1. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 1
MANAJEMEN LABORATORIUM
ARSEN SEBAGAI BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA
Oleh
MARGARET PANDALEKE - 12 311 764
A – PENDIKIAN KIMIA SEMESTER 6
Jurusan Kimia FMIPA UNIMA
Bahan kimia pada dasarnya semua beracun, akan tetapi bahaya kesehatan
bergantung pada jumlah zat tersebut yang masuk ke dalam tubuh. Bahan kimia
dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau tertelan, kulit, dan pernafasan.
Bahan-bahan kimia berbahaya meliputi bahan kimia beracun (toxic), korosif
(corrosive), mudah terbakar (flammable), mudah meledak (explosive), oksidator
(oxidazing), reaktif terhadap air (water reactive), reaktif terhadap asam (acid
reactive), gas tekanan tinggi (compressed gases), dan bahan kimia radioaktif
(radioactivesubstance).(Susila, 2012).
Sejalan dengan bertumbuhnya sektor industri dan sektor pertanian skala
besar selama abad terakhir ini maka bahan kimia beracun sudah menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari kita. Kebanyakan bahan kimia ini digunakan dengan
sedikit pemahaman mengenai bahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia dan
lingkungan,
Contoh bahan kimia yang berbahaya yang dapat mengancam kesehatan
kita yaitu arsen. Arsen memang ditemukan dalam jumlah yang relatif sedikit
namun tingkat toksisitas yang sangat tinggi karena masuk dalam logam berat
(Bunce, 1994, Fergusson, 1990 dalam Festri 2014).
A. SEJARAH ARSEN
Arsen berasal dari kata arsenicum (bahasa Latin) dan kata arsenicon
(bahasa Yunani) yang artinya: orpiment kuning; dan laki-laki karena pada masa
itu logam dipercaya mempunyai jenis kelamin. Arsen juga diambil dari bahasa
Arab yaitu Az-zernikh yang artinya: orpiment dari Persia (zerni-zar). Orpiment
2. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 2
sendiri artinya adalah mineral berwarna kuning cerah dengan komposisi arsenik
sulfida (As2S3). Arsen dilambangkan dengan As.
Arsen dikenal sejak zaman prasejarah sehingga penemu arsen tidak
diketahui secara pasti. Dalam perkembangan sejarah, arsen dikenal sebagai racun
pembunuh paling populer. Arsen terkenal sebagai Raja Racun dan Racunnya Para
Raja karena kebanyakan korban arsen adalah para penguasa, bangsawan atau tuan
tanah. Di masa pemerintahan Ratu Victoria Inggris kegunaan arsen mengalami
pergeseran. Arsen dicampurkan dalam air cuka atau air kapur lalu diminum oleh
para wanita karena dipercaya mampu mempercantik kulit. Pada tahun 1250,
Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang menemukan bagaimana
cara mengisolasi arsen, lalu pada tahun 1649 Johan Schroeder dikabarkan mampu
membuat dan mempersiapkan unsur ini.
B. KAREKTERISTIK ARSEN
Arsen memiliki berbagai macam warna sesuai dengan bentuknya, yakni
arsen trioksida (As2O3) berwarna putih, dan berwarna abu-abu namun jarang
ditemukan bentuk seperti ini.
Arsen dalam air tanah terbagi
dalam dua bentuk, yaitu bentuk tereduksi
terbentuk dalam kondisi anaerobik, sering
disebut arsenit. Bentuk lainnya adalah
bentuk teroksidasi, terjadi pada kondisi
aerobik, umum disebut sebagai arsenat
(Jones, 2000). Arsen merupakan unsur
dari komponen obat sejak dahulu kala.
Senyawa arsen trioksida misalnya pernah
digunakan sebagai tonikum, yaitu dengan
dosis 3 x 1-2 mg. Dalam jangka panjang,
penggunaan tonikum ini ternyata telah menyebabkan timbulnya gejala intoksikasi
arsen kronis. Arsen juga pernah digunakan sebagai obat untuk infeksi parasit,
3. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 3
seperti protozoa, cacing, amoeba, sprirocheta, dan tripanisoma, tetapi kemudian
tidak lagi digunakan sebagai obat pada resep homeopathi.
C. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Arsen
Logam Arsen bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan semi-metal
benda padat. Ia berubah warna dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida
sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang. Arsen dan senyawa-
senyawanya sangat beracun.
Arsen mempunyai nomor atom 33 dengan massa atom sebesar 74,9216
sma dan jari-jari atomnya 1,39Å. Volume atomnya adalah 13,10 cm3/mol.
Strukutur atomnya berbentuk rombohedral. Arsen termasuk unsur golonngan
metaloid, mempunyai titik didih dan titik lebur tinggi, yaitu 867 K dan 1090 K.
Arsen mempunyai massa jenis 5,78 gram/cm3, kapasitas panas 0,33 j/gK,
potensial ionisasi 9,81 volt, dan elektronegativitas sebesar 2,18. Harga entalpi
pembentukan dan penguapannya adalah 27,7 kJ/mol dan 32,4 kJ/mol. Ciri-ciri
fisik dan ciri-ciri atom arsen adalah sebagai berikut:
Ciri-Ciri
Fase : Solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 5,727 g/cm³
Massa jenis cair pada titik lebur : 5,22 g/cm³
Titik lebur : 1090 K (817 °C, 1503 °F)
Titik didih : 887 K (614 °C, 1137 °F)
Bilangan oksidasi : ±3, 5 (oksida asam lemah)
Elektronegativitas : 2,18 (skala Pauling)
Energi ionisasi : ke-1 947,0 kJ/mol
: ke-2 1798 kJ/mol
: ke-3 2735 kJ/mol
Jari-jari atom : 115 pm
Jari-jari atom (terhitung) : 114 pm
Jari-jari kovalen : 119 pm
4. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 4
D. SUMBER-SUMBER PENCEMAR
Keberadaan arsen di alam (meliputi keberadaan di batuan (tanah) dan
sedimen, udara, air, dan biota), produksi arsen di dalam industri, penggunaan dan
sumber pencemaran arsen di lingkungan. (Festri, 2014)
Contoh sumber pencemar dalam bidang industry:
Industri Pengolahan Bijih Logam
Industri Pestisida
Industri Pertambangan
Industri Pelapisan Logam
Proses Penghilangan Cat (Paint Stripping)
Pada penelitian Melin,dkk(2012) di beberapa sungai di Ranoyapo,
Minahasa Selatan, Sulawesi Utara terdapat kandungan arsen dikarenakan adanya
di dekat sungai tersebut terdapat pertambangan emas. Tingginya kandungan arsen
terjadi akibat adanya mineralisasi. Pengolahan bijih emas mengandung arsen
dengan membuang tailling pada lingkungan sekitarnya akan berpotensi
mempertinggi kandungan arsen pada aliran sungai .Tingginya kandungan arsen di
sedimen juga diakibatkan oleh adanya kegiatan pertambangan. Hal ini dapat
menjadi contoh ancaman bagi masyarakat sekitar.
E. KASUS-KASUS ARSEN
1. Kontaminasi Arsenik di beberapa belahan dunia
Sebanarnya ada 20 negara di dunia yang air tanahnya terkontaminasi
arsenik. Tetapi, 4 kasus terbesar kasus kontaminasi arsenik ini terjadi di Asia,
yaitu di Bangladesh, West Bengal-India, Inner Mongolia, China dan Taiwan.
