SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
PERILAKU KEORGANISASIAN
“KOMPENSASI RENDAH MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA
KARYAWAN”
Disusun oleh:
1. Khomsa Nurdiani B.211.13.0002
2. Ika Nur Cahyati B.211.13.0092
3. Ika Widia Liawati B.211.13.0167
4. Uswatun Khasanah B.211.13.0175
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2015
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam era globalisasi kompetisi persaingan disegala bidang yang menuntut
untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompitisi yang tinggi
menuntut pula suatu perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang
dimiliki. Hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia
terhadap efektifitas dan efisiensi perusahaan. Dimana karyawan sebagai sumber daya
manusia merupakan kunci sukses dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pengelolaan
sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan kearah pencapaian
tujuan.
Idealnya, setiap karyawan memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat
memberikan pelayanan secara maksimal. Namun secara faktual, banyak karyawan
yang memiliki kinerja yang relatif rendah. Agar kinerja karyawan tersebut dapat
meningkat dan mencapai target yang telah ditentukan, maka perlu diberikan
kompensasi yang sesuai dan motivasi yang tepat agar memiliki kinerja yang tinggi
sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal.
Kompensasi dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja
pegawai. Kompensasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan
guna mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan
agar karyawan dapat melaksanakan kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang
tidak mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan sulit
untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak bertanggung jawab sekalipun
karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik.
Kompensasi faktor utama untuk menciptakan motivasi dalam menjalankan
kinerjanya dengan baik. Dalam kaitannya dengan kinerja, kompensasi dan motivasi
2
yang tepat dapat meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan kompensasi
karyawan dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat bekerja lebih maksimal.
Didukung dengan motivasi yang tepat, maka harapan dan kebutuhan karyawan dapat
terpenuhi sehingga dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi pemberian kompensasi
yang memadai sebaliknya harus diikuti dengan kenaikan produktitas kerja dan
kenaikan laba perusahaan, agar perusahaan tidak merasa dirugikan.
3
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan kompensasi
kompensasi yang rendah dalam perusahaan?

