SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
2021
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PP 94/2021)
Diana Ambarukmi, SH., MH., M.AP
Tempt/Tgl. Lahir : Pasuruan, 19 Desember 1976
Alamat Rumah : Perumh Grand Rose Regency A8 Ds Kemiri Kec. Sda
No. HP : 081269956000
Status : Menikah
Nama Suami : Ir. Noki Arwanto
Anak : 1. Farah Qanitah A.A
2. Fadey Baswara A.A
Riwayat Pendidikan Paska SLTA :
1. S1 Hukum di Universitas Hang Tuah Surabaya (1999)
2. S2 Magister Hukum Universitas Airlangga Surabaya (2015)
3. S2 Magister Administrasi Publik UNTAG SBY (2016)
Riwayat Pekerjaan :
1. HRD & GA PT. ATT Surabaya (1999 – 2009)
2. SEKRETARIAT DPRD Kabupaten Sidoarjo (2010 – 2014)
- Staf Persidangan & Per Undang-Undangan (2010 – 2012)
- Pendamping Komisi B (2012 – 2014)
5. BPPT/ DPMPTSP (2014 – 2018 )
- Bidang Perijinan Tertentu (2014 – 2017)
- Bagian Perencanaan & Pelaporan (2017 – 2018)
6. Kasubbid. Pembinaan ASN BKD Kab. Sidoarjo (2018 – Sekarang)
DasarHukum
UU NO 5 TAHUN 2014TENTANG
MANAJEMENASN
01
PP NO 11 TAHUN2017 jo PP NO 17 TAHUN2020
TENTANGMANAJEMEN PNS
02
PP NO 94 TAHUN 2021TENTANG
DISIPLINPNS
03
DISIPLIN PNS
DisiplinPNSadalah
kesanggupanPNSuntuk
menaatikewajibandan
menghindarilaranganyang
ditentukandalamperaturan
perundang-undangan.
Pasal1angka 4PP94Tahun2021
Sudah berkinerja-kah kita?
Sudah kompetitif-kah kita?
Sudah kompeten-kah kita?
PP 53/
2010
Yang dimaksud dengan kewajiban untuk
“masuk kerja dan menaati ketentuan jam
kerja” adalah setiap PNS wajib datang,
melaksanakan tugas, dan pulang sesuai
ketentuan jam kerja serta tidak berada di
tempat umum bukan karena dinas. Apabila
berhalangan hadir wajib memberitahukan
kepada pejabat yang berwenang.
Keterlambatan masuk kerja dan/atau
pulang cepat dihitung secara kumulatif
dan dikonversi 7 ½ (tujuh setengah) jam
sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk
kerja.
(Pasal 3 Angka 11 & Penjelasannya)
PP 94/
2021
Masuk Kerja adalah keadaan dalam melaksanakan
tugas baik di maupun tugas baik di maupun di luar
kantor. (Pasal 1Angka 5)
Yang dimaksud dengan "Masuk Kerja dan menaati
ketentuan jam kerja" adalah kewajiban melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan sistem kerja yang
dapat dilaksanakan melalui fleksibilitas dalam
pengaturan lokasi dan waktu bekerja.
(Pasal 4 Huruf f & Penjelasannya)
Tidak mengatur keterlambatan masuk kerja
PELANGGARAN DISIPLIN PNS
PelanggaranDisiplinadalahsetiap
ucapan,tulisan,atauperbuatan
PNSyangtidakmenaatikewajiban
dan/ataumelanggarlarangan
ketentuanDisiplinPNS,baikyang
dilakukandidalammaupundiluar
jamkerja.
Pasal1angka 6PP94Tahun2021
Ucapan
setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat
didengar oleh orang lain seperti dalam rapat,
ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi,
rekaman, atau alat komunikasi lainnya
Tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaansecara
tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun
gambar, karikatur, coretan, dll yang serupa
dengan itu.
Perbuatan
setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang
dilakukan oleh PNSatau tidakmelakukan sesuatu
yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan
perundang-undangan..
Kewajiban PNSsetia dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dan Pemerintah
melaksanakan kebijakan yang
ditetapkan oleh pejabatpemerintah
yang berwenang
menaati ketentuan peraturan
perundang-undangan
melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran,dan
tanggung jawab
menyimpan rahasiajabatan dan
hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuaidengan ketentuarı
peraturan perundang-undangan
bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepadasetiap
orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan
2
3
4
5 1
6
7
8
PASAL 3
1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjiPNS;
2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjijabatan;
3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan
pribadi, seseorang, dan/ataugolongan;
4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau
merugikan keuangan negara;
5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;
6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
(Pasal 15 : dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan
pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk
secara terus menerus selama 10 harikerja)
7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengembangkan kompetensi; dan
9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selainmemenuhikewajibandiatas,PNSjugawajib:
PASAL 4
LaranganPasal5
menyalahgunakan wewenang 1
2
3
4
5
6
7
menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain yang diduga terjadikonflik
kepentingan denganjabatan
menjadi pegawai atau bekerja untuk negaralain
bekerja pada lembaga atau organisasi
internasional tanpa izin atautanpa ditugaskan
oleh Pejabat PembinaKepegawaian
bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing,
atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali
ditugaskan oleh Pejabat PembinaKepegawaian
memiliki, menjual, membeli, menggadaikan,
menyewakan, atau meminjamkan barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen,atau surat
berharga milik negara secara tidaksah
melakukan pungutan di luar ketentuan
LaranganPasal5
melakukan kegiatan yang merugikan negara 8
9
10
11
12
13
bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan
menghalangi berjalannya tugas kedinasan
