SlideShare a Scribd company logo
PAPER
PENEBUSAN
Ditujukan kepada Dewan Dosen
Sekolah Tinggi Teologi “Mawar Saraon Lampung”
Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Mata Kuliah .
Oleh:
Ari Regianto Muris
NIM: 20178605
T.A: 2019/2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus Yang
Maha Kuasa atas langit dan bumi dan juga telah menjadikan segala perkara hidup
manusia, atas capur tangan Tuhan yang gaga perkasa dan penuh kuasa, sehingga
Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan Judul: Karya
Penebusan Melalui Kristus. Penulis menyucap syukur atas campur tangan Tuhan
Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada
waktunya.
Dan Penulis juga tak lupa mengucap syukur dan berterima kasaih kepada pihak
yang sudah bersusah paya dalam membantu Penulis untuk menyelesaikan Makalah ini
dengan tepat pada waktunya. Kalau bukan atas campur tangan dan kerja keras rekan-
rekan semua, penulis tidak mungkin menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Dan
Penulis tak henti berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menyertai langkah hidup
rekan-rekan dan selalu memberkati rekan-rekan semua dalam pergumulan hidup, masa
depan dan Tuhan membuat usaha rekan-rekan menjadi berhasil. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang sudah bersabar untuk
mengajarkan banyak hal tentang mata kuliah ini, terima kasih atas bimbingan bapak
sehingga penulis bisa menerima dan memahami mata kuliah ini. Biarlah Tuhan yang
memberkati bapak dan keluarga semua.
Karya Penebusan adalah sebuah pernyataan yang bukan baru muncul dalam
dunia Pendidikan dan juga bukan hanya dalam orang yang menempuh dalam sekolah
Teologi, tetapi sudah menjadi sejarah dalam kehidupan banyak orang Kristen. Dan
dengan Penebusan ini akan kita mengerti tentang kasih yang sempurnah dari Allah
memalui Kristus Yesus. Sebenarnya karya penebusan ini bukan baru muncul dalam
ilmu Pendidikan tetapi sudah menjadi pengajara dalam gereja-gereja yang dizaman
sekarang oleh karena itu, kita perluh memahami dengan benar tentang karya penebusan
ini.
Pembahasan mengenai Karya Penebusan ini tentu saja sudah tidak asing atau
tidak baru bagi kita sebagai orang Kristen. Mungkin kita mendengar lewat khotbah,
seminar atau ceramah lainnya, sehingga banyak orang merasa bahwa sudah cukup
pemahaman tentang karya penebusan ini sudah cukup bagi mereka, sehingga mereka
tidak perluh lagi mempelajari lebih dalam lagi. Pada pemahaman tentang karya
penebusan yang mereka dengar lewat khotbah, seminar dan ceramah lainnya belum
tentu benar. Tetapi walaupun benar belum tentu memadai, oleh sebab itu kita perluh
banyak belajar lagi dari pemahaman lain nya agar kita mampu mengambil pengajaran
yang benar tentang karya penebusan ini.
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………… I
Daftar Isi………………………………………………………………………........ II
Bab I: Pendahuluan………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………….. 2
BAB II : Pembahasan………………………………………………………………..3
2.1. Pengertian Penebusan……………………………………………………….. 3/4
2.2. Kasih Allah melalui Yesus Kristus………………………………………… 5/11
2.3. Yesus Kristus Adalaha Korban Penebusan……………………………… 12/14
BAB III: Penutup………………………………………………………………….. 15
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………. 15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………... 16
II
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Kehidupan yang manusia jalani adalah sebuah kasih dan anugerah yang Tuhan
berikan melalui suatu oknum yang luar biasa, Ia mampu membuat manusia menjadi
layak di hadapan Allah yang Maha Kudus itu, karena dengan perbuatan dan karya yang
dashyat bagi manusia. Kasih dan pengampunan yang manusia terima dari Yesus Kristus
anak Tunggal Allah. Manusia menjadi layak kembali di hadapan Allah yang Maha
Kudus itu karena dengan karya penebusan Yesus Kristus di Kayu Salib. Sebab pada
mula nya manusai berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3:23).
Sehingga manusia putus hubunggan dengan Allah, oleh karena itu Allah mengutus anak
nya yang tunggal agar dapat manusia di perdamaikan kembali dengan Allah Bapa yang
Maha Kudus itu. Jadi pengorbanan atau penebusan Yesus Kristus di kayu salib adalah
sebuah kasih yang besar yang manusia terima dari Yesus Kristus. Jadi kematian atau
penebusan Yesus Kristus adalah penyelesaian masalah dosa manusia dan membawa
manusia ke dalam persekutuan dengan Allah merupakan karya yang begitu berharga
atau paling mulia dalam kehidupan.
Sebuah kehidupan yang manusia jalani adalah sebuah kasih yang luar biasa
dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu manusia harus menyadari
bahwa kasih atau penebusan yang Tuhan Yesus Kristus lakukan untuk manusia maka
manusia tidak perluh menyia-nyiakan kasih Allah itu melalui Yesus Kristu. Kasih yang
Tuhan Yesus lakukan adalah sebuah tindakan yang sangat membawa keutungan besar
bagi kehidupan manusia, yang Ia relah diri-Nya di cambuki, di hina, di ludahi, dan mati
dikayu salib. Sebuah perjalanan hidup yang tidak enak pada waktu itu, yang harus
Yesus Kristus jalani. Berarti sebuah perjalan yang sangat berat pada waktu itu, secara
manusia mungkin Tuhan Yesus Kristus tidak mampu untuk menjalani nya. Tetapi
dengan visi yang harus ia capai maka Ia relah di hina, ludahi, dicacimaki, kerana demi
mendamaikan manusia dengan Allah. Kalau saja tanpa Tuhan Yesus manusia tidak
dapat hidup layak di hadapan Allah. Jadi sebuah keutungan besar yang manusia meliki
kerana dengan penebusan Kristsu atau pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib
maka manusia dapat berhubungan karib kembali dengan Allah yang Maha Kudus itu.
Dosa bukanlah satu hal yang mudah untuk diselesaikan secara manusiawi agar
dapat layak dihadapa Allah yang Maha Kudus itu. Kata yang umum dipakai untuk dosa
adalah Hamartia, kata ini pakai dalam hubungan dengan dosa, dalam (Matius. 3:6 dan
Markus 1:5), atau disebut juga sebagai pengakuan dosa. Jadi pengertian dasar adalah
kegagalan untuk mencapai sasaran atau dengan kata lain meleset dari sasaran. Jadi
kalau seseorang menyadari dan mengakui dosanya maka penting sekali untuk orang
tersebut untuk menyadari makna tersebut.
Jadi orang tersebut harus sadar mengenai apa yang di harapkan oleh dirinya
dan bahwa usaha-usahanya yang terbaik selama ini telah gagal untuk mecapai apa yang
di harapkan itu. Kerana manusia telah berbuat dosa sehingga disebut Hamartia atau
meleset dari sasaran tersebut. Oleh sebab itu hanya kasih karunia Yesus Kristus di kayu
salib yang menjadi penebusan bagi manusia. Karena dosa adalah pelangaran terhadap
Allah agar menuntut pertobatan. Oleh sebab itu kalau manusia menyadari bahwa
pertobatan yang sesungguhnya adalah lewat penebusan yang dilakukan Yesus Kristus
di kayu salib, maka manusia perluh berbalik dari perbuatan yang buruk atau perbuatan
yang jahat menjadi perbuatan yang menyukakkan hati Tuhan.
1. 2. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penebusan
2. Kasih Allah melalui Yesus Kristus
3. Yesus Kristus Adalah Kurban Penebusan
1. 3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Penebusan?
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Kasih Allah Melalui Yesus
Kristus?
3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Yesus Kristsu adalah Kurban
Penebusan bagi Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Penebusan
Kata penebusan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari
kata tebus, kata tebus ini diartikan sebagai berikut “membayar uang untuk mengambil
Kembali barang yang tergadai, membebaskan tawanan, sandera, budak belian. Jadi
bisa dapat dikatakan bahwa penebusan adalah suatu yang dilakukan oleh seseorang
untuk bisa mengambil kembali suatu barang. Penebusan juga adalah sebagai
menyelamatkan jiwa orang lain harus dengan pengorbanan, baik jiwa, harta benda dan
lain-lainnya.
Pengertian penebusan menurut, W.R.F. Browning adalah sebagai berikut:
1.Dosa telah merusak hubungan antara Allah dan manusia, dan penebusan
merupakan sarana, yang dengannya mendamaikan berlangsung.
2.Pelepasan oleh seorang ‘penebusan’ dari suatu keburukan dengan membayar
harganya.1
Jadi penebusan adalah sebuah sarana yang di lakukan untuk mendamaikan
manusia dengan Allah. Melalui penebusan maka manusia dapat berkenan kembali di
hadapan Tuhan, kerena degan dosa maka manusia tidak bisa dapat berkenan di hadapan
Tuhan. Dalam perjanjian lama maka setiap orang berbuat dosa atau salah yang tidak
menyukakan hati Tuhan maka harus dibayar atau di tebus dengan darah hewan atau
korban persembahan binatang.
Menurut, W.R.F. Browning mengatakan bahwa:
Pada zaman Makabe korban-korban binatang dianggap telah diganti dengan nilai
penebusan suatu penderitaan.2
Pada akhirnya muncul seorang penebus untuk mengantikan darah hewan atau
korban binatang, dan lebih berharga dari semua penebusan yang di lakukan
sebelumnya, manusia sebenarnya tidak layak untuk menghampiri Allah karena manusia
berdosa atau terbelenggu dengan dosa tersebut, manusia sering terus-menerus di ikat
oleh dosa tetapi dengan penebusan yang berharga dan lebih bernilai dari penebusan
sebelumnya yaitu mengunakan binatng. Tetapi muncul penebusan yang dengan darah-
Ny, yaitu darah Kristus.
1 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2013). 325-326
2 Ibid, 325
Menurut W.R.F. Browning, mengatakan bahwa:
Pada Surat Paulus kepada jemaat Roma, sumber rahmaat Allah mendamaikan
manusia adalah Yesus Kristu (Rm. 3:25), dan dalam Surat Ibrani, gagasan tentang
korban digunakan; pencemaran karena dosa di sucikan dengan darah yang tak
berdosa. Darah ketaatan Kristus dan hidup yang dipersembahan-Nya dicurahkan
ke atas hati nurani kita yang berdosa, sehingga kita dapat menghampiri Allah
dengan ketaatan yang sama.3
Manusia sebenarnya tidak layak lagi untuk menghampiri Allah, namun Yesus
Kristus lah yang membuat manusia layak dan bisa menghampiri Allah. Karena dengan
ketaatan Yesus Kristus mejadi korban penebusan dan darah-Nya ada dalam setiap
masing-masing pribadai manusia. Sehingga ketika manusia menghadap tahta Allah
yang Maha Kudus itu maka bukan lagi dosa atau diri manusia yang penuh dengan kotor
itu nampak lagi di hadapan Allah, namun pribadi Yesus Kristus lah yang nampak
karena dengan pengorbanan atau penebusan-Nya itu maka darah Krisustus yang
menyucikkan manusia dari dosa sehingga manusia bisa menghampiri Allah. Darah
Yesus yang tak berdosa itulah yang membuat manusia bisa menghampiri Allah. Kalau
saja tidak ada penebusan yang melalui Yesus Kristus maka manuisa terus-menerus di
ikat oleh dosa dan manusia masih hidup dalam lumpur dosa tetapi karena penebusan
Yesus Kristus manusia dapat layak kembali untuk menhampiri Allah. Dengan
demikian maka manusia menerima kasih yang bisa melayakan dirinya di hadapan
Allah. Jadi Yesus Kristus adalah penebusan manusia dari dosa atau kehidupan manusia
yang tidak layak, menjadi layak di hadapan Allah. Penyadaran ini sebenarnya menjadi
focus utama manusia untuk hidup menyukkan hati Allah melalui Yesus Kristus, karena
Yesus Kristus yang mendamaikan atau mempersatukan kembali manusia dengan Allah.
Penebusan berarti pembebasan dari sesuatu yang jahat dengan pembayaran
suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. Kalau di pandang menurut
kematian Yesus Kristsu maka dapat di pandang sebagai suatu tebusan bagi orang
percya. Jadi kematian Yesus Kristsu di kayu salib adalah suatu penebusan
Menurut, George Eldon Ladd, mengatakan bahwa:
Namun kematian dari kurban itu bukan sekedar merupakan kematian belaka,
melainkan penyerahan hidup; pengunaan darah adalah penggunaan hidup;
pengurbanan darah kepada Allah adalah pengurbanan hidup. Di sinilah letak
makna pengurbanan secara khusus.4
3 Ibid, 326
4 George EldonLandd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2002). 171
Manusia perluh menyadari bahwa kematian yang Yesus laksanakan itu bukan
hanya kematian yang bersifat biasa, melainkan suatu pengurbanan yang bersifat bayar
harga yang sangat tinggi yaitu dengan darah Yesus Kristus tercurah untuk
memperdamaikan manusia dengan Allah. Dan oleh karena darah-Nya kita memiliki
penebusan.
Menurut, George Eldon Ladd, mengatakan bahwa:
Kita memiliki penebusan melalui darah-Nya (Ef. 1:7); kita telah didekatkan
kepada Allah oleh darah Kristus (Ef. 2:13); kita memiliki damai melalui darah
yang dicurahkan di salib (Kol. 1:20).5
Kedekatan kita dengan Allah karena melalui penebusan atau pengburbanan
Yesus Kritsus, yang darah-Nya tercurah untuk mengantikan mansusia yang berdosa
menjadi dekat dengan Allah. Sebenarnya ini adalah sebuah pengurbanan yang Yesus
lakukan tanpa campur tangan manusia untuk membebasakan dirinya dari dosa. Tetapi
karena kasih Allah sehingga Ia mengurbankan Yesus sebagai pendamai yang sempurna
