SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
"SISTEM BILANGAN PADA KOMPUTER"
Kelompok VI
•ARDI MAWARDI
•AHMAD AGUNG RIZALDI
•AKMAL HIDAYAT
•FIRDAYANTI
•PUTRI ZAKRANI
•MUHAJIRAH
•ANITA
Sistem bilangan
Sistem Bilangan adalah sebuah kumpulan dari
simbol yang menjalaskan ulang sebuah
bilangan.
 Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau
basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer.Ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu :
Bilangan Desimal “Basis 10”, Bilangan Binari “Basis 2",
Bilangan Oktal “Basis 8”, Bilangan Hexadesima “Basis 16”
Sistem bilangan
Dalam hubungannya dengan komputer,
ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu :
1. Desimal(Basis 10),
2. Biner (Basis 2),
3. Oktal (Basis 8) dan
4. Hexadesimal (Basis 16).
1. Desimal (Basis 10)
Bilangan Desimal (Basis 10) adalah bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Notasi : ∑(Nx10a
)
dengan N= 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...
(bilangan bulat yang menyatakan posisi
relatif N terhadap koma atau satuan).
Desimal (Basis 10)
Contoh :
325 10 = 3 x 102
+ 2 x 101
+ 5 x 100
0,6110 = 0 x 100
+ 6 x 10–1
+ 1 x 10–2
= 6 x 10–1
+ 1 x 10–2
 9407,10810 = 9 x 103
+ 4 x 102
+ 7 x 100
+ 1 x 10–1
+ 8 x 10–3
.
2. Basis 2 (BINER)
Dalam sistem biner (basis-2) mempunyai simbol
angka (numerik) sebanyak 2 buah simbol, yaitu 0, dan
1. Nilai suatu bilangan basis 2 dalam basis -10 dapat
dinyatakan sebagai ∑(N x 2a
)
N = 0 atau 1; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..(bilangan
bulat dalam desimal yang Menyatakan posisi relatif N
terhadap koma atau satuan).
BINER (Basis 2)
Contoh :
11012= 1 x 23
+ 1 x 22
+ 1 x 20
= 8 + 4 + 1 =
1310.
0,1012 = 0 x 20
+ 1 x 2-1
+ 0 x 2-2
+ 1 x 2-3
= 0
+ 0,5 + 0 + 0,125 = 0,62510
11,012 = 1 x 21
+ 1 x 20
+ 1 x 2-2
= 2 + 1 +
0,25 = 3,2510.
3. Basis 8 (oktal)
Dalam sistem oktal (basis 8) memupnyai simbol
angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, dan 7. Nilai suatu bilangan basis-8 dalam
basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(Nx8a
)
Dimana N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7;
dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam
desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap
koma atau satuan).
OKTAL (Basis 8)
Contoh:
45638 =4x83
+5x82
+6x81
+3x80
=2048+384+32+3=2467
647,358=
6 x 82
+ 4 x 81
+ 7 x 80
+ 3 x 8-1
+ 5 x 8-2
=
384 + 32 + 7 + 0,375 + 0,078125= 423,45312510.
4. Basis-16 (heksa-desimal)
Sistem heksa-desimal (basis-16) mempunyai simbol
angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol.
Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu
diciptakan 6 simbol angka lagi yaitu A, , , D, E, dan F
dengan nilai A16 = 1010; B16= 1110, C16= 1210, D16= 1310, E16= 1410,
dan F16= 1510.Dengan demikian simbol angka-angka
untuk sistem heksa-desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, A, B, C, D, E,dan F.
heksa-desimal (Basis 16)
Nilai suatu bilangan basis -16 dalam basis-10 dapat
dinyatakan sebagai
∑(N x 16a
) dimana :
N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15;
a = ..., -3, 2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam
desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap
koma atau satuan).
heksa-desimal (Basis 16)
Contoh:
584AED16= 5x165
+ 8x164
+4163
+10x162
+14 x 161
+13 x160
=
5242880 + 524288 + 16384 + 2560 + 224 + 13=
578634910.
E,1A16= 14 x 160
+ 1 x 16-1
+ 10 x 16-2
= 14 + 0,0625 +
0,0390625= 14,0664062510.
Konversi Desimal ke Biner
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan
desimal dengan nilai 2 (basis). Cara ini merupakan
cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk
lebih jelasnya silahkan agan simak contoh dibawah
ini.
Konversi (Pengubahan) Bilangan
Biner (Basis 2)
9810= ?2
98:2=49 sisa 1
49:2=24 sisa 1
24:2=12 sisa 0
12:2=6 sisa 0
6:2=3 sisa 0
3:2=1 sisa 1
1100011
Desimal ke oktal
Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu
proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam
bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi
bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk
memahaminya silahkan agan simak contoh dibawah
ini.
Desimal Ke Hexadecimal
Konversi bilangan desimal ke hexadesimal
merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan
desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal,
dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai
16 (basis). Silahkan agan simak contoh dibawah ini
untuk lebih jelasnya.
Biner Ke Desimal
Agan dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal,
yaitu dengan cara menggunakan bantuan tabel
konversi bilangan biner ke desimal dibawah ini.
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
desimal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 92 (bilangan
desimal)
Biner ke Oktal
Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat
dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap tiga buah
digit biner. Silahkan agan simak tabel konversi
bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini.
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
oktal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
oktal :
Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan
hexadesimal :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan
hexadesimal)
Konversi Bilangan Oktal Ke
Desimal
Agan dapat melakukan konversi bilangan oktal ke
desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-
masing digit bilangan dengan position valuenya.
Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan
desimal :
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 105 (bilangan desimal)
Bilangan Biner ke Oktal
yaitu dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan,
setelah itu cocokkan denganangka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk
memudahkan pengoperasian.contoh:
11110111001(2) = . . .(8)
011 110 111 001
3 6 7 1
jadi, 11110111001(2) = 3671(8)
Bilangan Biner ke Hexa Decimal
yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan.
kemudian cocokkan dengan angka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 untuk memudahkan
pengoperasian. Contoh:
1110111111010100(2) = . . . (16)
1110 1111 1101 0100
14 15 13 4
E F D 4
jadi, 1110111111010100(2) = EFD4(16)
Konversi Bilangan Oktal Ke Biner
Konversi bilangan oktal ke biner dapat dilakukan
dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke
tiga digit biner. Untuk tabelnya silahkan agan lihat
pada konversi biner ke oktal diatas. Contoh konversi
bilangan oktal 145 ke bilangan biner :
Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 001100101 (bilangan
biner)
Bilangan Oktal ke Biner
yaitu dengan cara menterjemahkan angka oktal
kedalam angka biner melalui tabel biner di atas.
contoh:
4573(8) = . . . (2)
4 5 7 3
100 101 111 011
jadi, 4573(8) = 100101111011(2)
Bilangan Oktal ke Hexa
yaitu dengan cara menterjemahkan ke angka biner melalui
tabel, kemudian dari angka biner baru terjemahkan ke
angka hexa decimal dengan cara mengambil 4 karakter dari
angka biner tersebut.
contoh:
756(8) = . . . (16)
7 5 6
111 101 110
111101110(2)
0001 1110 1110
1 14 14
1 E E
jadi, 756(8) = 1EE(16)
Bilangan Hexa decimal ke
biner
yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa
kedalam biner melaui tabel di atas.
contoh:
ADE(16) = . . . (2)
A D E
1010 1101 1110
jadi, ADE(16) = 101011011110(2)
Bilangan Hexa decimal ke
Oktalyaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke
dalam biner melalui tabel, kemudian diterjemahkan lagi ke
dalam bentuk Oktal dengan cara mengambil 3 karakter dari
kanan, setelah itu cocokkan dengan angka pada tabel diatas.
Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa
ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan
pengoperasian.
contoh:
F1(16) = . . . (2)
F 1
1111 0001
11110001(2)
011 110 001
3 6 1
Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Desimal
Agan dapat melakukan konversi bilangan hexadesimal ke
desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-masing
digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi
bilangan hexadesimal C54 ke bilangan desimal :
Jadi, nilai bilangan hexadesimal C54 = 3156 (bilangan
desimal)
�SEKIAN�
TERIMA KASIH�

