Submit Search
Upload
Teori hukum
•
43 likes
•
25,867 views
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Follow
catatan perkuliahan Teori Hukum Magister Hukum XXVII UGM-2011
Read less
Read more
Report
Share
Report
Share
1 of 21
Recommended
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
Kardoman Tumangger
Teori hukum part ii
Teori hukum part ii
Erin Daryansyah
Kriminologi
Kriminologi
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Andhika Pratama
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Rani
elsaref
Kriminologi
Kriminologi
zahraayu24
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
Nakano
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
Fenti Anita Sari
Recommended
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
Kardoman Tumangger
Teori hukum part ii
Teori hukum part ii
Erin Daryansyah
Kriminologi
Kriminologi
Shobrie Hardhi, SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Andhika Pratama
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Rani
elsaref
Kriminologi
Kriminologi
zahraayu24
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
Nakano
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
Fenti Anita Sari
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
Alalan Tanala
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
زكي عليا إبن محمد
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
Nuelimmanuel22
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
Vallen Hoven
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
elsaref
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Dian Oktavia
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
hukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
Teori Hukum
Teori Hukum
University of North Sumatera
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
Lisa SYP
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
natal kristiono
Hukum perizinan
Hukum perizinan
Iko Matussuniah
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Annisa Fitria SH MH M.kn
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
aishkhuw fillah
1. fi 5081 students
1. fi 5081 students
Enunk Andrew
Lumayan status hukum
Lumayan status hukum
La Meza
More Related Content
What's hot
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Idik Saeful Bahri
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
Alalan Tanala
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
زكي عليا إبن محمد
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
Nuelimmanuel22
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
Anto Neo Madani
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
Vallen Hoven
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
elsaref
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Dian Oktavia
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Uiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
hukum Adat
hukum Adat
Sigit Riono
Teori Hukum
Teori Hukum
University of North Sumatera
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
Lisa SYP
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
nurul khaiva
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
natal kristiono
Hukum perizinan
Hukum perizinan
Iko Matussuniah
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Fenti Anita Sari
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Annisa Fitria SH MH M.kn
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
aishkhuw fillah
What's hot
(20)
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum perdata internasional - Sejarah perkembangan hukum perdata internasiona...
Hukum acara peradilan agama
Hukum acara peradilan agama
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
Presentasi etika profesi hukum
Presentasi etika profesi hukum
SANKSI dalam HAN
SANKSI dalam HAN
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
Materi Viktimologi by Dr. Angkasa
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
PPT MATERI KULIAH HUKUM ACARA PIDANA
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
hukum Adat
hukum Adat
Teori Hukum
Teori Hukum
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Natal kristiono mata kuliah hukum adat hukum waris adat
Hukum perizinan
Hukum perizinan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum Agraria - Pendaftaran Tanah
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
Viewers also liked
1. fi 5081 students
1. fi 5081 students
Enunk Andrew
Lumayan status hukum
Lumayan status hukum
La Meza
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Ahmad Solihin
Sinopsis pranata hukum
Sinopsis pranata hukum
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
PLATO
PLATO
Boy Nurdin Law Office, Universitas Borobudur Jakarta
Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
hanggardatu
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
I Gede Auditta
Syllabus politik hukum [compatibility mode]
Syllabus politik hukum [compatibility mode]
Boy Nurdin Law Office, Universitas Borobudur Jakarta
Hukum bisnis-s2
Hukum bisnis-s2
Moh Faisol
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
hukum_lingkungan
teori ekonomi
teori ekonomi
Laila Rusmaya
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
Nakano
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI
syukni tumi pengata
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
Fitra Sani
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
villa kuta indah
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
eli priyatna laidan
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Azharlina Rizqi Ardina
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Puspa Bunga
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Nasruddin Asnah
Viewers also liked
(20)
