SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
MATERI III
BAB 5 AKHLAK
5.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak
Kata akhlak berasal dari kata khilqun, yang mengandung segi-
segi persesuaian kata khaliq dan makhluq. Dalam Bahasa Indonesia
yang lebih mendekati maknanya dengan akhlak adalah budi pekerti.
Baik budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal,
tergantung pada pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku
yang mungkin positif atau baik, seperti amanah, sabar, pemaaf,
rendah hati dll. Dan mungkin negatif atau buruk, seperti sombong,
dendam, dengki, hianat dll.
Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara
hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindak lanjut yang dihayati dalam
kenyataan hidup sehari-hari. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral
(moralsence) yang terdapat di dalam diri manusia sebagai fitrah,
sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali,
akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang
dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa
terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama.
Suri teladan yang diberikan Rasulullah SAW. selama hidup beliau
merupakan contoh akhlak yang tercantum dalam Al-Qur’an. Butir-butir
Pendidikan Agama Islam – Hal 1
akhlak yang baik yang disebut dalam ayat yang ada di dalam Al-
Qur’an terdapat juga dalam Al-Hadits yang memuat perkataan,
tindakan dan sikap diam Nabi Muhammad SAW. selama kerasulan
beliau 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Menurut Siti
‘Aisyah ra. (Isteri Rasulullah SAW.), bahwa akhlak Rasulullah SAW.
adalah Al-Qur’an. Dan di dalam Al-Qur’an pun Rasulullah SAW. dipuji
oleh Allah SWT. dengan Firman-Nya :
Artinya :
“Dan engkau Muhammad, sungguh memiliki akhlak yang
agung”. (QS. Al-Qalam ayat 4).
Suatu perbuatan baru dapat disebut sebagai cerminan akhlak,
jika memenuhi syarat :
1. Dilakukan berulang-ulang sehingga hampir menjadi suatu
kebiasaan.
2. Timbul dengan sendirinya, tanpa pertimbangan yang lama dan di
pikir-pikir terlebih dahulu.
Secara garis besarnya akhlak dibagi dua, yaitu :
1. Akhlak terhadap Allah SWT.
2. Akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah SWT.)
Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi dua, yaitu :
1. Akhlak terhadap manusia
2. Akhlak terhadap bukan manusia
Akhlak terhadap manusia dibagi dua, yaitu :
1. Akhlak terhadap diri sendiri
2. Akhlak terhadap orang lain
Akhlak terhadap bukan manusia dibagi dua, yaitu :
1. Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, seperti akhlak
terhadap tumbuh-tumbuhan (flora) dan hewan (fauna)
Pendidikan Agama Islam – Hal 2
2. Akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia, seperti akhlak
terhadap tanah, air, udara dsb. Akhlak terhadap manusia dan
bukan manusia, kini disebut akhlak terhadap lingkungan hidup.
5.2. Perbandingan Ukuran Baik Buruk dalam Akhlak dengan
Aliran dalam Filsafat Etika
Perkataan akhlak sering juga disamakan dengan kesusilaan atau
sopan santun. Bahkan, supaya kedengarannya lebih modern dan
mendunia, perkataan akhlak kini sering diganti dengan kata moral
atau etka.
Moral berasal dari Bahasa Latin yakni Mores, jamak kata mos
yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, moral
artinya ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan akhlak. Moral adalah
istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas suatu sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak dikatakan
benar, salah, baik dan buruk. Dimasukkannya penilaian benar atau
salah ke dalam moral, jelas menunjukkan salah satu perbedaan antara
moral dengan akhlak, sebab benar salah adalah penilaian di pandang
dari sudut hukum yang di dalam agama Islam tidak dapat dicerai
pisahkan dengan akhlak.
Etika berasal dari Bahasa Yunani yakni Ethos, yang berarti
kebiasaan. Yang dimaksud adalah kebiasaan baik atau kebiasaan
buruk. Umumnya, kata etika diartikan sebagai ilmu. Makna etika
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau
akhlak. Di dalam Ensiklopedi Pendidikan, diterangkan bahwa etika
adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk.
Pendidikan Agama Islam – Hal 3
Kecuali mempelajari nilai-nilai, etika merupakan pengetahuan tentang
nilai-nilai itu sendiri.
Sebagai cabang filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia
untuk menentukan nilai perbuatan baik atau buruk, ukuran yang
dipergunakannya adalah akal pikiran. Akallah yang menentukan
apakah perbuatan manusia itu baik atau buruk. Kalau moral dan etika
diperbandingkan, maka moral lebih bersifat praktis, sedangkan etika
