Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Pengantar Mesin CNC Lathe
1. 1
BAB 1
PENGENALAN PERANGKAT KERAS MESIN CNC LATHE
A. Pengertian Mesin CNC
CNC singkatan dari Computer Numerical Control. Secara sederhana CNC dapat diartikan
pengendalian angka atau numerik oleh computer. Mesin CNC akan bergerak apabila ada titik
koordinat(numeric) yang akan dituju dan ada perintah dari computer. Jadi syarat utama mesin
CNC bisa bekerja adalah adanya KOORDINAT/NUMERIK/ANGKA dan
KONTROL/PERINTAH (berupa kode).
B. Bagian Utama Mesin CNC
Secara garis besar bagian utama mesin CNC dibagi menjadi 3,yaitu Bagian Mekanik,Bagian
Elektrik dan Controller.
1. Komponen Mekanik : Komponen pada mesin yang bergerak
Contoh: Slide Sumbu X/Z, Tool Post, Spindle,dll
2. Komponen Elektrik : Komponen mesin yang berfungsi memberikan tenaga ke komponen
Mekanik supaya bergerak sesuai perintah Controller.
Contoh: Motor Servo,Spindle Driver,Power Supply,dll
3. Controller : Komponen mesin yang berfungsi mengatur seluruh kegiatan mesin,Controller
adalah otak dari mesin CNC.Ada banyak merk controller di dunia.
Contoh : FANUC,EMCOTRONIC,MAHO,GSK,dll
Secara sederhana komponen mesin CNC kita analogikan seperti tubuh kita. Otak adalah
Controller,yang memberikan perintah kepada Saraf Otot (komponen elektrik),yang kemudian
saraf otot menggerakan kaki kita untuk bergerak (komponen mekanik). Dibawah ini contoh
gambar komponen mesin CNC.
3. 3
C. Cara Kerja Mesin CNC
Cara kerja mesin CNC sebenarnya adalah gabungan kesimpulan dari penjelasan A.1 dan A.2.
Cara kerjanya adalah Data Numerik dan Kode Perintah dimasukan ke Controller sebagai
inputan data, kemudian Data tersebut oleh Controller akan diubah menjadi sinyal perintah ke
komponen Elektrik,oleh komponen elektrik sinyal perintah tersebut diterjemahkan berupa
memutus,menyambung dan mengatur arus yang akan masuk ke komponen mekanik,sehingga
komponen mekanik bisa bergerak sesuai perintah Controller. Secara sederhana di gambarkan
pada skema dibawah ini.
SKEMA 1
D. Fungsi Mesin CNC
Pembuatan mesin CNC dilatarbelakangi oleh tuntutan produksi,dimana pengerjaan dalam
jumlah yang besar dalam waktu yang singkat dan ketelitian ukuran yang tinggi. Permintaan
seperti itu tidak bisa dipenuhi oleh mesin manual yang konvensional. Jumlah produk yang besar
dapat dicapai oleh mesin CNC karena penyetingan benda kerja dan alat kerja hanya sekali dan
pergerakan mesin secara otomatis dan berulang sesuai keinginan kita. Dan ketelitian yang tinggi
dapat dicapai karena mesin CNC menggunakan system penggerak dan alat penggerak yang
mempunyai ketelitian tinggi juga.
E. Pengoperasian Mesin CNC
Untuk mengoperasikan mesin CNC tidak boleh dilakukan oleh sembarang operator yang belum
memahami cara kerja mesin CNC. Untuk mengoperasikan mesin CNC dibutuhkan training
CONTROLLER ELEKTRIK MEKANIK
OUTPUT(SINYAL
PERINTAH)
INPUT(SINYAL KONFIRMASI)
ENERGI
LISTRIK
DATA NUMERIC DAN KODE PERINTAH
4. 4
khusus untuk mengenal dan mengoperasikan mesin ini,tanpa latihan terlebih dahulu maka
operator tidak di perkenankan untuk mengoperasikan mesin CNC,karena dikhawatirkan akan
membahayakan keselamatan operator dan penggunaan yang tidak benar dapat mempercepat
kerusakan mesin. Berikut adalah syarat wajib sebelum mengoperasikan mesin CNC :
1. Mengetahui komponen komponen penunjang mesin CNC supaya mesin bisa berjalan
dengan baik.
Contoh : Besarnya listrik yang dipakai, pemakaian angin,oli pelumas,dll
2. Mengenal fungsi setiap tombol pada bagian Control.
3. Mengetahui dasar pembuatan program secara manual (dengan menggunakan G-kode,M-
kode).
4. Mengetahui cara memasukan atau transfer program ke Controller.
5. Mengetahui cara untuk setting benda kerja dan alat potong.
6. Mengetahui prosedur yang benar untuk melakukan jalan mesin secara otomatis.
7. Mengetahui instruksi keselamatan kerja.
5. 5
BAB 2
OPERASIONAL MESIN CNC
A. Prosedur Menyalakan Mesin CNC Bubut
1. Switch ON MCB (Mechanical Circuit Breaker) Utama di panel listrik ruangan
bengkel/workshop CNC.
2. Buka panel Elektrik Mesin CNC Bubut, Ambil AVO meter, cek tegangan R-S, S-T, R-T
adalah 380V + 10V dan cek tegangan salah satu R / S / T dengan Ground/Netral adalah
220 + 10V.
