SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
MACHINING
Lucky Rustia Agata
XI – KRPU 1
GRINDING
Grinding adalah terjadinya proses
dimana material yang bersifat abbrasive
( grinder ) berputar dan mengikis
sebagian kecil permukaan benda kerja
untuk menghilangkan serpihan logam
yang tajam lalu menghaluskannya.
JENIS MESIN GRINDING
•Cylindrical Grinding
•Surface Grinding
ALASAN PENGGUNAAN
MESIN GRINDING
• Benda kerja yang sudah memiliki tingkat kekerasan yang
tinggi. Biasanya benda kerja tersebut telah mengalami
proses Heat Treatment ( perlakuan panas khusus ) untuk
mendapatkan tingkat kekerasan tertentu.
• Proses grinding dapat mencapai toleransi ±0.0025 mm
(±0.0001 in), dimana toleransi tersebut sangat sulit dicapai
dengan proses machining.
CYLINDRICAL
GRINDING
Mesin Cylindrical Grinding adalah mesin
yang digunakan untuk proses akhir atau
finishing dengan tujuan untuk
mendapatkan tingkat kehalusan benda
kerja sesuai toleransi yang ditetapkan.
Mesin Okamoto Grind – X OGM 250 Precision System Cyl.Grinding
Control
Panel
LANGKAH KERJA
Mesin Okamoto Grind – X OGM 250
Precision System Cyl.Grinding
Set To
Zero
Langkah
Dressing
Insert
Program ØAwal = 18
ØAkhir = 17
Offset = 0,15
Hasil Akhir =
17,15
Hasil Akhir =
>17,15+0,00
-0,01
Pengukur
an
SURFACE GRINDING
JENIS SURFACE GRINDING
BERDASARKAN CARA
PENGOPERASIAN
• Semi-Automatic Surface Grinding, Mesin ini dapat
melakukan pengerjaan dengan cara manual atau otomatis
mesin.
• Numerically Controlled Surface Grinding, Mesin ini dapat
melakukan pengerjaan secara otomatis dengan
pemrograman sederhana.
• Computer Numerically Controlled Surface Grinding, Mesin
ini di peruntukkan bagi benda kerja yang lebih kompleks
dan hasil yang lebih standar serta di peruntukkan pula bagi
produksi besar dan banyak.
Mesin Surface
Grinding MPM
ISO Manual
Mesin surface
grinding
MESIN CNC ( COMPUTER NUMERICALLY
CONTROLLED ) TURNING / LATHE
CNC sendiri singkatan dari Computer
Numerically Control yang berarti input
perintah menggunakan numeric (angka
dan huruf) dengan perhitungan
matematis sebagai media komunikasi
dengan mesin.
Mesin CNC ( Computer
Numerically Controlled ) Turning /
Control
Panel
LANGKAH KERJA
Mesin CNC ( Computer Numerically Controlled )
Turning / Lathe
SET TO ZERO
• Langkah pertama kali saat menyalakan mesin
adalah membuat turret atau setting turret ke posisi
‘Zero’ dengan cara Mode di set ke ‘REF’.
• Set kecepatan turret ke 25% pada ROVR untuk
menghindari turret menabrak bagian dari tail stock.
( 25% yaitu kecepatan turret jika dibandingkan
dengan persentase dari OVR atau Override,
contoh OVR = 200 mm/min maka ROVR 25% yaitu
50 mm/min)
• Gerakkan secara manual 1 kali ke arah –X yang
selanjutnya klik secara bersamaan X+ dan Z+ dan
turret akan bergerak miring ke kanan atas.
• Setelah turret berada di posisi 0 klik ‘Origin’ dan
‘All_Axis’ pada input computer.
• Setelah itu gerakkan kembali turret ke dekat benda
Masukan
benda kerja
Majukan senter/ tail
stock
TERIMA KASIH
Oleh Lucky Rustia Agata

More Related Content

What's hot

Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awalKen Nurul S
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminarM A
 
Mesin sekrap2
Mesin sekrap2Mesin sekrap2
Mesin sekrap2indra313
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2Agus Witono
 
Subtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNCSubtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNCHamid Abdillah
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Hamid Abdillah
 
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNCRancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNCBernardus Sentot
 

What's hot (9)

Basic cnc programming awal
Basic cnc programming awalBasic cnc programming awal
Basic cnc programming awal
 
Ppt seminar
Ppt seminarPpt seminar
Ppt seminar
 
Mesin sekrap2
Mesin sekrap2Mesin sekrap2
Mesin sekrap2
 
Perawatan mesin frais
Perawatan mesin fraisPerawatan mesin frais
Perawatan mesin frais
 
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
126 312 teknik-pemesinan-jilid-2
 
Subtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNCSubtractive manufakur CNC
Subtractive manufakur CNC
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNCRancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
Rancangan Pelaksanaan Pelatihan (Pembelajaran) CNC
 
