MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...Dasapta Erwin Irawan
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEMINAR KEMAJUAN 3
VALIDASI NILAI KELAS DAN MODEL ANP, KUESIONER, PEMBOBOTAN ANP DAN OVERLAY PETA
Penulis: Yuniarti Ulfa
Promotor: Prof. Deny Juanda Puradimaja, Prof. B. Kombaitan, Dr. Dasapta Erwin Irawan
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAW...Dasapta Erwin Irawan
MODEL KESESUAIAN POLA RUANG BERBASIS GEOLOGI TERINTEGRASI SOSIOEKONOMI DI KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN, KABUPATEN BANDUNG BARAT
SEMINAR KEMAJUAN 3
VALIDASI NILAI KELAS DAN MODEL ANP, KUESIONER, PEMBOBOTAN ANP DAN OVERLAY PETA
Penulis: Yuniarti Ulfa
Promotor: Prof. Deny Juanda Puradimaja, Prof. B. Kombaitan, Dr. Dasapta Erwin Irawan
PENILAIAN KUALITAS AIR TANAH MELALUI ANALISIS INDEKS KUALITAS AIR TANAH DI CE...DasaptaErwinIrawan
Air tanah rentan terhadap kontaminasi yang disebabkan oleh peningkatan populasi
dan manajemen air tanah yang belum efektif. Metode indeks kualitas air tanah
berbasis SIG digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat
kontaminasi di Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman. Parameter yang
digunakan adalah kualitas air tanah, kondisi geologi, hidrogeologi, dan penggunaan
lahan (pertanian, permukiman, hutan, dan industri) yang diperkirakan pengaruhnya
pada setiap titik sampel.
Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman tersusun atas dua formasi batuan
sedimen, empat formasi batuan vulkanik, dan satu formasi batuan intrusi. Analisis
dilakukan terhadap data kualitas air tanah tak tertekan dari Badan Geologi
Indonesia yang tersusun atas batuan vulkanik (tahun 2010). Kami menganalisis
sembilan parameter: ZPT, NO3-
, Ca2+
, Mg2+
, Na+
, Cl-
, K+
, SO42-
, dan kesadahan
yang berasal dari 34 sumur. Sebanyak 32 sampel memiliki kualitas yang memenuhi
standar Permenkes dan WHO serta dua sampel memiliki nilai ZPT sedikit di atas
standar.
Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa kondisi geologi (jenis batuan,
aktivitas vulkanisme) serta aktivitas manusia (dicerminkan dengan tata guna lahan)
belum memengaruhi kualitas air tanah. Peta ini di masa mendatang dapat diperbarui
datanya untuk mengevaluasi dampak penggunaan lahan dalam skema pengelolaan
air tanah.
Kata kunci: kualitas air tanah, kontaminasi, manajemen air tanah, SIG , Cekungan
Air Tanah Yogyakarta-Sleman.
---
Groundwater is vulnerable to contamination due to population increase and
ineffective groundwater management. The GIS-based groundwater quality index
method was used in this study to identify the level of contamination in the
Yogyakarta-Sleman Groundwater Basin. The parameters used are groundwater
quality, geological conditions, hydrogeology, and land use (agriculture,
settlements, forests, and industry) which later to be considered the varying degree
of its effects on groundwater contamination.
The Yogyakarta-Sleman Groundwater Basin is composed of two sedimentary rock
formations, four volcanic rock formations, and one intrusive rock formation. The
analysis was carried out on unconfined groundwater quality data from the
Indonesian Geological Agency which was composed of volcanic rocks (in 2010).
We analyzed nine parameters: TDS, NO3-
, Ca2+
, Mg2+
, Na+
, Cl-
, K+
, SO42-
, and
hardness from 34 wells. A total of 32 samples has quality that met the Permenkes
and WHO standards and two sample has TDS value slightly above the standard.
These conditions indicate that geological conditions (rock types, volcanism
activity) and human activities (reflected by land use) have not affected groundwater
quality. This map can be updated in the future to evaluate land use impacts in
groundwater management program.
Keywords: groundwater quality, groundwater management, GIS, YogyakartaSleman Groundwater Basin.
PENILAIAN KUALITAS AIR TANAH MELALUI ANALISIS INDEKS KUALITAS AIR TANAH DI CE...DasaptaErwinIrawan
Air tanah rentan terhadap kontaminasi yang disebabkan oleh peningkatan populasi
dan manajemen air tanah yang belum efektif. Metode indeks kualitas air tanah
berbasis SIG digunakan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi tingkat
kontaminasi di Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman. Parameter yang
digunakan adalah kualitas air tanah, kondisi geologi, hidrogeologi, dan penggunaan
lahan (pertanian, permukiman, hutan, dan industri) yang diperkirakan pengaruhnya
pada setiap titik sampel.