3. Jika tegangan sudah benar, switch ON MCB mesin yang terletak di samping kiri belakang
mesin dengan menarik tuas MCB keatas.
4. Cek Driver Spindle (berbentuk kotak ukuran 80x140mm, posisi kiri bawah pada panel
elektrik) ditandai menyala display warna merah bertuliskan : 00 (berarti driver ready
dengan frekuensi 0 Hz ).
5. Cek 2 Driver Servo X, Z (berbentuk kotak ukuran 100x200mm, posisi dipanel elektrik
kedua) ditandai menyala display warna merah bertuliskan : r 00 (berarti driver ready
dengan rotasi 0 rpm ).
6. Tutup panel listrik mesin CNC Milling dengan merapatkan 2 baut pengunci pintu.
7. Kita pindah ke Operation Panel di bagian depan mesin CNC Bubut.
8. Hidupkan Power pada control dengan memutar kunci power searah jarum jam hngga
LCD monitor menyala & tunggu proses booting hingga selesai.
9. Tekan tombol Reset untuk melihat tampilan pada LCD monitor.
10. Release/melepas tombol Emergency Stop dengan cara memutar searah jarum jam hingga
tombol Emergency terdorong muncul keluar menjadi lebih tinggi
11. Tekan tombol reset pada Keypad Controller CNC hingga display alarm : Emergency Stop
tidak muncul kembali.
12. Proses menyalakan mesin CNC Bubut telah selesai. Selanjutnya adalah proses men-
ZERO kan mesin CNC Bubut.
6. 6
B. Prosedur Mematikan Mesin CNC Bubut
1. Setelah proses pengerjaan selesai, selalu biasakan membereskan alat kerja pada
tempatnya, membersihkan ruangan dalam mesin dengan kuas/sapu pada : spindle, meja,
cover teleskopik, cover bagian dalam, rel pintu, pintu dan dinding mesin. Kemudian
oleskan oli dan ratakan dengan lap pada bagian mesin yang terbuat dari metal yang tidak
dipainting seperti : spindle, meja, cover teleskopik agar tidak berkarat.
2. ZERO kan mesin CNC Bubut.
3. Tekan tombol Emergency Stop hingga LCD monitor muncul alarm display : Emergency
Stop.
4. Switch OFF controller CNC dengan memutar kunci Power OFF berlawanan jarum jam.
5. Kita pindah ke panel elektrik mesin CNC Milling.
6. Switch OFF MCB pada bagian samping panel elektrik dengan menekan MCB kebawah
ke posisi OFF.
C. Men-ZERO kan Mesin CNC Bubut
1. Tekan tombol mode MPG pada operational panel.
2. Step 1: Geser sumbu Z kearah negatif
- Pilih gerakan kearah sumbu Z dengan menekan mode MPG,sampai cursor pada posisi Z.
- Pilih gerakan X0.1mm dengan menekan tombol Step.
- Putar handle MPG ke arah – Z(minus) / berlawanan arah jarum jam hingga bergerak +
50mm.
3. Step 2: Geser sumbu X kearah negatif
- Pilih gerakan kearah sumbu X dengan menekan mode MPG,sampai cursor pada posisi X.
- Pilih gerakan X0.1mm dengan menekan tombol Step.
- Putar handle MPG ke arah – X(minus) / berlawanan arah jarum jam hingga bergerak +
50mm.
4. Tekan mode Machine Zero Sumbu Z untuk automatic Zero Mesin, maka secara otomatis
mesin bergerak ke sumbu Z positif. Sampai menyentuh limit switch dan monitor
menunjukan angka nol.
7. 7
5. Tekan mode Machine Zero Sumbu X untuk automatic Zero Mesin, maka secara otomatis
mesin bergerak ke sumbu X positif. Sampai menyentuh limit switch dan monitor
menunjukan angka nol.
6. Tekan tombol reset dan mesin siap digunakan.
D. Emergency Stop, piranti utama safety mesin
Kita menekan Emergency Stop apabila :
1. Jika ada kondisi yang membahayakan pada manusia / operator seperti :
- operator terjepit pintu (jika pintu otomatis)
- operator cidera akibat gerakan mesin / gerakan clamping
- semua feeling yang muncul dan berpotensi membahayakan
2. Jika ada kondisi yang membahayakan mesin seperti :
- terdengar suara-suara yang tidak lazim (melengking, mendengung, kasar)
- muncul asap dari mesin
- muncul titik api/kebakaran
- getaran mesin yang tidak lazim
- ada komponen mesin yang rusak / patah / rontok, dll
3. Jika ada kondisi yang membahayakan benda kerja (agar tidak reject) seperti :
- pemasangan tidak sempurna / miring / terlepas dari jig
- jig fixture tidak berfungsi sempurna
- tool tumpul / patah / nabrak, dll
E. Cara Mengatasi Over Travel
Over travel terjadi apabila gerakan mesin melebihi batas yang telah ditentukan,sehingga
sensor akan mendeteksinya kemudian secara otomatis mesin akan diperintahkan berhenti dan
muncul alarm. Apabila over travel terjadi,langkah langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
8. 8
1. Tekan Mode MPG, kemudian pilih sumbu yang mengalami overtravel.
2. Gerakan mesin kearah yang berlawanan dari overtravel. Apabila overtravel pada sumbu
minus, maka gerakan mesin kearah sumbu positif begitu pula sebaliknya.