untuk mendekat kembali dengan Allah.
2. 2. Kasih Allah Melalui Yesus Kristus
Kasih Allah menurut, George Eldon Landd, adalah sebagai berikut:
Hal pertama yang harus disebutkan tentang kematian Kristus ialah bahwa
kematian-Nya itu adalah pernyataan tertinggi tentang kasih Allah. Dan juga
Georgr Eldon Landd mengatakan bahwa: Salib itu bukan hanya menjadi ukuran
kasih Kristus, melainkan Allah sendiri. “sebab Allah mendamaikan dunia dengan
diri-Nya oleh Kristus” (2 Kor. 5:19). “akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya
kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa”
(Rm. 5:8). “dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa
dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman
atas dosa di dalam daging” (Rm. 8:3). “Ia, yang tidak menyayangkan anak-Nya
sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Rm. 8:32).6
Dalam pandangan ini maka perluh dimengerti bahwa semua yang Yesus
lakukan itu karena kehendak Bapa untuk mendamaikan manusia dengan-Nya. Jadi
justru Allah mengasihi manusia sehingga perluh di damaikan kembali dengan
penebusan melalui Yesus Kristus, Anak Tuggal Allah berubah diri menjadi manusia
untuk mendamaikan dan relah di hukum, disalib. Salah satu kasih tertinggi yang Allah
5 Ibid, 170-171
6 Ibid, 168-169
di lakukan untuk mengorbankan anak-Nya. Dan ini adalah belas kasih Allah kepada
manusia sehingga Dia relah mengorbankan Anak-Nya. Jadi manusia memiliki satu
status yang tertinggi yaitu, anugerah dari Allah melalui Yesus Kristsu untuk manusia,
dan juga manusia memili status tertinggi yaitu, anak-anak Allah.
Menurut. Erastus Sabdono, mengatakan bahwa:
Dilahirkan oleh Allah adalah anugerah terbesar yang dimiliki manusia (bukan
mujizat terbesar). Tentu hal ini terjadi oleh karena pengorbanan Tuhan Yesus
Kristus. Sebab oleh penebusan-Nyalah kita mungkinkan menjadi anak-anak
Allah. Pengangakatan sebagai anak disahkan dengan materai, yaitu Allah
menaruh Roh Kudus dalam diri kita (Ef. 1:13).7
Jadi karena pengorbanan Yesus Kristus maka kita dapat disebut sebagai anak-
anak Allah. Karena manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Oleh
sebab itu manusia saat mengenal salib maka harus di pandang sebagai Allah mengasihi
manusia dan Allah murka terhadap dosa.
George Eldon Ladd, Megatakan bahwa: “Pada saat kita mengenal salib sebagai
karya Bapa yang mengasihi, kita harus mengakui bahwa perlunya penebusan terlihat
karena murka Allah terhadap dosa”.8 Karena penebusan memalui Yesus Kristus di kayu
salib maka, manusia memadang salib sebagai murka Allah terhadap dosa, murka Allah
terhadap dosa sehingga Ia relah mengorbankan Allah-Nya sebagai penebusan yang
harus manusia pandang sebagai suatu kemenangan Allh melalui Yesus Kristus
menakluhkan dosa atau mengalakan dosa. Ini adalah sesuatu yang manusia harus lihat
dan harus menyadari lebih sungguh-sungguh karena kasih yang Allah buat untuk
manusia adalah sesuatu yang mutlak harus dilihat langsung melaui pengorbanan Yesus
di kayu salib. Kasih Allah melalui Kristus ini adalah sebuah kemenangan yang besar
dan yang dimiliki manusia secara cuma-Cuma atau gampang sekali, oleh karena itu
manusia perluh pandang salib sebagai suatu kemenagan yang Yesus lakukan untuk
mengalahkan Dosa dan dengan kata lain Allah murka terhadap dosa sehingga Ia
mengutus Yesus Kristus untuk mengalahkan dosa.
Kehidupan yang manusia jalani saat ini adalah kehidupan yang penuh dengan
kasih Allah, kasih Allah di tunjukan melalui Yesus Kristus sebagai tanda Allah sangat
mengasihi manusia oleh sebab itu sebenarnya manusia menyadari bahwa kehidupan
7 Erastus Sabdono, Kelahiran Baru (Jakarta: Rehobot Literature, 2017). 120
8 George Eldon Landd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Yayasan Kalam Hidup,
2002). 169
yang sebenarnya harus menjadi inti untuk memegahkan Allah melalui Yesus Kristus,
karena dengan Yesus Kristus maka kita dapat memiliki kembali kasih Allah, jadi kasih
Allah di tunjukan melalui penyalipan Yesus Kristus di kayu salib. Manusia seharusnya
menjadi domba yang disembeli dan bukan Yesus, karena Yesus tidak berdosa.
J. Stephen Lang, Mengatakan bahwa:
Kita adalah seperti domba yang akan disembelih. Namun demikian, kemenangan
yang gemilang akan kita miliki melalui Kristus, yang sangat mengasihi kita
sehingga rela mati bagi kita. Dalam perjanjian baru, kasih Allah yang berlimpah
bagi kita telah mewujudkan dirinya dalam bentuk kasih Yesus yang penuh
pengorbanan.9
Sebenarnya manusia yang menangung sendiri keselahan atau menangung
dosanya sendiri tetapi atas kasih Allah akan dunia ini sehingga Allah relah Anak-Nya
yang Tunggal mati untuk dunia ini. Yesus mengantikan manusia sebagai korban
pendamaian bagi Allah. Dan kalau bukan pengorbanan Yesus Kristus maka manusia
akan mati kerena dosanya.
J. Stephen Lang, Mengatakan bahwa:
Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita, sehingga walaupun
kita mati secara rohani dan binasa karena dosa kita, Ia mengembalikan hidup kita
pada waktu Ia membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Kita diselamatkan,
hanya karena kasih karunia-Nya yang tidak patut kita terima. Ia mengangkat kita
ke tempat kemuliaan disorga, dimana kita duduk bersama-sama dengan Kristus.
Semua itu semata-mata karena apa yang dilakukan oleh Kristus.10
Seharusnya manusia mati dan binasa kerena dosa tetapi dengan kasih Allah
sehingga manusia sudah mati namun bisa hidup kembali kerena dengan kebangkitan
Yesus Kristus, dan manusia di selamatkan oleh kasih karunia Allah melalui Yesus
Kristus.
John Murray, mengatakan bahwa:
Tidak ada peristiwa lain yang lebih nyata menunjukkan anugerah Allah yang
Cuma-Cuma selain dari pada tindakan pembenaran-Nya “dan oleh kasih karunia
telah di benarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.”
(Roma 3:24).11
Dalam hal ini manusia tidak bisa di benarkan oleh dirinya sendiri, dan
pembenaran bukanlah pembelaan diri kita sendiri dengan diri kita. Tetapi kasih Allah
9 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap,Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012). 145
10 Ibid, 146
11 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:penerbit momentum,
1999).146
melalui anugerah-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus. Oleh sebab itu manusia
hanya menerima pembenaran itu secara Cuma-Cuma. Dengan kata lain manusia itu
menerima anugerah Allah dengan gratis, tetapi manusia tidak boleh mengunakan
pembenaran itu dengan hal-hal yang tidak dapat berkenan di hadapan Allah.
J. Stephen Lang, mengatakan bahwa:
Allah menunjukkan betapa Ia megasihi kita, dengan mengutus Anak-Nya yang
tunggal ke dunia yang jahat ini untuk memberi kita hidup kekal melalui kematian-
Nya. Tindakan itu menyatakan kepada kita kasih yang sejati: kasih itu bukan
kasih kita kepada Allah, melainkan kasih Allah kepada kita, ketika Ia mengutus
Anak-Nya untuk memadamkan murka Allah atas dosa kita.12
Hal ini perlu manusia pandang bahwa kematian Kristus adalah pernyataan
Allah yang paling tertinggi untuk menunjukkan kasih-Nya kepada manusia, kasih Allah
sangatlah suatu makna yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan manusia. Manusia
seharusnya menyadari akan hal ini, dan kasih Allah, sehingga mengutus Yesus Kristus
ke dunia sebagai penebusan karena itu menunjukan murka Allah kepada dosa. Dan
demi pengutusan Anaknya maka sudah menjadi makna kasih Allah kepada manusia
dan mengalahkan dosa dengan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, sehingga
manusia juga di bangkitkan kembali dari kematian tersebut karena dosa. Tetapi manusia
menjadi hidup kembali karena kasih Allah melalui kembangkitan Yesus Kristsu.
John Murray mengatakan bahwa:
Namun demikian, pemikiran manusia yang ultimat tidak mengesampingkan
karakterisasi lebih lanjut dari kasih Allah. Alkitab memberitahu kita bahwa kasih
Allah yang merupakan sumber mengalirnya pendamaian dan yang dari padanya
pendamaian itu terekspresikan, merupakan kasih yang berbeda dari pada kasih
yang lainnya. Tidak ada orang yang mengangungkan kasih Allah lebih dari pada
rasul Paulus yang berkata bahwa, “Allah menunjukkan kasihNya kepada kita,
oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika masih berdosa.” (Rom. 5:8).13
Dari pendampat yang penulis kutip maka, penulis dapat simpulkan bahwa,
semua kasih yang Allah lakukan bagi manusia ternyata kasih Allah melalui kematian
Yesus Kristus lah yang lebih besar dari semua kasihNya. Ini bukan berarti bahwa kasih
Allah yang lain tidak lebih penting tetapi mengapa kasihNya melalui kematian atau
pengorbanan Yesus Kristus lebih penting atau lebih berbeda dengan yang lain? Disini
penulis melihat bahwa karena pengorbanan itu mempunyai makna sendiri.
12 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup,
2012). 147
13 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:
Momentum,1999). 3
John Murray mengatakan bahwa:
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk
menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya. (Efesus. 1:4-5).
Kasih Allah yang menjadi sumber pancaran pendamaian ini bukanlah kasih biasa;
kasih ini adalah kasih yang memilih dan kasih yang menentukan dari sejak semula
(Presdestinasi). Allah dengan rela menetapkan kasihNya yang kekal dan tak
tertandingi bagi begitu banyak orang, dan maksud ditetapkan bagi kasihNya itu
adalah untuk memberikan kepastian bagi pendamaian yang diadakanNya.14
Dapat disimpulkan bahwa, sesungguhnya kasih Allah adalah kasih dimulai
dari semua untuk manusia jadi kepastian pendamaian bagi manusia adalah suatu yang
mutlak yang harus dilakukan Allah untuk manusia. Dan kasih Allah adalah sumber
pendamaian dan dimaksud kasih pendamaian ini adalah kasih sangat jelas karena
melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Jadi kasih ini bukan lah suatu kasih baru
di mulai tetapi kasih yang sudah di lakukan oleh Allah melalui pertumpuhan darah
Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus akan di tetapkan oleh
Allah menjadi anak-anakNya. Dan di tetapkan adalah bagi orang percaya kepada
Yesus sebagai korban penebusan bagi dirinya maka ia akan di selamatkan oleh Allah.
Bukan berarti bahwa pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib itu untuk semua orang,
berarti semua orang harus selamat? Hal ini mungkin menjadi pertanyaan tetapi Alkitab
berkata bahwa: Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanis
14: 6). Dari ayat ini sangat jelas untuk menjawab pertanyaan diatas, Yesus Kristus
adalah jalan dan kebenaran berarti tidak ada jalan lain untuk menuju ke tempat yang
di sebut sebagai sorga yang kekal, dan memang hanya Dialah jalan untuk menuju
kebenaran Allah karena Yesus sebagai pusat pengorbanan untuk menyelamatkan
manusia. Jadi kalau orang yang mengenal Yesus Kristus maka keselamatan tidak
dimiliki atau tidak di dipilih menjadi anak pilihan untuk menjadi warga kerejaan sorga.
John Murray mengatakan bahwa:
Sangat penting untuk menggaris bawahi konsep kasih yang berdaulat ini.
Sungguh, Allah adalah kasih! Kasih bukanlah sesuatu yang angin-anginan; kasih
bukanlah merupakan sesuatu dimana Allah bisa memilih untuk mau berjati diri
seperti itu atau tidak. Ia adalah kasih, dan hal itu bersifat keharusan, melekat dan
kekal. Seperti Allah adalah Roh, dan Allah juga adalah Terang, maka Ia pun
14 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:Momentum,1999). 4
adalah kasih. Tetapi merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk menyadari
bahwa bukanlah merupakan suatu keharusan bagi Allah untuk mengasihi setiap
orang dengan kasih yang memilih seperti itu. Allah tidak harus menetapkan kasih
sedemikian khusus dan kekal bagi objek-objek yang sama sekali tidak
menginginkannya dan yang suka melayi kejahatan. Hanyalah karena itikad baik
dari kehendakNya yang bebas dan berdaulat, suatu itikad baik dari yang terpancar
dari kedalaman kebajikan dasarNya sendiri, Ia memilih orang-orang untuk boleh
menjadi ahli waris Allah dan teman pewaris Kristus.15
Dapat di simpulkan bahwa, orang yang selalu melayani kejahatan maka tidak
dapat di menjadi ahli waris kerajaan Allah tetapi orang yang mengakui Yesus Kristus
sebagai juruselemat dan selalu mengikuti kehendak Yesus Kristus dan tidak mengikuti
kejahatan maka orang tersebut akan menjadi ahli waris kerjaaan Allah. Ini yang di
sebut sebagi kasih yang ditetapkan Allah bagi orang yang menerima Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat dan melakukan kehendak Bapa dan bukan kehendak
kejahatan. Karena orang yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus dan menerima Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat makai a akan hidup menurut kehendak di
kehendaki oleh Bapa melelui Yesus Kristus, dan kehidupan orang tersebut tentu akan
