan esensi Allah sebagai Allah yang bertindak yaitu
sebagai pencipta, pemeliharan, pembebas dan penghibur dalam kehidupan ciptaan/umat-
Nya.
Dalam teologi perjanjian baru, Roh Kudus didefenisikan sebagai pribadi ketiga
dari Allah yang sederajat dalam kualitas atau kuasa ke-Tuhanan dengan Bapa dan Sang
Putra (Kristus), karena sifat-sifat dan atribut ke-Allahan Bapa dan Anak terdapat juga
didalam Roh Kudus. Dalam Ibr 9:4 menjelaskan bahwa Roh Kudus memiliki sifat dan
atribut yang sama didalam Bapa dan Anak yaitu maha tahu, maha kekal, dan maha
kuasa. Sebagaimana dijelaskan juga dalam Mzm 139:7-10 dan Yoh 14:26 bahwa semua
kuasa ke-Allahan terdapat juga dalam pribadi Roh Kudus yang menjadikan Roh Kudus
setera dengan kuasa Bapa dan Anak.
Dengan demikian, Roh Kudus merupakan pribadi ketiga dari Allah, sebab Roh
Kudus adalah Allah itu sendiri dan Dia sama dengan Bapa dan Anak, baik dari segi
kualiatas maupun derajat/kuasa. Roh Kudus adalah pribadi Allah yang akan
menyempurnakan karya penebusan Kristus dalam hati manusia dan yang memimpin
umat manusia untuk mengalami pertobatan hidup dari kuasa gelap kepada terang kasih
Tuhan.
Dalam 1 Kor 3:16 menjelaskan bahwa Roh Kudus ada didalam diri setiap
orang percaya yang diberikan Allah kepada manusia sehingga seluruh kehidupan
manusia baik tubuh dan jiwa menjadi bait Allah yang akan menginsafkan manusia
untuk memahami bahwa tubuh mereka adalah milik Allah diaman Roh Kudus berdiam.
Roh Kudus memiliki sifat ke-Allahn yang menyatakan keberadaan-Nya dengan Bapa
dan Anak yaitu penuh kasih, memiliki kuasa menciptakan, membimbing, menolong,
4. menghibur, menerangi, menyembuhkan, menyucikan, mengampuni, menegur, dan
kuasa membangkitkan orang yang telah mati.
B. Pengertian Pertobatan.
Secara etimologi, kata pertobatan yang digunakan dalam Alkitab perjanjian
lama berasal dari Bahasa Ibrani yaitu nicham dan shubh. Kata Nicham adalah bentuk
kata niphal dari nacham artinya menyesal karena tergerak oleh belas kasihan untuk
berbalik arah dari hal-hal yang salah menuju kepada suatu pertobatan. Sedangkan kata
Shubh artinya suatu tindakan untuk berbalik ke arah yang benar dan mengalami suatu
perubahan hidup yang sungguh-sungguh. Dalam kitab perjanjian baru terdapat dua kata
yang digunakan untuk pertobatan yaitu metanoia dan epistrepho. Kata metanoia artinya
suatu penyesalan dan rasa takut akan dosa dan hukuman yang melibatkan penyesalan
perasaan bersalah dan mengintropeksi diri terhadap kesalahan yang terdapat didalam
diri seseorang. Sedangkan kata epistrepho memiliki dua pengertia yaitu kata Epi yang
berarti kearah dan strepho berarti berputar atau berbalik. Jadi, kata epistrepho adalah
berputar kembali atau berbalik arah. Kata ini secara khusus dipakai untuk menjelaskan
suatu tindakan berbalik dari dosa kepada jalan Allah untuk mengalami suatu perubahan
hidup yang sungguh-sungguh yang Nampak dari perilaku, kebiasaan, karakter dan
moralitas serta kepribadian yang diperbaharui didalam Kristus melalui pertolongan Roh
Kudus.
Dengan demikian, Pertobatan merupakan suatu sikap sadar atau tindakan
seseorang untuk berbalik kepada kebenaran dan menyesali keberadaannya yang buruk
karena perbuatan yang tidak baik yang menimbulkan dosa. Dalam kebenaran Firman
Tuhan Rm 12:2, rasul Paulus memberikan suatu penjelasan yang konkrit mengenai
pertobatan yang timbul dari hati dan pikiran akibat membaca Firman Tuhan dan
digerakan Roh Kudus sehingga mengalami suatu perubahan atau pembaruan hidup yaitu
pembaruan karakter, sikap, perilaku, kebiasaan dan kehendak didalam Kristus.
