1. Muhammad Fahry Arrasyid (3325161318)
Triska Nelanda Nilwan (3325164978)
SEL
Kimia 2016
Universitas Negeri Jakarta
2. • Unit struktural dan fungsional terkecil penyusun makhluk hidup
• Sel berasal dari kata “cella” (Yunani) yang berarti ruangan
berukuran kecil
• Komponen utama kebanyakan sel adalah air yaitu sekitar 80%.
Dari berat sisanya terdapat lipid sekitar 10%, karbohidrat 15%,
protein 50%, dan asam nukleat 15%.
Pengertian
3. Penggolongan Sel Berdasarkan Membran
Sel
1. Sel Prokariotik
Istilah berasal dari bahasa Yunani, pro = sebelum dan karyon = inti sel
atau nukleus, yang menandakan ketiadaan inti sejati di dalam selnya. Hal
ini disebabkan sel ini belum memiliki membran inti sel sehingga bahan
gentik (DNA) atau bahan intinya terkonsentrasi di dalam bagian yang
disebut nukleoid
2. Sel Eukariotik
Istilah berasal dari bahasa Yunani, eu = baik/utuh/sejati dan karyon =
inti sel. Sehingga istilah ini berarti memilki inti sel yang utuh/tangguh.
Hal ini disebabkan inti sel eukariotik sudah memiliki membran inti sel
sehingga inti selnya terpisah dari sitoplasma.
9. Sel hewan merupakan sel eukariotik (telah memiliki membran inti)
Bagian sel hewan yang tidak dimiliki sel tumbuhan dan sel bakteri
yaitu sentriol
Berikut fungsi organel-organel sel hewan:
1. Mitokondria, merupakan tempat pembetukan sumber energi.
Umumnya dimiliki semua sel hidup karena fungsinya yang sangat
penting yaitu menghasilkan energi melalui proses respirasi sel
2. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma
kasar. Berfungsi sebagai tempat sintesis protein
10. 3. Retikulum endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Berfungsi
untuk membantu metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Terdapat
dua jenis RE, yaitu
a) Retikulum endoplasma halus (tidak bergranula) permukaannya
tidak ditempeli ribosom. RE halus berperan dalam proses sintesis
lemak (fosfolipid dan sterol), metabolisme karbohidrat, dan
menetralisir racun.
b) Retikulum endoplasma kasar (bergranula) RE kasar berperan
dalam membentuk fosfolipid membrannya sendiri dan sintesis
protein sketori (misalnya glikoprotein dan insulin di dalam sel
pankreas)
4. Badan golgi, organel berbentuk seperti tumpukan kue penekuk.
Berfungsi membantu sintesis protein. Terdapat di sel tumbuhan dan
hewan
11. 5. Sentriol. Fungsi utama organ ini adalah untuk menyelesaikan proses
sitokinesis
6. Lisosom merupakan kantong kecil dengan membran tunggal.
Berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, menerima zat
sisa makanan atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel.
7. Sentrosom, bentuknya seperti tabung kecil yang mengapung di
sitoplasma. Sentriol dalam sentrosom berperan dalam pembelahan
sel.
8. Nukleus (inti sel), organel berbentuk bulat atau lonjong yang
terdapat ditengah atau bagain tepi sel. Berfungsi sebagai pusat penge
ndali kegaitan sel. Di dalamnya terdapat cairan inti (nukleoplasma),
inti anak (nukleolus), dan selaput inti.
12. 10. Membran sel (membran plasma) merupakan bagian
sel yang paling luar. Dimiliki oleh hewan dan tumbuhan.
Berfungsi mengatur keluar masuknya zat pada suatu sel.
11. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi
ruang dalam sel, berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya reaksi metabolisme
12. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis
membran, di dalamnya berisi cairan. Berfungsi sebagai
tempat menyimpan bahan makanan dan sisa
metabolisme
14. Sel tumbuhan juga termasuk jenis sel eukariotik (memiliki membran
inti)
Organel pada sel tumbuhan yang tidak ada di sel hewan maupun
sel bakteri yaitu plastida.
Berikut bagian-bagian dari sel tumbuhan beserta fungsinya :
1. Dinding sel, tersusun atas serat-serat selulosa, bersifat tebal dan
kaku untuk membantu mempertahankan bentuk sel dan
melindungi sel dari kerusakan mekanis.
