SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
TUGAS MAKALAH EKOTOKSIKOLOGI
KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGARUH
TERHADAP UDARA DAN PERAIRAN
Dosen Pembimbing
Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,MKes
Oleh :
Reny Afrita Dewi H1E113218
Melida Rima Fatima H1E112014
Clara Chintya H1E113057
M. Fajar Rahman La Upe H1E113239
M. Faisal Azdi H1E113028
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S – 1 TEKNIK LINGKUNGAN
BANJARBARU
2016
i
Rektor Universitas Lambung Mangkurat
Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc
NIP. 19660331 199102 1 001
Dekan Fakultas Teknik ULM
Dr-Ing Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T.
NIP. 19750719 200003 1 001
Ketua Program Studi Teknik Lingkungan
Dr. Rony Riduan, S.T., M.T
NIP. 19761017 199903 1 003
Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ekotoksikologi
Prof. Dr. Qomariatus Sholihah, Amd. Hyp., S.T., Mkes
NIP. 19780420 20050 1 002
Mahasiswa
M. Faisal Azdi A
(H1E113028)
Mahasiswa
M. Fajar Rahman L
(H1E113239)
Mahasiswa
Reny Afrita Dewi
(H1E113218)
Mahasiswa
Melida Rima Fatima
(H1E112014)
Mahasiswa
Clara Chintya
(H1E113057)
Wakil Rektor 2
Dr. Hj Aslamiah, M.Pd.,Ph.D
NIP. 19600110 19860 2 001
Wakil Rektor 3
Dr. Ir. Abrani S, M.Sc
NIP. 19640105 199003 1 023
Wakil Rektor 4
Prof. Dr. Ir. H. Yudi F. A,M.Sc
NIP. 19670716 1992031
Wakil Rektor 1
Dr. Ahmad A. B, SE.,M.Si
NIP. 19671231 199512 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb)
SERTA PENGARUH TERHADAP UDARA
DAN PERAIRAN
Nama Mahasiswa :RENY AFRITA DEWI H1E113218
MELIDA RIMA FATIMA H1E112014
CLARA CHINTYA H1E113057
M. FAISAL AZDI AKBAR H1E113293
M. FAJAR RAHMAN LA UPE H1E113028
Program Studi : Teknik Lingkungan
Peminatan : Ekotoksikologi
Disahkan Oleh
Dosen Pembimbing
Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,Mkes
NIP. NIP. 19780420 20050 1 002
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat
dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas besar ini
dengan judul “Kajian Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruh Terhadap
Lingkungan”. Tugas Besar ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan
kelulusan mata kuliah Ekotoksikologi di Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat (ULM).
Tersusunnya tugas besar ini, tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terima kasih, kepada ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd.
Hyp. ST., MKes. Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekotoksikologi yang
telah memberikan waktu dan bimbingan dalam proses penulisan tugas besar ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih membutuhkan banyak masukkan dan kritikan dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun dalam memperkaya tugas besar ini. Namun demikian,
penulis berharap semoga ini menjadi sumbangan berguna bagi ilmu pengetahuan
khususnya ilmu Ekotoksikologi.
Banjarbaru, April 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................................... ii
Kata Pengantar ..................................................................................................................iii
Daftar isi ............................................................................................................................iv
Abstrak .............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2
1.3 Tujuan .........................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Timbal (Pb) ...............................................................................................4
2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb) ...........................................................................5
2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb) ....................................................................................5
2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb) ...................................................................................5
2.3 Jenis Timbal (Pb) .......................................................................................................6
2.4 Sumber Timbal (Pb) ...................................................................................................7
2.5 Manfaat Timbal (Pb) .................................................................................................11
2.6 Dampak Timbal (Pb) .................................................................................................14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Timbal (Pb) pada Perairan ........................................................................23
3.2 Pengaruh Timbal (Pb) pada Udara.............................................................................26
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................34
4.2 Saran...........................................................................................................................34
Daftar Pustaka
Contoh Soal
Indeks
v
ABSTRAK
Timbal (Pb) adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik
(racun). dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus
mendapat perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap
manusia maupun terhadap lingkungan. Perkembangan Industri menimbulkan efek
negatif berupa limbah industri baik yang berbentuk padat maupun cair dapat
berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan
ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas
maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar. Ikan sebagai salah
satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran yang terjadi didalam
perairan. Jika didalam tubuh ikan telah terkandung logam berat dengan
konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang batas maka dapat disimpulkan
sudah terjadi pencemaran dalam suatu lingkungan. Adanya bahan Timbal (Pb)
juga mempengaruhi kualitas udara dilingkungan. Salah satu contoh Asap knalpot
dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat berpengaruh terhadap
kualitas udara. Logam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya,
sebab pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Efek
yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu kemunduran IQ dan
kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini.
Kata Kunci : Timbal, Pb, Air, Udara, Lingkungan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Logam berat adalah senyawa kimia yang mempunyai massa jenis lebih
dari 5 gr/m3. Selain itu logam berat diartikan sebagai logam non esensial dan pada
tingkat tertentu logam berat dapat menjadi logam bercaun bagi makhluk hidup dan
lingkungan. Logam berat tersebut terdiri dari Cd, Hg, Pb, Zn, As. Dari contoh
logam berat tersebut, ada beberapa logam yang termasuk dalam kategori
pencemar lingkungan yaitu Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri
(Hg) karena dapat menyebabkan efek racun baik itu terhadap kesehatan manusia
maupun lingkungan. Logam berat ini tidak mudah diuraikan ke lingkungan dan
tidak dapat dimetabolisme dalam tubuh manusia.
Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk
hidup karena bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam
jangka waktu lama dan toksisistasnya tidak berubah. Timbal (Pb) dapat
mencemari udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Masuknya Pb ke
tubuh manusia dapat melalui makanan dari tumbuhan yang biasa dikonsumsi
manusia seperti padi, sayur-sayuran dan buah-buahan. Logam Pb terdapat di
perairan baik secara alamiah maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia.
Logam ini masuk ke perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan
air hujan. Selain itu, proses korofikasi dari batuan mineral juga merupakan salah
satu jalur masuknya sumber Pb ke perairan.
Logam berat Timbal Pb di perairan merupakan suatu masalah yang perlu
mendapat perhatian khusus, karena logam berat ini dapat berpengaruh buruk
terhadap seluruh organisme. Pb di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan
tubuh makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada
perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara
pasif (Tangahu, 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi karena
adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik dengan
ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari lingkungan
air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan dirinya
2
setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan
tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh.
Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat Pb dan
keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi. Oleh
karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh ikan.
Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi organ
dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan terjadi
kerusakan (Sahetapy, 2011).
Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui
air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke
perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang
lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus.
Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka
peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya
akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010)
Selain itu logam Timbal (Pb) merupakan salah satu bahan yang dapat
mencemari udara. Logam timbal yang ditimbulkan berasal dari bahan bakar
kendaraan motor yaitu bensin Dengan adanya hal tersebut pemerintah
mencantumkan peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu
timbale di udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI,
1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di
udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbal di air adalah 0,05 µg/m3,
sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimakasud
dengan Logam berat timbal (Pb) serta pengaruh atau dampak yang ditimbulkan
terhadap lingkungan perairan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Logam berat Timbal (Pb) ?
2. Bagaimana sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb)?
3. Apa jenis logam berat Timbal (Pb) ?
3
4. Darimana sumber logam berat Timbal (Pb) ?
5. Apa manfaat dari logam berat Timbal (Pb) ?
6. Bagaimana pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat Timbal
(Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian Logam berat Timbale (Pb)
2. Menjelaskan sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb
3. Menjelaskanjenis logam berat Timbal (Pb)
4. Menjelaskan sumber logam berat Timbal (Pb)
5. Menjelaskan manfaat dari logam berat Timbal (Pb)
6. Menjelaskan pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat
Timbal (Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Timbal (Pb)
Timbal merupakan susunan unsur logam berat yang ada di dalam kerak
bumi yang menyebar ke alam melalui prose salami yaitu melalui letusan gunung
berapi dan proses geokimia. Logam timbal sudah ada dan digunakan oleh manusia
sejak ribuan tahun. Timbale dalam bahasa inggrisnya yaitu lead dengan symbol
Pb. Pb merupakan bahasa latin timbale yaitu plumbum berarti logam lunak.
Timbale adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik (racun).
dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus mendapat
perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap manusia
maupun terhadap lingkungan (Deri, 2013).
Timbal merupakan polutan yang bersifat prevalens dan mempunyai
dampak signifikan terhadap kesehatan. Timbal merupakan racun berbahaya bagi
anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan
penurunan tingkat kecerdasan (IQ points), penurunan kemampuan belajar. Pada
orang dewasa pencemaran timbal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi,
serangan jantung, kemandulan dan pada level yang sangat tinggi dapat
menyebabkan kematian (Lestari, 2006).
Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara yang berbentuk
partikulat. Baku mutu udara nasional untuk timbal, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian
pencemaran udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI,
1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di
udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbale di air adalah 0,05 µg/m3,
sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm. Selain
diudara dan diair, timbal juga bisa didapatkan di air laut. Meurut Kempen LH
No.51 tahun 2004 baku mutu logam berat timbale untuk air laut yaitu sebesar
0,005 µg/L (Arisandy, 2012).
5
2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb)
Timbal (Pb) termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A
pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot
atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan
lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C, berbentuk sulfide dan
memiliki gravitasi sebesar 11.34. Pada suhu 550-600°C. timbale dapat berubah
menjadi timbale oksida dengan cara menguap dan membentuk oksigen di dalam
udara (Denny,2005)
Timbal memiliki sifat lunak dan lentur, namun pada saat pendinginan
timbale mudah rapuh dan mengkerut sehingga sulit larut atau terurai dalam air
dingin, air panas dan air asam. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada umumnya
dalam bentuk garam anorganik. Karena timbal merupakan sebuah unsur maka
tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan. Waktu
keberadaan timbal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus angin dan curah
hujan. Selain itu timbale memiliki titik cair yang rendah dan memiliki densitas
yang tinggi.
Logam berat timbale (Pb) memiliki sifat-sifat khusus yaitu (Palar, 2004):
a. Timbal merupakan logan lunak yang mudah dibentuk dan dapat di potong
dengan menggunakan pisau ataupun menggunakan tangan
b. Timbal merupakan dapat digunakan sebagai bahan coating dan tidak mudah
berkarat (korosif).
c. Timbal merupakan logam berat yang memiliki titik lebur rendah sebesar
327,5◦C.
d. Timbal merupakan logam berat yang memiliki kerapatan lebih besar dari
logam-logam lainnya, kecuali emas dan merkuri.
e. Timbal merupakan logam penghantar listrik yang baik.
2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb)
Sifat fisika TImbal (Pb) yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki fasa pada suhu kamar yaitu berupa padatan.
b. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3.
c. Memiliki titik leleh sebesar 327°C.
6
d. Memiliki titik didih sebesar 1.620°C.
e. Memiliki panas fusi sebesar 4,77 kJ/mol.
f. Memiliki panas penguapan sebesar 179,5 kJ/mol.
g. Memiliki kalor jenis sebesar 26.650 J/molK.
2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb)
Sifat kimia timbal (Pb) yaitu sebagai berikut :
a. Memiliki bilangan oksidasi sebesar 4,2,-4.
b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh).
c. Memiliki energy ionisasi sebanyak 3 yang masing-masing sebesar 715,6
kJ/mol, 1450,5 kJ/mol dan 3081,5 kJ/mol.
d. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm.
e. Memiliki radius ikatan kovalen sebesar 146 pm.
f. Memiliki sifat kemagnetan yaitu diamagnetic.
g. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m
h. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK.
2.3 Jenis Timbal (Pb)
a. Galena
Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar
di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah
tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth,
sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam
tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS.
Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6.
b. Cerrusite
Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal
karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga
terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya
umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan
penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut
7
dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik
gravitinya 6,53-6,57.
c. Anglesite
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat
PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh
cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni
maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan
kandungan timbal sekitar 73%.
Penyebaran logam Timbal (Pb) di bumi sangat sedikit. Menurut Palar
(2008), jumlah Timbal (Pb) yang terdapat di seluruh lapisan bumi hanya 0,0002%
dari jumlah seluruh kerak bumi. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan
dengan jumlah kandungan logam berat lainnya yang ada di bumi. Di alam sendiri
terdapat 4 macam isotop plumbum yaitu:
1. Timbal-204 atau Pb204, diperkirakan berjumlah 1,48% dari seluruh isotop
timbal yang terdapat di alam.
2. Timbal-206 atau Pb206, ditemukan dalam jumlah sebesar 23,6% dari
seluruh isotop timbal yang terdapat di alam.
3. Timbal-207 atau Pb207, sebanyak 22,6% dari seluruh isotop plumbum
yang terdapat di alam. 4. Timbal-208 atau Pb208, ditemukan sebanyak
52,32% dari seluruh isotop plumbum yang terdapat di alam.
Menurut ATSDR (2005), Timbal (Pb) secara alami terdapat di lingkungan.
Tetapi walaupun begitu, sebagian besar keberadaan Timbal (Pb) di lingkungan
berasal dari kegiatan manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke lingkungan dari
kegiatan pertambangan Timbal (Pb) dan logam lainnya juga dari industri yang
menggunakan Timbal (Pb) ataupun dalam bentuk alloy.
2.4 Sumber Logam Timbal (Pb)
Timbal merupakan sebuah unsur yang biasanya ditemukan di dalam batu -
batuan, tanah, tumbuhan dan hewan.. Timbal tidak mengalami penguapan namun
dapat ditemukan di udara sebagai partikel. Timbal banyak dimanfaatkan oleh
kehidupan manusia seperti sebagai bahan pembuat baterai, amunisi, produk logam
(logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan
8
alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit/CB
untuk komputer) untuk campuran minyak bahan-bahan untuk meningkatkan nilai
oktan (Dessy, 2012).
Penggolongan sumber timbal (Pb) yaitu sebagai berikut:
1. Sumber dari Alam
Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13
mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam
batu pasir (sand stone) yang memiliki kadar lebih besar yaitu 100 mg/kg.
Timbal (Pb) yang terdapat di dalam tanah memiliki kadar sekitar 5-25 mg/kg
dan di dalam air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 μg/liter.
Secara alami timbal (Pb) juga terdapat di air permukaan. Misalkan air
telaga dan air sungai. Masing-masing air permukaan tersebut memiliki kadar
Pb sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam air laut juga terdapat kadar senyawa Pb,
namun lebih rendah dari kadar Pb di dalam air tawar. Secara alami Pb tidak
hanya ditemukan di air namun juga ditemukan di udara yang memiliki kadar
berkisar antara 0,0001-0,001 μg/m3. Selain itu tumbuh-tumbuhan juga dapat
terkandung Pb, misalkan sayur-mayur dan padi-padian. Hal ini terbukti dari
penelitian yang dilakukan di USA dengan kadar Pb berkisar antara 0,1 -1,0
μg/kg berat kering.
Sumber utama timbal di air berasal dari pembuangan limbah yang
mengandung timbal. Salah satu industry yang dalam air limbahnya
mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di mobil, di mana
elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk timbal oksida (PbO2)
(Emiyarti, 2013). Public Health Service Amerika Serikat menetapkan bahwa
sumber-sumber air untuk masyarakat tidak boleh mengandung timbal lebih
dari 0,05 mg/L, sedangkan WHO menetapkan batas timbale di dalam air
sebesar 0,1 mg/L. Dalam mengkontaminasi sumber air, hamper semua
timbale terdapat dalam sedimen, dan sebagian lagi larut dalam air (Dessy,
2012).
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS
(golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena
9
merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb
yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan
kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri
dari campuran seng dan tembaga.
2. Sumber dari Industri
Kandungan senyawa Pb yang berasal dari proses Industri yang
perpotensi memakai Pb sebagai bahan baku ataupun yang menghasilkan
timbale dari proses industry tersebut. Misalnya:
a. Industri pengecoran maupun pemurnian.
Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun
secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap).
b. Industri batery.
Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy
dan lead oxides sebagai bahan dasarnya.
c. Industri bahan bakar.
Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai
anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar
yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb.
d. Industri kabel.
Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian
Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan
campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan
untuk kehidupan makluk hidup.
e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna.
Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih
rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai
pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk
warna kuning dipakai lead chromate (Dessy, 2012).
3. Sumber dari Transportasi
10
Kendaraan bermotor memberikan kontribusi terbesar dalam
menyumbang timbal di udara. Sebagai ilustrasi, jumlah kendaraan bermotor
roda empat contohnya di Kota Medan mengalami peningkatan sebesar 6,4%
dan kenderaan roda dua mengalami peningkatan sebesar 13,03% dari tahun
sebelumnya. Pada tahun 2001 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar
sebanyak 220..245 buah dan kendaraan roda dua sebanyak 493.896 buah.
Pada tahun 2002 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar 234..295 buah
dan kendaraan roda dua sebanyak 558.236 (BPS, 2002). Jumlah ini terus
meningkat sampai hari ini, yang artinya kadar timbal di udara juga terus
meningkat. Partikel timbal yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor
berukuran 0,02–1,00 μm, dengan masa tinggal di udara mencapai 4–40 hari.
Partikel yang sangat kecil ini memungkinkan timbal terhirup dan masuk
sampai ke paru paru manusia (Dessy, 2010).
Bensin juga menghasilkan Timbal (Pb). Emisi Pb merupakan hasil
pembakaran dari bahan tambahan Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor.
Pb dihasilkan melalui pencampuran Logam berat Pb dengan bahan bakar
tersebut, kemudian akan tercampur dengan oli, selanjutnya terjadi proses di
dalam mesin. Setelah proses dilakukan maka logam berat Pb akan keluar dari
knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Dessy, 2012).
4. Sumber dari makanan
Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal secara
alami terutama terhadap ikan. Ikan yang dikonsumsi juga bisa terpapar oleh
logam timbal (Pb) karena ikan tersebut berasal dari perairan (sungai atau laut)
yang terkontaminasi logam timbal (Pb). Pada ikan dan binatang lain yang
mengandung timbal 0,2-2,5 mg/kg, pada daging atau telur mengandung
timbal sebesar 0-0,37 mg/kg, padi-padian mengandung timbal sebesar 0- 1,39
mg/kg dan sayur-sayuran mengandung 0- 1,3 mg/kg. Dengan demikian, maka
kita perlu memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi setiap hari
(Aunurohim, 2013).
11
2.5 Manfaat Timbal (Pb)
Timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal
oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di
industry nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk
hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta
mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk
sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Logam timbal (Pb) banyak
digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat karat dan
pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium. Senyawa ini banyak ditemukan
dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan
Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan (Wulandari, 2005).
Menurut Darmono (1995), Pb mempunyai sifat bertitik lebur rendah,
mudah dibentuk, mempunyai sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan
untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan. Bila dicampur dengan logam
lain, membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya,
mempunyai kepadatan melebihi logam lain. Timbal (Pb) yang paling banyak
digunakan yaitu sebagai zat anti letup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat
penyusun patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung pipa (Posman,
2000).
Logam berat timbal (Pb) juga bisa digunakan sebagai zat pewarna dalam
industry kosmetik dan glace untuk industry keramik yang. Selain itu juga dapat
digunakan bahan pengemas, saluran air, alat-alat rumah tangga dan hiasan
(Librawati, 2005).
Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif,
seperti asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna
sebagai perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam
mesin sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada
beberapa kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan
untuk menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar
timbal digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam
timbal seperti baterai yang ditemukan di mobil. Beberapa paduan dengan timah
yang banyak digunakan. Solder, sebuah paduan yang hampir setengah timbal dan
12
setengah timah, merupakan bahan dengan titik leleh yang relatif rendah yang
digunakan untuk bergabung dengan komponen listrik, pipa dan barang-barang
logam lainnya. Jenis logam, paduan timbal, timah dan antimon, merupakan bahan
yang digunakan untuk membuat jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan
piring. Metal Babbit, paduan timbal lain, digunakan untuk mengurangi gesekan
pada bantalan.
Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida
(PbO), juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk
membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir
karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO2) adalah bahan coklat yang
digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb3O4),
juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat
kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat
(Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida. Timbal karbonat (PbCO3),
juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun putih yang banyak digunakan
sebagai pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal karbonat dalam cat sebagian