Roger Smith, Profesor Emeritus farmakologi dan toksikologi, Sekolah Medis
Dartmouth, menyatakan kontaminasi arsenik alami dalam air merupakan problem
di sumur yang terdapat di Bangladesh. Peracunan kronik, level rendah seperti di
Banglades menyebabkan korbannya menderita kanker, kulit melepuh, dan lain-
lain. World Bank dalam laporannya menyatakan bahwa 43 ribu desa dari 68 ribu
desa di Banglades beresiko terkontaminasi oleh arsenic. Lebih lanjut WHO
memprediksi bahwa kematian 1 di antara 10 penduduk di bagian selatan
5. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 5
Banglades di sebabkan oleh kanker yang diakibatkan akumulasi arsenic di dalam
tubuh penduduk. Problem kontaminasi air bawah tanah di Bengal barat, India
telah di ketahui sejak tahun 1993, dan masalah ini semakin parah dari hari ke hari.
Namun sungguh sangat di sayangkan setelah 22 tahun berlalu tidak ada upaya
yang konkrit untuk mengatasi situasi tsb, dan keracunan arsenic semakin
merajalela di sana.
Kasus Pencemaran Arsen di Bangladesh
Kasus kontaminasi arsen dilaporkan terjadi di Bangladesh. Warga di
Bangladesh menggunakan air sumur yang tercemar arsenik sebagai sumber air
minum utama. Diperkirakan 35 sampai 57 juta penduduk di negara ini menjadi
korban dalam kasus pencemaran. Pemerintah Bangladesh dan organisasi non-
pemerintahan terlibat peran yang aktif memerangi masalah ini (Paul, 2004).
Penduduk Bangladesh menggunakan sumur pompa untuk mengambil air di
lapisan air tanah. Menurut data penggunakan air minum yang berasal dari sumur-
sumur pompa ini mencapai 95% dari keseluruhan populasi Bangladesh. Penduduk
negara ini menderita penyakit yang sangat merugikan, mulai dari melanosis
hingga kanker kulit dan gangren. Dalam beberapa laporan mengungkapkan bahwa
air sumur yang tercemar sudah membunuh 3000 jiwa serta membuat 125000
korban terkena kanker kulit.
Departemen Teknik Kesehatan Masyarakat Bangladesh mendeteksi
sumur yang tercemar arsen pertama kali pada tahun 1993. Persebaran paparan
arsenik berawal di dataran tengah yang merupakan pusat negara bangladesh
menyebar ke utara dan selatan yang datarannya lebih rendah melalui lapisan
bawah tanah (Paul, 2004). Dugaan lainnya adalah anggapan adanya kandungan
arsen dalam mineral sulfida pada kedalaman 66-330 kaki di bawah sungai utama
yakni sungai Gangga yang mengalir di 2 negara yakni India dan Bangladesh. Di
bawah ini terdapat Gambar 2.6 mengenai persebaran konsentrasi arsen di wilayah
Bangladesh. Negara Bangladesh memiliki kandungan arsen tinggi di dalam
lapisan tanahnya. Arsen yang sering ditemukan dalam bentuk cebakan secara
natural terurai dengan bantuan pH yang tinggi. Pada pH tertentu arsen mudah
terurai dari cebakannya, selanjutnya arsen akan larut dalam air yang mengalir di
6. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 6
sungai setempat. Arsen yang larut dalam air juga meresap ke dalam air tanah dan
dikonsumsi oleh penduduk setempat.
2. Kematian Napoleón Bonaparte
Sebagimana kita ketahui, Napoleón adalah mantan kaisar perancis yang
popular di daratan eropah sekitar awal abad 18. Ia meninggal dalam pengasingan
184 tahun yang lalu. Pada awalnya, kematian Napoleon dianggap kematian yang
biasa. Menurut hasil otopsi, Napoleon meninggal karena penyakit system
pencernaan yang aku, sama seperti penyebab kematian ayahnya. Namun, akhirnya
di ketahui ketika pada sekitar tahun 1960 sampel rambut Napoleon mengandung
arsenic dalam jumlah yang sangat tinggi. Menurut catatan Louis Marchand,
pembantu Napoleon yang mencatat kondisi Napoleon selama di pengasingan, saat
meninggal keadaan fisik Napoleon cukup menyedihkan, kakinya bengkak
sehingga sukar berjalan. Tak hanya itu, Napoleon juga sering mengeluhkan sulit
tidur, pusing-pusing, hilang nafsu makan, muntah-muntah, gatal-gatal, dan sakit
dada. Gejala yang dialami Napoleon sama dengan gejala keracunan arsenik.