Cekungan Air Tanah Yogyakarta-Sleman tersusun atas dua formasi batuan
sedimen, empat formasi batuan vulkanik, dan satu formasi batuan intrusi. Analisis
dilakukan terhadap data kualitas air tanah tak tertekan dari Badan Geologi
Indonesia yang tersusun atas batuan vulkanik (tahun 2010). Kami menganalisis
sembilan parameter: ZPT, NO3-
, Ca2+
, Mg2+
, Na+
, Cl-
, K+
, SO42-
, dan kesadahan
yang berasal dari 34 sumur. Sebanyak 32 sampel memiliki kualitas yang memenuhi
standar Permenkes dan WHO serta dua sampel memiliki nilai ZPT sedikit di atas
standar.
Kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa kondisi geologi (jenis batuan,
aktivitas vulkanisme) serta aktivitas manusia (dicerminkan dengan tata guna lahan)
belum memengaruhi kualitas air tanah. Peta ini di masa mendatang dapat diperbarui
datanya untuk mengevaluasi dampak penggunaan lahan dalam skema pengelolaan
air tanah.
Kata kunci: kualitas air tanah, kontaminasi, manajemen air tanah, SIG , Cekungan
Air Tanah Yogyakarta-Sleman.
---
Groundwater is vulnerable to contamination due to population increase and
ineffective groundwater management. The GIS-based groundwater quality index
method was used in this study to identify the level of contamination in the
Yogyakarta-Sleman Groundwater Basin. The parameters used are groundwater
quality, geological conditions, hydrogeology, and land use (agriculture,
settlements, forests, and industry) which later to be considered the varying degree
of its effects on groundwater contamination.
The Yogyakarta-Sleman Groundwater Basin is composed of two sedimentary rock
formations, four volcanic rock formations, and one intrusive rock formation. The
analysis was carried out on unconfined groundwater quality data from the
Indonesian Geological Agency which was composed of volcanic rocks (in 2010).
We analyzed nine parameters: TDS, NO3-
, Ca2+
, Mg2+
, Na+
, Cl-
, K+
, SO42-
, and
hardness from 34 wells. A total of 32 samples has quality that met the Permenkes
and WHO standards and two sample has TDS value slightly above the standard.
These conditions indicate that geological conditions (rock types, volcanism
activity) and human activities (reflected by land use) have not affected groundwater
quality. This map can be updated in the future to evaluate land use impacts in
groundwater management program.
Keywords: groundwater quality, groundwater management, GIS, YogyakartaSleman Groundwater Basin.
Pentingnya Berbagi Data untuk Pengembangan Prediksi dan Pemodelan IklimDasapta Erwin Irawan
Materi ini adalah bagian dari Webinar berjudul "Di bawah bayang-bayang El-Nino" yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumia, Institut Teknologi Bandung.
Dalam acara tersebut ditampilkan dua orang narasumber lainnya, yaitu: Dr. Joko Wiratmo (FITB) dan Dr. Eddy Hermawan (BRIN).
Berbagi data sangat penting untuk pengembangan prediksi dan pemodelan iklim dengan beberapa alasan.
Pertama, model iklim kompleks dan membutuhkan jumlah data yang besar untuk dianalisis. Dengan berbagi data, para peneliti dapat menggabungkan sumber daya mereka dan membuat model yang lebih akurat dan dapat diandalkan.
Kedua, berbagi data memungkinkan para peneliti untuk membandingkan dan kontras model-model yang berbeda, yang dapat membantu mereka mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan.
Ketiga, berbagi data dapat membantu mengidentifikasi tren dan pola baru dalam data iklim, yang dapat digunakan untuk meningkatkan prediksi.
Terdapat beberapa tantangan dalam berbagi data, berikut tiga diantaranya:
Kepemilikan data: Siapa pemilik data? Siapa yang berhak membagikannya?
Kualitas data: Bagaimana kita dapat memastikan bahwa data tersebut akurat dan dapat diandalkan?
Akses data: Bagaimana kita dapat membuat data tersebut dapat diakses oleh para peneliti di seluruh dunia?
