Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran kimia untuk kelas XII semester 1 tentang materi sifat koligatif larutan. RPP tersebut mencakup kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, sumber belajar, dan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas 5 pertemuan.
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Sifat Koligatif Larutan
1. NAMA GURU : ……………….
NAMA SEKOLAH: ……………….
ALAMAT : ………………..
2. Nama Sekolah :
Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelompok : Peminatan MIA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XII
Tahun Ajaran : 2014 – 2015
Semester : 1 dan 2
Kompetensi Inti (KI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:
1.1. Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks, keragaman
sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
3. 1.2. Mensyukuri kelimpahan unsur golongan utama dan golongan transisi di alam Indonesia
sebagai bahan tambang merupakan anugerah Tuhan YME yang digunakan untuk
kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan
serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2. Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3. Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Sifat Koligatif Larutan
Sub Materi : Sifat koligatif larutan, Satuan konsentrasi larutan, Penurunan tekanan
uap, Kenaikan titik didih larutan, Penurunan titik beku, Tekanan
osmosis, sifat koligatif larutan elektrolit
Alokasi Waktu : 11 JP
Jumlah pertemuan : (5 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Menganalisis penyebab adanya fenomena sifat koligatif larutan pada penurunan
tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmosis.
3.2 Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
3.3 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data percobaan terkait penurunan tekanan uap,
kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis larutan.
4.1 Mengolah dan menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif
larutan elektrolit dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit yang konsentrasinya
sama.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Menghitung konsentrasi larutan.
3.1.2 Menghitung penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku,
dan tekanan osmosis.
3.2.1 Menganalisis perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
berdasarkan data percobaan.
3.3.1 Merancang percobaan terkait penurunan tekanan uap, kenikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
3.3.2 Menggunakan rancangan percobaan dalam melakukan percobaan penurunan
tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
3.3.3 Menyusun hasil data percobaan yang dilakukan.
5. 4.1.1 Menghubungkannya konsentrasi (molalitas/fraksi mol) dengan sifat koligatif
larutan)
4.1.2 Mengolah data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit
dan larutan momelektrolit yang konsentrasinya sama.
4.1.3 Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan
elektrolit dan larutan momelektrolit yang konsentrasinya sama.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat memnghitung konsentrasi larutan.
2. Siswa dapat menghitung penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik
beku, dan tekanan osmosis.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan
nonelektrolit.
4. Siswa dapat menjelaskan hubungan sifat koligatif larutan dan konsentrasi larutan
elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan percobaan tentang sifat koligatif larutan sesuai dengan
prosedur.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
3. Siswa dapat membuat tabel data hasil percobaan.
4. Siswa dapat merancang penelitian sederhana melalui diskusi kelompok.
5. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
3. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam melakukan percobaan atau diskusi
kelompok.
6. D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan
tekananosmosis larutan merupakan sifat koligatif larutan.
Konsep
Kemolaran menyatakan banyaknya mol zat terlarut didalam setiap 1 liter larutan.
Kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1.000 gram
pelarut.
Fraksi mol suatu zat di dalam suatu larutan menyatakan perbandingan banyaknya
mol dari zat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan.
Besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut dengan
penurunan tekanan uap larutan.
Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding semipermeabel
disebut dengan osmosis.
Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit
Sifat koligatif larutan ditentukan oleh jumlah partikel dalam larutan. Oleh
karena itu, untuk konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan
berbeda dengan sifat koligatif nonelektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel
dalam larutan elektrolit akan lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat
terlarut. Zat elektrolit jik dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang
merupakan partikel-partikel dalam larutan. Hal ini menyebabkan jumlah partikel
pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Jadi
disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat
koligatif larutan elektrolit karena zat terlarut pada larutan elektrolit terurai menjadi
ion-ion.
Prinsip
Rumus kemolaran:
V
n
M
dengan: M = kemolaran larutan
n = jumlah mol zat terlarut
V = volume larutan
Rumus Kemolalan:
7. p
nm
000.1
p
nm
000.1
dengan: m = kemolalan larutan
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Jika nA zat A bercampur dengan nB zat B, fraksi mol zat A (XA) dan fraksi mol zat
B (XB) dinyatakan dengan:
𝑋A =
𝑛A
𝑛A+𝑛B
dan 𝑋B =
𝑛B
𝑛A+𝑛B
Apabila fraksi mol dari masing-masing zat yang ada dalam larutan dijumlahkan,
maka secara keseluruhan nilainya adalah 1(satu), atau:
XA + XB= 1
Hukum Raoult adalah besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi mol
pelarutdan tekanan uap dari pelarut murninya.
Pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
P= XpelarutPo
dengan: P= tekanan uap larutan
Xpelarut = fraksi mol pelarut
Po = tekanan uap pelarut murni
Besarnya kenaikan titik didih larutan merupakan hasil kali antara tetapan kenaikan
titik didih molal (Kb) dengan konsentrasi molal (m) dari larutan, atau:
Tb =Kbm
Titik didih larutan merupakan titik didih pelarut ditambah dengan besarnya
kenaikan titik didih, atau:
Tb =Tb
o + Tb
Oleh karena kemolalan larutan dirumuskan dengan:
maka: Tb =Kb×m
8.
p
nKT
1.000
Δ bb
dengan: Tb = kenaikan titik didih molal
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
n = jumlah mol zat terlarut
p = massa pelarut
Prosedur
Langkah-langkah melakukan percobaan sederhana tentang sifat koligatif larutan.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Eksperimen
- Diskusi Kelompok
- Diskusi informasi
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
3. Alat:
- Komputer/LCD.
- Alat laboratorium.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (3JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
35 menit
9. pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru dan siswa saling melakukan perkenalan diawal semester.
Guru mengulas kembali pelajaran kelas X tentang larutan
elektrolit dan nonelektrolit dan menghitung konsetrasi.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Guru meminta siswa untuk membaca terlebih dahulu tentang
satuan konsentrasi larutan.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang satuan
konsentrasi larutan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang satuan
konsentrasi larutan.
Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
60 menit
25 menit
10. Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru mengulas kembali pelajaran sebelumya tentang satuan
konsentrasi larutan.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi tentang pengertian serta sifat
koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan larutan
elektrolit.
Siswa mencari informasi tentang penurunan tekanan uap.
Siswa mengidentifikasi tentang cara menghitung tekanan
uap larutan berdasarkan data percobaan.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja yang
sudah diketahui.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang pengertian
serta sifat koligatif larutan nonelektrolit (hukum Roulth) dan
larutan elektrolit.
Siswa menuliskan hasil pengamatannya tentang penurunan
tekanan uap.
d. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang
penurunan tekanan uap.
Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
berdiskusi oleh teman sebangkunya.
15 menit
50 menit
11. e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan Ketiga (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang penurunan
titk beku dan kenaikan titik didih sebelum melakukan
percobaan.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
10 menit
55 menit
12. c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
teerjadi pada percobaan.
Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi
penurunan titk beku dan kenaikan titik didih.
Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang
penurunan titk beku dan kenaikan titik didih.
Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan Keempat (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
5 menit
65 menit
13. Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang
pengertian osmosis dan tekanan osmosis, cara menghitung
tekanan osmosis larutan elektrolit dan nonelektrolit dan
mendeskripsikan aplikasi osmosis dalam kehidupan sehari-
hari.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum
jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil diskusi mereka tentang pengertian
osmosis dan tekanan osmosis, cara menghitung tekanan
osmosis larutan elektrolit dan nonelektrolit dan
mendeskripsikan aplikasi osmosis dalam kehidupan sehari-
hari.
d. Mengasosiasi (Associating)
Mengerjakan latihan soal tentang menghitung tekanan
osmosis.
Menganalisis diagram PT untuk menafsirkan penurunan
tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
larutan.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
14. Pertemuan Kelima (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru mengulas kembali pelajaran tentang pengertian sifat
koligatif.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mengidentifikasi data percobaan untuk
membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan
nonelektrolit.
Siswa menganalisis data percobaan untuk membandingkan
sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Siswa secara berkelompok mencari informasi tentang
penggunaan sifat koligatif larutan dalam kehidupan.
b. Menanya (Questioning)
Mengajukan berbagai pertanyaan terkait perbedaan data
percobaan sifat koligatif untuk larutan elektrolit dan larutan
non elektrolit.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil diskusi tentang perbedaan sifat
koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
e. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan
elektrolit dan nonelektrolit secara bersam-sama.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
Kegiatan Akhir
10 menit
55 menit
15 menit
15. Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Karakter siswa yang diharapkan:
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami sifat koligatif larutan.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan percobaan.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Pertemuan Pertama
1. Tentukan kemolalan larutan berikut:
0,1 mol Hcl dilarutkan kedalam 500 gram air.
