Bagaimanakah perkhidmatan pergigian pasca pandemik Covid-19 di Malaysia?
Slides presentation ini adalah sebahagian daripada bahan promosi yang disampaikan kepada masyakarat umum di Kampar sepanjang jerayawara sempena Minggu Promosi Kesihatan Pergigian 2020 pada bulan Ogos yang lalu.
Bagaimanakah perkhidmatan pergigian pasca pandemik Covid-19 di Malaysia?
Slides presentation ini adalah sebahagian daripada bahan promosi yang disampaikan kepada masyakarat umum di Kampar sepanjang jerayawara sempena Minggu Promosi Kesihatan Pergigian 2020 pada bulan Ogos yang lalu.
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitCahya Legawa
Salah satu program PPI di rumah sakit adalah menyusun dokumen ICRA. Presentasi ini memberikan gambaran umum tentang menyusun ICRA saat merencanakan konstruksi di walayah rumah sakit, dan pertimbangannya dalam pengendalian infeksi.
Akreditasi rumah sakit juga mewajibkan setiap rumah sakit mendokumentasikan ICRA.
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO uning wikandari
Latar belakang Penerapan Kewaspadaan Standar diharapkan dapat menurunkan risiko penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di semua fasilitas pelayanan kesehatan (FPK). Kebersihan tangan merupakan komponen terpenting dari Kewaspadaan Standar dan merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam mencegah penularan patogen yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Selain kebersihan tangan, pemilihan alat pelindung diri (APD) yang akan dipakai harus didahului dengan penilaian risiko pajanan dan sejauh mana antisipasi kontak dengan patogen dalam darah dan cairan tubuh. Untuk mendukung praktik yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan saat memberikan pelayanan perawatan, semua individu (termasuk pasien dan pengunjung) harus mematuhi program pencegahan dan pengendalian infeksi di FPK. Pengendalian penyebaran patogen dari sumber yang infeksius merupakan kunci program pengendalian sumber penularan infeksi. Salah satu langkah pengendalian sumber penularan infeksi adalah kebersihan pernapasan dan etika batuk yang dikembangkan saat munculnya severe acute respiratory syndrome (SARS), kini termasuk dalam Kewaspadaan Standar. Peningkatan penerapan Kewaspadaan Standar ini di seluruh dunia akan secara signifikan menurunkan risiko yang tidak perlu dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan lingkungan kerja yang aman sesuai dengan langkah yang dianjurkan dapat menurunkan risiko transmisi. Dibutuhkan kebijakan dan dukungan pimpinan untuk pengadaan sarana, pelatihan untuk petugas kesehatan, dan penyuluhan untuk pasien serta pengunjung. Hal tersebut penting dalam meningkatkan lingkungan kerja yang aman di tempat pelayanan kesehatan.
dalam rangka percepatan penanganan covid-19, maka upaya yg harus terus di tingkatkan adalah TRACING, TESTING DAN TREATMENT, agar dapat memutus mata rantai penularan. maka dari itu slide ini mengajak kita melihat kembali bagaimana upaya kita dalam berkontribusi agar pandemi dapat segera berakhir
Pengantar Aplikasi ICRA bagi PPI di Rumah SakitCahya Legawa
Salah satu program PPI di rumah sakit adalah menyusun dokumen ICRA. Presentasi ini memberikan gambaran umum tentang menyusun ICRA saat merencanakan konstruksi di walayah rumah sakit, dan pertimbangannya dalam pengendalian infeksi.
Akreditasi rumah sakit juga mewajibkan setiap rumah sakit mendokumentasikan ICRA.
