SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS 
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup 
Dosen Pengampu: Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes. 
Disusun Oleh: 
1. Khafidhotul Khasanah (1401412460) 
2. Miftakhul Huda (1401412462) 
3. Khusnul Khotimah (1401412464) 
4. Nita Sulistyarini (1401412475) 
5. Erma Yafi (1401412482) 
Rombel 75 
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 
2013
METODE PEMBUATAN PUPUK 
A. PEMBUATAN PUPUK KOMPOS 
a. Alat dan Bahan 
1. Alat 
 Pisau : untuk mencacah bahan (jerami padi, kayu apu, daun 
paitan) 
 Timba / ember : untuk mencuci kayu apu 
 Bak kecil : untuk melarutkan gula sebagai makanan organisme 
 Cangkul : untuk mencampur semua bahan kompos 
 Sekop : untuk membalik kompos 
 Pressure sprayer: untuk menyemprotkan larutan EM4 pada kompos 
 Ayakan : untuk mengayak kompos yang jadi agar ukurannya sama dan 
memisahkan dari bahan yang tidak dapat terdekomposisi dengan baik 
 Kantong plastik: untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan dan 
mengemas kompos yang sudah jadi 
 Termometer : untuk mengukur suhu kompos 
 pH meter : untuk mengukur pH kompos 
 kantong Polybag: untuk uji perkecambahan 
2. Bahan 
 kotoran sapi 
 kotoran kambing 
 jerami padi 
 kayu apu (Pistia stratiotes L.) 
 daun paitan 
 gula : untuk makanan mikroorganisme 
 air bersih : untuk menjaga kelembaban kompos dan mencuci kayu 
apu 
 biji jagung : untuk uji perkecambahan 
3. Dekomposer 
 EM4 (Effektive Microorganism 4)
b. Cara Kerja 
1. Pengumpulan bahan. 
Pada tahap ini semua bahan yang akan dijadikan kompos dikumpulkan, baik 
kotoran sapi, kotoran kambing, jerami padi, kayu apu maupun daun paitan. 
2. Pembersihan bahan 
Bahan yang perlu dicuci yaitu kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk 
memisahkan kayu apu dari kotoran-kotoran yang ikut terambil seperti 
lumpur, dan sisa jerami padi, bahkan mungkin hama. 
3. Pengeringan bahan 
Bahan yang dikeringkan hanya kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk 
mengurangi kadar airnya sehingga mempercepat proses dekomposisi. 
4. Pencacahan bahan 
Bahan yang dicacah yaitu kayu apu yang telah kering, jerami padi, dan daun 
paitan sebesar ± 2 cm untuk memperluas permukaan sehingga bahan dapat 
dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos. 
5. Pencampuran bahan / pemrosesan 
a. Bahan yang telah dicacah tadi dicampur dengan kotoran sapi dan 
kotoran kambing, dan disemprot rata dengan larutan EM4 untuk 
membantu mempercepat proses pengomposan, diatur kelembabannya, 
apabila terlalu kering maka perlu disiram/ditambahkan air. Setelah rata 
ditambahkan abu dapur untuk menetralisasi pH serta menambah unsur 
hara Ca, K dan Mg. Ditambahkan pula larutan gula sebagai makanan 
organisme sehingga dapat mempercepat pengomposan pula. 
b. Bahan yang telah tercampur kemudian dimasukkan dalam plastik hitam 
untuk pengomposannya. Plastik diikat rapat agar tidak ada 
mikroorganisme maupun makroorganisme dari luar yang masuk ke 
dalam bahan kompos. Kompos diletakkan pada tempat yang teduh 
terlindung dari cahaya matahari langsung dan hujan. 
6. Pemantauan temperatur, pH, dan kelembapan 
a. Pengukuran suhu dilakukan dengan termometer pertama kali setelah 
tumpukan berumur 3 hari untuk mengetahui suhu tumpukan. Setelah
itu, pengukuran suhu dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. Bila 
