Laporan ini membahas tentang gempa bumi dan gunung berapi berdasarkan penelitian lapangan. Ringkasannya adalah:
1. Laporan ini menjelaskan definisi dan penyebab gempa bumi serta macam-macamnya
2. Metode penelitian menggunakan alat seismograf dan seismometer untuk mendeteksi getaran gempa
3. Hasil pengukuran digunakan untuk menganalisis gempa bumi
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Geologi lusi
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah, karena atas ridha, rahmat, dan nikmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktikum Lapangan yang membahas mengenai Gempa Gunungapi ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada junjungan alam, Nabi Muhammad S.A.W.
yang telah membimbing kita semua pada jalan kebenaran.
Laporan ini disusun sebagai bukti telah memenuhi tugas matakuliah Pengantar Geologi
dan Geofisika pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Mataram. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah Pengantar Geologi dan Geofisika.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Geologi dan Geofisika, bapak Syahrial A., S.Pd., M.Si. yang telah membimbing kami selama
proses pembelajaran serta teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung kami
sepenuhnya.
Sebagai seorang manusia biasa, kami pun tak luput dari kesalahan dalam menyusun
laporan ini. Kami sadar bahwa banyak terdapat kekurangan dalam laporan ini, baik dari segi
penyusunan maupun isi. Untuk itu kami mengharapkan saran dan tanggapannya pada laporan
yang kami susun ini.
Demikian laporan ini disusun agar dapat diterima dan digunakan sebagai acuan untuk
laporan-laporan selanjutnya.
Mataram, Mei 2017
Penulis
1 | P a g e
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...……. 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………...……… 3
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………...…….. 3
C. Tujuan ……………………………………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gempa Bumi ……………………………………………...……….... 4
B. Macam-Macam Gempa Bumi ………………………………………...………… 4
C. Penyebab dari Gempa Bumi ……………………………………….…………… 5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan ………………………………………………………...………… 7
B. Prinsip Kerja …………………………………………………………..………… 7
C. Hasil Penelitian …………………………………………………………...……… 8
BAB IV PEMBAHASAN
A. Analisis Permasalahan ………………………………………………...………… 9
B. Analisis Hasil Penelitian ………………………………………………...……….. 9
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ………………………………………………………………..……….. 11
B. Saran …………………………………………………………………..………… 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2 | P a g e
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada pertengahan abad ke-18, gempa bumi diukur dengan instrumen yang bernama
seismokop. Seismokop adalah peralatan perekam gempa yang paling primitif. Seismokop
terdiri dari sebuah kontainer sederhana berisi air atau air raksa. Ketika terjadi gempa, cairan
tersebut akan bergerak naik-turun akibat getaran gempa yang terjadi.
Terobosan besar untuk pengukuran gempa bumi datang pada tahun 1920, ketika dua
ilmuwan Amerika mengembangkan alat yang disebut Wood-Anderson seismograf. Alat ini
lebih sensitif dibandingkan seismograf yang ada pada masa itu, sehingga langsung banyak
digunakan di seluruh dunia dan menjadi cikal bakal seismograf yang sekarang ada dan
berkembang. Saat ini, seismograf banyak digunakan oleh Seismologist dalam mempelajari
sesar dan gempa bumi.
Gempa bumi, (letusan) gunung berapi, dan tsunami sejak lama menimbulkan ketakutan
dan (sekaligus) kekaguman dalam pikiran manusia, melahirkan mitos, legenda, dan banyak
film bencana Hollywood. Kini, teknologi maju memungkinkan kita berlatih, mengukur,
memantau, mengambil sampel, dan mencitra Bumi dan gerakannya seperti belum pernah
terjadi sebelumnya.
Gempa demi gempa terkesan semakin rajin menyambangi Tanah Air. Di tengah era
informasi dan maraknya industri media, serba hal mengenai gempa pun hadir ke jantung
rumah tangga. Barangkali itu awal yang menarik bagi tumbuhnya minat terhadap ilmu-ilmu
yang terkait dengan kegempaan, yang sebagian ada di ilmu geologi, juga di cabang-
cabangnya, seperti seismologi, dan juga di geofisika.