1. fi 5081 students
1. fi 5081 students
Lumayan status hukum
Lumayan status hukum
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Tugas mata kuliah penemuan hukum (Rechtvinding)
Sinopsis pranata hukum
Sinopsis pranata hukum
PLATO
PLATO
Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Penegakan Hukum dan Penemuan Hukum by I Gede Auditta
Syllabus politik hukum [compatibility mode]
Syllabus politik hukum [compatibility mode]
Hukum bisnis-s2
Hukum bisnis-s2
Hukum lingkungan materi kuliah
Hukum lingkungan materi kuliah
teori ekonomi
teori ekonomi
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI
PERMA NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Materi ppkn sma xii bab 5
Materi ppkn sma xii bab 5
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Makalah Aspek Hukum dalam Ekonomi
Similar to Teori hukum
2. ARGUMENTASI HUKUM_Karakter Ilmu Hukum.pptx
2. ARGUMENTASI HUKUM_Karakter Ilmu Hukum.pptx
pieterpattiasina2
Hukum Pidana
Hukum Pidana
Tumbur M. Silalahi
ARGUMENTASI_HUKUM_and_LEGAL_OPINION.pptx
ARGUMENTASI_HUKUM_and_LEGAL_OPINION.pptx
PDAMIKKBarombong
pengantar ilmu hukum
pengantar ilmu hukum
riskarafi
Pengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikal
Kau Hatiku
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
TUGAS INDIVIDU.doc
TUGAS INDIVIDU.doc
MuhammadNawir11
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
greghendy
Materi Mengenai Penelitian Hukum Normatif Empiris.pptx
Materi Mengenai Penelitian Hukum Normatif Empiris.pptx
GaluhWiditya1
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Muhamad Aljebra Aliksan Rauf
Filsafat hukum
Filsafat hukum
Kau Hatiku
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
asifsardari
Filsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.ppt
AndyWarnet99
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum
Kau Hatiku
T 2 makalah pih
T 2 makalah pih
MelyMely12
Pe ndahuluan
Pe ndahuluan
Henry Dasdo Prawira Sinurat
PPT SESI 1.pptx
PPT SESI 1.pptx
MaulanaRizkyPrayoga
Memilih pendekatan.pptx
Memilih pendekatan.pptx
TutiWidyaningrum1
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
mudanp.com
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Similar to Teori hukum
(20)
2. ARGUMENTASI HUKUM_Karakter Ilmu Hukum.pptx
2. ARGUMENTASI HUKUM_Karakter Ilmu Hukum.pptx
Hukum Pidana
Hukum Pidana
ARGUMENTASI_HUKUM_and_LEGAL_OPINION.pptx
ARGUMENTASI_HUKUM_and_LEGAL_OPINION.pptx
pengantar ilmu hukum
pengantar ilmu hukum
Pengembanan hukum teoretikal
Pengembanan hukum teoretikal
Perbandingan hukum 1
Perbandingan hukum 1
TUGAS INDIVIDU.doc
TUGAS INDIVIDU.doc
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Awal memahami hukum teori hukum dan filsafat hukum
Materi Mengenai Penelitian Hukum Normatif Empiris.pptx
Materi Mengenai Penelitian Hukum Normatif Empiris.pptx
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum dan Teori Hukum
Filsafat hukum
Filsafat hukum
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
BAHAN-1-PENGANTAR-ILMU-HUKUM-1.ppt
Filsafat_Hukum.ppt
Filsafat_Hukum.ppt
5 (lima) dalil filsafat hukum
5 (lima) dalil filsafat hukum
T 2 makalah pih
T 2 makalah pih
Pe ndahuluan
Pe ndahuluan
PPT SESI 1.pptx
PPT SESI 1.pptx
Memilih pendekatan.pptx
Memilih pendekatan.pptx
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
02 ilmu hk,hk sbg ilmu,ciri keilmuan hk
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
Kebuntuan Dari Pendekatan Legalitas Formal Menuju Pendekatan Interdisipliner
More from Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
Konsekuensi yuridis dari kemajemukan bangsa indonesia terhadap pembangunan hu...
Konsekuensi yuridis dari kemajemukan bangsa indonesia terhadap pembangunan hu...
Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
More from Universitas Gadjah Mada-Yogyakarta, Indonesia
(15)
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Konsekuensi yuridis terhadap timbulnya kerugian keuangan negara dalam tindak ...
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Kajian yuridis tentang perolehan hak atas tanah oleh negara melalui lembaga p...
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Kedudukan hukum negara terhadap benda menurut teori leon duguit dan aplikasin...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Konsekuensi yuridis dengan dikecualikannya keputusan tata usaha negara yang b...
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Tinjauan yuridis terhadap perbuatan aparat pemerintah yang tidak berwenang
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Peranan filsafat pancasila sebagai sumber hukum tata usaha negara ideal di in...
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
Kebuntuan dari pendekatan legalitas formal menuju pendekatan interdisipliner
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
KEBUNTUAN DARI PENDEKATAN LEGALITAS FORMAL MENUJU PENDEKATAN INTERDISIPLINER
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Pengawasan terhadap produk hukum yang berbentuk keputusan tata usaha negara m...
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Fungsi pengawasan politik dalam pembentukan hukum nasional
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Peranan politik hukum dalam mewujudkan tujuan negara
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Ketidakabsahan suatu produk hukum karena mengalami kekurangan yuridis
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Penggunaan asas diskresi dalam pembentukan produk hukum di indaonesia
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Peranan filsafat pancasila dalam pembangunan
Konsekuensi yuridis dari kemajemukan bangsa indonesia terhadap pembangunan hu...
Konsekuensi yuridis dari kemajemukan bangsa indonesia terhadap pembangunan hu...
Teori hukum
1.
