SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Sub Pokok Materi : 1. Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan
2. Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara
Republik IndonesiaI Tahun 1945
3. Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila
Pertemuan ke : 1
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2).
2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(KD 2.2).
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2
3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2).
4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2).
C. Indikator
1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada
Bangsa Indonesia.
2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila.
4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Republik
Indonesia.
5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
PERTEMUAN I
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab A, B, dan C .
“Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD
Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan
Pancasila “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
“Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”
Pernahkan kalian mendengar atau membaca tentang peristiwa dijatuhkannya bom atom di kota
Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945 oleh tentara Sekutu? Coba kalian
diskusikan apa keuntungan bagi bangsa Indonesia dengan adanya peristiwa tersebut?
Peristiwa tersebut menyadarkan pemimpin-pemimpin Jepang, bahwa negaranya telah mendekati
kekalahan. Oleh karena itu, Pada tanggal 7 Agustus 1945
Panglima bala tentara Jepang yang berkedudukan di Saigon, Jenderal Terauchi mengeluarkaan
pernyataan, bahwa Indonesia sebagai anggota Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya
dikemudian hari akan diberikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman
Wedyodiningrat diminta datang ke Saigon untuk menerima petunjuk- petunjuk tentang
penyelenggaraan kemerdekaan tersebut. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah
tanpa syarat kepada tentara sekutu, hilanglah “Janji Kemerdekaan” dari Jenderal Terauchi.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3
Berhubung dengan kekalahan Jepang tersebut, maka pada pukul 10.00 WIB pagi, hari Jumat
tanggal 17 Agustus 1945 di depan Gedung Jalan Proklamasi 56 Jakarta, Proklamasi
Kemerdekaan RI diumumkan kepada dunia “INDONESIA MERDEKA” dan Indonesia siap
mempertahankan kemerdekaannya. Sampailah perjuangan bangsa mengantarkan Rakyat
Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan menuju masyarakat adil dan makmur.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
Pernyataan Kemerdekaan terperinci mengandung cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
memuat Pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945. Oleh karena itu, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk oleh lembaga MPR/DPR hasil pemilihan umum.
Jika Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah maka
berarti sama dengan melakukan pembubaran Negara.
Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum
bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan telah
mewujudkan negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Namun, negara yang
diproklamirkan tersebut bukan merupakan tujuan semata, melainkan hanyalah alat untuk
mencapai cita-cita bangsa dan tujuan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila. Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengandung arti sebagai berikut.
1. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.
3. Titik tolak pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat.
4. Lahirnya tata hukum Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi
kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut.
1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4
dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing.
2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan cara
meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa.
3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan
sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat.
4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara.
5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat sendi-sendi peri
kehidupan bangsa di segala bidang “ipoleksosbudhankam”.
“Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “
Pada hakikatnya Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
terdiri atas 4 (empat) alinea, yang masing-masing alinea berisi hal- hal berikut.
a. Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemer- dekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”
Hak akan kemerdekaan yang dimaksud di atas adalah hak dari segala bangsa untuk memperoleh
kemerdekaan, karena ada dan berlakunya hak kemerdekaan adalah sejalan dengan tuntutan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Kata “sesungguhnya” dalam hal ini tidak hanya dalam arti keadaan realitasnya yang memang
demikian, akan tetapi lebih bersifat imperatif, yaitu mutlak memang harus demikian. Bilamana
tidak maka akan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, kedua unsur tersebut
merupakan unsur mutlak bagi terjaminnya nilai-nilai tertinggi kehidupan manusia dan
kemanusiaan. Jadi, kata “sesungguhnya” merupakan satu rangkaian pengertian dengan kata
perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dengan demikian, berarti bahwa setiap bangsa mempunyai hak untuk merdeka dan hak ini
sifatnya yang mutlak. Hak untuk merdeka merupakan hak kodrat dan hak moril dari setiap
bangsa. Pengingkaran terhadap hak kodrat ini bagaimanapun bentuk dan manifestasinya harus
lenyap dari atas bumi, seperti halnya suatu penjajahan oleh negara terhadap negara lain.
Pemberian hak kemerdekaan ini ditekankan kepada segala bangsa dalam wujud kebulatannya,
bukan kepada individu-individu. Tidaklah berarti, bahwa hak kebebasan individu-individu tidak
mempunyai tempat sama sekali, namun hak kebebasan individu dilekatkan dalam hubungannya
dengan bangsa sebagai satu pokok kebulatan. Jadi, kebebasan individu ditempatkan dalam
hubungannya sebagai species terhadap genusnya. Kata-kata perikeadilan dan perikemanusiaan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5
menjadi ukuran penentunya, yaitu bahwa dalam batas-batas keadilan dan kemanusiaan, manusia
sebagai individu diakui kemandiriannya sehingga diakui pula hak-hak kebebasannya.
Pengertian hak kemerdekaan sebagai hak kodrat segala bangsa tidak secara langsung sebagai
hak yuridis, tetapi lebih merupakan hak moril dan hak kodrat. Sebagai imbalannya, segala
bangsa harus memiliki kewajiban moril dan kewajiban kodrat untuk menghormatinya. Bila ada
bangsa yang tidak merdeka maka hal ini bertentangan dengan hakikat kodrat manusia. Dengan
demikian, ada wajib kodrat dan wajib moril bagi penjajah khususnya untuk memerdekakan
bangsa tersebut.
b. Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Atas dasar pemikiran yang merupakan dorongan kuat terhadap perjuangan pergerakan
kemerdekaan adalah adanya dasar keyakinan, bahwa hak kemerdekaan adalah hak yang bersifat
universal untuk segala bangsa dan merupakan hak kodrat manusia. Kata penghubung “dan” yang
mengawali kalimat alinea kedua ini menunjukkan adanya hubungan kausal antara perjuangan
kemerdekaan dengan kenyataan adanya penjajahan terhadap Bangsa Indonesia selama tiga
setengah abad. Penjajahan yang demikian ini jelas merupakan pengingkaran terhadap hak
kodrat dan hak moril. Oleh karena itu, wajib dan mutlak untuk dilenyapkan khususnya dari tanah
air Indonesia.
Karena itu perjuangan pergerakan kemerdekaan di samping merupakan dakwaan terhadap
adanya penjajahan, juga sekaligus mewujudkan hasrat yang kuat dan bulat untuk dengan
kemampuan serta kekuatan sendiri yang pada akhirnya dengan megah dapat berhasil dirumuskan
dengan jelas dalam kalimat: “…telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat
sentausa…”.
Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun
suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dimaksudkan untuk menuju cita-cita
bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Untuk terwujudnya cita-cita tersebut Bangsa
Indonesia harus merdeka, bersatu, dan mempunyai kedaulatan.
Kemakmuran dimaksudkan tidak hanya dalam batas ukuran material, tetapi tercakup pula di
dalamnya kemakmuran spiritual dan kemakmuran batin yang tersirat dari pengertian berbahagia.
“Bersatu” mengandung pengertian sesuai dengan pernyataan kemerdekaan, di mana pengertian
“bangsa” ini dimaksudkan sebagai kebulatan kesatuan. Pengertian Negara Indonesia tidak bisa
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6
lepas dari pengertian Bangsa Indonesia. Karena hal itu merupakan kebulatan kesatuan.
Penegasan tentang asas kesatuan ini ditemukan pula dalam alinea keempat Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Negara melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Juga dalam penjelasan resmi yang termuat
dalam Berita Republik Indonesia Tahun II Nomor 7 yang menegaskan bahwa “Negara mengatasi
segala paham perseorangan”. Selanjutnya, seluruh Bangsa Indonesia tercakup dalam
lingkungan satu wilayah Negara tanpa suatu bagian pun dari wilayah yang berada di luarnya.
“Berdaulat” diartikan dalam hubungannya dengan eksistensi negara sebagai Negara yang
merdeka, yang berdiri di atas kemampuannya sendiri, kekuatan dan kekuasaannya sendiri,
berhak dan bebas menentukan masa depannya sendiri, dan dalam kedudukannya di antara
sesama negara adalah sama derajat dan sama tinggi. Dalam tata pergaulan antarnegara terjalin
atas dasar saling menghormati.
Pengertian Negara Indonesia yang “adil” mengandung pengertian, bahwa di dalam
lingkungan kekuasaan Negara oleh Negara diwujudkan tegaknya peri-keadilan, yang
menyangkut Negara terhadap warga negara, warga negara terhadap Negara dan di antara sesama
warga negara. Dalam hubungan yang lebih luas dapat disebutkan hubungan antarmasyarakat
terhadap warganya, antara warga masyarakat dengan masyarakatnya, dan di antara warga
masyarakat dalam keseimbangan pemenuhan dan penggunaan hak dan kewajiban, baik dalam
bidang hukum maupun dalam bidang moral.
Pengertian “makmur” diartikan sebagai suatu pemenuhan kebutuhan manusia baik material
maupun spiritual, baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam hal ini pencapaian kemakmuran tidak
dapat dipisahkan dengan “adil” atau keadilan. Dengan lainperkataan, kemakmurantidak mungkin
tercapai tanpa adanya keadilan. Dengan demikian, cita-cita nasional bangsa Indonesia yang telah
dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia1945 dapat
terwujud dengan baik.
c. Alinea ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur,
supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya”.
Pengertian yang terkandung dalam alinea ini mengingatkan kembali kepada Proklamasi 17
Agustus 1945 sehari sebelum Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ini ditetapkan, yang bunyinya sebagai berikut:
“Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan
dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.
Inti yang terkandung dalam Pembukaan alinea ketiga dan Proklamasi Kemerdekaan, keduanya
mengandung isi yang sama walaupun rangkaian konteks kalimatnya berbeda. Hal ini perlu kita
sadari oleh karena kalimat dalam alinea ketiga ini erat hubungannya dengan alinea pertama dan
kedua, di mana setelah melalui perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sampailah pada titik
kulminasinya, yaitu kemerdekaan Bangsa Indonesia dan selanjutnya direalisasikan dalam wujud
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Kemerdekaan Bangsa Indo- nesia yang diperoleh bukan hanya hasil dari para pejuang
kemerdekaan tetapi ada kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan Yang Maha Kuasa
memberikan pertolongan kepada bangsa Indonesia berupa rahmat. Rakyat dan Bangsa Indonesia
sangat meyakini bahwa ada kekuatan Tuhan yang membantu dalam proses terwujudnya
kemerdekaan
Bangsa Indonesia.
Pembukaan pada hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang terinci. Sebelum
pernyataan Indonesia Merdeka diawali terlebih dahulu dengan alasan- alasan yang mendorong
dan memperkuat timbulnya pernyataan itu, dengan memuat dasar-dasar pikiran tentang adanya
cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya Kemerdekaan Indonesia.
Adanya kalimat “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa” menunjukkan adanya suatu
dasar keyakinan hidup religius yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Tercapainya
kemerdekaan Bangsa Indonesia bukanlah semata-mata merupakan hasil usaha manusia belaka,
tetapi lebih daripada itu adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Di samping nilai
keyakinan hidup religius juga nilai luhur yang tersimpul dalam kalimat “didorongkan oleh
keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas”. Hal ini mewujudkan asas moral
yang menjunjung hak kodrat dan hak moral untuk segala bangsa supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, bebas dari penindasan dan penjajahan.
d. Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatuPemerintahNegaraIndonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraanumum,mencerdaskankehidupanbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, makadisusunlah
Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
Rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8
Setelah dalam alinea pertama, kedua, dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar serta hubungan
langsung dengan kemerdekaan maka dalam alinea keempat ini sebagai kelanjutan berdirinya
Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip
serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintah Negara Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan
dari kalimat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia…”
Pemerintah dalam susunan kalimat “Pemerintah Negara Indonesia” dimaksudkan dalam arti
sebagai penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala kelengkapanya
(government). Hal ini berbeda dengan Pemerintahan Negara yang hanya menyangkut salah satu
aspek saja daripada kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu aspek pelaksana (executive).
Inti isi pokok yang terkandung dalam Pembukaan alinea keempat adalah mencakup empat hal
dalam keseluruhan aspek kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut.
1) Tujuan Negara
a) Tujuan khusus tersimpul dalam anak kalimat berikut.
“…untuk membentuk suatuPemerintahNegaraIndonesiayangmelindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…”
Tujuan khusus dalam kalimat tersebut sebagai realisasinya dalam hubungannya
dengan politik dalam negeri adalah sebagai berikut.
(1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
(2) Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
b) Tujuan negara yang bersifat umum dalam hal kehidupan sesama bangsa tersimpul
dalam anak kalimat berikut.
“…dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial…”
Tujuan negara dalam anak kalimat ini realisasinya dalam hubunganya dengan politik luar
negeri, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal inilah yang menjadi dasar bagi pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia yang disebut sebagai politik yang bebas aktif.
2) Ketentuan Diadakannya Undang-Undang Dasar
Ketentuan mengenai diadakannya Undang-Undang Dasar terdapat pada anak kalimat:
“…maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang
Dasar Negara Indonesia…”
3) Bentuk Negara
Bentuk Negara Indonesia terdapat di dalam anak kalimat: “…yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…”
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9
Dalam anak kalimat ini dinyatakan bahwa bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan
kekuasaan berada di tangan rakyat.
4) Dasar Filsafat Negara
Dasar filsafat negara terdapat di dalam anak kalimat: “…dengan berdasar kepada: Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam anak kalimat inilah
termuat Dasar Filsafat Negara Indonesia, yaitu Pancasila.
2. Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai
hubungan yang kausal dan organis dengan pasal-pasal Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. K o n s e k u e n s i n y a adalah nilai-nilai yang terkandung dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat
akan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sebagaimana termuat dalam Penjelasan resmi Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang termuat dalam Berita Republik
Indonesia Tahun II Nomor 7, dijelaskan lebih lanjut bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung Pokok-pokok pikiran yang dijelmakan dan
dikongkritisasikan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Lebih lanjut di dalam penjelasan disebutkan tentang adanya 4 (empat) Pokok Pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
adalah sebagai berikut.
1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini
menegaskan bahwa dalam “Pembukaan” diterima pengertian Negara persatuan,
sebagai negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi,
Negara mengatasi segala faham golongan dan mengatasi faham perorangan. Negara,
menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa
Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar Negara yang tidak boleh dilupakan.
Hal ini menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lain, negara
sebagai penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan
negara di atas kepentingan golongan ataupun perorangan.
2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10
seluruh rakyat Indonesia.
Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai
dalam “Pembukaan” dan merupakan suatu sebab tujuan (kausa finalis) sehingga dapat
menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus dilaksanakan dalam Undang-
Undang Dasar untuk sampai pada tujuan yang didasari dengan bekal persatuan. Ini
merupakan pokok pikiran keadilan sosial, yang didasarkan pada kesadaran bahwa
manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
3. Pokok Pikiran ketiga: Negarayang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas
kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.
Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” mengandung konsekuensi logis bahwa sistem
negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan
rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/ perwakilan. Memang pengertian ini sesuai
dengan sifat masyarakat Indonesia. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang
menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” menuntut konsekuensi logis bahwa Undang-
Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara Negara untuk memelihara budi- pekerti luhur dan memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha
Esa, yang mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu,
pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung pengertian menjunjung
tinggi hak asasi manusia yang luhur.
Cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu
mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, tertuang dalam Alinea kedua
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “... Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun
suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya untuk menuju cita-cita
bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Tujuan
Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam Alinea Keempat, disebutkan bahwa “…
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial …”.
Berdasarkan alinea tersebut, tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik Indonesia
adalah sebagai berikut.
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum.
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang dapat
dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara tanpa
diskriminatif.
2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada
kesejahteraan masyarakat.
3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air.
4. Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh
warga negara.
5. Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang
tingkat perekonomian rakyat.
6. Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam
rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara.
7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam
menjaga dan memelihara perdamaian dunia.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(1) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Memberikan salam
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur
atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan
UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan
“Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti  Menyampaikan mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas
Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD
Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita
60 menit
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15
dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “.
 Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
 Siswa dibagi secara berpasangan
 Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
 Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
 Siswa yang lain menanggapi
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai “Mewujudkan Rasa
Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran
Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945
“ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan
Pancasila “
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Siswa membuat tugas laporan mengenai “Mewujudkan
Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran
Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945
“ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan
Pancasila “ dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2
pertemuan yang akan datang)
 Mengucapkan salam
20 menit
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai
“Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran
Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-
cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “
H. Evaluasi [ terlampir]
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas / Semester : X / 1
Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental
Bangsaku
Sub Pokok Materi : 1. Kedaulatan Rakyat dalam
Konteks Negara Hukum
2. Partisipasi Aktif dalam
Perdamaian Dunia
Pertemuan ke : 2
Peminatan : IPA / IPS
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2).
2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
(KD 2.2).
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17
3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2).
4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2).
C. Indikator
1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada
Bangsa Indonesia.
2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila.
4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Republik
Indonesia.
5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
PERTEMUAN II
D. Materi Pembelajaran
Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab D dan E.
“Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian
Dunia “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Penegasan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Indonesia termaktub dalam Pasal 1 Ayat (2)
dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi sebagai berikut:
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”, Ayat (2) dan
“Negara Indonesia adalah negara hukum”,Ayat (3).
Dengan demikian, kedaulatan berada di tangan rakyat dan segala sikap tindakan yang dilakukan ataupun
diputuskan oleh alat negara dan masyarakat haruslah didasarkan pada aturan hukum.
Dalam konteks negara hukum, kedaulatan rakyat Indonesia didelegasikan melalui peran lembaga
perwakilan yang ada dalam hal ini adalah alat kelembagaan negara dengan menggunakan sistem
perimbangan kekuasaan “check and balances” antarbadan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Khusus
untuk kekuasaan membuat undang-undang masih terdapat kerja sama antara badan eksekutif dan legislatif.
Adapun, bentuk pemisahan kekuasaan dengan menggunakan sistem perimbangan, dibagikan kepada alat-
alat kelengkapan negara yang terdiri atas MPR, DPR dan DPD, Presiden, MA dan MK, serta BPK. MPR
memiliki kekuasaan untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. DPR dan
DPD memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Presiden memiliki kekuasaan untuk
menjalankan undang-undang. MA dan MK memiliki kekuasaan dalam bidang peradilan. BPK memiliki
kekuasaan dalam bidang pengawasan keuangan.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18
Dalam prinsip kesamaan dihadapan hukum “equality before the law” perwujudan kedaulatan rakyat
diimplementasikan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal27Ayat (1)
yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa Negara Republik Indonesia menjamin adanya kesamaan dihadapan hukum dan
pemerintahan terhadap warga negara. Keberadaan warga negara haruslah mendukung keberadaan hukum
di Negara Republik Indonesia serta pemerintahan yang sedang menjalankan hukum tersebut.
Oleh karena itu, dalam rangka mendorong terciptanya kedaulatan rakyat berjalan seiring dengan
kedaulatan hukum maka diperlukan pengawasan oleh badan yudikatif, terhadap penggunaan
kekuasaan yang tidak berdasarkan atas hukum. Selain itu, pengawasan oleh badan yudikatif dilakukan
dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi warga negara terhadap sikap dan tindakan
pemerintah yang melanggar hak asasi manusia.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat tersebut, di
antaranya adalah sebagaiberikut.
1. Efektivitas dan efisiensi peran lembaga-lembaga perwakilan rakyat.
2. Pelaksanaan prinsip kesamaan di dalam hukum dan pemerintahan “equality before the law” bagi
seluruh warga negara Indonesia.
3. Adanya jaminan negara terhadap perlindungan HAM bagi warga negara
Indonesia.
4. Adanya supremasi hukum dalam penyelenggraan kedaulatan rakyat.
5. Penyelenggaran pemerintah sebagai amanat kedaulatan rakyat berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan hukum yang berlaku.
6. Penyelenggaran proses peradilan administrasi yang bebas dan mandiri.
7. Penyelenggaran Pemilu sebagai perwujudan demokrasi diselenggarakan secara Luber (Langsung,
Umum, Bebas,dan Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil).
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik
Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, alinea keempat, yaitu “...Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”. Hal ini menunjukkan Negara Indonesia
menekankan pentingnya partisipasi aktif bangsa dalam tata pergaulan dunia internasional.
Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “percaya akan
diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu
menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik. Berdasarkan hal tersebut dan dalam
rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah Indonesia mengambil
kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah- masalah
internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis
bertentangan (Timur dengan faham Komunisnya dan Barat dengan faham Liberalnya).
Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya
perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif memperjuangkan
ketertiban dunia. Aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia.
Perwujudan politik Indonesia yang bebasdan aktif, dapatkita lihat pada contoh berikut ini.
1. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955, yang melahirkan semangat dan
solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung.
2. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non- Blok Tahun 1961 yang
berusaha membantu dunia internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin
antara Blok Barat dan Blok Timur.
3. Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara
(ASEAN).
4. Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang saudara di Bosnia, pertikaian dan
konflik antara pemerintah Filipina dan Bangsa Moro.
Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidang. Dengan demikian, politik luar
negeri Indonesia, antara lain bertujuan sebagai berikut.
1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara
kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Marauke.
2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di
dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia. Persahabatan tersebut dibentuk
atas dasar kerja sama untuk membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan
kolonialisme menuju kepada perdamaian dunia yang abadi.
Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya Dasar Politik Luar NegeriRepublik Indonesia,tujuan politik
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20
luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang yang diperluakan dari luar negeri untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya.
3. Meningkatkan perdamaian internasional dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
4. Meningkatkan persaudaraan antarbangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang terkandung
dalam Pancasila.
Dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, beberapa hal dapat dilakukan Bangsa
Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menjalankan politik damai dan bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai
dengan tidak mencampuri urusan negara lain.
2. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta berorientasi pada
kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang,
mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa, menolak penjajahan, dan meningkatkan
kemandirian bangsa, serta memiliki kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
3. Bangsa Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional
untuk menjamin perdamaian yang kekal dan abadi.
4. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan
langsung dan kerja sama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, melaksanakan
pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan.
5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas,
terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC,dan WTO.
6. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi
proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional,
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21
memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara, serta kepentingan Indonesia,
dan memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional.
7. Meningkatkan kualitas diplomasi baik regional maupun internasional dalam rangka stabilitas,
kerja sama,dan pembangunan kawasan.
E. Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Saintifik
Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang
tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM:
Pendekatan : Saintifik
Strategi : Problem Based Learning(PBL)
PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur
(ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk
mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus
membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL:
(6) Mengorientasi peserta didik pada masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas
yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan
rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan
mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi
agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang
perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu:
a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan seringkali bertentangan.
c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang
siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan
temannya.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22
d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya
secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada
penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka.
(7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga
mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat
membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip
pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini
seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan
mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika
kelompok selama pembelajaran.
Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar,
selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan,
dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua
siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai
penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor
terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru
berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring,
dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
(8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data
dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul
memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu
siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23
mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi
yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan.
Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang
fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam
bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru
mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru
juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan
hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan.
(9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari
situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya
adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran.
Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua,
dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik.
(10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa
menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan
intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk
merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan
belajarnya.
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis
G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan  Memberikan salam
 Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan
untuk belajar
 Menanyakan kehadiran siswa
 Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
 Tanya jawab materi mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam
Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam
Perdamaian Dunia “
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
10 menit
Inti  Menyampaikan mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam
Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam
Perdamaian Dunia “.
 Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi
 Siswa dibagi secara berpasangan
 Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali
materi yang telah disampaikan guru, sementara yang
lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan
kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh
pasangannya
 Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan
kembali hasil wawancara dengan pasangannya
 Siswa yang lain menanggapi
60 menit
Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru
menyimpulkan materi mengenai “Kedaulatan Rakyat
dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif
dalam Perdamaian Dunia “
 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran
 Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran
 Siswa membuat tugas laporan mengenai “Kedaulatan
Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi
Aktif dalam Perdamaian Dunia “ dalam bentuk makalah
(dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)
 Mengucapkan salam
20 menit
I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
 Media : Tayangan video
 Alat : LCD, Internet
 Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25
Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya.
Peta Konsep mengenai
“Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi
Aktif dalam Perdamaian Dunia “
H. Evaluasi [ terlampir]
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26
/lampiran
Tugas Mandiri:
Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan
dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Proklamasi
kemerdekaan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
merupakan suatu kesatuan yang utuh karena apa yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan suatu amanat yang luhur dan suci dari
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Proklamasi Kemerdekaan merupakan pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada
dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan adanya tindakan-tindakan yang harus segera