Didalam alkitab sabda mendefenisikan pertobatan sebagai tindakan orang
berdosa untuk berbalik kepada Allah, setelah Roh Kudus meyakinkan dia akan dosa
sehingga membawa perubahan hidup dalam pikiran, keinginan, sikap dan kebiasaan
serta menjadi percaya kepada Allah melalui iman. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami bahwa pertobatan itu bukan usaha yang dikerjakan oleh manusia secara sadar
5. melainkan suatu pekerjaan Roh Kudus yang telah menyadarkan atau menginsafkan kita
akan dosa-dosa yang kita perbuat sehingga kita mengambil tindakan untuk bertobat dan
mengalami suatu perubahan hidup yang radikal sehingga menghasilkan buah-buah
pertobatan yang nampak dalam perkataan, gaya hidup, karakter, sifat dan sikap hati.
J. Wesley Brill mendefenisikan pertobatan sebagai berikut:
Pertobatan adalah keadaan Ketika seorang berdosa menyesal karena dosa-
dosanya, yang dinyatakan kepadanya oleh terang firman Tuhan dan gerakan Roh
Kudus, sehingga dengan kehendkanya sendiri ia mengubah pikiran dan hatinya,
lalu berbalik dari dosa serta berpaling kepada Allah.1
Dari pendapat diatas dapat kita pahami bahwa pertobatan dinyatakan melalui
terang firman Tuhan yang kita baca dan renungkan serta digerakan oleh kuasa Roh
Kudus untuk kita menyadari akan kesalahan atau dosa yang kita perbuat dan berbalik
kepada kehidupan baru didalam terang melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Dengan demikian, setiap orang yang mau berbalik kepada Allah harus mengizinkan
firman Tuhan untuk menerangi atau menguasai kehidupannya sehingga dengan
pertolongan Roh Kudus mengalami suatu pertobatan atau perubahan pola hidup yang
benar didalam Tuhan. Tuhan menginginkan setiap kita untuk mengalami kehidupan
yang berbeda yaitu dari kehidupan yang bersifat duniawi (gelap, jahat, buruk dan
negetif) menuju kepada terang (kehidupan yang penuh kasih, kedamaian, pengharapan,
dan iman). Hal-hal inilah yang Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya ajarkan kepada kita
didalam Firman-Nya, bahkan pertobatan itu menjadi sesuatu yang sangat penting dalam
alkitab, sebab kalau seseorang tidak bertobat atau mengalami pertobatan maka akan
menghambatnya untuk menikmati anugerah Allah yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus
Kristus diatas kayu salib. Karena itu, Allah sangat rindu supaya kita semua bertobat
sehingga kita tidak binasa melainkan memperoleh kehidupan yang kekal didalam
kerajaan sorga dimana kita akan menikmati kedamaian, sukacita, ketentraman, dan
kehidupan yang Bahagia.
Pertobatan yang dikerjakan oleh seseorang melalui pertolongan Roh Kudus
adalah pertobatan menyangkut pikiran, perasaan dan kehendak hati. Oleh karena itu,
setiap orang yang mengalami pertobatan yang sungguh-sungguh akan terlihat dari
1 J. Wesley Brill.DasaryangTeguh, (KalamHidup),Jl. Naripan,Bandung 2017;325.
6. pembaharuan hidup yaitu cara berpikir, berperasaan, dan cara bertindak dengan benar
dan tepat sesuai dengan kehendak Tuhan. Salah satu syarat untuk meneriama anugerah
adalah dengan cara bertobat dan mengalami perubahan hidup. Sebab, Pertobatan terjadi
akibat seseorang mendengarkan injil yang dipimpin oleh Roh Kudus untuk menerima
keselamatan dari Allah yang telah dikerjakan Kristus.
Bab II
Pembahasan
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan.
Dalam konsep Trinitas/Tritunggal, Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah
Bapa dan Anak, hal ini merupakan pemahaman/ajaran yang benar (Alkitabiah), sebab
Roh Kudus adalah Allah itu sendiri yang tidak bisa dipisahkan dari Allah Bapa dan
Anak karena ketiga pribadi tersebut memiliki kuasa ke-Allahan yang sama yaitu dalam
hal karya penciptaan, karya penyelamatan, dan pemeliharaan terhadap umat manusia.
Fungsi Roh Kudus terhadap kehidupan manusia adalah menyadarkan manusia akan
dosa dan membawa setiap orang untuk percaya kepada Kristus sehingga mengalami dan
menikmati anugerah keselamatan yang dikerjakan Allah didalam diri Tuhan Yesus
Kristus. Tanpa kehadiran Roh Kudus, manusia tidak akan mampu untuk menikmati
kehadirat kuasa Allah dan mengalami pertobatan atau perubahan hidup didalam Kristus.
