SlideShare a Scribd company logo
SAID MUZAMBIQ 
GEOLOGI ITM’12 
MODUL 2
• Tipe 
GEOKIMIA 
EKSPLORASI 
Survei Batuan 
Batuan induk 
Survei Gosan 
Survei Soil 
Survei Ocean 
Survei Minyak 
& Gas 
Survei 
Biogeokimia 
Survei Air 
Survei Strem 
Sedimen 
RUANG LINGKUP
■ Survei Batuan Induk 
☺Mengenal mandala metallogen 
- dapat diketahui daerah yang mengandung 
mineral bijih 
- untuk memperkirakan jenis bijih yang akan 
dieksplorasi, misal : pada batuan peridotit, 
olivinit, anortit adalah daerah yang serasi bagi 
mineralisasi sulfida Ni – Cu 
☺Menganalisa lebih lanjut kemungkinan2 apakah 
batuan induk tersebut termineralisasi sempurna 
atau tidak termineralisasi
• Survey batuan dapat dilakukan sendiri untuk mendeteksi 
kemungkinan dispersi primer yang berasosiasi dengan 
bijih. Survey batuan dapat digunakan untuk prospeksi 
mineralisasi pada kondisi berikut : 
1. Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan 
dasar yang luas (contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat 
dijumpai pada lingkaran alterasi yang ekstensif mengitari 
bijih hidrotermal). 
2. Prospeksi untuk endapan yang luas berkadar rendah 
(contohnya endapan Cu yang tersebar atau endapan Sn 
yang tersebar) yang pengenalannya tidak mungkin 
dilakukan dari contoh setangan karena kadarnya rendah 
atau mineral yang dicari tidak terlihat. 
• Pengambilan conto batuan bisa dilakukan dengan chip 
sampling secara acak pada singkapan atau dengan 
pemboran dengan pola grid (bor auger untuk kedalaman 
yang kecil, atau dengan rotary percussion untuk daerah 
yang overburdennya tebal). Conto batuan, yang 
diperoleh digerus dan diayak. Fraksi –80 mesh, 
dianalisis.
Survei Gossan 
☺Merupakan survei batuan induk yang 
mengalami pelapukan dan termineralisasi 
oleh mineral sulfida logam seperti : 
- Timbal (Pbs) - Seng (ZnS) 
- Tembaga (Cu FeS2) - Besi (FeS) 
☺ Pelapukan akan membentuk endapan 
sulfida yang disebut “GOSSAN” 
☺ Sangat membantu dalam melokalisir 
endapan cebakan sulfida logam
■ Survei Soil 
Survei soil dipakai secara luas pada kegiatan prospecting  disebabkan anomali 
geokimia memperlihatkan petunjuk yang kontras dan jarang bergeser jauh dari 
batuan induk sebagai sumber anomalinya. 
Teknik penyontoan tanah yang dipakaiumumnya ada dua yaitu : 
– Mengikuti punggungan bukit suatu daerah aliran 
zona anomali (ridge and spur ), 
– Mengikuti pola kisi-kisi (grid ). 
• Kerapatan contoh tanah 
• Kerapatan penyontoan pada punggungan bukit umumnya tiap 50 m 
sementara pada teknik kisi-kisi (grid ) interval penyontoan berkisar 
antara 25x 50 m sampai 50 x 100 m. 
• Penentuan arah lajur kisi-kisi pada endapan tipe urat harus 
memotong arah umum jurus urat. 
• Titik pengambilan conto tanah pada teknik kisi-kisi umumnya juga 
sebagai titik pengamatan geofisika.
Pofil tanah
Survei Stream Sedimen 
Sampel endapan sungai aktif yg digunakan umumnya fraksi -80 mesh, 
dan sampel konsentrat dulang 
• Pada tahap survei tinjau dan prospeksi, metoda yang lazim 
digunakan adalah geokimia endapan sungai. 
• Prinsip dasar metoda ini adalah memilih daerah prospek yang 
tercermin pada zona anomali geokimia unsur tertentu.Penentuan 
titik pengambilan conto dirancangsedemikian rupa sehingga setiap 
conto mewakili suatudaerah aliran (catchment area) tertentu. 
• Perlu mempertimbangkan kerapatan (density ) conto (perbandingan 
antara jumlah conto dengan luas arealtertentu). Kerapatan conto 
tergantung tingkat (tahap) penyelidikan; makin tinggi tahap 
penyelidikan makadensity conto semakin besar (pemercontoan 
semakin rapat).
• Kerapatan sampel …..(lanjutan) 
Tahap Survei Tinjau : 1 conto untuk + 5 
Km2 (1 :5 Km2), biasanya conto diambil 
pada orde sungai 2 dan 3, 
Tahap Propeksi : 1 conto untuk 2 s.d 3 
km2 (1 :2 s.d 3 km2), biasanya conto 
diambil pada ordesungai 1 dan 2. 
Tahap Eksplorasi Umum : hanya 
dilakukan padakasus-kasus tertentu dan 
biasanyadikombinasikan dengan metoda 
geokimia tanah.Dalam kasus seperti ini 
penyontoan bisa dilakukan pada jarak 250 
