SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
 Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
Menjelaskan arti tanggung jawab
 Menjelaskan arti tanggung jawab menurut Alkitab
 Menjelaskan arti tanggung jawab mahasiswa dalam
proses belajar diajar
Pengertian tanggung jawab tanggung jawab menurut
kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul
karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga
membentuk hubungan tertentu antara pemberi
wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab
seimbang dengan wewenang.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
mahasiswa sebagai orang dewasa, yaitu faktor kebebasan,
tanggung jawab, pengambilan keputusan, pengarahan diri
sendiri, psikologis, fisik, daya ingat, dan motivasi.
Ciri kedewasaan adalah kebebasan atau ketidakterikatan dengan
orang lain. Dalam proses belajar, seorang dewasa cenderung
berkeinginan untuk menentukan apa yang ingin dipelajarinya serta
membandingkan dan menghubungkan pengetahuan baru dengan
pengalaman-pengalaman belajar telah dimiliki sebelumnya.
Dengan demikian proses belajar orang dewasa lebih bersifat
demokratis. Selain itu, mahasiswa sebagai orang dewasa juga dapat
menilai kebenaran informasi yang mereka terima dari dosen.
Dengan demikian pendekatan mereka terhadap apa yang
dipelajarinya dan mengarah pada pemecahan masalah. Yang
penting bagi mereka adalah bagaimana mengaplikasikan sesuatu
dan bagaimana memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan
dan teori-teori. Dengan demikian mereka memerlukan contoh dan
non contoh aplikasi pengetahuan dan teori dalam kehidupan
sehari-hari. Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dengan
faktor kebebasan yang dimiliki orang dewasa, misalnya dengan
membebaskan mahasiswa untuk memilih tugas yang ingin
dikerjakan, meminta mahasiswa untuk menulis opinion paper
sebagai pemecahan masalah atas suatu kasus.
Faktor tanggung jawab membedakan sifat anak-anak dari sifat
dewasa. Orang dewasa bertanggung jawab terhadap
tindakannya dan dapat berdiri sendiri. Dalam hal
kedewasaan, mahasiswa dan dosennya sebenarnya sama dan
sejajar. Perbedaannya bahwa dosen memiliki
pengetahuan/keterampilan tertentu yang belum dimiliki
mahasiswa.
Karena kesejajaran tersebut mahasiswa cenderung ingin
diperlakukan sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan
dapat dipercaya. Mereka senang dianggap sebagai sahabat
yang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan dosen sebagai tempat bertanya jika
mereka mengalami masalah dalam melakukan
kegiatannya.
Orang dewasa mampu mengambil keputusan sendiri
berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang
dimiliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh
orang lain. Mereka dapat menentukan mana yang
baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka.
Ciri lain dari kedewasaan adalah orang dewasa mampu mengarahkan diri
sendiri, dan mereka mempunyai pandangan sendiri (way of life). Ini
berarti dalam proses belajar-mengajar, mahasiswa mampu untuk
berinisiatif dan berkreasi sendiri sesuai dengan pandangan yang
dimilikinya. Namun, walaupun mereka mampu mengarahkan diri
sendiri, bukan berarti mereka tidak memerlukan orang lain. Interaksi
antara mahasiswa dalam proses belajar adalah cukup tinggi, bahkan
mungkin lebih tinggi dari interaksi dalam proses belajar anak-anak.
Dengan mengenal mahasiswa secara mendalam, dosen dapat
memberi kesempatan pada mahasiswanya untuk
berinteraksi dengan mahasiswa lain. Dengan demikian
berdasarkan pengalaman pendidikan/kerja mereka, usia
mereka, keinginan-keinginan mereka, dosen dapat
mengarahkan proses belajar mahasiswa. Melalui cara ini
dosen kemudian dapat menyesuaikan program dan memilih
metode yang tepat untuk mereka, misalnya metode diskusi
kelompok, simulasi, atau studi kasus, yang akan dapat
mengakomodasi tingkat interaksi antar mahasiswa dan
faktor pengarahan diri dalam kelompok.
Dalam proses belajar orang dewasa, faktor psikologis