3. Setelah mesin digerakan keposisi yang kira kira aman, tekan tombol reset untuk
menghilangkan alarm.
4. Lakukan Zero mesin.
F. Tombol – Tombol Control Mesin CNC
Tombol tombol terdapat pada bagian control yang disebut Operation Panel.
Berikut adalah penjelasan tombol tombol berserta fungsinya :
1. Tombol Karakter
- Tombol Angka : berupa tombol berisi angka 0-9
- Tombol Huruf : berupa tombol berisi huruf romawi A-Z
- Tombol Simbol : berupa tombol berisi symbol plus(+),minus(-),*, / , dll
- Tombol Logik : berupa tombol berisi symbol logika <, > , = , dll
9. 9
2. Tombol Pemilihan Mode Kerja
: Untuk memilih Mode Edit yang berfungsi dalam mengedit dan pembuatan
program.
: Untuk memilih Mode Jog yang berfungsi menggerakan mesin secara manual.
: Untuk memilih Mode Auto yang berfungsi untuk menjalankan program
secara otomatis.
: Untuk memilih Mode Parameter yang berfungsi untuk melihat dan setting
parameter mesin.
: Untuk memilih Mode Offset yang berfungsi untuk melihat dan setting offset
koordinat benda kerja.
: Untuk memilih Mode Diagnosis yang berfungsi untuk melihat data mesin.
3. Tombol Fungsi
Penambahan Rapid Override: Untuk menambah kecepatan gerakan Rapid
pada saat mode Jog atau mode Auto.
Pengurangan Rapid Override: Untuk mengurangi kecepatan gerakan Rapid
pada saat mode Jog atau mode Auto.
Penambahan Feedrate Override: Untuk menambah kecepatan gerakan
pemakanan pada saat mode Jog atau mode Auto.
10. 10
Pengurangan Feedrate Override: Untuk mengurangi kecepatan gerakan
pemakanan pada saat mode Jog atau mode Auto.
Program Zero Sumbu X: Untuk mengembalikan mesin ketitik nol sumbu X
program.
Program Zero Sumbu Z: Untuk mengembalikan mesin ketitik nol sumbu Z
program.
Machine Zero Sumbu X: Untuk mengembalikan ketitik nol sumbu X mesin.
Machine Zero Sumbu Z: Untuk mengembalikan ketitik nol sumbu Z mesin.
Dry Run: Tombol untuk mengubah gerakan Rapid menjadi Feedrate pada saat
mode Auto.
Single Block: Tombol untuk manjalankan program secara bertahap tiap blok
pada saat mode Auto.
4. Tombol Start dan Tombol Pause
Cycle Start: Tombol untuk menjalankan mesin secara otomatis pada saat
mode Auto.
Cycle Pause: Tombol untuk menghentikan program pada saat berjalan
otomatis saat Mode Auto.
11. 11
5. Tombol Manual Kontrol Axis
Tombol penggerak sumbu X baik positif atau negative pada saat
mode Jog.
Tombol penggerak sumbu Z baik positif atau negative pada saat
mode Jog.
Tombol Rapid dan Feed, apabila lampu indicator menyala berarti gerakan
Rapid yang berfungsi, apabila lampu tidak menyala berarti Feed yang
berfungsi.
Tombol Step Width: untuk memilih skala gerakan pada saat menu MPG
X0.1,X0.01,X0.001.
Tombol MPG: untuk mengerakan mesin menggunakan handwheel.
Tombol Pilihan Axis: untuk memilih axis yang akan digerakan pada fungsi
MPG.
Tombol Step: Untuk menjalankan mesin selain mode Jog, mesin bergerak
dengan jarak tertentu seperti 5mm,10mm,50mm.
6. Tombol Manual Fungsi Auxiliary
Spindle berputar searah jarum jam.
Spindle berhenti berputar.
Spindle berputar berlawanan jarum jam.
12. 12
Coolant Control: tombol untuk menghidupkan atau mematikan coolant.
Gear Shifting: tombol untuk memilih kecepatan roda gigi, apabila mesin
menggunakan roda gigi.
Tombol Tool Change: tombol untuk memilih tool.
7. Tombol Edit
Tombol Enter untuk memasukan data setelah penulisan.
Tombol Input untuk memasukan data setelah penyetingan.
Tombol Alter untuk mengganti data yang sudah ditulis.
Tombol Delete untuk menghapus data.
Tombol Escape untuk membatalkan data yang sudah ditulis.
Tombol Cursor untuk menggerakan cursor.
14. 14
BAB 3
SETTING TOOL
A. Setting Tool Sumbu X
Langkah langkah setting tool sumbu X :
1. Sentuhkan pahat pada sisi samping benda kerja
2. Tekan tombol
3. Masukan nilai setting X = Ø D benda kerja yang disentuh ujung pahat
4. Tekan tombol
15. 15
B. Setting Tool Sumbu Z
Langkah langkah setting tool sumbu Z :
1. Sentuhkan ujung pahat pada bagian muka benda kerja
2. Tekan tombol
3. Masukan nilai setting Z = 0, dan
4. Tekan tombol
16. 16
BAB IV
PEMROGRAMAN
A. Langkah Langkah Pemrograman manual
Pemrograman manual adalah memasukan program yang berupa kode kode perintah (G,M,T
kode) dan koordinat (X,Y,Z) dengan cara mengetik langsung ke Controller. Seperti dijelaskan
pada penjelasan sebelumnya bahwa yang dibutuhkan mesin CNC adalah koordinat dan
control perintah.