– 500 m.
Beberapa metoda untuk mengetahui kondisi tubuh 
bijih yang sebenarnya diantaranya : 
• Sumur/parit uji 
• Pemboran 
• Terowongan 
Sumur (tes pit)/parit uji (trenc); 
• biaya yang diperlukan relatif murah dan secara 
luas area bukaan horizontal cukup luas namun 
mempunyai keterbatasan dalam memberikan 
gambaran vertikal. Biasanyadigunakan dalam 
tahap eksplorasi (umum dan rinci) sebelum 
dilakukan pemboran.
Gambar sumur
Parit Uji (Trenc)
Pemboran; 
• biaya yang diperlukan relatif mahal dan dimensi contointi 
bor relatif kecil (luas area bukaan horizontal sempit) 
namunmempunyai kelebihan dalam memberikan 
gambaran vertikal. 
• Biasanya dilakukan pada tahap eksplorasi umum untuk 
ujigeologi dan pada tahap eksplorasi rinci untuk estimasi 
sumber daya mineral. 
Terowongan; 
• biaya relatif mahal namun gambaran tubuh bijihyang 
dihasilkan sampai luas namun masih mempunyai 
• keterbatasan memberikan gambaran vertikal. 
Biasanyadigunakan pada tahap eksplorasi rinci, data 
yang dihasilkansangat diperlukan dalam tahap 
konstruksi tambang.
PEMBORAN
C O R E
TEROWONGAN
Survei Stream Air 
♣ Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, 
dan sumur bor, dapat dilakukan dalam prospeksi, tetapi 
kesulitan analisis sehubungan dengan rendahnya 
konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat 
variasi musim menghambat meluasnya penggunaan 
metode ini. Airtanah bisa kontak dengan batuan dan 
melarutkan unsur-unsur dan terjadi kesetimbangan kimia 
yang erat kaitannya dngn kimia yg dikandung oleh akifer. 
♣ Air tanah mengandung padatan terlarut yang bervariasi 
dari satu tempat ke tempat lainnya.Contohnya air dari 
ladang minyak dngan endapan halit dapat mengandung 
padatan terlarut yang lebih banyak dari air laut atau 
airtanah biasa.Namun airtanah digunakan juga dalam 
eksplorasi mineral, umumnya dari sumber yang dangkal.
• Air sungai dan danau umumnya berasal dari air permukaan, 
tapi air tanah dapat memberi kontribusi melalui mata air dan 
sungai bawah tanah. Air danau dan sungai memperlihatkan 
kandungan padatan terlarut yang lebih bervariasi, karena 
adanya variasi penambahan air permukaan yang besar dan 
tiba-tiba, yang akan merubah pH, Eh, dan lingkungan kimia 
dalam jarak yang sangat pendek. 
• Conto diambil di lapangan dengan botol plastik yang bersih 
(250 – 500 ml) yang telah dicuci dua sampai tiga kali.Agar 
bebas kontaminasi botol harus dibersihkan dengan asam yang 
bebas logam sebelum dibawa ke lapangan.Untuk praktisnya, 
conto diasamkan dengan dua atau tiga tetes asam nitrit bebas 
logam untuk mencegah pengendapan logam yang ada.Jika 
diperlukan pengukuran pH dan Eh atau penentuan substansi 
yang mungkin dipengaruhi oleh asam, maka perlu diambil 
conto duplikat atau melakukan pengukuran ditempat.Jika 
conto mengandung padatan suspensi, maka perlu dilakukan 
filtrasi, tapi biasanya dilakukan di laboratorium sebelum 
analisis.
stream Biogeokimia 
• Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke 
dalam tanah dan mengambil makanan dari batuan dasar 
yang lapuk. 
• Dilakukan dengan memeriksa jenis vegetasi, akar-akar 
tumbuhan 
• Dapat menentukan kedalaman dari permukaan soil dan 
proses pelapukan batuan untuk meneliti kandungan unsur 
tanah 
♣ Contohnya tanaman teh telah memperlihatkan batas-batas 
anomali Ni di Australia Barat. Keuntungan metode ini 
dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan 
untuk : 
• 1. Prospeksi di daerah yg tanah penutupnya tertranspor 
• 2. Prospeksi di daerah berawa 
• 3. Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat rapat
• Tanaman mengambil makanan dari tanah melalui 
akarnya.Dengan membandingkan konsentrasi unsur 
dalam jaringan tanaman dengan konsentrasi unsur 
dalam tanah, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi 
tiga kelompok.Kelompok pertama terdiri dari unsur 
biogenikmencakup H, C, N, P, dan S, merupakan unsur 
pembangun jaringan tanaman, konsentrasinya di atas 
