SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
KONSEP YG MENGGAMBARKAN
KEKUATAN YG MENGGERAKKAN
ORGANISME
KEKUATAN DLM DIRI
ORGANISAME YG
MEMBANGKITKAN &
MENGARAHKAN PERILAKU
ENERGI YG MENDORONG
TERJADINYA PERILAKU
Dalam proyek Apollo 11 th 1967, dilibatkan
 30.000 pekerja NASA, 200 Sekolah Tinggi dan
  Universitas, 16 Perusahaan Industri, 20.000
    subkontraktor, demi kesuksesannya. Tapi
proyek tersebut malah gagal dan menyebabkan
  3 astronotnya tewas tersengat api semburan
 Apollo 11. Baru 2 th setelah tragedi itu, 20 Juli
 1969, Neil Amstrong berhasil membawa mimpi
manusia untuk mendarat di bulan untuk pertama
                    kalinya !




    BUTUH USAHA KERAS DAN MAKSIMAL
    SERTA PENGORBANAN UNTUK DAPAT
     MEWUJUDKAN HARAPAN / CITA-CITA
GAGAL Puluhan Ribu kali dalam
eksperimennya sebelum
“menerangi dunia” dg LAMPU
MOTIVASI
  merupakan konsep yg
menjelaskan kekuatan yg
ada & bekerja dalam diri
organisme serta menjadi
 penggerak & pengarah
 tingkah laku organisme
   dlm mencapai tujuan
1. Dapat meransang perilaku yg
   memungkinkan tanggapan berbeda
2. Kekuatan hubungan & efisiensi perilaku
   punya hubungan yg bervariasi dg faktor
   penyebabnya
3. Mengarahkan individu pada tujuan tertentu
4. Positif Reinforcement dpt mengakibatkan
   perulangan perilaku
5. Perilaku akan melemah jk akibat dr perilaku
   adalah tidak menyenangkan
Lingk un gan Bisnis Bar u
MOTIVASI
HEDONISM : manusia termotivasi oleh
kesenangan & rasa sakit (mendekati rasa
senang & menjauhi rasa sakit)


HOMEOSTATIS : manusia berperilaku untuk
memperoleh keseimbangan / kemapanan
(menuju kondisi yg seimbang / nyaman)


PERKEMBANGAN : manusia dimotivasi
untuk mencapai potensi penuh secara fisik,
psikis & emosional, melalui kebutuhan
mengontrol / memberi pengaruh pd
lingkungan
Motivasi adalah hasil dr kebutuhan fisik,
yg mekanismenya telah diprogramkan
secara genetik.
a. Teori Instingtif b. Arousal theory
(W.James, W.Mc Dougall, Freud, Lorenz
& Timbergen, dll)

Tujuan yg diperjuangkan melalui ting-
kah laku merupakan motivasi / bersifat
memotivasi
a.Drive theory     b. Insentif theory
(R.S. Woodworth, C.L.Hull, J.B. Watson,
E.L. Thorndike, Ivan Pavlov, dll)
PIkiran, perasaan dan sikap dapat
memotivasi sehingga erat kaitannya dg
proses mengintepretasikan informasi
(Tolman, Kurt Lewin, F.Heider, Kelley, dll)

       Motif dasar manusia adalah
       memuaskan diri / aktualisasi diri
       yaitu ,melalui adanya energi &
       bersifat mengarahkan Perilaku
       (C.Rogers, A.Maslow, Mc
       Clelland, Hunts, dll)
Teori Insting lahir berlandaskan eksperimen-
eksperimen para Etholog (para ahli ilmu
Biologi yg banyak mempelajari perilaku
terutama terkait dg teori evolusi)

Menurut Eibl-Eibesfeldt, ada beberapa ransang
kunci yg dpt menimbulkan tk.laku instingtif :
a. pipi montok, mata lebar, mulut mungil, kepala
besar menimbulkan perilaku cuddling
b. mata genit, senyum, wajah yg tersipu, mata
terpejam menimbulkan daya tarik laki-laki
c. Mencium adalah gerak ritual dr tk.laku
menyuapi, dll
Perilaku instingtif terdiri dr PERMANEN (
               menetap, menjadi kebiasaan) & TIDAK
               PERMANEN (transistori / selama periode
               perkembangan tertentu)


                   Emosi adalah instingtif, merupakan
                   proses respon o/tubuh sbg reaksi
                   thd stimulus dr luar

Insting punya 3 komponen, yaitu Aspek
             Kognitif, Afektif &Konatif)


              Ciri insting sbg perilaku :
     unlearned, uniform in expression &
                  universal in a species
Masing-masing perilaku digerakkan
                   o/ energi spesifik yg disebut ACTION
                   SPECIFIC ENERGY


     Sehingga perilaku akan muncul melalui INNATE
     RELEASING MECHANISM (mekanisme pelepasan
     bawaan) yg bekerja spt sebuah kunci yg hanya dpt
     dibuka o/ anak kunci (key stimuli / sign stimuli)


         Yaitu berupa benda / simbul-simbul / perilaku
         individu lain yg bersumber dr dunia eksternal
         yg mampu menjadi pemuas kebutuhan


Disebut jg External Releaser (obyek eksternal) /
              Social Releaser (perilaku org lain)
Motivasi = energi psikis yg terjadi
SIGMUND               krn adanya insting tertentu yg
                      muncul    akibat   ketegangan     pd
FREUD                 organisme       se-bagai      akibat
                      meningkatnya kebutuh-an fisiologis

 Fungsi energi psikis adalah unk mengaktifkan usaha mereduksi
    ketegangan krn tuntutan pemuasan kebutuhan fisiologis

                             UNSUR NALURI :
INSTING
                             1. Sumber (kebutuhan)
 naluri yg merupakan
  representasi               2. Upaya (memuaskan kebutuhan)
  psikologis bawaan dr       3. Obyek (yg memuaskan
  eksitasi tubuh akibat         kebutuhan)
  meningkatnya
                             4. Dorongan (untuk terjadinya
  kebutuhan
                                perilaku)
Catatan :
• Sumber & Upaya dr Naluri adalah tetap, tetapi sejalan dg
kematangan fisik, akan muncul naluri baru
• Obyek dr Naluri dpt berubah / bervariasi sbg akibat adanya
hambatan yg mennyebabkan pengalihan energi psikis
• Upaya dr Naluri bersifat regresif (kembali pd kondisi semula)
& konservatif (menuju keseimbangan)
• Proses dr Naluri adalah repetition compultion (berulang)
MACAM INSTING / NALURI :
 Naluri / Insting Hidup …unk memelihara ego & kelangsungan
jenis. Misalnya : sex (eros)  energinya adalah Libido / Libidinal
 Naluri / Insting Mati …unk kerusakan / penghancuran atas
segala yg ada krn tujuan hidup adalah kembali pd kondisi
anorganis. Dapat ditujukan pd diri sendiri / obyek diluar diri
organisme. Misal : bunuh diri ; penganiayaan
Insting / naluri dpt direpress jk aktivitasnya membuat
 individu lebih “sakit” drpd kesenangan yg dirasakan, sbg
      upaya menghilangkan energi-energi instingtif 
               memunculkan perilaku neurotik

STRUKTUR KEPRIBADIAN YG TERKAIT DG INSTING :
 ID …dipengaruhi aspek fisiologis sbg tempat berkumpulnya
insting tp tdk memberi kepuasan realistik
 EGO …dipengaruhi aspek psikologis  bersama dg Superego
membentuk pemuas realistik
 SUPEREGO …dipengaruhi aspek moral & sosial


  Kesimpulannya :
  INSTING = suatu keadaan yg menentukan proses
            psikologis unk mengamati, mengingat &
            membayangkan suatu obyek yg
            berhubungan dg alat pemuas kebutuhan
Perasaan emosi tidak terjadi segera setelah persepsi tp
dihasilkan dr respon tubuh terhadap obyek



