SlideShare a Scribd company logo
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA 
A. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA 
Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. 
Wiyata : Pendidikan 
Mandala : Tempat atau lingkungan 
Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap 
lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur -unsur wiyata 
mandala: 
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas 
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah. 
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama 
erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) 
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi 
martabat dan citra guru 
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung 
antarwarga. 
B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA 
Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan 
mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. 
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk 
membina dan mengembangkan: 
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi 
2. Pandangan hidup/kepribadian 
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan 
Tuhannya. 
4. Kemampuan berkarya. 
C. FUNGSI SEKOLAH 
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki 
aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola
pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah 
ditetapkan dlam suasana yang dinamis. 
D. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR 
Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah: 
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib. 
2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras. 
3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. 
E. PRINSIP SEKOLAH 
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, 
juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar 
ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan 
suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham 
politik. 
Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya 
dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi 
kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan 
perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki 
prinsip-prinsip sebagai berikut : 
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. 
- Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang 
mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus 
menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman 
tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), 
pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang 
sesungguhnya. 
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan 
pendidik. 
- Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran 
pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua 
bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi 
stakeholdernya. 
- Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer 
of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa membedakan 
baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga 
kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi). 
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. 
- Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) 
yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya 
yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. 
Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan 
kemampuan kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara 
seimbang. 
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. 
- Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan 
lainnya mendapat perhatian yang seimbang. 
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan 
kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan 
berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. 
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. 
- Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan 
berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, 
siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung 
merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan 
sekolah. 
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri: 
- Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar 
yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar 
secara mandiri. 
- Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak 
lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari 
itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika 
ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). 
- Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, 
namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi 
masyarakat di lingkungan sekitar. 
F. PENGGUNAAN SEKOLAH 
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses 
kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat : 
1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak 
berhubungan dengan pendidikan. 
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak. 
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang 
bertentangan dengan undang-undang. 
4. Propaganda politik/kampanye. 
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah. 
6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan 
perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif. 
G. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH 
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat 
preventif. Upaya represif dilakukan apabila upaya-upaya lain sekolah tidak 
memungkinkan. 
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan 
penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah : 
a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk 
dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat 
mengganggu proses belajar mengajar. 
b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan. 
c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan 
setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah. 
d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah 
e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral 
Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin. 
g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar 
membaca/ informasi/penemuan para ahli. 
h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan 
pengembangan diri. 
i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek. 
G. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL 
PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab 
memimpin penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga 
kependidikan serta membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. 
Kepala Sekolah dalam melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan 
melakukan kegiatan-kegiatan : 
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah. 
2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, 
Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat. 
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras 
(sarana prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, 
tata upacara dan lain lain). 
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern 
sekolah (kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa). 
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti 
PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya. 
H. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA 
Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini 
setiap permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, 
yaitu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :
1. Tahap Preventif 
Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya 
kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain : 
a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan 
kebersihan dan ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan 
dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif. 
b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa 
serta penduduk di sekitar sekolah. 
c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan 
siswa di lingkungan sekolah. 
d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS. 
e. Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan 
sekolah. 
f. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya. 
g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester 
dan masa liburan sekolah. 
h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ 
usai sekolah. 
2. Tahap Represif 
Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata 
tertib sekolah. 
Upaya Represif seperti : 
a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut 
orangtua/pendidik pembinanya. 
b. Membatasi areal tempat terjadinya aksi. 
c. Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu 
baru. 
d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah 
yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di 
lingkungan sekolah. 
e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang 
timbul dan menyelesaikan secara hukum.
f. Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan 
penyuluhan. 
g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.

More Related Content

What's hot

1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
BASUKI ERYANTO
 
Laporan PKM UT.doc
Laporan PKM UT.docLaporan PKM UT.doc
Laporan PKM UT.doc
Fikpik
 
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
WidiAstuti96844
 
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
WinnaEkaPutri
 
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tanggaAplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
Yudi Guntara
 
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Laili Fitriana
 
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docx
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docxPanduan Bukti Fisik- PKKS.docx
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docx
SMKTIARRAUDLOH
 
MASALAH.pptx
MASALAH.pptxMASALAH.pptx
MASALAH.pptx
AdiFirmansyah51
 
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
Ujang Lukman
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
Nastiti Rahajeng
 
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model PembelajaranPendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
I Ketut Sukajaya, S.Pd., M.Pd
 