menerima hadiah yang berhubungan dengan
jabatan dan/ataupekerjaan
meminta sesuatu yang berhubungan denganjabatan
melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakanyang
dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;dan
memberikandukungan
kepadacalon
Presiden/WakilPresiden,
calonKepala
Daerah/WakilKepala
Daerah, calon anggota
DewanPerwakilan
Rakyat, calonanggota
DewanPerwakilan
Daerah, atan calonDPRD
dengancara:
a. ikut kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan
menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan
mengerahkan PNS lain;
d. sebagai peserta kampanye dengan
menggunakan fasilitas negara;
e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu
pasangan calon sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye;
f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian
barang kepada PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat;
dan/atau
g. memberikan surat dukungan disertai fotokopi
Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan
Tanda Penduduk
14
Larangan Pasal 5
TINGKAT&JENISHUKUMANDISIPLIN
HUKUMANDISIPLINRINGAN
HUKUMANDISIPLINS
E
DANG
HUKUMAN DISIPLIN BERAT
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puassecara
tertulis.
a. pemotongan tukin sebesar 25 %
selama 6 bulan;
b. tukin sebesar 25 %selama 9bulan;
dan
c. Pemotongan tukin sebesar25%
selama 12bulan
a. penurunan jabatan setingkatlebih
rendah selama 12 bulan;
b. Pembebasan dari jabatannya
menjadi jabatan pelaksanaselama
12 bulan; dan
c. Pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puassecara
tertulis.
a. Penundaan kenaikan gaji berkala;
b. Penundaan kenaikan pangkat; dan
c. Penurunan Pangkat 1 tingkatlebih
rendah selama 1 tahun.
a. Penurunan Pangkat 1 tingkat
lebih rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangkapenurunan
jabatan 1 tingkat lebih rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat tidak
atas permintaan sendiri sebagai PNS;
dan
e. PTDH.
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
Catatan untuk pelanggaran tidak masuk
k e rja d a n m e na a t i ja m kerja
1. teguran lisan bagi PNSyang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 3
hari kerja dalam 1 tahun;
2. teguran tertulis bagi PNSyang tidak Masuk Kerja
tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 4
sampai dengan 6 hari kerja dalam 1 tahun; dan
3. pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS
yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah
secara kumulatif selama 7sampai dengan 10 hari
kerja dalam 1(satu)tahun.
HUKUMAN DISIPLIN SEDANG
Catatan untuk pelanggaran tidak masuk kerja
dan mentaati jam kerja
1. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama
6 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara kumulatif selama 1
1sampai dengan 13
hari kerja dalam 1 (satu)tahun;
2. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama
9 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan
yang sah secara kumulatif selama 14sampai dengan 16
hari kerja dalam 1 (satu) tahun;dan
3. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % (dua
puluh lima persen) selama 12bulan bagi PNS yang tidak
Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 17sampai dengan 20 hari kerja dalam 1 (satu)
tahun.
HUKUMAN DISIPLIN BERAT .
Catatan untuk pelanggaran tidak masuk kerja dan
menaati jam kerja
1. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12bulan bagi PNS
yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif
selama 21-24 hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
2. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12
bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah
secara kumulatif selama 25-27hari kerja dalam 1 (satu) tahun;
3. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
sah secara kumulatif selama 28 (dua puluh delapan) hari kerja
atau lebih dalam 1(satu) tahun; dan
4. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang
sah secara terus-menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja.
PP 53/
2010
Pembentukan Tim Pemeriksa
dibentuk sifatnya pilihan. Boleh juga
tidak untuk pelanggaran disiplin yang
ancaman hukumannya berat
ataupun sedang.
(Pasal 25 Ayat1)
PP 94/
2021
Pembentukan Tim Pemeriksa sifatnya
pilihan untuk pelanggaran disiplin
dengan ancaman hukuman disiplin
sedang dan Pembentukan Tim
Pemeriksa sifatnya wajibuntuk
pelanggaran disipli dengan ancaman
hukuman disiplin berat.
(Pasal 29 Ayat 1 dan 2)
Dalam hal Pejabat yang Berwenang Menghukum tidak
menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNSyangmelakukan
Pelanggaran Disiplin, maka Pejabat yang Berwenang
Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin olehatasannya.
Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin kepada PNSyang melakukanPelanggaran
Disiplin
Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman
Disiplin yang lebihberat.
Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dijatuhkan setelah
melalui prosespemeriksaan.
Atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum juga menjatuhkan
Hukuman Disiplin terhadap PNSyang melakukan PelanggaranDisiplin
PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,PENJATUHAN,
DANPENYAMPAIANKEPUTUSANHUKUMANDISIPLIN
PNSY
ANG
DIDUGA
ME
L
ANGGAR
DISIPLIN
PEMANGGILAN 1
SECARA TERTULIS
OLEH A
TASAN
LANGSUNG
HADIR
TIDAKHADIR
PEMERIKSAAN
PEMANGGILAN II
HADIR
PEMERIKSAAN
(tatap mukaatau
virtual)
PENJA
TUHANHDOLEH
