SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
PROSEDUR DAN TATA CARA
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN
(PERKA BKN 21/2010)
D I R E K TO R AT P E R AT U R A N P E R U N D A N G - U N D A N G A N
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
Pasal 86 ayat (1) s.d. (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
 Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi
disiplin PNS.
 Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan
berbagai upaya peningkatan disiplin.
 PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin.
Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin
PNS tingkat berat.
Pasal 139 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan
peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 8/1974 jo Undang-Undang No. 43/1999 dinyatakan masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini.
DASAR HUKUM
PRINSIP DASAR PP 53/2010
1
2
PRINSIP DASAR PP 53/2010 - 2
3
4
5
DISIPLIN ?
Kesanggupan PNS u/ menaati kwajiban & menghindari
larangan yg ditentukan PPU dan/atau perat kdinasan
Apbl tdk ditaati/dilanggar
Dijatuhi HD
6
PNS tidak menaati Pasal 3 dan Pasal 4,
dijatuhi Hukuman Disiplin (HD).
Dengan tidak mengesampingkan ketentuan
dalam PPU pidana, PNS yang melanggar
disiplin dijatuhi HD.
1. Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 45, NKRI, dan pemerintah;
4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;
6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS;
7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan atau golongan;
8. Memegang rahasia jabatan;
9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
KEWAJIBAN [17 POIN]
KEWAJIBAN [17 POIN] - 2
10. Melaporkan kepada atasan apabila mengetahui ada hal yg dapat membahayakan/merugikan
negara, atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier.
17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
9
“Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja”:
Datang ke kantor, melaksanakan tugas, pulang sesuai ketentuan jam kerja
Keterlambatan masuk kerja dan/atau plg lbh cepat dihitung scr kumulatif.
Apbl dtg terlambt dan/atau plg lbh cepat mencapai 7 ½ jam,
dikonversi = 1 hari tdk masuk kerja
LARANGAN [15 POIN]
1. Menyalahgunakan wewenang;
2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan
kewenangan orang lain;
3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau
organisasi internasional;
4. Bekerja pada perusahaan atau LSM asing;
5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang baik
bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan/orang lain di dalam maupun
di luar lingkungan kerjanya untuk keuntungan pribadi, golongan/pihak lain yang merugikan negara;
LARANGAN [15 POIN] - 2
7. Memberi/menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung/tidak
untuk diangkat dalam jabatan;
8. Menerima hadiah/suatu pemberian apa saja dari siapapun yang berhubungan dengan
jabatan dan/pekerjaannya;
9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10. Melakukan suatu tindakan/tidak yang dapat menghalangi/mempersulit salah satu pihak
yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11. Menghalangi jalannya tugas kedinasan;
LARANGAN [15 POIN] - 3
12. Memberikan dukungan kepada capres/cawapres dengan cara:
 ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
 menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai/atribut PNS;
 sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau
 sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
13. Memberikan dukungan kepada capres /cawapres dengan cara:
 membuat keputusan dan/ tindakan yang menguntungkan/merugikan salah satu pasangan calon selama
masa kampanye; dan/atau
 mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum,selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan himbauan,
seruan/pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
LARANGAN [15 POIN] - 4
14. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD/calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara
memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP/Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan
perundang-undangan; dan/atau
15. Memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/calon wakil kepala daerah dengan cara:
 terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon kada/calon wakil kada;
 menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
 membuat keputusan dan/tindakan yang menguntungkan/merugikan salah pasangan calon selama masa
kampanye;
 mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta
pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau
pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, angota keluarga, dan masyarakat.
T IN G K AT D A N JEN IS H U K U MA N D ISIPL IN
Add text in
here
Description of
the sub contents
 Teguran Lisan
 Teguran Tertulis
 Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis
Add text in
here
RINGAN
SEDANG
BERAT
 Turun Pangkat 3 Tahun
 Turun Jabatan
 Bebas dari Jabatan
 PDH tidak APS
 Tunda KGB 1 Tahun
 Tunda KP 1 Tahun
 Turun Pangkat 1 Tahun
15
KEWAJIBAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
Masuk kerja
dan menaati
ketentuan jam
kerja
•5 hari kerja
(teguran lisan)
•6-10 hari kerja
(teguran tertulis)
•11-15 hari
kerja
(pernyataan tidak
puas secara
tertulis)
•16-20 hari kerja
(penundaan gaji
berkala selama 1
(satu) tahun)
•21-25 hari kerja
(penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun)
•26-30 hari kerja
(penurunan
pangkat pada
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun)
• 31-35 hari kerja
(penurunan pangkat pada
pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga)
tahun)
• 36-40 hari kerja
(pemindahan dalam
rangka penurunan
jabatan setingkat lebih
rendah bagi PNS yang
menduduki jab. Struk
atau fungs tertentu)
• 41-45 hari kerja
(pembebasan dari jabatan
bagi PNS yg menduduki
jab. struk atau fungs
tertentu)
• 46 hari kerja atau
lebih (pemberhentian
dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak
dengan hormat sbg PNS)
Keterlambatan
masuk kerja
dan/atau pulang
cepat dihitung
secara kumulatif dan
dikonversi 7½
jam dihitung 1
(satu) hari
kerja. Berlaku pd
Thn yg sdg berjalan.
Keppres 68 Th 95
ttg Hari kerja Lemb
Pemerintah.
16
No KEWAJIBAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
1
Mengucapkan sumpah/janji
PNS;
Mengucapkan
sumpah/janji PNS
tanpa alasan yang
sah
2
Mengucapkan sumpah/janji
jabatan;
Mengucapkan
sumpah/janji
Jabatan tanpa
alasan yang sah
3
Setia dan taat sepenuhnya
kepada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia
dan Pemerintah;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
4
Menaati kepada segala
peraturan perundang undangan;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
5
Melaksanakan tugas kedinasan
yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian,
kesadaran, dan tanggung jawab;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
PELANGGARAN DAN TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
I. KEWAJIBAN
17
No KEWAJIBAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
6
Menjunjung tinggi kehormatan
negara, Pemerintah, dan
martabat PNS;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
7
Mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan
sendiri, seseorang dan/atau
golongan;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
8
Memegang rahasia jabatan
yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus
dirahasiakan;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
9
Bekerja dengan jujur, tertib,
cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
10
Melaporkan dengan segera
kepada atasannya apabila
mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan
Negara atau Pemerintah
terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
18
No KEWAJIBAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
11
Masuk kerja dan
menaati ketentuan jam
kerja;
• 5 hari kerja
(teguran lisan)
• 6-10 hari kerja
(teguran
tertulis)
• 11-15 hari kerja
(pernyataan
tidak puas
secara tertulis)
• 16-20 hari kerja
(penundaan gaji
berkala selama 1
(satu) tahun)
• 21-25 hari kerja
(penundaan
kenaikan pangkat
selama 1 (satu)
tahun)
• 26-30 hari kerja
(penurunan
pangkat pada
pangkat setingkat
lebih rendah
selama 1 (satu)
tahun)
• 31-35 hari kerja
(penurunan pangkat
pada pangkat setingkat
lebih rendah selama 3
(tiga) tahun)
• 36-40 hari kerja
(pemindahan dalam
rangka penurunan
jabatan setingkat lebih
rendah bagi PNS yang
menduduki jab. Struk
atau fungs tertentu)
• 41-45 hari kerja
(pembebasan dari
jabatan bagi PNS yg
menduduki jab. struk
atau fungs tertentu)
• 46 hari kerja atau lebih
(pemberhentian dengan
hormat tidak atas
permintaan sendiri atau
pemberhentian tidak
dengan hormat sbg
PNS)
Keterlambatan masuk
kerja dan/atau pulang
cepat dihitung secara
kumulatif dan
dikonversi 7½ jam
dihitung 1 (satu) hari
kerja. Berlaku pd Thn
yg sdg berjalan.
Keppres 68 Th 95 ttg
Hari kerja Lemb
Pemerintah.
19
No LARANGAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
1 Menyalahgunakan wewenang
Menyalahgunakan
wewenang
2
Menjadi perantara untuk
mendapatkan keuntungan
pribadi dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang lain;
Menjadi perantara
untuk mendapatkan
keuntungan pribadi
dan/atau orang lain
dengan menggunakan
kewenangan orang lain
3
Tanpa izin Pemerintah menjadi
pegawai atau bekerja untuk
negara lain dan/atau lembaga
atau organisasi internasional
Tanpa izin Pemerintah
menjadi pegawai atau
bekerja untuk negara
asing dan/atau lembaga
internasional
4
Bekerja pada perusahaan asing,
konsultan asing atau lembaga
swadaya asing.
Bekerja pada
perusahaan asing,
konsultan asing atau
lembaga swadaya asing
5
Memiliki, menjual, membeli,
menggadaikan, menyewakan,
atau meminjamkan barang-
barang baik bergerak atau
tidak bergerak, dokumen atau
surat berharga milik negara
secara tidak sah;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
II. LARANGAN
20
No LARANGAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
6
Melakukan kegiatan bersama
dengan atasan, teman sejawat,
bawahan, atau orang lain di dalam
maupun diluar lingkungan kerjanya
dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain,
yang secara langsung atau tidak
langsung merugikan negara;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif pada
pemerintah dan/atau
negara
7
Memberi atau menyanggupi akan
memberi sesuatu kepada siapapun
baik secara langsung atau tidak
langsung dan dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam jabatan.
Memberi atau
menyanggupi akan
memberi sesuatu
kepada siapapun baik
secara langsung atau
tidak langsung dan
dengan dalih apapun
untuk diangkat dalam
jabatan
8
Menerima hadiah atau suatu
pemberian apa saja dari siapapun
juga yang berhubungan dengan
jabatan dan/atau pekerjaannya
Menerima hadiah atau
suatu pemberian apa
saja dari siapapun juga
yang berhubungan
dengan jabatan
dan/atau pekerjaannya
21
No LARANGAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
9
Bertindak sewenang-wenang
terhadap bawahannya;
Pelanggaran
dilakukan dengan
tidak sengaja
Pelanggaran dilakukan
dengan sengaja
10
Melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah
satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang
dilayani;
Tidak sesuai
dengan ketentuan
perundang-
undangan
Tidak sesuai dengan
ketentuan perundang-
undangan
Tidak sesuai dengan
ketentuan
perundang-
undangan
UU 25 Th
2009 ttg
Pelayanan
Publik
11
Menghalangi berjalannya tugas
kedinasan;
Pelanggaran
berdampak negatif
pada unit kerja
Pelanggaran
berdampak negatif
pada instansi yang
bersangkutan
Pelanggaran
berdampak negatif
pada pemerintah
dan/atau negara
12
Memberikan dukungan kepada
calon Presiden/ Wakil Presiden,
DPR, DPD, atau DPRD dengan
cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana
kampanye;
b. menjadi peserta kampanye
dengan menggunakan
atribut partai atau atribut
PNS;
c. sebagai peserta kampanye
dengan mengerahkan PNS
lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye
dengan menggunakan
fasilitas negara.
• Ikut serta sebagai
pelaksana kampanye
• Menjadi peserta
kampanye dengan
menggunakan atribut
partai atau atribut
PNS
• Sebagai peserta
kampanye dengan
mengerahkan PNS
lain
Sebagai peserta
kampanye dengan
menggunakan
fasilitas negara
UU 10 Th
2008 ttg
PilLeg & UU
42 Th 2008
ttg Pil Pres
22
No LARANGAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
13
Memberikan dukungan kepada calon
Presiden/Wakil Presiden dengan
cara:
a. membuat keputusan dan/atau
tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama masa
kampanye; dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang
mengarah kepada
keberpihakan terhadap
pasangan calon yang menjadi
peserta pemilu sebelum,
selama, dan sesudah masa
kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan atau
pemberian barang kepada
PNS dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota keluarga,
dan masyarakat.
Mengadakan kegiatan
yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap
pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa
kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan atau
pemberian barang
kepada PNS dalam
lingkungan unit
kerjanya, anggota
keluarga, dan
masyarakat.
Membuat
keputusan
dan/atau
tindakan yang
menguntungkan
atau merugikan
salah satu
pasangan calon
selama masa
kampanye
14
Memberikan dukungan kepada calon
anggota Dewan Perwakilan Daerah
atau calon Kepala daerah/Wakil
Kepala Daerah dengan cara
memberikan surat dukungan disertai
photo copy Kartu Tanda Penduduk
atau Surat Keterangan Tanda
Penduduk sesuai peraturan
Memberikan surat
dukungan disertai
fotocopy KTP atau
Surat Keterangan
Tanda Penduduk
23
No LARANGAN
Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KET
Ringan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
15
Memberikan dukungan kepada
calon Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah, dengan cara:
a. terlibat dalam kegiatan
kampanye untuk
mendukung calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
b. menggunakan fasilitas
yang terkait dengan
jabatan dalam kegiatan
kampanye;
c. membuat keputusan dan
/atau tindakan yang
menguntungkan atau
merugikan salah satu
pasangan calon selama
masa kampanye; dan/atau
d. Mengadakan kegiatan
yang mengarah kepada
keberpihakan terhadap
pasangan calon yang
menjadi peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa kampanye
meliputi pertemuan,
ajakan, himbauan, seruan,
atau pemberian barang
kepada PNS dalam
lingkungan unit kerjanya,
• Terlibat dalam
kegiatan kampanye
untuk mendukung
calon Kepala
Daerah/Wakil Kepala
Daerah
• Mengadakan kegiatan
yang mengarah
kepada keberpihakan
terhadap pasangan
calon yang menjadi
peserta pemilu
sebelum, selama, dan
sesudah masa
kampanye meliputi
pertemuan, ajakan,
himbauan, seruan,
atau pemberian
barang kepada PNS
dalam lingkungan unit
kerjanya, anggota
keluarga, dan
masyarakat
• Menggunakan
fasilitas yang
terkait dengan
jabatan dalam
kegiatan
kampanye
• Membuat
keputusan
dan/atau
tindakan yang
menguntungkan
atau merugikan
salah satu calon
pasangan
selama masa
kampanye
PROSEDUR PEMANGGILAN,
PEMERIKSAAN DAN PENJATUHAN
HUKUMAN DISIPLIN
1. Pemanggilan
Setiap PNS bawahan yg diketahui/diduga melakukan pelanggaran
disiplin
Atasan langsung memperkaya informasi / mencari bukti yang diperlukan dari
orang yang dianggap mengetahui/ pemberi informasi (Psl. 26)
1. Atasan langsung melakukan pemanggilan secara tertulis (Psl. 23