Forshufvud, seorang dokter gigi dan pengagum napoleon, meyakini ketika
mengetahui kondisi tubuh mayat Napoleon yang masih utuh ketika kuburannya
dipindahkan di Santa Helena ke Perancis. Tubuh Napoleon tidak rusak walaupun
tidak menggunakan pengawet karena kandungan arsenik di dalam tubuh membuat
tubuhnya awet dan salah satu kegunaan arsenic ini adalah dapat mengawetkan
mayat.
Dr. Hamilton Smith dalam publikasinya Journal Analytical Chemistry
telah menganilis rambut Napoleon dengan menggunakan Analisis Aktivasi
Neutron (Neutron Activation Analysis). Kemudian, Forshufvud bekerja sama
dengan Smith menganalisis kandungan arsenik dalam rambut Napoleon. Hasil
analysis tersebut menunjukkan bahwa kadar arsenik tertinggi dalam rambut
Napoleon adalah 51.2 ppm dan paling rendah adalah 2.8 ppm. Dengan rata-rata
sekitar 24.3 ppm. Padahal, kadar normal arsenik dalam tubuh adalah 0.8 ppm.
Sedangkan dalam sample rambut Napoleon 30 kali lipat lebih tinggi dari kadar
normal.
7. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 7
3. Kematian Munir, aktivis HAM Indonesia
Munir Said Thalib lahir di Malang, Jawa Timur, 8 Desember 1965 dan
meninggal di pesawat Garuda dari Jakarta jurusan ke Amsterdam, pada tanggal 7
September 2004. Pria keturunan Arab ini adalah seorang aktivis HAM Indonesia
dan jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi
Manusia Indonesia Imparsial. Pada tanggal 12 November 2004 dikeluarkan kabar
bahwa polisi Belanda (Institut Forensik Belanda) menemukan jejak-jejak senyawa
arsenikum setelah otopsi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh polisi Indonesia. Belum
diketahui siapa yang telah meracuni Munir, meskipun ada yang menduga bahwa
oknum-oknum tertentu memang ingin menyingkirkannya. Ditemukan kadar
arsenik di tubuh Munir mencapai 460 mg dan Institute Forensik Belanda
menyebutnya acute arsenic poisoning. Menurut standar, arsenik mencapai taraf
mematikan mulai kadar 200-300 mg.(Akhmad, 2006)
4. KASUS LAINNYA
Ada kasus yang marak melalui pesan broadcast tersebut berbunyi :
“Ada seorang Wanita meninggal 'Mendadak' dgn 'Kelima Panca Indera keluar
darah. Setelah diselidiki ternyata Wanita ini meninggal, bukan krna 'Bunuh Diri'
atau 'Dibunuh', melainkan karena ketidaktahuan tentang 'Racun akibat Makanan'.
- Wanita ini memiliki kebiasaan makan coklat. tiap hari, ini tidak masalah.
Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan 'MIE GORENG'. -
Sebenarnya cma makan mie goreng saja juga tidak masalah, karena orang
rumahnya juga banyak makan mie malam itu dan tak ada yang meninggal.Tetapi,
karena MIE itu mengandung 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) & berhubung habis
makan MIE wanita itu makan COKLat.Terjadilah "Reaksi Kimia" di dalam perut
yang membuat 'Arsenic Pentoxide' (As2O5) berubah menjadi Arsenic Trioxide
(As2O3) yang sangat beracun.- Inilah yg Mengakibatkan :• Hati• Jantung•
Ginjal• Pembuluh darah rusak• Usus Berdarah• Pembuluh darah Melebar-
Sehingga wanita itu Meninggal dengan sangat Mengenaskan dengan Kelima
Panca Indera 'Keluar Darah' saat itu.- Jadi Hati-hati!!Jika habis banyak makan.•
MIE goreng•. MIE kering•. MiE soto- Jangan makan coklat pada saat yang
8. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 8
'Bersamaan' !!!- Copy paste-lah jika Anda 'Merasa' ini cukup 'Penting' - Kasih
tau ke semua Teman atau Keluarga.- Mari berbagi Kepedulian Kita dengan
Sesama!!!”