2. Membran sel, organel ini berfungsi sebagai selaput pelindung
dan pengontrol yang bersifat semi permeable untuk
mengendalikan pertukaran zat antara sitoplasma dengan
lingkungan sel.
15. 3. Sitoplasma/protoplasma, cairan yang mengisi ruangan antara
membran sel dengan inti sel. Tersusun atas bahan dasar cair yang
disebut sitosol yang berisi air dan senyawa organik terlarut.
Berfungsi sebagai media suspensi bagi partikel-partikel kecil dan
organ-organ sel. Selain itu, berfungsi juga untuk menyalurkan dan
melarutkan zat-zat makanan yang dibutuhkan organ-organ sel
untuk melakukan aktivitas.
4. Nukleus atau inti sel, organel terbesar yang berbentuk bulat
hingga oval, berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan sel
tumbuhan.
5. Retikulum endoplasma, berfungsi untuk transportasi protein.
6. Ribosom, berfungsi untuk sintesis protein.
16. 7. Mitokondria, berfungsi untuk membentuk energi dan
tempat berlangsungya respirasi aerobik.
8. Badan Golgi, berfungsi untuk pengemasan dan
sekresi protein.
9. Plastida/Kloroplas, organel sel tumbuhan yang
berperanan dalam fotosintesis karena adanya klorofil
dan pigmen-pigmen fotosintetik.
10. Vakuola, berfungsi untuk menimbun sisa-sisa
metabolisme dan untuk penguraian molekul-molekul
sederhana (berfungsi seperti lisosom).
18. Sel bakteri merupakan sel prokariotik (tidak memiliki membran
inti)
Struktur sel bakteri dan fungsinya :
1. Kapsul, terbuat dari lapisan tebal dari bahan polisakarida.
Fungsi untuk pertahanan diri dan cadangan makanan, tidak se
mua bakteri berkapsul
2. Dinding sel, bakteri memiliki dinding sel yang terbuat dari
lapisan peptidoglikan, yaitu suatu molekul yang mengandung
rangkaian amino disakarida dan rantai peptida yang membuat
sel kaku dan memberikan bentuk. Dinding sel berfungsi
sebagai jangkar untuk pili dan flagela. Tebal dinding sel
bakteri berkisar 10-23 nanometer (nm)
19. 3. Pili (Fimbriae), (tunggal : pilus/fimbria) merupakan struktur ram
but seperti kecil yang cabang keluar dari dinding sel. Panjang pil
us mencapai 3 µm dengan diameter sekitar 5 nm. Berfungsi
sebagai saluran penghubung dalam perpindahan materi genetika
(DNA) ketika suatu bakteri berkonjugasi.
4. Membran plasma, yaitu selaput yang membungkus sitoplasma
beserta isinya. Membran plasma tersusun atas lapisan lipoprotei
n yang bersifat semipermeabel. Fungsi membran plasma antara
lain untuk mengatur keluar masuknya zat-zat di dalam sel yang
merupakan komponen sitoplasma. Selain itu, fungsi membran
plasma adalah sebagai tempat perlekatan pangkal flagela.
20. 5. Flagela, seperti rambut, digunakan untuk bergerak oleh sel bakteri.
Flagela membantu bakteri menjauh dari bahan kimia beracun atau
bergerak ke arah nutrisi. Berdasarkan jumlah dan letak
flagelanya, bakteri dapat dibedakan menjadi lima macam:
• Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagela
• Monotrik, yaitu bakteri yang memiliki hanya satu flagela
pada salah satu ujung sel bakteri, contoh Pseudomonas
aeruginosa
• Lofotik, yaitu bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela
pada salah satu ujung sel bakteri, contohnya Pseudomonas
fluorecens
• Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua atau lebih flagela
di kedua ujung sel bakteri, contohnya Spirillum serpens
• Peritirik, yaitu bakteri yang memiliki flagela di seluruh
permukaan bakteri, contohnya Salmonella thypi
21. 6. Sitoplasma, merupakan cairan yang bersifat
koloid dan berisi molekul ataupun zat yang
diperlukan dalam proses metabolisme untuk
menunjang kehidupan sel. Di dalam sitoplasma
sel bakteri terdapat ribosom, mesosom, dan
plasmid.
7. Ribosom, tersebar dalam sitoplasma, tersusun
atas protein dan RNA. Berfungsi untuk sintesis
protein.
