Dokumen tersebut membahas rancangan sistem informasi pemberian bonus bagi karyawan bagian pemasaran berdasarkan hasil penjualan masing-masing karyawan. Sistem ini akan menghitung penjualan setiap karyawan dan memberikan bonus sesuai target penjualan yang dicapai. Sistem ini akan terintegrasi dengan sistem informasi enterprise perusahaan untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen terkait kinerja karyawan dan strategi perusahaan.
1. Fauziah, Hapzi Ali, Tugas 2 Minggu 6, Rancangan Sistem Informasi Pemasaran Dengan
Pemberian Bonus, UT, 2018
Tugas 2 Minggu 6
Sebagiamana kita ketahui, EntIS merupakan pengembangan dari system informasi akuntansi. Adapun EntIS itu terdiri atas
beberapa bagian, terutama yang menyangkut penjualan dan pengeluaran penggajian. Dalam suatu perusahaan , terdapat
sejulah karyawan yang bertugas dibagian pemasaran .Salah satu cara penentuan bonus dan kinerja tenaga pemasaran itu
adalah dengan menghitung hasil penjualan yang dilakukan oleh mereka.
Anda ditugaskan untuk membuat rancangan sistem informasi yang dapat mengaitkan antara hasil penjualan masing-masing
karyawan bagian pemasaran itu, dengan sistem pemberian bonus. Harap dilengkapi dengan gambar/bagan.
==================================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
1. Model Sistem Informasi Enterprise (EntIS) :
Enterprise adalah sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur
yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan mendapatkan
keuntungan. Sistem enterprise mendukung struktur organisasi yang sebelumnya tidak mungkin untuk
menciptakan budaya organisasi yang lebih disiplin.
Hal mendasar dari EIS adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai
bagian menjadi satu (single) informasi secara logikal, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan
teknologi jaringan misal LAN (local area network) sehingga antar divisi terhubung secara fisik tapi juga
integrasi proses bisnis masing masing divisi. Dibutuhkan juga penyatuan semua database secara logikal,
sehingga bukan hanya antar divisi tapi juga pengaksesan informasi untuk semua level di organisasi baik
dari staf operasional, manajer maupun direktur.
Untuk menjawab tantangan kebutuhan informasi dan pengambilan keputusan yang semakin
butuh kecepatan dan ketepatan, Sistem informasi konvensional tampaknya belum cukup. Orang berpikir
bagaimana membuat sebuah sistem informasi dengan domain informasi seluruh bagian perusahaan, baik
dalam 1 lokasi maupun di lokasi yang terpisah. Hal inilah yang melatarbelakangi konsep enterprise
Information System. EIS sebenarnya merupakan pengembangan dari konsep yang sudah ada yaitu
Executive Information system dan DSS yang diperluas untuk domain seluruh perusahaan.
2. 2. Hubungan Sistem Informasi Enterprise dengan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem ini mencatat data transaksi pada saat kejadian dan menyimpannya dalam data base sesuai dengan
rancangan yan telah disetujui oleh pihak manajemen . Sistem ini berisi sistem informasi akuntansi oleh
karenanya semua bagian pada sistem informasi akuntansi akan menjadi bagian dari sistem informasi
enterprise. Sistem ini dapat juga disebut Sistem Informasi Akuntansi plus.
Sistem Informasi Enterprise terdiri dari lima siklus akuntansi :
1. Siklus penjualan
2. Siklus pembelian
3. Siklus penerimaan kas
4. Siklus pengeluaran kas
5. Siklus konversi
3. BAB II
PEMBAHASAN DAN ANALISA
1. PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut
pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan
kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi /
perusahaan tempat ia bekerja.
Perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada para pekerja terlebih dahulu melakukan
penghitungan kinerja dengan membuat sistem penilaian kinerja yang adil. Sistem tersebut umumnya
berisi kriteria penilaian setiap pegawai yang ada misalnya mulai dari jumlah pekerjaan yang bisa
diselesaikan, kecepatan kerja, komunikasi dengan pekerja lain, perilaku, pengetahuan atas
pekerjaan, dan lain sebainya.
Para karyawan mungkin akan menghitung-hitung kinerja dan pengorbanan dirinya dengan
kompensasi yang diterima. Apabila karyawan merasa tidak puas dengan kompensasi yang didapat,
maka dia dapat mencoba mencari pekerjaan lain yang memberi kompensasi lebih baik. Hal itu cukup
berbahaya bagi perusahaan apabila pesaing merekrut / membajak karyawan yang merasa tidak puas
tersebut karena dapat membocorkan rahasia perusahaan / organisasi.