More Related Content

What's hot

What's hot (14)

Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Punya leli
Punya leliPunya leli
Punya leli
 
Teori Bilangan Biner
Teori Bilangan BinerTeori Bilangan Biner
Teori Bilangan Biner
 
Daskom 5
Daskom 5Daskom 5
Daskom 5
 
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilanganMetode dan Teknik Konversi Basis bilangan
Metode dan Teknik Konversi Basis bilangan
 
Kuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilanganKuliah 1 sistem_bilangan
Kuliah 1 sistem_bilangan
 
Bilangan biner
Bilangan binerBilangan biner
Bilangan biner
 
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - AhmadPertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
Pertemuan 2 - Sistem Bilangan - Ahmad
 
Materi bilangan
Materi bilanganMateri bilangan
Materi bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Basis Bilangan
Basis BilanganBasis Bilangan
Basis Bilangan
 
Pti6
Pti6Pti6
Pti6
 

Similar to Ppt kelompok vi_psti firda & DKK

Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiArdiMawardi1
 
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.pptChairulHabibi2
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptkhenawaofficial
 
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptSistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptAnisaRisma3
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppttugastkjx123
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeDavid Adi Nugroho
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1personal
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhboAhMad FirMan
 

Similar to Ppt kelompok vi_psti firda & DKK (20)

Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & InformasiPengantar Sistem Teknologi & Informasi
Pengantar Sistem Teknologi & Informasi
 
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
11_Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.pptSistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
Sistem_bilangan_komputer_04rev.ppt
 
Presentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptxPresentation Simbil.pptx
Presentation Simbil.pptx
 
Sistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.pptSistem_bilangan_komputer.ppt
Sistem_bilangan_komputer.ppt
 
12130965.ppt
12130965.ppt12130965.ppt
12130965.ppt
 
Daskom 5
Daskom 5Daskom 5
Daskom 5
 
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan KodeSistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
Sistem Informasi - Sistem Bilangan dan Kode
 
Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1Modul sistem digital bagian 1
Modul sistem digital bagian 1
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo1sistem bilangan-dhbo
1sistem bilangan-dhbo
 
1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo1sistem bilangan dhbo
1sistem bilangan dhbo
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 
Sistem bilangan
Sistem bilanganSistem bilangan
Sistem bilangan
 

More from firdayanti8

Kewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi MawardiKewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi Mawardifirdayanti8
 
Kulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri ArdiKulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri Ardifirdayanti8
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardifirdayanti8
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Mawardfirdayanti8
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardifirdayanti8
 
Fisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi MawardiFisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi Mawardifirdayanti8
 
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardiPendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardifirdayanti8
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamfirdayanti8
 
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardiPendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardifirdayanti8
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnurfirdayanti8
 
Pendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.HasnurPendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.Hasnurfirdayanti8
 
Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.firdayanti8
 
Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.firdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardifirdayanti8
 
Pengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware ArdiPengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware Ardifirdayanti8
 
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okeMatematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okefirdayanti8
 
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayantifirdayanti8
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayantifirdayanti8
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayantifirdayanti8
 
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo FirdayantiKulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayantifirdayanti8
 

More from firdayanti8 (20)

Kewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi MawardiKewirausahaan Ardi Mawardi
Kewirausahaan Ardi Mawardi
 
Kulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri ArdiKulikuler bela Diri Ardi
Kulikuler bela Diri Ardi
 
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi MawardiBahasa Indonesia Ardi Mawardi
Bahasa Indonesia Ardi Mawardi
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi MawardWawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
Wawasan Sosial Budaya Dasar Ardi Maward
 
Matematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi MawardiMatematika Dasar Ardi Mawardi
Matematika Dasar Ardi Mawardi
 
Fisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi MawardiFisika Dasar Ardi Mawardi
Fisika Dasar Ardi Mawardi
 
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardiPendidikan pancasila1.ardi mawardi
Pendidikan pancasila1.ardi mawardi
 
Pendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islamPendidikan Agama islam
Pendidikan Agama islam
 
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardiPendidikan pancasila Ardi mawardi
Pendidikan pancasila Ardi mawardi
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Pendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.HasnurPendidikan pancasila1.Hasnur
Pendidikan pancasila1.Hasnur
 
Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.Kokurikuler Hasnur.
Kokurikuler Hasnur.
 
Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.Pengenalanhardware Hasnur.
Pengenalanhardware Hasnur.
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi ArdiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Ardi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Ardi
 
Pengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware ArdiPengenalan Hardware Ardi
Pengenalan Hardware Ardi
 
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01okeMatematika Sistem bilangan firdayanti01oke
Matematika Sistem bilangan firdayanti01oke
 
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial FirdayantiFisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
Fisika Dasar I Persamaan Diferensial Firdayanti
 
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan FirdayantiPendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
Pendidikan Kewarganegaraan Firdayanti
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo FirdayantiKulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
Kulikuler Shorinji Kempo Firdayanti
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

Ppt kelompok vi_psti firda & DKK

  • 2. Kelompok VI •ARDI MAWARDI •AHMAD AGUNG RIZALDI •AKMAL HIDAYAT •FIRDAYANTI •PUTRI ZAKRANI •MUHAJIRAH •ANITA
  • 3. Sistem bilangan Sistem Bilangan adalah sebuah kumpulan dari simbol yang menjalaskan ulang sebuah bilangan.  Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer.Ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Bilangan Desimal “Basis 10”, Bilangan Binari “Basis 2", Bilangan Oktal “Basis 8”, Bilangan Hexadesima “Basis 16”
  • 4.
  • 5. Sistem bilangan Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : 1. Desimal(Basis 10), 2. Biner (Basis 2), 3. Oktal (Basis 8) dan 4. Hexadesimal (Basis 16).
  • 6. 1. Desimal (Basis 10) Bilangan Desimal (Basis 10) adalah bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Notasi : ∑(Nx10a ) dengan N= 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ... (bilangan bulat yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 7. Desimal (Basis 10) Contoh : 325 10 = 3 x 102 + 2 x 101 + 5 x 100 0,6110 = 0 x 100 + 6 x 10–1 + 1 x 10–2 = 6 x 10–1 + 1 x 10–2  9407,10810 = 9 x 103 + 4 x 102 + 7 x 100 + 1 x 10–1 + 8 x 10–3 .
  • 8. 2. Basis 2 (BINER) Dalam sistem biner (basis-2) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 2 buah simbol, yaitu 0, dan 1. Nilai suatu bilangan basis 2 dalam basis -10 dapat dinyatakan sebagai ∑(N x 2a ) N = 0 atau 1; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ..(bilangan bulat dalam desimal yang Menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 9. BINER (Basis 2) Contoh : 11012= 1 x 23 + 1 x 22 + 1 x 20 = 8 + 4 + 1 = 1310. 0,1012 = 0 x 20 + 1 x 2-1 + 0 x 2-2 + 1 x 2-3 = 0 + 0,5 + 0 + 0,125 = 0,62510 11,012 = 1 x 21 + 1 x 20 + 1 x 2-2 = 2 + 1 + 0,25 = 3,2510.
  • 10. 3. Basis 8 (oktal) Dalam sistem oktal (basis 8) memupnyai simbol angka (numerik) sebanyak 8 buah simbol, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Nilai suatu bilangan basis-8 dalam basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(Nx8a ) Dimana N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, atau 7; dan a = ..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 11. OKTAL (Basis 8) Contoh: 45638 =4x83 +5x82 +6x81 +3x80 =2048+384+32+3=2467 647,358= 6 x 82 + 4 x 81 + 7 x 80 + 3 x 8-1 + 5 x 8-2 = 384 + 32 + 7 + 0,375 + 0,078125= 423,45312510.
  • 12. 4. Basis-16 (heksa-desimal) Sistem heksa-desimal (basis-16) mempunyai simbol angka (numerik) sebanyak 16 buah simbol. Karena angka yang telah dikenal ada 10 maka perlu diciptakan 6 simbol angka lagi yaitu A, , , D, E, dan F dengan nilai A16 = 1010; B16= 1110, C16= 1210, D16= 1310, E16= 1410, dan F16= 1510.Dengan demikian simbol angka-angka untuk sistem heksa-desimal adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,dan F.
  • 13. heksa-desimal (Basis 16) Nilai suatu bilangan basis -16 dalam basis-10 dapat dinyatakan sebagai ∑(N x 16a ) dimana : N = 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15; a = ..., -3, 2, -1, 0, 1, 2, 3, ...(bilangan bulat dalam desimal yang menyatakan posisi relatif N terhadap koma atau satuan).
  • 14. heksa-desimal (Basis 16) Contoh: 584AED16= 5x165 + 8x164 +4163 +10x162 +14 x 161 +13 x160 = 5242880 + 524288 + 16384 + 2560 + 224 + 13= 578634910. E,1A16= 14 x 160 + 1 x 16-1 + 10 x 16-2 = 14 + 0,0625 + 0,0390625= 14,0664062510.
