Dokumen tersebut merangkum biografi seorang pendidik bernama Upik Junianti dan menjelaskan konsep gerak dan lagu serta cetar sebagai alternatif pembelajaran untuk anak usia dini. Dokumen ini juga memberikan contoh lagu dan cerita cetar tentang ulat yang berubah menjadi kupu-kupu beserta makna moral, motorik, dan kognitif yang dapat dipetik dari lagu dan cerita tersebut.
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
KARYA NYATA GERAK DAN LAGU
1. Nama : Upik junianti
Jabatan : Tutor/Pendidik
Lembaga : Pos Paud Ngesti Utami
TTL : Banyumas, 15 Juni 1989
Alamat : Desa Wlahar RT002/ RW002
Kec.Wangon Kab.Banyumas Jateng-53176
Alamat email : upikjunianti@gmail.com
( fb: upikjunianti@gmail.com/ twitter: @junianti_upik)
Blog : http://upikjunianti.blogspot.com
Penulis adalah mahasiswa S1 UT
2. GERAK DAN LAGU
CETAR
(cerita dan tari )
Karya : Upik Junianti
Ulat kupu-kupu
3. APA ITU GERAK DAN LAGU ??
Gerak lagu merupakan salah satu alternatif
pembelajaran bagi guru agar lebih meningkatkan
seluruh aspek perkembangan khususnya aspek
kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik pada
anak.
Gerak lagu mengkordinasikan antara lagu dengan
gerakan/motorik.
8. A.LATAR BELAKANG
Pada masa usia dini merupakan masa terjadinya
kematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap
merespon stimulasi (rangsangan) yang diberikan oleh
lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk
meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan
potensi fisik (motorik), intelektual, emosional, sosial,
bahasa, seni dan moral spiritual.
9. Berdasarkan hasil studi longitudinal Bloom (Juntika Nurikhsan,
2007 : 138) menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kepasitas
kecerdasan sudah mencapai 50%, usia 8 tahun mencapai 80 % dan
usia 13 tahun mencapai 92 %.
100%
80%
60%
40%
20%
0%
usia 4 tahun
usia 8 tahun
usia 13 tahun
10. B.MASALAH DAN TUJUAN
1. Masih sedikitnya pembelajaran gerak dan lagu
yang diterapkan kepada anak usia dini oleh pendidik,
yang mengakibatkan anak tidak senang bermain alat
musik, tidak senang bernyanyi, merasa sulit menghafal
lagu, bernyanyi dan kurang peka terhadap suara-suara
11. 2. Masih banyak anak yang merasa malu dan takut ketika
ibu gurunya menyuruh untuk bernyanyi dan bergerak
sesuai lagu, padahal dengan musik dan nyanyian dapat
menyalurkan, mengendalikan, menimbulkan rasa senang,
lucu, haru dan kagum. Hal ini sangat erat kaitannya
dengan perkembangan psikomotorik anak;
12. 3. Ada beberapa anak yang masih susah untuk
mendengarkan cerpen/ dongeng lewat buku. Karena
itu cetar atau cerita tari adalah terobosan baru untuk
memberikan pesan kepada anak melalui gerak dan
lagu
13. 4. Kurangnya kemampuan guru dalam bidang
bercerita atau dongeng. Karena itu CETAR dapat
mempermudah bagi pendidik yang memang kesulitan
dalam menyampaikan sebuah cerita/dongeng.
14. C. STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
A. Manfaat Teoritis
Dapat dijadikan suatu pola dan strategi pembelajaran bagi guru dalam proses
meningkatkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik melalui pembelajaran gerak
dan lagu.
Dapat dijadikan sebuah alternatif pembelajaaran dalam meningkatkan kecerdasan
musikal dan kecerdasan kinestetik anak usia dini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan:
Informasi bagi para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan kecerdasan
musikal dan kecerdasan kinestetik anak usia dini Kelompok Bermain Mandiri SKB
Sumedang. Sebagai bahan masukan bagi para pengelola pendidikan anak usia dini, dalam
merencanakan, melaksanakan, menempatkan dan mengevaluasi pembelajaran dalam
mengembangkan kecerdasan musikal dan kecerdasan kinestetik.