2. Tentuakn fraksi mol zat terlarut dan zat pelarut dalam larutan berikut:
Larutan 10% massa NaOH dalam air.
3. Tentukan penurunan tekanan uap jenuh air jika kedalam 450 gram air
dilarutkan 68,4gram gula tebu (C12H22O11)! Tekanan uapa air pada temperatur
28 °C adalah 28,35 mmHg
d. Laporan hasil percobaan sifat koligatif.
2. Psikomotorik
a. Praktik di laboratorium: sifat koligatif larutan.
b. Diskusi kelompok
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
16. Mengetahui, ….…………..., … 2015
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Kimia,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
17. LAMPIRAN
INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Indikator : Menghitung konsentrasi larutan.
No Nama
Penilaian
Tes formatif Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin
Tahu
1 Tidak menunjukan antusias dalam
pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusian dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
18. kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung
Jawab
1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.
No Nama
Sikap
Jumlah
Skor
Rasa Ingin
Tahu
Jujur Teliti
Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7 – 9 (cukup)
4 – 6 (kurang)
19. INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Menggunakan rancangan percobaan dalam melakukan percobaan penurunan
tekanan uap, kenikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
20. 4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
21. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Reaksi Oksidasi dan Reduksi
Sub Materi : Penyetaran persamaan Reaksi Redoks, Sel Elektrokimia, Sel
Elektrolisis, dan Korosi.
Alokasi Waktu : 11 JP
Jumlah pertemuan : (5 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta
dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan
ide/gagasan untuk mengatasinya.
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.
4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi.
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.3.1 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi (ion elektron).
3.3.2 Menyetarakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi (PBO).
3.3.3 Menggambarkan dan menjelaskan susunan sel Volta atau sel Galvani beserta
fungsi tiap bagiannya.
3.3.4 Menyimpulkan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung secara spontan melalui
data percobaan.
3.3.5 Menjelaskan bagaimana reaksi redoks dalam sel Volta dapat menghasilkan energi
listrik.
3.3.6 Menuliskan lambang/notasi sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel Volta.
3.3.7 Menghitung potensial sel berdasarkan data potensial standar.
3.3.8 Menjelaskan deret keaktifan logam (deret volta).
3.3.9 Menjelaskan prinsip kerja sel Volta yang banyak digunakan dalam kehidupan
(baterai, aki dll).
22. 3.3.10 Menggambarkan dan menjelaskan susunan sel elektrolisis beserta fungsi tiap
bagiannya.
3.3.11 Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan
dengan elektroda aktif ataupun elektroda inert.
3.4.1 Menjelaskan pengertian korosi, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
korosi.
3.5.1 Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrokimia.
4.3.1 Merancang percobaan sederhana tentang sel elektrokimia.
4.4.1 Menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya korosi.
4.5.1 Menerapkan konsep perhitungan sel elektrokimia dalam memecehkan
permasalahan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dan
cara perubahan bilangan oksidasi.
2. Siswa dapat membedakan Sel Volta dan Sel Galvani.
3. Siswa dapat menghitung nilai potensial sel (E°).
4. Siswa dapat member contoh aplikasi sel volta dalam kehidupan sehari-hari.
5. Siswa dapat menjelaskan reaksi hidrolisis.
6. Ssiwa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi korosi dan cara
pencegahannya.
7. Ssiwa dapat menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisis.
Aspek Psikomotor
6. Merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis),
mendiskusikan hasil rancangannya, kemudian melakukan percobaan dengan seksama
dalam kelompok.
7. Mengamati dan menjelaskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi
elektrolisis melalui percobaan.
8. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
9. Siswa dapat membuat tabel data hasil percobaan.
10. Siswa dapat merancang penelitian sederhana melalui diskusi kelompok.
23. 11. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
3. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam melakukan percobaan atau diskusi
kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Aplikasi sel Volta dalam kehidupan
Beberapa sel volta yang dapat kita jumapai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
Aki (accu)
Baterai
Sel merkuri oksida- Zn, dan
Sel bahan bakar
Konsep
Salah satu manfaat dari konsep reaksi redoks adalah untuk menyetarakan
persamaan reaksi kimia yang rumit. Penyetaraan persamaan reaksi dapat
dilakukan dengan menggunakan konsep reaksi redoks, yaitucara bilangan
oksidasidan cara ion elektron.
Sel Volta (sel elektrokimia)
Elektrokimia adalah ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan zat
yang menghasilkan arus listrik atau perubahan kimia yang disebabkan oleh arus
listrik. Ada dua macam sel elektrokimia yaitu Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Reaaksi Elektrolisis
Elektrolisis adalah peristiwa dalam sel ini energi listrik diubah menjadi
energi kimia atau arus listrik menghasilkan redoks. Prinsip dasar elektrolisis,
yaitu:
24. Proses elektrolisis mengubah energy listrik menjadi energy kimia
Reaksi elektrolisis merupakan reaksi idak spontan karena melibatkan energy
listrik dari luar
Reaksi elektrolisis berlangsung didalam sel elektrolisis dimana katode
merupakan kutub negatif, dan anode merupakan kutub positif.
Korosi
Proses perusakan pada permukaan logam yang disebabkan oleh reaksi
kimia disebut korosi. Korosi yang paling banyak kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari adalah perkaratan besi dimana hal itu ditandai dengan adanya bercak-
bercak besi yang berwarna merah cokelat.
Prinsip
Hukum Faraday
Hukum Faraday I
Jumlah massa zat yang dihasilkan pada katode atau anode berbanding lurus
dengan jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis.
Rumus Hukum Faraday I:
W = e . i . t/ 96.500 gram
Prosedur
Langkah-langkah melakukan percobaan sederhana tentang sel elektrokimia.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Diskusi informasi
- Eksperimen
- Diskusi Kelompok
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 2.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
25. 3. Alat:
- Komputer/LCD.
- Alat laboratorium
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru mengulas kembali sekilas tentang materi reaksi reduksi
oksidasi kelas X.
Kegiatan Inti
e. Mengamati (Observing)
Siswa membaca/mengamati/mendengar dari berbagai sumber
tentang persamaan reaksi redoks dalam kehidupan (video,
artikel, buku, dll).
f. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan
bacaan/observasi.
g. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menganalisis reaksi yang terjadi (reaksi redoks)
Siswa menyelesaikan persamaan redoks dengan
menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan
bilangan oksidasi.
e. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada siswa tentang
penyetaraan persamaan reaksi redoks.
Siwa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru secara
10 menit
55 menit
26. berdiskusi oleh teman sebangkunya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru bertanya kepada siswa apa yang dimaksud sel volta dan sel
galvani.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa membaca/mengamati/mendengar dari berbagai sumber
tentang sel elektrokimia dalam kehidupan (video, artikel,
buku, dll).
Siswa mempelajari video/artikel/animasi terkait proses sel
10 menit
55 menit
27. elektrokimia dalam kehidupan.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan
bacaan/observasi.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan reaksi yang terjadi anoda dan katode.
Siswa membuktikan reaksi yang terjadi/potensial yang
dihasilkan bila elektroda dalam sel volta dipertukarkan (bila
menggunakan animasi).
Siswa menggunakan data potensial sel untuk menentukan
kespontanan reaksi.
Siswa menggunakan hukum Nernst dan deret Nernst untuk
memprediksi/ menganalisis potensial sel.
f. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menyimpulkan bahwa dalam sel elektrokimia
melibatkan reaksi redoks.
Siswa menyimpulkan karakteristik sel elektrokimia.
Siswa menuliskan notasi sel elektrokimia.
Siswa menyimpulkan kespontanan reaksi berdasarkan hasil
analisis terhadap data pengamatan dan berbagai sumber.
Siswa menyimpulkan hubungan antara arus dengan jumlah
zat hasil reaksi dalam proses elektrolisis.
Siswa berlatih menentukan kespontanan reaksi elektrokimia
berdasarkan data potensial reduksi/oksidasi dan deret Nernst.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
menuliskan hasil jawaban latihan soal.