  • 15. Konversi Desimal ke Biner Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai 2 (basis). Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang. Untuk lebih jelasnya silahkan agan simak contoh dibawah ini.
  • 16. Konversi (Pengubahan) Bilangan Biner (Basis 2) 9810= ?2 98:2=49 sisa 1 49:2=24 sisa 1 24:2=12 sisa 0 12:2=6 sisa 0 6:2=3 sisa 0 3:2=1 sisa 1 1100011
  • 17. Desimal ke oktal Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan agan simak contoh dibawah ini.
  • 18. Desimal Ke Hexadecimal Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal, dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis). Silahkan agan simak contoh dibawah ini untuk lebih jelasnya.
  • 19. Biner Ke Desimal Agan dapat mengkonversi bilangan biner ke desimal, yaitu dengan cara menggunakan bantuan tabel konversi bilangan biner ke desimal dibawah ini.
  • 20. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 92 (bilangan desimal)
  • 21. Biner ke Oktal Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan agan simak tabel konversi bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan oktal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)
  • 22. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan oktal :
  • 23. Contoh konversi bilangan biner 1011100 ke bilangan hexadesimal : Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan hexadesimal)
  • 24. Konversi Bilangan Oktal Ke Desimal Agan dapat melakukan konversi bilangan oktal ke desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing- masing digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 105 (bilangan desimal)
  • 25. Bilangan Biner ke Oktal yaitu dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan, setelah itu cocokkan denganangka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan pengoperasian.contoh: 11110111001(2) = . . .(8) 011 110 111 001 3 6 7 1 jadi, 11110111001(2) = 3671(8)
  • 26. Bilangan Biner ke Hexa Decimal yaitu dengan cara mengambil 4 karakter dari kanan. kemudian cocokkan dengan angka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 4 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 untuk memudahkan pengoperasian. Contoh: 1110111111010100(2) = . . . (16) 1110 1111 1101 0100 14 15 13 4 E F D 4 jadi, 1110111111010100(2) = EFD4(16)
  • 27. Konversi Bilangan Oktal Ke Biner Konversi bilangan oktal ke biner dapat dilakukan dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke tiga digit biner. Untuk tabelnya silahkan agan lihat pada konversi biner ke oktal diatas. Contoh konversi bilangan oktal 145 ke bilangan biner : Jadi, nilai bilangan oktal 145 = 001100101 (bilangan biner)
  • 28. Bilangan Oktal ke Biner yaitu dengan cara menterjemahkan angka oktal kedalam angka biner melalui tabel biner di atas. contoh: 4573(8) = . . . (2) 4 5 7 3 100 101 111 011 jadi, 4573(8) = 100101111011(2)
  • 29. Bilangan Oktal ke Hexa yaitu dengan cara menterjemahkan ke angka biner melalui tabel, kemudian dari angka biner baru terjemahkan ke angka hexa decimal dengan cara mengambil 4 karakter dari angka biner tersebut. contoh: 756(8) = . . . (16) 7 5 6 111 101 110 111101110(2) 0001 1110 1110 1 14 14 1 E E jadi, 756(8) = 1EE(16)
  • 30. Bilangan Hexa decimal ke biner yaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa kedalam biner melaui tabel di atas. contoh: ADE(16) = . . . (2) A D E 1010 1101 1110 jadi, ADE(16) = 101011011110(2)
  • 31. Bilangan Hexa decimal ke Oktalyaitu dengan cara menterjemahkan angka hexa decimal ke dalam biner melalui tabel, kemudian diterjemahkan lagi ke dalam bentuk Oktal dengan cara mengambil 3 karakter dari kanan, setelah itu cocokkan dengan angka pada tabel diatas. Jika angka terakhir kurang dari 3 karakter, maka bisa ditambahkan angka 0 di kiri angka untuk memudahkan pengoperasian. contoh: F1(16) = . . . (2) F 1 1111 0001 11110001(2) 011 110 001 3 6 1
  • 32. Konversi Bilangan Hexadesimal Ke Desimal Agan dapat melakukan konversi bilangan hexadesimal ke desimal, yaitu dengan cara mengalikan masing-masing digit bilangan dengan position valuenya. Contoh konversi bilangan hexadesimal C54 ke bilangan desimal : Jadi, nilai bilangan hexadesimal C54 = 3156 (bilangan desimal)
  • 33.