PYBMBERDASARKAN
ALATBUKTI&
KETERANGANY
ANGADA
TIDAK HADIR
7Hari
Kerja
A. Pemanggilan
7 Hari
Kerja
PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,PENJATUHAN,
DANPENYAMPAIANKEPUTUSANHUKUMANDISIPLIN
PNSY
ANG
DIDUGA
ME
L
ANGGAR
DISIPLIN
PEMERIKSAAN
OLEH ATASAN
LANGSUNG/TIM
HADIR
TIDAKHADIR
PENJA
TUHANHDOLEH
PYBMBERDASARKAN
ALAT BUKTI &
KETERANGANY
ANGADA
A. Pemeriksaan
TIDAKHADIR
BAP
Mempersulit akandijatuhi
sanksi sesuai bukti yang
ada
Ttd pejabat yang
memeriksa & pns yang
diperiksa baik secara
lansung maupun virtual
PNS tidak bersedia
menandatangani BAP,
tetap dijadikan dasar
penjatuhan hukdis
PNS diberi Salinan BAP
DISEBUTKAN JENIS
PELANGGARAN DISIPLIN
YANGDILAKUKAN
WajibMemeriksa
1. Atasan langsung:untuk jenis HukdisRingan
2. Tim Pemeriksa:
a. Hukdissedang:dapat dilakukan olehtim
pemeriksa.
b. Hukdisberat: dilakukan oleh timpemeriksa
TujuanPemeriksaan
1. bersangkutanbenar/tidak
2. faktor yg mendorong/menyebabkan
3. mengetahuidampak/akibat
Pemeriksaan
(dituangkandalamB
A
P
)
1. Teliti danobyektif,
2. PYBMmempertimbangkan dengan
seksama.
Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga
melakukan Pelanggaran Disiplin terlibat dalam
pelanggaran tersebut, maka yang menjadi anggota
tim pemeriksa adalah atasan yang lebih tinggi secara
berjenjang.
TIM PEMERIKSA TERDIRI
DARI ATASAN LANGSUNG,
UNSUR PENGAWASAN, DAN
UNSUR KEPEGAWAIAN
DALAM HAL TERTENTU DAPAT
MELIBATKAN PEJABAT LAIN
YANG DITUNJUK
TIM PEMERIKSA DIBENTUK OLEH
PEJABAT PEMBINA
KEPEGAWAIAN ATAU PEJABAT
LAIN YANG DITUNJUK
DAPAT MEMINTA KETERANGAN DARI
PIHAK LAIN DALAM
PEMERIKSAAN DUGAAN
PELANGGARAN DISIPLIN
PNSyang diduga melakukan pelanggaran
disiplin dan kemungkinan dijatuhiHDberat,
dapat dibebaskan sementara dari tugas
jabatannya sejakdiperiksa.
Sampai dengan ditetapkan keputusanHD.
Diangkat pejabat pelaksanaharian.
Diberikan hakkepegawaian.
Jika tidak ada atasan, oleh pejabat lebih tinggi.
Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan atasanlangsung
terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang yang
menimbulkan kerugian keuangan negara, maka atasan
langsung atau tim pemeriksa wajib berkoordinasi dengan
aparat pengawas intern pemerintah.
Hasil pemeriksaan unsur pengawasan dan/atau unit yang
mempunyai tugas pengawasan dapat digunakan sebagai bahan
untuk melakukan pemeriksaan dan/atau melengkapi pertimbangan
untuk menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap PNSyang diduga
melakukan PelanggaranDisiplin
Dalam hal indikasi tersebut terbukti, aparat pengawas
intern pemerintah merekomendasikan Pejabat Pembina
Kepegawaian untuk melaporkan kepada aparat penegak
hukum.
PenjatuhanHukumanDisiplin
1
2
3
4
5
Setiap penjatuhan HDditetapkan dengankeputusan
pejabat yang berwenang menghukum.
PNSberdasarkan hasil pemeriksaan melakukan
beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi satu
jenis HDyg terberat.
PNS tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kaliatau
lebih untuk pelanggaran disiplin yang sama.
Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan padaPNS
yang mendapatkan penugasan khusus dan bukan
merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala
Perwakilan tempat penugasan khusus, maka pimpinan
instansiatau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan
HukumanDisiplin kepada pimpinan instansi induk disertai
berita acara pemeriksaan.
PNSyang pernah dijatuhi HD,kemudian
melakukan pelangaran yang sifatnya sama,
maka dijatuhiHDyang lebih berat dari HDyang
pernah dijatuhkan.
K
E
T
E
N
T
U
A
NP
E
R
A
L
I
H
A
N
HukumanDisiplin yang telah dijatuhkan sebelum
1. berlakunya PeraturanPemerintahini dansedang
dijalani oleh PNSyang bersangkutan dinyatakan
tetap berlaku.
2. Keberatanyang diajukankepada atasanPejabat
yang BerwenangMenghukum ataubanding
administratif kepada BadanPertimbangan
Kepegawaiansebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah ini diselesaikan sesuaidengan Peraturan
Pemerintah Nomor 53Tahun2010tentang Disiplin
PegawaiNegeri Sipil beserta peraturan
pelaksanaannya.
PelanggaranDisiplin yang dilakukansebelum
berlakunya PeraturanPemerintahini danbelum
dilakukanpemeriksaan, makaberlaku ketentuan
dalam Peraturan Pemerintahini.
03
PNSyang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 10Tahun1983tentang
lzin Perkawinan danPerceraian bagi
Pegawai Negeri Sipil sebagaimanatelah
diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun1990tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 10Tahun
1983tentang Izin PerkawinandanPerceraian
bagi PegawaiNegeri Sipil dijatuhi salahsatu
jenis Hukuman Disiplin berat berdasarkan
Peraturan Pemerintah ini.
Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis
mutandis berlaku untuk calonPNS.
07
08
PelanggaranDisiplin yang telah dilakukan
pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap
berlaku danprosesselanjutnya berlaku
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini.
04
Ketentuan HDsedangdalam Pasal8 ayat (3)
berlaku setelah PPGajidanTunjangan
berlaku.
05
Tetap berlaku Pasal7ayat (3) PP Nomor 53
Tahun2010 tentang Disiplin PNS.
06
KODE ETIK ASN
KODE ETIK :
SEBAGAI PEDOMAN BAGI SETIAP PEGAWAI ASN
DALAM BERSIKAP, BERTINGKAH LAKU, DAN BERBUAT
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN PERGAULAN
HIDUP SEHARI-HARI.
PERBUP 69/2017 TTG KODE ETIK ASN DI LINGKUNGAN PEMKAB SIDOARJO
KODE ETIK ASN
Etika dalam bernegara dan penyelenggaraan
pemerintahan
Etika dalam bermasyarakat