bersifat teoritis. Moral bersifat lokal, sedangkan etika bersifat umum
(regional).
Akhlak Islami berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya
dapat dilihat terutama dari sumber yang menentukan mana yang baik
dan mana yang buruk. Yang baik menurut akhlak adalah segala
sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan norma agama;
nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat, bermanfaat bagi diri
sendiri dan orang lain. Yang buruk adalah segala sesuatu yang tidak
berguna, tidak sesuai dengan nilai dan norma agama serta nilai dan
norma masyarakat, merugikan masyarakat dan diri sendiri. Yang
menentukan baik dan buruk suatu sikap yang melahirkan perilaku atau
perbuatan manusia, di dalam agama dan ajaran Islam adalah Al-
Qur’an yang dijelaskan dan dikembangkan oleh Rasulullah SAW.
dengan sunnah beliau yang kini dapat dibaca dalam kitab-kitab hadits.
Yang menentukan perbuatan baik atau buruk dalam moral dan
etika adalah adat istiadat dan pikiran manusia dalam masyarakat pada
suatu tempat di suatu masa. Di pandang dari sumbernya, akhlak
Islami bersifat tetap dan berlaku untuk selama-lamanya, sedangkan
moral dan etika berlaku selama masa tertentu di suatu tempat
tertentu. Konsekuensinya, akhlak Islami bersifat mutlak, sedangkan
moral dan etika bersifat relatif (nisbi).
Pendidikan Agama Islam – Hal 4
5.3. Implementasi Akhlak dalam Kehidupan Bersama
Butir-butir akhlak di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits bertebaran
laksana gugusan bintang-bintang di langit. Selain satu butir dapat
dilihat dari berbagai segi, juga mempunyai kaitan bahkan persamaan
dengan taqwa. Karena itu hanya dicantumkan beberapa saja sebagai
contoh, diantaranya adalah :
1. Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain :
a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa
dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita
kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan
segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha
memperoleh keridhaan Allah SWT.
c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT.
d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan
qadhar Allah SWT. setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-
banyaknya, hingga batas tertinggi).
e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT.
f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat
yang paling tinggi adalah taubat nasuha yaitu taubat benar-
benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama yang
dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua
perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT.
2. Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni :
Pendidikan Agama Islam – Hal 5
A. Akhlak terhadap Manusia, diantaranya :
(1). Akhlak terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW.), dianta
ranya.
a. Mencintai Rasulullah SAW. secara tulus dengan
mengikuti semua sunnahnya.
b. Menjadikan Rasulullah SAW. sebagai idola, suri teladan
dalam hidup dan kehidupan.
c. Menjalankan apa yang disuruh-Nya, tidak melakukan
apa yang dilarang-Nya.
(2). Akhlak terhadap Orang Tua (birrul walidain), diantaranya :
a. Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat
lainnya.
b. Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan
kasih sayang.
c. Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat,
mempergunakan kata-kata lemah lembut.
d. Berbuat baik kepada bapak-ibu dengan sebaik-
baiknya, dengan mengikuti nasehat baiknya, tidak
menyinggung perasaan dan menyakiti hatinya,
membuat bapak-ibu ridha.
e. Mendo’akan keselamatan dan keampunan bagi mereka
kendatipun seorang atau kedua-duanya telah
meninggal dunia.
(3). Akhlak terhadap Diri Sendiri, diantaranya :
a. Memelihara kesucian diri.
b. Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh
kelihatan, menurut hukum dan akhlak Islam).
Pendidikan Agama Islam – Hal 6
c. Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah
diri.
d. Malu melakukan perbuatan jahat.
e. Menjauhi dengki dan menjauhi dendam.
f. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain.
g. Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia.
(4). Akhlak terhadap Keluarga, diantaranya :
a. Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam
kehidupan keluaraga
b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
c. Berbakti kepada bapak-ibu.
d. Mendidik anak-anak dengan kasih sayang.
e. Memelihara hubungan silahturrahim dan melanjutkan
silahturrahmi yang dibina orang tua yang telah
meninggal dunia.
(5). Akhlak terhadap Tetangga, diantaranya :
a. Saling mengunjungi.
b. Saling bantu di waktu senang, lebih-lebih tatkala