hendaknya diperhatikan. Perlu ada kesan bahwa mahasiswa
diterima sebagai orang dewasa yang mempunyai kebebasan
berekspresi dan berkreasi dan dihargai sebagai sahabat. Yang
penting adalah dosen dan mahasiswa dapat menumbuhkan
rasa saling membutuhkan, bukan saling menggurui. Asas
humanistik sangat penting dalam hal ini.
Mahasiswa dewasa membutuhkan situasi belajar yang lebih bebas.
Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yang tidak mengikat.
Untuk itu semua tempat dan perlengkapan perlu diatur agar :
1) memberikan kenyamanan,
2) menyenangkan,
3) bersifat santai tidak formal (bentuk tata kelas yang klasikal
kurang
tepat dibandingkan dengan tata kelas bentuk huruf U),
4) pengaturan udara di ruangan yang baik,
5) penempatan alat dan media pengajaran yang tepat.
Kondisi fisik fasilitas (ruangan dan peralatan) juga harus
dibarengi dengan kondisi fisik mahasiswa dan dosen yang baik.
Jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Jumlah yang ideal
adalah antara 15-20 orang, karena memungkinkan untuk dialog
dan diskusi antara dosen dengan semua mahasiswa. Dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan praktis, jumlah kelas yang tidak
terlalu besar memungkinkan setiap mahasiswa mendapat
kesempatan untuk menjalankan praktek.
Daya ingat orang dewasa juga mempengaruhi proses
belajar, terutama dalam hal menangkap/menerima pelajaran
baru, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang sudah
pernah didapat, menghadirkan kembali yang lama dan
menghubungkan dengan yang baru. Daya ingat seseorang
menurun jika usianya makin lanjut. Oleh sebab itu, dosen yang
baik tidak akan mengharuskan mahasiswa untuk menghafal
bahan pelajaran yang bertumpuk-tumpuk. Yang diperlukan oleh
mahasiswa adalah pengertian dan pemahaman terhadap materi
yang dipelajarinya, bukan cuma sekedar menghafal saja.
Perlu diperhatikan bahwa motivasi orang dewasa untuk
mengikuti pendidikan berbeda-beda. Menurut Houle (1961),
motivasi peserta pelatihan orang dewasa dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu :
Pertama;adalah mereka yang berorientasi pada tujuan (goal
oriented), yaitu mereka yang mementingkan penerapan dan
pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai
tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat, dan
lain-lain.
Kedua; adalah mereka yang berorientasi pada kegiatan
(social oriented), yaitu mereka yang mementingkan
interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai
tujuan belajar.
Ketiga; adalah mereka yang berorientasi pada mempelajari
ilmu itu sendiri (learning oriented) karena mereka
senang belajar.
Dengan mengenal dan memahami faktor-faktor
tersebut, maka program yang akan disajikan dalam
proses belajar hendaknya sudah memenuhi asumsi
dasar sebagai berikut :
1.Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu
mengarahkan diri sendiri dalam belajar
(self-directing).
2.Mahasiswa sebagai orang dewasa mempunyai
pengalaman hidup yang sangat kaya yang merupakan
sumber belajar yang berharga.
3.Mahasiswa sebagai orang dewasa cenderung lebih
berminat pada proses belajar mengajar yang berhubungan
dengan penyelesaian masalah dan tugas-tugas yang
dihadapinya.
Aspek yang penting dalam ini
adalah bahwa mahasiswa sebagai
orang dewasa bukan cuma
”passive recepient” atau
penerima yang pasif, namun lebih
sebagai ”active actor” atau
individu yang berperan aktif
dalam proses belajar mengajar.
Mahasiswa sebagai orang dewasa merupakan
orang-orang yang sudah terbentuk. Mahasiswa sudah
dapat menilai program-program yang disajikan, dan
juga menilai cara penyajian program oleh dosen. Tidak
jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang
lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak sesuai atau
kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka.
Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih
telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Apabila bahan yang disajikan memenuhi
kebutuhan peserta dan disajikan dengan gaya
yang sesuai dengan gaya belajar mereka, maka