temperatur lebih dari 500C dilakukan pembalikan. 
b. pH selama proses pengomposan pun perlu dipantau. Kiaran pH kompos 
yang optimal adalah 6,0-8,0. Jika pH terlalu tinggi atau terlalu basa, 
konsumsi oksigen akan naik dan akan memberikan hasil yang buruk 
bagi lingkungan, selain itu pH yang tinggi juga akan menyebabkan 
unsur nitrogen dalam bahan kompos berubah menjadi amonia (NH3). 
Sebaliknya dalam keadaan asam akan menyebabkan sebagian 
mikroorganisme mati. Pemberian abu dapur, kapur, serta pembalikan 
kompos mempunyai dampak netralisasi keasaman. 
c. Kelembaban selama pengomposan diusahakan tidak terlalu kering dan 
telalu basah karena berhubungan dengan kegiatan dan kehidupan 
mikrobia. 
7. Pembalikan 
Pembalikan dilakukan untuk membuang panas yang berlebihan, 
memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses 
pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta 
membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil. 
8. Penyiraman 
Penyiraman dilakukan jika tumpukan bahan kompos terlalu kering dan 
sebaiknya dilakukan sebelum pembalikan sehingga ketika dilakukan 
pembalikan, air akan tercampur dengan sendirinya. Kadar air yang ideal 
selama proses pengomposan adalah 40-60%, dengna nilai optimum 55%. 
9. Pematangan 
Setelah pengomposan berjalan 30-40 hari, suhu tumpukan akan semakin 
menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah 
lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap 
pematangan selama 14 hari. 
10. Pengayakan, Pengemasan, dan Pelabelan 
Kompos yang sudah matang sebaiknya diayak untuk memisahkan kompos 
yang halus dan membuang bahan yang mengotori seperti potongan kayu. 
Lalu dikemas ke dalam kantong plastik yang kedap air dan diberi label.
11. Uji perkecambahan / uji kompos jadi 
Kompos yang telah jadi diuji cobakan untuk mengetahui kualitasnya yaitu 
dengan uji perkecambahan. Sediakan 5 media yaitu tanah tanpa kompos 
sebagai kontrol, tanah dicampur dengan kompos matang dengan variasi 
perbandingan 2:1, 1:1, 1;2, dan kompos matang saja. Tebarkan 10 biji 
jagung pada setiap polibag, amati selama 7 hari, hitung persentase 
perkecambahan di masing-masing media, amati manakah yang paling baik. 
Dokumentasi 
a. Alat 
b. Pengolahan 
Pressure sprayer Dekomposer EM4
Pupuk Kompos
B. PUPUK KOMPOS DENGAN KERANJANG TAKAKURA 
 Cara membuat keranjang takakura 
Alat dan bahan 
1. Keranjang laundry dengan tutupnya 1 buah. 
2. Kantung jaring untuk penutup nasi 
3. Sekam 4 kantung 
4. Kardus aqua 
5. Benang dan jarum untuk menjahit bantal sekam. 
6. Plester lebar untuk kardus
7. Tanah pekarangan dua sekop 
8. Kain penutup keranjang 
Cara membuatnya: 
1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan sisi atasnya dipotong 
sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya. 
2. Kantung jaring diisi dengan sekam lalu dijahit sisi atasnya supaya sekamnya tidak 
keluar. Jahit dengan gaya bebas semampunya. Bentuk akhir mirip bantal sekam, 
lebih padat lebih bagus. Buat dua buah. 
3. Kardus aqua ddimasukkan kedalam keranjang. Tekan-tekan supaya masuk dan pas 
sehingga keranjang bisa ditutup. Masukkan satu buah bantal sekam didasar 
keranjang. Ini gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak merembes. 
4. Tuang sekam 1 kantung kedalam keranjang. Masukkan tanah satu sekop tangan dari 
halaman anda sebagai bio starter. Tutup dengan bantal sekam yang satu lagi. 