22. 8. Mesosom merupakan daerah membran
sitoplasma yang megalami pelipatan. Berfungsi
dalam pembentukan dinding sel dan pembentukan
sel
9. Plasmid, umumnya berbentuk cincin. Plasmid
adalah suatu DNA di luar DNA kromosom.
Plasmid berisi gen-gen penting untuk pertahanan
sel bakteri terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan.
23. Bentuk-Bentuk Bakteri
1. Bulat (kokus atau coccus), umumnya berdiameter 1 µm atau kurang dari itu
2. Batang (basil atau bacillus) memiliki panjang sekitar 2-5 µm, bahkan ada yan
g mencapai 10 µm. Diameternya sekitar 0,5-1 µm
3. Lengkung (koma/vibrio dan spiral/spirillum) memiliki panjang sekitar
2-5 µm
24. Klasifikasi Bakteri
Berdasarkan cara memperoleh makanannya
a) Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat bahan organik dari
bahan-bahan anorganik. Beberapa bakteri memperoleh energi dari cahaya se
hingga disebut bakteri fotoautotrof. Bakteri fotoautotrof memiliki pigmen
untuk fotosintesis yang disebut bakteriklorofil (hijau) dan bakteriopurpur
in (ungu atau merah). Contoh bakteri fotoautotrof adalah Rhodobacter.
b) Bakteri Heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat membuat bahan
organik. Bakteri ini memperoleh makanan dari bahan-bahan organik yang
ada disekitarnya dengan cara menguraikan sisa-sisa tubuh organisme lain
25. Berdasarkan kebutuhan oksigennya
1. Bakteri Aerob adalah bakteri yang hanya tumbuh bila ada oksigen.
Contohnya Thiobacillus dan Bacillus
2. Bakteri Anaerob
• Bakteri Anaerob Obligat, tumbuh tanpa adanya oksigen bebas. Jika
ada oksigen bebas maka bakteri akan mati. Contoh Clostridium
• Bakteri Anaerob Fakultatif, dapat tumbuh, baik ada oksigen maupun
tanpa oksigen bebas. Contohnya Escherichia coli, Salmonella, dan
Staphylococcus.
• Bakteri Anaerob Aerotoleran, tidak dapat terpengaruh oleh adanya
oksigen. Adanya oksigen tidak membahayakan bakteri anaerob
aerotoleran, tetapi mereka juga tidak dapat menggunakan oksigen
tersebut. Contohnya Lactobacillus.
3. Bakteri Mikroaerofil, tumbuh jika ada oksigen bebas dalam jumlah
sedikit (0,2 atmosfer). Contohnya Spirillum minus dan Helicobacter pylori.
26. Berdasarkan suhu untuk pertumbuhannya
1. Bakteri Psikrofil, hidup dan tumbuh pada suhu rendah yaitu 0-30˚
.Bakteri ini banyak terdapat di dasar lautan, di daerah kutub, dan
juga pada bahan makanan yang didinginkan.
2. Bakteri Mesofil, hidup dan tumbuh pada suhu 20-40˚C. Kisaran
suhu optimumnya adalah 30-38˚C. Bakteri ini banyak terdapat di
tanah, air, dan tubuh vertebrata. Contohnya Escherchia coli.
3. Bakteri Termofil, hidup dan tumbuh optimal pada suhu 45-75˚C.
Bakteri ini dapat ditemukan pada tempat pembuatan kompos. Juga
pada susu, tanah, dan air laut.
4. Bakteri Hipertermofil, hidup dan tumbuh pada suhu diatas 75˚C
misalnya di mata air panas. Beberapa bahakan hidup di atas 100˚C
27. Berdasarkan struktur kimia dinding selnya
1. Bakteri Gram Positif
Memiliki dinding sel yang tersusun atas lapisan peptidoglikan yang
relatif tebal dan memgandung asam teikoat. Bakteri jenis ini lebih rentan
terhadap antibiotik penisilin, tetapi leih resistan terhadap gangguan fisik.
Contohnya Bacillus, Clostridium, Staphylococcus, dan Streptococcus.
2. Bakteri Gram Negatif
Memiliki dinding sel atas dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan
dalam. Lapisan luar tersusun atas lipopolisakarida dan protein,
sedangkan lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan. Dinding selnya
tidak mengandung asam teikoat. Bakteri Gram Negatif resistan terhadap
antibiotik penisilin, tetapi kurang resistan terhadap gangguan fisik.
