SlideShare a Scribd company logo
MONICA LASTAMA SIMANJUNTAK
2250194
MELY NURZANNAH SAGALA
2250191
MONICA SALES SIPAYUNG
2250193
RAJU MAHYUDDIN
2250203
PRISKA SIAHAAN
2250216
LUSI DIANA RUT SITANGAN
2250187
MICHAEL GERALD DEARDO SINURAT
2250227
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Chronic Kidney Disease (CKD) atau
gagal ginjal kronic didefinisikan penyakit
penurunan fungsi ginjal yang progresif dan
tidak dapat lagi pulih atau kembali sembuh
secara total seperti sediakala (irreversible)
dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60
ml/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih,
sehingga tubuh gagal mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan
elektrolit yang menyebabkan uremia (Luthfia
dkk, 2017).
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Tujuan
Latar Belakang
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Congestive Heart Failure/gagal
jantung adalah ketidakmampuan jantung
untuk mempertahankan curah jantung yang
adekuat guna memenuhi kebutuhan
metabolic dan kebutuhan oksigen pada
jaringan meskipun aliran balik vena adekuat.
Pneumonia merupakan infeksi
saluran pernapasan bawah akut pada
parenkim paru- paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur,
dan parasit. Pneumonia adalah salah satu
penyakit infeksi saluran pernapasan yang
ditandai dengan batuk dan sesak napas.
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Tujuan
Latar Belakang
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Penulis mendapati suatu kasus yang cukup
menarik untuk diangkat karena terdapat
beberapa permasalahan DRPs (Drug Related
Problems), antara lain pemantauan terapi obat
pada pasien pneumonia, CKD on HD, dan CHF
untuk mengetahui interaksi obat terhadap
pemberian terapi pada pasien.
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Tujuan
Latar Belakang
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Tujuan
1 Apakah pemberian terapi antihipertensi
golonga ARB seperti candesartan dan
valsartan sudah tepat diberikan kepada
pasien CKD on HD?
2 Apakah pemberian terapi V.blok sudah
tepat diberikan pada pasien
pneumonia?
3 Apakah tepat moxifloxacin diberikan
pada pasien alergi dengan antibiotik
tersebut?
Rumusan Masalah
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Latar
Belakang
Rumusan
Masalah
Tujuan
1 Untuk mengetahui apakah terapi
antihipertensi golongan ARB seperti
Candesartan dan Valsartan sudah tepat
2
Untuk mengetahui apakah pemberian
terapi v.blok sudah tepat diberikan pada
pasien pneumonia.
3 Untuk mengetahui apakah tepat
moxifloxacin diberikan pada pasien alergi
dengan antibiotik tersebut
Tujuan
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Tinjauan
Pustaka
2.1.1 Definisi CKD
Chronic Kidney Disease (CKD) atau gagal ginjal kronic didefinisikan
penyakit penurunan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat lagi pulih atau
kembali sembuh secara total seperti sediakala (irreversible) dengan laju filtrasi
glomerulus (LFG) < 60 ml/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih, sehingga tubuh
gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang
menyebabkan uremia.
Apabila pasien tidak melakukan pembatasan asupan cairan maka
cairan akan banyak menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan edema.
Karena itulah perlunya pasien PGK mengontrol dan membuat jumlah asupan
cairan yang masuk kedalam tubuh. Pembatasan asupan cairan penting agar
pasien yang menderita gagal ginjal tetap merasa nyaman pada saat sebelum,
selama dan sesudah terapi hemodialisis.
CKD
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Tinjauan
Pustaka
2.2.1 Definisi Gagal Jantung Kongestif (CHF)
Gagal jantung merupakan ketidakmampuan jantung memompa darah untuk
memenuhi kebutuhan tubuh, gagal jantung kongestif adalah kumpulan gejala klinis
akibat kelainan struktural atau fungsional jantung yang menyebabkan gangguan
kemampuan pengisian ventrikel dan ejeksi darah ke seluruh tubuh.
Congestive Heart Failure/gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan
jantung untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi
kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik vena
adekuat
CHF
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Tinjauan
Pustaka
2.3.1 Definisi Hypertensive Heart Disease
HHD berkaitan dengan dampak sekunder pada jantung yang disebabkan oleh
hipertensi sistemik yang berlangsung lama dan berkepanjangan. Hipertensi yang
berkepanjangan dan tidak terkendali menyebabkan perubahan pada struktur miokard,
pembuluh darah dan sistem konduksi jantung.
HHD
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Tinjauan
Pustaka
2.4.1 Definisi Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah akut pada parenkim
paru- paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan
parasit. Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang ditandai
dengan batuk dan sesak napas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti
virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing yang berupa eksudat
(cairan) dan konsolidasi (bercak berawan) pada paru-paru.
PNEUMONIA
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
3.1 Identitas Pasien
1. Nama : Tn. N
2. RM : 040xxxx
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Tanggal Lahir : 08-09-1960
5. Umur :63 tahun
6. Pekerjaan : -
7. Alamat : Jalan Pembangunan 1,
Sekip Lubuk Pakam
8. Masuk RS : 04-09-2023
9. Keluar RS : 17-09-2023
10. Diagnosa : Pneumonia + CKD on
HD + CHF
11. Dokter DPJP : 1. dr. Edwin Sp.P
2. dr. Junita. Sp.Pd
3. dr. Andika Sp.Jp
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
3.2 Ilustrasi Kasus
Seorang pasien laki-laki (Ngadino) berumur 63 tahun dating ke RS
Grandmed pada tanggal 04 September 2023 dengan keluhan sesak, lemas, batuk,
pasien langsung diberi penanganan awal dari IGD pukul 18.00 WIB kemudian
dipindahkan keruang rawat inap pada pukul 23.00 WIB.
Terapi obat yang di dapati di IGD yaitu :
1.Inj Furosemid 20mg/8jam
2.Amlodipine 1x10mg
3.Candesartan 1x16mg
3.3 Riwayat Penyakit Sekarang
1. Susp Pneumonia
2. CKD on HD
3. Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF)
3.4 Riwayat Penyakit Terdahulu
1. Stroke
3.5.Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
3.6 Pemeriksaan Fisik
Tabel 1. pemeriksaan fisik
Tanggal pemeriksaan Tekanan darah HR
(Heart Rate)
RR
(Respiratory Rate)
Suhu
Nilai normal <140/90 mmHg 80-130x/menit 28x/menit 36,1-37,2 oC
04-09-2023 180/92 mmHg 155x/menit 30x/menit 36,9oC
05-09-2023 150/80 mmHg 90x/menit 23x/menit 36,7 oC
06-09-2023 200/90 mmHg 140x/menit 32x/menit 36,7 oC
07-09-2023 178/79 mmHg 82x/menit 13x/menit 36,0 oC
08-09-2023 172/80 mmHg 80x/menit 20x/menit 36,7 oC
09-09-2023 150/90 mmHg 90x/menit 24x/menit 36,7 oC
10-09-2023 180/90 mmHg 89x/menit 25x/menit 36,7 oC
11-09-2023 160/90 mmHg 80x/menit 22x/menit 36,9 oC
12-09-2023 150/90 mmHg 101x/menit 24x/menit 37 oC
13-09-2023 130/90 mmHg 89x/menit 22x/menit 36,9 oC
14-09-2023 130/90 mmHg 80x/menit 24x/menit 36,5 oC
15-09-2023 140/90 mmHg 80x/menit 23x/menit 37 oC
16-09-2023 130/90 mmHg 89x/menit 20x/menit 36,7 oC
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Tabel 2. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Nilai Normal Tanggal
04-09-2023 08-09-2023 10-09-2023 12-09-2023 14-09-2023 16-09-2023
Hemoglobin 12-16 gr/dl 9,6 7,9 7,1 7,4 9,1 9,4
Eritrosit 4,10-5,10/mm 3,29 2,89 2,42 2,56 3,20 3,16
Hematocrit 36,0-47,0% 29,3 25,0 20,5 21,8 27,3 27,1
Leukosit 4,0-11,0/mm2 18,50 18,68 9,43 9,95 9,83 10,13
Trombosit 150-450/mm2 431 257 191 251 282 301
MCV 80-100 (fl) 89,1 86,5 84,7 85,2 85,3 85,8
MCH 28-34 pg/sel 29,2 27,3 29,3 28,9 28,4 29,7
MCHC 32-36 g/dl 32,8 31,6 34,6 33,9 33,3 34,7
RDW-CV 11,5%-14,5% 16,7 17,1 17,1 17,2 16,4 16,9
RDW-SD 39-47 fl 54,6 54,4 52,9 53,0 50,6 51,7
MPV 8,4-12 fl 9,8 10,3 9,3 10,2 9,8 9,6
PDW 10-18 fl 10,4 11,8 9,9 10,5 10,4 10,0
PCT 0,100-0,500% 0,420 0,260 0,180 0,260 0,280 0,290
Eosinofil 1,0-3,0% 1,7 0,0 0,5 2,7 8,4 6,5
Neutrofil 50,0-70,0% 29,8 90,7 76,1 74,8 60,4 57,4
Rasio N/L <3,13 0,5 12,1 4,2 4,4 2,3 1,9
Glukosa Puasa 74-100 mg/dl
KGD ad Random <200 mg/dl 190
KGD 2 JPP <180 mg/dl
HBA1c <6,5
Kolesterol Total <200 mg/dl
Trigliserida <150 mg/dl
Kolesterol HDL >65 mg/dl
Kolesterol LDL <150 mg/dl
Ureum 16,6-48,5 119,0 141,8 104,2
Kreatinin 0,51-0,95 8,80 7,31 7,66
Asam urat 2,4-5,7
Natrium 135,0-145,0 148,2 137,8 142,6
Kalium 3,5-5,5 4,3 4,9 3,5
Klorida 94,0-111,0 107,8 99,3 104,1
Albumin 3,5-5,9 3,14
eGFR 7
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Tabel 3. Pemberian Terapi Obat
No Nama Obat Signa
Tanggal
๐ŸŽ๐Ÿ’
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ“
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ”
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ•
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ–
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐ŸŽ
๐ŸŽ๐Ÿ—
1 inj Furosemid 1ampul/12jam 18.00
2 Inj Omeprazole 1vial/12 jam 18.00 06.00
3 Inj Furosemid 20mg/8jam 02.00
10.00
18.00
10.00
18.00
06.00
4 Inj Omeprazole 40mg/12jam 18.00
06.00
06.00
18.00
06.00
18.00
06.00
18.00
05.00
17.00
5 Inj Furosemid 40mg/8jam 12.00
20.00
04.00
12.00
20.00
04.00
6 Inj Furosemide 20mg/12jam 12.00
24.00
7 Inj Furosemide 1ampul/8jam 05.00
13.00
21.00
8 Inj Ceftriaxone 1gr/12jam 01.00 07.00
9 Inj Dexametason 5mg/extra 15.00
10 Combivent + Pulmicort 1 tube/8jam 18.00 02.00
10.00
18.00
02.00
10.00
18.00
02.00
10.00
18.00
02.00
10.00
18.00
02.00
01.00
09.00
17.00
11 Moxifloxacin 400mg/H 05.00
12 Ampisilin Sulbactam 1,5gr/6jam 19.00
01.00
08.00
14.00
20.00
02.00
08.00
14.00
20.00
02.00
08.00
14.00
20.00
02.00
13 N-Acetylcysteine 3x200 mg 07.00
13.00
19.00
07.00
13.00
20.00
08.00
12.00
20.00
08.00
12.00
20.00
08.00
12.00
20.00
08.00
13.00
19.00
14 Amlodipin 1x10mg 07.00 07.00 08.00 08.00 08.00 08.00
15 Valsartan 2x40mg 19.00 07.00
20.00
08.00
20.00
08.00
20.00
08.00
20.00
08.00
19.00
16 Candesartan 1x16mg 19.00 20.00 12.00 12.00 12.00
17 V.blok
(Carvedilol)
2x3,125mg 07.00
20.00
08.00
20.00
08.00
20.00
12.00
20.00
08.00
19.00
18 Bisoprolol 1x2,5mg 13.00
19` Paracetamol tab 4x500mg 19.00
20 Lansoprazole 2x30mg 19.00
21 Nacl 0,9% 20gtt/jam 10.00
22 Paracetamol 1 fls/extra 00.30
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
No Nama Obat Signa
Tanggal
๐Ÿ๐Ÿ
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ‘
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ’
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ“
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ”
๐ŸŽ๐Ÿ—
๐Ÿ๐Ÿ•
๐ŸŽ๐Ÿ—
1 Inj Furosemide 1ampul/8jam 05.00
13.00
21.00
05.00
21.00
05.00
13.00
21.00
05.00
13.00
21.00
21.00 05.00
13.00
21.00
2 Combivent +
pulmicort
1 tube/8jam 08.00
13.00
19.00
08.00
19.00
01.00
09.00
17.00
01.00
09.00
17.00
01.00
09.00
17.00
01.00
09.00
17.00
3 Moxifloxacin 400mg/H
4 Ampisilin
Sulbactam
1,5gr/6jam 01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
AFF
5 N-Acetylsystein 3x200mg 08.00
13.00
AFF
6 N-Acetylsystein 3x400mg 08.00
13.00
19.00
08.00
13.00
19.00
08.00
13.00
19.00
08.00
13.00
19.00
7 Amlodipin 1x10mg 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00
8 Valsartan 2x40mg 08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
9 V.blok
(Carvedilol)
2x3,125mg 08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
10 Bisoprolol 1x2,5mg 13.00 13.00 13.00 13.00 13.00
11` Paracetamol tab 4x500mg 01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
01.00
07.00
13.00
19.00
12 Lansoprazole 2x30mg 08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
08.00
19.00
13 Ambroxol 3x1cth 08.00
19.00
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Tabel 4. Obat PBJ
No Nama Obat Signa
1 Amlodipine 1 x 10mg
2 Bisoprolol 1 x 2,5mg
3 Lansoprazole 2 x 30mg
4 Paracetamol tab 4 x 500mg
5 N-Acetylcysteine 3 x 400mg
6 Muliavit 3x C1
7 Moxiflon 1 x 400mg
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Tabel 4. Obat PBJ
No Nama Obat Signa
1 Amlodipine 1 x 10mg
2 Bisoprolol 1 x 2,5mg
3 Lansoprazole 2 x 30mg
4 Paracetamol tab 4 x 500mg
5 N-Acetylcysteine 3 x 400mg
6 Muliavit 3x C1
7 Moxiflon 1 x 400mg
Soap
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
Pasien masuk ke ruang IGD pada tanggal 4 September 2023 pukul 17.55 WIB.
Pasien sudah pindah keruang rawat di 3F pada tanggal 4 September 2023
Hari ke-1 ( 5 September 2023)
Pukul 10.00 WIB
Subjek Sesak nafas berat, badan lemas
Objek TD: 150/90 mmHg, HR 107x/menit, RR 24x/menit
SPO2 99%
Assesment Pasien diberikan moxifloxacine 400 g/Hari, namun saat skintest pasien
alergi muka bentol-bentol.
Planning - Pasien alergi moxifloxacine, disaranan untuk mengganti terapi dengan
anntibiotil golongan lain.
- Pasien rencana HD pada tanggal 6 september 2023.
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Pasien masuk ke ruang ICU pada tanggal 6 September 2023 saat sedang HD
Hari ke-1 ( 6 September 2023), 13.30 WIB
Subjek Sesak nafas berat
Objek TD 200/90 mmHg, HR 140x/menit, RR 32x/menit, SPO2 96% dengan NRM
15L/menit
Assesment Tekanan darah pasien tinggi diberikan candesartan 16mg dan valsartan 40mg
secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB
Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB dan
dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang sudah
diberikan pada pasien.
- Monitoring tekanan darah pasien
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-2 ( 7 September 2023, 15.00 WIB)
Subjek Sesak nafas
Objek TD 178/79 mmHg, HR 82x/menit, RR 24x/menit, Temp 36 C SPO2 100%
Assesment - Tekanan darah pasien masih belum sesuai target yaitu <140/90 mmHG.
- Pasien mendapatkan terapi Valsartan dan Candesartan secara
bersamaan.
- Pasien sudah extubasi dengan premed Dexamethasone 5 mg
Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB
dan dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang
sudah diberikan pada pasien.
- Monitoring tekanan darah pasien
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-3 ( 8 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Batuk, Sesak nafas, badan lemas
Objek TD 172/80 mmHg, HR 80x/menit , RR 22x/menit ,
Temp 36.7 C Hb: 7,9
Assesment - Tekanan darah pasien masih tinggi
- Pasien HD yang ke-2 selama rawatan
- Valsartan masih diberikan yaitu pukul 07.00 dan 20.00 WIB sedangkan
Candesartan diberikan pada pukul 12.00 WIB.
Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB dan
dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang sudah diberikan
pada pasien.
- Diberikan kembali furosemide 20mg/8jam nebul combivent+Pulmicort 1fls/8jam
- Monitoring tekanan darah pasien
- Hb pasien rendah disarankan untuk memberikan terapi anemia
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-4 ( 9 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas
Objek TD 168/68 mmHg, HR 96x/menit , RR 16x/menit ,
Temp 37 C
Assesment - Tekanan darah pasien masih tinggi dan mendapat terapi antihipertensi.
candesartan sudah di AFF
Planning - Monitoring tekanan darah pasien
- Hb pasien rendah disarankan untuk memberikan terapi anemia
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-5 ( 10 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas,badan terasa pegal-pegal dan lemas
Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit ,
Temp 36.7 C Hb 7,1
Assessment - Target tekanan darah masih belum tercapai dan mendapat terapi
antihipertensi
- Pasien HD yang ke-3
- Urcr meningkat pasien mendapatkan terapi valsartan
Planning - Monitoring tekanan darah pasien
- Penggunaan valsaratan karena dapat meningkatkan kadar urcr
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Pasien sudah pindah keruang rawat di 3G pada tanggal 10 September 2023
Hari ke-6 ( 11 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas, badan terasa lemas dan pegal-pegal
Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit ,
Temp 36.7 C
Assessment - Tekanan darah masih belum tercapai dan mendapat terapi antihipertensi
- Pasien mengatakan sesak nafas masih berat
Planning Monitoring tekanan darah pasien
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-7 ( 12 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas, badan lemas
Objek TD: 150/60 mmHg, HR 80x/menit , RR 20x/menit ,
Temp 36.7 C Hb 7,4
Assessment - Tekanan darah pasien belom normal dan mendapat terapi antihipertensi
- Pasien mengatakan sesak berat dan mendapat terapi combivent+Pulmicort
- Pasien HD yang ke-4
Planning Disarankan pemberian V-block di stop karena dapat menyebabkan sesak nafas
semakin berat
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-8 ( 13 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas dan badan masih lemas
Objek TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit , RR 22x/menit,
Temp 36.9 C
Assessment - Tekanan darah pasien sudah tercapai dan masih mendapat terapi antihipertensi
amlodipine dan valsartan
- Pasien mengatakan sesak nafas berat dan sudah mendapat terapi
combivent+Pulmicort
Planning Disarankan V block di stop dan dilanjut dengan Bisoprolol
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-9 ( 14 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas, badan lemas
Objek TD 160/90 mmHg, HR 80x/menit , RR 24x/menit , Temp 37.0 C
Assessment -Pasien HD yang ke-5 selama rawatan
-Ampicilin Sulbactam belum di aff
-Tekanan darah pasien naik dan mendapat terapi antihipertensi
Planning Disarankan evaluasi pada penggunaan antibiotic pasien untuk cek darah rutin
ulang
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-10 ( 15 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Sesak nafas,badan lemas
Objek TD 140/80 mmHg, HR 80x/menit , RR 24x/menit , Temp 37.0 C
Assessment -Target tekanan darah sudah tercapai
-Pemberian Ampicilin Sulbactam di aff
Planning Monitoring hasil leukosit setelah pemberian antibiotik.