di perbaharui hari demi hari. Dan orang sudah menerima Yesus akan selalu mau di
hidup menurut kehendak Yesus karena orang tersebut akan menyadari bahwa semua
karya penebusan yang Yesus lakukan karena untuk mempersatukan kembali dengan
Allah dan menjadi anak-anak pilihan Allah. dan seharus kita pandang kematian Yesus
Kristus sebagai Dia menangung dosa kita, maka kita tidak anak menyia-nyiakan
penebusan melalui kematian-Nya karena Ia mati bukan untuk diriNya sendiri atau Dia
mati karena Ia berbuat dosa.
George Eldon Landd, mengatakan bahwa:
Dari semua manusia yang hidup, hanya Yesus yang tidak mengenal dosa (2 Kor.
5:21), dan karena Ia tak berdosa, maka Ia tidak harus mati. Kematian-Nya bukan
akibat dosa atau kesalahan-Nya sendiri; Ia mengalami penderitaan itu sebagai
ganti orang lain yang bersalah dan yang harus mati.16
Dapat disimpulkan bahawa, melalui kematian-Nya, orang-orang berdosa
dilepaskan dari kematian dan murka Allah yang harus di terima sendiri oleh orang-
orang yang berdosa. Sangat sulit untuk di mengerti bahwa orang tidak berdosa yang
menangung kesalahan orang yang berdosa. Untuk mengerti hal ini maka Paulus
mengatakan bahwa karena Kristus telah mati bagi semua orang, maka mereka semua
15 Ibid., 4-5
16 George Eldon Landd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2002). 173
sudah mati (2 Kor. 5:14). Dalam Galatia 2:20, yang menunjukkan identifikasi orang
percaya dengan kematian Kristus, yang melaluinya, ia disalibkan bersama Kristus
supaya dapat memperoleh kehidupan iman yang baru. Ini adalah pernyatakan yang
harus menjadi pengakuan tertinggi manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kematian
Kristus merupakan kematian bagi diri saya, oleh karena Dia saya dapat pengampunan,
dan harus manusia sadari bahwa oleh murka Allah terhadapat dosa telah digenapi oleh
kamatian saya di dalam Kristus.
George Eldon Landd mengatakan bahwa:
Inilah fakta obektif, yaitu manifestasi kasih Allah yang tertinggi dan yang harus
menjadi pusat pengendalian kehidupan saya, dan kualitas kasih ini bersumber dari
fakta bahwa kematian Kristus bukanlah untuk diri-Nya melainkan untuk saya. Ia
mati bukan hanya mewakili saya, melainkan Ia mati menggantikan saya, karena
hanya berdasarkan kematian-Nyalah, saya terlepas dari kematian itu. Ia telah
menjalani kematian yang mestinya untuk saya dan menggantikan saya.17
Jadi dapat disimpulkan bahwa kematian Yesus Kristus adalah korban
pendamain bagi manusia, dan ini adalah Allah menunjukkan kasih-Nya melalui
kemabtian Kristus, kualitas kasih ini hanya bersumber dari Allah. tidak seorang pun
mampu untuk mendamaikan Kembali dirinya dengan Allah, sehingga Allah sangat
mengasihi manusia dan karena kasih-Nya kepada manusia Ia harus rala mengorbankan
Yesus Kristus sebagai kasih yang sempurna bagi manusia dengan diri Allah. Dan
kematian Yesus Kristus telah melepaskan manusia dati kematian itu sendiri, sebenarnya
manusia yang seharusnya mati demi dosanya sendiri tetapi karena Allah sangat
mengasihi manusia sehingga Yesuslah yang menjadi korban kematian mengantikan
manusia supaya manusia mendapatkan hidup yang kekal. Dan ini adalah kasih karunia
Allah kepada manusia.
George Eldon Ladd mengatakan bahwa:
Kematian Kristus bukan hanya berkaitan dengan manusia dan dosanya,
melainkan juga menyangkut Allah, dan hal ini disebut dengan istilah hendak
mendaikan. Kebenaran ini dikemukakan dalam satu kata yang menjadi pusat
ajaran Paulus tentang kematian Kristus. “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan
dengan Cuma-Cuma karena penebusan di dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus
telah ditentukan Allah menjadi hilasterion (jalan pendamaian) karena iman dalam
darah-Nya” (Roma. 3:24,25).18
17 Ibid. 173
18 Ibid. 175
Penulis simpulkan bahwa, perluh kita ketahui istilah hilasterion yang secara
tradisi diterjemahkan hendak mendamaikan, namun oleh kebanyakan ahli teologi
modern diartikan dengan kata expiasi (penebusan). Bentuk substantive kata ini berasal
dari kata kerja exhilaskomai yang dalam literatur Yunani berarti menenangkan atau
meredakan seseorang yang dalam keadaan tersinggung atau marah. Dalam hal ini bisa
di katakana bahwa, melalui penebusan atau pendamaian (kematian Kristus Yesus)
dapat menjadi fungsi menenangkan murka Allah terhadap dosa yang manusia lakukan
sehingga Allah marah, tatapi dengan kamatian atau penebusan yang Kristsu Yesus
lakukan dapan menanangkan kamarahan atau murka Allah terhadap keberdosaan
manusia. Dapat dikatakan bahwa melalui penebusan orang berdosa terlepas dari murka
Allah dan menjadi penerima pemberian kasih karunia Allah melalui penebusan Kristsus
tersebut. Melalui kematian Kristu, manusia dilepaskan dari maut manusia tidak dituduh
karena dosanya dan ia telah dibenarkan, pendamaian telah tercapai dan oleh karena itu
murka Allah tak perlu ditakuti lagi. Kematian Kristus telah menyelamatkan orang
percaya dari murka Allah agar ia dapat memandang bukan lagi kepada murka-Nya
melainkan kehidupan (1 Tesalonika. 5:9). Kesalahan dan akibat dosa telah ditanggung
oleh Kristus, dan murkan Allah telah di damaikan melalui penebusan Kristus di kayu
salib. Dan perluh kita ketahui bahwa Allah yang mendamaikan murka-Nya sendiri di
dalam kematian Kristus. Penebusan ini membuktikan kasih Allah kepada manusia,
karena kematian Kristus Yesus telah mengalahkan dosa sehingga hukan patut di
timpakan kepada dosa dan bukan lagi kepada orang atau umat yang percaya kepada
Kristus Yesus, karena untuk membuktikan bahwa Allah itu adil dan Ia adalah pembenar
terhadap mereka atau orang yang beriman kepada Kristsu (Roma. 3: 26).
2. 3. Yesus Kristus Adalah Kurban Penebusan
Kurban penebusan adalah suatu yang sangat luar biasa bagi setiap pribadi
manusia yang dimana dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai kurban yang berkenan bagi
Allah.
G. C.Van Niftrik dkk, Mengatakan bahwa:
Menurut Perjanjian Lama, di dalam ibadat Yahudi dinyatakan, bahwa manusia
segenapnya adalah milik Allah. akan tetapi hubungan yang baik antara Allah
dengan manusia sudah dirusakkan oleh dosa manusia. Agar supaya manusia tidak
binasa oleh murka Allah yang menghanguskan, maka diadakanlah persembahan
korban. Akan tetapi korban manakah yang sungguh mencukupi? Makanya
upacara korban di dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada sebuah korban lain,
yang sudah membaharui Perjanjian Allah dengan manusia, yakni: Yesus Kristus.
Berita tetang salib ialah, bahwa Kristus telah mempersembahkan korban yang
sesungguhnya sebagai ganti kita, bahkan bahwa Ia sendiri korban itu.19
Hal yang sama di ungkapkan oleh, J. Stephen Lang, ia mengatakan bahwa:
Perjanjian Baru mengetengahkan Yesus sebagai pribadi yang menyelesaikan
masalah dosa. Gambarannya ialah Dia dikorbankan, berdasrkan gagasan dalam
Perjanjian Lama tentang pengorbanan seekor binatang yang tak berdosa sebagai
korban penebusan dosa untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. dalam
Perjanjian Baru, Yesus merupakan korban terakhir, pribadi yang sama sekali
tidak berdosa yang mempersembahkan diri-Nya dikorbankan untuk
menyelamatkan orang-orang berdosa, satu kali dan untuk yang terakhir.20
Pemikiran-pemikiran atau penyataan-pernyataan menurut pandangan yang
penulis kitip maka dapat di simpulkan bahwa, korban yang berkenan dan yang
mendamaikan manusia dengan Allah hanya melalui Kristus Yesus. Kristus telah benar-
benar mengorbankan diri-Nya sebagai ganti manusia yang bersoda. Maka di dalam
Kristus manusia kembali menjadi milik Allah. Allah sendiri telah memulihkan
hubungan yang seharusnya antara Dia dengan manusia. Sebagaimana di bukit Moria,
Allah sudah menyediakan seekor domba jantan yang dikorbankan sebagai ganti Ishak,
semikian juga bukit Golgota dijadikan-Nya mezbah tempat Kristus mengorbankan
diriNya sendiri. Jadi diri Kristus dikorban sekali untuk selamanya, tidak ada korban lain
selain Kristus Yesus yang memperdamaikan kembali hubungan Allah dengan manusia
factor karena dosa, dan ketika Yesus berkata diatas kayu salib bahwa sudah selesai
berarti semua sudah menjadi beres oleh karena melalui penebusan tersebut.
Satu ungkapan yang luar biasa dari, G. C. Van Niftrik dkk, berkata bahwa:
Dari kayu salib di Golgota terdengar suara Yesus yang berkata: sudah selesai.
Dalam bahasa Yunani “ tetelestai” (Yoh. 19:30). Bentuk kata kerja itu dapat
berarti, sudah diakhiri, sudah dicapai, sudah dilaksanakan, sudah digenapi, sudah
selesaikan, sudah dibereskan dll.21
Dari pendapat yang penulis kutip maka dapat disimpulkan bahwa, semua telah
diselesaikan Yesus dapat bereskan semuanya karena melalui kematian Kristsus maka
tercapailah tujuan kedatangan atau misi Kristus didunia, yaitu oleh karena kematianNya
perkara antara manusia dengan Allah telah diselesaikan, kesalahan kita atau dosa kita
19 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 259
20 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap Janji-Janji Alkitab,(Bandung: Kalam Hidup,
2012). 112
21 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 260
terhadap Allah telah di bereskan, diperdamaikan kembali manusia dengan Allah
sehingg manusia dapat layak dan dapat disebut kembali keluarga kerajaan Allah. kalau
saja Yesus Kristus ke dunia dan menjadikan diriNya sebagai korban Penebusan bukan
karena dosa Nya melaikan Dosa manusia sendiri yang dia tanggung maka, maka
manusia tetap menjadi seterunya Allah oleh karena dosa. Tetapi dengan kasih setiaNya
Ia tidak mau manusia menjadi seterunya Sendiri sehingga Ia harus menjadikan Yesus
sebagai korban penebusan bagi manusia. Dan sebenarnya manusia dihukum mati
karena dosa tetapi manusia dapat hidup kembali oleh karena penebusan yang Yesus
Kristus lakukan bagi manusia.
Satu ungkapan yang menarik dari G. C. Van Niftrik dkk, mengatakan bahwa:
Kita hidup sebagai orang-orang yang dihukum mati, tetapi yang diberi grasi
(latinnya “Gratia”), artinya kita hidup semata-mata berdasarkan “gratia” (rahmat)
Allah. siapa yang meminta “grasi”, mengakui bahwa ia bersalah. Kita telah
dihukum mati di hadapan kursi pengadilan Allah; tetapi Kristus telah
menggantikan kita di tempat orang yang terdakwa di hadapan pengadilan Allah.
karena pekerjaan Kristus, Allah sudah mengabulkan doa Anak-Nya untuk
mengampuni manusia.22
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kita bersalah karena dosa dan akan
dihukum tetapi oleh karena penebusan Kristus sebagai ganti kita maka Allah dapat
mengampuni kita dan kita manjadi milik Allah kembali oleh karena Yesus Kristus di
pihak kita Dia satu-satunya sebagai pengganti kita, sehingga Ia dikorbankan sebagai
korban penebusan dosa kita.
22 Ibid.,261
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Dalam pembahasan Paper ini maka topik tentang penebusan yang menjadi
makna penting bagi kita. Penebusan adalah sebuah penghargaan yang berharga bagi
kita umat Kristen, melawan terhadap perintah Allah dan menjadi berdosa tetapi oleh
karena kasih Allah kepada kita sebagai umat ciptaan atau buatan tangan-Nya sediri
sehingga Yesus Kristus membawa satu misi kedunia ini untuk meperdamaikan kembali
kita dengan Allah.
Dari pembahasan ini pun perluh kita sadari bahwa penebusan melalui Yesus
adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia. Yesus benar-benar menderita demi
manusia, Dia menderita dan disalibkan oleh karena Dia mau supaya kita diperdamaikan
kemabali dengan Allah. dan jika Yesus sudah membawa kembali kita kepada Allah,
apa kita masih mau hidup dalam kehidupan kita yang dulu dimana kehidupan yang dulu
itulah yang membuat kita jauh dari Allah? tentu tidak, oleh karena itu perluh kita sadari
bahwa Penebusan Kristus cuman sekali untuk selamanya dan bukan lagi penebusan
kedua kalinya lagi, dan akan dilakukan lagi oleh Yesus Kristsu. Ingat bahwa kasih Allah
kepada kita lebih besar dari kasih yang lain dan pengurbanan Yesus di kayu salib adalah
kejadian yang sangat berharga bagi setiap manusia . perluh sadari bahwa hanya Yesus
yang menjadi kurban penebusan yang mampu membawa kita kepada Allah, oleh karen
itu jadikan Dia sebagai Bapa yang selalu menjadi nomor satu dalam hidup kita, karena
Dia mengasihi. Dia rela menanggung beban ganti kita yang seharus nya beban itu
menjadi beban kita tetapi Dialah yang menanggungnya, karena Yesus mengasihi kita.
DAFTA PUSTAKA
1 Brownig, W.R.F. Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2013). 325-326
1 Landd Eldon. George, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
2002). 171
1 Lang Stephen. J, Pedoman Lengkap, Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012).
145
1 Murray John, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:penerbit momentum,
1999).146
1 Sabdono Erastus, Kelahiran Baru (Jakarta: Rehobot Literature, 2017). 120
1 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 259