Contohnya Salmonella, Escherchia, Azotobacter, dan Acetobacter.
29. CONTOH
Bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram
positif di antaranya:
• Staphylococcus
• Streptococcus
• Enterococcus
• Bacillus
• Corynebacterium
• Nocardia
• Clostridium
• Actinobacteria
• Listeria
Bakteri yang termasuk ke dalam bakteri gram
negatif di antaranya:
• Enterobactericeae (Escherichia coli, Salmonella, Shigella)
• Pseudomonas
• Moraxella
• Helicobacter
• Stenotrophomas
• Bdellovibrio
• Bakteri asam laktat
• Legionella
• Cyanobacteria
• Sprichaeta
• Green sulfur & non-sulfur bacteria
• Alpha-proteobacteria (Wolbachia)
30.
31. Virus
• Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
• Hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup
• Virus berukuran mikroskopis, berkisar antara 20-300 milimikron
• Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (DNA dan RNA)
• Virus dapat dikristalkan
• Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)
• Virus tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid
32. Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan
mengalami replikasi menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami
transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan
protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA juga
akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur)
dan virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.
33. Contoh Virus DNA
1. Papiloma : menyerang kulit dan menyebabkan kutil
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus : menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas, konjungtivitis, dan infeksi lain pada manusia.
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8. Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag : sel bakteri pecah
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20. Salterprovirus
34. Virus RNA
Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang
berbentuk rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA
pada virus akan mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan
akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inang
-nya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus akan merusak DNA
inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi untuk
menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus – virus baru.
35. Contoh Virus RNA
1. HIV/AIDS : menyerang system kekebalan tubuh (sel darah putih)
2. Influenza : virus Myxovirus
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus : menyerang system gerak (kaki mengecil
5. Paramyxovirus Paramyxovirus : gondong (infeksi kelenjar ludah )
6. Virus enterik
7. Virus rubella : penyebab campak
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah) :togavirus
12. Rabies : anjing gila
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20. Virus ebola : menyerang hati,sel darah putih, menyebabakan kematian, penderita mengalami pendarahan
21.TMV(Tobacco Mozaic Virus) : menyerang daun tembakau
38. HIV
Virus imunodifisiensi manusia (bahasa Inggris: human immunodeficiency virus; HIV ) adalah suatu virus yan
g dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tub
uh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi.
Penyaluran virus HIV bisa melalui penyaluran Semen (reproduksi), darah, cairan vagina, dan ASI. HIV bekerja
dengan membunuh sel-sel penting yang dibutuhkan oleh manusia, salah satunya adalah Sel T pembantu, Makrofaga,
Sel dendritik.
Grup : VI (Virus SsRNA-RT)
Famili : Retroviridae
Genus : Lentivirus
39. Gejala Awal HIV
Biasanya gejala awal HIV mirip dengan gejala flu. Berikut ada beberapa ciri HIV yang secara umum menandai infeksi
virus di tahap awal
• Sakit kepala
• Demam
• Kelelahan terus menerus
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Sakit tenggorokan
• Ruam pada kulit
• Nyeri pada otot dan sendi
• Luka pada mulut
• Luka pada organ intim
• Sering berkeringat di malam hari
• Diare
Gejala awal HIV umumnya timbul dalam waktu 1 sampai 2 bulan setelah terinfeksi. Bahkan menurut US Department of
Health and Human Services, pada sebagian orang dapat terlihat pada dua minggu awal setelah terpapar. Namun, gejala
awal ini tidak ditunjukkan pada semua orang. Ada beberapa orang yang justru tidak menunjukkan tanda-tanda ini, tetapi
ternyata terinfeksi HIV. Itu sebabnya pengujian terhadap virus HIV sangat penting dilakukan.
40. Hepatitis
Penyakit Hepatitis adalah kondisi medis yang disebabkan oleh adanya peradangan
(pembengkakan) pada hati. Hati atau liver adalah organ penting untuk berbagai fungsi
dalam tubuh. Fungsi hati diantaranya mengatur metabolisme, membuat protein,
menyimpan vitamin dan zat besi, mengeluarkan racun dan memproduksi empedu. Jika
hati tidak berfungsi dengan baik, maka dapat menyebabkan penyakit serius atau bahkan
kematian. Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi, virus, bahan kimia, alkohol,
penggunaan obat-obatan dan faktor lainnya.