Masukan bagi Pimpinan Lembaga Pos Paud untuk memfasilitasi guru dalam merumuskan
konsep dalam mengembangkan kecerdasan musikal dan kecerdasankinestetik anak usia
dini di masa yang akan datang
Bagi penulis sebagai temuan awal untk mendapatkan karya selanjutnya sebagai
pembelajaran anak usia dini untuk mengembangkan kecerdasan musikal dan kecerdasan
kinestetik anak
Pesan moral yang terkandung dalam cetar sebagai pesan moral yang sangat bagus untuk
anak sekaligus untuk guru.
15. B. Deskripsi strategi cetar
1) Menarik.
Pemilihan syair terlebih dahulu harus direncanakan. Sesuaikan dengan tema dan tujuan dari
pembelajaran. Setelah penentuan tema, cari lagu yang menarik dan dekat dengan dunia
anak serta lagu yang mengandung cerita. Di harapakan guru lebih kreatif nantinya.
2) Ekspresif
Gerak dan lagu yang baik apabila disampaikan secara ekspresif. Mimik muka, body language
serta kedalaman penjiwaan dibutuhkan agar pesan tersampaikan tersampaikan.
3) Intonasi
Intonasi suara yaitu dalam gerak dan lagu harus mempunyai nada suara jelas dan ekspresif
sesuai dengan syair dan gerakannya
4) Rileks
Dalam gerak dan lagu itu harus dilakukan dengan rileks (santai) tidak terburu-buru.
Kondisi rileks juga untuk menjaga emosi anak dalam mendengarkan dan mengikuti
guru. Sehingga anak dapat berimajinasi kedalam lagu tersebut.
5) Interaktif
Interaksi dalam gerak lagu memberikan umpan balik kepada anak didik yang
mendengarkan. Interaksi gerak dan lagu bersama sehingga anak-anak akan merasa
senang mengikutinya.
17. A.PROSEDUR PELAKSANAAN CETAR
1. Pembuatan RKH (Rencana
Kegiatan Harian)
RKH Sangat penting untuk menentukan gerak dan lagu yang akan
diciptakan dan yang akan di pergunakan dalam pembelajaran.
18. RENCANA KEGIATAN MINGGUAN
POS PAUD : NGESTI UTAMI
KELOMPOK USIA : 3-4 Tahun
SEMESTER : 1
BULAN : OKTOBER
MINGGU : 12
TEMA : BINATANG
SUB TEMA : MACAM-MACAM BINATANG
LINGKUP PERKEMBANGAN INDIKATOR MATERI KURIKULUM KETERANGAN
MORAL AGAMA Mulai memahami arti kasih dan
sayang kepada ciptaan Tuhan
- Menyebut contoh ciptaan
Tuhan secara sederhana
- Memberi makanan
binatang
- Mau menolong teman
- Menunjukan empati dan
perhatian terhadap orang
lain ( teman sebaya )
Kosa kata
- Binatang ternak
- Serangga
- Binatang buas/liar
Lagu
- Binatang berjalan
- A, I, u, e o
- Kucing cat
Tepuk
- Ayam
- Gajah
- Ikan
- binatang
FISIK
Motorik kasar Melompat turun dari ketinggian
kurang lebih dari ketinggian 20 cm
daribawah tinggi lutut kaki
- Dapat melompat sebanyak
empat langkahberturut-turut
Motorik halus Membuat garis mendatar, tegak,
lurus, dan lingkaran
- Membuat garis mendatar,
tegak, lurus, dan lingkaran
KOGNITIF Menunjukan bentuk- bentuk dasar