Siswa lain menyimak dan memberikan tanggapan jika ada
jawaban yang kurang tepat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
15 menit
28. Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ketiga
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pembukaan
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
Kegiatan Inti
d. Mengamati (Observing)
Siswa membaca/mengamati/mendengar dari berbagai sumber
tentang sel elektrokimia dalam kehidupan (video, artikel,
buku, dll).
e. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
f. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
teerjadi pada percobaan.
Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
15 menit
55 menit
29. pada percobaan dalam bentuk laporan.
e. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menyimpulkan hubungan antara arus dengan jumlah
zat hasil reaksi dalam proses elektrolisis.
Siswa melakukan percobaan secara berkelompok.
Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan.
Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
10 menit
Pertemuan Keempat (2 JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Mengapa paku bisa berkarat ?
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri
10 menit
30. dari 4-5 orang untuk membahas materi tentang korosi.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi tentang pengertian korosi, faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan
menjelaskan beberapa cara untuk mencegah terjadinya
korosi secara berkelompok.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan bahan
bacaan/observasi.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa menuliskan hasil diskusi dalam bentuk laporan secara
berkelompok.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menghubungkan materi korosi dab faktor-faktor yang
mempengaruhinya dalam kehidupan sehari-hari.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru memberikan tugas secara berkelompok untuk membuat
makalah dan presentasi tentang unsure-unsur utama.
Kelompok 1 : materi unsur-unsur gas mulia.
Kelompok 2 : materi unsur-unsur halogen
Kelompok 3 : materi unsur-unsur alkali
Kelompok 4 : materi unsur-unsur alkali tanah
Kelompok 5 : materi unsur-unsur periode ketiga
Kelompok 2 : materi unsur-unsur transisi
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
55 menit
15 menit
31. Pertemuan Kelima (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Membahas konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel
elektrolisis secara diskusi informasi.
Siswa mencari informasi tentang penggunaan sel elektrolisis
dalam proses penyepuhan , produksi zat, dan pemurnian
logam di industri.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan materi
Hukum Faraday.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan
antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi
yang terjadi.
d. Mengasosiasi (Associating)
Berlatih memecahkan masalah terkait perhitungan kimia
dalam elektrolisis menggunakan hukum Faraday.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Siswa menuliskan hasil jawaban latihan.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberikan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
5 menit
60 menit
15 menit
32. Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Karakter yang diharapkan
Menujukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami reaksi redoks dan
elektrokimia.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan pembelakaran.
Menunjukkan semnagat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk
memperoleh informasi tambahan tentang reaksi redoks dan elektrokimia.
H. PENILAIAN
4. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif
Pertemuan Pertama
4. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode bilangan oksidasi!
MnO2(s) + HCl(aq) → MnCl2(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
Zn(s) + NaOH(aq) → Na2ZnO2(aq) + H2(g)
5. Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan metode setengah reaksi!
I-
(aq) + NO2-
(aq) → I2(s) + NO(g) (asam)
MnO4-
(aq) + I-
(aq) → MnO2(s) + I2(s) (basa)
Pertemuan Kedua
1. Diketahui:
Pb+
(aq) / Pb(s) E° = -0,13 volt
Ag+
(aq) / Ag(s) E° = +0,80 volt
Dari data E° diatas,
Tuliskan notasi selnya
Berapa harga E° selnya
2. Diketahui dua electrode sebagai berikut:
33. Sn2+
(aq) + 2e- → Sn(s) E° = -0,14 volt
Cu2+
(aq) + 2e- → Cu(s) E° = +0,34 volt
Tentukan E° sel yang dihasilkan oleh kedua electrode itu!
Pertemuan Kelima
1. Dalam elektrolisis FeSO4(aq) digunakan listrik sebesar 0,4 Faraday. Hitung
massa Fe yang dihasilkan dikatode!
2. Kedalam 100mL larutan CuCl2 2M dialirkan arus sebesar 10 ampere. Berapa
waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan semua ion tembaga?
3. Jika arus listrik dialirkan melalui larutan AgNO3 (perak nitrat) dan NiCl (nikel
klorida) yang disusun secara seri maka akan terjadi endapan perak sebanyak
27 gram. Hitunglah massa endapan nikel yang terjadi!
d. Laporan hasil percobaan sel elektrokimia.
5. Psikomotorik
c. Praktik di laboratorium: sel elektrokimia
d. Diskusi kelompok
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
Mengetahui, ….…………..., … 2015
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Kimia,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
34. LAMPIRAN
INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Nama
Penilaian
Tes formatif 1 Tes formatif 2 Tes formatif 3 Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin
Tahu
1 Tidak menunjukan antusias dalam
pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusian dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
35. 3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung
Jawab
1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.
No Nama
Sikap
Jumlah
Skor
Rasa Ingin
Tahu
Jujur Teliti
Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7 – 9 (cukup)
4 – 6 (kurang)
36. INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Merancang percobaan sederhana tentang sel elektrokimia.
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
37. 5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
38. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Unsur-unsur Utama
Sub Materi : Senyawa Gas Mulia, Halogen, Alkali, Alkali Tanah dan Periode
Ketiga
Alokasi Waktu : 10 JP
Jumlah pertemuan : (5 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat,
dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali
dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4) dan
senyawanyadalam kehidupan sehari-hari.
4.6 Menalar dan menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia,
manfaat, dampak, proses pembuatan unsur-unsur golongan utama (gas mulia,
halogen, alkali dan alkali tanah, periode 3) serta unsur golongan transisi (periode 4)
dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.6 1 Mengidentifikasi sifat-sifat fisik (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna,
kelarutan, dan sifat khusus lainnya) dan sifat-sifat kimia (titik didih, titik leleh,
kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya) unsur utama dan unsur
transisi.
3.6.2 Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui
percobaan.
3.6.3 Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah)
melalui percobaan.
4.6.1 Menerapkan hubungan unsur-unsur golongan utama dan golongan transisi dalam
kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
39. 1. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat unsur utama dalam sistem periodik unsur,
2. Siswa dapat menjelaskan kelimpahan unsur-unsur utama di alam,
3. Siswa dapat menjelaskan manfaat unsur-unsur utama dalam kehidupan,
4. Siswa dapat mendeskripsikan cara memperoleh unsur-unsur utama dari alam.
5. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat fisis dan kimia unsur-unsur periode ketiga,
6. Siswa dapat mengidentifikasi keteraturan sifat-sifat fisis dan kimia unsur-unsur
periode ketiga
7. Siswa dapat menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur periode ketiga.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
2. Siswa dapat membuat tabel data hasil observasi percobaan
3. Siswa dapat merancang penelitian sederhana tentang uji nyala golongan alkali dan
alkali tanah secara berkelompok.
4. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukan rasa kerja sama selama proses percobaan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Kelimpahan unsur gas mulia di alam
No. Unsur Kelimpahan di udara
1. Helium 5,2 × 10‒4 %
2. Neon 1,8 × 10‒̶3 %
3. Argon 0,93 %
4. Kripton 1,1 × 10‒4%
40. 5. Xenon 8,7 × 10‒6%
Sifat umum gas mulia
Unsur Lambang
Nomor
atom
Energi
ionisasi
(kJ/mol)
Jari-jari
atom (Å)
Titik leleh
(K)
Titik
lebur (K)
Helium He 2 2.379 1,40 1(26 atm) 4
Neon Ne 8 2.087 1,54 25 27
Argon Ar 18 1.527 1,88 84 87
Kripton Kr 36 1.357 2,02 116 121
Xenon Xe 54 1.177 2,16 161 166
Radon Rn 86 1.043 ‒ 202 211
Sifat fisis senyawa halogen
Sifat-sifat halogen Fluorin
(F)
Klorin
(Cl)
Bromin
(Br)
Iodin
(I)
Konfigurasi electron [He]2s22p5 [Ne]3s23p5
[Ar]3d10
4s24p5
[Kr]4d10
5s25p5
Nomor atom 9 17 35 53
Titik leleh (K) 50 171 260 387
Titik didih (K) 85 238 332 457
Energi ionisasi pertama
(kJ/mol)
1.680 1.260 1.140 1.010
Afinitas elektron (kJ/mol) ‒348 ‒364 ‒342 ‒314
Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5
Jari-jari atom (Å) 0,50 1,00 1,15 1,40
Energi ikatan X‒X (kJ/mol) 158 242 193 151
Energi ikatan H‒X (kJ/mol) 562 431 366 299
Potensial elektrode
(X2 + 2e‒ 2X‒) (volt)
+2,87 +1,36 +1,07 +0,54
Kerapatan (gram/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9
Sifat-sifat umum logam alkali tanah
41. Sifat umum Be Mg Ca Sr Ba
Nomor atom 4 12 20 38 56
Konfigurasi elektron [He] 2s2 [Ne] 3s2 [Ar] 4s2 [Kr] 5s2 [Xe] 6s2
Titik leleh (K) 1.553 923 1.111 1.041 987
Titik didih (K) 3.043 1.383 1.713 1.653 1.913
Jari-jari atom (Å) 1,12 1,60 1,97 2,15 2,22
Jari-jari ion (Å) 0,31 0,65 0,99 1,13 1,35
Energi ionisasi I(kJ/mol) 900 740 590 550 500
Energi ionisasi II(kJ/mol) 1.800 1.450 1.150 1.060 970
Keelektronegatifan 1,57 1,31 1,00 0,95 0,89
Potensial elektrode (V)
M2+ + 2e− M −1,85 −2,37 −2,87 −2,89 −2,90
Massa jenis (g/mL) 1,86 1,75 1,55 2,6 3,6
Sifat-sifat umum unsure periode ketiga
Unsur
Sifat – sifat
Na Mg Al Si P S Cl Ar
Nomor atom 11 12 13 14 15 16 17 18
Konfigurasi
elektron
[Ne]3s
1
[Ne]3s2
[Ne]3s2
3p1
[Ne]3s
2 3p2
[Ne]3s
2 3p3
[Ne]3s2
3p4
[Ne]3
s2 3p5
[Ne]3s2
3p6
Titik lebur (K) 371 924 933 1.683 317 392 172 84
Titik didih (K) 1.165 1.380 2.740 2.628 553 718 238,5 87
Jari-jari
atom (Ǻ)
1,86 1,60 1,43 1,11 1,09 1,04 0,99 -
Energi ionisasi
(kJ/mol)
495 738 577 787 1.012 1.000 1.251 1.521
Afinitas elektron
(kJ/mol)
21 −67 26 135 60 196 348 −
Keelektronegatif
an
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0 −
Potensial
elektrode (volt)
−2,71 −2,37 −1,66 − − − +1,36 −
42. Beberapa kegunaan gas mulia
a. Helium digunakan sebagai pengisi balon gas (misalnya untuk balon cuaca)
karena massa jenisnya yang rendah dan stabil. Gas helium juga digunakan
sebagai campuran gas oksigen pada tabung penyelam karena kestabilannya
dan kelarutannya dalam darah kecil. Helium cair pada suhu 4 K digunakan
sebagai pendingin untuk riset pada suhu sangat rendah.
b. Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan memberikan warna merah yang
terang. Lampu di bandara umumnya menggunakan neon sebagai pengisinya
karena cahaya yang dihasilkan dapat menembus kabut.
Konsep
Pada suhu kamar senyawa halogen F2 merupakan gas tak berwarna, Cl2 sebagai
gas berwarna hijau muda, Br2 merupakan zat cair berwarna coklat yang mudah
menguap, dan I2 merupakan kristal berwarna ungu gelap (mendekati hitam)
mengkilap seperti logam dan mudah menyublim.
Mengidentifikasi warna nyala senyawa alkali
(a) (b) (c) (d)
Warna dari reaksi nyala senyawa logam alkali: (a) litium,(b) natrium,(c) kalium,
dan (d) sesium.
Prinsip
Penelitian Argone National Laboratory Chicago berhasil mereaksikan gas Xe
dengan gas F2 pada suhu 400oC dan mendapatkan zat padat tak berwarna dari
XeF4 kemudian XeF2, dan XeF6.
3Xe(g) + 6F2(g) XeF2(s) + XeF4(s) + XeF6(s)
Prosedur
Langkah pembuatan iodine
43. Iodin dibuat dengan mengalirkan natrium bisulfit ke dalam larutan garam Chili,
NaIO3. Reaksi yang terjadi:
6NaIO3 + 15NaHSO3 9NaHSO4 + 6Na2SO4 + 3H2O + 3I2
Percobaan uji nyala pada golongan alkali dan alkali tanah
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Ekperimen
- Diskusi Kelompok
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas X, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 3-6.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
3. Alat:
- Komputer/LCD.
- Berbagai alat laboratorium.
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa tentang apa saja unsur yang
15 menit
44. kita sering temui dalam kehidupan sehari-hari.
Guru menanyakan kepada siwa tentang makalah yang ditugaskan
minggu lalu perkelompok.
Guru memberikan pengarahan untuk setiap kelompok maju
presentasi:
Pertemuan pertama : kelompok gas mulia dan halogen
Pertemuan kedua : kelompok alkali dan alkali tanah
Pertemuan ketiga : kelompok periode ketiga dan periode
keempat (golongan transisi)
Pertemuan keempat : kelompok nitrogen dan oksigen
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang kelimpahan unsur-unsur gas mulia
dan halogen di alam, khususnya di Indonesia.
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-
unsur gas mulia dan halogen.
b. Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat-sifat dan
kegunaan unsur-unsur gas mulia dan halogen.
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Kerja kelompok untuk mendiskusikan kelimpahan
unsur/senyawa gas mulia dan halogen di alam, khususnya di
Indonesia.
Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis (penampilan titik
didih,titik leleh, kekerasan, konduktivitas,warna, kerapatan)
dan sifat-sifat kimia unsur-unsur gas mulia dan halogen.
Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara
memperoleh unsur murni dari bahan bakunya
Mendiskusikan kegunaan unsur/senyawa gas mulia dan
halogen dalam kehidupan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan keberadaan unsure gas mulia dan halogen di
alam, dalam sistem periodik berdasarkan sifat fisik dan kimia
55 menit
45. yang dimiliki.
Menyimpulkan prinsip pembuatan unsur-unsur/senyawa gas
mulia dan halogen.
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat unsur gas
mulia dan halogen yang diperoleh berkat penemuan kreatif
para ahli.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan
kelimpahan unsure gas mulia dan halogen di alam, sifat fisis
dan sifat kimia, kegunaan, dan pembuatan unsur serta
produk yang mengandung unsur tertentu.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberi instruksi untuk melanjutkan presentasi.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang kelimpahan unsur-unsur alkali dan
alkali tanah di alam, khususnya di Indonesia.
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-
10 menit
60 menit
46. unsur alkali dan alkali tanah.
b. Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat-sifat dan
kegunaan unsur-unsur alkali dan alkali tanah.
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Kerja kelompok untuk mendiskusikan kelimpahan
unsur/senyawa alkali dan alkali tanah di alam, khususnya di
Indonesia.
Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis (penampilan titik
didih,titik leleh, kekerasan, konduktivitas,warna, kerapatan)
dan sifat-sifat kimia unsur-unsur alkali dan alkali tanah.
Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara
memperoleh unsur murni dari bahan bakunya
Mendiskusikan kegunaan unsur/senyawa alkali dan alkali
tanah dalam kehidupan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan keberadaan unsur alkali dan alkali tanah di
alam, dalam sistem periodik berdasarkan sifat fisik dan kimia
yang dimiliki.
Menyimpulkan prinsip pembuatan unsur-unsur/senyawa
alkali dan alkali tanah.
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat unsur alkali
dan alkali tanah yang diperoleh berkat penemuan kreatif
para ahli.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan
kelimpahan unsur alkali dan alkali tanah di alam, sifat fisis
dan sifat kimia, kegunaan, dan pembuatan unsur serta
produk yang mengandung unsur tertentu.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
10 menit
47. selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ketiga (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberi instruksi untuk melanjutkan presentasi.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang kelimpahan unsur-unsur periode
ketiga dan periode keempat (golongan transisi) di alam,
khususnya di Indonesia.
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-
unsur periode ketiga dan periode keempat (golongan
transisi).
b. Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat-sifat dan
kegunaan unsur-unsur periode ketiga dan periode keempat
(golongan transisi).
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Kerja kelompok untuk mendiskusikan kelimpahan
unsur/senyawa periode ketiga dan periode keempat
(golongan transisi) di alam, khususnya di Indonesia.
Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis (penampilan titik
didih,titik leleh, kekerasan, konduktivitas,warna, kerapatan)
dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode ketiga dan periode
keempat (golongan transisi).
10 menit
60 menit
48. Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara
memperoleh unsur murni dari bahan bakunya
Mendiskusikan kegunaan unsur/senyawa periode ketiga dan
periode keempat (golongan transisi) dalam kehidupan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan keberadaan unsur periode ketiga dan periode
keempat (golongan transisi) di alam, dalam sistem periodik
berdasarkan sifat fisik dan kimia yang dimiliki.
Menyimpulkan prinsip pembuatan unsur-unsur/senyawa
periode ketiga dan periode keempat (golongan transisi).
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat unsur periode
ketiga dan periode keempat (golongan transisi) yang
diperoleh berkat penemuan kreatif para ahli.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan
kelimpahan unsur periode ketiga dan periode keempat
(golongan transisi) di alam, sifat fisis dan sifat kimia,
kegunaan, dan pembuatan unsur serta produk yang
mengandung unsur tertentu.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
Pertemuan Keempat (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
10 menit
49. pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberi instruksi untuk melanjutkan presentasi.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Mengkaji literatur tentang nitrogen dan oksigen di alam,
khususnya di Indonesia.
Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung nitrogen
dan oksigen.
b. Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang sifat-sifat dan
kegunaan nitrogen dan oksigen
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Kerja kelompok untuk mendiskusikan kelimpahan nitrogen
dan oksigen di alam, khususnya di Indonesia.
Menganalisis data tentang sifat-sifat fisis (penampilan titik
didih,titik leleh, kekerasan, konduktivitas,warna, kerapatan)
dan sifat-sifat kimia nitrogen dan oksigen.
Mengidentifikasi /menggali informasi tentang cara
memperoleh unsur murni dari bahan bakunya
Mendiskusikan kegunaan nitrogen dan oksigen dalam
kehidupan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Menyimpulkan keberadaan nitrogen dan oksigen di alam,
dalam sistem periodik berdasarkan sifat fisik dan kimia yang
dimiliki.
Menyimpulkan prinsip pembuatan nitrogen dan oksigen .
Menyadari adanya keteraturan dalam sifat-sifat nitrogen dan
oksigen yang diperoleh berkat penemuan kreatif para ahli.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok terkait dengan
kelimpahan nitrogen dan oksigen di alam, sifat fisis dan sifat
kimia, kegunaan, dan pembuatan unsur serta produk yang
60 menit
50. mengandung unsur tertentu.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
Pertemuan Kelima (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan instruksi dalam melakukan percobaan didalam
Laboratorium.
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam
percobaan.
Kegiatan Inti
g. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang uji nyala
golongan alkali dan alkali tanah.
h. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
i. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua perubahan atau gejala yang
teerjadi pada percobaan.
Siswa menuliskan semua perubahan atau gejala yang terjadi
pada percobaan dalam bentuk laporan.
10 menit
55 menit
51. f. Mengasosiasi (Associating)
Siswa melakukan percobaan secara berkelompok materi uji
nyala golongan alkali dan alkali tanah.
Siswa menuliskan data hasil percobaan dalam bentuk
laporan.
Siswa mengerjakan lembar kerja percobaan tentang uji
nyala golongan alkali dan alkali tanah.
Siswa mengumpulkan laporan hasil percobaan
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan
percobaan yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan seluruh peralatan Laboratorium yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Karakter siswa yang diharapkan:
Menyadari adanya keteraturan sifat-sifat unsur utama, unsur periode 3 dan golongan
transisi dalam sistem periodik unsur.
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami manfaat unsur utama,
unsur periode 3 dan golongan transisi.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan percobaan.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
g. Ulangan harian.
h. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
i. Laporan hasil percobaan uji nyala golongan alkali dan alkali tanah.
2. Psikomotorik
e. Praktik di laboratorium: uji nyala golongan alkali dan alkali tanah
52. f. Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
Mengetahui, ….…………..., … 2015
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Kimia,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
53. LAMPIRAN
INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Nama Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin
Tahu
1 Tidak menunjukan antusias dalam
pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusian dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
54. 3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung
Jawab
1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.
No Nama
Sikap
Jumlah
Skor
Rasa Ingin
Tahu
Jujur Teliti
Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7 – 9 (cukup)
4 – 6 (kurang)
55. INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Merancang penelitian sederhana tentang uji nyala golongan alkali dan alkali tanah
secara berkelompok.
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
56. 4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
57. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pokok : Senyawa Karbon
Sub Materi : Senyawa Turunan Alkana
Alokasi Waktu : 6 JP
Jumlah pertemuan : (3 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
4.7Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon
(halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat).
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.7.1 Menuliskan struktur dan tata nama kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
3.7.2 Menggolongkan sifat fisis dan kimia senyawa karbon (halo alkana, alkanol,
alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
3.7.3 Menganalisis kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
4.7.1 Mengkaitkan kegunaan senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat mengidentifikasi gugus fungsi senyawa karbon turunan alkana.
2. Siswa menganalisis struktur dan tata nama senyawa karbon turunan alkana.
3. Menjelaskan sifat-sifat dan kegunaan senyawa karbon turunan alkana.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif dalam kelompok dan dapat memecahkan persoalan pada materi kimia.
58. Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Beberapa contoh penamaan senyawa alcohol
CH3OH : metanol
CH3CH2OH : etanol
CH3CH2CH2OH : 1-propanol
CH3CH(OH)CH3 : 2-propanol
Beberapa contoh penamaan senyawa eter
Struktur Cara 1 Cara 2
CH3–O–CH3 metoksimetana dimetil eter atau metil eter
CH3–O–C2H5 metoksietana etil metil eter
C2H5–O–C2H5 etoksietana dietil eter atau etil eter
CH3CHCH3
O
C2H5
2-etoksipropana etil sekunder-propil eter
CH3
CH3OCCH3
CH3
2-metil-2-metoksipropana
metil tersier-butil eter
(MTBE)
59. Kegunaan aldehida dan keton
Kegunaan Aldehida
1). Larutan formaldehida atau metanal 40% dikenal sebagai formalin (antiseptik).
2). Formaldehida juga dimanfaatkan sebagan bahan baku untuk industri plastik
melamin dan bakelit.
Kegunaan Keton
1). Senyawa keton yang paling banyak dikenal adalah propanon atau aseton.
Aseton banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kuku) dan
pembersih kaca. Aseton juga merupakan bahan baku untuk membuat senyawa
bahan industri, misalnya perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik).
2). Hormon dalam tubuh manusia misalnya testosteron, progesteron,
kortikosteron, dan sejenisnya merupakan senyawa keton.
Senyawa haloalkana yang disebut juga alkil halida merupakan senyawa turunan
alkana yang salah satu atau beberapa atom hidrogennya disubstitusi dengan atom
halogen. Senyawa haloalkana banyak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya karbon tetraklorida (CCl4) dan kloroform (CHCl3) yang dimanfaatkan
sebagai pelarut organik. Klorofluorokarbon atau CFC digunakan sebagai zat
pendorong dan pembusa pada industri karet busa, botol semprot (spray),
danpendingin pada AC (dikenal sebagai freon).
Konsep
Gugus fungsi senyawa karbon merupakan gugusan atom atau sekelompok atom
yang menentukan sifat khas senyawa karbon tersebut. Gugus fungsi senyawa
karbon merupakan bagian yang aktif, sebab ketika senyawa karbon tersebut
bereaksi, maka yang mengalami perubahan adalah bagian gugus fungsinya,
sedangkan bagian yang lain tetap.
Beberapa gugus fungsi senyawa karbon
Kelompok
senyawa
Gugus fungsi Rumus umum Rumus
empiris
Contoh (Nama)
Alkohol
(alkanol)
Eter
(alkoksialkan
a)
−OH
−O−
R−OH
R−O−R’
CnH2n + 2O
CnH2n + 2O
CH3OH
(Metanol)
CH3−O−CH3(Di
metil eter)
60. Aldehida(Alk
anal)
Keton
(alkanon)
O
║
— C—H
O
║
C
O
║
R — C — H
O
║
RC R’
CnH2nO
CnH2nO
O
║
CH3—C— H
(Etanal)
O
║
CH3 C CH3
(Aseton)
Asam
karboksilat
Ester
O
║
C — OH
O
║
C — O —
O
║
R C — OH
O
║
R C — OR'
CnH2nO2
CnH2nO2
CH3COOH
(Asam etanoat)
CH3COOCH3
(Metil etanoat)
Prinsip
Reaksi terhadap haloalkana
1). Reaksi substitusi
- Reaksi substitusi haloalkana dengan suatu basa akan menghasilkan alkohol.