dilaksanakan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut yang dirinci dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini dapat dilihat pada bagian pertama rumusan
Proklamasi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” mendapat
penegasan dalam alinea pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Bagian kedua rumusan Proklamasi “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” merupakan amanat
atas tindakan yang segera harus dilaksanakan yaitu pembentukan negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan termuat dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Dengan demikian Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas dm membangun bangsa untuk
mencapai cita-cita nasional, yaitu menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pembukaan
merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang tidak dapat
diubah oleh siapa pun termasuk MPR hasil pemilihan umum. Jika mengubah isi Pembukaan berarti
sama dengan membubarkan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Proklamasi bukan merupakan
tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional sehingga merupakan sumber
hukum formal .
Setelah kalian menyimak dan mencermati wacana tersebut, silakan kalian kritisi wacana tersebut, termasuk
ketika ada yang akan kalian tanyakan. Tuliskanlah semuanya di bawah ini dengan jelas dan singkat.
1. ………………………………..........................................…………………………………
2. ………………………………..........................................…………………………………
3. ………………………………..........................................…………………………………
4. ………………………………..........................................…………………………………
5. ………………………………..........................................…………………………………
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27
Berkaitan dengan apa yang dapat kalian lakukan sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan,coba
kalian tuliskan hal-hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
No Syukuratas Kemerdekaan Hal yang Dilakukan
1 Mengisi Kemerdekaan
1 .....................................................................................
2 .....................................................................................
3 .....................................................................................
4 .....................................................................................
5 .....................................................................................
2 Mempertahankan
Kemerdekaan
1 .....................................................................................
2 .....................................................................................
3 .....................................................................................
4 .....................................................................................
5 .....................................................................................
Untuk lebih meningkatkan pemahaman kalian terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, coba kalian tuliskan contoh perilaku atau
sikap yang menunjukkan penerapan pokok-pokok pikiran dalam kehidupan sehari-hari.
No.
Pokok
Pikiran
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28
5 Lima
Setiap warga negara dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Apa yang dapat kalian lakukan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk mewujudkan cita-
cita dan tujuan nasional pada kolom di bawah ini.
No.
Perwujudan Cita-cita
dan Tujuan Nasional
Bentuk Kegiatannya
1
.
Cita-cita Nasional
1 ..............................................................................................
2 ..............................................................................................
3 .............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 .............................................................................................
2
.
Tujuan Nasional
1 .............................................................................................
2 .............................................................................................
3 .............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 ..............................................................................................
Setiap warga di suatu tempat dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan daerahnya. Apa yang dapat
kalian lakukan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tempat tinggal pada kolom di bawah ini.
No.
Perwujudan Cita-cita
dan Tujuan daerah
Bentuk Kegiatannya
1
.
Cita-cita Nasional
1 ..............................................................................................
2 ..............................................................................................
3 .............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 .............................................................................................
2
.
Tujuan Nasional
1 .............................................................................................
2 .............................................................................................
3 .............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 ..............................................................................................
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan warga negara dalam rangka terwujudnya kedaulatan rakyat dalam
negara hukum. Silakan kalian tuliskan perilaku sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam negara
hukum
No. Perwujudan Perilaku yang Ditampilkan
1. Kedaulatan Rakyat
1 .............................................................................................
2 .............................................................................................
3 .............................................................................................
4 .............................................................................................
5 .............................................................................................
2 Kedaulatan hukum
1 .............................................................................................
2 .............................................................................................
3 .............................................................................................
4 .............................................................................................
5 .............................................................................................
Untuk memahami lebih jauh tentang partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, silakan kalian lengkapi
tabel di bawah ini.
No. Politik Luar Negeri Bentuk Partisipasinya
1. Bebas
1 ..............................................................................................
2 ..............................................................................................
3 ..............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 ..............................................................................................
6 ..............................................................................................
2. Aktif
1 ..............................................................................................
2 ..............................................................................................
3 ..............................................................................................
4 ..............................................................................................
5 ..............................................................................................
6 ..............................................................................................
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30
Uji Kompetensi:
Setelah kalian mempelajari materi tentang pokok kaidah fundamental negara Indonesia, cita-cita dan
tujuan nasional, kedaulatan rakyat, dan partisipasi aktif dalam perdamaian dunia tentu saja kalian
semakin meyakini betapa pentingnya pokok kaidah yang fundamental. Untuk menguji keyakinan kalian,
jawablah pertanyaan di bawah ini.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas.
1. Kemerdekaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa melalui perjuangan para pahlawan
yang rela berkorban untuk mendapatkan kemerdekaan. Bagaimanakah cara kalian untuk
mensyukuri anugerah tersebut?
2. Apabila kalian merasa sebagai warga negara yang baik, apa saja yang telah kalian lakukan
untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan?
3. Apabila kalian berada di lingkungan masyarakat yang agama setiap anggota masyarakatnya
beraneka ragam, apa yang kalian lakukan untuk mendorong tumbuhnya kerukunan antarumat
beragama?
4. Sebagai seorang pelajar, apa yang akan kalian lakukan sebagai wujud partisipasi dalam
perdamaian dunia?
5. Manfaat apa saja yang kalian dapatkan dari pembelajaran bab ini?
1. Jelaskan bagaimana hubungan Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Sebutkan dan jelaskan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan cita- cita dan tujuan
nasional berdasarkan Pancasila?
4. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan
rakyat dalam konteks negara hukum?
5. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka membangun partisipasi aktif
dalam perdamaian dunia?
Praktek:
Coba kalian dengan anggota kelompok mengunjungi orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh
veteran/pejuang 45 (jika masih ada) yang berada di wilayah kalian. Mungkin ada di antaranya yang
mengetahui peristiwa pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia atau peristiwa-peristiwa perjuangan
dalam merebut kemerdekaan. Lakukanlah wawancara terhadap tokoh tersebut berkaitan dengan hal-hal
berikut.
a. Peristiwa yang orang tua, tokoh masyarakat,atautokoh veteran/pejuang
45 tersebut alami.
b. Peranan orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 dalam peristiwa tersebut.
c. Pendapat orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 terhadap kondisi yang
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31
terjadi pada masa kini
Catatan: Jangan lupa membuat biodata dan photo tokoh tersebut serta membuat laporan hasil
wawancara yang ditandatangani atau diparaf oleh orang tua kalian.
Penilaian diri:
Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian telah mencerminkan warga
negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan
membubuhkan tanda ceklis (√) pada kolom.
a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuaidengan pernyataan dan kadang- kadang tidak
melakukan
c. Kd (Kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan
No Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan
1
Menjaga keindahan,
kebersihan, dan keamanan
lingkungan sekitar.
2
Menjaga keasrian dan
kelestarian alam.
3
Menolong orang yang
membutuhkan bantuan.
4
Membantu korban bencana
alam.
5
Malas mengikuti upacara
bendera setiap hari senin.
6
Tidak menggangu orang lain
yang sedang beribadah.
7
Mengikuti kegiatan-kegiatan
sosial.
8
Senang memakai produk luar
negeri.
9
Tidak memilih teman
berdasarkan kesamaan agama.
10
Menyinggung perasaan orang
lain karena berbeda pendapat.
11
Rajin dan jujur dalam
mencapai cita-cita.
12 Menghormati hak orang lain.
13
Menjaga fasilitas pemerintah yang
ada di sekolah.
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32
14
Tidak terlambat datang ke
sekolah.
15
Ikut aktif dalam menjaga
kerukunan.
Lembar Observasi dan kinerja presentasi
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran : PPKN
Kelas/Program : X/IPA/IPS
Kompetensi : __________________
No Nama Peserta didik
Observasi Kinerja Presentasi
Jml
Skor
NilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. AFRISKO ADHA
MACOLA
4 4 3 4 3 3 21
2. AGRY LEOFANNY
3. ANA RANIRI UTARI
4.
5.
6.
Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi
dan memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
4
Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
3
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33
Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi
kurang memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas yang
memberikan makna bagi diri
sendiri/kelompok
1
2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan
memberikan warna dalam kelompok
tersebut
4
Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan
cukup memberikan warna dalam kelompok
3
Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi
kurang memberikan warna dalam kelompok
2
Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama
dalam kelompok.
1
3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan memberikan
warna dalam kegiatan
4
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik membeirkan
waran dalam kegiatan
3
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
2
Mengikuti seluruh kegiatan dari awal
sampai akhir dengan baik dan membeirkan
waran dalam kegiatan
1
Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi
No Aspek yang dinilai Rubrik Skor
1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan
memberikan makna dalam presentasi
3
Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang 2
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34
memberikan makna dalam presentasi
Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1
2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan
presentasi
3
Bersuara jelas tetapi kurang keras saat
melakukan presentasi
2
Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat
melakukan presentasi
1
3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap
sesuai dengan materi ajar
3
Isi presentasi yang disampaikan sesuai
dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap
2
Isi presentasi yang disampaikan kurang
sesuai materi ajar dan kurang lengkap.
1
Keterangan :
3. Sangat tinggi
2. Tinggi
1. Kurang
PENILAIAN PRESENTASI
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ................................................................
Nama/kelompok : ................................................................
Kelas/Smt : .................................................................
Mata Pelajaran : .................................................................
Judul Presentasi : ……………………………………………..
No
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai
1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN
a. Ide pokok laporan
b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah,
15%
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35
tujuan, hasil, dan kesimpulan.
c. Penggunaan Bahasa Indonesia.
2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI
a. Kelancaran penyampaian gagasan
b. Kejelasan metode dan prosedur kerja
15%
3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS
a. Bukti empirik atas argumen
b. Konsistensi argumentasi
15%
4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN
MANFAAT
a. Sifat kebaruan hasil karya
b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan
penugasan dari guru
15%
5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP
DALAM MENJAWAB PERTANYAAN
20%
a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan
konsistensi, berkomunikasi lisan
b. Keruntutan dalam penalaran
c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan
6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15%
a. Originalitas atas keaslian karya
b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi
c. Dampak atau manfaatnya
7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5%
a. Kerapihan
b. Kesopanan
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36
PENILAIAN PORTOFOLIO
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
Tanggal /bulan/tahun : ..............................................................................
Nama peserta didik : ...............................................................................
Kelas/Smt : ...............................................................................
Mata Pelajaran : ...............................................................................
Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : …………………………………………………
No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai
1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO
a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)
b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun
25%
2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO
c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi
Dasar
d. b. …………………………..
25%
3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO
c. Rapi dan tidak kotor
d. ………………………
25%
4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO
c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan
d. ………………………..
25%
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37
Lembar kegiatan diskusi
No
Nam
a
Sisw
a
Aspek pengamatan
Jum
lah
skor
Nil
ai
Ket
Kerj
a
sam
a
Menkomunikasik
an pendapat
Toleran
si
Keaktif
an
Mengharg
ai
pendapat
teman
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
Rubrik penilaian presentasi
N
o
Na
ma
Sis
wa
Aspek pengamatan Ju
mla
h
sko
r
Nil
ai
K
et
Komuni
kasi
Sistemati
ka
penyampa
ian
Wawas
an
Keberan
ian
Antus
ias
Gesture
dan
penamp
ilan
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100
Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp
ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang
Format penilaian makalah
Struktur Makalah Indikator Nilai
Pendahuluan
Menunjukkan dengan tepat isi :
 Latar belakang masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan penulisan
Isi
 Orisinalitas makalah
 Ketepatan memilih kasus
 Ketepatan penanggulangan atas kasus
yang dipilih
 Struktur/logika penulisan disusun dengan
jelas sesuai dengan metode yang dipakai
 Bahasa yang digunakan sesuai dengan
EYD dan komunikatif
 Daftar pustaka yang dapat dipertanggung
jawabkan (ilmiah)
 Menghindari sumber (akun) yang belum
dikaji secara ilmiah
Penutup
 Kesimpulan sesuai dengan rumusan
masalah
 Saran relevan dengan kajian dan berisi
pesan untuk peningkatan terhadap
penegakkan HAM
Jumlah
Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator :
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
∑ Skor perolehan
Skor Maksimal
X 100