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kompensasi
3.1.1 Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja mereka. Dalam penjelasan lain, kompensasi adalah
seluruh imbalan yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh
organisasi dan sifatnya terwujud (extrinsic reward) yang diterima oleh
karyawan dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan beberapa
tunjangan (benefit). Dalam beberapa definisi yaitu menurut Handoko
(2003:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
Upah atau gaji pokok adalah pembayaran yang diterima karyawan
secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan mereka.
Insentif merupakan imbalan yang ditambahkan terhadap upah atau gaji dan
biasanya berkaitan secara langsung dengan prestasi kerja, (seperti: bonus,
komisi). Sedangkan tunjangan (benefit) adalah imbalan yang diterima karyawan
sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi mereka dalam organisasi, (seperti
pembayaran hari libur, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan tunjangan
pensiun).
Menurut Panggabean (2002), mengemukakan kompensasi dapat
didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada
karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada
organisasi. Seperti tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, olahraga
dan darma wisata (family gathering). Dari penjelasan yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diberikan
oleh perusahaan kepada karyawan dalam rangka kontribusi yang diberikan
dalam bentuk upah atau gaji, reward, insentif atau bonus, komisi, dan lain-lain.
5
Pemberian kompensasi yang diterima oleh karyawan secara bulanan,
mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan sesuai dengan
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang telah mereka berikan kepada
perusahaan. Pemberian kompensasi dapat terjadi tanpa ada kaitannya dengan
prestasi, seperti upah dan gaji.
Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang dibayarkan atas waktu
yang telah dipergunakan. Sedangkan gaji, adalah kompensasi dalam bentuk
uang yang dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab atas pekerjaan. Namun,
kompensasi dapat pula diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra
prestasi diluar upah atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan prestasi
sehingga dinamakan pula sebagai pay for performance.
Program – program seperti ini dibuktikan lebih efektif dalam
pemeliharaan tenaga kerja dengan memotivasi para karyawan mencapai tingkat
prestasi kerja lebih tinggi. Dalam hal ini, sistem kompensasi membantu dalam
memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi
pencapaian tujuan organisasi. Apabila upah atau gaji diberikan sebagai kontra
prestasi atas kinerja standar pekerja, dalam insentif merupakan tambahan
kompensasi atas kinerja diatas standar yang ditentukan. Adanya insentif
diharapkan menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan prestasi diatas
standar.
Disamping upah, gaji, dan insentif kepada pekerja dapat diberikan
rangsangan lain berupa penghargaan atau reward. Persamaan antara insentif dan
reward adalah bersifat memberi motivasi agar pekerja lebih meningkatkan
prestasinya. Sedangkan perbedaannya, pada reward pekerja lebih bersifat pasif.
Atas prestasi kerjanya, atasan memberikan penghargaan tambahan lain kepada
pekerja. Bentuk kompensasi lain berupa tunjangan, yang pada umumnya tidak
dikaitkan dengan prestasi kerja. Tunjangan lebih banyak dikaitkan dengan
pemberian kesejahteraan dan penciptaan kondisi kerja sehingga pekerja menjadi
lebih merasa nyaman dan merasa mendapat perhatian atasan.
6
Jadi kompensasi adalah suatu pemberian berupa penghargaan dan juga
suatu apresiasi kepada hasil kerja dari para bawahannya, maka para manajer
mempunyai standar yang berupa sistem kompensasi berpengaruh dalam kinerja,
karena kinerja karyawan menyangkut hasil akhir dari penilaian yang menjadi
pertimbangan bagi manajer perusahaan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan
dalam perusahaan dan juga manajer mempunyai wewenang untuk memberikan
suatu kompensasi berupa: penghargaan (reward), naik jabatan, naik gaji dan
lain-lain.
3.1.2 Jenis – jenis Kompensasi
Kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada
karyawannya secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu: kompensasi
langsung biasanya terdiri dari upah, gaji, dan insentif serta kompensasi tidak
langsung atau lebih dikenal dengan program kesejahteraan karyawan atau
program tunjangan karyawan.
1. Pembayaran secara langsung (direct financial payment ), yaitu pembayaran
dalam bentuk uang yang dilaksanakan secara langsung, sebagai suatu
imbalan kepada pegawai yang mencurahkan tenaganya untuk organisasi.
Pembayaran secara langsung dapat berupa gaji, komisi, dan bonus.
2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment ), yaitu : suatu pembayaran
yang tidak langsung diberikan kepada pegawai yang telah memberikan
tenaganya untuk organisasi biasanya berupa tunjangan dan fasilitas.
3.1.3 Tujuan Kompensasi
1. Ikatan Kerja Sama
Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara
majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
7
dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar
kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
2. Kepuasan Kerja
Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja
dari jabatannya.
3. Pengadaan Efektif
Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan
yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. Dalam hubungannya
dengan upaya rekrutmen dan seleksi organisasi, program kompensasi dapat
membantu memastikan bahwa pembayaran cukup untuk menarik orang
yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk pekerjaan yang tepat.
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas Karyawan
Administrasi pengupahan atau penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip
keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting
diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan
semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan
yang berlaku.
7. Pengaruh Serikat Buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat
dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh Pemerintah
8
Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang
berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat
dihindarkan.
3.1.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Dalam menentukan jumlah nominal upah yang akan diberikan kepada
karyawannya, perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal. Beberapa
faktor yang mempengaruhi tingkat upah adalah sebagai berikut:
1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Meskipun hukum ekonomi tak dapat menetapkan secara mutlak masalah
tenaga kerja, tetapi dapat diketahui bahwa hukum penawaran
dan permintaan tetap berpengaruh untuk pekerjaan yang membutuhkan skill
dan jumlah tenaga kerjanya langka maka upah cenderung tinggi sedangkan
untuk jabatan yang mempunyai "penawaran" yang melimpah upahnya
cenderung rendah.
2. Organisasi buruh
Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi buruh akan
berpengaruh terbentuknya tingkat upah demikian pula sebaliknya.
3. Kemampuan membayar
Meskipun mungkin serikat buruh menuntut upah yang tinggi, tetapi
akhirnya realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan
membayar dari perusahaan. Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu
komponen biaya produksi, dan pada akhirnya akan mengurangi keuntungan
kalau kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian perusahaan,
maka jelas perusahaan tidak akan mampu memenuhi fasilitas karyawan.
4. Produktivitas
Upah sebenarnya merupakan imbalan akan prestasi karyawan. Semakin
tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula upah yang akan
diterima.
9
5. Biaya Hidup
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya hiduup. Di kota – kota
besar dimana biaya hidupnya tinggi, upah juga cenderung tinggi.
Bagaimanapun tampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan upah
para karyawan.
6. Pemerintah
Pemerintah dengan peraturan - peraturannya juga mempengaruhi tinggi
rendahnya upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bawah
dari upah yang dibayar.
3.1.5 Syarat – syarat Kompensasi
Kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling
sulit dan membingungkan. Oleh karena itu untuk menjamin pemberian
kompensasi yang tepat, perlu diperhatikan beberapa syarat dalam menetapkan
besarnya kompensasi. Adapun syarat – syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Kompensasi harus dapat memenuhi kebutuhan minimal.
Dengan kompensasi yang diinginkan ini pegawai dapat memenuhi
kebutuhan secara minimal. Maka setiap organisasi dalam menetapkan
kompensasi pada pegawai harus diusahakan sedemikian rupa sehingga
kompensasi terendah yang diberikan akan dapat memenuhi kebutuhan
mereka secara minimal. Dengan terpenuhinya kebutuhan minimal bagi
pegawai melalui kompensasi ini, maka pegawai yang bersangkutan akan
merasakan aman karena kebutuhannya akan terpenuhi. Sehingga
kompensasi ini akan mempengaruhi prestasi kerjanya.
2. Kompensasi harus dapat mengikat
Dalam menetapkan besarnya kompensasi tidak asal besar saja, tetapi
