Satuan batuan di daerah penelitian terdiri atas empat satuan, yakni Breksi, Tuf, Lava Andesit, dan Endapan Aluvial. Enam sumur terindikasi intrusi air laut berdasarkan nilai TDS antara 1261-4033 ppm. Sejarah geologi meliputi empat periode formasi batuan dan intrusi air laut Holosen.
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...Dasapta Erwin Irawan
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran Daerah Pangalengan Bagian Selatan dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Oleh:
Fadli Nurrohman Susena 12018033
Dosen Pembimbing:
Arif Susanto, S.T., M.T.
Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
Dr. Joko Nugroho
This slides show some data and informations about infiltration measurements in the northern Bandung area.
Dataset here: https://itbdsti-my.sharepoint.com/:x:/g/personal/r-win_office_itb_ac_id/Ecj54pgvdwpBhym1-NM6txsBFp8-2b2PVle5sezeclTC0w?e=4yHHOz
Email me (d_erwin_irawan@yahoo.com) if the link fails
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...Dasapta Erwin Irawan
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran Daerah Pangalengan Bagian Selatan dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Oleh:
Fadli Nurrohman Susena 12018033
Dosen Pembimbing:
Arif Susanto, S.T., M.T.
Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
Dr. Joko Nugroho
This slides show some data and informations about infiltration measurements in the northern Bandung area.
Dataset here: https://itbdsti-my.sharepoint.com/:x:/g/personal/r-win_office_itb_ac_id/Ecj54pgvdwpBhym1-NM6txsBFp8-2b2PVle5sezeclTC0w?e=4yHHOz
Email me (d_erwin_irawan@yahoo.com) if the link fails
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan IklimDasapta Erwin Irawan
Materi ini adalah bagian dari Webinar berjudul "Di bawah bayang-bayang El-Nino" yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumia, Institut Teknologi Bandung.
Dalam acara tersebut ditampilkan dua orang narasumber lainnya, yaitu: Dr. Joko Wiratmo (FITB) dan Dr. Eddy Hermawan (BRIN).
Berbagi data sangat penting untuk pengembangan prediksi dan pemodelan iklim dengan beberapa alasan.
Pertama, model iklim kompleks dan membutuhkan jumlah data yang besar untuk dianalisis. Dengan berbagi data, para peneliti dapat menggabungkan sumber daya mereka dan membuat model yang lebih akurat dan dapat diandalkan.
Kedua, berbagi data memungkinkan para peneliti untuk membandingkan dan kontras model-model yang berbeda, yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan.
Ketiga, berbagi data dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola baru dalam data iklim, yang dapat digunakan untuk meningkatkan prediksi.
Terdapat beberapa tantangan dalam berbagi data, berikut tiga diantaranya:
Kepemilikan data: Siapa pemilik data? Siapa yang berhak membagikannya?
Kualitas data: Bagaimana kita dapat memastikan bahwa data tersebut akurat dan dapat diandalkan?
Akses data: Bagaimana kita dapat membuat data tersebut dapat diakses oleh para peneliti di seluruh dunia?
Meskipun tantangan-tantangan tersebut, berbagi data sangat penting untuk pengembangan prediksi dan pemodelan iklim. Dengan berbagi data, para peneliti dapat bekerja sama untuk menciptakan model yang lebih akurat dan dapat diandalkan yang dapat membantu kita memahami dan mengurangi perubahan iklim.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana berbagi data telah digunakan untuk meningkatkan prediksi dan pemodelan iklim:
Pada tahun 2015, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) meluncurkan Global Data Partnership for Climate Services (GDPS). GDPS adalah jaringan global penyedia dan pengguna data yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas data iklim untuk prediksi dan pemodelan iklim.
Pada tahun 2016, Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Nasional (NOAA) meluncurkan Program Climate Data Record (CDR). Program CDR adalah kumpulan rangkaian data iklim berkualitas tinggi yang tersedia secara gratis bagi para peneliti di seluruh dunia.
Pada tahun 2017, Panel Antar Negara tentang Perubahan Iklim (IPCC) merilis Laporan Penilaian Kelima mereka. Laporan IPCC didasarkan pada data dari ribuan ilmuwan di seluruh dunia.
Ini hanya beberapa contoh bagaimana berbagi data digunakan untuk meningkatkan prediksi dan pemodelan iklim. Saat kita terus menghadapi tantangan perubahan iklim, berbagi data akan menjadi semakin penting.