5. Simpan satu kantung sekam dalam wadah dan simpan dekat keranjang ini. Sekam ini 
untuk menutup sampah yang baru anda masukkan kedalam keranjang. Sekam ini 
juga ditambahkan kalau isi keranjang terlalu basah. 
6. Keranjang takakura anda sudah siap untuk menerima sampah organik!!
Membuat bibit kompos takakura 
 Bibit kompos takakura dibuat dari dua bahan, yakni dedak dan sekam padi. 
Perbandingan antara dedak dan sekam adalah satu banding satu. Dekomposer 
yang digunakan adalah kedua larutan starter yang sudah dibuat dengan cara di 
atas. Berikut langkah-langkahnya: 
 Siapkan 100 kg dedak, 100 kg sekam, starter mikroorganisme, air bersih dan 
terpal plastik. 
 Cari tempat yang terlindung panas dan hujan dengan dasar plester atau 
permukaan keras lainnya. 
 Aduk dedak dan sekam sampai merata. Kemudian tambahkan larutan starter 
yang telah kita buat sebelumnya kemudian aduk sampai merata. 
 Siram dengan air bersih secukupnya hingga mencapai kelembaban 40-60%. 
Untuk memperkirakan kelembaban adalah dengan cara menggenggam material 
dengan kepalan tanagan. Apabila material sudah bisa membentuk dan solid itu 
tandanya kelembaban sudah tercapai. Namun apabila ketika dikepal 
mengeluarkan air, tandanya kelembaban sudah berlebih. 
 Tutup rapat tumpukan material tersebut dengan terpal plastik dan diamkan 
selama 5-7 hari. 
 Tanda kompos sudah matang apabila permukaan tumpukan kompos diselimuti 
lapisan mould putih. Warna kompos coklat gembur dan tidak berbau. Bibit 
kompos yang dihasilkan cukup untuk 40-50 rumah tangga.
Proses pengomposan takakura 
Proses pembuatan kompos takakura ini berlangsung kering dan tidak berbau, sehingga 
tidak terkesan jorok dan keranjang bisa ditempatkan di dapur. Proses reaksinya 
berlangsung secara aerobik dengan reaksi seperti berikut: 
Bahan baku utama membuat kompos takakura ini adalah bibit kompos takakura dan 
sampah dapur organik. Sampah dapur yang cocok dijadikan kompos takakura adalah 
sisa sayuran, buah-buahan, nasi, roti, mie, kue, dll. Sampah yang tidak diperkenankan 
adalah daging, tulang, telur, susu, dan sampah hewani lain. Perlu diingat, sebelum 
dimasukkan ke keranjang takakura buang terlebih dahulu air yang ada dalam sampah. 
Berikut langkah-langkah membuat kompos takakura: 
 Masukkan sekitar 2-3 kg bibit kompos takakura atau kira-kira serempat 
keranjang. 
 Masukkan sampah organik kedalam keranjang takakura. Kemudian aduk-aduk 
sampah tersebut dengan bibit kompos takakura yang terdapat dalam keranjang. 
 Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Keranjang 
tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik seadanya. Lakukan 
secara rutin setiap hari sampai keranjang penuh. Sampah yang baru dimasukkan 
akan difermentasi dalam 1-2 hari. 
 Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil duapertiganya. 
Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan selama 2 minggu sebelum 
digunakan. Kompos yang dihasilkan kering tidak terdapat cairan. 
 Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah seperti 
tanah, warna coklat kehitaman, tidak berbau. 
 Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang baik 
akan tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material tersebut 
belum menjadi kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah warnanya jadi 
kecoklatan, artinya dalam kompos terdapat cairan hasil fermentasi anaerobik.