More Related Content

What's hot

Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaharamadhan190391
 
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanContoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanDang Chesminirwan
 
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docx
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docxLPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docx
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docxakhdanzafran1
 
The athens of south america (reading)
The athens of south america (reading)The athens of south america (reading)
The athens of south america (reading)luiscarl1981
 
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudra
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudraAnggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudra
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudraMustain Doang
 
Cth pakta integritas
Cth pakta integritasCth pakta integritas
Cth pakta integritasMts Daris
 
Undangan pemilih model c.12 citapen
Undangan pemilih model c.12 citapenUndangan pemilih model c.12 citapen
Undangan pemilih model c.12 citapenWanTsunami
 
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaDoc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaKhoirul Habib
 
Undangan surat awal tahun
Undangan surat awal tahunUndangan surat awal tahun
Undangan surat awal tahunLuthfi Maolani
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorshipAlby Alyubi
 
Laporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaanLaporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaanannasidik
 
Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)SumTrex
 
Surat keterangan skhu
Surat keterangan skhuSurat keterangan skhu
Surat keterangan skhuWarnet Raha
 

What's hot (20)

Proposal KARANG TARUNA (UEP)
Proposal KARANG TARUNA (UEP)Proposal KARANG TARUNA (UEP)
Proposal KARANG TARUNA (UEP)
 
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usahaProposal permohonan bantuan_modal_usaha
Proposal permohonan bantuan_modal_usaha
 
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa CucupanContoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
Contoh Surat Pengantar Kepala Desa Cucupan
 
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docx
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docxLPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docx
LPJ KARANG TARUNA DESA MANSALONG.docx
 
The athens of south america (reading)
The athens of south america (reading)The athens of south america (reading)
The athens of south america (reading)
 
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudra
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudraAnggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudra
Anggaran dasar kelompok usaha nelayan pesisir samudra
 
Cth pakta integritas
Cth pakta integritasCth pakta integritas
Cth pakta integritas
 
Proposal kesenian
Proposal kesenianProposal kesenian
Proposal kesenian
 
Undangan pemilih model c.12 citapen
Undangan pemilih model c.12 citapenUndangan pemilih model c.12 citapen
Undangan pemilih model c.12 citapen
 
Kas dan kas kecil
Kas dan kas kecilKas dan kas kecil
Kas dan kas kecil
 
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang tarunaDoc contos surat undangan kegiatan karang taruna
Doc contos surat undangan kegiatan karang taruna
 
Undangan surat awal tahun
Undangan surat awal tahunUndangan surat awal tahun
Undangan surat awal tahun
 
Proposal sponsorship
Proposal sponsorshipProposal sponsorship
Proposal sponsorship
 
Dana Kas Kecil
Dana Kas KecilDana Kas Kecil
Dana Kas Kecil
 
Laporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaanLaporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaan
 
Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)Proposal rehab sekolah (acc)
Proposal rehab sekolah (acc)
 
Surat keterangan skhu
Surat keterangan skhuSurat keterangan skhu
Surat keterangan skhu
 
Contoh surat penolakan
Contoh surat penolakanContoh surat penolakan
Contoh surat penolakan
 
Proposal sepak bola
Proposal sepak bolaProposal sepak bola
Proposal sepak bola
 
Permohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikanPermohonan alat tangkap ikan
Permohonan alat tangkap ikan
 

Similar to SEO45

Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptxPokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptxCandraPasaribu
 
PPT PKN RIJAL.pptx
PPT PKN RIJAL.pptxPPT PKN RIJAL.pptx
PPT PKN RIJAL.pptxAiKhusmiati
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaFrestiany Regina Putri
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanGunadarma University
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAANIWAN SUKMA NURICHT
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Stanford15_
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Bhetari Widya
 
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASISLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASIAngGhie Perdana
 
Pokok kaidah fundamental bangsa ku
Pokok kaidah fundamental bangsa kuPokok kaidah fundamental bangsa ku
Pokok kaidah fundamental bangsa kuDzakirotur Rifdah
 
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuPokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuLianita Dian
 
tugas intan titip.pptx
tugas intan titip.pptxtugas intan titip.pptx
tugas intan titip.pptxDPuspaMelathi
 
Pokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuPokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuIra Maulidya
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraSeptian Muna Barakati
 
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docxTinaSusanti2
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2eli priyatna laidan
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7eli priyatna laidan
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkrikartoba
 

Similar to SEO45 (20)

Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptxPokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
Pokok-pokok Pikiran UUD 1945.pptx
 
PPT PKN RIJAL.pptx
PPT PKN RIJAL.pptxPPT PKN RIJAL.pptx
PPT PKN RIJAL.pptx
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAANIMPLEMENTASI  EMPAT PILAR KEBANGSAAN
IMPLEMENTASI EMPAT PILAR KEBANGSAAN
 
Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945Wawasan pembukaan uud 1945
Wawasan pembukaan uud 1945
 
Bab 1 softskill
Bab 1 softskillBab 1 softskill
Bab 1 softskill
 
Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45Intisari pembukaan uud 45
Intisari pembukaan uud 45
 
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASISLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
SLIDE PKN KELAS VII MATERI PROKLAMASI
 
Pokok kaidah fundamental bangsa ku
Pokok kaidah fundamental bangsa kuPokok kaidah fundamental bangsa ku
Pokok kaidah fundamental bangsa ku
 
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental BangsakuPokok Kaidah Fundamental Bangsaku
Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku
 
tugas intan titip.pptx
tugas intan titip.pptxtugas intan titip.pptx
tugas intan titip.pptx
 
Pokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsakuPokok kaidah fundamental bangsaku
Pokok kaidah fundamental bangsaku
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx
1. Materi Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia Kelas 6 (1).docx
 
Tugas ideologi
Tugas ideologiTugas ideologi
Tugas ideologi
 
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 8 pertemuan 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
Rencana pelaksanaan pembelajaran pkn xii kur 2013 bab 7
 
Pembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.pptPembukaan uud.ppt
Pembukaan uud.ppt
 
Makalah bela nkri
Makalah bela nkriMakalah bela nkri
Makalah bela nkri
 

More from eli priyatna laidan

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2eli priyatna laidan
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1eli priyatna laidan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)eli priyatna laidan
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikeli priyatna laidan
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017eli priyatna laidan
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2eli priyatna laidan
 