seharusnya kompensasi yang diberikan harus dapat mengikat dengan
perusahaan lain pada umumnya, karena bila kompensasi yang diberikan
kepada pegawai terlalu kecil dibandingkan dengan perusahaan lainnya,
10
maka akan berakibat para pegawai tidak puas dengan kompensasi yang
diberikan, sehingga menimbulkan kecenderungan untuk pindah ke
perusahaan lain. Di samping itu kompensasi harus dapat mengikat
seluruh pegawai terutama bagi pegawai penting dan berpengalaman.
3. Kompensasi harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja
Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung oleh kondisi pegawai yang
ada, sehingga untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan perlu adanya
dorongan. Dorongan yang dimaksud adalah pemberian kompensasi yang
tepat sehingga diharapkan dapat menimbulkan semangat dan kegairahan
kerja. Apabila suatu perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada
pegawai sudah dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, maka
salah satu tujuan organisasi untuk meningkatkan produktivitas
akan terpenuhi.
4. Kompensasi harus adil
Kompensasi yang tepat tidak hanya mengandung unsur mengikat dan
menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, melainkan kompensasi yang
diberikan juga harus mengandung unsur keadilan. Pemberian kompensasi
harus dilakukan secara adil, bukan karena suka atau tidak suka.
5. Kompensasi tidak boleh bersifat statis
Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa uang, tetapi
ada juga yang tidak berwujud uang. Untuk kompensasi yang berwujud uang
kemungkinan nilai riilnya akan turun naik. Dengan demikian besarnya
kompensasi akan selalu berubah-ubah juga sesuai dengan naiknya nilai riil
uang.
3.2 Motivasi
3.2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau
penggerakan. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dan
11
keinginan serta upaya yang muncul dari diri seorang individu untuk melakukan
suatu hal.
Robbin (2002:55) dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008:125)
mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai
kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi
suatu kebutuhan individual. Seorang individu melakukan sesuatu atas dasar
keinginan serta adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi sebagai
dorongan seorang individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan
tersebut maka individu tersebut tidak termotivasi untuk melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang dibebankan.
Morrison (1993) dalam Hakim (2006:167) memberikan pengertian
motivasi sebagai kecenderungan seseorang melibatkan diri dalam kegiatan yang
mengarah ke sasaran. Jika perilaku tersebut mangarah pada suatu obyek atau
sasarannya maka dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target
atau sasaran sebesar-besarnya sehingga pelaksanaan tugas dapat dikerjakan
dengan sebaik-baiknya, sehingga efektifitas kerja dapat dicapai. Dengan adanya
target atau sasaran itulah yang mengarahkan serta memotivasi karyawan untuk
mengerjakan sesuatu.
Berdasarkan pembahasan tentang berbagai pengertian motivasi, maka
dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja melingkupi beberapa komponen yaitu:
1. Kebutuhan, hal ini terjadi bila seseorang individu merasa tidak ada
keseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan.
2. Dorongan, dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan
perbuatan atau kegiatan tertentu.
3. Tujuan, tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh individu.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
adalah keseluruhan daya penggerak atau tenaga pendorong baik yang berasal
dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan adanya
12
keinginan untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dalam menjalankan
tugas sebagai seorang karyawan.
3.2.2 Jenis – jenis Motivasi
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2005), yaitu:
1. Motivasi Positif (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan
memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi
positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada
umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
2. Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya
dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang
baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja
bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut hukuman.
3.2.3 Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2007: 85), fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
3.2.4 Faktor – faktor Motivasi
Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang
rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor
13
organisasional. Yang tergolong pada faktor-faktor yang sifatnya individual
adalah kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitudes),
dan kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan yang tergolong pada faktor-
faktor yang berasal organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), pengawasan
(supervision), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job it self).
3.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja
Tujuan organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya
manusia yang ada. Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi organisasi
karena tanpa sumber daya manusia, organisasi tidak akan dapat berkembang yang
akibatnya organisasi hanya dipandang sebagai institusi atau lembaga tanpa adanya
proses didalamnya. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh suatu
perusahaan, seperti: modal, bahan mentah, dan teknologi; tanpa didukung oleh
manusia yang dapat bekerja efisien dan efektif, maka tetap tidak dapat mencapai
tujuan organisasi secara memuaskan, bahkan mungkin ditemui kegagalan. Oleh
karena itu, untuk mencapai hasil yang efektif, maka para karyawan tersebut
haruslah diberi rangsangan agar dalam melaksanakan pekerjaannya dapat lebih
baik dan bersemangat. Hal ini bertitik fokus pada masalah kompensasi yang
diberikan perusahaan kepada karyawan.
Agar kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, perusahaan
perlu meningkatkan motivasi kerja karyawannya agar dapat mencapai hasil yang
maksimal. Perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat apabila selalu
meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Manfaat tersebut antara lain adalah,
pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan akan cepat
terselesaikan, absensi karyawan dapat diperkecil, serta perpindahan karyawan
dapat diperkecil seminimal mungkin.
Kompensasi memang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi
motivasi karyawan tetapi juga mempengaruhi kinerja karyawan, kompensasi tetap
diakui sebagai salah satu faktor penentu dalam rangka peningkatan kinerja
14
karyawan. Apabila dikaitkan dengan evaluasi pekerjaan, maka karyawan akan
lebih semangat dan memaksimalkan pekerjaannya, karena merasa dihargai
karyanya. Para karyawan mendambakan bahwa kinerja akan berhubungan positif
dengan kompensasi-kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan
menentukan pengharapan mengenai kompensasi yang diterima jika tingkat kinerja
tertentu tercapai.
Kompensasi yang diberikan kepada karyawan akan sangat berpengaruh
terhadap motivasi kerja dan dipengaruhi juga oleh kemampuan yang nantinya
akan mempengaruhi hasil kerja. Perusahaan menentukan tingkat upah dengan
mempertimbangkan standar kehidupan normal, yang memungkinkan karyawan
bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja karyawan banyak
dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan karyawan
dengan keluarganya.
Pemahaman mengenai motivasi kerja karyawan perlu dimiliki oleh pihak
manajemen organisasi. Karena pada dasarnya motivasi kerja merupakan suatu
ketrampilan dalam memadukan kepentingan karyawan dengan organisasi
sehingga karyawan dapat terpuaskan bersama dengan tercapainya sasaran-sasaran
organisasi.
Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki
organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja didalam
organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menekankan perilaku manusia
yang bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling
sederhana dari motivasi.
Pengertian motivasi yang disampaikan Hasibuan (2001:141) adalah
sebagai berikut: Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan
atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditunjukkan
pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar
mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan
15
yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau
bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting
karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan
dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat diduga bahwa kompensasi dapat
memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/238207640/Pengaruh-Kompensasi-Terhadap-Motivasi-
Kerja-Karyawan
https://perpusunpas.wordpress.com/2009/10/09/pengaruh-kompensasi-terhadap-
motivasi-kerja-pegawai/
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI
%2520FULL.pdf
https://herdyantismi.wordpress.com/2013/11/20/hubungan-kompensasi-dengan-
kinerja-karyawan/
16
17

