Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penanganan tindak pidana pemilu dan pemilihan oleh Satuan Tugas Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) meliputi asas hukum pidana, ketentuan tindak pidana pemilu dan pemilihan, serta tahapan penanganannya mulai dari penerimaan laporan, kajian, penyidikan, hingga proses pengadilan.
1. PENANGANAN PELANGGARAN TINDAK PIDANA
PEMILU
OLEH SENTRA GAKKUMDU (PENEGAKAN HUKUM
TERPADU)
AKP ARI RINALDO,.S.H,.M.M.
(KASATRESKRIM POLRES GARUT)
Garut, 11 Oktober 2023
2. ASAS HUKUM PIDANA
Satreskrim Polres Garut
UU mana yg digunakan bila perbuatan seseorang melanggar
pidana umum, khusus dan kekhususan yg lainnya ?
Ada 3 asas hukum pidana yg perlu kita jadikan pedoman.
UU Pemilu dan Pemilihan memiliki kekhususan yg sistematis, al:
Pembentukan Sentra Gakumdu
Lembaga yg berwenang menerima laporan/temuan Bawaslu;
Setelah diregistrasi, dilakukan kajian oleh Bawaslu;
Polri hanya dpt menerima penerusan laporan dari Bawaslu;
Batasan waktu penerimaan laporan/temuan, Penyidikan,
Penuntutan, Pemeriksaan di Pengadilan, Eksekusi;
Banding adalah upaya hukum terakhir;
Tempos Delicty terjadi dlm tahapan Pemilu/Pemilihan;
In Absentia mulai dari Penyidikan (Pemilu);
Penyitaan tidak diperlukan izin Ketua PN (Pemilihan).
Note :
Lidik, Sidik dam Penuntutan dilakukan dengan KUHAP, kecuali ditentukan lain
dalam UU ini Pasal 477 UU Pemilu
LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALI
UU khusus mengenyampingkan UU umum
LEX SYSTEMATISCHE SPECIALITEIT
Kekhususan yang sistematis
LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI
UU baru mengesampingkan UU lama
1
3. UU PEMILU:
UU NO 7 TH 2017 Ttg PEMILIHAN UMUM
sbgmn diubah dg Perpu No. 1 Th 2022
Mrpk penggabungan dari 3 UU di bidang
Pemilu, yaitu:
• 1. UU Pilpres (UU No 42 Th 2008)
• 2. UU Pileg DPR, DPD dan DPRD (UU No.
8 Th 2012)
• 3. UU Penyelenggara Pemilu (UU No 15
Th 2011)
UU PEMILIHAN:
UU NO 1 TH 2016 (Populer Disebut UU
PILKADA)
Perubahan Kedua Atas UU No. 1 Th 2015
ttg Penetapan Perpu No 1 Th 2014 ttg
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota mjd UU sbgmn diubah terakhir
dg UU No. 6 Th 2020
DASAR HUKUM
Satreskrim Polres Garut
2
4. PENANGANAN TINDAK PIDANA
PEMILU/PEMILIHAN
Pasal 476 – 484 UU Pemilu
Pasal 145 – 150 UU Pemilihan
Managing
Insert Your Creative Idea
1. LIDIK
Pemilu: menemukan bukti permulaan yg
cukup, maks 1 x 24 jam disampaikan kpd
penyidik (LHP + BP)
Pemilihan: dimulai setelah Laporan
diterima; geledah, sita, kumpul alat bukti
tanpa izin Ketua PN.
4. SIDIK
Tahap I : Maks 14 hari;
Prapenuntutan : Maks 3 hari;
Tahap I ke-2 : Maks 3 hari;
Limpah BP ke PN : Maks 5 hari setelah
Tahap II.
Pemilu : in absentia
Pemilihan : hari kerja
5. PROSES
PN : Maks 7 hari setelah pelimpahan BP;
BANDING :
Diajukan maks 3 hr setelah putusan dibacakan.
Limpah BP: Maks 3 hr setelah permohonan
diterima
Putusan: Maks 7 hr setelah permohonan diterima;
putusan akhir dan mengikat, tidak ada upaya
hukum lain.
Putusan Banding diterima Jaksa Paling lambat 3
hr setelah putusan dibacakan.
EKSEKUSI: Paling lambat 3 hr setelah putusan
diterima.
6. LAIN-LAIN
Putusan pengaruhi suara hrs sudah selesai
paling lama 5 hari sebelum penetapan hasil;
KPU wajib tinjut;
Salinan putusan diterima KPU saat putusan
dibacakan
PENANGANAN
TINDAK PIDANA
2. WAKTU PENERUSAN KE POLRI
Maks 1 x 24 jam sejak diputuskan
oleh Pengawas Pemilu: Pengawas
koord dg Polri & Jaksa dlm Gakkumdu
Telah ikuti latsus lidik & sidik TP Pemilu;
Cakap & miliki integritas moral yg tinggi;
Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin.