Kompensasi yang baik akan memberi beberapa efek positif pada organisasi / perusahaan sebagai
berikut di bawah ini :
a. Mendapatkan karyawan berkualitas baik
b. Memacu pekerja untuk bekerja lebih giat dan meraih prestasi gemilang
c. Memikat pelamar kerja berkualitas dari lowongan kerja yang ada
d. Mudah dalam pelaksanaan dalam administrasi maupun aspek hukumnya
e. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing / kompetitor
Macam-Macam / Jenis-Jenis Kompensasi Yang Diberikan Pada Karyawan :
1. Imbalan Ektrinsik
a. Imbalan ektrinsik yang berbentuk uang antara lain misalnya : gaji, upah,honor,bonus,komisi,
insentif,dll
b. Imbalan ektrinsik yang bentuknya sebagai benefit / tunjangan pelengkap contohnya seperti:
uang cuti, uang makan, uang transportasi,, asuransi, jamsostek, uang pension, rekreasi, beasiswa
untuk melanjutkan sekolah, dll
2. Imbalan Intrinsik
Imbalan dalam bentuk intrinsik yang tidak berbentuk fisik dan hanya dapat dirasakan berupa
kelangsungan pekerjaan, jenjang karir yang jelas, kondisi lingkungan kerja, pekerjaan yang menarik,
dan lain-lain.
4. A. Kompensasi Langsung
Kompensasi langsung merupakan penghargaan yang diterima karyawan dalam bentuk uang.
Kompensasi langsung dapat berupa upah, gaji, insentif, dan tunjangan-tunjangan lain. Dessler
(1997:85) menjelaskan bahwa: “Kompensasi langsung adalah pembayaran keuangan langsung
dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus”. Sedangkan menurut Umar (2003:16),
“Kompensasi langsung adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan dalam bentuk gaji/upah,
insentif, bonus, premi, pengobatan, asuransi dan lain-lain yang sejenis yang dibayar oleh organisasi”.
Menurut Nawawi (2005:316):
“Kompensasi langsung adalah penghargaan atau ganjaran yang disebut gaji atau upah, yang dibayar
secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar
yakni upah atau gaji tetap yang diterima seorang pekerja dalam bentuk upah bulanan (salary) atau
upah mingguan atau upah tiap jam dalam bekerja (hourly wage)”.
Kompensasi langsung yang terdiri dari:
1) Gaji
2) Upah Insentif
3) Bonus
B. Kompensasi Tidak Langsung
Kompensasi tidak langsung meliputi semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi
langsung. Kompensasi tidak langsung menurut Nawawi (2001:316) adalah “Program pemberian
penghargaan atau ganjaran dengan variasi yang luas, sebagai bagian keuntungan organisasi atau
perusahaan”.
Sedangkan menurut Handoko (2001:183), “Kompensasi tidak langsung adalah balas jasa pelengkap
atau tunjangan yang diberikan pada karyawan berdasarkan kemampuan perusahaan”. Jadi
kompensasi tidak langsung merupakan balas jasa yang diberikan dalam bentuk pelayanan karyawan,
karena diperlakukan sebagai upaya penciptaan kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan.
Selanjutnya, Handoko (2001:185) menggolongkan kompensasi tidak langsung menjadi beberapa
bagian yaitu:
1) Pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja (time-off benefit), meliputi:
a) Istirahat on the job, terdiri dari:
(1). Periode Istirahat
(2). Periode makan
(3). Periode waktu cuti
b). Hari-hari sakit
c). Liburan dan cuti
d). Alasan lain, misal kehamilan, kecelakaan, upacara pemakaman.
2) Perlindungan ekonomis terhadap bahaya, meliputi:
a). Jaminan pembayaran upah dalam jumlah tertentu selama suatu periode
5. b). Rencana-rencana pensiun
c). Tunjangan hari tua
d). Tunjangan pengobatan
e). Pembentukan koperasi atau yayasan yang mengelola kredit karyawan.
3) Program pelayanan karyawan, meliputi:
a). Rekreasi
b). Kafetaria
c). Perumahan
d). Beasiswa pendidikan
e). Fasilitas pembelian
f). Konseling finansial dan legal
g). Aneka ragam pelayanan lain.
4) Pembayaran kompensasi yang ditetapkan secara legal.
Kompensasi tidak langsung yang digunakan adalah perlindungan ekonomis terhadap bahaya berupa
tunjangan kesehatan, bayaran di luar jam kerja (sakit, hari besar, cuti), dan program pelayanan
karyawan berupa penyediaan fasilitas-fasilitas (kendaraan, sarana olahraga, sarana peribadatan)
dengan alasan ketiga item tersebut sesuai dengan kondisi yang ada dalam perusahaan. Kompensasi
tidak langsung diberikan pada karyawan dalam rangka menciptakan kondisi kerja yang
menyenangkan, dan memberikan kepuasan pada karyawan sehingga diharapkan karyawan merasa
nyaman bekerja dalam perusahaan.
2. PENGERTIAN BONUS
Bonus merupakan kompensasi lain yang ditetapkan perusahaan adalah berupa pemberian bonus.
Pemberian bonus kepada karyawan ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas kerja
dan semangat kerja karyawan. Pengertian bonus menurut Simamora (2004:522) adalah
“Pembayaran sekaligus yang diberikan karena memenuhi sasaran kinerja”, sedangkan menurut
Sarwoto (1991:156), pengertian bonus adalah :
a). Uang dibayar sebagai balas atas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan apabila melebihi
target
b). Diberikan secara sekali terima tanpa sesuatu ikatan di masa yang akan datang
c). Beberapa persen dari laba yang kemudian dibagikan kepada yang berhak menerima bonus.