Meskipun tantangan-tantangan tersebut, berbagi data sangat penting untuk pengembangan prediksi dan pemodelan iklim. Dengan berbagi data, para peneliti dapat bekerja sama untuk menciptakan model yang lebih akurat dan dapat diandalkan yang dapat membantu kita memahami dan mengurangi perubahan iklim.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana berbagi data telah digunakan untuk meningkatkan prediksi dan pemodelan iklim:
Pada tahun 2015, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) meluncurkan Global Data Partnership for Climate Services (GDPS). GDPS adalah jaringan global penyedia dan pengguna data yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas data iklim untuk prediksi dan pemodelan iklim.
Pada tahun 2016, Administrasi Oseanografi dan Atmosfer Nasional (NOAA) meluncurkan Program Climate Data Record (CDR). Program CDR adalah kumpulan rangkaian data iklim berkualitas tinggi yang tersedia secara gratis bagi para peneliti di seluruh dunia.
Pada tahun 2017, Panel Antar Negara tentang Perubahan Iklim (IPCC) merilis Laporan Penilaian Kelima mereka. Laporan IPCC didasarkan pada data dari ribuan ilmuwan di seluruh dunia.
Ini hanya beberapa contoh bagaimana berbagi data digunakan untuk meningkatkan prediksi dan pemodelan iklim. Saat kita terus menghadapi tantangan perubahan iklim, berbagi data akan menjadi semakin penting.
Website terkait: http://dasaptaerwin.net/wp/2023/06/materi-dan-siaran-pers-webinar-di-bawah-bayang-bayang-el-nino.html
ANALISIS KONDISI HIDROGEOLOGI KAWASAN PANTAI MUTUN, KABUPATEN PESAWARAN,
PROVINSI LAMPUNG
Oleh
Ahmad Fairuz Aprisna NIM: 12016013
Pembimbing: Dasapta Erwin Irawan
ABSTRAK
Studi geologi dan hidrogeologi dilakukan di Kawasan Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas daerah penelitian seluas 32,24 km2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan tatanan geologi di Kawasan Pantai Mutun, memetakan kondisi hidrogeologinya, serta menentukan persebaran intrusi air laut di akuifer tak tertekan. Metodologi yang digunakan yaitu pengambilan data lapangan dan analisis kualitas airtanah dengan TDS dan pH. Daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan batuan tidak resmi, yaitu Satuan Breksi, Satuan Tuf, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Endapan Aluvial. Nilai TDS pada daerah penelitian yaitu 93-4033 ppm. Nilai pH pada daerah penelitian yaitu 7,04-7,79. Airtanah pada daerah penelitian terbagi menjadi empat zona berdasarkan parameter intrusi air laut, yaitu Zona Air Tawar dan Layak Minum, Zona Air Tawar, Zona Agak Asin, dan Zona Sedang. Terdapat enam sumur pada daerah penelitian yang berada di Zona Agak Asin dan Zona Sedang. Sumur tersebut terindikasi mengalami intrusi air laut.
Kata Kunci: Pantai Mutun, TDS, pH, intrusi air laut
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Si...Dasapta Erwin Irawan
Analisis Kualitas Airtanah Dengan Statistik Multivariat Untuk Identifikasi Sistem Hidrogeologi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulis: Muzaimatul Musyarofah, Dasapta Erwin Irawan, dan Taat Setiawan
Tujuan
Mengetahui kondisi geologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kondisi hidrogeologi Kab. Kulon Progo
Mengetahui kualitas airtanah Kab. Kulon Progo berdasarkan parameter fisika dan kimia.
Batasan
Batasan dalam penelitian ini hanya meliputi area kerja Kab. Kulon Progo. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data fisika pH, TDS, DHL dan data hidrokimia ion mayor meliputi kation yang diuji adalah Na+, Ca2+, Mg2+, K+ dan anion yang diuji adalah Cl- , SO42-, HCO3-, NO3-.
