1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran
Lokasi SMP Negeri 5 Kota Bengkulu
Jalan RE. Martadinata Kota Bengkulu
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi Belajar siswa
Penulis Fetty Kurnia Dewi,S.Pd
Tanggal Senin, 29 Agustus Tahun 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah,mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab
anda dalam praktik ini.
Semenjak covid-19 mewabah di seluruh dunia, tak
terkecuali Indonesia, telah membuat banyak
perubahan dalam banyak dimensi, termasuk dalam
hal dunia pendidikan. Peralihan dari pembelajaran
secara daring/online ke pembelajaran tatap muka
(PTM) membuat motivasi belajar siswa menjadi
menurun, terjadinya loss numerasi pada saat daring,
mengakibatkan banyak perubahan sikap pada
peserta didik yang berdampak pada pembelajaran,
oleh sebab itu siswa merasa bosan terhadap
pembelajaran di dalam kelas karena terbiasa
bermain di rumah bersama temannya dan
menggunakan handphone pada saat belajar daring.
Perubahan sikap yang terjadi pada peserta didik
antara lain:
1. Malas mengerjakan soal yang diberikan oleh
guru.
2. Sering mengobrol pada saat pembelajaran.
3. Malu dalam mengemukakan pendapat.
4. Ingin cepat pulang saat berada disekolah.
5. Masih ada siswa yang membawa handphone
ke sekolah walaupun aturan sekolah
melarang membawa handphone.
Kondisi ini diperburuk oleh kurangnya penggunaan
media ajar dan model pembelajaran yang inovatif
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja
yang terlibat,
Setelah dilakukan identifikasi masalah dan refleksi
diri, melakukanwawancara dengan teman sejawat,
kepala sekolah di SMPN 5 Kota Bengkulu dan pakar
maka ada beberapa tantangan yang bisa saya
simpulkan yaitu:
1. Kurangnya motivasi yang diberikan oleh orang
tua terhadap anaknya.
2. Kurangnya kesadaran guru untuk
meningkatkan wawasan inovasi model
pembelajaran.
3. Kurangnya pembiasaan guru dalam
penggunaan bahasa Inggris dalam
pembelajaran sehingga siswa masih merasa
2. asing mendengar bahasa Inggris.
4. Jumlah media pembelajaran yang tidak
memadai.
5. Guru mengajarkan materi dengan tuntutan
kurikulum tanpa memperhatikan tingkat
kebutuhan siswa.
6. Lingkungan yang tidak kondusif bagi siswa
untuk menggunakan bahasa Inggris.
7. Kurangnya pemanfaatan TPACK di dalam
kelas.
Tantangan tersebut yang membuat guru harus
melewatinya dengan berbagai cara seperti
menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar
dan model pembelajaran yang mendukung.
Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk
menghadapi tantangan
tersebut/ strategi apa yang
digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber
daya atau materi yang
diperlukan untuk
melaksanakan strategi ini
Tantangan tersebut diatas harus segera diselesaikan
dengan baik oleh seorang guru profesional antara
lain yaitu:
1. Berkaitan dengan media belajar,
Guru mesti bisa menggunakan media konkrit
yang ada disekolah untuk mendukung proses
pembelajaran, selain itu guru juga bisa
menggunakan media ajar yang berbasis
TPACK sehingga siswa lebih mudah
memahami materi pembelajaran yang
disampaikan pada hari itu.
2. Berkenaan dengan Model Pembelajaran
Guru diyakini sudah memahami syntak dari
model pembelajaran yang dipilih. Dalam hal
ini penulis menggunakan model pembelajaran
PBL (Problem based learning) pada materi
Ability and Wilingness yang tertuang dalam
perangkat yang telah dibuat. Terdiri dari
kegiatan pembuka, inti dan penutup. Dalam
kegiatan pembuka guru memulai
pembelajaran dengan salam pembuka, lalu
menanyakan kabar peserta didik, kegiatan
berdoa, menanyakan kehadiran, kesiapan
peserta didik untuk belajara dan menanyakan
tentang pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan dengan pembelajaran yang akan
dipelajari dan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada hari itu.
Dalam kegiatan inti semua syntak PBL
dilaksanakan dalam pembelajaran ini.mulai
dari mengorientasikan peserta didik,
mengorganisasikan kegiatan pembelajaran,
membimbing penyelidikan, mengembangkan dan
menyajikan hasil karya sampai kepada analisis dan
evaluasi.dalam kegiatan penutup, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran, memberikan evaluasi akhir
pembelajaran, melakukan refleksi dari pembelajaran
3. yang telah dipelajari.
3. Berkaitan dengan penilaian,
Seorang guru juga dituntut memberikan penilaian
secara keseluruhan mulai dari ranah kognitif, afektif
dan psikomotor.tentunya dalam instrumen yang
lengkap. Mulai dari indikator ketercapaian setiap
ranah, kisi kisi dan rubrik penilaian untuk
melengkapai penilaian akhir pembelajaran.
Dalam hal ini penulis telah membuat rubrik
penilaian yang telah tertuang di dalam RPP yang
telah penulis buat terkait materi Ability and
Wilingness, meliputi penilaian sikap, penilaian
pengetahuan dan penilaian keterampilan sesuai dg
model penilaian yang di pilih.penulis juga telah
membuat kisi kisi soal yang akan diberikan kepada
peserta didik sehingga memudahkan dalam
penilaian peserta didik, baik penilaian selama proses
pembelajaran maupun penilaian setelah proses
pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa
yang menjadi faktor
keberhasilan atau
ketidakberhasilandari
strategi yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut
Dampak dari media pembelajaran berbasis TPACK
yaitu menggunakan media gambar, video dan slide
power point membuat siswa bersemangat dan tidak
cepat bosan dalam pembelajaran karena saat
pembelajaran siswa dibagi kedalam beberapa
kelompok, setiap kelompok menjawab soal yang
diberikan oleh guru. Dengan menggunakan model
pembelajaran PBL ini siswa lebih termotivasi untuk
belajar. Terlihat dari indikator keaktifan siswa
menjadi meningkat dibandingkan sebelum
menggunakan model pembelajaran PBL. Dalam hal
ini indikator keaktifan siswa dapat terlihat sebagai
berikut:
1) Dalam hal keaktifan siswa menjawab
pertanyaan menjadi lebih bersemangat.
2) Dalam hal kerjasama dalam kelompok terlihat
lebih aktif.
3) Dalam hal mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru, terlihat lebih bersemangat dan aktif
didalam kelompoknya.