Dokumen tersebut membahas tentang pemisahan karyawan (separation) dari perusahaan, termasuk definisi, jenis, alasan, fungsi, tujuan, prinsip, dan proses pemisahan serta konsekuensinya. Beberapa jenis pemisahan yang disebutkan adalah pensiun, pengunduran diri, pemberhentian, perampingan, dan pemecatan. Alasan pemisahan dapat bersifat sukarela maupun tidak sukarela, seperti masalah kese
2. Konten Paparan
1. Definisi Separation
2. Forms of employee separation
3. Reasons for Separation
4. Fungsi, Tujuan dan Prinsip Separation
5. Jenis-Jenis Separation
6. Proses Separation
7. Konsekwensi Separation
3. Definisi Separation
1 Undang-undang RI
No.13 Tahun 2003
Tentang
Ketenagakerjaan,
Pasal 1 ayat 25
Pemutusan hubungan kerja (PHK)
adalah pengakhiran hubungan kerja
karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara pekerja atau buruh
dan pengusaha
Undang-undang RI No.13
Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 1
ayat 25
2 Dale Yoder Separation is a negative recruitment. It may
be In the form of resignation, dismissal or
discharge, suspension, retrenchment or lay-
off
Handbook of Personnel
Management & Labor.
Relations,Mc.Graw.Hill Inc, New
York, 1985
3 Smriti Chand Separation is a situation when the service
agreement of an employee with his/her
organisation comes to an end and employee
leaves the organization.
Top 5 Forms of Employee
Separation,
http://www.yourarticlelibrary.co
m/hrm/top-5-forms-of-
employee-separation/35326/
4 Mutiara S.
Panggabean
Merupakan pengakhiran hubungan
kerja antara pekerja dan pengusaha
yang dapat disebabkan oleh berbagai
macam alasan, sehingga berakhir pula
hak dan kewajiban di antara mereka
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Ghalia Indah, Bogor
Selatan, Agustus, 2004, Cet. 2,
h.121
5 Malayu S.P
Hasibuan
Pemberhentian adalah fungsi operatif
terakhir manajemen sumberdaya
manusia. Dan istilah ini mempunyai
sinonim dengan separation,
pemisahan atau pemutusan hubungan
kerja (PHK).
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi aksara,
Jakarta, Juli 2012, Cet. 12, h.
208
6 Sondang P. Siagian pemutusan hubungan kerja adalah
ketika ikatan formal antara organisasi
selaku pemakai tenaga kerja dan
karyawannya terputus
Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta, 2012 h.175
7 Suwatno Pemutusan hubungan kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena
suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan
kewajiban antara pekerja/buruh dan
pengusaha
Manajemen Sumber Daya
Manusia dalam Organisasi
public dan bisnis, Alfabeta,
Bandung, September 2012.
Cet.2, h. 286
4. 1. RETIREMENT(PENSIUN)
Compulsory Retirement:
Voluntary Retirement:
2. RESIGNATION(PENGUNDURAN DIRI)
Voluntary resignation
Involuntary resignation
3. LAYOFF(PEMBERHENTIAN)
Breakdown of machinery,
Seasonal fluctuations in demand,
Shortage of power
Raw materials
4. RETRENCHMENT(PERAMPINGAN)
Economic reasons
Account of surplus staff
Poor demand for products
General economic slowdown
5. DISMISSAL(PEMECATAN)
Unsatisfactory performance/missconduct
Persistent failure
Wilful violation of rules and regulation
Forms of employee separation
(Smriti Chand,2010 )
5. Separation is classified basically
into two types:
1. voluntary separation
Professional reasons
Seek better positions
Responsibilities and status at present
organization
Different capacities/positions in various
organizations
Personal reasons
Relocation for family reasons
• like marriage of the employees
• health crisis of family members,
Reasons for Separation (Yoder,1985)
6. 2. Involuntary separation
Health problems,
• Accidents causing disabilities and
illness
• Death of employees
Behavioural problems
• Unethical or violates
• Failure to reach performance
Organizational problems
• The poor financial performance
• Restructuring and rationalization
Reasons for Separation 2 (Yoder,1985)
7. Fungsi Separation(Panggabean,2004:122) :
1. Mengurangi biaya tenaga kerja
2. Menggantikan kinerja yang buruk.
3. Meningkatkan inovasi.
4. Kesempatan untuk perbedaan yang
lebih besar.