More Related Content

What's hot

Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmMakalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmevi oktaviani
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmevi oktaviani
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasiodyjoana
 
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"Indra Andhika Putra
 
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10maureen07
 
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdmRangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdmputridarmawa
 
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusiaTugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusiaFuziati
 
Manajemen kompensasi
Manajemen kompensasiManajemen kompensasi
Manajemen kompensasiTriWahyuO
 
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdmMakalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdmevi oktaviani
 

What's hot (14)

Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdmMakalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
Makalah uas 2 lisda rahmawati 11140164 7p msdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Makalah Kompensasi
Makalah KompensasiMakalah Kompensasi
Makalah Kompensasi
 
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"
Slide Presentasi MSDM Kelompok 4 "Kompensasi Insentif & Tunjangan"
 
Makalah kompensasi
Makalah kompensasiMakalah kompensasi
Makalah kompensasi
 
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
Makalah manajemen kompensasi kelompok 10
 
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdmRangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056  7 z msdm
Rangkuman makalah tugas 2 Putri Rizki Darmawanti 11141056 7 z msdm
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusiaTugas 2 Makalah  kompensasi sumber daya manusia
Tugas 2 Makalah kompensasi sumber daya manusia
 
Manajemen kompensasi
Manajemen kompensasiManajemen kompensasi
Manajemen kompensasi
 
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdmMakalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm
 
Resume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDMResume Kompensasi SDM
Resume Kompensasi SDM
 

Similar to Perilaku Organisasi

Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiSerpatiSaid
 
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiSerpatiSaid
 
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
Makalah kompensasi yeti apriani   11140692Makalah kompensasi yeti apriani   11140692
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692YetiApriani
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmrumintasihombing
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmrumintasihombing
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmrumintasihombing
 
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).atisugianti
 
Tugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanTugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanita nurlita
 
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)Ratu Alfany
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...maureen07
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasEvaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasBagusichwanto07
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2rohma wati
 

Similar to Perilaku Organisasi (20)

Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
 
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasiMakalah sebelum uas penelitian kompensasi
Makalah sebelum uas penelitian kompensasi
 