besar telah berhenti mendukung titanium oksida (TiO2). Timbal sulfat (PbSO4),
juga dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai
sublimasi timah putih. Timbal kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite,
digunakan untuk memproduksi cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO3) 2)
digunakan untuk membuat kembang api dan kembang api lainnya. Timbal silikat
(PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca dan dalam produksi karet
dan cat.
Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup
manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kelebihan dari timbal
antara lain:
 Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang
automotif.
 Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik
terutama untuk warna kuning dan merah.
 Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
13
 Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada
peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang
tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.
 Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music
 Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang
menggunakan radiasi misalnya sinar X.
 Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor
yang menggunakan timbale sebagai pendingan.
 Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan
mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.
 Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.
 Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.
 Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
 Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak
licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.
 Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.
 Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.
 Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock
pada bahan bakar.
 Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida,
timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya
dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah.
 Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang
dilarang karena pertimbangan lingkungan.
 Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi
knock pada mesin.
14
2.6 Dampak yang Ditimbulkan Logam Berat Timbal
1. Pencemaran Udara
Setiap makhluk hidup membutuhkan udara. Oleh karena itu, udara adalah
hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik manusia maupun
makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari
sekitar 78% nitrogen (N2),20% oksigen (O2), 0,93% argon, 0,03% karbon
dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan
hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan
manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi
penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan sertaperubahan komposisi
tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi. Istilah polusi atau
pencemaran berasal dari negara Yunani yang berarti mengotorkan,merusakkan
atau mencemarkan. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3,polusi /
pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,dan
atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan
dari kegiatan proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara
optimal.Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada
yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke udara (Fardiaz,1992).
Ada empat tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO.
Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian
bagi manusia.Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai
menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
Pencemaran tingkat ketiga, yaitupencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya
tahan tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir
adalah pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan
sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan
(Fardiaz,1992).
Polusi udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam udara. Zat-zat
yang dapat menyebakan polusi udara diantaranya adalah karbon monoksida (CO),
nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), CFC, karbon dioksida (CO2),
15
Ozon (O3), benda partikulat(PM), timbal (Pb), dan hidro karbon (HC). Polusi
udara dapat timbul baik secara alami, maupun karena ulah manusia. Secara alami,
polusi udara timbul karena letusan gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab
alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup. Akan
tetapi, sumber utama dari polusi udara ditimbulkan oleh manusia (Putra, 2007).
Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka pertambahan
penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang terus-menerus bertambah secara
tidak langsung menimbulkan polusi udara. Pertambahan penduduk menyebabkan
arus mobilitas meningkat. Jika arus mobilitas meningkat, hal ini menuntut
bertambahnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan bermotor sehingga
kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara karena kendaraan
bermotor mengeluarkan emisi gas karbon monoksida (CO). Fardiaz (1992)
mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar udara terdiri dari karbon monoksida
dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi (2004) menjelaskan bahwa, kendaraan
bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13%-44% SPM, 71%-89%
hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon monoksida ke
udara Jakarta. Hasil pembakaran tersebut berupa polutan yaitu CO, HC, SO2,
NO2, dan partikulat. Selain kendaraan bermotor, polusi udara juga disebabkan
oleh kegiatan perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya, asap-asap yang
dihasilkan dari kegiatan perindustrian mengandung sulfur dioksida. Sementara itu,
kegiatan rumah tangga, seperti pembakaran sampah rumah tangga merupakan
sumber utama debu yang tercampur di udara (Kastiyowati, 2014)
Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Polusi
udara mmberikan pengaruh baik bagi kesehatan manusia maupun pada
lingkungan. Dampakpolusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah:
 Menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan
bronchitis. Zat-zat asing yang terdapat pada udara akan terhirup, terbawa ke
paru-paru, dan mengendap di paru-paru. Keberadaan zat asing tersebut akan
menyebabkan infeksi dan gangguan kerja paru-paru.
 Penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak
16
Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf, dapat
meracuni atau merusak fungsi mental dan perilaku, serta menganggu
pertumbuhan anak.
 Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak
Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi
intelegensia, dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan
sistem otak. Sementara itu, dampak polusi udara terhadap lingkungan
diantaranya adalah:
 Terjadinya pemanasan global (global warming) dan efek rumah kaca
Pemanasan global disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti
karbondioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat pencemar tersebut
berkumpul di atmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari
dan menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca.
 Terjadinya kerusakan lapisan ozon
Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang bersumber
dari AC, lemari es dan semprotan aerosol.
 Terjadinya hujan asam
Hujan asam diebabkan oleh SO2 dan NO2 yang berasal dari asap knalpot dan
pupuk yang digunakan dalam pertanian.
 Membuat pertumbuhan tanaman terhambat
Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam di sepanjang
jalur jalan utama di perkotaan tingkat pertumbuhannya lebih rendah
dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di desa.
 Mempercepat pengikisan bangunan
Kepadatan daerah perkotaan, asap, dan partikel udara yang berasal dari
kendaran bermesin diesel menyebabkan kotornya permukaan bangunan.
Berdasarkan hasil percobaan, campuran pencemar-pencemar seperti nitrogen
dioksida dan sulfur dapat merusak batu lebih cepat (Apriyandi,2009)
Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin ditanggulangi secara
maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara di
bumi ini. Cara-cara tersebut diantaranya adalah:
17
 Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai
oktan tinggi. Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi
melakukan pembakaran yang lebih efisien sehingga hanya menghasilkan
sedikit gas karbon monoksida (CO).
 Melakukan penghijauan dan reboisasi
Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar jumlah
tumbuhan menjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara dapat
diubah menjadi O2 melalui proses fotosintesis.
 Menghentikan pembakaran hutan
Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai paru-paru
dunia berkurang secara signifikan. Selain itu, asap yang timbul dari
kebakaran hutan menghasilkan emisi gas CO dalam jumlah yang sangat
besar.
 Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi
Sepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat ramah
lingkungan.
 Memanfaatkan kendaraan umum
Dengan menggunakan kendaraan umum yang dipakai bersama, berarti kita
mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi dan pencemaran udara pun
berkurang.
 Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun
Kendaraan yang usia mesinnya sudah tua melakukan pembakaran yang tidak
efisien sehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah lingkungan.
Semua elemen masyarakat harus sadar akan dampak buruk polusi udara dan
berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di bumi ini agar
tingkat polusi dapat benar-benar berkurang sehingga kita dapat
menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah dan manusia dapat
hidup di lingkungan yang sehat (Kastiyowati,2014).
2. Pencemaran Air
Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan
global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan
18
tanah atau daratan. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas
manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat
tercemar.(Darmono, 1995)
Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk
murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun
di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan
bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahan-
bahan terlarut, seperti karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2),
serta bahan-b ahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainnya yang
terbawa air hujan dari atmosfir. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan
air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal
disebut dengan pencemaran air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat
bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda.
Sebagai contoh, air kali di pegunungan yang belum tercemar tidak dapat
digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan
untuk dikategorikan sebagai air minum. (Kristanto, 2002)
Pencemaran air terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain:
a. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air
Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri,
virus, protozoa, dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam
air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari
industri peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran
dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada
orang yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini disebut
water-borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan disentri
(Darmono, 2015)
b. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman
Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah
dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan
produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain
pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya
19
sumber pencemaran nitrat ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja,
karena di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen . Pada waktu hujan dan
terjadi kilat dan petir, di udara akan terbentuk amoniak dan nitrogen terbawa air
hujan menuju permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen
yang kompleks lainnya (Darmono, 2015).
c. Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam
lainnyaseperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi
dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Disamping dapat menyebabkan
matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan
tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak peralatan
yang dilalui air tersebut (karena korosif) (Darmono, 2015).
d. Pencemar Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih,
detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh
manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya.
Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatif
sedikit pada permukaan air tanah untuk diminum di Amerika, dan dapat
menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk
kanker pada hewan percobaan di laboratorium. Tetapi sampai sekarang belum
diketahui apa akibatnya pada orang yang mengkonsumsi air tersebut sehingga
dapat menyebabkan keracunan kronis (Darmono, 2015).
Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinyaindikator
pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, dan kegiatan
masyarakat lainnya yang tidak mengindahkan kelestarian dan daya dukung
lingkungan akan sangat berpotensi terjadinya pencemaran air. Menurut Sunu
(2001), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut:
a. Limbah Zat Kimia
Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air
lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan
organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air
dikelompokkan sebagi berikut:
20
1. Insektisida, sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan
masyarakat khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida
berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan.
2. Pembersih, Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali
macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi
adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya
buih-buih pada permukaan air.
3. Larutan penyamak kulit, Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak
kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan
panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu
maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan
air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak
merusak lingkungan khususnya pencemaran air.
4. Zat warna kimia, Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan
dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya
mempunyai dayatarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna
aslinya.Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh
manusia.
b. Limbah Padat
Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil
proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press.
Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat yang terbentuk lebih
halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat larut dalam air dan tidak dapat
mengendap, melainkan membentuk koloid yang melayang-layang di dalam air.
Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh sehingga akan menghalangi
penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses
fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan oksigen terlarut di dalam air juga
menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan di dalam air.
c. Limbah Bahan Makanan
Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering
menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh
21
mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan mengandung protein, maka pada
saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah
menguap dan menimbulkan bau busuk.
d. Limbah Organik
Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air
lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air
lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak
mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya
bakteri patogen.
e. Limbah Anorganik
Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi
oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri
yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd),
Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa
(Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri
electroplating, industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung
dibuang di air lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di
dalam air. Ion logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air
lingkungan sangat berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia.
Pencemaran air dapat ditandai oleh turunnya mutu, baik air daratan
(sungai, danau, rawa, dan air tanah) maupun air laut sebagai suatu akibat dari
berbagai aktivitas manusia modern saat ini sangat beragam.adapun sumber
pencemaran air yaitu:
a. Pencemaran Air oleh Pertanian
Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada
lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang
kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif
pada keseimbangan ekosistem air. Sektor pertanian juga dapat berakibat
terjadinya pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan
kimia pertanian tertentu seperti insektisida dan herbisida (Anugrah, 2011).
b. Pencemaran Air oleh Peternakan dan Perikanan
22
Penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran dan sisa makanan ternak
dapat berpotensi sebagai sumber pencemaran. Karakteristik terhadap pencemaran
air yang diakibatkan oleh kegiatan peternakan antara lain:
 Komposisi dan jumlah kotoran ternak bervariasi tergantung pada tipe,
jumlah dan metode pemberian makan dan penyiramannya.
 Tingkat pencemaran sangat bervariasi tergantung pada lokasi lahan yang
digunakan untuk peternakan, sistem dan skala operasi serta tingkat teknik
pengembangbiakan.
c. Pencemaran Air oleh Industri
Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu
harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. Karakteristik pencemaran air
dari industri manufaktur antara lain:
 Limbah cair
 Industri makanan
 Industri tekstil Industri pulp dan kertas
 Industri kimia Industri kulit
 Industri electroplating
d. Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan
Aktivitas manusia di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan
pencemaran lingkungan yang tinggi. Ledakan jumlah penduduk yang tidak
terkendali mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju
kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air
limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas
(Djuwansyah, 2009).
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengaruh Timbal pada Lingkungan Perairan
Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri
baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi
perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan
dapat dianggap tercemar. Air sering tercemar oleh komponen- komponen
anorganik antara lain berbagai mcam logam berat yang berbahaya. Beberapa
logam berat tersebut banyak digunakan dalam keperluan sehari-hari dan baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan apabila
konsentrasinya melebihi ambang batas. Logam Pb (timbal) merupakan salah satu
logam berat dengan kandungan yang telah melebihi ambang batas di beberapa
perairan di Indonesia. Pb merupakan logam yang dapat terakumulasi dalam
jaringan organisme. Kandungannya dalam jaringan terus meningkat sesuai dengan
kenaikan konsentrasi Pb dalam air dan lamanya organisme tersebut berada dalam
perairan yang tercemar Pb. Hal ini disebabkan karena organisme air tidak mampu
meregulasi logam berat Pb yang masuk kedalam tubuh organisme. Kadar
maksimum Pb dalam air yang dapat digunakan untuk kegiatan perikanan adalah
sebesar 0,03 mg/L (Alaerts dan Santika, 1987).
Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat
pencemaran yang terjadi didalam perairan. Jika didalam tubuh ikan telah
terkandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang
batas maka dapat disimpulkan sudah terjadi pencemaran dalam suatu
lingkungan. Menurut Adnan 1994, kandungan logam berat dalam ikan erat
kaitannya dengan pembuangan limbah industri disekitar tempat hidup ikan
tersebut, seperti sungai, danau,dan laut.Banyaknya logam berat yang terserap dan
terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi
polutan,aktivitas mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis dan unsur ikan
yang hidup dilingkungan tersebut. Sedangkan untuk mengukur Akumulasi
Logam Berat Timbal (Pb) dan Gambaran Histologi pada Jaringan Avicennia
24
marina (forsk.) Vierh di Perairan Pantai Jawa Timur sampel yang digunakan
adalah air, sedimen dan vegetasi mangrove yang terdiri dari akar, batang, daun
dan buah, serta gambaran histologinya pada jaringan akar, batang, daun dan buah
A.marina (Arisandy dkk, 2012).
Logam Timbal (Pb) di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan tubuh
makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada
perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara
pasif (Tangahu et al., 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi
karena adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik
dengan ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari
lingkungan air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan
dirinya setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan
metabolism tubuh. Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik
logam berat Pb dan keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan
ekskresi. Oleh karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh
ikan. Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi
organ dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan
terjadi kerusakan (Sahetapy, 2011).
Logam berat di air mengakibatkan terjadinya proses akumulasi pada
daging ikan. Akumulasi biologis dapat terjadi melalui absorpsi langsung terhadap
logam berat yang ada dalam air. Akumulasi juga terjadi karena kecenderungan
logam berat untuk membentuk senyawa kompleks dengan zat-zat organic yang
terdapat dalam tubuh organism. Akumulasi logam berat pada bagian tubuh
tertentu dimungkinkan dengan keberadaan gugus metalloyion (sulfidril-SH) dan
amina (nitrogen-NH) yang dapat mengikat logam berat seperti Pb secara kovalen.
Logam berat masuk ke dala m sel dan ikut didistribusikan oleh darah ke seluruh
tubuh. Sirkulasi darah menyebabkan logam berat terakumulasi di dalam dinding
pembuluh darah dan jaringan ikat yang terdapat di sekitar otot ikan ( Yulaipi dan
Aunurohin, 2013)
Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui
air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke
25
perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang
lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus.
Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka
peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya
akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010)
Pembuangan limbah industry ke sungai akan menyebabkan perubahan
pada perairan. Peningkatan kadar logam berat di dalam perairan tersebut akan
diikuti oleh meningkatnya kadar zat tersebut dalam organism air seperti ikan
(Candra, 2007). Logam berat yang terkandung dalam air sungai sangat berbahaya
bagi kehidupan, baik bagi organism akuatik maupun bagi manusia. Ob dapat
masuk melalui saluran pencernaan, pernapasan, dan kulit, kemudian masuk ke
dalam tubuh kemudian tertinggal di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi
fungsi organ (Indrawati dkk., 2007).
Kasus pencemaran logam berat Timbal (Pb) yang pernah terjadi di
indonesia salah satunya adalah pencemaran logam berat timbal yang terjadi
diteluk jakarta. Konsentrasi Pb air pada muara sungai di Teluk Jakarta sudah
melebihi ambang batas yangditentukan Kepmen LH no 51 tahun 2004 (Menteri
Lingkungan Hidup, 2004), sehingga perlu penanganan secara saksama. Muara
Sungai Ciliwung merupakan kontributor pencemar Pb tertinggi bagi perairan
teluk Jakarta (Rumata,2005).
Kandungan Pb air pada musim kemarau cenderung lebih tinggi
dibandingkan musim penghujan, kecuali Sungai Ciliwung. Hal ini dapat terjadi
jika banyak industri di sekitar DAS Ciliwung membuang limbahnya pada saat air
sungai memiliki debit tinggi (hujan). Tingginya konsentrasi Pb pada musim
kemarau secara umum disebabkan debit air sungai lebih rendah dibanding musim
penghujan (Rumata,2005).
Dari penelitian ini terungkap bahwa semua sungai yang mengalir ke Teluk
Jakartamemberikan kontribusi terhadap tingginya kandungan Pb di perairan Teluk
Jakarta, dengan kontributor terbesar adalah Sungai Ciliwung. Oleh karena itu
disarankan agar Pemda DKI selalu memantau industri dan permukiman di sekitar
DAS yang mengalir ke Teluk Jakarta agar tidak membuang limbahnya tanpa
pengolahan terlebih dahulu. Selain memantau pencemaran organik, hendaknya
26
dikontrol pula pencemaran anorganik seperti logam berat, khususnya Pb yang
telah melebihi ambang batas di perairan Teluk Jakarta (Rumanta, 2005a-b). Ini
penting agar tidak terjadi musibah yang lebih besar lagi, seperti yang terjadi di
Teluk Minamata beberapa tahun yang lampau (Rumata,2005).
3.2 Pengaruh Timbal Pada Kualitas Udara
Derasnya arus urbanisasi dan imigrasi membuat jumlah penduduk kota
besar semakin menigkat dari pada penduduk pedesaaan. Hal ini tentu saja
berpengaruh kepada jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar. Karena
setiap orang pasti ingin beraktifitas dengan lebih cepat dan lebih nyaman.
Ditambah dengan mudahnya proses jual beli kendaraan bermotor sekarang ini.
Emisi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping
pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor. Semakin
kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka
semakin banyak jumlah Pb yang akan di emisikan ke udara. Senyawa yang
terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl. 2PbO, PbCl2,
Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO
merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Pb organik diabsorbsi
terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb
utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT dan karsiogenik pada MTBE