Langkah langkah untuk melakukan pemrograman manual.
1. Menentukan koordinat referensi (0,0,0)
Koordinat ini sangat penting karena sebagai titik referensi benda kerja dan setting alat
potong. Menentukan titik referensi dapat dilakukan pada sembarang titik,biasanya
menentukan titik referensi mempertimbangkan kemudahan untuk settingnya dan bidang
referensi yang dibutuhkan.
2. Menentukan titik titik koordinat yang akan diproses
Menentukan titik ini penting, untuk menghindari kesalahan dan untuk menentukan arah
atau metode prosesnya.
3. Menentukan koordinat mulai dan koordinat akhir (titik aman)
Menentukan titik awal dan akhir berfungsi untuk menentukan posisi alat potong sehingga
aman, dan untuk persiapan apabila kita melakukan tool offset.
4. Menentukan control gerakan dengan kode pemrograman
Untuk mengerakan mesin tidak cukup dengan koordinat,harus dengan perintah yang
dilakukan dengan kode.Kode pemrograman standar (ISO) yang biasa di pakai ada kode
G,M,T,N,S,H,kita memerintah mesin CNC dengan kode ini.
5. Input data ke Controller
Setelah semua data lengkap,masukan program ke controller dengan cara di ketik atau di
transfer.
17. 17
Berikut skema langkah langkah pemrograman manual
SKEMA 2
Contoh langkah langkah pembuatan program secara manual :
Raw material benda kerja berupa besi round bar ukuran 22mmx30mm dan akan dibuat
benda kerja seperti pada gambar. Pengerjaan yang akan dilakukan adalah pembuatan kontur
sesuai gambar dengan satu kali jalan (proses finishing).
Gambar :
KOORDINAT
REFERENSI
KOORDINAT
PROSES
KOORDINAT
START/FINISH
KODE
PEMROGRAMAN
P
INPUT
DATA
18. 18
Langkah 1: Menentukan Koordinat Titik Referensi (Koordinat Nol)
Untuk titik nol sumbu X dipilih pada sumbu benda kerja, sedangkan sumbu Z dipilih pada
permukaan paling depan dari benda kerja
Langkah 2 : Menentukan Titik-Titik Koordinat kerja
Titik A (10,0)
Titik B (10,-10)
Titik C (14,-10)
Titik D (14,-20)
Titik E (20,-20)
Titik F (20,-30)
19. 19
Langkah 3 : Menentukan Titik Koordinat
Awal dan Akhir Alat Potong
Titik G (24,5)
Langkah 4 : Menentukan perintah
menggunakan kode pemrograman
O1;
N1 T11
N2 S2000 M4
N3 M8
N4 G0 X25 Z5
N5 G1 X10 Z0 F150
N6 G1 X10 Z-10 F150
N7 G1 X14 Z-10 F150
N8 G1 X14 Z-20 F150
N9 G1 X20 Z-20 F150
N10 G1 X20 Z-30 F150
N11 G0 X25 Z150
N12 M5
N13 M30
Nomor Program
Pemilihan Nomor Tool dan Nomor Offset
Memutar Spindle CW,dengan putaran 2000 rpm
Coolant On
Menuju titik awal (titik G)
Gerakan Feeding menuju titik A, kecepatan
150mm/mnt
Menuju titik B
Menuju titik C
Menuju titik D
Menuju titik E
Menuju titik F
Gerakan Rapid Menuju titik aman, Coolant Off
Spindle Stop
Program Berakhir
20. 20
B. Kode Dasar Pemrograman Pergerakan Mesin
1. Gerakan Mesin
Rapid Transverse (positioning)
Yaitu gerakan mesin yang cepat,pada saat mesin melakukan positioning. Dalam
progam gerakan rapid di beri kode G00
Cutting Feedrate (feeding)
Yaitu gerakan mesin pada saat melakukan proses pemakanan benda kerja. Dalam
program gerakan feeding diberi kode G01
Format Program : G01 X_ Y_ Z_F_
2. Gerakan Kontur
Membuat garis lurus
start(0,0) (100,0)finish
Program : G01 X0 Y0 F200
G01 X100. Y0 F200
Membuat garis miring
Start(0,0)
Finish(100,-50)
Pogram : G01 X0 Y0 F200
G01 X100. Y-50. F200
Membuat Radius
Dalam membuat radius ada 2 gerakan yaitu radius searah jarum jam diberi kode
G02,dan radius berlawanan jarum jam diberi kode G03.
Format program: G02/03 X_ Y_ R_ F atau G02/03 X_ Y_ I_ K_ F_
21. 21
Dimana : X dan Y adalah koordinat akhir
R adalah Radius
I adalah jarak start ke titik senter sumbu X
J adalah jarak start ke titik senter sumbu Y
Program: G01 X0 Y0 F200
G02 X50. Y-50. R50 F200 atau G02 X50. Y-50. I0 K-50. F200
C. Jenis Jenis Proses Dalam Pemprograman CNC Bubut
1. Proses Pembuatan Ulir
Untuk pembuatan ulir digunakan kode G92,formatnya sebagai berikut
G92 X(U)_ Z(W)_ P(E)_ R_
X(U), Z(W) : Koordinat Titik Akhir ulir.