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

SEO45

  • 1. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 1 Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku Sub Pokok Materi : 1. Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan 2. Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 3. Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila Pertemuan ke : 1 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2). 2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (KD 2.2).
  • 2. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 2 3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2). 4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2). C. Indikator 1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada Bangsa Indonesia. 2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila. 4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Republik Indonesia. 5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia. 6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. PERTEMUAN I D. Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab A, B, dan C . “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan” Pernahkan kalian mendengar atau membaca tentang peristiwa dijatuhkannya bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki pada tanggal 6 Agustus 1945 oleh tentara Sekutu? Coba kalian diskusikan apa keuntungan bagi bangsa Indonesia dengan adanya peristiwa tersebut? Peristiwa tersebut menyadarkan pemimpin-pemimpin Jepang, bahwa negaranya telah mendekati kekalahan. Oleh karena itu, Pada tanggal 7 Agustus 1945 Panglima bala tentara Jepang yang berkedudukan di Saigon, Jenderal Terauchi mengeluarkaan pernyataan, bahwa Indonesia sebagai anggota Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya dikemudian hari akan diberikan kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat diminta datang ke Saigon untuk menerima petunjuk- petunjuk tentang penyelenggaraan kemerdekaan tersebut. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada tentara sekutu, hilanglah “Janji Kemerdekaan” dari Jenderal Terauchi.
  • 3. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 3 Berhubung dengan kekalahan Jepang tersebut, maka pada pukul 10.00 WIB pagi, hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di depan Gedung Jalan Proklamasi 56 Jakarta, Proklamasi Kemerdekaan RI diumumkan kepada dunia “INDONESIA MERDEKA” dan Indonesia siap mempertahankan kemerdekaannya. Sampailah perjuangan bangsa mengantarkan Rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan menuju masyarakat adil dan makmur. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai Pernyataan Kemerdekaan terperinci mengandung cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memuat Pancasila sebagai Dasar Negara. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Oleh karena itu, Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk oleh lembaga MPR/DPR hasil pemilihan umum. Jika Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diubah maka berarti sama dengan melakukan pembubaran Negara. Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sumber hukum bagi pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Proklamasi kemerdekaan telah mewujudkan negara Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Namun, negara yang diproklamirkan tersebut bukan merupakan tujuan semata, melainkan hanyalah alat untuk mencapai cita-cita bangsa dan tujuan nasional, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Proklamasi kemerdekaan Indonesia mengandung arti sebagai berikut. 1. Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Puncak perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia. 3. Titik tolak pelaksanaan Amanat Penderitaan Rakyat. 4. Lahirnya tata hukum Indonesia. Oleh karena itu, sebagai warga negara, dalam rangka mewujudkan rasa syukur atas proklamasi kemerdekaan dapat dilakukan melalui beberapa hal sebagai berikut. 1. Mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan jalan mengisi kemerdekaan sesuai
  • 4. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 4 dengan kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing. 2. Menghormati dan menghargai jasa-jasa para pahlawan pejuang bangsa dengan cara meneruskan amanat cita-cita perjuangan bangsa. 3. Memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan jalan meningkatkan sikap toleran dan kerja sama antarwarga masyarakat. 4. Menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dengan cara rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara serta kesiapan dalam rangka bela negara. 5. Meningkatkan kemandirian bangsa, dengan jalan memperkuat sendi-sendi peri kehidupan bangsa di segala bidang “ipoleksosbudhankam”. “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ Pada hakikatnya Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 terdiri atas 4 (empat) alinea, yang masing-masing alinea berisi hal- hal berikut. a. Alinea Pertama “Bahwa sesungguhnya kemer- dekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” Hak akan kemerdekaan yang dimaksud di atas adalah hak dari segala bangsa untuk memperoleh kemerdekaan, karena ada dan berlakunya hak kemerdekaan adalah sejalan dengan tuntutan perikemanusiaan dan perikeadilan. Kata “sesungguhnya” dalam hal ini tidak hanya dalam arti keadaan realitasnya yang memang demikian, akan tetapi lebih bersifat imperatif, yaitu mutlak memang harus demikian. Bilamana tidak maka akan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, kedua unsur tersebut merupakan unsur mutlak bagi terjaminnya nilai-nilai tertinggi kehidupan manusia dan kemanusiaan. Jadi, kata “sesungguhnya” merupakan satu rangkaian pengertian dengan kata perikemanusiaan dan perikeadilan. Dengan demikian, berarti bahwa setiap bangsa mempunyai hak untuk merdeka dan hak ini sifatnya yang mutlak. Hak untuk merdeka merupakan hak kodrat dan hak moril dari setiap bangsa. Pengingkaran terhadap hak kodrat ini bagaimanapun bentuk dan manifestasinya harus lenyap dari atas bumi, seperti halnya suatu penjajahan oleh negara terhadap negara lain. Pemberian hak kemerdekaan ini ditekankan kepada segala bangsa dalam wujud kebulatannya, bukan kepada individu-individu. Tidaklah berarti, bahwa hak kebebasan individu-individu tidak mempunyai tempat sama sekali, namun hak kebebasan individu dilekatkan dalam hubungannya dengan bangsa sebagai satu pokok kebulatan. Jadi, kebebasan individu ditempatkan dalam hubungannya sebagai species terhadap genusnya. Kata-kata perikeadilan dan perikemanusiaan
  • 5. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 5 menjadi ukuran penentunya, yaitu bahwa dalam batas-batas keadilan dan kemanusiaan, manusia sebagai individu diakui kemandiriannya sehingga diakui pula hak-hak kebebasannya. Pengertian hak kemerdekaan sebagai hak kodrat segala bangsa tidak secara langsung sebagai hak yuridis, tetapi lebih merupakan hak moril dan hak kodrat. Sebagai imbalannya, segala bangsa harus memiliki kewajiban moril dan kewajiban kodrat untuk menghormatinya. Bila ada bangsa yang tidak merdeka maka hal ini bertentangan dengan hakikat kodrat manusia. Dengan demikian, ada wajib kodrat dan wajib moril bagi penjajah khususnya untuk memerdekakan bangsa tersebut. b. Alinea Kedua “Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Atas dasar pemikiran yang merupakan dorongan kuat terhadap perjuangan pergerakan kemerdekaan adalah adanya dasar keyakinan, bahwa hak kemerdekaan adalah hak yang bersifat universal untuk segala bangsa dan merupakan hak kodrat manusia. Kata penghubung “dan” yang mengawali kalimat alinea kedua ini menunjukkan adanya hubungan kausal antara perjuangan kemerdekaan dengan kenyataan adanya penjajahan terhadap Bangsa Indonesia selama tiga setengah abad. Penjajahan yang demikian ini jelas merupakan pengingkaran terhadap hak kodrat dan hak moril. Oleh karena itu, wajib dan mutlak untuk dilenyapkan khususnya dari tanah air Indonesia. Karena itu perjuangan pergerakan kemerdekaan di samping merupakan dakwaan terhadap adanya penjajahan, juga sekaligus mewujudkan hasrat yang kuat dan bulat untuk dengan kemampuan serta kekuatan sendiri yang pada akhirnya dengan megah dapat berhasil dirumuskan dengan jelas dalam kalimat: “…telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa…”. Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dimaksudkan untuk menuju cita-cita bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Untuk terwujudnya cita-cita tersebut Bangsa Indonesia harus merdeka, bersatu, dan mempunyai kedaulatan. Kemakmuran dimaksudkan tidak hanya dalam batas ukuran material, tetapi tercakup pula di dalamnya kemakmuran spiritual dan kemakmuran batin yang tersirat dari pengertian berbahagia. “Bersatu” mengandung pengertian sesuai dengan pernyataan kemerdekaan, di mana pengertian “bangsa” ini dimaksudkan sebagai kebulatan kesatuan. Pengertian Negara Indonesia tidak bisa
  • 6. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 6 lepas dari pengertian Bangsa Indonesia. Karena hal itu merupakan kebulatan kesatuan. Penegasan tentang asas kesatuan ini ditemukan pula dalam alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Negara melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Juga dalam penjelasan resmi yang termuat dalam Berita Republik Indonesia Tahun II Nomor 7 yang menegaskan bahwa “Negara mengatasi segala paham perseorangan”. Selanjutnya, seluruh Bangsa Indonesia tercakup dalam lingkungan satu wilayah Negara tanpa suatu bagian pun dari wilayah yang berada di luarnya. “Berdaulat” diartikan dalam hubungannya dengan eksistensi negara sebagai Negara yang merdeka, yang berdiri di atas kemampuannya sendiri, kekuatan dan kekuasaannya sendiri, berhak dan bebas menentukan masa depannya sendiri, dan dalam kedudukannya di antara sesama negara adalah sama derajat dan sama tinggi. Dalam tata pergaulan antarnegara terjalin atas dasar saling menghormati. Pengertian Negara Indonesia yang “adil” mengandung pengertian, bahwa di dalam lingkungan kekuasaan Negara oleh Negara diwujudkan tegaknya peri-keadilan, yang menyangkut Negara terhadap warga negara, warga negara terhadap Negara dan di antara sesama warga negara. Dalam hubungan yang lebih luas dapat disebutkan hubungan antarmasyarakat terhadap warganya, antara warga masyarakat dengan masyarakatnya, dan di antara warga masyarakat dalam keseimbangan pemenuhan dan penggunaan hak dan kewajiban, baik dalam bidang hukum maupun dalam bidang moral. Pengertian “makmur” diartikan sebagai suatu pemenuhan kebutuhan manusia baik material maupun spiritual, baik jasmaniah maupun rohaniah. Dalam hal ini pencapaian kemakmuran tidak dapat dipisahkan dengan “adil” atau keadilan. Dengan lainperkataan, kemakmurantidak mungkin tercapai tanpa adanya keadilan. Dengan demikian, cita-cita nasional bangsa Indonesia yang telah dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia1945 dapat terwujud dengan baik. c. Alinea ketiga “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Pengertian yang terkandung dalam alinea ini mengingatkan kembali kepada Proklamasi 17 Agustus 1945 sehari sebelum Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ini ditetapkan, yang bunyinya sebagai berikut: “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang
  • 7. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 7 mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”. Inti yang terkandung dalam Pembukaan alinea ketiga dan Proklamasi Kemerdekaan, keduanya mengandung isi yang sama walaupun rangkaian konteks kalimatnya berbeda. Hal ini perlu kita sadari oleh karena kalimat dalam alinea ketiga ini erat hubungannya dengan alinea pertama dan kedua, di mana setelah melalui perjuangan untuk mencapai kemerdekaan sampailah pada titik kulminasinya, yaitu kemerdekaan Bangsa Indonesia dan selanjutnya direalisasikan dalam wujud Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kemerdekaan Bangsa Indo- nesia yang diperoleh bukan hanya hasil dari para pejuang kemerdekaan tetapi ada kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan pertolongan kepada bangsa Indonesia berupa rahmat. Rakyat dan Bangsa Indonesia sangat meyakini bahwa ada kekuatan Tuhan yang membantu dalam proses terwujudnya kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pembukaan pada hakikatnya merupakan pernyataan kemerdekaan yang terinci. Sebelum pernyataan Indonesia Merdeka diawali terlebih dahulu dengan alasan- alasan yang mendorong dan memperkuat timbulnya pernyataan itu, dengan memuat dasar-dasar pikiran tentang adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat pendorong ditegakkannya Kemerdekaan Indonesia. Adanya kalimat “Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa” menunjukkan adanya suatu dasar keyakinan hidup religius yang mendalam bagi Bangsa Indonesia. Tercapainya kemerdekaan Bangsa Indonesia bukanlah semata-mata merupakan hasil usaha manusia belaka, tetapi lebih daripada itu adalah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Di samping nilai keyakinan hidup religius juga nilai luhur yang tersimpul dalam kalimat “didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas”. Hal ini mewujudkan asas moral yang menjunjung hak kodrat dan hak moral untuk segala bangsa supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, bebas dari penindasan dan penjajahan. d. Alinea Keempat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatuPemerintahNegaraIndonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraanumum,mencerdaskankehidupanbangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, makadisusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