1 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com TEORI HUKUM Sejarah Singkat Lahirnya Teori Hukum Sejarah permulaan perkembangan teori hukum pada abad ke-19 (1800) di eropa barat dipengaruhi oleh keberhasilan dan kemajuan pesat yang di ilhami oleh ilmu2 pengetahuan alam yang menggunakan metode2 ilmu pengetahuan alam positif, para ahli hukum pada waktu itu merasa perlu adanya disiplin hukum yang tidak terlalu teoritis abstrak, seperti filsafat hukum dan tidak terlalu praktis konkret, seperti dogmatik hukum, yang terletak diantara filsafat hukum dan dogmatik hukum. Orang mengharap sampai pada menguraikan secara ilmiah sifat2 hakiki hukum positif yang mempunyai kesamaan dengan semua sistem hukum. Dibutuhkan semacam “hukum kodrat” yang positif ilmiah yang harus mengisi kekosongan karena hilangnya kepercayaan pada hukum kodrat metafisis yang berlaku universal yang akan menetapkan secara hakiki peraturan2 dasar setiap tatanan hukum positif, dengan pendekatan fenomena disebut ajaran hukum umum. Mengenai ciri ajaran hukum umum tidak ada kesamaan pendapat. ada yang berpendapat ajaran hukum umum itu masuk filsafat hukum dan ada yang berpendapat bahwa ajaran hukum umum mempelajari masalah teknis yuridis (Meijers,1908:19). Sepanjang abad 20 (1900) dari ajaran hukum umum lahirlah teori hukum (Gijssels.1982:54). Teori hukum yang akan dibicarakan ini berhubungan dengan hukum pada umumnya, bukan mengenai hukum ditempat dan di suatu waktu. Dalam hal ini, teori (hukum) dianggap sebagai lawan praktek hukum. Definisi teori hukum: suatu cara pandang hukum yang menganalisis secara kritis aspek gejala2 hukum secara khusus dan menyeluruh baik praktis maupun teoritis dengan memberikan konstruksi pemikiran kepada apa yang ilmu hukum hadapi, agar dapat memahami hukum itu secara lebih hukum baik dengan pendekatan interdisipliner.
2.
2 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Menurut Jan Gijssels, Teori Hukum adalah cabang ilmu yang menganalisis secara kritis dalam perspektif interdisipliner, pelbagai aspek perwujudan (fenomena) hukum secara tersendiri atau menyeluruh baik dalam konsepsi teoritis maupun dalam pelaksanaan praktis dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang lebih baik dan uraian yang lebih jelas tentang bahan2 yuridis ini. Menganalisa secara kritis disini bedanya dengan dogmatik hukum karena dogmatik hukum hanya menjelaskan hukum. Dalam perspektif interdisipliner antara disiplin. Dalam teori hukum digunakan beberapa metode sosial, sedangkan dalam dogmatik hukum hanya digunakan metode sintesis (menjelaskan) dan analisis. Tujuan teori hukum adalah : pengendapan / pendalaman secara metodologis pada dasar dan latarbelakang dalam mempelajari hukum (secara luas), agar memperoleh pengetahuan yang lebih hukum baik dari uraian yang lebih hukum jelas tentang bahan2 hukum yuridis (Gijssels,1982; 117) Manfaat teori hukum: dengan pengendapan secara metodologis dalam mempelajari ilmu hukum akan memperoleh pengetahuan yang lebih baik, uraian yang lebih jelas, serta wawasan yang lebih luas. Metode teori hukum: interdisipliner Luas lapangan teori hukum: lebih hukum luas darr dogmatik hukum karena teori hukum mempelajari hukum objektinya Dogmatik Hukum Objek teori hukum: 1. Teori hukum meneliti tentang pengertian hukum.
3.
3 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com 2. Hubungan hukum dan logika. Logika ada 2, logika materiil (termasuk dalam cab ilmu filsafat scr umum) dan Logika Formil (termasuk didalam cab ilmu filsafat di dalam ilmu hukum). 3. Memiliki metode teoritis dan praktis. 4. Hukum yang berlaku di suatu kehidupan bersama yang menjadi hukum positif. 5. Hukum bukan sbg konsep filosofis tetapi sbg konsep tatanan yuridis. Menurut Van apeldorn: objek teori hukum hakekatnya sama, yaitu hubungan antara hukum dan moral. HUBUNGAN DAN PERBEDAAN ANTARA TEORI HUKUM DAN ILMU HUKUM
4.
4 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com jika terjadi suatu masalah dalam sistem hukum, maka asas hukum dan penemuan hukum yang menyelesaikannya. Teori hukum adalah teorinya ilmu hukum, dengan perkataan lain, ilmu hukum adalah objek teori hukum. Sebagai teorinya teori (ilmu hukum adalah teorinya praktek hukum dan hukum positif) maka ; 1. teori hukum disebut sebagai Meta teorinya;1 2. teori hukum maknanya lebih hukum luas dari ilmu hukum karena obyek kajiannya ilmu hukum dan praktek hukum; Menurut Pohon Ilmu, letak teori hukum ada ditengah2 Filsafat hukum dan Dogmatik hukum (ilmu hukum), artinya: 1. Teori hukum lebih hukum teoritis sifatnya dibandingkan ilmu hukum dan lebih hukum konkret praktis dibandungkan filsafat hukum 2. Filsafat hukum sifatnya abstrak : teoritis dan abstrak 3. Ilmu hukum (dogmatik hukum) sifatnya konkret dan praktis yang berhubungan dengan peristiwa hukum. Ilmu hukum bersifat praktis-konkrit (karena merupakan pemecahan masalah konkrit) dan mengandung nilai (karena bersifat perskriptif), serta bersifat normatif (terdiri dari norma). Ilmu hukum: mempelajari hukum positif dan yurisprudence. mengumpulkan bahan2 yang disusun secara sistematis dan kemudian dijelaskan. Teori hukum dan ilmu hukum keduanya mempelajari hukum. Tetapi keduanya tidak sama. Maksudnya teori hukum bukan ilmu hukum dan ilmu hukum bukan teori hukum. 1 meta teori adalah ilmu yang objeknya ilmu lain
5.