                                PERUBAHAN
 STIMULUS        PERSEPSI
                                  TUBUH

                                            SINYAL KE
                          PERSEPSI            OTAK
                                          “PERUBAHAN”
Melibatkan sistem syaraf Otonom (Simpatis & Parasimpatis)
Syaraf Otonom :
a. Terkait dg fungsi vegetatif, Mengontrol detak jantung penyem-
   pitan & pelebaran pembuluh darah & sekresi kelenjar
b. Terdiri dr : sistem saraf simpatis & parasimpatis
Sistem Syaraf Simpatis :
a. Aktif bila simpanan energi dlm tubuh dikeluarkan
b. Menyebabkan aliran darah ke otot, meningkat sekresi adrenalin
   (epinefrin) dr kelenjar adrenal, meningkatkan detak jantung &
   melepas tambahan gula darah oleh lever
Sistem Syaraf Parasimpatis :
a. Aktif saat menyimpan energi
b. Menurunkan detak jantung, pelebaran pembuluh darah,
   memunculkan liur saat makan, meningkatkan aktivitas perut &
   usus & mengarahkan aliran darah ke pencernaan
WB.Canon
•Perubahan badani dalam keadaan emosi adalah sama, tdk
peduli emosi yg tampak
•Organ internal yg memberi umpan balik ke otak u/ muncul
emosi bukan struktur sensitif.
•Perubahan organ internal terlalu lamban u/ memunculkan
emosi
•Induksi buatan dr keadaan emosi yg dibangkitkan tdk mem-
bawa “perasaan” emosional (misal suntikan adrenalin)
•Emosi berhubungan dg sistem syaraf simpatis
•Kontrol emosi berdasarkan struktur otak (thalamus) yg me-
nerima info dr indera
•Pola respon emosional diaktifkan thalamus saat informasi
sensori internal yg diterima dipancarkan ke kortex, diperiksa
& memunculkan reaksi emosional
•Thalamus jg mengaktifkan syaraf simpatis yg membawa pd
perubahan badani
Dipahami dr 3 prinsip :
SERVICEABLE ASSOCIATED HABITS
…cara organisme mengekspresikan emosi  bernilai survival
ANTITESIS
…expresi emosi yg berlawanan  tk.laku yg berlawanan
PRINSIP AKSI LANGSUNG
…seperti menggigil karena takut, berteriak krn terkejut, dll

BUCK  anak usia 4 th sdh mampu mengkomunikasikan
           emosi melalui ekspresi wajah
ROSENTHAL  sebagian besar org dpt mengenali keadaan
                   emosi hanya dg melihat sekilas
               wanita lebih peka melihat tanda non verbal
Bagian otak yg berperan erat adalah HIPOTALAMUS

REGULASI LAPAR terdiri dr 2 proses, yaitu :
a. SHORT TERM REGULATION …meliputi aktivitas makan dr
   satu hari ke hari lainnya / dr satu makanan ke makanan
   berikutnya yaitu berhubungan dg kebutuhan tubuh akan energi
   yg ditandai dg perubahan gula darah dlm tubuh  disebabkan
   oleh kontraksi perut krn sekresi cairan tertentu yg dikontrol
   otak (daerah LATERAL HIPOTALAMUS / LH & Ventro Medical
   Hipotalamus / VMH) ; VMH = pusat kenyang (off) jk rusak,
   individu lapar terus (hyperphagia), sedangkan LH = pusat lapar
   (on) jk rusak, individu tdk lapar (aphaghia / adipsia)
b. LONG TERM REGULATION …merupakan proses kontrol
   kestabilan berat tubuh dg melihat perubahan lemak tubuh (jk
   lemak tubuh bertambah, substansi dlm darah yg disebut
   gliserol jg meningkat = berat badan bertambah)
Bagian otak yg berperan erat juga adalah HIPOTALAMUS

REGULASI HAUS terdiri dr 2 proses, yaitu :
a. EXTRACELLULER REGULATION …mekanisme yg melibatkan
   perubahan kadar air di luar sel (mis.kehilangan darah / diare).
   Penurunan kadar cairan ruang ekstraseluler (hypovolemia) yg dpt
   dideteksi lewat bilik jantung (stretch reseptor) u/ mengetahui
   tekanan darah & lewat kandungan hormon antideuretic (ADH) di
   kandung kemih yg meransang ginjal mensekresi renin, memicu
   mekanisme kompensasi yg mengembalikan kondisi tubuh
b. INTRACELLULER REGULATION …mekanisme yg melibatkan
   perubahan cairan dlm sel (mis.dehidrasi). Proses diawali dr
   sensitifitas otak thd perubahan kondisi air dlm tubuh yg
   menyebabkan peningkatan kadar sodium shg tdk dpt masuk sel &
   menyerap air keluar sel (osmosis), shg memacu osmoreseptor
   mengaktifkan perilaku minum
Cedera pd Septal Posterior (bag.dr hipotalamus otak), menyebabkan
individu minum berlebihan
Catatan :
Cairan tubuh tidak tersebar merata, sejumlah besar cairan (67%)
terdapat pd sel-sel tubuh, 26% cairan berada dlm ruang antar sel & 7%
cairan berada dlm darah



 Hipotalamus jg berperan pd regulasi sexual. Penelitian dg tikus :
 1. Tumor di hipotalamus  perkembangan dini tanda kedewasaan
    sekunder.
 2. Cedera pd anterior hipotalamus  menurunkan siklus birahi
    mamalia betina; Kerusakan pd preoptik medial  menurunkan
    perilaku sexual mamalia jantan
 3. Hipotalamus nampak sensitif dg perubahan hormon sexual
1. MEKANISME HORMONAL
  Injeksi hormon pd daerah khusus hipotalamus meng-
 hasilkan peningkatan perilaku sexual pd tikus
  Fisher  tikus jantan meningkat birahinya setelah di-
 injeksi hormon sex jantan (testosteron) pd Lateral
 Preoptic Hipothalamus. Sedangkan injeksi hormon yg
 sama pd tikus betina pd area Medial Preoptic Hipotha-
 lamus-nya justru menunjukkan perilaku sexual spt
 tikus jantan
  Robinson & Sawyer  mendemonstrasikan bahwa sti-
 mulasi elektrik di area Ventro Medial akan meng-
 induksi ovulasi pd kucing betina shg bila terjadi ke-
 rusakan pd area ini pd kucing & kelinci akan meng-
 hilangkan birahi & peran penting ovarium. Sebaliknya
 jika kemudian dilakukan injeksi hormon estrogen
2. MEKANISME NEURAL
 Mekanisme syaraf sbg kontrol perilaku sexual ditemu-
 kan pd banyak tingkatan sistem syaraf  SPINAL
 CORD & BATANG OTAK yg berisi banyak syaraf dasar,
 mampu merefleksikan perilaku sexual
   Anterior Hipothalamus merupakan pusat syaraf yg
 penting sbg kontrol perilaku sex, shg kerusakan pd
 area ini secara permanen dpt mengakibatkan hilang-
 nya birahi pd tikus jantan & betina, kucing & babi
  Sebuah studi menunjukkan bahwa daerah lokal Pos-
 terior Hipothalamus mengandung mekanisme neural
 yg penting bg regulasi sexual
 Pfaff  perilaku kawin / birahi tikus jantan tergantung
 pd Anterior Hipothalamus, sedangkan pd tikus betina
 birahinya    sangat   dipengaruhi      oleh    Posterior
 Hipothalamus
Insentif = Obyek tujuan yg memotivasi individu
          berperilaku / sesuatu untuk dicapai
          (positif) & sesuatu yang dihindari
          (negatif) dalam berperilaku
Insentif = Sesuatu yg dibutuhkan individu
          dalam memotivasi atau mengubah
          perilakunya dari satu obyek ke
          obyek lainnya
OBYEK / KEJADIAN DAPAT MEMPENGARUHI & MENG-
UBAH TINGKAH LAKU LEBIH DARI KEBUTUHAN FISIK
Dipelajari
Bernilai beda-beda pd tiap orang
Pikiran dapat menjadi Incentive Motivation
Anak ayam makan             Anak ayam makan
bersama-sama dlm    VS      sendiri-sendiri dlm
    1 kandang                kandang terpisah