(bahan aditif pada bensin selain TEL yang menghasilkan zat berbahaya bagi
tubuh) (Anonim, 2010).
Menurut Environment Project Agency, sekitar 25% logam berat Timbal
(Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai
asap knalpot. Emisi Pb dari gas buangan tetap akan menimbulkan pencemaran
udara dimanapun kendaraan itu berada, tahapannya adalah sebagai berikut:
sebanyak 10% akan mencemari lokasi dalam radius kurang dari 100 m, 5% akan
mencemari lokasi dalam radius 20 km, dan 35% lainnya terbawa atmosfer dalam
jarak yang cukup jauh (Surani, 2002). Logam Pb sebagai gas buang kendaraan
bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb
yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian
ditampung dalam darah. Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang
27
mempengaruhi sifat-sifat Pb di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya
tetraethil Pb segera dapat terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan membran
mukosa. Logam Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan
pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh. Tidak semua Pb
yang terhisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di dalam tubuh. Kira-
kira 5-10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan,
dan kirakira 30% dari jumlah yang terisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui
saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran
partikel-partikelnya (BPLHD, 2009).
Logam Pb banyak digunakan sebagai bahan pengemas, saluran air, alat-
alat rumah tangga dan hiasan. Dalam bentuk oksida timbal digunakan sebagai
pigmen/zat warna dalam industri kosmetik dan glace serta indusri keramik yang
sebagian diantaranya digunakan dalam peralatan rumah tangga. Dalam bentuk
aerosol anorganik dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup atau
makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Logam Pb tersebut dalam jangka
waktu panjang dapat terakumulasi dalam tubuh karena proses eliminasinya yang
lambat. Setiap liter bensin dalam angka oktan 87 dan 98 mengandung 0,70g
senyawa Pb Tetraetil dan 0,84g Tetrametil Pb. Setiap satu liter bensin yang
dibakar jika dikonversi akan mengemisikan 0,56g Pb yang dibuang ke udara
(Librawati, 2005).
Logam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam
bentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran
bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan
tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di udara berasal dari sumber-sumber lain seperti
pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb-oksida, pembakaran arang dan sebagai-nya. Polusi
Pb yang terbesar berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai
komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO (Fardiaz, 1992).
Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan.
Tetraethyl lead (TEL), yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang
ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai
oktan. Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan
dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT
28
dan karsiogenik pada MTBE (bahan aditif pada bensin selain TEL yang
menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh) (Anonim, 2010).
Asap knalpot dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat
berpengaruh terhadap kualitas udara. Salah satu zat yang terkandung oleh asap
knalpot adalah Timbal (Pb). Wujud timbal dalam pencemaran udara ada dua
yaitu dalam bentuk gas atau partikel-partikel. Timbal berwujud gas terkandung
dalam dalam bahan aditif bensin yang mengalami proses pembakaran dalam
kendaraan bermotor, gas yang dihasilkan terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil
Pb. Sedangkan Timbal yang berwujud partikel dihasilkan dari pabrik-pabrik alkil
Pb dan Pb oksida, pembakaran arang dan sebagainya. Penyumbang pencemaran
udara terbesar oleh Timbal berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan
berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO. Logam Pb yang
terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya, sebab pembakaran bensin akan
mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Bila di Jakarta, setiap harinya 1 juta
unit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh 15 km akan mengemisikan 1,35
ton Pb/hari. Efek yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu
kemunduran IQ dan kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Pada
orang dewasa umumnya ciri -ciri keracunan timbal adalah pusing, kehilangan
selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran kandungan. Selain
itu timbal berbahaya karena dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran
sel darah merah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi (Gusnita,2012)
Pencemaran Timbal baik berupa gas atau partikel-partikel pada dasarnya
terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. Semakin sedikit pembakaran
yang dilakukan dalam mesin kendaraan maka semakin banyak Timbal yang
diemisiskan keudara dan menyebabkan pencemaran uadara. Senyawa yang
terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl.2PbO, PbCl2,
Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO
semua senyawa tersebut merupakan yang sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.
29
Gambar 3.1 Alur perjalanan Timbal (Pb) dalam lingkungan.
Sumber. Jurnal Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya
Penghapusan Bensin Bertimbal
Dalam beberapa kasus pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan
bermotor yang mengandung Timbal menyatakan bahwa timbal mempunyai
kemampuan untuk menurunkan IQ manusia, meningkatkan angka kematian dini,
meningkatkan jumlah penderita jantung koroner dan hipertensi. Kasus
pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan bermotor yang mengandung
timbal ini pernag terjadi di kabupaten Bantul.
Menurut Saptutyningsih dalam jurnalnya (Pencemaran Logam Berat
Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal) menyatakan
bahwa polusi timbal pada tahun 2007 mengakibatkan dampak 97.628 kasus
penurunana IQ pada anak; kasus hipertensi 12.462 kasus; 14 kasus jantung
koroner; dan 107 kasus kematian dini yang diakibatkan polusi timbal. Hal ini
membuktikan bahwa pencemaran timbal akibat gas buangan kendaraan bermotor
sangat membahayakan bagi kesehatan manusia yang terpapar.
3.2. Upaya Penanggulangan Pencemaran udara akibat Timbal (Pb)
Upaya penanggulangan pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan
bermotor yang mengandung timbal sebenarnya cukup sulit dikarenakan banyak
variable yang harus diperhatikan di antaranya cara mengemudi, ketaatan
30
perawatan, kemacetan, banyaknya kendaraan pribadi, kendaraan dapat berpindah-
pindah, dan terkonsentrasi pada suatu wilayah. Oleh karena itu perlu dilakukan
beberapa pendekatan antara lain Pendekatan Teknis, Pendekatan Planatologi,
administrasi dan hukum dan Pendekatan Edukatif.
1. Pendekatan Teknis
Timah hitam yang keluar dari knalpot dalam bentuk partikel yang sangat
halus, adanya polutan Pb karena pada bensin diberikan bahan tambah berupa
Pb (C2H5)4 yaitu Tetra Ethil Lead (TEL) sebagai upaya untuk meningkatkan
angka oktan. Partikel Pb dapat mencemari tanaman pangan, dan bila hasil
tanaman tersebut dikonsumsi manusia maka dapat menyebabkan keracunan.
Untuk menghilangkan polutan Pb maka dapat dilakukan secara teknis yaitu
dengan mengendalikan bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraan
bermotor. Hal ini dapat dilakukan dengan menggantikan TEL dengan anti
knocing yang lain yang tidak mengandung Pb. Dr Jurg grutter, peneliti pada
Swisscontact, Swiss, menyatakan hal itu (Santi,2001)
Menurut pengamatannya, Pemerintah Honduras telah berhasil
menghilangkan partikulat timah hitam dari kawasan udara hingga mendekati
nol dalam waktu enam bulan. Itu terjadi sejak bensin tak bertimah hitam (Pb)
dipakai pada seluruh kendaraan bermotor di negara itu. Dari situ Grutter
mengambil kesimpulan bahwa pengalihan penggunaan bensin bertimah hitam
ke bensin tidak bertimah hitam perlu terus didorong. Hal itu perlu
dikembangkan di berbagai negara dengan suatu argumentasi, polusi udara oleh
timah hitam jelas sangat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Ó
2001 digitized by USU digital library 4 Ditargetkan, tahun 1999 Indonesia
terbebas dari bensin dengan timah hitam. Kerugian ini didukung pula oleh
kalangan produsen mobil, karena mobil-mobil generasi baru yang kini
dirancang tak terpengaruh oleh pemakaian bahan bakar tanpa ditif timbal.
Bahkan, orang bisa memasang alat katalik kon verter yang berguna
mengurangi emisi gas lain. Mencari bahan alternatif juga merupakan solusi
yang banyak ditawarkan. Bahan bakar tersebut dapat berupa bahan bakar gas
(BBG). Di jakarta maupun di Surabaya cukup banyak kendaraan (taksi) yang
menggunakan bahan bakar gas, karena selain polutannya yang rendah juga
31
lebih ekonomis. Mobil listrik merupakan solusi program langit biru yang
paling tepat karena tidak menggunakan motor bakar sebagi tenaga penggerak
melainkan motor listrik sehingga emisinya nol. Pada saat ini mobil listrik
bukan Propotipe lagi melainkan sudah diproduksi secara massal dan dijual
pada pasar mobil. Batterey yang digunakan sebagai sumber energi listrik
sesuai dengan standard EPA (Enviromental Protection Agency), kemampuan
batterey mobil General EVI akan turun 85 % setelah melaju (Santi, 2001).
2. Pendekatan Planatologi
Administrasi dan hukum Pemerintah mempunyai posisi yang paling
strategis dalam upaya mengendalikan pencemaran Pb ini. Dengan wewenang
yang dimiliki, pemerintah dapat menyusun tata kota dan rambu lalu lintas
yang memungkinkan kendaraan dapat berjalan lancar, mengontrol polutan Pb
secara berkala saat pajak kendaraan dan mengenakan sangsi bagi yang
melanggar. Menurut hasil uji emisi kendaraan bermotor akhir juni 1996 di
jakarta selama enam hari, diperoleh kesimpulan sementara, sebanyak 61 %
kendaraan bermotor dinyatakan telah melampaui baku mutu emisi. Hukum
sebagai salah satu sarana dalam upaya untuk mencegah dan menaggulangi
akibat yang ditimbulkan emisi gas kendaraan bermotor, karena melalui
peraturan perundang-undangan telah ditetapkan syarat-syarat yang harus
dipatuhi oleh setiap warga masyarakat. Beberapa peraturan yang berhubungan
dengan masalah tersebut adalah : A. UU No. 14 Tahun 1992 tentang angkutan
jalan pada pasal 50. Untuk mencegah pencemaran udara yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan hidup, setiap kendaraan bermotor wajib
memenuhi persyaratan angkatan batas emisi gas buang. Setiap pemilik,
pengusaha angkutan umum dan atau pengemudi kendaraan bermotor, wajib
mencegah terjadinya pencemaran udara. B. Kep. Menteri Negara Lingkungan
Hidup No. KEP 35/ MENLH/ 10/1993 tentang ambang batas emisi gas buang
kendaraan bermotor. Dalam pasal 1 dinyatakan bahwa ambang batas emisi gas
buang kendaraan bermotor adalah batas maksimum zat dalam bahan
pencemaran yang telah dikeluarkan langsung dari pipa gas buang kendaraan
bermotor. Pasal 4 menetapkan bahwa batas emisi gas buang kendaraan
32
bermotor ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 tahun sekali.
Persyaratan yang ditetapkan pemerintah melalui ketentuan di atas dimaksud
sebagai upaya untuk pencegahan pencemaran udara yang bersifat preventif.
Namun jika persyaratan itu tidak dipatuhi atau dilanggar akan menimbulkan
sangsi pidana, seperti ditetapkan dalam pasal 67 UU No.14 tahun 192 yang
berbunyi sebagai berikut: ”Barang siapa yang mengemudikan kendaraan
bermotor yang tidak Ó 2001 digitized by USU digital library 5 memenuhi
syarat ambang batas emisi gas buang, dipidana dengan pidana paling lama 2
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000. Selanjutnya pasal 64
menetapkan, jika seseorang melakukan lagi pelanggaran pertama, maka
pidana yang dijatuhkan terhadap pelanggaran yang kedua ditambah dengan
sepertiga dari pidana kurungan pokoknya atau bila dikenakan denda dapat
ditambah dengan setengah dari denda yang diancam untuk pelanggaran
pertama (Santi, 2001).
3. Pendekatan Edukatif
Upaya mengurangi Pb dalam udara bukan hanya tugas pemerintah saja,
melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat. Untuk itu dapat dilakukan
dengan cara : Memberikan informasi secara intensif tentang dampak Pb pada
kesehatan dan lingkungan serta cara bagaimana mengatasinya. Dengan
mengetahui dampak tersebut diharapkan timbul kesadaran masyarakat untuk
melakukan upaya mengatasinya. Melakukan pendidikan pelatihan pada orang-
orang yang potensial menjadi penyebab meningkatnya pencemaran Pb seperti
pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, mekanik/teknisi yang melakukan
perawatan kendaraan. Cara mengemudi kendaraan mempengaruhi efisiensi
kerja mesin dan pemakaian bahan bakar. Cara mengemudi yang menyebabkan
pemakaian bahan bakar menjadi boros sehingga polusi tinggi antara lain :
pengemudi memainkan pedal gas saat kendaraan berhenti di lampu pengatur
lalu lintas, kaki selalu menempel pada pedal kopling sehingga kopling
menjadi sedikit slip, pemilihan tingkat transmisi yang tidak tepat. Untuk
megurangi penyebab pencemaran Pb dari cara mengemudi yang salah yaitu
dengan cara : Produsen harus memberi petunjuk bagaimana cara mengemudi
33
kendaraan dengan baik dan benar pada setiap kendaraan yang diproduksinya,
sehingga pengemudi dapat mempelajarinya sebelum mengemudinya. Melalui
media secara intensif, pemerintah (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya)
memberi himbauan kepada pengemudi pentingnya cara mengemudi yang
benar. Menyelenggarakan pendidikan singkat tentang pengetahuan dan
ketrampilan dasar merawat dan mengemudikan kendaraan dengan baik dan
benar pada pengemudi. Kedisiplinan pemilik kendaraan merawat secara
berkala masih rendah, terutama pada kendaraan umum. Untuk meningkatkan
kesadaran dan kedisiplinan pemilik kendaraan melakukan perawatan dapat
dilakukan dengan cara memberikan informasi yang tepat tentang keuntungan
bila pemilik melakukan perawatan kendaraan dengan benar, serta kerugian
bila tidak melakukan perawatan dengan benar. Kemampuan mekanik dalam
melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan mempengaruhi hasil kerjanya.
Hasil penyetelan yang kurang baik menyebabkan kerja mesin kurang
sempurna sehingga bahan bakar boros dan polusi gas buangnya tinggi. Untuk
meningkatkan kemampuan mekanik dapat dilakukan melalui pendidikan
lanjut, pelatihan, studi banding, diskusi kasus yang muncul dalam kelompok
kerja dan lain sebagainya (Santi, 2001).
34
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Timbal (Pb) yang mencemari udara mempunyai dua bentuk yaitu, bentuk
gas dan bentuk partikel-partikel kecil.
2. Sumber pencemar yang berupa gas dan bentuk partikel biasanya hasil dari
pembakaran adiktif bahan bakar motor dan pembakaran dari pabrik-
pabrik.
3. Jenis Logam Timbal antara lain Galena, Anglesite, Cerrusite.
4. Manfaat Logam Timbal bermacam-macam misalkan, Logam timbal (Pb)
banyak digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat
karat dan pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium.
5. Dampak yang dihasilkan oleh logam Timbal berupa tejadinya pencemaran
udara dan pencemaran air.
6. Asap knalpot kendaraan dapat menjadi indikator penyebab pencemaran
yang terjadi di udara akibat adanya bahan atau zat logam Timbal yang
dihasilkan.
7. Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri
baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap
lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan
bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun
kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar.
4.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan pada masalah ini, yaitu
1. Meminimalisir penggunaan barang yang dapat menimbulkan pencemaran
terutama pencemaran timbal.
2. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar pencemaran dapat
dihindari.
3. Harus ada upaya teknologi yang dapat menjadi pembersih pencemaran
agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada
Kesehatan. 2010.
Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada
Kesehatan. 2010.
Alaerts, G dan S. S. Santika. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional.
Surabaya.
Anonim, 2010,http://mathusen.wordpress. com/2010/01/24/ tentang-timbalpada-bensin/,
diunduh tanggal 20 April 2011. BPLHD, 2009, Pencemaran Udara dari Sektor
Transportasi
Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju
pertumbuhan ikan mujair. 2013
Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju
pertumbuhan ikan mujair. 2013
Denny A. Deteksi pencemaran timah hitam (Timbal (Pb)) dalam darah
masyarakat yang terpajan timbale.2005
Depkes RI. 1991. Pedoman Pengendalian Pencemaran Udara Ambien yang
Behubungan dengan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen PPM dan
PL.
Deri dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada akar mangrove
avicennia marina di teluk kendari. 2013
Dessy Gusnita. 2012 Pencemaran Logam Berat Timbal di Udara dan Upaya
Penghapusan Bensin Timbal.
Djuwansyah, dkk. 2009. Pencemaran Air Permukaan dan Air Tanah Dangkal di
Hilir Kota Cianjur. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan.
Endah Saptutyningsih. 2009. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara
Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah.Yogyakarta.
Ejournal.unesa.ac.id/article/280/33/article.pdf
Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.
Gusnita Dessy.2012.Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan
Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal . Peneliti Bidang Komposisi
Atmosfer.LAPAN.
Habrianti, Dwi dkk. Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Makanan
Jajanan, Kerang Anadara sp. Dan Urine Siswa SD Negeri Tallo Tua 69
Makassar. 2012
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/viewFile/1844/1814
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424
http://fpik.uho.ac.id/e-journal/2/5.pdf
http://fpik.uho.ac.id/e-journal/4.pdf
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/118
0/1118
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/118
0/1118
http://jpp.ub.ac.id/index.php/jpp/article/viewFile/114/108
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43583/Lindri%2
0Suyanti.pdf?sequence=1
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5527/JURNA
L.pdf?sequence=1
Indah Kastiyowati. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara,
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7
Indrawati T, Mahendra S, dan Arthana W. 2007. Analisis Kadar Logam Berat Air
Sungai Sekonyer Di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan
Tengah. Jurnal Ecotrophic. 2(2):1-10.
Julhim S Tanglo. Adsorpsi Logam Timbal (Pb) dengan Menggunakan Biomassa
Enceng Gondok (Eichorniacrassipes).2013
K.R. Arisandy. Akumulasi logam berat timbale (Pb) dan gambaran histology
pada jaringan avicennia marina (forsk) vierh di perairan pantai jawa
timur.2012
Lestari P. 2006. Penelitian kadar timbal dalam darah anak sekolah di Kota
Bandung. Bandung. Departemen Teknik Lingkungan. Institut
Teknologi Bandung.
Librawati, T.P, 2005. Analisis Cemaran Pb pada Bawang Daun (Allium
fistulosum L)di daerah Dieng Wonosobo, Skripsi, Fakultas Biologi
Unsoed Purwokerto.
Lindri, Suyanti dkk. Penurunan Polusi Timbal Oleh Jalur Hijau Tanjung
(Mimusops Elengi Linn) di Taman Monas Jakarta Pusat. 2008.
Naria, E. Mewaspadai Dampak Bahan Pencamar Timbal (Pb) di Lingkungan
Terhadap Kesehatan. Jurnal komunikasi penelitian vol.17, no.4
2005.
http://search.conduit.com/resultsext.aspx?Ctid=CT2233703&searchsour
ce=2&q=mewaspadai+dampak+bahan+pencemar+timbal+%28pb%29di
+lingkungan+terhadap+kesehatanNovianto, Rio. Analisis Kadar Timbal
(Pb) dan Kadmium (Cd) pada Udang Putih (Penaeus marguiensis) di
Pantai Gesek Sedati Sidoarjo. 2012
Novan Anugrah. 2013. Pencemaran Air.
Putra. 2007. Pencemaran Udara, Dampak, dan Solusinya,
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-
solusinya/,
Resky Makmur dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada
sedimen di kawasan mangrove perairan teluk kendari. 2013
Riki Apriyandi. 2009. Dampak Pencemaran Udara di Indonesia.
http://bio04.wordpress.com/2009/08/07/12/
Santi Devi Nuraini.2001.Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta
Penanggulangannya.Fakultas Kedokteran Universitas. Sumatera Utara
Sari, DH. 2010. Pengaruh Timbal (Pb) Pada Udara Jalan Tol Terhadap
Gambaran Mikroskopis Ginjal Dan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah
Mencit Balb/C Jantan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Sahetapy JM. 2011. Toksisitas Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya pada
Konsumsi Oksigen dan Respon Hematologi Juvenil Ikan Kerapu
Macan. IPB. Bogor.
Simbolon D, Silvanus MS, Sri YW, 2010. Kandungan Merkuri dan Sianida pada
Ikan yang tertangkap dari Teluk Kao. Halmahera Utara. Ilmu
Kelautan, Vol.5 (3) : 126-134
Sri Wulandari.Identifikasi Bakteri pengikat timbal (Pb) pada sedimen di perairan
sungai siak.2005
Suksmerri. Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap
Kesehatan.2008.
Surani, R., 2002. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta,
Jakarta., Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Jakarta
www.jurnalkesmas.com/index.php/kesmas/article/view/77/66
Tangahu BV, Siti RSA, Hassan B, Mushrifah I, Nurina A, Muhammad M. 2011.
A review on Heavy Metals (As, Pb, and Hg) Uptake by Plants Through
Phytoremediation. International Journal of Chemical Engineering Vol.
2011).
Yulaipi S dan Aunurohim, 2013. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan
Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreocromis
mossambicus). Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol.2 (2): 2337-3520.
Contoh Soal
1. Berikut adalah nomor atom logam timbal (Pb) adalah….
a. 80
b. 81
c. 82
d. 83
e. 84
Jawaban ; C
2. Beikut adalah sifat fisika logam timbal (Pb) yaitu ….
a. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3.
b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh).
c. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm.
d. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK
e. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m
Jawaban : A
3. Mneral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru
belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti
sphalerite, calcite, dan fluorite disebut….
a. Timbal
b. Arsen
c. Cerrusite
d. Anglesite
e. Galena
Jawaban : E
4. Berikut adalah manfaat logam timbal (Pb) yaitu ….
a. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam
bidang automotif.
b. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat
listrik.
c. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk
mencegah difusi air dalam kabel.
d. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk
mengurangi knock pada mesin.
e. Semua jawaban benar
Jawaban : E
5. Menurut peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu
timbale di udara terjadi untuk 24 jam pengukuran adalah….
a. 1 µg/m3
b. 2 µg/m3
c. 3 µg/m3
d. 4 µg/m3
e. 5 µg/m3
Jawaban : B
INDEKS
A
Arsen : bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik;
kuning, hitam, dan abu-abu.
Akumulasi : accumulation yaitu tambahan secara berkala atas suatu jumlah pokok
Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4.
Anorganik ialah bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun
hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan
tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
Alloy : kombinasi, dalam larutan atau senyawa, dua atau lebih elemen, dan paling
tidak salah satunya adalah logam, dan hasilnya memiliki properti metalik.
C
Cerrusite : salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan
menjadi sumber timbal yang utama setelah galena
D
Densitas : pengukuran massa setiap satuan volume benda.
E
Elektronegativitas :skala sejauh mana sebuah atom bisa menarik (mengikat)
elektron untuk dirinya sendiri penggabungan dua nukleus (inti) atom yang ringan
untuk membentuk sebuah nukleus yang lebih berat sambil melepaskan sedikit dari
energi (tenaga) ikatnya
G
Galena : mineral yang paling umum yang mengandung timah, dan telah dikenal
selama berabad-abad.
I
Isotop : bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor atom yang
sama,tetapi jumlah proton di nukleus dengan massa atom yang berbeda karena
mereka memiliki jumlah neutron yang berbeda.
Insektisida : bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh
serangga.
K
Kadmium : salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini
beresiko tinggi terhadap pembuluh darah.
Korosif : sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau
memperoleh dampak negative.
Konduktivitas : ukuran kemampuan suatu benda untuk menghantarkan listrik.
Pengukuran konduktivitas sering dilakukan pada industri - industri sebagai cara
mengukur kandungan ion pada suatu larutan
M.
Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di
dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik
dan organik.
Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara
keseluruhan dengan zat antara suatu sel atau organisme secara keseluruhan
dengan lingkungannya.
Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki
bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami.
O
Organik : segala sesuatu yang berasal dari unsur makhluk hidup entah itu hewan
atau tumbuhan dimana dampaknya pasti berhubungan juga dengan organisme
hidup.
T
Timbal : suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan
nomor atom 82 yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik
(beracun) terhadap manusia.
Toksik : zat yang bila dapat memasuki tubuh dalam keadaan cukup dan secara
konsisten dapat menyebabkan fungsi tubuh menjadi tidak normal
R
Resistivitas (ρ) : kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang
bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus.
S
Sedimen :material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang
melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai
atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya
Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar
rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB.
W
WHO : salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul
pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi (
Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB.
.