Karena itu, Kristus harus pergi kepada Bapa supaya Roh Kudus datang untuk menolong
dan menuntun setiap orang kepada pertobatan, perubahan hidup, dan memampukan
manusia untuk menikmati kehadirat Tuhan. Jadi, secara singkatnya Roh Kudus
memiliki fungsi yang paling utama yaitu menuntun orang kepada kebenaran,
meneguhkan iman kita kepada Kristus, dan menjamin kita untuk menikmati kehidupan
kekal. Dalam Yohanes 16:4b-15, merupakan salah satu kebenaran yang menjelaskan
pekerjaan atau tugas dan tanggungjawab Roh Kudus kedalam dunia. Oleh karena itu,
melalui kebenaran Firman Tuhan ini, kita akan memahami apa yang menjadi
pekerjaan/peran Roh Kudus dalam kehidupan manusia yang berdosa untuk mengalami
suatu pertobatan/perubahan hidup yang benar didalam Kristus.
1. Roh Kudus Berperan untuk Menginsafkan Manusia akan Dosa, Kebanaran dan
Penghakiman (Yoh 16:8-11).
7. Menginsafkan artinya menyadarkan, meyakinkan dan menjelaskan kita
terhadap kehidupan yang tidak benar dihadapan Tuhan, sehingga melalui penerangan
Firman Tuhah dan penyataan kuasa Roh kudus kita disadarkan untuk berbalik dari
kehidupan lama (kehidupan duniawi) kepada kehidupan baru didalam Kristus
(kehidupan kekal, penuh pengharapan, jaminan, dan kebebasan). Inilah yang menjadi
peranan Roh Kudus terhadap pertobatan setiap umat manusia yang berdosa yaitu
menyadarkan kita akan kesalahan dan memampukan kita untuk bertobat atau berubah.
Jadi, pertobatan itu bukanlah usaha kita sendiri untuk berubah atau bertobat melainkan
karya Roh Kudus yang telah menyadarkan kita untuk mengalami kehidupan benar dan
layak dihadapan Allah. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi kita umat manusia
untuk tidak percaya akan kuasa Roh Kudus sebab Ia adalah Allah itu sendiri yang tidak
bisa dilihat oleh mata manusia secara fisik tetapi kita dapat melihat dari karya
pekerjaan-Nya sebagai Allah didalam diri setiap orang. Roh Kudus juga akan menuntun
kita kepada jalan, kebenaran dan hidup yaitu kepada Kristus yang merupakan satu-
satunya jalan menuju kepada keselamatan dan memperoleh bagian dalam kerajaan
Sorga. Orang yang berdosa yang diinsafkan oleh Roh Kudus adalah mereka yang
percaya dan memberi diri untuk dibaptis sebagai tanda pertobatan hidup. Dalam hal ini
terdapat tiga pekerjaan Roh Kudus dalam hal menginsafkan/menyadarkan manusia
yaitu:
a) Menginsafkan kita akan Dosa ayat 8-9.
Dosa merupakan suatu perbuatan atau tindakan manusia yang menentang
kehendak Allah yang mengakibatkan terputusnya relasi antara Allah dengan manusia.
Bukan saja hubungan Allah dengan manusia yang rusak tetapi juga semua ciptaan Allah
yang lainnya. Akibat dari perbuatan manusia ini (dosa) maka manusia harus
menghadapi kematian kekal yaitu kuasa maut. Karena Allah adalah pribadi yang penuh
kasih dan kemurahan sehingga Ia mengutus Anak-Nya yang Tunggal kedalam dunia
yaitu Kristus yang mati diatas kayu salib untuk menanggung setiap kedurhakaan
manusia yang menentang kehendak Allah (Yoh 3:16). Sehingga manusia yang berdosa
menjadi bertobat dan percaya serta layak untuk diperdamaikan kembali kepada Allah
dan terhindar dari hukuman maut/kuasa dosa (kematian kekal dalam neraka). Untuk kita
diperdamaikan Kembali denga Allah, maka kita juga memerlukan Roh Kudus untuk
memimpin, menuntun, dan membimbing serta menyadarkan kita akan dosa-dosa yang
8. kita lakukan, sehingga dalam persekutuan denga Kristus kita layak untuk menerima
keselamatan yang merupakan anugerah yang kita terima dengan hati yang percaya dan
pertobatan yang sungguh-sungguh. Jadi, Roh Kudus merupakan pribadi yang
menyatakan dosa kita dihadapan Allah dan yang akan menyadarkan/meyakinkan kita
untuk untuk memohon pengampunan dosa.
b) Menginsafkan kita akan Kebenaran ( ayat 10).
Roh Kudus akan menginsafkan kita akan kebenaran dan memberikan kita
pengertian yang benar mengenai siapa yang kita percaya yaitu Tuhan Yesus Kristus
sebagai juruslamat yang telah menjadi korban keselamatan bagi kehidupan setiap umat
manusia yang berdosa yang telah dibangkitkan oleh Allah dari antara orang mati.
Supaya kita yang telah dibenarkan oleh Kristus karena iman kita bisa memuliakan dan
mengagungkan nama-Nya dengan perspektif yang benar. Oleh karena itulah, Roh
Kudus diutus supaya Ia menuntun kita kepada jalan, kebenaran, dan hidup sehingga
setiap orang dapat percaya dan memberi diri untuk dibaptis serta menjadi milik Kristus.