60% anak ayam yg makan bersama
  dlm 1 kandang  LEBIH GIAT
       “COACTION EFFECT ”
      “COAUDIENCE EFFECT ”
60% Kecoa yg lari disaksikan kecoa
      lain  LEBIH CEPAT
  Kecoa lari             Kecoa lari dg ditonton
  sendirian    VS            kecoa lainnya
• Gaji / Pendapatan Tinggi
• Status Sosial & Perhatian
• Rasa Aman
• Pekerjaan yg Menantang
                                 INCENTIVE
• Kesempatan Berkembang
• Tanggung Jawab / Peningkatan
                                 MOTIVATION
  Pekerjaan
• Kekuatan Personal & Pengaruh
• Diperlakukan sebagai “orang”
• Dukungan Orang Lain
• Keadilan & Supervisi yg Ajeg
Incentive motivation dpt memunculkan perilaku.
          Perilaku sendiri erat kaitannya dg 4 emosi dasar
          yaitu : fear, hope, relief, & disappointment
Hasil experimennya :
1. Food Deprivation / Electric shock dpt menjadi dasar
   munculnya fear (takut) yg menghasilkan perilaku meng-
   hindar, sedangkan perut kenyang menjadi dasar mun-
   culnya hope (harapan) yg mendorong perilaku men-
   dekati stimulus.
2. Disappointment (kecewa) akan muncul manakala hope
   tidak diikuti oleh reduksi drive yg sesungguhnya.
3. Relief (perasaan lega) muncul saat signal peningkatan
   dorongan menghilang.
     Fear & Disappointment menjadi
  tanda adanya situasi induksi drive
   sedangkan Hope & Relief menjadi
  tanda adanya situasi reduksi drive
Konsep Umum
Kebutuhan pd diri individu akan menyebabkan
terjadinya sejumlah energi psikis yg mendorong
individu u/ mencari obyek pemuas u/ mengurangi
ketegangan yg muncul akibat kebutuhan yg
mendesak
Formulasi awal teori drive dilatarbelakangi o/
konsep WOODWORTH ttg drive / dorongan yg
bertalian erat dg kebutuhan organisme / menca-
pai kondisi homeostatis
Bagi Woodworth, perilaku yg ditinjau dr sudut
mekanik (bagaimana dilakukan) berbeda dg
kekuatan yg mendorong suatu perilaku
(mengapa dilakukan)
Asumsi - Asumsi :
1. Semua perilaku kec. Reflex adalah
termotivasi shg tanpa dorongan mk tdk ada
kekuatan langsung pd mekanisme perilaku
2. Proses perilaku diawali o/ kebutuhan yg
menyebabkan munculnya energi / dorongan
shg terjadilaj perilaku
3. Tdk semua perilaku dihasilkan o/ kebutuhan
KARAKTERISTIK DORONGAN
1. INTENSITAS …Intensitas yg tinggi dr dorongan
(makin kuat) akan membuat kebutuhan yg berinteraksi
dg emosi mengaktifkan jaringan otak shg kepekaan
bertambah & menghadirkan respon yg lebih baik thd
stimulus yg menjadi obyek pemuas
2. DIRECTION …Arah dorongan akan membawa
individu u/ melakukan / menghindari perilaku menuju
stimulus tertentu
3. PERSISTENCY …Makin konstan suatu dorongan pd
diri individu mk makin besar kemungkinan terjadinya
sebuah perilaku
Konsep terinya ttg Principles of Behavior dipe-
ngaruhi o/ :
1. Models of Survival dr Darwin
2.Teori S-R dr JB.Watson & Thorndike



Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebi-
asaan (habit) yg berinteraksi dg dorongan serta
insentif
Insentif adalah kualitas obyek pemuas yg dibutuhkan
individu yg dpt mempengaruhi motivasi / mengubah arah
perilaku dr satu obyek ke obyek lain
MODEL TEORI HULL yg lainnya :


Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebiasaan (habit)
yg berinteraksi dg dorongan serta insentif dan didukung
adanya intensitas stimuli
  Intensitas Stimuli …ditentukan o/ nilai yg terkandung
                      dlm obyek pemuas bg individu



Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebiasaan (habit)
yg berinteraksi dg dorongan serta insentif dan didukung
adanya intensitas stimuli, tetapi akan melemah dg adanya
hambatan reaktif (faktor internal) maupun hambatan ter-
kondisi (faktor eksternal)
Perilaku terdiri dr 2 macam, yaitu :
                OVERT …nyata / tampak, misalnya
                       berjalan
                COVERT …tdk tampak, misalnya berpikir
      Perilaku dpt terbentuk o/ adanya proses
                konditioning tertentu

                Perilaku adalah dihasilkan o/ proses belajar
                yg awalnya adalah Trial and Error

Perilaku sebagai hasil proses belajar adalah ditentukan o/
asosiasi hubungan S-R (operant conditioning)
       Prinsip Belajar :
       1. Law of Effect
       2. Law of Exercise
       3. Law of Readiness
Kel. I                              Kel. II

suby.diberi gambar yg                 suby.diberi gambar
   menunjukkan org                 kartun yg saling memukul
   memukul boneka                      tokoh kartun lain

                         HASIL
Suby.Kel.3 bertindak paling agresif & mampu menyerang anak
            lainnya jk keinginan mrk tdk dituruti
     Suby.Kel.1 & 2 menunjukkan agresivitas hanya pd
                      oby.tertentu
      Kel.4 tidak menunjukkan perubahan / agresivitas

      Kel. III                             Kel. I
suby.diberi gambar yg              suby.diberi gambar yg
 menunjukkan manusia              menunjukkan org membelai
    saling memukul                  & menyayangi boneka
TERMOTIVASI / TIDAKNYA INDIVIDU MELAKUKAN
SESUATU  TERGANTUNG PADA PIKIRAN MEREKA

Diawali oleh pemikiran William James  IDEO MOTOR
ACTION
“Perilaku terjadi bukan semata-mata karena insting /
keinginan saja, tetapi juga karena adanya suatu pikiran
tertentu yang menggerakkan sejumlah energi tubuh dan
mengaktifkan otot-otot motorik untuk berperilaku”


 W. JAMES : Kekuatan Ide
              MENGARAHKAN RESPON
               MENGHAMBAT RESPON
Pandangannya Wholistic, sedikit
                    berbeda dg Hull-Spence yg lebih
                    Reduksionis

Pendekatan PURPOSIF  Tiap individu punya harapan
                     bahwa tk.laku akan menuju
                     pd tujuan tertentu
Sehingga, TUJUAN berbeda akan mempunyai nilai beda
Artinya, Tujuan = Insentif  mengontrol perilaku

    Obyek insentif berpengaruh pd tk.laku hanya jika dpt
  membentuk HARAPAN KOGNITIF (bahwa tk.laku tertentu
       akan menuju tujuan tertentu pd masa datang)

         INSENTIF POSITIF  HARAPAN SENANG
      INSENTIF NEGATIF  HARAPAN TIDAK SENANG
Tingkah laku adalah MOLAR, yg hrs
                    dipelajari secara keseluruhan / tidak
                    terbagi-bagi
Sifat perilaku MOLAR :
1. Menuju / menjauhi tujuan tertentu, dipengaruhi sifat-sifat
   tujuan tertentu & akan dilakukan terus sampai tujuan
   tercapai
2. Memiliki pola respon yg cenderung tetap
3. Selektif  Cenderung memilih cara termudah & tercepat
   dalam mencapai tujuan

            • Menentukan tujuan  jk tujuan berubah,
              mk pola respon jg berubah
            • Mengembangkan PETA KOGNITIF
              lingkungannya untuk mempermudah
              pencapaian tujuan
Ada 3 macam MOTIF dalam berperilaku :
                  1. PRIMER  timbul krn perubahan internal
                  2. SEKUNDER  tinbul krn kondisi eksternal
                  3. DIPELAJARI  timbul krn aspek
                     perkembangan kepribadian tertentu
• Motivasi harus dimengerti sebagai istilah kognitif
• Organisme akan belajar u/ mengembangkan harapan
  kognitif bahwa suatu tingkah laku tertentu akan
  mengarah pada suatu tujuan
• Menemukan tujuan berperilaku lebih penting dari
  pada mempelajari respon-respon khusus

