1. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Napak Tilas Penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia
Sub Pokok Materi : Pengertian, Macam-macam, dan
perkembangan Hak Asasi Manusia
Pertemuan ke : 1
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1.Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1.2.Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
2. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2
2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
3.1. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan
HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4.1. Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
C. Indikator
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menunjukkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai Hak
Asasi Manusia.
3. Menyebutkan isi pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Menyebutkan makna yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pasal 28E dan 29 ayat (2).
5. Menjelaskan hakikat Hak Asasi Manusia.
6. Mengidentifikasi macam-macam Hak Asasi Manusia
7. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Mengidentifikasi upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia.
9. Mendeskripsikan upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
10. Melaporkan kasus-kasus pelanggaran HAM serta upaya untuk menangani kasus-kasus
HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PERTEMUAN I
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab A.
“Pengertian, Macam-macam, dan perkembangan Hak Asasi Manusia” pelaksanaan
pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup.
Pengertian, Macam-macam, dan perkembangan Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia terdiri atas tiga bentuk kata, yaitu hak, asasi, dan manusia. Kata hak berasal
dari bahasa Arab, “haqq”, yang artinya benar, nyata, tetap, dan wajib. Kata asasi berasal dari kata
3. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3
“assa”, “yaussu”, atau “assasaan”, yang artinya bersifat dasar. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak mendasar pada diri manusia.
Hak Asasi Manusia (HAM) menurut Tap MPR Nomor XVII/ MPR/1999 adalah hak dasar yang
melekat pada diri manusia yang sifatnya kodrati dan universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa dan berfungsi untuk menjamin kelangsungan hidup, kemerdekaan, perkembangan manusia
dan masyarakat, yang tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu oleh siapa pun.
1. Pengertian Hak Asasi Manusia
a. Hak asasi adalah hak dasar yang melekat pada manusia sejak lahir sebagai anugerah
dari Tuhan.
b. Menurut Prof. Mr. Koentjoro Poerbapranoto, hak asasi adalah hak-hak yang dimiliki
manusia menurut kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sehingga
sifatnya suci.
c. Menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada
setiap manusia.
d. Menurut Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai
makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
e. Dari pengertian di atas dapat disimpulan :
1. Hak asasi manusia bersifat universal artinya berlaku dimana saja dan kapan saja,
untuk siapa saja dan tidak dapat diambil oleh siapapun.
2. Hak asasi dibutuhkan manusia untuk melindungi martabat kemanusiaannya dan
digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul dan komunikasi dengan
sesamanya.
3. Konsep hak asasi manusia mencakup seluruh segi kehidupan baik hak hukum,
hak sosial budaya, hak ekonomi, maupun dalam pembangunan.
4. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4
2. Macam-macam Hak Hak Asasi Manusia
Pandangan tentang hak asasi sangat beragam dan kontemporer antara lain dapat kita lihat
kembali pada Magna Charta Bill of Right, Declaration of Human Right dan sebagainya.
a. Macam-macam hak asasi manusia menurut John Lock, Aristoteles, Montesquieu dan
JJ Roussean dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hak kemerdekaan atas diri sendiri.
2. Hak kemerdekaan beragama.
3. Hak kemerdekaan berkumpul.
4. Hak menyatakan kebebasan warganegara dari pemenjaraan sewenang-wenang.
5. Hak kemerdekaan pikiran dan pers.
b. Rumusan hak asasi manusia pada declaration des Droits del Homme et du Citoyen
antara lain.
1. Manusia dilahirkan merdeka.
2. Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak orang lain.
3. Manusia mempunyai hak yang sama.
4. Warga negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan dan
pekerjaan umum.
5. Manusia tidak boleh ditangkap dan dituduh, selain menurut Undang-Undang.
6. Manusia mempunyai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
7. Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
8. Adanya kemerdekaan surat kabar.
9. Adanya kemerdekaan bersatu dan mengadakan rapat.
10. Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
11. Adanya kemerdekaan bekerja, berdagang dan melaksanakan kerajinan.
5. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5
12. Adanya kemerdekaan rumah tangga.
13. Adanya kemerdekaan hak milik.
14. Adanya kemerdekaan lalu lintas.
15. Adanya kemerdekaan hak hidup dan mencari nafkah.
c. Rumusan hak asasi manusia menurut piagam hak asasi manusia sedunia (Universal
Declaration of Human Right) yang ditetapkan PBB tanggal 10 Desember 1948 antara
lain:
1. Hak-hak sipil dan politis antara lain:
a) Hak atas hidup
b) Hak atas kebebasan dan keamanan dirinya
c) Hak atas kebebasan berpikir dan mempunyai agama
d) Hak atas kebebasan berpikir dan mempunyai agama
e) Hak untuk mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan
f) Hak atas kebebasan berkumpul secara damai
g) Hak untuk berserikat
2. Hak-hak ekonomi sosial dan budaya yang mencakup
a) Hak atas pekerjaan
b) Hak untuk membentuk serikat kerja
c) Hak atas pensiun
d) Hak atas kehidupan yang layak bagi diri serta keluarganya termasuk makanan,
minuman, pakaian dan perumahan
e) Hak atas pendidikan
d. Secara umum hak-hak asasi manusia dapat dikelompokkan menjadi enam macam
yaitu.
6. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6
1. Hak asasi pribadi (personal rights)
2. Hak asasi politik (political rights)
3. Hak asasi ekonomi (property rights)
4. Hak mendapatkan persamaan hukum dan pemerintahan (rights of legal equality)
5. Hak sosial budaya (social and cultural rights)
6. Hak mendapatkan prosedur hukum yang benar (procedural rights)
e. Hak asasi manusia dalam UUD 1945 sebelum amandemen hanya tercantum dari pasal
27 sampai dengan 34 saja antara lain:
1. Pasal 27 ayat 1 tentang hak persamaan hukum dan pemerintahan
2. Pasal 27 ayat 2 tentang hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Pasal 28 tentang jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan.
4. pasal 29 ayat 2 tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut
kepercayaan masing-masing.
5. Pasal 30 ayat 1, tentang hak untuk membela negara.
6. Pasal 31 ayat 1, tentang hak untuk mendapatkan pengajaran.
7. Pasal 32 ayat 2, tentang hak untuk mengembangkan kebudayaan.
8. Pasal 33 ayat 1, sampai dengan 3 tentang hak berekonomi.
9. Pasal 34 tentang hak sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
negara.
Setelah UUD 1945 diamandemen ke 4 tahun 2002 disempurnakan rincian tentang hak
asasi manusia menjadi lebih banyak dan lengkap, disamping pasal-pasal terdahulu
masih dipertahankan, dimunculkan pula bab baru yang berjudul Bab XA tentang Hak
Asasi Manusia beserta pasal pasalnya (Pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J)
7. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7
Hubungan antara HAM dan Pancasila diantaranya adalah :
1. Sila ketuhanan yang maha Esa memberikan jaminan tentang hak kemerdekaan untuk
memeluk agama, melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan jaminan tentang hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum. Selain itu, ada juga kewajiban dan hak-
hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
3. Sila persatuan Indonesia berisi tentang keharusan persatuan di antara warga Negara
dengan semangat rela berkorban. Setiap warga negara juga harus menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Prinsip HAM
yang berkaitan dengan hal ini adalah mengenai keharusan sesama manusia bergaul satu
sama lainnya dengan semangat persaudaraan.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan terjadi dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Kita harus saling menghargai hak setiap warga negara
untuk bermusyawarah mufakat tanpa tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
8. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
9. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
10. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi mengenai HAM
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti Menyampaikan mengenai hakikat dan sejarah Hak Asasi
Manusia serta Hubungan nilai-nilai Pancasila dan Hak
Asasi Manusia melalui contoh kasus.
Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
Siswa dibagi secara berpasangan
Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
60 menit
11. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11
Siswa yang lain menanggapi
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai hakikat Hak Asasi
Manusia
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Siswa membuat tugas laporan mengenai kasus-kasus
pelanggaran HAM yang terjadi di wilayah sekitar tempat
tinggalnya dan upaya penanggulangannya dalam bentuk
makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan
datang)
Mengucapkan salam
20 menit
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai HAM
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
12. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Napak Tilas Penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia
Sub Pokok Materi : Intrumen dan Lembaga Penegakan
HAM di Indonesia
Pertemuan ke : 2
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.3.Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1.4.Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
13. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13
2.6 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
2.7 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
3.1. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan
HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4.1. Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
C. Indikator
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menunjukkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai Hak
Asasi Manusia.
3. Menyebutkan isi pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Menyebutkan makna yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pasal 28E dan 29 ayat (2).
5. Menjelaskan hakikat Hak Asasi Manusia.
6. Mengidentifikasi macam-macam Hak Asasi Manusia
7. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Mengidentifikasi upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia.
9. Mendeskripsikan upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
10. Melaporkan kasus-kasus pelanggaran HAM serta upaya untuk menangani kasus-kasus
HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PERTEMUAN II
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab B.
“Intrumen dan Lembaga Penegakan HAM di Indonesia” pelaksanaan pembelajaran secara
umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Di Indonesia, penegakan HAM mendapat jaminan penegakan HAM tersebut diwujudkan
dalam bentuk peraturan perundang-undangan. Berikut ini jaminan penegakan dan
perlindungan HAM di Indonesia.
14. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14
Hak asasi manusia dalam UUD 1945 sebelum amandemen hanya tercantum dari pasal 27
sampai dengan 34 saja antara lain:
1. Pasal 27 ayat 1 tentang hak persamaan hukum dan pemerintahan
2. Pasal 27 ayat 2 tentang hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3. Pasal 28 tentang jaminan kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pendapat secara lisan dan tulisan.
4. pasal 29 ayat 2 tentang kebebasan memeluk agama dan beribadah menurut
kepercayaan masing-masing.
5. Pasal 30 ayat 1, tentang hak untuk membela negara.
6. Pasal 31 ayat 1, tentang hak untuk mendapatkan pengajaran.
7. Pasal 32 ayat 2, tentang hak untuk mengembangkan kebudayaan.
8. Pasal 33 ayat 1, sampai dengan 3 tentang hak berekonomi.
9. Pasal 34 tentang hak sosial bagi fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
negara.
Setelah UUD 1945 diamandemen ke 4 tahun 2002 disempurnakan rincian tentang hak
asasi manusia menjadi lebih banyak dan lengkap, disamping pasal-pasal terdahulu masih
dipertahankan, dimunculkan pula bab baru yang berjudul Bab XA tentang Hak Asasi
Manusia beserta pasal pasalnya (Pasal 28 A sampai dengan pasal 28 J)
Hubungan antara HAM dan Pancasila diantaranya adalah :
1. Sila ketuhanan yang maha Esa memberikan jaminan tentang hak kemerdekaan untuk
memeluk agama, melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab memberikan jaminan tentang hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum. Selain itu, ada juga kewajiban dan hak-
hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan undang-undang.