Abstract
Kulon Progo Regency is in the western part of the Special Province of Yogyakarta with an area of 586.3 km2, divided into 3 zones and 12 districts. The western side of the Kulon Progo region forms the Kulon Progo intrusion mountain, a large dome with a flat top and skewed wings called the "oblong dome". The central and southern parts of Kulon Progo have a faster population growth compared to the northern part. Problems regarding polluted groundwater have been reported several times by the local community, so research to test the quality of groundwater in Kulon Progo is needed. The method used in this research is multivariate analysis to test major 8 ions (four cations and four anions). There are 10 geomorphological units: the Kulon Progo Intrusive Mountains, Kulon Progo Pyroclastic Lava Flow Hills, Jonggrangan Plateau, Sentolo Homocline Ridge, Lava Flow Plain, Coluvial Plain, Alluvial Plain, Kulon Progo Beach Ridge, and Kulon Progo Beach Dunes. The stratigraphy of the study area consists of 12 (twelve) unofficial units in order of old to young, which are the Sandstone and Claystone Units, Ansdesite Unit, Volcanic Breccia Unit, Lava Unit, Limestone and Unit, Tuff and Tuff Sandstone Unit, Limestone Unit and Tuffaceous Sandstone, Tuff and Lava Units, Pebbled Silt Sand Units, River Alluvial Sand-Silt Units, River Alluvial Clay-Silt Units, and Beach Alluvial Sand Units. The research area is divided into 6 (six) aquifer units, namely Volcano Breccia Aquifer, Limestone-Sandstone Aquifer, Tuff and Lava Aquifer, Clay-Silt Aquifer, Sand-Silt Aquifer, and Sand Aquifer. There are 25 water samples that met the pH parameters based on drinking water quality standards, there are 5 samples that had TDS values above the permissible standards. The results of TDS interpolation in studies prior to 2022 show an increase in each district, especially in the southern part of Kulon Progo. In determining the quality of groundwater for irrigation by testing Na%, there are 24 samples with excellent-permissible status and 1 sample unsuitable. In the SAR test, there are 24 excellent samples and 1 good sample. In the SRC test, there are 22 good samples, 2 doubtful samples, and 1 unsuitable sample.
Keywords: Kulon Progo, groundwater, aquifer, drinking water, irrigation.
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN M...Dasapta Erwin Irawan
POLA INTERAKSI AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN SUNGAI BEJI DI WILAYAH KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
KONSENTRASI HIDROLOGI DAN LINGKUNGAN
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T.)
CINDI FATIKASARI NIM. 175060401111033
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG
2022
A LandSAT-driven approach to describe meander stream phenomenon in Mahakam Wa...Dasapta Erwin Irawan
The role of the Mahakam River in society is undeniably vital because it is the cornerstone of product distribution channels from upstream to downstream, namely forestry, agricultural, and even mining commodities. Especially with the National Capital (IKN) plan, the Mahakam River is in a buffer zone. Satellite imagery in Mahakam is available in various seamless access, including those of the National Research and Innovation Agency (BRIN) and the United States Geological Survey (USGS). This study provides an overview of Mahakam Watershed's dynamics through Landsat Imagery's perspective. The Landsat observation is preliminary research from a research grant in Geomorphometry of the Mahakam Watershed, utilizing Landsat image data by combining bands 7, 5, and 3 for Landsat 8 OLI/TIRS (Land Satellite 8 Operational Land Imager and Thermal Infrared Sensor) and bands 7, 4, and 2 as Landsat 5 STM (Land Satellite 5 Sensor Thematic Mapper). The study examines the pattern and changes in the direction of the Mahakam River flow, as well as the phenomenon of the presence of three lakes. So, to the results of the identification, the Mahakam Watershed is divided into three sub-watersheds, upstream, central, and downstream. The Central sub-watershed is characterized by the presence of three natural lakes parallel to the change in flow direction caused by tectonic processes. The impact narrows the river channel, so the velocity experiences a backwash effect and anastomosing reach. Meanwhile, from the morphography aspect, the three lakes in the Mahakam Watershed are in the half-graben framework due to the second strain of the formation of Samarinda Anticlinorium. This research will continue to the measurement, calculation, and modeling stages to have more comprehensive benefits in predicting flood and drought hazards from the dynamics of the Mahakam Watershed.
DELINEATION OF FLOOD-PRONE AREAS THROUGH THE PERSPECTIVE OF RIVER HYDRAULICSDasapta Erwin Irawan
Flash floods in the Saka River (part of the KUSW) struck Muara Dua District with a population of 177.47 people/km2 on May 8th, 2020, due to increased rainfall intensity and land cover changes upstream. Based on this incident, this research will examine hydraulic parameters that directly implications for potential flooding. The rainfall intensity analysis was based on calculations from the Gumbel-Sherman equation in the baseline period 2011-2020. Then the parameters of the runoff coefficient consisting of the slope, land cover, and type of lithology are analyzed by the Hassing method. The results of the rainfall intensity analysis showed that the lowest intensity occurred in August while the highest power occurred in November and April. The runoff coefficient of 53% has implications for peak flow discharge which has an average increase of 11.6%. Flood simulation in KUSW modeled with Hydrologic Engineering Center-River Analysis System (HEC-RAS) software shows 174.4 km2 potential flooding in the five years of the return period and 200 km2 in the ten years of the return period. This analysis model is used as a preventive effort and reduces the negative impact around KUSW.