          Tingkah laku yg muncul / terbentuk mungkin
               berbeda, tetapi TUJUANNYA tetap
Model Kognitif Homeostatik
PENDEKATAN DINAMIK
 kekuatan yg mendorong tingkah laku selalu berubah
 ada bermacam kekuatan yg secara bersama mem-
beri pengaruh pd tingkah laku

Aspek yg memunculkan motivasi : Need, Tension,
Drive, Valence, Vector & Locomotion


   Tk.Laku dipengaruhi oleh Kondisi dlm diri Person
             & Lingkungan Psikologisnya
P  dipengaruhi oleh TENSION


                       E  berisi GOALS yg akan
                          mempengaruhi perilaku

S-M

  I-P p
    c ++
                                     H
         ++                                        F




      Motivasi internal  tension yg terjadi krn
       need potensial menjadi the real need

 Need yg menghasilkan tension = FISIOLOGIS
     NEEDS & PSYCHOLOGICAL NEEDS
Tiap TENSION memiliki obyek TUJUAN dlm
LINGKUNGAN PSIKOLOGIS yg tidak selalu berbentuk
   fisik tp juga dapat berbentuk KOGNITIF (misal
mengingat nama, menyelesaikan soal matematika, dll)




 Bagian dr Lingkungan Psikologis yg memuat GOAL
akan dianggap lebih BERNILAI (memiliki VALENCE)




     Pilihan cara mencapai GOAL tergantung pd
   konstruksi KEKUATAN yg muncul krn TENSION
IDE DASAR  Hubungan antara
                       PIKIRAN, KEYAKINAN, SIKAP & TINGKAH
                       LAKU dibentuk o/ MOTIVASI

 Keadaan Optimal individu = Konsistensi antara
                            PIKIRAN, KEYAKINAN,
                            SIKAP & TINGKAH LAKU

                     Adanya tendensi hubungan antara
                     ORANG & OBYEK / Keduanya secara
                     SEIMBANG

TENDENSI HUBUNGAN  Balance / Seimbang ( + )
                   Imbalance / Tidak seimbang ( - )
                   Nonbalanced Situation /
                     Situasi tidak Seimbang
TEORI ATRIBUSI  Usaha untuk
           melihat kejadian-kejadian yg
 berhubungan sebab – akibat satu sama
  lainnya pd diri sendiri maupun org lain

         Membuat Hipotesis penyebab kejadian melalui
         observasi & logika / menghilangkan beberapa
         alternatif hingga sampai pd kesimpulan paling
         logis dari suatu kejadian
Prinsip Atribusi :
1. KOVARIANS  mencari kovariansi selama beberapa
   waktu adalah cara terbaik u/ menemukan penyebab
   suatu hal
2. SKEMATA KAUSAL  jika hanya ada 1 kesempatan u/
   menebak penyebab suatu hal
SKEMA  sejumlah keyakinan / ide yg dimiliki individu ttg
  penyebab tertentu yg akan membawa pd hasil tertentu
  (dihasilkan oleh Pengalaman hubungan sebab akibat di
                                          masa lampau)

      5 Sifat Dasar SKEMA :

1. Menunjukkan ide dasar ttg REALITAS
2. Memberikan kerangka hubungan (berdasarkan masa
   lalu)
3. Memberikan struktur pd informasi yg tidak jelas /
   minim
4. Berisi ASUMSI bagaimana suatu kejadian terjadi
5. Memberi kesempatan pd individu u/ membuat atribusi
   pd informasi yg tak lengkap
Ada 2 Prinsip SKEMATIK :
   DISCOUNTING  suatu penyebab akan dikurangi jk
 ada penyebab lain yg lebih masuk akal ( Bila hipotesis
        DISPOSISI lebih masuk akal mk KETERANGAN
                           SITUASIONAL tidak berlaku
     AUGMENTATION  suatu tingkah laku akan tetap
  dilakukan meskipun keadaan eksternal menghalangi
          ( adanya kondisi yg merintangi , punya efek
  meningkatkan ATRIBUSI DISPOSISIONAL pd tk.laku)

                Tokoh lain yg jg membahas ttg teori
                  Atribusi : Heider, Jones, & Davis
Umumnya org mendasarkan atribusinya pada
PERSEPSI sebagai sebab terjadinya perilaku,
   bukan pd SEBAB OBYEKTIF tk. laku
MOTIF = usaha untuk tumbuh
                        & mencapai fungsi seutuhnya

• Usaha manusia u/ mencapai fungsi seutuhnya
  sangat dipengaruhi o/ lingkungan
 BAKAT  Motivasi         Inteligensi  Motivasi
 MINAT  Motivasi         Kebutuhan  Motivasi
• Tendensi u/ actualisasi diri akan menciptakan
  perasaan “Positive Regard” & “Positif Self-
  Regard” sebagai “Unconditional Positive Regard”
• CONDITIONAL POSITIVE REGARD  tingkah
  laku maladaptif & menimbulkan kecemasan
• PERILAKU  terbentuk krn tendensi u/
  aktualisasi & u/ mencapai fungsi sepenuhnya
Teori Mc Clelland ttg Motif Berprestasi diadaptasi dr teori
Henry Murray ttg motivasi sosial
Beberapa tokoh yg jg menginspirasi Mc Clelland adalah :
Atkinson, Russel, Edgar, lowell, Winter & Joseph
2 Konsep kemungkinan Berprestasi :

 Ts = Ms x Ps x Is      Kecenderungan SUKSES
                        tergantung pd Motivasi sukses
                        yg berinteraksi dg Probabilitas
                        sukses & Nilai insentif jk sukses

 Tav = Mav x Pav x Iav
 Kecenderungan MENGHINDARI SUKSES tergantung
 pd Motivasi menghindari sukses yg berinteraksi dg
 Probabilitas menghindari sukses & Nilai insentif jk
 menghindari sukses
Motivasi

More Related Content

What's hot

Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...atone_lotus
 
kepribadian atlet
 kepribadian atlet kepribadian atlet
kepribadian atletmikikihg
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisapsepti22
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudAgung Andi Nurul Patta
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenDiah Ayu
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping suher lambang
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissanceTri Astuti Utomo (iyas)
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesVivia Maya Rafica
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Universitas Psikologi
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososialNnisa Mukti
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Hariyatunnisa Ahmad
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1Dessy Syahniar
 

What's hot (20)

Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Anak Usia 2-6 Tahun (Psikologi Perkemba...
 
Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"Psikologi umum "emosi"
Psikologi umum "emosi"
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
kepribadian atlet
 kepribadian atlet kepribadian atlet
kepribadian atlet
 
Makalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisaMakalah psikoanalisa
Makalah psikoanalisa
 
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freudGambaran kepribadian menurut sigmund freud
Gambaran kepribadian menurut sigmund freud
 
Penggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemenPenggerakan dalam manajemen
Penggerakan dalam manajemen
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissancePsikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
Psikologi dalm pandangan gereja dan masa renaissance
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig KlagesPertemuan ke-6 Ludwig Klages
Pertemuan ke-6 Ludwig Klages
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
Perspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologiPerspektif psikopatologi
Perspektif psikopatologi
 
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
Teori Psikologi Kepribadian Menurut Gordon Allport - www.universitaspsikologi...
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Perilaku prososial
Perilaku prososialPerilaku prososial
Perilaku prososial
 
Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)Psikologi Perkembangan (Desmita)
Psikologi Perkembangan (Desmita)
 
Definisi perilaku abnormal 1
Definisi perilaku abnormal  1Definisi perilaku abnormal  1
Definisi perilaku abnormal 1
 

Viewers also liked

Viewers also liked (7)

Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologiCabang, pendekatan, metode  dan kontribusi psikologi
Cabang, pendekatan, metode dan kontribusi psikologi
 
Sqqs 1013 exam past
Sqqs 1013 exam pastSqqs 1013 exam past
Sqqs 1013 exam past
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Asas proses persenyawaan
Asas proses persenyawaanAsas proses persenyawaan
Asas proses persenyawaan
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaran
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Perkembangan Kanak-kanak
Perkembangan Kanak-kanakPerkembangan Kanak-kanak
Perkembangan Kanak-kanak
 

Similar to Motivasi

konsep dasar fisiologi manusia.ppt
konsep dasar fisiologi manusia.pptkonsep dasar fisiologi manusia.ppt
konsep dasar fisiologi manusia.pptMartgaBellaRahimi1
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurSulistia Rini
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurSulistia Rini
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptTryWahyuniPujiS
 
Biologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxBiologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxDELLAMONICA10
 
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptPPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptferdyLeuhery1
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakumfrids
 
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdfPERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdfGrahaMedika
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kepDaya Rahmat
 
Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Aldrin Laning
 
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMAPSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMAJuwita Yulianto
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangkasutanta
 
Sigmund freud
Sigmund freudSigmund freud
Sigmund freudldk refah
 

Similar to Motivasi (20)

Homeostasis
HomeostasisHomeostasis
Homeostasis
 
konsep dasar fisiologi manusia.ppt
konsep dasar fisiologi manusia.pptkonsep dasar fisiologi manusia.ppt
konsep dasar fisiologi manusia.ppt
 
PPT EMOSI.pdf
PPT EMOSI.pdfPPT EMOSI.pdf
PPT EMOSI.pdf
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Konsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan TidurKonsep Istirahat dan Tidur
Konsep Istirahat dan Tidur
 
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.pptMateri Emosi dan Stress Fiks.ppt
Materi Emosi dan Stress Fiks.ppt
 
Biologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptxBiologi - Psikoanalisa.pptx
Biologi - Psikoanalisa.pptx
 
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.pptPPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
PPT-UEU-Psikologi-Pertemuan-8-Bu-Novenda.ppt
 
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilakuPUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
PUM1 - 5DasarBiologisPerilaku
 
PSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIKPSIKOLOGI ANALITIK
PSIKOLOGI ANALITIK
 
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdfPERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
PERTEMUAN 5 - fisiologi kerja.pdf
 
Makalah psikologi kep
Makalah psikologi kepMakalah psikologi kep
Makalah psikologi kep
 
Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]Emosi 1 [compatibility_mode]
Emosi 1 [compatibility_mode]
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMAPSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
PSIKOLOGI MANUSIA DALAM BERAGAMA
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
 
Pertemuan otot dan rangka
Pertemuan  otot dan rangkaPertemuan  otot dan rangka
Pertemuan otot dan rangka
 
Sigmund freud
Sigmund freudSigmund freud
Sigmund freud
 

More from elmakrufi

Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseelmakrufi
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasielmakrufi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialelmakrufi
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02elmakrufi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaelmakrufi
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mataelmakrufi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaranelmakrufi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinanelmakrufi
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuelmakrufi
 

More from elmakrufi (20)

Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 

Motivasi

  • 1.
  • 2. KONSEP YG MENGGAMBARKAN KEKUATAN YG MENGGERAKKAN ORGANISME KEKUATAN DLM DIRI ORGANISAME YG MEMBANGKITKAN & MENGARAHKAN PERILAKU ENERGI YG MENDORONG TERJADINYA PERILAKU
  • 3. Dalam proyek Apollo 11 th 1967, dilibatkan 30.000 pekerja NASA, 200 Sekolah Tinggi dan Universitas, 16 Perusahaan Industri, 20.000 subkontraktor, demi kesuksesannya. Tapi proyek tersebut malah gagal dan menyebabkan 3 astronotnya tewas tersengat api semburan Apollo 11. Baru 2 th setelah tragedi itu, 20 Juli 1969, Neil Amstrong berhasil membawa mimpi manusia untuk mendarat di bulan untuk pertama kalinya ! BUTUH USAHA KERAS DAN MAKSIMAL SERTA PENGORBANAN UNTUK DAPAT MEWUJUDKAN HARAPAN / CITA-CITA
  • 4. GAGAL Puluhan Ribu kali dalam eksperimennya sebelum “menerangi dunia” dg LAMPU
  • 5. MOTIVASI merupakan konsep yg menjelaskan kekuatan yg ada & bekerja dalam diri organisme serta menjadi penggerak & pengarah tingkah laku organisme dlm mencapai tujuan
  • 6. 1. Dapat meransang perilaku yg memungkinkan tanggapan berbeda 2. Kekuatan hubungan & efisiensi perilaku punya hubungan yg bervariasi dg faktor penyebabnya 3. Mengarahkan individu pada tujuan tertentu 4. Positif Reinforcement dpt mengakibatkan perulangan perilaku 5. Perilaku akan melemah jk akibat dr perilaku adalah tidak menyenangkan
  • 7. Lingk un gan Bisnis Bar u
  • 8. MOTIVASI HEDONISM : manusia termotivasi oleh kesenangan & rasa sakit (mendekati rasa senang & menjauhi rasa sakit) HOMEOSTATIS : manusia berperilaku untuk memperoleh keseimbangan / kemapanan (menuju kondisi yg seimbang / nyaman) PERKEMBANGAN : manusia dimotivasi untuk mencapai potensi penuh secara fisik, psikis & emosional, melalui kebutuhan mengontrol / memberi pengaruh pd lingkungan
  • 9. Motivasi adalah hasil dr kebutuhan fisik, yg mekanismenya telah diprogramkan secara genetik. a. Teori Instingtif b. Arousal theory (W.James, W.Mc Dougall, Freud, Lorenz & Timbergen, dll) Tujuan yg diperjuangkan melalui ting- kah laku merupakan motivasi / bersifat memotivasi a.Drive theory b. Insentif theory (R.S. Woodworth, C.L.Hull, J.B. Watson, E.L. Thorndike, Ivan Pavlov, dll)
  • 10. PIkiran, perasaan dan sikap dapat memotivasi sehingga erat kaitannya dg proses mengintepretasikan informasi (Tolman, Kurt Lewin, F.Heider, Kelley, dll) Motif dasar manusia adalah memuaskan diri / aktualisasi diri yaitu ,melalui adanya energi & bersifat mengarahkan Perilaku (C.Rogers, A.Maslow, Mc Clelland, Hunts, dll)
  • 11. Teori Insting lahir berlandaskan eksperimen- eksperimen para Etholog (para ahli ilmu Biologi yg banyak mempelajari perilaku terutama terkait dg teori evolusi) Menurut Eibl-Eibesfeldt, ada beberapa ransang kunci yg dpt menimbulkan tk.laku instingtif : a. pipi montok, mata lebar, mulut mungil, kepala besar menimbulkan perilaku cuddling b. mata genit, senyum, wajah yg tersipu, mata terpejam menimbulkan daya tarik laki-laki c. Mencium adalah gerak ritual dr tk.laku menyuapi, dll
  • 12. Perilaku instingtif terdiri dr PERMANEN ( menetap, menjadi kebiasaan) & TIDAK PERMANEN (transistori / selama periode perkembangan tertentu) Emosi adalah instingtif, merupakan proses respon o/tubuh sbg reaksi thd stimulus dr luar Insting punya 3 komponen, yaitu Aspek Kognitif, Afektif &Konatif) Ciri insting sbg perilaku : unlearned, uniform in expression & universal in a species
  • 13.
  • 14. Masing-masing perilaku digerakkan o/ energi spesifik yg disebut ACTION SPECIFIC ENERGY Sehingga perilaku akan muncul melalui INNATE RELEASING MECHANISM (mekanisme pelepasan bawaan) yg bekerja spt sebuah kunci yg hanya dpt dibuka o/ anak kunci (key stimuli / sign stimuli) Yaitu berupa benda / simbul-simbul / perilaku individu lain yg bersumber dr dunia eksternal yg mampu menjadi pemuas kebutuhan Disebut jg External Releaser (obyek eksternal) / Social Releaser (perilaku org lain)
  • 15. Motivasi = energi psikis yg terjadi SIGMUND krn adanya insting tertentu yg muncul akibat ketegangan pd FREUD organisme se-bagai akibat meningkatnya kebutuh-an fisiologis Fungsi energi psikis adalah unk mengaktifkan usaha mereduksi ketegangan krn tuntutan pemuasan kebutuhan fisiologis UNSUR NALURI : INSTING 1. Sumber (kebutuhan)  naluri yg merupakan representasi 2. Upaya (memuaskan kebutuhan) psikologis bawaan dr 3. Obyek (yg memuaskan eksitasi tubuh akibat kebutuhan) meningkatnya 4. Dorongan (untuk terjadinya kebutuhan perilaku)
  • 16. Catatan : • Sumber & Upaya dr Naluri adalah tetap, tetapi sejalan dg kematangan fisik, akan muncul naluri baru • Obyek dr Naluri dpt berubah / bervariasi sbg akibat adanya hambatan yg mennyebabkan pengalihan energi psikis • Upaya dr Naluri bersifat regresif (kembali pd kondisi semula) & konservatif (menuju keseimbangan) • Proses dr Naluri adalah repetition compultion (berulang) MACAM INSTING / NALURI :  Naluri / Insting Hidup …unk memelihara ego & kelangsungan jenis. Misalnya : sex (eros)  energinya adalah Libido / Libidinal  Naluri / Insting Mati …unk kerusakan / penghancuran atas segala yg ada krn tujuan hidup adalah kembali pd kondisi anorganis. Dapat ditujukan pd diri sendiri / obyek diluar diri organisme. Misal : bunuh diri ; penganiayaan
  • 17. Insting / naluri dpt direpress jk aktivitasnya membuat individu lebih “sakit” drpd kesenangan yg dirasakan, sbg upaya menghilangkan energi-energi instingtif  memunculkan perilaku neurotik STRUKTUR KEPRIBADIAN YG TERKAIT DG INSTING :  ID …dipengaruhi aspek fisiologis sbg tempat berkumpulnya insting tp tdk memberi kepuasan realistik  EGO …dipengaruhi aspek psikologis  bersama dg Superego membentuk pemuas realistik  SUPEREGO …dipengaruhi aspek moral & sosial Kesimpulannya : INSTING = suatu keadaan yg menentukan proses psikologis unk mengamati, mengingat & membayangkan suatu obyek yg berhubungan dg alat pemuas kebutuhan
  • 18. Perasaan emosi tidak terjadi segera setelah persepsi tp dihasilkan dr respon tubuh terhadap obyek PERUBAHAN STIMULUS PERSEPSI TUBUH SINYAL KE PERSEPSI OTAK “PERUBAHAN”
  • 19. Melibatkan sistem syaraf Otonom (Simpatis & Parasimpatis) Syaraf Otonom : a. Terkait dg fungsi vegetatif, Mengontrol detak jantung penyem- pitan & pelebaran pembuluh darah & sekresi kelenjar b. Terdiri dr : sistem saraf simpatis & parasimpatis Sistem Syaraf Simpatis : a. Aktif bila simpanan energi dlm tubuh dikeluarkan b. Menyebabkan aliran darah ke otot, meningkat sekresi adrenalin (epinefrin) dr kelenjar adrenal, meningkatkan detak jantung & melepas tambahan gula darah oleh lever Sistem Syaraf Parasimpatis : a. Aktif saat menyimpan energi b. Menurunkan detak jantung, pelebaran pembuluh darah, memunculkan liur saat makan, meningkatkan aktivitas perut & usus & mengarahkan aliran darah ke pencernaan
  • 20. WB.Canon •Perubahan badani dalam keadaan emosi adalah sama, tdk peduli emosi yg tampak •Organ internal yg memberi umpan balik ke otak u/ muncul emosi bukan struktur sensitif. •Perubahan organ internal terlalu lamban u/ memunculkan emosi •Induksi buatan dr keadaan emosi yg dibangkitkan tdk mem- bawa “perasaan” emosional (misal suntikan adrenalin) •Emosi berhubungan dg sistem syaraf simpatis •Kontrol emosi berdasarkan struktur otak (thalamus) yg me- nerima info dr indera •Pola respon emosional diaktifkan thalamus saat informasi sensori internal yg diterima dipancarkan ke kortex, diperiksa & memunculkan reaksi emosional •Thalamus jg mengaktifkan syaraf simpatis yg membawa pd perubahan badani
