Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Roh Kudus dan peranannya dalam gereja.
2. Roh Kudus dijelaskan sebagai pribadi ketiga dari Tritunggal yang sama ilahinya dengan Bapa dan Anak.
3. Peran Roh Kudus antara lain memberikan kuasa dan hikmat kepada gereja agar dapat bertumbuh dengan baik.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Tugas utama yang dilakukan orang percaya kepada Tuhan adalah melakukan 9 buah Roh yang diajarkan oleh Tuhan, yaitu, kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah lembutan, penguasaan diri.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Bagi setiap umat yang beragama doa bukanlah hal yang asing lagi dan setiap orang harus melakukannya sebagai tanda suatu permohonan atau sikap merendahkan diri dihadapan Allah seperti yang tertulis dalam 2 tawarikh 7:14 demikian bunyinya:
“Bila umatKu, yang atasnya namaKu disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
Buku ini menganalisa hal-hal seputar peran Roh Kudus yang menjadi topik hangat kemunculan dan perkembangan Gerakan Karismatik secara global maupun di Indonesia. Tujuannya agar para pembaca lebih jelas memahami warisan rohani dalam Kristus yang sungguh luar biasa ini dan bagaimana besarnya tanggung jawab orang percaya dalam menggunakan karunia rohani yang dianugerahkan. Stott sendiri berupaya dalam pengakuannya bahwa informasi-informasi dan literatur-literatur yang digunakan untuk menuntaskan bukunya ini digunakan seobjektif dan sejujur mungkin, tanpa bermaksud merusak persekutuan di antara orang percaya. Demi tujuan dimaksud maka Stott mengharapkan para pembaca bukunya dapat sama-sama setuju bahwa segala argumentasi harus diuji oleh firman Allah yang telah dinyatakan secara historis dan objektif; bahwa Yesus Kristus haruslah menjadi sentral; dan bahwa keragaman adalah ciptaan Tuhan termasuk keragaman pengalaman rohani yang harus dihargai.
Makalah kateketika peran gembala sebagai pendidik dalam pertumbuhan rohani je...istondoluanak
Sebagai pendidik bukan hanya seorang Guru yang mengajar disekolah tetapi Pendeta jugabisa dikategorikan sebagai seorang pendidik, karena seorang pendeta juga memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu mengajarkan kebenaran dan mendidik jemaat agar Iman mereka dapat bertumbuh kokoh.
Jadi dari makalah ini penulis membahas secara terperinci seorang pendeta sebagai seorang pendidik didalam Gereja.
Bagi setiap umat yang beragama doa bukanlah hal yang asing lagi dan setiap orang harus melakukannya sebagai tanda suatu permohonan atau sikap merendahkan diri dihadapan Allah seperti yang tertulis dalam 2 tawarikh 7:14 demikian bunyinya:
“Bila umatKu, yang atasnya namaKu disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahKu, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.”
Resensi buku baptisan dan kepenuhan, peranan dan karya roh kudus masa kini ...Deflit Lilo
Buku ini menganalisa hal-hal seputar peran Roh Kudus yang menjadi topik hangat kemunculan dan perkembangan Gerakan Karismatik secara global maupun di Indonesia. Tujuannya agar para pembaca lebih jelas memahami warisan rohani dalam Kristus yang sungguh luar biasa ini dan bagaimana besarnya tanggung jawab orang percaya dalam menggunakan karunia rohani yang dianugerahkan. Stott sendiri berupaya dalam pengakuannya bahwa informasi-informasi dan literatur-literatur yang digunakan untuk menuntaskan bukunya ini digunakan seobjektif dan sejujur mungkin, tanpa bermaksud merusak persekutuan di antara orang percaya. Demi tujuan dimaksud maka Stott mengharapkan para pembaca bukunya dapat sama-sama setuju bahwa segala argumentasi harus diuji oleh firman Allah yang telah dinyatakan secara historis dan objektif; bahwa Yesus Kristus haruslah menjadi sentral; dan bahwa keragaman adalah ciptaan Tuhan termasuk keragaman pengalaman rohani yang harus dihargai.
Transformasi Hidup 1 - Bidang TransformasiJohan Setiawan
Pola Transformasi:
- Rancangan Tuhan dalam Penciptaan
- Rancangan Tuhan dalam Diri Kristus
- Rancangan Tuhan dalam Diri Orang Percaya
Dasar Transformasi:
Fondasi Keselamatan
Bidang Transformasi:
Formasi Spiritual
Formasi Pengajaran
Formasi Karakter
Formasi Pelayana
tanpa Roh Kudus manusia tidak akan mengalami pertobatan dalam dirinya, Roh Kudus sangat berperan penting dalam menginsafkan manusia dari kehidupan dosa dan mengalami pembaharuan didalam Yesus Tuhan.
1. PAPER
ROH KUDUS DAN GEREJA
DI SUSUN OLEH:
ARI REGIANTO MURIS
NIM: 20178605
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
T. A. 2019/2020
2. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus
Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi dan juga telah menjadikan segala perkara hidup
manusia, atas capur tangan Tuhan yang gaga perkasa dan penuh kuasa, sehingga
Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Paper ini dengan Judul: ROH KUDUS
DAN GEREJA. Penulis menyucap syukur atas campur tangan Tuhan Yesus Kristus
sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper ini dengan tepat pada waktunya.
Dan Penulis juga tak lupa mengucap syukur dan berterima kasaih kepada
pihak yang sudah bersusah paya dalam membantu Penulis untuk menyelesaikan Paper
ini dengan tepat pada waktunya. Kalau bukan atas campur tangan dan kerja keras
rekan-rekan semua, penulis tidak mungkin menyelesaikan Paper ini dengan baik. Dan
Penulis tak henti berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menyertai langkah hidup
rekan-rekan dan selalu memberkati rekan-rekan semua dalam pergumulan hidup, masa
depan dan Tuhan membuat usaha rekan-rekan menjadi berhasil. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang sudah bersabar untuk
mengajarkan banyak hal tentang mata kuliah “DOGMATIKA IV” terima kasih atas
bimbingan bapak, sehingga penulis bisa menerima dan memahami mata kuliah ini.
