SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Download to read offline
Pembelajaran Daring Berbasis Proyek
untuk Menguatkan Jiwa Nasionalisme Peserta Didik
di Masa Normal Baru
Prayogo Kusumaryoko, S.Pd.,M.Hum.
Widyaiswara PPPPTK PKn dan IPS, Kota Batu, Jawa Timur
prayogokusumaryoko@gmail.com
Ryan Aminullah Yasin, S.H.,M.Pd.
Guru PPKn SMK Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur
ryananay99@gmail.com
Disajikan dalam Webinar Series GTK Kemdikbud
Sesi 2, 14 Juli 2020
Mangunwijaya (1999):
Generasi budaya informatika semakin merasa
betapa nasionalisme ayah bunda mereka semakin
lebih menjadi penghalang daripada penolong
perkembangan diri mereka, bukan karena mereka
mengalami erosi patriotisme, tetapi karena
memang patriotisme kaum agraris, kaum industri,
dan kaum informatika sudah menjadi lain: dari
kepompong menjadi kupu-kupu. Identitas sama,
tetapi gaya hidup lain. Dan panggilan sejarahnyapun
sudah lain.
Nasihat Ali bin Abi Thalib:
Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan
zamannya, karena mereka hidup di
zaman mereka, bukan pada
zamanmu. Sesungguhnya mereka
diciptakan untuk zamannya,
sedangkan kalian diciptakan untuk
zaman kalian.
Work From Home
Belajar Dari Rumah
Smith dalam Tilaar (2004):
Nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis untuk
mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan,
identitas dari suatu populasi yang anggota-anggotanya
bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang aktual atau
bangsa yang potensial.
Moestoko dalam Dewi (2008):
Nasionalisme adalah bentuk pemikiran dan cara pandang
yang menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik
yang ideal. Suatu kelompok manusia dapat disatukan
menjadi bangsa karena unsur-unsur pengalaman sejarah
yang sama, dalam arti pengalaman penderitaan atau
kejayaan bersama.
DEFINISI NASIONALISME
LAN (2015):
 Secara sempit, nasionalisme adalah sikap meninggikan
bangsa sendiri dan tidak menghargai bangsa lain. Sikap
ini sering disebut dengan chauvinisme.
 Secara luas, nasionalisme berarti pandangan tentang
rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara
sekaligus menghormati bangsa lain.
 Secara politis, nasionalisme merupakan manifestasi
kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan
pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk meraih
kemerdekaan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
DEFINISI NASIONALISME
Nasionalisme adalah suatu paham, bentuk pemikiran,
cara pandang, bersikap dan berbuat yang timbul karena
adanya perasaan senasib yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
politik bangsa, serta menganggap bangsa sebagai
bentuk organisasi politik yang ideal.
DEFINISI NASIONALISME
Dinamika
Nasionalisme
Indonesia
(Nation-State)
Perlawanan
rakyat sebelum
abad XX
Pergerakan
nasional di awal
abad XX
Proklamasi
Kemerdekaan
1945
Perjuangan
mempertahankan
kemerdekaan
Pemilu 1955
Dekrit Presiden 5
Juli 1959
Gerakan 30
September/PKI
Supersemar
Masa Orde Baru
Reformasi 1998
Era Industri 4.0
Peristiwa-
peristiwa penting
lainnya
Ciri-ciri Nasionalisme (Kecmanovic,1996):
1. Nasionalisme tidak diberikan melalui kelahiran tetapi
secara sosiopsikologis.
2. Nasionalisme tidak dapat dipisahkan dari berdirinya
sebuah negara.
3. Nasionalisme bukan sekedar masalah emosi.
4. Perasaan nasionalisme merupakan bagian dari
‘perasaan jati diri bangsa’ (sense of national identity).
5. Perasaan nasionalisme mengimplikasikan hadirnya
harapan bersama individu dan kelompok-kelompok
yang ada di dalam bangsa tersebut.
Akbar, Hanief, dan Alif (2017):
1. Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia;
2. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri
bangsa Indonesia;
3. Bersedia mempertahankan dan memajukan negara serta nama baik
bangsa;
4. Senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas dan kedamaian
antarkelompok;
5. Menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari bangsa lain untuk
menciptakan hubungan kerja sama saling menguntungkan; dan