Fungsi, Tujuan dan Prinsip Separation
8. 1. Perusahaan/pengusaha bertanggung
jawab terhadap jalannya perusahaan
dengan baik dan efektif.
2. Pengurangan karyawan dapat
diakibatkan karena faktor dari luar
Tujuan Separation (Suwatno ,2012: 289):
9. 1. Undang-Undang.
2. Keinginan Perusahaan.
3. Keinginan karyawan.
4. Pensiun.
5. Kontrak kerja berakhir.
6. Kesehatan karyawan
7. Meninggal dunia.
8. Perusahaan dilikuidisasi.
Prinsip-prinsip
Separation (Suwatno ,2012:287):
10. 1. Pemutusan Hubungan Kerja Sementara,
ada dua jenis yaitu:
a. sementara tidak bekerja
b. pemberhentian sementara
2. Pemutusan Hubungan Kerja Permanen,
ada tiga jenis yaitu:
a. Atrisi (pemberhentian tetap)
b. Terminasi (perpisahan permanen karyawan dari
perusahaan)
c. Kematian
.
Jenis-Jenis
Separation (Mangkuprawira, 2002: 143)
11. 1. Pemberhentian Sementara
• Karyawan tidak tetap
• Perusahaan produk musiman
• Dikenakan tahanan sementara
2. Pemberhentian Permanen.
(Terputusnya ikatan kerja)
.
Jenis-Jenis
Separation (2 )(Sedarmayanti, 2009: 154)
12. 1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
atas kehendak sendiri
2. Pemberhentian Karyawan karena
habis masa kontrak
3. Pemberhentian karena sudah
mencapai umur pensiun
4. Pemutusan hubungan kerja yang
dilakukan atas kehendak pengusaha
.
Jenis-Jenis
Separation(3)(Panggabean,2004:121)
13. Menurut Umar (2004) pemecatan secara terpaksa harus
sesuai dengan prosedur sebagai berikut:
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan
perusahaan.
2. Musyawarah pimpinan serikat buruh dengan
pimpinan perusahaan.
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan dan wakil dari P4D (Panitia
Penyelesaian Perburuhan Daerah).
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan
perusahaan dan wakil dari P4D
5. Pemutusan hubungan berdasarkan Keputusan
Pengadilan Negeri.
.
Proses Separation
14. Menurut Mejia, Balkin dan Cardy (1995:231),Konsekwensi diartikan sebagai Kerugian
terdiri atas hal-hal berikut:
1. Biaya recruitment
• Iklan lowongan kerja
• Membayar tenaga rekruitment profesional
• Digunakan perusahaan pencari tenaga profesional
2. Biaya Seleksi
• Biaya interview
• Biaya testing
• Biaya untuk memeriksa referensi
• Biaya penempatan
3. Biaya Pelatihan
• Orientasi budaya perusahaan
• Biaya training
• Waktu training
• Kehilangan produktivitas saat training
4. Biaya PHK
• Pesangon
• tunjangan kesehatan sampai mendapatkan pekerjaan baru
• Biaya asuransi
• Wawancara pemberhentian
• Bantuan penempatan
Konsekwensi Separation
15. Danang Sunyoto, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, CAPS Yogyakarta,
Dale Yoder ,Handbook of Personnel Management & Labor. Relations,Mc.Graw.Hill Inc,
New York, 1985
Gomez Mejia, L.R. D.B Balkin, L.R. Cardy, 1995, Managing Human. Resources.
Englewood Cliffs,Prentice Hall.Inc.
Joko Rahardjo, 2013,Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia,
Platinum,Jakarta
Mangkuprawira, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Penerbit Ghalia.
Indonesia, Jakarta.
Malayu S.P Hasibuan, 2012,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi aksara, Jakarta
Mutiara S. Panggabean, Agustus, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Ghalia
Indah, Bogor
Sondang P Siagian, 2012 ,Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta
Sedarmayanti, 2009,Manajemen Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja,
Mandar Maju, Jakarta, ,.
Suwatno, 2012,Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi public dan bisnis,
Alfabeta, Bandung, September
Smriti Chand, Top 5 Forms of Employee Separation,
http://www.yourarticlelibrary.com/hrm/top-5-forms-of-employee-
separation/35326/
.
Daftar Pustaka