P : Lead Ulir Metris.
E : Lead Ulir Inch.
R : Jarak antara diameter start point dan end point pada ulir taper.
R50
J
I
G02
G03
Start (0,0)
Finish (50,0)
(0,0)
22. 22
Contoh: Akan dibuat program ulir untuk gambar kerja diatas, yaitu Ulir M10x1,5
sepanjang 15mm.
N0010 G00 X11 Z2 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M03 S600 : Spindle CW, 600 rpm
N0030 G92 X9.4 Z-15 : Pemakanan Ulir pertama
N0040 X9 : Pemakanan kedua 0.4mm
N0050 X8.7 : Pemakanan ketiga 0.3mm
N0060 X8.5 : Pemakanan keempat 0.2mm
N0070 M30 : Program berakhir
2. Proses Tapping
Untuk pembuatan ulir digunakan kode G32,formatnya sebagai berikut
G32 X(U)_ Z(W)_ P(E)_
X(U), Z(W) : Koordinat Titik Akhir ulir.
P : Lead Ulir Metris.
E : Lead Ulir Inch.
Contoh: Akan dibuat program Tapping untuk gambar kerja diatas, yaitu Ulir Dalam
M10x1,5 sepanjang 15mm menggunakan Tap.
N0010 G00 X0 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M03 S400 : Spindle CW, 600 rpm
N0030 G00 X0 Z2 : Tool mendekati benda kerja
N0040 G32 Z-15 P1.5 : Proses Tapping
N0050 G00 Z20 : Bergerak keposisi aman
N0070 M30 : Program berakhir
23. 23
3. Proses Pembuatan Axial Grooving
Untuk pembuatan Groove digunakan kode G75,formatnya sebagai berikut
G75 X(U)_ Z(W)_ I_ K_ E_ F_
X(U), Z(W) : Koordinat Titik Akhir Grooving.
I : Dalamnya pemakanan pada sumbu X.
K : Retrak.
E : Pergeseran sumbu Z.
F : Feedrate
Contoh: Akan dibuat Groove sesuai dengan gambar kerja diatas, dengan
menggunakan tool grooving dengan tebal 3mm
N0010 G00 X25 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M04 S1500 : Spindle CCW, 1500 rpm
N0030 G00 X22 Z-8 : Bergerak ke start point
N0040 G75 X10 Z-15 I2 K1 E3 F100 : Proses Grooving
N0050 G00 X25 Z20 : Bergerak keposisi aman
N0060 M30 : Program berakhir
24. 24
4. Proses Pembuatan Face Grooving /Proses Drilling
Untuk pembuatan Face Groove atau Drilling digunakan kode G74,formatnya sebagai
berikut
G74 X(U)_ Z(W)_ I_ K_ E_ F_
X(U), Z(W) : Koordinat Titik Akhir Grooving.
I : Dalamnya tiap pemakanan pada sumbu Z.
K : Retrak.
E : Pergeseran sumbu X.
F : Feedrate.
Contoh: Akan dibuat Groove sesuai dengan gambar kerja diatas, dengan
menggunakan tool grooving dengan tebal 3mm
N0010 G00 X25 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M04 S1500 : Spindle CCW, 1500 rpm
N0030 G00 X6 Z2 : Bergerak ke start point
N0040 G74 X16 Z-5 I2 K1 E2 F100 : Pemakanan kedua 0.4mm
N0050 G00 X25 Z20 : Bergerak keposisi aman
N0060 M30 : Program berakhir
25. 25
5. Axial Roughing/Finishing Cycle
Untuk pembuatan proses kontur pada benda kerja yang memerlukan proses
pemakanan berulang kali,digunakan kode G71, formatnya sebagai berikut
G71 U_ W_ : Tebal sisa material untuk finishing
G71 X(U)_ I_ K_ F_ P_ Q_ : Proses Roughing
G710 X(U)_ P_ Q_ : Proses Finishing
U, W : Banyaknya tebal sisa material sumbu X dan Z untuk finishing.
X(U) : Koordinat X saat awal proses.
I : Dalamnya pemakanan sumbu X setiap kali pemotongan.
K : Retrak.
F : Feedrate.