3 | P a g e
4. B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada laporan ini adalah:
1. Apa definisi dari Gempa Bumi?
2. Apa saja macam-macam Gempa Bumi?
3. Apa saja penyebab dari Gempa Bumi?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari Gempa Bumi.
2. Untuk mengetahui macam-macam Gempa Bumi.
3. Untuk mengetahui penyebab dari Gempa Bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Seismometer (bahasa Yunani: seismos: gempa bumi dan metero: mengukur) adalah alat
atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran
pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram.
Prototip dari alat ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 132 SM oleh
matematikawan dari Dinasti Han yang bernama Chang Heng. Dengan alat ini orang pada
masa tersebut bisa menentukan dari arah mana gempa bumi terjadi. Dengan perkembangan
teknologi dewasa ini maka kemampuan seismometer dapat ditingkatkan, sehingga bisa
4 | P a g e
5. merekam getaran dalam jangkauan frekuensi yang cukup lebar. Alat seperti ini disebut
seismometer broadband.
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada
prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil.
Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi
yang dicatat dalam bentuk seismogram.
B. Macam-Macam Gempa Bumi
Macam-macam gempa bumi, yaitu:
1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum
gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi
tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik
Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil
hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana
alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar ke seluruh bagian bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena
pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan
dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tektonik plate (plat tektonik)
menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan
tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama
lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik. Gempa bumi
tektonik memang unik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis
tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi
5 | P a g e
6. tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas
pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa tektonik ialah seperti yang terjadi
di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB.
3. Gempa bumi runtuhan
Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempa bumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
C. Penyebab dari Gempa Bumi
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa
bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit ke dalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam
gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung
berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air
yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi
(jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi
(contoh. Pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain
Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat
membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah.
Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas
terinduksi.
6 | P a g e
7. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan, yaitu:
1. Seismograf
2. Seismometer
7 | P a g e
8. 3. Accu
4. Jam
5. Radio box
6. Recorder/ pencatat
7. HT
8. Kompas
B. Prinsip Kerja
Ketika terjadi gempa, getaran gempa yang terekam adalah gelombang primer karena
kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh rekaman gelombang sekunder yang
memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari gelombang primer. Gelombang permukaan
datang paling akhir karena memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat
semua getaran dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram.
Suatu seismograf mempunyai 2 bagian penting yaitu gantungan pemberat (massa
stasioner) yang berujung lancip seperti jarum dan roll pita. Kedua komponen tersebut sangat
sensitif terhadap getaran karena aktivitas seisme maupun karena adanya ledakan nuklir.
Sebelum digunakan, suatu seismograf harus dikalibrasi terlebih dahulu agar dapat mencatat
getaran dengan akurat. Terdapat bermacam - macam cara untuk mengkalibrasi seismograf,
diantaranya yaitu menggunakan alat yang disebut meja getar, menggunakan teknik
kumparan, meggunakan pulsa dan menggunakan teknik bridge calibration. Setelah
dikalibrasi, seismograf siap untuk digunakan.
Umumnya, sebuah seismometer terdiri dari massa yang melekat pada dasar yang tetap.
Selama gempa bumi, basis/dasar bergerak dan massa tidak. Gerakan basis terhadap massa
diubah menjadi tegangan listrik. Tegangan listrik dicatat/direkam di atas kertas, pita
magnetik, atau media rekaman lain. Rekaman ini berbanding lurus dengan gerakan massa.
Seismometer relatif terhadap bumi, tetapi bisa dikonversikan secara matematis kedalam
rekaman dari pergerakan mutlak tanah/bumi. Seismograf umumnya merupakan sebuah
seismometer dengan alat perekamnya sebagai satu unit alat.
Cara kerja seismograf, yaitu saat getaran gempa dirasakan oleh seismograf, roll pita
akan terus bergerak sehingga ujung massa stasioner yang bergetar menyentuh roll pita.
Seismograf akan mencatat gelombang primer terlebih dahulu karena gelombang ini
mempunyai kecepatan rambat yang sangat tinggi. Setelah itu, seismograf melanjutkan
pencatatan gelombang sekunder yang berkecepatan rendah. Kedua gelombang tersebut
8 | P a g e
9. dicatat dalam bentuk seismogram yang terlihat seperti garis- garis pada roll pita. Dan ahli
gempa (seismologist) akan menganalisa garis - garis tersebut, lalu menghitung besaran
gempa.
Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti
pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan
bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.
C. Hasil Penelitian
9 | P a g e
10. BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Permasalahan
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa
bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi
kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.