ayat 1 ).
2. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan dgn tanggal
disuruh menghadap untuk diperiksa minimal 7 hari kerja.( Psl.
23 ayat 2)
1. Apabila PNS tersebut hadir pada tanggal yang ditentukan pada srt panggilan tersebut ,
maka dilakukan pemeriksaan, tetapi apabila tdk hadir maka dilakukan pemanggilan ke
dua ( Psl. 23 ayat 3).
2. Pemanggilan ke dua dibuat selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal seharusnya ybs
hadir pada panggilan pertama (Psl. 23 ayat 3)
1. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan ke 2 dengan tanggal disuruh
menghadap untuk diperiksa tetap minimal 7 hari kerja.
2. Apabila PNS tsb hadir pada tanggal yang ditetntukan pada srt panggilan ke 2,
maka dilakukan pemeriksaan.
3. Apabila tidak hadir, maka seluruh pelanggaran disiplin yang diduga dilakukannya
dianggap diakui, dan dapat dijadikan bahan pertimbangan menentukan jenis
hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya ( Psl. 23 ayat 4).
II. Pemeriksaan
1. Wujud Pemeriksaan dituangkan dalam BAP.
2. Format BAP dibuat dalam bentuk “Pertanyaan (5W-1H)” dan “Jawaban.”
3. Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan pertimbangan menentukan hukuman
4. Utarakan bahwa pengakuan dlm BAP hanya salah satu bukti
Materi BAP :
1. Kesehatan ybs (hanya jawaban orang sehat yang dapat dipertanggung jawabkan).
2. Kebenaran dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukannya (jangan beritahukan
tentang bukti-bukti atau informasi tambahan yang telah sdr peroleh atau orang yang
mengetahui perbuatan ybs, kecuali ybs tdk mengaku atau untuk menggali yang
sebenarnya).
3. Pertanyaan berikutnya sebaiknya bersumber dari jawaban ybs atas pertanyaan
sebelumnya.
4. Dalam hal ybs tdk mengaku, utarakanlah satu demi satu bukti / informasi yang
ada pada saudara sesuai dengan substansi pertanyaan saudara.
5. Jika belum mengaku juga, utarakanlah bukti/ informasi berikutnya, demikian
seterusnya sampai ybs mengaku.
6. Jika telah mengaku, tanyakanlah faktor faktor yang mendorong ybs
melakukan perbuatan tersebut.
7. Tanyakan juga tetang akibat/ dampak perbuatannya terhadap ybs,
kantor, pemerintah ( untuk mengetahui tingkat kesadaran dan
kesengajaan ybs dalam melakukan perbuatan tsb)
8. Tanyakan juga tentang kebenaran jawabannya, keterpaksaan ybs
dalam menjawab ( utk menghindari pencabutan keterangan
kemudian).
1. BAP harus ditanda tangani pemeriksa dan yang diperiksa,
jika ybs tdk bersedia menandatangani, buat catatan pada
kolom tanda tangan ybs bahwa dia tdk bersedia menanda
tangani, dengan demikian BAP sah. (Psl. 28 ayat 1, 2)
2. Serahkan satu set BAP kepada ybs, bila tdk bersedia
menerima, buat catatan pada kolom tanda tangan ybs
bahwa ybs tdk bersedia menerima copi BAP tersebut,
dengan demikian dianggap telah diterima. ( Psl. 28 ayat 3)
NB
30
BERITAACARA PEMERIKSAAN
…… Pada hari …. Tanggal .. Bulan …. Tahun …. Bertempat di ruang pemeriksaan ...., Kami :
.........1. Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :
.........2. Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :
.........3. Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
Unit Kerja :
......... Berdasarkan wewenang yang ada pada kami sesuai dengan Surat Perintah Kepala ..... Nomor .....
Tanggal ...... Telah mengadakan pemeriksaan terhadap :
Nama :
NIP :
Pangkat :
Jabatan :
31
Karena ia diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan PP Nomor 53 Tahun 2010.
Adapun jalan pemeriksaan adalah sebagai berikut :
.............................Pertanyaan........................ Jawaban .......................
1. Apakah saudara saat ini dalam keadaan sehat ?
.. Jawaban ......................
2. Bersediakah saudara diperiksa ?
.. Jawaban .......................
3. Apakah saudara mengetahui mengapa dipanggil?
.. Jawaban .......................
4. Apakah saudara bersedia menjawab pertanyaan dengan jujur dan benar ?
.. Jawaban ........................
5. Apakah dalam pemeriksaan ini saudara dipaksa dalam menjawab pertanyaan ?
.. Jawaban ........................
6. Pertanyaan ....................................................................... dst
.. Jawaban ........................... Dst
7. Apakah saudara bersedia untuk dipanggil kembali untuk diminta keterangan apabila diperlukan ?
.. Jawaban .........................
32
Pertanyaan dibuat sesuai bukti yang ada
Demikian berita acara pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya dan telah dibacakan
dihadapan saudara................, serta berita acara pemeriksaan ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta,
Pegawai yang diperiksa Pejabat Pemeriksa :
Nama : 1. Nama :
NIP : NIP :
Tanda tangan : Tanda tangan :
2. Nama :
NIP :
Tanda tangan :
3. Nama :
NIP :
Tanda tangan :
1. Setelah pemeriksaan atau setelah ybs tdk hadir untuk
diperiksa, disusun LHP yang memuat intisari dari
pemeriksaan ybs, yang terkait, bukti-bukti, informasi yang
diperoleh pemeriksa.
2. LHP juga memuat analisa antara perbuatan ybs dengan
peraturan yang terkait.
3. LHP juga memuat Kesimpulan dan Saran.
LHP.
( Bila kewenangan menjatuhkan jenis hukuman disiplin
ada pd atasan yg lebih tinggi atau pejabat lain)
1.Latar belakang perbuatannya :
• Terpaksa dilakukan atau tidak.
• Disengaja atau tidak.
• Direncanakan atau tidak.
• Ada atau tidak keuantungan ybs / orang lain atas perbuatan tsb.
2. Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran :
• Pernah dilakukan PNS atau tidak.
• Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah.
• Melanggar prinsip-pronsip kenegaraan atau tidak.
• Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat.
3. Akibat pelanggaran :
• Ada dampak negatif terhadap unit kerja / Instansi / Pemerintah.
• Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja / Instansi/ Pemerintah.
• Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah.
III. PERTIMBANGAN DLM MENENTUKAN JENIS HUKUMAN YANG AKAN DIJATUHKAN
4. Dampak jenis hukuman terhadap ybs.
• Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau tidak terhadap ybs.
• Cepat atau tidak dampaknya kepada ybs.
• Hukuman tersebut mempengaruhi psikologis ybs atau tidak.
5. Kesesuaian dengan peraturan
• Apakah telah ditetapkan limitatip dalam peraturan atau tidak.( mis : Kawen/
Cerai , TMK)
6. Kejujuran / Penyesalan ybs.
• Apakah mempersulit atau tidak.
• Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau tidak.
• Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan sebelumnya atau tidak.
• Kondite ybs sebelum pelanggaran tersebut.
No PJBW yg Menghukum Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman
1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b, c, d, e.
2 PPK Pusat
(MENTRI /
KA. LEMB)
PNS Instansi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
huruf a, d, e.
4. Eselon II, Madya/ Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4)
5. Eselon II yg bertanggung
jawab langsung kpd PPK
Pasal 7 ayat (2), (3), (4)
6. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,d,e
7. Eselon III, Muda/ Penyelia
ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4)
8. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, d, e.
IV. Pejabat yg Berwenang Menghukum di
Pusat (Psl. 16)
PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2)
2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2)
4. Eselon II ke bawah, Madya,
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf b, c.
PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c.
3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a
4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,b,c
5. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
6. Eselon III ke bawah, Muda/