6. Memiliki rasa cinta tanah air Indonesia.
Iskandar dalam Nugraha (2010:2):
1. Rasa kebanggaan: bangga menjadi bangsa dan bagian dari
masyarakat Indonesia;
2. Rasa ke-bhinnekatunggalika-an: mengakui dan menghargai
sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia;
3. Rasa semangat perjuangan: Bersedia mempertahankan dan
memajukan negara serta nama baik bangsa;
4. Rasa semangat persatuan: senantiasa membangun rasa
persaudaraan, solidaritas dan kedamaian antarkelompok
masyarakat dengan semangat persatuan;
5. Diplomasi: menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari bangsa
lain untuk menciptakan hubungan kerja sama saling
menguntungkan; dan
6. Rasa cinta tanah air: memiliki rasa cinta tanah air Indonesia.
Lubis (2008):
Nilai-nilai nasionalisme yang perlu dibangkitkan
sekarang adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan
bagaimana bersikap jujur, adil, disiplin, berani
melawan kesewenang-wenangngan, tidak korup,
toleran, dan lain-lain.
Suwarno et al (1992):
1. Keinginan: keinginan untuk mengabdi serta keinginan berkorban untuk suatu ikatan formal yang
bernama negara;
2. Rasa loyal: senantiasa setia terhadap negara dan tidak berkhianat serta menghancurkan negara sendiri
demi kepentingan pribadi;
3. Rasa hormat: menghormati negara dalam hal apapun; dan
4. Rasa cinta dari seseorang kepada negaranya: perasaan untuk senantiasa mencintai negara.
Mustari (2011):
1. Menghargai jasa para tokoh/pahlawan
nasional;
2. Bersedia menggunakan produk dalam
negeri;
3. Menghargai keindahan alam dan budaya
Indonesia;
4. Hapal lagu kebangsaan, lagu wajib dan lagu
daerah; dan
5. Memilih berwisata ke dalam negeri.
1. Mencintai bangsa dan negara Indonesia dengan segala kelebihan
dan kekurangannya;
2. Setia kepada bangsa dan negara Indonesia;
3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dengan segala kelebihan dan
kekurangannya;
4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia;
5. Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia;
dan
6. Mendukung hidup berdampingan secara damai dengan bangsa lain.
Pendidikan nilai-nilai nasionalisme
dilaksanakan dalam bentuk
pendidikan holistik dengan
menggunakan metode knowing the
good, feeling the good, dan acting the
good (Suharjana, 2011).
Pembentukan sikap nasionalisme merupakan proses untuk mengembangkan diri
setiap peserta didik sebagai warga yang bermartabat, merdeka, dan berdaulat
untuk menjaga, mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa (Zamroni,
2011).
 Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif di
dalam dunia nyata dan secara pribadi dalam sebuah proyek.
 Dengan PjBL, guru membuat pembelajaran menjadi nyata bagi peserta didik. Dalam PjBL peserta didik
mengerjakan proyek dalam rentang waktu tertentu (dari satu minggu hingga satu semester) yang melibatkan
mereka dalam memecahkan masalah dunia nyata atau menjawab pertanyaan kompleks.
DEFINISI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
 Peserta didik mendemonstrasikan keterampilan mereka
dengan menciptakan produk atau presentasi pada dunia
nyata. Sebagai hasilnya, pengetahuan konten dan
keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, kreativitas, dan
komunikasi peserta didik akan berkembang.
(https://www.pblworks.org/what-is-pbl).
PjBL berfokus pada kreativitas berpikir, pemecahan
masalah, dan interaksi antarpeserta didik untuk
menggunakan dan menciptakan pengetahuan baru.
Dalam PjBL, guru hanya berperan sebagai sebagai
fasilitator, merancang kegiatan dan sumber belajar, dan
memberikan saran pada peserta didik sehingga proses
belajar menjadi yang lebih bermakna.
PjBL membantu peserta didik untuk meningkatkan aktivitas
belajar, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
dari orientasi tanggung jawab yang sebelumnya ditekankan
pada guru beralih ke tanggung jawab pada peserta didik.
DEFINISI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
PjBL adalah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik
untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya.
