SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Pendidikan Terabaikan, IPM
Rendah, Gubernur Gagal
Senin, 27 Feb 2012 - 10:22:02 WIBKomentar : 0
Kategori: Opini
Share on facebookShare on stumbleuponShare on twitterShare on emailMore Sharing
Services6

Oleh : Marthen Luther


  "Tahun 2012, anggaran pendidikan dalam
 RAPBD Kalbar dipatok hanya sekitar Rp31,2
miliar dari total APBD sekitar Rp2,1 triliun atau
    sekitar 3 persen. Hal ini diketahui dalam
Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS)
                   APBD 2012"




Sumber Foto : volarefm.com

SuaraKalbar.com - Pendidikan sangat vital memajukan sebuah bangsa. Tidak salah
kiranya UUD 1945 mengamanatkan agar anggaran pendidikan diberikan dalam jumlah
yang besar dalam APBN. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 49, telah diatur
bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan
dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari
APBD. Pendidikan hanya satu-satunya bidang yang langsung ditegaskan jumlah
anggaran yang diberikan, sementara bidang yang lain tidak dicantumkan jumlahnya
dalam konstitusi. Hal tersebut menasbihkan betapa pentinganya peranan pendidikan
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan
konstitusi.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.



Diera otonomi daerah yang sudah berlangsung lebih sepuluh tahun ini, urusan
pendidikan sepenuhnya diserahkan kedaerah. Berdasarkan pasal 10 ayat (3) UU nomor
32 tahun 2004, urusan-urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat
meliputi: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional
serta agama. Selain urusan-urasan tersebut, semua urusan telah diserahkan kepada
pemerintah daerah baik pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota, termasuk urusan
pendidikan.



Pendidikan masuk dalam salah satu pengukuran dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)/ Human Development Index (HDI). Sebagaimana diketahui, IPM adalah
pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar
hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan
apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap
kualitas hidup.



IPM ini sendiri mulai digunakan sejak tahun 1990 oleh pemenang nobel Amartya Sen
dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq. Mereka dibantu Gustav Ranis dari Yale
University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks
ini dipakai oleh program pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
laporan IPM tahunannya.



Tanggal 19 Januari 2012, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
mengeluarkan IPM masing-masing Provinsi di Indonesia. Menurut data tersebut
peringkat pertama diraih Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, kedua Provinsi
Sulawesi Utara, peringkat ketiganya Provinsi Riau, disusul peringkat empat Daerah
Istimewa (DI) Jogjakarta dan kelima Provinsi Kalimantan Timur.



Sementara Provinsi Kalimantan Barat berada pada peringkat 28 dari 33 Provinsi di
Indonesia.

Kondisi IPM yang rendah di Kabar tersebut bukan tanpa sebab. Dibidang pendidikan
keberpihakan anggaran pemerintah daerah sangat rendah. Misalnya tahun 2011,
pernah terjadi pemotongan anggaran pendidikan usulan SKPD Rp 118 Miliar tapi
tertuang dalam PPAS 2012 Rp 31,2 Miliar. Padahal dibandingkan dengan anggaran
pendidikan tahun 2011 Rp 44 Miliar terjadi penurunan. APBD Provinsi Kalbar Tahun
2011 mencapai Rp 2,1 Triliun. Kondisi tersebut pernah disampaikan Ikhwani A Rahim,
Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Kalbar.



Tahun 2012, anggaran pendidikan dalam RAPBD Kalbar dipatok hanya sekitar Rp31,2
miliar dari total APBD sekitar Rp2,1 triliun atau sekitar 3 persen. Hal ini diketahui dalam
Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2012. Berdasarkan pengalaman
tahun-tahun sebelumnya, alokasi anggaran dalam PPAS biasanya tidak terlalu jauh
berbeda dengan alokasi anggaran dalam APBD.