Materi fiksi 3
Materi fiksi 3Materi fiksi 3
Materi fiksi 3
Momo DM
 
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAH
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAHPROGRAM RENCANA DKN SEKOLAH
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAHsugengk056
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdfAKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
WawanKurniawan976950
 
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptxPPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
NurWidyaningrum3
 
PPT LOKAKARYA 7.pptx
PPT LOKAKARYA 7.pptxPPT LOKAKARYA 7.pptx
PPT LOKAKARYA 7.pptx
Basuki Rachmad
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Blended
Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedModel Desain Sistem Pembelajaran Blended
Model Desain Sistem Pembelajaran Blended
Uwes Chaeruman
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
Rizzty Mennelz
 

What's hot (20)

1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
1.4.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.4 - SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA REST...
 
Laporan PKM UT.doc
Laporan PKM UT.docLaporan PKM UT.doc
Laporan PKM UT.doc
 
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
4A. BUDAYA POSITIF (1).pptx
 
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
Aksi Nyata - Mencegah Perundungan - Sosialisasi Isu Perundungan di Satuan Pen...
 
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tanggaAplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
Aplikasi persamaan linear dalam manajemen listrik rumah tangga
 
Ppt model webbed
Ppt model webbedPpt model webbed
Ppt model webbed
 
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi KesiswaanAdministrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kurikulum dan Administrasi Kesiswaan
 
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docx
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docxPanduan Bukti Fisik- PKKS.docx
Panduan Bukti Fisik- PKKS.docx
 
MASALAH.pptx
MASALAH.pptxMASALAH.pptx
MASALAH.pptx
 
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
TELAAH PERANGKAT AKREDITASI 2020
 
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
(20) RPP Matematika bangun ruang 1A
 
PPt PJOK 2
PPt PJOK  2PPt PJOK  2
PPt PJOK 2
 
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model PembelajaranPendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
 
Materi fiksi 3
Materi fiksi 3Materi fiksi 3
Materi fiksi 3
 
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAH
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAHPROGRAM RENCANA DKN SEKOLAH
PROGRAM RENCANA DKN SEKOLAH
 
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdfAKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
AKSI NYATA MODUL 3.2.pdf
 
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptxPPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
PPT KOMUNITAS BELAJAR 1 PSP1 LURING.pptx
 
PPT LOKAKARYA 7.pptx
PPT LOKAKARYA 7.pptxPPT LOKAKARYA 7.pptx
PPT LOKAKARYA 7.pptx
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Blended
Model Desain Sistem Pembelajaran BlendedModel Desain Sistem Pembelajaran Blended
Model Desain Sistem Pembelajaran Blended
 
Masalah pembelajaran
Masalah pembelajaranMasalah pembelajaran
Masalah pembelajaran
 

Similar to Materi Wawasan wiyata mandala

Wawasan Wiyata Mandala
Wawasan Wiyata MandalaWawasan Wiyata Mandala
Wawasan Wiyata Mandala
Darminto WS
 
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
dededahuridisney
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
Aan Aja
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
Giga computer
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
Eko Supriyadi
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
Rudi Sujarwo
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
Afrils
 
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptxMATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
Mayaputrinyaradja
 
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
smpislamtanen
 
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
LilikWahyono1
 
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptxMATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
Arjum2
 
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
SuyatnoGanteng
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
YB Anggit Pratama Nuari
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
NurMaulidiah4
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
anandarubianto43
 
Materi lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikanMateri lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikan
Mumun Mulyana
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
pauddrivefile
 
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptxWAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
NurLailiyah14
 

Similar to Materi Wawasan wiyata mandala (20)

Wawasan Wiyata Mandala
Wawasan Wiyata MandalaWawasan Wiyata Mandala
Wawasan Wiyata Mandala
 
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
1. Materi MPLS ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.docx
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 11. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
1. materi mos arti dan makna wawasan wiyata mandala 1
 
Wiyata mandala
Wiyata mandalaWiyata mandala
Wiyata mandala
 
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptxMATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA (MPLS).pptx
 
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptxWAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA DRS. SUYITNO.pptx
 
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
17_MPLS - ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA.pptx
 
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptxMATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
MATERI MPLS WAWASAN WIYATAMANDALA.pptx
 
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptxPPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
PPT WAWASAN WIYATA MANDALA .pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala.pptx
 
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptxMPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
MPLS Wawasan Wiyata Mandala pasti d.pptx
 
Wawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandalaWawasan wiyata mandala
Wawasan wiyata mandala
 
Lingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikanLingkungan pendidikan
Lingkungan pendidikan
 