R–X + MOH R–OH + MX
Contoh:
CH3Cl + AgOH CH3OH + AgCl
- Reaksi substitusi haloalkana dengan Na-etoksida (alkanolat) akan menghasilkan
eter.
R–X + R’–ONa R–O–R’ + NaX
Contoh:
CH3–Cl + C2H5–ONa CH3–O–C2H5 + NaCl
61. 2). Reaksi eliminasi
Eliminasi terhadap suatu haloalkana dilakukan dengan pereaksi basa kuat dalam
alkohol pada suhu tinggi.
–C–C– + KOH
𝑨𝒍𝒌𝒐𝒉𝒐𝒍
→ –C=C– + KX + H2O
| |
H X
Pada eliminasi gugus halogen ini, berlaku aturan Saytzef, yaitu atom hidrogen
yang tereliminasiadalah atom hidrogen yang terdapat pada atom karbon yang
paling sedikit mengikat hidrogen.
Contoh:
CH3–CH–CH2–CH3+ KOH
𝐀𝐥𝐤𝐨𝐡𝐨𝐥
→ CH3–CH=CH–CH3 + KCl + H2O
|
Cl
3). Reaksi haloalkana dengan KOH pada suhu kamar akan menghasilkan alkohol.
R–Cl + KOH R–OH + KCl
4). Reaksi reduksi
Reaksi haloalkana dengan gas hidrogen atau hidrida akan menghasilkan alkana.
4R–X + LiAlH44R–H + LiX + AlX3
Contoh:
4C2H5Cl + LiAlH4 4C2H6 + LiCl + AlCl3
5). Sintesis Wurt
SintesisWurt merupakan reaksi pembentukan alkana dari suatu alkil halida
(haloalkana) dengan logam natrium.
2RX + 2Na R–R + 2NaX
Contoh:
2CH3Cl + 2Na CH3–CH3 + 2NaCl
6). Pereaksi Grignard
62. Pereaksi Grignard merupakan pereaksi yang khas untuk mensintesis beberapa
senyawa karbon, misalnya alkana atau keton. Pereaksi Grignard mempunyai
rumus umum RMgX.
RX + Mg RMgX
Reaksi ini dilakukan didalam pelarut eter yang kering.
Contoh:
C2H5Cl + Mg C2H5MgCl
(Pereaksi Grignard)
Prosedur
Langkah-langkah pembuatan alkohol
Di industri, metanol dan etanol merupakan alkohol yang banyak diproduksi.
Metanol dibuat secara besar-besaran dengan cara mereduksi gas CO
menggunakan gas hidrogen dengan katalis oksida logam.
CO(g) + H2(g)
Cr2O3
→
200 atm, 4000
C
CH3OH(l)
Etanol di industri diperoleh dengan cara hidrasi gas etilena dengan katalis asam
fosfat atau asam sulfat.
CH2=CH2(g) + H2O(l)
H2 SO4 /H3 PO4
→ CH3CH2OH(l)
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Diskusi Kelompok
- Diskusi informasi
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 7.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
63. 3. Alat:
- Komputer/LCD.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan Kedua (4JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa apa itu senyawa karbon ?
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing):
Menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/
mengamati/ menyimak tentang: rumus struktur (gugus
fungsi), tatanama, sifat, identifikasi dan kegunaan senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari .
b. Menanya (Questioning)
Mengajukan pertanyaan manfaat senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat) dalam kehidupan serta
bagaimana menerapkan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana,
alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa
haloalkana senyawa karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi
alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
10 menit
135 menit
64. Mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat).
Mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal,
alkanon, asam alkanoat, dan alkil alkanoat) dari literatur.
Menganalisis reaksi identifikasi senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam
alkanoat, dan alkil alkanoat).
Mendiskusikan kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat) dalam kehidupan (bidang farmasi, industri)
d. Mengasosiasi (Associating)
Menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat
kimianya.
Menghubungkan rumus molekul dengan rumus struktur
(isomer)
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Mengkomunikasikan kegunaan senyawa karbon (halo alkana,
alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan
alkil alkanoat) dalam kehidupan.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
Pertemuan Kedua (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
65. Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok setiap kelompok
terdiri dari 3-4 orang.
Guru membagi soal tentang menuliskan struktur dan nama
senyawa karbon berdasarkan gugus fungsinya.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mengulas kembali materi senyawa karbon.
Siswa mencermati soal kelompok yang diberikan guru.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
percobaan yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengerjakan soal latihan soal yang diberikan guru
secara berkelompok.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menuliskan jawaban soal latihan yang diberikan guru
secara berkelompok.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan kelompok untuk menuliskan
jawaban soal latihan di papan tulis.
Siswa lain member tanggapan kepada jawaban temannya.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
15 menit
55 menit
10 menit
66. Karakter siswa yang diharapkan:
Menyadari adanya keragaman sifat senyawa turunan alkana sebagai wujud kebesarah
Tuhan Yang Maha Esa.
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami senyawa turunan alkana.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam pembelajaran.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
1. Tulislah rumus struktur senyawa berikut!
1,2,2-trikloro-1,1,2-trifluoroetana
tersier butyl alcohol
3-metoksi-5metilheptana
2. Sebutkan nama senyawa berikut!
CH3 – CHCl2
CH2Br – CH2 – CH2F
CH3 – O – C4H9
2. Psikomotorik
Aktif dalam proses pembelajaran.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat pembelajaran.
67. Mengetahui, ….…………..., … 2015
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Kimia,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
68. LAMPIRAN
INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Nama
Penilaian
Tes formatif Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin
Tahu
1 Tidak menunjukan antusias dalam
pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
69. 3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung
Jawab
1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.
No Nama
Sikap
Jumlah
Skor
Rasa Ingin
Tahu
Jujur Teliti
Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7 – 9 (cukup)
4 – 6 (kurang)
70. INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
71. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pokok : Benzena
Sub Materi : Benzena dan turunanya
Alokasi Waktu : 4 JP
Jumlah pertemuan : (2 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan turunannya.
4.8 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat, dan kegunaan benzena dan
turunannya.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.8.1 Menuliskan struktur dan tata nama benzene dan turunannya.
3.8.2 Menggolongkan sifat fisis dan kimia benzene dan turunanya.
3.8.3 Menganalisis kegunaan benzene dan turunannya.
4.8.1 Mengkaitkan kegunaan benzena dan turunannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat menuliskan struktur dan tata nama benzena dan turunanya.
2. Siswa dapat mendeskripsikan sifat fisiss dan sifat kimia benzene dan turunanya.
3. Siswa dapat menjelaskan kegunaan benzene dan turunanya.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat memecahkan soal pada materi kimia.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
72. D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Benzena dikenal di Eropa sebagai bahan farmasi dan parfum mulai abad 15, yang
didatangkan dari Asia Tenggara.Benzena berasal dari getah pohon barus di
Sumatera, yang oleh orang Eropa dikenal sebagai pohon “benzoin”. Di alam,
benzena terdapat pada tar batu bara dan minyak bumi.
Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa
aromatis. Senyawa aromatis ini dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin
benzena.
Naftalena Antrasena Fenantrena
Kegunaan senyawa turunan benzene
1. Fenol merupakan senyawa yang bersifat asam, digunakan sebagai antiseptik
dan sering disebut sebagai karbol.
2. Nitrobenzena merupakan senyawa yang mudah meledak (eksplosif) sehingga
senyawa nitrobenzena sering digunakan sebagai bahan peledak. Anilina
merupakan bahan untuk mensintesis zat warna tekstil.
3. Trinitrotoluena (TNT) dikenal sebagai bahan peledak dengan daya ledak
tinggi.
4. Asam benzoat digunakan dalam sintesis bahan-bahan kimia lainnya. Dalam
kehidupan sehari-hari, asam benzoat atau garamnya digunakan sebagai bahan
pengawet makanan, misalnya pada kue basah atau minuman.
Konsep
Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6 dan
strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang-
seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah-
pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap.