Cnc
CncCnc
Cnc
 

Similar to MESIN GRINDING DAN PENERAPANNYA

Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t eaModul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t eadidik iswanto
 
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptx
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptxDMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptx
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptxNur Farizan Ayoob
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cncMahros Darsin
 
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptx
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptxMESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptx
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptxdondon94
 
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptx
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptxMESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptx
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptxYOXGaming
 

Similar to MESIN GRINDING DAN PENERAPANNYA (10)

Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t eaModul mesin cnc focus gsk 928 t ea
Modul mesin cnc focus gsk 928 t ea
 
Artikel mesin
Artikel mesinArtikel mesin
Artikel mesin
 
BAHAN AJAR.ppt
BAHAN AJAR.pptBAHAN AJAR.ppt
BAHAN AJAR.ppt
 
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptx
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptxDMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptx
DMA 3053 – CNC MILLING SLIDE CHAPTER 3 (1).pptx
 
2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc2 mesin dan pemrograman cnc
2 mesin dan pemrograman cnc
 
Milling.pdf
Milling.pdfMilling.pdf
Milling.pdf
 
Gerinda 1
Gerinda 1Gerinda 1
Gerinda 1
 
Permesinan
PermesinanPermesinan
Permesinan
 
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptx
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptxMESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptx
MESIN CANAI DAN MESIN GERUDI.pptx
 
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptx
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptxMESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptx
MESIN GERINDA Teknikmesin permesinan.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 

Recently uploaded (8)

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 

MESIN GRINDING DAN PENERAPANNYA

  • 2. GRINDING Grinding adalah terjadinya proses dimana material yang bersifat abbrasive ( grinder ) berputar dan mengikis sebagian kecil permukaan benda kerja untuk menghilangkan serpihan logam yang tajam lalu menghaluskannya.
  • 3. JENIS MESIN GRINDING •Cylindrical Grinding •Surface Grinding
  • 4. ALASAN PENGGUNAAN MESIN GRINDING • Benda kerja yang sudah memiliki tingkat kekerasan yang tinggi. Biasanya benda kerja tersebut telah mengalami proses Heat Treatment ( perlakuan panas khusus ) untuk mendapatkan tingkat kekerasan tertentu. • Proses grinding dapat mencapai toleransi ±0.0025 mm (±0.0001 in), dimana toleransi tersebut sangat sulit dicapai dengan proses machining.
  • 6. Mesin Cylindrical Grinding adalah mesin yang digunakan untuk proses akhir atau finishing dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kehalusan benda kerja sesuai toleransi yang ditetapkan.
  • 7. Mesin Okamoto Grind – X OGM 250 Precision System Cyl.Grinding
  • 9. LANGKAH KERJA Mesin Okamoto Grind – X OGM 250 Precision System Cyl.Grinding
  • 12. Insert Program ØAwal = 18 ØAkhir = 17 Offset = 0,15 Hasil Akhir = 17,15 Hasil Akhir = >17,15+0,00 -0,01
  • 15. JENIS SURFACE GRINDING BERDASARKAN CARA PENGOPERASIAN • Semi-Automatic Surface Grinding, Mesin ini dapat melakukan pengerjaan dengan cara manual atau otomatis mesin. • Numerically Controlled Surface Grinding, Mesin ini dapat melakukan pengerjaan secara otomatis dengan pemrograman sederhana. • Computer Numerically Controlled Surface Grinding, Mesin ini di peruntukkan bagi benda kerja yang lebih kompleks dan hasil yang lebih standar serta di peruntukkan pula bagi produksi besar dan banyak.
  • 18. MESIN CNC ( COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED ) TURNING / LATHE
  • 19. CNC sendiri singkatan dari Computer Numerically Control yang berarti input perintah menggunakan numeric (angka dan huruf) dengan perhitungan matematis sebagai media komunikasi dengan mesin.
  • 20. Mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) Turning /
  • 22. LANGKAH KERJA Mesin CNC ( Computer Numerically Controlled ) Turning / Lathe
  • 23. SET TO ZERO • Langkah pertama kali saat menyalakan mesin adalah membuat turret atau setting turret ke posisi ‘Zero’ dengan cara Mode di set ke ‘REF’. • Set kecepatan turret ke 25% pada ROVR untuk menghindari turret menabrak bagian dari tail stock. ( 25% yaitu kecepatan turret jika dibandingkan dengan persentase dari OVR atau Override, contoh OVR = 200 mm/min maka ROVR 25% yaitu 50 mm/min) • Gerakkan secara manual 1 kali ke arah –X yang selanjutnya klik secara bersamaan X+ dan Z+ dan turret akan bergerak miring ke kanan atas. • Setelah turret berada di posisi 0 klik ‘Origin’ dan ‘All_Axis’ pada input computer. • Setelah itu gerakkan kembali turret ke dekat benda
  • 26. TERIMA KASIH Oleh Lucky Rustia Agata