Etika dalam berorganisasi
Etika terhadap diri sendiri
Etika dalam melakukan pelayanan terhadap
masyarakat
Etika dalam melakukan koordinasi dengan instansi
lain
Etika terhadap sesama pegawai
Laporan Perkawinan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melangsungkan
perkawinan pertama wajib melaporkan kepada pejabat
secara hirarkhis, selambat-lambatnya 1 tahun sejak
tanggal perkawinan. Ketentuan ini juga berlaku bagi
PNS yang berstatus janda atau duda yang
melangsungkan perkawinannya kembali.
PERCERAIAN
PNS yang melakukan perceraian wajib memperoleh ijin
secara tertulis atau surat keterangan terlebih dahulu dari
pejabat. bagi PNS yang berkedudukan sebagai penggugat,
harus memperoleh ijin dari pejabat, sedangkan bagi PNS
yang berkedudukan sebagai tergugat cukup mendapat
surat keterangan dari pejabat.
PNS DAPAT MELAKUKAN PERCERAIAN BILA ADA SALAH
SATU/LEBIH ALASAN SBB:
• Salah satu pihak berbuat zinah ;
• Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi;
• Salah satu pihak meninggalkan selama 2 tahun berturut-turut
tanpa ijin;
• Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 (lima)
tahun/hukuman yang lebih berat;
• Salah satu pihak melakukan kekejaman/penganiayaan;
• Antara suami/isteri terjadi perselisihan terus menerus dan tidak
ada harapan untuk rukun kembali.
Permintaan ijin untuk bercerai ditolak
atau diberikan :
• Bertentangan dengan ajaran Agama/peraturan Agama
yang dianut;
• Tidak ada alasan sebagai tercantum dalam angka 2 diatas;
• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
• Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Kewajiban PNS PRIA Setelah Bercerai
• Wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas
isteri dan anak-anaknya;
• Pembagian gaji tersebut ialah sepertiga (1/3);
• Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada anak, maka bagian
gaji yang wajib diserahkan PNS kepada bekas isterinya ialah
setengah (1/2) dari gajinya;
• Apabila bekas isteri PNS yang bersangkutan kawin lagi, maka
haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi hapus
terhitung mulai ia kawin lagi.
PNS PRIA YANG AKAN BERISTERI
LEBIH DARI SEORANG
Syarat alternatif :
• Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya, karena menderita sakit
jasmani/rokhani.
• Isteri mendapat cacat badan/penyakit lain yang tidak dapat
disembuhkan.
• Isteri tidak dapat melahirkan keturunan setelah menikah sekurang-
kurangnya 10 tahun.
Syarat kumulatif :
• Ada persetujuan tertulis secara iklas dari isteri dan disahkan atasannya.
• PNS pria mempunyai penghasilan yang cukup.
• PNS pria berlaku adil terhadap isteri-isterinya dan anaknya.
PNS WANITA TIDAK DIIJINKAN MENJADI
ISTERI KEDUA, KETIGA, KEEMPAT
• PNS wanita tidak diizinkan menjadi isteri
kedua/ketiga/keempat.
• Seorang wanita yang berkedudukan sebagai isteri
kedua/ketiga/keempat dilarang menjadi PNS.
HIDUP BERSAMA DILUAR IKATAN PERKAWINAN
YANG SAH
• PNS dilarang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
yang sah.
• Yang dimaksud hidup bersama diluar perkawinan yang sah
adalah melakukan hubungan sebagai suami isteri dengan
wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan
suaminya yang seolah-olah merupakan suatu rumah
tangga.
Pelanggaran Disiplin Berat Bagi PNS :
• Tidak memberitahukan perkawinan pertamanya secara tertulis kepada
Pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu tahun setelah
perkawinan dilangsungkan;
• Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin bagi yang berkedudukan
sebagai penggugat atau tanpa surat keterangan bagi yang berkedudukan
sebagai tergugat, terlebih dahulu dari Pejabat;
• Beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh izin terlebih dahulu dari
Pejabat;
• Melakukan hidup bersama diluar ikatan perkawinan yang sah dengan
wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan suaminya;
• Tidak melaporkan perceraiannya kepada Pejabat dalam
jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
terjadinya perceraian;
• Tidak melaporkan perkawinannya yang
kedua/ketiga/keempat kepada Pejabat selambat-lambatnya
1 (satu) tahun setelah perkawinan dilangsungkan;
• Setiap atasan yang tidak memberikan pertimbangan dan
tidak meneruskan permintaan izin atau pemberitahuan
adanya gugatan perceraian untuk melakukan perceraian, dan
atau untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah ia menerima
permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan
perceraian;
• Pejabat yang tidak memberikan keputusan terhadap
permintaan izin perceraian atau tidak memberikan surat
keterangan atas pemberitahuan adanya gugatan perceraian, dan
atau tidak memberikan keputusan terhadap permintaan izin
untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu selambat-
lambatnya tiga bulan setelah ia menerima permintaan izin atau
pemberitahuan adanya gugatan perceraian;
• Pejabat yang tidak melakukan pemeriksaan dalam hal
mengetahui adanya PNS dalam lingkungannya yang melakukan
hidup bersama diluar ikatan perwinan yang sah;
• PNS wanita yang menjadi isteri kedua/ketiga/keempat
dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian tidak dengan
hormat sebagai PNS ;
• PNS dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasarkan
PP No. 94 Tahun 2021, apabila menolak melaksanakan
pembagian gaji dan atau tidak mau menandatangani daftar
gajinya sebagai akibat perceraian.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PP 94/2021 DISIPLIN PNS

BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxRumahSakitJiwaJambi
 
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcMateri Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcrizkyaditama29
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxNurmalita11
 
tri widodo DISIPLIN ASN.pptx
tri widodo DISIPLIN ASN.pptxtri widodo DISIPLIN ASN.pptx
tri widodo DISIPLIN ASN.pptxTri Widodo
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxIdhamMaku
 
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptx
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptxPPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptx
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptxKecamatanBonang
 
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptx
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptxSosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptx
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptxHELMISHMH
 
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptx
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptxDisiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptx
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptxPegawaiPoltekkesMata
 
Disiplin ASN .pptx
Disiplin ASN .pptxDisiplin ASN .pptx
Disiplin ASN .pptxAmiruddin65
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pnswidi25
 
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxkarrie10
 
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxMateri P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxDindinAsshamadani
 
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsdikbud
 
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptx
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptxSOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptx
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptxderlan1
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiKutsiyatinMSi
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriwawan sahib
 

Similar to PP 94/2021 DISIPLIN PNS (20)

BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
 
Slide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumhamSlide pp 94 2021-kumham
Slide pp 94 2021-kumham
 
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcMateri Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
 
tri widodo DISIPLIN ASN.pptx
tri widodo DISIPLIN ASN.pptxtri widodo DISIPLIN ASN.pptx
tri widodo DISIPLIN ASN.pptx
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
 
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptx
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptxPPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptx
PPT PP 94 Tahun 2021 Disiplin PNS NEW PAK DONO FIX.pptx
 
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptx
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptxSosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptx
Sosialisasi Perka BKN 6 Kemendikbud.pptx
 
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptx
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptxDisiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptx
Disiplin PNS, Cuti, Perkawinan, Perceraian PNS.pptx
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
Disiplin ASN .pptx
Disiplin ASN .pptxDisiplin ASN .pptx
Disiplin ASN .pptx
 
Disiplin pns
Disiplin pnsDisiplin pns
Disiplin pns
 
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptxe-HRM_PUPR_190321062350.pptx
e-HRM_PUPR_190321062350.pptx
 
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxMateri P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
 
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pnsSosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
Sosialisasi pp 53 2010 ttg disiplin pns
 
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptx
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptxSOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptx
SOSIALISASI BID KDPA BAGI PPPK.pptx
 
Kd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawaiKd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawai
 
PP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdfPP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdf
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
 

Recently uploaded

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxadesofyanelabqory
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdfAgungIstri3
 

Recently uploaded (12)

Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptxMAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
MAQASHID SYARI'AH DALAM DISPENSASI NIKAH.pptx
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdffile power point Hukum acara PERDATA.pdf
file power point Hukum acara PERDATA.pdf
 