susah.
c. Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati.
d. Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.
(6). Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya :
a. Memuliakan tamu.
b. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam
masyarakat bersangkutan.
Pendidikan Agama Islam – Hal 7
c. Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan
taqwa.
d. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri
sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan
orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar).
e. Memberi makan fakir miskin dan berusaha
melapangkan hidup dan kehidupannya.
f. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai
kepentingan bersama.
g. Mentaati putusan yang telah diambil.
h. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan
kepercayaan yang diberikan seseorang atau
masyarakat kepada kita.
i. Menepati janji.
B. Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup),
diantaranya :
a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan
nabati, flora dan fauna yang sengaja diciptakan Allah
SWT. untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya.
c. Sayang pada sesama makhluk.
Butir-butir di atas merupakan akhlak yang baik. Ulama akhlak
menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan
orang-orang shiddiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan sifat
setan dan orang-orang tercela. Dengan demikian, akhlak terbagi
menjadi dua jenis, yaitu :
Pendidikan Agama Islam – Hal 8
1. Akhlak baik atau terpuji (Akhlaqul Mahmudah), yakni perbuatan
baik terhadap Allah SWT., terhadap sesama manusia dan
makhluk lainnya.
2. Akhlak yang tercela, (Akhlaqul Madzmumah), yakni perbuatan
buruk terhadap Allah SWT., perbuatan buruk dengan sesama
manusia dan makhluk lainnya.
Berikut akan diuraikan secara singkat mengenai akhlak buruk :
(1). Akhlak buruk terhadap Allah SWT. :
a. Takabbur (Al-Kibru), yaitu sikap yang menyombongkan
diri, sehingga tidak mau mengakui kekuasaan Allah SWT. di
alam ini, termasuk mengingkari nikmat Allah SWT. yang ada
padanya.
b. Musyrik (Alk-Syirk), yaitu sikap yang mempersekutukan
Allah SWT. dengan makhluk-Nya, dengan cara
menganggapnya bahwa ada suatu makhluk yang menyamai
kekuasaan-Nya.
c. Murtad (Ar-Riddah), yaitu sikap yang meninggalkan atau
keluar dari agama Islam, untuk menjadi kafir.
d. Munafiq (An-Nifaaq), yaitu sikap yang menampilkan dirinya
bertentangan dengan kemauan hatinya dalam kehidupan
beragama.
e. Riya’ (Ar-Riyaa’), yaitu sikap yang selalu menunjuk-
nunjukkan perbuatan baik yang dilakukannya. Maka ia
berbuat bukan karena Allah SWT. melainkan hanya ingin
dipuji oleh sesama manusia. Jadi perbuatan ini kebalikan dari
sikap ikhlas.
f. Boros atau Berfoya-foya (Al-Israaf), yaitu perbuatan
yang selalu melampaui batas-batas ketentuan agama. Allah
Pendidikan Agama Islam – Hal 9
SWT. melarang bersikap boros, karena hal itu dapat
melakukan dosa terhadap-Nya, merusak perekonomian
manusia, merusak hubungan sosial dan merusak diri sendiri.
g. Rakus atau Tamak (Al-Hirshu atau Ath-Thama’u), yaitu
sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu ingin
menambah apa yang seharusnya ia miliki, tanpa
memperhatikan orang lain. Hal ini termasuk kebalikan dari
rasa cukup (Al-Qanaa’ah) dan merupakan akhlak buruk
terhadap Allah SWT. karena melanggar ketentuan larangan-
Nya.
(2). Akhlak buruk terhadap Manusia :
a. Mudah marah (Al-Ghadhab), yaitu kondisi emosi
seseorang yang tidak dapat ditahan oleh kesadarannya,
sehingga menonjolkan sikap dan perilaku yang tidak
menyenangkan orang lain.
b. Iri hati atau dengki (Al-Hasadu atau Al-Hiqdu), yaitu
sikap kejiwaan seseorang yang selalu mengingingkan agar
kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang lain bisa hilang
sama sekali.
c. Mengadu-adu (An-Namiimah), yaitu perilaku yang suka
memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain,
dengan maksud agar hubungan sosial keduanya rusak.
d. Mengumpat (Al-Ghiibah), yaitu perilaku yang suka
membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain.
e. Bersikap congkak (Al-Ash’aru), yaitu sikap dan perilaku
yang menampilkan kesombongan, baik dilihat dari tingkah
lakunya maupun dari perkataannya.
Pendidikan Agama Islam – Hal 10
f. Sikap kikir (Al-Bukhlu), yaitu sikap yang tidak mau
memberikan nilai materi dan jasa kepada orang lain.
g. Berbuat aniaya (Azh-Zhulmu), yaitu suatu perbuatan
yang merugikan orang lain, baik kerugian materiil maupun
non materiil. Dan ada juga yang mengatakan bahwa
seseorang yang mengambil hak-hak orang lain termasuk
perbuatan dzalim (menganiaya).
Pendidikan Agama Islam – Hal 11