Orang yang sungguh-sungguh bertobat adalah orang yang telah dipenuhi oleh Roh
Kudus artinya orang yang menyerahkan hidupnya sepenuhnya untuk dipimpin oleh Roh
Kudus. Sebab hanya Roh Kuduslah yang akan memampukan dan meneguhkan kita
untuk mengalami pertobatan atau perubahan hidup yang baru dudalam Kristus.
c) Menginsafkan Manusia akan Penghakiman (ayat 11).
Roh Kudus merupakan pribadi yang akan menginsafkan kita akan
penghakiman Allah terhadap iblis. Artinya bahwa iblis/kuasa iblis telah ditaklukan
melalui kematian dan kebangkitan Kristus. Kebangkitan Kristus merupakan
kemenangan, pengharapan, dan yang akan memberikan jaminan bagi kita umat yang
percaya kepada Kristus. Yesus berkata bahwa Roh penghibur akan datang untuk
menginsfkan manusia akan penghakiman karena penguasa dunia telah dihukum.
Penghakiman merupakan tindakan Allah diatas kayu salib yang dikerjakan oleh Kristus
yang membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah yang hidup yang telah mengalahkan
kuasa dosa. Penghakiman Allah dapat kita lihat dari tiga aspek yaitu panghakiman
karena Ia telah mengalahkan kuasa dosa/iblis, penghakiman Allah atas dunia saat
sekarang ini, dan penghakiman Allah dimasa yang akan datang/akhir zaman (Mat 16:27
dan 17:31, 24:25). Dengan demikian, kita dapat memahami bahwa tujuan Roh
9. Penghibur datang kedalam dunia adalah untuk memberikan kita pengertian tentang
hukuman/penghakiman Allah bagi setiap orang-orang yang bertobat. Sehingga orang
yang bertobat dimampukan untuk sungguh-sungguh mengalami perubahan hidup
melalui sifat, karakter dan pikiran, hati dan segenap hidup bisa memuliakan Allah.
2. Roh Kudus Memampukan Kita untuk Bersaksi Di hadapan Allah (Yoh. 15:26).
Penyelamatan setiap orang berdosa adalah karya yang dikerjakan oleh Allah
didalam Kristus Yesus. Dengan tujuan ini Anak Allah harus datang untuk
membebaskan/menyelamatkan umat-Nya dari dosa, kemudian bukan saja Anak yang
datang tetapi juga Roh Kudus sebagai penolong, penghibur, dan yang memberikan
kekuatan kepada kita untuk bersaksi dhadapan Allah. Salah satu faktor yang
menghambat kita untuk bersaksi dihadapan Allah adalah kelemahan-kelemahan kita
yaitu dosa yang selalu mengikat dan mengintimidasi seluruh kehidupan kita sehingga
kita merasa tidak layak untuk bersaksi. Oleh sebab itu, satu-satunya cara untuk dapat
mengatasi kelemahan-kelemahan kita adalah dengan menerima dan mengizinkan Roh
Kudus untuk berdiam dan bekerja didalam diri kita, sehingga kita benar-benar menjadi
anak Allah yang berdampak baik melalui bersaksi tentang Allah dihadapan manusia,
sebagaimana yang dikatakan kebenaran Firman Tuhan ( Yoh 14:16-17).
Kita sebagai manusia harus menyadari keadaan kita yang penuh dengan
kelemahan, kekurangan dan keterbatasan. Kristus sering mengumpakan kita sebagai
domba, karena sifat atau karakter domba itu penuh kelemahan. Oleh karena itu, Tuhan
menyadari keadaan kita maka Ia memberikan kita sang penghibur dan penolong yaitu
Roh Kudus yang akan selalu memampukan kita untuk menghadapi kuasa iblis dan
menuntun kita untuk menyadari keberdosaan/pelanggaran yang kita lakukan dihadapan
Allah untuk berbalik kepada-Nya dengan sepenuh hati. Disini terdapat beberapa
pekerjaan Roh Kudus dalam hal membantu kita bersaksi yaitu, Pertama Roh Kudus
memampukan kita untuk menikmati kehadirat Tuhan dalam hidup kita melalui doa,
artinya Roh Kudus akan menerangkan apa yang menjadi maksud dan kerinduan hati
kita dihadapan Tuhan melalui doa dihadapan (Rm 8:26). Yang kedua, Roh Kudus
menjadi penghibur Ketika kita bersaksi, artinya Ketika kita menyatakan kebenaran/injil
kepada orang lain Roh Kudus juga akan bekerja didalam diri kita sehingga kita
memiliki keberanian dan kekuatan dalam bersaksi/memmbagikan pengalaman hidup
10. kita kepada orang lain, agar orang lain juga dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam
hidup mereka dan memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus serta mengalami
pertobatan/perubahan hidup yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Yang ketiga adalah
Roh Kudus akan menuntun kita untuk bersaksi tentang Kristus. Dalam tuntunan Roh
Kudus kita akan bersaksi bagi dunia ini. Cara kita bersaksi yang paling utama adalah
melalui diri kita yaitu dari perkataan dan perbuatan kita, orang lain akan membaca dan
melihat siapa Tuhan yang kita imani. Mungkin kita akan banyak mengalami
penderitaan, tapi kita akan tetap bersaksi. Penderitaan adalah ujian terbesar bagi kita
untuk membuktikan siapa Tuhan yang kita imani. Jika kita mengalami kesulitan oleh
penderitaan maka kita kehilangan segi-segi yang datang dari Roh Kudus, kita
kehilangan penghiburannya dan sekaligus kita kehilangan kesaksian kita tantang Yesus.