Website terkait: http://dasaptaerwin.net/wp/2023/06/materi-dan-siaran-pers-webinar-di-bawah-bayang-bayang-el-nino.html
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Dasapta Erwin Irawan
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Muzaimatul Musyarofah, Dasapta Erwin Irawan, dan Taat Setiawan
Tujuan
Mengetahui kondisi geologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kondisi hidrogeologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kualitas airtanah Kab. Kulon Progo berdasarkan parameter fisika dan kimia.
Batasan
Batasan dalam penelitian ini hanya meliputi area kerja Kab. Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data fisika pH, TDS, DHL dan data hidrokimia ion mayor meliputi kation yang diuji adalah Na+, Ca2+, Mg2+, K+ dan anion yang diuji adalah Cl- , SO42-, HCO3-, NO3-.
Abstract
Kulon Progo Regency is in the western part of the Special Province of Yogyakarta with an area of 586.3 km2, divided into 3 zones and 12 districts. The western side of the Kulon Progo region forms the Kulon Progo intrusion mountain, a large dome with a flat top and skewed wings called the "oblong dome". The central and southern parts of Kulon Progo have a faster population growth compared to the northern part. Problems regarding polluted groundwater have been reported several times by the local community, so research to test the quality of groundwater in Kulon Progo is needed. The method used in this research is multivariate analysis to test major 8 ions (four cations and four anions). There are 10 geomorphological units: the Kulon Progo Intrusive Mountains, Kulon Progo Pyroclastic Lava Flow Hills, Jonggrangan Plateau, Sentolo Homocline Ridge, Lava Flow Plain, Coluvial Plain, Alluvial Plain, Kulon Progo Beach Ridge, and Kulon Progo Beach Dunes. The stratigraphy of the study area consists of 12 (twelve) unofficial units in order of old to young, which are the Sandstone and Claystone Units, Ansdesite Unit, Volcanic Breccia Unit, Lava Unit, Limestone and Unit, Tuff and Tuff Sandstone Unit, Limestone Unit and Tuffaceous Sandstone, Tuff and Lava Units, Pebbled Silt Sand Units, River Alluvial Sand-Silt Units, River Alluvial Clay-Silt Units, and Beach Alluvial Sand Units. The research area is divided into 6 (six) aquifer units, namely Volcano Breccia Aquifer, Limestone-Sandstone Aquifer, Tuff and Lava Aquifer, Clay-Silt Aquifer, Sand-Silt Aquifer, and Sand Aquifer. There are 25 water samples that met the pH parameters based on drinking water quality standards, there are 5 samples that had TDS values above the permissible standards. The results of TDS interpolation in studies prior to 2022 show an increase in each district, especially in the southern part of Kulon Progo. In determining the quality of groundwater for irrigation by testing Na%, there are 24 samples with excellent-permissible status and 1 sample unsuitable. In the SAR test, there are 24 excellent samples and 1 good sample. In the SRC test, there are 22 good samples, 2 doubtful samples, and 1 unsuitable sample.
Keywords: Kulon Progo, groundwater, aquifer, drinking water, irrigation.
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...Dasapta Erwin Irawan
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEMINAR KEMAJUAN 3
VALIDASI NILAI KELAS DAN MODEL ANP, KUESIONER, PEMBOBOTAN ANP DAN OVERLAY PETA
Penulis: Yuniarti Ulfa
Promotor: Prof. Deny Juanda Puradimaja, Prof. B. Kombaitan, Dr. Dasapta Erwin Irawan
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...Dasapta Erwin Irawan
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
KONSENTRASI HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
CINDI FATIKASARI NIM. 175060401111033
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG
2022
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...Dasapta Erwin Irawan
The role of the Mahakam River in society is undeniably vital because it is the cornerstone of product distribution channels from upstream to downstream, namely forestry, agricultural, and even mining commodities. Especially with the National Capital (IKN) plan, the Mahakam River is in a buffer zone. Satellite imagery in Mahakam is available in various seamless access, including those of the National Research and Innovation Agency (BRIN) and the United States Geological Survey (USGS). This study provides an overview of Mahakam Watershed's dynamics through Landsat Imagery's perspective. The Landsat observation is preliminary research from a research grant in Geomorphometry of the Mahakam Watershed, utilizing Landsat image data by combining bands 7, 5, and 3 for Landsat 8 OLI/TIRS (Land Satellite 8 Operational Land Imager and Thermal Infrared Sensor) and bands 7, 4, and 2 as Landsat 5 STM (Land Satellite 5 Sensor Thematic Mapper). The study examines the pattern and changes in the direction of the Mahakam River flow, as well as the phenomenon of the presence of three lakes. So, to the results of the identification, the Mahakam Watershed is divided into three sub-watersheds, upstream, central, and downstream. The Central sub-watershed is characterized by the presence of three natural lakes parallel to the change in flow direction caused by tectonic processes. The impact narrows the river channel, so the velocity experiences a backwash effect and anastomosing reach. Meanwhile, from the morphography aspect, the three lakes in the Mahakam Watershed are in the half-graben framework due to the second strain of the formation of Samarinda Anticlinorium. This research will continue to the measurement, calculation, and modeling stages to have more comprehensive benefits in predicting flood and drought hazards from the dynamics of the Mahakam Watershed.