Penerapan Kewaspadaan Standar di Fasilitas Pelayanan Kesehatan - WHO uning wikandari
Latar belakang Penerapan Kewaspadaan Standar diharapkan dapat menurunkan risiko penularan patogen melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Penerapan ini merupakan pencegahan dan pengendalian infeksi yang harus rutin dilaksanakan terhadap semua pasien dan di semua fasilitas pelayanan kesehatan (FPK). Kebersihan tangan merupakan komponen terpenting dari Kewaspadaan Standar dan merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam mencegah penularan patogen yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan. Selain kebersihan tangan, pemilihan alat pelindung diri (APD) yang akan dipakai harus didahului dengan penilaian risiko pajanan dan sejauh mana antisipasi kontak dengan patogen dalam darah dan cairan tubuh. Untuk mendukung praktik yang dilaksanakan oleh petugas kesehatan saat memberikan pelayanan perawatan, semua individu (termasuk pasien dan pengunjung) harus mematuhi program pencegahan dan pengendalian infeksi di FPK. Pengendalian penyebaran patogen dari sumber yang infeksius merupakan kunci program pengendalian sumber penularan infeksi. Salah satu langkah pengendalian sumber penularan infeksi adalah kebersihan pernapasan dan etika batuk yang dikembangkan saat munculnya severe acute respiratory syndrome (SARS), kini termasuk dalam Kewaspadaan Standar. Peningkatan penerapan Kewaspadaan Standar ini di seluruh dunia akan secara signifikan menurunkan risiko yang tidak perlu dalam pelayanan kesehatan. Peningkatan lingkungan kerja yang aman sesuai dengan langkah yang dianjurkan dapat menurunkan risiko transmisi. Dibutuhkan kebijakan dan dukungan pimpinan untuk pengadaan sarana, pelatihan untuk petugas kesehatan, dan penyuluhan untuk pasien serta pengunjung. Hal tersebut penting dalam meningkatkan lingkungan kerja yang aman di tempat pelayanan kesehatan.
dalam rangka percepatan penanganan covid-19, maka upaya yg harus terus di tingkatkan adalah TRACING, TESTING DAN TREATMENT, agar dapat memutus mata rantai penularan. maka dari itu slide ini mengajak kita melihat kembali bagaimana upaya kita dalam berkontribusi agar pandemi dapat segera berakhir
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subangjualobat34
Jual Obat Aborsi Cytotec | 083848007379 | Obat Aborsi Cytotec | Obat Telat Bulan | Obat Pelancar Haid | Obat Penggugur Kandungan | Cara Aborsi Aman | Cara Menggugurkan Kandungan | Apotek Cytotec | Klinik obataborsi7 | Jual Jamu Aborsi | Tempat Aborsi | Jual Obat Cytotec | Agen Cytotec | Alamat Penjual Cytotec | Tempat Penjual Cytotec | Harga Obat Aborsi | Harga Obat Cytotec | Obat Aborsi Wilayah.
Hp / WA :083848007379
APOTEK : Kami Jual Obat Aborsi Cytotec Hub :083848007379 | Jual Obat Aborsi Cytotec| Obat Penggugur Kandungan Cytotec |
Obat Pelancar Haid Tuntas. Dengan harga yang bisa Anda pilih sesuai usia kandungan Anda.
Tips menghindari penjual obat palsu:
(1) Hindari penawaran dengan harga yang murah / murahan hasil pasti (GAGAL).
(2) Layanan Setiap Waktu, bisa di TLP, dengan Respon yang baik & cepat.
(3) Mendapatkan No Resi Pengiriman supaya anda bisa cek melalui JNE/TIKI/POS terdekat untuk mengetahui / memastikan pesanan anda.
(4) Ada berbagai BUKTI nyata tanpa rekayasa & TERPERCAYA.
(5) Mintalah foto obat dengan mencantumkan alamat Anda di sekitarnya sebelum Anda mentransfer pembayaranya.
DAFTAR LENGKAP HARGA PAKET OBAT CYTOTEC AMAN DAN TERPERCAYA
Berikut daftar lengkap dari berbagai paket Obat Aborsi Cytotec — Obat Aborsi Tuntas — Obat Penggugur Kandungan ( Obat Telat Bulan — Dan Obat Aborsi Ampuh )
PAKET OBAT ABORSI HARGA STANDAR DAN HARGA TUNTAS
Paket Standar . 1 – 4 Minggu Rp. 800.000,
– Paket Tuntas 1 Bulan – Rp. 1.000.000,-
Paket Standar . 4 – 8 Minggu Rp. 1.200.000,
– Paket Tuntas – Rp. 1.500.000,-
Paket Standar . 8 – 12 Minggu Rp. 1.800.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.100.000,-
Paket Standar . 12 – 16 Minggu Rp. 2.400.000,
– Paket Tuntas – Rp. 2.800.000,
-16 – 24 Minggu Rp. 3.500.000,-
28 – 32 Minggu Rp. 4.500.000,-
Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Standar 90% Tingkat keberhasilan* Paket Obat Telat Bulan — Obat Aborsi Tuntas 99% Tingkat keberhasilan
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL, KARNA OBAT YANG ASLI MASIH BERKEMASAN TABLET UTUH, BENTUKNYA TABLET PUTIH SEGI ENAM BUKAN BULAT POLOS….!
TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA MENJADI PELANGGAN
KAMI
Pengiriman obat aborsi ampuh dilakukan melalui Tiki, Jne, pos indonesia untuk luar negri pos EMS EXPRESS 1–2 HARI SAMPAI. UNTUK LUAR NEGERI PAKET EMS 3–4 HARI DIJAMIN 100% SAMPAI DITEMPAT TUJUAN ALAMAT RUMAH ANDA,
INGAT … JANGAN TERGIUR HARGA MURAH … ANDA BISA MENYESAL
BUKTI PENGIRIMAN YANG DI KEMAS
Wa :083848007379
FORMAT PEMESANAN Pengiriman Via Paket JNE / TIKI / POS EMS INTERNASIONAL Untuk Luar Kota dan Luar Negeri.
Anda Bisa SMS kan Format Pemesanan Seperti Di Bawah Ini :
Nama Lengkap : __
Alamat Lengkap : __
No. Hp Aktif : __
Pesanan Barang : __
Bank Transfer : __
? Contoh Format Pemesanan
Nama Lengkap : Amelia Lestary
Alamat Lengkap : Jl. Pahlawan No.105
No. Hp Aktif : 08123456xxx
Pesanan Barang : Paket Obat Aborsi No.4, Rp xxxxxx
Transfer Bank : Via Bank BRI / BNI / MANDIRI / BCA
Lalu Anda Kirimkan SMS Ke Nomer Kami
.
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoReniAnjarwati
AUDIT STUNTING BADUTA DESA BENGKAK YANG MENGALAMI MALNUTRISI
DARI HASIL RECALL 24 JAM DIPEROLEH HASIL :1. ENERGI 53,8 % (DEFISIT TINGKAT BERAT)2. KARBOHIDRAT 60,74% (DEFISIT TINGKAT BERAT)3. PROTEIN 113,5% (NORMAL)4.LEMAK 86,8% (DEFISIT TINGKAT RINGAN)
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
2. Pendahuluan
Pelayanan Kesehatan dalam
penanganan wabah Covid-19 ini menjadi
prioritas dari semua layanan yang
diberikan oleh Pemerintah, termasuk
pelayanan Keperawatan Perioperatif.
Semua pasien memiliki hak untuk
mendapatkan terapi pembedahan dan
perioperatif yang optimal termasuk
pasien berstatus ODP, PDP atau positif
COVID-19.
3. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan perioperatif
sangat beresiko dalam penularan
paparan Covid-19 yang ditularkan antar
manusia melalui kontak erat dan droplet.
Tim Bedah dapat melindungi diri mereka
sendiri ketika merawat pasien Covid-19
dengan mematuhi praktik pencegahan
dan pengendalian infeksi di lingkungan
perioperative.
4. Protokol Kewaspada di Kamar Bedah
Kondisi Lingkungan Kamar Bedah
Pasien di Kamar Bedah
Tim Bedah Melakukan tindakan di
Kamar Bedah
Alur Pasien di Kamar Bedah
5. Alat Pelindung di Kamar Bedah
1. Jenis APD di Kamar Bedah
2. Pemakaian (donning) dan
pelepasan (doffing) dilakukan
dengan cara yang benar dan
sistematis
7. Pre Operatif
Penundaan operasi sangat tergantung dari SDM dan fasilitas serta apakah
rumah sakit tersebut terlibat dalam penanganan pasien COVID-19
Operasi yang disarankan untuk dibatalkan atau ditunda selama masa pandemi
COVID-19 adalah operasi yang bersifat elektif.13 Penundaan operasi elektif
ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan jumlah tenaga medis, alat pelindung
diri, ventilator, ruang rawat inap, dan ICU, bagi penderita COVID-19.14
Sebelum tindakan operasi dilakukan, disarankan untuk melakukan evaluasi/deteksi
dini untuk menyingkirkan kemungkinan adanya COVID-19 pada pasien.