3. Sila persatuan Indonesia berisi tentang keharusan persatuan di antara warga Negara
dengan semangat rela berkorban. Setiap warga negara juga harus menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan. Prinsip HAM
15. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15
yang berkaitan dengan hal ini adalah mengenai keharusan sesama manusia bergaul satu
sama lainnya dengan semangat persaudaraan.
4. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan terjadi dalam kehidupan pemerintahan, bernegara, dan
bermasyarakat yang demokratis. Kita harus saling menghargai hak setiap warga negara
untuk bermusyawarah mufakat tanpa tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat.
5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengakui hak milik perorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besarnya pada
masyarakat.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(6) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
16. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
17. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17
(8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
18. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi mengenai HAM
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti Menyampaikan mengenai intrumen penegakan HAM di
Indonesia serta Hubungan nilai-nilai Pancasila dan Hak
Asasi Manusia melalui contoh kasus.
Siswa mendapat penjelasan mengenai intrumen penegakan
HAM di Indonesia
Siswa dibagi secara berpasangan
Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai intrumen penegakan
HAM di Indonesia
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
20 menit
19. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19
Siswa membuat tugas laporan mengenai intrumen
penegakan HAM di Indonesia dalam bentuk makalah
(dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)
Mengucapkan salam
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai HAM
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
20. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Napak Tilas Penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia
Sub Pokok Materi : Pelanggaran HAM di Indonesia
Pertemuan ke : 3
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.5.Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1.6.Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
2.8 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
21. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21
2.9 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
3.1. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan
HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4.1. Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
C. Indikator
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menunjukkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai Hak
Asasi Manusia.
3. Menyebutkan isi pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Menyebutkan makna yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pasal 28E dan 29 ayat (2).
5. Menjelaskan hakikat Hak Asasi Manusia.
6. Mengidentifikasi macam-macam Hak Asasi Manusia
7. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Mengidentifikasi upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia.
9. Mendeskripsikan upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
10. Melaporkan kasus-kasus pelanggaran HAM serta upaya untuk menangani kasus-kasus
HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PERTEMUAN III
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab C.
“Pelanggaran HAM di Indonesia” pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga
tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Pelanggaran HAM di Indonesia.
1. Penyebab terjadinya pelanggaran HAM
Perangkat penegakan HAM, baik intrumen hukum maupun instrumen kelembagaan di
Indonesia telah ada namun, pelanggaran HAM masih relatif banyak. Mengapa demikian ?
Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya pelanggaran HAM antara lain :
22. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22
a. Belum adanya pemahaman yang merata tentang HAM, baik di kalangan sipil
maupun militer
b. Tipisnya rasa tanggung jawab
c. Masih adanya diskriminasi dalam penegakan hukum
d. Masih belum adanya kesepahaman terhadap konsep HAM yang pro dan dan yang
kontra
e. Masih adanya pandangan bahwa HAM bersifat individualisttik yang akan
mengancam kepentingan umum
f. Belum berfungsinya secara maksimal lembaga-lembaga penegak hukum (polisi,
jaksa, dan pengadilan)
2. Contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia
Contoh pelanggaran HAM secara umum diantaranya:
a. Pelanggaran terhadap hak asasi ekonomi atau hak milik
b. Pelanggaran terhadap hak asasi politik
c. Pelanggaran terhadap hak asasi pribadi
d. Pelanggaran terhadap hak asasi sosial
e. Pelanggaran terhadap hak asasi persamaan hukum
Contoh pelanggaran HAM secara khusus diantaranya:
a. Kasus Tanjung Priok (1984), Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat
dengan warga sekitar yang berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam
peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana terdapat rarusan korban
meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya
Porong, Jatim (1994) Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas
yang hak-hak pekerja di PT Catur Putera Surya, Porong Jawa Timur. Dia
meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadi korban pelanggaran HAM
berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.
c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996), Wartawan
Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian Bernas
yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan
sudah tewas.
23. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23
d. Peristiwa Aceh (1990), Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah
banyak memakan korban, baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang
tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur politik dimana terdapat
pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.
e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998),Telah terjadi peristiwa
penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang menurut
catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13
orang lainnya masih hilang).
f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998), Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei
1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi
I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal) dan tragedi
Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217
orang luka-luka).
g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999), Kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di
timor timur secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran
dan Persahabatan (KKP) Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.
h. Kasus Ambon (1999), Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah
sepele yang merambat kemasala SARA, sehingga dinamakan perang saudara
dimana telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan yang memakan banyak
korban.
i. Kasus Poso (1998 – 2000), Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak
korban yang diakhiri dengan bentuknya Forum Komunikasi Umat Beragama
(FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.
j. Kasus Dayak dan Madura (2000), Terjadi bentrokan antara suku dayak dan
madura (pertikaian etnis) yang juga memakan banyak korban dari kedua belah
pihak.
k. Kasus TKI di Malaysia (2002), Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga
Kerja Wanita Indonesia dari persoalan penganiayaan oleh majikan sampai gaji
yang tidak dibayar
l. Kasus-kasus lainnya
Selain kasusu-kasus besar diatas, terjadi juga pelanggaran Hak Asasi Manusia
seperti dilingkungan keluarga, dilingkungan sekolah atau pun dilingkungan
masyarakat.
24. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24
Contoh kasus pelanggaran HAM dilingkungan keluarga antara lain:
1. Orang tua yang memaksakan keinginannya kepada anaknya (tentang masuk
sekolah, memilih pekerjaan, dipaksa untuk bekerja, memilih jodoh).
2. Orang tua menyiksa/menganiaya/membunuh anaknya sendiri.
3. Anak melawan/menganiaya/membunuh saudaranya atau orang tuanya sendiri.
4. Majikan dan atau anggota keluarga memperlakukan pembantunya sewenang-
wenang dirumah.