More Related Content

What's hot (6)

Dipilih Mntuk Melayani App 2014
Dipilih Mntuk Melayani App 2014Dipilih Mntuk Melayani App 2014
Dipilih Mntuk Melayani App 2014
 
Materi BKS 2013
Materi BKS 2013Materi BKS 2013
Materi BKS 2013
 
Pedang roh edisi_54: Imamat Yang Rajani
Pedang roh edisi_54: Imamat Yang RajaniPedang roh edisi_54: Imamat Yang Rajani
Pedang roh edisi_54: Imamat Yang Rajani
 
Perumpamaan Lalang dan gandum
Perumpamaan Lalang dan gandumPerumpamaan Lalang dan gandum
Perumpamaan Lalang dan gandum
 
Crazy Love - Ketika Anda Jatuh Cinta
Crazy Love - Ketika Anda Jatuh CintaCrazy Love - Ketika Anda Jatuh Cinta
Crazy Love - Ketika Anda Jatuh Cinta
 
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
Khotbah Rohani Perumpamaan tentang Talenta (untuk website) 20 juni 2016
 

Similar to Paper

Pedang roh edisi_50
Pedang roh edisi_50Pedang roh edisi_50
Pedang roh edisi_50
alkitabiah
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41
alkitabiah
 

Similar to Paper (20)

Paper kasih karunia dinyatakan melalui karya Allah dalam Yesus Kristus
Paper kasih karunia dinyatakan melalui karya Allah dalam Yesus KristusPaper kasih karunia dinyatakan melalui karya Allah dalam Yesus Kristus
Paper kasih karunia dinyatakan melalui karya Allah dalam Yesus Kristus
 
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
 
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYAKRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
KRISTUS DAN PEKERJAAN-NYA
 