More Related Content

What's hot

Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Rifki Ristiovan
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerYusrizal Azmi
 
Presentasi anorganik (skandium)
Presentasi anorganik (skandium)Presentasi anorganik (skandium)
Presentasi anorganik (skandium)Aditya Dwiaji
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksimarnitukan
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanUnayah91
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udarapanjinugroho
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airPT. SASA
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratwindi ade
 

What's hot (20)

Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Atomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption SpectrophotometerAtomic Absorption Spectrophotometer
Atomic Absorption Spectrophotometer
 
Presentasi anorganik (skandium)
Presentasi anorganik (skandium)Presentasi anorganik (skandium)
Presentasi anorganik (skandium)
 
Pencemaran Udara
 Pencemaran Udara Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Asam salisilat
Asam salisilatAsam salisilat
Asam salisilat
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Pengolahan limbah
Pengolahan limbahPengolahan limbah
Pengolahan limbah
 
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme ReksiKimia Fisika Mekanisme Reksi
Kimia Fisika Mekanisme Reksi
 
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasanSni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
Sni 01 3553-2006-air minum dalam kemasan
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
Power point pencemaran udara
Power point pencemaran udaraPower point pencemaran udara
Power point pencemaran udara
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan airLaporan praktikum analisis kesadahan air
Laporan praktikum analisis kesadahan air
 
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikratPembuatan senyawa organik asam pikrat
Pembuatan senyawa organik asam pikrat
 
Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10Kd meeting 9 10
Kd meeting 9 10
 
Uv vis
Uv visUv vis
Uv vis
 
Distilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasiDistilasi fraksionasi
Distilasi fraksionasi
 

Viewers also liked

Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Wulung Gono
 
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...reizaaeroons
 
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”ica aditya
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratDicky Pulungan
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanputrianggrn
 
Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya
Arsen Sebagai Bahan Kimia BerbahayaArsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya
Arsen Sebagai Bahan Kimia BerbahayaMargareth Pandaleke
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Rizki Basuki
 
Final Project Presentation
Final Project PresentationFinal Project Presentation
Final Project PresentationMichael Stavely
 
Linea de tiempo/ time line
Linea de tiempo/ time line Linea de tiempo/ time line
Linea de tiempo/ time line Paola Abrego
 
Evolución de las partes internas del computador
Evolución de las partes internas del computadorEvolución de las partes internas del computador
Evolución de las partes internas del computadorNeyda Viana
 
Diagrama de gantt (1)
Diagrama de gantt (1)Diagrama de gantt (1)
Diagrama de gantt (1)yovani aguayo
 
Pheonix-Design-Studio
Pheonix-Design-StudioPheonix-Design-Studio
Pheonix-Design-StudioSudhir Rao
 
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experience
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experienceDrilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experience
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experienceNILANJAN PODDAR
 

Viewers also liked (20)

Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
 
Permena
PermenaPermena
Permena
 
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
Bioakumulasi logam berat tembaga (Cu) pada ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...
 
Kromium
KromiumKromium
Kromium
 
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”KOSMETOLOGILOGAM BERAT “ARSEN”
KOSMETOLOGI LOGAM BERAT “ARSEN”
 
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam BeratIdentifikasi Pencemaran Logam Berat
Identifikasi Pencemaran Logam Berat
 
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minumanProses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
Proses pencemar dalam tubuh melalui makanan dan minuman
 
Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya
Arsen Sebagai Bahan Kimia BerbahayaArsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya
Arsen Sebagai Bahan Kimia Berbahaya
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
 
Final Project Presentation
Final Project PresentationFinal Project Presentation
Final Project Presentation
 
Final Paper
Final PaperFinal Paper
Final Paper
 
Linea de tiempo/ time line
Linea de tiempo/ time line Linea de tiempo/ time line
Linea de tiempo/ time line
 
Especialidad rr.pp cs
Especialidad rr.pp csEspecialidad rr.pp cs
Especialidad rr.pp cs
 
NCTR-2015-Network-Impact-Overview
NCTR-2015-Network-Impact-OverviewNCTR-2015-Network-Impact-Overview
NCTR-2015-Network-Impact-Overview
 
SME Concept. Draft1
SME Concept. Draft1SME Concept. Draft1
SME Concept. Draft1
 
Dinusha CV with project
Dinusha CV with projectDinusha CV with project
Dinusha CV with project
 
Evolución de las partes internas del computador
Evolución de las partes internas del computadorEvolución de las partes internas del computador
Evolución de las partes internas del computador
 
Diagrama de gantt (1)
Diagrama de gantt (1)Diagrama de gantt (1)
Diagrama de gantt (1)
 
Pheonix-Design-Studio
Pheonix-Design-StudioPheonix-Design-Studio
Pheonix-Design-Studio
 
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experience
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experienceDrilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experience
Drilling Supervisor and Engineer with more than 12 years of experience
 

Similar to KAJIAN LOGAM TIMBAL (Pb) DAN PENGARUHNYA

Cover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversiCover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversiJessicaFidela
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...Mustain Adinugroho
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanLianatul Munjiah
 
Proposal kimia pencemaran udara print
Proposal kimia pencemaran udara printProposal kimia pencemaran udara print
Proposal kimia pencemaran udara printHendryani Putri
 
Makalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganMakalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganFirdika Arini
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam beratyolaprisci31
 
Perubahan Lingkungan.pptx
Perubahan Lingkungan.pptxPerubahan Lingkungan.pptx
Perubahan Lingkungan.pptxIPAMTK
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emasChaerani Rusli
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-beratEfendy Berkahnya
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiabdulhanan131
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaNurul Afdal Haris
 
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN CdCBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN CdLinda Rosita
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganNina Safitri
 

Similar to KAJIAN LOGAM TIMBAL (Pb) DAN PENGARUHNYA (20)

Cover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversiCover pranata bangunan dikonversi
Cover pranata bangunan dikonversi
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
 
Buku plh 8 genap
Buku plh 8 genapBuku plh 8 genap
Buku plh 8 genap
 
Pklh pelabuhan
Pklh pelabuhanPklh pelabuhan
Pklh pelabuhan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Daur biogeokimia belerang
Daur biogeokimia belerangDaur biogeokimia belerang
Daur biogeokimia belerang
 
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatanPencemaran lingkungan dan kesehatan
Pencemaran lingkungan dan kesehatan
 
Proposal kimia pencemaran udara print
Proposal kimia pencemaran udara printProposal kimia pencemaran udara print
Proposal kimia pencemaran udara print
 
Makalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran LingkunganMakalah Pencemaran Lingkungan
Makalah Pencemaran Lingkungan
 
Jurnal logam berat
Jurnal logam beratJurnal logam berat
Jurnal logam berat
 
Perubahan Lingkungan.pptx
Perubahan Lingkungan.pptxPerubahan Lingkungan.pptx
Perubahan Lingkungan.pptx
 
148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas148026773 pertambangan-emas
148026773 pertambangan-emas
 
111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat111654249 makalah-logam-berat
111654249 makalah-logam-berat
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungaiMakalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
Makalah upaya mengatasi pencemaran air sungai
 
pencemaran udara
pencemaran udarapencemaran udara
pencemaran udara
 
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan SolusinyaMakalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
Makalah Pencemaran Lingkungan dan Solusinya
 
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN CdCBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
CBR PENCEMARAN AIR OLEH LOGAM Pb DAN Cd
 
Pencemaranlingkungan
PencemaranlingkunganPencemaranlingkungan
Pencemaranlingkungan
 
Makalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi utsMakalah bioteknologi uts
Makalah bioteknologi uts
 