Oleh sebab itu, kita perlu hadirnya Roh Kudus dalam hidup setiap kita orang percaya
untuk memampukan kita untuk bersaksi dihadapan Allah.
Dalam Rm 8:16 mengatakan bahwa “Roh bersaksi bersama-sama dengan roh
kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah”. Artinya hanya Roh Kudus yang
memampukan kita untuk bersaksi dihadapan Allah dan Ia juga yang menghubungkan
roh kita dengan Allah sehingga setiap kita mampu memahami bahwa kita adalah anak-
anak Allah yang harus tunduk dan taat kepada-Nya. Dengan demikian, Roh Kudus
berperan penting dalam kehidupan kita sebagai umat manusia, supaya kita mampu
untuk mengalami pertobatan dan kita menjadi anak-anak Tuhan yang mendapatkan
bagian dalam kerajaan Allah. Anak-anak Allah adalah mereka yang dipenuhi dan
dihidupi oleh Roh Kudus yang selalu taat dan tunduk pada apa yang diperintahkan Roh
Kudus dan sungguh-sunguguh melepaskan kehidupan lama/mengalami pertobatan yang
radikal.
Lebih lanjut lagi Nehemiah Mimery menjelaskan beberapa langkah yang harus
diperhatikan oleh setiap orang dihadapan Allah, yaitu:
1). Bertobat artinya tidak melanjutkan hal-hal yang lama, tidak meneruskan
perjalanan yang salah arah, melainkan berbalik sepenuhnya kearah dan tujuan
yang benar. 2). Serahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Roh Kudus adalah Roh
Allah dan Roh Kristus yang hadir didalam hati atau hidup kita untuk membentuk
diri kita. 2
2 Nehemiah Memiry. Roh Kudus dan OrangKristen Masa Kini (PT.Mimery Pressindo
Multimedia).
11. Jadi, dapat dipahami bahwa setiap orang yang hidup baru dalam Kristus harus
melalui beberapa tahap yang dijabarkan oleh Nehemiah yaitu harus mengambil
komitmen untuk bertobat dengan kesungguhan hati dan memiliki kerinduan untuk tetap
berserah kepada kuasa Roh Kudus untuk semakin mengenal pribadi Kristus sebagai
Tuhan dan Juruslamat.
3. Roh Kudus akan Mengerjakan Pembaharuan Karakter Ilahi dalam Diri Kita
(2 Kor 3:16-18, Titus 3:5).
Salah satu cara supaya Roh Kudus memperbaharui hidup kita adalah dengan
cara berbalik kepada Tuhan dengan sepenuh hati maka karakter hidup kita yang sudah
rusak akan dipulihkan oleh Allah melalui kuasa Roh Kudus. Sebagaimana tertulis dalam
ayat 16 “Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu
diambil dari padanya”. Jadi, sangat jelas dari ayat Firman Tuhan ini yang menjelaskan
kepada setiap kita, bagaimana Roh Kudus harus bekerja yaitu dengan cara
menyingkapkan atau memperbaharui setiap kehidupan kita dengan menanamkan
karakter ilahi yang lemah lembut, rendah hati, mengasihi, suka berbagi kebaikan kepada
sesama, tunduk pada perintah Tuhan, saling menghormati dan suka mengampuni, dll.
Inilah yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri setiap orang yang bertobat dengan
segenap hati. Membangun karakter Ilahi untuk menjadi ciptaan baru bukanlah sesuatu
yang mudah, sebab membangun karakter ilahi adalah cara kita untuk hidup menjadi
seperti Kristus, karena itu kita memerlukan Roh Kudus untuk memampukan/memimpin
kita untuk serupa dengan Kristus. Orang baik berhenti sampai di kubur, tetapi orang
yang seperti Kristus sesudah mati justru mulia untuk kekal sesuai dengan jumlah
persentasinya seperti Kristus. Karena itu, jadikan Firman Tuhan menjadi pegangan
hidup serta hidup dalam kasih dan dipimpin oleh Roh Kudus yang menghasilkan buah
roh. Dengan demikian kita akan mampu untuk tidak menuruti keinginan dosa yang ada
didalam dunia yaitu keinginan tubuh, pikiran, hati, mata, dan kemewahan hidup artinya
orang yang sudah mengalami pertobatan tidak boleh mengasihi apa yang ada dalam
dunia yaitu dosa atau segala keinginan daging melainkan hidup untuk mengasihi Allah
dan menaati segala perintah-Nya (1Yoh 2:15-16).