  • 8. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 8 Setelah dalam alinea pertama, kedua, dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar serta hubungan langsung dengan kemerdekaan maka dalam alinea keempat ini sebagai kelanjutan berdirinya Negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintah Negara Indonesia. Hal ini dapat disimpulkan dari kalimat “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia…” Pemerintah dalam susunan kalimat “Pemerintah Negara Indonesia” dimaksudkan dalam arti sebagai penyelenggara keseluruhan aspek kegiatan negara dan segala kelengkapanya (government). Hal ini berbeda dengan Pemerintahan Negara yang hanya menyangkut salah satu aspek saja daripada kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu aspek pelaksana (executive). Inti isi pokok yang terkandung dalam Pembukaan alinea keempat adalah mencakup empat hal dalam keseluruhan aspek kegiatan penyelenggaraan negara, yaitu sebagai berikut. 1) Tujuan Negara a) Tujuan khusus tersimpul dalam anak kalimat berikut. “…untuk membentuk suatuPemerintahNegaraIndonesiayangmelindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpahdarah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…” Tujuan khusus dalam kalimat tersebut sebagai realisasinya dalam hubungannya dengan politik dalam negeri adalah sebagai berikut. (1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. (2) Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. b) Tujuan negara yang bersifat umum dalam hal kehidupan sesama bangsa tersimpul dalam anak kalimat berikut. “…dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…” Tujuan negara dalam anak kalimat ini realisasinya dalam hubunganya dengan politik luar negeri, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Hal inilah yang menjadi dasar bagi pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang disebut sebagai politik yang bebas aktif. 2) Ketentuan Diadakannya Undang-Undang Dasar Ketentuan mengenai diadakannya Undang-Undang Dasar terdapat pada anak kalimat: “…maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia…” 3) Bentuk Negara Bentuk Negara Indonesia terdapat di dalam anak kalimat: “…yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat…”
  • 9. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 9 Dalam anak kalimat ini dinyatakan bahwa bentuk Negara Indonesia adalah Republik dan kekuasaan berada di tangan rakyat. 4) Dasar Filsafat Negara Dasar filsafat negara terdapat di dalam anak kalimat: “…dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam anak kalimat inilah termuat Dasar Filsafat Negara Indonesia, yaitu Pancasila. 2. Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mempunyai hubungan yang kausal dan organis dengan pasal-pasal Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. K o n s e k u e n s i n y a adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat akan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagaimana termuat dalam Penjelasan resmi Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang termuat dalam Berita Republik Indonesia Tahun II Nomor 7, dijelaskan lebih lanjut bahwa Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengandung Pokok-pokok pikiran yang dijelmakan dan dikongkritisasikan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lebih lanjut di dalam penjelasan disebutkan tentang adanya 4 (empat) Pokok Pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut. 1. Pokok pikiran pertama: Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini menegaskan bahwa dalam “Pembukaan” diterima pengertian Negara persatuan, sebagai negara yang melindungi dan meliputi segenap bangsa seluruhnya. Jadi, Negara mengatasi segala faham golongan dan mengatasi faham perorangan. Negara, menurut pengertian “Pembukaan” itu menghendaki persatuan, meliputi segenap bangsa Indonesia seluruhnya. Inilah suatu dasar Negara yang tidak boleh dilupakan. Hal ini menunjukkan pokok pikiran persatuan. Dengan pengertian yang lain, negara sebagai penyelenggara negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan golongan ataupun perorangan. 2. Pokok pikiran kedua: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
  • 10. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 10 seluruh rakyat Indonesia. Pokok pikiran ini menempatkan suatu tujuan atau suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam “Pembukaan” dan merupakan suatu sebab tujuan (kausa finalis) sehingga dapat menentukan jalan serta aturan-aturan mana yang harus dilaksanakan dalam Undang- Undang Dasar untuk sampai pada tujuan yang didasari dengan bekal persatuan. Ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial, yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. 3. Pokok Pikiran ketiga: Negarayang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” mengandung konsekuensi logis bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan/ perwakilan. Memang pengertian ini sesuai dengan sifat masyarakat Indonesia. Ini adalah pokok pikiran kedaulatan rakyat, yang menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. 4. Pokok pikiran keempat: Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok pikiran ini dalam “Pembukaan” menuntut konsekuensi logis bahwa Undang- Undang Dasar harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara Negara untuk memelihara budi- pekerti luhur dan memegang teguh cita- cita moral rakyat yang luhur. Hal ini menegaskan pokok pikiran Ketuhanan Yang Maha Esa, yang mengandung pengertian taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, pokok pikiran kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung pengertian menjunjung tinggi hak asasi manusia yang luhur. Cita-cita nasional sebagaimana diamanatkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila, tertuang dalam Alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 “... Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Hasil perjuangan kemerdekaan itu terjelma dalam wujud suatu Negara Indonesia. Menyusun suatu Negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya untuk menuju cita-cita bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Tujuan Nasional Negara Republik Indonesia tertuang dalam Alinea Keempat, disebutkan bahwa “…
  • 11. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 11 melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial …”. Berdasarkan alinea tersebut, tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 2. Memajukan kesejahteraan umum. 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka perwujudan cita-cita dan tujuan nasional tersebut, beberapa upaya yang dapat dilakukan negara, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Memberikan kepastian dan perlidungan hukum terhadap semua warga negara tanpa diskriminatif. 2. Menyediakan fasilitas umum yang memadai yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. 3. Menyediakan sarana pendidikan yang memadai dan merata di seluruh tanah air. 4. Memberikan biaya pendidikan gratis terhadap seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh warga negara. 5. Menyediakan infrastruktur serta sarana transportasi yang memadai dan menunjang tingkat perekonomian rakyat. 6. Menyediakan lapangan kerja yang dapat menyerap jumlah angkatan kerja dalam rangka penghidupan yang layak bagi seluruh warga negara. 7. Mengirimkan pasukan perdamaian dalam rangka ikut serta berpartisipasi aktif dalam menjaga dan memelihara perdamaian dunia. E. Metode Pembelajaran : Pendekatan : Saintifik Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM: Pendekatan : Saintifik
  • 12. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 12 Strategi : Problem Based Learning(PBL) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL: (1) Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya. d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. (2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang
  • 13. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 13 efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan. (4) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan
  • 14. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 14 situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. (5) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan  Memberikan salam  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa  Tanya jawab materi mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “  Menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit Inti  Menyampaikan mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita 60 menit
  • 15. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 15 dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “.  Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi  Siswa dibagi secara berpasangan  Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya  Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya  Siswa yang lain menanggapi Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran  Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran  Siswa membuat tugas laporan mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita-cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “ dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)  Mengucapkan salam 20 menit G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya. Peta Konsep mengenai “Mewujudkan Rasa Syukur atas Kemerdekaan”, “Isi dan Pokok Pikiran Pembukaan UUD Negara Republik IndonesiaI Tahun 1945 “ dan “Cita- cita dan Tujuan Nasional Berdasarkan Pancasila “ H. Evaluasi [ terlampir]
  • 16. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cikembar Mata Pelajaran : PPKN Kelas / Semester : X / 1 Pokok Materi : Pokok Kaidah Fundamental Bangsaku Sub Pokok Materi : 1. Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum 2. Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia Pertemuan ke : 2 Peminatan : IPA / IPS Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar 1. Menghayati isi dan makna Pasal 28E dan 29 Ayat (2) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 1.2). 2. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (KD 2.2).
  • 17. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 17 3. Memahami pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD3.2). 4. Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (KD 4.2). C. Indikator 1. Membangun rasa syukur atas kemerdekaan yang diberikan Tuhan YME kepada Bangsa Indonesia. 2. Menjelaskan isi dan pokok pikiran Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Menjelaskan cita-cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila. 4. Mendeskripsikan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Republik Indonesia. 5. Membangun partisipasi aktif dalam menjaga perdamaian dunia. 6. Mengkomunikasikan hasil telaah isi dan pokok pikiran Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. PERTEMUAN II D. Materi Pembelajaran Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah Bab II, Sub-bab D dan E. “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “ pelaksanaan pembelajaran secara umum dibagi tiga tahapan: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Penegasan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum Indonesia termaktub dalam Pasal 1 Ayat (2) dan (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi sebagai berikut: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”, Ayat (2) dan “Negara Indonesia adalah negara hukum”,Ayat (3). Dengan demikian, kedaulatan berada di tangan rakyat dan segala sikap tindakan yang dilakukan ataupun diputuskan oleh alat negara dan masyarakat haruslah didasarkan pada aturan hukum. Dalam konteks negara hukum, kedaulatan rakyat Indonesia didelegasikan melalui peran lembaga perwakilan yang ada dalam hal ini adalah alat kelembagaan negara dengan menggunakan sistem perimbangan kekuasaan “check and balances” antarbadan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Khusus untuk kekuasaan membuat undang-undang masih terdapat kerja sama antara badan eksekutif dan legislatif. Adapun, bentuk pemisahan kekuasaan dengan menggunakan sistem perimbangan, dibagikan kepada alat- alat kelengkapan negara yang terdiri atas MPR, DPR dan DPD, Presiden, MA dan MK, serta BPK. MPR memiliki kekuasaan untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. DPR dan DPD memiliki kekuasaan untuk membentuk undang-undang. Presiden memiliki kekuasaan untuk menjalankan undang-undang. MA dan MK memiliki kekuasaan dalam bidang peradilan. BPK memiliki kekuasaan dalam bidang pengawasan keuangan.
  • 18. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 18 Dalam prinsip kesamaan dihadapan hukum “equality before the law” perwujudan kedaulatan rakyat diimplementasikan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal27Ayat (1) yang menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Negara Republik Indonesia menjamin adanya kesamaan dihadapan hukum dan pemerintahan terhadap warga negara. Keberadaan warga negara haruslah mendukung keberadaan hukum di Negara Republik Indonesia serta pemerintahan yang sedang menjalankan hukum tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong terciptanya kedaulatan rakyat berjalan seiring dengan kedaulatan hukum maka diperlukan pengawasan oleh badan yudikatif, terhadap penggunaan kekuasaan yang tidak berdasarkan atas hukum. Selain itu, pengawasan oleh badan yudikatif dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan hukum bagi warga negara terhadap sikap dan tindakan pemerintah yang melanggar hak asasi manusia. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat tersebut, di antaranya adalah sebagaiberikut. 1. Efektivitas dan efisiensi peran lembaga-lembaga perwakilan rakyat. 2. Pelaksanaan prinsip kesamaan di dalam hukum dan pemerintahan “equality before the law” bagi seluruh warga negara Indonesia. 3. Adanya jaminan negara terhadap perlindungan HAM bagi warga negara Indonesia. 4. Adanya supremasi hukum dalam penyelenggraan kedaulatan rakyat. 5. Penyelenggaran pemerintah sebagai amanat kedaulatan rakyat berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan hukum yang berlaku. 6. Penyelenggaran proses peradilan administrasi yang bebas dan mandiri. 7. Penyelenggaran Pemilu sebagai perwujudan demokrasi diselenggarakan secara Luber (Langsung, Umum, Bebas,dan Rahasia) dan Jurdil (Jujur dan Adil).