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-11 ( 16 September 2023, 13.00 WIB)
Subjek Badan masih lemas dan terasa pegal-pegal
Sesak nafas masih ada
Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit , Temp 36.7 C
Assessment - Pasien dilakukan HD yang ke-6 selama rawatan
- Tekanan darah kembali tinggi
Planning Disarankan pemberian V block di stop dan tetap melanjutkan pemberian
Bisoprolol
Pasien rencana PBJ
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
PENATALAKSANAAN
UMUM
Soap
Hari ke-12 ( 17 September 2023, 12.00 WIB)
Subjek Sesak nafas sudah berkurang, masih ada batuk
Objek TD 140/80 mmHg, HR 90x/menit , RR 22x/menit , Temp 36.7 C
Assessment Pasien PBJ dan mendapatkan obat:
- Amlodipine 1x 10mg
- Bisoprolol 1x2.5 mg
- Paracetamol 4x 500mg
- N Acetylsistein 3x 400mg
- Muliavit syr 3xC1
- Ambroxol syr 3x C1
- Moxiflon 1x 400mg
Planning Disarankan untuk memberi antibiotic golongan lain karena pasien alergi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pasien masuk ke ruang IGD Rumah Sakit Grandmed pada tanggal 4
September 2023 pukul 17.55 WIB. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 jam sebelum masuk RS, ada batuk kurang lebih selama 1 bulan terakhir,
nyeri pada perut. Pasien dengan riwayat CKD on HD dan sudah terjadwal untuk HD
rutin 2x seminggu di Rumah Sakit Grandmed yaitu hari Rabu dan Sabtu. Diagnosa
awal pasien di IGD yaitu: Susp Pneumonia+ CKD on HD.
Dari IGD pasien dipindahkan keruang rawat di 3035/ 3F dan dirawat oleh
DPJP yaitu dr. Andika sp.JP dan dikonsulkan ke dr. Junita, Sp.Pd dan dr. Edwin,
Sp.p. Pasien di diagnosa Penumonia dd Edema Paru+CKD on HD+ CHF HHD. Pada
tanggal 6 September 2023 pukul 13.30 WIB pasien sedang HD dan sesak nafas
berat secara tiba-tiba saat sedang HD, sehingga pasien di pindah ke ruang ICU dan
di lakukan tindakan lakukan intubasi dengan premed Fentanyl
100mcg+Midazolam 10 mg, dilanjutkan dengan maintenance Fentanyl 300
mcg+Midazolam 15 mg, 2cc/jam.
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pasien dirawat diruang ICU selama 4 hari, dan setelah dari ICU pasien pindah
kembali ke ruang rawat di ruang 3G. selama rawatan pasien dilakukan tindakan
HD sebanyak 6x, yaitu mulai tanggal 6,8,10,12,14, dan 16 September 2023. Pasien
juga mendapatkann transfuse PRC 1 Bag. Selama rawatan pasien juga menjalani
beberapa pemriksaan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap,
termasuk pemeriksaan faal ginjal, elektrolit, dan kadar gula darah. Pasien juga
menjalani pemeriksaan radiology yaitu Xray Thorax, dan menjalani pemeriksaan
Mikrobiologi yaitu kultur darah karena pemberian antibiotic Ampicilin Sulbaktam.
Pengkajian pemberian obat yang dilakukan pada pasien meliputi:
1.Benar Pasien
2.Benar Obat
3.Benar Dosis
4.Benar Indikasi
5.Benar Rute Pemberian
6.Benar Waktu Pemberian
7.Benar Dokumentasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pasien dirawat diruang ICU selama 4 hari, dan setelah dari ICU pasien pindah
kembali ke ruang rawat di ruang 3G. selama rawatan pasien dilakukan tindakan
HD sebanyak 6x, yaitu mulai tanggal 6,8,10,12,14, dan 16 September 2023. Pasien
juga mendapatkann transfuse PRC 1 Bag. Selama rawatan pasien juga menjalani
beberapa pemriksaan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap,
termasuk pemeriksaan faal ginjal, elektrolit, dan kadar gula darah. Pasien juga
menjalani pemeriksaan radiology yaitu Xray Thorax, dan menjalani pemeriksaan
Mikrobiologi yaitu kultur darah karena pemberian antibiotic Ampicilin Sulbaktam.
Pengkajian pemberian obat yang dilakukan pada pasien meliputi:
1.Benar Pasien
2.Benar Obat
3.Benar Dosis
4.Benar Indikasi
5.Benar Rute Pemberian
6.Benar Waktu Pemberian
7.Benar Dokumentasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Berdasarkan hasil visite identitas gelang yang dipakai pasien sudah sesuai
dengan pasien yaitu memakai gelang berwarna biru dengan nama Tn. N dan
tanggal lahir 08-09-1960, dan No. RM 0404xxx. Pemberian terapi obat-obatan
kepada pasien sudah sesuai dengan nama dan Nomor RM yang tertera di gelang
identitas pasien, dengan yang ada di etiket obat yang di identifikasi dengan cara
meminta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahirnya.
Pengkajian Benar
Pasien
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pengkajian benar indikasi dilakukan untuk memantau apakah obat yang diberikan
kepada pasien sudah sesuai dengan indikasi (gejala yang dialami pasien) dan data
pengkajian. Benar obat dilakukan untuk memantau apakah obat yang diberikan
kepada pasien sudah tepat menurut algoritma terapi berdasarkan ilmu
farmakoterapi.
Pengkajian benar
indikasi dan benar
obat
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Tabel 5. pengkajian benar identifikasi dan benar obat.
No Obat yang
Diberikan
Indikasi obat Pengkajian tepat indikasi dan
Tepat obat
1. Nacl 0.9% Cairan infus untuk kondisi dehidrasi dan
keseimbangan elektrolit.
Tepat. Pasien CKD dan CHF perlu pembatasan
cairan.
2. Furosemide Sesak nafas karena edema paru Tepat. Namun perlu di pantau ESO yaitu
peningkatan asam urat. Pasien tidak pernah
dilakukan cek asam urat.
3. Omeprazole Tukak lambung, yaitu nyeri pada perut Tepat
4. Combivent Sesak nafas Tepat
5. Pulmicort (Budesonide) Sesak nafas Tepat
6. Moxifloxacine Pneumonia, leukosit yang tinggi (18.50ยณ/ฮผ) Tepat, namun pasien alergi ditandai dengan
gejala bentol-bentol kemerahan di wajah.
7. N- Acetylsystein Batuk berdahak Tepat
8. Amlodipine Hipertensi Tepat
9. Candesartan Hipertensi Tepat
10. Valsartan Hipertensi Tepat, disarankan pilih salah satu golongan ARB
kombinasi golongan lain.
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
11. V- Block
(Carvedilol)
Hipertensi Kurang tepat diberikan pada pasien sesak
nafas.
12. Ceftriaxone Pneumonia dengan peningkatan leukosit Kurang tepat, berikan antibiotic dengan
spketrum lebih luas.
13. ISDN Sesak nafas, CHF Tepat
14. Dexamethasone Sesak nafas Kurang tepat. Memberikan efek antagonis
terhadap pengobatan gagal ginjal dan
menimbulkan retensi natrium yang
diakibatkan kekurangan kalium.
15. Paracetamol Nyeri/ badan pegal Tepat
16. Lansoprazole Tukak lambung Tepat
17. Bisoprolol Hipertensi Tepat, disarankan pemberian pemberian
V-Block di stop.
18. Ampicilin Sulbactam Pneumonia, peningkatan leukosit Tepat
19. Ambroxol syr Batuk berdahak Tepat
20. Muliavit syr Vitamin Tepat
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pengkajian benar dosis dilakukan untuk memantau dosis yang di berikan sesuai
dengan penyakit pasien atau belum sesuai dengan penyakit yang diderita pasien.
Tabel 6. Pengkajian Benar Dosis Obat
NO Nama Obat, Dosis, dan
Sediaan
Signa Tepat Dosis
1. Nacl 0.9% 10 gtt/i Tepat
2. Furosemide 20 mg/8 jam Tepat
3. Omeprazole 40 mg/ 12 jam Tepat
4. Combivent 1 fls/8 jam Tepat
5. Pulmicort 1 fls/ 8jam Tepat
6. Moxifloxacine 400mg/ Hari Tepat, tapi alergi
7. N- Acetylsystein 3x 200 mg Tepat
8. Amlodipine 1x 10 mg Tepat
9. Candesartan 1x 16 mg Tepat
10. Valsartan 2x 40 mg Tepat , Pilih satu saja dari golongan ARB
Pengkajian Benar
Dosis Obat
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
11. V- Block 2x 3.125 mg Tepat
12. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam Tepat, first line gunakan gol. Beta
Laktam+Macrolida/Floroquinolon
13. ISDN 1x 5 mg Tepat
14. Dexamethasone inj 5 mg Tepat
15. Paracetamol 1 gr drip
4x 500 mg
Tepat
16. Lansoprazole 2x 30 mg Tepat
17. Bisoprolol 1x 2.5 mg Tepat
18. Ampicilin Sulbactam 1.5 gr/6 jam Tepat
19. Ambroxol syr 3xcth1 Tepat
20. Muliavit syr 3xC1 Tepat
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus
diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti
b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (3 kali sehari), atau obat injeksi misalnya Ampicilin
Sulbactam 1.5 gr/ 6 jam yang artinya diberikan 4 kali sehari setiap 6 jam.
Pemberian obat dengan waktu yang benar akan membuat kadar obat dalam
plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t1/2) yang
panjang makan obat dapat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh
pendek dapat diberikan beberapa kali sehari dalam selang waktu tertentu.
Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya pada saat makanatau
bersama makanan ( Kee and Hayes, 1996).
Pada tanggal 6 Sept 2023, Diberikan Amlodipine 10 mg, Candesartan 16
mg, dan Valsartan 40 mg secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB. Seharusnya
berikan jeda waktu pemberian, dan di waktu yang sama setiap hari.
Pengkajian Benar
Waktu Pemberian
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus
diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti
b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (3 kali sehari), atau obat injeksi misalnya Ampicilin
Sulbactam 1.5 gr/ 6 jam yang artinya diberikan 4 kali sehari setiap 6 jam.
Pemberian obat dengan waktu yang benar akan membuat kadar obat dalam
plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t1/2) yang
panjang makan obat dapat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh
pendek dapat diberikan beberapa kali sehari dalam selang waktu tertentu.
Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya pada saat makanatau
bersama makanan ( Kee and Hayes, 1996).
Pada tanggal 6 Sept 2023, Diberikan Amlodipine 10 mg, Candesartan 16
mg, dan Valsartan 40 mg secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB. Seharusnya
berikan jeda waktu pemberian, dan di waktu yang sama setiap hari.