Lakukan hand over melalui telepon / rekam medik elektronik
9. # Prosedur dengan risiko tinggi:
tindakan yang berpotensi menghasilkan
aerosol, seperti intubasi/ekstubasi, laparaskopi,
operasi robotik, dan elektrokauter.18 Beberapa
tindakan lain, seperti pemasangan kateter dan
sistoskopi, perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan pasien batuk.18,19 Dibutuhkan alat
pelindung diri (APD) level 3 dalam tindakan risiko
tinggi.20
Rekomendasi Alur
Operasi Elektif
11. Intra Operatif
Kamar operasi yang diperuntukkan khusus untuk pasien COVID-19 diberi label
pada pintu kamar operasi. Hanya petugas yang terlibat langsung yang dapat
memasuki kamar operasi. Kamar operasi harus dipastikan berfungsi dengan
baik secara teknis termasuk aliran laminar dan filter kamar operasi
Ruang operasi yang ada dapat dikonversi menjadi AIIR setelah memodifikasi
ventilasi ruangan untuk mempertahankan tekanan negatif dan segel yang
memadai. Penggunaan kamar operasi dengan tekanan negatif merupakan kondisi
yang ideal untuk mengurangi penyebaran di dalam kamar operasi. Bila tidak
memungkinkan tekanan negatif menempatkan OK Covid-19 pada OK yang paling
ujung / jarang dilalui.
Hal yang diperhatikan selama prosedur intubasi, trakeostomi atau pemberian akses
jalan napas lainnya :
1. Risiko terjadi aerosolisasi dan transmisi droplet dapat meningkat,
2. Tim bedah harus berada di luar ruang operasi sampai induksi anestesi dan intubasi
selesai,
3. Bila terjadi perdarahan dimana dokter bedah dibutuhkan keberadaanny dikamar bedah
4. Tim bedah disarankan memasuki ruangan 10-20 menit pasca tindakan intubasi
12. Intra Operatif
Mesin anestesi di kamar operasi COVID hanya diperuntukkan khusus untuk
pasien COVID-19. Hingga saat ini, masih belum ada konsensus mengenai
teknik disinfeksi mesin yang telah digunakan untuk pasien COVID dan akan
dipergunakan untuk pasien non COVID
Perawat yang bertugas harus stand by di luar kamar operasi dan semua barang
yang dibutuhkan untuk diantarkan ke ruang operasi ditaruh di ruang persiapan
depan kamar operasi (anteroom).
Selama prosedur berlangsung atau selama pasien masih berada di kamar operasi, tidak
diperkenankan untuk keluar-masuk kamar operasi.
Kebutuhan alat dan bahan tambahan akan diinformasikan ke bagian farmasi dan perawat runner
yang akan mengantarkan dan meletakkan alat dan bahan di anteroom.
13. Add Text Here
Example Text
.
Tindakan yang berpontensi menimbulkan aerosol
dapat meningkatkan risiko tertular kepada tim bedah
dan hal ini harus diminimalkan, tetapi tidak dapat
dihindari.
Belum ada bukti konklusif mengenai perbedaan
risiko operasi terbuka dengan laparoskopi. Namun
operasi dengan teknik laparoskopi berhubungan
dengan jumlah partikel gas yg lebih banyak
dibandingkan operasi bedah terbuka25
Pertimbangkan penggunaan laparoskopi jika
berdasarkan penilaian klinisi terdapat keuntungan
yang melebihi risiko potensi transmisi virus
Tindakan Laparascopy
14. Laparascopy
Penggunaan
suction dilakukan
sesering
mungkin,
termasuk untuk
menghisap udara
saat
menggunakan
diatermi.
Selama
desufflation, semua
gas CO2 dan asap
yang lolos harus
ditangkap dengan
sistem ultra-filtrasi
dan mode
desufflation harus
digunakan pada
insufflator jika
tersedia.
03
Jika insufflator yang
digunakan tidak
memiliki fitur
desufflation, pastikan
untuk menutup katup
pada port yang
berfungsi yang
digunakan untuk
insufflation sebelum
aliran CO2 pada
insufflator dimatikan
(bahkan jika ada filter
in-line di tubing).
04
Tekanan insuflasi
CO2 harus dijaga
seminimal
mungkin dan jika
tersedia gunakan
ultrafiltrasi
(sistem evakuasi
gas atau filtrasi).