Kebenaran broadcast ini belum di ketahui kebenarannya. Tetapi
Metrotvnews.com(2014) mencoba mencari jawabnya dengan menemui ahli gizi
Rumah Sakit Pasar Rebo, Indah Sulianti. Menurut Indah, ada tiga hal yang harus
diluruskan pada pesan berantai tersebut.
a. Dalam mie instan yang paling berbahaya adalah zat pengawetnya
"Zat pengawet itu adalah natrium. Beberapa kasus yang saya temui, pernah
ada anak yang ususnya pecah karena keseringan makan mie. Proses rusaknya
itu diakibatkan natrium yang mengendap di dalam tubuh. Jika semakin tebal,
organ yang tertumpuk endapan akan rusak," jelasnya.
b. Cokelat kemasan (bukan coklat murni) memiliki kadar lemak dan
kolesterol tinggi Kadar lemak dan kolesterol berasal dari zat tambahan seperti
susu full cream, dan lain-lain.
c. Tidak hanya mie instan, semua makanan kemasan memiliki natrium
(pengawet) Natrium bila dikonsumsi terus menerus dapat membahayakan
tubuh. "Tak ada korelasi antara makan cokelat dan mie secara bersamaan, lalu
muncul efek yang terjadi pada isi pesan di atas," tegas Indah.
Metrotvnews.commenyimpulkan, apa yang terjadi pada perempuan itu
lebih menjurus kepada efek dari kolesterol yang menumpuk karena terlalu sering
makan cokelat dan efek natrium dari pengawet makanan yang menempel dalam
pembuluh darahnya, sehingga mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Bukan
karena reaksi kimia itu," terang Indah. Berdasarkan penelusuran, Arsenic
Pentoxide merupakan senyawa anorganik yang tinggi kandungan racun, sehingga
hanya diaplikasikan hanya ke beberapa produk komersial dan tidak terdapat pada
makanan.
F. BAHAYA ARSEN
Arsen bersifat toksik. Efek yang ditimbulkan bervariasi dari pusing
hingga kematian tergantung kadar arsen yang masuk dalam tubuh. Keberadaan
9. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 9
arsen dalam jumlah banyak dalam tubuh dapat menimbulkan keracunan.
Bentuknya yang berupa bubuk, tidak berasa dan tidak berbau membuat arsen tidak
mudah dikenali saat dicampurkan ke dalam makanan. Orang yang keracunan
arsen akan menderita mual dan muntah hebat, rasa nyeri pada organ dalam secara
tiba-tiba, dehidrasi akut dan lemas. Arsenic Pentoxide ( As205 ) yang terkandung
dalam Udang bila bereaksi dengan Vitamin C dalam perut dapat berubah menjadi
Arsenic Trioxide ( As203 ) yang sangat beracun. Mengakibatkan hati, Jantung,
ginjal, pembuluh darah rusak, usus keluar darah, pembuluh darah melebar hingga
menyebabkan kematian yang mengerikan dengan kelima panca indra keluar
darah.(IMAS, 2012)
Arsenik memang dikenal karsinogen atau dapat menyebabkan kanker.
Orang yang terlalu banyak terkena zat arsen dari konsumsi air minum disebut
arsenikosis. Korban dari arsenikosis ini tidak akan berdampak dalam waktu dekat,
namun dampaknya baru terlihat setelah dalam jangka waktu yang lama (long-
term). Berbagai dampak diantaranya pigmentasi kulit, gangren, dan keratosis, itu
pun baru terlihat minimal 5 tahun terkena arsenik yang terakumulasi. Karena
keracunan arsen ini tidak langsung dapat dilihat, maka tindakan yang paling
mungkin adalah tindakan pencegahan (Paul, 2004).