P : Nomor Blok awal proses
Q : Nomor Blok akhir proses
Contoh: Akan dibuat benda kerja sesuai dengan gambar diatas, dengan raw material
25x35, depth tiap pemotongan 2mm, retrak 0.5, federate 100mm/min
N0010 G00 X25 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M04 S1500 : Spindle CCW, 1500 rpm
N0030 G00 X25 Z2 : Bergerak ke start point
N0040 G71 U0.3 W0.1 : Tebal untuk finishing X 0.3mm, Z 0.1mm
N0050 G71 X10 I2 K0.5 F100 P70 Q120 : Program Roughing Cycle
N0060 G710 X10 P70 Q120 : Program Finishing Cycle
26. 26
N0070 G01 Z-10 F100 : Kontur awal
N0080 X14 : Proses kontur
N0090 Z-20 : Proses kontur
N0100 X20 : Proses kontur
N0110 Z-30 : Proses kontur
N0120 X25 : Kontur akhir
N0130 G0 X25 Z25 : Bergerak ke posisi aman
N0140 M5 : Spindel Stop
N0140 M30 : Program berakhir
6. End Face Roughing/Finishing Cycle
Untuk pembuatan proses kontur pada benda kerja yang memerlukan proses
pemakanan berulang kali,digunakan kode G72, formatnya sebagai berikut
G72 U_ W_ : Tebal sisa material untuk finishing
G72 X(U)_ I_ K_ F_ P_ Q_ : Proses Roughing
G720 X(U)_ P_ Q_ : Proses Finishing
U, W : Banyaknya tebal sisa material sumbu X dan Z untuk finishing.
X(U) : Koordinat Z saat awal proses.
I : Dalamnya pemakanan sumbu Z setiap kali pemotongan.
K : Retrak.
F : Feedrate.
P : Nomor Blok awal proses
Q : Nomor Blok akhir proses
27. 27
Contoh: Akan dibuat benda kerja sesuai dengan gambar diatas, dengan raw material
25x35, depth tiap pemotongan 3mm, retrak 0.5, federate 100mm/min
N0010 G00 X25 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0020 M04 S1500 : Spindle CCW, 1500 rpm
N0030 G00 X27 Z0 : Bergerak ke start point
N0040 G72 U0.2 W0.2 : Tebal untuk finishing X 0.2mm, Z 0.2mm
N0050 G72 Z-30 I3 K0.5 F100 P70 Q120 : Program Roughing Cycle
N0060 G720 P70 Q120 : Program Finishing Cycle
N0070 G01 X20 F100 : Kontur awal
N0080 Z-20 : Proses kontur
N0090 X14 : Proses kontur
N0100 Z-10 : Proses kontur
N0110 X10 : Proses kontur
N0120 Z0 : Kontur akhir
N0130 G0 X27 Z20 : Bergerak ke posisi aman
N0140 M30 : Program berakhir
28. 28
7. Contoh Program 1 : DRILL CHUCK ADAPTOR
Contoh: Akan dibuat benda kerja sesuai dengan gambar diatas, dengan raw material
30x62, akan diproses dengan dua kali operasi. Op1 pembuatan 20, kemudian Op2
pembuatan taper.
OPERATION1
N0010 T11
N0020 G00 X35 Z100
N0030 M04 S1500
N0040 G00 X32 Z0
N0050 G1 X-1 F100
N0060 G0 X30 Z1
N0070 G71 U0.3 W0.1
N0080 G71 X18 I1 K0.5 F100 P110 Q150
N0090 G710 X18 P110 Q150
N0100 G1 Z0 F100
N0110 X20 Z-1
N0120 Z-21
N0130 X18 Z-23.6
N0140 X30
N0150 G0 X35 Z100
N0160 M30
35. 35
BAB 4
PERAWATAN BERKALA MESIN
1. Pelumasan Ball Screw &linier Motion (LM)Guide
a. Cek secara harian level oli slideway pada tabung automatic lubricator. Jika sudah
mendekati level low, segera tambahkan oli slideway (contoh: Focus Slideway Oil 68)
hingga level high
b. Cek secara bulanan pelumasan actual pada Ball Screw&LM Guide dengan cara:
- Buka cover teleskopik sb X, sb Z
- Lap dengan majun permukaan L/M Guide & ball Screw
- Gerakkan sbX, sbZ kurang lebih 2-3 kali lintasan dan cek apakah permukaan L/M
Guide dan ballscrew terlumasi slideway oil.
Jika saluran tidak lancar maka harus membongkar nipple pipa lubrikasi dan bersihkan
dengan meniup air gun hingga saluran kembali lancar.
2. Pengecekan fan/kipas-kipas yang ada di mesin
Cek secara mingguan kipas masih berfungsi dengan cara: mengambil selembar kertas dan
menempelkan pada kipas. Jika ada angin maka kertas tersedot/ tersembur. Jika tidak ada
angin berarti kipas rusak dan harus segera diganti. Posisi keberadaan kipas pada mesin
adalah sbb:
a. Kipas heat exchanger ada 2, untuk didalam panel elektrik dan di dinding luar panel
elektrik.
b. Kipas pada spindle inverter, di bagian bawah .
c. Kipas pada masing-masingdriver servo sb X, sb Z, masing maisng ada 1 kipas di sebelah
kiri driver.
d. Kipas pada motor coolant, di bagian belakang pompa coolant.
e. Kipas pada motor spindle, di bagian belakang motor spindle.
36. 36
3. Pemberian Grease pada chuck Spindle
Sebaiknya sebelum mesin digunakan dilakukan pemberian grease pada chuck dengan cara:
a. Pompakan grease melalui nipple yang berjumlah 3 pcs, untuk melumasi slide pada chuck
agar gerakan soft jaw lancar (contoh: focus Grease WR-2). Isi grease hingga meluber
keluar, yang menandakan grease sudah penuh.