Bonus diberikan apabila karyawan mempunyai profitabilitas atau keuntungan dari seluruh
penjualan tahun lalu. Penentuan besarnya pemberian bonus adalah berdasarkan kebijakan
perusahan, tidak ada ketetapan yang pasti mengenai bonus yang diberikan. Dessler (1997:417)
menyatakan bahwa “Tidak ada aturan yang pasti mengenai sistem perhitungan bonus dan
beberapa perusahaan tidak memiliki formula untuk mengembangkan dana bonus”.
Didalam pemberian bonus kepada karyawan. Perusahaan memberikan bonus setiap tahun
dengan waktu yang tidak ditentukan, bisa di awal tahun, pertengahan, atau akhir tahun.
Besarnya bonus yang ditetapkan adalah 1 sampai 2 kali gaji pokok karyawan.
6. 3. METODE PEMBERIAN BONUS
Pentingnya pemberian insentif bagi karyawan adalah untuk meningkatkan semangat kerja para
karyawan, agar terpacu untuk bekerja lebih keras dan meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan.
Adapun model atau metode yang dipakai oleh setiap perusahaan berbeda-beda dalam pemnerian
insentif untuk para karyawannya.
Berikut ini merupakan pemberian insentif dengan metode berjenjang melalui konsep sebagai
berikut:
1. Penjualan individu yang memenuhi target penjualan (setelah ppn atau dari netto penjualan yang
dibagi dengan 1,1)
2. Penjualan kelompok atau penjualan sesuai dengan target took atau target yan diperoleh oleh
kelompok atau seluruh karyawan
Insentif penjualan individu dibagi dua meliputi :
1. Insentif yang didapatkan dari satu nota nilai penjualan netto yang telah dibgi 1,1.
Dengan rincian pemberiaanya, meliputi :
Penjualan senilai 10 juta-20 juta insentif yang didapat 5.000.000,00
Penjualan senilai 20 juta-30 juta insentif yang didapat 10.000.000,00
Penjualan senilai 30 juta-50 juta insentif yang didapat 20.000.000,00
Penjualan senilai 50 juta-100 juta insentif yang didapat 25.000.000,00
Penjualan diatas 100 juta insentif yang didapat 30.000.000,00, atau dilihat dari margin
nilai penjualan
2. Insentif yang didapatkan setelah target individu tercapai. Insentif sesuai target dibagi menjadi
dua , yaitu :
Target terpenuhi 100%
Adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target dapat tercapai dengan 100%.
Dengan perhitungan :
X=(a:1,1) x 0,25%
Keterangan :
X= Individu
a= total penjualan yang didapat perbulan
Target terpenuhi 90 %
Adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target hanya dapat tercapai 90 %
dari target yang telah ditentukan.
Dengan perhitungan
X=(a:1,1) x 0,125%
7. Keterangan :
X= Individu
a= total penjualan yang didapat perbulan
GAMBAR DIAGRAM PEROLEHAN BONUS
Tahap dari siklus pengembangan sistem ini adalah desain sistem yang menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa.
Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta memberikan
gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli tehnik lainnya yang
terlibat.
BAB III
KESIMPULAN
Pengembangan sistem penjualan berbasis web perlu dilakukan seiring dengan kemajuan zaman
untuk menyesuaikan dengan teknologi yang akan terus berkembang . Dalam periode tertentu
perusahaan yang melakukan update perangkat komputer dan software yang digunakan
Sistem Informasi Enterprise ini dapat juga menjadi dasar manajemen untuk pengambilan
keputusan terkait penilaian kinerja karyawan maupun keputusan-keputusan strategis lainnya
Penjualan Karyawan
PenjualanBarang Costumer
Pimpinan
Bonus
Costumer
8. Aplikasi pada sistem informasi enterprise mempersyaratkan manajemen untuk memiliki sudut
pandang yang luas mengenai proses bisnis dan alur informasi . Para manajer perlu menentukan
proses bisnis mana yang harus diintegrasikan, keuntungan jangka panjang dan jangka pendek atas
integrasi tersebut, dan sumber-sumber keuangan dan sumber-sumber organisasi mana yang
mendukung integrasi
Sistem informasi yang mendukung alur informasi perusahaan atau industri dan proses bisnis
memerlukan investasi teknologi yang besar dan perencanaan yang matang. Perusahaan harus
memiliki infrastruktur teknologi informasi yang mendukung komputasi luas perusahaan atau
industri
Referensi :
Sistem Informasi Manajemen, Dr.Debby Ratna Daniel,Se.Ak,Wiwik Supratiwi,MBA,Ak,UT,Modul
http://miredboyz.blogspot.co.id/p/kompensasi-karyawan.html
https://www.slideshare.net/.../nurlaila-latuponose-profdrirhapzi-ali
donysuryo.blogspot.co.id