Penelitian uas
Penelitian uasPenelitian uas
Penelitian uas
 
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
Makalah kompensasi yeti apriani   11140692Makalah kompensasi yeti apriani   11140692
Makalah kompensasi yeti apriani 11140692
 
Makalah uas 2
Makalah uas 2 Makalah uas 2
Makalah uas 2
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdmMakalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
Makalah uas 2 ruminta r sihombing 11140494 7 pmsdm
 
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
Makalah uas evaluasi kinerja & kompensasi (ati sugianti 11141099 7 z msdm).
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Makalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade faujiMakalah 2 pak ade fauji
Makalah 2 pak ade fauji
 
Tugas uas rangkuman
Tugas uas rangkumanTugas uas rangkuman
Tugas uas rangkuman
 
Makalah penelitian
Makalah penelitian Makalah penelitian
Makalah penelitian
 
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)
Makalah uas 2 ratu alfani 1140560 7 p msdm (1)
 
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
PPT - Psikologi Industri dan Organisasi - Manajemen Kompensasi (Abigail,Laila...
 
Kompensasi fix
Kompensasi fixKompensasi fix
Kompensasi fix
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uasEvaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
Evaluasi kinerja dan kompensasi bagian 2 uas
 
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
Tugas makalah evaluasi kinerja dan kompensasi 2
 
Makalahkompensasi
MakalahkompensasiMakalahkompensasi
Makalahkompensasi
 
Makalah 2 (dua)
Makalah 2 (dua)Makalah 2 (dua)
Makalah 2 (dua)
 

