DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Perang Dingin
1. Perang Dingin
Sejarah Perang Dingin - Perang dingin adalah perang dalam bentuk ketegangan sebagai
perwujudan dari konflik-konflik kepentingan, supremasi, perbedaan ideologi dan lain-lain antara
Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Pada mulanya, guna mengakhiri Perang Dunia II, Uni Soviet dan Amerika Serikat bersekutu dan
menjalin hubungan untuk menghadapi NAZI Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler. Amerika
Serikat pernah mengirim bantuan tentara ke Uni Soviet untuk menggempur pasukan Jerman.
Ketegangan paling awal dari persaingan ini, yang kemudian dikenal dengan sebutan Cold
War (Perang Dingin), dimulai sejak pembagian Jerman menjadi dua wilayah, yaitu Jerman Barat
dan Jerman Timur. Pembagian dua negara Jerman pasca PD II itu berakibat pada pembagian kota
Berlin menjadi Berlin Barat dan Berlin Timur. Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat,
Inggris, dan Perancis, sedangkan Berlin Timur dikuasai oleh Uni Soviet.
Doktrin Truman merupakan model bantuan ekonomi yangdilancarkan oleh Amerika
Serikat untuk membendung pengaruh komunis di negara-negara Eropa.bantuan yang diberikan
tersebut tidak hanya berupa bantuan keuangan, tetapi juga bantuan militer dan penasihat militer.
Menurut teori Domino, jika satu negara jatuh maka berjatuhanlah negara-negara tetangga
lainnya, sehingga semua negara akan jatuh. Doktri Truman merupakan langkah awal dari
kebijakan AS terhadap ancaman masuknya pengaruh Uni Soviet.
Perang dingin juga ditandai dengan terjadinya Perang Korea. Setelah berakhirnya PD II,
tentara Uni Soviet menyerbu Korea dari Utara dan memusnahkan sisa-sisa kekuatan tentara
Jepang (12 Agustus 1945). Sementara itu, pada bulan september 1945 Amerika Serikat
mendaratkan pasukannya di Korea bagian selatan. Dengan demikian di Korea terdapat dua
daerah pendudukan, yaitu Korea Utara oleh Uni Soviet dan Korea Selatan berada di bawah
pengaruh Amerika Serikat dengan garis Lintang 38 derajat sebagai garis pemisah.
Karena usaha mempersatukan Korea tidak tercapai, maka Korea Selatan membentuk
negara Republik Korea dengan ibu kotanya Seoul dan Syangman Rhee sebagai Presiden (15
2. Agustus 1948). Di pihak lain, Korea Utara mendirikan Republik Demokrasi Rakyat Korea
dengan ibu kota Pyong Yang di bawah pimpinan Perdana Menteri Kim II Sung (September
1948).
Pertentangan antara Korea Utara dan Korea Selatan semakin lama semakin tajam. Pada
tanggal 25 Juni 1950, sekitar 60.000 tentara Korea Utara (dengan bantuan tank dan jet tempur)
menyerbu Korea Selatan melewati garis Lintang 38 derajat. Pada taggal 30 Juni 1950, tentara
Korea Utara menguasai ibu kota Korea Selatan, Seoul.
PBB kemudian ikut campur dalam peperangan itu dan menyerukan agar anggota-
anggotanya memberikan bantuan kepada Korea Selatan. Di bawah Komando Jenderal Mac
Arthur (Amerika Serikat), pasukan PBB sebagai pasukan gabungan mendarat di Inchon dan
mengadakan serangan pembalasan. Tentara Korea Utara berhasil dipukul mundur dan tentara
PBB berhasil melintasi Garis Lintang 38 derajat. Pasukan PBB berhasil menerobos daerah Korea
Utara sampai tapal batas Mansuria.
Dalam keadaan terdesak, Korea Utara mendapat bantuan dari RRC yag menerjunkan
puluhan ribu pasukannya, sehingga pasukan PBB mundur kembali ke daerah Korea Selatan
sampai batas Garis Lintang 38 derajat.
Perang Korea yang berlangsung demikian hebatnya selama kurang lebih 3 tahun akhirnya
berakhir pada tanggal 27 Juli 1953 dengan ditandatangani persetujuan gencatan senjata di
Pamunjom.
SEATO (South East Asia Treaty Organization) beranggotakan Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, New Zealand, Australia, Pakistan, Thailand dan Filipina.[ki]
JERMAN BERSATU
Setelah Perang Dunia 2 berakhir, pada tanggal 2 Agustus 1945 melalui Perjanjian
Potsdam wilayah Jerman dibagi-bagi oleh negara-negara Sekutu (pihak pemenang perang). Pihak
Amerika Serikat, Inggris dan Prancis menguasai Jerman Barat, dan pihak Rusia (Uni Soviet)
menguasai wilayah Jerman Timur.