mahasiswa akan dengan mudah menguasai
bahan tersebut dan dapat mempraktikkannya
di masyarakat. Sebaliknya jika penyampaian
bahan tidak sesuai dengan gaya belajar
peserta, maka tujuan pengajaran akan sukar
tercapai. Oleh sebab itu, seorang dosen perlu
mengetahui gaya belajar mahasiswanya, antara
lain bahwa mereka tidak menyukai hafalan-
hafalan, mereka lebih mengutamakan
pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis
daripada yang teoritis. Kegiatan belajar yang
berupa kuliah saja tidak menarik bagi
mahasiswa, mereka lebih senang terlibat dalam
interaksi intelektual dengan teman-temannya
seperti dalam diskusi kelompok, latihan-
latihan pemecahan masalah yang praktis (studi
kasus), observasi, dan penggunaan multi
media dalam pengajaran.
B. pengetahuan/pemahaman
Tahap penjelasan dan
pemahaman terhadap
konsep, teori,
prosedur dan prinsip-prinsip yang
berlaku pada materi atau
keterampilan yang akan
dipelajari.
C.Keterampilan
Tahap penguasaan suatu
keterampilan dan uji coba
keterampilan tersebut melalui
praktek dan latihan
D.penerapan keterampilan
atau pengalaman
Tahap penerapan
pengetahuan dan
keterampilan yang sudah
dikuasai pada masalah baru
yang belum pernah
diketahui
Betapa pun baiknya
perencanaan perkuliahan yang
telah dibuat, sikap fleksibel
tetap diperlukan, karena pada
saat pelaksanaan perkuliahan
mungkin diperlukan perubahan
dari rencana yang sudah ada.
Hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam
melaksanakan perkuliahan adalah umpan balik
(feedback). Umpan balik ini berguna bagi baik bagi
mahasiswa maupun bagi dosen untuk melanjutkan proses
perkuliahan. Umpan balik dari dosen merupakan cara
untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa
memperbaiki proses belajarnya.
Tidak adanya umpan balik dari dosen dapat
menyebabkan mahasiswa frustasi, bosan dan kehilangan
arah. Mereka tidak tahu apa dan di mana kesalahan
mereka, tidak tahu apa kekurangan mereka, juga tidak
tahu di mana posisi mereka dibandingkan dengan sesama
rekannya. Oleh sebab itu, umpan balik ini penting sekali
bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya
E.Sikap
Tahap menentukan sikap berdasarkan
pengetahuan dan
keterampilan yang sudah dimiliki.
Perubahan sikap ini
tidak mungkin dicapai dalam waktu
singkat, tetapi
memerlukan waktu yang lama.
Umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen berguna untuk
menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan kebutuhan
mahasiswa dan strategi yang sesuai dengan tujuan belajar
mahasiswa. Jika dosen tidak mengetahui persepsi mahasiswa
tentang proses perkuliahan yang dijalankan, dosen tidak akan
mengerti apa dan di mana kekurangan perkuliahannya. Umpan
balik mahasiswa juga memberi kesempatan kepada dosen untuk
bersikap fleksibel terhadap kebutuhan mahasiswa dan rencana
perkuliahan yang dibuatnya.
PENUTUP
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan
wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul
karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga
membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan
penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan
wewenang.Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung
jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk
dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Kita tahu bahwa manusia di dalam hidupnya disamping
sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan
makhluk sosial, di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung
jawab,mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan
pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang
mendasar dalam diri manusia.
Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan-
kelemahan dari makalah kami ini tentang Tanggung
Jawab Mahasiswa pada Proses Belajar Diajar . Kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca
untuk perbaikan makalah ini agar dilain kesempatan
kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
By : GROUP 2