Menurut Dekan FKIP Untan Pontianak, Dr Aswandi, APBD Kalimantan Barat belum
sepenuhnya terserap sebesar 20 persen untuk dunia pendidikan. Pemerintah Provinsi
Kalbar telah salah kaprah menjabarkan 20 persen APBD untuk pendidikan. APBD
Kalbar memang telah mematok 20 persen untuk pendidikan, namun angka itu bukan
murni untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Persentase sebesar itu juga termasuk
didalamnya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Seharusnya untuk
meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan tidak dialokasikan di dinas pendidikan,
tapi bisa oleh dinas terkait lainnya. Misalnya, untuk pembangunan jalan menuju ke
sekolah bisa dibebankan pada dinas PU, tapi dalam hal ini dialokasi ke dinas
pendidikan. Tentu saja hal ini tidak akan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.



Kondisi tersebut mengisyaratakan tentang konsep Pemprov Kalbar mengenai anggaran
sektor pendidikan yang rendah. Walaupun Pemprov Kalbar mematok target target
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar di tahun 2012 sebesar 70,22 persen atau
naik dari tahun 2011 yang hanya sebesar 69,58 persen. Hal tersebut tidak akan
terealisasi apabila pemerintah Provinsi Kalbar tidak serius dalam penganggaran bidang
pendidikan.



Menurut Amartya Sen, hasil yang diperoleh dari pengukuran IPM ini akan terlihat
keberhasilan pemimpin negara atau pemimpin daerahnya. Berdasarkan kondisi
tersebut, IPM rendah yang diperoleh oleh Pemprov Kalbar menandakan bahwa
Gubernurnya telah gagal.


http://suarakalbar.com/berita-133-pendidikan-terabaikan-ipm-rendah-gubernur-gagal.html

More Related Content

What's hot

Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanIAIN syekh Nurjati Cirebon
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH FazHani Faz
 
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Fitriyani Rahman
 
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5Tata Laili
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangDadang Solihin
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanDede Adi Nugraha
 
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi  Peluang atau AncamanBonus Demografi  Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi Peluang atau Ancamandaldukpapua
 
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpmPengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpmadib danial
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaridhanur2
 

What's hot (14)

Kajian mp3ei
Kajian mp3eiKajian mp3ei
Kajian mp3ei
 
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaanEkonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
Ekonomi pendidikan analissi manfaat pembiayaan
 
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
PULANGAN PELABURAN DALAM PENDIDIKAN: ANALISIS KOS DAN FAEDAH
 
Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)Development evaluation (041115)
Development evaluation (041115)
 
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM Metode Baru dalam Pengitungan IPM
Metode Baru dalam Pengitungan IPM
 
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
Portofolio IPS kelas 8 .. Materi " Dinamika Kependudukan " Kurikulum 2013
 
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
Revisi Perekonomian di Indonesia kelompok 5
 
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara BerkembangKeragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
Keragaman dan Kemiripan Struktur serta Karakteristik Negara-negara Berkembang
 
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaanMakalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
Makalah ekonomi tentang ketenagakerjaan
 
85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan85813505 pendidikan-pembangunan
85813505 pendidikan-pembangunan
 
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi  Peluang atau AncamanBonus Demografi  Peluang atau Ancaman
Bonus Demografi Peluang atau Ancaman
 
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpmPengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
Pengajian Am-Dasar-dasar pembangunan negara penggal 2 stpm
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Perekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesiaPerekonomian di indonesia
Perekonomian di indonesia
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Família seraphim ppt
Família seraphim pptFamília seraphim ppt
Família seraphim ppt
 
Sunu1
Sunu1Sunu1
Sunu1
 
Pemahaman pengendalian internal print
Pemahaman pengendalian internal printPemahaman pengendalian internal print
Pemahaman pengendalian internal print
 
Família seraphim ppt
Família seraphim pptFamília seraphim ppt
Família seraphim ppt
 
л 2 2
л 2 2л 2 2
л 2 2
 
л 2 14
л 2 14л 2 14
л 2 14
 
Examen pràctico bloque iii
Examen pràctico bloque iiiExamen pràctico bloque iii
Examen pràctico bloque iii
 
jangan ingin menjadi orang bodoh
jangan ingin menjadi orang bodohjangan ingin menjadi orang bodoh
jangan ingin menjadi orang bodoh
 
Examen pràctico bloque ii
Examen pràctico bloque iiExamen pràctico bloque ii
Examen pràctico bloque ii
 
present simple
present simplepresent simple
present simple
 
There is vs there are
There is vs there areThere is vs there are
There is vs there are
 
count non-count - quantifiers
count   non-count - quantifierscount   non-count - quantifiers
count non-count - quantifiers
 