More Related Content

What's hot

Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
Erna Mariana
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
Muhammad Alif Nordin
 
Tugas agama Tiwi
Tugas agama TiwiTugas agama Tiwi
Tugas agama Tiwi
dyahraf
 
Akhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan EtikaAkhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan Etika
Park Goonia
 

What's hot (20)

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAKMAKALAH  PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ETIKA,MORAL, DAN AKHLAK
 
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam IslamAkhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
Akhlak, Moral, dan Etika dalam Islam
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
 
Etika,moral,dan akhlak
Etika,moral,dan akhlakEtika,moral,dan akhlak
Etika,moral,dan akhlak
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
 
Aktualisasi Akhlak dalam Islam
Aktualisasi Akhlak dalam IslamAktualisasi Akhlak dalam Islam
Aktualisasi Akhlak dalam Islam
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Etika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadatEtika dalam agama dan adat istiadat
Etika dalam agama dan adat istiadat
 
Ppt pai
Ppt paiPpt pai
Ppt pai
 
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam2 adab, akhlak dan etika dalam islam
2 adab, akhlak dan etika dalam islam
 
Makalah akhlak copy
Makalah akhlak   copyMakalah akhlak   copy
Makalah akhlak copy
 
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copyKuliah 1 akhlak, moral dan etika   copy - copy
Kuliah 1 akhlak, moral dan etika copy - copy
 
Akhlak terpuji
Akhlak terpujiAkhlak terpuji
Akhlak terpuji
 
Tugas agama Tiwi
Tugas agama TiwiTugas agama Tiwi
Tugas agama Tiwi
 
Etika dan Moral Menurut Agama Yahudi
Etika dan Moral Menurut Agama YahudiEtika dan Moral Menurut Agama Yahudi
Etika dan Moral Menurut Agama Yahudi
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Akhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan EtikaAkhlak, Moral dan Etika
Akhlak, Moral dan Etika
 
Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia Akhlak kepada sesama manusia
Akhlak kepada sesama manusia
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan MoralPengenalan Etika, Akhlak dan Moral
Pengenalan Etika, Akhlak dan Moral
 

Viewers also liked (11)

Akhlaqul karimah
Akhlaqul karimahAkhlaqul karimah
Akhlaqul karimah
 
Harga Pokok Proses
Harga Pokok ProsesHarga Pokok Proses
Harga Pokok Proses
 
Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)Metode harga pokok proses (pengantar)
Metode harga pokok proses (pengantar)
 
Harga pokok proses
Harga pokok prosesHarga pokok proses
Harga pokok proses
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
Mtk Trigonometri
Mtk TrigonometriMtk Trigonometri
Mtk Trigonometri
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
Merger dan akuisisi
Merger dan akuisisiMerger dan akuisisi
Merger dan akuisisi
 
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
Analisis perusahaan yang mengalami merger dan akuisisi di indonesia (studi ka...
 
Power point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometriPower point identitas trigonometri
Power point identitas trigonometri
 
Ppt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpujiPpt akhlak terpuji
Ppt akhlak terpuji
 

Similar to Ahklak

,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
AiniAzahraErinatasya
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Karmila38
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
Saepul Thea
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agama
Rossiana Fazri
 

Similar to Ahklak (20)

,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
,KONSEP MORAL AGAMA SEBAGAI SUMBER AKHLAK.pptx
 
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docxMakalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
Makalah Akhlak Tasawuf _ Ust.Syarif _ Kel.1.docx
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
MAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docxMAKALAH akhlak.docx
MAKALAH akhlak.docx
 
AKHLAK.pptx
AKHLAK.pptxAKHLAK.pptx
AKHLAK.pptx
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Akhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & MoralAkhlak, Etika, & Moral
Akhlak, Etika, & Moral
 