KAJIAN LOGAM TIMBAL (Pb) DAN PENGARUHNYA

  • 1. TUGAS MAKALAH EKOTOKSIKOLOGI KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGARUH TERHADAP UDARA DAN PERAIRAN Dosen Pembimbing Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,MKes Oleh : Reny Afrita Dewi H1E113218 Melida Rima Fatima H1E112014 Clara Chintya H1E113057 M. Fajar Rahman La Upe H1E113239 M. Faisal Azdi H1E113028 KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S – 1 TEKNIK LINGKUNGAN BANJARBARU 2016
  • 2. i Rektor Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc NIP. 19660331 199102 1 001 Dekan Fakultas Teknik ULM Dr-Ing Yulian Firmana Arifin, S.T., M.T. NIP. 19750719 200003 1 001 Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Dr. Rony Riduan, S.T., M.T NIP. 19761017 199903 1 003 Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ekotoksikologi Prof. Dr. Qomariatus Sholihah, Amd. Hyp., S.T., Mkes NIP. 19780420 20050 1 002 Mahasiswa M. Faisal Azdi A (H1E113028) Mahasiswa M. Fajar Rahman L (H1E113239) Mahasiswa Reny Afrita Dewi (H1E113218) Mahasiswa Melida Rima Fatima (H1E112014) Mahasiswa Clara Chintya (H1E113057) Wakil Rektor 2 Dr. Hj Aslamiah, M.Pd.,Ph.D NIP. 19600110 19860 2 001 Wakil Rektor 3 Dr. Ir. Abrani S, M.Sc NIP. 19640105 199003 1 023 Wakil Rektor 4 Prof. Dr. Ir. H. Yudi F. A,M.Sc NIP. 19670716 1992031 Wakil Rektor 1 Dr. Ahmad A. B, SE.,M.Si NIP. 19671231 199512 1 002
  • 3. ii LEMBAR PENGESAHAN Judul : KAJIAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) SERTA PENGARUH TERHADAP UDARA DAN PERAIRAN Nama Mahasiswa :RENY AFRITA DEWI H1E113218 MELIDA RIMA FATIMA H1E112014 CLARA CHINTYA H1E113057 M. FAISAL AZDI AKBAR H1E113293 M. FAJAR RAHMAN LA UPE H1E113028 Program Studi : Teknik Lingkungan Peminatan : Ekotoksikologi Disahkan Oleh Dosen Pembimbing Prof. Dr.Qomariyatus Sholihah,Amd.Hyp.ST.,Mkes NIP. NIP. 19780420 20050 1 002
  • 4. iii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang mana atas berkat dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas besar ini dengan judul “Kajian Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruh Terhadap Lingkungan”. Tugas Besar ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan kelulusan mata kuliah Ekotoksikologi di Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Tersusunnya tugas besar ini, tidak terlepas dari dukungan dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih, kepada ibu Prof. Dr. Qomariyatus Sholihah, Amd. Hyp. ST., MKes. Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Ekotoksikologi yang telah memberikan waktu dan bimbingan dalam proses penulisan tugas besar ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih membutuhkan banyak masukkan dan kritikan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dalam memperkaya tugas besar ini. Namun demikian, penulis berharap semoga ini menjadi sumbangan berguna bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu Ekotoksikologi. Banjarbaru, April 2016 Penulis
  • 5. iv DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ........................................................................................................... ii Kata Pengantar ..................................................................................................................iii Daftar isi ............................................................................................................................iv Abstrak .............................................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2 1.3 Tujuan .........................................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Timbal (Pb) ...............................................................................................4 2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb) ...........................................................................5 2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb) ....................................................................................5 2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb) ...................................................................................5 2.3 Jenis Timbal (Pb) .......................................................................................................6 2.4 Sumber Timbal (Pb) ...................................................................................................7 2.5 Manfaat Timbal (Pb) .................................................................................................11 2.6 Dampak Timbal (Pb) .................................................................................................14 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Timbal (Pb) pada Perairan ........................................................................23 3.2 Pengaruh Timbal (Pb) pada Udara.............................................................................26 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ................................................................................................................34 4.2 Saran...........................................................................................................................34 Daftar Pustaka Contoh Soal Indeks
  • 6. v ABSTRAK Timbal (Pb) adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik (racun). dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus mendapat perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar. Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran yang terjadi didalam perairan. Jika didalam tubuh ikan telah terkandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang batas maka dapat disimpulkan sudah terjadi pencemaran dalam suatu lingkungan. Adanya bahan Timbal (Pb) juga mempengaruhi kualitas udara dilingkungan. Salah satu contoh Asap knalpot dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat berpengaruh terhadap kualitas udara. Logam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya, sebab pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Efek yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu kemunduran IQ dan kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Kata Kunci : Timbal, Pb, Air, Udara, Lingkungan
  • 7. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Logam berat adalah senyawa kimia yang mempunyai massa jenis lebih dari 5 gr/m3. Selain itu logam berat diartikan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu logam berat dapat menjadi logam bercaun bagi makhluk hidup dan lingkungan. Logam berat tersebut terdiri dari Cd, Hg, Pb, Zn, As. Dari contoh logam berat tersebut, ada beberapa logam yang termasuk dalam kategori pencemar lingkungan yaitu Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Merkuri (Hg) karena dapat menyebabkan efek racun baik itu terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Logam berat ini tidak mudah diuraikan ke lingkungan dan tidak dapat dimetabolisme dalam tubuh manusia. Timbal merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup karena bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan mutasi, terurai dalam jangka waktu lama dan toksisistasnya tidak berubah. Timbal (Pb) dapat mencemari udara, air, tanah, tumbuhan, hewan, bahkan manusia. Masuknya Pb ke tubuh manusia dapat melalui makanan dari tumbuhan yang biasa dikonsumsi manusia seperti padi, sayur-sayuran dan buah-buahan. Logam Pb terdapat di perairan baik secara alamiah maupun sebagai dampak dari aktivitas manusia. Logam ini masuk ke perairan melalui pengkristalan Pb di udara dengan bantuan air hujan. Selain itu, proses korofikasi dari batuan mineral juga merupakan salah satu jalur masuknya sumber Pb ke perairan. Logam berat Timbal Pb di perairan merupakan suatu masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, karena logam berat ini dapat berpengaruh buruk terhadap seluruh organisme. Pb di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan tubuh makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara pasif (Tangahu, 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi karena adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik dengan ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari lingkungan air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan dirinya
  • 8. 2 setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat Pb dan keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi. Oleh karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh ikan. Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi organ dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan terjadi kerusakan (Sahetapy, 2011). Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus. Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010) Selain itu logam Timbal (Pb) merupakan salah satu bahan yang dapat mencemari udara. Logam timbal yang ditimbulkan berasal dari bahan bakar kendaraan motor yaitu bensin Dengan adanya hal tersebut pemerintah mencantumkan peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu timbale di udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI, 1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbal di air adalah 0,05 µg/m3, sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh apa yang dimakasud dengan Logam berat timbal (Pb) serta pengaruh atau dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan perairan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian Logam berat Timbal (Pb) ? 2. Bagaimana sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb)? 3. Apa jenis logam berat Timbal (Pb) ?
  • 9. 3 4. Darimana sumber logam berat Timbal (Pb) ? 5. Apa manfaat dari logam berat Timbal (Pb) ? 6. Bagaimana pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat Timbal (Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian Logam berat Timbale (Pb) 2. Menjelaskan sifat dan karakteristik logam berat Timbal (Pb 3. Menjelaskanjenis logam berat Timbal (Pb) 4. Menjelaskan sumber logam berat Timbal (Pb) 5. Menjelaskan manfaat dari logam berat Timbal (Pb) 6. Menjelaskan pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh logam berat Timbal (Pb) terhadap lingkungan udara dan perairan.
  • 10. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Timbal (Pb) Timbal merupakan susunan unsur logam berat yang ada di dalam kerak bumi yang menyebar ke alam melalui prose salami yaitu melalui letusan gunung berapi dan proses geokimia. Logam timbal sudah ada dan digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun. Timbale dalam bahasa inggrisnya yaitu lead dengan symbol Pb. Pb merupakan bahasa latin timbale yaitu plumbum berarti logam lunak. Timbale adalah salah satu logam berat yang mengandung zat toksik (racun). dengan adanya hal tersebut timbale merupakan logan yang harus mendapat perhatian lebih guna meminimalisasi masuknya timbal baik terhadap manusia maupun terhadap lingkungan (Deri, 2013). Timbal merupakan polutan yang bersifat prevalens dan mempunyai dampak signifikan terhadap kesehatan. Timbal merupakan racun berbahaya bagi anak-anak maupun orang dewasa. Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan penurunan tingkat kecerdasan (IQ points), penurunan kemampuan belajar. Pada orang dewasa pencemaran timbal dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, kemandulan dan pada level yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian (Lestari, 2006). Timbal merupakan salah satu bahan pencemar udara yang berbentuk partikulat. Baku mutu udara nasional untuk timbal, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara adalah sebesar 2 µg/m3 untuk 24 jam pengukuran (Depkes RI, 1991). Sedangkan standar yang ditetapkan oleh WHO untuk konsentrasi timbal di udara adalah 0,5 µg/m3, dan standar konsentrasi timbale di air adalah 0,05 µg/m3, sedangkan standar konsentrasi timbal pada tanah adalah sebesar 70 ppm. Selain diudara dan diair, timbal juga bisa didapatkan di air laut. Meurut Kempen LH No.51 tahun 2004 baku mutu logam berat timbale untuk air laut yaitu sebesar 0,005 µg/L (Arisandy, 2012).
  • 11. 5 2.2 Sifat dan Karakteristik Timbal (Pb) Timbal (Pb) termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom (NA) 82 dengan bobot atau berat (BA) 207,2 adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C, berbentuk sulfide dan memiliki gravitasi sebesar 11.34. Pada suhu 550-600°C. timbale dapat berubah menjadi timbale oksida dengan cara menguap dan membentuk oksigen di dalam udara (Denny,2005) Timbal memiliki sifat lunak dan lentur, namun pada saat pendinginan timbale mudah rapuh dan mengkerut sehingga sulit larut atau terurai dalam air dingin, air panas dan air asam. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada umumnya dalam bentuk garam anorganik. Karena timbal merupakan sebuah unsur maka tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak dapat dihancurkan. Waktu keberadaan timbal dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti arus angin dan curah hujan. Selain itu timbale memiliki titik cair yang rendah dan memiliki densitas yang tinggi. Logam berat timbale (Pb) memiliki sifat-sifat khusus yaitu (Palar, 2004): a. Timbal merupakan logan lunak yang mudah dibentuk dan dapat di potong dengan menggunakan pisau ataupun menggunakan tangan b. Timbal merupakan dapat digunakan sebagai bahan coating dan tidak mudah berkarat (korosif). c. Timbal merupakan logam berat yang memiliki titik lebur rendah sebesar 327,5◦C. d. Timbal merupakan logam berat yang memiliki kerapatan lebih besar dari logam-logam lainnya, kecuali emas dan merkuri. e. Timbal merupakan logam penghantar listrik yang baik. 2.2.1 Sifat Fisika Timbal (Pb) Sifat fisika TImbal (Pb) yaitu sebagai berikut: a. Memiliki fasa pada suhu kamar yaitu berupa padatan. b. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3. c. Memiliki titik leleh sebesar 327°C.
  • 12. 6 d. Memiliki titik didih sebesar 1.620°C. e. Memiliki panas fusi sebesar 4,77 kJ/mol. f. Memiliki panas penguapan sebesar 179,5 kJ/mol. g. Memiliki kalor jenis sebesar 26.650 J/molK. 2.2.2 Sifat Kimia Timbal (Pb) Sifat kimia timbal (Pb) yaitu sebagai berikut : a. Memiliki bilangan oksidasi sebesar 4,2,-4. b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh). c. Memiliki energy ionisasi sebanyak 3 yang masing-masing sebesar 715,6 kJ/mol, 1450,5 kJ/mol dan 3081,5 kJ/mol. d. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm. e. Memiliki radius ikatan kovalen sebesar 146 pm. f. Memiliki sifat kemagnetan yaitu diamagnetic. g. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m h. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK. 2.3 Jenis Timbal (Pb) a. Galena Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite, dan flourite. Deposit galena biasanya mengandung sejumlah tertentu perak dan juga terdapat seng, kadmium, antimoni, arsen, dan bismuth, sehingga umumnya produksi timbal dari galena menghasilkan juga logam-logam tersebut. Warna galena adalah abu-abu mengkilap dan formulanya adalah PbS. Struktur kristalnya kubik dan oktahedral dan spesifik graviti 7,2 – 7,6. b. Cerrusite Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat dalam bentuk granular yang padat atau benbentuk fibrous. Warnanya umumnya tidak berwarna, hingga putih, abu-abu, biru, atau hijau dengan penampakan dari transparan hingga translusen. Mineral ini bersifat tidak larut
  • 13. 7 dalam air akan tetapi larut dalam asam encer seperti asam nitrat. Dan spesifik gravitinya 6,53-6,57. c. Anglesite Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral gelena akibat pengaruh cuaca. Warna mineral ini dari putih, abu-abu, hingga kuning, jika tidak murni maka warnanya abu-abu gelap. Mineral ini memiliki spesifik graviti 6,3 dengan kandungan timbal sekitar 73%. Penyebaran logam Timbal (Pb) di bumi sangat sedikit. Menurut Palar (2008), jumlah Timbal (Pb) yang terdapat di seluruh lapisan bumi hanya 0,0002% dari jumlah seluruh kerak bumi. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah kandungan logam berat lainnya yang ada di bumi. Di alam sendiri terdapat 4 macam isotop plumbum yaitu: 1. Timbal-204 atau Pb204, diperkirakan berjumlah 1,48% dari seluruh isotop timbal yang terdapat di alam. 2. Timbal-206 atau Pb206, ditemukan dalam jumlah sebesar 23,6% dari seluruh isotop timbal yang terdapat di alam. 3. Timbal-207 atau Pb207, sebanyak 22,6% dari seluruh isotop plumbum yang terdapat di alam. 4. Timbal-208 atau Pb208, ditemukan sebanyak 52,32% dari seluruh isotop plumbum yang terdapat di alam. Menurut ATSDR (2005), Timbal (Pb) secara alami terdapat di lingkungan. Tetapi walaupun begitu, sebagian besar keberadaan Timbal (Pb) di lingkungan berasal dari kegiatan manusia. Timbal (Pb) dapat masuk ke lingkungan dari kegiatan pertambangan Timbal (Pb) dan logam lainnya juga dari industri yang menggunakan Timbal (Pb) ataupun dalam bentuk alloy. 2.4 Sumber Logam Timbal (Pb) Timbal merupakan sebuah unsur yang biasanya ditemukan di dalam batu - batuan, tanah, tumbuhan dan hewan.. Timbal tidak mengalami penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai partikel. Timbal banyak dimanfaatkan oleh kehidupan manusia seperti sebagai bahan pembuat baterai, amunisi, produk logam (logam lembaran, solder, dan pipa), perlengkapan medis (penangkal radiasi dan
  • 14. 8 alat bedah), cat, keramik, peralatan kegiatan ilmiah/praktek (papan sirkuit/CB untuk komputer) untuk campuran minyak bahan-bahan untuk meningkatkan nilai oktan (Dessy, 2012). Penggolongan sumber timbal (Pb) yaitu sebagai berikut: 1. Sumber dari Alam Kadar Pb yang secara alami dapat ditemukan dalam bebatuan sekitar 13 mg/kg. Khusus Pb yang tercampur dengan batu fosfat dan terdapat didalam batu pasir (sand stone) yang memiliki kadar lebih besar yaitu 100 mg/kg. Timbal (Pb) yang terdapat di dalam tanah memiliki kadar sekitar 5-25 mg/kg dan di dalam air bawah tanah (ground water) berkisar antara 1- 60 μg/liter. Secara alami timbal (Pb) juga terdapat di air permukaan. Misalkan air telaga dan air sungai. Masing-masing air permukaan tersebut memiliki kadar Pb sebesar 1 -10 μg/liter. Dalam air laut juga terdapat kadar senyawa Pb, namun lebih rendah dari kadar Pb di dalam air tawar. Secara alami Pb tidak hanya ditemukan di air namun juga ditemukan di udara yang memiliki kadar berkisar antara 0,0001-0,001 μg/m3. Selain itu tumbuh-tumbuhan juga dapat terkandung Pb, misalkan sayur-mayur dan padi-padian. Hal ini terbukti dari penelitian yang dilakukan di USA dengan kadar Pb berkisar antara 0,1 -1,0 μg/kg berat kering. Sumber utama timbal di air berasal dari pembuangan limbah yang mengandung timbal. Salah satu industry yang dalam air limbahnya mengandung timbal adalah industri aki penyimpanan di mobil, di mana elektrodanya mengandung 93% timbal dalam bentuk timbal oksida (PbO2) (Emiyarti, 2013). Public Health Service Amerika Serikat menetapkan bahwa sumber-sumber air untuk masyarakat tidak boleh mengandung timbal lebih dari 0,05 mg/L, sedangkan WHO menetapkan batas timbale di dalam air sebesar 0,1 mg/L. Dalam mengkontaminasi sumber air, hamper semua timbale terdapat dalam sedimen, dan sebagian lagi larut dalam air (Dessy, 2012). Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS (golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena
  • 15. 9 merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng) dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya 10% terdiri dari campuran seng dan tembaga. 2. Sumber dari Industri Kandungan senyawa Pb yang berasal dari proses Industri yang perpotensi memakai Pb sebagai bahan baku ataupun yang menghasilkan timbale dari proses industry tersebut. Misalnya: a. Industri pengecoran maupun pemurnian. Industri ini menghasilkan timbal konsentrat (primary lead), maupun secondary lead yang berasal dari potongan logam (scrap). b. Industri batery. Industri ini banyak menggunakan logam Pb terutama lead antimony alloy dan lead oxides sebagai bahan dasarnya. c. Industri bahan bakar. Pb berupa tetra ethyl lead dan tetra methyl lead banyak dipakai sebagai anti knock pada bahan bakar, sehingga baik industri maupun bahan bakar yang dihasilkan merupakan sumber pencemaran Pb. d. Industri kabel. Industri kabel memerlukan Pb untuk melapisi kabel. Saat ini pemakaian Pb di industri kabel mulai berkurang, walaupun masih digunakan campuran logam Cd, Fe, Cr, Au dan arsenik yang juga membahayakan untuk kehidupan makluk hidup. e. Industri kimia, yang menggunakan bahan pewarna. Pada industri ini seringkali dipakai Pb karena toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk warna kuning dipakai lead chromate (Dessy, 2012). 3. Sumber dari Transportasi
  • 16. 10 Kendaraan bermotor memberikan kontribusi terbesar dalam menyumbang timbal di udara. Sebagai ilustrasi, jumlah kendaraan bermotor roda empat contohnya di Kota Medan mengalami peningkatan sebesar 6,4% dan kenderaan roda dua mengalami peningkatan sebesar 13,03% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar sebanyak 220..245 buah dan kendaraan roda dua sebanyak 493.896 buah. Pada tahun 2002 jumlah kendaraan roda empat yang terdaftar 234..295 buah dan kendaraan roda dua sebanyak 558.236 (BPS, 2002). Jumlah ini terus meningkat sampai hari ini, yang artinya kadar timbal di udara juga terus meningkat. Partikel timbal yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor berukuran 0,02–1,00 μm, dengan masa tinggal di udara mencapai 4–40 hari. Partikel yang sangat kecil ini memungkinkan timbal terhirup dan masuk sampai ke paru paru manusia (Dessy, 2010). Bensin juga menghasilkan Timbal (Pb). Emisi Pb merupakan hasil pembakaran dari bahan tambahan Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor. Pb dihasilkan melalui pencampuran Logam berat Pb dengan bahan bakar tersebut, kemudian akan tercampur dengan oli, selanjutnya terjadi proses di dalam mesin. Setelah proses dilakukan maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas buang lainnya (Dessy, 2012). 4. Sumber dari makanan Bahan pangan yang dikonsumsi manusia juga mengandung timbal secara alami terutama terhadap ikan. Ikan yang dikonsumsi juga bisa terpapar oleh logam timbal (Pb) karena ikan tersebut berasal dari perairan (sungai atau laut) yang terkontaminasi logam timbal (Pb). Pada ikan dan binatang lain yang mengandung timbal 0,2-2,5 mg/kg, pada daging atau telur mengandung timbal sebesar 0-0,37 mg/kg, padi-padian mengandung timbal sebesar 0- 1,39 mg/kg dan sayur-sayuran mengandung 0- 1,3 mg/kg. Dengan demikian, maka kita perlu memperhatikan menu makanan yang dikonsumsi setiap hari (Aunurohim, 2013).
  • 17. 11 2.5 Manfaat Timbal (Pb) Timbal (Pb) merupakan logam yang sangat populer dan banyak dikenal oleh masyarakat awam. Hal ini disebabkan oleh banyaknya Pb yang digunakan di industry nonpangan dan paling banyak menimbulkan keracunan pada makhluk hidup. Pb adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna cokelat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan. Dalam pertambangan, logam ini berbentuk sulfida logam (PbS), yang sering disebut galena. Logam timbal (Pb) banyak digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat karat dan pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium. Senyawa ini banyak ditemukan dalam pertambangan di seluruh dunia. Bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan Pb ini adalah sering menyebabkan keracunan (Wulandari, 2005). Menurut Darmono (1995), Pb mempunyai sifat bertitik lebur rendah, mudah dibentuk, mempunyai sifat kimia yang aktif, sehingga dapat digunakan untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan. Bila dicampur dengan logam lain, membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam murninya, mempunyai kepadatan melebihi logam lain. Timbal (Pb) yang paling banyak digunakan yaitu sebagai zat anti letup pada bensin. Pb juga digunakan sebagai zat penyusun patri atau solder dan sebagai formulasi penyambung pipa (Posman, 2000). Logam berat timbal (Pb) juga bisa digunakan sebagai zat pewarna dalam industry kosmetik dan glace untuk industry keramik yang. Selain itu juga dapat digunakan bahan pengemas, saluran air, alat-alat rumah tangga dan hiasan (Librawati, 2005). Timbal digunakan untuk tangki garis yang menyimpan cairan korosif, seperti asam sulfat (H2SO4). Kepadatan tinggi timbal membuatnya berguna sebagai perisai terhadap sinar-X dan radiasi sinar gamma dan digunakan dalam mesin sinar X dan reaktor nuklir. Timbal juga digunakan sebagai penutup pada beberapa kawat dan kabel untuk melindungi mereka dari korosi, sebagai bahan untuk menyerap getaran dan suara dan dalam pembuatan amunisi. Sebagian besar timbal digunakan saat ini digunakan dalam produksi baterai penyimpanan asam timbal seperti baterai yang ditemukan di mobil. Beberapa paduan dengan timah yang banyak digunakan. Solder, sebuah paduan yang hampir setengah timbal dan
  • 18. 12 setengah timah, merupakan bahan dengan titik leleh yang relatif rendah yang digunakan untuk bergabung dengan komponen listrik, pipa dan barang-barang logam lainnya. Jenis logam, paduan timbal, timah dan antimon, merupakan bahan yang digunakan untuk membuat jenis yang digunakan dalam mesin cetak dan piring. Metal Babbit, paduan timbal lain, digunakan untuk mengurangi gesekan pada bantalan. Banyak bentuk senyawa timbal yang bermanfaat. Timbal monoksida (PbO), juga dikenal sebagai litharge, adalah padatan kuning yang digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca, seperti timah kristal dan kaca batu, di vulkanisir karet dan sebagai pigmen cat. Timbal dioksida (PbO2) adalah bahan coklat yang digunakan dalam baterai penyimpanan asam timbal. Tetraoxide Trilead (Pb3O4), juga dikenal sebagai timbal merah, digunakan untuk membuat cat coklat kemerahan yang mencegah karat pada struktur baja luar ruangan. Timbal arsenat (Pb3 (AsO4) 2) telah digunakan sebagai insektisida. Timbal karbonat (PbCO3), juga dikenal sebagai Kerusit, adalah, zat beracun putih yang banyak digunakan sebagai pigmen untuk cat putih. Penggunaan timbal karbonat dalam cat sebagian besar telah berhenti mendukung titanium oksida (TiO2). Timbal sulfat (PbSO4), juga dikenal sebagai anglesite, digunakan dalam pigmen cat yang dikenal sebagai sublimasi timah putih. Timbal kromat (PbCrO4), juga dikenal sebagai crocoite, digunakan untuk memproduksi cat kuning krom. Timbal nitrat (Pb (NO3) 2) digunakan untuk membuat kembang api dan kembang api lainnya. Timbal silikat (PbSiO3) digunakan untuk membuat beberapa jenis kaca dan dalam produksi karet dan cat. Timbal memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup manusia apabila dikelola secara bijaksana, adapun berbagai kelebihan dari timbal antara lain:  Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif.  Timbal dipakai sebagai agen pewarna dalam bidang pembuatan keramik terutama untuk warna kuning dan merah.  Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik.
  • 19. 13  Timbal dipakai sebagai proyektil untuk alat tembak dan dipakai pada peralatan pancing untuk pemberat disebakan timbale memiliki densitas yang tinggi, harganya murah dan mudah untuk digunakan.  Lembaran timbal dipakai sebagai bahan pelapis dinding dalam studio music  Timbal dipakai untuk pelindung alat-alat kedokteran, laboratorium yang menggunakan radiasi misalnya sinar X.  Timbal cair dipergunakan sebagai agen pendingin dalam peralatan reactor yang menggunakan timbale sebagai pendingan.  Kaca timbal mengandung 12-28% Pb dimana dengan adanya Pb ini akan mengubah karakteristik optis dari kaca dan mereduksi transmisi radiasi.  Timbal banyak dipakai untuk elektroda pada peralatan elektrolisis.  Timbal digunakan untuk solder untuk industri elektronik.  Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.  Timbal ditambahkan dalam peralatan yang terbuat dari kuningan agar tidak licin dan biasanya digunakan dalam peralatan permesinan.  Timbal dipakai dalam raket untuk memperberat massa raket.  Timbal karena sifatnya tahan korosi maka dipakai dalam bidang kontruksi.  Dalam bentuk senyawaan maka tetra-etil-lead dipakai sebagai anti-knock pada bahan bakar.  Semikonduktor berbahan dasar timbal banyak seperti Timbal telurida, timbale selenida, dan timbale antimonida dipakai dalam peralatan sel surya dan dipakai dalam peralatan detektor inframerah.  Timbal biasanya dipakai untuk menyeimbangkan roda mobil tapi sekarang dilarang karena pertimbangan lingkungan.  Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin.
  • 20. 14 2.6 Dampak yang Ditimbulkan Logam Berat Timbal 1. Pencemaran Udara Setiap makhluk hidup membutuhkan udara. Oleh karena itu, udara adalah hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen (N2),20% oksigen (O2), 0,93% argon, 0,03% karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4) dan hidrogen (H2). Udara dikatakan "normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan sertaperubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi. Istilah polusi atau pencemaran berasal dari negara Yunani yang berarti mengotorkan,merusakkan atau mencemarkan. Menurut UU RI No. 23 Tahun 1997 Pasal 1 Ayat 3,polusi / pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi,dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan dari kegiatan proses alam, sehingga kualitas turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi secara optimal.Sedangkan polusi udara adalah penyusutan kualitas udara sampai pada yang mengganggu kehidupan karena masuknya polutan ke udara (Fardiaz,1992). Ada empat tingkatan pencemaran yang diklasifikasikan oleh WHO. Pencemaran tingkat pertama, yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.Pencemaran tingkat kedua, yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita. Pencemaran tingkat ketiga, yaitupencemaran yang sudah dapat bereaksi pada daya tahan tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. Dan yang terakhir adalah pencemaran tingkat keempat, yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan (Fardiaz,1992). Polusi udara terjadi karena masuknya polutan ke dalam udara. Zat-zat yang dapat menyebakan polusi udara diantaranya adalah karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), CFC, karbon dioksida (CO2),
  • 21. 15 Ozon (O3), benda partikulat(PM), timbal (Pb), dan hidro karbon (HC). Polusi udara dapat timbul baik secara alami, maupun karena ulah manusia. Secara alami, polusi udara timbul karena letusan gunung berapi, kebakaran hutan dengan sebab alamiah, pembusukan, dan nitrifikasi serta denitrifikasi makhluk hidup. Akan tetapi, sumber utama dari polusi udara ditimbulkan oleh manusia (Putra, 2007). Negara-negara yang sedang berkembang memiliki angka pertambahan penduduk yang tinggi. Jumlah penduduk yang terus-menerus bertambah secara tidak langsung menimbulkan polusi udara. Pertambahan penduduk menyebabkan arus mobilitas meningkat. Jika arus mobilitas meningkat, hal ini menuntut bertambahnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan bermotor sehingga kendaraan bermotor menjadi penyebab utama polusi udara karena kendaraan bermotor mengeluarkan emisi gas karbon monoksida (CO). Fardiaz (1992) mengungkapkan bahwa 60% dari pencemar udara terdiri dari karbon monoksida dan 15 % dari hidrokarbon. Walhi (2004) menjelaskan bahwa, kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13%-44% SPM, 71%-89% hidrokarbon, 34%-73% oksida nitrogen, dan hampir seluruh karbon monoksida ke udara Jakarta. Hasil pembakaran tersebut berupa polutan yaitu CO, HC, SO2, NO2, dan partikulat. Selain kendaraan bermotor, polusi udara juga disebabkan oleh kegiatan perindustrian dan rumah tangga. Pada umumnya, asap-asap yang dihasilkan dari kegiatan perindustrian mengandung sulfur dioksida. Sementara itu, kegiatan rumah tangga, seperti pembakaran sampah rumah tangga merupakan sumber utama debu yang tercampur di udara (Kastiyowati, 2014) Polusi udara menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan di bumi. Polusi udara mmberikan pengaruh baik bagi kesehatan manusia maupun pada lingkungan. Dampakpolusi udara terhadap kesehatan manusia diantaranya adalah:  Menyebabkan penyakit pernapasan, misalnya paru-paru, asma, dan bronchitis. Zat-zat asing yang terdapat pada udara akan terhirup, terbawa ke paru-paru, dan mengendap di paru-paru. Keberadaan zat asing tersebut akan menyebabkan infeksi dan gangguan kerja paru-paru.  Penurunan kesehatan dan kemampuan mental anak-anak
  • 22. 16 Unsur timbal (Pb) yang terhirup anak akan menyerang sel syaraf, dapat meracuni atau merusak fungsi mental dan perilaku, serta menganggu pertumbuhan anak.  Penurunan kecerdasan (IQ) anak-anak Pb (timbal) dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, mengurangi intelegensia, dan dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan sel syaraf dan sistem otak. Sementara itu, dampak polusi udara terhadap lingkungan diantaranya adalah:  Terjadinya pemanasan global (global warming) dan efek rumah kaca Pemanasan global disebabkan oleh emisi dari zat-zat pencemar seperti karbondioksida (CO2), metan, dan oksida nitrat. Zat-zat pencemar tersebut berkumpul di atmosfer membentuk lapisan tebal yang menghalangi matahari dan menyebabkan pemanasan planet dan efek rumah kaca.  Terjadinya kerusakan lapisan ozon Semakin menipisnya lapisan ozon disebabkan oleh zat CFC yang bersumber dari AC, lemari es dan semprotan aerosol.  Terjadinya hujan asam Hujan asam diebabkan oleh SO2 dan NO2 yang berasal dari asap knalpot dan pupuk yang digunakan dalam pertanian.  Membuat pertumbuhan tanaman terhambat Beberapa studi menunjukkan bahwa tumbuhan yang ditanam di sepanjang jalur jalan utama di perkotaan tingkat pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di desa.  Mempercepat pengikisan bangunan Kepadatan daerah perkotaan, asap, dan partikel udara yang berasal dari kendaran bermesin diesel menyebabkan kotornya permukaan bangunan. Berdasarkan hasil percobaan, campuran pencemar-pencemar seperti nitrogen dioksida dan sulfur dapat merusak batu lebih cepat (Apriyandi,2009) Permasalahan polusi udara harus sesegera mungkin ditanggulangi secara maksimal. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi polusi udara di bumi ini. Cara-cara tersebut diantaranya adalah:
  • 23. 17  Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar bernilai oktan tinggi. Bahan bakar yang mempunyai nilai oktan yang tinggi melakukan pembakaran yang lebih efisien sehingga hanya menghasilkan sedikit gas karbon monoksida (CO).  Melakukan penghijauan dan reboisasi Penghijauan dan reboisasi sangat penting untuk dilakukan agar jumlah tumbuhan menjadi semakin banyak sehingga CO2 yang berada di udara dapat diubah menjadi O2 melalui proses fotosintesis.  Menghentikan pembakaran hutan Pembakaran hutan menyebabkan luas hutan yang bertindak sebagai paru-paru dunia berkurang secara signifikan. Selain itu, asap yang timbul dari kebakaran hutan menghasilkan emisi gas CO dalam jumlah yang sangat besar.  Menggunakan sepeda sebagai alat transportasi Sepeda tidak menghasilkan emisi gas apapun sehingga sangat ramah lingkungan.  Memanfaatkan kendaraan umum Dengan menggunakan kendaraan umum yang dipakai bersama, berarti kita mengurangi jumlah kendaraan yang beroperasi dan pencemaran udara pun berkurang.  Memakai kendaraan yang usianya maksimal 10 tahun Kendaraan yang usia mesinnya sudah tua melakukan pembakaran yang tidak efisien sehingga menghasilkan banyak gas CO dan tidak ramah lingkungan. Semua elemen masyarakat harus sadar akan dampak buruk polusi udara dan berpartisipasi aktif dalam usaha meminimalisasi polusi di bumi ini agar tingkat polusi dapat benar-benar berkurang sehingga kita dapat menyelamatkan bumi dari kerusakan yang lebih parah dan manusia dapat hidup di lingkungan yang sehat (Kastiyowati,2014). 2. Pencemaran Air Pencemaran air dapat merupakan masalah, regional maupun lingkungan global, dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan
  • 24. 18 tanah atau daratan. Walaupun air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, tetapi air akan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat tercemar.(Darmono, 1995) Air yang tersebar di alam semesta ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan yang turun di atasnya selalu mengandung bahan- bahan terlarut, seperti karbon dioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen (N2), serta bahan-b ahan tersuspensi misalnya debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa air hujan dari atmosfir. Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal disebut dengan pencemaran air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda-beda. Sebagai contoh, air kali di pegunungan yang belum tercemar tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai air minum. (Kristanto, 2002) Pencemaran air terdiri dari bermacam-macam jenis, antara lain: a. Pencemaran Mikroorganisme dalam Air Berbagai kuman penyebab penyakit pada makhluk hidup seperti bakteri, virus, protozoa, dan parasit sering mencemari air. Kuman yang masuk ke dalam air tersebut berasal dari buangan limbah rumah tangga maupun buangan dari industri peternakan, rumah sakit, tanah pertanian dan lain sebagainya. Pencemaran dari kuman penyakit ini merupakan penyebab utama terjadinya penyakit pada orang yang terinfeksi. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran air ini disebut water-borne disease dan sering ditemukan pada penyakit tifus, kolera, dan disentri (Darmono, 2015) b. Pencemaran Air oleh Bahan Anorganik Nutrisi Tanaman Penggunaan pupuk nitrogen dan fosfat dalam bidang pertanian telah dilakukan sejak lama secara meluas. Pupuk kimia ini dapat menghasilkan produksi tanaman yang tinggi sehingga menguntungkan petani. Tetapi dilain pihak, nitrat dan fosfat dapat mencemari sungai, danau, dan lautan. Sebetulnya