Roh Kudus akan mengerjakan bua rohani didalam diri kita sebagai anak-anak
Tuhan yang percaya, supaya kita bisa mencerminkan karakter ilahi dari Kristus yaitu
12. sifat yang baik, sikap, perbuatan dan tingkah laku serta pikiran yang sama seperti
pikiran Kristus, dari semuanya ini merupakan pekerjaan Roh Kudus didalam diri orang
percaya, sehingga muncul pembaharuan hidup dalam Kristus. Dalam Gal 5:22-23
merupakan buah Roh yang harus Nampak didalam seluruh kehidupan umat Tuhan
sehingga mengalami kepenuhan Roh Kudus. Ciri-ciri bahwa kuasa yang bekerja dalam
diri kita berasal dari Roh Kudus adalah pelayanan kita membawa orang mengalami
pertobatan dan memiliki hidup baru sehingga semakin mengenal Tuhan Yesus. Kis
2:38-40 menjelaskan tentang rasul Petrus yang dipenuhi Roh Kudus mengajak para
pendengarnya untuk bertobat dan menerima baptisan untuk pengampunan dosa. Dari
sanalah, para petobat akan menerima karunia Roh Kudus. Suara Roh Kudus pasti akan
membuat gelisah setiap orang yang masih bermain dengan dosa. Sebaliknya, suara Roh
Kudus akan meneguhkan kita untuk tetap berjalan di dalam kebenaran firman sesuai
dengan panggilan Tuhan atas kita. Dalam kehidupan kita sekarang ini, Roh Kudus tetap
berkarya dan terus membawa kita di dalam proses pengudusan hidup; antara lain dengan
menunjukkan jalan pertobatan saat kita jatuh dalam dosa. Roh Kudus akan terus
mendorong kita untuk menyesali perbuatan dosa yang kita lakukan dan membawa kita
untuk kembali kepada yang penuh Kasih dan anugerah. Dalam Kis 2:41-47, dari
kebenaran Firman Tuhan ini, menjelaskan cara hidup jemaat mula-mula yang menerima
Kristus melalui penerangan Firman Tuhan dan kuasa Roh Kudus yang bekarja dalam
diri para rasul sehingga setiap orang yang mendengarkan pemberitaan rasul-rasul
menjadi percaya dan memberi diri dibaptis sebagai tanda pertobatan. Disini kita bisa
melihat bahwa Roh Kudus bukan saja memperbarui tetapi juga mempersatukan setiap
kita untuk memuji, menyembah/ beribadah kepada Tuhan. Roh Kudus merupakan
pribadi yang akan menolong setiap orang untuk bertobat dan mengalami lawatan Tuhan,
sehingga setiap orang yang dilawat Roh Kudus menjadi pribadi yang pekah dalam
mendengarkan suara Tuhan. Jemaat mula-mula merupakan jemaat yang mengalami
pertobatan dengan sungguh-sungguh akibat pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan
mereka sehingga mereka dapat bertekun dalam persekutuan dengan Tuhan. Karena itu,
setiap orang yang ingin mendengarkan atau yang rindu mengalami kuasa Tuhan secara
pribadi harus bertobat dan dibaptis sebagai tanda pertobatan bahwa ia adalah milik
Kristus/anak Allah.
13. J. Oswald Sanders menjelaskan dari dua konsep perubahan hidup untuk
menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor 3:18), adalah sebagai berikut:
Pertama, Dalam perjanjian lama untuk mencapai perubahan hidup, maka setiap
orang harus berusaha untuk hidup dalam standar kekudusan Allah yang tercantum
dalam kesepuluh hukum Allah dan yang kedua, Pernyataan tertinggi dari
perjanjian yang baru ialah bahwa perubahan sifat menjadi serupa dengan Kristus
datangnya bukan melalui usaha manusia yang menyakitkan, melainkan dari iman
dan kuasa Roh Kudus dalam hati setiap orang percaya.3
Dari kedua pernyataan diatas, kita dapat memahami bahwa terdapat dua konsep
yaitu dalam perjanjian lama dan perjanjian baru, dalam perjanjian lama setiap orang
yang ingin dipenuhi oleh Roh Allah harus berusaha untuk menjaga kekudusan atau
kesucian hidup dihadapan Allah sedangkan dalam perjanjian baru untuk mencapai
kekudusan maka kita memerlukan Roh Kudus untuk menolong, memimpin dan bekerja
dalam hati, pikiran dan segenap hidup kita untuk mencapai kesempurnaan atau serupa
dengan Kristus artinya untuk mencapai hal tersebut tindakan kita adalah bertobat dan
percaya atau mengimani apa yang dikerjakan Tuhan Yesus melalui kuasa Roh Kudus.