More Related Content

What's hot

Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganGielank Manaloe
 
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuPresentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuEriska Ahmad
 
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .ppt
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .pptMengelola kebun kelapa sawit muktahir .ppt
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .pptambar1966
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuFirdika Arini
 
Materi budidaya dan olahan jamur tiram
Materi budidaya dan olahan jamur tiramMateri budidaya dan olahan jamur tiram
Materi budidaya dan olahan jamur tiramSamsul Kohar
 
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran LingkunganKepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran LingkunganRia Astariyan
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADATMawar 99
 
Wawancara dengan pendiri komunitas d
Wawancara dengan pendiri komunitas dWawancara dengan pendiri komunitas d
Wawancara dengan pendiri komunitas dVJ Asenk
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaSeptian Muna Barakati
 

What's hot (13)

Hasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapanganHasil laporan praktek kerja lapangan
Hasil laporan praktek kerja lapangan
 
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi TebuPresentasi Laporan Mekanisasi Tebu
Presentasi Laporan Mekanisasi Tebu
 
trichoderma loh.
trichoderma loh.trichoderma loh.
trichoderma loh.
 
PEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOSPEMBUATAN KOMPOS
PEMBUATAN KOMPOS
 
PPT SEMBIO WIDYA.pptx
PPT SEMBIO WIDYA.pptxPPT SEMBIO WIDYA.pptx
PPT SEMBIO WIDYA.pptx
 
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .ppt
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .pptMengelola kebun kelapa sawit muktahir .ppt
Mengelola kebun kelapa sawit muktahir .ppt
 
Kumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi SekolahkuKumpulan Puisi Sekolahku
Kumpulan Puisi Sekolahku
 
Materi budidaya dan olahan jamur tiram
Materi budidaya dan olahan jamur tiramMateri budidaya dan olahan jamur tiram
Materi budidaya dan olahan jamur tiram
 
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran LingkunganKepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
Kepadatan Penduduk dan Pencemaran Lingkungan
 
Pencemaran Udara
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
LIMBAH PADAT
LIMBAH PADATLIMBAH PADAT
LIMBAH PADAT
 
Wawancara dengan pendiri komunitas d
Wawancara dengan pendiri komunitas dWawancara dengan pendiri komunitas d
Wawancara dengan pendiri komunitas d
 
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan rahaMembuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
Membuat kerajinan tangan kardus bekas smk kesehatan raha
 

Similar to pembuatan pupuk kompos

Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSyamsul Asinar
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos superNandar Sunandar
 
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...MUHAMMADRAISAKBARAKB
 
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposBrosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposSafrizal Ibrahim
 
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxPUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxhamamialfasani
 
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashi
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashiTaklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashi
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashiinyaanchai
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakuraWila Dantika
 
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptx
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptxPENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptx
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptxEdzaAriaWikurendra2
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaLidia Fibriana
 
Pipa PVC ukuran 2.docx
Pipa PVC ukuran 2.docxPipa PVC ukuran 2.docx
Pipa PVC ukuran 2.docxErigasEka
 
MATERI KOMPOS.ppt
MATERI KOMPOS.pptMATERI KOMPOS.ppt
MATERI KOMPOS.pptJumitaRoza1
 
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonPengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonArdi Yanson
 
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRI
Fermentasi Limbah Rumah Tangga  NGAPAK MANDIRIFermentasi Limbah Rumah Tangga  NGAPAK MANDIRI
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRIKen Kebumen
 
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptxandiputraga
 
Baja kompos
Baja komposBaja kompos
Baja komposbokbong
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Arizqi Al-Ardy
 

Similar to pembuatan pupuk kompos (20)

Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Slide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakuraSlide presentasi kompos takakura
Slide presentasi kompos takakura
 
Cara membuat kompos super
Cara membuat kompos superCara membuat kompos super
Cara membuat kompos super
 
Komposting
KompostingKomposting
Komposting
 
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan)  ...
Tiwi pembuatan pupuk dari limbah organik (pengelolaan limbah berkelanjutan) ...
 