  • 19. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 19 Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai Negara Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, alinea keempat, yaitu “...Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”. Hal ini menunjukkan Negara Indonesia menekankan pentingnya partisipasi aktif bangsa dalam tata pergaulan dunia internasional. Dalam tata pergaulan internasional, perjuangan bangsa dilaksanakan atas dasar semboyan “percaya akan diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan sendiri”. Dengan semboyan ini Bangsa Indonesia mampu menjalin hubungan dengan negara-negara lain di dunia secara baik. Berdasarkan hal tersebut dan dalam rangka menciptakan perdamaian dunia yang abadi, adil, dan sejahtera Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Bebas, artinya bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah- masalah internasional dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia yang secara ideologis bertentangan (Timur dengan faham Komunisnya dan Barat dengan faham Liberalnya). Aktif, artinya dalam politik luar negeri senantiasa aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia. Aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan. Aktif memperjuangkan ketertiban dunia. Aktif ikut serta menciptakan keadilan sosial dunia. Perwujudan politik Indonesia yang bebasdan aktif, dapatkita lihat pada contoh berikut ini. 1. Penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika Tahun 1955, yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-Afrika yang kemudian melahirkan Deklarasi Bandung. 2. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri Gerakan Non- Blok Tahun 1961 yang berusaha membantu dunia internasional untuk meredakan ketegangan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. 3. Indonesia aktif dalam merintis dan mengembangkan organisasi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN). 4. Ikut aktif membantu penyelesaian konflik di Kamboja, perang saudara di Bosnia, pertikaian dan konflik antara pemerintah Filipina dan Bangsa Moro. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan stabilitas dan kelancaran pembangunan di segala bidang. Dengan demikian, politik luar negeri Indonesia, antara lain bertujuan sebagai berikut. 1. Membentuk satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan yang demokratis dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Marauke. 2. Membentuk satu masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Membentuk satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia. Persahabatan tersebut dibentuk atas dasar kerja sama untuk membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju kepada perdamaian dunia yang abadi. Menurut Mohammad Hatta dalam bukunya Dasar Politik Luar NegeriRepublik Indonesia,tujuan politik
  • 20. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 20 luar negeri Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 2. Memperoleh barang-barang yang diperluakan dari luar negeri untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 3. Meningkatkan perdamaian internasional dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. 4. Meningkatkan persaudaraan antarbangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila. Dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, beberapa hal dapat dilakukan Bangsa Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Menjalankan politik damai dan bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling menghargai dengan tidak mencampuri urusan negara lain. 2. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta berorientasi pada kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antarnegara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa, menolak penjajahan, dan meningkatkan kemandirian bangsa, serta memiliki kerja sama internasional bagi kesejahteraan rakyat. 3. Bangsa Indonesia memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan organisasi internasional untuk menjamin perdamaian yang kekal dan abadi. 4. Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dan kerja sama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, melaksanakan pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan. 5. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC,dan WTO. 6. Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi proaktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional,
  • 21. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 21 memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara, serta kepentingan Indonesia, dan memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional. 7. Meningkatkan kualitas diplomasi baik regional maupun internasional dalam rangka stabilitas, kerja sama,dan pembangunan kawasan. E. Metode Pembelajaran : Pendekatan : Saintifik Strategi : PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBM: Pendekatan : Saintifik Strategi : Problem Based Learning(PBL) PBL adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Langkah-langkah PBL: (6) Mengorientasi peserta didik pada masalah Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Tahapan ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang dilakukan oleh siswa maupun guru, serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini sangat penting untuk memberikan motivasi agar siswa dapat mengerti dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Ada empat hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yaitu: a. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri. b. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak “benar“, sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan. c. Selama tahap penyelidikan (dalam pengajaran ini), siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi. Guru akan bertindak sebagai pembimbing yang siap membantu, sedangkan siswa harus berusaha untuk bekerja mandiri atau dengan temannya.
  • 22. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 22 d. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa didorong untuk menyatakan ide-idenya secara terbuka. Semua peserta didik diberi peluang untuk menyumbang kepada penyelidikan dan menyampaikan ide-ide mereka. (7) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL juga mendorong peserta didik belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa, masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang berbeda. Prinsip-prinsip pengelompokan siswa dalam pembelajaran kooperatif dapat digunakan dalam konteks ini seperti: kelompok harus heterogen, pentingnya interaksi antar anggota, komunikasi yang efektif, adanya tutor sebaya, dan sebagainya. Guru sangat penting memonitor dan mengevaluasi kerja masing-masing kelompok untuk menjaga kinerja dan dinamika kelompok selama pembelajaran. Setelah siswa diorientasikan pada suatu masalah dan telah membentuk kelompok belajar, selanjutnya guru menetapkan subtopik-subtopik yang spesifik, tugas-tugas penyelidikan, dan jadwal. Tantangan utama bagi guru pada tahap ini adalah mengupayakan agar semua siswa aktif terlibat dalam kegiatan penyelidikan sehingga hasil-hasil penyelidikan sebagai penyelesaian terhadap permasalahan tersebut, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta memamerkannya. Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting. (8) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memaHAKi dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar siswa mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri. Guru membantu siswa mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, dan
  • 23. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 23 mengajukan pertanyaan pada siswa untuk berpikir tentang masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah yang dapat dipertahankan. Setelah siswa mengumpulkan cukup data dan memberikan permasalahan tentang fenomena yang mereka selidiki, selanjutnya mereka mulai menawarkan penjelasan dalam bentuk hipotesis, penjelasan, dan pemecahan. Selama pembelajaran pada fase ini, guru mendorong siswa untuk menyampaikan ide-idenya dan menerima secara penuh. Guru juga harus mengajukan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tentang kelayakan hipotesis dan solusi yang mereka buat serta kualitas informasi yang dikumpulkan. (9) Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran. Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer, dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan artefak sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberikan umpan balik. (10) Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah Fase ini merupakan tahap akhir dalam PBL. Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama fase ini guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis G. Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran
  • 24. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 24 Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan  Memberikan salam  Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar  Menanyakan kehadiran siswa  Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa  Tanya jawab materi mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “  Menyampaikan tujuan pembelajaran 10 menit Inti  Menyampaikan mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “.  Siswa mendapat penjelasan mengenai teknik Artikulasi  Siswa dibagi secara berpasangan  Setiap pasangan secara bergantian menyampaikan kembali materi yang telah disampaikan guru, sementara yang lainnya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil mengenai materi yang telah disampaikan oleh pasangannya  Setiap siswa secara acak dan bergiliran menyampaikan kembali hasil wawancara dengan pasangannya  Siswa yang lain menanggapi 60 menit Penutup  Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “  Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran  Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran  Siswa membuat tugas laporan mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “ dalam bentuk makalah (dikumpulkan pada 2 pertemuan yang akan datang)  Mengucapkan salam 20 menit I. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran  Media : Tayangan video  Alat : LCD, Internet  Sumber : Buku PKn kelas X penerbit Intan Pariwara LKS eksis atau Grafindo
  • 25. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 25 Taupan, M. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya. Peta Konsep mengenai “Kedaulatan Rakyat dalam Konteks Negara Hukum “ dan “Partisipasi Aktif dalam Perdamaian Dunia “ H. Evaluasi [ terlampir]
  • 26. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 26 /lampiran Tugas Mandiri: Proklamasi dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan suatu kesatuan yang utuh karena apa yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan suatu amanat yang luhur dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan merupakan pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia telah merdeka, dan adanya tindakan-tindakan yang harus segera dilaksanakan berkaitan dengan pernyataan kemerdekaan tersebut yang dirinci dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini dapat dilihat pada bagian pertama rumusan Proklamasi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” mendapat penegasan dalam alinea pertama sampai dengan alinea ketiga Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Bagian kedua rumusan Proklamasi “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” merupakan amanat atas tindakan yang segera harus dilaksanakan yaitu pembentukan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan termuat dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian Proklamasi kemerdekaan merupakan jembatan emas dm membangun bangsa untuk mencapai cita-cita nasional, yaitu menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Pembukaan merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang tidak dapat diubah oleh siapa pun termasuk MPR hasil pemilihan umum. Jika mengubah isi Pembukaan berarti sama dengan membubarkan Negara Republik Indonesia. Dengan demikian, Proklamasi bukan merupakan tujuan tetapi sebagai prasayarat untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional sehingga merupakan sumber hukum formal . Setelah kalian menyimak dan mencermati wacana tersebut, silakan kalian kritisi wacana tersebut, termasuk ketika ada yang akan kalian tanyakan. Tuliskanlah semuanya di bawah ini dengan jelas dan singkat. 1. ………………………………..........................................………………………………… 2. ………………………………..........................................………………………………… 3. ………………………………..........................................………………………………… 4. ………………………………..........................................………………………………… 5. ………………………………..........................................…………………………………
  • 27. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 27 Berkaitan dengan apa yang dapat kalian lakukan sebagai perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan,coba kalian tuliskan hal-hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari No Syukuratas Kemerdekaan Hal yang Dilakukan 1 Mengisi Kemerdekaan 1 ..................................................................................... 2 ..................................................................................... 3 ..................................................................................... 4 ..................................................................................... 5 ..................................................................................... 2 Mempertahankan Kemerdekaan 1 ..................................................................................... 2 ..................................................................................... 3 ..................................................................................... 4 ..................................................................................... 5 ..................................................................................... Untuk lebih meningkatkan pemahaman kalian terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, coba kalian tuliskan contoh perilaku atau sikap yang menunjukkan penerapan pokok-pokok pikiran dalam kehidupan sehari-hari. No. Pokok Pikiran Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Pertama 2 Kedua 3 Ketiga 4 Keempat
  • 28. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 28 5 Lima Setiap warga negara dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional pada kolom di bawah ini. No. Perwujudan Cita-cita dan Tujuan Nasional Bentuk Kegiatannya 1 . Cita-cita Nasional 1 .............................................................................................. 2 .............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 ............................................................................................. 2 . Tujuan Nasional 1 ............................................................................................. 2 ............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 .............................................................................................. Setiap warga di suatu tempat dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan daerahnya. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tersebut. Coba tuliskan kegiatan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah tempat tinggal pada kolom di bawah ini. No. Perwujudan Cita-cita dan Tujuan daerah Bentuk Kegiatannya 1 . Cita-cita Nasional 1 .............................................................................................. 2 .............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 ............................................................................................. 2 . Tujuan Nasional 1 ............................................................................................. 2 ............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 ..............................................................................................