Biarlah Tuhan yang memberkati bapak dan keluarga semua.Roh Kudus dan Gereja
adalah sebuah pernyataan yang bukan baru muncul dalam dunia Pendidikan dan juga
bukan hanya dalam orang yang menempuh dalam sekolah Teologi, tetapi sudah
menjadi sejarah dalam kehidupan banyak orang Kristen. Pembahasan mengenai Roh
Kudus dan Gereja ini tentu saja sudah tidak asing atau tidak baru bagi kita sebagai
orang Kristen. Mungkin kita mendengar lewat khotbah, seminar atau ceramah lainnya,
sehingga banyak orang merasa bahwa sudah cukup pemahaman tentang Roh Kudus
dan Gereja ini sudah cukup bagi mereka, sehingga mereka tidak perluh lagi
mempelajari lebih dalam lagi. Pada pemahaman tentang Roh Kudus dan Gereja yang
mereka dengar lewat khotbah, seminar dan ceramah lainnya belum tentu benar. Tetapi
walaupun benar belum tentu memadai, oleh sebab itu kita perluh banyak belajar lagi
dari pemahaman lainnya agar kita mampu mengambil pengajaran yang benar tentang
Roh Kudus dan Gereja.
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam perjalanan kekristenan disitu harus mendahului dengan pimpinan
Tuhan dan Roh Kudus. Roh kudus adalah penolong bagi orang yang percaya kepada
TriTunggal (Allah Bapa, Allah Anak dalam Yesus Kristus dan Allah Roh Kudus),
ketiga pribadi ini menjadi pemimpin dalam kehidupan orang Kristiani. Hal yang paling
mendasar adalah umat Kristen harus memiliki gereja, gereja berbicara mengenai
Gedung atau bangunan, itu terlihat secara fisik. Tetapi gereja juga bisa dikatakan
pribadi orang tersebut (Jemaat). Oleh sebab itu Ketika Tuhan Yesus terangkat ke surga
dan Ia mengatakan kepada murid-muridnya bahwa Ia akan memberika Roh Kudus
untuk menjadi penolong, menghibur dan memberikan kekuatan, ini adalah janji Tuhan
bagi gereja-Nya. Jadi, Roh Kuduslah yang berperan penting dalam gereja, agar gereja
dapat bertumbuh dengan baik. Gereja tidak mungkin bertumbuh tanpa ada Roh Kudus,
karena Roh Kudus tercurah bagi gereja-Nya. Ini adalah suatu kepastian dari Yesus
Kristus, Yesus ingin bertanggung jawab atas gereja-Nya sehingga Ia naik ke surga dan
Roh Kudus turun bagi gereja dan jemaat-Nya.
Gereja dimana satu tempat bagi umat Tuhan untuk berkumpul dan
memuliakan, meningikan nama Tuhan sebagai kepala gereja atau pemilik dari gereja
(Jemaat). Dan dalam persekutuan tersebut disitu Roh Kudus berperan penting untuk
memampukan jemaat Tuhan dan memberikan hikmat dan pewahyuan bagi jemaat
untuk memuji dan memuliahkan Allah TriTunggal (Allah Bapa, Alla Anak, dalam
Yesus Kristus, dan Allah Roh Kudus), jadi gereja atau gedung memiliki peranan untuk
jemaat Tuhan bisa berkumpul dan bersekutu dengan-Nya. Dan gereja juga tempat yang
menerima orang-orang butuh Tuhan dan mau mecari Tuhan untuk menemukan jalan
kehidupan yang kekal, oleh sebab itu gereja ada tempat yang dimana bisa membuat
orang sungguh-sungguh mencari Tuhan dengan bersekutu dengan Tuhan.
4. B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Roh Kudus
2. Mengenal Pribadi Roh Kudus
3. Peran Roh Kudus dalam Gereja dan jemaatnya
4. Pengertian Gereja
5. Tugas Gereja
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Roh Kududs?
2. Untuk mengatahui apa yang dimaksud dengan Pribadi Roh Kudus?
3. Untuk mengatahui apa yang menjadi peranan Roh Kudus dalam Gereja dan
jemaatnya?
4. Untuk mengatahui apa yang di maksud dengan Gereja?
5. Untuk mengatahui apa yang menjadi tugas Gereja?
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ROH KUDUS
Pengertian Roh Kudus menurut W. R. F. Browning, mengatakan bahwa:
Roh Kudus dalam bahasa Ibrani berarti ruah dan kata Yunani Pneuma berarti
‘napas’ angin’, dan diterjemahkan dengan ‘roh’, yang menunjukkan kuasa
pemberian kehidupan yang tak terlihat. Jika digabungkan dengan ‘kudus’, maka
kuasa itu dikatakan sebagai yang ilahi, meskipun kombinasi dua kata tersebut
hanya tampak tiga kali dalam PL (Yes. 63:10, 11; Mazm. 51:11).1
Mungkin kita sering bertanya dalam hati dan pikiran kita bahwa sebenarnya
Roh Kudus itu seperti apa? Ini yang yang menjadi pertanyaan besar dalam pribadi
manusia, mungkin dalam kalangan Kristen maupun bukan Kristen, sering muncul
pertanyaan seperti ini. Namun penulis mengutip dari beberapa pakar memberikan
pengertian tentang Roh Kudus:
Ben Elliott memberikan satu jawab yang cukup manarik tentang siapakah roh
kudus itu. Ben Elliott berkata bahwa:
Dalam satu pengertian, berkata demikian saja mungkin sudah cukup untuk
menjawab pertanyaan “siapakah Roh Kudus itu?” namun jika kita beranjak lebih
jauh, muncullah tika tema penting yang dapat menolong memperjelas pemikiran
kita dan menyediakan batasan-batasan konstruktif untuk sebagai diskusi kita
tentang roh kudus: Ia adalah pribadi yang ilahi, ia sepenuhnya Allah sama seperti
Bapa dan Anak, dan Ia mendatangkan hadirat pribadi Allah yang menghidupkan
dalam diri kita.2
Dari pendapat yang penulis kutip maka dapat disimpulkan bahwa, Roh Kudus
adalah pribadi maka kita tidak bisa heran kalau Alkitab banyak berbicara mengenai
Roh kudus dengan cara-cara yang bersifatnya pribadi. Yesus pernah berkata bahwa Ia
akan memberikan seorang “penolong” penolong yang dimaksud Yesus bagi murid-
muridnya adalah Roh Kudus. Dan Yesus berkata bahwa Roh akan diutus Bapa, sama
seperti Yesus, sebagai pribadi yang penuh dengan kuasa Allah di tengah-tengah
kehidupan kita, (Yoh. 14:16). Kita mengerti atau memahami bahwa Roh Kudus adalah
1 W. R. F. Browning, Kamus Alkitab (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2013).386
2 Ben Elliott, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015).80
6. pribadi, bukan berarti bahwa Roh Kudus memiliki gelar. Melainkan Roh Kudus
memang berfungsi sebagai pribadi yang sangat mengasihi. Roh Kudus sepenuhnya
pribadi Roh Kudus juga sepenuhnya ilahi. Ia sama seperti Bapa dan Anak. Dia juga
layak menerima segala doa dan permohonan kita seperti Bapa dan Anak. Perluh kita
ketahui bahwa Roh Kudus juga adalah pribadi yang kekal, oleh sebab itu Dia adalah
pribadi yang memiliki peranan penting dalam pribadi manusia.