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_komposBrosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
Brosur~memanfaatkan sampah menjadi_kompos
 
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxPUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
 
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashi
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashiTaklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashi
Taklimat kaedah pengkomposan menggunakan kaedah em bokashi
 
komposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakurakomposting dan keranjang tatakura
komposting dan keranjang tatakura
 
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptx
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptxPENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptx
PENGOLAHAN_SAMPAH_METODE_TAKAKURA_pptx.pptx
 
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah TanggaPengelolaan Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
 
Pipa PVC ukuran 2.docx
Pipa PVC ukuran 2.docxPipa PVC ukuran 2.docx
Pipa PVC ukuran 2.docx
 
MATERI KOMPOS.ppt
MATERI KOMPOS.pptMATERI KOMPOS.ppt
MATERI KOMPOS.ppt
 
Pertanian Organik Selada
Pertanian Organik SeladaPertanian Organik Selada
Pertanian Organik Selada
 
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyansonPengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
Pengolahan Sampah 3R oleh ardiyanson
 
Laporan 6
Laporan 6Laporan 6
Laporan 6
 
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRI
Fermentasi Limbah Rumah Tangga  NGAPAK MANDIRIFermentasi Limbah Rumah Tangga  NGAPAK MANDIRI
Fermentasi Limbah Rumah Tangga NGAPAK MANDIRI
 
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptxPresentasi Pengelolaan Sampah.pptx
Presentasi Pengelolaan Sampah.pptx
 
Baja kompos
Baja komposBaja kompos
Baja kompos
 
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
Pengolahan pakan ikan ( bandeng, kerapu,
 

More from Erma Yafi

Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematik
Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematikRencana Kegiatan Harian kelas 3 tematik
Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematikErma Yafi
 
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3Rencana Kegiatan Harian Kelas 3
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3Erma Yafi
 
Rencana kegiatan harian kelas rangkap
Rencana kegiatan harian kelas rangkapRencana kegiatan harian kelas rangkap
Rencana kegiatan harian kelas rangkapErma Yafi
 
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupanCiri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupanErma Yafi
 
Rencana kegiatan harian kelas 1
Rencana kegiatan harian kelas 1Rencana kegiatan harian kelas 1
Rencana kegiatan harian kelas 1Erma Yafi
 
Rencana kegiatan harian kelas IV
Rencana kegiatan harian kelas IVRencana kegiatan harian kelas IV
Rencana kegiatan harian kelas IVErma Yafi
 
prinsip dan landasan pengembangan kurikulum
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumprinsip dan landasan pengembangan kurikulum
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumErma Yafi
 
RPP matematika kelas 4
RPP matematika kelas 4RPP matematika kelas 4
RPP matematika kelas 4Erma Yafi
 
tekhnik searching efektif di internet
tekhnik searching efektif di internettekhnik searching efektif di internet
tekhnik searching efektif di internetErma Yafi
 
Rencana kegiatan harian
Rencana kegiatan harian Rencana kegiatan harian
Rencana kegiatan harian Erma Yafi
 
Media pembelajaran interaktif
Media pembelajaran interaktifMedia pembelajaran interaktif
Media pembelajaran interaktifErma Yafi
 

More from Erma Yafi (11)

Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematik
Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematikRencana Kegiatan Harian kelas 3 tematik
Rencana Kegiatan Harian kelas 3 tematik
 
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3Rencana Kegiatan Harian Kelas 3
Rencana Kegiatan Harian Kelas 3
 
Rencana kegiatan harian kelas rangkap
Rencana kegiatan harian kelas rangkapRencana kegiatan harian kelas rangkap
Rencana kegiatan harian kelas rangkap
 
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupanCiri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan
Ciri ciri makhluk hidup, mikroskop, organisasi kehidupan
 
Rencana kegiatan harian kelas 1
Rencana kegiatan harian kelas 1Rencana kegiatan harian kelas 1
Rencana kegiatan harian kelas 1
 
Rencana kegiatan harian kelas IV
Rencana kegiatan harian kelas IVRencana kegiatan harian kelas IV
Rencana kegiatan harian kelas IV
 
prinsip dan landasan pengembangan kurikulum
prinsip dan landasan pengembangan kurikulumprinsip dan landasan pengembangan kurikulum
prinsip dan landasan pengembangan kurikulum
 