konsentrasi unsur-unsur tsb dalam tanah. 
• Kelompok kedua berupa unsur yang jejak yang 
diperlukan utuk pertumbuhan yang sehat, terdiri dari B, 
Mg, K, Ca, Mn, Fe, Cu dan Zn yang konsentrasinya 
dalam tanaman hampir sama dengan dalam tanah. 
Kelompok ke tiga adalah unsur yang tidak diperlukan 
atau unsur toksik, antara lain Pb, Sr, HG, Be, U, NI, Cr, 
Ag, Sn. Dan Se. Unsur toksik mungkin diperlukan dalam 
jumlah yang sangat sedikit, sedangkan unsur yang 
diperlukan bisa menjadi toksik jika hadir dalam 
konsentrasi yang tinggi.
• Pada tanah dengan konsentrasi Pb, Cu, Hg dan Ni tinggi, 
pertumbuhan vegetasi terhambat atau terbatas pada jenis 
tertentu.Ada tanaman yang toleran terhadap konsentrasi 
toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah membutuhkan 
unsur toksik untuk dapat mulai tumbuh.Tanaman yang 
demikian disebut tanaman indikator.Yang paling dikenal 
adalah bunga tembaga di Zambia dan tanaman Selenium di 
Amerika.Kehadiran bunga tembaga menjadi indikasi 
konsentrasi Cu ratusan sampai ribuan ppm.Tanaman 
selenium menjadi indikator yang baik untuk mineralisasi 
uranium karena Se sering menyertai U. Daun yang 
menguning (chlorosis) dapat disebabkan oleh konsentrasi 
unsur Cu, Zn, Mn dan Ni. 
• Penelitian biogeokimia dalam prospeksi dilakukan sejah tahun 
1930. Material tanaman yang dikumpulkan dijadikan abu, 
untuk menghilangkan unsur biogenik penyusun jaringan, 
unsur yang dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu 
umumnya mencapai 1-3% berat, sehingga unsur yang dicari 
akan terkonsentrasi sampai 100 kalinya dari unsur asal dalam 
jaringan.
• Keuntungan lain survey biogeokimia dibandingkan dengan 
survey tanah adalah anomalinya di dalam abu akan lebih 
mudah dideteksi karena konsentrasinya tinggi. Namun dalam 
hal pekerjaan, survey biogeokimia melibatkan pekerjaan yang 
lebih banyak. 
• Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 
300 gram material dari tiap tanaman.Tanaman muda dan 
kurus umumnya memberikan hasil yang paling baik.Conto 
dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapi 
menggunakan satu spesies lebih praktis.Pengambilan conto 
harus sedekat mungkin pada gridnya.Setelah conto 
dimasukkan ke dalam kantung, material dikeringkan dan 
dapat dikirim ke laboratorium untuk dijadikan abu dan 
dianalisis, atau dapat dibiarkan hangus di udara atau dalam 
oven, kemudian masukan ke dalam kantung conto dan dikirim 
ke laboratorium. Sebelum conto dianalisis, dilakukan 
pengabuan terlebih dulu pada temperatur 450° - 500° C. 
Temperatur ini terlalu tinggi untuk Sb, Hg , Se, dan Te, 
sehingga perlu menggunakan metode pengabuan basah.
Survey Gas 
• Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah 
pengambilan conto gas untuk mencari anomali unsur 
volatil di sekitar bijih.Difokuskan pada pendeteksian gas 
Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Sejumlah volume 
udara dilewatkan melalui suatui filter yg dpt menangkap 
uap Hg untuk dianalisis kemudian. Pengambilan conto 
dapat dilakukan dekat permukaan (misalnya melalui satu 
unit perangkat yang dipasang pada kendaraan beroda 
empat), dalam tanah, atau dengan pesawat yang 
terbang rendah. Keterbatasan metode ini adalah : 
• 1. Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah 
• 2. Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat 
• 3. Peka terhadap kondisi cuaca 
• 4. Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg 
yang cukup
• Tipe penyelidikan lain adalah inderaja digunakan 
untuk mendeteksi hidrokarbon dalam prospeksi 
minyak dan untuk mendeteksi gas-gas 
radiogenik seperti Rn, He, dan Xe dalam 
prospeksi U dan Th. Gas radiogenik ini luruh 
dalam paruh waktu yang pendek (Rn220 54 jam, 
Rn222 4 hari) yang membatasi ukuran pola 
dispersi yang dapat dikenal. Walau begitu 
Rn222 banyak digunakan dalam prospeksi 
uranium, dan kadang-kadang berhasil.Gas 
seperti H2S, SO2, I2, CO2, N2 dan O2 memiliki 
potensi dalam prospeksi, tetapi pada saat ini 
banyak yang belum dieksploitasi.