Contoh kasus pelanggaran HAM di masyarakat antara lain :
1. Pertikaian antarkelompok/antargeng, atau antarsuku(konflik sosial).
2. Perbuatan main hakim sendiri terhadap seorang pencuri atau anggota
masyarakat yang tertangkap basah melakukan perbuatan asusila.
3. Merusak sarana/fasilitas umum karena kecewa atau tidak puas dengan
kebijakan yang ada
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(11) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
25. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(12) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
26. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(13) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(14) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(15) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
27. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi mengenai HAM
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti Menyampaikan mengenai kasus pelanggaran HAM di
Indonesia serta Hubungan nilai-nilai Pancasila dan Hak
Asasi Manusia melalui contoh kasus.
Siswa mendapat penjelasan mengenai kasus pelanggaran
HAM di Indonesia
Siswa dibagi secara berpasangan
Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai kasus pelanggaran HAM
di Indonesia
20 menit
28. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Siswa membuat tugas laporan mengenai kasus
pelanggaran HAM di Indonesia dalam bentuk makalah
(dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)
Mengucapkan salam
I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai HAM
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
29. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Napak Tilas Penegakan Hak Asasi
Manusia di Indonesia
Sub Pokok Materi : Upaya pemajuan, penghormatan, dan
penegakan HAM di Indonesia
Pertemuan ke : 4
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.7.Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat.
1.8.Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2.1. Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
30. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30
2.10 Mengamalkan sikap toleransi antarumat beragama dan kepercayaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara..
2.11 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.
3.1. Menganalisis kasus-kasus pelanggaran HAM dalam rangka pelindungan dan pemajuan
HAM sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
4.1. Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM dalam rangka perlindungan dan pemajuan HAM
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
C. Indikator
1. Menunjukkan nilai-nilai syukur kepada Tuhan YME dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Menunjukkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama dengan saling menghargai Hak
Asasi Manusia.
3. Menyebutkan isi pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4. Menyebutkan makna yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 pasal 28E dan 29 ayat (2).
5. Menjelaskan hakikat Hak Asasi Manusia.
6. Mengidentifikasi macam-macam Hak Asasi Manusia
7. Mengidentifikasi kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Mengidentifikasi upaya-upaya penegakkan HAM di Indonesia.
9. Mendeskripsikan upaya pemerintah dalam menegakkan HAM di Indonesia.
10. Melaporkan kasus-kasus pelanggaran HAM serta upaya untuk menangani kasus-kasus
HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PERTEMUAN IV
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab I, Sub-bab D. “Upaya
pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia” pelaksanaan pembelajaran
secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Upaya pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia.
Beberapa langkah penegakan dan perjuangan hak asasi manusia bagi masyarakat, bangsa, dan
negaraIndonesiaadalahsebagai berikut,
1. Sosialisasi HakAsasi Manusia
31. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31
Untuk menegakkan hak asasi manusia, langkah pertama adalah memasyarakatkan hak asasi
manusia di tengah-tengah masyarakat. Tujuan yang hendak dicapai dari usaha ini, antara lain
sebagai berikut,
a. Agar manusia respek terhadap hak asasi manusia dan menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusiasebagai inti hakasasi manusia.
b. Tumbuhnyakesadaranrakyattentanghakasasi manusia.
c. Mempercepat proses demokratisasi sehingga dapat dicegah munculnya kekuasaan yang
sewenang-wenang.
2. PendidikanHAM
Dalam rangka internalisasi nilai-nilai, hak asasi manusia perlu dikembangkan dalam kehidupan
manusia sejak dini, pada sekolah, kampus, dan media massa, Sebagai suatu tata nilai, hak asasi
manusia untuk bisa dipahami, dihayati, dan diamalkan melalui proses yang panjang.
Pembentukan sikap dan kebiasaan memerlukan interaksi denganlingkungan di bawah pimpinan,
guru,atau tokoh masyarakat.
3. Advokasi HAM
Advokasi adalah dukungan, pembelaan atau upaya, dan tindakan yang terorganisir dengan
menggunakan peralatan demokrasi untuk menegakkan dan melaksanakan hukum dan kebijakan
yang dapat menciptakan masyarakat yang adil da,n sederajat. Tujuan advokasi terhadap HAM
adalah untuk mengubah lembaga-lembaga masyarakat dengan menegakkan keadilan dan
kesetaraanuntukmemperolehaksesdari tuntutanpengambilankeputusan.
4. Kelembagaan
Dalam rangka menegakkan hak asasi manusia, pemerintah membentuk Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia. Komisi ini dimaksudkan untuk membantu pengembangan kondisi yang kondusif
bagi pelaksanaan hak asasi manusia dan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia guna
mendukungterwujudnyapembangunannasional.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia telah melaksanakan
kegiatansebagai berikut,
a. Menyebarluaskan wawasan nasional dan internasional mengenai HAM, baik kepada
masyarakatIndonesiamaupunkepadamasyarakatinternasional. . I
b. Mengkaji berbagai instrumen Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang HAM dengan tujuan
memberikansaran-saranmengenaikemungkinanmeratifikasinya.
c. Memantau dan menyelidiki pelaksanaan hak asasi manusia serta memberikan pendapat,
pertimbangan, dan saran kepada badan pemerintahan negara mengenai pelaksanaan hak
asasi manusia.
d. Mengadakan kerja sama regional daninternasional dalam rangka mengajukan dan melindungi
hak asasi manusia.
32. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32
5. PelestarianBudaya(TradisiLama)
Keberhasilan penguasaan dan pemberdayaan hak asasi manusia suatu bangsa sangat ditentukan
oleh pernantapan budaya hak-hak asasi manusia dan bangsa tersebut melalui usaha-usaha
secara sadar kepada seluruh anggota masyarakat. Pelaksanaan hak-hak asasi manusia di
Indonesia perlu memperhitungkan nilai-nilai adat istiadat, budaya, agama, dan tradisi bangsa
dengantanpamembeda-bedakansuku,ras,agama,dangolongan.
6. PemberdayaanHukum
Untuk menegakkan hak asasi manusia, harus ada kesiapan struktural dan kultur politik yang
lebih demokratis. Hak asasi manusia tidak mungkin dapat ditegakkan oleh pemerintahan yang
represif.Eksistensi hakasasi manusiatergantungsejumlahfaktor,seperti:
a. Hukumpositif dankonstitusi.
b. Tingkatsolidaritaspolitik.
c. Tingkatkonsensusatasnilai-nilai tersebut.
d. Tingkatstabilitaspolitik.
e. Tipe sistemhukumdari pemerintah.
f. Tingkatperkembanganekonomi.
g. Tingkatkepercayaanterhadapproduk hukumbadan-badanlegislatif danperadilan.
h. Sifat dari komunikasi internal serta faktor pendidikan dapat mendukung pembangunan hak-
liakasasi manusia.
7. PengesahanPerangkatNasional
Untuk menegakkan dan menjamin perlindungan hak asasi manusia, perlu pengesahan
perangkat-perangkat nasional hak asasi manusia. Pemerintah minimal mengesahkan piagam hak
asasi manusia sedunia (Universal Declaration of Human Rights) yang disahkan oleh Majelis
Umurn PBB tanggal 10 Desember1948.
Piagamini mempunyai fungsi, antaralain:
a. Sebagai standarumumpelaksanaanhakasasi manusiauntukseluruhrakyatdannegara.
b. Sebagai kode perilakuyangdapatmenjadi parameterkebijakansebuahpemerintahan.
8. Rekonsiliasi Nasional
Cara lain yang harus ditempuh untuk menegakkan hak asasi manusia adalah dengan membentuk
komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang. Kornisi ini
berfungsi sebagai lembaga ekstra yuridis untuk menegakkan kebenaran dengan rnengungkap
penyalahgunaan kekerasan dan pelanggaran HAM di masa lampau demi kepentingan bangsa
dan negara. Berdasarkan pengalaman negara lain, menurut Kardino Laksono ada tiga langkah
penyelesaian pelanggaranHAMmasa lampauyaitusebagai berikut,
33. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33
a. Memulihkan hak-hakkorbandankeluarganyamelalui prosesreparasi.
b. Pertanggungjawaban hukum atas kejahatan yang dilakukan pelaku kemungkinan amnesti
dengantidakmengabaikanrasakeadilan.
c. Perlunya referensi kebijakan dari lembaga peradilan untuk memungkinkan terciptanya
penegakanhukum.
TANTANGAN DAN HAMBATAN DALAM PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA
1. Hambatan dan tantangan utama yang sering ditemukan dalam penegakan hak asasi manusia di
Indonesiaantaralain,
a. Masalah ketertibandankeamanannasional.
b. Rendahnyakesadaranakanhak-hakasasi manusiayangdimiliki oranglain.
c. Terbatasnyaperangkathukumdanperundang-undanganyangada.
d. Adanyadikotomi antaraindividualisme dankolektivisme.
e. Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegakan hukum, seperti polisi, jaksa, dan
pengadilan.
f. Pemahamanbelummerata,baikkalangansipil maupunmiliter.
g. Belum adanya kesepakatan pada tatanan konsep hak asasi manusia antara aliran
universalismedenganpartikularisme.
2. Secara umum, hambatan dan tantangan dalam menegakkan hak asasi manusia dapat
dikelompokkanmenjaditiga,yaitusebagai berikut,
a. KendalaIdeologis
Salah satu hambatan dalam menegakkan HAM adalah adanya perbedaan pandangan antara
ideologi sosialis dan ideologi liberalis serta pandangan negara berkembang lentang hak asasi
manusia.
1) Pandangan liberalis mengenai konsepsi hak asasi manusia lebih mengutamakan
penghormatanterhadap hak-hakpribadi,sipil,danpolitik.
2) Pandangan sosialis lebih menonjolkan peran negara atau peran rnasyarakat sehingga
kepentingan umum harus lebih dikedepankan daripada kepentingan pribadi dan
golongan.
b. KendalaTeknis
Kendalateknis berupa belum diratifikasinya berbagai instrumen internasional HAM oleh
negara-negara di dunia. Walaupun sudah diratifikasi, pongawasan pelaksanaan ketentuan
konvensi masih tertunda-tunda serta banyaknya persyaratan yang dikemukakan negara-
negarayang akan meratifikasisuatukonvensi HAMinternasional.
34. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34
c. KendalaEkonomis
Ada hubungan antara. kondisi ekonomi masyarakat suatu negara yang ekonomitiya mapan
dan penegakan HAM. Makin maju masyarakat, makin tinggi pula usaha menegakkan hak
asasi manusia. Di negara berkembang yang ekonomis masih terbelakang, pada umumnya
kurang memerhatikan HAM. Negara berkembang pada umumnya berkonsentrasi pada
bagaimana meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat sehingga HAM
terabaikan.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
35. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
36. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
Alat : LCD, Internet
37. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam
Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi mengenai HAM
Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti Menyampaikan mengenai upaya pemajuan,
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia.