PjBL bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar. Kegiatan PjBL didasarkan
pada inkuiri. Dalam PjBL, peserta didik terfokus pada pertanyaan dan
permasalahan kompleks yang dijawab dan dipecahkan melalui proses
penyelidikan secara kolaboratif dalam waktu tertentu.
PjBL dilakukan dengan menyelidiki isu-isu dan topik-topik otentik yang sebagian
besar ditemukan di luar sekolah. Selama selama proses inkuiri, peserta didik
mempelajari isi, informasi dan fakta-fakta yang dibutuhkan untuk menarik
kesimpulan dari setiap pertanyaan.
Selama proses berlangsung siswa juga mempelajari keterampilan dan kebiasaan
berpikir yang bernilai (Purwanto, 2019).
Ciri-Ciri PjBL (Purwanto,2019):
• Centrality: proyek sebagai pusat atau sentral;
• Driving Question: PjBL difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan
yang memicu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dengan
konsep dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
• Constructive Investigation: proyek harus disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik dan proyek yang dijalankan harus memberi keterampilan dan
pengetahuan baru bagi peserta didik.
• Autonomy: aktivitas peserta didik sangat penting, peserta didik berperan
sebagai pemberi keputusan dan pencari solusi (problem solver).
• Realism: kegiatan peserta didik difokuskan pada kegiatan yang serupa
dengan situasi yang sebenarnya atau dunia nyata.
Tujuh unsur penting dalam merancang PjBL
(https://www.pblworks.org/what-is-pbl)
Menentukan
Pertanyaan Mendasar
(Start With the Essential
Question)
Mendesain
Perencanaan
Proyek (Design a Plan
for the Project)
Menyusun
Jadwal (Create a
Schedule)
Memonitor Peserta
didik dan Kemajuan
proyek (Monitor the
Students and the
Progress of the Project)
Menguji Hasil (Assess
the Outcome)
Mengevaluasi
Pengalaman (Evaluate
the Experience)
SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Dalam satu dekade terakhir, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berlangsung
dengan sangat pesat. Pemanfaatan TIK sangat meluas di setiap sendi kehidupan kita.
Berdasarkan laporan terbaru We Are Social tahun 2020 disebutkan bahwa jumlah pengguna
internet di Indonesia adalah 175,4 juta pengguna.
Dibandingkan tahun sebelumnya, ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negeri
ini.
Jika total populasi Indonesia berjumlah 272,1 juta jiwa, hal itu berarti 64% setengah penduduk
RI telah merasakan akses ke dunia maya (https://inet.detik.com/cyberlife/d-4907674/riset-
ada-1752-juta-pengguna-internet-di-indonesia).
PEMBELAJARAN DARING
Istilah daring merupakan akronim dari ‘dalam jaringan’ yang
bermakna ‘terhubung melalui jejaring komputer, internet,
dan sebagainya’
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/daring).
Pembelajaran daring menurut Ristekdikti (2017) adalah
pembelajaran yang dikelola dengan menggunakan aplikasi
berbasis web (biasanya dalam bentuk Learning
Management System).
Ramadhan, Chaeruman & Kustandi (2018) mendefinisikan
pembelajaran daring (e-learning) sebagai hasil perpaduan
antara pemanfaatan teknologi dengan pembelajaran.
DEFINISI PEMBELAJARAN DARING
KOMPONEN PEMBELAJARAN DARING (Ristekdikti,2017)
Learning is open (belajar adalah terbuka)
Learning is personal (belajar adalah personal)
Learning is augmented (belajar adalah terbantukan)
Learning is multirepresented (belajar adalah multirepresentasi/multiperspektif)
Learning is mobile (belajar adalah bergerak)
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DARING (Ristekdikti, 2017)
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
guru atau instruktur (enhance interactivity);
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan
kapan saja (time and place flexibility);
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach
a global audience); dan
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran
(easy updating of content as well as archivable capabilities).
MANFAAT PEMBELAJARAN DARING (Bates (1997)
MERANCANG DAN MENILAI PEMBELAJARAN
DARING BERBASIS PROYEK
NARASUMBER 2