  • 21. Dipahami dr 3 prinsip : SERVICEABLE ASSOCIATED HABITS …cara organisme mengekspresikan emosi  bernilai survival ANTITESIS …expresi emosi yg berlawanan  tk.laku yg berlawanan PRINSIP AKSI LANGSUNG …seperti menggigil karena takut, berteriak krn terkejut, dll BUCK  anak usia 4 th sdh mampu mengkomunikasikan emosi melalui ekspresi wajah ROSENTHAL  sebagian besar org dpt mengenali keadaan emosi hanya dg melihat sekilas  wanita lebih peka melihat tanda non verbal
  • 22. Bagian otak yg berperan erat adalah HIPOTALAMUS REGULASI LAPAR terdiri dr 2 proses, yaitu : a. SHORT TERM REGULATION …meliputi aktivitas makan dr satu hari ke hari lainnya / dr satu makanan ke makanan berikutnya yaitu berhubungan dg kebutuhan tubuh akan energi yg ditandai dg perubahan gula darah dlm tubuh  disebabkan oleh kontraksi perut krn sekresi cairan tertentu yg dikontrol otak (daerah LATERAL HIPOTALAMUS / LH & Ventro Medical Hipotalamus / VMH) ; VMH = pusat kenyang (off) jk rusak, individu lapar terus (hyperphagia), sedangkan LH = pusat lapar (on) jk rusak, individu tdk lapar (aphaghia / adipsia) b. LONG TERM REGULATION …merupakan proses kontrol kestabilan berat tubuh dg melihat perubahan lemak tubuh (jk lemak tubuh bertambah, substansi dlm darah yg disebut gliserol jg meningkat = berat badan bertambah)
  • 23. Bagian otak yg berperan erat juga adalah HIPOTALAMUS REGULASI HAUS terdiri dr 2 proses, yaitu : a. EXTRACELLULER REGULATION …mekanisme yg melibatkan perubahan kadar air di luar sel (mis.kehilangan darah / diare). Penurunan kadar cairan ruang ekstraseluler (hypovolemia) yg dpt dideteksi lewat bilik jantung (stretch reseptor) u/ mengetahui tekanan darah & lewat kandungan hormon antideuretic (ADH) di kandung kemih yg meransang ginjal mensekresi renin, memicu mekanisme kompensasi yg mengembalikan kondisi tubuh b. INTRACELLULER REGULATION …mekanisme yg melibatkan perubahan cairan dlm sel (mis.dehidrasi). Proses diawali dr sensitifitas otak thd perubahan kondisi air dlm tubuh yg menyebabkan peningkatan kadar sodium shg tdk dpt masuk sel & menyerap air keluar sel (osmosis), shg memacu osmoreseptor mengaktifkan perilaku minum
  • 24. Cedera pd Septal Posterior (bag.dr hipotalamus otak), menyebabkan individu minum berlebihan Catatan : Cairan tubuh tidak tersebar merata, sejumlah besar cairan (67%) terdapat pd sel-sel tubuh, 26% cairan berada dlm ruang antar sel & 7% cairan berada dlm darah Hipotalamus jg berperan pd regulasi sexual. Penelitian dg tikus : 1. Tumor di hipotalamus  perkembangan dini tanda kedewasaan sekunder. 2. Cedera pd anterior hipotalamus  menurunkan siklus birahi mamalia betina; Kerusakan pd preoptik medial  menurunkan perilaku sexual mamalia jantan 3. Hipotalamus nampak sensitif dg perubahan hormon sexual
  • 25. 1. MEKANISME HORMONAL Injeksi hormon pd daerah khusus hipotalamus meng- hasilkan peningkatan perilaku sexual pd tikus Fisher  tikus jantan meningkat birahinya setelah di- injeksi hormon sex jantan (testosteron) pd Lateral Preoptic Hipothalamus. Sedangkan injeksi hormon yg sama pd tikus betina pd area Medial Preoptic Hipotha- lamus-nya justru menunjukkan perilaku sexual spt tikus jantan Robinson & Sawyer  mendemonstrasikan bahwa sti- mulasi elektrik di area Ventro Medial akan meng- induksi ovulasi pd kucing betina shg bila terjadi ke- rusakan pd area ini pd kucing & kelinci akan meng- hilangkan birahi & peran penting ovarium. Sebaliknya jika kemudian dilakukan injeksi hormon estrogen
  • 26. 2. MEKANISME NEURAL Mekanisme syaraf sbg kontrol perilaku sexual ditemu- kan pd banyak tingkatan sistem syaraf  SPINAL CORD & BATANG OTAK yg berisi banyak syaraf dasar, mampu merefleksikan perilaku sexual Anterior Hipothalamus merupakan pusat syaraf yg penting sbg kontrol perilaku sex, shg kerusakan pd area ini secara permanen dpt mengakibatkan hilang- nya birahi pd tikus jantan & betina, kucing & babi Sebuah studi menunjukkan bahwa daerah lokal Pos- terior Hipothalamus mengandung mekanisme neural yg penting bg regulasi sexual Pfaff  perilaku kawin / birahi tikus jantan tergantung pd Anterior Hipothalamus, sedangkan pd tikus betina birahinya sangat dipengaruhi oleh Posterior Hipothalamus
  • 27.
  • 28.
  • 29. Insentif = Obyek tujuan yg memotivasi individu berperilaku / sesuatu untuk dicapai (positif) & sesuatu yang dihindari (negatif) dalam berperilaku Insentif = Sesuatu yg dibutuhkan individu dalam memotivasi atau mengubah perilakunya dari satu obyek ke obyek lainnya OBYEK / KEJADIAN DAPAT MEMPENGARUHI & MENG- UBAH TINGKAH LAKU LEBIH DARI KEBUTUHAN FISIK Dipelajari Bernilai beda-beda pd tiap orang Pikiran dapat menjadi Incentive Motivation
  • 30.
  • 31. Anak ayam makan Anak ayam makan bersama-sama dlm VS sendiri-sendiri dlm 1 kandang kandang terpisah 60% anak ayam yg makan bersama dlm 1 kandang  LEBIH GIAT “COACTION EFFECT ” “COAUDIENCE EFFECT ” 60% Kecoa yg lari disaksikan kecoa lain  LEBIH CEPAT Kecoa lari Kecoa lari dg ditonton sendirian VS kecoa lainnya
  • 32. • Gaji / Pendapatan Tinggi • Status Sosial & Perhatian • Rasa Aman • Pekerjaan yg Menantang INCENTIVE • Kesempatan Berkembang • Tanggung Jawab / Peningkatan MOTIVATION Pekerjaan • Kekuatan Personal & Pengaruh • Diperlakukan sebagai “orang” • Dukungan Orang Lain • Keadilan & Supervisi yg Ajeg
  • 33. Incentive motivation dpt memunculkan perilaku. Perilaku sendiri erat kaitannya dg 4 emosi dasar yaitu : fear, hope, relief, & disappointment Hasil experimennya : 1. Food Deprivation / Electric shock dpt menjadi dasar munculnya fear (takut) yg menghasilkan perilaku meng- hindar, sedangkan perut kenyang menjadi dasar mun- culnya hope (harapan) yg mendorong perilaku men- dekati stimulus. 2. Disappointment (kecewa) akan muncul manakala hope tidak diikuti oleh reduksi drive yg sesungguhnya. 3. Relief (perasaan lega) muncul saat signal peningkatan dorongan menghilang. Fear & Disappointment menjadi tanda adanya situasi induksi drive sedangkan Hope & Relief menjadi tanda adanya situasi reduksi drive
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. Konsep Umum Kebutuhan pd diri individu akan menyebabkan terjadinya sejumlah energi psikis yg mendorong individu u/ mencari obyek pemuas u/ mengurangi ketegangan yg muncul akibat kebutuhan yg mendesak Formulasi awal teori drive dilatarbelakangi o/ konsep WOODWORTH ttg drive / dorongan yg bertalian erat dg kebutuhan organisme / menca- pai kondisi homeostatis
  • 38. Bagi Woodworth, perilaku yg ditinjau dr sudut mekanik (bagaimana dilakukan) berbeda dg kekuatan yg mendorong suatu perilaku (mengapa dilakukan) Asumsi - Asumsi : 1. Semua perilaku kec. Reflex adalah termotivasi shg tanpa dorongan mk tdk ada kekuatan langsung pd mekanisme perilaku 2. Proses perilaku diawali o/ kebutuhan yg menyebabkan munculnya energi / dorongan shg terjadilaj perilaku 3. Tdk semua perilaku dihasilkan o/ kebutuhan
  • 39. KARAKTERISTIK DORONGAN 1. INTENSITAS …Intensitas yg tinggi dr dorongan (makin kuat) akan membuat kebutuhan yg berinteraksi dg emosi mengaktifkan jaringan otak shg kepekaan bertambah & menghadirkan respon yg lebih baik thd stimulus yg menjadi obyek pemuas 2. DIRECTION …Arah dorongan akan membawa individu u/ melakukan / menghindari perilaku menuju stimulus tertentu 3. PERSISTENCY …Makin konstan suatu dorongan pd diri individu mk makin besar kemungkinan terjadinya sebuah perilaku
  • 40. Konsep terinya ttg Principles of Behavior dipe- ngaruhi o/ : 1. Models of Survival dr Darwin 2.Teori S-R dr JB.Watson & Thorndike Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebi- asaan (habit) yg berinteraksi dg dorongan serta insentif Insentif adalah kualitas obyek pemuas yg dibutuhkan individu yg dpt mempengaruhi motivasi / mengubah arah perilaku dr satu obyek ke obyek lain