Reaksi subsitusi benzene
1. Nitrasi
2. Sulfonasi
73. 3. Halogenasi
4. Alkasi
Reaksi adisi pada benzene
1. Adisi hydrogen
2. Adisi halogen
Tata nama senyawa benzena
1) Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C6H5−) disebut
gugus fenil sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus
yang diikat.
Contoh:
2) Penamaan dapat juga menggunakan nama gugus, diikuti dengan benzena.
Contoh:
3) Jika gugus yang terikat lebih dari satu, maka diberi nomor. Penomoran
diusahakan sedemikian hingga gugus yang terikat bernomor kecil.
4) Posisi nomor atom karbon pada benzena diberi nama khusus, yaitu:
a) Posisi ortho (o) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 2.
b) Posisi meta (m) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 3.
c) Posisi para (p)untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.
X
ortho
meta
para
Contoh:
74. Br
Br Br
NO2
CH3
CH3
orto-dibromobenzena meta-bromonitrobenzena para-dimetilbenzena
(o-dibromobenzena) (m-bromonitrobenzena) (p-dimetilbenzena)
5) Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama khusus, tergantung
gugus yang diikatnya.
6) Jika terdapat dua gugus yang berbeda, maka salah satu gugus dianggap
sebagai senyawa utama dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus cabang
(gugus yang diikat). Gugus yang menjadi senyawa utama didasarkan pada
urutan prioritas.
7) Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai berikut:
−COOH, −SO3H, −CHO, −CN, −OH, −NH2, −R, −NO2, −X
Prioritas dari yang paling tinggi ke paling rendah
Contoh:
8) Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering
digunakan, misalnya senyawa benzena yang mengikat gugus hidroksi dan
metil disebut kresoldan benzena yang mengikat dua gugus metil disebut
xilena.
75. Prinsip
Aturan penulisan tata nama benzene dan turunannya.
Prosedur
Pembuatan benzene di laboratotium
a) Polimerisasi (penggabungan) 3 molekul asetilena (C2H2) dengan cara
mengalirkan gas asetilena melalui pipa kaca pijar.
b) Pemanasan kalsium benzoat kering.
Ca(C6H5COO)2 + Ca(OH)2 → 2C6H6 + 2CaCO3
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Diskusi Kelompok
- Diskusi Informasi
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 8.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
3. Alat:
- Komputer/LCD.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama dan Kedua (4 JP)
76. Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa apa itu senyawa benzena ?
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing):
Siswa mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/
mengamati/ menyimak tentang struktur, tatanama, sifat dan
kegunaan benzen dan turunannya.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan mengapa TNT dapat digunakan sebagai
bahan peledak
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Siswa mendiskusikan rumus struktur dan isomer senyawa
benzen dan turunannya
Siswa mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa benzen dan turunannya
Sisiwa mengumpulkan data sifat fisis dan sifat kimia
senyawa benzen dan turunannya (penyebab kestabilan
benzen, reaksi-reaksi substitusi meliputi: nitrasi, sulfonasi,
halogenasi, dan alkilasi dll) dari literatur.
Siswa mendiskusikan kegunaan benzen dan turunannya
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menghubungkan rumus struktur senyawa dengan sifat
kimianya.
e. Mengkomunikasikan (Communicating)
Siswa menyampaikan secara tertulis atau lisan senyawa-
senyawa benzen dan turunannya yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
10 menit
130 menit
77. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberikan tes formatif kepada siswa tentang pelajaran
yang telah dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
20 menit
Karakter siswa yang diharapkan:
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami benzene dan turunannya.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan
proaktif dalam melakukan pembelajaran dan percobaan.
Menunjukkan semngat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk
memperoleh informasi tambahan tentang benzene dan turunannya.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh soal:
Tulislah rumus struktur senyawa berikut!
1) fluorobenzena
2) asam benzene sulfonat
3) m-diiodobenzena
4) metil heksanoat
5) 1,4-dimetilbenzena
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktikum di laboratorium.
78. Mengetahui, ….…………..., … 2015
Kepala SMA/MA…………... Guru Mata Pelajaran Kimia,
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
79. LAMPIRAN
INTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
No Nama
Penilaian
Tes formatif Ulangan harian
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Rasa Ingin
Tahu
1 Tidak menunjukan antusias dalam
pengamatan/eksperimen, sulit terlibat dalam
kegiatan kelompok walaupun sudah di dorong
untuk terlibat.
2 Menunjukan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu
antusias dan baru terlibat aktif dalam kegiatan
kelompok setelah di suruh untuk terlibat.
3 Menunjukan rasa ingin tahu yang besar, antusias
dan aktif dalam kegiatan kelompok
Jujur 1 Tidak menunjukan kejujuran dalam menggunakan
data hasil pengamaan) dan berusaha mencari
jawaban dari kelompok lain dengan cara
menyontek.
2 Menunjukan kejujurannya dengan menggunakan
data hasil pengamatan (data apa adanya), namun
kurang menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
80. 3 Menunjukan kejujurannya dengan menggunkana
data hasil pengamatan (data apa adanya) dan
menunjukan kerjasama kelompok dalam
menyelesaikan masalah yang ada di LKS
Tanggung
Jawab
1 Tidak ikut mengerjakan tugas kelompok yang
tertera dalam LKS
2 Ikut mengerjakan tugas kelompok, namun tidak
dengan sungguh-sungguh.
3 Ikut mengerjakan tugas kelompok dengan sungguh-
sungguh
Teliti 1 Tidak mengamati percobaan yang dilakukan.
2 Mengamati percobaan yang dilakukan dengan
seksama, namun tidak mencatat hasil
pengamatannya.
3 Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang
dilakukan dengan seksama dan sistematis.
No Nama
Sikap
Jumlah
Skor
Rasa Ingin
Tahu
Jujur Teliti
Tanggung
Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7 – 9 (cukup)
4 – 6 (kurang)
81. INTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No
Aspek yang dinilai
Kelompok ............
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
Nama
siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
82. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pokok : Makromolekul
Sub Materi : Polimer, Karbohidrat, dan Protein
Alokasi Waktu : 7 JP
Jumlah pertemuan : (3kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein).
4.9 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan makromolekul
(polimer, karbohidrat, dan protein).
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.9.1 Mengumpulkan data tentang struktur dan penggolongan makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein).
3.9.2 Menuliskan tata nama makromolekul (polimer, karbohidrat, dan protein).
3.9.3 Menggolongkan monosakharida menjadi aldosa dan ketosa.
3.94 Menuliskan rumus struktur asam amino esensial.
3.9.5 Menentukan gugus peptida pada protein.
3.9.6 Menjelaskan penggolongan protein.
4.9.1 Menyajikan data tentang penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan
protein).
4.9.2 Menyajikan data tentang kegunaan makromolekul (polimer, karbohidrat, dan
protein).
4.9.3 Mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap
lingkungan.
4.9.4 Menjelaskan reaksi hidrolisis disakarida dan polisakarida dengan bantuan enzim.
4.9.5 Mengidentifikasi karbohidrat dengan reagen.
4.9.6 Mengidentifikasi protein dengan berbagai reagen.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
83. Aspek Kognitif
1. Siswa dapat menuliskan struktur dan tata nama makromolekul (polimer, karbohidrat,
dan protein).
2. Siswa mendeskripsikan penggolongan, sifat dan kegunaan makromolekul (polimer,
karbohidrat, dan protein).
3. Siswa dapat melakukan uji karbohidrat dan protein.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat aktif dalam diskusi kelompok dan dapat memecahkan soal pada materi
kimia.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium, sesuai
dengan petunjuk yang telah dipelajarinya.