4. Roh Kudus Menuntun Kita untuk Bersekutu dengan Allah dan Menghasilkan
Buah Pertobatan yang Sungguh-sungguh.
Kehadiran Roh Kudus dalam diri setiap orang akan melayakkan kita dalam
membanguan persekutuan denga Allah dengan sikap hati yang benar. Tanpa kehadiran
Roh Kudus setiap orang tidak akan mampu merasakan lawatan Tuhan yang akan
membawa kepada sebuah transformasi hidup yang berkenan kepada Tuhan. Roh Kudus
juga akan menuntun setiap orang yang bertobat untuk mengalami buah pertobatan yang
sungguh-sungguh didalam Kristus seperti memiliki kerinduan untuk membangun relasi
dengan Tuhan melalui persekutuan/ibadah, memiliki kerinduan terhadap Firman Tuhan,
melayani Tuhan dengan segenap hati, dan menampilkan sikap hidup sebagai anak-anak
Allah.
Roh Kudus akan menyadarkan kita untuk bersekutu dengan Allah melalui doa,
membaca Firman Tuhan dan dalam beribadah. Jadi, orang yang mengalami hidup baru
harus terus menerus mengijinkan Roh Kudus untuk memimpin seluruh kehidupanya
sehingga semakian mengerti tentang kebenaran. Kita tidak akan dapat mengetahui
3 J. Oswald Sanders. Kedewasaan Rohani (PT. Kalam Hidup), Jl. Naripan 67, Bandung,
2000;151.
14. kebenaran dengan sungguh-sungguh kalau tidak kita tidak diajarkan melalui Roh
Kudus. Begitu juga Ketika kita beribadah/bersekutu dengan Tuhan, kita tidak akan
mengerti bagaimana cara kita beridah kalau kita tidak mengizinkan Roh Kudus untuk
memimpin, membimbing, mengajar, dan mengarahkan kepada cara membangun relasi
yang baik dengan Tuhan melalui ibadah/persekutuan doa dan Firman Tuhan.
Terdapat beberapa hal yang dikerjakan Roh kudus dalam persekutuan kita
dengan Tuhan yaitu 1). Roh Kudus akan memimpin kita untuk memuji dan bersyukur
atas kasih dan kebaikan Tuhan, 2). Roh Kudus menolong kita untuk menyembah kepada
Allah, 3). Roh Kudus menolong kita untuk berdoa dihadapan Allah, 4). Dan Roh Kudus
akan mengingatkan kita untuk beribadah kepada Tuhan. Inilah yang menjadi pekerjaan
Roh Kudus dalam hal beribadah atau bersekutu dengan Tuhan.
Adapun pendapat Yunus Datu mengenai orang percaya yang memperoleh
persekutuan hidup baru dengan Kristus adalah sebagai berikut:
Baptisan Roh Kudus bukan hanya penyamaan diri orang percaya dengan Kristus,
tetapi juga menghasilkan persekutuan baru dengan Kristus. Melalui kelahiran
Kembali orang percaya memperoleh hidup yang kekal. Ia Bersatu dengan Kristus,
bukan hanya karena pengakuan ilahi, tetapi juga menjadi kenyataan dalam
kehidupan yang biasa. 4
Artinya bahwa setiap orang yang hidup dalam pertobatan harus memberi diri
dibaptis oleh Roh Kudus setiap hari melalui persekutuan dengan Tuhan, sehingga
menghasilkan buah pertobatan yang telah dikerjakan oleh kuasa Roh Allah/Roh Kudus.
Yohanes pembaptis menjelaskan kepada kita dalam Matius 3:8, sekalipun perkataan ini
ditujukan kepada orang-orang farisi dan saduki, tetapi dibalik itu juga sedang
memberikan kepada kita pencerahan agar setiap kita yang sudah dibaptis dengan air
sebagai tanda pertobatan/ hidup baru maupun baptisan Roh Kudus sebagai tanda
kesempurnaan untuk menerima kehidupan kekal dan karunia rohani. Supaya kita dapat
mengerti dengan benar dan menghasilkan buah Roh sebagai tanda pertobatan yang
sungguh-sungguh (Gal 5:22) seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.
Untuk membangun relasi dengan Allah melalui persekutuan dan menghasilkan
buah pertobatan, maka kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus setiap hari. Dalam Rm 5:5
4 Yunus Datu. Kontroversi Baptisan Roh Kudus, (PT. Lembaga Literatur Baptis Indonesia), Jl.
Tamansari, Bandung. 1999;59.
15. mengatakan “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah
dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita”.