yang diminta ( lingkaran, segi tiga, segi
empat )
- Menyebut dan menunjuk
benda-benda yang
berbentuk geometri
BAHASA Menjawab pertanyaan “ siapa”, “
mengapa “, “ dimana”
- Menjawab pertanyaan “
siapa”, “ mengapa “, “
dimana”
SOSIAL EMOSIONAL Mulai menunjukan ekspresi menyesal
ketika melakukan kesalahan
- Mulai menunjukan ekspresi
wajar
- Minta maaf jika melakukan
kesalahan
19. RENCANA KEGIATAN HARIAN
POS PAUD NGESTI UTAMI
DESA WLAHAR KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS
Tema : Binatang
Sub Tema : Macam-macam binatang ( kupu-kupu )
WAKTU INDIKATOR MATERI KURIKULUM KEGIATAN ALAT/SUMBER
BELAJAR
KETERANGAN
30 menit
60 menit
15 menit
15menit
MA: Memperlihatkan kasih
sayang kepada ciptaan
Tuhan
MK: Melempar sesuatu
secara terarah
MH: Mengkoordinasikan
mata dan tangan untuk
melakukan gerakan yang
rumit
KG: Mengurutkan benda
berdasarkan 5 seriasi
ukuran atau warna
B:Menjawap pertanyaan
sederhana
SE: Menunjukan
antusiasme dalam
melakukan permainan
kompetitif secara positif
MA: Menyebut contoh
ciptaan Tuhan secara
sederhana
MK: Melakukan
benerapa gerakan ulat
dan kupu-kupu
MH: Menebalkan
gambar kupu-kupu
KG: Menyebut dan
menunjuk benda-benda
yang berbentuk
geometri-
B:Menjawab
pertanyaan “ siapa”, “
mengapa “, “ dimana”
Se: Mulai menunjukan
ekspresi wajar
Kegiatan awal
Baris
Berhitung
Menyanyi
Masuk
Salam
Doa
Kegiatan inti:
Istirahat
Makan bersama
Kegiayan akhir
-recalling
-Berdoa
-Pulang
Kosa kata
- Binatang
ternak
- Serangga
- Binatang
buas/liar
Gerak dan lagu :
Ulat kupu-kupu
Mengetahui:
Pengelola
Supri Astuti
Wlahar,.......
Guru sentra
Upik Junianti
20. Cerpen/dongeng anak :
penulis : Upik Junianti
Elsa sedang bermain ditaman untuk menangkap kupu-kupu. Dan tidak lama kemudian
Elsa menjerit keras.
Elsa : ibu !!!!!
Ibu : kenapa sayang ?
Elsa : Ibu ada ulat didaun itu. kata Elsa ketakutan.
Ibunya pun tersenyum.
Ibu : kenapa takut sama ulat. Bukannya Elsa suka kupu-kupu.
Elsa : iya tapi ulat itu menjijikan.
Ibu : asal kamu tahu ulat itu akan menjadi kupu-kupu yang cantik. Kupu-kupu nantinya
bertelor. Dan telur itu menetas keluar ulat kecil. Ulat kecil itu makan daun, akhirnya
ulat itu tumbuh menjadi besar. Saat ulat itu besar kini dia berhenti makan. Dan dia pun
berubah menjadi kepompong. Biasanya kepompong itu menempel disekitar pohon, ada
yang didaun, ada juga yang diranting. Setelah beberapa lama kepompong itu berubah
menjadi kupu-kupu cantik. Sayapnya warna-warni dan terbang diatas bunga-bunga yang
ditaman.
karena itu Elsa jangan sekali-kali membunuh ulat ya.
Elsa pun mengangguk sambil memandang ulat kecil itu. wah ternyata ulat itu cantik dan
juga lucu.