RPP matematika kelas 4
RPP matematika kelas 4RPP matematika kelas 4
RPP matematika kelas 4
 
tekhnik searching efektif di internet
tekhnik searching efektif di internettekhnik searching efektif di internet
tekhnik searching efektif di internet
 
Rencana kegiatan harian
Rencana kegiatan harian Rencana kegiatan harian
Rencana kegiatan harian
 
Media pembelajaran interaktif
Media pembelajaran interaktifMedia pembelajaran interaktif
Media pembelajaran interaktif
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 

pembuatan pupuk kompos

  • 1. LAPORAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Lingkungan Hidup Dosen Pengampu: Sutji Wardhayani, S.Pd.,M.Kes. Disusun Oleh: 1. Khafidhotul Khasanah (1401412460) 2. Miftakhul Huda (1401412462) 3. Khusnul Khotimah (1401412464) 4. Nita Sulistyarini (1401412475) 5. Erma Yafi (1401412482) Rombel 75 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
  • 2. METODE PEMBUATAN PUPUK A. PEMBUATAN PUPUK KOMPOS a. Alat dan Bahan 1. Alat  Pisau : untuk mencacah bahan (jerami padi, kayu apu, daun paitan)  Timba / ember : untuk mencuci kayu apu  Bak kecil : untuk melarutkan gula sebagai makanan organisme  Cangkul : untuk mencampur semua bahan kompos  Sekop : untuk membalik kompos  Pressure sprayer: untuk menyemprotkan larutan EM4 pada kompos  Ayakan : untuk mengayak kompos yang jadi agar ukurannya sama dan memisahkan dari bahan yang tidak dapat terdekomposisi dengan baik  Kantong plastik: untuk mengumpulkan bahan yang diperlukan dan mengemas kompos yang sudah jadi  Termometer : untuk mengukur suhu kompos  pH meter : untuk mengukur pH kompos  kantong Polybag: untuk uji perkecambahan 2. Bahan  kotoran sapi  kotoran kambing  jerami padi  kayu apu (Pistia stratiotes L.)  daun paitan  gula : untuk makanan mikroorganisme  air bersih : untuk menjaga kelembaban kompos dan mencuci kayu apu  biji jagung : untuk uji perkecambahan 3. Dekomposer  EM4 (Effektive Microorganism 4)
  • 3. b. Cara Kerja 1. Pengumpulan bahan. Pada tahap ini semua bahan yang akan dijadikan kompos dikumpulkan, baik kotoran sapi, kotoran kambing, jerami padi, kayu apu maupun daun paitan. 2. Pembersihan bahan Bahan yang perlu dicuci yaitu kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk memisahkan kayu apu dari kotoran-kotoran yang ikut terambil seperti lumpur, dan sisa jerami padi, bahkan mungkin hama. 3. Pengeringan bahan Bahan yang dikeringkan hanya kayu apu (Pistia stratiotes L.) untuk mengurangi kadar airnya sehingga mempercepat proses dekomposisi. 4. Pencacahan bahan Bahan yang dicacah yaitu kayu apu yang telah kering, jerami padi, dan daun paitan sebesar ± 2 cm untuk memperluas permukaan sehingga bahan dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos. 5. Pencampuran bahan / pemrosesan a. Bahan yang telah dicacah tadi dicampur dengan kotoran sapi dan kotoran kambing, dan disemprot rata dengan larutan EM4 untuk membantu mempercepat proses pengomposan, diatur kelembabannya, apabila terlalu kering maka perlu disiram/ditambahkan air. Setelah rata ditambahkan abu dapur untuk menetralisasi pH serta menambah unsur hara Ca, K dan Mg. Ditambahkan pula larutan gula sebagai makanan organisme sehingga dapat mempercepat pengomposan pula. b. Bahan yang telah tercampur kemudian dimasukkan dalam plastik hitam untuk pengomposannya. Plastik diikat rapat agar tidak ada mikroorganisme maupun makroorganisme dari luar yang masuk ke dalam bahan kompos. Kompos diletakkan pada tempat yang teduh terlindung dari cahaya matahari langsung dan hujan. 6. Pemantauan temperatur, pH, dan kelembapan a. Pengukuran suhu dilakukan dengan termometer pertama kali setelah tumpukan berumur 3 hari untuk mengetahui suhu tumpukan. Setelah