PERSYARATAN PENYELIDIK & PENYIDIK
Managing
KETENTUAN TINDAK PIDANA
Pasal 488 – 554 UU Pemilu
Pasal 177 – 198A UU Pemilihan
(Populer dg sebutan Pilkada)
3
Satreskrim Polres Garut
5. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 19,20,21,22 Perbawaslu
4. MENYUSUN
Dapat undang :
Pelapor
Terlapor
Saksi dan/atau
Ahli
Penyidik dan jaksa dpt dampingi Pengawas
minta keterangan/ klarifikasi
Pendampingan berdasarkan Surat Tugas
Ketua Bawaslu sesuai tingkatan
Hasil kajian berupa dokumen kajian
3. PEMBAHASAN
Maks 1x24 Jam setelah diregistrasi dan diwaktu
lain sesuai kebutuhan.
Dipimpin oleh Koordinator Pengawas
Dapat secara daring
Tujuan :
Menentukan Pasal
Cari dan kumpulkan bukti
Menilai bukti permulaan
Buat BA Pembahasan di ttd oleh semua unsur
2. WAKTU
Maks 7 hari (batas daluwarsa)
Maks 14 hari kerja dalam hal perlu
keterangan tambahan setelah
register
1. LAPORAN/TEMUAN
Pengawas terima dan registrasi
Penyidik dan Jaksa dapat dampingi
Pengawas susun kajian bersama
Penyidik dan Jaksa
4
Satreskrim Polres Garut
6. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 24, 25 Perbawaslu
3. LHP
Hasil lidik buat LHP
Disampaikan Pengawas untuk
dilakukan Pembahasan
2. SPRIN LIDIK
Diterbitkan oleh Koordinator Polri
Lidik sesuai Per-UU
1. SURAT TUGAS
Diterbitkan oleh Ketua Bawaslu
sesuai tingkatan.
Berisi perintah lidik kpd Penyidik
dan Pantau lidik kpd Jaksa
5
Satreskrim Polres Garut
7. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 26 Perbawaslu
3. DASAR
Hasil kajian dg memperhatikan LHP
dan Hasil Pembahasan
2. WAKTU
Dalam waktu kajian
1. TUJUAN
Diteruskan atau dihentikan
4. DIHENTIKAN
Umumkan status laporan/temuan
Alasan penghentian
Beritahu Pelapor
5. DITERUSKAN
Meneruskan kepada Penyidik
Terbitkan Surat Tugas untuk
melaksanakan penyidikan
Maks 1x24 jam sejak
keputusan
6
RAPAT PLENO
Satreskrim Polres Garut
8. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 27 Perbawaslu
3. ADMINISTRASI PENERIMAAN
PENERUSAN
LP
STBL
2. BERKAS
Surat Pengantar
Surat Tugas
Daftar Isi
dll
1. TEMPAT
SPKT
Didampingi Penyidik dan
Jaksa
4. PELAPOR
Pelapor tidak dapat hadir,
dapat digantikan
Pengawas yang
meneruskan
7
Satreskrim Polres Garut
9. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 28 – 31 Perbawaslu
3. Waktu
Maks 14 hari
2. SPRIN SIDIK
• Diterbitkan oleh Koordinator Polri
• Terbit bersamaan dengan SPDP
• SPDP diserahkan kepada Jaksa dengan
tembusan
1. SURAT TUGAS
• Diterbitkan oleh Ketua Bawaslu sesuai tingkatan
• Isi perintah Sidik dan Pantau Sidik
6. TAHAP II
• BP lengkap, segera Tahap II
• Dapat tanpa kehadiran tsk
• Di kantor Kejari, dapat dihadiri Pengawas
4. PEMBAHASAN
Tujuan : Menyampaikan hasil penyidikan
Pimpinan : Koordinator Polri
Dihadiri oleh semua unsur
Dapat secara daring
Kesimpulan : Tahap I
Dapat dilakukan sesuai kebutuhan
Buat BA pembahasan di ttd oleh semua unsur
5. TAHAP I
Dalam hal tanpa riksa tsk, harus disertai
administrasi pencarian keberadaan tsk dalam BP,
setelah dipanggil dan dicari secara maksimal
Prapenuntutan
BP belum lengkap, dikembalikan hanya 1x disertai
petunjuk
Terdapat permasalahan lakukan pembahasan
8
PENYIDIKAN
Satreskrim Polres Garut
10. PENANGANAN TP. PEMILU
Pasal 32, 33, 34 Perbawaslu
9
PENUNTUTAN
Limpahkan BP ke PN
Melakukan penuntutan
1
EKSEKUSI
Putusan in kracht