Toksisitas senyawa arsenik dan sangat bervariasi. Bentuk organik
tampaknya memiliki toksisitas yang lebih rendah daripada bentuk arsenik
anorganik.. Penelitian telah menunjukkan bahwa arsenites (trivalen bentuk)
memiliki toksisitas akut yang lebih tinggi daripada arsenates (pentavalent bentuk).
Minimal dosis akut arsenik yang mematikan pada orang dewasa diperkirakan 70-
200 mg atau 1 mg/kg/hari. Sebagian besar melaporkan keracunan arsenik tidak
disebabkan oleh unsur arsenik, tapi oleh salah satu senyawa arsen, terutama
arsenik trioksida, yang sekitar 500 kali lebih beracun daripada arsenikum murni.
Gejalanya antara lain: sakit di daerah perut, produksi air liur berlebihan, muntah,
rasa haus dan kekakuan di tenggorokan, suara serak dan kesulitan berbicara,
masalah muntah (kehijauan atau kekuningan, kadang-kadang bernoda darah),
diare, tenesmus, sakit pada organ kemih, kejang-kejang dan kram, keringat basah,
10. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 10
lividity dari ekstremitas, wajah pucat, mata merah dan berair (www.wikipedia.org,
2009).
Gejala keracunan arsenik ringan mulai dengan sakit kepala dan dapat
berkembang menjadi ringan dan biasanya, jika tidak diobati, akan mengakibatkan
kematian (www.wikipedia.org, 2015).
Sekitar 90% arsen yang diabsorbsi dalam tubuh manusia tersimpan dalam
hati,ginjal,dinding saluaran pencernaan,limfa, dan paru.Juga tersimpan dalam
jumlah sedikit dalam rambut dan kuku serta dapat terdeteksi dalam waktu lama,
yaitu beberapa tahun setelah keracunan kronis.Di dalam darah yang normal
ditemukan arsen 0,2µg/100ml. sedangkan pada kondisi keracunan ditemukan
10µg/100ml dan pada oarng yang mati keracunan arsen ditemukan 60-
90µg/100ml.
G. Mekanisme Terjadinya Toksisitas
Mekanisme Masuknya Arsen dalam tubuh manusia umumnya melalui
oral, dari makanan/minuman. Arsen yang tertelan secara cepat akan diserap
lambung dan usus halus kemudian masuk ke peredaran darah (Wijanto, 2005).
Arsen adalah racun yang bekerja dalam sel secara umum.Hal tersebut
terjadi apabila arsen terikat dengan gugus sulfhidril (-SH), terutama yang berada
dalam enzim.Salah satu system enzim tersebut ialah kompleks.piruvat
dehidrogenase yang berfungsi untuk oksidasi dekarboksilasi piruvat menjadi Co-
A dan CO2 sebelummasuk dalam siklus TOA (tricarbocyclic acid). Dimana enzim
tersebut terdiri dari beberapa enzim dan kofaktor.Reaksi tersebut melibatkan
transasetilasi yang mengikat koenzim A(CoA-SH) untuk membentuk asetil CoA
dan dihidrolipoil-enzim, yang mengandung dua gugus sulfhidril.Kelompok
sulfhidril sangat berperan mengikat arsen trivial yang membentuk kelat.kelat dari
dihidrofil-arsenat dapat menghambat reoksidasi dari kelompok akibatnya bila
arsen terikat dengan system enzim, akan terjadi akumulasi asam piruvat dalam
darah.