Pengkajian Benar
Waktu Pemberian
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Pemberian obat kepada pasien terdapat beberapa cara yaitu: oral, parenteral
rectal, vaginal, kulit, mata, telingan, dan hidung. Memberikan obat pada rute yang
telah diresepkan tetapi jika diresep tidak terdapat rute pemberian obat makan
apoteker harus memberikan keteranganrute pemberian obat tersebut pada etiket
obat. Dari pengkajian yang dilakukan terhadap pasien Bapak N, semua pemberian
terapi obat sudah benar diberikan dengan cara pemberian yang benar yaitu
melalui oral dan parenteral.
Pengkajian Benar
Cara Pemberian
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Memerikasa label obat untuk memastikan bahwa obat tersebut sudah diberikan
dengan cara yang di instruksikan dan periksa cara pemberian pada catatan
pemberian obat. Berdasarkan hasil pengkajian perawat sebagai tenaga
kesehatan yang brtugas memberikan obat kepada pasien telah melakukan
dokumentasi dengan benar pada Lembar Pemberian Obat (LPO) dokumentasi di
tulis dengan melingkari jam pemberian obat beserta inisial/paraf petugas yang
memberikan obat. Dokumentasi juga dilakukan pada Lembar Catatan Pemberian
Obat ( CPO) yaitu dokumentasi semua obat yang diberikan kepada pasien dari
Farmasi, obat dari farmasi diberikan 1 kali untuk obat 1 hari, kecuali ada terapi
baru, dokumentasi ditulis dengan cara melingkari dan memberi paraf petugas
farmasi yang memberikan/menyiapkan obat pasien.
Pengkajian Benar
Dokumentasi dan
Benar Informasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien Bapak N. pemberian terapi obat kepada pasien
ditemukan beberapa kasus yaitu:
1.Pemberian obat anti hipertensi yaitu Candesartan 1x 16 mg dan Valsartan 2x 40 mg, yang
masuk kedalam golongan ARB, pemberian Valsartan yang belum mencapai di tambahkan
dengan obat dari golongan lain.
2.Pemberian obat anti hipertensi V-Block 2x 3.125 mg (golongan Beta BB generasi 3) dan
Bisoprolol 1x 2.5mg ( golongan BB selektif).
Berdasarkan Algoritme terapi Hipertensi (JNC 8), pasien hipertensi dengan CKD memiliki
target tekan darah SBP<140 mmHg dan DBP <90 mmHg. First line yaitu
- ACEI/ARB + CCB atau ACEI/ARB + Diuretik (Loop Diuretik).
Jika akan melakukan kombinasi obat karena target tekanan darah belum tercapai
disarankan memilih salah satu golongan yaitu CCB atau ACEI/ARB untuk obat kedua, lalu
ditambah Diuretik untuk pilihan obat ketiga, dan bisa ditambah dengan golongan BB sebagai
obat keempat.
Disarankan jika sudah diberikan Bisoprolol (BB selektif) maka pemberian V-Block bisa di
stop karena V-Block yang mengandung zat aktif Carvedilol masuk dalam golongan BB
generasi 3 yaitu menghambat reseptor beta adrenergic 1 dan 2 serta reseptor adrenergic
alpha-1 yang kurang tepat diberikan pada pasien karena pasien dengan keluhan sesak nafas
berat.
Pengkajian Benar
Dokumentasi dan
Benar Informasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
3. Pada tanggal 8 dan 12 September 2023 hasil Hb pasien yaitu 7.4, disarankan
diberi terapi epoetin alpha untuk anemia.
4. Pasien mendapatkan terapi inj Furosemide 20mg/8 jam dan beberapa kali
pemberian ekstra, salah satu efek samping dari Furosemide adalah peningkatan
kadar asam urat sebesar 40%, sehingga disarankan agar dilakukan pengecekan
Asam Urat, namun pada pengkajian pasien tidak pernah dilakukan pengecekan
kadar asam urat.
Salah satu efek samping Furosemide juga dapat meningkatkkan kardiotoksisitas
yaitu menyebabkan hipokalemia yang dapat menyebabkan aritmia, sehingga perlu
di lakukan pemantau hasil Kalium pada pasien.
5. Berdasarkan pengkajian pasien di berikan pertama kali antibiotic Moxiflon
400mg/Hari dan dilakukan Skin Test pada tanggal 5 September 2023, dan pasien
mangalami reaksi alergi yaitu wajah bentol-bentol dan diberikan injeksi
Dexamethasone 5 mg ekstra. Namun saat pasien pulang pasien mendapatkan
obat Moxiflon tablet 1x 400 mg, disarankan memberikan antibiotic dari golongan
lain, misalnya dari golongan ฮฒ Lactam atau Macrolida.
Pengkajian Benar
Dokumentasi dan
Benar Informasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Pembahasan
3. Pada tanggal 8 dan 12 September 2023 hasil Hb pasien yaitu 7.4, disarankan diberi terapi epoetin
alpha untuk anemia.
4. Pasien mendapatkan terapi inj Furosemide 20mg/8 jam dan beberapa kali pemberian ekstra,
salah satu efek samping dari Furosemide adalah peningkatan kadar asam urat sebesar 40%,
sehingga disarankan agar dilakukan pengecekan Asam Urat, namun pada pengkajian pasien tidak
pernah dilakukan pengecekan kadar asam urat.
Salah satu efek samping Furosemide juga dapat meningkatkkan kardiotoksisitas yaitu
menyebabkan hipokalemia yang dapat menyebabkan aritmia, sehingga perlu di lakukan pemantau
hasil Kalium pada pasien.
5. Berdasarkan pengkajian pasien di berikan pertama kali antibiotic Moxiflon 400mg/Hari dan
dilakukan Skin Test pada tanggal 5 September 2023, dan pasien mangalami reaksi alergi yaitu
wajah bentol-bentol dan diberikan injeksi Dexamethasone 5 mg ekstra. Namun saat pasien pulang
pasien mendapatkan obat Moxiflon tablet 1x 400 mg, disarankan memberikan antibiotic dari
golongan lain, misalnya dari golongan ฮฒ Lactam atau Macrolida.
6.Pasien Pneumonia yang dirawat di ICU disarankan diberikan terapi antibiotic dari golongan ฮฒ
Lactam+Macrolida/Fluoroquinolon, namun karena pasien alergi Fluoroquinolon maka bisa
diberikan bersamaan dengan golongan Macrolida, berdasarkan hasil pengkajian pasien hanya
mendapatkkan terapi Ampicilin Sulbactam tunggal, dan hasil Leukosit pasien setelah pemberian
Ampicilin Sulbactam selama 9 hari yaitu 10,13 ยณ/ยตL, sehingga dinilai kurang efektif pada pasien.
Pengkajian Benar
Dokumentasi dan
Benar Informasi
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil pengkajian pemberian terapi yang diberikan kepada pasien bapak N di
dapat kesimpulan yaitu:
1.Terapi Pneumonia+CKD on HD+ CHF HHD kurang tepat karena pasien sempat di rawat di
ICU maka antibiotic yang disarankan yaitu golongan ฮฒ Lactam+Macrolida/Fluoroquinolon,
namun karena pasien alergi maka bisa di ganti dengan terapi yang lain.
2. Terapi Obat PBJ pasien kurang tepat karena masih mendapatkan Moxiflon tablet,
sedangkan pasien dengan riwayat alergi Moxifloxacin.
3. Terapi untuk Hipertensi +CKD kurang tepat karena pasien mendapatkan beberapa obat dari
golongan yang sama yaitu ARB (candesartan dan Valsartan) dan diberikan pada waktu yang
bersamaan.
4. Pasien dengan hasil Hb 7.4 disarankan diberikan terapi epoetin alfa untuk anemia.
5. Tidak dilakukan pemeriksaan asam urat pada pasien yang diberikan terapi furosemide
selama perawatan (14hari)
Kesimpulan
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4
Kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil pengkajian disarankan
agar pasien dengan multi diagnosis dan
dirawat oleh lebih dari 1 dokter agar
melakukan kolaborasi secara bersamaan
dalam hal pemberian terapi kepada pasien.
Kolaborasi juga dilakukan terhadap tenaga
kesehatan lainnya yaitu Apoteker, serta
perawat untuk memastikan penggunaan
obat yang tepat kepada pasien.
Saran
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 5
Bab 4

More Related Content

Similar to studi kasus kelompok 3.pptx

tugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptxtugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptx
SyahrulAdzim
ย 
Pencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunderPencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunder
Suharti Wairagya
ย 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
adekurniasih3
ย 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
adekurniasih3
ย 
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptxSlide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
RickyRaditiaSulistio
ย 
MR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptxMR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptx
FarahDhaifina2015
ย 
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Nesha Mutiara
ย 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
Fadel Muhammad Garishah
ย 
Presentasi gj k
Presentasi gj kPresentasi gj k
Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan penunjangHasil pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan penunjangRichard Leonardo
ย 
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptxEXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
ssuser4360bd
ย 
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxhipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
Rosuli Ahmad
ย 
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdfPedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
FachitahAndrianic
ย 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis Syok
Evan Permana
ย 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
ferdinan_bs
ย 
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
AnandashaflyRahman
ย 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptxMengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
JarwaAntara1
ย 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
nitakusuma8
ย 

Similar to studi kasus kelompok 3.pptx (20)

tugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptxtugas sepsis.pptx
tugas sepsis.pptx
ย 
Pencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunderPencegahan stroke sekunder
Pencegahan stroke sekunder
ย 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
ย 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
ย 
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptxSlide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
Slide Dobang_Kasus 2_22022023 m.pptx
ย 
MR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptxMR 25 april 2022.pptx
MR 25 april 2022.pptx
ย 
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan HipoalbuminemiaPemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
Pemantauan Terapi Obat Pasien Diabetes, Hipertensi, dan Hipoalbuminemia
ย 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
ย 
Presentasi gj k
Presentasi gj kPresentasi gj k
Presentasi gj k
ย 
Hasil pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan penunjangHasil pemeriksaan penunjang
Hasil pemeriksaan penunjang
ย 
Sepsis
SepsisSepsis
Sepsis
ย 
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptxEXPERTISE IMUN ULLI .pptx
EXPERTISE IMUN ULLI .pptx
ย 
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptxhipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
hipertensi oleh pakar jantung dr ika.pptx
ย 
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdfPedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
Pedoman_tatalaksana_Sindrom_Koroner_Akut_2015.pdf
ย 
Pendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis SyokPendekatan Klinis Syok
Pendekatan Klinis Syok
ย 
Syok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptxSyok Hemoragik.pptx
Syok Hemoragik.pptx
ย 
PPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptxPPT LEUKEMIA.pptx
PPT LEUKEMIA.pptx
ย 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptxMengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang.pptx
ย 
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
Mengenali_tanda_dan_gejala_serangan_dini_penyakit_jantung_dr_Bambang_Dwiputra...