B. MENGENAL PRIBADI ROH KUDUS
a. Roh Kudus adalah Allah
Kemungkinan besar banyak dari kita belum mengenal atau merasa sulit untuk
menjelaskan siapakah roh kudus itu? Ini adalah pertanyaan yang mungkin sering
muncul dalam pemikiran kita. Dan perluh sekali untuk kita mengenal siapakah roh
kudus itu, ini adalah hal yang paling mendasar dalam kehidupan kita. Dan mungkin
Roh Kudus lebih sukar untuk kita pahami dari pada Allah Bapa dan Allah Anak yang
kita sebut dalam Nama Yesus Kristus. Penulis mengutip dari beberapa pakar yang
mengatakan bahwa Roh Kudus sebagai berikut:
Satu ungkapan yang mungkin membawa kita mengerti tentang pengenalan
akan Roh Kudus dari Stephen Tong. Ia mengatakan bahwa:
“Roh Kudus adalah Roh Allah” Roh Kudus adalah roh-nya Allah, Roh yang
keluar dari Allah, Roh yang dimiliki Allah, Roh kepunyaan Allah sendiri. Arti
dari Roh Allah adalah Roh yang keluar atau yang berasal dari Allah. Rohnya
Allah sendiri, roh dari hidupnya Allah sendiri (Kej. 1:2).3
Mengenai roh kudus adalah Allah, maka Ben Elliott mengatakan bahwa:
“Roh kudus sepenuhnya Allah, sama seperti Bapa dan Anak. Ia sepenuhnya
kekal, sepenuhnya mulia, sepenuhnya tidak terbatas serta tidak terselami, dan
sepenuhnya berkuasa. Diatas semuanya, Ia adalah kasih”. 4
Roh Kudus sepenuhnya ilahi, sama seperti Allah Bapa dan Allah Anak. dan
Roh Kudus layak menerima pujian, doa-doa kita dan layak menerima penyembahan
3 Stephen Tong, Roh Kudus, Doa dan Kebangunan (Surabaya:Momentum, 2011). 23
4 Ben Elliott, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015). 83
7. yang kita berikan kepada Alla Bapa dan Allah Anak. Perluh kita sadari bahwa Roh
Kudus setara dengan Bapa dan Anak dalam kewenang, keilahian, kuasa, pengatahuan,
kemuliaan dll. Inilah yang dapat menyatakan bahwa Roh Kudus sepenuhnya Allah
karena dalam Kejadianpun Ia turut menciptakan bersama-sama dengan Allah Bapa dan
Allah Anak (Kej. 1:2, dan ayat 26),hal ini menuju kepada ke Tritunggalan.
Paul Yonggi Cho juga mengatakan dalam bukunya berjudul Roh Kudus
Adimitra Saya, Ia mengatakan bahwa:
“Roh Kudus adalah Allah”.5 dari pendapat Paul Yonggi Cho mengatakan bahwa
Roh Kudus adalah Allah karean Paul Yonggi Cho melihat Roh Kudus memiliki
peranan Penting tak dapat di lakukan oleh siapapun selain Allah, dan dalam
Perjanjian Lama pun Roh Kudus memiliki peranan yang sama seperti Allah dan
mampu melakukan hal-hal yang Allah lakukan, dan Perjanjian Baru pun
demikian (Kej. 1:2; Ayub 26:13). Ini adalah peranan Roh kudus dalam PL dan
masih banyak lagi hal-hal yang Roh Kudus lakukan dalam Pl. dalam PB kita bisa
lihat dalam (Rom. 1: 4; 6:11; Yoh. 3:5-7; 16:8; Mat. 12:18; Ibr. 9:14; 1 Kor. 2:10;
Luk. 1:35).
Yunus Datu pun mengatakan dalam bukunya berjudul Kontroversi Baptisan
Roh Kudus, ia mengatakan bahwa:
Roh kudus adalah satu pribadi Ilahi, karena Ia adalah Allah sendiri. Alkitab
memberikan banyak bukti tentang ke-Allah-an Roh Kudus. Kitab suci
mengatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah (Kis. 5:3-4; 1 Kor.3:16-17; 6:19-
20). Roh kudus memiliki sifat-sifat Allah (Mzm. 139:7-10; Luk. 1:35; Yoh.
1:63).6
b. Roh Kudus adalah Pribadi
Satu ungkapan yang sangat penting untuk kita ketahui tentang roh kudus dari
unkapan Yusak Hadisiswantoro, Ia mengatakan bahwa:
Roh Kudus adalah satu oknum ilahi yang mempunyai pribadi sama deratnya
dengan Allah Bapa dan Allah Anak. Roh kudus adalah pribadi ketiga dari
5 Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Adimitra Saya (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Imanuel). 39
6 Yunus Datu, Kontroversi Baptisan Roh Kudus (Bandung: Literatur Baptisan,1999). 15
8. Ketritunggalan Allah. Ia layak dihormati dan dihargai sama seperti menghormati
Allah Bapa dan Tuhan Yesus.7
Erastus Sabdono juga mengungkapkan hal yang sama, Ia mengatakan bahwa:
“Roh kudus juga melakukan banyak hal sebagaimana suatu pribadi bertindak dan
berbuat, misalnya Ia memimpin orang percaya kepada Kebenaran (Yoh.