21. CONTOH LAGU CETAR UNTUK GERAK DAN LAGU
syair lagu :
ULAT MENJADI KUPU-KUPU (metamorfosis)
Ada telor bentuknya bulat Telor menetas keluar ulat
Ulatnya jalan pelan naik ke dahan-dahan
Dia makan daun pisang
ulatnya berpuasa
tidak makan dan tidak minum
memohon pada Tuhan tunggu keajaiban
ulat berubah jadi kepompong
kepompong jadi kupu-kupu
kupu-kupu cantik sekali
dia terbang ke kanan, dia terbang ke kiri
dia terbang keliling bumi
23. A. MORAL AGAMA
Pengetahuan tenang rukun islam yang ke-3
Pengertian sederhana tentang puasa : tidak makan dan tidak minum
Menyebutkan dan mengetahui beberapa sifat Tuhan : Irodah (Maha
Berkehendak)
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak untuk
menciptakan sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: Jadilah
! lalu jadilah ia. (Al-Baqarah :117)
Hikmah tawakal kepada Allah dan selalu berdoa kepadaNYA.
Memperlihatkan kasih sayang kepada ciptaan Tuhan.
Terkadang kita jijik kepada seekor ulat. Dan yang sering dilakukan
adalah membunuhnya. Dengan lagu ini mungkin akan menumbuhkan
rasa kasih sayang kepada salah satu ciptaan Tuhan, karena ulat itu akan
menjadi kupu-kupu yang cantik. Dan didepan Allah kita adalah sama.
24. B. MOTORIK
Dengan gerakan-gerakan yang bersesuaian dengan lagu
yang mereka dengarkan, anak-anak secara tidak langsung
motorik anak pun menjadi terlatih. Semakin bervariasi
gerakan yang diberikan kepada anak, maka motorik anak-anak
pun semakin banyak yang terlatih. Biasanya variasi
gerakan meliputi gerakan kepala, gerakan tangan, gerakan
kaki, gerakan pinggang dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Gerak dan lagu adalah salah satu bagian dari olahraga atau
senam, maka manfaatnya pun hampir seragam. Misalnya
untuk menstabilkan dan menambah kekebalan tubuh,
menyehatkan badan, membuat anak berpikir lebih jernih,
menghindarkan kemalasan, melatih sportifitas, dan lain-lain
25. C. KOGNITIF
1. SAINS (IPA)
Dengan syair lagu diatas secara tidak langsung anak-anak belajar tentang
metamorfosis kupu-kupu. Dan itu akan membantu anak-anak
menggambarkan proses terjadinya serangga cantik itu. akan ada pengetahuan
baru oh ternyata kupu-kupu itu sebelumnya si ulat.
kupu-kupu ada 4 tahapan
Telur
Larva ( ulat)
Pupa (Kepompong)
Kupu-kupu
2. Konsep Bentuk
Seperti dalam syair lagu baris pertama ada telor bentuknya bulat. Secara tidak
langsung anak akan mengetahui bentuk bulat/ lingkaran. Walaupun kecil telor
ulat memeng berbentuk bulat. Syair juga bisa diganti dengan lonjong. Untuk
mengetahui bentuk geometri yang lain.
26. D.BAHASA
Dengan gerak dan lagu ini anak akan dapat
mengembangkan kemampuan bahasanya. Lagu Ulat
kupu-kupu yang saya buat ini menciptakan sebuah
cerita sederhana tentang proses metamorfosis pada
ulat. Lagu ini bisa digunakan oleh guru untuk sebuah
dongeng atau cerita dengan tema : binatang serangga
seperti kupu-kupu. Anak akan merasa tertarik dan
senang. Secara tidak langsung anak bisa menerimanya
dengan cepat.
27. E. SOSIAL EMOSIONAL
Biasanya gerak dan lagu dilakukan secara massal. Hal
ini membuat anak menjadi terbiasa untuk bisa
beradaptasi dengan lingkungannya, dan
meningkatkan kemampuan bersosialisasi.
Karena untuk melakukan gerak dan lagu anak-anak
harus berbaris rapi, mengikuti instruksi guru, dan
gerakan- gerakan antara satu anak dengan anak yang
lain di dalam gerak dan lagu bersesuaian, maka anak-anak
pun terlatih untuk bisa disiplin
Menumbuhkan rasa saling menghargai dan
menghormati. Serta tidak membeda-bedakan teman.