More Related Content

What's hot

Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasidhirga456
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
Sylvester Saragih
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianIpung Noor
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
Rifai Ramli
 
27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm
AmdMdkr
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
muhammadirfhan
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
jumadi ahmad
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
4153240014
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
heny novi
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
Alfian Nopara Saifudin
 
2953 9144-4-pb
2953 9144-4-pb2953 9144-4-pb
2953 9144-4-pb
AmdMdkr
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahAisAisyah
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Regiana Dzita
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
fridolin bin stefanus
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
oilandgas24
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
마대 우라
 

What's hot (20)

Teknik ekplorasi
Teknik ekplorasiTeknik ekplorasi
Teknik ekplorasi
 
Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2Pengantar teknologi mineral 2
Pengantar teknologi mineral 2
 
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing325644418 eksplorasi-sumbermanjing
325644418 eksplorasi-sumbermanjing
 
27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm27813 57016-1-sm
27813 57016-1-sm
 
Hubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanamanHubungan tanah air dan tanaman
Hubungan tanah air dan tanaman
 
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanahLaporan akhir dasar dasar ilmu tanah
Laporan akhir dasar dasar ilmu tanah
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
 
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsungTeknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
Teknik eksplorasi_chapter 1_eksplorasi langsung
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
Laporan dit
Laporan ditLaporan dit
Laporan dit
 
2953 9144-4-pb
2953 9144-4-pb2953 9144-4-pb
2953 9144-4-pb
 
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanahFisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
Fisiologi Tumbuhan- daya ikat partikel tanah
 
Translit
TranslitTranslit
Translit
 
Laporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanahLaporan ilmu tanah
Laporan ilmu tanah
 