  • 4. itu, pengukuran suhu dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. Bila temperatur lebih dari 500C dilakukan pembalikan. b. pH selama proses pengomposan pun perlu dipantau. Kiaran pH kompos yang optimal adalah 6,0-8,0. Jika pH terlalu tinggi atau terlalu basa, konsumsi oksigen akan naik dan akan memberikan hasil yang buruk bagi lingkungan, selain itu pH yang tinggi juga akan menyebabkan unsur nitrogen dalam bahan kompos berubah menjadi amonia (NH3). Sebaliknya dalam keadaan asam akan menyebabkan sebagian mikroorganisme mati. Pemberian abu dapur, kapur, serta pembalikan kompos mempunyai dampak netralisasi keasaman. c. Kelembaban selama pengomposan diusahakan tidak terlalu kering dan telalu basah karena berhubungan dengan kegiatan dan kehidupan mikrobia. 7. Pembalikan Pembalikan dilakukan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil. 8. Penyiraman Penyiraman dilakukan jika tumpukan bahan kompos terlalu kering dan sebaiknya dilakukan sebelum pembalikan sehingga ketika dilakukan pembalikan, air akan tercampur dengan sendirinya. Kadar air yang ideal selama proses pengomposan adalah 40-60%, dengna nilai optimum 55%. 9. Pematangan Setelah pengomposan berjalan 30-40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari. 10. Pengayakan, Pengemasan, dan Pelabelan Kompos yang sudah matang sebaiknya diayak untuk memisahkan kompos yang halus dan membuang bahan yang mengotori seperti potongan kayu. Lalu dikemas ke dalam kantong plastik yang kedap air dan diberi label.
  • 5. 11. Uji perkecambahan / uji kompos jadi Kompos yang telah jadi diuji cobakan untuk mengetahui kualitasnya yaitu dengan uji perkecambahan. Sediakan 5 media yaitu tanah tanpa kompos sebagai kontrol, tanah dicampur dengan kompos matang dengan variasi perbandingan 2:1, 1:1, 1;2, dan kompos matang saja. Tebarkan 10 biji jagung pada setiap polibag, amati selama 7 hari, hitung persentase perkecambahan di masing-masing media, amati manakah yang paling baik. Dokumentasi a. Alat b. Pengolahan Pressure sprayer Dekomposer EM4
  • 7. B. PUPUK KOMPOS DENGAN KERANJANG TAKAKURA  Cara membuat keranjang takakura Alat dan bahan 1. Keranjang laundry dengan tutupnya 1 buah. 2. Kantung jaring untuk penutup nasi 3. Sekam 4 kantung 4. Kardus aqua 5. Benang dan jarum untuk menjahit bantal sekam. 6. Plester lebar untuk kardus
  • 8. 7. Tanah pekarangan dua sekop 8. Kain penutup keranjang Cara membuatnya: 1. Kardus aqua diplester tegak ke empat sisi bawahnya, sedangkan sisi atasnya dipotong sedikit supaya tingginya pas dengan keranjangnya. 2. Kantung jaring diisi dengan sekam lalu dijahit sisi atasnya supaya sekamnya tidak keluar. Jahit dengan gaya bebas semampunya. Bentuk akhir mirip bantal sekam, lebih padat lebih bagus. Buat dua buah. 3. Kardus aqua ddimasukkan kedalam keranjang. Tekan-tekan supaya masuk dan pas sehingga keranjang bisa ditutup. Masukkan satu buah bantal sekam didasar keranjang. Ini gunanya supaya cairan sampah dan kompos tidak merembes. 4. Tuang sekam 1 kantung kedalam keranjang. Masukkan tanah satu sekop tangan dari halaman anda sebagai bio starter. Tutup dengan bantal sekam yang satu lagi. 5. Simpan satu kantung sekam dalam wadah dan simpan dekat keranjang ini. Sekam ini untuk menutup sampah yang baru anda masukkan kedalam keranjang. Sekam ini juga ditambahkan kalau isi keranjang terlalu basah. 6. Keranjang takakura anda sudah siap untuk menerima sampah organik!!
