Dokumen tersebut membahas beberapa hukum dasar kimia seperti hukum penyatuan volume Gay-Lussac, hukum Avogadro, dan hukum perbandingan timbal balik Richter. Hukum-hukum tersebut menjelaskan hubungan antara volume, jumlah molekul, dan berat unsur-unsur yang bereaksi dalam suatu persamaan kimia.
2. HUKUM
PENYATUAN
VOLUME
Joseph Louis Gay Lussac (1808)
” Pada temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan volume gas hasil reaksi
merupakan perbandingan bilangan bulat dan sederhana “
3. H2(g) + O2(g) -> H2O(l)
N2(g) + 3 H2(g) -> 2 NH3(g)
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen -> 2 volume gas Ammonia
Hukum perbandingan volume dari GayLussac dapat kita nyatakan
sebagai berikut. “Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan
koefisien masing-masing gas.” Untuk dua buah gas (misalnya gas A
dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi, berlaku
hubungan:
Volume A / Volume B = koefisien A / koefisien B
Volume A=koefisien A / koefisien B ×volume B
2 H2(g) + O2(g) -> 2 H2O(l)
4. HUKUM AVOGADRO
Lorenzo Romano Amedeo Carlo Avogadro (1811)
“Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang
sama dari semua gas mengandung jumlah molekul yang
sama”
5. Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac dengan
menganggap partikel – partikel gas tidak sebagai atom-
atom, tetapi sebagai molekul-molekul. Perbandingan
volume gas-gas yang bereaksi dan gas-gas hasil reaksi
jika diukur pada temperatur dan tekanan yang sama
akan sesuai dengan perbandingan jumlah molekulnya,
akan sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
Hidrogen + Klor -> Hidogren Klorida
1 vol 1 vol 2 vol
n molekul n molekul 2n molekul
dibagi dengan n
1 molekul 1 molekul 2 molekul
Hidogren Klor Hidogren Klorida
6. Hukum
Perbandingan
Timbal Balik
Jeremias Benjamin Richter (1792)
“ Jika besar A dan B masing-masing bereaksi dengan
unsur C yang massanya sama membentuk AC dan massa
BC, maka perbandingan massa A dan massa B dalam
membentuk AB adalah sama dengan perbandingan
massa A dan massa B ketika membentuk AC dan BC atau
kelipatan dari perbandingan ini.”
7. Dalam metana 75 gram C bereaksi dengan 25 gram H, dalam
karbon monoksida 42,86 gram C bereaksi dengan 57,14 gram O,
dalam air 11,11 gram H bereaksi dengan 88,89 gram O.
Tunjukkan bahwa data ini sesuai dengan hukum perbandingan
timbal balik.
Dalam metana 72 g C bereaksi dengan 25 g H
Dalam CO 42,86 g C bereaksi dengan 57,14 g O
atau 75 g C bereaksi dengan
Perbandingan hydrogen dan oksigen yang masing-masing bereaksi
dengan 75 g C
25 : 99,99 atau 1 : 4
Dalam air perbandingan hydrogen dan oksigen 11,11 : 88,89 = 1 : 8.
Perbandingan 1 : 4 dan 1 : 8 merupakan suatu kelipatan, jadi data
di atas sesuai dengan hukumn perbandingan timbal balik.