More Related Content

What's hot

Perjuangan organisasi
Perjuangan organisasiPerjuangan organisasi
Perjuangan organisasi
Lili Suryani
 
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesiaBab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
eli priyatna laidan
 
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
eli priyatna laidan
 

What's hot (18)

Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
Perjuangan organisasi
Perjuangan organisasiPerjuangan organisasi
Perjuangan organisasi
 
10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi
 
Rpp pertemuan 31 35
Rpp pertemuan 31 35Rpp pertemuan 31 35
Rpp pertemuan 31 35
 
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesiaBab 9 rpp ppkn sma kls xi  mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
Bab 9 rpp ppkn sma kls xi mencermati potret budaya politik masyarakat indonesia
 
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
Rt psk tingkatan 5
Rt psk tingkatan 5Rt psk tingkatan 5
Rt psk tingkatan 5
 
Silabus pkn x semester 2
Silabus pkn x semester 2Silabus pkn x semester 2
Silabus pkn x semester 2
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 9-mencermati-potret-budaya-politik-masyarakat-indon...
 
Rpp ppkn xii bab 7
Rpp ppkn xii bab 7Rpp ppkn xii bab 7
Rpp ppkn xii bab 7
 
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
 
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...Bab 6 rpp ppkn sma kls xi  menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
Bab 6 rpp ppkn sma kls xi menyibak kasus pelanggaran hak dan pengingkaran ke...
 
Rpp pkn smk kelas x
Rpp pkn smk kelas  xRpp pkn smk kelas  x
Rpp pkn smk kelas x
 
Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10Rpp pertemuan 1 10
Rpp pertemuan 1 10
 
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
Rpp ppkn sma xi bab 9 pertemuan 3
 
Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6Materi pkn kls xii bab 6
Materi pkn kls xii bab 6
 
Kls xi rpp 02 sebaran brg tbgn ok
Kls xi rpp 02 sebaran brg tbgn okKls xi rpp 02 sebaran brg tbgn ok
Kls xi rpp 02 sebaran brg tbgn ok
 
Rpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem iiRpp sejarah kelas xii ipa sem ii
Rpp sejarah kelas xii ipa sem ii
 

Similar to Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok

Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
Aunur Roziqin
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
eli priyatna laidan
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
eli priyatna laidan
 
Penguatan Karakter.pptx
Penguatan Karakter.pptxPenguatan Karakter.pptx
Penguatan Karakter.pptx
viebalqis
 
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
Ressa
 
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptxKel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
LilisErnawati7
 
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
NatanaelUndas1
 

Similar to Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok (20)

Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jpRpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
Rpp ppkn x bab 8 1516 8 kali jp
 
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
(Fase E ) - Bhineka Tunggal Ika (datadikdasmen.com).pptx
 
Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
Pendidikan kewarganegaraan kelas_11_suyatmi_henny_hendrastuti_2011
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasionalBab 7 rpp ppkn sma kls xi  menatap tantangan integrasi nasional
Bab 7 rpp ppkn sma kls xi menatap tantangan integrasi nasional
 
MODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdfMODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdf
 
12. rpp 4
12. rpp 412. rpp 4
12. rpp 4
 
Resume media
Resume mediaResume media
Resume media
 
Penguatan Karakter.pptx
Penguatan Karakter.pptxPenguatan Karakter.pptx
Penguatan Karakter.pptx
 
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
3.7.rpp imperialisme dan kolonialisme
 
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3 - novida mulyaningrum
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3  - novida mulyaningrumPendidikan kewarganegaraan kelas 3  - novida mulyaningrum
Pendidikan kewarganegaraan kelas 3 - novida mulyaningrum
 
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasionalRpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
Rpp ppkn sma xi kur13 bab 7-menatap-tantangan-integrasi-nasional
 
Rpp bab 2 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 2 ppkn sma kelas x kurnasRpp bab 2 ppkn sma kelas x kurnas
Rpp bab 2 ppkn sma kelas x kurnas
 
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptxKel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
Kel.5 TANTANGAN PANCASILA.ppt.pptx
 
Rpp Pkn kelas x edisi revisi 2016
Rpp Pkn kelas x edisi revisi 2016Rpp Pkn kelas x edisi revisi 2016
Rpp Pkn kelas x edisi revisi 2016
 
Referensi Modul Ajar PPPP.pdf
Referensi Modul Ajar PPPP.pdfReferensi Modul Ajar PPPP.pdf
Referensi Modul Ajar PPPP.pdf
 
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
Modul Ajar Modul projek - Bhinneka Tunggal Ika - Bhinneka Tunggal Ika - Fase ...
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
P5 Untuk Peserta Didik.pptx
P5 Untuk Peserta Didik.pptxP5 Untuk Peserta Didik.pptx
P5 Untuk Peserta Didik.pptx
 

More from Eko Supriyadi

1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
Eko Supriyadi
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Eko Supriyadi
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Eko Supriyadi
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Eko Supriyadi
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
Eko Supriyadi
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
Eko Supriyadi
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Eko Supriyadi
 

More from Eko Supriyadi (20)

4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif4. materi mpls belajar efektif
4. materi mpls belajar efektif
 