ย 
Nefropatik diabetik
Nefropatik diabetikNefropatik diabetik
Nefropatik diabetik
ย 

Recently uploaded

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
almiraulimaz2521988
ย 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ProfesorCilikGhadi
ย 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ArumNovita
ย 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
nadyahermawan
ย 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
athayaahzamaulana1
ย 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
emiliawati098
ย 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
LEESOKLENGMoe
ย 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
emiliawati098
ย 

Recently uploaded (8)

MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptxMI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
MI-P2-P3-Metabolisme Mikroorganisme.pptx
ย 
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
Presentasi vitamin secara umum yang terdiri dari vitamin larut lemak dan laru...
ย 
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
Asam, Basa, Garam - materi kimia kelas 7
ย 
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
481605266-11-CPOB-ppt.ppt FARMAKOLOGI NEW UP
ย 
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
SOAL GEOGRAFI-SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA BAB 7_ ULANGAN HARIAN DINAMIKA HIDROSFE...
ย 
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptxMATERI KIMIA KELAS X  NANOTEKNOLOGI.pptx
MATERI KIMIA KELAS X NANOTEKNOLOGI.pptx
ย 
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
Sistem Pencernaan Manusia Sains Tingkatan 2
ย 
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptxPPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
PPT Partikel Penyusun Atom dan Lambang Atom.pptx
ย 

studi kasus kelompok 3.pptx

  • 1.
  • 2. MONICA LASTAMA SIMANJUNTAK 2250194 MELY NURZANNAH SAGALA 2250191 MONICA SALES SIPAYUNG 2250193 RAJU MAHYUDDIN 2250203 PRISKA SIAHAAN 2250216 LUSI DIANA RUT SITANGAN 2250187 MICHAEL GERALD DEARDO SINURAT 2250227
  • 3. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Chronic Kidney Disease (CKD) atau gagal ginjal kronic didefinisikan penyakit penurunan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat lagi pulih atau kembali sembuh secara total seperti sediakala (irreversible) dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih, sehingga tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia (Luthfia dkk, 2017). Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Latar Belakang
  • 4. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Congestive Heart Failure/gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan metabolic dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik vena adekuat. Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah akut pada parenkim paru- paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk dan sesak napas. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Latar Belakang
  • 5. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Penulis mendapati suatu kasus yang cukup menarik untuk diangkat karena terdapat beberapa permasalahan DRPs (Drug Related Problems), antara lain pemantauan terapi obat pada pasien pneumonia, CKD on HD, dan CHF untuk mengetahui interaksi obat terhadap pemberian terapi pada pasien. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Latar Belakang
  • 6. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan 1 Apakah pemberian terapi antihipertensi golonga ARB seperti candesartan dan valsartan sudah tepat diberikan kepada pasien CKD on HD? 2 Apakah pemberian terapi V.blok sudah tepat diberikan pada pasien pneumonia? 3 Apakah tepat moxifloxacin diberikan pada pasien alergi dengan antibiotik tersebut? Rumusan Masalah
  • 7. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan 1 Untuk mengetahui apakah terapi antihipertensi golongan ARB seperti Candesartan dan Valsartan sudah tepat 2 Untuk mengetahui apakah pemberian terapi v.blok sudah tepat diberikan pada pasien pneumonia. 3 Untuk mengetahui apakah tepat moxifloxacin diberikan pada pasien alergi dengan antibiotik tersebut Tujuan
  • 8. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi CKD Chronic Kidney Disease (CKD) atau gagal ginjal kronic didefinisikan penyakit penurunan fungsi ginjal yang progresif dan tidak dapat lagi pulih atau kembali sembuh secara total seperti sediakala (irreversible) dengan laju filtrasi glomerulus (LFG) < 60 ml/menit dalam waktu 3 bulan atau lebih, sehingga tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan elektrolit yang menyebabkan uremia. Apabila pasien tidak melakukan pembatasan asupan cairan maka cairan akan banyak menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan edema. Karena itulah perlunya pasien PGK mengontrol dan membuat jumlah asupan cairan yang masuk kedalam tubuh. Pembatasan asupan cairan penting agar pasien yang menderita gagal ginjal tetap merasa nyaman pada saat sebelum, selama dan sesudah terapi hemodialisis. CKD
  • 9. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Definisi Gagal Jantung Kongestif (CHF) Gagal jantung merupakan ketidakmampuan jantung memompa darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, gagal jantung kongestif adalah kumpulan gejala klinis akibat kelainan struktural atau fungsional jantung yang menyebabkan gangguan kemampuan pengisian ventrikel dan ejeksi darah ke seluruh tubuh. Congestive Heart Failure/gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk mempertahankan curah jantung yang adekuat guna memenuhi kebutuhan metabolik dan kebutuhan oksigen pada jaringan meskipun aliran balik vena adekuat CHF
  • 10. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Tinjauan Pustaka 2.3.1 Definisi Hypertensive Heart Disease HHD berkaitan dengan dampak sekunder pada jantung yang disebabkan oleh hipertensi sistemik yang berlangsung lama dan berkepanjangan. Hipertensi yang berkepanjangan dan tidak terkendali menyebabkan perubahan pada struktur miokard, pembuluh darah dan sistem konduksi jantung. HHD
  • 11. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Tinjauan Pustaka 2.4.1 Definisi Pneumonia Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bawah akut pada parenkim paru- paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk dan sesak napas. Hal ini diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi), dan aspirasi substansi asing yang berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak berawan) pada paru-paru. PNEUMONIA
  • 12. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM 3.1 Identitas Pasien 1. Nama : Tn. N 2. RM : 040xxxx 3. Jenis Kelamin : Laki-laki 4. Tanggal Lahir : 08-09-1960 5. Umur :63 tahun 6. Pekerjaan : - 7. Alamat : Jalan Pembangunan 1, Sekip Lubuk Pakam 8. Masuk RS : 04-09-2023 9. Keluar RS : 17-09-2023 10. Diagnosa : Pneumonia + CKD on HD + CHF 11. Dokter DPJP : 1. dr. Edwin Sp.P 2. dr. Junita. Sp.Pd 3. dr. Andika Sp.Jp Soap
  • 13. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM 3.2 Ilustrasi Kasus Seorang pasien laki-laki (Ngadino) berumur 63 tahun dating ke RS Grandmed pada tanggal 04 September 2023 dengan keluhan sesak, lemas, batuk, pasien langsung diberi penanganan awal dari IGD pukul 18.00 WIB kemudian dipindahkan keruang rawat inap pada pukul 23.00 WIB. Terapi obat yang di dapati di IGD yaitu : 1.Inj Furosemid 20mg/8jam 2.Amlodipine 1x10mg 3.Candesartan 1x16mg 3.3 Riwayat Penyakit Sekarang 1. Susp Pneumonia 2. CKD on HD 3. Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) 3.4 Riwayat Penyakit Terdahulu 1. Stroke 3.5.Riwayat Penyakit Keluarga Tidak ada Soap
  • 14. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM 3.6 Pemeriksaan Fisik Tabel 1. pemeriksaan fisik Tanggal pemeriksaan Tekanan darah HR (Heart Rate) RR (Respiratory Rate) Suhu Nilai normal <140/90 mmHg 80-130x/menit 28x/menit 36,1-37,2 oC 04-09-2023 180/92 mmHg 155x/menit 30x/menit 36,9oC 05-09-2023 150/80 mmHg 90x/menit 23x/menit 36,7 oC 06-09-2023 200/90 mmHg 140x/menit 32x/menit 36,7 oC 07-09-2023 178/79 mmHg 82x/menit 13x/menit 36,0 oC 08-09-2023 172/80 mmHg 80x/menit 20x/menit 36,7 oC 09-09-2023 150/90 mmHg 90x/menit 24x/menit 36,7 oC 10-09-2023 180/90 mmHg 89x/menit 25x/menit 36,7 oC 11-09-2023 160/90 mmHg 80x/menit 22x/menit 36,9 oC 12-09-2023 150/90 mmHg 101x/menit 24x/menit 37 oC 13-09-2023 130/90 mmHg 89x/menit 22x/menit 36,9 oC 14-09-2023 130/90 mmHg 80x/menit 24x/menit 36,5 oC 15-09-2023 140/90 mmHg 80x/menit 23x/menit 37 oC 16-09-2023 130/90 mmHg 89x/menit 20x/menit 36,7 oC Soap
  • 15. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Tabel 2. Hasil Laboratorium Pemeriksaan Nilai Normal Tanggal 04-09-2023 08-09-2023 10-09-2023 12-09-2023 14-09-2023 16-09-2023 Hemoglobin 12-16 gr/dl 9,6 7,9 7,1 7,4 9,1 9,4 Eritrosit 4,10-5,10/mm 3,29 2,89 2,42 2,56 3,20 3,16 Hematocrit 36,0-47,0% 29,3 25,0 20,5 21,8 27,3 27,1 Leukosit 4,0-11,0/mm2 18,50 18,68 9,43 9,95 9,83 10,13 Trombosit 150-450/mm2 431 257 191 251 282 301 MCV 80-100 (fl) 89,1 86,5 84,7 85,2 85,3 85,8 MCH 28-34 pg/sel 29,2 27,3 29,3 28,9 28,4 29,7 MCHC 32-36 g/dl 32,8 31,6 34,6 33,9 33,3 34,7 RDW-CV 11,5%-14,5% 16,7 17,1 17,1 17,2 16,4 16,9 RDW-SD 39-47 fl 54,6 54,4 52,9 53,0 50,6 51,7 MPV 8,4-12 fl 9,8 10,3 9,3 10,2 9,8 9,6 PDW 10-18 fl 10,4 11,8 9,9 10,5 10,4 10,0 PCT 0,100-0,500% 0,420 0,260 0,180 0,260 0,280 0,290 Eosinofil 1,0-3,0% 1,7 0,0 0,5 2,7 8,4 6,5 Neutrofil 50,0-70,0% 29,8 90,7 76,1 74,8 60,4 57,4 Rasio N/L <3,13 0,5 12,1 4,2 4,4 2,3 1,9 Glukosa Puasa 74-100 mg/dl KGD ad Random <200 mg/dl 190 KGD 2 JPP <180 mg/dl HBA1c <6,5 Kolesterol Total <200 mg/dl Trigliserida <150 mg/dl Kolesterol HDL >65 mg/dl Kolesterol LDL <150 mg/dl Ureum 16,6-48,5 119,0 141,8 104,2 Kreatinin 0,51-0,95 8,80 7,31 7,66 Asam urat 2,4-5,7 Natrium 135,0-145,0 148,2 137,8 142,6 Kalium 3,5-5,5 4,3 4,9 3,5 Klorida 94,0-111,0 107,8 99,3 104,1 Albumin 3,5-5,9 3,14 eGFR 7 Soap