41. Penyebab
a) Hepatitis A virus (HAV) menyebar melalui tinja orang yang terinfeksi dan yang paling sering
ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Perilaku seksual tertentu juga
dapat menyebabkan penularan.
b) Hepatitis B virus (HBV) ditularkan melalui kontak dengan darah orang yang terinfeksi, air mani,
dan cairan tubuh lainnya. HBV dapat ditularkan dari ibu yang terinfeksi kepada bayi pada saat
lahir. Penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan produk darah yang terkontaminasi,
suntikan yang terkontaminasi selama prosedur medis, dan melalui penggunaan suntikan narkoba
berganti-gantian.
c) Hepatitis C virus (HCV) sebagian besar ditularkan melalui paparan darah dan seperti pada
penularan hepatitis B.
d) Hepatitis D Virus (HDV) infeksi hanya menyerang pada mereka yang terinfeksi HBV. Infeksi
ganda HDV dan HBV dapat mengakibatkan penyakit yang lebih serius dan hasil yang lebih buruk
e) Hepatitis E virus (HEV) sebagian besar ditularkan melalui konsumsi air atau makanan yang terko
ntaminasi. HEV merupakan penyebab umum dari wabah hepatitis.
42. Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama kelima satu dari kelima virus
hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus
lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.
Alcoholic hepatitis evident by fatty change, cell
necrosis, Mallory bodies
43. Gejala
Tidak semua orang dengan hepatitis akan mengalami gejala. Secara umum, bila
gejala terjadi, maka akan seperti ini:
• Demam
• Mual sampai muntah
• Ketidaknyamanan perut
• Urin berwarna gelap atau kuning kecoklatan seperti teh pekat.
• Letargi (kelelahan) Nyeri sendi
• Edema (pembengkakan)
• Mudah memar Jaundice (kulit dan mata kuning atau sakit kuning).
44. Pengobatan
• Pengobatan tergantung pada jenis hepatitis. Secara umum penderita
hepatitis harus banyak istirahat, menghindari alkohol, dan minum obat
untuk membantu meringankan gejala.
• Kebanyakan orang yang menderita hepatitis A dan E akan sembuh
sendiri setelah beberapa minggu.
• Hepatitis B diobati dengan obat antivirus, seperti lamivudine dan
adefovir dipivoxil.
• Hepatitis C diobati dengan kombinasi peginterferon dan ribovarin.
Transplantasi hati mungkin diperlukan pada kegagaln hati yang
disebabkan oleh hepatitis B atau C.
45. Meningitis
Meningitis adalah radang pada membran yang
menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang
secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan
oleh infeksi oleh virus, bakteri, atau juga mikroorganisme
lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat
tertentu. Meningitis dapat menyebabkan kematian karena
radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang;
sehingga kondisi ini diklasifikasikan sebagai kedaruratan
medis.
46. Gejala
Gejala umum dari meningitis adalah
• sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam
• kebingungan atau perubahan kesadaran
• Muntah
• kepekaan terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia)
Anak-anak biasanya hanya menunjukkan gejala nonspesifik, seperti lekas
marah dan mengantuk.
Adanya ruam merah dapat memberikan petunjuk penyebab dari
meningitis; contohnya, meningitis yang disebabkan oleh bakteri
meningokokus dapat ditunjukkan oleh adanya ruam merah.
47. Jenis Bakteri Penyebab Meningitis
• Pada bayi prematur dan anak baru lahir berusia hingga tiga bulan :penyebab yang
sering adalah streptokokus grup B (subtipe III yang biasanya hidup di vagina dan
terutama merupakan penyebab pada minggu pertama kehidupan) dan bakteri yang
biasanya hidup dalam saluran pencernaan seperti Escherichia coli (membawa antigen
K1). Listeria monocytogenes (serotipe IVb) dapat mengenai bayi baru lahir dan
menimbulkan epidemi.
• Pada anak yang lebih besar : Neisseria meningitidis (meningokokus) dan Streptococcus
pneumoniae (serotipe 6, 9, 14, 18, dan 23) dan untuk balita oleh Haemophilus influenzae
type B (di negara-negara yang tidak memberikan vaksinasi).
• Pada orang dewasa : Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae merupakan
penyebab 80% kasus meningitis bakterial.