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICSDasapta Erwin Irawan
Flash floods in the Saka River (part of the KUSW) struck Muara Dua District with a population of 177.47 people/km2 on May 8th, 2020, due to increased rainfall intensity and land cover changes upstream. Based on this incident, this research will examine hydraulic parameters that directly implications for potential flooding. The rainfall intensity analysis was based on calculations from the Gumbel-Sherman equation in the baseline period 2011-2020. Then the parameters of the runoff coefficient consisting of the slope, land cover, and type of lithology are analyzed by the Hassing method. The results of the rainfall intensity analysis showed that the lowest intensity occurred in August while the highest power occurred in November and April. The runoff coefficient of 53% has implications for peak flow discharge which has an average increase of 11.6%. Flood simulation in KUSW modeled with Hydrologic Engineering Center-River Analysis System (HEC-RAS) software shows 174.4 km2 potential flooding in the five years of the return period and 200 km2 in the ten years of the return period. This analysis model is used as a preventive effort and reduces the negative impact around KUSW.
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Berikut ini adalah dokumen yang mendokumentasikan visi, misi, kontribusi, serta rencana ke depan saya sebagai calon Lektor Kepala.
Dokumen ini adalah pelengkap berkas usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala.
1. ANALISIS KONDISI HIDROGEOLOGI
KAWASAN PANTAI MUTUN,
KABUPATEN PESAWARAN,
PROVINSI LAMPUNG
AHMAD FAIRUZ APRISNA – 12016013
TUGAS AKHIR B
Dosen Pembimbing: Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
1
4. Latar Belakang
• Mayoritas penduduk memanfaatkan air tanah untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
• Sementara ada indikasi intrusi air laut telah terjadi di pemukiman
penduduk dekat pantai.
• Belum adanya penelitian yang khusus menelaah intrusi air laut di
daerah penelitian.
4
5. Tujuan Penelitian
• Menentukan tatanan geologi di Kawasan Pantai Mutun
• Memetakan kondisi hidrogeologinya, serta
• Menentukan persebaran intrusi air laut di akuifer tak tertekan (akuifer
dangkal).
5
6. Lokasi Penelitian
Peta lokasi daerah penelitian
• Berlokasi di daerah Kota
Bandarlampung dan Kabupaten
Pesawaran.
• Koordinat UTM 9395200-9389000 mN
dan 524300-529500 mE zona 48S
• Luas: 32,24 km2 (6,2km x 5,2km).
• Elevasi: 0-432 mdpl.
6
7. Diagram Alir
Tahap Analisa Data
Tahap Penulisan Laporan Tugas Akhir
Tahap Pemetaan
Tahap Persiapan
Keterangan
Mulai/Selesai
Proses
Masukan/Keluaran
7
14. Stratigrafi
Daerah penelitian dibagi menjadi empat
satuan batuan (dari tua ke muda):
• Satuan Breksi
• Satuan Tuf
• Satuan Lava Andesit
• Satuan Endapan Aluvial
14
15. Satuan Breksi
Satuan ini terdiri dari breksi dan batupasir.
Kehadiran batupasir pada satuan ini berada di
bagian bawah ke tengah dari satuan. Lalu kembali
muncul di bagian tengah ke atas satuan dengan
terdapatnya fragmen andesit.
Lingkungan pengendapan satuan ini adalah
lingkungan darat dengan morfologi berupa
lembahan dengan ketinggian 50 - 115 mdpl.
Fragmen andesit pada satuan breksi
15
16. Satuan Breksi
• Breksi, berwarna abu-abu kecoklatan, fragmen berupa andesit
berukuran kerikil-bongkah, menyudut tanggung-menyudut, sortasi
buruk, kemas terbuka, matriks berupa kuarsa dan plagioklas,
berukuran pasir halus-pasir sedang
16
17. Satuan Breksi
• Batupasir, berwarna abu-abu, fragmen berupa kuarsa, plagioklas, dan
litik, berukuran pasir halus-pasir sedang, membundar tanggung-
membundar, sortasi baik, kemas tertutup, porositas baik, terdapat
struktur laminasi sejajar
17
18. Satuan Breksi
Penentuan umur didasarkan pada kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang. Satuan Breksi dapat disetarakan
dengan Formasi Tarahan (Mangga, 1993) yang berumur Paleosen-
Oligosen. Secara stratigrafi, satuan ini berada di bagian paling bawah di
daerah penelitian.