16:13)”.8
Dari ketiga pendapat yang penulis kutip tentang Roh kudus adalah pribadi
maka dapat disimpulkan bahwa, Roh Kudus adalah pribadi yang mampu melakukan
pekerjaan Alla Bapa, dan Allah Anak yaitu Yesus Kristus, dan Ia melakukan segala
sesuatu untuk memuliahkan Allah, oleh sebab itu kalau kita salah berpikir bahwa Roh
Kudus bukan pribadi. Dia adalah pribadi yang dapat membawa manusia semakin
mendekat dengan Allah dan mengingatkan manusia ketika manusia masuk atau terjatuh
dalam dosa, supaya Ia mengingatkan kembali dan manusia kembali kepada jalannya
Allah.
Dalam konsep tentang Roh kudus, perlu kita pahami sebagai pribadi Allah
tetapi dalam konsep Tritunggal, dan Tritunggal hanya di percaya oleh orang Kristen,
sehingga perluh kita pahami bahwa Roh Kudus adalah pribadi yang menolong,
memimpin kita dalam bentuk Roh ( dalam bahasa Yunani disebut Pneuma) yang
dijanjikan oleh Tuhan Yesus Kristus sebelum terangkat atau naik kembali ke surga.
Dalam hal ini orang yang percaya kepada Tritunggal atau meyakini Tritunggal maka
didalam diri orang tersebut memiliki Roh Kudus, karena Roh Kudus adalah pribadi
yang di utus Allah untuk menolong, memimpin, menghibur dll. Roh Kudus juga
berperang sebagai pribadi yang bertanggung jawab kepada umatnya agar hidup
menurut dengan kehendak atau kemauannya Allah.
Paul Yonggi Cho mengatakan dalam bukunya Roh Kudus Adimitra Saya, Ia
berkata bahwa:
Roh Kudus mempunyai kepribadian, tak ada orang percaya mau membantah
pernyataan bahwa Bapa itu suatu pribadi yang hidup namun tak seorangpun
sudah pernah melihat Allah, karena Allah itu Roh (Yohanes 4:24). Suatu
7 Yusak Hadisiswantoro, Holy Spirit, Roh Kudus ( Surabaya: Bethani).3
8 Erastus Sabdono, Tritunggal menurut Alkitab (Jakarta: Truth Literature, 2017). 123
9. keberadaan adalah suatu pribadi, tak peduli apakah ia berkejasmanian ataupun
tidak, jika ia memiliki semua sifat-sifat dari suatu pribadi. Sejak Roh Kudus
memiliki semua sifat-sifat dari suatu pribadi, walaupun Ia tak kelihatan, Ia adalah
suatu pribadi (Yohanes 15:26; Yohanes 16:7-8; 16:13).9
Dapat disimpulkan bahwa tak seorang pun dapat melihat Allah Bapa, maka
Roh Kudus pun tak seorang pun dapat memilihatnya. Oleh sebab itu Roh Kudus dapat
disebut satu pribadi yang dapat meliliki sifat-sifat Allah.
Ben Elliott mengunkapkan dalam bukunya yang berjudul Tetap Teguh, ia
mengatakan bahwa:
“Roh Kudus adalah Pribadi” sepanjang segala kekekalan, sebelum ada bumi atau
alam semesta, Allah Roh Kudus menikmati persekutuan kasih dengan Allah
Bapa dan Allah Anak. Roh kudus adalah sosok kekal yang mengambil bagian
dalam hidup Allah yang penuh kasih. Roh adalah Pribadi ilahi, sama seperti Bapa
dan Anak.10
Yunus Datu mengatakan dalam bukunya berjudul Kontroversi Baptisan Roh
Kudus, ia mengatakan bahwa:
“Roh Kudus adalah satu pribadi”. ia memberi enam bukti tentang Roh Kudus
adalah salah satu Pribadi, pertama bahwa Roh Kudus itu satu pribadi ialah kata
ganti orang yang dipakai di dalam Alkitab untuk Roh Kudus. Tuhan Yesus tidak
perna menyebut Roh Kudus sebagai sesuatu. Dalam Yohanes 14,15 dan 16
misalnya, Ia menyebut Roh Kudus dengan menggunakan kata “Dia” (kata ganti
orang) sebab Ia bukanlah suatu kekuatan atau barang, melainkan satu pribadi.
Bukti kedua yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi adalah
perasaan yang dimilikinya sama dengan perasaan manusia (Rom. 15:30).
Bukti ketiga yang membuat ia berkata Roh Kudus adalah satu pribadi karena
berdasarkan (Yoh. 14:26; Rom. 8:14; 8: 26-27). Bukti keempat berdasarkan (Ef
1:17). Bukti kelima yang menyebut Roh Kudus adalah satu pribadi berdasarkan
(Kis. 10:19-23). Bukti keenam berdasarkan (Kis. 16:6-7 dan Kis. 12:12).11
Pendapat-pendapat yang membuktikan yang penulis kutip maka dapat
disimulkan bahwa, dari beberapa ayat Alkitab yang dikutip maka tidak ada alasan
untuk kita berkata bahwa Roh Kudus bukanlah pribadi. Roh kudus adalah pribadi
karena Ia dapat melakukan, merasakan bahkan membuat hal yang sama seperti manusia
9 Paul Yonggi Cho, Roh Kudus Adimitra Saya (Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil
Immanuel).41
10 Ben Elliott, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015).80
11 Yunus Datu, Kontroversi Baptisan Roh Kudus (Bandung: Literatur Baptisan, 1999). 18
10. lakukan dan Ia juga merasakan sama seperti manusia rasakan oleh sebab itu Dia adalah
pribadi.