PP 94/2021 DISIPLIN PNS

  • 1. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 2021 DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PP 94/2021)
  • 2. Diana Ambarukmi, SH., MH., M.AP Tempt/Tgl. Lahir : Pasuruan, 19 Desember 1976 Alamat Rumah : Perumh Grand Rose Regency A8 Ds Kemiri Kec. Sda No. HP : 081269956000 Status : Menikah Nama Suami : Ir. Noki Arwanto Anak : 1. Farah Qanitah A.A 2. Fadey Baswara A.A Riwayat Pendidikan Paska SLTA : 1. S1 Hukum di Universitas Hang Tuah Surabaya (1999) 2. S2 Magister Hukum Universitas Airlangga Surabaya (2015) 3. S2 Magister Administrasi Publik UNTAG SBY (2016) Riwayat Pekerjaan : 1. HRD & GA PT. ATT Surabaya (1999 – 2009) 2. SEKRETARIAT DPRD Kabupaten Sidoarjo (2010 – 2014) - Staf Persidangan & Per Undang-Undangan (2010 – 2012) - Pendamping Komisi B (2012 – 2014) 5. BPPT/ DPMPTSP (2014 – 2018 ) - Bidang Perijinan Tertentu (2014 – 2017) - Bagian Perencanaan & Pelaporan (2017 – 2018) 6. Kasubbid. Pembinaan ASN BKD Kab. Sidoarjo (2018 – Sekarang)
  • 3. DasarHukum UU NO 5 TAHUN 2014TENTANG MANAJEMENASN 01 PP NO 11 TAHUN2017 jo PP NO 17 TAHUN2020 TENTANGMANAJEMEN PNS 02 PP NO 94 TAHUN 2021TENTANG DISIPLINPNS 03
  • 6.
  • 9. PP 53/ 2010 Yang dimaksud dengan kewajiban untuk “masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja” adalah setiap PNS wajib datang, melaksanakan tugas, dan pulang sesuai ketentuan jam kerja serta tidak berada di tempat umum bukan karena dinas. Apabila berhalangan hadir wajib memberitahukan kepada pejabat yang berwenang. Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7 ½ (tujuh setengah) jam sama dengan 1 (satu) hari tidak masuk kerja. (Pasal 3 Angka 11 & Penjelasannya) PP 94/ 2021 Masuk Kerja adalah keadaan dalam melaksanakan tugas baik di maupun tugas baik di maupun di luar kantor. (Pasal 1Angka 5) Yang dimaksud dengan "Masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja" adalah kewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan sistem kerja yang dapat dilaksanakan melalui fleksibilitas dalam pengaturan lokasi dan waktu bekerja. (Pasal 4 Huruf f & Penjelasannya) Tidak mengatur keterlambatan masuk kerja
  • 11. Ucapan setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat didengar oleh orang lain seperti dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, radio, televisi, rekaman, atau alat komunikasi lainnya Tulisan pernyataan pikiran dan/atau perasaansecara tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun gambar, karikatur, coretan, dll yang serupa dengan itu. Perbuatan setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang dilakukan oleh PNSatau tidakmelakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan..
  • 12. Kewajiban PNSsetia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabatpemerintah yang berwenang menaati ketentuan peraturan perundang-undangan melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan tanggung jawab menyimpan rahasiajabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuaidengan ketentuarı peraturan perundang-undangan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepadasetiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan 2 3 4 5 1 6 7 8 PASAL 3
  • 13. 1. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjiPNS; 2. menghadiri dan mengucapkan sumpah/janjijabatan; 3. mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan/ataugolongan; 4. melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan keamanan negara atau merugikan keuangan negara; 5. melaporkan harta kekayaan kepada pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan; 6. masuk Kerja dan menaati ketentuan jam kerja; (Pasal 15 : dihitung secara kumulatif, dan diberhentikan pembayaran gaji nya sejak bulan berikutnya apabila tidak masuk secara terus menerus selama 10 harikerja) 7. menggunakan dan memelihara barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 8. memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan kompetensi; dan 9. menolak segala bentuk pemberian yang berkaitan dengan tugas dan fungsi kecuali penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selainmemenuhikewajibandiatas,PNSjugawajib: PASAL 4
  • 14. LaranganPasal5 menyalahgunakan wewenang 1 2 3 4 5 6 7 menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadikonflik kepentingan denganjabatan menjadi pegawai atau bekerja untuk negaralain bekerja pada lembaga atau organisasi internasional tanpa izin atautanpa ditugaskan oleh Pejabat PembinaKepegawaian bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing kecuali ditugaskan oleh Pejabat PembinaKepegawaian memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen,atau surat berharga milik negara secara tidaksah melakukan pungutan di luar ketentuan
  • 15. LaranganPasal5 melakukan kegiatan yang merugikan negara 8 9 10 11 12 13 bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan menghalangi berjalannya tugas kedinasan menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/ataupekerjaan meminta sesuatu yang berhubungan denganjabatan melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakanyang dapat mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;dan
  • 16. memberikandukungan kepadacalon Presiden/WakilPresiden, calonKepala Daerah/WakilKepala Daerah, calon anggota DewanPerwakilan Rakyat, calonanggota DewanPerwakilan Daerah, atan calonDPRD dengancara: a. ikut kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara; e. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye; f. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat; dan/atau g. memberikan surat dukungan disertai fotokopi Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk 14 Larangan Pasal 5
  • 17. TINGKAT&JENISHUKUMANDISIPLIN HUKUMANDISIPLINRINGAN HUKUMANDISIPLINS E DANG HUKUMAN DISIPLIN BERAT a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan c. pernyataan tidak puassecara tertulis. a. pemotongan tukin sebesar 25 % selama 6 bulan; b. tukin sebesar 25 %selama 9bulan; dan c. Pemotongan tukin sebesar25% selama 12bulan a. penurunan jabatan setingkatlebih rendah selama 12 bulan; b. Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksanaselama 12 bulan; dan c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS a. teguran lisan; b. teguran tertulis; dan c. pernyataan tidak puassecara tertulis. a. Penundaan kenaikan gaji berkala; b. Penundaan kenaikan pangkat; dan c. Penurunan Pangkat 1 tingkatlebih rendah selama 1 tahun. a. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih rendah selama 3 tahun; b. Pemindahan dalam rangkapenurunan jabatan 1 tingkat lebih rendah; c. Pembebasan dari jabatan; d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS; dan e. PTDH.
