1. BAB 13
AKTIVA TETAP BERWUJUD
- Depresiasi dan Deplesi
Dosen Pengampu : Djoewita, SE., MSA.
Nama : Syahar Banu
NIM : 22140010
2. Pengertian Depresiasi
Depresiasi adalah sebagaian dari harga perolehan aktiva tetap
yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode
akuntansi. Menurut PSAK No. 17, depresiasi (penyusutan) adalah
alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa
manfaat yang diestimasi yang akan dibebankan ke pendapatan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Aktiva tetap yang
dapat disusutkan adalah aktiva yang :
a) Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
akuntansi
b) Memiliki masa manfaat yang terbatas
c) Dimiliki oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam
produksi atau memasok barang atau jasa, untuk disewakan
atau untuk tujuan administrasi.
3. Sebab - Sebab Depresiasi
Faktor-faktor yang menyebabkan depresiasi bisa dikelompokkan
menjadi dua, yakni :
1. Faktor-faktor fisik, mengurangi fungsi aktiva tetap adalah aus
karena dipakai, aus karena umur, dan kerusakan-kerusakan.
2. Faktor-faktor fungsional, membatasi umur aktiva tetap antara
lain ketidakmampuan aktiva untuk memenuhi kebutuhan
produksi sehingga perlu diganti dan karena adanya perubahan
permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, atau
karena adanya kemajuan teknologi sehingga aktiva tersebut
tidak ekonomis jika dipakai lagi.
4. Faktor – Faktor Menentukan Biaya Depresiasi
3 faktor dalam menentukan beban depresiasi setiap periode yaitu :
a. Harga perolehan (cost), yaitu uang yang dikeluarkan atau
utang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam
memperoleh suatu aktiva dan menempatkannya agar dapat
digunakan.
b. Nilai sisa (residu), adalah jumlah yang diterima bila aktiva itu
dijual, ditukarkan atau cara-cara lain ketika aktiva tersebut
sudah tidak dapat digunakan lagi, dikurangi dengan biaya-biaya
yang terjadi pada saat menjual/menukarnya.
c. Taksiran umur kegunaan (masa manfaat), suatu aktiva
dipengaruhi oleh cara-cara pemeliharaan dan kebijakan-
kebijakan yang dianut dalam reparasi.
5. Metode Perhitungan
Depresiasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung
beban depresiasi periodik yaitu :
1. Metode garis lurus (straight-line method)
2. Metode jam jasa (service-hours method)
3. Metode hasil produksi (productive-output method)
4. Metode beban berkurang (reducing-charge method) :
- Jumlah angka tahun (sum of years’-digits method)
- Saldo menurun (declining balance method)
- Double declining balance method
- Tarif menurun (declining rate on cost method)
6. Metode Tarif Kelompok /
Gabungan
Metode ini merupakan cara perhitungan depresiasi untuk kelompok
aktiva tetap sekaligus.
Metode – Metode
Khusus
Metode ini dapat diterima jika terdapat kesulitan-kesulitan untuk
menghitung depresiasi dengan cara yang biasa. Metode
perhitungan depresiasi yang khusus adalah sebagai berikut :
• Sistem penilaian/persediaan
• Sistem pemberhentian
• Sistem penggantian
7. Depresiasi untuk Sebagian Periode
Adalah perhitungan beban depresiasi bila periodenya tidak selama
satu periode akuntansi (tahun buku).
Koreksi Terhadap
Depresiasi
Ada kemungkinan suatu perusahaan mengubah metode yang
digunakannya dalam perhitungan depresiasi. Perubahan metode ini
mengakibatkan perubahan terhadap depresiasi yang sudah
dibebankan tahun-tahun lalu dan juga perhitungan untuk tahun-
tahun yang akan datang.
Pencatatan
Depresiasi
Terkadang depresiasi dicatat dengan mendebit rekening biaya dan
mengkredit rekening aktiva yang bersangkutan, cara ini tidak dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai harga perolehan
aktiva dan jumlah depresiasi sampai periode itu.
Untuk itu depresiasi dikreditkan ke rekening akumulasi depresiasi
yang merupakan offset dari rekening aktiva yang bersangkutan.
8. PENGERTIAN DEPLESI
Berkurangnya harga perolehan (cost) atau nilai sumber-sumber
alam seperti tambang dan hutan kayu yang disebabkan oleh
perubahan (pengolahan) sumber-sumber alam tersebut sehingga
menjadi persedian disebut deplesi.
Perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah :
1. Pengakuan terhadap
pengurangan kuantitatif yang
terjadi dalam sumber-sumber
alam.
2. Digunakan untuk aktiva tetap
yang tidak dapat diganti
langsung dengan aktiva yang
sama jika sudah habis.
3. Pengakuan terhadap
perubahan langsung dari
suatu sumber alam menjadi
barang yang dapat dijual.
1. Pengakuan terhadap
pengurangan service yang
terjadi dalam aktiva tetap.
2. Digunakan untuk aktiva tetap
yang pada umumnya dapat
diganti jika sudah habis.
3. Alokasi harga perolehan ke
pendapatan periode yang
bersangkutan untk suatu
sevice yang dihasilkan.
DEPLESI DEPRESIASI
9. Metode Perhitungan Deplesi
Untuk menghitung deplesi ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Harga perolehan aktiva
2. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai
dieksploitasi
3. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi
Revisi Perhitungan
Deplesi
Koreksi terhadap deplesi dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai
berikut :
• Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga
untuk deplesi yang akan datang.
• Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi
deplesi tahun-tahun yang akan datang dilakukan dengan data yang
terakhir.
10. Deplesi
Dividen
Seringkali perusahaan mengolah sumber-sumber alam membagi
dividen sejumlah laba bersih ditambah deplesi. Cara ini dilakukan
apabila perusahaan akan menghentikan usahanya jika sumber
alam itu sudah habis diekploitasi. Jika keadaannya seperti ini maka
para pemegang saham harus diberitahu bahwa sebagian dari
dividen yang diterimanya itu merupakan pengembalian modal,
dividen seperti ini disebut dividen likuidasi,