Penyelia ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, b, c
7. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a
2. Eselon II ke bawah, Jenjang
Utama ke bawah
Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
3. IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah,
Jenjang Utama ke bawah,
IV/e ke bawah
Pasal 7 ayat (4) huruf d, e
PNS DPK/DPB ke Perwakilan RI • Semua Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e
PNS DPK/DPB ke Negara Lain • Semua Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e
3 Eselon I PNS Instansi 1. Eselon II, Jenjang Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon III, Muda/Penyelia,
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Jenjang Madya,
IV/a – IV/c
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB kedalam • Eselon III, Muda/Penyelia
III/b – III/d
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
4 Eselon II PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV, Pratama/
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lajutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
5 Eselon II yg atasan
langsungnya PPK/ Eselon I
non PPK.
(Kanwil)
PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon IV Kebawah,
Pertama/ Pelaksana lanjutan
III/d ke bawah
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b, c.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia,
III/c – III/d
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama/
Pelaksana lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
6 Eselon III PNS Instansi 1. Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
2. Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pertama,
Pelaksana Lanjutan,
II/c – III/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana,
Pelaksana Pemula
II/a – III/b
Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
7 Eselon IV PNS Instansi 1. Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
2. I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana/
Pelaksana Pemula,
II/a – II/b
Pasal 7 ayat (2)
PNS DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
8 Eselon V PNS Instansi • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
PNS DPK/DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
VII. Pejabat yang
berwenang menghukum.
1. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung bahwa hukuman yang setimpal
untuk bawahannya tersebut masih kewenangannya untuk menjatuhkan, maka
atasan langsung tersebut membuat, menandatangani dan menyerahkan SK
hukuman disiplin tsb kepada bawahannya (Psl. 24 ayat 3 hurup a).
2. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung hukuman yang setimpal
dengan pelanggaran bawahannya telah menjadi kewenangan atasan yang lebih
tinggi untuk menjatuhkan, maka atasan langsung tersebut membuat laporan dan
dilampiri BAP, LHP serta disampaikan secara hirarhis (Psl. 24 ayat 3 hurup b).
3. Laporan atasan langsung tersebut memuat dasar-dasar pertimbangan dan saran.
4. Apabila menurut pertimbangan pejabat yang menerima laporan bahwa
saran atasan langsung dapat disetujui, maka pejabat tersebut
menjatuhkan hukuman disiplin, tetapi apabila menurut pertimbanganya
BAP,LHP yang ada belum memadai, dapat dibentuk Tim pemeriksa (Psl.
25).
5. Apabila menurut pejabat yang menerima laporan bahwa hukuman yang
setimpal untuk pelanggaran tersebut adalah hukuman yang lebih berat
lagi, dan kewenangan menjatuhkannya berada pada pejabat yang lebih
tinggi lagi, maka pejabat tersebut membuat laporan lagi.
VIII. Penyerahan SK Hukuman Disiplin
1. Pada prinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung kepada yang dihukum
(Psl. 31 ayat 2).
2. SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari setelah ditetapkan
(Psl. 31 ayat 3).
3. Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak bersedia hadir untuk
menerima SK hukuman disiplin, maka dibuat surat panggilan secara tertulis (Psl.
31 ayat 4).
4. Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang ditentukan dalam surat panggilan, maka
SK dikirim ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di kantor, dgn demikian
dianggap telah diterima
(Psl. 31 ayat 4).
5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian, sejak
menerima SK atau dianggap telah diterima, tidak dapat bekerja
dan tidak dapat dibayarkan gajinya lagi, kecuali bagi yang
mengajukan banding dan mengajukan permohonan izin untuk
dapat tetap bekerja selama banding serta mendapat izin dari
PPK.
IX. Keberatan/ Banding.
Keberatan.
=> Diajukan dan disampaikan kepada atasan pejabat yang menghukum dlm
tempo 14 hari, dan tembusan kpd pejabat yang menghukum.
=> Pejabat yang menerima keberatan hrs mengambil keputusan dlm tempo 21
hari kerja sejak menerima keberatan. (Psl. 35,36,37)
Banding.
=> Diajukan dan disampaikan kpd BAPEK dlm tempo 14 hari, dan
tembusan kpd PPK.
=> Banding memuat alasan sanggahan dan dilampiri bukti. (Psl. 38), (PP.
24/2011).
K R I T E R I A YA N G D A P A T D I I Z I N K A N / T I D A K D A P A T D I I Z I N K A N
T E T A P B E K E R J A S A M P A I D E N G A N A D A K E P U T U S A N B A P E K
 DAPAT DIIZINKAN APABILA:
1. Keahliannya sangat dibutuhkan; atau
2. Sedang mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dilanjutkan PNS lain.
 TIDAK DAPAT DIIZINKAN APABILA:
1. Tidak memenuhi syarat yang dapat diizinkan; atau
2. Memenuhi syarat yang dapat diizinkan, tetapi:
K R I T E R I A YA N G D A P A T D I I Z I N K A N / T I D A K D A P A T D I I Z I N K A N
T E T A P B E K E R J A S A M P A I D E N G A N A D A K E P U T U S A N B A P E K - 2
a. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs akan melanjutkan/mengulang
perbuatannya.
b. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs menghilangkan bukti
pelanggarannya.
c. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs meresahkan PNS lain.
d. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs merusak citra PNS atau unit
kerja, instansi, pemerintah.
• RPP Disiplin PNS
1. Kewajiban dan Larangan (Ps. 3 dan Ps. 5)
a. 26 Kewajiban (Psl 3) dan 14 Larangan
(Psl 5)
b. Beberapa Larangan Masih Dirinci
2. PNS tidak menaati Ps. 3 dan/atau
melanggar Ps. 5
3. Dengan tidak mengesampingkan
ketentuan dalam PPU pidana, PNS
melanggar Disiplin dijatuhi HD
Dijatuhi HD
KEWAJIBAN DAN LARANGAN (RPP DISIPLIN PNS)
PP No. 53 Thn 2010 RPP Disiplin PNS
1. TINGKAT RINGAN :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Prnyataan tdk puas scr
trtulis
1. TINGKAT RINGAN :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Prnyataan tdk puas scr
trtulis
2. TINGKAT SEDANG 2. TINGKAT SEDANG
a. Tunda KGB slma 1 thn
b. Tunda KP slma 1 thn
c. Turun pangkat stingkat lbh
rendah selama 1 thn
a. Pemotongan tunjangan kinerja
sebesar 25% selama 1 (satu) tahun;
b. Pemotongan tunjangan kinerja
sebesar 25% selama 2 (dua) tahun;
atau
c. Pemotongan tunjangan kinerja
sebesar 25% selama 3 (tiga) tahun.
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS
(RPP Disiplin PNS)
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PP No. 53 Thn 2010 RPP Disiplin PNS
3. TINGKAT BERAT 3. TINGKAT BERAT
a. Turun pangkat setingkat lbh
rendah selama 3 thn
b. Pmindahan dlm rangka
penurunan jabt setingkat lbh
rendah
c. Pembebasan dari jabt
a. penurunan jabatan setingkat
lebih rendahselama 1 (satu)
tahun;
b. Penurunan jabatan menjadi
jabatan pelaksana.
c. pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS.
Implementasi Peraturan Disiplin
di Masa Transisi
Memberlakukan ketentuan PP 53/2010
Jenis-jenis hukuman disiplin mengacu pada
pasal 87 UU ASN yaitu hukuman disiplin
terberat adalah pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri
Prosedur banding administratif mengacu
pada PP 24/2011
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