PAPER
PAPERPAPER
PAPER
 
Roh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatanRoh kudus dan pertobatan
Roh kudus dan pertobatan
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
 
Multiply april for view
Multiply april for viewMultiply april for view
Multiply april for view
 
Pedang roh edisi_50
Pedang roh edisi_50Pedang roh edisi_50
Pedang roh edisi_50
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanan
 
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah RohPaper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
Paper Peran Roh Kudus di dalam Gereja dan Buah Roh
 
Paper Roh Kudus Dan Pertobatan
Paper Roh Kudus Dan PertobatanPaper Roh Kudus Dan Pertobatan
Paper Roh Kudus Dan Pertobatan
 
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
Aldi mbuik (makalah roh kudus adalah jaminan)
 
Lima langkah ke_sorga
Lima langkah ke_sorgaLima langkah ke_sorga
Lima langkah ke_sorga
 
Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41Pedang roh edisi_41
Pedang roh edisi_41
 
Saya hanya manusia biasa
Saya hanya manusia biasaSaya hanya manusia biasa
Saya hanya manusia biasa
 
Yermi letik Kritis
Yermi letik KritisYermi letik Kritis
Yermi letik Kritis
 
Anda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwaAnda dapat menjadi pemenang jiwa
Anda dapat menjadi pemenang jiwa
 
Makalah pak rudy
Makalah pak rudyMakalah pak rudy
Makalah pak rudy
 
Makalah pak rudy( sudah selesei)
Makalah pak rudy( sudah selesei)Makalah pak rudy( sudah selesei)
Makalah pak rudy( sudah selesei)
 
AKU TELAH DISALIBKAN DENGAN KRISTUS
AKU TELAH DISALIBKAN DENGAN KRISTUSAKU TELAH DISALIBKAN DENGAN KRISTUS
AKU TELAH DISALIBKAN DENGAN KRISTUS
 