Lakukan pembahasan untuk
persiapan pelaksanaan
Dapat didampingi Pengawas dan
Penyidik
3
PRA-PERADILAN 2
Satreskrim Polres Garut
11. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 16 Perber
LIDIK
Sprin Gas
Sprin Lidik
PENERIMA
Pengawas
DITERIMA :
Isi format lap/temuan
Beri nomor
Buat STPL
TUGAS
PENDAMPING
Identifikasi
Verifikasi
Konsultasi
10
PENDAMPING
Penyidik
Jaksa
KLARIFIKASI
Pelapor
Saksi yang hadir
Satreskrim Polres Garut
12. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 17 Perber WAKTU
1 x 24 jam
LAPORAN
TUJUAN
Menemukan peristiwa pidana
Kumpulkan bukti
Menentukan pasal sangkaan untuk
ditindaklanjuti dalam kajian
HASIL
BA pembahasan di ttd
oleh 3 unsur
PIMPINAN
Ketua Koord Gakkumdu
11
Satreskrim Polres Garut
13. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 18, 19 Perber HASIL
Dokumen kajian
lap/temuan
KLARIFIKASI
Pelapor
Terlapor
Saksi
Ahli
PENDAMPINGAN WAJIB
Penyidik
Penyelidikan
Sprin Lidik
LHP
Jaksa
Monitoring proses
kajian dan
penyelidikan
PELAKSANAAN
Dibawah sumpah
BA klarifikasi
12
Satreskrim Polres Garut
14. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 20 Perber
HASIL
BA pembahasan
Di ttd oleh : Pengawas,
Penyidik dan Jaksa KESIMPULAN
Memenuhi unsur TP
Pemilihan
Penyidikan
Tidak memenuhi
unsur TP. Pemilihan
Menghentikan
PIMPINAN
Ketua Koord Gakkumdu
PESERTA
Membahas hasil kajian
dan LHP
WAKTU
Paling lama 5 hari kerja
13
LAPORAN
TUJUAN
Menentukan TP Pemilihan/bukan
dengan min 2 alat bukti
Satreskrim Polres Garut
15. DITINGKATKAN
Meneruskan ke Penyidik
Terbitkan Springas
Di ttd oleh Ketua Bawaslu
PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 21 Perber
DIHENTIKAN
Memberitahukan
Pelapor
Disertai alasan
DASAR
BA Pembahasan II
Kajian
LHP
TUJUAN
Dihentikan atau
Ditingkatkan sidik
14
LAPORAN
Satreskrim Polres Garut
16. No LP
Penyidik koordinasi dg SPKT
PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 21 Perber
ADMINISTRASI
• LP
• STBL
BERKAS PERKARA
Surat Pengantar
Springas
Daftar Isi
Laporan/Temuan
Hasil Kajian
Penerbitan SPT
Dll
TEMPAT
SPKT (LP;STBL)
15
LAPORAN
Satreskrim Polres Garut
17. JAKSA
Pendampingan dan Monitoring
PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 22 Perber
WAKTU
Paling lama
14 hari kerja
MULAI
SPDP
Sprin Sidik diterbitkan
bersamaan
ADMINISTRASI
Diserahkan kepada
Jaksa setelah di ttd
Koord dari Polri
16
PENERUSAN
Satreskrim Polres Garut
18. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 23-24 Perber
Bolak-balik BP
hanya 1x
Pembahasan Ketiga
TUJUAN
Menyampaikan hasil penyidikan
CATATAN
Sidik maks 14 hari
kerja
Sidik Tambahan maks 3
hari kerja
Pra Penuntutan maks 3
hari kerja
PIMPINAN
Koord SG dari Polri
KESIMPULAN
Serahkan BP PU
HASIL
BA pembahasan
Di ttd oleh pengawas,
penyidik dan jaksa
Tahap I, P-19
Di di Sekretariat Gakkumdu
WAKTU
Selama Penyidikan
17
Satreskrim Polres Garut
19. PENANGANAN TP. PEMILIHAN
Pasal 27-29 Perber TERDAKWA BANDING
PU buat memori Banding
PU BANDING
paling lama 3 hari
setelah putusan
dibacakan
LIMPAH BERKAS
Paling lama 5 hari kerja
PEMBAHASAN
Paling lama 1x24 jam
setelah dibacakan
PENGAMBILAN SIKAP
Upaya Hukum
Tindak lanjuti putusan
Eksekusi, paling
lambat 3 hari setelah
putusan diterima
PU
Buat rendak
Susun rentut
Lapor Pembina
Putusan, lapor Pembina
18
TAHAP II
Satreskrim Polres Garut