KELOMPOK 3 PAI.pdf
KELOMPOK 3 PAI.pdfKELOMPOK 3 PAI.pdf
KELOMPOK 3 PAI.pdf
 
Makalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlakMakalah pai-akhlak
Makalah pai-akhlak
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Modul 5 Hukum dan Agama Sebagai Sumber Moral dalam kehidupan.pptx
Modul 5 Hukum dan Agama Sebagai Sumber Moral dalam kehidupan.pptxModul 5 Hukum dan Agama Sebagai Sumber Moral dalam kehidupan.pptx
Modul 5 Hukum dan Agama Sebagai Sumber Moral dalam kehidupan.pptx
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Akhlaq
AkhlaqAkhlaq
Akhlaq
 
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdfAkhlak Tasawuf 2020.pdf
Akhlak Tasawuf 2020.pdf
 
Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )Topik 6 ( tugas 4 )
Topik 6 ( tugas 4 )
 
Akhlak
AkhlakAkhlak
Akhlak
 
Ppt etika profesi kel. 1 etika & moral
Ppt etika profesi kel. 1 etika & moralPpt etika profesi kel. 1 etika & moral
Ppt etika profesi kel. 1 etika & moral
 
Akhlak, moral, dan etika dalam islam
Akhlak, moral, dan etika dalam islam Akhlak, moral, dan etika dalam islam
Akhlak, moral, dan etika dalam islam
 
Spe Bab4
Spe Bab4Spe Bab4
Spe Bab4
 
Makalah individu agama
Makalah individu agamaMakalah individu agama
Makalah individu agama
 

More from 555

More from 555 (20)

Fe true story 3
Fe true story 3Fe true story 3
Fe true story 3
 
Fe true story 2
Fe true story 2Fe true story 2
Fe true story 2
 
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawihFadhilah dan pahala shalat tarawih
Fadhilah dan pahala shalat tarawih
 
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnyaLima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
Lima perkara yang mengiringi lima perkara lainnya
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan RajabFaidlilah Amalan di Bulan Rajab
Faidlilah Amalan di Bulan Rajab
 
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam NafsuHidayah dan Macam-macam Nafsu
Hidayah dan Macam-macam Nafsu
 
Kesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak TerpandaiKesempurnaan tak Terpandai
Kesempurnaan tak Terpandai
 
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempatAllah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
Allah Maha Suci Allah ada tanpa tempat
 
Do'a Keseharian
Do'a KeseharianDo'a Keseharian
Do'a Keseharian
 
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - PenyuluhanPompa Turbin Angin - Penyuluhan
Pompa Turbin Angin - Penyuluhan
 
Teori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang RuntuhTeori Langit yang Runtuh
Teori Langit yang Runtuh
 
Sambung Pasak
Sambung PasakSambung Pasak
Sambung Pasak
 
Mesin Frais
Mesin FraisMesin Frais
Mesin Frais
 
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"Energi Terbarukan "Gelombang laut"
Energi Terbarukan "Gelombang laut"
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Mesin Diesel Dasar
Mesin Diesel DasarMesin Diesel Dasar
Mesin Diesel Dasar
 
Rangkaian arus searah
Rangkaian arus searahRangkaian arus searah
Rangkaian arus searah
 
Material Teknik Dasar
Material Teknik DasarMaterial Teknik Dasar
Material Teknik Dasar
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

