Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara kepribadian dan kepemimpinan. Kepribadian pemimpin yang efektif harus memiliki sifat-sifat tertentu seperti jujur, dapat dipercaya, mampu bekerja sama, dan bertanggung jawab. Kepribadian pemimpin juga perlu memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas kepemimpinannya.
1. Nama : Ahmad Midani
Alamat : Jl. Dokagu Uir Blok A.35
Status : Mahasiswa Fakultas Ekonomi (Manajemen)
.
2. Kepribadian Kepemimpinan Adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti
kepemimpinan) pada kerja sama dan dihasilkan dengan kemauan untuk
memimpin dalam mencapai tujuan. Pemimpin dengan sifat-sifat di dalam
kepribadiannya harus menyesuaikan diri dengan kepribadian
kelompok/organisasinya
Namun dalam kepemimpinan yang dimaksud adalah perilaku dan sikap yang
diperlihatkan pemimpin pada orang lain dalam menghadapi segala sesuatu,
terutama dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Sikap
dan perilaku itu merupakan sifat-sifat khas, watak, keterampilan,
kecenderungan minat dan perhatian seseorang sebagai individu.
3. Hidup dan kehidupan manusia dimuka bumi ini pada dasarnya berisi
kesibukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan masing-masing, agar dapat hidup layak secara manusiawi.
Dalam hubungan ini bahkan tidur sekalipun merupakan kegiatan
memenuhi kebutuhan.
Demikian pula dalam kegiatan kepemimpinan, baik pemimpin
maupun orang yang dipimpin masing-masing memiliki motivasi dalam
berbuat sesuatu, yang mungkin berbeda atau sama.
dari uraian diatas dapat disimpulkan hubungan motivasi dengan
kepribadian adalah:
4. 1. Motivasi merupakan motor penggerak atau sebagai energi yang
menggerakkan. Sedang kepribadian merupakan pengatur arah dan penentu
kualitas kegiatan yang dilakukan, dalam upaya memenuhi suatu kebutuhan
tertentu.
2. Motivasi merupakan penentu tujuan dari kegiatan yang dilakukan. Sedang
kepribadian menjadi pembatas atau pengatur keseimbangan antara
kebutuhan dan tujuan, berpengaruh pada intensitas dan kualitas kegiatan
yang motivasinya merupakan daya pendorong yang kuat.
3. Motivasi merupakan penyeleksi jenis kegiatan yang akan dilakukan.
Sedang kepribadian dengan berbagai aspeknya akan menjadi penguat
dalam melakukan kegiatan yang terpilih berdasarkan motivasi tersebut.
5. Sehubungan dengan itu para pemimpin setidak-tidaknya perlu
mengetahui dua jenis motivasi yang bersifat umum, dan dapat
dimanfaatkan dalam menggerakkan dan mempengaruhi anggota
kelompok/organisasinya. Kedua jenis motivasi itu adalah:
1. Motivasi Instrinsik.
Motivasi ini adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu
perbuatan/kegiatan yang berada di dalam kegiatan itu sendiri.
2. Motivasi Ekstinsik.
Motivasi ini adalah kondisi yang mendorong terjadinya suatu
perbuatan/kegiatan yang berada diluar kegiatan itu sendiri
6. Kepribadian sebagai totalitas itu tampak berupa sikap dan perilaku,
tidak terkecuali pada pemimpin. Sehubungan dengan itu proses
kepemimpinan akan berlangsung efektif, bilamana kepribadian pemimpin
memiliki aspek-aspek sebagai berikut :
1. Mencintai kebenaran dan beriman pada tuhan Yang Maha Esa.
Pemimpin yang mencintai kebenaran berarti selalu berpihak pada
obyektivitas, sehingga dalam mengambil keputusan selalu didasarkan
pada kepentingan kelompok/organisasi dan terarah pada pencapaian
tujuan.
7. 2. Dapat dipercaya dan mampu mempercayai orang lain.
Sifat adil dan jujur akan menumbuhkan kepercayaan orang-orang yang
dipimpin pada pemimpinnya. Pemimpin yang dipercaya dan yang mampu
mempercayai orang lain, akan berkembang menjadi percaya diri. Setiap
pemimpin harus selalu yakin bahwa dirinya memiliki kemampuan
memimpin.
3. Mampu bekeja sama dengan orang lain
Pemimpin yang mampu menenmpatkan diri sebagai anggota atau bagian
kelompoknya, bukan berdiri di luar kelompok, akan selalu ikut merasakan
suka duka, senang susah, puas, dan tidak puas. Untuk mampu bekerja sama
berarti seorang pemimpin harus bersedia mengurangi dan bahkan
meninggalkan kepentingan-kepentingan pribadi dan menaruh perhatian pada
kepentingan bersama.
8. 4. Ahli dibidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan
(intelegensi) yang memadai.
Seseorang pemimpin harus mengetahui seluk-beluk bidang yang
dijelajahi atau menjadi garapan kelompok/organisasinya.
5. Senang bergaul, ramah tamah, suka menolong, dan memberikan petunjuk
serta terbuka pada kritik orang lain.
Dalam saling keterhubungan itulah pemimpin sebagai tokoh utama di
dalam organisasinya, menjadi tempat tumpuan harapan bagi semua
anggotanya, baik dalam menghadapi masalah-masalah organisasi maupun
masalah pribadi.
6. Memiliki semangat untuk maju, pengabdian dan kesetiaan yang tinggi, serta
kreatif, dan penuh inisiatif.
9. Pemimpin yang aktif merupakan pengabdi bagi kelompok/
organisasinya, biasa bekerja penuh dedikasi dan loyalitas, tanpa membatasi
dirinya dengan waktu.
7. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, konsekuen,
berdisiplin, dan bijaksana
Pemimpin merupakan penggerak roda organisasi, yang dilaksanakan
oleh anggota organisasi yang taat pada keputusan dan perintahnya. Oleh
karena itu pemimpin harus berani menetapkan keputusan dan
memerintahkan pelaksanaanya.
8. Aktif memelihara kesehatan jasmani dan rohani
Pemimpin harus aktif memelihara kesehatan jasmaninya, karena
selalu ada kegiatan-kegiatan yang memerlukan fisiknya dalam keadaan
segar. Dan memelihara kesehatan mental (rohani) agar tidak stress
berusaha meningkatkan efisiensinya dan efektif setiap saat.
10. Berdasarkan dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan berhubungan langsung dengan berbagai aspek kepribadian,
yang disebut budi pekerti atau akhlak. Seseorang hanya akan menjadi
pemimpin yang efektif, jika memiliki budi pekerti atau akhlak yang berisi
sifat-sifat terpuji. Akhlak yang baik itu merupakan salah satu kelebihan
yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin dibandingkan dengan
orang-orang yang dipimpinnya.
Namun bagi pemimpin yang menyadari bahwa kepemimpinannya
selalu dapat disempurnakan, maka harus dimiliki dorongan (motivasi)
untuk mengatasi kekurangannya dan usaha itu tidak boleh pula membuat
pimpinan merasa bahwa kepribadiannya sudah sempurna, karena
kelemahan dan kekurangan lainnya pasti melekat pada dirinya sebagai
manusia.