2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai2020.08.28 jakarta pandai
2020.08.28 jakarta pandai
 
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
1. materi mpls arti dan makna wawasan wiyata mandala
 
10072020122807
1007202012280710072020122807
10072020122807
 
2020 program semester 1 kelas 6
2020 program semester 1  kelas 62020 program semester 1  kelas 6
2020 program semester 1 kelas 6
 
6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full6. suplemen kelas_6_full
6. suplemen kelas_6_full
 
06 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots106 penguatan penilaian hots1
06 penguatan penilaian hots1
 
5 6332201083426832664
5 63322010834268326645 6332201083426832664
5 6332201083426832664
 
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
Ppt webinar b.indo 14 juli 2020 sesi 1
 
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
Materi pj bl 14 juli 2020 sesi 1
 
Project based learning ok
Project based learning okProject based learning ok
Project based learning ok
 
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 okPpt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
Ppt webinar narsum 2 ryan 14 juli 2020 ok
 
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar   marsaria primadonnaAsesmen merdeka belajar   marsaria primadonna
Asesmen merdeka belajar marsaria primadonna
 
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
(Ramli rahim) keterampilan vokasional anak tunagrahita edit
 
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita(Achyar) webinar gtk tunagrahita
(Achyar) webinar gtk tunagrahita
 
Manual webinar gtk
Manual webinar gtkManual webinar gtk
Manual webinar gtk
 
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjjContoh program pembelajaran individual dalam pjj
Contoh program pembelajaran individual dalam pjj
 
Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720Asesmen pjj stc_130720
Asesmen pjj stc_130720
 
Asesmen program pjj
Asesmen program pjjAsesmen program pjj
Asesmen program pjj
 
Panduan erapor sd 2020
Panduan erapor sd 2020 Panduan erapor sd 2020
Panduan erapor sd 2020
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ppt webinar narsum 1 prayogo 14 juli 2020 ok