  • 18. HUKUMAN DISIPLIN RINGAN Catatan untuk pelanggaran tidak masuk k e rja d a n m e na a t i ja m kerja 1. teguran lisan bagi PNSyang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 3 hari kerja dalam 1 tahun; 2. teguran tertulis bagi PNSyang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 4 sampai dengan 6 hari kerja dalam 1 tahun; dan 3. pernyataan tidak puas secara tertulis bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 7sampai dengan 10 hari kerja dalam 1(satu)tahun.
  • 19. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG Catatan untuk pelanggaran tidak masuk kerja dan mentaati jam kerja 1. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 6 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 1 1sampai dengan 13 hari kerja dalam 1 (satu)tahun; 2. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % selama 9 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 14sampai dengan 16 hari kerja dalam 1 (satu) tahun;dan 3. pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25 % (dua puluh lima persen) selama 12bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 17sampai dengan 20 hari kerja dalam 1 (satu) tahun.
  • 20. HUKUMAN DISIPLIN BERAT . Catatan untuk pelanggaran tidak masuk kerja dan menaati jam kerja 1. penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 21-24 hari kerja dalam 1 (satu) tahun; 2. pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12 bulan bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 25-27hari kerja dalam 1 (satu) tahun; 3. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara kumulatif selama 28 (dua puluh delapan) hari kerja atau lebih dalam 1(satu) tahun; dan 4. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS bagi PNS yang tidak Masuk Kerja tanpa alasan yang sah secara terus-menerus selama 10 (sepuluh) hari kerja.
  • 21. PP 53/ 2010 Pembentukan Tim Pemeriksa dibentuk sifatnya pilihan. Boleh juga tidak untuk pelanggaran disiplin yang ancaman hukumannya berat ataupun sedang. (Pasal 25 Ayat1) PP 94/ 2021 Pembentukan Tim Pemeriksa sifatnya pilihan untuk pelanggaran disiplin dengan ancaman hukuman disiplin sedang dan Pembentukan Tim Pemeriksa sifatnya wajibuntuk pelanggaran disipli dengan ancaman hukuman disiplin berat. (Pasal 29 Ayat 1 dan 2)
  • 22. Dalam hal Pejabat yang Berwenang Menghukum tidak menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNSyangmelakukan Pelanggaran Disiplin, maka Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin olehatasannya. Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNSyang melakukanPelanggaran Disiplin Pejabat yang Berwenang Menghukum dijatuhi Hukuman Disiplin yang lebihberat. Hukuman Disiplin sebagaimana dimaksud dijatuhkan setelah melalui prosespemeriksaan. Atasan Pejabat yang Berwenang Menghukum juga menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap PNSyang melakukan PelanggaranDisiplin
  • 23. PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,PENJATUHAN, DANPENYAMPAIANKEPUTUSANHUKUMANDISIPLIN PNSY ANG DIDUGA ME L ANGGAR DISIPLIN PEMANGGILAN 1 SECARA TERTULIS OLEH A TASAN LANGSUNG HADIR TIDAKHADIR PEMERIKSAAN PEMANGGILAN II HADIR PEMERIKSAAN (tatap mukaatau virtual) PENJA TUHANHDOLEH PYBMBERDASARKAN ALATBUKTI& KETERANGANY ANGADA TIDAK HADIR 7Hari Kerja A. Pemanggilan 7 Hari Kerja
  • 24. PEMANGGILANDANPEMERIKSAAN,PENJATUHAN, DANPENYAMPAIANKEPUTUSANHUKUMANDISIPLIN PNSY ANG DIDUGA ME L ANGGAR DISIPLIN PEMERIKSAAN OLEH ATASAN LANGSUNG/TIM HADIR TIDAKHADIR PENJA TUHANHDOLEH PYBMBERDASARKAN ALAT BUKTI & KETERANGANY ANGADA A. Pemeriksaan TIDAKHADIR BAP Mempersulit akandijatuhi sanksi sesuai bukti yang ada Ttd pejabat yang memeriksa & pns yang diperiksa baik secara lansung maupun virtual PNS tidak bersedia menandatangani BAP, tetap dijadikan dasar penjatuhan hukdis PNS diberi Salinan BAP DISEBUTKAN JENIS PELANGGARAN DISIPLIN YANGDILAKUKAN
  • 25. WajibMemeriksa 1. Atasan langsung:untuk jenis HukdisRingan 2. Tim Pemeriksa: a. Hukdissedang:dapat dilakukan olehtim pemeriksa. b. Hukdisberat: dilakukan oleh timpemeriksa TujuanPemeriksaan 1. bersangkutanbenar/tidak 2. faktor yg mendorong/menyebabkan 3. mengetahuidampak/akibat Pemeriksaan (dituangkandalamB A P ) 1. Teliti danobyektif, 2. PYBMmempertimbangkan dengan seksama.
  • 26. Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin terlibat dalam pelanggaran tersebut, maka yang menjadi anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih tinggi secara berjenjang. TIM PEMERIKSA TERDIRI DARI ATASAN LANGSUNG, UNSUR PENGAWASAN, DAN UNSUR KEPEGAWAIAN DALAM HAL TERTENTU DAPAT MELIBATKAN PEJABAT LAIN YANG DITUNJUK TIM PEMERIKSA DIBENTUK OLEH PEJABAT PEMBINA KEPEGAWAIAN ATAU PEJABAT LAIN YANG DITUNJUK DAPAT MEMINTA KETERANGAN DARI PIHAK LAIN DALAM PEMERIKSAAN DUGAAN PELANGGARAN DISIPLIN
  • 27. PNSyang diduga melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan dijatuhiHDberat, dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya sejakdiperiksa. Sampai dengan ditetapkan keputusanHD. Diangkat pejabat pelaksanaharian. Diberikan hakkepegawaian. Jika tidak ada atasan, oleh pejabat lebih tinggi.
  • 28. Dalam hal berdasarkan hasil pemeriksaan atasanlangsung terdapat indikasi penyalahgunaan wewenang yang menimbulkan kerugian keuangan negara, maka atasan langsung atau tim pemeriksa wajib berkoordinasi dengan aparat pengawas intern pemerintah. Hasil pemeriksaan unsur pengawasan dan/atau unit yang mempunyai tugas pengawasan dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan pemeriksaan dan/atau melengkapi pertimbangan untuk menjatuhkan Hukuman Disiplin terhadap PNSyang diduga melakukan PelanggaranDisiplin Dalam hal indikasi tersebut terbukti, aparat pengawas intern pemerintah merekomendasikan Pejabat Pembina Kepegawaian untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum.
  • 29. PenjatuhanHukumanDisiplin 1 2 3 4 5 Setiap penjatuhan HDditetapkan dengankeputusan pejabat yang berwenang menghukum. PNSberdasarkan hasil pemeriksaan melakukan beberapa pelanggaran, kepadanya hanya dijatuhi satu jenis HDyg terberat. PNS tidak dapat dijatuhi hukdis 2 kaliatau lebih untuk pelanggaran disiplin yang sama. Hukuman Disiplin yang akan dijatuhkan padaPNS yang mendapatkan penugasan khusus dan bukan merupakan kewenangan pimpinan instansi atau Kepala Perwakilan tempat penugasan khusus, maka pimpinan instansiatau Kepala Perwakilan mengusulkan penjatuhan HukumanDisiplin kepada pimpinan instansi induk disertai berita acara pemeriksaan. PNSyang pernah dijatuhi HD,kemudian melakukan pelangaran yang sifatnya sama, maka dijatuhiHDyang lebih berat dari HDyang pernah dijatuhkan.