  • 25. 19 sumber pencemaran nitrat ini tidak hanya berasal dari pupuk pertanian saja, karena di atmosfer bumi mengandung 78% gas nitrogen . Pada waktu hujan dan terjadi kilat dan petir, di udara akan terbentuk amoniak dan nitrogen terbawa air hujan menuju permukaan tanah. Nitrogen akan bersenyawa dengan komponen yang kompleks lainnya (Darmono, 2015). c. Pencemar Bahan Kimia Anorganik Bahan kimia anorganik seperti asam, garam dan bahan toksik logam lainnyaseperti timbal (Pb), kadmium (Cd), merkuri (Hg) dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan air tidak enak diminum. Disamping dapat menyebabkan matinya kehidupan air seperti ikan dan organisme lainnya, pencemaran bahan tersebut juga dapat menurunkan produksi tanaman pangan dan merusak peralatan yang dilalui air tersebut (karena korosif) (Darmono, 2015). d. Pencemar Bahan Kimia Organik Bahan kimia organik seperti minyak, plastik, pestisida, larutan pembersih, detergen dan masih banyak lagi bahan organik terlarut yang digunakan oleh manusia dapat menyebabkan kematian pada ikan maupun organisme air lainnya. Lebih dari 700 bahan kimia organik sintetis ditemukan dalam jumlah relatif sedikit pada permukaan air tanah untuk diminum di Amerika, dan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal, gangguan kelahiran, dan beberapa bentuk kanker pada hewan percobaan di laboratorium. Tetapi sampai sekarang belum diketahui apa akibatnya pada orang yang mengkonsumsi air tersebut sehingga dapat menyebabkan keracunan kronis (Darmono, 2015). Komponen pencemaran air akan menentukan terjadinyaindikator pencemaran air. Pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak mengindahkan kelestarian dan daya dukung lingkungan akan sangat berpotensi terjadinya pencemaran air. Menurut Sunu (2001), adapun komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut: a. Limbah Zat Kimia Apabila limbah zat kimia yang belum terolah dibuang langsung ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan membahayakan bagi kehidupan organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai bahan pencemar air dikelompokkan sebagi berikut:
  • 26. 20 1. Insektisida, sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan masyarakat khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan. 2. Pembersih, Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya buih-buih pada permukaan air. 3. Larutan penyamak kulit, Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak merusak lingkungan khususnya pencemaran air. 4. Zat warna kimia, Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya mempunyai dayatarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna aslinya.Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh manusia. b. Limbah Padat Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini merupakan limbah hasil proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah padat yang terbentuk lebih halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat larut dalam air dan tidak dapat mengendap, melainkan membentuk koloid yang melayang-layang di dalam air. Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh sehingga akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air dan mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan oksigen terlarut di dalam air juga menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan di dalam air. c. Limbah Bahan Makanan Limbah bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering menimbulkan bau busuk yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh
  • 27. 21 mikroorganisme. Apabila limbah bahan makanan mengandung protein, maka pada saat didegradasi oleh mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan menimbulkan bau busuk. d. Limbah Organik Limbah organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen. e. Limbah Anorganik Limbah anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating, industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung dibuang di air lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Ion logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air lingkungan sangat berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia. Pencemaran air dapat ditandai oleh turunnya mutu, baik air daratan (sungai, danau, rawa, dan air tanah) maupun air laut sebagai suatu akibat dari berbagai aktivitas manusia modern saat ini sangat beragam.adapun sumber pencemaran air yaitu: a. Pencemaran Air oleh Pertanian Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air. Sektor pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu seperti insektisida dan herbisida (Anugrah, 2011). b. Pencemaran Air oleh Peternakan dan Perikanan
  • 28. 22 Penanganan yang tidak tepat terhadap kotoran dan sisa makanan ternak dapat berpotensi sebagai sumber pencemaran. Karakteristik terhadap pencemaran air yang diakibatkan oleh kegiatan peternakan antara lain:  Komposisi dan jumlah kotoran ternak bervariasi tergantung pada tipe, jumlah dan metode pemberian makan dan penyiramannya.  Tingkat pencemaran sangat bervariasi tergantung pada lokasi lahan yang digunakan untuk peternakan, sistem dan skala operasi serta tingkat teknik pengembangbiakan. c. Pencemaran Air oleh Industri Air limbah industri cenderung mengandung zat berbahaya, oleh karena itu harus dicegah agar tidak dibuang ke saluran umum. Karakteristik pencemaran air dari industri manufaktur antara lain:  Limbah cair  Industri makanan  Industri tekstil Industri pulp dan kertas  Industri kimia Industri kulit  Industri electroplating d. Pencemaran Air oleh Aktivitas Perkotaan Aktivitas manusia di perkotaan memberikan andil dalam menimbulkan pencemaran lingkungan yang tinggi. Ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan laju pencemaran lingkungan melampaui laju kemampuan alam. Penyebab pencemaran air karena limbah perkotaan seperti air limbah, kotoran manusia, limbah rumah tangga, limbah gas, dan limbah panas (Djuwansyah, 2009).
  • 29. 23 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengaruh Timbal pada Lingkungan Perairan Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar. Air sering tercemar oleh komponen- komponen anorganik antara lain berbagai mcam logam berat yang berbahaya. Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan dalam keperluan sehari-hari dan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemari lingkungan apabila konsentrasinya melebihi ambang batas. Logam Pb (timbal) merupakan salah satu logam berat dengan kandungan yang telah melebihi ambang batas di beberapa perairan di Indonesia. Pb merupakan logam yang dapat terakumulasi dalam jaringan organisme. Kandungannya dalam jaringan terus meningkat sesuai dengan kenaikan konsentrasi Pb dalam air dan lamanya organisme tersebut berada dalam perairan yang tercemar Pb. Hal ini disebabkan karena organisme air tidak mampu meregulasi logam berat Pb yang masuk kedalam tubuh organisme. Kadar maksimum Pb dalam air yang dapat digunakan untuk kegiatan perikanan adalah sebesar 0,03 mg/L (Alaerts dan Santika, 1987). Ikan sebagai salah satu biota air dapat dijadikan indikator tingkat pencemaran yang terjadi didalam perairan. Jika didalam tubuh ikan telah terkandung logam berat dengan konsentrasi yang tinggi dan melebihi ambang batas maka dapat disimpulkan sudah terjadi pencemaran dalam suatu lingkungan. Menurut Adnan 1994, kandungan logam berat dalam ikan erat kaitannya dengan pembuangan limbah industri disekitar tempat hidup ikan tersebut, seperti sungai, danau,dan laut.Banyaknya logam berat yang terserap dan terdistribusi pada ikan bergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi polutan,aktivitas mikroorganisme, tekstur sedimen, serta jenis dan unsur ikan yang hidup dilingkungan tersebut. Sedangkan untuk mengukur Akumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Gambaran Histologi pada Jaringan Avicennia
  • 30. 24 marina (forsk.) Vierh di Perairan Pantai Jawa Timur sampel yang digunakan adalah air, sedimen dan vegetasi mangrove yang terdiri dari akar, batang, daun dan buah, serta gambaran histologinya pada jaringan akar, batang, daun dan buah A.marina (Arisandy dkk, 2012). Logam Timbal (Pb) di lingkungan dapat terakumulasi pada jaringan tubuh makhluik hidup yang berada di lingkungan tersebut. Ikan yang hidup pada perairan yang mengandung logam berat akan mengabsorpsi logam berat secara pasif (Tangahu et al., 2011). Akumulasi logam berat pada ikan dapat terjadi karena adanya kontak antara medium perairan yang mengandung senyawa toksik dengan ikan. Kontak berlangsung dengan adanya pemindahan zat kimia dari lingkungan air ke dalam atau permukaan tubuh ikan. Ikan akan mempertahankan dirinya setelah mendapat paparan Pb dari air. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan tubuh dalam kondisi homeostasis yang dapat meningkatkan metabolism tubuh. Pengaruh bahan toksik tersebut ditentukan oleh sifat toksik logam berat Pb dan keberhasilan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi dan ekskresi. Oleh karena itu pengaruh sifat toksik masih dapat ditoleransi oleh tubuh ikan. Peningkatan kadar Pb pada jaringan tubuh ikan akan menurunkan fungsi organ dan jika melewati ambang batas maka organ organ dalam tubuh ikan akan terjadi kerusakan (Sahetapy, 2011). Logam berat di air mengakibatkan terjadinya proses akumulasi pada daging ikan. Akumulasi biologis dapat terjadi melalui absorpsi langsung terhadap logam berat yang ada dalam air. Akumulasi juga terjadi karena kecenderungan logam berat untuk membentuk senyawa kompleks dengan zat-zat organic yang terdapat dalam tubuh organism. Akumulasi logam berat pada bagian tubuh tertentu dimungkinkan dengan keberadaan gugus metalloyion (sulfidril-SH) dan amina (nitrogen-NH) yang dapat mengikat logam berat seperti Pb secara kovalen. Logam berat masuk ke dala m sel dan ikut didistribusikan oleh darah ke seluruh tubuh. Sirkulasi darah menyebabkan logam berat terakumulasi di dalam dinding pembuluh darah dan jaringan ikat yang terdapat di sekitar otot ikan ( Yulaipi dan Aunurohin, 2013) Logam berat termasuk Timbal (Pb) masuk ke dalam tubuh ikan melalui air, sedimen dan makanan yang dikonsumsi ikan. Logam berat yang masuk ke
  • 31. 25 perairan umumnya mengendap di dasar perairan karena Pb memiliki densitas yang lebih besar dari air. Pb tersebut akan terakumulasi pada sedimen dan detritus. Apabila ikan termasuk ke dalam kelompok pemakan sedumen dan detritus maka peluang Pb untuk memasuki tubuhnya akan semakin besar dan pada akhirnya akan terakumulasi dalam jumlah besar ( Simbolon dkk., 2010) Pembuangan limbah industry ke sungai akan menyebabkan perubahan pada perairan. Peningkatan kadar logam berat di dalam perairan tersebut akan diikuti oleh meningkatnya kadar zat tersebut dalam organism air seperti ikan (Candra, 2007). Logam berat yang terkandung dalam air sungai sangat berbahaya bagi kehidupan, baik bagi organism akuatik maupun bagi manusia. Ob dapat masuk melalui saluran pencernaan, pernapasan, dan kulit, kemudian masuk ke dalam tubuh kemudian tertinggal di dalam tubuh sehingga dapat mempengaruhi fungsi organ (Indrawati dkk., 2007). Kasus pencemaran logam berat Timbal (Pb) yang pernah terjadi di indonesia salah satunya adalah pencemaran logam berat timbal yang terjadi diteluk jakarta. Konsentrasi Pb air pada muara sungai di Teluk Jakarta sudah melebihi ambang batas yangditentukan Kepmen LH no 51 tahun 2004 (Menteri Lingkungan Hidup, 2004), sehingga perlu penanganan secara saksama. Muara Sungai Ciliwung merupakan kontributor pencemar Pb tertinggi bagi perairan teluk Jakarta (Rumata,2005). Kandungan Pb air pada musim kemarau cenderung lebih tinggi dibandingkan musim penghujan, kecuali Sungai Ciliwung. Hal ini dapat terjadi jika banyak industri di sekitar DAS Ciliwung membuang limbahnya pada saat air sungai memiliki debit tinggi (hujan). Tingginya konsentrasi Pb pada musim kemarau secara umum disebabkan debit air sungai lebih rendah dibanding musim penghujan (Rumata,2005). Dari penelitian ini terungkap bahwa semua sungai yang mengalir ke Teluk Jakartamemberikan kontribusi terhadap tingginya kandungan Pb di perairan Teluk Jakarta, dengan kontributor terbesar adalah Sungai Ciliwung. Oleh karena itu disarankan agar Pemda DKI selalu memantau industri dan permukiman di sekitar DAS yang mengalir ke Teluk Jakarta agar tidak membuang limbahnya tanpa pengolahan terlebih dahulu. Selain memantau pencemaran organik, hendaknya
  • 32. 26 dikontrol pula pencemaran anorganik seperti logam berat, khususnya Pb yang telah melebihi ambang batas di perairan Teluk Jakarta (Rumanta, 2005a-b). Ini penting agar tidak terjadi musibah yang lebih besar lagi, seperti yang terjadi di Teluk Minamata beberapa tahun yang lampau (Rumata,2005). 3.2 Pengaruh Timbal Pada Kualitas Udara Derasnya arus urbanisasi dan imigrasi membuat jumlah penduduk kota besar semakin menigkat dari pada penduduk pedesaaan. Hal ini tentu saja berpengaruh kepada jumlah kendaraan bermotor di kota-kota besar. Karena setiap orang pasti ingin beraktifitas dengan lebih cepat dan lebih nyaman. Ditambah dengan mudahnya proses jual beli kendaraan bermotor sekarang ini. Emisi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil samping pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan bermotor. Semakin kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin kendaraan bermotor, maka semakin banyak jumlah Pb yang akan di emisikan ke udara. Senyawa yang terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl. 2PbO, PbCl2, Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT dan karsiogenik pada MTBE (bahan aditif pada bensin selain TEL yang menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh) (Anonim, 2010). Menurut Environment Project Agency, sekitar 25% logam berat Timbal (Pb) tetap berada dalam mesin dan 75% lainnya akan mencemari udara sebagai asap knalpot. Emisi Pb dari gas buangan tetap akan menimbulkan pencemaran udara dimanapun kendaraan itu berada, tahapannya adalah sebagai berikut: sebanyak 10% akan mencemari lokasi dalam radius kurang dari 100 m, 5% akan mencemari lokasi dalam radius 20 km, dan 35% lainnya terbawa atmosfer dalam jarak yang cukup jauh (Surani, 2002). Logam Pb sebagai gas buang kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Logam Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Bentuk kimia Pb merupakan faktor penting yang
  • 33. 27 mempengaruhi sifat-sifat Pb di dalam tubuh. Komponen Pb organik misalnya tetraethil Pb segera dapat terabsorbsi oleh tubuh melalui kulit dan membran mukosa. Logam Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh. Tidak semua Pb yang terhisap atau tertelan ke dalam tubuh akan tertinggal di dalam tubuh. Kira- kira 5-10% dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan, dan kirakira 30% dari jumlah yang terisap melalui hidung akan diabsorbsi melalui saluran pernafasan akan tinggal di dalam tubuh karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya (BPLHD, 2009). Logam Pb banyak digunakan sebagai bahan pengemas, saluran air, alat- alat rumah tangga dan hiasan. Dalam bentuk oksida timbal digunakan sebagai pigmen/zat warna dalam industri kosmetik dan glace serta indusri keramik yang sebagian diantaranya digunakan dalam peralatan rumah tangga. Dalam bentuk aerosol anorganik dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup atau makanan seperti sayuran dan buah-buahan. Logam Pb tersebut dalam jangka waktu panjang dapat terakumulasi dalam tubuh karena proses eliminasinya yang lambat. Setiap liter bensin dalam angka oktan 87 dan 98 mengandung 0,70g senyawa Pb Tetraetil dan 0,84g Tetrametil Pb. Setiap satu liter bensin yang dibakar jika dikonversi akan mengemisikan 0,56g Pb yang dibuang ke udara (Librawati, 2005). Logam Pb yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan aditif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil Pb. Partikel-partikel Pb di udara berasal dari sumber-sumber lain seperti pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb-oksida, pembakaran arang dan sebagai-nya. Polusi Pb yang terbesar berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO (Fardiaz, 1992). Manusia menyerap timbal melalui udara, debu, air dan makanan. Tetraethyl lead (TEL), yang merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan. Pb organik diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh.Selain itu mangan pada MMT
  • 34. 28 dan karsiogenik pada MTBE (bahan aditif pada bensin selain TEL yang menghasilkan zat berbahaya bagi tubuh) (Anonim, 2010). Asap knalpot dari kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin sangat berpengaruh terhadap kualitas udara. Salah satu zat yang terkandung oleh asap knalpot adalah Timbal (Pb). Wujud timbal dalam pencemaran udara ada dua yaitu dalam bentuk gas atau partikel-partikel. Timbal berwujud gas terkandung dalam dalam bahan aditif bensin yang mengalami proses pembakaran dalam kendaraan bermotor, gas yang dihasilkan terdiri dari tetraetil Pb dan tetrametil Pb. Sedangkan Timbal yang berwujud partikel dihasilkan dari pabrik-pabrik alkil Pb dan Pb oksida, pembakaran arang dan sebagainya. Penyumbang pencemaran udara terbesar oleh Timbal berasal dari pembakaran bensin, dimana dihasilkan berbagai komponen Pb, terutama PbBrCl dan PbBrCl.2PbO. Logam Pb yang terkandung dalam bensin ini sangatlah berbahaya, sebab pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09 gram timbal tiap 1 km. Bila di Jakarta, setiap harinya 1 juta unit kendaraan bermotor yang bergerak sejauh 15 km akan mengemisikan 1,35 ton Pb/hari. Efek yang ditimbulkan tidak main-main. Salah satunya yaitu kemunduran IQ dan kerusakan otak yang ditimbulkan dari emisi timbal ini. Pada orang dewasa umumnya ciri -ciri keracunan timbal adalah pusing, kehilangan selera, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran kandungan. Selain itu timbal berbahaya karena dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran sel darah merah yang mengakibatkan tekanan darah tinggi (Gusnita,2012) Pencemaran Timbal baik berupa gas atau partikel-partikel pada dasarnya terjadi akibat pembakaran yang tidak sempurna. Semakin sedikit pembakaran yang dilakukan dalam mesin kendaraan maka semakin banyak Timbal yang diemisiskan keudara dan menyebabkan pencemaran uadara. Senyawa yang terdapat dalam kendaraan bermotor yaitu PbBrCl, PbBrCl.2PbO, PbCl2, Pb(OH)Cl, PbBr2, dan PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3.PbO semua senyawa tersebut merupakan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
  • 35. 29 Gambar 3.1 Alur perjalanan Timbal (Pb) dalam lingkungan. Sumber. Jurnal Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal Dalam beberapa kasus pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan bermotor yang mengandung Timbal menyatakan bahwa timbal mempunyai kemampuan untuk menurunkan IQ manusia, meningkatkan angka kematian dini, meningkatkan jumlah penderita jantung koroner dan hipertensi. Kasus pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan bermotor yang mengandung timbal ini pernag terjadi di kabupaten Bantul. Menurut Saptutyningsih dalam jurnalnya (Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal) menyatakan bahwa polusi timbal pada tahun 2007 mengakibatkan dampak 97.628 kasus penurunana IQ pada anak; kasus hipertensi 12.462 kasus; 14 kasus jantung koroner; dan 107 kasus kematian dini yang diakibatkan polusi timbal. Hal ini membuktikan bahwa pencemaran timbal akibat gas buangan kendaraan bermotor sangat membahayakan bagi kesehatan manusia yang terpapar. 3.2. Upaya Penanggulangan Pencemaran udara akibat Timbal (Pb) Upaya penanggulangan pencemaran udara akibat gas buangan kendaraan bermotor yang mengandung timbal sebenarnya cukup sulit dikarenakan banyak variable yang harus diperhatikan di antaranya cara mengemudi, ketaatan