Perilaku Organisasi

  • 1. MAKALAH PERILAKU KEORGANISASIAN “KOMPENSASI RENDAH MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA KARYAWAN” Disusun oleh: 1. Khomsa Nurdiani B.211.13.0002 2. Ika Nur Cahyati B.211.13.0092 3. Ika Widia Liawati B.211.13.0167 4. Uswatun Khasanah B.211.13.0175 PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG
  • 2. 2015 BAB I LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era globalisasi kompetisi persaingan disegala bidang yang menuntut untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompitisi yang tinggi menuntut pula suatu perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektifitas dan efisiensi perusahaan. Dimana karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan kunci sukses dalam keberhasilan suatu perusahaan. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan mendorong perusahaan kearah pencapaian tujuan. Idealnya, setiap karyawan memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Namun secara faktual, banyak karyawan yang memiliki kinerja yang relatif rendah. Agar kinerja karyawan tersebut dapat meningkat dan mencapai target yang telah ditentukan, maka perlu diberikan kompensasi yang sesuai dan motivasi yang tepat agar memiliki kinerja yang tinggi sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal. Kompensasi dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Kompensasi menjadi pendorong seseorang melaksanakan suatu kegiatan guna mendapatkan hasil yang terbaik, motivasi kerja karyawan perlu dibangkitkan agar karyawan dapat melaksanakan kinerja yang terbaik, sebaliknya karyawan yang tidak mempunyai motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan cenderung tidak bertanggung jawab sekalipun karyawan tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik. Kompensasi faktor utama untuk menciptakan motivasi dalam menjalankan kinerjanya dengan baik. Dalam kaitannya dengan kinerja, kompensasi dan motivasi 2
  • 3. yang tepat dapat meningkatkan kinerja karyawan, karena dengan kompensasi karyawan dapat memenuhi kebutuhannya sehingga dapat bekerja lebih maksimal. Didukung dengan motivasi yang tepat, maka harapan dan kebutuhan karyawan dapat terpenuhi sehingga dapat bekerja dengan baik. Akan tetapi pemberian kompensasi yang memadai sebaliknya harus diikuti dengan kenaikan produktitas kerja dan kenaikan laba perusahaan, agar perusahaan tidak merasa dirugikan. 3
  • 4. BAB II RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan kompensasi kompensasi yang rendah dalam perusahaan? 4
  • 5. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kompensasi 3.1.1 Pengertian Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Dalam penjelasan lain, kompensasi adalah seluruh imbalan yang dikontrol dan didistribusikan secara langsung oleh organisasi dan sifatnya terwujud (extrinsic reward) yang diterima oleh karyawan dalam bentuk upah atau gaji, insentif atau bonus, dan beberapa tunjangan (benefit). Dalam beberapa definisi yaitu menurut Handoko (2003:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Upah atau gaji pokok adalah pembayaran yang diterima karyawan secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan mereka. Insentif merupakan imbalan yang ditambahkan terhadap upah atau gaji dan biasanya berkaitan secara langsung dengan prestasi kerja, (seperti: bonus, komisi). Sedangkan tunjangan (benefit) adalah imbalan yang diterima karyawan sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi mereka dalam organisasi, (seperti pembayaran hari libur, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan tunjangan pensiun). Menurut Panggabean (2002), mengemukakan kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Seperti tunjangan hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, olahraga dan darma wisata (family gathering). Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah suatu balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalam rangka kontribusi yang diberikan dalam bentuk upah atau gaji, reward, insentif atau bonus, komisi, dan lain-lain. 5
  • 6. Pemberian kompensasi yang diterima oleh karyawan secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari pekerjaan sesuai dengan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang telah mereka berikan kepada perusahaan. Pemberian kompensasi dapat terjadi tanpa ada kaitannya dengan prestasi, seperti upah dan gaji. Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang dibayarkan atas waktu yang telah dipergunakan. Sedangkan gaji, adalah kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab atas pekerjaan. Namun, kompensasi dapat pula diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra prestasi diluar upah atau gaji, dan mempunyai hubungan dengan prestasi sehingga dinamakan pula sebagai pay for performance. Program – program seperti ini dibuktikan lebih efektif dalam pemeliharaan tenaga kerja dengan memotivasi para karyawan mencapai tingkat prestasi kerja lebih tinggi. Dalam hal ini, sistem kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Apabila upah atau gaji diberikan sebagai kontra prestasi atas kinerja standar pekerja, dalam insentif merupakan tambahan kompensasi atas kinerja diatas standar yang ditentukan. Adanya insentif diharapkan menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan prestasi diatas standar. Disamping upah, gaji, dan insentif kepada pekerja dapat diberikan rangsangan lain berupa penghargaan atau reward. Persamaan antara insentif dan reward adalah bersifat memberi motivasi agar pekerja lebih meningkatkan prestasinya. Sedangkan perbedaannya, pada reward pekerja lebih bersifat pasif. Atas prestasi kerjanya, atasan memberikan penghargaan tambahan lain kepada pekerja. Bentuk kompensasi lain berupa tunjangan, yang pada umumnya tidak dikaitkan dengan prestasi kerja. Tunjangan lebih banyak dikaitkan dengan pemberian kesejahteraan dan penciptaan kondisi kerja sehingga pekerja menjadi lebih merasa nyaman dan merasa mendapat perhatian atasan. 6