18
19. Satuan Tuf
Satuan ini terdiri dari tuf litik. Singkapan tuf yang ditemukan di satuan
ini cenderung tidak segar. Persebaran tuf pada satuan ini dapat
diidentifikasi dari kesamaan kondisi tanah pada sekitar singkapan.
Morfologi pada satuan ini berupa bukit dengan ketinggian 0-70 mdpl
dan berada di bagian selatan dari Pantai Mutun.
19
20. Satuan Tuf
• Tuf litik, berwarna putih, sedikit lapuk, fragmen berukuran debu
halus-debu kasar, matriks debu halus, porositas baik, sortasi baik, non
karbonatan
20
21. Satuan Tuf
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Tuf dapat disetarakan dengan
Formasi Lampung (Mangga, 1993)
yang berumur Pleistosen. Secara
stratigrafi, satuan ini berada diatas
Satuan Breksi
breksi
tuf
Kontak breksi dan tuf di lokasi GL-16 (sub-crop)
21
22. Satuan Lava Andesit
Satuan ini terdiri dari andesit. Satuan ini merupakan satuan yang paling
luas di permukaan daerah penelitian. Terdapat struktur autobreccia
dan kekar berlembar.
Satuan berbentuk punggungan dengan ketinggian 12-432 mdpl di
daerah penelitian.
Struktur autobreccia Struktur kekar berlembar 22
23. Satuan Lava Andesit
• Andesit, berwarna abu-abu terang, porfiritik-afanitik, fenokris
plagioklas dan biotit berukuran 0,5-2 mm, euhedral-subhedral,
masadasar berupa mineral mafik
23
24. Satuan Lava Andesit
Penentuan umur didasarkan pada
kesamaan ciri litologi dengan Peta
Geologi Lembar Tanjungkarang.
Satuan Lava Andesit dapat
disetarakan dengan Endapan
Gunungapi Muda (Mangga, 1993)
yang berumur Holosen.
breksi
andesit
B T
Kontak breksi dan andesit di lokasi GL-24
24
25. Satuan Endapan Aluvial
Satuan ini terdiri dari material lepas, berukuran pasir-kerikil, dengan
bentuk butir membundar, yang terdiri dari kuarsa, kalsit, plagioklas,
dan cangkang hewan.
Satuan ini berumur holosen dan diendapkan di daerah pantai secara
tidak selaras dengan batuan yang lebih tua.
T B S U
25
28. Mata Air dan Sumur
Mata air (MA-1) Sumur gali (SM-20, kedalaman 0,84m) Sumur bor (SM-14, kedalaman ±3m)
28
29. Parameter Intrusi Air Laut
Kriteria Penilaian Total Dissolved Solid (TDS)
Mc Nelly dkk, dalam Effendi (2003)
Persyaratan kualitas air minum berdasarkan PerMenKes RI Nomor:492/MENKES/PER/IV/2010
pH : 6,6-8,5
TDS : <500 mg/L
29
38. PERIODE PALEOSEN-OLIGOSEN
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi deformasi berupa sesar naik
di selatan daerah penelitian, menyebabkan
Perubahan kedudukan pada satuan breksi
38
Terjadi erosi pada
satuan breksi
40. PERIODE HOLOSEN 1
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Aliran lava yang mengalir
ke arah timur
Terbentuk satuan lava andesit
40
41. PERIODE HOLOSEN 2
SELATAN UTARA
Gunung Pesawaran
Terjadi erosi sehingga satuan
breksi tersingkap ke permukaan
Air laut dari sebelah timur
membawa material pantai
Terbentuk satuan endapan aluvial
41
43. Kesimpulan
• Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat satuan batuan tidak resmi,
yaitu Satuan Breksi, Satuan Tuf, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Endapan Aluvial
• Besar nilai TDS pada daerah penelitian yaitu 93-4033 ppm. Besar nilai pH pada
daerah penelitian yaitu 7,04-7,79. Berdasarkan peta persebaran salinitas, terdapat
enam sumur yang terindikasi mengalami intrusi air laut, yaitu pada sumur SM-4
(4033 ppm), SM-13 (1502 ppm), SM-14 (2738 ppm), SM-16 (3550 ppm), SM-17
(1261 ppm), dan SM-25 (1925 ppm).
• Sejarah Geologi pada daerah penelitian terbagi atas empat periode, yaitu Periode
Paleosen-Oligosen, Periode Pleistosen, Periode Holosen 1, dan Periode Holosen 2
43