6) cràneo
6) cràneo6) cràneo
6) cràneo
 
Materi Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik IndonesiaMateri Sistem Politik Indonesia
Materi Sistem Politik Indonesia
 
This that - these - those
This   that - these - thoseThis   that - these - those
This that - these - those
 
Creating High Performance Teams
Creating High Performance TeamsCreating High Performance Teams
Creating High Performance Teams
 

Similar to umum

Anggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikanAnggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikanAdrial Falahi
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanWarnet Raha
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
 
Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...
 Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba... Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...
Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...Syukriy Abdullah
 
804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdfMustani98
 
perjalanan pendidikan indonesia
perjalanan pendidikan indonesiaperjalanan pendidikan indonesia
perjalanan pendidikan indonesiasaifulalmujab
 
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papua
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi PapuaUpaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papua
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papuadaldukpapua
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBambang Deswantoro
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI imam shofwan
 
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiaPPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiasuyono fis
 
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptx
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptxPeranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptx
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptxanwarkurnaedi2
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPuja Lestari
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanAli Rohman
 

Similar to umum (20)

Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Anggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikanAnggaran semu pendidikan
Anggaran semu pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikanMakalah anggaran pendidikan
Makalah anggaran pendidikan
 
Makalah anggaran pendidikan (2)
Makalah anggaran pendidikan (2)Makalah anggaran pendidikan (2)
Makalah anggaran pendidikan (2)
 
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesiaMakalah mahalnya pendidikan di indonesia
Makalah mahalnya pendidikan di indonesia
 
Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...
 Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba... Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...
Analisis belanja daerah sektor pendidikan sebagai pemediasi pengaruh dana ba...
 
804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf
 
perjalanan pendidikan indonesia
perjalanan pendidikan indonesiaperjalanan pendidikan indonesia
perjalanan pendidikan indonesia
 
Artikel BARU
Artikel BARUArtikel BARU
Artikel BARU
 
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papua
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi PapuaUpaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papua
Upaya Peningkatan Angka IPM Provinsi Papua
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
 
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesiaPPT Mahalnya pendidikan di indonesia
PPT Mahalnya pendidikan di indonesia
 
Mahalnya biaya kuliah di Indonesia
Mahalnya biaya kuliah di IndonesiaMahalnya biaya kuliah di Indonesia
Mahalnya biaya kuliah di Indonesia
 
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptx
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptxPeranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptx
Peranan dan Fungsi pembiayaan Dalam Manajemen Pendidikan(1).pptx
 
Renstra Pendidikan
Renstra PendidikanRenstra Pendidikan
Renstra Pendidikan
 
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di IndonesiaPengaruh mandatory spending di Indonesia
Pengaruh mandatory spending di Indonesia
 
Makalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikanMakalah Mahalnya pendidikan
Makalah Mahalnya pendidikan
 