More Related Content

What's hot

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIALPERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIALRudi Sudirdja
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaPujiati Puu
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIsyoretta
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Syaiful Ahdan
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA salsa moyara
 
Cover MATA KULIAH
Cover MATA KULIAHCover MATA KULIAH
Cover MATA KULIAHFaid Doen
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPoetra Chebhungsu
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiirfan baihaqi
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajarandhea_nattasha
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraPuspita Yudaningrum
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Syaiful Ahdan
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaWahiid Sayy'a
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsinatal kristiono
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 

What's hot (20)

PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIALPERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
PERAN MAHASISWA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISIPENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
PENGERTIAN, DEFINISI, DAN PENYUSUNAN DEFINISI
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
Bab ii esensi dan urgensi identitas nasional sebagai salah satu determinan pe...
 
Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA Makalah HAK ASASI MANUSIA
Makalah HAK ASASI MANUSIA
 
Cover MATA KULIAH
Cover MATA KULIAHCover MATA KULIAH
Cover MATA KULIAH
 
Perkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didikPerkembangan bahasa peserta didik
Perkembangan bahasa peserta didik
 
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsiPPT peran mahasiswa mencegah korupsi
PPT peran mahasiswa mencegah korupsi
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Masyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahteraMasyarakat beradab dan sejahtera
Masyarakat beradab dan sejahtera
 
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
Bab iii urgensi internasional sebagai salah satu parameter persatuan dan kesa...
 
Makalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragamaMakalah toleransi beragama
Makalah toleransi beragama
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsiBab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
Bab 2 nilai nilai dan prinsip anti korupsi
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 

Viewers also liked

Pasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kitaPasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kitaUstadz Ahmad Ridwan
 
The Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure TextThe Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure TextEsra Shehomebink
 
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4Eloknadlifah
 
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialMahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialSabolah
 
Procedure text
Procedure textProcedure text
Procedure textinantia
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAYosi Larasati
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Christina Dwi Rahayu
 
Procedure text ppt
Procedure text pptProcedure text ppt
Procedure text pptM Saragih
 

Viewers also liked (9)

Pasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kitaPasangan kita adalah Kualitas diri kita
Pasangan kita adalah Kualitas diri kita
 
The Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure TextThe Example Of Procedure Text
The Example Of Procedure Text
 
Mahasiswa dan tanggung jawab sosial
Mahasiswa dan tanggung jawab sosialMahasiswa dan tanggung jawab sosial
Mahasiswa dan tanggung jawab sosial
 
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
Toleransi dalam-kehidupan-sehari-hari4
 
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosialMahasiswa & tanggung jawab sosial
Mahasiswa & tanggung jawab sosial
 
Procedure text
Procedure textProcedure text
Procedure text
 
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIAESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
ESSAY KEPEMIMPINAN - SATU PEMUDA MENGUBAH DUNIA
 
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
Pendidikan Agama Kristen Kelas XI kurikulum 2013
 
Procedure text ppt
Procedure text pptProcedure text ppt
Procedure text ppt
 

Similar to TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Rery Novio
 
Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanAwin Ayura
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxFLORENCIACAROLINEAUR
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxernakomaryah
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialAri Sanjaya
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumHanie Mutzz
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfDesiiRahmawatii1
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluankhosiun
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum20080122
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum45678912
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Alfonsus Sam
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualSyam Sheya
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranDhiah Febri
 

Similar to TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN (20)

Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
Strategi pembelajaran orang_dewasa-1
 
Interaksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraanInteraksi dan pembelajaraan
Interaksi dan pembelajaraan
 
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docxPERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
PERMASALAHAN POKOK DAN CARA PENYELESAIAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR.docx
 
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docxPERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
PERMASALAHAN_BELAJAR_SISWA_DI_SMP_ATAU.docx
 
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada PolinomialBab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
Bab II PTK Oimpiade matematika pada Polinomial
 
Tgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulumTgz ipah 2 a kurikulum
Tgz ipah 2 a kurikulum
 
1
11
1
 
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdfTUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
TUGAS 1 PDGK4205 PEMBELAJARAN TERPADU DI SD_DESI RAHMAWATI_857093259.pdf
 
Bab i pendahuluan
Bab i pendahuluanBab i pendahuluan
Bab i pendahuluan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Butet Kurikulum
Butet KurikulumButet Kurikulum
Butet Kurikulum
 