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu TanahLaporan Praktikum Ilmu Tanah
Laporan Praktikum Ilmu Tanah
 
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi PertambanganMata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertambangan
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhmanAplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
Aplikasi kekar #5 geologi struktur arie noor rakhman
 

Similar to Modul 21

EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYAEKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
RizkyAgusman2
 
presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas
Muhammad Nasuhi
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
MuhammadTommy3
 
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptxPENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
EnjelinaSembiring1
 
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNAKOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
Dasapta Erwin Irawan
 
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdfPERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
ZianElfira1
 
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
YudiAristaYulanda
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
Muhammad Faisal Latif
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
Ipung Noor
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
Juleha Usmad
 
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptxPPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
FeryanAdiAnggana1
 
DOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.pptDOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.ppt
HitamKaktus
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
Suryati Purba
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
4153240014
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisikakeynahkhun
 
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI  DAN EVALUASI PANAS BUMIMETODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI  DAN EVALUASI PANAS BUMI
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI
Meilani Sukanda
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
AllikaFadia
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
SalsabillahAnnanta
 

Similar to Modul 21 (20)

EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYAEKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
EKSPLORASI MINYAK BUMI DAN GASS SERTA KEMANFAATANNYA
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas presentasi merkuri dan endapan emas
presentasi merkuri dan endapan emas
 
pertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdfpertemuan 1.pdf
pertemuan 1.pdf
 
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptxPENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
PENGANTAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATU BARA.pptx
 
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNAKOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
KOLOKIUM | AHMAD FAIRUZ APRISNA
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdfPERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
PERTEMUAN 5 GEOKIMIA TAMBANG.pdf
 
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
3pengantarteknologipertambangan-191013113819.pdf
 
Quiz geolistrik
Quiz geolistrikQuiz geolistrik
Quiz geolistrik
 
Sistem penambangan
Sistem penambanganSistem penambangan
Sistem penambangan
 
Geologi Rekayasa
Geologi RekayasaGeologi Rekayasa
Geologi Rekayasa
 
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptxPPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
PPT EPB Magnetotellurik Kelompok 6.pptx
 
DOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.pptDOC-20161009-WA000.ppt
DOC-20161009-WA000.ppt
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
15923 id-analisa-sebaran-fosfat-dengan-menggunakan-metode-geolistrik-konfigur...
 
Metode Geofisika
Metode GeofisikaMetode Geofisika
Metode Geofisika
 
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI  DAN EVALUASI PANAS BUMIMETODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI  DAN EVALUASI PANAS BUMI
METODE PEMETAAN ALTERASI DALAM EKSPLORASI DAN EVALUASI PANAS BUMI
 
Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1Tugas manajemen karst 1
Tugas manajemen karst 1
 
Tanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptxTanah Masam 2023.pptx
Tanah Masam 2023.pptx
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 