Paper

  • 1. PAPER PENEBUSAN Ditujukan kepada Dewan Dosen Sekolah Tinggi Teologi “Mawar Saraon Lampung” Untuk memenuhi Sebagai Persyaratan Mata Kuliah . Oleh: Ari Regianto Muris NIM: 20178605 T.A: 2019/2020
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi dan juga telah menjadikan segala perkara hidup manusia, atas capur tangan Tuhan yang gaga perkasa dan penuh kuasa, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah ini dengan Judul: Karya Penebusan Melalui Kristus. Penulis menyucap syukur atas campur tangan Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya. Dan Penulis juga tak lupa mengucap syukur dan berterima kasaih kepada pihak yang sudah bersusah paya dalam membantu Penulis untuk menyelesaikan Makalah ini dengan tepat pada waktunya. Kalau bukan atas campur tangan dan kerja keras rekan- rekan semua, penulis tidak mungkin menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Dan Penulis tak henti berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus untuk menyertai langkah hidup rekan-rekan dan selalu memberkati rekan-rekan semua dalam pergumulan hidup, masa depan dan Tuhan membuat usaha rekan-rekan menjadi berhasil. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang sudah bersabar untuk mengajarkan banyak hal tentang mata kuliah ini, terima kasih atas bimbingan bapak sehingga penulis bisa menerima dan memahami mata kuliah ini. Biarlah Tuhan yang memberkati bapak dan keluarga semua. Karya Penebusan adalah sebuah pernyataan yang bukan baru muncul dalam dunia Pendidikan dan juga bukan hanya dalam orang yang menempuh dalam sekolah Teologi, tetapi sudah menjadi sejarah dalam kehidupan banyak orang Kristen. Dan dengan Penebusan ini akan kita mengerti tentang kasih yang sempurnah dari Allah memalui Kristus Yesus. Sebenarnya karya penebusan ini bukan baru muncul dalam ilmu Pendidikan tetapi sudah menjadi pengajara dalam gereja-gereja yang dizaman sekarang oleh karena itu, kita perluh memahami dengan benar tentang karya penebusan ini. Pembahasan mengenai Karya Penebusan ini tentu saja sudah tidak asing atau tidak baru bagi kita sebagai orang Kristen. Mungkin kita mendengar lewat khotbah, seminar atau ceramah lainnya, sehingga banyak orang merasa bahwa sudah cukup pemahaman tentang karya penebusan ini sudah cukup bagi mereka, sehingga mereka tidak perluh lagi mempelajari lebih dalam lagi. Pada pemahaman tentang karya penebusan yang mereka dengar lewat khotbah, seminar dan ceramah lainnya belum
  • 3. tentu benar. Tetapi walaupun benar belum tentu memadai, oleh sebab itu kita perluh banyak belajar lagi dari pemahaman lain nya agar kita mampu mengambil pengajaran yang benar tentang karya penebusan ini. I
  • 4. DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………… I Daftar Isi………………………………………………………………………........ II Bab I: Pendahuluan………………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………. 1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 2 1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………….. 2 BAB II : Pembahasan………………………………………………………………..3 2.1. Pengertian Penebusan……………………………………………………….. 3/4 2.2. Kasih Allah melalui Yesus Kristus………………………………………… 5/11 2.3. Yesus Kristus Adalaha Korban Penebusan……………………………… 12/14 BAB III: Penutup………………………………………………………………….. 15 3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………. 15 Daftar Pustaka……………………………………………………………………... 16 II
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Kehidupan yang manusia jalani adalah sebuah kasih dan anugerah yang Tuhan berikan melalui suatu oknum yang luar biasa, Ia mampu membuat manusia menjadi layak di hadapan Allah yang Maha Kudus itu, karena dengan perbuatan dan karya yang dashyat bagi manusia. Kasih dan pengampunan yang manusia terima dari Yesus Kristus anak Tunggal Allah. Manusia menjadi layak kembali di hadapan Allah yang Maha Kudus itu karena dengan karya penebusan Yesus Kristus di Kayu Salib. Sebab pada mula nya manusai berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah, (Roma 3:23). Sehingga manusia putus hubunggan dengan Allah, oleh karena itu Allah mengutus anak nya yang tunggal agar dapat manusia di perdamaikan kembali dengan Allah Bapa yang Maha Kudus itu. Jadi pengorbanan atau penebusan Yesus Kristus di kayu salib adalah sebuah kasih yang besar yang manusia terima dari Yesus Kristus. Jadi kematian atau penebusan Yesus Kristus adalah penyelesaian masalah dosa manusia dan membawa manusia ke dalam persekutuan dengan Allah merupakan karya yang begitu berharga atau paling mulia dalam kehidupan. Sebuah kehidupan yang manusia jalani adalah sebuah kasih yang luar biasa dari Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu manusia harus menyadari bahwa kasih atau penebusan yang Tuhan Yesus Kristus lakukan untuk manusia maka manusia tidak perluh menyia-nyiakan kasih Allah itu melalui Yesus Kristu. Kasih yang Tuhan Yesus lakukan adalah sebuah tindakan yang sangat membawa keutungan besar bagi kehidupan manusia, yang Ia relah diri-Nya di cambuki, di hina, di ludahi, dan mati dikayu salib. Sebuah perjalanan hidup yang tidak enak pada waktu itu, yang harus Yesus Kristus jalani. Berarti sebuah perjalan yang sangat berat pada waktu itu, secara manusia mungkin Tuhan Yesus Kristus tidak mampu untuk menjalani nya. Tetapi dengan visi yang harus ia capai maka Ia relah di hina, ludahi, dicacimaki, kerana demi mendamaikan manusia dengan Allah. Kalau saja tanpa Tuhan Yesus manusia tidak dapat hidup layak di hadapan Allah. Jadi sebuah keutungan besar yang manusia meliki kerana dengan penebusan Kristsu atau pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib maka manusia dapat berhubungan karib kembali dengan Allah yang Maha Kudus itu. Dosa bukanlah satu hal yang mudah untuk diselesaikan secara manusiawi agar dapat layak dihadapa Allah yang Maha Kudus itu. Kata yang umum dipakai untuk dosa
  • 6. adalah Hamartia, kata ini pakai dalam hubungan dengan dosa, dalam (Matius. 3:6 dan Markus 1:5), atau disebut juga sebagai pengakuan dosa. Jadi pengertian dasar adalah kegagalan untuk mencapai sasaran atau dengan kata lain meleset dari sasaran. Jadi kalau seseorang menyadari dan mengakui dosanya maka penting sekali untuk orang tersebut untuk menyadari makna tersebut. Jadi orang tersebut harus sadar mengenai apa yang di harapkan oleh dirinya dan bahwa usaha-usahanya yang terbaik selama ini telah gagal untuk mecapai apa yang di harapkan itu. Kerana manusia telah berbuat dosa sehingga disebut Hamartia atau meleset dari sasaran tersebut. Oleh sebab itu hanya kasih karunia Yesus Kristus di kayu salib yang menjadi penebusan bagi manusia. Karena dosa adalah pelangaran terhadap Allah agar menuntut pertobatan. Oleh sebab itu kalau manusia menyadari bahwa pertobatan yang sesungguhnya adalah lewat penebusan yang dilakukan Yesus Kristus di kayu salib, maka manusia perluh berbalik dari perbuatan yang buruk atau perbuatan yang jahat menjadi perbuatan yang menyukakkan hati Tuhan. 1. 2. Rumusan Masalah 1. Pengertian Penebusan 2. Kasih Allah melalui Yesus Kristus 3. Yesus Kristus Adalah Kurban Penebusan 1. 3. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Penebusan? 2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Kasih Allah Melalui Yesus Kristus? 3. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan Yesus Kristsu adalah Kurban Penebusan bagi Manusia?
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2. 1. Pengertian Penebusan Kata penebusan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berasal dari kata tebus, kata tebus ini diartikan sebagai berikut “membayar uang untuk mengambil Kembali barang yang tergadai, membebaskan tawanan, sandera, budak belian. Jadi bisa dapat dikatakan bahwa penebusan adalah suatu yang dilakukan oleh seseorang untuk bisa mengambil kembali suatu barang. Penebusan juga adalah sebagai menyelamatkan jiwa orang lain harus dengan pengorbanan, baik jiwa, harta benda dan lain-lainnya. Pengertian penebusan menurut, W.R.F. Browning adalah sebagai berikut: 1.Dosa telah merusak hubungan antara Allah dan manusia, dan penebusan merupakan sarana, yang dengannya mendamaikan berlangsung. 2.Pelepasan oleh seorang ‘penebusan’ dari suatu keburukan dengan membayar harganya.1 Jadi penebusan adalah sebuah sarana yang di lakukan untuk mendamaikan manusia dengan Allah. Melalui penebusan maka manusia dapat berkenan kembali di hadapan Tuhan, kerena degan dosa maka manusia tidak bisa dapat berkenan di hadapan Tuhan. Dalam perjanjian lama maka setiap orang berbuat dosa atau salah yang tidak menyukakan hati Tuhan maka harus dibayar atau di tebus dengan darah hewan atau korban persembahan binatang. Menurut, W.R.F. Browning mengatakan bahwa: Pada zaman Makabe korban-korban binatang dianggap telah diganti dengan nilai penebusan suatu penderitaan.2 Pada akhirnya muncul seorang penebus untuk mengantikan darah hewan atau korban binatang, dan lebih berharga dari semua penebusan yang di lakukan sebelumnya, manusia sebenarnya tidak layak untuk menghampiri Allah karena manusia berdosa atau terbelenggu dengan dosa tersebut, manusia sering terus-menerus di ikat oleh dosa tetapi dengan penebusan yang berharga dan lebih bernilai dari penebusan sebelumnya yaitu mengunakan binatng. Tetapi muncul penebusan yang dengan darah- Ny, yaitu darah Kristus. 1 W.R.F. Browning, Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2013). 325-326 2 Ibid, 325
  • 8. Menurut W.R.F. Browning, mengatakan bahwa: Pada Surat Paulus kepada jemaat Roma, sumber rahmaat Allah mendamaikan manusia adalah Yesus Kristu (Rm. 3:25), dan dalam Surat Ibrani, gagasan tentang korban digunakan; pencemaran karena dosa di sucikan dengan darah yang tak berdosa. Darah ketaatan Kristus dan hidup yang dipersembahan-Nya dicurahkan ke atas hati nurani kita yang berdosa, sehingga kita dapat menghampiri Allah dengan ketaatan yang sama.3 Manusia sebenarnya tidak layak lagi untuk menghampiri Allah, namun Yesus Kristus lah yang membuat manusia layak dan bisa menghampiri Allah. Karena dengan ketaatan Yesus Kristus mejadi korban penebusan dan darah-Nya ada dalam setiap masing-masing pribadai manusia. Sehingga ketika manusia menghadap tahta Allah yang Maha Kudus itu maka bukan lagi dosa atau diri manusia yang penuh dengan kotor itu nampak lagi di hadapan Allah, namun pribadi Yesus Kristus lah yang nampak karena dengan pengorbanan atau penebusan-Nya itu maka darah Krisustus yang menyucikkan manusia dari dosa sehingga manusia bisa menghampiri Allah. Darah Yesus yang tak berdosa itulah yang membuat manusia bisa menghampiri Allah. Kalau saja tidak ada penebusan yang melalui Yesus Kristus maka manuisa terus-menerus di ikat oleh dosa dan manusia masih hidup dalam lumpur dosa tetapi karena penebusan Yesus Kristus manusia dapat layak kembali untuk menhampiri Allah. Dengan demikian maka manusia menerima kasih yang bisa melayakan dirinya di hadapan Allah. Jadi Yesus Kristus adalah penebusan manusia dari dosa atau kehidupan manusia yang tidak layak, menjadi layak di hadapan Allah. Penyadaran ini sebenarnya menjadi focus utama manusia untuk hidup menyukkan hati Allah melalui Yesus Kristus, karena Yesus Kristus yang mendamaikan atau mempersatukan kembali manusia dengan Allah. Penebusan berarti pembebasan dari sesuatu yang jahat dengan pembayaran suatu harga. Artinya lebih dari sekedar pembebasan saja. Kalau di pandang menurut kematian Yesus Kristsu maka dapat di pandang sebagai suatu tebusan bagi orang percya. Jadi kematian Yesus Kristsu di kayu salib adalah suatu penebusan Menurut, George Eldon Ladd, mengatakan bahwa: Namun kematian dari kurban itu bukan sekedar merupakan kematian belaka, melainkan penyerahan hidup; pengunaan darah adalah penggunaan hidup; pengurbanan darah kepada Allah adalah pengurbanan hidup. Di sinilah letak makna pengurbanan secara khusus.4 3 Ibid, 326 4 George EldonLandd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002). 171