28. 2. Merancang lagu dan gerakan
Sesuaikan syair dengan tema dan indikator yang tedapat
dalam RKH. Dan diharapkan syai lagu mudah untuk
dipahami oleh anak dan mengandung makna dan pesan
yang baik.
Sesuikan gerakan dengan syair lagu. Gerakan dari syair
itu harus sesuai supaya anak bisa memahami serta
masuk dalam imajinasi lagu dan gerakannya.
Setelah tepat dan sesuai baru disampaikan kepada
pengelola dan guru-guru lain untuk dinilai dan dimintai
pendapatnya.
29. Langkah-langkah dalam melakukan gerak lagu
1. Kondisi kesehatan
- Rohani
Kita sebagai pendidik saat melakukan gerak dan lagu diwajibkan sehat rohani dan selalu
bersfikir dan bersifat positif. Karena jika kita dalam kondisi yang sedang mengalami kesehatan
rohani yang lemah akan mempengaruhi dalam gerak da lagu tersebut
- Jasmani
Karena dalam gerak dan lagu memerlukan suara yang prima, ekspersi tubuh dan kenyamanan,
maka harus fit dan sehat badannya
2.Persiapan
- Memilih lagu
Memilih lagu merupakan hal sangat penting karena tidak semua dongeng dapat diterapkan
kepada anak usia dini. Lagu yang dapat diterapkan kepada anak usia dini adalah lagu dan
gerakan yang menarik, sederhana, menghibur dan mengilhami anak untuk melakukan sesuatu
yang kreatif dan positif.
- Menghafal syair dan gerakan
Sebelum melakukan gerak dan lagu diwajibkan untuk menghafal syair dan gerakannya. Karena
tidaklah mungkin mengajarkan gerak dan lagu dengan menggunakan teks.
30. B. HASIL ATAU DAMPAK YANG DICAPAI DALAM
MELAKSANAKAN STRATEGI GERAK DAN LAGU
1) Pendidik semakin terpacu dan kreatif melakukan gerak dan lagu dalam
proses pembelajaran.
2) Anak-anak yang tumbuh sebagai karakter yang berakhlak mulia,
bertangung jawab, dan penuh kasih sayang. Karakter seorang anak
tidak dapat terbentuk dengan sekejap. Membutuhkan proses,
sehingga karakter yang baik itu dapat dilakukannya dengan
kesadaran sendiri tanpa paksaan dan tekanan dari orang lain
3) Anak menjadi lebih semangat selama kegiatan pembelajaran,
karena pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan.
4) Kreativitas dan kemampuan anak semakin berkembang. Kretivitas
yang diperoleh salah satunya dari proses pengembangan imajinasi
dari pendalaman suatu gerak dan lagu.
5) Input dari masyarakat semakin positif ditunjukkan dengan jumlah
kenaikan anak didik setiap tahunnya.
31. C. KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM
MELAKSANAKAN STRATEGI YANG DIPILIH
1. Membutuhkan waktu, niat dan kerjasama dalam
membuat media pembelajaran gerak dan lagu
sehingga pendidik harus menerapkan skala prioritas
dalam pembuatan media gerak lagu.
2. Dibutuhkan kemauan yang kuat dalam menerapkan
strategi CETAR karena dalam pembuatannya
membutuhkan waktu dan kreativitas.
32. D. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG
Faktor-faktor yang mendukung dalam penerapan strategi CETAR adalah :
1. Komitmen untuk senantiasa berkarya membuat perubahan untuk
anak bangsa. Komitmen yang kuat yang disertai dengan niat yang tulus
dari seorang pendidik agar anak-anak menjadi anak-anak yang
berkualitas akhlak dan kemampuannya.
2. Semangat pendidik dalam membimbing anak-anak menjadi anak
yang berkarakter sejak dini. Membuat program-program pembelajaran
yang mendukung penanaman karakter anak yang baik.