  • 30. K E T E N T U A NP E R A L I H A N HukumanDisiplin yang telah dijatuhkan sebelum 1. berlakunya PeraturanPemerintahini dansedang dijalani oleh PNSyang bersangkutan dinyatakan tetap berlaku. 2. Keberatanyang diajukankepada atasanPejabat yang BerwenangMenghukum ataubanding administratif kepada BadanPertimbangan Kepegawaiansebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini diselesaikan sesuaidengan Peraturan Pemerintah Nomor 53Tahun2010tentang Disiplin PegawaiNegeri Sipil beserta peraturan pelaksanaannya. PelanggaranDisiplin yang dilakukansebelum berlakunya PeraturanPemerintahini danbelum dilakukanpemeriksaan, makaberlaku ketentuan dalam Peraturan Pemerintahini. 03 PNSyang melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 10Tahun1983tentang lzin Perkawinan danPerceraian bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun1990tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10Tahun 1983tentang Izin PerkawinandanPerceraian bagi PegawaiNegeri Sipil dijatuhi salahsatu jenis Hukuman Disiplin berat berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. Ketentuan Peraturan Pemerintah ini mutatis mutandis berlaku untuk calonPNS. 07 08 PelanggaranDisiplin yang telah dilakukan pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap berlaku danprosesselanjutnya berlaku ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini. 04 Ketentuan HDsedangdalam Pasal8 ayat (3) berlaku setelah PPGajidanTunjangan berlaku. 05 Tetap berlaku Pasal7ayat (3) PP Nomor 53 Tahun2010 tentang Disiplin PNS. 06
  • 31. KODE ETIK ASN KODE ETIK : SEBAGAI PEDOMAN BAGI SETIAP PEGAWAI ASN DALAM BERSIKAP, BERTINGKAH LAKU, DAN BERBUAT DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN PERGAULAN HIDUP SEHARI-HARI. PERBUP 69/2017 TTG KODE ETIK ASN DI LINGKUNGAN PEMKAB SIDOARJO
  • 32. KODE ETIK ASN Etika dalam bernegara dan penyelenggaraan pemerintahan Etika dalam bermasyarakat Etika dalam berorganisasi Etika terhadap diri sendiri Etika dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat Etika dalam melakukan koordinasi dengan instansi lain Etika terhadap sesama pegawai
  • 33. Laporan Perkawinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melangsungkan perkawinan pertama wajib melaporkan kepada pejabat secara hirarkhis, selambat-lambatnya 1 tahun sejak tanggal perkawinan. Ketentuan ini juga berlaku bagi PNS yang berstatus janda atau duda yang melangsungkan perkawinannya kembali.
  • 34. PERCERAIAN PNS yang melakukan perceraian wajib memperoleh ijin secara tertulis atau surat keterangan terlebih dahulu dari pejabat. bagi PNS yang berkedudukan sebagai penggugat, harus memperoleh ijin dari pejabat, sedangkan bagi PNS yang berkedudukan sebagai tergugat cukup mendapat surat keterangan dari pejabat.
  • 35. PNS DAPAT MELAKUKAN PERCERAIAN BILA ADA SALAH SATU/LEBIH ALASAN SBB: • Salah satu pihak berbuat zinah ; • Salah satu pihak menjadi pemabok, pemadat atau penjudi; • Salah satu pihak meninggalkan selama 2 tahun berturut-turut tanpa ijin; • Salah satu pihak mendapatkan hukuman penjara 5 (lima) tahun/hukuman yang lebih berat; • Salah satu pihak melakukan kekejaman/penganiayaan; • Antara suami/isteri terjadi perselisihan terus menerus dan tidak ada harapan untuk rukun kembali.
  • 36. Permintaan ijin untuk bercerai ditolak atau diberikan : • Bertentangan dengan ajaran Agama/peraturan Agama yang dianut; • Tidak ada alasan sebagai tercantum dalam angka 2 diatas; • Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 37. Kewajiban PNS PRIA Setelah Bercerai • Wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas isteri dan anak-anaknya; • Pembagian gaji tersebut ialah sepertiga (1/3); • Apabila dari perkawinan tersebut tidak ada anak, maka bagian gaji yang wajib diserahkan PNS kepada bekas isterinya ialah setengah (1/2) dari gajinya; • Apabila bekas isteri PNS yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi hapus terhitung mulai ia kawin lagi.
  • 38. PNS PRIA YANG AKAN BERISTERI LEBIH DARI SEORANG Syarat alternatif : • Isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya, karena menderita sakit jasmani/rokhani. • Isteri mendapat cacat badan/penyakit lain yang tidak dapat disembuhkan. • Isteri tidak dapat melahirkan keturunan setelah menikah sekurang- kurangnya 10 tahun. Syarat kumulatif : • Ada persetujuan tertulis secara iklas dari isteri dan disahkan atasannya. • PNS pria mempunyai penghasilan yang cukup. • PNS pria berlaku adil terhadap isteri-isterinya dan anaknya.
  • 39. PNS WANITA TIDAK DIIJINKAN MENJADI ISTERI KEDUA, KETIGA, KEEMPAT • PNS wanita tidak diizinkan menjadi isteri kedua/ketiga/keempat. • Seorang wanita yang berkedudukan sebagai isteri kedua/ketiga/keempat dilarang menjadi PNS.
  • 40. HIDUP BERSAMA DILUAR IKATAN PERKAWINAN YANG SAH • PNS dilarang hidup bersama diluar ikatan perkawinan yang sah. • Yang dimaksud hidup bersama diluar perkawinan yang sah adalah melakukan hubungan sebagai suami isteri dengan wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan suaminya yang seolah-olah merupakan suatu rumah tangga.
  • 41. Pelanggaran Disiplin Berat Bagi PNS : • Tidak memberitahukan perkawinan pertamanya secara tertulis kepada Pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya satu tahun setelah perkawinan dilangsungkan; • Melakukan perceraian tanpa memperoleh izin bagi yang berkedudukan sebagai penggugat atau tanpa surat keterangan bagi yang berkedudukan sebagai tergugat, terlebih dahulu dari Pejabat; • Beristeri lebih dari seorang tanpa memperoleh izin terlebih dahulu dari Pejabat; • Melakukan hidup bersama diluar ikatan perkawinan yang sah dengan wanita yang bukan isterinya atau dengan pria yang bukan suaminya;
  • 42. • Tidak melaporkan perceraiannya kepada Pejabat dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah terjadinya perceraian; • Tidak melaporkan perkawinannya yang kedua/ketiga/keempat kepada Pejabat selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah perkawinan dilangsungkan; • Setiap atasan yang tidak memberikan pertimbangan dan tidak meneruskan permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian untuk melakukan perceraian, dan atau untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah ia menerima permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian;
  • 43. • Pejabat yang tidak memberikan keputusan terhadap permintaan izin perceraian atau tidak memberikan surat keterangan atas pemberitahuan adanya gugatan perceraian, dan atau tidak memberikan keputusan terhadap permintaan izin untuk beristri lebih dari seorang dalam jangka waktu selambat- lambatnya tiga bulan setelah ia menerima permintaan izin atau pemberitahuan adanya gugatan perceraian; • Pejabat yang tidak melakukan pemeriksaan dalam hal mengetahui adanya PNS dalam lingkungannya yang melakukan hidup bersama diluar ikatan perwinan yang sah;
  • 44. • PNS wanita yang menjadi isteri kedua/ketiga/keempat dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS ; • PNS dijatuhi salah satu hukuman disiplin berat berdasarkan PP No. 94 Tahun 2021, apabila menolak melaksanakan pembagian gaji dan atau tidak mau menandatangani daftar gajinya sebagai akibat perceraian.