4. Struktur bakteri dibagi dua :
1. Struktur dasar/Internal dan 2. Struktur
materi genetik(dimiliki oleh
hampir semua jenis bakteri)
tambahan/Eksternal (dimiliki
oleh jenis bakteri tertentu)
• Meliputi: dinding sel, • Meliputi: kapsul,
membran plasma,
flagela, pilus/fimbria,
sitoplasma, ribosom,
klorosom, Vakuola
DNA, dan granula
gas dan endospora.
penyimpanan.
5. Struktur Dasar
1. Dinding Sel
• Tersusun dari peptidoglikan
: yaitu gabungan protein dan polisakarida
• Berfungsi mempertahankan bentuk sel, memberikan
perlindungan fisik dan menjaga sel agar tidak pecah
dalam lingkungan yang hipotonis.
6. Berdasarkan perbedaan ketebalan lapisan peptidoglikan
dinding sel, bakteri dapat dibedakan atas :
• 1. Bakteri Gram Positif
: Bakteri yang hanya mempunyai membran plasma tunggal
yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan.
contoh: Staphylococcus aureus
Akan berwarna ungu, Jika diwarnai dengan pewarnaan gram
• 2. Bakteri Gram Negatif
: Bakteri yang memiliki sistem membran ganda (membran
plasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel) dan
dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis yang
terletak di antara membran dalam dan membran luarnya ,
contoh : E. coli
Akan berwarna merah muda/merah, Jika diwarnai dengan
pewarnaan gram.
8. 2. Membran Plasma
: adalah membran yang menyelubungi
sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein. Membran plasma terletak di
bagian dalam dinding sel.
9. Fungsi Membran Plasma
1. Sebagai membran selektif, untuk memelihara tekanan
osmosis sel dan keluar masuknya larutan makanan dalam
pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme
2. Berperan saat sintesis dinding sel
3. Tempat perlekatan dan pemisahan kromosom bakteri
selama pembelahan sel
4. Tempat berlangsungnya sebagian proses bioenergi
(fungsi ini identik dengan mitokondria pada sel
eukariotik). Pada membran sel terdapat enzim untuk
respirasi
5. Mengandung enzim untuk degradasi makanan
6. Tempat perlekatan pangkal flaglel
11. 3. Mesosom
• Organel sel yang merupakan penonjolan
membran plasma ke arah dalam sitoplasma.
• Fungsi :
- Menghasilkan energi.
- Membentuk dinding
sel baru saat terjadi
pembelahan sel.
- Menerima DNA pada
saat konjugasi.
12. 4. Sitoplasma
: adalah cairan sel bagian yang terlindungi oleh
membran sel disusun oleh 80% air dan sisanya
berupa bahan-bahan terlarut (enzim,
karbohidrat, lemak, dan ion anorganik) yang
diperlukan untuk kehidupan sel.
• Merupakan tempat terjadinya proses
metabolisme pada sel bakteri.
14. 5. Ribosom
: Merupakan organel-organel kecil yang
tersebar di dalam sitoplasma dan
berfungsi dalam sintesis protein
• Tersusun dari senyawa protein dan RNA
• Jumlahnya sangat banyak, hingga ribuan
16. 6.A DNA (Kromosom dan non kromosom
(plasmid))
DNA Kromosom
- Merupakan materi genetik yang menentukan
sebagaian besar sifat-sifat metabolisme bakteri.
- Berbentuk rantai melingkar yang terkumpul
sebagai serat kusut yang disebut region
nukleoid.
- Dapat bereplikasi saat menjelang pembelahan
sel.
17. 6.B DNA Non-Kromosom (plasmid)
- DNA Non-Kromosom atau juga bisa disebut
Plasmid merupakan materi genetik yang
menentukan sifat-sifat tertentu. Seperti sifat
patogen, sifat fertilitas, dan sifat kekebalan
terhadap suatu antibiotik.
- Berbentuk melingkar (sirkuler) dengan ukuran
yang jauh lebih kecil dibangingkan DNA kromosom.