  • 1. Pembelajaran Daring Berbasis Proyek untuk Menguatkan Jiwa Nasionalisme Peserta Didik di Masa Normal Baru Prayogo Kusumaryoko, S.Pd.,M.Hum. Widyaiswara PPPPTK PKn dan IPS, Kota Batu, Jawa Timur prayogokusumaryoko@gmail.com Ryan Aminullah Yasin, S.H.,M.Pd. Guru PPKn SMK Negeri 1 Trenggalek, Jawa Timur ryananay99@gmail.com Disajikan dalam Webinar Series GTK Kemdikbud Sesi 2, 14 Juli 2020
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Mangunwijaya (1999): Generasi budaya informatika semakin merasa betapa nasionalisme ayah bunda mereka semakin lebih menjadi penghalang daripada penolong perkembangan diri mereka, bukan karena mereka mengalami erosi patriotisme, tetapi karena memang patriotisme kaum agraris, kaum industri, dan kaum informatika sudah menjadi lain: dari kepompong menjadi kupu-kupu. Identitas sama, tetapi gaya hidup lain. Dan panggilan sejarahnyapun sudah lain.
  • 11. Nasihat Ali bin Abi Thalib: Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka, bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian.
  • 13.
  • 14. Smith dalam Tilaar (2004): Nasionalisme adalah suatu gerakan ideologis untuk mencapai dan mempertahankan otonomi, kesatuan, identitas dari suatu populasi yang anggota-anggotanya bertekad untuk membentuk suatu bangsa yang aktual atau bangsa yang potensial. Moestoko dalam Dewi (2008): Nasionalisme adalah bentuk pemikiran dan cara pandang yang menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal. Suatu kelompok manusia dapat disatukan menjadi bangsa karena unsur-unsur pengalaman sejarah yang sama, dalam arti pengalaman penderitaan atau kejayaan bersama. DEFINISI NASIONALISME
  • 15. LAN (2015):  Secara sempit, nasionalisme adalah sikap meninggikan bangsa sendiri dan tidak menghargai bangsa lain. Sikap ini sering disebut dengan chauvinisme.  Secara luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain.  Secara politis, nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk meraih kemerdekaan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. DEFINISI NASIONALISME
  • 16. Nasionalisme adalah suatu paham, bentuk pemikiran, cara pandang, bersikap dan berbuat yang timbul karena adanya perasaan senasib yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik bangsa, serta menganggap bangsa sebagai bentuk organisasi politik yang ideal. DEFINISI NASIONALISME
  • 17. Dinamika Nasionalisme Indonesia (Nation-State) Perlawanan rakyat sebelum abad XX Pergerakan nasional di awal abad XX Proklamasi Kemerdekaan 1945 Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Pemilu 1955 Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Gerakan 30 September/PKI Supersemar Masa Orde Baru Reformasi 1998 Era Industri 4.0 Peristiwa- peristiwa penting lainnya
  • 18.
  • 19. Ciri-ciri Nasionalisme (Kecmanovic,1996): 1. Nasionalisme tidak diberikan melalui kelahiran tetapi secara sosiopsikologis. 2. Nasionalisme tidak dapat dipisahkan dari berdirinya sebuah negara. 3. Nasionalisme bukan sekedar masalah emosi. 4. Perasaan nasionalisme merupakan bagian dari ‘perasaan jati diri bangsa’ (sense of national identity). 5. Perasaan nasionalisme mengimplikasikan hadirnya harapan bersama individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam bangsa tersebut.
  • 20. Akbar, Hanief, dan Alif (2017): 1. Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia; 2. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia; 3. Bersedia mempertahankan dan memajukan negara serta nama baik bangsa; 4. Senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas dan kedamaian antarkelompok; 5. Menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari bangsa lain untuk menciptakan hubungan kerja sama saling menguntungkan; dan 6. Memiliki rasa cinta tanah air Indonesia.
  • 21. Iskandar dalam Nugraha (2010:2): 1. Rasa kebanggaan: bangga menjadi bangsa dan bagian dari masyarakat Indonesia; 2. Rasa ke-bhinnekatunggalika-an: mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada diri bangsa Indonesia; 3. Rasa semangat perjuangan: Bersedia mempertahankan dan memajukan negara serta nama baik bangsa; 4. Rasa semangat persatuan: senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas dan kedamaian antarkelompok masyarakat dengan semangat persatuan; 5. Diplomasi: menyadari sepenuhnya sebagai bagian dari bangsa lain untuk menciptakan hubungan kerja sama saling menguntungkan; dan 6. Rasa cinta tanah air: memiliki rasa cinta tanah air Indonesia.
  • 22. Lubis (2008): Nilai-nilai nasionalisme yang perlu dibangkitkan sekarang adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan bagaimana bersikap jujur, adil, disiplin, berani melawan kesewenang-wenangngan, tidak korup, toleran, dan lain-lain. Suwarno et al (1992): 1. Keinginan: keinginan untuk mengabdi serta keinginan berkorban untuk suatu ikatan formal yang bernama negara; 2. Rasa loyal: senantiasa setia terhadap negara dan tidak berkhianat serta menghancurkan negara sendiri demi kepentingan pribadi; 3. Rasa hormat: menghormati negara dalam hal apapun; dan 4. Rasa cinta dari seseorang kepada negaranya: perasaan untuk senantiasa mencintai negara.
  • 23. Mustari (2011): 1. Menghargai jasa para tokoh/pahlawan nasional; 2. Bersedia menggunakan produk dalam negeri; 3. Menghargai keindahan alam dan budaya Indonesia; 4. Hapal lagu kebangsaan, lagu wajib dan lagu daerah; dan 5. Memilih berwisata ke dalam negeri.
  • 24. 1. Mencintai bangsa dan negara Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya; 2. Setia kepada bangsa dan negara Indonesia; 3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya; 4. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia; 5. Mendukung persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia; dan 6. Mendukung hidup berdampingan secara damai dengan bangsa lain.