  • 41. MODEL TEORI HULL yg lainnya : Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebiasaan (habit) yg berinteraksi dg dorongan serta insentif dan didukung adanya intensitas stimuli Intensitas Stimuli …ditentukan o/ nilai yg terkandung dlm obyek pemuas bg individu Kekuatan perilaku muncul karena adanya kebiasaan (habit) yg berinteraksi dg dorongan serta insentif dan didukung adanya intensitas stimuli, tetapi akan melemah dg adanya hambatan reaktif (faktor internal) maupun hambatan ter- kondisi (faktor eksternal)
  • 42. Perilaku terdiri dr 2 macam, yaitu : OVERT …nyata / tampak, misalnya berjalan COVERT …tdk tampak, misalnya berpikir Perilaku dpt terbentuk o/ adanya proses konditioning tertentu Perilaku adalah dihasilkan o/ proses belajar yg awalnya adalah Trial and Error Perilaku sebagai hasil proses belajar adalah ditentukan o/ asosiasi hubungan S-R (operant conditioning) Prinsip Belajar : 1. Law of Effect 2. Law of Exercise 3. Law of Readiness
  • 43. Kel. I Kel. II suby.diberi gambar yg suby.diberi gambar menunjukkan org kartun yg saling memukul memukul boneka tokoh kartun lain HASIL Suby.Kel.3 bertindak paling agresif & mampu menyerang anak lainnya jk keinginan mrk tdk dituruti Suby.Kel.1 & 2 menunjukkan agresivitas hanya pd oby.tertentu Kel.4 tidak menunjukkan perubahan / agresivitas Kel. III Kel. I suby.diberi gambar yg suby.diberi gambar yg menunjukkan manusia menunjukkan org membelai saling memukul & menyayangi boneka
  • 44.
  • 45. TERMOTIVASI / TIDAKNYA INDIVIDU MELAKUKAN SESUATU  TERGANTUNG PADA PIKIRAN MEREKA Diawali oleh pemikiran William James  IDEO MOTOR ACTION “Perilaku terjadi bukan semata-mata karena insting / keinginan saja, tetapi juga karena adanya suatu pikiran tertentu yang menggerakkan sejumlah energi tubuh dan mengaktifkan otot-otot motorik untuk berperilaku” W. JAMES : Kekuatan Ide  MENGARAHKAN RESPON  MENGHAMBAT RESPON
  • 46. Pandangannya Wholistic, sedikit berbeda dg Hull-Spence yg lebih Reduksionis Pendekatan PURPOSIF  Tiap individu punya harapan bahwa tk.laku akan menuju pd tujuan tertentu Sehingga, TUJUAN berbeda akan mempunyai nilai beda Artinya, Tujuan = Insentif  mengontrol perilaku Obyek insentif berpengaruh pd tk.laku hanya jika dpt membentuk HARAPAN KOGNITIF (bahwa tk.laku tertentu akan menuju tujuan tertentu pd masa datang) INSENTIF POSITIF  HARAPAN SENANG INSENTIF NEGATIF  HARAPAN TIDAK SENANG
  • 47. Tingkah laku adalah MOLAR, yg hrs dipelajari secara keseluruhan / tidak terbagi-bagi Sifat perilaku MOLAR : 1. Menuju / menjauhi tujuan tertentu, dipengaruhi sifat-sifat tujuan tertentu & akan dilakukan terus sampai tujuan tercapai 2. Memiliki pola respon yg cenderung tetap 3. Selektif  Cenderung memilih cara termudah & tercepat dalam mencapai tujuan • Menentukan tujuan  jk tujuan berubah, mk pola respon jg berubah • Mengembangkan PETA KOGNITIF lingkungannya untuk mempermudah pencapaian tujuan
  • 48. Ada 3 macam MOTIF dalam berperilaku : 1. PRIMER  timbul krn perubahan internal 2. SEKUNDER  tinbul krn kondisi eksternal 3. DIPELAJARI  timbul krn aspek perkembangan kepribadian tertentu • Motivasi harus dimengerti sebagai istilah kognitif • Organisme akan belajar u/ mengembangkan harapan kognitif bahwa suatu tingkah laku tertentu akan mengarah pada suatu tujuan • Menemukan tujuan berperilaku lebih penting dari pada mempelajari respon-respon khusus Tingkah laku yg muncul / terbentuk mungkin berbeda, tetapi TUJUANNYA tetap
  • 49. Model Kognitif Homeostatik PENDEKATAN DINAMIK  kekuatan yg mendorong tingkah laku selalu berubah  ada bermacam kekuatan yg secara bersama mem- beri pengaruh pd tingkah laku Aspek yg memunculkan motivasi : Need, Tension, Drive, Valence, Vector & Locomotion Tk.Laku dipengaruhi oleh Kondisi dlm diri Person & Lingkungan Psikologisnya
  • 50. P  dipengaruhi oleh TENSION E  berisi GOALS yg akan mempengaruhi perilaku S-M I-P p c ++ H ++ F Motivasi internal  tension yg terjadi krn need potensial menjadi the real need Need yg menghasilkan tension = FISIOLOGIS NEEDS & PSYCHOLOGICAL NEEDS
  • 51. Tiap TENSION memiliki obyek TUJUAN dlm LINGKUNGAN PSIKOLOGIS yg tidak selalu berbentuk fisik tp juga dapat berbentuk KOGNITIF (misal mengingat nama, menyelesaikan soal matematika, dll) Bagian dr Lingkungan Psikologis yg memuat GOAL akan dianggap lebih BERNILAI (memiliki VALENCE) Pilihan cara mencapai GOAL tergantung pd konstruksi KEKUATAN yg muncul krn TENSION
  • 52.
  • 53. IDE DASAR  Hubungan antara PIKIRAN, KEYAKINAN, SIKAP & TINGKAH LAKU dibentuk o/ MOTIVASI Keadaan Optimal individu = Konsistensi antara PIKIRAN, KEYAKINAN, SIKAP & TINGKAH LAKU Adanya tendensi hubungan antara ORANG & OBYEK / Keduanya secara SEIMBANG TENDENSI HUBUNGAN  Balance / Seimbang ( + )  Imbalance / Tidak seimbang ( - )  Nonbalanced Situation / Situasi tidak Seimbang
  • 54. TEORI ATRIBUSI  Usaha untuk melihat kejadian-kejadian yg berhubungan sebab – akibat satu sama lainnya pd diri sendiri maupun org lain Membuat Hipotesis penyebab kejadian melalui observasi & logika / menghilangkan beberapa alternatif hingga sampai pd kesimpulan paling logis dari suatu kejadian Prinsip Atribusi : 1. KOVARIANS  mencari kovariansi selama beberapa waktu adalah cara terbaik u/ menemukan penyebab suatu hal 2. SKEMATA KAUSAL  jika hanya ada 1 kesempatan u/ menebak penyebab suatu hal
  • 55. SKEMA  sejumlah keyakinan / ide yg dimiliki individu ttg penyebab tertentu yg akan membawa pd hasil tertentu (dihasilkan oleh Pengalaman hubungan sebab akibat di masa lampau) 5 Sifat Dasar SKEMA : 1. Menunjukkan ide dasar ttg REALITAS 2. Memberikan kerangka hubungan (berdasarkan masa lalu) 3. Memberikan struktur pd informasi yg tidak jelas / minim 4. Berisi ASUMSI bagaimana suatu kejadian terjadi 5. Memberi kesempatan pd individu u/ membuat atribusi pd informasi yg tak lengkap
  • 56. Ada 2 Prinsip SKEMATIK : DISCOUNTING  suatu penyebab akan dikurangi jk ada penyebab lain yg lebih masuk akal ( Bila hipotesis DISPOSISI lebih masuk akal mk KETERANGAN SITUASIONAL tidak berlaku AUGMENTATION  suatu tingkah laku akan tetap dilakukan meskipun keadaan eksternal menghalangi ( adanya kondisi yg merintangi , punya efek meningkatkan ATRIBUSI DISPOSISIONAL pd tk.laku) Tokoh lain yg jg membahas ttg teori Atribusi : Heider, Jones, & Davis Umumnya org mendasarkan atribusinya pada PERSEPSI sebagai sebab terjadinya perilaku, bukan pd SEBAB OBYEKTIF tk. laku
  • 57.
  • 58. MOTIF = usaha untuk tumbuh & mencapai fungsi seutuhnya • Usaha manusia u/ mencapai fungsi seutuhnya sangat dipengaruhi o/ lingkungan BAKAT  Motivasi Inteligensi  Motivasi MINAT  Motivasi Kebutuhan  Motivasi • Tendensi u/ actualisasi diri akan menciptakan perasaan “Positive Regard” & “Positif Self- Regard” sebagai “Unconditional Positive Regard” • CONDITIONAL POSITIVE REGARD  tingkah laku maladaptif & menimbulkan kecemasan • PERILAKU  terbentuk krn tendensi u/ aktualisasi & u/ mencapai fungsi sepenuhnya
  • 59. Teori Mc Clelland ttg Motif Berprestasi diadaptasi dr teori Henry Murray ttg motivasi sosial Beberapa tokoh yg jg menginspirasi Mc Clelland adalah : Atkinson, Russel, Edgar, lowell, Winter & Joseph 2 Konsep kemungkinan Berprestasi : Ts = Ms x Ps x Is Kecenderungan SUKSES tergantung pd Motivasi sukses yg berinteraksi dg Probabilitas sukses & Nilai insentif jk sukses Tav = Mav x Pav x Iav Kecenderungan MENGHINDARI SUKSES tergantung pd Motivasi menghindari sukses yg berinteraksi dg Probabilitas menghindari sukses & Nilai insentif jk menghindari sukses