C. PERAN ROH KUDUS DALAM GEREJA DAN JEMAATNYA.
Peran Roh Kudus adalah seperti apa yang mungkin kita belum ketahui tetapi
disini tentu kita melihat peran Roh Kudus dalam dua sisi, yaitu sisi peran Roh Kudus
terhadap umatnya dan juga peran Roh Kudus dalam gereja. Tetatpi sebenarnya dua kata
itu sama, karena jemaat dalam konsep kekristen juga bisa disebut sebagai gereja karena
tubuh jemaat adalah Baitnya Allah. jadi keduanya bisa saja sama, intinya dalam
pembahasan ini adalah bagaimana peran Roh Kudus ketika diutus oleh Bapa ke dunia.
Peran Roh Kudus maka Ben Elliott mengataka bahwa:
Roh Kuduslah yang menjangkau kita, bahwa sebelum kita menjangkau kepada-
Nya. Ia melembutkan hati kita dengan kasih karunia sehingga kita dapat
menanggapi-Nya. Rohlah yang meyakinkan kita bahwa kita orang berdosa serta
menantang kita dan memampukan kita untuk bertobat. Roh kuduslah yang berdiri
di belakang para nabi dan para penulis Kita Suci.12
Jadi, roh kuduslah selalu mampukan kita untuk menyadari atau Roh Kuduslah
yang insafkan kita akan keadaan kita saat kita jatuh dalam dosa dan Ia selalui
mengingatkan kembali tentang hal-hal yang baik dan buruk, ketika kita mau melakukan
sesuatu yang mungkin mendatangkan dosa maka tugas atau peran Roh Kuduslah yang
akan mengingatkan kita bahwa hal itu akan membawa kita dalam dosa, melalui apa
yang Roh Kudus mengingatkan kita tentang hal yang baik dan yang buruk? Mungkin
yang menjadi pertanyaan bagi kita, tetapi ketika kita percaya kepada Tritunggal maka
hati nurani kita, Roh Kudus pakai untuk mengingatkan kita tentang hal yang baik dan
hal akan mendatangkan dosa.
Peran Roh Kudus tidak bisa terlepas dari jemaat mau gerejanya, oleh sebab
itu, Yunus Datu menulis dalam bukunya berjudul Kontroversi Baptisan Roh Kudus, ia
menuliskan empat peran Roh Kudus dalam gereja.
Pertama, Roh Kudus menjadikan gereja. Poin berdasarkan 1 Kor. 12:13
Kedua, Oleh Roh Kudus, Allah hidup dalam gereja. Ia berdasarkan Ef 2:22.
Ketiga, Roh Kudus memberikan karunia secara khusus kepada setiap orang
percaya untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan dan
12 Ben Elliott, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015). 83
11. bagi pembangunan tubuh Kristus. Poin berdasarkan 1 Kor. 12:7-11; Ef. 4:12. Dan
Roh Kudus juga menerangi pikiran orang-orang percaya (1 Kor. 12:12; Ef.
4:32).13
Roh Kudus adalah salah satu dari ke-Tritunggalan, oleh sebab itu Ia memiliki
peran yang paling penting untuk jemaat dan gerejanya. Peran Roh Kudus didunia ini,
yang perluh kita ketahui bersama ialah, Pribadi Roh Kudus datang ke dunia untuk
menginsafkan dunia ini akan dosa dan Roh Kudus akan memampukan orang-orang
yang percaya kepada Tritunggal untuk menunjukan atau bersaksi kepada orang-orang
yang belum percaya kepada Yesus bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan
keselamatan dan hidup. Dan Roh Kudus juga akan memampukan dan mengingatkan
bagi orang yang percaya untuk menjadi garam dan terang dunia. Ini adalah peran Roh
Kudus kepada Jemaatnya. Lalu bagaimana pera roh kudus dalam gereja?
Yunus Datu, mengatakan dalam bukunya yang berjudul Kontroversi Baptisan
Roh Kudus bahwa peran Roh Kudus dalam gereja sebagi berikut:
Roh Kudus memberikan karunia secara khusus kepada setiap orang percaya
untuk melengkapi mereka bagi pelayanan dan bagi pembangunan tubuh Kristus
(1 Kor. 12:7-11; Ef. 4:12). Yang amat berhubungan dengan karya Roh Kudus di
dalam gereja ialah karya-karya-Nya dalam kehidupan pribadi orang-orang
percaya juga. Roh Kudus menerangi pikiran dan tinggal di dalam diri orang
percaya. Roh Kudus juga menghibur, menyucikan, membantu dalam kelemahan,
dan mencegah orang-orang percaya pergi ke tempat-tempat tertentu, Roh Kudus
datang karena ada pekerjaan yang harus dilakukan-Nya di dunia, di dalam diri
orang percaya dan di dalam gereja.14
Dalam pelayanan kita di gereja kita tidak perluh membanggakan diri kita
bahwa pelayanan saya lebih hebat dari pada yang lain. Tetapi perluh kita ketahui bahwa
semua itu karena Roh Kudus memampukan kita dalam pelayanan, jadi jangan
membanggakan diri karena itu bukan kehebatan tetapi kuasa dari Roh Kudus yang
memampukan kita untuk melayani. Perluh juga kita berpikiran yang lebih menuju ke
hal positif karena Roh Kudus ada di dalam diri kita, dan kita percaya kepada Tritunggal
oleh sebab itu kalau kita sudah percaya banyak berdoa suapay Roh Kudus tetap
13 Yunus Datu, Kontroversi Baptisan Roh Kudus (Bandung: Literatur Baptisan, 1999).31
14 Ibid.,36-37.
12. bersama dengan kita agar Roh Kudus selalu mengontrol pikiran kita. Roh kudus juga
selalu membantu kita untuk memberikan kekuatan oleh sebab itu tetaplah percaya
kepada Allah. Roh Kudus datang kedunia karena ada visi yang sangat jelas yaitu tinggal
di dalam diri kita dan gereja. Oleh sebab itu kalau kita sadari bahwa Roh Kudus di
dalam diri kita maka perluh kita menyadari dan tidak mendukakan Dia yang mau
tinggal bersama kita. Roh Kudus juga memiliki peran yang sangat menarik yaitu Ia
sebagai penghibur bagi kita yang percaya kepadaNya ketika kita dalam kesedihan, Dia
yang selalu menguatkan kita dan memberikan kemampuan kepada kita untuk terus kuat
dan merasa mampu untuk menyelesaikan masalah yang mungkin membuat kita sedih.