5 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Ilmu hukum disebut juga dogmatik hukum karena ilmu hukum mempelajari hukum positif. Karena warga Negara terikat oleh hukum positif dan hukum positif tidak bisa diganggu gugat. Hukum positif harus ditaati oleh warganya. Ilmu hukum menggunakan metode yang khas yaitu: 1. Metode sintesis: yaitu menyimpulkan 2 prinsip (digabungkan jadi 1) untuk mendapatkan kesimpulan. 2. Metode analisis: memisah2kan Seorang sarjana hukum harus menguasai teknik2 untuk memecahkan masalah, yaitu: 1. Hakim/Sarjana Hukum selalu disodori peristiwa, masalah, konflik yg harus diselesaikan. Sebalum menjatuhkan putusan terlebiilmu hukum dahulu membuktikan peristiwa konkretnya (demonstrating of facts) 2. Setelah itu harus dinyatakan/dikonstatasi, tetapi ilmu hukum tetap merupakan peristiwa konkret. Ada 2 macam peristiwa dalam hukum: a. Peristiwa konkret: peristiwa yang tidak atau belum mempunyai akibat hukum. b. Peristiwa hukum: peristiwa yang mempunyai akibat hukum. 3. Setelah peristiwa konkret dinyatakan terbukti maka harus diidentifikasi, dijadikan peristiwa hukumnya (legal problem identification) ditentukan peristiwa hukum apa? (legal problem solving). 4. Setelah legal problem solving, lalu membuat keputusan (decision making). Yang perlu dipelajari Sarjana Hukum agar memiliki kemampuan memecahkan masalah (problem solving) yaitu:
6.
6 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com 1. Kaedah hukum: (asas2 hukum, peraturan2 hukum, sistem hukum//kaedah2 hukum) 2. Sistem hukum 3. Penemuan hukum Ajaran hukum umum (teori hukum) kalau dibandingkan dengan ilmu hukum (dogmatik hukum), ajaran hukum ini lebih hukum teoritis, abstrak tetapi tidak seteoritis dan seabstrak filsafat hukum. Unsur2 atau ciri2 ajaran hukum umum: 1. Metode yang digunakan adalah bebas nilai ini yang dikehendaki sarjana hukum. Sedangkan ilmu hukum (dogmatik hukum) tidak bebas nilai karena mempelajari norma dan kaedah2. 2. Menciptakan suatu ilmu yang terletak diantara filsafat hukum dan dogmatik hukum 3. Objeknya adalah asas dasar, pengertian dasar jadi serba dasar. Persamaan Teori Hukum dan Dogmatik Hukum: objeknya adalah teori hukum Perbedaan Teori Hukum dan Dogmatik Hukum: Pertanyaan Teori Hukum tidak cukup dijawab dengan hukum positif saja atau UU saja, harus dijawab dengan penalaran, dengan teori. Sedang dogmatik hukum dijawab dengan hukum positif. Teori Hukum sifatnya teoritiis, dogmatik hukum sifatnya praktis dan konkret. KAEDAH HUKUM kaedah hukum adalah : suatu pandangan atau penilaian tentang sesuatu apakah patut atau tidak.
7.
7 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com kaedah hukum dibagi atas 2, yaitu : a. kaedah hukum dalam arti yang sempit; mencari nilai2 dari suatu aturan/hukum. Nilai yang ada dalam kaedah hukum itu berkembang mengikuti peraturan hukum yang ada. Adakalanya peraturan hukum itu “tetap”, akan tetapi yang “berubah” adalah nilai dalam peraturan tersebut. contohnya: Pasal 1365 BW b. kaedah hukum dalam arti luas (meliputi: asas2, kaedah2 hkm sempit, peraturan hukum konkret, sistem hukum, dan penemuan hukum). Fungsi kaedah hukum ialah : untuk melidungi kepentingan manusia. PERATURAN PERATURAN HUKUM KONKRET Teori Hans Kelsen “Stufonbau”: suatu peraturan hukum tertulis itu berlaku, bersumber dari peraturan hukum yang lebih hukum tinggi. 3 unsur peraturan tertulis: 1. Peraturan yang berhubungan dengan perilaku manusia agar manusia itu sendiri terlindungi 2. Sifatnya Preskriptif: meyogyakan 3. Sifatnya umum (umum menurut waktu, tempat, orang, isinya).