Visi dan Misi Calon Lektor Kepala - Dasapta Erwin
Berikut ini adalah dokumen yang mendokumentasikan visi, misi, kontribusi, serta rencana ke depan saya sebagai calon Lektor Kepala.
Dokumen ini adalah pelengkap berkas usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala.
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran...Dasapta Erwin Irawan
Hidrogeologi, Analisis Kualitas, dan Kerentanan Air Tanah terhadap Pencemaran Daerah Pangalengan Bagian Selatan dan Sekitarnya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Oleh:
Fadli Nurrohman Susena 12018033
Dosen Pembimbing:
Arif Susanto, S.T., M.T.
Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T.
Dr. Joko Nugroho
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
7. Bidang
Hidrogeologi: urban-hydrogeology
Instrumen geologi: konverter mikroskop digital, data loging
Geologi teknik: pemodelan gerakan tanah
Geologi lingkungan: implementasi geopark
Geologi batumulia: atlas batumulia
Geoarkeologi: paleoekologi untuk prediksi masa depan,
8. Program Utama:
1. Geologi dan Climate Change
2. Ketahanan Energi
3. Ketahanan Air
4. Geologi Lingkungan dan Geokonservasi
5. Geologi untuk Infrastruktur dan Kebencanaan
6. Geologi Batumulia
7. Instrumentasi Geologi
9. Geologi dan Climate Change:
• Kajian quaternary climate change di zona Kendeng
• Kajian quaternary climate change di zona Rembang
• Clean Development Mechanism (CDM)
10. Ketahanan Energi:
• Geotermal:
Eksplorasi (kajian geologi, geokimia dan geofisika)
Kondisi surface dan subsurface
❖ Hidden geothermal system
Scaling dan korosi
Volcanic gases
Aplikasi metoda geolistrik dan pengembangan
metoda untuk pengambilan data dan pengolahan
data sampai dengan kedalaman sekitar 1000
11. Ketahanan Energi:
• Batubara:
Penelitian batubara untuk pembuatan cooking coal
(kokas)
• Migas:
Aplikasi metoda geolistrik dan pengembangan
metoda untuk pengambilan data dan pengolahan
data sampai dengan kedalaman sekitar 1000 m
Analisis overpressure dan perangkap hidrodinamik di
cekungan-cekungan sedimen di Indonesia
12. Ketahanan Air:
• Urban-hidrogeologi
Pengaruh penurunan muka airtanah terhadap umur
airtanah menggunakan analisis hidrogeokimia
Analisis sumber dan mekanisme pelemahan
kontaminasi nitrat pada sistem airtanah
Hidrogeologi dan biodiversitas di bantaran sungai
• Penentuan daerah resapan berdasarkan analisis isotop,
rekahan, dan kaitannya dengan neraca air
• Karakteristik hidrogeokimia dalam proses amblesan
tanah
13. Geologi Lingkungan dan Geokonservasi
• Kajian geologi lingkungan kawasan karst
• Kajian geokonservasi untuk pengembangan
geowisata dan geopark
• Analisis lingkungan purba untuk prediksi
perubahan lingkungan di masa depan
• Penelitian pantai selatan Jawa Barat untuk
pendidikan geologi kelautan
14. Geologi Teknik untuk Infrastruktur dan
Kebencanaan:
• Penyusunan informasi geologi sebagai
guidance dalam kegiatan pengembangan
infrastruktur
• Pengembangan standar investigasi geologi
teknik di Indonesia
• Penelitian geologi teknik tropika (tropical
engineering geology)
• Pemodelan analog dan analitik untuk
prediksi kejadian longsoran
15. Geologi Batumulia
• Penyusunan atlas batumulia Indonesia
• Membuat museum mineral, fosil dan batumulia di
Prodi Teknik Geologi
16. Instrumen geologi
• Smart G-Box untuk pemantauan dan forensik
kejadian longsoran
• Peningkatan daya guna mikroskop tua berbasis
digital dan sistem daring. Digital Enhanced system
camera of old microscope (DESCOM)
• Data logger:
• geolistrik untuk industri migas dan geotermal
(LVG MAM)
• air tanah untuk pemantauan lingkungan
• Pompa airtanah tenaga angin
• Hot water and gas sampler
17. 1. Publikasi
2. Laporan kegiatan
3. Penyusunan proposal
4. Model hasil penelitian
5. Diseminasi hasil kegiatan
6. Kenaikan Pangkat