  • 7. Jadi kompensasi adalah suatu pemberian berupa penghargaan dan juga suatu apresiasi kepada hasil kerja dari para bawahannya, maka para manajer mempunyai standar yang berupa sistem kompensasi berpengaruh dalam kinerja, karena kinerja karyawan menyangkut hasil akhir dari penilaian yang menjadi pertimbangan bagi manajer perusahaan untuk mengevaluasi seluruh kegiatan dalam perusahaan dan juga manajer mempunyai wewenang untuk memberikan suatu kompensasi berupa: penghargaan (reward), naik jabatan, naik gaji dan lain-lain. 3.1.2 Jenis – jenis Kompensasi Kompensasi atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya secara umum dapat digolongkan menjadi dua yaitu: kompensasi langsung biasanya terdiri dari upah, gaji, dan insentif serta kompensasi tidak langsung atau lebih dikenal dengan program kesejahteraan karyawan atau program tunjangan karyawan. 1. Pembayaran secara langsung (direct financial payment ), yaitu pembayaran dalam bentuk uang yang dilaksanakan secara langsung, sebagai suatu imbalan kepada pegawai yang mencurahkan tenaganya untuk organisasi. Pembayaran secara langsung dapat berupa gaji, komisi, dan bonus. 2. Pembayaran tidak langsung (indirect payment ), yaitu : suatu pembayaran yang tidak langsung diberikan kepada pegawai yang telah memberikan tenaganya untuk organisasi biasanya berupa tunjangan dan fasilitas. 3.1.3 Tujuan Kompensasi 1. Ikatan Kerja Sama Dengan pemberian kompensasi terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya 7
  • 8. dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar kompensasi sesuai dengan perjanjian yang disepakati. 2. Kepuasan Kerja Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya. 3. Pengadaan Efektif Jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah. Dalam hubungannya dengan upaya rekrutmen dan seleksi organisasi, program kompensasi dapat membantu memastikan bahwa pembayaran cukup untuk menarik orang yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk pekerjaan yang tepat. 4. Motivasi Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya. 5. Stabilitas Karyawan Administrasi pengupahan atau penggajian berusaha untuk memenuhi prinsip keadilan. Keadilan atau konsistensi internal dan eksternal sangat penting diperhatikan dalam penentuan tingkat kompensasi. 6. Disiplin Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku. 7. Pengaruh Serikat Buruh Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya. 8. Pengaruh Pemerintah 8
  • 9. Jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan. 3.1.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kompensasi Dalam menentukan jumlah nominal upah yang akan diberikan kepada karyawannya, perusahaan harus mempertimbangkan banyak hal. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat upah adalah sebagai berikut: 1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Meskipun hukum ekonomi tak dapat menetapkan secara mutlak masalah tenaga kerja, tetapi dapat diketahui bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap berpengaruh untuk pekerjaan yang membutuhkan skill dan jumlah tenaga kerjanya langka maka upah cenderung tinggi sedangkan untuk jabatan yang mempunyai "penawaran" yang melimpah upahnya cenderung rendah. 2. Organisasi buruh Ada tidaknya organisasi buruh serta lemah kuatnya organisasi buruh akan berpengaruh terbentuknya tingkat upah demikian pula sebaliknya. 3. Kemampuan membayar Meskipun mungkin serikat buruh menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar dari perusahaan. Bagi perusahaan, upah merupakan salah satu komponen biaya produksi, dan pada akhirnya akan mengurangi keuntungan kalau kenaikan biaya produksi sampai mengakibatkan kerugian perusahaan, maka jelas perusahaan tidak akan mampu memenuhi fasilitas karyawan. 4. Produktivitas Upah sebenarnya merupakan imbalan akan prestasi karyawan. Semakin tinggi prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula upah yang akan diterima. 9
  • 10. 5. Biaya Hidup Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah biaya hiduup. Di kota – kota besar dimana biaya hidupnya tinggi, upah juga cenderung tinggi. Bagaimanapun tampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan upah para karyawan. 6. Pemerintah Pemerintah dengan peraturan - peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bawah dari upah yang dibayar. 3.1.5 Syarat – syarat Kompensasi Kompensasi merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Oleh karena itu untuk menjamin pemberian kompensasi yang tepat, perlu diperhatikan beberapa syarat dalam menetapkan besarnya kompensasi. Adapun syarat – syaratnya adalah sebagai berikut: 1. Kompensasi harus dapat memenuhi kebutuhan minimal. Dengan kompensasi yang diinginkan ini pegawai dapat memenuhi kebutuhan secara minimal. Maka setiap organisasi dalam menetapkan kompensasi pada pegawai harus diusahakan sedemikian rupa sehingga kompensasi terendah yang diberikan akan dapat memenuhi kebutuhan mereka secara minimal. Dengan terpenuhinya kebutuhan minimal bagi pegawai melalui kompensasi ini, maka pegawai yang bersangkutan akan merasakan aman karena kebutuhannya akan terpenuhi. Sehingga kompensasi ini akan mempengaruhi prestasi kerjanya. 2. Kompensasi harus dapat mengikat Dalam menetapkan besarnya kompensasi tidak asal besar saja, tetapi seharusnya kompensasi yang diberikan harus dapat mengikat dengan perusahaan lain pada umumnya, karena bila kompensasi yang diberikan kepada pegawai terlalu kecil dibandingkan dengan perusahaan lainnya, 10
  • 11. maka akan berakibat para pegawai tidak puas dengan kompensasi yang diberikan, sehingga menimbulkan kecenderungan untuk pindah ke perusahaan lain. Di samping itu kompensasi harus dapat mengikat seluruh pegawai terutama bagi pegawai penting dan berpengalaman. 3. Kompensasi harus dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung oleh kondisi pegawai yang ada, sehingga untuk mencapai prestasi kerja yang diharapkan perlu adanya dorongan. Dorongan yang dimaksud adalah pemberian kompensasi yang tepat sehingga diharapkan dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja. Apabila suatu perusahaan dalam memberikan kompensasi kepada pegawai sudah dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, maka salah satu tujuan organisasi untuk meningkatkan produktivitas akan terpenuhi. 4. Kompensasi harus adil Kompensasi yang tepat tidak hanya mengandung unsur mengikat dan menimbulkan semangat dan kegairahan kerja, melainkan kompensasi yang diberikan juga harus mengandung unsur keadilan. Pemberian kompensasi harus dilakukan secara adil, bukan karena suka atau tidak suka. 5. Kompensasi tidak boleh bersifat statis Kompensasi yang diberikan oleh perusahaan dapat berupa uang, tetapi ada juga yang tidak berwujud uang. Untuk kompensasi yang berwujud uang kemungkinan nilai riilnya akan turun naik. Dengan demikian besarnya kompensasi akan selalu berubah-ubah juga sesuai dengan naiknya nilai riil uang. 3.2 Motivasi 3.2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau penggerakan. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dan 11