  • 9. Manusia perluh menyadari bahwa kematian yang Yesus laksanakan itu bukan hanya kematian yang bersifat biasa, melainkan suatu pengurbanan yang bersifat bayar harga yang sangat tinggi yaitu dengan darah Yesus Kristus tercurah untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Dan oleh karena darah-Nya kita memiliki penebusan. Menurut, George Eldon Ladd, mengatakan bahwa: Kita memiliki penebusan melalui darah-Nya (Ef. 1:7); kita telah didekatkan kepada Allah oleh darah Kristus (Ef. 2:13); kita memiliki damai melalui darah yang dicurahkan di salib (Kol. 1:20).5 Kedekatan kita dengan Allah karena melalui penebusan atau pengburbanan Yesus Kritsus, yang darah-Nya tercurah untuk mengantikan mansusia yang berdosa menjadi dekat dengan Allah. Sebenarnya ini adalah sebuah pengurbanan yang Yesus lakukan tanpa campur tangan manusia untuk membebasakan dirinya dari dosa. Tetapi karena kasih Allah sehingga Ia mengurbankan Yesus sebagai pendamai yang sempurna untuk mendekat kembali dengan Allah. 2. 2. Kasih Allah Melalui Yesus Kristus Kasih Allah menurut, George Eldon Landd, adalah sebagai berikut: Hal pertama yang harus disebutkan tentang kematian Kristus ialah bahwa kematian-Nya itu adalah pernyataan tertinggi tentang kasih Allah. Dan juga Georgr Eldon Landd mengatakan bahwa: Salib itu bukan hanya menjadi ukuran kasih Kristus, melainkan Allah sendiri. “sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus” (2 Kor. 5:19). “akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8). “dengan jalan mengutus anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging” (Rm. 8:3). “Ia, yang tidak menyayangkan anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua” (Rm. 8:32).6 Dalam pandangan ini maka perluh dimengerti bahwa semua yang Yesus lakukan itu karena kehendak Bapa untuk mendamaikan manusia dengan-Nya. Jadi justru Allah mengasihi manusia sehingga perluh di damaikan kembali dengan penebusan melalui Yesus Kristus, Anak Tuggal Allah berubah diri menjadi manusia untuk mendamaikan dan relah di hukum, disalib. Salah satu kasih tertinggi yang Allah 5 Ibid, 170-171 6 Ibid, 168-169
  • 10. di lakukan untuk mengorbankan anak-Nya. Dan ini adalah belas kasih Allah kepada manusia sehingga Dia relah mengorbankan Anak-Nya. Jadi manusia memiliki satu status yang tertinggi yaitu, anugerah dari Allah melalui Yesus Kristsu untuk manusia, dan juga manusia memili status tertinggi yaitu, anak-anak Allah. Menurut. Erastus Sabdono, mengatakan bahwa: Dilahirkan oleh Allah adalah anugerah terbesar yang dimiliki manusia (bukan mujizat terbesar). Tentu hal ini terjadi oleh karena pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Sebab oleh penebusan-Nyalah kita mungkinkan menjadi anak-anak Allah. Pengangakatan sebagai anak disahkan dengan materai, yaitu Allah menaruh Roh Kudus dalam diri kita (Ef. 1:13).7 Jadi karena pengorbanan Yesus Kristus maka kita dapat disebut sebagai anak- anak Allah. Karena manusia jatuh dalam dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Oleh sebab itu manusia saat mengenal salib maka harus di pandang sebagai Allah mengasihi manusia dan Allah murka terhadap dosa. George Eldon Ladd, Megatakan bahwa: “Pada saat kita mengenal salib sebagai karya Bapa yang mengasihi, kita harus mengakui bahwa perlunya penebusan terlihat karena murka Allah terhadap dosa”.8 Karena penebusan memalui Yesus Kristus di kayu salib maka, manusia memadang salib sebagai murka Allah terhadap dosa, murka Allah terhadap dosa sehingga Ia relah mengorbankan Allah-Nya sebagai penebusan yang harus manusia pandang sebagai suatu kemenangan Allh melalui Yesus Kristus menakluhkan dosa atau mengalakan dosa. Ini adalah sesuatu yang manusia harus lihat dan harus menyadari lebih sungguh-sungguh karena kasih yang Allah buat untuk manusia adalah sesuatu yang mutlak harus dilihat langsung melaui pengorbanan Yesus di kayu salib. Kasih Allah melalui Kristus ini adalah sebuah kemenangan yang besar dan yang dimiliki manusia secara cuma-Cuma atau gampang sekali, oleh karena itu manusia perluh pandang salib sebagai suatu kemenagan yang Yesus lakukan untuk mengalahkan Dosa dan dengan kata lain Allah murka terhadap dosa sehingga Ia mengutus Yesus Kristus untuk mengalahkan dosa. Kehidupan yang manusia jalani saat ini adalah kehidupan yang penuh dengan kasih Allah, kasih Allah di tunjukan melalui Yesus Kristus sebagai tanda Allah sangat mengasihi manusia oleh sebab itu sebenarnya manusia menyadari bahwa kehidupan 7 Erastus Sabdono, Kelahiran Baru (Jakarta: Rehobot Literature, 2017). 120 8 George Eldon Landd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Yayasan Kalam Hidup, 2002). 169
  • 11. yang sebenarnya harus menjadi inti untuk memegahkan Allah melalui Yesus Kristus, karena dengan Yesus Kristus maka kita dapat memiliki kembali kasih Allah, jadi kasih Allah di tunjukan melalui penyalipan Yesus Kristus di kayu salib. Manusia seharusnya menjadi domba yang disembeli dan bukan Yesus, karena Yesus tidak berdosa. J. Stephen Lang, Mengatakan bahwa: Kita adalah seperti domba yang akan disembelih. Namun demikian, kemenangan yang gemilang akan kita miliki melalui Kristus, yang sangat mengasihi kita sehingga rela mati bagi kita. Dalam perjanjian baru, kasih Allah yang berlimpah bagi kita telah mewujudkan dirinya dalam bentuk kasih Yesus yang penuh pengorbanan.9 Sebenarnya manusia yang menangung sendiri keselahan atau menangung dosanya sendiri tetapi atas kasih Allah akan dunia ini sehingga Allah relah Anak-Nya yang Tunggal mati untuk dunia ini. Yesus mengantikan manusia sebagai korban pendamaian bagi Allah. Dan kalau bukan pengorbanan Yesus Kristus maka manusia akan mati kerena dosanya. J. Stephen Lang, Mengatakan bahwa: Tetapi Allah kaya dengan rahmat. Ia sangat mengasihi kita, sehingga walaupun kita mati secara rohani dan binasa karena dosa kita, Ia mengembalikan hidup kita pada waktu Ia membangkitkan Kristus dari antara orang mati. Kita diselamatkan, hanya karena kasih karunia-Nya yang tidak patut kita terima. Ia mengangkat kita ke tempat kemuliaan disorga, dimana kita duduk bersama-sama dengan Kristus. Semua itu semata-mata karena apa yang dilakukan oleh Kristus.10 Seharusnya manusia mati dan binasa kerena dosa tetapi dengan kasih Allah sehingga manusia sudah mati namun bisa hidup kembali kerena dengan kebangkitan Yesus Kristus, dan manusia di selamatkan oleh kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus. John Murray, mengatakan bahwa: Tidak ada peristiwa lain yang lebih nyata menunjukkan anugerah Allah yang Cuma-Cuma selain dari pada tindakan pembenaran-Nya “dan oleh kasih karunia telah di benarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.” (Roma 3:24).11 Dalam hal ini manusia tidak bisa di benarkan oleh dirinya sendiri, dan pembenaran bukanlah pembelaan diri kita sendiri dengan diri kita. Tetapi kasih Allah 9 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap,Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012). 145 10 Ibid, 146 11 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:penerbit momentum, 1999).146
  • 12. melalui anugerah-Nya kepada manusia melalui Yesus Kristus. Oleh sebab itu manusia hanya menerima pembenaran itu secara Cuma-Cuma. Dengan kata lain manusia itu menerima anugerah Allah dengan gratis, tetapi manusia tidak boleh mengunakan pembenaran itu dengan hal-hal yang tidak dapat berkenan di hadapan Allah. J. Stephen Lang, mengatakan bahwa: Allah menunjukkan betapa Ia megasihi kita, dengan mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dunia yang jahat ini untuk memberi kita hidup kekal melalui kematian- Nya. Tindakan itu menyatakan kepada kita kasih yang sejati: kasih itu bukan kasih kita kepada Allah, melainkan kasih Allah kepada kita, ketika Ia mengutus Anak-Nya untuk memadamkan murka Allah atas dosa kita.12 Hal ini perlu manusia pandang bahwa kematian Kristus adalah pernyataan Allah yang paling tertinggi untuk menunjukkan kasih-Nya kepada manusia, kasih Allah sangatlah suatu makna yang tidak bisa di pisahkan dari kehidupan manusia. Manusia seharusnya menyadari akan hal ini, dan kasih Allah, sehingga mengutus Yesus Kristus ke dunia sebagai penebusan karena itu menunjukan murka Allah kepada dosa. Dan demi pengutusan Anaknya maka sudah menjadi makna kasih Allah kepada manusia dan mengalahkan dosa dengan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian, sehingga manusia juga di bangkitkan kembali dari kematian tersebut karena dosa. Tetapi manusia menjadi hidup kembali karena kasih Allah melalui kembangkitan Yesus Kristsu. John Murray mengatakan bahwa: Namun demikian, pemikiran manusia yang ultimat tidak mengesampingkan karakterisasi lebih lanjut dari kasih Allah. Alkitab memberitahu kita bahwa kasih Allah yang merupakan sumber mengalirnya pendamaian dan yang dari padanya pendamaian itu terekspresikan, merupakan kasih yang berbeda dari pada kasih yang lainnya. Tidak ada orang yang mengangungkan kasih Allah lebih dari pada rasul Paulus yang berkata bahwa, “Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika masih berdosa.” (Rom. 5:8).13 Dari pendampat yang penulis kutip maka, penulis dapat simpulkan bahwa, semua kasih yang Allah lakukan bagi manusia ternyata kasih Allah melalui kematian Yesus Kristus lah yang lebih besar dari semua kasihNya. Ini bukan berarti bahwa kasih Allah yang lain tidak lebih penting tetapi mengapa kasihNya melalui kematian atau pengorbanan Yesus Kristus lebih penting atau lebih berbeda dengan yang lain? Disini penulis melihat bahwa karena pengorbanan itu mempunyai makna sendiri. 12 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012). 147 13 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya: Momentum,1999). 3
  • 13. John Murray mengatakan bahwa: Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya. (Efesus. 1:4-5). Kasih Allah yang menjadi sumber pancaran pendamaian ini bukanlah kasih biasa; kasih ini adalah kasih yang memilih dan kasih yang menentukan dari sejak semula (Presdestinasi). Allah dengan rela menetapkan kasihNya yang kekal dan tak tertandingi bagi begitu banyak orang, dan maksud ditetapkan bagi kasihNya itu adalah untuk memberikan kepastian bagi pendamaian yang diadakanNya.14 Dapat disimpulkan bahwa, sesungguhnya kasih Allah adalah kasih dimulai dari semua untuk manusia jadi kepastian pendamaian bagi manusia adalah suatu yang mutlak yang harus dilakukan Allah untuk manusia. Dan kasih Allah adalah sumber pendamaian dan dimaksud kasih pendamaian ini adalah kasih sangat jelas karena melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib. Jadi kasih ini bukan lah suatu kasih baru di mulai tetapi kasih yang sudah di lakukan oleh Allah melalui pertumpuhan darah Yesus Kristus, sehingga setiap orang yang percaya kepada Yesus akan di tetapkan oleh Allah menjadi anak-anakNya. Dan di tetapkan adalah bagi orang percaya kepada Yesus sebagai korban penebusan bagi dirinya maka ia akan di selamatkan oleh Allah. Bukan berarti bahwa pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib itu untuk semua orang, berarti semua orang harus selamat? Hal ini mungkin menjadi pertanyaan tetapi Alkitab berkata bahwa: Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Yohanis 14: 6). Dari ayat ini sangat jelas untuk menjawab pertanyaan diatas, Yesus Kristus adalah jalan dan kebenaran berarti tidak ada jalan lain untuk menuju ke tempat yang di sebut sebagai sorga yang kekal, dan memang hanya Dialah jalan untuk menuju kebenaran Allah karena Yesus sebagai pusat pengorbanan untuk menyelamatkan manusia. Jadi kalau orang yang mengenal Yesus Kristus maka keselamatan tidak dimiliki atau tidak di dipilih menjadi anak pilihan untuk menjadi warga kerejaan sorga. John Murray mengatakan bahwa: Sangat penting untuk menggaris bawahi konsep kasih yang berdaulat ini. Sungguh, Allah adalah kasih! Kasih bukanlah sesuatu yang angin-anginan; kasih bukanlah merupakan sesuatu dimana Allah bisa memilih untuk mau berjati diri seperti itu atau tidak. Ia adalah kasih, dan hal itu bersifat keharusan, melekat dan kekal. Seperti Allah adalah Roh, dan Allah juga adalah Terang, maka Ia pun 14 John Murray, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:Momentum,1999). 4