Siswa mendapat penjelasan mengenai upaya pemajuan,
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
Siswa dibagi secara berpasangan
Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan
kembali materi yang telah disampaikan guru,
sementara yang lainnya mendengarkan sambil
membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang
telah disampaikan oleh pasangannya
Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai upaya pemajuan,
penghormatan, dan penegakan HAM di Indonesia
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
Siswa membuat tugas laporan mengenai upaya
pemajuan, penghormatan, dan penegakan HAM di
Indonesia dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2
pertemuan yang akan datang)
Mengucapkan salam
20 enit
H. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Tayangan video
38. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38
Alat : LCD, Internet
Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai HAM
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-undang no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
39. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 39
/lampiran
Penilaian Hasil Belajar
1. Tes
1. Uraian
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak asasi manusia. Mengapa sampai saat
ini masih terjadi kasus pelanggaran HAM di Indonesia?
2. Mengapa setiap orang perlu menghormati dan menghargai hak asasi orang lain?
3. Mengapa suatu instrumen hukum diperlukan dalam perlindungan dan
penegakan hak asasi manusia?
4. Jelaskan upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menegakkan HAM di
Indonesia.
5. Bagaimanakah upaya yang dilakukan dalam rangka membangun partisipasi
masyarakat dalam pemajuan, penghormatan, dan penegakkan HAM di Indonesia?
2. Pilihan ganda
2. Non tes
1. Lembar pengamatan wawancara berpasangan (terlampir)
2. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)
3. Membuat laporan tentang kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di lingkungan
sekitar dan upaya penanggulangannya (kriteria penilaian terlampir)
Format penulisan laporan :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II Isi dan Pembahasan
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Rujukan
Catatan :
Laporan di susun dalam bentuk makalah diketik dengan huruf Times New Roman,
spasi 1,5, print-out kertas A4, minimal 10 lembar
4. Tugas Mandiri
Kisah Marsinah
Cerita tragis yang dialami Sinah dimulai pada Ahad, 9 Mei 1993. Sosok perempuan muda
40. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 40
berambut lebat itu ditemukan tak bernyawa lagi di sebuah lokasi dekat tempat tinggalnya, di
Desa Wilangan, Nganjuk. Kala itu, kondisi tubuh Sinah amat mengenaskan. Sekujur tubuh penuh
luka parah plus tulang panggul yang patah. Desas-desus langsung mengentak sesama rekan kerja.
Beredar kabar kemudian, Sinah tewas dibunuh gara-gara terkait demonstrasi buruh yang terjadi
di PT CPS.
Usut punya usut, unjuk rasa para buruh dipicu sebuah surat edaran gubernur setempat. Isinya,
semua perusahaan di wilayah itu diimbau menaikkan upah minimum regional (UMR). Walau
kebijakan itu sudah dikeluarkan, PT CPS memilih bergeming. Perusahaan itu belum juga
menaikkan UMR. Kondisi ini memicu geram para buruh.
Tepat pada Senin, 3 Mei 1993, sebagian besar karyawan PT CPS berunjuk rasa dengan cara
mogok kerja. Aksi ini berlanjut hingga keesokan harinya. Namun menjelang Selasa siang,
manajemen perusahaan dan pekerja berdialog dan menyepakati sebuah perjanjian. Intinya,
perusahaan akan mengabulkan permintaan karyawan dengan membayar upah sesuai UMR.
Sepintas lalu, persoalan antara perusahaan dan karyawan seolah terselesaikan. Tapi pada
keesokan harinya, sebanyak 13 orang karyawan dipanggil ke Markas Komando Distrik setempat
dan diminta untuk mengundurkan diri dari PT CPS.
Marsinah penuh amarah. Menurut dia, dalam kesepakatan antara karyawan dan perusahaan--
yang disaksikan Kantor Departemen Tenaga Kerja Sidoarjo dan Dewan Pimpinan Cabang Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia--PT CPS berjanji tak akan mencari-cari kesalahan karyawan pasca
tuntutan kenaikan UMR. Bagi Sinah, itu artinya sama dengan tak bakal memberlakukan
pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan.
Pada Rabu itu juga, sekitar pukul 21.00 WIB, Sinah mengunjungi teman-temannya yang terkena
PHK. Usai beranjangsana seraya menyampaikan keprihatinannya, perempuan lajang ini berpisah
di dekat Tugu Kuning, di Sidoarjo. Sebagai kalimat perpisahan saat itu, Sinah kembali
menegaskan tak bisa menerima keputusan PHK bagi rekan-rekannya tadi. Tak hanya itu, Sinah
berjanji bakal menyelesaikan persoalan tersebut ke pengadilan. Terhitung sejak Rabu malam
itulah, keberadaan Marsinah seolah lenyap ditelan gelap malam. Tepat delapan hari kemudian, 9
Mei 1993, tersiar kabar kalau Sinah ditemukan tewas secara tak wajar. Kasus ini sontak disorot
media massa nasional. Sempat disebut-sebut, kematian sosok yang kini menjadi nama sebuah
jalan di Nganjuk itu melibatkan tentara.
Polisi tentu tak tinggal diam. Berdasarkan hasil penyidikan, tercatat sembilan nama yang
berasal dari susunan kepemimpinan dan pemilik PT CPS sebagai tersangka pelaku penganiayaan
Marsinah. Dalam persidangan di tingkat pengadilan negeri dan tingkat banding, kesembilan orang
tadi dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman. Tapi ketika persidangan naik ke tingkat kasasi
Mahkamah Agung, semua tersangka malah dibebaskan demi hukum. Dasarnya: ada kesalahan
prosedur dalam kasus ini.