Ahklak

  • 1. MATERI III BAB 5 AKHLAK 5.1. Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak Kata akhlak berasal dari kata khilqun, yang mengandung segi- segi persesuaian kata khaliq dan makhluq. Dalam Bahasa Indonesia yang lebih mendekati maknanya dengan akhlak adalah budi pekerti. Baik budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal, tergantung pada pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin positif atau baik, seperti amanah, sabar, pemaaf, rendah hati dll. Dan mungkin negatif atau buruk, seperti sombong, dendam, dengki, hianat dll. Akhlak adalah kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindak lanjut yang dihayati dalam kenyataan hidup sehari-hari. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral (moralsence) yang terdapat di dalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Imam Al-Ghazali, akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang mudah dilakukan, tanpa terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama. Suri teladan yang diberikan Rasulullah SAW. selama hidup beliau merupakan contoh akhlak yang tercantum dalam Al-Qur’an. Butir-butir Pendidikan Agama Islam – Hal 1
  • 2. akhlak yang baik yang disebut dalam ayat yang ada di dalam Al- Qur’an terdapat juga dalam Al-Hadits yang memuat perkataan, tindakan dan sikap diam Nabi Muhammad SAW. selama kerasulan beliau 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Menurut Siti ‘Aisyah ra. (Isteri Rasulullah SAW.), bahwa akhlak Rasulullah SAW. adalah Al-Qur’an. Dan di dalam Al-Qur’an pun Rasulullah SAW. dipuji oleh Allah SWT. dengan Firman-Nya : Artinya : “Dan engkau Muhammad, sungguh memiliki akhlak yang agung”. (QS. Al-Qalam ayat 4). Suatu perbuatan baru dapat disebut sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat : 1. Dilakukan berulang-ulang sehingga hampir menjadi suatu kebiasaan. 2. Timbul dengan sendirinya, tanpa pertimbangan yang lama dan di pikir-pikir terlebih dahulu. Secara garis besarnya akhlak dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap Allah SWT. 2. Akhlak terhadap makhluk (semua ciptaan Allah SWT.) Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap manusia 2. Akhlak terhadap bukan manusia Akhlak terhadap manusia dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap diri sendiri 2. Akhlak terhadap orang lain Akhlak terhadap bukan manusia dibagi dua, yaitu : 1. Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, seperti akhlak terhadap tumbuh-tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) Pendidikan Agama Islam – Hal 2
  • 3. 2. Akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia, seperti akhlak terhadap tanah, air, udara dsb. Akhlak terhadap manusia dan bukan manusia, kini disebut akhlak terhadap lingkungan hidup. 5.2. Perbandingan Ukuran Baik Buruk dalam Akhlak dengan Aliran dalam Filsafat Etika Perkataan akhlak sering juga disamakan dengan kesusilaan atau sopan santun. Bahkan, supaya kedengarannya lebih modern dan mendunia, perkataan akhlak kini sering diganti dengan kata moral atau etka. Moral berasal dari Bahasa Latin yakni Mores, jamak kata mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, moral artinya ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti dan akhlak. Moral adalah istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas suatu sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang layak dikatakan benar, salah, baik dan buruk. Dimasukkannya penilaian benar atau salah ke dalam moral, jelas menunjukkan salah satu perbedaan antara moral dengan akhlak, sebab benar salah adalah penilaian di pandang dari sudut hukum yang di dalam agama Islam tidak dapat dicerai pisahkan dengan akhlak. Etika berasal dari Bahasa Yunani yakni Ethos, yang berarti kebiasaan. Yang dimaksud adalah kebiasaan baik atau kebiasaan buruk. Umumnya, kata etika diartikan sebagai ilmu. Makna etika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak. Di dalam Ensiklopedi Pendidikan, diterangkan bahwa etika adalah filsafat tentang nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Pendidikan Agama Islam – Hal 3