  • 25. Pendidikan nilai-nilai nasionalisme dilaksanakan dalam bentuk pendidikan holistik dengan menggunakan metode knowing the good, feeling the good, dan acting the good (Suharjana, 2011). Pembentukan sikap nasionalisme merupakan proses untuk mengembangkan diri setiap peserta didik sebagai warga yang bermartabat, merdeka, dan berdaulat untuk menjaga, mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa (Zamroni, 2011).
  • 26.  Pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif di dalam dunia nyata dan secara pribadi dalam sebuah proyek.  Dengan PjBL, guru membuat pembelajaran menjadi nyata bagi peserta didik. Dalam PjBL peserta didik mengerjakan proyek dalam rentang waktu tertentu (dari satu minggu hingga satu semester) yang melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dunia nyata atau menjawab pertanyaan kompleks. DEFINISI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK  Peserta didik mendemonstrasikan keterampilan mereka dengan menciptakan produk atau presentasi pada dunia nyata. Sebagai hasilnya, pengetahuan konten dan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, kreativitas, dan komunikasi peserta didik akan berkembang. (https://www.pblworks.org/what-is-pbl).
  • 27. PjBL berfokus pada kreativitas berpikir, pemecahan masalah, dan interaksi antarpeserta didik untuk menggunakan dan menciptakan pengetahuan baru. Dalam PjBL, guru hanya berperan sebagai sebagai fasilitator, merancang kegiatan dan sumber belajar, dan memberikan saran pada peserta didik sehingga proses belajar menjadi yang lebih bermakna. PjBL membantu peserta didik untuk meningkatkan aktivitas belajar, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dari orientasi tanggung jawab yang sebelumnya ditekankan pada guru beralih ke tanggung jawab pada peserta didik. DEFINISI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
  • 28. PjBL adalah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. PjBL bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar. Kegiatan PjBL didasarkan pada inkuiri. Dalam PjBL, peserta didik terfokus pada pertanyaan dan permasalahan kompleks yang dijawab dan dipecahkan melalui proses penyelidikan secara kolaboratif dalam waktu tertentu. PjBL dilakukan dengan menyelidiki isu-isu dan topik-topik otentik yang sebagian besar ditemukan di luar sekolah. Selama selama proses inkuiri, peserta didik mempelajari isi, informasi dan fakta-fakta yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan dari setiap pertanyaan. Selama proses berlangsung siswa juga mempelajari keterampilan dan kebiasaan berpikir yang bernilai (Purwanto, 2019).
  • 29. Ciri-Ciri PjBL (Purwanto,2019): • Centrality: proyek sebagai pusat atau sentral; • Driving Question: PjBL difokuskan pada pertanyaan atau permasalahan yang memicu peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dengan konsep dan ilmu pengetahuan yang sesuai. • Constructive Investigation: proyek harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dan proyek yang dijalankan harus memberi keterampilan dan pengetahuan baru bagi peserta didik. • Autonomy: aktivitas peserta didik sangat penting, peserta didik berperan sebagai pemberi keputusan dan pencari solusi (problem solver). • Realism: kegiatan peserta didik difokuskan pada kegiatan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya atau dunia nyata.
  • 30. Tujuh unsur penting dalam merancang PjBL (https://www.pblworks.org/what-is-pbl)
  • 31. Menentukan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Memonitor Peserta didik dan Kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project) Menguji Hasil (Assess the Outcome) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience) SINTAKS PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
  • 32. Dalam satu dekade terakhir, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berlangsung dengan sangat pesat. Pemanfaatan TIK sangat meluas di setiap sendi kehidupan kita. Berdasarkan laporan terbaru We Are Social tahun 2020 disebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia adalah 175,4 juta pengguna. Dibandingkan tahun sebelumnya, ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negeri ini. Jika total populasi Indonesia berjumlah 272,1 juta jiwa, hal itu berarti 64% setengah penduduk RI telah merasakan akses ke dunia maya (https://inet.detik.com/cyberlife/d-4907674/riset- ada-1752-juta-pengguna-internet-di-indonesia). PEMBELAJARAN DARING
  • 33. Istilah daring merupakan akronim dari ‘dalam jaringan’ yang bermakna ‘terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya’ (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/daring). Pembelajaran daring menurut Ristekdikti (2017) adalah pembelajaran yang dikelola dengan menggunakan aplikasi berbasis web (biasanya dalam bentuk Learning Management System). Ramadhan, Chaeruman & Kustandi (2018) mendefinisikan pembelajaran daring (e-learning) sebagai hasil perpaduan antara pemanfaatan teknologi dengan pembelajaran. DEFINISI PEMBELAJARAN DARING
  • 34. KOMPONEN PEMBELAJARAN DARING (Ristekdikti,2017)
  • 35. Learning is open (belajar adalah terbuka) Learning is personal (belajar adalah personal) Learning is augmented (belajar adalah terbantukan) Learning is multirepresented (belajar adalah multirepresentasi/multiperspektif) Learning is mobile (belajar adalah bergerak) KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DARING (Ristekdikti, 2017)
  • 36. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity); Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility); Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience); dan Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). MANFAAT PEMBELAJARAN DARING (Bates (1997)
  • 37. MERANCANG DAN MENILAI PEMBELAJARAN DARING BERBASIS PROYEK NARASUMBER 2