Arsenat juga memisahkan oksigen dan fosfolirasi pada fase kedua
dariglikolosis dengan jalan berkompetisi dengan fosfat dalama reaksi
11. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 11
gliseraldehid dehidrogenase.Dengan adanya pengikatan arsenat reaksi
gliseraldehid-3-fosfat, akibatnya tidak terjadi proses enzimatik hidrolisis menjadi
3-fosfogliserat dan tidak memproduksi ATP.Selama Arsen bergabung dengan
gugus –SH,maupun gugus –SH yang terdapat dalam enzim,maka akan banyak
ikatan As dalam hati yang terikat sebagai enzim metabolic.Karena adanya protein
yang juga mengandung gugus –SH terikat dengan As, maka hal inilah yang
meneyebbkan As juga ditemukan dalam rambut, kuku dan tulang.Karena eratnya
As bergabung dengan gugus –SH, maka arsen masih dapat terdeteksi dalam
rambut dan tulang bebrapa tahun kemudian.
H. Gejala Toksisitas Arsen
Toksisitas akut arsen biasanya memperlihatkan gejala sakit perut, gejala
tersebut disebabkan oleh adanya vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) yang
akan mengakibatkan terbentuknya vesikel (lepuh) pada lapisan submukose
lambung dan usus. Gangguan tersebut mengakibatkan rasa mual, muntah, diare
(kadang bercampur darah) dan sakit perut yang sangat. Bau napas seperti bawang
putih, diare profus menyebabkan banyak cairan tubuh keluar sehingga
menyebabkan gejala hipontesi. Terjadinya diare profus menyebabakan banyak
larutan protein terbuang keluar tubuh,sehingga mengakibatkan usus ridak
berfungsi normal (enteropati). Arsen juga dapat menyebabkan peningkatan
aktivitas mitotik pada sel hati. Gas arsenik dapat mengakibatkan hemolisis dalam
waktu 3-4 jam dan mengakibatkan nekrosis tubulus ginjal akut sehingga terjadi
kegagalan ginjal.
Tanda-tanda toksisitas As yang akut juga terlihat jelas ialah dengan
ditemukannya gejala rambut rontok kebotakan (alopesia) , tidak berfungsinya
saraf tepi yang ditandai dengan kelumpukan anggota gerak bagian bawah,kaki
lemas,persendian tangan lumpuh, dan daya reflex menurun
Terjadinya toksisitas kronis biasanya melibatkan sejumlah populasi
penduduk yang tinggal dalam suatu kawasan pencemarn lingkungan oleh arsen
dari limbah industri pestisida, pabrik kertas, bubur pulp dan sebagainya.
12. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 12
Epidemiologi penyakit toksisitas arsen kronis terjadi pada sebuah populasi
penduduk di Bangladesh yang mengonsumsi air tanah yang mengandung arsen.
Konsentrasi arsen dalam air tanah pada daerah tersebut dapat mencapai
10 sampai 1820 mg/l. Gejala akan timbul dalm waktu 2 sampai 8 minggu sejak
penderita mulai mengonsumsi air yang terkontaminasi tersebut. Gejala yang jelas
terlihat adalah adanya kelainan pada kulit dan kuku, terciri dengan adanya
hyperkeratosis, hiperpigmentasi, dermatitis dengan terkelupasnya kulit dan
adanya warna putih pada persambungan kulit dan kuku.
Toksisitas As kronik juga dapat meningkatkan penyebab risiko terjadinya
kanker pada kulit, paru-paru, hati (liver-angiosarkoma), kantung kencing, ginjal,
dan kolon. Beberapa kelompok peneliti menyatakan bahwa keracunan kronis A
dapat menyebabkan hepatotoksik hidroarsenicisme (karena mengonsumsi air
minum yang terkontaminasi As), hal tersebut terjadi setelah 1-15 tahun sejak
mengonsumsi air tersebut. Hepatomegali (pembesaran hati) terjadi pada 76,7%
dari 248 pasien yang dirawat karena kasus toksisitas kronis As ini.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan gejala kerusakan hati ditandai
dengan kolestasis, hiperbilirubinemia dan peningkatan aktivitas enzim alkaline
fosfatase yang disertai dengan tingginya konsentrasi arsenik dalam urine.