  • 4. Kecuali mempelajari nilai-nilai, etika merupakan pengetahuan tentang nilai-nilai itu sendiri. Sebagai cabang filsafat yang mempelajari tingkah laku manusia untuk menentukan nilai perbuatan baik atau buruk, ukuran yang dipergunakannya adalah akal pikiran. Akallah yang menentukan apakah perbuatan manusia itu baik atau buruk. Kalau moral dan etika diperbandingkan, maka moral lebih bersifat praktis, sedangkan etika bersifat teoritis. Moral bersifat lokal, sedangkan etika bersifat umum (regional). Akhlak Islami berbeda dengan moral dan etika. Perbedaannya dapat dilihat terutama dari sumber yang menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik menurut akhlak adalah segala sesuatu yang berguna, yang sesuai dengan nilai dan norma agama; nilai dan norma yang terdapat dalam masyarakat, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Yang buruk adalah segala sesuatu yang tidak berguna, tidak sesuai dengan nilai dan norma agama serta nilai dan norma masyarakat, merugikan masyarakat dan diri sendiri. Yang menentukan baik dan buruk suatu sikap yang melahirkan perilaku atau perbuatan manusia, di dalam agama dan ajaran Islam adalah Al- Qur’an yang dijelaskan dan dikembangkan oleh Rasulullah SAW. dengan sunnah beliau yang kini dapat dibaca dalam kitab-kitab hadits. Yang menentukan perbuatan baik atau buruk dalam moral dan etika adalah adat istiadat dan pikiran manusia dalam masyarakat pada suatu tempat di suatu masa. Di pandang dari sumbernya, akhlak Islami bersifat tetap dan berlaku untuk selama-lamanya, sedangkan moral dan etika berlaku selama masa tertentu di suatu tempat tertentu. Konsekuensinya, akhlak Islami bersifat mutlak, sedangkan moral dan etika bersifat relatif (nisbi). Pendidikan Agama Islam – Hal 4
  • 5. 5.3. Implementasi Akhlak dalam Kehidupan Bersama Butir-butir akhlak di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits bertebaran laksana gugusan bintang-bintang di langit. Selain satu butir dapat dilihat dari berbagai segi, juga mempunyai kaitan bahkan persamaan dengan taqwa. Karena itu hanya dicantumkan beberapa saja sebagai contoh, diantaranya adalah : 1. Akhlak terhadap Allah SWT. antara lain : a. Al-Hubb, yaitu mencintai Allah SWT. melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman-Nya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan kehidupan; Kecintaan kita kepada Allah SWT. diwujudkan dengan cara melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. b. Al-Raja, yaitu mengharapkan karunia dan berusaha memperoleh keridhaan Allah SWT. c. As-Syukr, yaitu mensyukuri nikmat dan karunia Allah SWT. d. Qana’ah, yaitu menerima dengna ikhlas semua qadha dan qadhar Allah SWT. setelah berikhtiar maksimal (sebanyak- banyaknya, hingga batas tertinggi). e. Memohon ampun hanya kepada Allah SWT. f. At-Taubat, yaitu bertaubat hanya kepada Allah SWT. Taubat yang paling tinggi adalah taubat nasuha yaitu taubat benar- benar taubat, tidak lagi melakukan perbuatan sama yang dilarang Allah SWT. dan dengan tertib melaksanakan semua perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. g. Tawakal berserah diri kepada Allah SWT. 2. Akhlak terhadap Makhluk, dibagi dua yakni : Pendidikan Agama Islam – Hal 5
  • 6. A. Akhlak terhadap Manusia, diantaranya : (1). Akhlak terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW.), dianta ranya. a. Mencintai Rasulullah SAW. secara tulus dengan mengikuti semua sunnahnya. b. Menjadikan Rasulullah SAW. sebagai idola, suri teladan dalam hidup dan kehidupan. c. Menjalankan apa yang disuruh-Nya, tidak melakukan apa yang dilarang-Nya. (2). Akhlak terhadap Orang Tua (birrul walidain), diantaranya : a. Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya. b. Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang. c. Berkomunikasi dengan orang tua dengan hikmat, mempergunakan kata-kata lemah lembut. d. Berbuat baik kepada bapak-ibu dengan sebaik- baiknya, dengan mengikuti nasehat baiknya, tidak menyinggung perasaan dan menyakiti hatinya, membuat bapak-ibu ridha. e. Mendo’akan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang atau kedua-duanya telah meninggal dunia. (3). Akhlak terhadap Diri Sendiri, diantaranya : a. Memelihara kesucian diri. b. Menutup aurat (bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum dan akhlak Islam). Pendidikan Agama Islam – Hal 6
  • 7. c. Jujur dalam perkataan dan berbuat ikhlas serta rendah diri. d. Malu melakukan perbuatan jahat. e. Menjauhi dengki dan menjauhi dendam. f. Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain. g. Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia. (4). Akhlak terhadap Keluarga, diantaranya : a. Saling membina rasa cinta dan kasih sayang dalam kehidupan keluaraga b. Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak. c. Berbakti kepada bapak-ibu. d. Mendidik anak-anak dengan kasih sayang. e. Memelihara hubungan silahturrahim dan melanjutkan silahturrahmi yang dibina orang tua yang telah meninggal dunia. (5). Akhlak terhadap Tetangga, diantaranya : a. Saling mengunjungi. b. Saling bantu di waktu senang, lebih-lebih tatkala susah. c. Saling beri-memberi, saling hormat-menghormati. d. Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan. (6). Akhlak terhadap Masyarakat, diantaranya : a. Memuliakan tamu. b. Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan. Pendidikan Agama Islam – Hal 7