Similar to e-HRM_PUPR_190321062350.pptx

PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSBilly Buhaiba
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsrickygunawan84
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Septian Muna Barakati
 
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdfDISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Nithayun_
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptxPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptxTriUlf
 
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxMateri P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxDindinAsshamadani
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxIdhamMaku
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxNurmalita11
 
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcMateri Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcrizkyaditama29
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Tini Wartini
 
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptx
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptxPPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptx
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptxdion965986
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxRumahSakitJiwaJambi
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriwawan sahib
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiKutsiyatinMSi
 
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...DindinAsshamadani
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010Sofyan Saputra
 
Protap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinProtap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinMohammad Subhan
 

Similar to e-HRM_PUPR_190321062350.pptx (20)

PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 
Disiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. ppDisiplin pns 2010.53. pp
Disiplin pns 2010.53. pp
 
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pnsPp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
Pp 53 tahun 2010 tentang disiplin pns
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdfDISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
DISIPLIN ASN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA BANYUASIN TAHUN 2024.pdf
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptxPERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 94 TAHUN 2021 TENTANG DISIPLIN kecamtan.pptx
 
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptxMateri P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
Materi P Kasubag-Sosialisasi PP 94 Tahun 2021.pptx
 
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptxSLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
SLIDE PP NOMOR 94 TAHUN 2021- Cicih.pptx
 
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptxDISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
DISIPLIN BAGI PNS PP 94 THN 2021 NEW.pptx
 
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxcMateri Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
Materi Pak Nura.pdfzxcvzxsvzgvzxcvzxcvzxcvzvzxc
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptx
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptxPPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptx
PPT PP NOMOR 94 TAHUN 2021 & KAWIN-CERAI.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptxBAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
BAHAN SOSIALISASI DISIPLIN SESUAI PP NO 94 TAHUN 2021.pptx
 
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeriPp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
Pp nomor 94 tahun 2021 disiplin pegawai negeri
 
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawaiPp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
Pp 94-tahun-2021-tentang-disiplin-pegawai
 
PP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdfPP Disiplin Pegawai.pdf
PP Disiplin Pegawai.pdf
 
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...
Sosialisasi PP 94 Tahun 2021 Sosialisasi PP 94 Tahun 2021Sosialisasi PP 94 Ta...
 
3. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 20103. pp nomor 53 tahun 2010
3. pp nomor 53 tahun 2010
 
Protap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplinProtap penjatuhan hukuman disiplin
Protap penjatuhan hukuman disiplin
 

Recently uploaded

permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barangpermendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barangAli saepudin
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesiaanissaputriaulia07
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi290165
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahVinaDawatulAropah
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikTri Widodo W. UTOMO
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniTiaSofiani
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMbahSantowaanCikeruh
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratRyadhi EthniCitizen
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...gulieglue
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxPututJokoWibowo
 

Recently uploaded (10)

permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barangpermendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
permendag-no-7-tahun-2024, terkait pembatasan impor barang
 
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di IndonesiaPerbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
Perbandingan Pemerintahan - Sistem Pemerintahan Trias Politica di Indonesia
 
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggiBahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
Bahan Materi Kebijakan Publik untuk pendidikan tinggi
 
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa PemerintahPerencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi PublikInovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
Inovasi Kebijakan dalam Administrasi Publik
 
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi PetaniKebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Korporasi Petani
 
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan asetMateri Pengelolaan Keuangan desa dan aset
Materi Pengelolaan Keuangan desa dan aset
 
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan BaratMasterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
Masterplan IAD-PSDA Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
 
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
02 PPT Peran Masyarakat dalam Peningkatan Budaya Integritas di Lingkungan Kem...
 
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptxDashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
Dashboard UPT 4.0 kolaborasi dengan pemda.pptx
 