Gangguan saraf perifer akan mulai terlihat pada fase lanjut.Saraf kaki
akanlebih parah dari pada saraf tangan , menyebabkan kulumpuhan pada saraf
motorik dan sensorik.Terlihat kecenderungan terjadinya ulcer (borok) dalam
saluran pencernaan, hepatitis kronis, dan sirosis.
Pada pemeriksaan darah tepi terlihat adanya pansitopeni (sel darah
berkurang),terutama neutropeni (sel darah putih menurun).produksi sel darah
merah berhenti dan adanya gambaran basophilic stippling.Anemia yang ada
hubungannya dengan defisiensi asam folat juga terlihat.
Pada penelitian epidemiologi, nyata hubungan antara toksisitas kronis
dari arsen trivial dan arsen pentavalen dengan ditemukannya kasus kanker
paru,kanker limfa, dan kanker kulit.(Faraht, 2012)
13. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 13
I. Kesimpulan
Semua bahan kimia memang berbahaya tapi jika dosisnya berlebih.
Arsen merupakan bahan kimia yang berbahaya yang juga merupakan toksin.
Arsen berasal dari alam dan juga industri seperti industri pengolahan bijih logam
industri pestisida, pertambangan, pelapisan logam dan Paint Stripping. Untuk
menghindari terjadinya keracunan akibat paparan arsen melalui udara, air,
tanah,biota dan kegiatan industry maka yang harus dilakukan adalah
menggunakkan alat proteksi diri , seperti memakai masker, sarung tangan,
kacamata dll saat berada di lingkungan kerja yang berhubungan dengan
pertambangan. Selain itu melakukkan surveilance medis setiap tahun secara rutin.
Ini ditujukan agar tidak terjadinya keracunan akibat paparan Arsen.
14. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 14
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, Sabarudi. 2006. Arsenik dan Kasusnya. http://okayama.ppi-
kansai.org/post/view/arsenik-dan-kasusnya.html diakses 05 Juni 2015
04.54 wita
Faraht, Lala.2012. Makalah Toksikologi Arsen (As).
http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah-toksikologi-arsen-
as.html diakses 07 Juni 2015 00.26
Festri, Istarani., Ellina,S. Pandebisie. 2014. Studi Dampak Arsen (As) dan
Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan. Jurnal Teknik
Pomits Vol. 3, No. 1 Institut Teknologi Sepuluh November : Surabaya
Imas, IIM. 2012. Makalah Germanium. http://bicindeivonk-iimimas-
chemistry.blogspot.com/2012/10/makalah-germanium.html diakses 06
Juni 2015 22.54 wita
Melin, T Kitong., Jemmy Abidjulu, Harry. S. J. Koleangan. 2012. Analisis
Merkuri (Hg) dan Arsen (As) di Sedimen Sungai Ranoyapo Kecamatan
Amurang Sulawesi Utara. UNSRAT : Manado
Nia, Deviana. 2014. Benarkah Makan Mie Instan & Cokelat Bersamaan Berakibat
Kematian?http://rona.metrotvnews.com/read/2014/08/28/284069/benarka
h-makan-mie-instan-cokelat-bersamaan-berakibat-kematian diakses 06
Juni 2015 23.51
Paul, B.K. 2004. Arsenic Contamination Awareness among the Rural Resident in
Banglades. Social Science & Medicine 59 (2004) 1741-1755.
Susila, Kristianingrum. 2012. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Laboratorium. UNY : Yogyakarta
15. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 15
MANAJEMEN LABORATORIUM
ARSEN SEBAGAI BAHAN KIMIA YANG BERBAHAYA
Oleh
MARGARET PANDALEKE
12 311 764
A – PENDIKIAN KIMIA
SEMESTER 6
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
2015
16. Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya | KIMIA FMIPA UNIMA 2015 16
MAKALAH
•MANAJEMEN LABORATORIUM
ARSEN SEBAGAI BAHAN
KIMIA YANG BERBAHAYA
Margaret Pandaleke
12311764
A-Pend. Kimia
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
TONDANO
2015