Recently uploaded

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

umum

  • 1. Pendidikan Terabaikan, IPM Rendah, Gubernur Gagal Senin, 27 Feb 2012 - 10:22:02 WIBKomentar : 0 Kategori: Opini Share on facebookShare on stumbleuponShare on twitterShare on emailMore Sharing Services6 Oleh : Marthen Luther "Tahun 2012, anggaran pendidikan dalam RAPBD Kalbar dipatok hanya sekitar Rp31,2 miliar dari total APBD sekitar Rp2,1 triliun atau sekitar 3 persen. Hal ini diketahui dalam Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2012" Sumber Foto : volarefm.com SuaraKalbar.com - Pendidikan sangat vital memajukan sebuah bangsa. Tidak salah kiranya UUD 1945 mengamanatkan agar anggaran pendidikan diberikan dalam jumlah yang besar dalam APBN. Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 49, telah diatur bahwa dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari APBD. Pendidikan hanya satu-satunya bidang yang langsung ditegaskan jumlah anggaran yang diberikan, sementara bidang yang lain tidak dicantumkan jumlahnya dalam konstitusi. Hal tersebut menasbihkan betapa pentinganya peranan pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang terdapat dalam pembukaan konstitusi.
  • 2. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Diera otonomi daerah yang sudah berlangsung lebih sepuluh tahun ini, urusan pendidikan sepenuhnya diserahkan kedaerah. Berdasarkan pasal 10 ayat (3) UU nomor 32 tahun 2004, urusan-urusan pemerintahan yang menjadi urusan pemerintah pusat meliputi: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional serta agama. Selain urusan-urasan tersebut, semua urusan telah diserahkan kepada pemerintah daerah baik pemerintah provinsi, kabupaten, maupun kota, termasuk urusan pendidikan. Pendidikan masuk dalam salah satu pengukuran dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI). Sebagaimana diketahui, IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. IPM ini sendiri mulai digunakan sejak tahun 1990 oleh pemenang nobel Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq. Mereka dibantu Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh program pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada laporan IPM tahunannya. Tanggal 19 Januari 2012, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengeluarkan IPM masing-masing Provinsi di Indonesia. Menurut data tersebut peringkat pertama diraih Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, kedua Provinsi Sulawesi Utara, peringkat ketiganya Provinsi Riau, disusul peringkat empat Daerah Istimewa (DI) Jogjakarta dan kelima Provinsi Kalimantan Timur. Sementara Provinsi Kalimantan Barat berada pada peringkat 28 dari 33 Provinsi di Indonesia. Kondisi IPM yang rendah di Kabar tersebut bukan tanpa sebab. Dibidang pendidikan keberpihakan anggaran pemerintah daerah sangat rendah. Misalnya tahun 2011, pernah terjadi pemotongan anggaran pendidikan usulan SKPD Rp 118 Miliar tapi tertuang dalam PPAS 2012 Rp 31,2 Miliar. Padahal dibandingkan dengan anggaran
  • 3. pendidikan tahun 2011 Rp 44 Miliar terjadi penurunan. APBD Provinsi Kalbar Tahun 2011 mencapai Rp 2,1 Triliun. Kondisi tersebut pernah disampaikan Ikhwani A Rahim, Ketua Fraksi PAN DPRD Provinsi Kalbar. Tahun 2012, anggaran pendidikan dalam RAPBD Kalbar dipatok hanya sekitar Rp31,2 miliar dari total APBD sekitar Rp2,1 triliun atau sekitar 3 persen. Hal ini diketahui dalam Prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2012. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, alokasi anggaran dalam PPAS biasanya tidak terlalu jauh berbeda dengan alokasi anggaran dalam APBD. Menurut Dekan FKIP Untan Pontianak, Dr Aswandi, APBD Kalimantan Barat belum sepenuhnya terserap sebesar 20 persen untuk dunia pendidikan. Pemerintah Provinsi Kalbar telah salah kaprah menjabarkan 20 persen APBD untuk pendidikan. APBD Kalbar memang telah mematok 20 persen untuk pendidikan, namun angka itu bukan murni untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Persentase sebesar itu juga termasuk didalamnya pembangunan sarana dan prasarana pendidikan. Seharusnya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan tidak dialokasikan di dinas pendidikan, tapi bisa oleh dinas terkait lainnya. Misalnya, untuk pembangunan jalan menuju ke sekolah bisa dibebankan pada dinas PU, tapi dalam hal ini dialokasi ke dinas pendidikan. Tentu saja hal ini tidak akan meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Kondisi tersebut mengisyaratakan tentang konsep Pemprov Kalbar mengenai anggaran sektor pendidikan yang rendah. Walaupun Pemprov Kalbar mematok target target Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar di tahun 2012 sebesar 70,22 persen atau naik dari tahun 2011 yang hanya sebesar 69,58 persen. Hal tersebut tidak akan terealisasi apabila pemerintah Provinsi Kalbar tidak serius dalam penganggaran bidang pendidikan. Menurut Amartya Sen, hasil yang diperoleh dari pengukuran IPM ini akan terlihat keberhasilan pemimpin negara atau pemimpin daerahnya. Berdasarkan kondisi tersebut, IPM rendah yang diperoleh oleh Pemprov Kalbar menandakan bahwa Gubernurnya telah gagal. http://suarakalbar.com/berita-133-pendidikan-terabaikan-ipm-rendah-gubernur-gagal.html