3. Kegiatan-kegiatan lain yang menunjang, seperti cerita bergambar,
dongeng dan gerak lagu lainnya.
4. Semangat pengelola dalam penyampaian kegiatan pembelajaran
kepada orang tua murid selama anak-anak belajar dan bermain di
kelas.
33. E. TINDAK LANJUT/RENCANA DESIMINASI
Tindak lanjut penerapan strategi CETAR untuk meningkatkan kreatifitas
anak usia dini di Pos Paud Ngesti Utami, antara lain :
1. Akan terus mengkaji ulang dan menyempurnakan strategi CETAR
sehingga mampu menjadi suatu strategi yang bermutu.
2. Mengadakan seminar dan pelatihan-pelatihan secara continue guna
CETAR agar dapat digunakan lembaga lainnya dalam pembelajaran
gerak dan lagu.
3. Memberdayakan dan mengaktifkan semua elemen pendidik anak
usia dini agar menggunakan CETAR untuk mengoptimalkan
penanaman karakter anak dengan menggunakan CETAR sebagai
strateginya melalui program-program di Forum HIMPAUDI.
4. Pendisiminasian karya CETAR di POS PAUD NGESTI UTAMI yang
telah dilakukan pada
35. A. SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan Karya Nyata diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. CETAR adalah strategi yang dapat digunakan dalam menyampaikan Cerita
kepada anak usia dini sebagai gerak dan lagu.
2. Hasil yang diperoleh dalam penerapan strategi Cetar adalah pendidik
semakin kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran serta
maksimal menggunakan gerak dan lagu dalam pembelajaran dengan
metode/cara yang menyenangkan.
3. Kendala yang dihadapi selama penerapan strategi Cetar adalah waktu dan
kemauan yang kuat sehingga tujuan dari penerapan strategi ini bisa berhasil
4. Faktor pendukung yang menunjang pelaksanaan strategi CETAR adalah
komitmen pendidik, semangat dari para pendidik itu sendiri
5. Tindak lanjut dari strategi CETAR yaitu memberdayakan semua elemen
pendidikan anak usia dini agar menggunakan gerak dan lagu dalam
pembelajaran sebuah cerita dengan mengoptimalkan strategi CETAR sebagai
metodenya.
36. B. Rekomendasi
1. Rekomendasi untuk pemerintah dan pembuat kebijakan strategi
CETAR dapat menjadi model dalam pembelajaran Gerak dan lagu anak
usia dini karena strategi ini sangat bermanfaat untuk penanaman nilai-nilai
karakter anak dan penerapannya pada PAUD di seluruh
Indonesia.
2. Rekomendasi untuk pengelola PAUD
Pemberdayaan dan optimalisasi gerak dan lagu sebagai indikator
pengembangan kemampuan anak disertai penerapan strategi CETAR
di dalamnya.
3. Rekomendasi untuk pendidik anak usia dini.
Mengaplikasikan strategi CETAR ketika menyampaikan cerita/
dongeng kepada anak sebagai pembelajaran di kelas.
4. Rekomendasi untuk masyarakat.
Agar masyarakat senantiasa memberikan dukungan penuh kepada
setiap program dan metode pembelajaran di PAUD sehingga strategi
CETAR dapat lebih maksimal lagi.
37. DAFTAR PUSTAKA
Ilmiah Anak Usia Dini: bulletin PADU.Vol 5: Ditjen PLS DepDikNas.
(April 2006).
Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian suatu PendekaPraktek edisi
revisi VI Jakarta:: Rineka Cipta.
Arsyad, A (2005). Media Pembelajaran.Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada.
Arsyad dan Mukti (1988). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta. Erlangga
Depdikbud , (1993) . Kamus Besar Bhasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka .
Dhieni, N (2007). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta. Universitas
Terbuka.
Direktorat PLSP . ( 2006 ). Bermain. Jakarta. Depdikna