Roh Kudus dapat menghibur kita yang percaya untuk datang kepada sisi-Nya untuk
menolong kita (Yoh. 15:26).
Penghibur berarti Roh Kudus mau membantu kita untuk membuat kita
menghapus kesedihan yang kita alami atau Roh Kudus mau menolong kita untuk
menang atas kesedihan atau masalah yang kita alami. Penghibur juga dapat diartikan
bahwa Roh Kudus menolong, memberikan nasihat, memohon, membujuk,
mengdorong semangat dan menguatkan pribadi yang mengelami kesedihan atau
masalah agar orang itu beroleh kemenangan atas masalah atau kesedihan yang di
hadapinya.
Roh Kudus menghibur dan tinggal di dalam kita maka perluh kita mengalami
perubahan hidup yang sebenarnya serupa dengan Yesus Kristus karena Roh Kudus
akan memampukan kita dan membantu kita untuk hidup dalam standarnya Allah,
sehingga kita menjadi contoh teladan bagi orang-orang yang membutuh krakter Kristus
di dunia. Kitapun perluh sadari bahwa dalam hidup kita, harus menjadi garam dan
terang dunia. Mungkin kita berkata bahwa kita tidak bisa, tetapi jika kita ijinkan Roh
Kudus memimpin hidup kita maka percayalah kita pasti mampu melakukannya. Kita
menjadi garam berarti memberi rasa kepada orang lain, dan terang berarti menjadi sinar
yang mampu membuat orang melihat jalan yang benar, lewat kehidupan kita sehari-
hari menggambarkan jalan benar itu seperti apa. itulah sebabnya Roh Kudus tinggal di
dalam kita dan memampukan kita untuk menjadi contoh hidup yang baik bagi orang
lain.
13. D. PENGERTIAN GEREJA
Menurut Kamus Alkitab dan Theologi yang ditulis oleh Jonar S, Ia
mengakatan bahwa:
“Gereja dalam bahasa Yunani (ekklesia), kata kerjanya adalah (ekkaleo) yang
terdiri dari dua suku kata, yaitu (ek) yang berarti keluar dari dan (kaleo) yang
berarti memanggil. Secara harafiah, kata ini berarti “memanggi keluar”.15
Sesuai dengan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa gereja berarti
dipanggil keluar yang artinya dipanggil dari kegelapan menuju kepada terang atau
dipanggil dari dosa menuju kepada kemerdekaan yang sejati. Begitu banyak pengertian
dan pemahaman mengenai gereja, maka beberapa pakar mulai mendefinisikan
pengertian gereja yaitu:
Erastus Sabdono mengatakan pengertian gereja sebagai berikut:
Dalam Perjanjian Baru kata yang menunjuk persekutuan orang percaya adalah
ekklesia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang artinya dipanggil keluar. Kata
ekkelesia berasal dari dua kata, yaitu ek dan kaleo; ek artinya keluar dan kaleo
artinya dipanggil atau memanggil. Jadi ekkelesia berarti dipanggil keluar.16
Menurut Daance A. Supit mengatakan hal yang sama, ia mengatakan bahwa:
Dalam bahasa Gerika, bahasa asli Alkitab perjanjian baru, Gereja ditulis dengan
kata benda ekkelesia atau ekklessiastikos yang berarti perserikatan atau
perkumpulan, sedangkan kata kerjanya ekkalo, artinya dipanggil keluar.17
Pengertian yang penulis kutip dari buku Pengajaran Dasar Gereja Bethel
Indonesia mengatakan bahwa:
Istilah “gereja” dalam bahasa Indonesia atau church (bhs. Inggris) diambil dari
bahasa Portugis yaitu Igreja yang berasal dari kata kuriake (bhs. Yunani) artinya
kepunyaan Tuhan. sedangkan kata lain dalam habasa Yunani yang sering
digunakan untuk gereja adalah Ekklesia yaitu jemaat dan dalam bahasa Ibraninya
adalah Qahal. Baik Ekklesia maupun Qahal mempunyai pengertian yang sama
15 Jonar S, Kamus Alkitab dan Theologi (Yogyakarta: Andi, 2016).161
16 Erastus Sabdono, Gereja Hari Ini (Jakarta: Rehobot Ministry, 2016). 1
17 Daance A. Supit, Perkembangan Gereja Di Era Globalisasi (Bandar Lampun: Unit
Literatur Gpdi Agape). 9
14. yaitu dipanggil keluar dari kegelapan karena dosa dan masuk dalam terangNya
Allah.18
Dari beberapa pakar yang memberikan pemahaman tentang definisi gereja
diatas maka penulis dapat manarik kesimpulan bahwa, gereja adalah tempat dimana
berkumpul orang-orang yang di panggil keluar dari dosa atau orang yang bertobat dan
menerima Yesus, sehingga orang-orang dulu tinggal dalam kegelapan (dosa), sekarang
telah dipanggil keluar dan menerima terangNya Allah. Gereja juga dapat di artikan
sebagai tempat dimana berkumpul orang-orang yang satu iman dalam Yesus Kristus
untuk mendengar firman Allah agar terang yang mereka miliki makin menjadi terang
lebih cerah untuk menerangi orang lain dan orang lain melihat jalan yang benar itu.
Dan perluh diketahui bersama bahwa sebagai orang-orang yang dipanggil keluar dari
kegelapan menuju terangNya Allah, maka perluh diarahkan kembali dengan firman
Allah utuk menjadi satu tubuh dalam gereja dan bersatu bersekutu bersama dengan
Allah. jadi, bukan berarti ketika kita sudah menerima terang tersebut maka kita tidak
perluh lagi bersekutu dengan Allah. kita perluh bersekutu dengan Allah dalam gereja
untuk mendengar firmanNya dan mampu melakukannya sehingga orang lain dapat
melihat contah teladan yang kita miliki karena oleh firman Allah yang kita dengar.