Semenjak itulah, pengusutan Kasus Marsinah belum menunjukkan titik terang, bahkan seakan
terlupakan. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, kasus Sinah sempat
dibicarakan kembali. Bahkan Gus Dur--panggilan akrabnya--saat itu meminta agar Kasus
Marsinah kembali diusut. Keinginan senada pun dikemukakan Komisi Nasional HAM saat bertemu
Presiden Megawati Sukarnoputri, sekitar pertengahan April 2002. Menurut Komnas HAM,
Megawati sepakat buat mengusut ulang kasus kematian peraih penghargaan HAM Yap Thiam
Hien 1993 itu.
Setelah kalian menyimak dan mencermati kasus tersebut, barangkali ada hal- hal yang akan
41. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 41
kalian klarifikasi atau pertanyakan. Silakan tuliskan klarifikasi atau pertanyaan kalian pada kolom
di bawah ini.
No. Kolom klarifikasi dan Pertanyaan Kasus Marsinah
1 ..........................................................................................................................................
2 ..........................................................................................................................................
3 ..........................................................................................................................................
4 ..........................................................................................................................................
5 ..........................................................................................................................................
6 ..........................................................................................................................................
7 ..........................................................................................................................................
8 ..........................................................................................................................................
9 ..........................................................................................................................................
10 ..........................................................................................................................................
Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang perlindungan dan pemajuan hak asasimanusia di
Indonesia, coba kalian tuliskan beberapa contoh yang merupakan upaya perlindungan dan
pemajuan hak asasimanusia di Indonesia.
No Contoh Perlindungan dan Pemajuan HAM di Indonesia
1. Pembentukan Komisi Nasional Hak AsasiManusia (Komnas HAM)
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Berdasarkan hal tersebut di atas sekaligus dalam rangka meningkatkan pemahaman kalian tentang
periodisasi pemajuan HAM, coba kalian tuliskan kembali peraturan atau instrumen HAM yang
pernah berlaku di Indonesia.
42. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 42
No Periodisasi Peraturan HAM yang Dibuat
1 Tahun 1945 s.d 1950
2 Tahun 1950 s.d 1959
3 Tahun 1959 s.d 1966
4 Tahun 1966 s.d 1998
5 Tahun 1998 s.d sekarang
6
7
8
9
10
Setelah Kalian mendiskusikan hal-hal yang berkenaan dengan peraturan atau instrumen HAM,
menurut hasil analisis kalian, pada periode manakah yang terbaik dalam melaksanakan upaya
penegakan dan perlindungan HAM bagi warga negara Indonesia. Jelaskan jawaban kalian.
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
.............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Coba kalian lengkapi tabel perbandingan antarperiode dalam hal penegakan HAM di Indonesia
berikut ini.
Orde Baru:
Peraturan yang pernah dibuat :
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Fungsi Aparat Penegak HAM :
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Hambatan yang di hadapi:
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
43. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 43
Reformasi :
Peraturan yang pernah dibuat :
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Fungsi Aparat Penegak HAM :
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Hambatan yang di hadapi:
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Di antara kedua periode tersebut, periode manakah yang penegakan HAM-nya relatif
lebih baik. Jelaskan jawaban kalian
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------
Coba kalian tuliskan tentang pasal dan pengaturan HAM yang terdapat dalam UUD Negara
Republik Indonesia 1945
No. Pasal Pengaturan Hak Asasi Manusia
1 Pasal 28
Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut
agamanya, Pasal 28 E ayat 1
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
2 Pasal 29
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
44. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 44
3 Pasal 30
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
4 Pasal 31
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
5 Pasal 32
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
6 Pasal 33
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
7 Pasal 34
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Setelah kalian mempelajari dan memahami bahwa penerapan HAM memerlukan instrumen yang
mengaturnya, coba kalian cari dan gali informasi tersebut dari berbagai sumber, baik media
cetak, elektronik, atau sumber lain. Kemudian, lengkapilah TabelAnalisis Perbandingan Komnas
HAMdanKomisi Perlindungan Anak Indonesia. Aspek yang di analisis adalah sebagai berikut.
1. Landasan hukum kedua lembaga tersebut.
2. Tugas yang dijalankan kedua lembaga tersebut.
3. Kendala-kendala yang dihadapi kedua lembaga tersebutdalam menjalankan tugasnya.
4. Contoh kasus yang pernah ditangani kedua lembaga tersebut.
Analisis Perbandingan Komnas HAMdengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komnas Hak Asasi Manusia
1. Landasan Hukum
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
45. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 45
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
2. Cakupan Tugas
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
3. Kendala yang dihadapi
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
4. Kasus pernah dihadapi
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
Komnas Perlindungan Anak
1. Landasan Hukum
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
2. Cakupan Tugas
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
46. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 46
3. Kendala yang dihadapi
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
4. Kasus pernah dihadapi
a. ----------------------------------------------------------------------------------------------
b. ----------------------------------------------------------------------------------------------
c. ----------------------------------------------------------------------------------------------
d. ----------------------------------------------------------------------------------------------
e. ----------------------------------------------------------------------------------------------
Untuk memahami lebih jauh tentang perlindungan dan pemajuan hak asasi manusia di Indonesia,
coba kalian amati gambar berikut. Kemudian, kalian jawab pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar tersebut.
Berdasarkan gambar di atas, jawablah pertanyaan berikut.
1. Mengapa dalam setiap terjadinya kerusuhan selalu berdampak pada pelanggaran
HAM?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Menurut kalian faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan terjadinya kerusuhan
tersebut.
47. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 47
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Dampaknegatif apakahyang ditimbulkan dariterjadinya peristiwa kerusuhan?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Bagaimanakah sebaiknya peran tokoh masyarakat dan tokoh agama ketika terjadi suatu
konflik dalam masyarakat?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Setelah kalian berdiskusi dengan teman kalian, buatlah analisis dari gambar di atas.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Dalam rangka memahami lebih jauh tentang tantangan dalam penegakan HAM di Indonesia, coba
kalian diskusikan dengan teman dan kemudian lengkapilah tabel upaya penegakan HAM di
Indonesia berikut ini.
No. Bidang Tantangan yang Dihadapi Solusi terhadapTantangan
1. Politik Golongan Putih atau Golput Sosialisasi pemilu bagi pemilih pemula
2. Ekonomi
3. Hukum
4. Sosial
5. Budaya
6. Hankam
7 Ideologi
8 Pendidikan
9 Tenaga Kerja
10 Buruh
Setelah kalian menapak tilas penegakan Hak Asasi Manusia di Indonesia, tentunya kalian
semakin paham bahwa upaya pemajuan, penghormatan dan penegakkan Hak Asasi
48. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 48
Manusia di Indonesia sudah ada mulai dari awal kemerdekaan. Upaya tersebut merupakan
keinginan pemerintah untuk menghormati hak asasi manusia. Nah, coba sekarang renungkanlah
hal-hal berikut serta cobalah berikan jawabannya. Kemudian, amalkanlah dalam kehidupanmu
sehari-hari.
1. Bila kalian melanggar hak asasiorang lain, bagaimana perasaan kalian?
2. Apa hak dan kewajibanmu sebagai warga negara untuk memajukan dan menegakkan
hak asasimanusia?
3. Mengapa masih ada peristiwa pelanggaran hak asasi manusia saat ini? Bagaimana
untuk menghindari hal itu?
4. Bagaimana ketentuan yang terdapat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tentang upaya pemajuan hak asasimanusia?
5. Manfaat apa saja yang kalian dapatkan dari pembelajaran bab ini?
Diskusikan dengan kelompok kalian tentang kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di
lingkungan sekitar kalian. Deskripsikan kasus tersebut serta berikan penyelesaian terhadap kasus
tersebut.
No Bidang Peristiwa HAM Penyelesaiannya terhadap Kasus
1 Politik
2 Ekonomi
3 Hukum
4 Sosial
5 Budaya
6 Hankam
7 Ideologi
8 Pendidikan
9 Tenaga Kerja
10 Buruh
Bacalah daftar perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan sesuai dengan rutinitas yang
biasa dilakukan (selalu, pernah, tidak pernah). Kemudian, berikan alasan dan akibat dari perilaku
itu. Nah, coba sekarang kalian renungi diri masing- masing, apakah perilaku kalian telah
mencerminkan warga negara yang selalu menghormati hak asasi manusia? Isilah sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
No Contoh Perilaku Kegiatan Alasan Akibat
49. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 49
1
Menghina kondisi orang lain yang
berbeda dengan kita. Tidak Pernah
Setiap orang
memiliki nasib yang
berbeda
Hubungan
pertemanan akan
semakin erat dan
suasanan akan
semakin kondusif
2
Berkata yang sopan dan santun
kepada setiap orang tanpa melihat
pangkat, jabatan, dan usia.
3
Menyapa terlebih dahulu dan
mengucapkan salam ketika bertemu
orang laian, teman, atau guru.
4
Memberi sedekah kepada
orang yang membutuhkan.
5 Menengok saudara atau teman yang
sakit.
6
Menyemangati teman yang
melakukan kesalahan tanpa sengaja.
7 Menjaga perasaan orang lain.
8
Tidak menceritakan aib atau
kesalahan orang lain.
9
Memberikan pujian terhadap
keberhasilan orang lain.
10 Menolong orang lain yang terkena
musibah.
50. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 50
a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas/Program : X/IPA/IPS
Kompetensi : __________________
No Nama Peserta didik
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
Skor
NilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. AFRISKO ADHA
MACOLA
4 4 3 4 3 3 21
2. AGRY LEOFANNY
3. ANA RANIRI UTARI
4.
5.
6.
Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi
dan memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
4
Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
3
Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi
kurang memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas yang
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
1
2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan 4
51. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 51
memberikan warna dalam kelompok
tersebut
Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan
cukup memberikan warna dalam kelompok
3
Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi
kurang memberikan warna dalam kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama
dalam kelompok.
1
3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan memberikan
warna dalam kegiatan
4
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik membeirkan
waran dalam kegiatan
3
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
2
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
1
Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan
memberikan makna dalam presentasi
3
Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang
memberikan makna dalam presentasi
2
Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1
2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan
presentasi
3
Bersuara jelas tetapi kurang keras saat
melakukan presentasi
2
Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat 1
52. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 52
melakukan presentasi
3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap
sesuai dengan materi ajar
3
Isi presentasi yang disampaikan sesuai
dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap
2
Isi presentasi yang disampaikan kurang
sesuai materi ajar dan kurang lengkap.
1
Keterangan :
3. Sangat tinggi
2. Tinggi
1. Kurang
PENILAIAN PRESENTASI
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ................................................................
Nama/kelompok : ................................................................
Kelas/Smt : .................................................................
Mata Pelajaran : .................................................................
Judul Presentasi : ……………………………………………..
No
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN
a. Ide pokok laporan
b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,
tujuan, hasil, dan kesimpulan.
c. Penggunaan Bahasa Indonesia.
15%
2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI
a. Kelancaran penyampaian gagasan
b. Kejelasan metode dan prosedur kerja
15%