8.
8 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com • Sifat dari Peraturan Hukum Konkrit : 1) Imperatif (memaksa) dan fakultatif (melengkapi), apabila berkaitan dengan ketertiban umum dan kesusilaan. contoh : Pasal 23 AB. Unsur2nya : berhubungan dengan perilaku manusia. a) Perilaku aktif : tingkah laku yang positif; b) Perilaku pasif : orang yang melakukan perbuatan dengan atau tanpa berbuat. 2) Prekriptif : menentukan apa yang seharusnya, yang boleh / yang dilarang untuk dilakukan, bukan menguraikan secara deskriptif. 3) bersifat umum : berlaku menurut tempat, waktu, perilaku orang tertentu. ciri peraturan hukum bersifat umum, sedangkan penetapan bersifat individual. ASAS HUKUM Asas hukum adalah pikiran dasar (abstrak) yang melatarbelakangi (dibalik) peraturan hukum / sistem hukum yang ada. Sifatnya mendasar dan merupakan jiwanya hukum. Sifat Asas hukum : • Abstrak: Pada umumnya tidak tertuang dalam peraturan hukum yang konkret. Misalnya: Res Judicata Pro Veritate Habetur : Putusan Hakim dianggap benar
9.
9 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com In dubio Prorio (ketika hakim ragu dalam memutuskan perkara, maka hakim harus memutuskan dan atau menjatuhkan hukuman yang lebih ringan) Tetapi ada juga asas2 hukum yang terdapat dalam peraturan hukum konkret. Contohnya : Lex specialis Derogat Legi Generali. • Umum: berlaku pada situasi yang umum dan tidak berlaku pada persoalan hukum yang tertentu saja. Misalnya : Jika terjadi pertentangan antara PP dan UU, maka Undang2 itu yang di utamakan (lex superior legi priori kalau terjadi pertentangan antara peraturan perUU-an yang berbeda tingkatannya) • Persangkaan/idealisme/cita2 Asas hukum sebenarnya merupakan persangkaan/cita2 yang bukan kebenaran (belum tentu). Contoh : asas semua orang tahu hukum • Dinamis mempunyai sifat kesejarahan yang dapat berubah mengikuti perkembangan • Tidak mengenal hierarki Jika terjadi pertentangan antara 2 asas hukum, maka keduanya tetap eksis. • Asas hukum yang berlaku pada bidang khusus saja Contoh : pacta sum servanda Landasan Asas Hukum : - Landasan riil : asas hukum mempunyai pedoman2 yang bertumbuh dan berakar dalam masyarakat.
10.
10 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com - Landasan idiil : asas hukum dipililmu hukum nilai2 yang hidup dalam masyarakat, yang nilai2 tersebut dijadikan pedoman dalam suatu kehidupan. Asas2 hukum bukan merupakan hukum konkret, melainkan pikiran dasar yang umum dan abstrak atau merupakan peraturan konkret yang terdalam atau dibelakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perUUan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat ditemukan dengan mencari siifat2nya yang umum. Ada 5 asas hukum yang berkembang tidak secara universal: 1. Asas kesamaan 2. Asas individualisme: 3. Asas kolektifisme 4. Asas kewibawaan 5. Asa menilai baik dan buruk suatu perbuatan Fungsi asas hukum di dalam hukum: a) Mempunyai sifat mengesahkan dan mempunyai pengaruh yang normatif dan mengikat. b) Sifatnya melengkapi sehingga sistemnya lebih hukum luwes. Fungsi asas hukum didalam ilmu hukum: bersifat mengatur dan eksplikatif/menjelaskan. Rasio adanya hukum adalah conflict of human interest (konflik terjadinya kepentingan manusia), karena kepentingan selalu diganggu sehingga manusia menginginkan perlu adanya perlindungan kepentingan. Perlindungan kepentingan itu tercapai karena adanya kaedah2 sosial. Kaedah dalam arti sempit peraturan tertulis dan tidak tertulis
11.
11 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com SISTEM HUKUM Sistem merupakan satu kesatuan yang terstruktur, sistematis. Dikatakan sebagai satu kesatuan karena kumpulan unsur2/elemen2/peraturan2 didalamnya, tetapi kesatuan itu bukan merupakan sekedar penjumlahan tetapi satu kesatuan yang terstruktur (a structured whole) berdiri sendiri, mempunyai struktur yang sistematis dan kemudian mengadakan interaksi satu sama lain dan tidak menimbulkan konflik/tidak menghendaki adanya konflik. karena tidak menginginkan adanya suatu konflik maka sistem menyediakan asas2 untuk memecahkan konflik tsb. Sifat2 Sistem Hukum: 1. Terbuka: ada 2 pengertian: a) unsur yang ada dalam sistem mempengaruhi unsur di luar sistem; b) unsur diluar sistem mempengaruhi unsur di dalam sistem. Artinya : dimungkinkan adanya pengaturan2 lembaga hukum yang baru, diluar dari apa yang sudah diatur dalam sistem hukum tersebut. Contoh: kebebasan berkontrak (BW) menentukan lembaga hukum baru.