4. Pengecekan penggantian belt spindle
Lakukan setiap 6 bulan,pemeriksaan belt spindle sbb:
a. Cek kekencangan belt dengan menekan belt ke arah dalam, jika belt mulur terdorong
lebih dari 5 mm maka lakukan setting dengan adjust 2 baut pengencang belt dengan
sebelumnya mengendurkan baut pengikat spindle.
b. Cek kondisi belt apakah terjadi aus atau sudah ada sobekan maka lakukan penggantian
belt spindle
5.Pengecekan bearing support dan pemberian grease lakukan setiap 6 bulan sekali, pemeriksaan
bearing support yang menekan ballscrew di kedua ujung sbb:
a. Cek kondisi bearing support apakah sudah timbul berat/keausan oblak, lakukan
penggantian jika ditemukan abnormal
b. Lakukan penggantian grease dengan cara mambersihkan grease yang lama dengan majun
dan lumasi dengan grease yang baru hingga merata
6. Pengecekan kopling motor servo dan locking nut
a. Lakukan 6 bulan sekali, cek dengan cara mengencangkan baut lock pada kopling dan cek
kelonggaran kopling, jika kondisi kelonggaranyya melebihi 1 mm maka segera lakukan
penggantian kopling.
b. Lakukan 6 bulan sekali, cek dengan cara mengencangkan locking nut pada masing
masing ujung ballscrew dan kencangkan juga 3 biji baut lack pada masing masing lock
nut.
7. Pengecekan ballscrew dan LM Guide
Lakukan 1 tahun sekali, cek kondisi backlash ballscrew dan goyangan LM Guide. Jika
sudah mulai terasa goyangan maka lakukan penggantian ballscrew/LM Guide
37. 37
8. Pengecekan keausan bearing spindle
Lakukan 1 tahun sekali, cek goyangan spindle /run-out, jika melebihi 0.02 mm lakukan
penggantian bearing spindle
9. Pengecekan tangki coolant
Lakukan tiap bulan dengan cara merogoh kedasar tangki coolant, jika sudah banyak
lumpur/chip yang masuk harus segera di kuras dan di ganti coolant baru, kebersihan tangki
coolant dari lumpur /chip/kotoran lainnya sangat penting karena kotoran tersebut dapat
merusak impeller pompa coolant dan menjadikan overload pada motor pompa coolant.
38. 38
BAB 5
TROUBLE SHOOTING MESIN
Trouble shooting di bagi 3 bagian yaitu: Mekanik, Elektrik dan Control CNC.
A. Trouble shooting mekanik sbb :
1. Spindle Unit berfungsi tidak normal, sbb:
a. Spindle goyang/run - out melebihi 0.02 mm
- Cek bearing spindle, jika goyang maka ganti spindle bearing
b. Spindle macet/tidak dapat berputar lancar.
- Cek bearing, jika macet di bagian bearing maka ganti spindle bearing
2. Table atau saddle atau spindle housing bergerak tidak normal sbb:
- Cek kopling motor servo apakah sudah aus /oblak? Jika oblak, lakukan penggantian
dengan yang baru.
- Cek baut pengunci kopling apakah ada yang kendor? Jika ada kencangkan.
- Cek kondosi LM Guide, apakah berfungsi normal? Jika tidak lakukan penggantian.
- Cek kondisi ball screw, apakah berfungsi normal? Jika tidak ada perubahan lakukan
penggantian.
- Cek locking Nut, apakah ada yang kendor? Jika ada, kencangkan beserta baut
penguncinya.
3. Cover teleskopik berbunyi / macet / spindle tidak lancar
- Bersihkan seluruh permukaan slide dengan solar dan pastikan tidak ada clup/geram
yang menjepit pada permukaan slide.
- Cek apakah ada cacat/penyok pada permukaan slide jika ada perbaiki hingga rata
&lancar.
39. 39
4. Mesin bergetar tidak normal
- Cek kedataran mesin dengan menggunakan waterpass, standart 0.04 mm pada
permukaan meja dan adjust bolt adjuster pada kaki mesin
- Cek baut baut pada cover dan kencangkan kembali
- Cek lantai harus bersih dar tumpahan oli
- Lakukan anchor base mesin ke lantai jika diperlukan
- Cek run out spindle, standart 0.02 mm jika lebih lakukan penggantian/ perbaikan
bearing spindle
- Cek bearing-bearing, jika oblak lakukan penggantian
B. Trouble shooting elektrik sbb :
1. Panel tidak mau menyala
- Cek tegangan input apakah 380 VAC, 3 phase dengan toleransi + 10V
- Jika diatas / dibawah itu jangan dipaksakan untuk dinyalakan, kontak PLN
- Cek MCB apakah berfungsi normal
- Cek kabel apakah ada yang putus
2. Spindle motor tidak berputar setelah diperintahkan controller
- Cek apakah ada alarm pada controller
Jika ada, cek inverter spindle, apakah ada error?
- Lakukan petunjuk penanganan sesuai buku manual
Jika tidak berhasil hubungi team Focus Toolsindo, email :
customerservice@focustoolsindo.co.cc
- Jika drive tidak ada Error maka cek kondisi mekanik apakah belt putus? Baut lock
pulley kendor? Juga cek kondisi socket dan jalur kabel apakah ada yang
kendor/lepas/putus.