Kedua negara tersebut dalam perkembangannya memiliki corak yang berbeda. Jerman
Barat di bawah pengaruh Amerika berhaluan kapitalis, sedangkan Jerman Timur berhaluan
sosialis-komunis. Meskipun Jerman Barat dan Jerman Timur bertetangga, namun hubungan
keduanya sering diwarnai ketegangan. Penduduk yang tinggal di Berlin Timur tidak dapat
berhubungan dengan saudaranya yang tinggal di Berlin Barat karena dipisahkan oleh tembok
Berlin.
Ketegangan antara keduanya memuncak ketika Konselir Jerman Barat yang pertama
"Konrad Adeneur" mengklaim bahwa Jerman adalah satu bangsa dan ia lebih mengakui partai
politiknya daripada pemerintahannya. Kemudian Jerman Timur dan Barat pada tahun 1972
menandatangani hubungan kedua negara.
3. Wilayah Jerman Timur menjelang tahun 1990-an mulai dilanda isu tentang keterbukaan
dan restrukturisasi ekonomi. Hal tersebut dipicu oleh adanya kemerosotan ekonomi Jerman
Timur dan daya tarik perkembangan perekonomian yang pesat di Jerman Barat. Dengan latar
belakang tersebut kemudian melahirkan gerakan yang bertujuan untuk menyatukan kembali
antara Jerman Timur dan Barat.
Proses Jerman bersatu
Konselir Jerman Barat Helmut Kohl pada tanggal 28 November 1989 menyerahkan
"Rencana 10 Pasal" tentang penyatuan Jerman secara bertahap. Helmut Kohl merencanakan
suatu konfederasi antara Jerman Barat dan Timur. Usaha penyatuan Jerman tersebut
direncanakan akan dilakukan beberapa tahun kemudian. Keadaan di Jerman Timur kembali
bergolak setelah Egon Krenz mengundurkan diri dan diganti Hans Modrow. Kemudian Modrow
segera mengadakan pertemuan dengan Konselir Helmut Kohl yang hasilnya adalah kesepakatan
unifikasi Jerman.
Meskipun tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun ide untuk penyatuan Jerman
secara resmi pertama muncul pada Pertemuan Ottawa (Kanada) pada tanggal 13 Pebruari 1990.
Pertemuan Ottawa tersebut diikuti oleh 4 menteri luar negeri dari negara-negara pemenang
Perang Dunia II serta kedua menteri luar negeri dari Jerman Barat dan Jerman Timur.
Pertemuan Ottawa lebih dikenal dengan rumusan "Dua Plus Empat" yang terdiri dari
Jerman Barat, Jerman Timur, dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Uni Soviet.
Pada tanggal 14 Pebruari 1990, Konselir Helmut Kohl dan Hans Modrow setuju untuk
mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Kohl dan De Meiziere pada
tanggal 24 April 1990 akhirnya menetapkan ekonomi dan moneter yang dilanjutkan dengan
menetapkan "deutsche mark" sebagai mata uang Jerman.
Sasaran penyatuan Jerman selanjutnya selain bidang ekonomi, adalah bidang militer.
Pada awalnya Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Edward Shevardnadze dalam pertemuan "Dua
Plus Empat" pertama di Bonn mengajukan usulan agar Jerman bersatu dalam lima tahun pertama
tetap dalam Pakta Warsawa atau netral.
Akan tetapi, usul tersebut ditolak NATO. Akhirnya pada tanggal 16 Juli 1990 Moskow
menyetujui Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak lagi menilai Pakta Warsawa
sebagai musuh.
Seiring dengan kesepakatan-kesepakatan tersebut, pada tanggal 13 Agustus 1990
parlemen Jerman sepakat menetapkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai hari yang tepat untuk
menggabungkan Jerman Barat dan Jerman Timur.
Akhirnya setelah mengalami perjuangan yang panjang pada tanggal 3 Oktober 1990
kedua Jerman bersatu. Enam hariu kemudian tembok Berlin yang selama ini memisahkan kedua
Jerman dirubuhkan. Setelah itu, pada tanggal 2 Desember 1990 diadakan pemilu pertama dan
koalisi Partai Demokrat (CDU/FDP) yang dipimpin Konselir Helmut Kohl berhasil
4. memenangkan pemilu. Dengan demikian Helmut Kohl menjadi konselir pertama setelah Jerman
bersatu.
Masalah yang timbul setelah itu adalah kesenjangan ekonomi antara kedua Jerman.
Jerman Barat sudah sangat maju, sedangkan perekonomian Jerman Timur sangat lamban, inflasi
tinggi dan banyak pengangguran.
Dengan bersatunya Jerman, timbul kekhawatiran negara lain akan bangkitnya kekuatan
Jerman seperti pada masa lalu. Maka untuk itu perlu dilakukan pembatasan dalam hal senjata
nuklir, biologi, kimia dan disepakati Jerman harus masuk NATO agar mudah diawasi.