Jadi kita harus dipenuhi oleh Roh Kudus setiap hari melalui persekutuan kita dengan
Tuhan. Ciri-ciri orang yang dipenuhi oleh Roh Kudus adalah memiliki kerinduan untuk
merasakan kehadirat Tuhan melalui (memuji, menyembah, dan berdoa) , hati penuh
ucapan syukur, hidup dalam sukacita, memiliki cara berpikir yang benar seperti pikiran
Kristus. Kita tidak akan pernha merasakan kehadiran Tuhan pada saat kita menyembah,
memuji dan berdoa kepada Tuhan kalau hidup kita tidak diperlengkapi oleh firman
Tuhan dan mengizinkan Roh Kudus untuk mengatur kehidupan kita. Karena itu, kita
harus mempersilahkan kuasa Roh Kudus untuk bekerja dan mengubah hidup kita
menjadi lebih baik baik.
Paul Yonggi Cho menjelas orang beriman dan Roh kudus dalam bukunya yang
berjudul Roh Kudus, Adimitra Saya sebagai berikut:
Tak seorangpun dapat diselamatkan tanpa diperlengkapi kuasa Firman Allah dan
Roh Kudus. Bahkan seseorang diselamatkan ia tak dapat memiliki kehidupan
iman yang tetap dan berkemenangan serta perkembangan rohani kecuali ia terus
menerus bertumbuh dalam Firman Tuhan melalui pelayanan Roh Kudus. Cara
Roh Kudus merawat orang-orang yang percaya yang dilahirkan kembali melalui
Firman Tuhan dan Roh Kudus; 1). Membawa kesucian hidup dan membantu
kelemahan kita (Rm 8:26), 2). Mengajar orang beriman terhadap nilai-nilai
rohani, 3). Memimpin orang beriman, 4). Menghibur orang percaya, dan 5).
Mengokokan kepada kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.5
Jadi, untuk menikmati kehadirat Tuhan dan menghasilkan buah pertobatan,
maka kita harus diperlengkapi dengan kebenaran firman Tuhan dan menjizinkan Firman
Tuhan untuk menyatakan/menyadarkan kita akan kesalahan yang kita perbuatan
dihadapan Tuhan dan menerima kuasa Roh Kudus untuk menerangi hati dan pikiran
kita. Sehingga kehidupan kita terus menerus dibentuk oleh Allah melalui pekerjaan Roh
Kudus untuk membawa kita kepada kesempurnaan hidup didalam Kristus. Kehidupan
yang berbahagia adalah kehidupan yang dipenuhi oleh kuasa Allah (Roh Kudus) setiap
hari sehingga kita tetap bersukacita dan bergembira dihadapan sesama manusia dan
Allah.
5 Paul Yonggi Cho. Roh Kudus,Adimitra Saya, (PT. Yayasan Pekabaran Injil Immanuel). Jl.
Proklamasi, Jakarta 1995;83-99.
16. Bab III
Penutup
Kesimpulan:
Alkitab mengajarkan bahwa dalam tiap-tiap pekerjaan Allah yaitu Bapa, Anak,
dan Roh Kudus yang bekerja sama dengan satu tujuan yaitu untuk mendatangkan
kebaikan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya yang mengasihi Allah. Kuasa
untuk menciptakan berasal dari Bapa, kuasa untuk menyelamatkan berasal dari Anak
dan kuasa yang menyempurkan adalah pekerjaan Roh Kudus. Jadi, dapat kita pahami
bahwa Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah yang mahakuasa yang akan
memimpin, menolong, menuntun kita untuk mengalami kehidupan dalam Kristus
melalui pertobatan. Roh Kudus bukan saja menuntun dan membimbing kita tapi juga
menguatkan, menghibur, dan memberi kita hidup yang berkelimpahan.
Jadi, kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita sangatlah penting. Mengapa
demikian?. Karena melalui kehadiran Roh Kudus maka kita akan diperbaharui dan
menginsafkan atau menyadarkan kita akan dosa, kebenaran, dan penghakiman serta
memampukan kita untuk bersekutu dengan Allah yang Kudus.
17. Daftar Pustaka:
Brill J. Wesley; Dasar Yang Teguh. (Kalam Hidup), Jl. Naripan, Bandung
2017.
Cho Yonggi Paul; Roh Kudus, Adimitra Saya ( Yayasan Pekabaran Injil), Jl.
Proklamasi, Jakarta 1995.
Datu Yunus; Kontroversi Baptisan Roh Kudus, (PT. Lembaga Literatur Baptis
Indonesia), Jl. Tamansari, Bandung 1999.
Memiry Nehemiah; Roh Kudus dan Orang Kristen Masa Kini, (PT. Mimery
Pressindo Multimedia).
Sanders Oswald. J; Kedewasaan Rohani (PT. Kalam Hidup), Jl. Naripan,
Bandung, 2000.