  • 29. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 29 Ada beberapa hal yang dapat dilakukan warga negara dalam rangka terwujudnya kedaulatan rakyat dalam negara hukum. Silakan kalian tuliskan perilaku sebagai perwujudan kedaulatan rakyat dalam negara hukum No. Perwujudan Perilaku yang Ditampilkan 1. Kedaulatan Rakyat 1 ............................................................................................. 2 ............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 ............................................................................................. 5 ............................................................................................. 2 Kedaulatan hukum 1 ............................................................................................. 2 ............................................................................................. 3 ............................................................................................. 4 ............................................................................................. 5 ............................................................................................. Untuk memahami lebih jauh tentang partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, silakan kalian lengkapi tabel di bawah ini. No. Politik Luar Negeri Bentuk Partisipasinya 1. Bebas 1 .............................................................................................. 2 .............................................................................................. 3 .............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 .............................................................................................. 6 .............................................................................................. 2. Aktif 1 .............................................................................................. 2 .............................................................................................. 3 .............................................................................................. 4 .............................................................................................. 5 .............................................................................................. 6 ..............................................................................................
  • 30. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 30 Uji Kompetensi: Setelah kalian mempelajari materi tentang pokok kaidah fundamental negara Indonesia, cita-cita dan tujuan nasional, kedaulatan rakyat, dan partisipasi aktif dalam perdamaian dunia tentu saja kalian semakin meyakini betapa pentingnya pokok kaidah yang fundamental. Untuk menguji keyakinan kalian, jawablah pertanyaan di bawah ini. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas. 1. Kemerdekaan merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa melalui perjuangan para pahlawan yang rela berkorban untuk mendapatkan kemerdekaan. Bagaimanakah cara kalian untuk mensyukuri anugerah tersebut? 2. Apabila kalian merasa sebagai warga negara yang baik, apa saja yang telah kalian lakukan untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan? 3. Apabila kalian berada di lingkungan masyarakat yang agama setiap anggota masyarakatnya beraneka ragam, apa yang kalian lakukan untuk mendorong tumbuhnya kerukunan antarumat beragama? 4. Sebagai seorang pelajar, apa yang akan kalian lakukan sebagai wujud partisipasi dalam perdamaian dunia? 5. Manfaat apa saja yang kalian dapatkan dari pembelajaran bab ini? 1. Jelaskan bagaimana hubungan Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Sebutkan dan jelaskan pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional berdasarkan Pancasila? 4. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka mewujudkan kedaulatan rakyat dalam konteks negara hukum? 5. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia? Praktek: Coba kalian dengan anggota kelompok mengunjungi orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 (jika masih ada) yang berada di wilayah kalian. Mungkin ada di antaranya yang mengetahui peristiwa pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia atau peristiwa-peristiwa perjuangan dalam merebut kemerdekaan. Lakukanlah wawancara terhadap tokoh tersebut berkaitan dengan hal-hal berikut. a. Peristiwa yang orang tua, tokoh masyarakat,atautokoh veteran/pejuang 45 tersebut alami. b. Peranan orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 dalam peristiwa tersebut. c. Pendapat orang tua, tokoh masyarakat, atau tokoh veteran/pejuang 45 terhadap kondisi yang
  • 31. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 31 terjadi pada masa kini Catatan: Jangan lupa membuat biodata dan photo tokoh tersebut serta membuat laporan hasil wawancara yang ditandatangani atau diparaf oleh orang tua kalian. Penilaian diri: Nah, coba sekarang kalian amati diri masing-masing, apakah perilaku kalian telah mencerminkan warga negara yang baik atau belum? Mari berbuat jujur dengan mengisi daftar perilaku di bawah ini dengan membubuhkan tanda ceklis (√) pada kolom. a. Sl (selalu), apabila selalu melakukan sesuai pernyataan b. Sr (sering), apabila sering melakukan sesuaidengan pernyataan dan kadang- kadang tidak melakukan c. Kd (Kadang-kadang), apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan d. TP (tidak pernah), apabila tidak pernah melakukan No Contoh Perilaku Sl Sr Kd TP Alasan 1 Menjaga keindahan, kebersihan, dan keamanan lingkungan sekitar. 2 Menjaga keasrian dan kelestarian alam. 3 Menolong orang yang membutuhkan bantuan. 4 Membantu korban bencana alam. 5 Malas mengikuti upacara bendera setiap hari senin. 6 Tidak menggangu orang lain yang sedang beribadah. 7 Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial. 8 Senang memakai produk luar negeri. 9 Tidak memilih teman berdasarkan kesamaan agama. 10 Menyinggung perasaan orang lain karena berbeda pendapat. 11 Rajin dan jujur dalam mencapai cita-cita. 12 Menghormati hak orang lain. 13 Menjaga fasilitas pemerintah yang ada di sekolah.
  • 32. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 32 14 Tidak terlambat datang ke sekolah. 15 Ikut aktif dalam menjaga kerukunan. Lembar Observasi dan kinerja presentasi LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : PPKN Kelas/Program : X/IPA/IPS Kompetensi : __________________ No Nama Peserta didik Observasi Kinerja Presentasi Jml Skor NilaiAkt Disl Kerjsm Prnsrt Visual Isi (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. AFRISKO ADHA MACOLA 4 4 3 4 3 3 21 2. AGRY LEOFANNY 3. ANA RANIRI UTARI 4. 5. 6. Rubrik Penilaian Pengamatan/Observasi No Aspek yang dinilai Rubrik Skor 1. Aktivitas Menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi dan memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 4 Menunjukkan aktivitas yang tinggi dan memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 3
  • 33. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 33 Menunjukkan aktivitas yang cukup tetapi kurang memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 2 Tidak menunjukkan aktivitas yang memberikan makna bagi diri sendiri/kelompok 1 2. Kerjasama Dapat bekerjasama dalam kelompok, dan memberikan warna dalam kelompok tersebut 4 Dapat bekerja sama dalam kelompok, dan cukup memberikan warna dalam kelompok 3 Dapat bekerja sama dalam kelompok, tetapi kurang memberikan warna dalam kelompok 2 Tidak menunjukkan aktivitas kerjasama dalam kelompok. 1 3. Disiplin Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan memberikan warna dalam kegiatan 4 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik membeirkan waran dalam kegiatan 3 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan membeirkan waran dalam kegiatan 2 Mengikuti seluruh kegiatan dari awal sampai akhir dengan baik dan membeirkan waran dalam kegiatan 1 Rubrik Penilaian Kinerja Presentasi No Aspek yang dinilai Rubrik Skor 1. Peran serta dalam presentasi Terlibat aktif dalam presentasi dan memberikan makna dalam presentasi 3 Terlibat aktif dalam presentasi tetapi kurang 2
  • 34. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 34 memberikan makna dalam presentasi Tidak terlibat aktif dalam presentasi 1 2. Visualisasi dalam presentasi Bersuara jelas dan keras saat melakukan presentasi 3 Bersuara jelas tetapi kurang keras saat melakukan presentasi 2 Bersuara kurang jelas dan kurang keras saat melakukan presentasi 1 3. Isi Presentasi Isi presentasi yang disampaikan lengkap sesuai dengan materi ajar 3 Isi presentasi yang disampaikan sesuai dengan materi ajar, tetapi kurang lengkap 2 Isi presentasi yang disampaikan kurang sesuai materi ajar dan kurang lengkap. 1 Keterangan : 3. Sangat tinggi 2. Tinggi 1. Kurang PENILAIAN PRESENTASI (hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll) Tanggal /bulan/tahun : ................................................................ Nama/kelompok : ................................................................ Kelas/Smt : ................................................................. Mata Pelajaran : ................................................................. Judul Presentasi : …………………………………………….. No Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai 1 KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN GAGASAN a. Ide pokok laporan b. Keruntutan berpikir dari latar belakang, masalah, 15%
  • 35. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 35 tujuan, hasil, dan kesimpulan. c. Penggunaan Bahasa Indonesia. 2 KEMAMPUAN MENJELASKAN ISI PRESENTASI a. Kelancaran penyampaian gagasan b. Kejelasan metode dan prosedur kerja 15% 3 KEMAMPUAN MENUNJUKKAN ORISINALITAS a. Bukti empirik atas argumen b. Konsistensi argumentasi 15% 4 KEMAMPUAN MENJELASKAN INOVASI DAN MANFAAT a. Sifat kebaruan hasil karya b. Kesesuaian antara materi penulisan dengan penugasan dari guru 15% 5 KEMAMPUAN MEMPERTAHANKAN KONSEP DALAM MENJAWAB PERTANYAAN 20% a. Kemampuan berargumentasi, ketangguhan dan konsistensi, berkomunikasi lisan b. Keruntutan dalam penalaran c. Ketepatan dalam menjawab pertanyaan d. Akurasi uraian materi dengan kesimpulan 6 KEMAMPUAN MENJELASKAN HASIL 15% a. Originalitas atas keaslian karya b. Keefektifan atau pencapaian tujuan/prestasi c. Dampak atau manfaatnya 7 SIKAP DALAM PRESENTASI 5% a. Kerapihan b. Kesopanan Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik) Nilai = bobot x skor
  • 36. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 36 PENILAIAN PORTOFOLIO (hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll) Tanggal /bulan/tahun : .............................................................................. Nama peserta didik : ............................................................................... Kelas/Smt : ............................................................................... Mata Pelajaran : ............................................................................... Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : ………………………………………………… No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai 1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap) b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun 25% 2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO c. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi Dasar d. b. ………………………….. 25% 3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO c. Rapi dan tidak kotor d. ……………………… 25% 4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO c. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan d. ……………………….. 25% Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik) Nilai = bobot x skor
  • 37. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 37 Lembar kegiatan diskusi No Nam a Sisw a Aspek pengamatan Jum lah skor Nil ai Ket Kerj a sam a Menkomunikasik an pendapat Toleran si Keaktif an Mengharg ai pendapat teman Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : 4 : Baik Sekali 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100 Kriteria Nilai : A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = < 60 : Kurang Rubrik penilaian presentasi N o Na ma Sis wa Aspek pengamatan Ju mla h sko r Nil ai K et Komuni kasi Sistemati ka penyampa ian Wawas an Keberan ian Antus ias Gesture dan penamp ilan Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan kriteria : 4 : Baik Sekali 3 : Baik 2 : Cukup 1 : Kurang 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100
  • 38. Eli Priyatna sman 1 cikembar rpp ppkn kelas x semester 1 Halaman: 38 Kriteria Nilai : A = 80 – 100 : Baik Sekali B = 70 – 79 : Baik C = 60 – 69 : Cukup D = < 60 : Kurang Format penilaian makalah Struktur Makalah Indikator Nilai Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :  Latar belakang masalah  Rumusan masalah  Tujuan penulisan Isi  Orisinalitas makalah  Ketepatan memilih kasus  Ketepatan penanggulangan atas kasus yang dipilih  Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas sesuai dengan metode yang dipakai  Bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD dan komunikatif  Daftar pustaka yang dapat dipertanggung jawabkan (ilmiah)  Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji secara ilmiah Penutup  Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah  Saran relevan dengan kajian dan berisi pesan untuk peningkatan terhadap penegakkan HAM Jumlah Kriteria penilaian untuk masing-masing indikator : Sangat sesuai 4 Sesuai 3 Cukup 2 Kurang 1 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = ∑ Skor perolehan Skor Maksimal X 100