e-HRM_PUPR_190321062350.pptx

  • 1. PROSEDUR DAN TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN (PERKA BKN 21/2010) D I R E K TO R AT P E R AT U R A N P E R U N D A N G - U N D A N G A N BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
  • 2. Pasal 86 ayat (1) s.d. (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014  Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS.  Instansi Pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin.  PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin. Pasal 87 ayat (3) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. Pasal 139 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 8/1974 jo Undang-Undang No. 43/1999 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diganti berdasarkan Undang-Undang ini. DASAR HUKUM
  • 3. PRINSIP DASAR PP 53/2010 1 2
  • 4. PRINSIP DASAR PP 53/2010 - 2 3 4
  • 5. 5 DISIPLIN ? Kesanggupan PNS u/ menaati kwajiban & menghindari larangan yg ditentukan PPU dan/atau perat kdinasan Apbl tdk ditaati/dilanggar Dijatuhi HD
  • 6. 6 PNS tidak menaati Pasal 3 dan Pasal 4, dijatuhi Hukuman Disiplin (HD). Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam PPU pidana, PNS yang melanggar disiplin dijatuhi HD.
  • 7. 1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 45, NKRI, dan pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab; 6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan martabat PNS; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan atau golongan; 8. Memegang rahasia jabatan; 9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; KEWAJIBAN [17 POIN]
  • 8. KEWAJIBAN [17 POIN] - 2 10. Melaporkan kepada atasan apabila mengetahui ada hal yg dapat membahayakan/merugikan negara, atau pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11. Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja; 12. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya; 14. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier. 17. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
  • 9. 9 “Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja”: Datang ke kantor, melaksanakan tugas, pulang sesuai ketentuan jam kerja Keterlambatan masuk kerja dan/atau plg lbh cepat dihitung scr kumulatif. Apbl dtg terlambt dan/atau plg lbh cepat mencapai 7 ½ jam, dikonversi = 1 hari tdk masuk kerja
  • 10. LARANGAN [15 POIN] 1. Menyalahgunakan wewenang; 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan atau lembaga atau organisasi internasional; 4. Bekerja pada perusahaan atau LSM asing; 5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; 6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan/orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya untuk keuntungan pribadi, golongan/pihak lain yang merugikan negara;
  • 11. LARANGAN [15 POIN] - 2 7. Memberi/menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung/tidak untuk diangkat dalam jabatan; 8. Menerima hadiah/suatu pemberian apa saja dari siapapun yang berhubungan dengan jabatan dan/pekerjaannya; 9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; 10. Melakukan suatu tindakan/tidak yang dapat menghalangi/mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; 11. Menghalangi jalannya tugas kedinasan;
  • 12. LARANGAN [15 POIN] - 3 12. Memberikan dukungan kepada capres/cawapres dengan cara:  ikut serta sebagai pelaksana kampanye;  menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai/atribut PNS;  sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau  sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. 13. Memberikan dukungan kepada capres /cawapres dengan cara:  membuat keputusan dan/ tindakan yang menguntungkan/merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau  mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum,selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan himbauan, seruan/pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
  • 13. LARANGAN [15 POIN] - 4 14. Memberikan dukungan kepada calon anggota DPD/calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP/Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan/atau 15. Memberikan dukungan kepada calon kepala daerah/calon wakil kepala daerah dengan cara:  terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon kada/calon wakil kada;  menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;  membuat keputusan dan/tindakan yang menguntungkan/merugikan salah pasangan calon selama masa kampanye;  mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, angota keluarga, dan masyarakat.
  • 14. T IN G K AT D A N JEN IS H U K U MA N D ISIPL IN Add text in here Description of the sub contents  Teguran Lisan  Teguran Tertulis  Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis Add text in here RINGAN SEDANG BERAT  Turun Pangkat 3 Tahun  Turun Jabatan  Bebas dari Jabatan  PDH tidak APS  Tunda KGB 1 Tahun  Tunda KP 1 Tahun  Turun Pangkat 1 Tahun
  • 15. 15 KEWAJIBAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja •5 hari kerja (teguran lisan) •6-10 hari kerja (teguran tertulis) •11-15 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis) •16-20 hari kerja (penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun) •21-25 hari kerja (penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun) •26-30 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun) • 31-35 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun) • 36-40 hari kerja (pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jab. Struk atau fungs tertentu) • 41-45 hari kerja (pembebasan dari jabatan bagi PNS yg menduduki jab. struk atau fungs tertentu) • 46 hari kerja atau lebih (pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS) Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan. Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb Pemerintah.
  • 16. 16 No KEWAJIBAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 1 Mengucapkan sumpah/janji PNS; Mengucapkan sumpah/janji PNS tanpa alasan yang sah 2 Mengucapkan sumpah/janji jabatan; Mengucapkan sumpah/janji Jabatan tanpa alasan yang sah 3 Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 4 Menaati kepada segala peraturan perundang undangan; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 5 Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara PELANGGARAN DAN TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN I. KEWAJIBAN
  • 17. 17 No KEWAJIBAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 6 Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 7 Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 8 Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 9 Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 10 Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
  • 18. 18 No KEWAJIBAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 11 Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; • 5 hari kerja (teguran lisan) • 6-10 hari kerja (teguran tertulis) • 11-15 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis) • 16-20 hari kerja (penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun) • 21-25 hari kerja (penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun) • 26-30 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun) • 31-35 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun) • 36-40 hari kerja (pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jab. Struk atau fungs tertentu) • 41-45 hari kerja (pembebasan dari jabatan bagi PNS yg menduduki jab. struk atau fungs tertentu) • 46 hari kerja atau lebih (pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS) Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan. Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb Pemerintah.
  • 19. 19 No LARANGAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 1 Menyalahgunakan wewenang Menyalahgunakan wewenang 2 Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain 3 Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara asing dan/atau lembaga internasional 4 Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing 5 Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang- barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara II. LARANGAN
  • 20. 20 No LARANGAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 6 Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 7 Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan 8 Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya
  • 21. 21 No LARANGAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 9 Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya; Pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja Pelanggaran dilakukan dengan sengaja 10 Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani; Tidak sesuai dengan ketentuan perundang- undangan Tidak sesuai dengan ketentuan perundang- undangan Tidak sesuai dengan ketentuan perundang- undangan UU 25 Th 2009 ttg Pelayanan Publik 11 Menghalangi berjalannya tugas kedinasan; Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara 12 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara: a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. • Ikut serta sebagai pelaksana kampanye • Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS • Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara UU 10 Th 2008 ttg PilLeg & UU 42 Th 2008 ttg Pil Pres
  • 22. 22 No LARANGAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 13 Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye 14 Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai photo copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan Memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
  • 23. 23 No LARANGAN Tingkat Hukuman/jenis pelanggaran KET Ringan Sedang Berat 1 2 3 4 5 6 15 Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. membuat keputusan dan /atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, • Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah • Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat • Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye • Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu calon pasangan selama masa kampanye
  • 24. PROSEDUR PEMANGGILAN, PEMERIKSAAN DAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN 1. Pemanggilan Setiap PNS bawahan yg diketahui/diduga melakukan pelanggaran disiplin Atasan langsung memperkaya informasi / mencari bukti yang diperlukan dari orang yang dianggap mengetahui/ pemberi informasi (Psl. 26)
  • 25. 1. Atasan langsung melakukan pemanggilan secara tertulis (Psl. 23 ayat 1 ). 2. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan dgn tanggal disuruh menghadap untuk diperiksa minimal 7 hari kerja.( Psl. 23 ayat 2) 1. Apabila PNS tersebut hadir pada tanggal yang ditentukan pada srt panggilan tersebut , maka dilakukan pemeriksaan, tetapi apabila tdk hadir maka dilakukan pemanggilan ke dua ( Psl. 23 ayat 3). 2. Pemanggilan ke dua dibuat selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal seharusnya ybs hadir pada panggilan pertama (Psl. 23 ayat 3)
  • 26. 1. Jarak antara tanggal pembuatan srt panggilan ke 2 dengan tanggal disuruh menghadap untuk diperiksa tetap minimal 7 hari kerja. 2. Apabila PNS tsb hadir pada tanggal yang ditetntukan pada srt panggilan ke 2, maka dilakukan pemeriksaan. 3. Apabila tidak hadir, maka seluruh pelanggaran disiplin yang diduga dilakukannya dianggap diakui, dan dapat dijadikan bahan pertimbangan menentukan jenis hukuman yang akan dijatuhkan kepadanya ( Psl. 23 ayat 4).
  • 27. II. Pemeriksaan 1. Wujud Pemeriksaan dituangkan dalam BAP. 2. Format BAP dibuat dalam bentuk “Pertanyaan (5W-1H)” dan “Jawaban.” 3. Utarakan bahwa kejujuran ybs merupakan pertimbangan menentukan hukuman 4. Utarakan bahwa pengakuan dlm BAP hanya salah satu bukti Materi BAP : 1. Kesehatan ybs (hanya jawaban orang sehat yang dapat dipertanggung jawabkan). 2. Kebenaran dugaan pelanggaran disiplin yang dilakukannya (jangan beritahukan tentang bukti-bukti atau informasi tambahan yang telah sdr peroleh atau orang yang mengetahui perbuatan ybs, kecuali ybs tdk mengaku atau untuk menggali yang sebenarnya). 3. Pertanyaan berikutnya sebaiknya bersumber dari jawaban ybs atas pertanyaan sebelumnya.
  • 28. 4. Dalam hal ybs tdk mengaku, utarakanlah satu demi satu bukti / informasi yang ada pada saudara sesuai dengan substansi pertanyaan saudara. 5. Jika belum mengaku juga, utarakanlah bukti/ informasi berikutnya, demikian seterusnya sampai ybs mengaku. 6. Jika telah mengaku, tanyakanlah faktor faktor yang mendorong ybs melakukan perbuatan tersebut. 7. Tanyakan juga tetang akibat/ dampak perbuatannya terhadap ybs, kantor, pemerintah ( untuk mengetahui tingkat kesadaran dan kesengajaan ybs dalam melakukan perbuatan tsb) 8. Tanyakan juga tentang kebenaran jawabannya, keterpaksaan ybs dalam menjawab ( utk menghindari pencabutan keterangan kemudian).
  • 29. 1. BAP harus ditanda tangani pemeriksa dan yang diperiksa, jika ybs tdk bersedia menandatangani, buat catatan pada kolom tanda tangan ybs bahwa dia tdk bersedia menanda tangani, dengan demikian BAP sah. (Psl. 28 ayat 1, 2) 2. Serahkan satu set BAP kepada ybs, bila tdk bersedia menerima, buat catatan pada kolom tanda tangan ybs bahwa ybs tdk bersedia menerima copi BAP tersebut, dengan demikian dianggap telah diterima. ( Psl. 28 ayat 3) NB
  • 30. 30 BERITAACARA PEMERIKSAAN …… Pada hari …. Tanggal .. Bulan …. Tahun …. Bertempat di ruang pemeriksaan ...., Kami : .........1. Nama : NIP : Pangkat : Jabatan : Unit Kerja : .........2. Nama : NIP : Pangkat : Jabatan : Unit Kerja : .........3. Nama : NIP : Pangkat : Jabatan : Unit Kerja : ......... Berdasarkan wewenang yang ada pada kami sesuai dengan Surat Perintah Kepala ..... Nomor ..... Tanggal ...... Telah mengadakan pemeriksaan terhadap : Nama : NIP : Pangkat : Jabatan :
  • 31. 31 Karena ia diduga telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan PP Nomor 53 Tahun 2010. Adapun jalan pemeriksaan adalah sebagai berikut : .............................Pertanyaan........................ Jawaban ....................... 1. Apakah saudara saat ini dalam keadaan sehat ? .. Jawaban ...................... 2. Bersediakah saudara diperiksa ? .. Jawaban ....................... 3. Apakah saudara mengetahui mengapa dipanggil? .. Jawaban ....................... 4. Apakah saudara bersedia menjawab pertanyaan dengan jujur dan benar ? .. Jawaban ........................ 5. Apakah dalam pemeriksaan ini saudara dipaksa dalam menjawab pertanyaan ? .. Jawaban ........................ 6. Pertanyaan ....................................................................... dst .. Jawaban ........................... Dst 7. Apakah saudara bersedia untuk dipanggil kembali untuk diminta keterangan apabila diperlukan ? .. Jawaban .........................
  • 32. 32 Pertanyaan dibuat sesuai bukti yang ada Demikian berita acara pemeriksaan ini dibuat dengan sebenarnya dan telah dibacakan dihadapan saudara................, serta berita acara pemeriksaan ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, Pegawai yang diperiksa Pejabat Pemeriksa : Nama : 1. Nama : NIP : NIP : Tanda tangan : Tanda tangan : 2. Nama : NIP : Tanda tangan : 3. Nama : NIP : Tanda tangan :
  • 33. 1. Setelah pemeriksaan atau setelah ybs tdk hadir untuk diperiksa, disusun LHP yang memuat intisari dari pemeriksaan ybs, yang terkait, bukti-bukti, informasi yang diperoleh pemeriksa. 2. LHP juga memuat analisa antara perbuatan ybs dengan peraturan yang terkait. 3. LHP juga memuat Kesimpulan dan Saran. LHP. ( Bila kewenangan menjatuhkan jenis hukuman disiplin ada pd atasan yg lebih tinggi atau pejabat lain)
  • 34. 1.Latar belakang perbuatannya : • Terpaksa dilakukan atau tidak. • Disengaja atau tidak. • Direncanakan atau tidak. • Ada atau tidak keuantungan ybs / orang lain atas perbuatan tsb. 2. Berat / ringannya dan banyaknya pelanggaran : • Pernah dilakukan PNS atau tidak. • Bertentangan atau tidak dengan program pemerintah. • Melanggar prinsip-pronsip kenegaraan atau tidak. • Resistensi tinggi atau tidak terhadap PNS lain atau masyarakat. 3. Akibat pelanggaran : • Ada dampak negatif terhadap unit kerja / Instansi / Pemerintah. • Menurunkan citra negatif PNS pada unit kerja / Instansi/ Pemerintah. • Menghalangi pelaksanaan tugas unit kerja / Instansi / Pemerintah. III. PERTIMBANGAN DLM MENENTUKAN JENIS HUKUMAN YANG AKAN DIJATUHKAN
  • 35. 4. Dampak jenis hukuman terhadap ybs. • Apakah jenis tersebut akan memberikan efek jera atau tidak terhadap ybs. • Cepat atau tidak dampaknya kepada ybs. • Hukuman tersebut mempengaruhi psikologis ybs atau tidak. 5. Kesesuaian dengan peraturan • Apakah telah ditetapkan limitatip dalam peraturan atau tidak.( mis : Kawen/ Cerai , TMK) 6. Kejujuran / Penyesalan ybs. • Apakah mempersulit atau tidak. • Apakah ada kemungkinan akan mengulangi perbuatannya atau tidak. • Apakah perbuatan tersebut telah pernah dilakukan sebelumnya atau tidak. • Kondite ybs sebelum pelanggaran tersebut.
  • 36. No PJBW yg Menghukum Jenis Kepegawaian PJB yg Dihukum Jenis Hukuman 1 Presiden Semua • Eselon I Pasal 7 ayat (4) huruf b, c, d, e. 2 PPK Pusat (MENTRI / KA. LEMB) PNS Instansi 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e. 4. Eselon II, Madya/ Penyelia Pasal 7 ayat (3), (4) 5. Eselon II yg bertanggung jawab langsung kpd PPK Pasal 7 ayat (2), (3), (4) 6. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,d,e 7. Eselon III, Muda/ Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) 8. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, d, e. IV. Pejabat yg Berwenang Menghukum di Pusat (Psl. 16)