12.
12 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com konsekuensinya : adanya keleluasan dalam menafsirkan suatu peraturan yang sifatnya terbuka. 2. Tertutup : orang tidak bebas melakukan penafsiran2. Orang dilarang menciptakan hukum/lembaga baru yang telah diciptakan UU. contoh : Asas legalitas dalam KUHP. 3. Dinamis Artinya : berkembang dari waktu ke waktu dan mempunyai sifat kesejahteraan (historish bestimm). 4. Lengkap yaitu melengkapi kekosongan dan ketidakjelasan hukum. Kalau terjadi sesuatu yang tidak lengkap/tidak jelas, maka yang tidak lengkap/tidak jelas itu adalah peraturan2 hukumnya. Ketika menghadapi suatu yang tidak lengkap, maka yang menyelesaikannya adalah dalam sistem itu sendiri secara kontinyu (berkelanjutan). Apabila terjadi konflik antara Undang2 dengan Undang2, maka sistem hukum menyelesaikannya dengan asas hukum : lex posteriori derogat legi priori ( undang2 baru mengalahkan undang2 lama (meskipun belum dicabut) ) atau lex superior legi priori (kalau terjadi pertentangan antara peraturan perUU-an yang berbeda tingkatannya). Kalau terjadi adanya Putusan Hakim yang bertentangan dengan Undang2, maka penyelesaiannya dengan asas : Res Judicata Pro Veritate Habetur (putusan hakim harus dianggap benar).
13.
13 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Jika Undang2 (yang sifatnya imperatif/memaksa) bertentangan dengan Hukum Kebiasaan2, maka Undang2 yang dimenangkan. dengan adanya kesatuan sistem maka ilmu hukum mudah untuk menguasainya. Sistem Hukum Mengenal Klasifikasi : a. Sistem yang konkret (bukan sistem hukum) dapat diraba dan dililmu hukumat b. Sistem yang abstrak/normative tidak dapat diraba/tidak berwujud, karena merupakan hasil pemikiran. unsur2nya : kaedah dan putusan pengadilan tentang apa yang seharusnya. c. Sistem konseptual : tidak dapat diraba/tidak berwujud, tetapi pemikirannya tentang kesatuan di dasarkan atas teori tentang hubungan dalam kenyataan. Masalahnya bukan apakah ada, tetapi apakah berlaku. Sifat sistem hukum: a. Otonom: mandiri, berdiri sendiri. b. Kontinyu: berkesinambungan bukan hanya sekedar dinamis saja. Isi (kaedah) dari sistem adalah: a. Norma (peraturan dan hukum) b. Lembaga penegak hukum: yang dapat memaksakan agar norma dijalankan 2 Suatu kebiasaan yang muncul dan terjadi berulang-ulang kali dalam waktu yang lama, sehingga kebiasaan yang berulang-ulang kali itu menjadi suatu keyakinan umum (opinion necessitates) untuk mengulangnya kembali, maka hal itu disebut hukum kebiasaan dan mempunyai sifat mengikat (die normative kraft des faktischen=kekuatan normatif dari perlaku yang di ulang)
14.
14 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com PENEMUAN HUKUM (Rechts vinding) Penemuan hukum adalah : suatu proses konkretisasi dari suatu yang abstrak terhadap suatu hal yang konkret yang kemudian dijadikan peristiwa hukum dan selanjutnya diterjemahkan dalam bahasa hukum. Penemuan hukum bukan merupakan penciptaan hukum, ini merupakan salah satu kegiatan sarjana hukum yang bekerja di bidang hukum dalam memecahkan masalah2 dengan menemukan hukumnya. Jadi, penemuan hukum adalah konkretisasi hukum dalam hal adanya peristiwa konkret. Adanya 3 (tiga) kemungkinan kapan melakukan penemuan hukum : 1. Proses mengkualifikasi pada suatu perbuatan konkret ke dalam peraturan hukum; 2. Ketika menghadapi ketidakjelasan pada peraturan yang tidak jelas penyelesaiannya memakai metode penafsiran hukum/metode yuridis); contoh ; Pasal 362 KUHP tentang pencurian “…….barang…..”. Barang yang dimaksud dalam Pasal 362 KUHP adalah barang berwujud. Adanya kasus pencurian aliran listrik, maka penafsirannya menggunakan penafsiran ekstensif, yaitu memberikan pemaknaan baru atas pengertian “barang” dalam Pasal 362 KUHP, bukan saja barang berwujud akan tetapi barang yang tidak berwujud. 3. Ketika peraturan itu tidak lengkap atau tidak ada aturannya penyelesaiannya memakai metode argumentasi. a) Argumentum per analogiam mengambil kesimpulan secara analogi terhadap Pasal, meskipun tidak memenuhi unsur2 pada Pasal tersebut. contohnya : Pasal 1756 BW mengatur tentang mata uang. Apakah uang kertas termasuk didalamnya?
