Dokumen tersebut memberikan pedoman untuk mencegah penularan infeksi melalui kontak, droplet, dan udara pada pasien yang diisolasi. Pedoman tersebut mencakup penempatan pasien di ruangan terpisah atau dengan jarak lebih dari 1 meter, membatasi transportasi pasien, menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, serta membersihkan peralatan sebelum digunakan untuk pasien lain.
1. MONITORING DAN EVALUASI RUANGAN ISOLASI
HARI/TANGGAL : .............................. ...................... 20 RUANG:
NO PENULARAN MELALUI KONTAK
HASIL
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1. PENEMPATAN Pasien ditempatkan diruangan
PASIEN rawat terpisah, bila tidak
mungkin kohorting
Pasien ditempatkandengan jarak
>1meter antar tempat tidur
2. TRANSPORTASI Gerak pasien dibatasi pada saat
PASIENpemindahan
Transport pasien hanya kalau
perlu saja
Petugas memakai sarung tangan non
streil terbuat dari latekssaat masuk
keruang pasien
Petugasmengganti sarung
tangan setelah kontak engan
bahan infeksius (feses,cairan
drein)
Petugas melepaskan sarung
tangan sebelum keluar dari
kamar pasiendan cuci tangan
dengan antiseptik
Ptugas memakai gaun bersih,
tidak streil saat masuk ruang
pasien untuk melindungi baju
dari kontak dengan pasien,
permukaan lingkungan,barang
diruang pasien, cairan diare
pasien,ileostomy,colostomy,luka
terbuka
Petuga melepaskan gaun
sebelum keluar ruangan,jaga
agar tidak ada kontaminasi
silang kelingkungan dan pasien
lain
Petugas menggunakan apron
bilaguna permeabel tidak ada,
untuk mengurangi penetrasi
cairan, dan tidak dipakai sendiri
Peralatan non kritikal dipakai untuk 1
pasien atau pasien denganinfeksi
mikrob yang sama
Peralatan dibersihkan dan
disinfektansebelum dipakai
3. ALAT
PELINDUNG
DIRI
4. PERALATAN
UNTUK
PERAWATAN
2. 5. PENULARAN
MELALUI
DROPLET
6. PENULARAN
MELALUI AIR
BORNE/
UDARA
untuk pasien lain.
1.Penempatan pasien
Pasienditempatkan
diruangterpisah,bila
tidak mungkin
kohorting.bila keduanya
tidak mungkin buat
pemisah dengan jarak>
1meter antarTTdan
jarakdengan pengunjung
Pintudipertahankan
terbuka, tidak
perlupenaganan khusus
terhadap udaradan
pentilasi ( katagori1B)
2. Transport pasien
Gerak pasien dibatasi
pada saat pemindahan
Droplet dibatasi dengan
mengenakan masker
pada pasein, menerapkan
hyigine respirasi dan
etika batuk
3. APD
Bilabekerja radius 1
meter daripasien, dan
saat kontakerat dengan
pasien, petugas
menggunkan masker
Masker selalu dipakai
saat memasuki ruang
rawat pasien dengan
infeksi saluran napas
1.Penempayan pasien
Pasien ditempatkan
dirang terpisah, yang
mempunyai teanan
negative, aliran udara 6 –
12x/jam dan pengeluaran
udara mengalir
keruang/tempat lain Rs
Pintu ruang pasien
tertutup
Bila runag terpisah tidak
memungkinkan
tempatkan pasien dengan
pasien lain yang
mingidap mikroba yang
samadantidak
3. tercampur pasien infeksi
lain (khorting dalam
jarak > 1meter
Petugasmelakukan
koordinasi dengan
petugas PPIRS untuk
penempatan pasien
2.Transport pasien
Gerak pasien dibatasi
dan transport pasien
hanyadilakukan jika
dipelukan
Pasiendipakaikan
maskerbedah saat
dilakukanpemeriksaan
3. APD
Petuga menggunkan
masker repirator (N95-
katagori N pada efesiensi
95%) saat masuk ruang
TB atau suspek TB paru
Orang yang rentan tidak
diperbolehkan masuk
keruang pasien yang
diketahui campakatau
cacar air kecuali petugas
yang sudah diimunisasi
Jika petuga/pengunjung
yangrentanharus
masuk, harus
menggunakan respirator
untuk pencegehan
Petugas menggunkan
sarung tangan dan gaun
ketika masuk atau saat
melakukan tindakan
pada pasien