- Berupa DNA di luar nukleoid yang dapat
membentuk duplikatnya sendiri.
- Pada umumnya bakteri memiliki plasmid
berbentuk seperti cincin yang terdapat di dalam
sitoplasma.
21. Struktur Tambahan
1. Kapsul/Lapisan Lendir
: adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis
bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut
kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan
lendir.
• Kapsul tersusun dari glikoprotein.
• Lapisan lendir tersusun dari air dan
polisakarida.
22. FUNGSI KAPSUL/LAPISAN LENDIR
1. sebagai pelindung
2. menjaga sel agar tidak kekeringan
3. membantu pelekatan dengan sel bakteri lain atau
pada substrat
4. melindungi bakteri dari pengaruh sistem kekebalan
(pada bakteri patogen)
Contoh : Klebsiella pneumonia
23.
24. 2. Flagela
•Merupakan bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein dan
terdapat pada dinding sel
• Berfungsi sebagai alat gerak
•Terdiri dari tubuh dasar, struktur seperti kait, dan sehelai filamen
yang panjang
• Bakteri dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis
berdasarkan jumlah dan letak flagelanya, yaitu :
- Monotorik (memiliki satu flagela)
- Lofotorik (memiliki banyak flagela)
- Amfitirik (memiliki flagela pada kedua ujung)
- Peritrik (memiliki banyak flagela yang tersebar di seluruh
permukaan dinding sel)
- Atrik (tidak memiliki flagela)
25.
26. Macam-macam flagela
Bakteri Vibrio Cholera
merupakan bakteri monotorik
(memiliki satu flagela)
A.
B.
C.
D.
Monotorik
Lofotorik
Amfitirik
Peritrik
27.
28. 3. Pilus / Fimbria
• Pilus (jamak : pili) = tabung protein yang menonjol
dari membran yang berukuran besar dan yang
terdapat pada permukaan bakteri dengan jumlah
hanya satu atau berpasangan.
• Fimbria (jamak : fimbriae) = tabung protein yang
menonjol dari membran yang berukuran kecil dan
yang terdapat pada permukaan sel bakteri dengan
jumlah yang banyak.
29. • Fungsi :
- Membantu bakteri menempel pada suatu medium
tempat hidupnya
- Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga
terjadi transfer DNA pada saat konjugasi (pilus untuk
konjugasi disebut pilus seks)
• Banyak terdapat pada bakteri Gram (-). Ukuran
lebih kecil, pendek, dan lebih banyak dari flagela.
Hanya dapat diamatin dengan mikroskop elektron
•Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Escherichia
coli.
32. 4. Klorosom
: Suatu struktur lipatan di bawah membran
plasma yang berisi klorofil dan pigmen
fotosintetik lainnya.
-Berfungsi untuk fotosintesis.
-Klorosom hanya terdapat pada bakteri
fotosintetik(respon gerak makhluk hidup
terhadap cahaya)
Contoh : Chlorobium.
34. 5. Vakuola Gas
Sebagai penyimpan cadangan makanan. Vakuola
gas hanya terdapat pada bakteri-bakteri
fotosintetik yang hidup di air. Memungkinkan
bakteri mengapung di permukaan air, sehingga
mendapatkan sinar matahari untuk
berfotosintesis.
Contoh : Thiospirilum
35. 6. Endospora
• Merupakan spora/struktur yang berdinding
tebal, pembentukannya terjadi di dalam sel
bakteri. Endospora tahan terhadap panas
dengan batas + 120° C.
• Merupakan bentuk non aktif/istirahat (laten)
pada beberapa bakteri saat kondisi lingkungan
tidak menguntungkan. Bakteri akan
membentuk dinding tebal yang tersusun atas
protein.
36. • Berfungsi untuk proteksi.
Melindungi diri dari kekeringan,
radiasi, dan cahaya
• Jika lingkungan kembali normal
maka endospora akan membentuk
sel baru
• Contoh : Clostridium botulinum