  • 37. PNS DPK ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2) 2. Fungsional Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (4) huruf b, c 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2) 4. Eselon II ke bawah, Madya, Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf b, c. PNS DPB ke dalam 1. Eselon I Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 2. Jenjang Utama Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, b, c. 3. IV/d – IV/e Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a 4. Eselon II, Madya Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a,b,c 5. IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 6. Eselon III ke bawah, Muda/ Penyelia ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a, b, c 7. III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf c, (4) huruf a
  • 38. PNS DPK Keluar 1. Eselon I Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a 2. Eselon II ke bawah, Jenjang Utama ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e 3. IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e PNS DPB keluar • Eselon II ke bawah, Jenjang Utama ke bawah, IV/e ke bawah Pasal 7 ayat (4) huruf d, e PNS DPK/DPB ke Perwakilan RI • Semua Pasal 7 ayat (3), (4) huruf a, d, e PNS DPK/DPB ke Negara Lain • Semua Pasal 7 ayat (2), (3), (4) huruf a, d, e 3 Eselon I PNS Instansi 1. Eselon II, Jenjang Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon III, Muda/Penyelia, III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK Kedalam • Eselon II, Jenjang Madya, IV/a – IV/c Pasal 7 ayat (2) PNS DPB kedalam • Eselon III, Muda/Penyelia III/b – III/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 39. 4 Eselon II PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV, Pratama/ Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lajutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 5 Eselon II yg atasan langsungnya PPK/ Eselon I non PPK. (Kanwil) PNS Instansi 1. Eselon III, Muda, Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon IV Kebawah, Pertama/ Pelaksana lanjutan III/d ke bawah Pasal 7 ayat (3) huruf a, b, c. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon III, Muda/Penyelia, III/c – III/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon IV, Pertama/ Pelaksana lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 40. 6 Eselon III PNS Instansi 1. Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) 2. Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula II/a – II/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon IV, Pertama, Pelaksana Lanjutan, II/c – III/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • Eselon V, Pelaksana, Pelaksana Pemula II/a – III/b Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. 7 Eselon IV PNS Instansi 1. Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) 2. I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b. PNS DPB/DPK ke dalam • Eselon V, Pelaksana/ Pelaksana Pemula, II/a – II/b Pasal 7 ayat (2) PNS DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (3) huruf a, b.
  • 41. 8 Eselon V PNS Instansi • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2) PNS DPK/DPB ke dalam • I/a – I/d Pasal 7 ayat (2)
  • 42. VII. Pejabat yang berwenang menghukum. 1. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung bahwa hukuman yang setimpal untuk bawahannya tersebut masih kewenangannya untuk menjatuhkan, maka atasan langsung tersebut membuat, menandatangani dan menyerahkan SK hukuman disiplin tsb kepada bawahannya (Psl. 24 ayat 3 hurup a). 2. Apabila menurut pertimbangan atasan langsung hukuman yang setimpal dengan pelanggaran bawahannya telah menjadi kewenangan atasan yang lebih tinggi untuk menjatuhkan, maka atasan langsung tersebut membuat laporan dan dilampiri BAP, LHP serta disampaikan secara hirarhis (Psl. 24 ayat 3 hurup b). 3. Laporan atasan langsung tersebut memuat dasar-dasar pertimbangan dan saran.
  • 43. 4. Apabila menurut pertimbangan pejabat yang menerima laporan bahwa saran atasan langsung dapat disetujui, maka pejabat tersebut menjatuhkan hukuman disiplin, tetapi apabila menurut pertimbanganya BAP,LHP yang ada belum memadai, dapat dibentuk Tim pemeriksa (Psl. 25). 5. Apabila menurut pejabat yang menerima laporan bahwa hukuman yang setimpal untuk pelanggaran tersebut adalah hukuman yang lebih berat lagi, dan kewenangan menjatuhkannya berada pada pejabat yang lebih tinggi lagi, maka pejabat tersebut membuat laporan lagi.
  • 44. VIII. Penyerahan SK Hukuman Disiplin 1. Pada prinsipnya, SK hukuman disiplin diserahkan langsung kepada yang dihukum (Psl. 31 ayat 2). 2. SK hukuman disiplin diserahkan kepada ybs dalam tempo 14 hari setelah ditetapkan (Psl. 31 ayat 3). 3. Dalam hal PNS yang dihukum tidak berada di kantor atau tidak bersedia hadir untuk menerima SK hukuman disiplin, maka dibuat surat panggilan secara tertulis (Psl. 31 ayat 4). 4. Apabila ybs tidak hadir pada tanggal yang ditentukan dalam surat panggilan, maka SK dikirim ke alamat domisili ybs terakhir dilaporkan di kantor, dgn demikian dianggap telah diterima (Psl. 31 ayat 4).
  • 45. 5. PNS yg dijatuhi hukuman disiplin pemberhentian, sejak menerima SK atau dianggap telah diterima, tidak dapat bekerja dan tidak dapat dibayarkan gajinya lagi, kecuali bagi yang mengajukan banding dan mengajukan permohonan izin untuk dapat tetap bekerja selama banding serta mendapat izin dari PPK.
  • 46. IX. Keberatan/ Banding. Keberatan. => Diajukan dan disampaikan kepada atasan pejabat yang menghukum dlm tempo 14 hari, dan tembusan kpd pejabat yang menghukum. => Pejabat yang menerima keberatan hrs mengambil keputusan dlm tempo 21 hari kerja sejak menerima keberatan. (Psl. 35,36,37) Banding. => Diajukan dan disampaikan kpd BAPEK dlm tempo 14 hari, dan tembusan kpd PPK. => Banding memuat alasan sanggahan dan dilampiri bukti. (Psl. 38), (PP. 24/2011).
  • 47. K R I T E R I A YA N G D A P A T D I I Z I N K A N / T I D A K D A P A T D I I Z I N K A N T E T A P B E K E R J A S A M P A I D E N G A N A D A K E P U T U S A N B A P E K  DAPAT DIIZINKAN APABILA: 1. Keahliannya sangat dibutuhkan; atau 2. Sedang mengerjakan pekerjaan yang tidak mungkin dilanjutkan PNS lain.  TIDAK DAPAT DIIZINKAN APABILA: 1. Tidak memenuhi syarat yang dapat diizinkan; atau 2. Memenuhi syarat yang dapat diizinkan, tetapi:
  • 48. K R I T E R I A YA N G D A P A T D I I Z I N K A N / T I D A K D A P A T D I I Z I N K A N T E T A P B E K E R J A S A M P A I D E N G A N A D A K E P U T U S A N B A P E K - 2 a. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs akan melanjutkan/mengulang perbuatannya. b. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs menghilangkan bukti pelanggarannya. c. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs meresahkan PNS lain. d. Apabila ybs tetap bekerja, ada kemungkinan ybs merusak citra PNS atau unit kerja, instansi, pemerintah.
  • 50. 1. Kewajiban dan Larangan (Ps. 3 dan Ps. 5) a. 26 Kewajiban (Psl 3) dan 14 Larangan (Psl 5) b. Beberapa Larangan Masih Dirinci 2. PNS tidak menaati Ps. 3 dan/atau melanggar Ps. 5 3. Dengan tidak mengesampingkan ketentuan dalam PPU pidana, PNS melanggar Disiplin dijatuhi HD Dijatuhi HD KEWAJIBAN DAN LARANGAN (RPP DISIPLIN PNS)
  • 51. PP No. 53 Thn 2010 RPP Disiplin PNS 1. TINGKAT RINGAN : a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Prnyataan tdk puas scr trtulis 1. TINGKAT RINGAN : a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Prnyataan tdk puas scr trtulis 2. TINGKAT SEDANG 2. TINGKAT SEDANG a. Tunda KGB slma 1 thn b. Tunda KP slma 1 thn c. Turun pangkat stingkat lbh rendah selama 1 thn a. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 1 (satu) tahun; b. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 2 (dua) tahun; atau c. Pemotongan tunjangan kinerja sebesar 25% selama 3 (tiga) tahun. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN PNS (RPP Disiplin PNS)
  • 52. TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN PP No. 53 Thn 2010 RPP Disiplin PNS 3. TINGKAT BERAT 3. TINGKAT BERAT a. Turun pangkat setingkat lbh rendah selama 3 thn b. Pmindahan dlm rangka penurunan jabt setingkat lbh rendah c. Pembebasan dari jabt a. penurunan jabatan setingkat lebih rendahselama 1 (satu) tahun; b. Penurunan jabatan menjadi jabatan pelaksana. c. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS.
  • 53. Implementasi Peraturan Disiplin di Masa Transisi Memberlakukan ketentuan PP 53/2010 Jenis-jenis hukuman disiplin mengacu pada pasal 87 UU ASN yaitu hukuman disiplin terberat adalah pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri Prosedur banding administratif mengacu pada PP 24/2011