Teaching (instruction)
Teaching (instruction)Teaching (instruction)
Teaching (instruction)
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Makalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaranMakalah pendekatan pembelajaran
Makalah pendekatan pembelajaran
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

TANGGUNGJAWAB MAHASISWA TERHADAP PROSES BELAJAR DIAJAR MENURUT AGAMA KRISTEN

  • 1.
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut : Menjelaskan arti tanggung jawab  Menjelaskan arti tanggung jawab menurut Alkitab  Menjelaskan arti tanggung jawab mahasiswa dalam proses belajar diajar
  • 6.
  • 7. Pengertian tanggung jawab tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar mahasiswa sebagai orang dewasa, yaitu faktor kebebasan, tanggung jawab, pengambilan keputusan, pengarahan diri sendiri, psikologis, fisik, daya ingat, dan motivasi.
  • 24. Ciri kedewasaan adalah kebebasan atau ketidakterikatan dengan orang lain. Dalam proses belajar, seorang dewasa cenderung berkeinginan untuk menentukan apa yang ingin dipelajarinya serta membandingkan dan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengalaman-pengalaman belajar telah dimiliki sebelumnya. Dengan demikian proses belajar orang dewasa lebih bersifat demokratis. Selain itu, mahasiswa sebagai orang dewasa juga dapat menilai kebenaran informasi yang mereka terima dari dosen. Dengan demikian pendekatan mereka terhadap apa yang dipelajarinya dan mengarah pada pemecahan masalah. Yang penting bagi mereka adalah bagaimana mengaplikasikan sesuatu dan bagaimana memecahkan masalah, bukan sekedar pengetahuan dan teori-teori. Dengan demikian mereka memerlukan contoh dan non contoh aplikasi pengetahuan dan teori dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar mahasiswa perlu disesuaikan dengan faktor kebebasan yang dimiliki orang dewasa, misalnya dengan membebaskan mahasiswa untuk memilih tugas yang ingin dikerjakan, meminta mahasiswa untuk menulis opinion paper sebagai pemecahan masalah atas suatu kasus.
  • 25. Faktor tanggung jawab membedakan sifat anak-anak dari sifat dewasa. Orang dewasa bertanggung jawab terhadap tindakannya dan dapat berdiri sendiri. Dalam hal kedewasaan, mahasiswa dan dosennya sebenarnya sama dan sejajar. Perbedaannya bahwa dosen memiliki pengetahuan/keterampilan tertentu yang belum dimiliki mahasiswa. Karena kesejajaran tersebut mahasiswa cenderung ingin diperlakukan sebagai seseorang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Mereka senang dianggap sebagai sahabat yang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan dosen sebagai tempat bertanya jika mereka mengalami masalah dalam melakukan kegiatannya.
  • 26.
  • 27. Orang dewasa mampu mengambil keputusan sendiri berdasarkan sistem nilai dan pengetahuan yang dimiliki, tanpa ditentukan atau dipengaruhi oleh orang lain. Mereka dapat menentukan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk diri mereka.
  • 28.
  • 29. Ciri lain dari kedewasaan adalah orang dewasa mampu mengarahkan diri sendiri, dan mereka mempunyai pandangan sendiri (way of life). Ini berarti dalam proses belajar-mengajar, mahasiswa mampu untuk berinisiatif dan berkreasi sendiri sesuai dengan pandangan yang dimilikinya. Namun, walaupun mereka mampu mengarahkan diri sendiri, bukan berarti mereka tidak memerlukan orang lain. Interaksi antara mahasiswa dalam proses belajar adalah cukup tinggi, bahkan mungkin lebih tinggi dari interaksi dalam proses belajar anak-anak.
  • 30. Dengan mengenal mahasiswa secara mendalam, dosen dapat memberi kesempatan pada mahasiswanya untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain. Dengan demikian berdasarkan pengalaman pendidikan/kerja mereka, usia mereka, keinginan-keinginan mereka, dosen dapat mengarahkan proses belajar mahasiswa. Melalui cara ini dosen kemudian dapat menyesuaikan program dan memilih metode yang tepat untuk mereka, misalnya metode diskusi kelompok, simulasi, atau studi kasus, yang akan dapat mengakomodasi tingkat interaksi antar mahasiswa dan faktor pengarahan diri dalam kelompok.