• Risiko terinfeksi oleh Listeria monocytogenes meningkat pada orang yang berusia di atas
50 tahun.
48. Jenis Bakteri Penyebab Meningitis
Berbagai virus penyebab meningitis mencakup enterovirus, virus
Herpes simpleks tipe 2 (dan yang lebih jarang tipe 1), virus Varicella
zoster (dikenal sebagai penyebab cacar air dan cacar ular),
paromiksovirus, HIV, dan LCMV.
Pewarnaan Gram meningokokus dari sebuah kultur yang
menunjukkan bakteri Gram negatif (merah muda), seringkali
berpasangan
49. Ebola
Ebola adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan virus ebola. Penyakit
ini dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic Fever
(EHF). Terdapat lima macam genus virus ebola penyebab penyakit ini,
yaitu:
• Bundibugyo ebolavirus (BDBV)
• Reston Ebolavirus
• Sudan ebolavirus (SUDV)
• Zaire ebolavirus
• Tai Forest virus (TAFV) yang dulu dikenal dengan Ivory Coast Ebolavirus
(CIEBOV).
50. Gejala
Waktu yang diperlukan sejak virus masuk hingga
timbul gejala klinis adalah biasanya 7-10 hari
(rentang waktu 3-16 hari). Gejala klinik awal
adalah :
• Panas badan;
• Nyeri pada pangkal tenggorokan;
• Bercak pada kulit tampak jelas pada batang tubuh
Pada hari ke 5-7:
• Mata kemerahan.
• Gejala berikutnya adalah :
• Wajah tanpa ekspresi;
• Perdarahan dari tempat suntikan atau di lapisan
selaput lendir seluruh tubuh;
• Radang otot jantung dan pengumpulan cairan di
jaringan paru-paru;
• Pada kasus berat terjadi napas cepat, tekanan
darah rendah, koma, dan tidak berkemih;
• Pada penderita yang bertahan hidup dari infeksi
virus ebola dapat mengalami gejala:
• Nyeri otot;
• Nyeri sendi yang berpindah-pindah;
• Nyeri kepala;
• Lemas;
• Bulimia;
• Tidak mendapat menstruasi;
• Kehilangan daya pendengaran;
• Suara mendengung di telinga;
• Radang salah satu buah zakar;
• Radang kelenjar ludah parotis.
51. Pada infeksi akut ditemukan banyak virus dan antigen virus pada
peredaran darah. Gejala klinis akan membaik bila kadar antibodi
terhadap virus telah menurun. Virus dapat dideteksi dengan
pemeriksaan Enzyme Linked Immunoabsorbent Assay (ELISA) dan
fluorescent antibody testing.
52. Cacar Api
Herpes zoster adalah infeksi pada saraf dan kulit di
sekitarnya. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sama
dengan virus penyebab cacar air, yaitu Varisela zoster. Virus
varisela yang menetap di sekitar tulang belakang atau dasar
dari tulang tengkorak tubuh bahkan setelah cacar air
sembuh, dapat kembali aktif di kemudian hari dan
menyebabkan Herpes zoster.
53. Gejala
Gejala awal penyakit ini terkadang dapat bervariasi. Sebagian kecil pengidap
mengalami rasa nyeri tapi tanpa ruam. Berikut adalah gejala-gejala lain yang
mungkin menyertai gejala utama:
• Demam
• Sakit kepala
• Sensitif terhadap cahaya.
• Rasa lelah dan tidak enak badan.
Herpes zoster umumnya bukan penyakit yang tergolong serius atau berakibat fatal
dan akan sembuh sendiri setelah 14-28 hari. Tetapi, sebaiknya segera
menghubungi dokter jika merasakan gejala dan tanda klinis di atas, apalagi jika
pernah menderita cacar air. Penanganan sedini mungkin akan menurunkan risiko
komplikasi.
54. Pengobatan
Langkah pengobatan medis yang dapat dilakukan untuk
mempercepat kesembuhan sekaligus mengurangi risiko
komplikasi adalah dengan pemberian obat antivirus.
Contohnya, acyclovir dan Valacyclovir. Obat antivirus paling
efektif jika diminum dalam tiga hari setelah ruam muncul.
Namun bila pasien memiliki risiko kompliasi, obat ini dapat
diberikan sampai sebelum 7 hari setelah ruam muncul.
Konsumsi obat antivirus biasanya dilakukan selama 7-10
hari.