Gempa bumi terdiri dari, gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) yang terjadi akibat
adanya aktivitas magma, gempa bumi tektonik yang disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, gempa bumi runtuhan yang biasanya terjadi pada daerah kapur, gempa bumi
buatan yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh
tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian
membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan
lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.
B. Analisis Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa seismograf yang digunakan adalah
jenis seismograf horizontal yang berfungsi sebagai pencatat getaran atau gelombang gempa
horizontal. Getaran yang terbentuk berupa gelombang seismik. Dan berdasarkan cara
membaca datanya yaitu menggunakan seismograf manual yang mampu mencatat gempa
horizontal berdasarkan arahnya. Seismograf horizontal terdiri atas massa stasioner yang
digantungkan pada tiang dan dilengkapi engsel di tempat massa itu digantungkan serta jarum
di bagian bawah massa tersebut. Apabila terjadi gempa, massa itu tetap diam (stationer), dan
10 | P a g e
11. tiang serta silinder di bawahnya bergetar dengan bumi. Akibatnya, terdapat goresan pada
silinder berlapis jelaga. Goresan pada silinder itu berbentuk garis patah yang dinamakan
seismogram.
Dan berdasarkan getaran gempa tersebut, gempa yang tercatat berupa gempa tektonik
lokal artinya jarak episentrumnya kurang dari 10.000 km dan berbentuk garis. Hasil catatan
seismograf disebut seismogram. Bila terjadi gempa, getaran seismik pertama yang ditangkap
adalah gelombang primer (P) karena kecepatan rambatnya lebih tinggi. Beberapa saat
kemudian datang gelombang sekunder (S) yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dan
yang terakhir adalah gelombang panjang (L) atau gelombang permukaan karena kecepatan
rambatnya paling rendah. Pada seismogram, ketiga getaran ini dapat dibedakan dengan
mudah karena ketiganya memiliki ciri atau karakteristik yang berlainan.
Pada seismogram, gelombang primer (P) tercatat pada fase pertama dan selang beberapa
waktu kemudian datang gelombang fase kedua, yaitu gelombang sekunder (S). Selisih waktu
pencatatan gelombang primer dan sekunder tersebut dapat digunakan untuk menghitung
jarak episentrum. Dengan diketahuinya jarak episentrum dari beberapa stasiun pencatat
gempa (minimal 3 stasiun) dapat digunakan untuk menentukan lokasi episentrum.
Beberapa cara untuk mengetahui lokasi episentrum adalah:
1. Dengan menggunakan hasil pencatatan seismograf. Yaitu satu seismograf vertikal, satu
horizontal yang berarah utara-selatan, dan satu lagi seismograf yang berarah timur-
barat. Dengan tiga seismograf ini akan ditemukan letak episentrum.
2. Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak dalam satu homoseista. Ketiga tempat
yang terletak dalam satu homosesita itu dihubungkan, kemudian ditarik garis sumbu
pada garis yang menghubungkan tempat-tempat pencatatan.
3. Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat jarak episentrum. Cara ini dicari
dengan rumus Laska, yaitu:
Jarak episentrum dengan stasiun pencatat gempa = [(S-P)-1] x 1 megameter
S-P = selisih waktu pencatatan gelombang primer dengan gelombang sekunder, dalam
satuan menit.
11 | P a g e
12. BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari uraian diatas terdapat beberapa kesimpulan yaitu:
1. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi permukaan bumi.
2. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi).
3. Tipe gempa bumi adalah gempa tektonik dan gempa vulkanik.
4. Gempa bumi disebabkan oleh pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang
dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
12 | P a g e
13. dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi
oleh pinggiran lempengan. Pada saat itu lah gempa bumi akan terjadi.
B. Saran
Untuk mengantisipasi gempa bumi yang sampai saat ini belum bisa diprediksikan kapan dan
dimana akan terjadi maka dapat dilakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menentukan tempat-tempat berlindung yang aman jika terjadi gempa bumi.
2. Menyediakan air minum untuk keperluan darurat.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi (atau dapat diisi) barangbarang yang sangat
dibutuhkan di tempat pengungsian
DAFTAR PUSTAKA
http://thinkwijaya.blogspot.in/2012/05/makalah-gempa-bumi.html
http://www.e-dukasi.net/pengpop/pp_full.php?ppid=216
http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
http://id.wikipedia.org/wiki/Seismometer
13 | P a g e