SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Secara singkat Wawasan Wiyata Mandala berasal dari kata Wawasan yang artinya cara meninjau, cara
memandang, Wiyata artinya pendidikan sedangkan Mandala berarti lingkungan jadi Wawasan Wiyata
Mandala dapat diartikan sebagai cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan
pembelajaran. Atau bisa dikatakan sebagai pengenalan lingkungan pendidikan agar peserta didik lebih
mengenal tentang lingkungan tempat belajar. Berikut penjelasan dan uraian tentang Wawasan Wiyata
Mandala.
Wawasan Wiyata Mandala
Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam
taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang
perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala. Berdasarkan surat Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan
Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan
pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyata Mandala yang
merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.
 Sekolah merupakan Wiyata Mandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh
digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.
 Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk
menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus
berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk:
1. Meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa,
2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,
3. Mempertinggi budi pekerti,
4. Memperkuat kepribadian,
5. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
 Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik
untuk mengemban tugas pendidikan.
 Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung
tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru,
betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
 Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya
sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertentangan antara kita
sama kita.
Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyata Mandala perlu diciptakan suatu situasi di mana
siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya,
sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung
dengan mantap. Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala antara lain dengan
menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi
kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban,
keindahan, dan kekeluargaan yang mantap
Wawasan Wiyata Mandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai
lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar,
dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa
tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling
bekerja sama dan bantu membantu.
Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah :
1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar
tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan,
keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu
manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan tehnologi tetap berakar pada nilai-
nilai budaya bangsa.
2. Sekolah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru
dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam
macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan
hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.
3. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya
proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di
lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala
ancaman.
Tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam
meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Aktivitas dan kreativitas siswa
sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah,
saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong
semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan
menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.
Wawasan Almamater
Almamater, atau kadang-kadang ditulis tersambung sebagai almamater, Almamater adalah istilah
dalam bahasa Latin yang secara harafiah berarti “ibu susuan”. Penggunaan istilah ini populer di
kalangan akademik/pendidikan untuk menyebut perguruan tempat seseorang menyelesaikan
suatu jenjang pendidikan. Walaupun sering dipakai di kalangan pendidikan tinggi, istilah ini
sebetulnya pernah dipakai di masa Romawi Kuno untuk menyebut dewi ibu dan di kalangan
Kristen Eropa Abad Pertengahan dipakai untuk merujuk Perawan Maria.
(Sumber Kep. MENDIKBUD No. 0319/U/1983 tanggal 22 Juli 1983)
Wawasan Almamater adalah konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut :
1. Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah, sedang kampus harus
benar-benar merupakan masyarakat ilmiah.
2. Perguruan Tinggi sebagai Almamater (Ibu Asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat &
mandiri dibawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama.
3. Keempat unsur Sivitas Akademika, yakni Pengajar, Karyawan Administrasi, Mahasiswa
serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater, berbakti kepadanya dan melalui
Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
4. Keempat unsur sivitas akademika dalam upaya menegakkan Perguruan Tinggi sebagai
lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri Karya, yaitu :
OInstitusionalisasi (pembentukan institusi-institusi), Profesionalisasi (proses memantapan
profesi-profesi), Tdan ranspolitisasi (mempelajari politik, politicking)
5. Tata krama pergaulan di dalam lingkungan Perguruan Tinggi dan kampus di dasarkan
atas azas kekeluargaan serta menjujung Tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai
dengan pandangan hidup Pancasila.

More Related Content

Similar to wiyata mandala.docx

PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
SuyatnoGanteng
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
IkaYani1
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
Edwarn Abazel
 

Similar to wiyata mandala.docx (20)

Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandala
 
Materi Wawasan wiyata mandala
Materi Wawasan wiyata mandalaMateri Wawasan wiyata mandala
Materi Wawasan wiyata mandala
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
 
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
 
Wawasan Wiyata Mandala MOPLS 2016
Wawasan Wiyata Mandala MOPLS 2016Wawasan Wiyata Mandala MOPLS 2016
Wawasan Wiyata Mandala MOPLS 2016
 
Menyebarkan pemahaman merdeka belajar.pptx
Menyebarkan pemahaman merdeka belajar.pptxMenyebarkan pemahaman merdeka belajar.pptx
Menyebarkan pemahaman merdeka belajar.pptx
 
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 SukorejoWawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Wawasan Wiyata Mandala MPLS SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
 
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
 
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfMenyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MATERI TOPIK 1aa.pptx
MATERI TOPIK 1aa.pptxMATERI TOPIK 1aa.pptx
MATERI TOPIK 1aa.pptx
 
Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5Ilmu pendidikan 5
Ilmu pendidikan 5
 
REFLEKSI MODUL 1.pdf
REFLEKSI MODUL 1.pdfREFLEKSI MODUL 1.pdf
REFLEKSI MODUL 1.pdf
 
Aliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikanAliran aliran pendidikan
Aliran aliran pendidikan
 
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptxAKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
AKSI NYATA Topik 2_Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar (1).pptx
 
AKSI NYATA.pptx
AKSI NYATA.pptxAKSI NYATA.pptx
AKSI NYATA.pptx
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdfproker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
proker_2267_1622083786_Program Kerja Waka Kesiswaan.pdf
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 