3. Siswa dapat membuat tabel data hasil percobaan.
4. Siswa dapat merancang penelitian sederhana melalui diskusi kelompok.
5. Siswa dapat menggunakan rancangan penelitiannya untuk praktik di laboratorium
atau di lapangan dalam rangka menerapkan metode ilmiah melalui kegiatan mandiri.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS
(tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Siswa dapat bekerja sama dalam percobaan melalui kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Kegunaan polimer alam
Nama polimer Monomer
pembentuk
Kelompok Kegunaan
Selulosa -D-glukosa Homopolimer,
termoset,
kondensasi
Penyusun utama batang
kayu dan daun
Amilum (pati) -D-glukosa Homopolimer,
termoset,
Penyusun utama butir-
butir biji-bijian
84. kondensasi
Glikogen -D-glukosa Homopolimer,
termoset,
kondensasi
Penyusun utama serat
daging pada tubuh
manusia dan hewan
Protein Asam amino Kopolimer,
termoset,
kondensasi
Terdapat pada biji-bijian
dan tubuh makhluk hidup
Kegunaan polimer sintesis
Nama Polimer Monomer
pembentuk
Kelompok Kegunaan
Polietena Etena Homopolimer,
termoplas, adisi
Bahan plastik
Polipropilena Propena Homopolimer,
termoplas,adisi
Produk mebel dan
saniter
Teflon Tetrafluoroetena Homopolimer,
termoset, adisi
Produk alat rumah
tangga anti lengket
Polivinilklorida
(PVC)
Vinil klorida
(kloroetena)
Homopolimer,
termoplas, adisi
Pipa air minum dan
produk alat rumah
tangga
Polivinilasetat
(PVA)
Vinil asetat Homopolimer,
termoset, adisi
Lem kayu dan cat
tembok
Polimetilmetakrilat
(PMMA)
Metil metakrilat Homopolimer,
termoset, adisi
Kaca lampu mobil dan
plastik tahan panas
Nilon 6,6 1,6-
diaminoheksana
dan asam adipat
Kopolimer,
elastomer,
kondensasi,
Serat kain,dikenal
sebagai sutera tiruan
Kevlar 1,4-diamino-
benzena dan
asam tereftalat
Kopolimer,elastomer,
kondensasi
Rompi anti peluru,
pelapis kampas rem,
tali
Selulosa asetat Selulosa dan
asetat anhidrida
Modifikasi,
termoplas,
kondensasi
Film, pita kaset,
pelapis kaca anti
pecah
85. Konsep
Bergabungnya molekul-molekul kecil untuk membentuk molekul besar
merupakan peristiwa polimerisasi. Molekul-molekul kecil tersebut
adalahmonomer dan molekul besar hasil gabungannya disebut denganpolimer.
Polimer adisi adalah polimer yang proses pembentukannya melalui reaksi adisi,
yaitu putusnya ikatan rangkap yang terdapat pada monomer, untuk kemudian
saling terikat satu sama lain membentuk kesatuan molekul raksasa.
Polimer kondensasi merupakan polimer yang pada proses pembentukannya
melalui reaksi kondensasi.Ciri khas proses kondensasi adalah terbentuknya
molekul kecil berupa molekul H2O, NH3, atau CH3OH.
Homopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer-monomer yang sama,
misalnya polivinilklorida (PVC), polietena, polistirena, dan polipropilena.
Kopolimer adalah polimer yang terbentuk dari monomer yang berbeda, misalnya
nilon 6,6; kevlar; dan bakelit.
Polimer alam adalah polimer yang tersedia di alam, dan terbentuk secara alamiah
tanpaketerlibatan manusia dalam proses pembentukannya.
Polimer sintetis merupakan polimer yang dibuat melalui proses pabrikasi oleh
manusia dari bahan-bahan monomer (non-polimer) yang tersedia di alam.
Polimer modifikasi adalah polimer hasil modifikasi polimer alam dengan tujuan
memperbaiki sifat-sifatnya agar sesuai dengan yang diharapkan.
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus fungsi keton
atau aldehida dan gugus hidroksi.
Prinsip
Aturan penulisan tata nama karbohidrat dan protein.
Prosedur
Pengujian karbohidrat
a. Uji Molisch
Pada uji Molisch, sebanyak 2 mL larutan sampel ditambah dengan 2 tetes
-naftol 10% (baru dibuat) dan dikocok. Secara hati-hati ditambahkan 2 mL
H2SO4 pekat sehingga timbul dua lapisan. Cincin warna merah pekat pada
permukaan menunjukkan adanya karbohidrat dalam sampel.
86. b. Uji Seliwanoff
Pereaksi dibuat segera sebelum digunakan. Pereaksinya terdiri dari 12 mL
HCl pekat dan 3,5 mL resolsinol 0,5%. Kedalam 1 mL sampel ditambahkan 5
mL pereaksi, kemudian ditempatkan dalam air mendidih selama 10 menit.
Warna merah menunjukkan bahwa dalam sampelterkandung fruktosa.
c. Uji Antron
Pereaksi dibuat dari larutan antron 0,2% didalam H2SO4 pekat. Larutan
sampel sebanyak 0,2 mL ditambahkan ke dalam larutan antron.Terbentuknya
warna hijau menunjukkan adanya karbohidrat didalam larutan sampel.
d. Uji Benedict
Larutan Benedict merupakan campuran dari CuSO4, natrium sitrat, dan
Na2CO3.Karbohidrat yang mempunyai sifat pereduksi (misalnya glukosa)
akan memberikan endapan merah bata dengan larutan Benedict.
e. Uji Barfoed
Pereaksi terdiri dari tembaga(II) asetat. Ke dalam 5 mL pereaksi
ditambahkan 1 mL larutan sampel, kemudian dipanaskandengan penangas air
selama 1 menit. Endapan warna merah oranye menunjukkan adanya
monosakarida didalam sampel.
f. Uji iodin
Uji Iodin digunakan untuk menunjukkan adanya polisakarida. Jika
kedalam bahan yang mengandung polisakarida diberi larutan iodin dan
memberikan warna biru, berarti bahan tersebut mengandung amilum
(amilosa). Amilopektin akan memberikan warna merah ungu, glikogen dan
dekstrin akan memberikan warna merah coklat.
g. Uji Fehling
Uji Fehling untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi
(monosakarida, laktosa, maltosa). Larutan Fehling dibuat dari campuran
larutan CuSO4 (Fehling A) dan Na-K-tartrat (Fehling B). Pereaksi iniakan
membentuk endapan merah bata dengan monosakarida.
87. Pengujian protein
a. Uji Biuret
Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan larutan CuSO4
1%. Sebanyak 3 mL larutan sampel ditambah dengan 0,1 mL larutan NaOH
dan 2 tetes CuSO4. Suatu bahan akan menunjukkan warna ungu atau merah
muda jika mengandung ikatan peptida (protein).
b. Uji Timbal(II) Asetat
` Pereaksi yang digunakan adalah larutan NaOH 40% dan kertas saring
yang dibasahi larutan Pb(NO3)2. Sebanyak 2 mL sampel yang mengandung
protein ditambah dengan NaOH kemudian dipanaskan pada penangas air. Uap
yang terjadi diuji dengan kertas timbal(II) nitrat.Jika terbentuk warna hitam
pada kertas tersebut, proteinnya mengandung belerang.Warna hitam
menunjukkan bahwa S organik diubah menjadi Na2S, yang kemudian bereaksi
dengan Pb(NO3)2 membentuk PbS yang berwarna hitam.
c. Uji Xantoproteat
Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat atau asam asetat
pekat, dan dapat juga asam sulfat pekat. Sebanyak 3 mL larutan sampel yang
mengandung protein ditambah dengan 2 mL HNO3 pekat dan dipanaskan pada
penangas air. Jika sudah dingin, ditambahkan NH3 atau NaOH. Jika
ditambahkan NH3 akan berwarna kuning dan jika ditambahkan NaOH akan
berwarna jingga. Uji Xantoproteat digunakan untuk menunjukkan adanya
cincin benzenadalam protein.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode Pembelajaran : - Eksperimen
- Diskusi Kelompok
- Diskusi informasi
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku teks Kimia SMA/MA kelas XII, Program peminatan kelompok Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam (MIA), Bab 1.
88. 2. Bahan ajar:
Bahan presentasi,gambar-gambar penerapan kimia dalam kehidupan.
Lembar tata tertib keselamatan kerja laboratorium kimia.
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Perangkat penelitian dan percobaan sederhana.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing):
Siswa enggali informasi dengan cara membaca/ melihat/
mengamati/ menyimak tentang jenis monomer, jenis reaksi
pembentukannya, polimer dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menanya (Questioning)
Siswa enyusun pertanyaan bagaimana cara polimer
terbentuk, apa dampak penggunaan polimer sintetis dalam
kehidupan, mengapa plastik sukar dibiodegradasi
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Siswa mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
polimer
Siswa mengumpulkan data pembentukan polimerisasi adisi
dan polimerisasi kondensasi dari literatur.
Siswa mengumpulkan data tentang dampak penggunaan
polimer sintetis dalam kehidupan dan cara
penanggulangannya.
10 menit
60 menit