Materi lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikanMateri lingkungan pendidikan
Materi lingkungan pendidikan
 
MAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docxMAKALH KLP 1 JADI.docx
MAKALH KLP 1 JADI.docx
 
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptxWAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
WAWASAN WIYATA MANDALA (1).pptx
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 

Materi Wawasan wiyata mandala

  • 1. MATERI WAWASAN WIYATA MANDALA A. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Wiyata : Pendidikan Mandala : Tempat atau lingkungan Wiyata mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. Unsur -unsur wiyata mandala: 1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolah. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban tugas pendidikan (hubungan yang serasi) 4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus menjunjung tinggi martabat dan citra guru 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya dan mendukung antarwarga. B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan: 1. Ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Pandangan hidup/kepribadian 3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya. 4. Kemampuan berkarya. C. FUNGSI SEKOLAH Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola
  • 2. pendidikan siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis. D. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah: 1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib. 2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras. 3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya. E. PRINSIP SEKOLAH Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup. - Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan hanya sekedar lembaga yang mencetak para intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan dan pengalaman tentang hidup, mulai dari berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi), pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan pengalaman hidup yang sesungguhnya. 2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik. - Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik berubah dari seorang pendidik menjadi seorang orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
  • 3. 3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya. - Hal tersebut bisa berupa pemerataan kesempatan mendapatkan transfer of knowledge, maupun transfer of experience, dengan tanpa membedakan baik dari segi kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi). 4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa. - Prinsip ini sejalan dengan teori multiple intelligence (Howard Gardner) yang memandang bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan, terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi, kemampuan kinestik, kemampuan seni dan kemampuan kemampuan lainnya juga perlu diperhatikan secara seimbang. 5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. - Peningkatan kemampuan intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian yang seimbang. 6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan emosional dan sosial, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi, kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-lain. 7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. - Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah. 8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri: - Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri. - Dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.
  • 4. 9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). - Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar. F. PENGGUNAAN SEKOLAH Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat : 1. Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan yang tidak berhubungan dengan pendidikan. 2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi semua pihak. 3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran agama tertentu yang bertentangan dengan undang-undang. 4. Propaganda politik/kampanye. 5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin Pemerintah Daerah. 6. Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga menjadikan suasana sekolah tidak kondusif. G. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH 1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif. Upaya represif dilakukan apabila upaya-upaya lain sekolah tidak memungkinkan. 2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah : a. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. b. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan. c. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah. d. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah e. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
  • 5. f. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin. g. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli. h. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri. i. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek. G. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan belajar mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan serta membina hubungan kerja sama dan peran serta masyarakat. Kepala Sekolah dalam melaksanakan penataan Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-kegiatan : 1. Melaksanakan program-program yang telah disusun bersama Komite Sekolah. 2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang melibatkan pendidik, OSIS, Komite Sekolah, tokoh masyarakat serta pihak keamanan setempat. 3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk perangkat keras (sarana prasarana) dan perangkat lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara dan lain lain). 4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil yang bersifat intern sekolah (kepala sekolah, pendidik, orangtua siswa, siswa). 5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang ketahanan sekolah seperti PKS, Pramuka, PMR, Paskibraka, kesenian dan sebagainya. H. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya penang-gulangan secara dini setiap permasalahan yang timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya, yaitu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut sebagai berikut :
  • 6. 1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-kasus negatif di sekolah, melalui antara lain : a. Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah serta menciptakan kebersihan dan ketertiban agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan siswa untuk hal-hal negatif. b. Menciptakan suasana yang harmonis antara pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk di sekitar sekolah. c. Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol dan razia terhadap kegiatan siswa di lingkungan sekolah. d. Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan pada saat MOS. e. Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun perorangan dalam kegiatan sekolah. f. Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau kegiatan ekstra lainnya. g. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada masa awal/akhir semester dan masa liburan sekolah. h. Peningkatan keamanan dan ketertiban khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah. 2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib sekolah. Upaya Represif seperti : a. Mendamaikan para pihak yang terlibat perselisihan berikut orangtua/pendidik pembinanya. b. Membatasi areal tempat terjadinya aksi. c. Menetralisir isu-isu yang berkembang dan mencegah timbulnya isu-isu baru. d. Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila terdapat pihak luar sekolah yang melanggar keamanan, ketertiban dan perbuatan kriminalitas di lingkungan sekolah. e. Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar sekolah atas kasus yang timbul dan menyelesaikan secara hukum.
  • 7. f. Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan bimbingan dan penyuluhan. g. Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang berlaku.