  • 14. adalah kasih. Tetapi merupakan suatu keharusan yang mendasar untuk menyadari bahwa bukanlah merupakan suatu keharusan bagi Allah untuk mengasihi setiap orang dengan kasih yang memilih seperti itu. Allah tidak harus menetapkan kasih sedemikian khusus dan kekal bagi objek-objek yang sama sekali tidak menginginkannya dan yang suka melayi kejahatan. Hanyalah karena itikad baik dari kehendakNya yang bebas dan berdaulat, suatu itikad baik dari yang terpancar dari kedalaman kebajikan dasarNya sendiri, Ia memilih orang-orang untuk boleh menjadi ahli waris Allah dan teman pewaris Kristus.15 Dapat di simpulkan bahwa, orang yang selalu melayani kejahatan maka tidak dapat di menjadi ahli waris kerajaan Allah tetapi orang yang mengakui Yesus Kristus sebagai juruselemat dan selalu mengikuti kehendak Yesus Kristus dan tidak mengikuti kejahatan maka orang tersebut akan menjadi ahli waris kerjaaan Allah. Ini yang di sebut sebagi kasih yang ditetapkan Allah bagi orang yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan melakukan kehendak Bapa dan bukan kehendak kejahatan. Karena orang yang sudah ditebus oleh Yesus Kristus dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat makai a akan hidup menurut kehendak di kehendaki oleh Bapa melelui Yesus Kristus, dan kehidupan orang tersebut tentu akan di perbaharui hari demi hari. Dan orang sudah menerima Yesus akan selalu mau di hidup menurut kehendak Yesus karena orang tersebut akan menyadari bahwa semua karya penebusan yang Yesus lakukan karena untuk mempersatukan kembali dengan Allah dan menjadi anak-anak pilihan Allah. dan seharus kita pandang kematian Yesus Kristus sebagai Dia menangung dosa kita, maka kita tidak anak menyia-nyiakan penebusan melalui kematian-Nya karena Ia mati bukan untuk diriNya sendiri atau Dia mati karena Ia berbuat dosa. George Eldon Landd, mengatakan bahwa: Dari semua manusia yang hidup, hanya Yesus yang tidak mengenal dosa (2 Kor. 5:21), dan karena Ia tak berdosa, maka Ia tidak harus mati. Kematian-Nya bukan akibat dosa atau kesalahan-Nya sendiri; Ia mengalami penderitaan itu sebagai ganti orang lain yang bersalah dan yang harus mati.16 Dapat disimpulkan bahawa, melalui kematian-Nya, orang-orang berdosa dilepaskan dari kematian dan murka Allah yang harus di terima sendiri oleh orang- orang yang berdosa. Sangat sulit untuk di mengerti bahwa orang tidak berdosa yang menangung kesalahan orang yang berdosa. Untuk mengerti hal ini maka Paulus mengatakan bahwa karena Kristus telah mati bagi semua orang, maka mereka semua 15 Ibid., 4-5 16 George Eldon Landd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002). 173
  • 15. sudah mati (2 Kor. 5:14). Dalam Galatia 2:20, yang menunjukkan identifikasi orang percaya dengan kematian Kristus, yang melaluinya, ia disalibkan bersama Kristus supaya dapat memperoleh kehidupan iman yang baru. Ini adalah pernyatakan yang harus menjadi pengakuan tertinggi manusia sehingga dapat dikatakan bahwa kematian Kristus merupakan kematian bagi diri saya, oleh karena Dia saya dapat pengampunan, dan harus manusia sadari bahwa oleh murka Allah terhadapat dosa telah digenapi oleh kamatian saya di dalam Kristus. George Eldon Landd mengatakan bahwa: Inilah fakta obektif, yaitu manifestasi kasih Allah yang tertinggi dan yang harus menjadi pusat pengendalian kehidupan saya, dan kualitas kasih ini bersumber dari fakta bahwa kematian Kristus bukanlah untuk diri-Nya melainkan untuk saya. Ia mati bukan hanya mewakili saya, melainkan Ia mati menggantikan saya, karena hanya berdasarkan kematian-Nyalah, saya terlepas dari kematian itu. Ia telah menjalani kematian yang mestinya untuk saya dan menggantikan saya.17 Jadi dapat disimpulkan bahwa kematian Yesus Kristus adalah korban pendamain bagi manusia, dan ini adalah Allah menunjukkan kasih-Nya melalui kemabtian Kristus, kualitas kasih ini hanya bersumber dari Allah. tidak seorang pun mampu untuk mendamaikan Kembali dirinya dengan Allah, sehingga Allah sangat mengasihi manusia dan karena kasih-Nya kepada manusia Ia harus rala mengorbankan Yesus Kristus sebagai kasih yang sempurna bagi manusia dengan diri Allah. Dan kematian Yesus Kristus telah melepaskan manusia dati kematian itu sendiri, sebenarnya manusia yang seharusnya mati demi dosanya sendiri tetapi karena Allah sangat mengasihi manusia sehingga Yesuslah yang menjadi korban kematian mengantikan manusia supaya manusia mendapatkan hidup yang kekal. Dan ini adalah kasih karunia Allah kepada manusia. George Eldon Ladd mengatakan bahwa: Kematian Kristus bukan hanya berkaitan dengan manusia dan dosanya, melainkan juga menyangkut Allah, dan hal ini disebut dengan istilah hendak mendaikan. Kebenaran ini dikemukakan dalam satu kata yang menjadi pusat ajaran Paulus tentang kematian Kristus. “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan di dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi hilasterion (jalan pendamaian) karena iman dalam darah-Nya” (Roma. 3:24,25).18 17 Ibid. 173 18 Ibid. 175
  • 16. Penulis simpulkan bahwa, perluh kita ketahui istilah hilasterion yang secara tradisi diterjemahkan hendak mendamaikan, namun oleh kebanyakan ahli teologi modern diartikan dengan kata expiasi (penebusan). Bentuk substantive kata ini berasal dari kata kerja exhilaskomai yang dalam literatur Yunani berarti menenangkan atau meredakan seseorang yang dalam keadaan tersinggung atau marah. Dalam hal ini bisa di katakana bahwa, melalui penebusan atau pendamaian (kematian Kristus Yesus) dapat menjadi fungsi menenangkan murka Allah terhadap dosa yang manusia lakukan sehingga Allah marah, tatapi dengan kamatian atau penebusan yang Kristsu Yesus lakukan dapan menanangkan kamarahan atau murka Allah terhadap keberdosaan manusia. Dapat dikatakan bahwa melalui penebusan orang berdosa terlepas dari murka Allah dan menjadi penerima pemberian kasih karunia Allah melalui penebusan Kristsus tersebut. Melalui kematian Kristu, manusia dilepaskan dari maut manusia tidak dituduh karena dosanya dan ia telah dibenarkan, pendamaian telah tercapai dan oleh karena itu murka Allah tak perlu ditakuti lagi. Kematian Kristus telah menyelamatkan orang percaya dari murka Allah agar ia dapat memandang bukan lagi kepada murka-Nya melainkan kehidupan (1 Tesalonika. 5:9). Kesalahan dan akibat dosa telah ditanggung oleh Kristus, dan murkan Allah telah di damaikan melalui penebusan Kristus di kayu salib. Dan perluh kita ketahui bahwa Allah yang mendamaikan murka-Nya sendiri di dalam kematian Kristus. Penebusan ini membuktikan kasih Allah kepada manusia, karena kematian Kristus Yesus telah mengalahkan dosa sehingga hukan patut di timpakan kepada dosa dan bukan lagi kepada orang atau umat yang percaya kepada Kristus Yesus, karena untuk membuktikan bahwa Allah itu adil dan Ia adalah pembenar terhadap mereka atau orang yang beriman kepada Kristsu (Roma. 3: 26). 2. 3. Yesus Kristus Adalah Kurban Penebusan Kurban penebusan adalah suatu yang sangat luar biasa bagi setiap pribadi manusia yang dimana dilakukan oleh Yesus Kristus sebagai kurban yang berkenan bagi Allah. G. C.Van Niftrik dkk, Mengatakan bahwa: Menurut Perjanjian Lama, di dalam ibadat Yahudi dinyatakan, bahwa manusia segenapnya adalah milik Allah. akan tetapi hubungan yang baik antara Allah dengan manusia sudah dirusakkan oleh dosa manusia. Agar supaya manusia tidak binasa oleh murka Allah yang menghanguskan, maka diadakanlah persembahan korban. Akan tetapi korban manakah yang sungguh mencukupi? Makanya upacara korban di dalam Perjanjian Lama menunjuk kepada sebuah korban lain, yang sudah membaharui Perjanjian Allah dengan manusia, yakni: Yesus Kristus.
  • 17. Berita tetang salib ialah, bahwa Kristus telah mempersembahkan korban yang sesungguhnya sebagai ganti kita, bahkan bahwa Ia sendiri korban itu.19 Hal yang sama di ungkapkan oleh, J. Stephen Lang, ia mengatakan bahwa: Perjanjian Baru mengetengahkan Yesus sebagai pribadi yang menyelesaikan masalah dosa. Gambarannya ialah Dia dikorbankan, berdasrkan gagasan dalam Perjanjian Lama tentang pengorbanan seekor binatang yang tak berdosa sebagai korban penebusan dosa untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. dalam Perjanjian Baru, Yesus merupakan korban terakhir, pribadi yang sama sekali tidak berdosa yang mempersembahkan diri-Nya dikorbankan untuk menyelamatkan orang-orang berdosa, satu kali dan untuk yang terakhir.20 Pemikiran-pemikiran atau penyataan-pernyataan menurut pandangan yang penulis kitip maka dapat di simpulkan bahwa, korban yang berkenan dan yang mendamaikan manusia dengan Allah hanya melalui Kristus Yesus. Kristus telah benar- benar mengorbankan diri-Nya sebagai ganti manusia yang bersoda. Maka di dalam Kristus manusia kembali menjadi milik Allah. Allah sendiri telah memulihkan hubungan yang seharusnya antara Dia dengan manusia. Sebagaimana di bukit Moria, Allah sudah menyediakan seekor domba jantan yang dikorbankan sebagai ganti Ishak, semikian juga bukit Golgota dijadikan-Nya mezbah tempat Kristus mengorbankan diriNya sendiri. Jadi diri Kristus dikorban sekali untuk selamanya, tidak ada korban lain selain Kristus Yesus yang memperdamaikan kembali hubungan Allah dengan manusia factor karena dosa, dan ketika Yesus berkata diatas kayu salib bahwa sudah selesai berarti semua sudah menjadi beres oleh karena melalui penebusan tersebut. Satu ungkapan yang luar biasa dari, G. C. Van Niftrik dkk, berkata bahwa: Dari kayu salib di Golgota terdengar suara Yesus yang berkata: sudah selesai. Dalam bahasa Yunani “ tetelestai” (Yoh. 19:30). Bentuk kata kerja itu dapat berarti, sudah diakhiri, sudah dicapai, sudah dilaksanakan, sudah digenapi, sudah selesaikan, sudah dibereskan dll.21 Dari pendapat yang penulis kutip maka dapat disimpulkan bahwa, semua telah diselesaikan Yesus dapat bereskan semuanya karena melalui kematian Kristsus maka tercapailah tujuan kedatangan atau misi Kristus didunia, yaitu oleh karena kematianNya perkara antara manusia dengan Allah telah diselesaikan, kesalahan kita atau dosa kita 19 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 259 20 J. Stephen Lang, Pedoman Lengkap Janji-Janji Alkitab,(Bandung: Kalam Hidup, 2012). 112 21 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 260
  • 18. terhadap Allah telah di bereskan, diperdamaikan kembali manusia dengan Allah sehingg manusia dapat layak dan dapat disebut kembali keluarga kerajaan Allah. kalau saja Yesus Kristus ke dunia dan menjadikan diriNya sebagai korban Penebusan bukan karena dosa Nya melaikan Dosa manusia sendiri yang dia tanggung maka, maka manusia tetap menjadi seterunya Allah oleh karena dosa. Tetapi dengan kasih setiaNya Ia tidak mau manusia menjadi seterunya Sendiri sehingga Ia harus menjadikan Yesus sebagai korban penebusan bagi manusia. Dan sebenarnya manusia dihukum mati karena dosa tetapi manusia dapat hidup kembali oleh karena penebusan yang Yesus Kristus lakukan bagi manusia. Satu ungkapan yang menarik dari G. C. Van Niftrik dkk, mengatakan bahwa: Kita hidup sebagai orang-orang yang dihukum mati, tetapi yang diberi grasi (latinnya “Gratia”), artinya kita hidup semata-mata berdasarkan “gratia” (rahmat) Allah. siapa yang meminta “grasi”, mengakui bahwa ia bersalah. Kita telah dihukum mati di hadapan kursi pengadilan Allah; tetapi Kristus telah menggantikan kita di tempat orang yang terdakwa di hadapan pengadilan Allah. karena pekerjaan Kristus, Allah sudah mengabulkan doa Anak-Nya untuk mengampuni manusia.22 Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya kita bersalah karena dosa dan akan dihukum tetapi oleh karena penebusan Kristus sebagai ganti kita maka Allah dapat mengampuni kita dan kita manjadi milik Allah kembali oleh karena Yesus Kristus di pihak kita Dia satu-satunya sebagai pengganti kita, sehingga Ia dikorbankan sebagai korban penebusan dosa kita. 22 Ibid.,261
  • 19. BAB III PENUTUP 3. 1. Kesimpulan Dalam pembahasan Paper ini maka topik tentang penebusan yang menjadi makna penting bagi kita. Penebusan adalah sebuah penghargaan yang berharga bagi kita umat Kristen, melawan terhadap perintah Allah dan menjadi berdosa tetapi oleh karena kasih Allah kepada kita sebagai umat ciptaan atau buatan tangan-Nya sediri sehingga Yesus Kristus membawa satu misi kedunia ini untuk meperdamaikan kembali kita dengan Allah. Dari pembahasan ini pun perluh kita sadari bahwa penebusan melalui Yesus adalah sesuatu yang paling berharga bagi manusia. Yesus benar-benar menderita demi manusia, Dia menderita dan disalibkan oleh karena Dia mau supaya kita diperdamaikan kemabali dengan Allah. dan jika Yesus sudah membawa kembali kita kepada Allah, apa kita masih mau hidup dalam kehidupan kita yang dulu dimana kehidupan yang dulu itulah yang membuat kita jauh dari Allah? tentu tidak, oleh karena itu perluh kita sadari bahwa Penebusan Kristus cuman sekali untuk selamanya dan bukan lagi penebusan kedua kalinya lagi, dan akan dilakukan lagi oleh Yesus Kristsu. Ingat bahwa kasih Allah kepada kita lebih besar dari kasih yang lain dan pengurbanan Yesus di kayu salib adalah kejadian yang sangat berharga bagi setiap manusia . perluh sadari bahwa hanya Yesus yang menjadi kurban penebusan yang mampu membawa kita kepada Allah, oleh karen itu jadikan Dia sebagai Bapa yang selalu menjadi nomor satu dalam hidup kita, karena Dia mengasihi. Dia rela menanggung beban ganti kita yang seharus nya beban itu menjadi beban kita tetapi Dialah yang menanggungnya, karena Yesus mengasihi kita.
  • 20. DAFTA PUSTAKA 1 Brownig, W.R.F. Kamus Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2013). 325-326 1 Landd Eldon. George, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2002). 171 1 Lang Stephen. J, Pedoman Lengkap, Janji-Janji Alkitab (Bandung: Kalam Hidup, 2012). 145 1 Murray John, Penggenapan dan Penerapan Penebusan (Surabaya:penerbit momentum, 1999).146 1 Sabdono Erastus, Kelahiran Baru (Jakarta: Rehobot Literature, 2017). 120 1 G. C. Van Niftrik dkk, Dogmatika Masa Kini (Jakarta: Gunung Mulia, 2013). 259