  • 12. keinginan serta upaya yang muncul dari diri seorang individu untuk melakukan suatu hal. Robbin (2002:55) dalam Brahmasari dan Suprayetno (2008:125) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Seorang individu melakukan sesuatu atas dasar keinginan serta adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi sebagai dorongan seorang individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan tersebut maka individu tersebut tidak termotivasi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan. Morrison (1993) dalam Hakim (2006:167) memberikan pengertian motivasi sebagai kecenderungan seseorang melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah ke sasaran. Jika perilaku tersebut mangarah pada suatu obyek atau sasarannya maka dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target atau sasaran sebesar-besarnya sehingga pelaksanaan tugas dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya, sehingga efektifitas kerja dapat dicapai. Dengan adanya target atau sasaran itulah yang mengarahkan serta memotivasi karyawan untuk mengerjakan sesuatu. Berdasarkan pembahasan tentang berbagai pengertian motivasi, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja melingkupi beberapa komponen yaitu: 1. Kebutuhan, hal ini terjadi bila seseorang individu merasa tidak ada keseimbangan antara apa yang dimiliki dan yang diharapkan. 2. Dorongan, dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan perbuatan atau kegiatan tertentu. 3. Tujuan, tujuan merupakan hal yang ingin dicapai oleh individu. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja adalah keseluruhan daya penggerak atau tenaga pendorong baik yang berasal dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) yang menimbulkan adanya 12
  • 13. keinginan untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas dalam menjalankan tugas sebagai seorang karyawan. 3.2.2 Jenis – jenis Motivasi Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokan menjadi dua jenis menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005), yaitu: 1. Motivasi Positif (Insentif positif), manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja. 2. Motivasi Negatif (Insentif negatif), manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasi rendah). Dengan memotivasi negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat, karena takut hukuman. 3.2.3 Fungsi Motivasi Menurut Sardiman (2007: 85), fungsi motivasi ada tiga, yaitu: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. 3.2.4 Faktor – faktor Motivasi Motivasi seorang pekerja untuk bekerja biasanya merupakan hal yang rumit, karena motivasi itu melibatkan faktor-faktor individual dan faktor 13
  • 14. organisasional. Yang tergolong pada faktor-faktor yang sifatnya individual adalah kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitudes), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Sedangkan yang tergolong pada faktor- faktor yang berasal organisasi meliputi pembayaran atau gaji (pay), pengawasan (supervision), pujian (praise) dan pekerjaan itu sendiri (job it self). 3.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja Tujuan organisasi dapat dicapai dengan peningkatan potensi sumber daya manusia yang ada. Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi organisasi karena tanpa sumber daya manusia, organisasi tidak akan dapat berkembang yang akibatnya organisasi hanya dipandang sebagai institusi atau lembaga tanpa adanya proses didalamnya. Betapapun baiknya sumber daya lain yang dimiliki oleh suatu perusahaan, seperti: modal, bahan mentah, dan teknologi; tanpa didukung oleh manusia yang dapat bekerja efisien dan efektif, maka tetap tidak dapat mencapai tujuan organisasi secara memuaskan, bahkan mungkin ditemui kegagalan. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang efektif, maka para karyawan tersebut haruslah diberi rangsangan agar dalam melaksanakan pekerjaannya dapat lebih baik dan bersemangat. Hal ini bertitik fokus pada masalah kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Agar kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik, perusahaan perlu meningkatkan motivasi kerja karyawannya agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat apabila selalu meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Manfaat tersebut antara lain adalah, pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan akan cepat terselesaikan, absensi karyawan dapat diperkecil, serta perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin. Kompensasi memang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan tetapi juga mempengaruhi kinerja karyawan, kompensasi tetap diakui sebagai salah satu faktor penentu dalam rangka peningkatan kinerja 14
  • 15. karyawan. Apabila dikaitkan dengan evaluasi pekerjaan, maka karyawan akan lebih semangat dan memaksimalkan pekerjaannya, karena merasa dihargai karyanya. Para karyawan mendambakan bahwa kinerja akan berhubungan positif dengan kompensasi-kompensasi yang diberikan oleh perusahaan. Karyawan menentukan pengharapan mengenai kompensasi yang diterima jika tingkat kinerja tertentu tercapai. Kompensasi yang diberikan kepada karyawan akan sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja dan dipengaruhi juga oleh kemampuan yang nantinya akan mempengaruhi hasil kerja. Perusahaan menentukan tingkat upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, yang memungkinkan karyawan bekerja dengan penuh motivasi. Hal ini karena motivasi kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan karyawan dengan keluarganya. Pemahaman mengenai motivasi kerja karyawan perlu dimiliki oleh pihak manajemen organisasi. Karena pada dasarnya motivasi kerja merupakan suatu ketrampilan dalam memadukan kepentingan karyawan dengan organisasi sehingga karyawan dapat terpuaskan bersama dengan tercapainya sasaran-sasaran organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja didalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menekankan perilaku manusia yang bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Pengertian motivasi yang disampaikan Hasibuan (2001:141) adalah sebagai berikut: Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan 15
  • 16. yang telah ditentukan. Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan. Berdasarkan pembahasan di atas dapat diduga bahwa kompensasi dapat memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA https://www.scribd.com/doc/238207640/Pengaruh-Kompensasi-Terhadap-Motivasi- Kerja-Karyawan https://perpusunpas.wordpress.com/2009/10/09/pengaruh-kompensasi-terhadap- motivasi-kerja-pegawai/ http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/2058/SKRIPSI %2520FULL.pdf https://herdyantismi.wordpress.com/2013/11/20/hubungan-kompensasi-dengan- kinerja-karyawan/ 16
  • 17. 17