Gereja juga bukan hanya suatu perkumpulan yang dimana terdiri dari
beberapa suku orang yang di dalamnya, melaikan suatu persekutuan yang lahir dari
Allah. Hal ini perluh kita sadari agar ketika kita pergi ke gereja bukan karna ada suku
saya yang lebih banyak dalam gereja itu atau kenalan, teman, sahabat, atau keluarga
tetapi ketika ketika masuk dalam gereja maka, di situ suatu pemikiran yang lahir dari
hati yang paling dalam kalau hari ini saya datang ke gereja karena benar-benar suatu
persekutuan yang lahir dari Allah. Ini yang perlu kita sadari dalam hidup ini. Dan ketika
kita datang bersekutu dengan Allah maka perluh kita sadari bahwa dulu saya adalah
orang yang hidup dalam kegelapan dosa tetapi oleh kemurahan-Nya, saya dipanggil
keluar dari kegelapan dosa untuk menuju dalam terang-Nya. Kalau hal ini muncul
dalam pemikiran kita, kekitaka kita datang bersekutu dengan-Nya maka kita tidak
18 BPH GBI, Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia,(Jakarta: Departemen Theologia
BPH GBI, 2010). 155
15. main-main dalam persekutuan kita dengan Allah. dan memang perluh kita sadar hal ini
bukan hanya pada saat kita mau bersekutu dengan-Nya, melainkan selalu muncul
dalam setiap perjalan hidup kita agar kita tidak pernah memberika peluang bagi
kegelapan (dosa) itu untuk muncul kembali dalam hidup kita melaingkan terang yang
sudah kita miliki selalu menjadi cerah dalam hidup kita agar orang lain masih hidup
dalam kegelapan bisa melihat terang itu agar ia keluar dari kegelepan untuk menuju
tenang-Nya Allah bersama dengan kita.
E. TUGAS GEREJA
Segala sesuatu yang dijadikan oleh Allah tentu memiliki tujuannya masing-
masing. Alkitab mengatakan bahwa yang mendirikan gereja adalah Tuhan Yesus (Mat.
16:18). Tentu tujuan Tuhan Yesus mendirikan gereja adalah untuk melaksanakan apa
yang menjadi hal terpenting dalam kehidupan umat-Nya, yang harus di laksanakan
untuk memuliakan-Nya. gereja di dirikan bukan bertujuan untuk memperkayakan diri
pendeta. ataupun tujuan gereja di dirikan bukan untuk tempat berbisnis atau
memainkan saham. Tetapi gereja di dirikan harus memiliki tujuan yang jelas. Tentu
tujuan yang jelas bukan untuk hal dunia tetapi untuk hal yang mampu memuliakan
nama Allah. lalu apa yang menjadi tujuan gereja di dunia ini?
Daance A. Supit, mengungkapkan dalam bukunnya berjudul Perkembangan
Gereja di Era Globalisasi, ia mengakatan bahwa:
“Eksistensi gereja di dalam dunia ini sangat jelas yaitu mengabarkan kasih dan
anugerah keselamatan dari Allah pada setiap pribadi, yang telah nyata melalui
kelahiran Yesus Kristus pada sekitar 2000 tahun lalu (Yohanes 3:16)”19.
Berdasarkan dengan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, tujuan
gereja di dunia ini adalah bagaimana menceritakan kabar baik kepada orang lain yang
belum mendengarkan cerita itu. Jadi kabar baik yang perluh gereja beritakan kepada
orang lain itu tentang bagaimana Yesus Kristus datang kedunia untuk menyelamatkan
orang berdosa dan jalan satu-satunya untuk menuju ke surge hanya melalui Dia yang
19 Daance A. Supit, Perkembangan Gereja Di Era Globalisasi,(Bandar Lampung: Unit
Literatur GPDI Agape). 10
16. menyelamatkan manusia dari dosa. Jadi tidak ada jalan lain yang menuju ke surga kalau
tidak melalui Yesus yang datang dari surga.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mengutip dari Ben Elliott, dalam
bukunya berjudul Tetap Teguh, ia mengatakan bahwa:
Gereja bertindak sebagaimana Kristus bertindak dengan menaklumkan sejelas
mungkin kabar baik tentang pengampunan dosa, kuasa atas kejahatan dan
kematian di dunia (dan dalam kehidupan kita), serta datangnya Kerajaan Allah
yang mulia gereja berkhotbah, mengajar, menginjil, dan muridkan.20
Dari pendapat yang penulis kutip maka dapat disimpulkan bahwa, tugas gereja
adalah bagaimana mengupayakan jemaat bukan hanya lewat berkhotbah tetapi gereja
juga bisa membuat studi khusus bagi jemaat untuk belajar cara menginjil dan muridkan
orang lain untuk makin bertumbuhnya iman sesama jemaat dan juga mengerti cara
bagaimana melakukan cara pengijilan agar jemaat yang punya kerinduan untuk
menginjil bisa mereka berperan dalam meleyani pekerjaan Tuhan di gereja melalui
penginjilan atau memuridkan. Hal ini perluh diperhatikan dalam gereja supaya jemaat
bisa menyebarkan kabar pengampunan dosa melalui Yesus Kristus, dan Yesus Kristus
sudah terangkat kesurga dan akan datang kembali pada kali kedua untuk menjemput
orang-orang yang percaya kepadaNya bahwa oleh Dia mereka miliki jalan kehidupan.
Dalam hal ini, tugas penting dalam gereja adalah bagaimana mempersiapan jemaat
untuk tetap teguh dan tetap siap-sedia untuk menantikan kedatang Tuhan Yesus Kristus
pada kali kedua, dimana orang percaya akan diangkat oleh Allah untk masuk dalam
kerajaan-Nya yang kekal abidi. Jadi gereja perluh memperhatikan jemaat melalui
pengajaran atau pun tetap memberikan makanan rohani yang betul-betul meyakinkan
jemaat bahwa hanya oleh Yesus Kristus satu-satunya jalan menuju kepada keselamatan
kekal. Tugas gereja ini perluh di perhatikan agar jemaat setia sampai kedatangan Yesus
Kristus, untuk memjemput kembali mereka ke surge yang kekal dan abidi.