  • 16. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Tabel 3. Pemberian Terapi Obat No Nama Obat Signa Tanggal ๐ŸŽ๐Ÿ’ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ“ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ” ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ• ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ– ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐ŸŽ ๐ŸŽ๐Ÿ— 1 inj Furosemid 1ampul/12jam 18.00 2 Inj Omeprazole 1vial/12 jam 18.00 06.00 3 Inj Furosemid 20mg/8jam 02.00 10.00 18.00 10.00 18.00 06.00 4 Inj Omeprazole 40mg/12jam 18.00 06.00 06.00 18.00 06.00 18.00 06.00 18.00 05.00 17.00 5 Inj Furosemid 40mg/8jam 12.00 20.00 04.00 12.00 20.00 04.00 6 Inj Furosemide 20mg/12jam 12.00 24.00 7 Inj Furosemide 1ampul/8jam 05.00 13.00 21.00 8 Inj Ceftriaxone 1gr/12jam 01.00 07.00 9 Inj Dexametason 5mg/extra 15.00 10 Combivent + Pulmicort 1 tube/8jam 18.00 02.00 10.00 18.00 02.00 10.00 18.00 02.00 10.00 18.00 02.00 10.00 18.00 02.00 01.00 09.00 17.00 11 Moxifloxacin 400mg/H 05.00 12 Ampisilin Sulbactam 1,5gr/6jam 19.00 01.00 08.00 14.00 20.00 02.00 08.00 14.00 20.00 02.00 08.00 14.00 20.00 02.00 13 N-Acetylcysteine 3x200 mg 07.00 13.00 19.00 07.00 13.00 20.00 08.00 12.00 20.00 08.00 12.00 20.00 08.00 12.00 20.00 08.00 13.00 19.00 14 Amlodipin 1x10mg 07.00 07.00 08.00 08.00 08.00 08.00 15 Valsartan 2x40mg 19.00 07.00 20.00 08.00 20.00 08.00 20.00 08.00 20.00 08.00 19.00 16 Candesartan 1x16mg 19.00 20.00 12.00 12.00 12.00 17 V.blok (Carvedilol) 2x3,125mg 07.00 20.00 08.00 20.00 08.00 20.00 12.00 20.00 08.00 19.00 18 Bisoprolol 1x2,5mg 13.00 19` Paracetamol tab 4x500mg 19.00 20 Lansoprazole 2x30mg 19.00 21 Nacl 0,9% 20gtt/jam 10.00 22 Paracetamol 1 fls/extra 00.30 Soap
  • 17. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM No Nama Obat Signa Tanggal ๐Ÿ๐Ÿ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ‘ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ’ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ“ ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ” ๐ŸŽ๐Ÿ— ๐Ÿ๐Ÿ• ๐ŸŽ๐Ÿ— 1 Inj Furosemide 1ampul/8jam 05.00 13.00 21.00 05.00 21.00 05.00 13.00 21.00 05.00 13.00 21.00 21.00 05.00 13.00 21.00 2 Combivent + pulmicort 1 tube/8jam 08.00 13.00 19.00 08.00 19.00 01.00 09.00 17.00 01.00 09.00 17.00 01.00 09.00 17.00 01.00 09.00 17.00 3 Moxifloxacin 400mg/H 4 Ampisilin Sulbactam 1,5gr/6jam 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 AFF 5 N-Acetylsystein 3x200mg 08.00 13.00 AFF 6 N-Acetylsystein 3x400mg 08.00 13.00 19.00 08.00 13.00 19.00 08.00 13.00 19.00 08.00 13.00 19.00 7 Amlodipin 1x10mg 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 8 Valsartan 2x40mg 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 9 V.blok (Carvedilol) 2x3,125mg 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 10 Bisoprolol 1x2,5mg 13.00 13.00 13.00 13.00 13.00 11` Paracetamol tab 4x500mg 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 01.00 07.00 13.00 19.00 12 Lansoprazole 2x30mg 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 08.00 19.00 13 Ambroxol 3x1cth 08.00 19.00 Soap
  • 18. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Tabel 4. Obat PBJ No Nama Obat Signa 1 Amlodipine 1 x 10mg 2 Bisoprolol 1 x 2,5mg 3 Lansoprazole 2 x 30mg 4 Paracetamol tab 4 x 500mg 5 N-Acetylcysteine 3 x 400mg 6 Muliavit 3x C1 7 Moxiflon 1 x 400mg Soap
  • 19. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Tabel 4. Obat PBJ No Nama Obat Signa 1 Amlodipine 1 x 10mg 2 Bisoprolol 1 x 2,5mg 3 Lansoprazole 2 x 30mg 4 Paracetamol tab 4 x 500mg 5 N-Acetylcysteine 3 x 400mg 6 Muliavit 3x C1 7 Moxiflon 1 x 400mg Soap
  • 20. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi Pasien masuk ke ruang IGD pada tanggal 4 September 2023 pukul 17.55 WIB. Pasien sudah pindah keruang rawat di 3F pada tanggal 4 September 2023 Hari ke-1 ( 5 September 2023) Pukul 10.00 WIB Subjek Sesak nafas berat, badan lemas Objek TD: 150/90 mmHg, HR 107x/menit, RR 24x/menit SPO2 99% Assesment Pasien diberikan moxifloxacine 400 g/Hari, namun saat skintest pasien alergi muka bentol-bentol. Planning - Pasien alergi moxifloxacine, disaranan untuk mengganti terapi dengan anntibiotil golongan lain. - Pasien rencana HD pada tanggal 6 september 2023.
  • 21. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Pasien masuk ke ruang ICU pada tanggal 6 September 2023 saat sedang HD Hari ke-1 ( 6 September 2023), 13.30 WIB Subjek Sesak nafas berat Objek TD 200/90 mmHg, HR 140x/menit, RR 32x/menit, SPO2 96% dengan NRM 15L/menit Assesment Tekanan darah pasien tinggi diberikan candesartan 16mg dan valsartan 40mg secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB dan dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang sudah diberikan pada pasien. - Monitoring tekanan darah pasien
  • 22. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-2 ( 7 September 2023, 15.00 WIB) Subjek Sesak nafas Objek TD 178/79 mmHg, HR 82x/menit, RR 24x/menit, Temp 36 C SPO2 100% Assesment - Tekanan darah pasien masih belum sesuai target yaitu <140/90 mmHG. - Pasien mendapatkan terapi Valsartan dan Candesartan secara bersamaan. - Pasien sudah extubasi dengan premed Dexamethasone 5 mg Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB dan dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang sudah diberikan pada pasien. - Monitoring tekanan darah pasien
  • 23. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-3 ( 8 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Batuk, Sesak nafas, badan lemas Objek TD 172/80 mmHg, HR 80x/menit , RR 22x/menit , Temp 36.7 C Hb: 7,9 Assesment - Tekanan darah pasien masih tinggi - Pasien HD yang ke-2 selama rawatan - Valsartan masih diberikan yaitu pukul 07.00 dan 20.00 WIB sedangkan Candesartan diberikan pada pukul 12.00 WIB. Planning - Disarankan memberikan memilih satu obat saja dari golongan ARB dan dikombinasikan dengan golongan lain seperti Amlodipine yang sudah diberikan pada pasien. - Diberikan kembali furosemide 20mg/8jam nebul combivent+Pulmicort 1fls/8jam - Monitoring tekanan darah pasien - Hb pasien rendah disarankan untuk memberikan terapi anemia
  • 24. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-4 ( 9 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas Objek TD 168/68 mmHg, HR 96x/menit , RR 16x/menit , Temp 37 C Assesment - Tekanan darah pasien masih tinggi dan mendapat terapi antihipertensi. candesartan sudah di AFF Planning - Monitoring tekanan darah pasien - Hb pasien rendah disarankan untuk memberikan terapi anemia
  • 25. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-5 ( 10 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas,badan terasa pegal-pegal dan lemas Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit , Temp 36.7 C Hb 7,1 Assessment - Target tekanan darah masih belum tercapai dan mendapat terapi antihipertensi - Pasien HD yang ke-3 - Urcr meningkat pasien mendapatkan terapi valsartan Planning - Monitoring tekanan darah pasien - Penggunaan valsaratan karena dapat meningkatkan kadar urcr
  • 26. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Pasien sudah pindah keruang rawat di 3G pada tanggal 10 September 2023 Hari ke-6 ( 11 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas, badan terasa lemas dan pegal-pegal Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit , Temp 36.7 C Assessment - Tekanan darah masih belum tercapai dan mendapat terapi antihipertensi - Pasien mengatakan sesak nafas masih berat Planning Monitoring tekanan darah pasien
  • 27. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-7 ( 12 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas, badan lemas Objek TD: 150/60 mmHg, HR 80x/menit , RR 20x/menit , Temp 36.7 C Hb 7,4 Assessment - Tekanan darah pasien belom normal dan mendapat terapi antihipertensi - Pasien mengatakan sesak berat dan mendapat terapi combivent+Pulmicort - Pasien HD yang ke-4 Planning Disarankan pemberian V-block di stop karena dapat menyebabkan sesak nafas semakin berat
  • 28. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-8 ( 13 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas dan badan masih lemas Objek TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit , RR 22x/menit, Temp 36.9 C Assessment - Tekanan darah pasien sudah tercapai dan masih mendapat terapi antihipertensi amlodipine dan valsartan - Pasien mengatakan sesak nafas berat dan sudah mendapat terapi combivent+Pulmicort Planning Disarankan V block di stop dan dilanjut dengan Bisoprolol
  • 29. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-9 ( 14 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas, badan lemas Objek TD 160/90 mmHg, HR 80x/menit , RR 24x/menit , Temp 37.0 C Assessment -Pasien HD yang ke-5 selama rawatan -Ampicilin Sulbactam belum di aff -Tekanan darah pasien naik dan mendapat terapi antihipertensi Planning Disarankan evaluasi pada penggunaan antibiotic pasien untuk cek darah rutin ulang
  • 30. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-10 ( 15 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Sesak nafas,badan lemas Objek TD 140/80 mmHg, HR 80x/menit , RR 24x/menit , Temp 37.0 C Assessment -Target tekanan darah sudah tercapai -Pemberian Ampicilin Sulbactam di aff Planning Monitoring hasil leukosit setelah pemberian antibiotik.