  • 36. 30 perawatan, kemacetan, banyaknya kendaraan pribadi, kendaraan dapat berpindah- pindah, dan terkonsentrasi pada suatu wilayah. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa pendekatan antara lain Pendekatan Teknis, Pendekatan Planatologi, administrasi dan hukum dan Pendekatan Edukatif. 1. Pendekatan Teknis Timah hitam yang keluar dari knalpot dalam bentuk partikel yang sangat halus, adanya polutan Pb karena pada bensin diberikan bahan tambah berupa Pb (C2H5)4 yaitu Tetra Ethil Lead (TEL) sebagai upaya untuk meningkatkan angka oktan. Partikel Pb dapat mencemari tanaman pangan, dan bila hasil tanaman tersebut dikonsumsi manusia maka dapat menyebabkan keracunan. Untuk menghilangkan polutan Pb maka dapat dilakukan secara teknis yaitu dengan mengendalikan bahan bakar yang akan digunakan oleh kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilakukan dengan menggantikan TEL dengan anti knocing yang lain yang tidak mengandung Pb. Dr Jurg grutter, peneliti pada Swisscontact, Swiss, menyatakan hal itu (Santi,2001) Menurut pengamatannya, Pemerintah Honduras telah berhasil menghilangkan partikulat timah hitam dari kawasan udara hingga mendekati nol dalam waktu enam bulan. Itu terjadi sejak bensin tak bertimah hitam (Pb) dipakai pada seluruh kendaraan bermotor di negara itu. Dari situ Grutter mengambil kesimpulan bahwa pengalihan penggunaan bensin bertimah hitam ke bensin tidak bertimah hitam perlu terus didorong. Hal itu perlu dikembangkan di berbagai negara dengan suatu argumentasi, polusi udara oleh timah hitam jelas sangat mengganggu kesehatan dan merusak lingkungan. Ó 2001 digitized by USU digital library 4 Ditargetkan, tahun 1999 Indonesia terbebas dari bensin dengan timah hitam. Kerugian ini didukung pula oleh kalangan produsen mobil, karena mobil-mobil generasi baru yang kini dirancang tak terpengaruh oleh pemakaian bahan bakar tanpa ditif timbal. Bahkan, orang bisa memasang alat katalik kon verter yang berguna mengurangi emisi gas lain. Mencari bahan alternatif juga merupakan solusi yang banyak ditawarkan. Bahan bakar tersebut dapat berupa bahan bakar gas (BBG). Di jakarta maupun di Surabaya cukup banyak kendaraan (taksi) yang menggunakan bahan bakar gas, karena selain polutannya yang rendah juga
  • 37. 31 lebih ekonomis. Mobil listrik merupakan solusi program langit biru yang paling tepat karena tidak menggunakan motor bakar sebagi tenaga penggerak melainkan motor listrik sehingga emisinya nol. Pada saat ini mobil listrik bukan Propotipe lagi melainkan sudah diproduksi secara massal dan dijual pada pasar mobil. Batterey yang digunakan sebagai sumber energi listrik sesuai dengan standard EPA (Enviromental Protection Agency), kemampuan batterey mobil General EVI akan turun 85 % setelah melaju (Santi, 2001). 2. Pendekatan Planatologi Administrasi dan hukum Pemerintah mempunyai posisi yang paling strategis dalam upaya mengendalikan pencemaran Pb ini. Dengan wewenang yang dimiliki, pemerintah dapat menyusun tata kota dan rambu lalu lintas yang memungkinkan kendaraan dapat berjalan lancar, mengontrol polutan Pb secara berkala saat pajak kendaraan dan mengenakan sangsi bagi yang melanggar. Menurut hasil uji emisi kendaraan bermotor akhir juni 1996 di jakarta selama enam hari, diperoleh kesimpulan sementara, sebanyak 61 % kendaraan bermotor dinyatakan telah melampaui baku mutu emisi. Hukum sebagai salah satu sarana dalam upaya untuk mencegah dan menaggulangi akibat yang ditimbulkan emisi gas kendaraan bermotor, karena melalui peraturan perundang-undangan telah ditetapkan syarat-syarat yang harus dipatuhi oleh setiap warga masyarakat. Beberapa peraturan yang berhubungan dengan masalah tersebut adalah : A. UU No. 14 Tahun 1992 tentang angkutan jalan pada pasal 50. Untuk mencegah pencemaran udara yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup, setiap kendaraan bermotor wajib memenuhi persyaratan angkatan batas emisi gas buang. Setiap pemilik, pengusaha angkutan umum dan atau pengemudi kendaraan bermotor, wajib mencegah terjadinya pencemaran udara. B. Kep. Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP 35/ MENLH/ 10/1993 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor. Dalam pasal 1 dinyatakan bahwa ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor adalah batas maksimum zat dalam bahan pencemaran yang telah dikeluarkan langsung dari pipa gas buang kendaraan bermotor. Pasal 4 menetapkan bahwa batas emisi gas buang kendaraan
  • 38. 32 bermotor ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 tahun sekali. Persyaratan yang ditetapkan pemerintah melalui ketentuan di atas dimaksud sebagai upaya untuk pencegahan pencemaran udara yang bersifat preventif. Namun jika persyaratan itu tidak dipatuhi atau dilanggar akan menimbulkan sangsi pidana, seperti ditetapkan dalam pasal 67 UU No.14 tahun 192 yang berbunyi sebagai berikut: ”Barang siapa yang mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak Ó 2001 digitized by USU digital library 5 memenuhi syarat ambang batas emisi gas buang, dipidana dengan pidana paling lama 2 bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 2.000.000. Selanjutnya pasal 64 menetapkan, jika seseorang melakukan lagi pelanggaran pertama, maka pidana yang dijatuhkan terhadap pelanggaran yang kedua ditambah dengan sepertiga dari pidana kurungan pokoknya atau bila dikenakan denda dapat ditambah dengan setengah dari denda yang diancam untuk pelanggaran pertama (Santi, 2001). 3. Pendekatan Edukatif Upaya mengurangi Pb dalam udara bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat. Untuk itu dapat dilakukan dengan cara : Memberikan informasi secara intensif tentang dampak Pb pada kesehatan dan lingkungan serta cara bagaimana mengatasinya. Dengan mengetahui dampak tersebut diharapkan timbul kesadaran masyarakat untuk melakukan upaya mengatasinya. Melakukan pendidikan pelatihan pada orang- orang yang potensial menjadi penyebab meningkatnya pencemaran Pb seperti pengemudi, pemilik kendaraan bermotor, mekanik/teknisi yang melakukan perawatan kendaraan. Cara mengemudi kendaraan mempengaruhi efisiensi kerja mesin dan pemakaian bahan bakar. Cara mengemudi yang menyebabkan pemakaian bahan bakar menjadi boros sehingga polusi tinggi antara lain : pengemudi memainkan pedal gas saat kendaraan berhenti di lampu pengatur lalu lintas, kaki selalu menempel pada pedal kopling sehingga kopling menjadi sedikit slip, pemilihan tingkat transmisi yang tidak tepat. Untuk megurangi penyebab pencemaran Pb dari cara mengemudi yang salah yaitu dengan cara : Produsen harus memberi petunjuk bagaimana cara mengemudi
  • 39. 33 kendaraan dengan baik dan benar pada setiap kendaraan yang diproduksinya, sehingga pengemudi dapat mempelajarinya sebelum mengemudinya. Melalui media secara intensif, pemerintah (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya) memberi himbauan kepada pengemudi pentingnya cara mengemudi yang benar. Menyelenggarakan pendidikan singkat tentang pengetahuan dan ketrampilan dasar merawat dan mengemudikan kendaraan dengan baik dan benar pada pengemudi. Kedisiplinan pemilik kendaraan merawat secara berkala masih rendah, terutama pada kendaraan umum. Untuk meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan pemilik kendaraan melakukan perawatan dapat dilakukan dengan cara memberikan informasi yang tepat tentang keuntungan bila pemilik melakukan perawatan kendaraan dengan benar, serta kerugian bila tidak melakukan perawatan dengan benar. Kemampuan mekanik dalam melakukan perawatan dan perbaikan kendaraan mempengaruhi hasil kerjanya. Hasil penyetelan yang kurang baik menyebabkan kerja mesin kurang sempurna sehingga bahan bakar boros dan polusi gas buangnya tinggi. Untuk meningkatkan kemampuan mekanik dapat dilakukan melalui pendidikan lanjut, pelatihan, studi banding, diskusi kasus yang muncul dalam kelompok kerja dan lain sebagainya (Santi, 2001).
  • 40. 34 BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN 1. Timbal (Pb) yang mencemari udara mempunyai dua bentuk yaitu, bentuk gas dan bentuk partikel-partikel kecil. 2. Sumber pencemar yang berupa gas dan bentuk partikel biasanya hasil dari pembakaran adiktif bahan bakar motor dan pembakaran dari pabrik- pabrik. 3. Jenis Logam Timbal antara lain Galena, Anglesite, Cerrusite. 4. Manfaat Logam Timbal bermacam-macam misalkan, Logam timbal (Pb) banyak digunakan sebagai bahan baterai, aki, bahan peledak, pestisida, cat karat dan pelapisan logam serta pipa untuk aliran air mium. 5. Dampak yang dihasilkan oleh logam Timbal berupa tejadinya pencemaran udara dan pencemaran air. 6. Asap knalpot kendaraan dapat menjadi indikator penyebab pencemaran yang terjadi di udara akibat adanya bahan atau zat logam Timbal yang dihasilkan. 7. Perkembangan Industri menimbulkan efek negatif berupa limbah industri baik yang berbentuk padat maupun cair dapat berpengaruh terhadap lingkungan sekitarnya. Apabila limbah tersebut dilepaskan ke perairan bebas, akan terjadi perubahan nilai dari perairan itu baik kualitas maupun kuantitas sehingga perairan dapat dianggap tercemar. 4.2 SARAN Saran yang dapat diberikan pada masalah ini, yaitu 1. Meminimalisir penggunaan barang yang dapat menimbulkan pencemaran terutama pencemaran timbal. 2. Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan agar pencemaran dapat dihindari. 3. Harus ada upaya teknologi yang dapat menjadi pembersih pencemaran agar tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
  • 41. DAFTAR PUSTAKA Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada Kesehatan. 2010. Agustina, Titin. Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya Pada Kesehatan. 2010. Alaerts, G dan S. S. Santika. 1987. Metoda Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Anonim, 2010,http://mathusen.wordpress. com/2010/01/24/ tentang-timbalpada-bensin/, diunduh tanggal 20 April 2011. BPLHD, 2009, Pencemaran Udara dari Sektor Transportasi Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju pertumbuhan ikan mujair. 2013 Anurohim. Bioakumulasi logam berat timbale (Pb) dan hubungannya dengan laju pertumbuhan ikan mujair. 2013 Denny A. Deteksi pencemaran timah hitam (Timbal (Pb)) dalam darah masyarakat yang terpajan timbale.2005 Depkes RI. 1991. Pedoman Pengendalian Pencemaran Udara Ambien yang Behubungan dengan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Ditjen PPM dan PL. Deri dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada akar mangrove avicennia marina di teluk kendari. 2013 Dessy Gusnita. 2012 Pencemaran Logam Berat Timbal di Udara dan Upaya Penghapusan Bensin Timbal. Djuwansyah, dkk. 2009. Pencemaran Air Permukaan dan Air Tanah Dangkal di Hilir Kota Cianjur. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan. Endah Saptutyningsih. 2009. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah.Yogyakarta. Ejournal.unesa.ac.id/article/280/33/article.pdf Fardiaz. 1992. Polusi Air dan Udara. Kanisius. Yogyakarta.
  • 42. Gusnita Dessy.2012.Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) Di Udara Dan Upaya Penghapusan Bensin Bertimbal . Peneliti Bidang Komposisi Atmosfer.LAPAN. Habrianti, Dwi dkk. Konsentrasi Logam Berat Timbal (Pb) Dalam Makanan Jajanan, Kerang Anadara sp. Dan Urine Siswa SD Negeri Tallo Tua 69 Makassar. 2012 http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSB/article/viewFile/1844/1814 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424 http://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/viewFile/3965/1424 http://fpik.uho.ac.id/e-journal/2/5.pdf http://fpik.uho.ac.id/e-journal/4.pdf http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-07.pdf http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/118 0/1118 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/article/viewFile/118 0/1118 http://jpp.ub.ac.id/index.php/jpp/article/viewFile/114/108 http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/43583/Lindri%2 0Suyanti.pdf?sequence=1 http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/5527/JURNA L.pdf?sequence=1 Indah Kastiyowati. Dampak dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara, http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?mnorutisi=8&vnomor=7 Indrawati T, Mahendra S, dan Arthana W. 2007. Analisis Kadar Logam Berat Air Sungai Sekonyer Di Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. Jurnal Ecotrophic. 2(2):1-10. Julhim S Tanglo. Adsorpsi Logam Timbal (Pb) dengan Menggunakan Biomassa Enceng Gondok (Eichorniacrassipes).2013 K.R. Arisandy. Akumulasi logam berat timbale (Pb) dan gambaran histology pada jaringan avicennia marina (forsk) vierh di perairan pantai jawa timur.2012
  • 43. Lestari P. 2006. Penelitian kadar timbal dalam darah anak sekolah di Kota Bandung. Bandung. Departemen Teknik Lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Librawati, T.P, 2005. Analisis Cemaran Pb pada Bawang Daun (Allium fistulosum L)di daerah Dieng Wonosobo, Skripsi, Fakultas Biologi Unsoed Purwokerto. Lindri, Suyanti dkk. Penurunan Polusi Timbal Oleh Jalur Hijau Tanjung (Mimusops Elengi Linn) di Taman Monas Jakarta Pusat. 2008. Naria, E. Mewaspadai Dampak Bahan Pencamar Timbal (Pb) di Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jurnal komunikasi penelitian vol.17, no.4 2005. http://search.conduit.com/resultsext.aspx?Ctid=CT2233703&searchsour ce=2&q=mewaspadai+dampak+bahan+pencemar+timbal+%28pb%29di +lingkungan+terhadap+kesehatanNovianto, Rio. Analisis Kadar Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Udang Putih (Penaeus marguiensis) di Pantai Gesek Sedati Sidoarjo. 2012 Novan Anugrah. 2013. Pencemaran Air. Putra. 2007. Pencemaran Udara, Dampak, dan Solusinya, http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan- solusinya/, Resky Makmur dan La Ode Alirman Afu. Kadar logam berat timbal pada sedimen di kawasan mangrove perairan teluk kendari. 2013 Riki Apriyandi. 2009. Dampak Pencemaran Udara di Indonesia. http://bio04.wordpress.com/2009/08/07/12/ Santi Devi Nuraini.2001.Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta Penanggulangannya.Fakultas Kedokteran Universitas. Sumatera Utara Sari, DH. 2010. Pengaruh Timbal (Pb) Pada Udara Jalan Tol Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal Dan Kadar Timbal (Pb) Dalam Darah Mencit Balb/C Jantan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Sahetapy JM. 2011. Toksisitas Logam Berat Timbal (Pb) dan Pengaruhnya pada Konsumsi Oksigen dan Respon Hematologi Juvenil Ikan Kerapu Macan. IPB. Bogor.
  • 44. Simbolon D, Silvanus MS, Sri YW, 2010. Kandungan Merkuri dan Sianida pada Ikan yang tertangkap dari Teluk Kao. Halmahera Utara. Ilmu Kelautan, Vol.5 (3) : 126-134 Sri Wulandari.Identifikasi Bakteri pengikat timbal (Pb) pada sedimen di perairan sungai siak.2005 Suksmerri. Dampak Pencemaran Logam Timah Hitam (Pb) Terhadap Kesehatan.2008. Surani, R., 2002. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta., Kesehatan Lingkungan, Gadjah Mada University Press, Jakarta www.jurnalkesmas.com/index.php/kesmas/article/view/77/66 Tangahu BV, Siti RSA, Hassan B, Mushrifah I, Nurina A, Muhammad M. 2011. A review on Heavy Metals (As, Pb, and Hg) Uptake by Plants Through Phytoremediation. International Journal of Chemical Engineering Vol. 2011). Yulaipi S dan Aunurohim, 2013. Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) dan Hubungannya dengan Laju Pertumbuhan Ikan Mujair (Oreocromis mossambicus). Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol.2 (2): 2337-3520.
  • 45. Contoh Soal 1. Berikut adalah nomor atom logam timbal (Pb) adalah…. a. 80 b. 81 c. 82 d. 83 e. 84 Jawaban ; C 2. Beikut adalah sifat fisika logam timbal (Pb) yaitu …. a. Memiliki densitas sebesar 11,34 g/cm3. b. Memiliki elektronegatifitas sebesar 2,33 (skala penuh). c. Memiliki jari-jari atom sebesar 175 pm. d. Memiliki konduktivitas termal sebesar 35,3 W/mK e. Memiliki resistifitas termal sebesar 208 nohm.m Jawaban : A 3. Mneral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerite, calcite, dan fluorite disebut…. a. Timbal b. Arsen c. Cerrusite d. Anglesite e. Galena Jawaban : E 4. Berikut adalah manfaat logam timbal (Pb) yaitu …. a. Timbal digunakan dalam accu dimana accu ini banyak dipakai dalam bidang automotif. b. Timbal dipakai dalam industri plastic PVC untuk menutup kawat listrik. c. Timbal dipakai dalam berbagai kabel listrik bertegangan tinggi untuk mencegah difusi air dalam kabel.
  • 46. d. Digunakan sebagai aditif bahan bakar (TEL), berfungsi untuk mengurangi knock pada mesin. e. Semua jawaban benar Jawaban : E 5. Menurut peraturan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran udara, baku mutu timbale di udara terjadi untuk 24 jam pengukuran adalah…. a. 1 µg/m3 b. 2 µg/m3 c. 3 µg/m3 d. 4 µg/m3 e. 5 µg/m3 Jawaban : B
  • 47. INDEKS A Arsen : bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Akumulasi : accumulation yaitu tambahan secara berkala atas suatu jumlah pokok Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4. Anorganik ialah bahan-bahan non hayati baik berupa produk sinterik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng. Alloy : kombinasi, dalam larutan atau senyawa, dua atau lebih elemen, dan paling tidak salah satunya adalah logam, dan hasilnya memiliki properti metalik. C Cerrusite : salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena D Densitas : pengukuran massa setiap satuan volume benda. E Elektronegativitas :skala sejauh mana sebuah atom bisa menarik (mengikat) elektron untuk dirinya sendiri penggabungan dua nukleus (inti) atom yang ringan untuk membentuk sebuah nukleus yang lebih berat sambil melepaskan sedikit dari energi (tenaga) ikatnya G Galena : mineral yang paling umum yang mengandung timah, dan telah dikenal selama berabad-abad. I Isotop : bentuk dari unsur yang nukleusnya memiliki nomor atom yang sama,tetapi jumlah proton di nukleus dengan massa atom yang berbeda karena mereka memiliki jumlah neutron yang berbeda. Insektisida : bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga.
  • 48. K Kadmium : salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena elemen ini beresiko tinggi terhadap pembuluh darah. Korosif : sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan benda lain hancur atau memperoleh dampak negative. Konduktivitas : ukuran kemampuan suatu benda untuk menghantarkan listrik. Pengukuran konduktivitas sering dilakukan pada industri - industri sebagai cara mengukur kandungan ion pada suatu larutan M. Merkuri (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik. Metabolisme adalah pertukaran zat antara suatu sel atau suatu organisme secara keseluruhan dengan zat antara suatu sel atau organisme secara keseluruhan dengan lingkungannya. Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. O Organik : segala sesuatu yang berasal dari unsur makhluk hidup entah itu hewan atau tumbuhan dimana dampaknya pasti berhubungan juga dengan organisme hidup. T Timbal : suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Pb dan nomor atom 82 yang mendapat perhatian khusus karena sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia. Toksik : zat yang bila dapat memasuki tubuh dalam keadaan cukup dan secara konsisten dapat menyebabkan fungsi tubuh menjadi tidak normal R
  • 49. Resistivitas (ρ) : kemampuan suatu bahan untuk mengantarkan arus listrik yang bergantung terhadap besarnya medan istrik dan kerapatan arus. S Sedimen :material atau pecahan dari batuan, mineral dan material organik yang melayang-layang di dalam air, udara, maupun yang dikumpulkan di dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya Solder atau patri merupakan alat bantu dalam merakit atau membongkar rangkaian elektronika pada rangkaian yang terdapat pada papan PCB. W WHO : salah satu badan-badan asli milik PBB, konstitusinya pertama kali muncul pada Hari Kesehatan Dunia yang pertama (7 April 1948) ketika diratifikasi ( Ratifikasi ) oleh anggota ke-26 PBB. .