Recently uploaded (20)

METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 

wiyata mandala.docx

  • 1. Secara singkat Wawasan Wiyata Mandala berasal dari kata Wawasan yang artinya cara meninjau, cara memandang, Wiyata artinya pendidikan sedangkan Mandala berarti lingkungan jadi Wawasan Wiyata Mandala dapat diartikan sebagai cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran. Atau bisa dikatakan sebagai pengenalan lingkungan pendidikan agar peserta didik lebih mengenal tentang lingkungan tempat belajar. Berikut penjelasan dan uraian tentang Wawasan Wiyata Mandala. Wawasan Wiyata Mandala Dengan memperhatikan kondisi sekolah dan masyarakat dewasa ini yang umumnya masih dalam taraf perkembangan, maka upaya pembinaan kesiswaan perlu diselenggarakan untuk menunjang perwujudan sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala. Berdasarkan surat Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah nomor :13090/CI.84 tanggal 1 Oktober 1984 perihal Wawasan Wiyatamandala sebagai sarana ketahanan sekolah, maka dalam rangka usaha meningkatkan pembinaan ketahanan sekolah bagi sekolah-sekolah di lingkungan pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Departemen pendidikan dan kebudayaan, mengeterapkan Wawasan Wiyata Mandala yang merupakan konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut.  Sekolah merupakan Wiyata Mandala (lingkungan pendidikan) sehingga tidak boleh digunakan untuk tujuan-tujuan diluar bidang pendidikan.  Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh proses pendidikan dalam lingkungan sekolahnya, yang harus berdasarkan Pancasila dan bertujuan untuk: 1. Meningkatkan ketakwaan teradap Tuhan yang maha Esa, 2. Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan, 3. Mempertinggi budi pekerti, 4. Memperkuat kepribadian, 5. Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.  Antara guru dengan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang baik untuk mengemban tugas pendidikan.  Para guru, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (dipercaya) dan ditiru, betapapun sulitnya keadaan yang melingkunginya.
  • 2.  Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, namun harus mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak, dapat menimbulkan pertentangan antara kita sama kita. Untuk mengimplementasikan Wawasan Wiyata Mandala perlu diciptakan suatu situasi di mana siswa dapat menikmati suasana yang harmonis dan menimbulkan kecintaan terhadap sekolahnya, sehingga proses belajar mengajar, kegiatan kokurikuler, dan ekstrakurikuler dapat berlangsung dengan mantap. Upaya untuk mewujudkan Wawasan Wiyata Mandala antara lain dengan menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, pembinaan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler, serta menciptakan suatu kondisi kemampuan dan ketangguhan yakni memiliki tingkat keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, dan kekeluargaan yang mantap Wawasan Wiyata Mandala adalah suatu pandangan atau sikap menempatkan sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Suatu wawasan proses pembudayaan tata kehidupan keluarga besar, dimana para anggotanya merasa ikut memiliki, melindungi dan menjaga citra dan proses wibawa tersebut. Suatu lingkungan dimana terjadi proses koordinasi, proses komunikasi, tempat saling bekerja sama dan bantu membantu. Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah : 1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan tehnologi tetap berakar pada nilai- nilai budaya bangsa. 2. Sekolah sebagai masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada. 3. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman. Tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Aktivitas dan kreativitas siswa sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.
  • 3. Wawasan Almamater Almamater, atau kadang-kadang ditulis tersambung sebagai almamater, Almamater adalah istilah dalam bahasa Latin yang secara harafiah berarti “ibu susuan”. Penggunaan istilah ini populer di kalangan akademik/pendidikan untuk menyebut perguruan tempat seseorang menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Walaupun sering dipakai di kalangan pendidikan tinggi, istilah ini sebetulnya pernah dipakai di masa Romawi Kuno untuk menyebut dewi ibu dan di kalangan Kristen Eropa Abad Pertengahan dipakai untuk merujuk Perawan Maria. (Sumber Kep. MENDIKBUD No. 0319/U/1983 tanggal 22 Juli 1983) Wawasan Almamater adalah konsepsi yang mengandung anggapan-anggapan sebagai berikut : 1. Perguruan Tinggi harus benar-benar merupakan lembaga ilmiah, sedang kampus harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah. 2. Perguruan Tinggi sebagai Almamater (Ibu Asuh) merupakan suatu kesatuan yang bulat & mandiri dibawah pimpinan Rektor sebagai pimpinan utama. 3. Keempat unsur Sivitas Akademika, yakni Pengajar, Karyawan Administrasi, Mahasiswa serta Alumnus harus manunggal dengan Almamater, berbakti kepadanya dan melalui Almamater mengabdi kepada rakyat, bangsa dan negara dengan jalan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 4. Keempat unsur sivitas akademika dalam upaya menegakkan Perguruan Tinggi sebagai lembaga ilmiah dan kampus sebagai masyarakat ilmiah melaksanakan Tri Karya, yaitu : OInstitusionalisasi (pembentukan institusi-institusi), Profesionalisasi (proses memantapan profesi-profesi), Tdan ranspolitisasi (mempelajari politik, politicking) 5. Tata krama pergaulan di dalam lingkungan Perguruan Tinggi dan kampus di dasarkan atas azas kekeluargaan serta menjujung Tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan pandangan hidup Pancasila.