  • 31. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-11 ( 16 September 2023, 13.00 WIB) Subjek Badan masih lemas dan terasa pegal-pegal Sesak nafas masih ada Objek TD 180/60 mmHg, HR 90x/menit , RR 24x/menit , Temp 36.7 C Assessment - Pasien dilakukan HD yang ke-6 selama rawatan - Tekanan darah kembali tinggi Planning Disarankan pemberian V block di stop dan tetap melanjutkan pemberian Bisoprolol Pasien rencana PBJ
  • 32. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 PENATALAKSANAAN UMUM Soap Hari ke-12 ( 17 September 2023, 12.00 WIB) Subjek Sesak nafas sudah berkurang, masih ada batuk Objek TD 140/80 mmHg, HR 90x/menit , RR 22x/menit , Temp 36.7 C Assessment Pasien PBJ dan mendapatkan obat: - Amlodipine 1x 10mg - Bisoprolol 1x2.5 mg - Paracetamol 4x 500mg - N Acetylsistein 3x 400mg - Muliavit syr 3xC1 - Ambroxol syr 3x C1 - Moxiflon 1x 400mg Planning Disarankan untuk memberi antibiotic golongan lain karena pasien alergi
  • 33. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pasien masuk ke ruang IGD Rumah Sakit Grandmed pada tanggal 4 September 2023 pukul 17.55 WIB. Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1 jam sebelum masuk RS, ada batuk kurang lebih selama 1 bulan terakhir, nyeri pada perut. Pasien dengan riwayat CKD on HD dan sudah terjadwal untuk HD rutin 2x seminggu di Rumah Sakit Grandmed yaitu hari Rabu dan Sabtu. Diagnosa awal pasien di IGD yaitu: Susp Pneumonia+ CKD on HD. Dari IGD pasien dipindahkan keruang rawat di 3035/ 3F dan dirawat oleh DPJP yaitu dr. Andika sp.JP dan dikonsulkan ke dr. Junita, Sp.Pd dan dr. Edwin, Sp.p. Pasien di diagnosa Penumonia dd Edema Paru+CKD on HD+ CHF HHD. Pada tanggal 6 September 2023 pukul 13.30 WIB pasien sedang HD dan sesak nafas berat secara tiba-tiba saat sedang HD, sehingga pasien di pindah ke ruang ICU dan di lakukan tindakan lakukan intubasi dengan premed Fentanyl 100mcg+Midazolam 10 mg, dilanjutkan dengan maintenance Fentanyl 300 mcg+Midazolam 15 mg, 2cc/jam.
  • 34. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pasien dirawat diruang ICU selama 4 hari, dan setelah dari ICU pasien pindah kembali ke ruang rawat di ruang 3G. selama rawatan pasien dilakukan tindakan HD sebanyak 6x, yaitu mulai tanggal 6,8,10,12,14, dan 16 September 2023. Pasien juga mendapatkann transfuse PRC 1 Bag. Selama rawatan pasien juga menjalani beberapa pemriksaan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, termasuk pemeriksaan faal ginjal, elektrolit, dan kadar gula darah. Pasien juga menjalani pemeriksaan radiology yaitu Xray Thorax, dan menjalani pemeriksaan Mikrobiologi yaitu kultur darah karena pemberian antibiotic Ampicilin Sulbaktam. Pengkajian pemberian obat yang dilakukan pada pasien meliputi: 1.Benar Pasien 2.Benar Obat 3.Benar Dosis 4.Benar Indikasi 5.Benar Rute Pemberian 6.Benar Waktu Pemberian 7.Benar Dokumentasi
  • 35. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pasien dirawat diruang ICU selama 4 hari, dan setelah dari ICU pasien pindah kembali ke ruang rawat di ruang 3G. selama rawatan pasien dilakukan tindakan HD sebanyak 6x, yaitu mulai tanggal 6,8,10,12,14, dan 16 September 2023. Pasien juga mendapatkann transfuse PRC 1 Bag. Selama rawatan pasien juga menjalani beberapa pemriksaan, seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, termasuk pemeriksaan faal ginjal, elektrolit, dan kadar gula darah. Pasien juga menjalani pemeriksaan radiology yaitu Xray Thorax, dan menjalani pemeriksaan Mikrobiologi yaitu kultur darah karena pemberian antibiotic Ampicilin Sulbaktam. Pengkajian pemberian obat yang dilakukan pada pasien meliputi: 1.Benar Pasien 2.Benar Obat 3.Benar Dosis 4.Benar Indikasi 5.Benar Rute Pemberian 6.Benar Waktu Pemberian 7.Benar Dokumentasi
  • 36. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Berdasarkan hasil visite identitas gelang yang dipakai pasien sudah sesuai dengan pasien yaitu memakai gelang berwarna biru dengan nama Tn. N dan tanggal lahir 08-09-1960, dan No. RM 0404xxx. Pemberian terapi obat-obatan kepada pasien sudah sesuai dengan nama dan Nomor RM yang tertera di gelang identitas pasien, dengan yang ada di etiket obat yang di identifikasi dengan cara meminta pasien menyebutkan nama dan tanggal lahirnya. Pengkajian Benar Pasien
  • 37. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pengkajian benar indikasi dilakukan untuk memantau apakah obat yang diberikan kepada pasien sudah sesuai dengan indikasi (gejala yang dialami pasien) dan data pengkajian. Benar obat dilakukan untuk memantau apakah obat yang diberikan kepada pasien sudah tepat menurut algoritma terapi berdasarkan ilmu farmakoterapi. Pengkajian benar indikasi dan benar obat
  • 38. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Tabel 5. pengkajian benar identifikasi dan benar obat. No Obat yang Diberikan Indikasi obat Pengkajian tepat indikasi dan Tepat obat 1. Nacl 0.9% Cairan infus untuk kondisi dehidrasi dan keseimbangan elektrolit. Tepat. Pasien CKD dan CHF perlu pembatasan cairan. 2. Furosemide Sesak nafas karena edema paru Tepat. Namun perlu di pantau ESO yaitu peningkatan asam urat. Pasien tidak pernah dilakukan cek asam urat. 3. Omeprazole Tukak lambung, yaitu nyeri pada perut Tepat 4. Combivent Sesak nafas Tepat 5. Pulmicort (Budesonide) Sesak nafas Tepat 6. Moxifloxacine Pneumonia, leukosit yang tinggi (18.50ยณ/ฮผ) Tepat, namun pasien alergi ditandai dengan gejala bentol-bentol kemerahan di wajah. 7. N- Acetylsystein Batuk berdahak Tepat 8. Amlodipine Hipertensi Tepat 9. Candesartan Hipertensi Tepat 10. Valsartan Hipertensi Tepat, disarankan pilih salah satu golongan ARB kombinasi golongan lain.