15.
15 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com dengan jalan analogi maka “mata uang” menurut Pasal 1756 BW ayat 2 ditafsirkan termasuk uang kertas. b) Argumentum ά contrario Apabila suatu peristiwa tertentu diatur, tetapi peristiwa lainnya yang mirip tidak, maka untuk yang terakhir ini berlaku yang sebaliknya. contoh : jika seorang janda harus menunggu masa indah untuk menikah lagi, meskipun terhadap duda tidak aturannya seperti itu, maka bisa digunakan untuk ditafsirkan sama. Dasar Hukum Penemuan Hukum : 1) Hakim tidak boleh menolak perkara dengan alasan karena tidak ada aturannya (Psl 10 ayat 1 UU No. 48 2009); 2) Hakim wajib menggali nilai2 yang hidup dalam masyarakat (Psl 5 ayat 1 UU No. 48 2009); 3) Hakim mengadili tanpa membedakan (Psl 4 ayat 1 UU No. 48 2009); 4) Pasal 20 AB (hakim mengadili berdasarkan Undang2). hakim adalah bebas, kebebasan hakim tidak mutlak yaitu ada 2 macam: a. Kebebasan segi makro hakim terikat pada: 1) sistem pemerintahan 2) sistem ekonomi 3)sistem kebudayaan; b. Kebebasan segi mikro hakim dibatasi oleh grundnorm (norma dasar) Pancasila.
16.
16 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Subyek Hukum Yang Melakukan Penemuan Hukum : 1. Hakim; Sifat penemuan oleh hakim sifatnya konfliktif. 2. Pembentuk Undang2; Pembentuk undang2 melakukan penemuan hukum yang sifatnya preskriptif. 3. Notaris; Notaris melakukan penemuan hukum yang sifatnya problematic mencari hubungan hukum apa. 4. Pakar; Pakar melakukan penemuan hukum yang sifatnya teoritis atau reflektif dari apa yang ditemukannya. Sistem Penemuan Hukum Montesquie mengatakan : “hakim merupakan corong dari undang2….” sistem penemuan hukum itu antara lain : Sistem penemuan hukum heteronom Hakim dalam melakukan penemuan hukum dipengaruhi oleh faktor diluar dirinya, yaitu Undang2. dianut di negara2 continental, seperti Indonesia dan Belanda. Sistem penemuan hukum otonom hakim itu mandiri, tidak dipengaruhi oleh faktor2 diluar dirinya. Selain itu, menganut asas : the binding force of precedent (hakim terikat pada putusan2
17.
17 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com terdahulu dalam memutuskan perkara), dan juga asas : stare decisis et queta non movere. *Fenomena yang terjadi : - Dalam kenyataannya sistem penemuan hukum heteronom menganut sistem penemuan hukum otonom. mengapa? karena adanya asas the persuasive force of precedent (terikatnya hakim pada putusan terdahulu yang diikuti “mengikatnya” itu meyakinkan hakim untuk diikuti. - Dalam kenyataan sistem penemuan hukum otonom juga menganut sistem penemuan hukum heteronom. mengapa? karena menurut para ahli ketika hakim memutuskan perkara mengikuti putusan terdahulu, maka sebenarnya hakim sudah menyatu dengan putusan hakim terdahulu. Sumber Penemuan Hukum, antara lain : 1. Peraturan PerUU-an; 2. Hukum Kebiasaan; 3. Yurisprudensi; 4. Perjanjian internasional; 5. Doktrin. Idealnya : dalam melakukan penemuan hukum harus memperhatikan tata urutan sumber penemuan hukum. Selain itu, “Kepentingan” dianggap sebagai sumber penemuan hukum yang harus diperhatikan, karena masing2 pihak mempunyai kepentingan.
18.
18 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com LAHIRNYA ILMU HUKUM Mengapa manusia lama berkecimpung di dunia hukum? Karena manusia memiliki kepentingan2 dari dulu hingga sekarang, sejak kecil hingga mati, dan dimana2. Kepentingan2 manusia itu selalu diganggu baik oleh alam maupun juga oleh sesamanya. Homo Homini Lupus manusia yang satu adalah serigala bagi manusia yang lain. Pendapat Van Apeldorn: Oleh karena itu manusia menginginkan adanya perlindungan kepentingan oleh hukum (kaedah keagamaan, kaedah sosial). Apakah rasio adanya hukum? Adanya conflict of human interest, manusia berkecimpung dalam hukum dan memecahkan masalah2 hukum (secara teoritis ilmiah) di dalam literatur modern disebut peradilan, sehingga manusia menaruh perhatian pada Peradilan dan Pembuatan Undang2. Menurut Noll dalam v.der Velden,1988:21 : a) Ilmu hukum peradilan (rechtspraakwetenschap) adalah ilmu yang pertama kali mempelajari hukum melalui kaca mata hakim (peradilan). b) Ilmu hukum pembentuk Undang2 (wetgevingswetenschap) : 1. Politik pembentukan Undang2 (wetgevingspolitiek), yaitu penetapan tujuan dan perumusan isi peraturan2, mengenai substansi atau muatannya; 2. Teknik pembentukan Undang2 (wetgevingstechniek), yaitu bagaimana tata cara (teknis) menyusun Undang2, sehingga susunannya sistematis, isinya logis, konsisten, tidak bertentangan satu sama lain, sederhana dan jelas bahasanya, serta seberapa dapat mencakup kurun waktu yang panjang (futuristik atau antisipatik).