  • 8. c. Saling menolong dalam melakukn kebajikan dan taqwa. d. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan mencegah diri sendiri dan orang lain melakukan perbuatan jahat (mungkar). e. Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan kehidupannya. f. Bermusyawarah dalam segala urusan mengenai kepentingan bersama. g. Mentaati putusan yang telah diambil. h. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan seseorang atau masyarakat kepada kita. i. Menepati janji. B. Akhlak terhadap Bukan Manusia (Lingkungan Hidup), diantaranya : a. Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. b. Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, flora dan fauna yang sengaja diciptakan Allah SWT. untuk kepentingan manusia dan makhluk lainnya. c. Sayang pada sesama makhluk. Butir-butir di atas merupakan akhlak yang baik. Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-orang shiddiq, sedangkan akhlak yang buruk merupakan sifat setan dan orang-orang tercela. Dengan demikian, akhlak terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Pendidikan Agama Islam – Hal 8
  • 9. 1. Akhlak baik atau terpuji (Akhlaqul Mahmudah), yakni perbuatan baik terhadap Allah SWT., terhadap sesama manusia dan makhluk lainnya. 2. Akhlak yang tercela, (Akhlaqul Madzmumah), yakni perbuatan buruk terhadap Allah SWT., perbuatan buruk dengan sesama manusia dan makhluk lainnya. Berikut akan diuraikan secara singkat mengenai akhlak buruk : (1). Akhlak buruk terhadap Allah SWT. : a. Takabbur (Al-Kibru), yaitu sikap yang menyombongkan diri, sehingga tidak mau mengakui kekuasaan Allah SWT. di alam ini, termasuk mengingkari nikmat Allah SWT. yang ada padanya. b. Musyrik (Alk-Syirk), yaitu sikap yang mempersekutukan Allah SWT. dengan makhluk-Nya, dengan cara menganggapnya bahwa ada suatu makhluk yang menyamai kekuasaan-Nya. c. Murtad (Ar-Riddah), yaitu sikap yang meninggalkan atau keluar dari agama Islam, untuk menjadi kafir. d. Munafiq (An-Nifaaq), yaitu sikap yang menampilkan dirinya bertentangan dengan kemauan hatinya dalam kehidupan beragama. e. Riya’ (Ar-Riyaa’), yaitu sikap yang selalu menunjuk- nunjukkan perbuatan baik yang dilakukannya. Maka ia berbuat bukan karena Allah SWT. melainkan hanya ingin dipuji oleh sesama manusia. Jadi perbuatan ini kebalikan dari sikap ikhlas. f. Boros atau Berfoya-foya (Al-Israaf), yaitu perbuatan yang selalu melampaui batas-batas ketentuan agama. Allah Pendidikan Agama Islam – Hal 9
  • 10. SWT. melarang bersikap boros, karena hal itu dapat melakukan dosa terhadap-Nya, merusak perekonomian manusia, merusak hubungan sosial dan merusak diri sendiri. g. Rakus atau Tamak (Al-Hirshu atau Ath-Thama’u), yaitu sikap yang tidak pernah merasa cukup, sehingga selalu ingin menambah apa yang seharusnya ia miliki, tanpa memperhatikan orang lain. Hal ini termasuk kebalikan dari rasa cukup (Al-Qanaa’ah) dan merupakan akhlak buruk terhadap Allah SWT. karena melanggar ketentuan larangan- Nya. (2). Akhlak buruk terhadap Manusia : a. Mudah marah (Al-Ghadhab), yaitu kondisi emosi seseorang yang tidak dapat ditahan oleh kesadarannya, sehingga menonjolkan sikap dan perilaku yang tidak menyenangkan orang lain. b. Iri hati atau dengki (Al-Hasadu atau Al-Hiqdu), yaitu sikap kejiwaan seseorang yang selalu mengingingkan agar kenikmatan dan kebahagiaan hidup orang lain bisa hilang sama sekali. c. Mengadu-adu (An-Namiimah), yaitu perilaku yang suka memindahkan perkataan seseorang kepada orang lain, dengan maksud agar hubungan sosial keduanya rusak. d. Mengumpat (Al-Ghiibah), yaitu perilaku yang suka membicarakan keburukan seseorang kepada orang lain. e. Bersikap congkak (Al-Ash’aru), yaitu sikap dan perilaku yang menampilkan kesombongan, baik dilihat dari tingkah lakunya maupun dari perkataannya. Pendidikan Agama Islam – Hal 10
  • 11. f. Sikap kikir (Al-Bukhlu), yaitu sikap yang tidak mau memberikan nilai materi dan jasa kepada orang lain. g. Berbuat aniaya (Azh-Zhulmu), yaitu suatu perbuatan yang merugikan orang lain, baik kerugian materiil maupun non materiil. Dan ada juga yang mengatakan bahwa seseorang yang mengambil hak-hak orang lain termasuk perbuatan dzalim (menganiaya). Pendidikan Agama Islam – Hal 11