Recently uploaded (11)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 

Modul 21

  • 1. SAID MUZAMBIQ GEOLOGI ITM’12 MODUL 2
  • 2. • Tipe GEOKIMIA EKSPLORASI Survei Batuan Batuan induk Survei Gosan Survei Soil Survei Ocean Survei Minyak & Gas Survei Biogeokimia Survei Air Survei Strem Sedimen RUANG LINGKUP
  • 3. ■ Survei Batuan Induk ☺Mengenal mandala metallogen - dapat diketahui daerah yang mengandung mineral bijih - untuk memperkirakan jenis bijih yang akan dieksplorasi, misal : pada batuan peridotit, olivinit, anortit adalah daerah yang serasi bagi mineralisasi sulfida Ni – Cu ☺Menganalisa lebih lanjut kemungkinan2 apakah batuan induk tersebut termineralisasi sempurna atau tidak termineralisasi
  • 4. • Survey batuan dapat dilakukan sendiri untuk mendeteksi kemungkinan dispersi primer yang berasosiasi dengan bijih. Survey batuan dapat digunakan untuk prospeksi mineralisasi pada kondisi berikut : 1. Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan dasar yang luas (contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat dijumpai pada lingkaran alterasi yang ekstensif mengitari bijih hidrotermal). 2. Prospeksi untuk endapan yang luas berkadar rendah (contohnya endapan Cu yang tersebar atau endapan Sn yang tersebar) yang pengenalannya tidak mungkin dilakukan dari contoh setangan karena kadarnya rendah atau mineral yang dicari tidak terlihat. • Pengambilan conto batuan bisa dilakukan dengan chip sampling secara acak pada singkapan atau dengan pemboran dengan pola grid (bor auger untuk kedalaman yang kecil, atau dengan rotary percussion untuk daerah yang overburdennya tebal). Conto batuan, yang diperoleh digerus dan diayak. Fraksi –80 mesh, dianalisis.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Survei Gossan ☺Merupakan survei batuan induk yang mengalami pelapukan dan termineralisasi oleh mineral sulfida logam seperti : - Timbal (Pbs) - Seng (ZnS) - Tembaga (Cu FeS2) - Besi (FeS) ☺ Pelapukan akan membentuk endapan sulfida yang disebut “GOSSAN” ☺ Sangat membantu dalam melokalisir endapan cebakan sulfida logam
  • 8. ■ Survei Soil Survei soil dipakai secara luas pada kegiatan prospecting  disebabkan anomali geokimia memperlihatkan petunjuk yang kontras dan jarang bergeser jauh dari batuan induk sebagai sumber anomalinya. Teknik penyontoan tanah yang dipakaiumumnya ada dua yaitu : – Mengikuti punggungan bukit suatu daerah aliran zona anomali (ridge and spur ), – Mengikuti pola kisi-kisi (grid ). • Kerapatan contoh tanah • Kerapatan penyontoan pada punggungan bukit umumnya tiap 50 m sementara pada teknik kisi-kisi (grid ) interval penyontoan berkisar antara 25x 50 m sampai 50 x 100 m. • Penentuan arah lajur kisi-kisi pada endapan tipe urat harus memotong arah umum jurus urat. • Titik pengambilan conto tanah pada teknik kisi-kisi umumnya juga sebagai titik pengamatan geofisika.
  • 10.
  • 11. Survei Stream Sedimen Sampel endapan sungai aktif yg digunakan umumnya fraksi -80 mesh, dan sampel konsentrat dulang • Pada tahap survei tinjau dan prospeksi, metoda yang lazim digunakan adalah geokimia endapan sungai. • Prinsip dasar metoda ini adalah memilih daerah prospek yang tercermin pada zona anomali geokimia unsur tertentu.Penentuan titik pengambilan conto dirancangsedemikian rupa sehingga setiap conto mewakili suatudaerah aliran (catchment area) tertentu. • Perlu mempertimbangkan kerapatan (density ) conto (perbandingan antara jumlah conto dengan luas arealtertentu). Kerapatan conto tergantung tingkat (tahap) penyelidikan; makin tinggi tahap penyelidikan makadensity conto semakin besar (pemercontoan semakin rapat).