19.
19 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Peradilan/yudicatoor/recht adalah pelaksana hukum. Dalam hal konkret adanya tuntutan hak, pelaksanaannya dilakukan oleh lembaga mandiri dan bebas dengan menjatuhkan putusan yang adil dan objektif. Peradilan itu sendiri dalam literatur disebut sebagai “seni/Ars Boni et Aequi (seni tentang yang baik dan patut)” seni hasil gemilang dari pelaksanaan hukum-peradilan (tugas hakim dalam mengadili/menjatuhkan putusan bukan semata2 rasional/ilmiah sifatnya tetapi merupakan seni yang dilandasi oleh logika, rasio dan ilmu). Dalam menjatuhkan putusan, Radbruch mengemukakan: hakim dalam menjatuhkan putusan harus memuat 3 unsur “Idee des Rechts”: 1. Keadilan (gerechtigkeid) 2. Kemanfaatan (zweckmassigkeit); dan 3. Kepastian hukum (rechtssicherheid) secara prorposional. Dalam prakteknya tidak ada putusan pengadilan yang sama proporsional memuat 3 unsur di atas, tetapi yang ideal apabila ketiganya ada secara proporsional. Dalam praktek pembuatan Undang2, juga disebut : ars boni et aequi. Mengapa??? Karena pembuat undang2 harus memperhatikan antinomi yang saling bertentangan akan tetapi keduanya saling dibutuhkan, alasannya : “UU dibentuk untuk kepastian hukum, dan mempunyai harapan untuk bisa menjangkau dinamika perubahan yang akan datang” Holmes mengatakan : “the life of law has not been logic, but experience”. sekalipun peradilan itu merupakan seni yang didasarkan atas ilmu, tetapi putusan hakim bukanlah (hasil) ilmu, melainkan hukum, karena mempunyai kekuatan mengikat sebagai hukum dan sekaligus merupakan sumber (penemuan) hukum.
20.
20 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com Menurut Jan Gijssels Terhadap antinomi, teori hukum dapat menanggapinya dengan menggunakan “open normen”. contoh : rumusan Pasal tentang “perbuatan yang tidak menyenangkan”. van Apeldorn juga mengatakan bahwa ilmu hukum disebut :ars boni et aequi. karena : mempelajari nilai2, norma yang bersifat perskriptif, ilmu hukum mencari keabsahan bukan mencari kebenaran. KEADILAN vs KEPASTIAN HUKUM Apabila terjadi pertentangan antar keadilan dan kepastian hukum, maka hakim berdasarkan freies ermessen-nya (kebebasannya) dapat memilih keadilan dengan mengabaikan kepastian hukum sepanjang tidak bertentangan dengan kesusilaan kepentingan umum atau Negara.3 Jadi, keadilanlah yang dimenangkan, ada adagium “Zuum Mayus Zuum Inivre” (Van Apeldorn) : kepastian hukum pasti mengorbankan keadilan. dan “Summum Ius Summa Injuria”, yang berarti : makin lengkap, rinci, atau ketat peraturan hukumnya, maka keadilannya makin terdesak atau ditinggalkan, sehingga keadilan4 harus didahulukan dari kepastian hukum. Varian keadilan: 1. Yusticia Komutativa: keadilan balas jasa 2. Yusticia Distributiva: Keadilan proporsional Dalam pembentukan UU, tidak hanya merupakan kegiatan ilmiah saja tetapi: 3 pemikiran ini dikenal sebagai “Problem Oriented Thinking” 4 bunyi irah2 atau titel eksekutorial setiap putusan pengadilan adalah : “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”
21.
21 Magister Hukum
XXVII UGM Yogyakrata - 2011 ©engkyndx.blogspot.com 1. Pembentukan UU harus dinamis mengikuti perkembangan masyarakat; 2. Pembentukan UU harus statis (harus mengatur pada suatu saat tertentu) tidak boleh berubah2 Kedua hal diatas membuat dilema karena menciptakan keseimbangan antara dinamis dan statis, bukan merupakan suatu kegiatan yang ilmiah akan tetapi menggunakan emosio gosir/seni. UU harus mengikuti perkembangan masyarakat caranya menciptakan “blanketnorm” (Norma kabur), agar suatu UU dapat berkembang dalam waktu yang panjang. Blanket Norm: suatu norma yang sifatnya umum yang menyebabkan UU dapat berkembang untuk waktu yang akan datang, sifatnya futuristic. contohnya: Pasal 1365 KUHPerd: perbuatan melawan hukum. -Selamat Belajar-