  • 31. Dalam proses belajar orang dewasa, faktor psikologis hendaknya diperhatikan. Perlu ada kesan bahwa mahasiswa diterima sebagai orang dewasa yang mempunyai kebebasan berekspresi dan berkreasi dan dihargai sebagai sahabat. Yang penting adalah dosen dan mahasiswa dapat menumbuhkan rasa saling membutuhkan, bukan saling menggurui. Asas humanistik sangat penting dalam hal ini.
  • 32. Mahasiswa dewasa membutuhkan situasi belajar yang lebih bebas. Secara fisik ia membutuhkan tempat latihan yang tidak mengikat. Untuk itu semua tempat dan perlengkapan perlu diatur agar : 1) memberikan kenyamanan, 2) menyenangkan, 3) bersifat santai tidak formal (bentuk tata kelas yang klasikal kurang tepat dibandingkan dengan tata kelas bentuk huruf U), 4) pengaturan udara di ruangan yang baik, 5) penempatan alat dan media pengajaran yang tepat.
  • 33. Kondisi fisik fasilitas (ruangan dan peralatan) juga harus dibarengi dengan kondisi fisik mahasiswa dan dosen yang baik. Jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Jumlah yang ideal adalah antara 15-20 orang, karena memungkinkan untuk dialog dan diskusi antara dosen dengan semua mahasiswa. Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan praktis, jumlah kelas yang tidak terlalu besar memungkinkan setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk menjalankan praktek. Daya ingat orang dewasa juga mempengaruhi proses belajar, terutama dalam hal menangkap/menerima pelajaran baru, mengingat pengalaman dan pengetahuan yang sudah pernah didapat, menghadirkan kembali yang lama dan menghubungkan dengan yang baru. Daya ingat seseorang menurun jika usianya makin lanjut. Oleh sebab itu, dosen yang baik tidak akan mengharuskan mahasiswa untuk menghafal bahan pelajaran yang bertumpuk-tumpuk. Yang diperlukan oleh mahasiswa adalah pengertian dan pemahaman terhadap materi yang dipelajarinya, bukan cuma sekedar menghafal saja.
  • 34. Perlu diperhatikan bahwa motivasi orang dewasa untuk mengikuti pendidikan berbeda-beda. Menurut Houle (1961), motivasi peserta pelatihan orang dewasa dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : Pertama;adalah mereka yang berorientasi pada tujuan (goal oriented), yaitu mereka yang mementingkan penerapan dan pemanfaatan pelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya promosi atau naik pangkat, dan lain-lain. Kedua; adalah mereka yang berorientasi pada kegiatan (social oriented), yaitu mereka yang mementingkan interaksi antar sesama peserta dan proses belajar sebagai tujuan belajar. Ketiga; adalah mereka yang berorientasi pada mempelajari ilmu itu sendiri (learning oriented) karena mereka senang belajar.
  • 35. Dengan mengenal dan memahami faktor-faktor tersebut, maka program yang akan disajikan dalam proses belajar hendaknya sudah memenuhi asumsi dasar sebagai berikut : 1.Mahasiswa sebagai orang dewasa mampu mengarahkan diri sendiri dalam belajar (self-directing). 2.Mahasiswa sebagai orang dewasa mempunyai pengalaman hidup yang sangat kaya yang merupakan sumber belajar yang berharga. 3.Mahasiswa sebagai orang dewasa cenderung lebih berminat pada proses belajar mengajar yang berhubungan dengan penyelesaian masalah dan tugas-tugas yang dihadapinya.
  • 36. Aspek yang penting dalam ini adalah bahwa mahasiswa sebagai orang dewasa bukan cuma ”passive recepient” atau penerima yang pasif, namun lebih sebagai ”active actor” atau individu yang berperan aktif dalam proses belajar mengajar.