  • 39. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan 11. V- Block (Carvedilol) Hipertensi Kurang tepat diberikan pada pasien sesak nafas. 12. Ceftriaxone Pneumonia dengan peningkatan leukosit Kurang tepat, berikan antibiotic dengan spketrum lebih luas. 13. ISDN Sesak nafas, CHF Tepat 14. Dexamethasone Sesak nafas Kurang tepat. Memberikan efek antagonis terhadap pengobatan gagal ginjal dan menimbulkan retensi natrium yang diakibatkan kekurangan kalium. 15. Paracetamol Nyeri/ badan pegal Tepat 16. Lansoprazole Tukak lambung Tepat 17. Bisoprolol Hipertensi Tepat, disarankan pemberian pemberian V-Block di stop. 18. Ampicilin Sulbactam Pneumonia, peningkatan leukosit Tepat 19. Ambroxol syr Batuk berdahak Tepat 20. Muliavit syr Vitamin Tepat
  • 40. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pengkajian benar dosis dilakukan untuk memantau dosis yang di berikan sesuai dengan penyakit pasien atau belum sesuai dengan penyakit yang diderita pasien. Tabel 6. Pengkajian Benar Dosis Obat NO Nama Obat, Dosis, dan Sediaan Signa Tepat Dosis 1. Nacl 0.9% 10 gtt/i Tepat 2. Furosemide 20 mg/8 jam Tepat 3. Omeprazole 40 mg/ 12 jam Tepat 4. Combivent 1 fls/8 jam Tepat 5. Pulmicort 1 fls/ 8jam Tepat 6. Moxifloxacine 400mg/ Hari Tepat, tapi alergi 7. N- Acetylsystein 3x 200 mg Tepat 8. Amlodipine 1x 10 mg Tepat 9. Candesartan 1x 16 mg Tepat 10. Valsartan 2x 40 mg Tepat , Pilih satu saja dari golongan ARB Pengkajian Benar Dosis Obat
  • 41. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan 11. V- Block 2x 3.125 mg Tepat 12. Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam Tepat, first line gunakan gol. Beta Laktam+Macrolida/Floroquinolon 13. ISDN 1x 5 mg Tepat 14. Dexamethasone inj 5 mg Tepat 15. Paracetamol 1 gr drip 4x 500 mg Tepat 16. Lansoprazole 2x 30 mg Tepat 17. Bisoprolol 1x 2.5 mg Tepat 18. Ampicilin Sulbactam 1.5 gr/6 jam Tepat 19. Ambroxol syr 3xcth1 Tepat 20. Muliavit syr 3xC1 Tepat
  • 42. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (3 kali sehari), atau obat injeksi misalnya Ampicilin Sulbactam 1.5 gr/ 6 jam yang artinya diberikan 4 kali sehari setiap 6 jam. Pemberian obat dengan waktu yang benar akan membuat kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t1/2) yang panjang makan obat dapat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek dapat diberikan beberapa kali sehari dalam selang waktu tertentu. Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya pada saat makanatau bersama makanan ( Kee and Hayes, 1996). Pada tanggal 6 Sept 2023, Diberikan Amlodipine 10 mg, Candesartan 16 mg, dan Valsartan 40 mg secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB. Seharusnya berikan jeda waktu pemberian, dan di waktu yang sama setiap hari. Pengkajian Benar Waktu Pemberian
  • 43. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Waktu yang benar adalah saat dimana obat yang diresepkan harus diberikan. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari, seperti b.i.d (dua kali sehari), t.i.d (3 kali sehari), atau obat injeksi misalnya Ampicilin Sulbactam 1.5 gr/ 6 jam yang artinya diberikan 4 kali sehari setiap 6 jam. Pemberian obat dengan waktu yang benar akan membuat kadar obat dalam plasma dapat dipertahankan. Jika obat mempunyai waktu paruh (t1/2) yang panjang makan obat dapat diberikan sekali sehari. Obat-obat dengan waktu paruh pendek dapat diberikan beberapa kali sehari dalam selang waktu tertentu. Beberapa obat diberikan sebelum makan dan yang lainnya pada saat makanatau bersama makanan ( Kee and Hayes, 1996). Pada tanggal 6 Sept 2023, Diberikan Amlodipine 10 mg, Candesartan 16 mg, dan Valsartan 40 mg secara bersamaan pada pukul 20.00 WIB. Seharusnya berikan jeda waktu pemberian, dan di waktu yang sama setiap hari. Pengkajian Benar Waktu Pemberian
  • 44. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Pemberian obat kepada pasien terdapat beberapa cara yaitu: oral, parenteral rectal, vaginal, kulit, mata, telingan, dan hidung. Memberikan obat pada rute yang telah diresepkan tetapi jika diresep tidak terdapat rute pemberian obat makan apoteker harus memberikan keteranganrute pemberian obat tersebut pada etiket obat. Dari pengkajian yang dilakukan terhadap pasien Bapak N, semua pemberian terapi obat sudah benar diberikan dengan cara pemberian yang benar yaitu melalui oral dan parenteral. Pengkajian Benar Cara Pemberian
  • 45. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Memerikasa label obat untuk memastikan bahwa obat tersebut sudah diberikan dengan cara yang di instruksikan dan periksa cara pemberian pada catatan pemberian obat. Berdasarkan hasil pengkajian perawat sebagai tenaga kesehatan yang brtugas memberikan obat kepada pasien telah melakukan dokumentasi dengan benar pada Lembar Pemberian Obat (LPO) dokumentasi di tulis dengan melingkari jam pemberian obat beserta inisial/paraf petugas yang memberikan obat. Dokumentasi juga dilakukan pada Lembar Catatan Pemberian Obat ( CPO) yaitu dokumentasi semua obat yang diberikan kepada pasien dari Farmasi, obat dari farmasi diberikan 1 kali untuk obat 1 hari, kecuali ada terapi baru, dokumentasi ditulis dengan cara melingkari dan memberi paraf petugas farmasi yang memberikan/menyiapkan obat pasien. Pengkajian Benar Dokumentasi dan Benar Informasi
  • 46. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan Berdasarkan hasil pengkajian pada pasien Bapak N. pemberian terapi obat kepada pasien ditemukan beberapa kasus yaitu: 1.Pemberian obat anti hipertensi yaitu Candesartan 1x 16 mg dan Valsartan 2x 40 mg, yang masuk kedalam golongan ARB, pemberian Valsartan yang belum mencapai di tambahkan dengan obat dari golongan lain. 2.Pemberian obat anti hipertensi V-Block 2x 3.125 mg (golongan Beta BB generasi 3) dan Bisoprolol 1x 2.5mg ( golongan BB selektif). Berdasarkan Algoritme terapi Hipertensi (JNC 8), pasien hipertensi dengan CKD memiliki target tekan darah SBP<140 mmHg dan DBP <90 mmHg. First line yaitu - ACEI/ARB + CCB atau ACEI/ARB + Diuretik (Loop Diuretik). Jika akan melakukan kombinasi obat karena target tekanan darah belum tercapai disarankan memilih salah satu golongan yaitu CCB atau ACEI/ARB untuk obat kedua, lalu ditambah Diuretik untuk pilihan obat ketiga, dan bisa ditambah dengan golongan BB sebagai obat keempat. Disarankan jika sudah diberikan Bisoprolol (BB selektif) maka pemberian V-Block bisa di stop karena V-Block yang mengandung zat aktif Carvedilol masuk dalam golongan BB generasi 3 yaitu menghambat reseptor beta adrenergic 1 dan 2 serta reseptor adrenergic alpha-1 yang kurang tepat diberikan pada pasien karena pasien dengan keluhan sesak nafas berat. Pengkajian Benar Dokumentasi dan Benar Informasi
  • 47. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan 3. Pada tanggal 8 dan 12 September 2023 hasil Hb pasien yaitu 7.4, disarankan diberi terapi epoetin alpha untuk anemia. 4. Pasien mendapatkan terapi inj Furosemide 20mg/8 jam dan beberapa kali pemberian ekstra, salah satu efek samping dari Furosemide adalah peningkatan kadar asam urat sebesar 40%, sehingga disarankan agar dilakukan pengecekan Asam Urat, namun pada pengkajian pasien tidak pernah dilakukan pengecekan kadar asam urat. Salah satu efek samping Furosemide juga dapat meningkatkkan kardiotoksisitas yaitu menyebabkan hipokalemia yang dapat menyebabkan aritmia, sehingga perlu di lakukan pemantau hasil Kalium pada pasien. 5. Berdasarkan pengkajian pasien di berikan pertama kali antibiotic Moxiflon 400mg/Hari dan dilakukan Skin Test pada tanggal 5 September 2023, dan pasien mangalami reaksi alergi yaitu wajah bentol-bentol dan diberikan injeksi Dexamethasone 5 mg ekstra. Namun saat pasien pulang pasien mendapatkan obat Moxiflon tablet 1x 400 mg, disarankan memberikan antibiotic dari golongan lain, misalnya dari golongan ฮฒ Lactam atau Macrolida. Pengkajian Benar Dokumentasi dan Benar Informasi
  • 48. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Pembahasan 3. Pada tanggal 8 dan 12 September 2023 hasil Hb pasien yaitu 7.4, disarankan diberi terapi epoetin alpha untuk anemia. 4. Pasien mendapatkan terapi inj Furosemide 20mg/8 jam dan beberapa kali pemberian ekstra, salah satu efek samping dari Furosemide adalah peningkatan kadar asam urat sebesar 40%, sehingga disarankan agar dilakukan pengecekan Asam Urat, namun pada pengkajian pasien tidak pernah dilakukan pengecekan kadar asam urat. Salah satu efek samping Furosemide juga dapat meningkatkkan kardiotoksisitas yaitu menyebabkan hipokalemia yang dapat menyebabkan aritmia, sehingga perlu di lakukan pemantau hasil Kalium pada pasien. 5. Berdasarkan pengkajian pasien di berikan pertama kali antibiotic Moxiflon 400mg/Hari dan dilakukan Skin Test pada tanggal 5 September 2023, dan pasien mangalami reaksi alergi yaitu wajah bentol-bentol dan diberikan injeksi Dexamethasone 5 mg ekstra. Namun saat pasien pulang pasien mendapatkan obat Moxiflon tablet 1x 400 mg, disarankan memberikan antibiotic dari golongan lain, misalnya dari golongan ฮฒ Lactam atau Macrolida. 6.Pasien Pneumonia yang dirawat di ICU disarankan diberikan terapi antibiotic dari golongan ฮฒ Lactam+Macrolida/Fluoroquinolon, namun karena pasien alergi Fluoroquinolon maka bisa diberikan bersamaan dengan golongan Macrolida, berdasarkan hasil pengkajian pasien hanya mendapatkkan terapi Ampicilin Sulbactam tunggal, dan hasil Leukosit pasien setelah pemberian Ampicilin Sulbactam selama 9 hari yaitu 10,13 ยณ/ยตL, sehingga dinilai kurang efektif pada pasien. Pengkajian Benar Dokumentasi dan Benar Informasi
  • 49. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Kesimpulan Saran Berdasarkan hasil pengkajian pemberian terapi yang diberikan kepada pasien bapak N di dapat kesimpulan yaitu: 1.Terapi Pneumonia+CKD on HD+ CHF HHD kurang tepat karena pasien sempat di rawat di ICU maka antibiotic yang disarankan yaitu golongan ฮฒ Lactam+Macrolida/Fluoroquinolon, namun karena pasien alergi maka bisa di ganti dengan terapi yang lain. 2. Terapi Obat PBJ pasien kurang tepat karena masih mendapatkan Moxiflon tablet, sedangkan pasien dengan riwayat alergi Moxifloxacin. 3. Terapi untuk Hipertensi +CKD kurang tepat karena pasien mendapatkan beberapa obat dari golongan yang sama yaitu ARB (candesartan dan Valsartan) dan diberikan pada waktu yang bersamaan. 4. Pasien dengan hasil Hb 7.4 disarankan diberikan terapi epoetin alfa untuk anemia. 5. Tidak dilakukan pemeriksaan asam urat pada pasien yang diberikan terapi furosemide selama perawatan (14hari) Kesimpulan
  • 50. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4 Kesimpulan Saran Berdasarkan hasil pengkajian disarankan agar pasien dengan multi diagnosis dan dirawat oleh lebih dari 1 dokter agar melakukan kolaborasi secara bersamaan dalam hal pemberian terapi kepada pasien. Kolaborasi juga dilakukan terhadap tenaga kesehatan lainnya yaitu Apoteker, serta perawat untuk memastikan penggunaan obat yang tepat kepada pasien. Saran
  • 51. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 5 Bab 4