01 02
15. Post Operatif
Pasien yang tidak memerlukan perawatan ICU post operasi ditunggu di
kamar operasi sampai sadar penuh dengan sebelumnya ekstubasi
dalam untuk hindari batuk. Post operasi tidak melalui recovery room
Personel yang menunggu di ruang penerimaan pasien pasca operasi juga
harus menggunaan APD lengkap (coverall jumpsuit/gown/apron, penutup
kepala, sepatu tertutup/shoe cover, masker N-95, pelindung wajah dan
sarung tangan)
Pasien langsung ditranser ke ruangan isolasi atau ruang perawatan
khusus Covid-19
16. Post Operatif
Semua personel diharapkan segera mandi dan membersihkan diri setelah
melakukan operasi sebelum melakukan kegiatan lainnya
Semua sampah medis pasca operasi diperlakukan sebagai sampah
terkontaminasi COVID-19.
Semua darah atau cairan tubuh yang terlihat pada permukaan alat medis,
dinding atau lantai harus dibersihkan sesuai dengan standar prosedur
sebelum desinfeksi
Lakukan hand over melalui telepon / rekam medik elektronik
21. Pemakaian (donning) APD
4. Kenakan
masker N953.Cuci tangan
5. Memakai
masker bedah
2.
Kenakan
baju
kerja &
sepatu
tertutup
1.Lepaskan
barang pribadi
6.Kenakan
google
7.Kenakan
cover all
jumpsuit,
tetapi bagian
kepala tidak
ditutupi
dahulu
13.Kenakan sarung tangan
kedua (lebih panjang) 8.Kenakan apron
9.Kenakan cover
shoes
10.Kenakan sepatu
boot
11.Cuci tangan12.Kenakan sarung
tangan pertama
14.Kenakan face
shield dan tutup
cover all bagian
kepala
15.Cuci tangan 16.Kenakan
surgical gown
17.Kenakan sarung
tangan panjang
22. Pelepasan (doffing) APD
APD di lepas di Anteroom
APD di lepas di kamar bedah
21.Cuci tangan19.Cuci tangan17.Cuci tangan15.Cuci tangan
11.Cuci tangan 9.Cuci tangan
7.Cuci tangan
6.Lepaskan tutup cover
all bagian kepala,
kemudian lepaskan face
shield
5.Disinfektan
sarung tangan
bagian luar dengan
handrub alkohol
8.Lepaskan google14,lepaskan
sarung tangan
kedua
18. Lepaskan
masker N95
16.Lepaskan
sarung tangan
pendek pertama
22.Lakukan
kebersihan diri
3.Lepaskan
apron
1.Lepaskan sarung
tangan panjang
2.Lepaskan
surgical gown
10.Lepaskan
masker bedah
12.Lepaskan cover
shoes
20.Lepaskan
surgical cap
13.Lepaskan cover all jumpsuit
dengan cara menggapai
resleting, buka seluruhnya
tanpa menyentuh kulit
4.Disinfektan
sepatu boot
menggunakan
sikat panjang
23. Anteroom adalah ruang transisi yang menghubungkan area
terkontaminasi dan area tidak terkontaminasi. Di tempat ini, tenaga
kesehatan memakai atau melepas APD sebelum berpindah
Bila di fasilitas kesehatan tidak terdapat Anteroom maka dapat
digunakan area lainnya, misalnya doorway, asalkan tidak
mencemari lingkungan di luar area terkontaminasi.
Limbah medis harus dibuang sebagai limbah medis diberi label
Covid-19. Menggunakan kantong plastik ganda dan diikat
24. American College of Surgeons, 2020, COVID-19: Recommendations for Management of Elective Surgical
Procedures. https://www.facs.org/about-acs/covid- 19/information-for- surgeons (accessed March
14, 2020).
AORN, 2013, Perioperative standard and recomendedepractice: For Inpatient And ambulatory Setting. Denver: AORN
CDC, 2020, What Law Enforcement Personnel Need to Know about Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, 2020, Skrining terduga COVID-19 di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Direktorat Jendertal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020, Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-
Forrester JD, Nassar AK, Maggio PM, Hawn MT., 2020, Precautions for operating room team members during
the COVID-19 pandemic. March 30. J Am Coll Surgeons. DOI:
https://doi.org/10.1016/j.jamcollsurg.2020.03.030
Ti LK, Ang LS, Foong TW, Ng BSW, 2020, What we do when a COVID-19 patient needs an operation:
operating room preparation and guidance. Can J Anaesth. doi: 10.1007/s12630-020-01617-4
Rekomendasi Pelayanan Urologi terkait Covid-19, Edisi- 1, tahun 2020