  • 37. Mahasiswa sebagai orang dewasa merupakan orang-orang yang sudah terbentuk. Mahasiswa sudah dapat menilai program-program yang disajikan, dan juga menilai cara penyajian program oleh dosen. Tidak jarang mahasiswa merasa bosan dan kadang-kadang lesu, sebab bahan yang mereka terima tidak sesuai atau kurang relevan dengan minat dan kebutuhan mereka. Padahal menurut penilaian dosen bahan yang dipilih telah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
  • 38. Apabila bahan yang disajikan memenuhi kebutuhan peserta dan disajikan dengan gaya yang sesuai dengan gaya belajar mereka, maka mahasiswa akan dengan mudah menguasai bahan tersebut dan dapat mempraktikkannya di masyarakat. Sebaliknya jika penyampaian bahan tidak sesuai dengan gaya belajar peserta, maka tujuan pengajaran akan sukar tercapai. Oleh sebab itu, seorang dosen perlu mengetahui gaya belajar mahasiswanya, antara lain bahwa mereka tidak menyukai hafalan- hafalan, mereka lebih mengutamakan pemecahan masalah dan hal-hal yang praktis daripada yang teoritis. Kegiatan belajar yang berupa kuliah saja tidak menarik bagi mahasiswa, mereka lebih senang terlibat dalam interaksi intelektual dengan teman-temannya seperti dalam diskusi kelompok, latihan- latihan pemecahan masalah yang praktis (studi kasus), observasi, dan penggunaan multi media dalam pengajaran.
  • 39.
  • 40.
  • 41. B. pengetahuan/pemahaman Tahap penjelasan dan pemahaman terhadap konsep, teori, prosedur dan prinsip-prinsip yang berlaku pada materi atau keterampilan yang akan dipelajari.
  • 42. C.Keterampilan Tahap penguasaan suatu keterampilan dan uji coba keterampilan tersebut melalui praktek dan latihan
  • 43. D.penerapan keterampilan atau pengalaman Tahap penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dikuasai pada masalah baru yang belum pernah diketahui
  • 44. Betapa pun baiknya perencanaan perkuliahan yang telah dibuat, sikap fleksibel tetap diperlukan, karena pada saat pelaksanaan perkuliahan mungkin diperlukan perubahan dari rencana yang sudah ada.
  • 45. Hal yang perlu diperhatikan oleh dosen dalam melaksanakan perkuliahan adalah umpan balik (feedback). Umpan balik ini berguna bagi baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen untuk melanjutkan proses perkuliahan. Umpan balik dari dosen merupakan cara untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa memperbaiki proses belajarnya. Tidak adanya umpan balik dari dosen dapat menyebabkan mahasiswa frustasi, bosan dan kehilangan arah. Mereka tidak tahu apa dan di mana kesalahan mereka, tidak tahu apa kekurangan mereka, juga tidak tahu di mana posisi mereka dibandingkan dengan sesama rekannya. Oleh sebab itu, umpan balik ini penting sekali bagi mahasiswa untuk mencapai tujuan belajarnya
  • 46. E.Sikap Tahap menentukan sikap berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Perubahan sikap ini tidak mungkin dicapai dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu yang lama.
  • 47. Umpan balik dari mahasiswa terhadap dosen berguna untuk menyesuaikan proses perkuliahan berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan strategi yang sesuai dengan tujuan belajar mahasiswa. Jika dosen tidak mengetahui persepsi mahasiswa tentang proses perkuliahan yang dijalankan, dosen tidak akan mengerti apa dan di mana kekurangan perkuliahannya. Umpan balik mahasiswa juga memberi kesempatan kepada dosen untuk bersikap fleksibel terhadap kebutuhan mahasiswa dan rencana perkuliahan yang dibuatnya.
  • 49. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya. Kita tahu bahwa manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial, di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia.
  • 50. Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan- kelemahan dari makalah kami ini tentang Tanggung Jawab Mahasiswa pada Proses Belajar Diajar . Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari segenap pembaca untuk perbaikan makalah ini agar dilain kesempatan kami dapat membuat makalah dengan lebih baik lagi.
  • 51.
  • 52.