  • 12. • Kerapatan sampel …..(lanjutan) Tahap Survei Tinjau : 1 conto untuk + 5 Km2 (1 :5 Km2), biasanya conto diambil pada orde sungai 2 dan 3, Tahap Propeksi : 1 conto untuk 2 s.d 3 km2 (1 :2 s.d 3 km2), biasanya conto diambil pada ordesungai 1 dan 2. Tahap Eksplorasi Umum : hanya dilakukan padakasus-kasus tertentu dan biasanyadikombinasikan dengan metoda geokimia tanah.Dalam kasus seperti ini penyontoan bisa dilakukan pada jarak 250 – 500 m.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. Beberapa metoda untuk mengetahui kondisi tubuh bijih yang sebenarnya diantaranya : • Sumur/parit uji • Pemboran • Terowongan Sumur (tes pit)/parit uji (trenc); • biaya yang diperlukan relatif murah dan secara luas area bukaan horizontal cukup luas namun mempunyai keterbatasan dalam memberikan gambaran vertikal. Biasanyadigunakan dalam tahap eksplorasi (umum dan rinci) sebelum dilakukan pemboran.
  • 23. Pemboran; • biaya yang diperlukan relatif mahal dan dimensi contointi bor relatif kecil (luas area bukaan horizontal sempit) namunmempunyai kelebihan dalam memberikan gambaran vertikal. • Biasanya dilakukan pada tahap eksplorasi umum untuk ujigeologi dan pada tahap eksplorasi rinci untuk estimasi sumber daya mineral. Terowongan; • biaya relatif mahal namun gambaran tubuh bijihyang dihasilkan sampai luas namun masih mempunyai • keterbatasan memberikan gambaran vertikal. Biasanyadigunakan pada tahap eksplorasi rinci, data yang dihasilkansangat diperlukan dalam tahap konstruksi tambang.
  • 25.
  • 26. C O R E
  • 28. Survei Stream Air ♣ Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor, dapat dilakukan dalam prospeksi, tetapi kesulitan analisis sehubungan dengan rendahnya konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat variasi musim menghambat meluasnya penggunaan metode ini. Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan terjadi kesetimbangan kimia yang erat kaitannya dngn kimia yg dikandung oleh akifer. ♣ Air tanah mengandung padatan terlarut yang bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya.Contohnya air dari ladang minyak dngan endapan halit dapat mengandung padatan terlarut yang lebih banyak dari air laut atau airtanah biasa.Namun airtanah digunakan juga dalam eksplorasi mineral, umumnya dari sumber yang dangkal.
  • 29. • Air sungai dan danau umumnya berasal dari air permukaan, tapi air tanah dapat memberi kontribusi melalui mata air dan sungai bawah tanah. Air danau dan sungai memperlihatkan kandungan padatan terlarut yang lebih bervariasi, karena adanya variasi penambahan air permukaan yang besar dan tiba-tiba, yang akan merubah pH, Eh, dan lingkungan kimia dalam jarak yang sangat pendek. • Conto diambil di lapangan dengan botol plastik yang bersih (250 – 500 ml) yang telah dicuci dua sampai tiga kali.Agar bebas kontaminasi botol harus dibersihkan dengan asam yang bebas logam sebelum dibawa ke lapangan.Untuk praktisnya, conto diasamkan dengan dua atau tiga tetes asam nitrit bebas logam untuk mencegah pengendapan logam yang ada.Jika diperlukan pengukuran pH dan Eh atau penentuan substansi yang mungkin dipengaruhi oleh asam, maka perlu diambil conto duplikat atau melakukan pengukuran ditempat.Jika conto mengandung padatan suspensi, maka perlu dilakukan filtrasi, tapi biasanya dilakukan di laboratorium sebelum analisis.
  • 30. stream Biogeokimia • Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke dalam tanah dan mengambil makanan dari batuan dasar yang lapuk. • Dilakukan dengan memeriksa jenis vegetasi, akar-akar tumbuhan • Dapat menentukan kedalaman dari permukaan soil dan proses pelapukan batuan untuk meneliti kandungan unsur tanah ♣ Contohnya tanaman teh telah memperlihatkan batas-batas anomali Ni di Australia Barat. Keuntungan metode ini dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat dilakukan untuk : • 1. Prospeksi di daerah yg tanah penutupnya tertranspor • 2. Prospeksi di daerah berawa • 3. Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat rapat