3. Slide sumbu X dan Sumbu Z tidak bergerak setelah diperintahkan controller.
- Cek apakah ada alarm pada control dan driver
- Idem no.2 diatas
40. 40
Jika control dan driver tidak ada error maka cek kondisi mekanik apakah kopling
kendor/pecah? baut lock nut kendor? Baut nut screw kendor?
Juga cek kondisi socket & jalur kabel apakah ada yang kendor/ lepas/putus.
4. Home/ overtravel tidak berfungsi
- Cek kondisi limit switch apakah rusak? Test dengan ohm meter apakah saat
limitswitch ditekan dapat memutuskan listrik (untuk kondisi NC) atau dapat
menyambungkan listrik (untuk kondisi NO). jika rusak , lakukan penggantian.
- Jika limit switch tidak rusak cek jalur kabel apakah ada yang kendor/lepas/putus
5. Controller tidak mau di power On
- Cek MCB apakah sudah posisi ON dan ada tegangan 220V
- Cek apakah power supply 24 VDC (2 biji) di posisi sebelah atas panel menyala, dan
ada tegangan 24VDC
- Cek apakah tombol power on berfungsi baik? test dengan ohm meter.
- Cek kabel dari power supply 24V ke controller dan kabel power On dari controller ke
relay mesin apakah ada terputus?
- Jika semua factor diatas baik, maka lakukan penggantian/perbaikan controller.
6. Motor Coolant tidak mau menyala
- Cek MCB dalam posisi ON
- Cek kontactor apakah berfungsi baik dengan menekan tombol manual yang berwarna
biru ditengah kontaktor. Jika ditekan motor coolant menyala maka cek signal coil
apakah ada signal.
Jika tidak maka lakukan:
- Cek apakah kontaktor pada overload protector pada posisi trip. Jika ya lakukan
penekanan tombol biru /reset dan cari tahu penyebeb trip pada motor coolant tsb.
- Lakukan penggantian thermal overload dan kontaktor jika fungsinya tidak normal
7. Emergency stop
- Cek tombol emergency pada posisi release
- Cek apakah ada posisi sumbu yang overtravel
- Cek apakah ada kegagalan fungsi limit switch
41. 41
- Cek apakah ada kabel overtravel yang putus/kendor
- Cek apakah ada kabel ESPA &ESBP yang putus /kendor
- Cek apakah ada kabel OV yang putus / kendor
8. Oil lubricator tidak mau menyala
- Cek tegangan input 220V 1 phase, jika ada tegangan maka lakukan penggantian oil
lubricator dan jika tidak tegangan maka cek MCB dan kabel-kabelnyanya ke panel
utama.
9. Lampu kerja tidak menyala
- Cek tegangan input adalah 220V jika ada maka cek bohlam lampu dan socket. Jika
rusak lakukan pengganti bohlam dan socket
- Jika tidak ada tegangan 220V mama cek signal
10. Mesin tidak mau Home:
- Cek limit switch apakah berfungsi dengan menggunakan ohm meter dan tekan limit
switch, jalur akan terputus jika posisi kaki pada NC dan jalur akan tersambung jika
posisi kaki pada NO
11. Heat exchanger, kipas tidak menyala
- Cek tegangan input heat exchanger adalah 220 VAC 1 phase
- Jika ada tegangan maka lakukan penggantian fan
- Jika tidak ada tegangan maka cek MCb dan kabelnya
12. Mesin alarm diluar daftar/trouble shooting diatas
- Telepon/email engineering PT. FOCUS TOOLSINDO dan konsultasikan
permasalahan
42. 42
C. Daftar Alarm
NO
ALARM
DESKRIPSI PENYEBAB PENANGANAN
E035 Illegal Data
Ada data dari tool
compensation yang tidak
diperbolehkan
Hapus data illegal dari
program
E036 Input Data Error
Memasukan data illegal ke
tool compensation
Check data masuk dan
revisi data
E160 Prog No is Wrong
Memasukan Nomor
program salah
Ubah nomor program
yang akan di input
E201 Illegal Command
Ada perintah pada program
yang tidak diperbolehkan
Ubah program sesuai
dengan buku
E204
Command Format
Wrong
Memasukan format
perintah program yang
salah
Ubah format perintah
program sesuai buku
E228
Program Hasn't End
Command
Program tidak ada perintah
program akhir
M02,M20,M30
Tambahkan perintah
program akhir
E302 Z Driver Unit Alarm
Ada masalah pada Driver
Z seperti overload,salah
koneksi,dll
Cari akar masalah dan
perbaiki
E303 X Driver Unit Alarm
Ada masalah pada Driver
X seperti overload,salah
koneksi,dll
Cari akar masalah dan
perbaiki
E305
Positive Hardware
Limit Alarm
Limit Switch positif sumbu
X dan Z pada posisi
terhubung
Gerakan Slide sumbu X/Z
kearah negatif (Jog)
E306
Negative Hardware
Limit Alarm
Limit Switch negatif
sumbu X dan Z pada posisi
terhubung
Gerakan Slide sumbu X/Z
kearah positif (Jog)
E335 Tool Post No Alarm
Tool post bergerak dan
berposisi tidak sesuai
perintah
Cek sinyal clamping
untuk tool post normal
atau tidak
E337
Detect Tool Post
Signal Overtime
Tool post tidak bisa
mendeteksi nomor tool
Cek sinyal pemilih tool
normal atau tidak