Erastus Sabdono mengungkapan satu ungkapan yang perlu kita ketahui dalam
bukunya berjudul Geraja Hari ini, ia mengataka bahwa:
20 Ben Elliott, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015). 101
17. Dalam kekristen yang terpenting adalah nasihat, agar jemaat menjadi dewasa.
Gereja harus menjadi kampus jemaat untuk belajar kebenaran agar dapat
diamalkan dalam kehidupan secara konkret, dan klimaksnya jemaat di kenal oleh
Tuhan sebagai sahabat-Nya. Sebab Tuhan lebih tertarik kepada proses perubahan
kita menjadi manusia seperti yang Tuhan kehendaki dari pada menjadi manusia
agamani yang terlatih berliturgi di dalam gereja atau berperan sebagai orang
beragama yang kelihatan rohani.21
Dari pendapat yang penulis kutip maka dapat disimpulkan bahwa, tugas
gereja adalah memberika nasihat rohani yang bisa membawa jemaat menuju ke tahap
yang lebih dewasa dan bahkan mengajarkan jemaat tentang firman Tuhan. agar jemaat
menjadi mengerti dalam pemahaman yang benar tetang kebenaran yang sejati agar
jemaat dapat mengaplikasikan dalm kehidupan, jemaat perluh diberi nasehat rohani
agar mereka mengerti proses untuk menuju kedewasaan rohani supaya mereka menjadi
seperti apa yang dikehendaki oleh Allah. gereja tidak perluh mengajarkan banyak hal
tentang liturgi gereja mengajarkan firman Tuhan atau memberi nasehat kepada jemaat
melalui firman. Ini perluh diperhatikan dalam gereja agar tidak mempentingkan liturgi
dari pada nasehat firman Tuhan. bukan berarti liturgi tidak penting tetapi menjadi focus
utama adalah nasehat rohani melalui firman dan mengajarkan kepada jemaat tentang
kebenaran yang sejati.
John F. Havlik, ia mengungkapkan tiga hal penting tentang tugas gereja dalam
bukunya berjudul Gerja Yang Injili sebagai berikut:
Pertama, gereja adalah perantara yang meneruskan berita dari Allah kepada
manusia
Kedua, gereja membahwa misi Kristus
Ketiga, gereja mewartakan injil melalui sifat-sifatnya dan melalui pekerjaan
pelayanan.22
Dapat disimpulkan dari pendapat yang penulis kutip maka, tugas gereja adalah
untuk memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. hal ini perluh disampaikan
kepada orang lain, bahwa Yesus Kristus adalah jalan keselamatan.
21 Erastus Sabdono, Gereja Hari Ini (Jakarta: Rehobot Literature, 2016).
22 John F. Havlik, Gereja yang Injili (Bandung: Yayasan Baptis Indonesia, 1991).38
18. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai Roh Kudus dan Gereja, tentu mendapatkan
banyak poin-poin yang penulis cantumkan tetapi diakhir pembahasan ini, penulis ingin
menyimpulkan bahwa, Roh Kudus adalah pribadi dalam keTritunggalan dan roh kudus
memiliki sifat-sifat yang Allah Bapa dan Allah Anak miliki oleh sebab itu kita perluh
meningikan Dia sama seperti Alla Bapa dan Allah Anak. Roh Kudus juga memiliki
peran yang sangat penting dalam gereja maupun bagi jemaatnya, ia selalu
memampukan jemaat dan menghibur, menolong dan menguatkan. Roh Kudus juga
selalu menginsafkan manusia akan dosa, dan bisa mengalikan manusia yang percaya
kepada Kristu untuk tidak hidup dalam kegelapan dosa. Allah adalah pendiri dari gereja
tersebut sehingga ketika Yesus terangat ke sorga maka Ia berkata bahwa Aku akan
memberika kepada seorang penolong, yang memberika penolong yaitu Roh Kudus,
jadi Roh Kudus menjadi penolong bagi jemaat nya gerejaNya. Oleh sebab itu gereja
memiliki tugas dan tanggung jawab, bagaimana gereja harsu membritakan kabar baik
tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamay manusia. Gereja juga perluh
menolong jemaat dan mengajari jemaat tentang kebenaran friman Tuhan agar mereka
di kuatkan dan tetap teguh sampai kedatangan Tuhan Yesus yang kedau kalinya dan
menjemput umat percaya kepada Nya sebagai Tuhan Jurus selamat.
B. SARAN
Geraja perluh mengajarkan jemaat untuk mengenal pribadi Roh Kudus dan
peranan Roh Kudus dalam setiap kehidupan pribadi seseorang, agar mereka memahami
tentang Pribadi Roh Kudus. Gereja juga harus menjadikan jemaat sebagai pemberita
kabar baik bagi orang lain agar setiap orang belum mendengar tentang Yesus Kristus
adalah Jurus selamat dunia, mereka bisa mendengar.
19. DAFTAR PUSTAKA
Browning. F. R. W., KamusAlkitab (Jakarta: Bpk Gunung Mulia, 2013).
Cho Yonggi Paul, Roh KudusAdimitra Saya (Jakarta: Yayasan
Pekabaran Injil Imanuel).
Datu. Yunus, Kontroversi Baptisan Roh Kudus (Bandung: Literatur
Baptisan, 1999).
Elliott Ben, Tetap Teguh (Bandung: Kalam Hidup, 2015).
GBI BPH, Pengajara DasarGereja Bethel Indonesia (Jakarta:
Departemen Theologia BPH GBI, 2010).
Hadisiswantoro Yusak, Holy Spirit, Roh Kudus (Surabaya: Bethani).
Havlik. F John, Gereja yang Injili (Bandung: Yayasan Baptis Indonesia,
1991).
Sabdono Erastus, TritunggalMenurutAlkitab (Jakarta: Truth Literature,
2017).
Sabdono Erastus, Gereja Hari Ini (Jakarta: RehobotLiterature, 2016).
S Jonar, KamusAlkitab dan Theologi (Yogyakarta: Andi, 2016).
Supit. A Daance, PerkembanganGereja Di Era Globalisasi (Bandar
Lampung: Unit Literatur GpdiAgape).
Tong Stephen, Roh Kudus, Doa dan Kebangunan (Surabaya:
Momentum, 2011).