  • 31. • Tanaman mengambil makanan dari tanah melalui akarnya.Dengan membandingkan konsentrasi unsur dalam jaringan tanaman dengan konsentrasi unsur dalam tanah, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok.Kelompok pertama terdiri dari unsur biogenikmencakup H, C, N, P, dan S, merupakan unsur pembangun jaringan tanaman, konsentrasinya di atas konsentrasi unsur-unsur tsb dalam tanah. • Kelompok kedua berupa unsur yang jejak yang diperlukan utuk pertumbuhan yang sehat, terdiri dari B, Mg, K, Ca, Mn, Fe, Cu dan Zn yang konsentrasinya dalam tanaman hampir sama dengan dalam tanah. Kelompok ke tiga adalah unsur yang tidak diperlukan atau unsur toksik, antara lain Pb, Sr, HG, Be, U, NI, Cr, Ag, Sn. Dan Se. Unsur toksik mungkin diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit, sedangkan unsur yang diperlukan bisa menjadi toksik jika hadir dalam konsentrasi yang tinggi.
  • 32. • Pada tanah dengan konsentrasi Pb, Cu, Hg dan Ni tinggi, pertumbuhan vegetasi terhambat atau terbatas pada jenis tertentu.Ada tanaman yang toleran terhadap konsentrasi toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah membutuhkan unsur toksik untuk dapat mulai tumbuh.Tanaman yang demikian disebut tanaman indikator.Yang paling dikenal adalah bunga tembaga di Zambia dan tanaman Selenium di Amerika.Kehadiran bunga tembaga menjadi indikasi konsentrasi Cu ratusan sampai ribuan ppm.Tanaman selenium menjadi indikator yang baik untuk mineralisasi uranium karena Se sering menyertai U. Daun yang menguning (chlorosis) dapat disebabkan oleh konsentrasi unsur Cu, Zn, Mn dan Ni. • Penelitian biogeokimia dalam prospeksi dilakukan sejah tahun 1930. Material tanaman yang dikumpulkan dijadikan abu, untuk menghilangkan unsur biogenik penyusun jaringan, unsur yang dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu umumnya mencapai 1-3% berat, sehingga unsur yang dicari akan terkonsentrasi sampai 100 kalinya dari unsur asal dalam jaringan.
  • 33. • Keuntungan lain survey biogeokimia dibandingkan dengan survey tanah adalah anomalinya di dalam abu akan lebih mudah dideteksi karena konsentrasinya tinggi. Namun dalam hal pekerjaan, survey biogeokimia melibatkan pekerjaan yang lebih banyak. • Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram material dari tiap tanaman.Tanaman muda dan kurus umumnya memberikan hasil yang paling baik.Conto dapat divariasikan dengan spesies yang berbeda, tapi menggunakan satu spesies lebih praktis.Pengambilan conto harus sedekat mungkin pada gridnya.Setelah conto dimasukkan ke dalam kantung, material dikeringkan dan dapat dikirim ke laboratorium untuk dijadikan abu dan dianalisis, atau dapat dibiarkan hangus di udara atau dalam oven, kemudian masukan ke dalam kantung conto dan dikirim ke laboratorium. Sebelum conto dianalisis, dilakukan pengabuan terlebih dulu pada temperatur 450° - 500° C. Temperatur ini terlalu tinggi untuk Sb, Hg , Se, dan Te, sehingga perlu menggunakan metode pengabuan basah.
  • 34. Survey Gas • Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah pengambilan conto gas untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih.Difokuskan pada pendeteksian gas Hg di sekitar berbagai endapan bijih. Sejumlah volume udara dilewatkan melalui suatui filter yg dpt menangkap uap Hg untuk dianalisis kemudian. Pengambilan conto dapat dilakukan dekat permukaan (misalnya melalui satu unit perangkat yang dipasang pada kendaraan beroda empat), dalam tanah, atau dengan pesawat yang terbang rendah. Keterbatasan metode ini adalah : • 1. Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah • 2. Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat • 3. Peka terhadap kondisi cuaca • 4. Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg yang cukup
  • 35. • Tipe penyelidikan lain adalah inderaja digunakan untuk mendeteksi hidrokarbon dalam prospeksi minyak dan untuk mendeteksi gas-gas radiogenik seperti Rn, He, dan Xe dalam prospeksi U dan Th. Gas radiogenik ini luruh dalam paruh waktu yang pendek (Rn220 54 jam, Rn222 4 hari) yang membatasi ukuran pola dispersi yang dapat dikenal. Walau begitu Rn222 banyak digunakan dalam prospeksi uranium, dan kadang-kadang berhasil.Gas seperti H2S, SO2, I2, CO2, N2 dan O2 memiliki potensi dalam prospeksi, tetapi pada saat ini banyak yang belum dieksploitasi.