  • 9. Membuat bibit kompos takakura  Bibit kompos takakura dibuat dari dua bahan, yakni dedak dan sekam padi. Perbandingan antara dedak dan sekam adalah satu banding satu. Dekomposer yang digunakan adalah kedua larutan starter yang sudah dibuat dengan cara di atas. Berikut langkah-langkahnya:  Siapkan 100 kg dedak, 100 kg sekam, starter mikroorganisme, air bersih dan terpal plastik.  Cari tempat yang terlindung panas dan hujan dengan dasar plester atau permukaan keras lainnya.  Aduk dedak dan sekam sampai merata. Kemudian tambahkan larutan starter yang telah kita buat sebelumnya kemudian aduk sampai merata.  Siram dengan air bersih secukupnya hingga mencapai kelembaban 40-60%. Untuk memperkirakan kelembaban adalah dengan cara menggenggam material dengan kepalan tanagan. Apabila material sudah bisa membentuk dan solid itu tandanya kelembaban sudah tercapai. Namun apabila ketika dikepal mengeluarkan air, tandanya kelembaban sudah berlebih.  Tutup rapat tumpukan material tersebut dengan terpal plastik dan diamkan selama 5-7 hari.  Tanda kompos sudah matang apabila permukaan tumpukan kompos diselimuti lapisan mould putih. Warna kompos coklat gembur dan tidak berbau. Bibit kompos yang dihasilkan cukup untuk 40-50 rumah tangga.
  • 10. Proses pengomposan takakura Proses pembuatan kompos takakura ini berlangsung kering dan tidak berbau, sehingga tidak terkesan jorok dan keranjang bisa ditempatkan di dapur. Proses reaksinya berlangsung secara aerobik dengan reaksi seperti berikut: Bahan baku utama membuat kompos takakura ini adalah bibit kompos takakura dan sampah dapur organik. Sampah dapur yang cocok dijadikan kompos takakura adalah sisa sayuran, buah-buahan, nasi, roti, mie, kue, dll. Sampah yang tidak diperkenankan adalah daging, tulang, telur, susu, dan sampah hewani lain. Perlu diingat, sebelum dimasukkan ke keranjang takakura buang terlebih dahulu air yang ada dalam sampah. Berikut langkah-langkah membuat kompos takakura:  Masukkan sekitar 2-3 kg bibit kompos takakura atau kira-kira serempat keranjang.  Masukkan sampah organik kedalam keranjang takakura. Kemudian aduk-aduk sampah tersebut dengan bibit kompos takakura yang terdapat dalam keranjang.  Tutup keranjang rapat-rapat agar serangga dan lalat tidak masuk. Keranjang tidak usah diisi langsung penuh, masukkan sampah organik seadanya. Lakukan secara rutin setiap hari sampai keranjang penuh. Sampah yang baru dimasukkan akan difermentasi dalam 1-2 hari.  Apabila keranjang sudah penuh, kira-kira 90% sudah terisi, ambil duapertiganya. Pindahkan kompos tersebut kedalam karung, biarkan selama 2 minggu sebelum digunakan. Kompos yang dihasilkan kering tidak terdapat cairan.  Kompos takakura sudah terbentuk sempurna apabila teksturnya sudah seperti tanah, warna coklat kehitaman, tidak berbau.  Untuk menguji kualitas kompos larutkan dalam air bersih. Kompos yang baik akan tenggelam, apabila ada yang terapung berarti belum material tersebut belum menjadi kompos. Air akan tetap bersih, apabila air berubah warnanya jadi kecoklatan, artinya dalam kompos terdapat cairan hasil fermentasi anaerobik.